BAB I PENDAHULUAN
DEFENISI PSIKODIAGNOSTIK
Istilah psikodiagnostik pertama sekali oleh Hermann Rorschach pada tahun 1921. Para psikolog banyak sekali memberi pengertian psikodiagnostik itu sendiri. Dari berbagai pengertian psikodiagnostik, ada dua hal defenisi yang kami ambil; 1. Disipl Disiplin in ilmu ilmu yang yang mengap mengaplik likasi asikan kan dan mengem mengembang bangkan kan pengukur pengukuran an untuk untuk menila menilaii karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain. 2. Menurut Menurut kamus psikol psikologi ogi,, psikodi psikodiagn agnosti ostikk adalah adalah studi studi mengena mengenaii keprib kepribadi adian an lewat lewat penafsiran terhadap tanda-tanda tingkah laku, cara berjalan, gerak isyarat, sikap dan penampilan wajah, dst.
A. Sasaran Sasaran,, tujuan dan fungsi fungsi Psikodia Psikodiagnos gnostik tik
Yang menjadi sasaran psikodiagnostik adalah individu atau subjek, atau secara umum adalah kepribadiannya. Wujud nyatanya adalah tingkahlakunya. Secara umum yang menjadi sasaran psikodiagnostik adalah kepribadian individu dengan bagian-bagiannya antara lain inteligensi, bakat atau kemampuan, minat, emosi, cita-cita dan fantasi, inisiatif, daya tahan, daya analisis, dsb. Tujuan psikodiagnostik sendiri ada tiga bagian, yakni :
Klasif Klasifika ikasi, si, untuk untuk memban membantu tu mengat mengatasi asi masala masalah-ma h-masal salah ah yang yang berhubun berhubungan gan dengan dengan pendidikan, perkembangan anak, klinis dan industri
Deskripsi, penggambaran yang lebih intensif dari subjek
Prediksi, untuk meramalkan perkembangan klien
1
Sedangkan fungsi psikodiagnostik itu sendiri, adalah :
Memahami individu dengan lebih baik dan memberikan perilaku paling sesuai bagi dirinya
Penjabaran dan pemanfaatan tes psikologis
Penyeleksian kualitas tingkah laku dan kepribadian
Pengembangan kepribadian individu
B. Setting Psychodiagnostic
Clinical setting , misalnya : rumah sakit, rumah sakit jiwa.
Legal setting , misalnya : pengadilan, pusat rehabilitasi.
Educational and vocational guide setting , misalnya : sekolah
Educational Educational and vocational vocational selection selection setting, setting,
misaln misalnya ya : perusah perusahaan aan dan organis organisasi asi
(seleksi jabatan)
Research setting , misalnya : lembaga penelitian
C. Teknik Teknik dan prosedur prosedur dalam dalam Psikodia Psikodiagnos gnostik tik
Ada empat cara teknik dan prosedur yang digunakan dalam pikodiagnostik, yaitu : 1.
Wawancara, terjadi pertukaran pandangan dan informasi antara pendiagnosa dan klien. Sangatlah penting membentuk relasi atau hubungan interpersonal dalam wawancara yang selanjutnya akan membangun suatu komunikasi baik verbal maupun nonverbal. Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam melaksanakan wawancara, yakni waktu, isi wawancara, respon apa yang diharapkan dari klien dan umpan balik yaitu usaha untuk memperjelas informasi yang diperoleh. 2
2. Observasi, Observasi, kegiatan kegiatan mengenali mengenali tingkahla tingkahlaku ku individu individu yang biasanya biasanya akan akan diakhiri diakhiri dengan dengan mencatat hal-hal yang dipandang penting sebagai penunjang informasi mengenai klien. Namun observasi memiliki kelemahan-kelemahan, diantaranya :
Halo efek, pengaruh kesan pertama atau kesan luarnya saja Hawthorn Hawthorn effect effect ,
suatu tingkah laku yang diatur menjadi tampak berbeda dari kondisi
yang alamiah dan nampak menjadi lebih baik di mata observer
Refleksi Refleksi observer observer,, struktu strukturr keprib kepribadi adian an turut turut berpeng berpengaruh aruh dan bermain bermain dalam dalam hasil hasil pengamatanny pengamatannyaa terhadap terhadap objek yang diobservasi. diobservasi. Misalnya Misalnya pengalaman-peng pengalaman-pengalama alamann emosional observer dapat tampil pada waktu observasi berlangsung.
3. Anal Analis isaa dok dokum umen en prib pribad adii Metode ini memang jarang dipakai dan hanya dipakai untuk kasus-kasus tertentu, tetapi jika dipakai ada juga manfaatnya untuk menambah pengertian dan kejelasan mengenai kepribadian subjek. Beberapa materi yang dianalisis, yakni :
Buku harian atau diary, biasanya dipakai sebagai tempat pencurahan hal-hal yang positif dan negatif. Asumsi untuk menganalisis diary adalah bahwa subjek akan mencatat segala hal yang ia anggap penting dan juga rahasia, mengenai satu atau lebih faset kehidupannya dan peristiwa yang dialaminya.
Surat Surat-su -sura ratt prib pribad adi,i, subj subjek ek dapa dapatt mencu mencura rahka hkann segal segalaa pera perasaa saann dan dan panda pandanga ngann pandangannya pada surat-surat yang dikirim pada rekannya dianalisis untuk memperoleh data data tamb tambah ahan an atau atau bahk bahkan an data data yang yang sang sangat at pent pentin ingg untu untukk meng mengga gamb mbar arka kann kepribadiannya.
Biografi/otobiografi
4. Tes Tes psi psikolo kologi gi
3
D. Komponen-kompo Komponen-komponen nen dalam assessmen assessmen kepribadia kepribadian n
Terdapat tiga komponen, yaitu : 1. Univers Universal, al, prinsip prinsip-pri -prinsip nsip yang yang berlaku berlaku secara secara umum 2.
