BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Indonesia adalah negara kepulauan (archipelagic state) terbesar di dunia. Sebagian besar wilayah Indonesia berupa perairan dengan luas wilayah laut mencapai 5,8 juta km dan garis pantai sepanjang 81.000 km. Potensi perairan tersebut dapat menghasilkan ± 6,7 juta ton ikan per tahun. Produk Domestik Bruto (PDB) selama periode 2000-2003, sub sektor perikanan meningkat sebesar 26,04 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan peningkatan PDB total yang sebesar 12,14 persen (DKP, 2004). Oleh sebab itu, perikanan merupakan sub sektor yang sangat potensial untuk dikembangkan dalam pembangunan di Indonesia. Ikan sebagai komoditi utama di sub sektor perikanan merupakan salahsatu bahan pangan yang kaya protein. Manusia sangat memerlukan protein ikan karena selain mudah dicerna, pola asam amino protein ikan pun hampir sama dengan pola asam amino yang terdapat dalam tubuh manusia (Afrianto dan Liviawaty, 1989). Di samping itu, kadar lemak ikan yang rendah sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Tabel 1. 1. Komposisi Ikan Segar per 100 gram Bahan
Uraian
Komponen Kadar (%)
Kandungan air
76,00
Protein
17,00
Lemak
4,50
Mineral dan Vitamin
2,52 – 4,50
Namun demikian, ikan merupakan komoditi yang cepat mengalami pembusukan (perishable food). Pembusukan disebabkan oleh enzim, baik dari ikan itu sendiri maupun mikroba dan proses ketengikan (rancidity). Kadar air ikan segar yang tinggi mempercepat proses perkembangbiakan mikroorganisme pembusuk yang terdapat di dalamnya. Daya tahan ikan segar yang tidak lama, menjadi kendala dalam usaha perluasan pemasaran hasil perikanan. Bahkan sering menimbulkan kerugian besar pada saat produksi ikan melimpah. Oleh karena itu, sejak lama masyarakat berusaha melakukan berbagai macam proses pengolahan pascapanen ikan guna meminimalkan kendala tersebut. Pada dasarnya proses pengolahan pascapanen ikan bertujuan untuk mengurangi kadar air dalam daging ikan. Penurunan kadar air ini bisa menghambat perkembangbiakan mikroorganisme dalam daging ikan sehingga produk olahan ikan akan memiliki daya tahan CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 1
lebih lama dibandingkan daging ikan segarnya. Terdapat bermacam-macam cara pengolahan pascapanen ikan, mulai dari cara tradisional sampai modern.
Salah diantara
produk olahan ikan adalah abon ikan. Abon merupakan produk olahan yang sudah cukup dikenal luas oleh masyarakat. Dewan Standarisasi Nasional (1995) mendefinisikan abon sebagai suatu jenis makanan kering berbentuk khas yang terbuat dari daging yang direbus, disayat-sayat, dibumbui, digoreng dan dipres.
Pembuatan abon menjadi alternatif
pengolahan ikan dalam rangka penganekaragaman produk perikanan dan mengantisipasi melimpahnya tangkapan ikan di masa panen. Abon ikan merupakan jenis makanan olahan ikan yang diberi bumbu, diolah dengan cara perebusan dan penggorengan. Produk yang dihasilkan mempunyai bentuk lembut, rasa enak, bau khas, dan mempunyai daya awet yang relatif lama. Sementara menurut Karyono dan Wachid (1982), abon ikan adalah produk olahan hasil perikanan yang dibuat dari daging ikan, melalui kombinasi dari proses penggilingan, penggorengan, pengeringan dengan cara menggoreng, serta penambahan bahan pembantu dan bahan penyedap terhadap daging ikan. Seperti halnya produk abon yang terbuat dari daging ternak, abon ikan cocok pula dikonsumsi sebagai pelengkap makan roti ataupun sebagai lauk-pauk. Proses pembuatan abon ikan relatif mudah sehingga bisa langsung dikerjakan oleh anggota keluarga sendiri. Peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk memulai usaha ini relatif tidak memerlukan biaya investasi yang besar. Oleh sebab itu, usaha pengolahan abon ikan ini bisa dilakukan dalam skala usaha kecil. Hal ini membuat usaha ini sangat berpotensi untuk dikembangkan di banyak wilayah di Indonesia yang memiliki sumberdaya perikanan laut yang melimpah.
