CONTOH LAPORAN PKB LAPORAN KEGIATAN PENGEMBANGAN KEPROFESIAN BERKELANJUTAN (PKB)
NAMA NIP PANGKAT/GOL.RUANG JABATAN GURU NAMA SEKOLAH ALAMAT SEKOLAH DESA : KECAMATAN KABUPATEN
: : : : : : : :
IDENTITAS GURU
Nama
:
………………………………………
NIP
:
Tempat Tanggal Lahir Jenis Kelamin
: :
……………………………………… ……………………………………….
Pangkat/Gol. Ruang/TMT
:
Jenis Guru Jabatan Guru
……………………………………….
: :
………………………………………. ……………………………………….
………………………………………..
Alamat Sekolah
:
……………………………………….. Kecamatan .................... Kabupaten Bojonegoro
Propinsi Jawa Timur
LEMBAR PENGESAHAN
Jenis Kegiatan Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Yang sudah saya lakukan adalah :
A. Kegiatan Pengembangan Diri : 1. …………………………………………. 2. ………………………………………….. 3. ………………………………………….. 4. dst. …
B. Kegiatan Publikasi Ilmiah : 1. …………………………………………. 2. ………………………………………….. 3. ………………………………………….. 4. dst. … C. Kegiatan Karya Inovatif : 1. …………………………………………. 2. ………………………………………….. 3. ………………………………………….. 4. dst. …
...................., ………… Penyusun/Guru Yg dinilai
……………. NIP.
Disahkan oleh :
Kepala Sekolah,
Koordinator PKB,
………………………. NIP. …………………….
……………………. NIP. ………………….
KATA PENGANTAR
Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2005, tentang guru dan dosen mengamanatkan bahwa guru wajib meningkatkan kualifikasi akademiknya dan kompetensinya secara terus menerus sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni. Sejalan dengan hal tersebut menurut Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 tahun 2009, tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, dimana jabatan fungsional guru saat ini menjadi jabatan ahli. Pengembangan karier guru untuk naik setingkat lebih tinggi di nsure utama disyaratkan yang merupakan kewajiban harus melaksanakan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang berupa kegiatan pengembangan diri, publikasi ilmiah dan karya inovatif. .Untuk memenuhi kewajiban tersebut kami telah melakukan dan mengikuti berbagai kegiatan untuk memenuhi persyaratan dan kewajiban dalam penilaian kinerja guru agar kami dapat memperoleh nilai kinerja dan angka kredit. Demikian laporan kegiatan pengembangan keprofesian berkelanjutan yang dapat kami lakukan sebagai upaya peningkatan kompetensi dan keprofesionalan kami, semoga bermaanfaat.
...................., ……………………
Penyusun
………………………. NIP.
DAFTAR ISI Halaman IDENTITAS GURU ………………………………………………………… LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………... KATA PENGANTAR ……………………………………………………..... DAFTAR ISI …………………………………………………… I. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI A. Mengikuti kegiatan …………………………………………………………. B. Mengikuti kegiatan …………………………………………………………. C. Mengikuti kegiatan …………………………………………………………. D. dst. ….. ( lihat contoh laporan Kegiatan Pengembangan Diri secara lengkap ) II. KEGIATAN PUBLIKASI ILMIAH
1. ……………………………………………………………………………………………. 2. ……………………………….…………………………………………………………. 3. …………………………………………………………… ………………………… 4. dst. … ( lihat contoh laporan kegi atan Publikasi I Lmiah secara lengkap ) III. KEGIATAN KARYA INOVATIF 1. …………………………………………………………….. 2. …………………………………………………………….. 3. …………………………………………………………….. 4. dst. ( lihat contoh laporan kegiatan Publikasi I Lmiah secara lengkap ) PENUTUP …………………………………………………………………………………
I. KEGIATAN PENGEMBANGAN DIRI
Dalam kurun waktu Januari s.d. Desember 2012, penulis telah mengikuti 3 (tiga) Kegiatan Pengembangan Diri seperti yang terinci pada matrik sbb :
No.