3.
Group specific, prinsip-prinsip yang berlaku dalam kelompok Idiosyncracies, prinsip yang khusus pada individu sebagai ciri khas individu tersebut
E. Prosedu Prosedurr pelaksana pelaksanaan an psikodia psikodiagnos gnostik tik
1. Identifikasi Identifikasi klien, klien, yakni mencari mencari informasi informasi yang yang lengkap mengenai mengenai klien, klien, yakni identi identitas tas klien dan informasi lainnya yang berhubungan dengan masalahnya. 2. Meru Merum muska uskann masal asalah ah,, misa misallnya nya yang yang berh berhub ubun unga gann deng dengan an masa masallah kond kondiisi emosionalnya. 3.
Melakukan oto-anamnesa dan allo-anamnesa, ialah usaha mencari data klien secara langsung dengan kliennya sendiri dan orang-orang lain di sekitar klien yang berkaitan dengan masalah klien.
4. Melakuk Melakukan an wawancara, wawancara, untuk untuk mencari mencari informas informasii baru baru dari klien klien atau untuk menegcek menegcek informasi yang telah ada taupun yang diragukan. 5. Melaksanakan Melaksanakan suatu suatu tes, bisa bisa satu tes atau atau lebih yang yang diperlukan diperlukan.. Misalnya Misalnya mengetes mengetes IQ dan bakat-bakat klien ataupun aspek-aspek kepribadian lainnya. 6.
Melakuk Melakukan an diagnos diagnosaa dan treatment , diagno diagnosa sa adalah adalah analis analisis is data data yang yang terkum terkumpul pul,, kemudian disimpulkan kualitas dan posisi hasilnya, sehingga kepribadian klien dapat dide didesk skri rips psik ikan an,,
dikl diklas asif ifik ikas asii
sert sertaa
dipr dipred edik iksi sika kan. n.
Hasi Hasill
anal analis isis is
juga juga
dapa dapatt
diinterpretasikan dan akhirnya dapat ditetapkan treatment nya. nya.
4
F. Proses Proses dalam dalam Psikodia Psikodiagnos gnostik tik
Meliputi dua hal, yakni : 1. Proses informal informal,, melalui melalui pandangan pandangan seseorang seseorang menilai menilai individu individu dalam dalam keseharia kesehariannya nnya dan biasanya terjadi kesalahpahaman (kesan) 2. Proses formal, formal, melalui melalui kegiatan kegiatan yang sistemat sistematis is dan terarah terarah sehingga diperole diperolehh data yang objektif dan akurat
5
BAB II
PSIKOLOGI DIAGNOSTIK :EMPAT KOMPONEN DAN TIGA LEVEL
Psikodiagnostik dikarakterisasikan oleh pengertian dari matriks empat komponen dari tiga level. Untuk itu dimulai dari psikodiagnost psikodiagnostik ik tidak mempunyai mempunyai objek material sehingga belum dapat dimasukkan dalam disiplin ilmu psikologi dan objek formalnya sendiri juga tidak mencukupi, mencukupi, psikodiagnost psikodiagnostik ik lebih condong mendiagnosis mendiagnosis pada metodologi metodologi psikologi secara umum. 4.1
Psikodiagnostik tidak mempunyai objek material dan formal tersendiri
Psikodiagnostik digunakan sebagai persamaan dari ”penilaian”. Psikodiagnostik bukan merup merupaka akann sub sub disi disipl plin in ilmu ilmu dari dari psiko psikolo logi gi,, sepert sepertii psikol psikolog ogii umum umum,, psiko psikolo logi gi sosi sosial al,, kepribadian, psikologi klinis dan psikologi perkembangan. Dalam psikodiagnostik tidak ada bidang bidang keindi keindivid vidual ualan an dan tidak tidak ada populas populasii indivi individual dual.. Selain Selain itu, itu, psikodi psikodiagno agnosti stikk tidak tidak memberikan suatu objek yang formal yaitu sebuah perspektif dalam fenomena psikologis. Psikodi Psikodiagno agnosti stikk tidak tidak dapat dapat terlep terlepas as dari dari ruang ruang lingku lingkupp psikol psikologi ogi lainny lainnya. a. Psikod Psikodiag iagnost nostik ik merupakan gabungan dari psikologi yang berbeda. Sejak dari awal psikodiagnostik telah menjadi bagian dari psikologi dan telah dihubungkan dengan metode penilaian tentang perbedan perilaku setiap individu. Psikologi umum dan eksperimen menunjukkan perbedaan yang besar dalam menilai perbedaan perbedaan di setiap individu. individu. Psikodiagnostik Psikodiagnostik dari karakter karakter setiap orang bukan merupakan merupakan tema dari psikologi eksperimen. Dalam psikologi sosial ada sedikit bagian yang dihubungkan dengan psikodiagnostik. Bagian itu itu merupakan pengukuran pengukuran dari sikap seperti penilaian penilaian seseorang seseorang berhadap-hadapan berhadap-hadapan dengan objek psikologi. Bagian ini mempunyai perkembangan tersendiri, terpisah dari penilaian perbedaan perbedaan setiap orang. Dalam pengukuran sikap, lebih ditekankan ditekankan pada skala karakteristik karakteristik dan pengertian dari nilai skala psikologi. Tes yang digunakan dalam psikodiagnostik dibuat dari prinsip tes yang klasikal. 6
