BAB I DEFENISI
I.
Pengertian Erosi portio adalah adanya warna merah menyala dan agak mudah berdarah disekitar ostium uteri eksternum.(winkjosastro, 2005). Erosi portio atau pseudo atau pseudo erosi yaitu terkelupasnya epitel silindris akibat rangsangan dari luar luar dan digant digantika ikan n dengan dengan epitel epitel gepeng gepeng pada pada kanali kanaliss serika serikalis, lis, erosi erosi ini nampak nampak sebagai tempat merah menyala dan agak mudah berdarah (!ulaiman, "##$). Erosi Erosi yaitu yaitu perluk perlukaan aan di ujung ujung leher leher rahim rahim (porti (portio o uteri). uteri). %engka %engkapny pnyaa disebu disebutt erotio portiones (istilah portiones (istilah itu sudah jarang digunakan).
II. Etiologi Peny Penyeb ebab ab erotio erotio portiones portiones adalah adalah iritasi iritasi yang yang terus&m terus&mene enerus rus terhad terhadap ap portio portio uteri. uteri. 'mumny 'mumnya, a, hal itu terjadi terjadi karena karena ineks ineksi. i. Pada Pada aksept akseptor or * I'+ (spiral (spiral), ), penye penyebab bab gangguan gangguan tersebut adalah rangsangan oleh benang I'+ terhadap terhadap portio uteri. !elain itu ada penyebab lain yaitu pemakaian pil, perilaku seksual yang tidak sehat, trauma. da beberapa beberapa keluha keluhan n yang yang sering sering mun-u mun-ull gara&ga gara&gara ra erotio erotio portiones portiones.. ntara ntara lain, lain, keputihan yang tak kunjung sembuh, rasa berat di daerah panggul (terasa seperti ada yang mau jatuh), dan seringnya perdarahan setelah berhubungan suami istri. ". eterpaparan eterpaparan suatu benda benda pada saat pemasangan pemasangan +. +. Pada saat pemasangan pemasangan alat kontrasepsi yang digunakan tidak stresil yang dapat menyebabkan ineksai. + juga mengakibatkan bertambahnya olume dan lama haid (darah merupakan media subur untuk berkembangbiaknya kuman) penyebab terjadi ineksi. 2. Ineksi Ineksi pada masa reprodukti reprodukti menyebabkan menyebabkan batas batas antara epitel -analis serikalis serikalis dan epitel portio berpindah, ineksi juga dapat menyebabkan menipisnya epitel portio dan gambang terjadi erosi pada porsio (hubungan seksual) /. Pada masa reprodukti reprodukti batas berpindah berpindah karena adanya adanya ineksi ineksi (seri-itis, kolpitis) kolpitis)
. angsangan luar maka epitel gampang beraspis banyak dan porsio mati dan diganti dengan epitel silendaris kanalis serikalis (winkjosastro,1akarta2005) III. Patoisiologi Proses terjadinya erosi portio dapat disebabkan adanya rangsangan dari luar misalnya I'+. I'+ yang mengandung polyethilien yang sudah berkarat membentuk ion 3a, kemudian bereaksi dengan ion sel sehat P4 sehingga terjadi denaturasi koalugasi membran sel dan terjadilah erosi portio. *isa juga dari gesekan benang I'+ yang menyebabkan iritasi lokal sehingga menyebabkan sel superisialis terkelupas dan terjadilah erosi portio. +ari posisi I'+ yang tidak tepat menyebabkan reaksi radang non spesiik sehingga menimbulkan sekresi sekret agina yang meningkat dan menyebabkan kerentanan sel superisialis dan terjadilah erosi portio. +ari semua kejadian erosi portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri patogen, bila sampai kronis menyebabkan metastase keganasan leher rahim.selain dan personal higein yang kurang I'+ juga dapat menyebabkan bertambahnya olume dan lama haid darah merupakan media subur untuk masuknya kuman dam menyebabkan ineksi. +engan adanya ineksi dapat menyebabkan epitel porsio menipis sehingga mudah mengalami eropsi porsio, yang ditandai dengan se-ret ber-ampur darah, metrorrhagia, ostium uteri ekternum tampak kemerahan, sekter juga ber-ampur dengan nanah, ditemukan oulasi nabati (winkjosastro, hania. Ilmu kandungan jilid I, 6*P!&!P, 1akarta 2005) I7. 8ejala erosi portio Pasien dengan erosi portio pada umumnya datang pada stadium lanjut, dimana didapatkan keluhan seperti keputihan disertai darah, keputihan yang berbau, perdarahan berkelanjutan, dan disertai metastase dimana stadium pengobatan ini tidak memuaskan. !elain itu juga dapat dilihat pada portionya sbb a. danya lu9us b. Portio terlihat kemerahan dengan batas tidak jelas
-. danya kontak blooding d. Portio teraba tidak rata e. !ekter ber-ampur darah setelah bersenggama . +apat menimbulkan perdarahan kontak (mentrorr hagia) g. Porsio uterus disekitar ostium uteri ekternum tampak daerah kemerah&merahan yang sulit dipisahkan se-ara jelas dan epitel porsio h. !ekter juga tidak dapat ber-ampur dengan nanah i.