1
Nama Kegiatan
Kelompok Kerja Guru( KKG)
Tahun
2012
Waktu Pelaksanaan Bulan Februari s.d Desember 2012
Bimbingan Teknis Pendidikan 2.
Karakter Bangsa melalui Kegiatan Ekstrakurikuler
Penyelenggara
KKG Kec. .................... Dinas Pendidikan Kab.
2012
Tanggal 27 s.d 31
Bojonegoro
Desember 2012
Pramuka
LPMP Jawa Timur 3.
Workshop Pemanfaatan IT dalam Pembelajaran
2012
2 Mei 2012
bekerja sama dengan Dinas Pendidikan Kab. Bojonegoro
4.
dst
....................,………………. Penulis/Penyusun
Koordinator PKB ……………………
……………………….
Mengetahui Kepala Sekolah
…………………. NIP.
A.
LAPORAN MENGIKUTI KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI DALAM KELOMPOK KERJA GURU
OLEH NAMA
: ....................
NIP
: ……………………
PANGKAT/GOL.RUANG
: …………………
JABATAN FUNGSIONAL GURU : …………… UNIT KERJA
: SEKOLAH DASAR NEGERI .................... .
KEC....................., KAB. ………………..
A.
LAPORAN MENGIKUTI KEGIATAN PENINGKATAN KOMPETENSI DALAM KELOMPOK KERJA GURU
A. Pendahuluan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas limpahan karunianya sehingga kami telah menyelesaikan kegiatan peningkatan kompetensi melalui kegiatan kerja kelompok guru.Kegiatan
ini
dilakukan
karena
kebutuhan
guru
untuk
meningkatkan
kompetensinya.Peningkatan kompetensi baru bisa terlihat setelah selesai kegiatan-kegiatan di KKG.Dalam upaya mewujudkan manusia seutuhnya, maka pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka mewujudkan manusia seutuhnya yang termaktub di dalam pembukaan UUD 1945. Di dalam UU RI No.20/2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional pada Bab II Pasal 3 disebutkan bahwa, pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa yang bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Menghadapi pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi informasi dalam era globalisasi saat ini maka pendidikan Indonesia perlu segera dibenahi dengan melibatkan stakeholders dan semua pihak yang terkait dalam kemajuan pendidikan dengan menekankan dan menyamakan persepsi dalam upaya meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan di Indonesia. Oleh karena itu, pemerataan dan perluasan peningkatan mutu pendidikan perlu menjadi prioritas demi terwujudnya pendidik dan tenaga kependidikan lebih produktif, kreatif, inovatif dan kontributif dalam membangun pendidikan nasional.Pada gilirannya peningkatan mutu pendidik dan tenaga kependidikan tersebut diharapkan mampu mendorong terwujudnya insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif di dunia internasional.Sumber daya manusia pendidikan yang di dalamnya meliputi guru dan tenaga kependidikan lainnya merupakan bagian dari sumber daya manusia pembangunan nasional yang memiliki peran sentral dan strategis dalam peningkatan mutu pendidikan di tanah air kita ini.Oleh karena itu, perlu pembinaan secara terus menerus. B. Alasan Mengikuti Kegiatan Peningkatan Kompetensi di KKG
Alasan mengikuti kegiatan di KKG adalah untuk meningkatkan kompetensi dan wawasan dan meningkatkan profesionalisme dan karir kami dalam pembelajaran pada umumnya dan khususnya meningkatkan : 1. Kompetensi, kreatifitas, daya inovasi, dan profesionalisme dalam pembelajaran 2.
Pengetahuan atau teori tentang manajerial/supervisi kelas dalam menjalankan tugas saya secara professional C.Pelaksanaan ( waktu, tempat, dan jadwal kegiatan )
Pelaksanaan kegiatan KKG dilakukan di sekolah SD inti. Materi yang dibahas dalam KKG meliputi : 1.
Penguasaan kompetensi kepribadian yang diintegrasikan dengan pelajaran PKn. Pertemuan pertama bulan Februari 2012
2.