Zaman dahulu, kepribadian dan psikologi klinis menekankan pada perbedaan individu. Peran psikodiagnostik ada dalam disiplin ilmu ini yakni dengan mengkorelasikan perbedaan karakteristik individu dengan sederetan tes. Psikol Psikologi ogi perkembang perkembangan an dan paedagogi paedagogi diorie diorienta ntasika sikann pada fakta anak-anak anak-anak yang normal, normal, bermasa bermasalah lah dan menyi menyimpa mpang. ng. Bidang Bidang ini menggu menggunaka nakann instru instrumen men untuk untuk menil menilai ai perbedaan individu diantara anak-anak dan orangtuanya. Dala Dalam m hal hal ini ini psik psikod odia iagn gnos osti tikk tida tidakk memp mempun unya yaii obje objekk form formal al dan dan mate materi rial al.. Psikodiagnostik bergantung pada disiplin ilmu psikologi lainnya pada setiap isinya (bisanya diekspresikan sebagai psikologi yang abstrak, harus didiagnosa) dan digunakan pada metodologi psikologi (sering digunakan untuk menilai perbedaan setiap individu) terhadap metodenya. 4.2 4.2
Bebe Be bera rapa pa Defe Defeni nisi si Psik Psikod odia iagn gno ostik stik
Sebu Sebuah ah buku buku refe refere rens nsii Amer Amerik ikaa (Wals menerangkan penafsiran penafsiran Walsh h &Bel &Beltz tz,, 1990 1990)) menerangkan ( Assessment) sebagai ai suat suatuu prose prosess menol menolong ong orang orang untuk untuk meng mengat atasi asi berb berbaga agaii soal soal dan dan Assessment) sebag permasalahan. Terdapat empat elemen, yakni : 1. Pengu Pengump mpul ulan an infor informa masi si 2. Pema Pemaha hama mann infor informa masi si 3. Peny Penyat atua uann infor informa masi si 4. Mengam Mengambil bil tindak tindakan an untuk menye menyeles lesaik aikan an masalah masalah
Di Jerman Literatur Psikologidiagnostik memiliki tempat penting ( Jager & Peterman, 1952).
Psikodiagnistik didefenisikan sangat luas yaitu disiplin ilmu yang mengaplikasikan dan
mengembangkan pengukuran untuk menilai karakteristik yang sesuai tentang seseorang, situasi, lembaga dan berbagai objek lain. Bebe Bebera rapa pa penj penjel elas asan an lai lainny nnya, sal salah sat satu yang ang pal paling seri sering ng dit ditemui emui adal adalah ah psi psiko kodi diag agnos nosti tikk klin klinis is (Psi (Psiko kodi diag agnos nosti tikk yang yang meng mengara arahh pada pada spesi spesifi fikas kasii seseo seseoran rangg dan dan permasalahannya) adalah suatu proses sistematis dalam membuat keputusan dengan teoritis yang berbed berbedaa dan peneli penelitia tiann empiri empiriss yang yang disatuk disatukan, an, meluki melukiskan skan daerah daerah psikodi psikodiagn agnost ostik ik klinis klinis.. 7
Jelas Jelas bahwa bahwa person disi disini ni adala adalahh obje objekk stud studi,i, teta tetapi pi stud studii bisa bisa dipe dipeng ngaru aruhi hi oleh oleh semu semuaa pengetahuan psikologi ( DE DE Bryun, 1988). DE zeeuw (1984, p.3) menulis: “Psikod “Psikodiag iagnost nostik ik dituju ditujukan kan pada penafsi penafsiran ran perbeda perbedaan an indivi individu du dan pengeta pengetahuan huan tersebut tersebut diapl diaplik ikas asik ikan an kepa kepada da indi indivi vidu du bergu berguna na untuk untuk prib pribadi adiny nya a atau atau kesej kesejaht ahtera eraan an diri diriny nya a di lingkungan masyarakat”
Apa yang dimaksud dengan pendiagnosa? “Seorang pendiagnosis adalah seseorang dengan pengetahuan tentang hal-hal yang bersifat manusia. Pendiagnosis juga penilai, pewawancara, detektif, penginterogasi, penolong, pembuat keputusan, ilmuwan, kolektor dan pemroses informasi, pengamat, peneliti, prediktor, ilmuwan intuisi, pemroses dan penyelesai masalah.”
Disa Disamp mpin ingg penj penjel elasa asann diat diatas, as, bebe beberap rapaa defi defini nisi si diseb disebut utka kann dari dari persoa persoala lann yang yang berhubungan dengan studi diagnostik. Persoalan yang terkenal yaitu seleksi dan penempatan. Seleksi menunjuk pada pemisahan individu yang kompeten dan tidak berkompeten. Penempatan, sebaliknya, menyebarkan semua individu diseluruh area dengan berbagai cara agar semua individu merasa nyaman. 4.3
Defen Defenisi isi menye menyelu luruh ruh dari dari dia diagno gnosti stik k : Emp Empat at kom kompo ponen nen dan dan tiga tiga lev level el
Defenisi dari diagnostik atau assessment berbeda. Diagnostik bisa digunakan dalam area berbeda dan dalam cara yang bermacam-macam. Situasi ini menawarkan sebuah kesempatan untuk mengembangkan sebuah defenisi tambahan. Hal ini diharapkan bahwa ini cukup untuk meliputi semua elemen yang relevan dari psikodiagnostik Empat komponen, yakni : 1.
Tes teori atau psychometrics
2.
Teori tentang perbedaan individual, perbedaan dalam situasi dan lingkungan, dan perkembangan perkembangan dari individu. individu. Teori ini merujuk merujuk pada komponen psikologis, seperti konstruk. 8
3.
Tes, instrumen dan prosedur, seperti item, pertanyaan, tugas dan pelaksanaan tes, scoring (pemberian nilai) dihubungkan dengan konstruk teori.
4.
Proses diagnostik.
Sepeti dijelaskan sebelumnya psikodiagnostik dan psikologi secara umum bukan area tunggal dari psikolog. Orang awam memiliki teori mereka sendiri tentang karakteristik individu, tentang perbedaan individual, tentang penyebab perubahan tingkah laku dan tentang perkembangan dari tingkah laku. Adapun ketiga levelnya, yakni : 1.