Pada erosi sering ditemukan oula naboti (winkjosastro,1akarta 2005)
7. omplikasi erosi portio :erjadi keganasan pada leher rahim (3a seriks). 7I. Penanggulangan a. ;embatasi hubungan suami istri b. ;enjaga kebersihan agina -. %ama pemakaian I'+ harus diperhatikan 7II. Penanganan Erosi dapat disembuhkan dengan obat keras seperti g<4/ "0= atau albotil yang menyebabkan nekrose silinderis dengan harapan bahwa kemudian diganti dengan epitel gepeng berlapis banyak. Pada kasus erosi portio, penatalaksanaannya yang biasanya dapat dilakukan bidan adalah hanya penatalaksanaan awal yaitu dengan pemberian obat dan antibioti- terapi albothyl dan konseling.
BAB II MANAJEMEN KEBIDANAN
Proses menejemen kebidanan menurut arney terdiri dari $ langkah yang harus di laksanakan se-ara berurutan dan se-ara periodi- perlu berulang&ulang sesuai dengan permasalahan pada mioma uteri. Penerapan $ langkah arney yang memberikan asuhan kebidanan pada klien dengan mioma uteri.
1. Pengumpulan data
;engumpulkan data subyekti dan data obyekti berupa data o-us yang di butuhkan untuk menilai keadaan ibu sesuai kondisinya menggunakan anamnesa, pemeriksaan isik dan pemeriksaan laboratorium. 1enis data yang dikumpulkan . +ata subyekti ". *iodata ibu dan suami a.
d. gama ibu dan suami 'ntuk mengetahui apakah ada keper-ayaan dalam agamanya sehubungan dengan perdarahan di luar haid karena erosi portio. e. !uku bangsa ibu 'ntuk mengetahui dari mana asal ibu berkaitan dengan bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi dan kebiasaan&kebiasaan yang dianut. . Pendidikan ibu dan suami 'ntuk mengetahui tingkat pengetahuaan ibu dan suami sehingga memudahkan dalam pemberiaan inormasi dan konseling. g. Pekerjaan ibu dan suami 'ntuk mengetahui tingkat aktiitas yang dilakukan oleh ibu dan suami dan pengaruhnya
terhadap
ekonomi
keluarga
sehingga
memudahkan
dalam
penanganan perdarahan di luar haid karena erosi portio yang sesuai dengan keadaan ekonomi keluarga ibu. h. lamat ibu dan suami 'ntuk mengetahui tempat tinggal ibu dan suami serta lingkungan disekitar tempat tinggal ibu. i.
j.
8olongan darah 'ntuk mengantisipasi bila sewaktu&waktu terjadi sesuatu masalah yang memerlukan donor.
k. lasan datang 'ntuk mengetahui keluhan yang dirasakan ibu yang dapat menunjang diagnosa perdarahan diluar haid karena erosi portio. Pasien dengan erosi portio pada umumnya datang pada stadium lanjut, dimana didapatkan keluhan seperti keputihan disertai darah, keputihan yang berbau, perdarahan berkelanjutan, dan l.
disertai metastase dimana stadium pengobatan ini tidak memuaskan. iwayat menstruasi 'ntuk mengetahui kapan pasien menar-he, apakah siklus menstruasi ibu teratur atau tidak, mengetahui lama haid dan banyaknya pengeluaran darah saat haid, serta apakah ibu pernah mengalami dismenorhea atau tidak.
