19
MATA KULIAH : PENDAHULUAN FISIKA INTI
CRITICAL JOURNAL REVIEW (CJR)
OLEH :
TRESIA SIMANJUNTAK (4153321042)
Dosen Pengampu : Irfandi M.Si
Kelas : Ekstensi A 2015
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2017/2018
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan bagi Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat dan karuniaNya, penulisan makalah ini dapat terselesaikan. Adapun Critical Jurnal review ini yaitu mengenai "Sinar Gamma ".
Critical Journal Review (CJR) ini saya susun dengan maksud sebagai tugas mata kuliah Fisika Inti dan menjadikan penambahan wawasan sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut. Harapan saya, semoga setelah penyelesaian penulisan Crtical Journal Review ini saya semakin memahami tentang bagaimana penulisan Crtical Journal Review yang baik dan benar.
Di lain sisi, saya mendapatkan pengalaman dan ilmu yang berharga dalam penyusunan penulisan Critacal Journal Review ini. Saya sangat berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian CJR ini, khususnya kepada dosen pengampu mata kuliah ini bapak Irfandi M.Si dan kawan sekelas saya mahasiswa/i kelas Fisika Ekstensi 2014/2015.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa-masa yang akan datang, semoga karya tulis CJR ini bermanfaat bagi semuanya.
Medan, Maret 2018
Penyusun
Tresia Simanjuntak
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ……………………………………………...…..…………...i
DAFTAR ISI ………………………...…………………..……………..….ii
I. PENDAHULUAN/PENGANTAR ……….…………………………………………….. 1
1.1 Rasionalisasi Pentingnya CJR ….………………………………………….. 1
1.2 Tujuan Penulisan CJR ……………………….…………………………….. 1
1.3 Manfaat CJR …………………………….……………………………….. 2
1.4 Identitas Jurnal …………………………….……………………………….. 3
II. RINGKASAN ISI JURNAL …………………………………………………….. 4
III. KELEMAHAN DAN KELEBIHAN…………………………………..……………...14
3.1 Kelemahan dan kelebihan jurnal..………….………….……….……..…….. 14
3.2 Kemutakhiran Jurnal…………………………….……………………..…….. 16
IV. IMPLIKASI ……………………………………...…………………………….. 17
4.1 Teori ……………………………………..………………………….….. 17
4.2 Program Pembangunan di Indonesia………………………………….…..….. 17
4.3 Analisis Mahasiswa ………..…………….……………………..…..….. 17
V. KESIMPULAN ………………………………………………………………...….. 18
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………...….. 19
BAB 1
PENDAHULUAN
Rasionalisasi Pentingnya Critical Journal Review (CJR)
Critical Journal Review (CJR) sangat penting buat kalangan pendidikan terutama buat mahasiswa maupun mahasiswi karena dengan mengkritik suatu jurnal maka mahasiswa/i ataupun si pengkritik dapat membandingkan dua jurnal dengan tema yang sama, dapat melihat mana jurnal yang perlu diperbaiki dan mana jurnal yang sudah baik untuk digunakan berdasarkan dari penelitian yang telah dilakukan oleh penulis jurnal tersebut, setelah dapat mengkritik jurnal maka diharapkan mahasiswa/i dapat membuat suatu jurnal karena sudah mengetahui bagaimana kriteria jurnal yang baik dan benar untuk digunakan dan sudah mengerti bagaimana cara menulis atau langkah-langkah apa saja yang diperlukan dalam penulisan jurnal tersebut.
Tujuan Penulisan Critical Journal Review (CJR)
Critical journal Review ini dibuat bertujuan untuk belajar melalui pemenuhan tugas mata kuliah Profesi Pendidikan Jurusan Fisika Universitas Negeri Medan untuk membuat Critical Journal Review (CJR) sehingga dapat menambah pengetahuan untuk melihat atau membandingkan dua atau beberapa jurnal yang baik dan yang benar. Setelah dapat membandingkan maka akan dapat membuat suatu jurnal karena sudah dapat membandingkan mana jurnal yang sudah baik dan mana jurnal yang masih perlu diperbaiki dan juga karena sudah mengerti langkah-langkah dari pembuatan suatu jurnal.