1.2 Maksud dan Tujuan
Proposal business plan ini dibuat untuk membantu pelaku industri abon ikan dalam mengatasi masalah permodalan dan aspek manajemen dalam rangka mengembangkan usaha pengolahan abon ikan yang sejalan dengan upaya menumbuh-kembangkan UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 2
BAB II ASPEK ORGANISASI DAN MANAJEMEN
A. Umum 1. Nama Perusahaan
: CV. Katsuwonus Nuswantara
2. Nama Pemilik / Pimpinan
: Fadly Fenansir Adam
3. Alamat kantor dan Tempat usaha : Jl. Y Wayong No. 5 C kota Kendari Sulawesi Tenggara 4. Bentuk Badan Hukum
: CV (Perseroan Terbatas)
5. Bagan struktur Organisasi
Direktur
Kabag Keuangan
Kabag produksi
Purchasing
Kabag Pemasaran
Kabag Personalia
Produksi
6. Jabatan , jumlah Staf, Uraian Tugas dan Penggajian
Jabatan Direktur
Uraian Tugas Sebagai penanggung jawab secara keseluruhan
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Gaji / Bulan
Gaji / Tahun
Rp. 1.000.000
Rp. 12.000.000
Page 3
Jabatan
Uraian Tugas
Gaji / Bulan
Gaji / Tahun
Rp. 900.000
Rp. 10.800.000
Rp. 500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 900.000
Rp. 10.800.000
Rp. 500.000
Rp. 6.000.000
Rp. 900.000
Rp. 10.800.000
Rp. 500.000
Rp.6.000.000
Mengkoordinasikan bagia
Kabag
Produksi, mengatur jalannya
Produksi
produksi
Staff produksi Kabag
Sebagai pelaksana Mengatur laju finansial
Keuangan
perusahaan Membantu menyusun rencana
Staf keuangan
anggaran pengeluaran dan pendapatan perusahaan Bertanggung jawab sebagai
Kabag pemasaran
pengendali laju perusaahan melalui peningkatan citra Membantu pemasaran produk
Staf pemasaran
dengan memperluas jaringan eksternal Total gaji per tahun
Rp. 62.400.000
B. Perijinan Ijin ijin yang perlu disiapkan dan biaya pengurusannya Jenis Perijinan
Biaya ( Rp)
1. Ijin prinsip ( dari instasi teknis )
2.000.000
2. Surat ijin Tempat Usaha ( SITU )
1.500.000
3. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP)
2.000.000
4. Akte pendirian Perusahaan
5.000.000
Total Biaya Perijinan
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
8.500.000
Page 4
C. Kegiatan Pra Operasional dan Jadwal Pelaksanaan
Jadwal pelaksanaan
Jenis kegiatan pra operasional
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Biaya
10 11 12
1. Survey pasar
Rp. 1.500.000
2. Menyusun rencana usaha
Rp. 150.000
3. Perijinan
Rp. 8.500.000
4. Survey tempat usaha
Rp. 500.000
5. Survey mesin peralatan
Rp. 500.000
6. Pemasangan sarana penunjang 7. Mencari tenaga kerja & Kursus Keterampilan 8. Uji Coba Produksi
Rp. 2.000.000 Rp. 2.000.000 Rp. 200.000
D. Inventaris Kantor ( Umur Ekonomis Lebih Dari 1 Tahun ) Inventaris / perangkat kantor
Merk
Jumlah unit
Harga ( Rp )
Jumlah Harga ( Rp )
1. Komputer
Axioo
1
Rp. 3.500.000
Rp. 3.500.000
2. Meja Tulis
Olimpic
1
Rp.
Rp.
3. Satu set meja tamu
Olimpic
1
Rp. 2.000.000
Rp. 2.000.000
Canon Pixma
1
Rp.
400.000
Rp.