Penguasaan kewiraswastaan yang diintegrasikan dengan pembelajaran IPS. Pertemuan kedua minggu ketiga bulan Maret 2012
3.
Penguasaan kompetensi social yang diintegrasikan dengan pembelajaran IPA. Pertemuan ketiga minggu kedua bulan April 2012
4.
Penguasaan manajerial yang diintegrasikan pelajaran IPS. Pertemuan keempat minggu kedua bulan Juli 2012
5.
Penguasaan kompetensi akademik pelajaran di SD. Pertemuan kelima minggu kedua bulan Agustus 2012
6.
Penguasaan kompetensi metodologi pembelajaran IPS. Pertemuan keenam minggu kedua bulan Oktober 2012
7.
Penyusunan kisi-kisi dan soal untuk UTS. Pertemuan ketujuh minggu kedua bulan November 2012
8.
Penguasaan kompetensi media pembelajaran. Pertemuan kedelapan minggu kedua Desember 2012
9.
Penguasaan kompetensi life skill tentang lingkungan hidup. Pertemuan kesembilan minggu terakhir Desember 2012
A. Strategi Pelaksanaan Kegiatan di KKG
Untuk mencapai semua kompetensi yang diharapkan tersebut, kegiatan di KKG dilakukan berbagai cara baik secara teori, praktik, dan penugasan agar anggota kelompok dapat mentransfer pengetahuan dan mempraktikkannya. Oleh karena itu kegiatan di KKG banyak menekankan praktik-praktik dan penugasan-penugasan.
B. Hasil/Manfaat Yang Diperoleh
Manfaat yang dapat diperoleh dalam kegiatan di KKG tersebut adalah meningkatnya kompetensi saya, wawasan dan keterampilan di bidang : a.
Penguasaan kompetensi kepribadian yang diintegrasikan dengan pelajaran PKn
b. Penguasaan kewiraswastaan yang diintegrasikan dengan pembelajaran IPS. c.
Penguasaan kompetensi social yang diintegrasikan dengan pembelajaran IPA.
d. Penguasaan manajerial yang diintegrasikan pelajaran IPS.
e.
Penguasaan kompetensi akademik pelajaran di SD.
f.
Penguasaan kompetensi metodologi pembelajaran IPA.
g. Penyusunan kisi-kisi dan soal yang baik untuk UTS. h. Penguasaan kompetensi media pembelajaran. i.
Penguasaan kompetensi life skill tentang lingkungan hidup.
C. Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah saya akan melakukan diseminasi kepada teman-teman guru di sekolah saya, dengan jadwal yang akan dibicarakan dengan kepala sekolah.
D. Penutup
Setelah saya mengikuti kegiatan di KKG tersebut, kesimpulan yang dapat saya tarik dari kegiatan tersebut adalah meningkatkan kompetensi saya sebagai guru dan menambah profesionalitas saya dalam melakukan tugas sehari-hari sebagai pendidik.Selain itu dalam pemberdayaan KKG memang sangat penting Karen KKG merupakan wadah untuk menambah dan meningkatkan profesionalitas guru.
B.
LAPORAN MENGIKUTI BIMTEK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
OLEH NAMA
: ....................
NIP
: …………………….
PANGKAT/GOL.RUANG
: ………………………….
JABATAN FUNGSIONAL GURU : ………………………….. UNIT KERJA
: SEKOLAH DASAR NEGERI ....................
KEC....................., KAB. …………………
B.