Manfaat Critical Journal Review (CJR)
Manfaat penulisan Critical Journal Review ( CJR), yaitu :
Dapat membandingkan dua atau lebih jurnal yang direview.
Dapat meningkatkan analisis kita terhadap suatu jurnal.
Supaya kita dapat mengetahui teknik-teknik penulisan CJR yang benar.
Dan dapat menulis bagaimana jurnal yang baik dan benar.
Menambah pengetahuan kita tentang isi-isi dari jurnal-jurnal penelitian.
Identitas Journal yang direview
1. Jurnal utama
1. Judul Artikel : Principles and Applications of Gamma- Ray Imaging for Arms Control
2. Nama Journal : Education and Linguistics Journal.
3. Edisi terbit : 11 Januari 2018
4. Pengarang artikel : K.P.Ziock
5. Penerbit : Nuclear Science and Isotope Technology Division of Oak Ridge National Laboratory
6. Kota terbit : Oak Ridge, USA
7. Vol : 878
8. Hal : 191-199
9. Alamat Situs : www.elsevier.com/locate/nima
2. Jurnal Pembanding 1
1. Judul Artikel :Kajian pengaruh radiasi sinar gamma terhadap susut bobot buah jambu meraah selama masa penyimpanan.
2. Nama Journal : Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia
3. ISSN : 1693-1246
4. e-ISSN : 2355-3812
5. Edisi terbit : Januari 2014
6. Pengarang artikel : M.Akrom, dkk
7. Kota terbit : Semarang
7. Vol : 10
8. Hal : 86-91
9. Alamat Situs : 10.15294/jpfi.v10i1.3055
3. Jurnal Pembanding 2
1. Judul Artikel :Pengaruh Radiasi sinar Gamma terhadap perubahan sinar Fenotipik tanaman padi Gogo
2. Nama Journal : Jurnal Produksi Tanaman
3. Edisi terbit : Oktober 2016
4. Pengarang artikel : Jubleam Haris Sembiring Meliala, dkk
5. Kota terbit : Malang, Jawa Timur
6. Vol : 4
7. Nomor : 7
7. Hal : 585-594
BAB 2
RINGKASAN ISI
JURNAL UTAMA
Radiasi gamma yang dipancarkan oleh bahan nuklir khusus (SNM) telah lama digunakan sebagai diamati kunci untuk mendeteksi dan mengkarakterisasi rakitan dari bahan-bahan tersebut. Mereka berguna baik karena mereka dapat mencapai detektor jarak jauh melalui bahan atasnya dan karena di isotop memancarkan karakteristik spektrum. Untuk pekerjaan pasif, sinar gamma energi dari beberapa 10 keV untuk beberapa MeV penting. Banyak pekerjaan telah peduli dengan spektrum yang dipancarkan oleh majelis karena emisi garis dapat digunakan untuk mengidentifikasi secara unik yang isotop mungkin hadir. Jika beberapa baris di yang tersedia, maka informasi tentang ketebalan material dan sifat-sifat atasnya bahan dapat ditentukan melalui redaman erential. Informasi tambahan juga tersedia dari radiasi kontinum yang menyebarkan dalam suatu objek dan atasnya bahan sebelum radiasi mencapai detektor.
Kamera Compton adalah langkah di bawah pencitra langsung bahwa mereka hanya dapat melokalisasi arah kejadian setiap gamma-ray untuk berbaring di kerucut kemungkinan arah. Pada jarak sumber tertentu, kerucut dari setiap gamma-ray menghasilkan cincin kemungkinan lokasi sumber. Dengan menggabungkan gamma-ray cincin frommany dari sumber yang sama, lokasi sumber akan terungkap sebagai hot spot.