400.000
5. Lemari Arsip
Olimpic
1
Rp. 1.000.000
Rp.
600.000
6. Bangku
Regza
1
Rp.
300.000
Rp.
300.000
Cosmos
1
Rp.
100.000
Rp.
100.000
4. Printer
7. Kipas Angin
Total
700.000
400.000
Rp. 7.300.000
E. Suppleis Kantor (ATK ) Biaya untuk menunjang kegiatan administrasi ( umur ekonomis 1 tahun / kurang ) : Jenis Alat suplais Kantor
Total Biaya / tahun
1. Alat-alat tulis
Rp. 1000.000
2. Buku, Faktur, Order, Kop surat, amplop
Rp. 1.500.000
3. Plastik bungkus
Rp. 2.180.000
4. Tinta
Rp. 1.000.000 Total
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Rp. 5.680.000
Page 5
BAB III ASPEK PEMASARAN
Wilayah Pemasaran : 250 kg/bln untuk bali, 500 kg/bln untuk jawa, 200 kg/bln untuk kalimantan, dan 500 kg/bln untuk sulawesi. Gambaran Umum Pasar
:
1. Jenis Produksi yang dipasarkan CV. Katsuwonus Nuswantara memasarkan produk abon ikan dengan rasa pedas manis, rasa extra pedas, dan rasa original. 2. Wilayah Pemasaran yang dicakup Wilayah pemasaran yang dituju oleh CV. Katsuwonus Nuswantara adalah Wilayah Pulau Jawa, Bali, Sulawesi, dan Kalimantan. A. Permintaan 1. Jumlah Permintaan Produk a. Jumlah Konsumen Diasumsikan 1% dari jumlah seluruh penduduk dari empat Provinsi mengkonsumsi abon ikan Pulau Jawa
: 40.983.177
Pulau Bali
: 1.167.228
Pulau Kalimantan : 4.136.350 Pulau Sulawesi
: 5.211.535
Total Konsumen : 51.498.290 Sehingga total konsumen abon ikan adalah : 514.923 penduduk
b. Jumlah kebutuhan per konsumen per satuan waktu Diasumsikan tiap orang mengkonsumsi abon ikan sebanyak 0,5 kg/thn
c. Total kebutuhan per tahun Sehingga total kebutuhan per tahunnya adalah sebesar 257.492 kg.
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 6
2. Proyeksi Permintaan (kenaikan 2% / tahun, sesuai pertumbuhan penduduk) Tahun
Proyeksi Permintaan (unit)
2011
257.492
2012
262.642
2013
267.895
2014
273.253
B. Penawaran
1. Produk sejenis di pasar Nama Perusahaan
Kapasitas Produksi / tahun (kg)
BACK
40.000
Boronang Abon
30.000
Sari Laut
50.000
2. Proyeksi Penawaran selama 4 tahun mendatang (kenaikan 8%, sesuai pertumbuhan ekonomi) Tahun
Proyeksi Penawaran (kg)
2011
120.000
2012
129.600
2013
139.968
2014
151.165
C. Peluang Permintaan
Penawaran
Peluang
(A)
(B )
( A-B )
2011
257.492
120.000
137.492
2012
262.642
129.600
133.042
2013
267.895
139.968
127.927
2014
273.253
151.165
122088
Tahun
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 7
D. Rencana penjualan dan pangsa pasar Rencana
Pangsa Pasar
Penawaran
Peluang
(B )
(C)
2011
120.000
137.492
30.000
91,66%
2012
129.600
133.042
33.000
81,82%
2013
139.968
127.927
36.300
72,58%
2014
151.165
122088
39.930
63,89%
Tahun
Penjualan (D)
E. Strategi Pemasaran Pesaing
1. Produk Produk abon ikan yang dihasilkan dikemas dengan kemasan berukuran 250 gram, 500 gram, dan 1 kg. Ukuran kemasan yang bervariasi ini memungkinkan bagi konsumen untuk mempunyai banyak pilihan dalam membeli. Teknik pengemasan yang baik telah dipenuhi oleh beberapa perusahaan pesaing dalam usaha abon ikan. Seperti kemasan yang terbuat dari alumunium foil dan kemudian memiliki label baik label halal, tanggal kadaluarsa, dan juga label kemasan.