LAPORAN MENGIKUTI BIMTEK PENDIDIKAN KARAKTER BANGSA
A. Pendahuluan
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME karena atas berkat rahmat dan karunia-Nya, telah dapat menyelesaikan mengikuti Bimbingan Teknis Pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan ekstrakurikuler pramuka telah dapat diselesaikan dengan baik. Pembangunan karakter yang merupakan upaya perwujudan amanat Pancasila dan pembukaan Undang-Undang 1945 dilatari oleh realita permasalahan kebangsaan yang berkembang saat ini.Seperti disoremtasi dan belum dihayati nilai-nilai Pancasila. Bergesernya nilai etika dalam kehidupan bangsa dan bernegara memudarkan kesadaran terhadap nilai-nilai budaya bangsa, untuk mendukung terwujudnya cita-cita pembangunan karakter bangsa sebagaimana diamantkan dalam Pancasila dan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 serta untuk mengatasi permasalahan kebangsaan saat ini, pemerintah telah menggalakkan bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa merupakan upaya untuk mengatasi permasalahan dimaksud, dan program ini merupakan program prioritas pembangunan nasional.
B.
Alasan Mengikuti Bimtek Pendidikan Karakter Bangsa
Kami mengikuti bimbingan teknis karakter bangsa ini melalui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan adalah untuk meningkatkan kompetensi saya mengenai pendidikan karakter bangsa yang diimplementasikan dalam kegiatan kepramukaan di sekolah.
C. Pelaksanaan Bimbingan Karakter Bangsa
Sebelum acara bimbingan teknis dimulai panitia telah menyiapkan soal untuk tes yang akan diujikan bagi peserta dengan materi tentang kompetensi pendidikan karakter bangsa demikian pula pada akhir bimtek panitia juga menyiapkan tes untuk peserta. Tujuan tes akhir ini adalah untuk melihat kembali secara mendalam kemampuan peserta setelah mengikuti bimtek tersebut sejauh mana penambahan kompetensi para peserta dalam memahami materi yang telah diserikan selama ini.Melalui tes akhir dapat diketahui gambaran penambahan kompetensinya dalam memahami pendidikan karakter bangsa.
D. Tempat dan Waktu
Kegiatan bimbingan teknis tentang pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan ekstakurikuler pramuka dilaksanakan pada : Hari
:
Tanggal
:
Tempat
:
Dalam kegiatan bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa sarana prasarana yang digunakan meliputi : peralatan infocus, laptop, perlengkapan out bond , lapangan untuk olahraga, perlengkapan untuk perkemahan dll.
E.
Materi dalam Bimbingan Teknis
1. Acara pembukaan dilanjutkan kebijakan tentang pendidikan karakter bangsa melaui kegiatan ekstrakurikuler kepramukaan. 2. Dinamika kelompok dilakukan 2 jam.
3. Orientasi kegiatan selama 1 jam. 4. Kebijakan pendidikan karakter bangsa 2 jam 5. Pendidikan kepramukaan 2 jam. 6. Pola pendidikan karakter bangsa 2 jam. 7. Organisasi dan administrasi gugus depan 2 jam. 8. Cara mendidik anak dengan menggunakan PDKMK dan system among 4 jam. 9. Memahami peserta didik siaga dan penggalang serta kebutuhannya 2 jam. 10. Menciptakan permainan berbasis karakter bangsa 3 jam. 11. Api unggun sebagai alat pendidik 2 jam 12. Permaianan sebagai alat pendidik dan contohnya 4 jam. 13. Praktik/simulasi contoh-contoh permainan berbasis karakter bangsa 8 jam. F.
Narasumber
Narasumber bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa terdiri dari : 1. Unsur dinas pendidikan kab/kota 2. Unsur pusdiklatcab gerakan pramuka 3. Pengawas sekolah
G. Peserta Bimbingan Teknis
Peserta bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan ekstrakurikuler pada kegiatan kepramukaan guru pada jenjang pendidikan dasar dan mayoritas pembina pramuka dan pembina muda atau pendega dari berbagai gugus depan dengan jumlah sekitar 47 orang.
H. Strategi Kegiatan
Strategi kegiatan dalam bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa dilakukan dengan menggunakan pendekatan sebagai berikut : a.
Menciptakan suasana belajar sesuai dengan topic sajian.
b. Memberikan petunjuk pembelajaran. c.
Sharing atas temuan yang ada.
d. Penyimpulan.
Dengan pendekatan tersebut dapat disimpulkan untuk teori 30%, praktik termasuk pemberian tugas 70%. I.