Untuk menghasilkan kerucut, kamera Compton memerlukan sinar gamma untuk berinteraksi setidaknya dua kali dalam kamera. Pertimbangkan sebuah sistem detektor dua pesawat dipisahkan oleh jarak z.
Dimana, m pada c2 adalah 511 keV, massa diam elektron, E γ tersebar adalah energi tersebar gamma-ray (diukur dengan pesawat detektor kedua), dan E γ adalah energi dari sinar datang gamma (jumlah dari energi diukur dalam dua pesawat.) Arah sebenarnya pencar tidak diketahui karena arah elektron recoiling
umumnya tidak.
Secara umum, dua pesawat kamera Compton sangat efisien karena Pesawat pertama harus cukup tipis bahwa hanya satu interaksi yang mungkin terjadi dan kemudian ada tambahan siensi karena sudut yang solid untuk radiasi tersebar disajikan oleh pesawat kedua. Sistem seperti biasanya memiliki ketidakefisienan <1%, yang membuat mereka ine ff efektif untuk semua tapi sumber terkuat. Namun, banyak detektor semi-konduktor yang modern dapat menentukan koordinat 3D dari lokasi acara simultan, sehingga seseorang dapat membuat " penuh volume " kamera dari detektor monolitik. Sistem seperti ini dapat mencapai kuantum ketidakefisienan setinggi 20%, termasuk acara dengan beberapa situs pencar, dan memberikan sensitivitas yang hampir seragam untuk semua arah dari kejadian. Namun, jarak antara dua interaksi bisa sangat kecil, yang sering membatasi resolusi angular karena ketidakpastian terkait dengan garis yang menghubungkan dua situs. langkah-langkah resolusi sudut (ARM, pada dasarnya lebar cincin). Sistem tersebut sering setinggi beberapa 10 tentang derajat. Dengan mengharuskan acara untuk memiliki lebih dari jarak minimal, seseorang dapat mencapai resolusi yang lebih baik, tapi percobaan keseluruhan siensi.
Sumber lokalisasi
Salah satu masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat lengan-kontrol adalah untuk terlarang, atau disembunyikan, bahan radioaktif. Proses ini secara kasar dapat dibagi menjadi beberapa langkah, termasuk deteksi diikuti oleh lokalisasi. Meskipun ada beberapa kontroversi tentang kegunaan pencitraan gamma-ray untuk beberapa aspek deteksi, tidak ada pertanyaan bahwa setelah kehadiran sumber diakui, bahwa pencitraan dapat memainkan peran penting dalam lokalisasi. Hal ini sering dapat mengambil bentuk fusi data, di mana gambar gamma-ray overlay pada citra tampak untuk memberikan umpan balik visual langsung ke mana materi berada.
Aplikasi lain
Salah satu masalah utama dalam aplikasi pencarian adalah perubahan dan tingkat latar belakang yang tidak diketahui. Bahkan, latar belakang diketahui bervariasi oleh lebih dari urutan besarnya, dan masalah biasanya adalah salah satu dari menentukan apakah perubahan yang diberikan dalam tingkat radiasi yang diamati sebagai detektor bergerak melalui lingkungan adalah karena perubahan latar belakang atau karena kehadiran dari sumber terlarang. Karena kemampuan mereka dari radiasi latar belakang, pencitra kode-aperture secara unik mampu mengatasi permasalahan ini di hampir semua aplikasi. Meskipun ada kekhawatiran bahwa blok aperture setengah dari daerah detektor, analisis sederhana menunjukkan bahwa ketika dihadapkan dengan sinyal lemah dan latar belakang yang tidak diketahui, salah satu harus menghabiskan setengah dari waktu seseorang berukuran hanya latar belakang yang adalah apa yang codedaperture sistem lakukan. Baru-baru ini, banyak kemajuan telah dibuat dalam menggunakan teknik spektral untuk membuat penentuan ini tanpa berat tambahan dari aperture kode, bagaimanapun, penggunaan teknik spektral bukan tanpa kompromi.