2. Harga Produk Harga yang ditawarkan cukup sepadan dengan melihat dari beberapa bagian yang dianggap cukup banyak membutuhkan biaya, khususnya dari jumlah biaya dalam pengadaan bahan baku utama dan bahan penolong. Umumnya harga abon ikan di Kabupaten Kota Kendari ditentukan oleh produsen yang dimana berkisar antara Rp. 95.000,00/kg – Rp. 100.000,00/kg bergantung seberapa jauh jarak antara bahan baku dengan tempat produksi. Sedangkan untuk kemasan 250 gram dijual dengan harga 27.000,00 dan untuk kemasan 500 gram dijual dengan harga Rp. 55.000,00.
3. Rantai Pemasaran Jalur penjualan dilakukan dengan membuka beberapa outlet (penjualan langsung) untuk pasar lokal sedangkan untuk antar Provinsi dilakukan pengiriman berdasarkan pesanan (permintaan).
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 8
4. Periklanan Periklanan dilakukan dengan menggunakan media cetak (pamflet) dan juga media elektronik lokal. F. Strategi Pemasaran Perusahaan
1. Produk Produk abon ikan CV. Katsuwonus Nuswantara memiliki kemasan yang relatif sama dengan perusahaan lain hanya saja ada sedikit perbedaan dari segi teknik pengemasan dan ukuran kemasan. Teknik pengemasan yang dilakukan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara menggunakan teknik pengemasan vakum hal ini bertujuan untuk menjaga kondisi produk agar tetap awet (tidak berjamur). CV. Katsuwonus Nuswantara memproduksi abon ikan dengan ukuran 100 gram, 250 gram, 500 gram, dan 1 kg. CV. Katsuwonus Nuswantara menawarkan kemasan yang lebih beragam ukurannya dibandingkan dengan perusahaan lainnya sehingga segementasi pasar CV. Katsuwonus Nuswantara dapat menjangkau segala kalangan masyarakat. Jenis produk yang dihasilkan adalah abon ikan yang dijual dalam kemasan 100 gram (30 persen), 250 gram (30 persen), 500 gram (20 persen) dan kemasan 1 kg (20 persen). Tabel di bawah menyajikan komposisi kandungan gizi dalam 100 gram abon ikan.
No.
Zat
Kandungan (gram)
1.
Air
4,13
2.
Lemak
24,31
3.
Karbohidrat
13,41
4.
Protein
31,22
5.
Mineral
15,87
Produk
abon
ikan
yang
kami
hasilkan
secara
terus-menerus
mempertahankan mutu produksi sehingga dari keawetan, rasa, dan mutu terus terjaga dan memenuhi seleran konsumen baik masyarakat kalangan menengah ke atas hingga masyarakat kalangan menengah ke bawah.
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 9
2. Harga Produk Harga bersih yang ditetapkan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara cukup bersaing dengan beberapa pesaing. Harga produk yang ditawarkan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara adalah sebagai berikut : Kemasan Harga 100 gram Rp. 10.000,00 250 gram Rp. 20.000,00 500 gram Rp. 45.000,00 1 kg Rp. 85.000,00 Harga yang tertera sudah termasuk dengan pajak. 3. Rantai Pemasaran Rantai pemasaran menggambarkan bagaimana suatu produk didistribusikan sehingga bisa sampai ke tangan konsumen. CV. Katsuwonus Nuswantara melakukan distribusi produk dengan menggunakan tiga jalur, yaitu :
1. Dibeli langsung konsumen ke lokasi produsen Konsumen yang biasanya membeli langsung di pabrik antara lain : masyarakat sekitar, konsumen langganan, rombongan tamu sejumlah instansi, dan para wisatawan yang berwisata atau melalui outlet-outlet yang dimiliki oleh CV. Katsuwonus Nuswantara.