Level pertama adalah level common sense ( akal sehat).
2.
Level kedua disusun dengan kelebihan dari teori psikologikal, constructs dan konsep. Ini lebih atau kurang diterima oleh forum ilmiah dan bersama dengan pengujian hipotesis dan metode psikologikal.
3. Level ketiga mengacu mengacu kepada kepada model model matemat matematika ika untuk untuk individu individu.. Tes teori klasik dan modern berisi contoh dari model matematika dari fenomena dan tingkah tingkah laku. Dalam psikologi, psikologi, teori bisa dalam level yang berbeda, berbeda, dari hipotesis hipotesis yang bekerja sampai model matematika untuk fenomena tingkah laku yang spesifik. Ketiga level ini berbeda tetapi tidak seluruhnya berpisah, mereka saling berhubungan. Mereka mempunyai tujuan yang sama, kepahaman (deskripsi dan penjelasan) dari tingkah laku, kognisi dan perasaan dari individu atau grup individu. 4.3.1
Test theory
Kompone Komponenn pertama pertama,, teory teory test denga dengann mode modell stat statis isti tika ka mate matema mati tika ka untuk untuk data data diagn diagnost ostik ik.. Beri Berisi si mode modell jawa jawaban ban item item dan dan untu untukk peni penila laia ian. n. Mell Mellen enber bergh gh (1980, (1980, 1990) 1990) menyebutnya dengan “ psychometric”. Tiga model klasik penting adalah classical test theory, modern test theory atau Item respon theory dan item sampling model. Classical test theory:
9
Classical test theory
bentuk dasarnya untuk intelegensi dan test personality. Inti konsep
dari classical test theory adalah reliabilitas. Reliabilitas pada hasil ukurannya. Konsep classical theory
merujuk pada reliabilitas pada pengulangan hasil prosedur ukurannya, mainly test . Yakni
penilaian yang diberikan secara berulang diakibatkan pengukuran yang eror. Nilai observasi yakni nilai skor murni ditambah eror. X (observed) = T(True Score) + E (Error) Model Mo del yang yang memb membua uatt beber beberap apaa asum asumsi si tent tentan angg skor skor benar benar dan dan salah salah.. Nila Nilaii eror eror diasumsikan tidak memiliki hubungan. Perubahan variabilitas yang tidak co-vary. rEE = 0 Terlebih lagi, itu diasumsikan bahwa skor benar dan eror tidak berkorelasi. rTE = 0 Jumlah nilai kesalahan adalah nol, karena estimasi dari true score telah diambil ∑E = 0 Hasil penerimaannya dalam defenisi reliabilitas karena rasio varians true dan observasi atau minus satu rasio error dan total varians. S2 observed x = S2 true + S2 error Dari formula formula reliabilit reliabilitas, as, kita memperoleh memperoleh bahwa bahwa varians varians error (S2 error) = total waktu varian observasi ( 1-rxx) dan juga standar eror untuk ukuran kesalahan memberikan defenisi sebagai berikut: S(error) = S (x obsevasi) x √(1-r xx) xx) Setela Setelahh mendefe mendefenis nisika ikann teori teori dan asal mulany mulanya, a, menyi menyimpu mpulka lkann indeks indeks selanj selanjutn utnya ya menunjukkan reliabilitas pada test yang nyata. Kemudian prosedur penilaian dengan test paralel, membagikan test ke dalam setengah, ulangan test dan mengembangkan konsistensi internalnya. Setiap buku mengindikasikan untuk stabilitas nilai test: 10
R xx xx (Stability) r (x1,x2) Parallel test reliability
adalah pertama dikembangkan oleh Gulliksen (1950).
Akhirnya, Akhirnya, ada beberapa beberapa koefisiensi koefisiensi konsistensi internal. Metoda ini menyangkut materi yang yang terpi terpisah sah.. Perbed Perbedaa aann dari dari suat suatuu item item adala adalahh Sg squar squared ed
kovar kovaria ians ns anta antara ra dua dua item item
sewenang-wenang adalah Sgh. Koefisien konsistensi internal yang paling umum adalah alfa cronbach's. Juga KR20 dan lamda- 2 dapat digunakan. Konse Konsepp reli reliab abil ilit itas as klasi klasikk meli meliput putii kesal kesalah ahan an peng penguku ukura rann di dala dalam m inst instrum rumen en dan dan pengamatan itu. Hal ini disebut teori tentang kesalahan. Sumber kesalahan dapat berasal dari individu, kondisi-kondisi test dan item. Test pertama, classical theory dan reliabilitas menyangkut seluruh total penilaian tes. Total keseluruhan merupakan hasil penambahan tersebut. Seseorang dapat menjangkau yang total nilainya sama, sebagai contoh, 20 dalam suatu test dengan 40 item ( 0,1 score) bisa terjadi sebanyak dua kali atau lebih. Kedua, estimasi reliabilitas adalah sensitif terhadap total varians dalam sebuah tes. Hal