JURNAL PEMBANDING 1
Untuk iradiasi digunakan Iradiator Pano- ramik Serbaguna (IRPASENA) dengan sum- ber radiasi gamma Co-60, aktivitas radioaktif18.003,683 Ci, dan laju dosis 0,73771 kGy/jam pada bulan September 2014, yang ada di PA-TIR – BATAN (Pusat Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi – Badan Tenaga Nuklir Nasional) Jakarta. Buah jambu biji merah diiradiasi pada variasi dosis terkontrol, yaitu: 0 kGy (sampel uji/kontrol), 0,2 kGy, 0,4 kGy, 0,6 kGy, 0,8 kGy dan 1 kGy.
Penyimpanan
Setelah sampel diradiasi, selanjutnya di- simpan dalam suhu kamar pada wadah plastik tertutup. Setiap empat hari sampel akan diukur penyusutan bobotnya sampai kondisi sampel mendekati busuk.
Penyusutan Bobot
Buah jambu biji merah yang telah dira- diasi (sampel A, B, C, D, E) dan buah jambu biji merah tanpa radiasi (sampel uji/kontrol) di- simpan dalam suhu kamar pada wadah plastik tertutup. Setelah waktu penyimpanan tertentu, diukur susut bobotnya. Perhitungan susut bo- bot menggunakan persamaan berikut ini :
Data hasil penelitian disajikan pada Ta- bel 1 dan Tabel 2. Berdasarkan Tabel 1 dan Tabel 2, dengan menggunakan program analis data Origin Pro 8 maka didapatkan grafik pada Gambar 3 dan diagram pada Gambar 4.
Gambar 3. Grafik hubungan antara massa ter- hadap lama waktu penyimpanan.
Gambar 3 merupakan grafik hubungan antara perubahan massa terhadap lama waktu penyimpanan pada sampel yang diradiasi pada dosis 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 kGy serta pada sampel yang tidak diradiasi (dosis 0 kGy).
Gambar 4 merupakan diagram hubun- gan antara dosis radiasi terhadap besarnya persentase penyusutan bobot pada massa sampel buah jambu biji merah selama masa penyimpanan delapan hari setelah radiasi baik sampel kontrol maupun sampel yang diradiasi dengan dosis 0,2; 0,4; 0,6; 0,8; dan 1 kGy
Gambar 4. Diagram hubungan antara dosis radiasi terhadap penyusutan bobot.
Kajian ini menunjukkan bahwa iradiasi gamma pada dosis 0,2 – 1 kGy mampu mam- pu memperlambat proses fisiologis pada buah jambu biji merah dengan ditandai terjadinya perlambatan penyusutan bobot serta mam- pu mempertahankan kesegaran buah selama masa penyimpanan.
JURNAL PEMBANDING 3
Pengembangan varietas dapat dilakukan dengan berbagai metode, seperti persilangan, induksi mutasi, keragaman somaklonal dan seleksi invitro. Penggunaan tenaga nuklir dapat digunakan untuk meningkatkan keragaman genetik dan fenotip. Bagian tanaman yang dijadikan perlakuan induksi mutasi berupa stek batang, benih, serbuk sari, akar rhizome. Bahan iradiasi (mutagen) yang sering digunakan dalam penelitian digolongkan menjadi dua kelompok yaitu mutagen kimia (chemical mutagen) dan fisik (physical mutagen) (Aisyah, 2009). Semakin besar dosis iradiasi maka semakin besar pengaruh perubahan genetik dan fisiologis yang akan terjadi (Ratna, 1988). Dosis radiasi yang diberikan untuk mendapatkan mutan tergantung pada jenis tanaman, fase tumbuh, ukuran, kekerasan, dan bahan yang akan dimutasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa radiasi sinar gamma dengan dosis 100 Gy pada krisan dapat mengubah warna bunga putih tepi ungu menjadi kuning, sedangkan dosis maksimum untuk biji-bijian dan serealia adalah 5 kGy.