2. Dijual oleh produsen kepada toko pengecer lokal Sejumlah tempat yang menjadi tempat penjualan abon ikan CV. Katsuwonus Nuswantara adalah toko pengecer, pasar swalayan, hotel, restoran, terminal, dan tempat-tempat wisata di kota/kabupaten setempat. Pada jalur distribusi ini, produk abon ikan diantar pihak produsen ke sejumlah tempat tersebut dengan biaya transportasi ditanggung oleh produsen. 3. Dijual oleh produsen ke pedagang besar / perantara di luar kota Secara umum penjualan yang dilakukan diawali dengan tahap pemesanan (partai besar) oleh pedagang besar/perantara langganan.
Kemudian pihak
produsen akan mengantar langsung produk abon ikan ke lokasi pedagang dengan biaya transportasi ditanggung sepenuhnya oleh pihak pedagang besar yang bersangkutan. Namun CV. Katsuwonus Nuswantara secara berkala (dalam bulan yang berbeda) akan memproduksi secara kontinu untuk konsumen yang berada di Provinsi Lain ( Jawa, Bali, dan Kalimantan ). Pihak CV. Katsuwonus Nuswantara CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 10
akan mengirim produk abon ikan ke pedagang besar yang berada pada wilayah yang telah ditetapkan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara dengan biaya pengiriman ditanggung sepenuhnya oleh pihak CV. Katsuwonus Nuswantara. Produsen Konsumen
Pedagang Besar
Toko Pengecer
4. Periklanan Periklanan yang dilakukan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara tidak hanya menggunakan media cetak (berupa pamflet) dan media elektronik lokal (radio Pemkot sehingga tidak dipungut biaya dan menggunakan sarana internet (blogspot.com) maupun intranet dari Kementerian Perindustrian), namun juga menggunakan teknik pemasaran dengan menawarkan contoh barang ke pihak konsumen untuk mencoba produk sebelum membeli. Hal yang paling mendasar yang dilakukan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara adalah dengan terlebih dahulu memasarkan produknya baik lokal maupun antar Provinsi kepada pedagang yang telah menjadi pelanggan tetap dan loyal terhadap CV. Katsuwonus Nuswantara yang dimana hal ini dianggap menjadi bagian dari strategi periklanan yang sederhana yang dilakukan oleh CV. Katsuwonus Nuswantara.
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 11
BAB IV ASPEK PRODUKSI DAN TEKNOLOGI
A.
Produksi a. Uraian Ciri-ciri Produk (bentuk, berat, warna, dan rasa) Rasa
Bentuk
Pedas Manis
Berserat
Extra Pedas
Berserat
Original
berserat
Berat
Warna
100 gram, 250 gram,
Kuning
500 gram, 1 kg
Kecoklatan
100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg
Kemerahan
100 gram, 250 gram, 500 gram, 1 kg
Coklat
Kuning Keemasan
b. Gambar Produk Kemasan 100 gram
Kemasan 250 gram
Kemasan 500 gram
Kemasan 1kg
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 12
B.
Proses Produksi
Daging Ikan
Air
Daging Ikan
Pencucian
Air Limbah
Pengukusan
Pencacahan
Bumbu
Minyak
Pencampuran Bumbu
Penggorengan
Spinner
Minyak
Pendinginan
Pengemasan dan Pelabelan
Sisa Kemasan Plastik
Produk
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 13
C.
Kapasitas Produksi 1. Kapasitas Produksi/tahun : 30.000 kg. 2. Rencana jumlah produksi (yang dijual) selama 4 tahun mendatang
D.
Tahun
Rencana produksi (kg)
2011
30.000
2012
33.000
2013
36.300
2014
39.930
Tanah Harga tanah
: Rp. 100.000,-/m2
Dengan ukuran
: 35 m x 15 m
Total luas tanah : 525 m 2 Harga total tanah : 525 m2 x Rp. 100.000,-/m2 = Rp. 52.500.000,-
E.
Bangunan Ukuran bangunan
: 20 m x 10 m = 200 m2
Harga bangunan
: Rp. 300.000.000,-
Pemasangan instalasi listrik
: Rp. 2.000.000,-
Pemasangan instalasi air (PDAM) : Rp. 1.200.000, Pemasangan instalasi telepon
: Rp. 1.000.000,-
Total biaya
: Rp. 305.700.000,-
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 14
F.