Hasil/Manfaat Yang Diperoleh
Hasil/manfaat yang diperoleh dalam mengikuti kegiatan bimbingan teknis ini adalah sebagai berikut : a. Manfaat yang saya peroleh dalam mengikuti bimbingan teknis pendidik karakter bangsa melalui kegiatan kepramukaan adalah bertambahnya pengetahuan, wawasan, keterampilan tentang karakter bangsa melalui kegiatan kepramukaan yang dilaksanakan di sekolah, selain itu juga saya lebih memahami pentingnya pelaksanaan dalam membina/menanamkan karakter pada anak didik melalui kegiatan pramuka di sekolah. b. Setelah saya mengikuti kegiatan ini kompetensi saya menjadi meningkat, sehingga dalam melaksanakan
pembinaan
dan
menanamkan
nilai
karakter
bangsa
melalui
kegiatan
ekstrakurikuler kepramukaan di sekolah menjadi terarah.
J.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah saya akan melakukan diseminasi kepada teman-teman guru di sekolah saya, dengan jadwal yang akan dibicarakan dengan kepala sekolah.
K. Dampak Setelah Mengikuti Bimbingan
Setelah saya mengikuti kegiatan bimbingan ini saya terampakan cara/metode/strategi yang saya peroleh pada kegiatan di gugus kami nampaknya anak-anak menjadi aktif. Hal ini nampak dengan jelas kegiatan ekstakurikuler melalui kegiatan kepramukaan di sekolah saya anak-anak lebih senang, menjadi serius dan sangat aktif kembali. Dampak dari kegiatan kepramukaan anak didik kami menjadi disiplin, sikap perilakunya menjadi baik, saling menghargai sesame teman, saling membantu sesame teman dan kerja sama menjadi meningkat.
L.
Kesimpulan
Penyelenggaraan kegiatan bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan ekstakurikuler
kepramukaan
ini
bagi
saya/guru
sangat
membantu
guru
pembimbing
kepramukaan di sekolah dalam menanamkan nilai-nilai budi pekerti dengan tepat. Harapan saya bimbingan semacam ini hendaknya diprogramkan secara terus-menerus agar para pendidik kompetensinya, wawasan, keterampilan meningkat.
C.
LAPORAN MENGIKUTI WORKSHOP PEMANFAATAN IT DALAM PEMBELAJARAN
OLEH NAMA
: ....................
NIP
: ……………………….
PANGKAT/GOL.RUANG
: ……………………………
JABATAN FUNGSIONAL GURU : ……………………… UNIT KERJA
: SEKOLAH DASAR NEGERI .................... KEC....................., KAB……………….
C.
LAPORAN MENGIKUTI WORKSHOP PEMANFAATAN IT DALAM PEMBELAJARAN
A. Pendahuluan
Guru adalah pendidik professional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah. Sejalan dengan itu guru menunjang peran utama dalam rangka untuk mewujudkan tujuan pendidik nasional yang berkualitas.Berkenaan dengan hal tersebut, guru dalam menjalankan tugas utama harus memiliki kompetensi pedagogic, kepribadian, social, dan professional (akademik) yang dipersyaratkan pada era globalisasi menuntut sumber daya manusia yang bermutu tinggi dan siap berpartisipasi baik pada tatanan nasional, regional maupun internasional. Seminar tentang pemanfaatan IT dalam pembelajaran bertujuan antara lain untuk memotivasi dan meningkatkan profesionalisme guru yang diharapkan akan berpengaruh positif pada kinerjanya dan prestasi kerja guru. Prestasi kerja guru ini akan terlihat kualitas lulusan satuan pendidikan sebagai sumber daya manusia yang berkualitas, produktif, dan kompetitif.
B.
Alasan Mengikuti Seminar/Workshop
Saya mengikuti workshop yang berkaitan dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran adalah untuk menambah wawasan, keterampilan, pengetahuan, dan juga untuk meningkatkan kompetensi saya khususnya yang berkaitan dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran untuk menunjang tugas sehari-hari sebagai guru.