tersebut tersebut mempunyai mempunyai konsekuensi, konsekuensi, koefisien koefisien reliabilit reliabilitas as akan rendah ketika sampelnya sampelnya memiliki memiliki banyak kesamaan atau tidak beragam. Ketiga Ketiga,, fenome fenomena na kemundu kemunduran ran adalah adalah suatu suatu konsekue konsekuensi nsi yang yang logis logis dalam dalam defenis defenisii reliabilitas klasik. Keem Keempa pat,t, untu untukk tes tes yang yang dira diranca ncang ng berda berdasar sarka kann prinsi prinsipp klasi klasikk norm normaa tida tidakk perl perluu interpretasi makna dan angkanya. Skornya tidak mempunyai makna instrinsik. Berdasarkan karakteristik yang menonjol, ada beberapa hal yang tidak menguntungkan dari konsep klasik pada reliabilitas (Sijtsma 1992 p123125) ringkasan dari karakteristik itu adalah, pertama dan terpenting adalah konsep klasik diperkirakan bahwa skor tes mempunyai level interval. Tidak ada penelitian yang mendukung penafsiran ini. Ini adalah “ measurement by fiat “ seperti Torgensen (1958). Dengan mendukung karakteristik ini dapat membuat classical test theory
lambat. Banyak teknik yang digunakan dalam menganalisis tes (analisi variant, teknik
regresi) untuk memperkirakan penghitungan interval. 11
Kedua, pencapaian pencapaian pada tes perorangan perorangan tidak bisa dibandingkan dibandingkan secara independen independen pada spes spesif ifik ik tes tes yang yang digu diguna naka kan. n. Dua Dua tes tes dapa dapatt dian diangg ggap ap untu untukk meng menghi hitu tung ng atri atribu butt yang yang sama(intelegensi, verbal abilty, extroversion), tetapi mereka tidak memiliki level yang sama pada pergantian dan konsekuensi dalam perbandingan antara orang yang yang menjawab item-item dari dua tes dalam perlakuan yang sama. Ketiga, Ketiga, diduga bahwa standar eror dari perhitungan perhitungan adalah sama dalam setiap level pada kemampuan atau perlakuan pribadi. Tidak ada pengujian yang nyata untuk mendukung perkiraan ini. Item tes respon theory
mengandung jumlah besar model item respon. The Rasch adalah
model yang sama dengan IRT. Walaupun itu hanya salah satu model dan salah satu asumsi yang kuat mangenai kurva karakteristik item. The Rasch disebut keras, karena berdasarkan model untuk setiap nilai theta yang rendah maka kesempatan untuk sukses sama dengan nol. Mokken ( 1971 ) telah mengembangkan dua model IRT, yang tidak sekeras Rasch model dan mungkin lebih realistis. Mokken mengatakan bahwa teori klasik seharusnya monoton bukan menu menuru runk nkan an.. Selu Seluru ruhh resp respon on diat diatas as selu seluru ruhh item item pada pada tes tes haru haruss meny menyer erup upai ai satu satu dan dan karakterisrik yang sama, dihitung dalam skala theta. Setiap bentuk pada fungsi dibiarkan selama fungsi tidak menurunkan. Dengan konsikuensi, memperbolehkan relatif lebih banyak item dalam tes dan penghitungan level adalah tidak tinggi daripada level ordinal. IRT mengikuti dengan model metodologi berlawanan dengan experimen atau metodologi korelasional. Model matematika merujuk pada spesifikasi prilaku, kognitif, emosional, dan fenomen fenomenaa yang yang berkemb berkembang ang.. Variasi Variasi dalam dalam model model Rasch Rasch menggun menggunakan akan frekuen frekuensi si dalam dalam pencapaian tes, dan model Mokken adalah yang cocok untuk beberapa fenomena pengembangan. Dalam model IRT, jawaban seseorang pada item adalah unit dasar. Jawaban seseorang dianggap dapat menentukan posisinya dalam latent trait ( theta ). Contoh latent trait adalah intelegen, kecerdasan, dan kepribadian. “Setiap awal sulit” dan “ menjadi suci adalah tidak mudah”. Menggabungkan setelah level yang pasti adalah sangat susah. Kurva dengan sangat lambat mendekat, tetapi hampir tidak pernah mencapai level yang sukses yakni 100%. 12
Ada Ada seki sekittar 50 mode modell IRT, IRT, Jadi Jadi ada ada bany banyak ak fung fungsi si linear near yang ang spes spesiifik fik yang ang menggambarkan kemungkinan sukses dalam item atau serangkaian item. Syarat dan ketentuan sebisa mungkin terlihat perbedaannya antara model Rasch dan skala Mokken Syarat dan model adalah: 1.
Estimasi pada posisi pada seseorang dan latan trait.
2.
Estimasi pada perubahan item
3.
Penguji Pengujian an model model spesifi spesifik. k. Ahli Ahli psikom psikometr etrii mempuny mempunyai ai perbeda perbedaan an prosedu prosedurr untuk untuk menguji model.