No
1.
Mesin dan Peralatan
Nama
Kukusan
Spesifikasi alat
Kapasitas 50 kg
Gambar
Jml (unit)
Harga Beli
Jumlah harga
2
200.000
400.000
4
75.000
300.000
5
25.000
125.000
10
5.000
50.000
1
125.000
250.000
4
700.000
2.800.000
Terbuat dari bahan plastik 2.
Baskom
dengan kapasitas 25 liter
3.
Loyang
Ukuran : 100 x 50 cm
Pisau terbuat dari stainless 4.
Pisau
steel dan gagang terbuat dari plastik/ kayu SHARP Merk BL-350 Tegangan
5.
Blender
Listrik 220-240 50Hz Daya Listrik 600w Wajan terbuat
6.
Wajan
dari stainles steel Kapasitas 25 kg
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 15
Solet terbuat dari stainless 7.
Solet
steel dan
8
2.500
2.500
5
88.900
444.500
1
5.500.000
5.500.000
4
160.000
640.000
1
450.000
450.000
2
135.000
270.000
gagang terbuat dari kayu.
8.
Kompor
Kompor gas
gas
tungku satu
Dimensi : 65x60x75
Mesin 9.
cm
spinner ( peniris minyak)
Daya listrik : 1/2 HP Putaran poros : 700-900 rpm
Daya 400 watt/ 220 volt Panjang seal 30 cm
10.
Mesin
Dimensi 465 x 107
sealer
x 190 mm Teal sealer 2 mm Bobot 4,5 kg
Mesin 11.
pemarut kelapa
12.
Timbangan
Dimensi mesin 28 x 22 x 34 cm Listrik 120 watt/220 volt
Kapasitas 20 kg Merk FiveGoat
Total Biaya Mesin dan Peralatan
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
11.232.000
Page 16
G.
Kendaraan (untuk usaha)
1. Beli
No
1
Nama kendaraan Mobil box
Merk
Jml (unit)
Daihatsu
2
Gran Max
Harga beli
Jumlah harga beli
satuan
(Rp)
75.000.000
150.000.000
Total Biaya
H.
150.000.000
Bahan Baku & Bahan pembantu
1. Bahan baku utama & bahan pembantu yang diperlukan sesuai rencana produksi 1 tahun Nama bahan baku /
Jumlah ( unit )
-
30.000 Kg
Rp. 10.000
Rp. 300.000.000
Sania
15.000 liter
Rp. 10.000 / liter
Rp. 15.000.000
3. Ketumbar
-
10 Kg
Rp.20.000
Rp. 200.000
4. Batang Serai
-
10 Kg
Rp. 2000 / Kg
Rp.20.000
5. Kelapa
-
80.000 butir
Rp. 500 / butir
Rp. 40.000.000
6. Daun salam
-
10 Kg
Rp. 5000 / Kg
Rp. 50.000
7. Gula merah
-
4000 Kg
Rp. 16.000 Kg
Rp. 64.000.000
8. Lengkuas
-
10 Kg
Rp. 2000
Rp.20.000
9. Bawang merah
-
8000 Kg
Rp. 20.000
Rp. 160.000.000
10. Bawang putih
-
3000 Kg
Rp. 15.000
Rp.45.000.000
bahan pembantu 1. Daging ikan 2. Minyak goreng
Harga Beli satuan
Jumlah harga
Merk
Beli ( Rp )
Total harga beli bahan baku dan bahan pembantu = Rp.624.290.000
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 17
2. Persyaratan pembelian : a. Kontrak pembelian : CV. Katsuwonus Nuswantara melakukan pembelian bahan baku ikan cakalang dari nelayan, dengan kualitas bahan baku yang segar. Dengan ciri ciri : b. Kualitas Bahan :
Daging ikan : berasal dari daging ikan cakalang yang segar
Minyak goreng : dibeli dari swalayan / pasar terdekat
Bumbu : dipilih bahan yang segar yang terdapat di pasar tradisional
3. Ketersediaan / Kesinambungan Bahan Baku : Kota Kendari yang memiliki banyak pantai, menyebabkan ketersediaan bahan baku ikan banyak. Sehingga tidak sulit untuk memperoleh bahan baku. Begitu juga untuk bahan penolong ( bumbunya ) banyak diperoleh di pasar pasar tradisional di Kota Kendari.