Perubahan Fenotipik Tanaman
Penanaman M1 padi gogo kultivar Wangkariri dengan irradiasi sinar gamma dengan dosis tertentu memunculkan bermacam keragaman baik berupa kualitatif maupun kuantitatif. Perubahan yang terjadi pada tanaman dapat disebabkan sebagai akibat dari perlakuan, namun dapat juga disebabkan oleh faktor luar atau lingkungan tanam, sehingga keterlibatan pengaruh luar harus diminimalisir sebaik mungkin, sehingga perubahan karakter yang muncul merupakan benar benar perubahan yang terjadi akibat dari adanya perlakuan yang diberikan pada tanaman. Tabel 2. Menunjukkan bahwa perlakuan irradiasi sinar gamma terhadap tanaman padi gogo dapat mempengaruhi fenotipik tanaman padi gogo. Perubahan fenotipik tanaman dapat dilihat dari adanya perbedaan pengukuran pada setiap karakter pengamatan yang diamati. iradiasi yang dilakukan menyebabkan terjadinya peningkatan atau bahkan penurunan karakter pengamatan yang di ukur secara kuantitatif.
Tinggi Tanaman
Berdasarkan rata rata data pengamatan tinggi tanaman pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa tinggi tanaman meningkat seiring dengan peningkatan dosis iradiasi sinar gamma. Tinggi tanaman tertinggi ada pada perlakuan D3 yakni sebesar 122,08 cm sedangkan tinggi tanaman terendah adalah pada perlakuan kontrol sebesar 114,29 cm. Tanaman yang tidak terlalu tinggi merupakan sasaran dari kebanyakan pemulia tanaman padi. Pheng et al., 1998 dan Khush, 2000; 2002 menyatakan bahwa tinggi tanaman padi ideal adalah sekitar 90 cm hingga 100 cm. Dengan tinggi tersebut, potensi kerebahan akan menurun dibandingkan tanaman yang tinggi. tinggi tanaman yang diiharapkan belum tercapai namun dengan adanya peningkatan tinggi tanaman yang mengalami perlakuan menunjukkan bahwa adanya perubahan fenotipik tinggi tanaman. Penelitian yang dilakukan Tah (2006), yang mengamati pengaruh perlakuan dosis terhadap tinggi tanaman pada turunan M1. Tah (2006), menyatakan bahwa pada tanaman kacang hijau Vigna radiata (L.) Wilczek tinggi tanaman mengalami penurunan yang disebabkan oleh perlakuan dosis irradiasi sinar gamma 10 kRad, 20 kRad, 30 kRad dan 40 kRad (1KRad= 10 Gy), dimana penurunan tertinggi terjadi pada dosis 40 kRad.
Jumlah Anakan Produktif
Jumlah anakan produktif mengalami peningkatan dibandingkan tanaman kontrol. Rata rata jumlah anakan produktif pada Tabel 1 dapat dilihat bahwa tanaman yang mengalami perlakuan sama yakni 6 anakan. Sedangkan rata rata jumlah anakan produktif tanaman kontrol sebesar 4 anakan. Menurut Makarim & Suhartatik (2009), anakan produktif merupakan salah satu komponen hasil yang berpengaruh langsung terhadap tinggi rendahnya hasil gabah. Peningkatan produktivitas tanaman padi berhubungan dengan banyaknya anakan produktif, karena anakan secara langsung menghasilkan malai padi yang memproduksi biji padi atau gabah.
Kemampuan tanaman membentuk anakan dipengaruhi oleh ketersediaan hara dan kemampuan tanaman menghasilkan anakan atau faktor genetis tanaman tersebut.