Classical and modern test theory
Orang Orang tida tidakk mamp mampuu memb memband andin ingka gkann dua dua hal hal yang yang hamp hampir ir sama sama.. Dua Dua teor teorii tela telahh dibandingkan dan mempunyai dukungan tersendiri. Perbedaan dua teori, adalah mereka dihargai dengan teori tentang perhitungan error dan model matimatika dalam menjawab item. Model IRT tidak cocok untuk istilah “ measurement by fiat “ sebagaiman teori teori klasik. Model IRT diformulasikan sehingga karakterisrik pengukuran dapat diuji. Orang dan item diukur dalam skala (ordinal atau interval ). Lebih lanjut dalam perbedaan tes, bahwa mengukur trait yang sama, bisa dibandingkan. Akhirnya, reliability tidak selalu sama untuk setiap nilai dalam setiap skala, skor rata-rata biasanya lebih reliabel dari pada skor yang dituju skala pada saat awal dan akhir. Jadi teori IRT adalah teori yang superior. Pembatasan yang mudah ada dalam tes modern, tes modern lebih lengkap, demikian jarang jarang digunak digunakan an oleh oleh orang orang yang yang tidak tidak ahli. ahli. IRT mengan mengandung dung model model matema matematik tikaa untuk untuk fenomena yang nyata. Dalam classical test theory, realibilitas dan validitas sangat berbeda. Skor tes harus reliable,
misalnya hasil pengukuran yang sama harus sesuai dengan test ulangan, dan hasilnya
harus sebebas eror pengukuran. Skor juga harus valid. Reliabilitas sangat penting tapi tidak cukup untuk validitas. Validitas merupakan skor yang tertuju pada suatu hal yang bersifat praktis dan teorit teoritis. is. Ada dua jenis jenis validi validitas tas umum, umum, yaitu yaitu validi validitas tas kriter kriteria ia dan validi validitas tas konstra konstrak. k. Cont Contoh oh : dapat dapatkah kah skor skor memp mempred redik iksi si sesua sesuatu tu yang yang berar berarti ti (criterion) dan dan dapa dapatk tkah ah skor skor memberikan insight dalam konstruk psikologis ? 13
Kedua validitas tersebut didukung metode statistik untuk mengumpulkan persamaan informasi informasi dalam validitas. validitas. Analisis Analisis faktor sesuai dengan validitas validitas konstrak dan regresi linear digunakan untuk validitas prediktif atau kriteria. Skor kriteria yang berlanjut (prestasi sekolah dan terapi sukses) diprediksi dari satu atau lebih (kombinasi) skor dalam intelegensi dan personality. Konsep dan tehnik perhitungan seperti korelasi, regresi, korelasi parsial, varians mengar mengarah ah kepada kepada validi validitas tas predikt prediktif. if. Validi Validitas tas isi juga juga sering sering dibica dibicarak rakan. an. Hal ini mengen mengenai ai item-i item-item tem,, sebagai sebagai bagian bagian dari domain domain spesif spesifik ik dan setiap setiap elemen elemen dari domain domain memili memiliki ki kesempatan yang sama untuk menjadi item dalam suatu tes. Dalam classical test theory, reliabilitas dan validitas dapat diperlakukan relatif bebas. Dalam modern test theory, reliabilitas dan validitas tidak dibedakan dengan cara yang sama. Modern test theory berdasarkan pada model metodologi. Jika item tidak sesuai dengan aturan atau persyaratan model, maka item tidak valid dengan model. Bagian penyusun validasi adalah bag bagia iann dari dari mode modell tes. tes. Vali Valida dasi si ini ini serin seringg menga mengacu cu pada pada tes tes ketet ketetapa apann dari dari sebuah sebuah ciri ciri tersembunyi unidimensional dengan skala karakteristik diketahui. Besaran skala tentu saja dapat memprediksi kriteria yang relevan dan bisa dihubungkan dengan nilai-nilai dari penyusun lain untuk mengumpulkan informasi tentang validitas kovergen dan divergen. 4.3.2 Psychological theories and psychological construct
Psikologis diagnostik selalu mendiagnosa sesuatu mengenai karakeristik, ciri – ciri, kebi kebias asaan aan,, kogni kognisi si dan dan peras perasaan aan dari dari sese seseora orang ng.. Tes Tes dila dilang ngsun sungka gkann pada pada peni penila laia iann dari dari perbed perbedaan aan indivi individu. du. Pada umumny umumnya, a, teori teori menjel menjelaska askann tentan tentangg perbedaa perbedaann indivi individu du dengan dengan karakteristi karakteristikk yang bervariasi. Jika satu pernyataan psikodiagnostik psikodiagnostik tidak terbatas pada penilaian penilaian dari perbedaa perbedaann indivi individu, du, teori teori psikol psikologi ogiss lainny lainnyaa akan menjad menjadii relevan relevan untuk untuk diagnos diagnosti tik. k. Contohnya, perbedaan diantara lingkungan dan penilaian dari perkembangan. Psikodiagnostik menjadi berhubungan rapat untuk teori dan gagasan untuk perbedaan individual dalam prestasi dan cara untuk bersikap. Permula Permulaan an ini dilanj dilanjutk utkan an untuk untuk menjad menjadii efekti efektif. f. Dalam Dalam textbook, jarang terdapat terdapat perbedaan diantara lingkungan yang luas, sebagai penilaian dari perkembangan. Diagnostik tidak terbatas untuk beberapa teori atau konsep. Psikodiagnostik juga membutuhkan teori, karen mereka menentukan ”what” dari penilaian dan menyampaikan infomasi tentang struktur dari 14
“what “. “. Jadi, ini mungkin untuk memahami intelegensi sebagai satu kemampuan umum atau sebagai sebuah set dari mutual independent ability. Teori tentang perbedaan diantara lingkungan dan perkembangan dari manusia bukan merupakan merupakan akibat dari psikodiagnost psikodiagnostik. ik. First classical test theory beberapanya beberapanya relevan relevan dengan konsep statistik yang didiskusikan, kemudian weel – known test adalah penjelasan dan book concludes
dengan penerapan psikodiagnostik untuk lapangan praktek seperti : pemilihan dari
anggota, psikologi organisasi dan penilaian dari kepribadian ( disorders ). 4.3.3 Psychological test and instrument