I.
Tenaga Produksi ( tenaga kerja langsung )
Sistem harian
Jenis Kegiatan
1. Sortir daging ikan,
Tarif/upah per hari
Jumlah tenaga kerja
Jumlah hari kerja/tahun
Jumlah (Rp)
Rp 10.000
1
288 hari
Rp 2.880.000
Rp 10.000
1
288 hari
Rp 2.880.000
Rp 10.000
1
288 hari
Rp 2.880.000
4. pengemasan
Rp 10.000
1
288 hari
Rp 2.880.000
5. supir
Rp. 20.000
2
288 hari
Rp 11.520.000
6. kernet
Rp. 10.000
2
288 hari
Rp 5.760.000
pencucian,pengukusan 2. Pencacahan daging, pencampuran bumbu 3. Penggorengan dan penirisan
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 18
Sistem borongan Jenis Kegiatan
Tarif/upah
Jumlah
Jumlah hari
per hari
tenaga kerja
kerja/tahun
Rp 7.000
1
300 hari
Rp 2.100.000
Rp 7.000
1
300 hari
Rp 2.100.000
Rp 7.000
1
300 hari
Rp 2.100.000
Rp 7.000
1
300 hari
Rp 2.100.000
Jumlah (Rp)
1. Sortir daging ikan, pencucian,penguk usan 2. Pencacahan daging, pencampuran bumbu 3. Penggorengan dan penirisan 4. pengemasan
J.
Biaya Umum Pabrik
Biaya yang diperlukan dalam menunjang kegiatan produksi
No.
Jenis Biaya Umum Pabrik
Jumlah biaya / tahun
1.
Pemeliharaan mesin dan peralatan
Rp. 1.000.000,-
2.
Suku cadang, bahan bakar, oli
Rp. 2.000.000,-
3.
Rekening listrik, listrik, telpon
Rp. 1.500.000,-
4.
Pemeliharaan bangunan
Rp. 2.000.000,-
5.
Pengendalian limbah
Rp. 1.500.000,-
Total Biaya
K.
Rp. 8.000.000,-
Kualitas Limbah, Cara Pengelolaan dan Cara Pembuangannya 1. Karakteristik Limbah CV. Katsuwonus Nuswantara Baku Mutu Lingkungan
Kadar Limbah Hasil
(Kadar Maks)
Produksi
BOD5
150 kg / ton
500 kg / ton
TSS
100 kg / ton
250 kg / ton
Minyak dan Lemak
33 kg / ton
65 kg /ton
pH
6 - 9
6
Parameter
Sumber : Kepmen LH Tahun 2004
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 19
2. Kualitas Limbah Kualitas limbah cair yang dimiliki oleh CV. Katsuwonus Nuswantara masih dengan kualitas yang buruk sebab dari limbah yang dihasilkan, beberapa parameter penting yang dipersyaratkan belum memenuhi baku mutu lingkungan untuk dibuang ke lingkungan. Oleh karena itu CV. Katsuwonus Nuswantara perlu melakukan pengolahan terlebih dahulu sebelum dibuang ke badan lingkungan. Sedangkan untuk limbah padat tidak dihasilkan sebab CV. Katsuwonus Nuswantara mengorder bahan baku dalam keadaan bersih.
3. Pengolahan Limbah CV. Katsuwonus Nuswantara a. Limbah Cair
Bak 1 Ekualisasi Bak ekualisasi
merupakan suatu proses pengolahan untuk meningkatkan
efektivitas dari proses pengolahan selanjutnya. Bak ini diperlukan untuk membagi dan meratakan volume influent, menyamakan aliran dan tekanan limbah,serta untuk memperhitungkan berapa banyak limbah dalam tiap satuan waktu yang dihasilkan oleh sekali kegiatan produksi.