BAB 3
PEMBAHASAN
Kelemahan dan Kelebihan Jurnal
ASPEK YANG DI NILAI
Journal I
Journal II
Journal III
STRUKTUR BUKU
Cover
(Berwarna)
X ( Tidak Berwarna)
X (Tidak Berwarna)
Nama pengarang
Tahun terbit
Kota penerbitan
Volume
Nomor
Nama Journal
ISSN
Penerbit
Kota Terbit
pengantar/Pendahuluan
Tinjauan teoritis
Metode penelitian
Hasil
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar Pustaka
BAHASA DAN TULISAN
Bahasa
Journal ini menggunakan B. Inggris
Journal ini menggunakan B. Indonesia
Journal ini menggunakan B. Indonesia
Font
Times New Rowman
Arial
Arial
Bahasa yang efektif
Jurnal utama ini menggunakan bahasa Internasional yaitu jurnal B. Inggris sehingga saya ( Reviewer) kesulitan dalam melihat apakah kalimat yang digunakan merupakan sudah efektif, tetapi jika sudah ditranslate atau diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia sudah baik dan efektif.
Jurnal pembanding kedua ini setiap penggunaan kalimat di dalam nya sudah cukup efektif dan mudah dipahami.
Bahasa dalam jurnal ini mudah dipahami dan cukup Efektif dalam setiap penggunaan kata-katanya.
Kerapian tulisan
Jurnal ini tidak begitu rapi karna jurnal ini tidak menggunkan Justyfi segingga penulisannya terkesan kurang rapi dan kurang enak dilihat ataupun dibaca.
Jurnal ini cukup rapi karna jurnal ini menggunkan Justyfi segingga penulisannya terkesan rapi dan enak untuk dilihat dan dibaca.
Jurnal ini cukup rapi karna jurnal ini menggunkan Justyfi segingga penulisannya terkesan rapi dan enak dilihat ataupun untuk dibaca.
Gambar
Jurnal ini mencantumkan gambar – gambar sehingga sangat mendukung pembaca untuk memahami maksud setiap isi jurnal.
Journal ini mencantumkan gambar- gambar sehingga sangat mendukung pembaca untuk memahami maksud setiap isi jurnal.
Journal ini mencantumkan gambar- gambar sehingga sangat mendukung pembaca untuk memahami maksud setiap isi jurnal.
Tabel
Jurnal ini memuat tabel
Jurnal ini memuat tabel
Jurnal ini memuat tabel
Grafik
Jurnal ini memuat grafik
Jurnal ini memuat grafik
Jurnal ini memuat grafik
TAMPILAN
Warna
urnal ini berwanra memiliki beberapa warna sehingga pembaca cukup tertarik untuk membacanya
Jurnal ini berwanra memiliki beberapa warna sehingga pembaca cukup tertarik untuk membacanya
Jurnal ini tidak berwarna (pada gambar) sehingga kurang menarik
Kerapian
Juurnal ini sudah cukup rapi karena menggunakan Times New Rowmans dan ukuran nya juga 12
Juurnal ini kurang rapi penulisannya karena tulisannya berbeda dari yang seharusnya.
Juurnal ini kurang rapi penulisannya karena tulisannya berbeda dari yang seharusnya.
KONTEN ATAU ISI
Kelengkapan materi
Jurnal ini tentang Sinar Gamma dalam aplikasinya penggunaan senjata dan juga dalam aplikasi lainnya dimana pembahasannya sangat mendalam sekali dan sangat detail sampai kepada komponen-komponen pada senjata yang digunakan dengan sinar gamma tersebut dibahas secara mendalam
J Jurnal penelitian ini membahas penggunaan sinar gamma pada jambu biji merah tetapi pembahasan nya yang cukup singkat sehingga kurang mendalam.
Sesuai dengan jurnal ini
penelitian tentang penggunaan sinar gamma pada tumbuhan padi tetapi pembahasan nya yang cukup singkat sehingga kurang mendalam.