Terda Terdapa patt tiga tiga kompon komponen en yang yang menga mengacu cu pada pada tes, tes, prosed prosedur ur dan dan inst instrum rumen en dala dalam m penya penyampa mpaian ian inform informasi asi mengen mengenai ai karakte karakterist ristik ik dari manusia manusia.. Dalam Dalam diagno diagnosti stikk terdap terdapat at keperluan untuk tes dan instrumen tentang penyampaian yang reliabel, tepat dan informasi yang valid valid tentan tentangg karakte karakteris ristik tik,, ciri ciri – ciri, ciri, kognisi kognisi,, perasaan perasaan dan sikap sikap seseoran seseorang, g, situasi situasi dan perkembangan perkembangan manusia. Komponen ini mengarahkan mengarahkan pada perkembangan perkembangan dari tes. Ini mengacu mengacu pada bagaimana tes tersusun, item yang ditulis dan dipilih, proses dari tes seseorang, bagaimana kondisi standar yang dimaksud, bagaimana deviasi yang ditangani dan bagaimana skor total yang dihitung dan diinterpretasikan. Dalam tes konstruksi, strategi rasional dan empiris adalah pembeda. Strategi rasional dimulai dengan analisis konsep dari construct ( seperi intelegensi ) dan termasuk analisis ini, item yang ditulis. Salah satu strategi Guttman adalah faset analysis. Permukaan dari konstruk yang yang dibe diberi ri defi defini nisi si dan dan kemu kemudi dian an item item dan dan tuga tugass adal adalah ah pili piliha hann yang yang ditu ditutu tupi pi dari dari permukaannya. Sebuah strategi empiris, dalam kebalikannya, item dipilih dalam dasar empiris. Kondisi dalam pelaksanaan pelaksanaan tes biasanya dideskripsikan dideskripsikan tepat dalam tes manual. manual. Sebuah tes mempun mempunyai yai standar standarisa isasi si dalam dalam tata tata tertib tertib untuk untuk mengin menginter terpret pretasi asikan kan perbeda perbedaan an dalam dalam jawaban sebagai pembeda diantara manusia dan bukan diantara kondisi. Deviasi dari standarisasi dalam prosedur disebut “ Testing the limits “ dan “ Learning potential tests ”. Dalam tiga komponen tersebut, tes psikologis, instrumen dan prosedur yang terkandung pada item. Ini merupakan unit yang terkecil dari psikologis diagnostik. Ini dapat dianalogikan dengan phonology dalam bahasa. Phonology selalu dihubungkan dengan unit terkecil. Bahasa 15
terdiri dari angka yang terbatas dari fonem. Fonem ini dapat dikombinasikan dengan angka yang terbatas dari cara. Hanya struktur yang dapat membentuk kata dan akhirnya membentuk kalimat yang menjelaskan pesan untuk pendengar. Item dari tes harus selalu dikombinasikan dengan item lainnya dengan cara yang pasti dalam tata tertib untuk mengkontribusi penilaian dari konstruk yang diharapkan. 4.3.4 4.3.4
Prose Proses-p s-pros roses es dalam dalam psiko psikodia diagno gnosti stik k
Janis (1969) menetapkan ada dua proses utama dalam psikodiagnostik, yaitu : proses formal dan informal. Proses informal adalah suatu proses yang sama dalam kegiatan praktis dalam kehidupan sehari-hari bila kita ingin menilai individu. Hampir setiap orang yang mengadakan interaksi dengan orang lain menggunakan proses ini dalam menilai lawan bicaranya. Misalnya saja pesan yang yang terbe terbent ntuk uk keti ketika ka perta pertama ma kali kali berte bertemu mu denga dengann seseor seseoran ang. g. Tern Ternya yata ta bany banyak ak sekal sekalii kelemahan kelemahan dari proses ini, serta kurang objektif, objektif, sehingga kemudian juga dikembangkan dikembangkan proses yang formal. Proses formal adalah segala kegiata yang sistematis dan terarah dalam proses assesment, dengan kendali yang cukup ketat atas assesmentnya, sehingga diperoleh data yang objektif tentang individu. Dalam hal ini termasuk juga pendekatan klinis dan pendekatan objektif. 1. Pendekatan Pendekatan klinis, klinis, tujuan tujuan dari pendekata pendekatann ini adalah adalah memperoleh memperoleh gambaran gambaran kepribadia kepribadiaan an indivi individu du untuk untuk selanj selanjutn utnya ya meneta menetapkan pkan treatm treatment ent yang yang sesuai. sesuai. Metode Metode bantu bantu yang yang digunakan adalah wawancara, observasi, analisis dokumen pribadi. 2. Pendeka Pendekatan tan objektif objektif,, usaha usaha untuk untuk menguk mengukur ur kemepua kemepuann indivi individu du serta serta kepriba kepribadia dianny nnyaa dengan lebih objektif membuka suatu perkembangan ke arah psikometri.
empirical dan diagnostic cycle oleh Perkembangan baru-baru ini integrasi dari cycle empirical
De Bryun (1992) menemukan adanya Hypothesis Testing Model (HTM) yang digunakan dalam aktifitas aktifitas diagnostik diagnostik dan yang menentukan langkah-langkah langkah-langkah diagnostik diagnostik yang harus diambil. HTM ini terdiri dari enem langkah : 16
•
Orientasi terhadap masalah
•
Deskripsi / gambaran dari perilaku bermasalah secara kongkrit dan faktual.
•
Perumusan dan pengseleksian satu sama lain dari beberapa hipotesis dengan penjelasan mengenai masalah persepsi dan prilaku bermasalah.
4.4 4.4
•
Pemilihan instrument dan prosedur oprasional yang sesuai.
•
Merumuskan rekomendasi treatment yang sesuai dengan permasalahan
•
Evaluasi
Psyc Psycho hodi diag agno nost stic ic and and Psy Psych chol olog ogy: y: Cont Conten ent t
Psychological diagnostic berhubungan
dengan teori psikologi secara keseluruhan seperti
perilaku, kognisi dan perasaan seseorang. Psikodiagnostik selalu mendiagnosa sesuatu. lebih mengar mengarah ah ke taksnom taksnomik ik atau atau konsept konseptual ual.. Gagasan Gagasan seperi seperi intele intelegens gensi,i, aptitude, prestasi di barbagai bidang, introversi dan neurotis. 4.5
Psychodiagnostic and Psychology: Methods
Pada dasarny dasarnyaa psikodi psikodiagno agnosti stikk tidak tidak memili memiliki ki metode metode sendiri sendiri.. Metode Metode yang yang biasa biasa digunakan merupakan metode ilmu psikologi pada umumnya seperti pengujian hipotesa sebagai suatu yang mengawali riset, analisis empiris yang membantu untuk melakukan riset yang disebut “ scientifically sound”. Para ahli ahli psikodi psikodiagno agnosti stikk lebih lebih suka menggu menggunaka nakann variabl variablee indepen independen den efektif efektif dan significant relation
dalam mengemukakan penelitian. Bagaimanapun faktor dan hubungan hanya
dapa dapatt diapl diaplik ikas asik ikan an pada pada bata batasan san tert tertent entu. u. Fakto Faktorr keefe keefekt ktif ifan an dan dan kele kelebi biha hann merup merupaka akann ”. “contextualized”,dan beberapa “idealized ”.