C. Pelaksanaan
Sebelum acara workshop dilaksanakan, panitia penyelenggara menyiapkan dan membagi bahan/materi yang berkaitan dengan workshop tersebut.Tepat pada waktunya workshop dibuka sekitar pukul Sembilan, acara diawali dengan sambutan/laporan panitia kemudian dibuka oleh ketua panitia penyelenggara.Setelah dibuka, lalu dilakukan pembahasan materi yang berkaitan dengan pemanfaatan IT dalam pembelajaran yang berkaitan dengan tugas-tugas guru di sekolah.Kemudian dilanjutkan dengan diskusi Tanya jawab.Waktu dan tempat penyelenggaraan workshop tentang pemanfaatan IT pembelajaran tersebut diselenggarakan pada tanggal 2 Mei 2012. Bertempat di lembaga penjaminan mutu pendidikan(LPMP). Adapun penyelenggara kegiatan ini dilakukan oleh LPMP bekerja sama dengan kabupaten/kota setempat.
D. Strategi Pelaksanaan
Strategi yang digunakan dalam workshop ini agar peserta dapat meningkatkan kompetensi yang berkaitan dengan IT dilakukan dengan pendekatan ceramah dilengkapi dengan contoh-contoh, Tanya jawab, diskusi, dan latihan-latihan.
E.
Tindak Lanjut
Tindak lanjut yang dilakukan setelah mengikuti kegiatan pengembangan diri ini adalah saya akan melakukan diseminasi kepada teman-teman guru di sekolah saya, dengan jadwal yang akan dibicarakan dengan kepala sekolah.
F.
Manfaat
Manfaat yang saya peroleh dalam mengikuti workshop ini adalah pengetahuan saya bertambah banyak khususnya terkait dengan IT dalam pembelajaran sehingga saya lebih terampil menggunakan IT dalam melaksanakan tugas saya sebagai guru dalam memberikan materi, selain itu juga saya tidak ketinggalan dengan teman-teman saya dalam bidang penggunaan IT dalam pembelajaran.Di balik itu juga anak didik saya tambah senang dan termotivasi dalam mengikuti pelajaran, dan anak didik saya lebih cepat memahami materi yang saya berikan. Dengan mengikuti workshop tersebut berarti dapat menambah profesionalitas saya dan akhirnya saya
dapat memberikan pelayanan pendidikan pada anak didik syaa dengan dengan lebih baik dan bermutu.
G. Penutup
Workshop pemanfaatan IT dalam pembelajaran ini sangat baik dan perlu dilaksanakan secara terus menerus karena manfaatnya banyak sekali bagi guru-guru.Hal ini terbukti pada diri saya sendiri, setelah mengikuti workshop ini banyak sekali tambahan ilmu di dalam pemanfaatan IT dalam pembelajaran. Workshop pemanfaatan IT yang diselenggarakan oleh LPMP bekerja sama dengan Dinas Pendidikan sangat bagus dan berjalan sesuai jadwal, demikian pula dengan materi dan nara sumbernya sangat berkualitas dan focus pada permasalahan, mudah-mudahan workshop seperti ini dilaksanakan secara terus- menerus dan berkelanjutan.
PENUTUP
Pengembangan keprofesionalitas guru merupakan tuntutan dalam memberikan pelayanan di bidang pendidikan. Sejalan dengan itu saya akan selalu meningkatkan kompetensi melalui berbagai kegiatan yang relevan dengan tugas saya sehari-hari. Kegiatan – kegiatan yang saya ikuti adalah kegiatan bimbingan teknis pendidikan karakter bangsa melalui kegiatan kepramukaan, workshop tenatang IT dalam pembelajaran dan peningkatan kompetensi melalui wadah kelompok kerja guru. Banyak manfaat yang diperoleh mengikuti pengembangan diri, karena dalam kegiatan pengembangan diri tersebut banyak hal-hal yang baru yang belum saya dapat, sehingga dengan mengikuti kegiatan tersebut pengetahuan, wawasan dan keterampilan dapat saya peroleh.