m. iwayat perkawinan
'ntuk mengetahui berapa kali ibu menikah, lama perkawinan, umur ibu saat menikah serta apakah ibu sudah mempunyai anak atau belum. n. iwayat obstetri terdahulu 'ntuk mengetahui jumlah anak yang dimiliki, umur kehamilan saat lahir, apakah ada penyulit saat hamil, tempat bersalin, penolong persalinan, berat badan bayi saat lahir jenis kelamin anak, jenis persalinan, apakah ada penyulit saat nias, keadaan anak sekarang serta umur anak sekarang. o. iwayat * 'ntuk mengetahui alat kontrasepsi apa saja yang pernah digunakan ibu sehingga dapat mengetahui apakah perdarahan diluar haid karena erosi portio disebabkan oleh karena penggunaan alat kontrasepsi. Erosi portio dapat terjadi pada pengguna I'+. Erosi pada akseptor * I'+ dapat terjadi karena benang I'+, perekatan logam polyetilen dengan posisi I'+ yang tidak benar sehinggga mempermudah terjadinya pengelupasan sel superisialis, dimana siat dasarnya mudah terkelupas. pabila lapisan sel ini terkelupas, maka terjadilah erosi portio yang akan terjadi kronis, jika tidak didapatkan penanganan se-ara segera, karena pengelupasan sel superisialis berakibat hilangnya sumber makanan borderline sehingga tidak mampu memperoduksi asam laktat yang menyebabkan p> agina akan meningkat, naiknya p> agina akan mempermudah kuman pathogen tumbuh. p. iwayat ginekology 'ntuk mengetahui apakah ibu pernah atau sedang mengalami masalah dengan organ reproduksinya serta sejak kapan masalah dirasakan. iwayat penyakit kelainan gyne-ology serta pengobatannya dapat memberikan keterangan penting, terutama operasi yang pernah dialami. pabila penderita pernah diperiksa oleh dokter lain tanyakan juga hasil&hasil pemeriksaan dan pendapat dokter itu. :idak jarang wanita Indonesia pernah memeriksakan dirinya di luar negeri dan membawa pulang hasilnya. ?. iwayat penyakit ibu
'ntuk mengetahui penyakit&penyakit yang pernah diderita ibu, apakah ibu mempunyai riwayat penyakit tertentu terutama yang berhubungan dengan alat reproduksi seperti ineksi, keputihan berbau dan gatal. +alam hal ini perlu ditanyakan apakah penderita pernah menderita penyakit berat, penyakit :*3, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit darah, +;, dan penyakit jiwa. r.
iwayat penyakit keluarga iwayat penyakit keluarga perlu diketahui apakah pernah menderita tumor alat kandungantidak ataupun tumor di luar alat kandungan.
s. iwayat bio&psiko&sosial&spiritual a) *iologis (") *ernaas 'ntuk mengetahui apakah ibu ada keluhan saat bernaas atau tidak. (2) Pola nutrisi 'ntuk mengetahui status gi@i ibu dan riwayat nutrisinya, pola nutrisi, jenis dan porsi makan ibu. (/) Eliminasi 'ntuk mengetahui apakah ada keluhan atau masalah dengan pola * maupun **. () Istirahat dan tidur 'ntuk mengetahui adakah gangguan pada pola tidur dan istirahat akibat keluhan yang dialami. (5) ktiitas sehari&hari 'ntuk mengetahui aktiitas ibu sehari&hari, apakah ada keluhan saat beraktiitas. (A) Personal hygiene 'ntuk mengetahui bagaimana personal hygiene ibu apakah sudah menerapkan hygiene yang benar atau belum. !eperti selalu mengganti -elana dalam setiap harinya dan tidak membiarkan pemakaian -elana
dalam yang lembab dikarenakan dapat mengundang kuman pathogen. 4leh karena itu kebersihan alat kelamin harus dijaga. b) Psikologi 'ntuk mengkaji psikologis klien sehubungan dengan keluhan yang dirasakan. -) !osial 'ntuk mengetahui interaksi ibu dengan masyarakat dilingkungan yang dirasakan pandangan masyarakat terhadap kondisi ibu dan ada tidaknya kebiasaan
yang
merugikan
kesehatan,
serta
mengetahui
bagaimana
pengambilan keputusan dalam keluarga. d) !piritual 'ntuk mengetahui bagaimana kebiasaan ibu dalam mendekatkan diri kepada tuhan serta keper-ayaan yang dianut yang berkaitan dengan kesehatan. t.