Kemutakhiran Jurnal
Buku ini yang diterbitkan pada tahun 2018 sehingga masih sangat terbaru sekali. Sehingga informasi yang ada dalam jurnal masih sangat terbaru atau berdasarkan penelitian-penelitian terbaru dan desain nya juga yang cukup bagus dan menarik. Sehingga menarik minat pembaca untuk membaca jurnal ini dan di dalam jurnal ini juga terdapat aplikasi dan juga sumber lokasi sehingga jelas.
BAB 4
IMPLIKASI
4.1 Teori
Teori-teori yang disajikan dalam jurnal utama ini sangat mendalam sekali, lengkap dengan penurunan-penurunan rumus yang sangat jelas dan juga aplikasi-aplikasi dalam kehidupan sehari-hari nya juga dijelaskan sehingga jika ingin menerapkan nya langsung atau mempraktekkan nya langsung maka dapat menjadikan jurnal ini sebagai referensi yang cukup kuat.
Program Pembangunan di Indonesia.
Karena jurnal ini membahas tentang sinar gamma dan pembahasan nya sangat mendalam maka jurnal ini dapat digunakan sebagai referensi untuk Pembangunan di Indonesia misalnya untuk medis yaitu penyembuhan kanker, tumor ataupun penyakit lainnnya. Seperti yang kita tahu bahwa di Indonesia bahwa salah satu faktor kematian manusia itu yaitu kanker, tumor dan sejenisnya. Maka melalui jurnal ini atau menjadikannya sebagai refrensi maka akan lebih memudahkan untuk melakukan pembangunan untuk medis diIndonesia agar tidak pergi lagi untuk berobat ke luar negeri.
Analisis Mahasiswa
Setelah melakukan kritikan terhadap jurnal ini maka menurut analisis saya implikasi dari jurnal ini ialah bahwa jurnal ini sangat cocok digunakan jika ingin mengetahui lagu tentang radioaktiviitas yaitu sinar gamma karena pendalaman materi nya yang cukup luas mulai dari penurunan-penurunan rumus yang dilengkapi dengan gambar- gambar yang mendukung pemahaman pengguna ketika membaca dan memahami buku ini.
BAB 5
KESIMPULAN
Kesimpulan
Dari pembahasan kelemahan dn kelebihan yang telah dijelaskan atau dipaparkan diatas, setiap jurnal yaitu jurnal utama, jurnal pembanding 1, jurnal pembanding 2 memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing baik itu dari segi penulisan, tata bahasa dan juga kedalaman materi. Maka dapat disimpulkan bahwa ketiga jurnal tersebut sudah baik dan dapat di jadikan sebagai referensi untuk pembaca, tetapi masih perlu perbaikan. Maka dapat disumpulkan bahwa jurnal tersebut layak atau sudah bagus digunakan pembaca sebagai referensi untuk penelitian-penelitian lainnya.
Rekomendasi
Untuk kedepannya atau selanjutnya kelemahan-kelemahan atau pun kekurangan setiap jurnal ini perlu diperbaiki supaya lebih baik lagi dimanfaatkan ataupun digunakan pembaca sebagai refrensi dalam penelitian-penelitian ataupun untuk kegunaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Akrom. M ,(2014), Kajian pengaruh radiasi sinar gamma terhadap susut bobot buah jambu meraah selama masa penyimpanan.,Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia, Vol.10, hal 86-91.
Meliala,J.H.S ,(2016), Pengaruh Radiasi sinar Gamma terhadap perubahan sinar Fenotipik tanaman padi Gogo.,Jurnal Produksi Tanaman, Vol.4, No.7, hal 584-594.
Ziock,K.P (2018), Principles and Applications of Gamma- Ray Imaging for Arms Control ,Jurnal Penelitian Fisika Nuklir Vol.878, hal 191-199.