Materi :
Pemerintah telah menggulirkan Kurikulum 2013 khususnya pada sekolah-sekolah piloting yang ditunjuk. Sedangkan sekolah-sekolah yang tidak ditunjuk dapat menerapkan kurikulum baru ini secara mandiri. Penulis sendiri adalah salah satu guru di Sekolah Dasar swasta yang menerapkan kurikulum 2013 secara mandiri. Sejak awal saya tertarik dengan tulisan Saudari Tri Marhaeni P. Astuti tentang Memahami Paradigma “Indirect Learning” (Suara Merdeka, 30 April 2013). Namun saya baru memberikan tanggapan karena saya ingin mencocokkannya dengan pengalaman di lapangan setelah mengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran. Berdasarkan pengalaman pembelajaran, Kurikulum 2013 dirasa dapat mengurangi “verbalisme” atau dengan kata lain dapat mengurangi pembelajaran yang monoton dengan metode ceramah. Alur pembelajaran yang menerapkan pendekatan scientific dapat membawa siswa menjadi subyek pembelajaran melalui praktik langsung. Pendekatan scientific yang tercermin dalam kegiatan mengamati, menanya, menalar, mencoba, menyajikan, dan mengomunikasikan dapat mengubah pembelajaran yang berpusat pada guru menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Alur pembelajaran tersebut diharapka n dapat menciptakan pembelajaran yang bermakna sekaligus menanamkan nilai-nilai sikap baik spiritual maupun sosial. Kompetensi sikap spiritual dan sosial yang tercermin dalam Kompetensi Inti (KI) 1 dan 2 dalam setiap Kompetensi Dasarnya tidak memiliki materi pokok yang diberikan dalam pembelajaran, tetapi diajarkan secara indirect learning. Setiap guru yang mengimplementasikan kurikulum 2013 harus mampu menyajikan materi pada KD di KI 3 dan proses pembelajaran pada KD di KI 4 yang mengarah pada pencapaian KD pada KI 1 dan 2 tanpa mengajarkan secara langsung. Guru serta merta menjadi ujung tombak untuk mencapai kompetensi sikap spiritual dan sosial pada diri setiap siswa. Kemampuan guru dalam menghubungkan setiap materi pada KI 3 dan proses pembelajaran pada KI 4 perlu dibina, karena jika materi dan proses pembelajaran yang disajikan tidak dikaitkan dengan nilai-nilai spiritual dan sosial maka kompetensi sikap yang diinginkan sulit untuk dicapai. Sebagaimana kita tahu bahwa bidang sains dan teknologi masih dipimpin oleh dunia barat dimana setiap aspek dalam keilmuan yang bersifat ilmiah bersifat obyektif dan terlepas dari nilai-nilai moral. Maka pembelajaran scientific yang diterapkan pada kurikulum 2013 dikhawatirkan justru akan membawa semangat barat yang sekuler. Kekhawatiran ini muncul jika guru tidak dapat mengaitkan pembelajaran scientific dengan nilai-nilai moral ketimuran yang agamis. Pengurangan “verbalisme” pada kurikulum 2013 perlu diartikan secar a bijak. Artinya proses pembelajaran yang dilakukan oleh siswa perlu terus dikawal untuk dapat me ncapai kompetensi sikap spiritual dan sosial. Langkah yang harus diambil oleh setiap guru adalah mencantumkan internalisasi nilai-nilai spiritual dan sosial dalam pembelajaran. Meskipun pembentukan sikap siswa dilaksanakan secara tidak langsung karena tidak ada materi pokok yang diajarkan, tetapi tetap diperlukan internalisasi nilai-nilai sikap. Tugas guru bukan hanya membimbing siswa untuk dapat mengasosiasikan setiap konsep dan proses pembelajaran yang diajarkan sehingga setiap konsep dapat membentuk konektivitas yang menjadi pemahaman dan penalaran siswa. Tetapi lebih dari itu guru bertugas untuk membimbing siswa agar dapat mengasosiasikan