Pengetahuan 'ntuk mengkaji pengetahuan ibu tentang hal&hal yang berkaitan dengan keluhan yang dirasakan, penyebab ibu mengalami keluhan yang dirasakan, serta pengetahuan ibu tentang -ara mengatasi keluhannya.
. +ata obyekti ". Pemeriksaan umum a. eadaan umum 'ntuk mengetahui keadaan umum ibu, sejauh mana keluhan yang dirasakan ibu, mempengaruhi kondisi kesehatan ibu se-ara umum. b. *erat badan dan tinggi badan 'ntuk mengetahui pertambahan ** ibu -. ::7 'ntuk mengetahui keadaan tekanan darah, suhu, nadi, respirasi sehubungan dengan keluhan yang dirasakan ibu.
2. Pemeriksaan sistematis dan ginekologi a) epala dan leher epala
'ntuk mengetahui bagaimana kebersihan dan struktur rambut
;uka
'ntuk mengamati pada muka apakah ada oedema pu-at
;ata
'ntuk mengetahui bagaimana warna konjungtia dan sklera
;ulut
'ntuk mengetahui bagaimana keadaan mulut apakah lembabkering, kemerahanpu-at
%eher
'ntuk
mengetahui
apakah
ada
pembesaran
kelenjar
lime,
pembesaran kelenjar tiroid maupun pembesaran ena jugularis b) Payudara Pemeriksaan payudara mempunyai arti penting bagi penderita wanita terutama dalam hubungan dengan diagnostik kelainan endokrin -) bdomen 'ntuk mengetahui apakah ada luka bekas operasi, apakah ada pembesaran perut abnormal. b) nogenital 'ntuk mengetahui apakah ada pengeluaran -airan peraginam, ari-es, dan oedema, serta tanda&tanda abnormalkelainan lainnya, seperti tanda&tanda ineksi, pembesaran kelenjar skene dan bartholini. e) Ekstremitas atas bawah 'ntuk mengetahui apakah ada oedema, sianosis, pada kaki dan tangan, serta keadaan kuku apakah kemerahan ataukah pu-at. /) Pemeriksaan penunjang a)
Pemeriksaan !wab agina +apat dilakukan pemeriksaan -airan agina untuk mengetahui penyebab dari perdarahan karena erosi portio tersebut.
2. Interpretasi data dasar, masalah dan e!utuhan
'ntuk merumuskan diagnosa berdasarkan dari pengumpulan data yang diperoleh dari klien langsung atau dari keluarga, pemeriksaan isik serta pemeriksaan penunjang. !elain itu bertujuan untuk menentukan masalah yang dihadapi klien serta segala sesuatu yang dibutuhkan klien tanpa klien sadari atau klien butuhkan. +i sini kita menentukan diagnosa aktual, masalah, dan kebutuhan. a. 1ika dari hasil pemeriksaan, perdarahan diluar haid karena erosi portio belum dapat ditentukan se-ara pasti +iagnosa a-tual Ibu umur B..th dengan BBB (erosi portio) emungkinan dinilai dari riwayat kontrasepsi, ibu menggunakan I'+, dari hasil pemeriksaan labor yaitu pemeriksaan -airan -agina ( swab agina) dan dari personal hygiene yang kurang baik. ;asalah
-emas, keputihan, ber-ak&ber-ak darah yang belum diketahui asalnya, nyeri abdomen, perih pada agina.
ebutuhan
istirahat, personal hygiene, nutrisi, dukungan psikologis, inormasi tentang penyakit yang diderita
".
Identi#iasi diagn$se dan masalah p$tensial
+iagnosa potensial dapat terjadi 3a seriks arena iritasi yang terjadi se-ara terus menerus terhadap potio uteri yang umumnya karena ineksi. +ari semua kejadian erosi portio itu menyebabkan tumbuhnya bakteri pathogen, bila sampai kronis menyebabkan metastase keganasan leher rahim. %.