Sebagai contoh alasan mengenai ketidakjelasan dari
belajar secara pasti akan ditemukan dengan cepat. Hasil dari pembelajaran psikologi terlihat gampang dan sensitif terhadap perubahan kecil yang terjadi di linkungan. Reaksi untuk keadaan tersebut, diusahakan untuk menemukan hasil yang stabil dengan cara membuat batasan dan area kontrol yang lebih kecil. Untuk itu, selalu dihindari untuk jawaban “big ”, ”, bukan pertanyaan remeh, menarik dan inspirasi. Sebagai contoh, apakah manusia aktif atau pasif, baik atau buruk, masuk akal atau tidak, cooperative atau competitive? Batasan ini berperan penting untuk fragmentasi dari pengetahuan. Pengalaman diarahkan pada fenomena 17
kecil dan dikembangkan dikembangkan dengan model miniatur. miniatur. MacKay (1993) membuat rekomendasi untuk tambahan dalam melengkapi penemuan spesifik dengan teori konsep umum, tidak meninggalkan serta merta hal empiris. Opininya, berupa hal yang mungkin untuk membuat teori umum dari generalisasi empiris. Gambaran yang mendukung argumentasi para ahli diagnosti menunjukkan untuk menggunakan ilmu psikologi dengan baik. Pada waktu yang sama, teori tes yang berisi eror model digunakan dalam teknik analisis data yang lain. Ditambah lagi, teori mengenai tes modern dapat dipertimbangkan sebagai bagian dari metodologi model umum. Psikodiagnostik merupakan metodologi umum mengenai tradisi analisis teori pada riset psi psiko kolo logi gi.. Meto Metodo dolo logi gi spesi spesifi fikk dan dan tekni teknikk anali analisi siss penye penyesua suaia iann data data digu diguna nakan kan untuk untuk mengambarkan psikologic Pada teori teori psikol psikologi ogi matrik matrikss mengan mengandung dung level level dan psikological al question question. Pada komponen. Dalam hal level ahli psikologi lebih suka menggunakannya pada tahap selanjutnya setela setelahh langkah langkah umum, umum, menggun menggunakan akan pendeka pendekatan tan ilmiah ilmiah mengena mengenaii elemen elemen dan hubunga hubungann diantara elemen lainnya. Snow (1973) menyebutkan beberapa level pada teori psychological . sebagai suatu level berbeda dari ketiga level; mathematical modelling . Hal ini tergantung pada model model metodo metodolog logi,i, sebagai sebagai contoh contoh digunak digunakan an tes teori teori modern modern dan beberap beberapaa model model untuk untuk mengambarkan serta menjelaskan pertumbuhan. Sebagai suatu komponen , teori psikologi berisi tentang perilaku, kognisi, dan perasaan seseorang.
BAB III KESIMPULAN
Psikodi Psikodiagno agnosti stikk tidak tidak mempun mempunyai yai deskrip deskripsi si dan objek objek materia materiall sendir sendiri.i. Merupak Merupakan an penggabungan dari ilmu-ilmu psikologi lainnya.
Deskripsi dari psikodiagnostik menunjukkan orientasi, isi dan fungsi yang berbeda. Informas Informasii ini mempros memproses es dan membuat membuat sebuah sebuah hipote hipotesa sa ilmia ilmiahh tentan tentangg perbeda perbedaan an individu yang biasanya menjadi sasaran atau acuan kepada klien. 18
Psikodiagnostik terdiri dari empat komponen, yakni : tes teori, teori, konstruk tentang perbedaan individu dengan lingkungannya serta konstruk tentang perkembangan dan proses diagnosa.
Tes teori atau psikometri mengacu pada sebuah set matematika dan model statistik untuk penilaian seperangkat item.
Classical test theory
adalah sebuah model untuk estimasi eror. Terlebih lagi eror yang
ada ada tida tidakk dapa dapatt diest diestim imasi asi sehin sehingg ggaa yang yang menj menjadi adi kerug kerugia ianny nnyaa adal adalah ah tida tidakk ada ada pengukuran model yang mendukung hal tersebut.
IRT berisi banyak banyak model untuk menjawab menjawab berbagai item, item, jawaban setiap setiap orang terdiri dari fungsi non-linear dan posisi setiap orang dari laten trait .
Validitas tes berisi informasi tentang item itu sendiri dan mengacu pada arti konstruk psikologis.
Sebuah tes berisi item-item dan setiap item diberi skor yang objektif dan hasilnya dibuat dalam sebuah skor atau angka.
Teori Teori psikol psikologi ogi mendesk mendeskrip ripsik sikan an dan menjel menjelaska askann karakte karakterist ristik ik dan perilak perilakuu yang yang dimaksud oleh konstruk psikologis.
Perilaku tidak dapat diobservasi tanpa teori. Teknik analisa data sesungguhnya tidak mampu mengartikan apa yang ada dalam perilaku tersebut.
Proses diagnosis berisi langkah-langkah. Langkah-langkah ini dapat dideskripsikan dan diasumsikan berdasarkan rumus demi pencapaian hasil yang baik.
Psikologi diagnostik tidak dibatasi oleh apapun, itu hanya dapat dibatasi oleh komponen psikologi seperti teori, metode dan ilmu pengetahuan empiris.
Seorang pendiagnosa harus mengetahui segala sesuatunya.
19
DAFTAR PUSTAKA
20