antara konsep dan proses pembelajaran dengan nilai-nilai sikap spiritual dan sosial. Tantangan yang dihadapi guru dalam pembentukan sikap siswa adalah adanya pengaruh dari luar, dimana banyak fenomena sosial yang bertentangan dengan nilai-nilai sikap yang sedang dikembangkan. Contoh pada KD 1.1 mata pelajaran IPA : “bertambah keimanannya dengan menyadari hubungan keteraturan dan kompleksitas alam dan jagad raya terhadap kebesaran Tuhan yang menciptakannya, serta mewujudkannya dalam pengamalan ajaran agama yang
dianutnya”. Dalam Kompetensi Dasar ini terdapat nilai-nilai berupa sikap spiritual yaitu keimanan dengan menyadari kebesaran Tuhan dan mengamalkan ajaran agama yang dianut. Maka guru perlu menginternalisasikan nilai-nilai spiritual ini dalam setiap materi dan proses pembelajaran pada KI 3 dan KI 4 mata pelajaran IPA. Tantangan dari luar adalah adanya fenomena sosial segolongan manusia yang tidak percaya kepada Tuhan yang tentu tidak sesuai dengan fitrah diciptakannya manusia dan tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila khususnya sila pertama. Ada pula segolongan manusia yang secara lisan beriman kepada Tuhan tetapi dalam kesehariannya tidak mencerminkan sebagai manusia yang beriman dengan meninggalkan konsekuensi dan kewajibannya sebagai manusia yang beriman. Bahkan banyak fenomena sosial kemaksiatan yang justru menun jukkan adanya ketidaktaatan terhadap ajaran agama dan sebaliknya melakukan hal-hal yang dilarang oleh agama. Maka guru perlu dengan seksama memberikan internalisasi nilai-nilai spiritual dan sosial dalam setiap pembelajaran yang dilaksanakan agar siswa dapat memaknai setiap materi dan proses pembelajaran menjadi kesadaran untuk menjadi hamba Tuhan yang taat dan sekaligus sebagai warga negara yang memiliki sikap sosial yang luhur untuk mewujudkan bangsa yang bermartabat. Sikap Spiritual dan Sosial sebagai Bekal Generasi Muda
Fenomena sosial masyarakat yang menunjukkan ketidaktaatan terhadap ajaran agama seperti perbuatan kemaksiatan, kejahatan, dan kezaliman serta sikap sosial yang tercela seperti kolusi, korupsi, suap, dan perbuatan tidak bertanggungjawab lainnya diakui atau tidak sangat sulit untuk diberantas. Menyadari hal ini maka peran guru sebagai pendidik sangat potensial untuk menyiapkan generasi muda Indonesia menuju suatu era dimana setiap elemen bangsa mampu mengimplementasikan nilai-nilai ketuhanan sebagaimana Pancasila sila pertama dengan semangat keberagamaan yang tinggi. Demikian pula suatu era dimana warga negara memiliki sikap sosial yang luhur yang melandaskan setiap tindakannya pada budi pekerti, akhlak terpuji dan mampu menahan diri untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan orang lain, masyarakat atau bahkan tindakan yang menjadikan bangsa ini terpuruk. Guru memiliki posisi strategis karena dalam keseharian mereka memiliki cukup banyak waktu untuk berinteraksi dengan siswa. Guru harus memanfaatkan setiap momentum pembelajaran untuk menginternalisasikan nilai-nilai sikap spiritual dan sosial ke dalam benak sanubari siswa dan memberikan keteladanan yang baik. Setiap siswa yang masih muda belia membutuhkan model-model warga negara yang mampu menerapkan sikap spiritual dan sosial yang luhur. Keberhasilan dalam pembentukan sikap spiritual dan sosial dalam diri siswa akan membantu mewujudkan cita-cita kita bersama untuk mengangkat bangsa ini menjadi bangsa yang lebih maju dan bermartabat di masa yang akan datang.