Identi#iasi aan tindaan segera, $nsultasi, $la!$rasi dan ru&uan
;engidentiikasi berdasarkan diagnosa apakah kondisi klien memerlukan tindakan segera, konsultasi, kolaborasi maupun rujukan. :indakan segera yang diperlukan biasanya seperti pemberian inuse apabila ibu mengalami perdarahan yang berat guna men-egah ibu mengalami syok hipoolemik dan pemberian analgetik untuk men-egah terjadinya syok neurogenik. !elain itu konsultasi dan kolaborasi dengan dokter !p.48 diperlukan guna membantu dalam pengambilan keputusan yang terbaik untuk ibu. pabila kasus ditemukan *P!, Puskesmas, Pustu dan sarana pelayanan kesehatan lain yang tidak
memiliki asilitas yang memadai harus dilakukan rujukan ke asilitas yang lebih memadai. '. Peren(anaan
'ntuk mengetahui apa saja yang harus diren-anakan berdasarkan diagnosa masalah dan kebutuhan klien. Pada perdarahan diluar haid karena erosi portio peren-anaan yang bisa dibuat antara lain a. 1elaskan tentang hasil pemeriksaan kepada ibu dan pendamping asionalisasi ibu dan suami harus tahu hasil dari pemeriksaan yang dilakukan karena hasil pemeriksaan meliputi keadaan ibu yang akan memberikan ketenangan dan rasa nyaman yang nantinya akan mempengaruhi psikologis ibu dan merupakan salah satu hak klien yang harus dipenuhi. b. *erikan pengobatan erosi portio dengan menggunakan albothyle saat pemeriksaan spe-ulum. asionalisasi albothyle dapat membantu meringankan ineksi dan rasa nyeri yang ibu rasakan pada aginanya. -. *eri IE tentang penyebab keluhan yang dialami dan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan untuk menangani keluhan. asionalisasi +engan IE ibu dapat mengetahui penyebab keluhan yang dialami dan kemungkinan tindakan yang akan dilakukan guna menangani keluhan ibu sehingga ibu dan keluarga dapat mempersiapkan diri dan segala sesuatu yang mungkin diperlukan untuk membantu menangani keluhan ibu. d. *erikan dukungan moralsupport mental kepada ibu dan libatkan pendamping. asionalisasi +iperlukan support mental untuk membantu ibu dalam menghadapi penyakit yang diderita serta diperlukan pula peran pendamping. e. %akukan konsultasi dan kolaborasi dengan dokter !p.48 asionalisasi pabila kasus ditemukan bidan di rumah sakit tempat ia bertugas bidan perlu melakukan konsultasi dan kolaborasi dengan dokter !p.48 untuk dapat mengambil keputusan yang benar&benar tepat bagi klien. . %akukan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih memadai
asionalisasi pabila kasus ditemukan di *P!, Puskesmas maupun Puskesmas Pembantu penanganan lebih lanjut dari mioma uteri ini akan didapatkan di asilitas yang lebih memadai seperti di rumah sakit. g. njurkan dan motiasi ibu untuk menjaga personal hygiene khususnya hygiene pada daerah genital asionalisasi Ineksi dan jamur di dalam portio juga bisa merangsang terjadinya keputihan yang mengakibatkan perdarahan pada portio. 4leh karena itu, kebersihan alat kelamin harus dijaga. ). Pelasanaan
'ntuk melaksanakan perumusan peren-anaan yang telah dibuat menga-u pada diagnosa, masalah dan kebutuhan yang sesuai dengan kondisi klien saat diberikan asuhan. a. ;enjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu bahwa dari hasil pemeriksaan laboratorium dan sebagainya, penyakit yang dialami ibu adalah eroporsio. b. *erikan ibu IE dan dukungan moralsupport mental untuk menjalani pengobatan -. *eritahu ibu untuk konsultasikan hasil pemeriksaan ke dokter spesialis kebidanan. d. %akukan rujukan ke pelyanan kesehatan yang lebih memadai. e. njukan ibu untuk menjaga kebersihan( tingkatkan personal hygiene)
*. E+aluasi
'ntuk mengetahui hasil dari asuhan yang telah diberikan kepada klien yang menga-u pada peme-ahan masalah dan perbaiki kondisi ibu ealuasi disesuaikan dengan pelaksanaan yang dilaksanakan. a. Ibu mengerti dari hasil pemeriksaan yang diberitahukan b. Ibu menerima dukungan dari bidan -. Ibu mengerti dan ibu ingin konsul ke dokter spesialis kebidanan
d. Ibu bersedia dirujuk ke rumah sakit yang lebih memadai e. Ibu sudah menjaga kebersihan dirinya
DAFA- PSAKA
!aiudin, bdul *ari. 200A. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal . 1akarta 6ayasan *ina Pustaka !arwono Prawirohardjo. .200A. Ilmu Kebidanan.6ayasan *ina Pustaka 1akarta h!E* * P:4%48I C 6unitapuspitasari