Bak 2 Flotasi
Unit pengolahan ini digunnakan untuk menurunkan kadar minyak dan lemak pada limbah cair dengan cara meniupkan udara ke dalam fluida sehingga minyak dan lemak akan terapung untuk kemudian ditangkap dengan alat penangkap minyak dan lemak. Pada bagian ini dapat menghilangkan minyak dan lemak hingga 80%.
Bak 3 Aerasi Pada bak ini dilakukan pengolahan secara aerobik, dimana pengolahan ini menggunakan bantuan lumpur aktif hal ini berfungsi untuk menurunkan kadar BOD dan TSS. Pada Pengolahan ini kadar BOD dapat turun sebesar 90% dan TSS sebesar 30%.
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 20
Bak 4 Sedimentasi Pengolahan ini digunakan untuk menurunkan kadar TSS dari limbah cair yang dihasilkan dengan penambahan bahan kimia berupa alum, FeCl3, atau kapur dengan dosis tertentu sesuai percobaan Jartest. Pengolahan ini dapat menurunkan kadar TSS hingga 90% dan juga BOD hingga 30%. Pada bagian ini juga sekalian mengendapkan lumpur aktif yang terikut saat pemindahan limbah ke proses ini.
Bak 5 Kolam Pengecekan Biologis Kolam pengecekan biologis digunakan hanya untuk sebagai pemantauan kualitas limbah yang telah diolah dan juga untuk memastikan apakah limbah yang telah diolah dapat langsung dibuang ke badan lingkungan.
Desain IPAL CV. Katsuwonus Nuswantara
Bak I Equalisasi
Bak II
Bak III
Bak IV
Flotasi
Aerasi
FLOKULASI
Kolam Pengecekan Biologis
Badan Lingkungan
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 21
Karakteristik Limbah yang dihasilkan setelah pengolahan dan dibandingkan dengan baku mutu lingkungan. Baku Mutu Lingkungan
Kadar Limbah Hasil
(Kadar Maks)
Pengolahan IPAL
BOD5
150 kg / ton
35 kg / ton
TSS
100 kg / ton
17,5 kg / ton
Minyak dan Lemak
33 kg / ton
13 kg /ton
pH
6 - 9
6
Parameter
Sehingga dapat dilihat kualitas limbah yang memenuhi persyaratan untuk dibuang ke badan lingkungan yang limbah cairnya telah melalui proses pengolahan yang sesuai.
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 22
L.
Tata Letak Usaha Pabrik Bahan baku dari pemasok 10m
4m
3,5 m Gudang produk 3,5m
3m
3,5m
2m Ruang Kantor / administrasi Ruang Pengemasan dan Pengepakan
2m
Ruang Spinner dan Pendinginan
3m Gudang Bahan baku
2m
Ruang Pencucian
Ruang Pencampuran Bumbu dan Penggorengan
4m
3m
20 m
10m
Mushola + r.istrahat karyawan
Ruang Pengukusan dan Pencacahan
3m
1,5 m 1,5 m 1,5
IPAL
Toilet wanita 1,5m
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Toilet Pria
Page 23 toilet Pria
BAB V ASPEK KEUANGAN
ASUMSI DASAR KEUANGAN INVESTASI TETAP 1. Lahan 2. Bangunan 3. Mesin dan Peralatan 4. Perlengkapan Kantor 5. Sarana Transportasi 6. Dll INVESTASI PRA-OPERASIONAL 1. Perencanaan Business 2. Perijinan dan pendaftaran 3. Kursus Manajemen dan ketrampilan 4. Biaya Percobaan Produksi 5. Dll MODAL KERJA BIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 2. Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 2. Gaji Staf Marketing 3. Gaji Staf Produksi 4. Gaji Staf Adm. & Keuangan 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 6. Alat Tulis Kantor 7. Biaya Sewa 8.Biaya Lain2 ASUMSI2 Siklus Produksi (bulanan) % Pinjaman Modal Kerja (dalam decimal) Penjualan untuk Thn 1 Pertumbuhan Penjualan Peningkatan Biaya Tahunan Tingkat Suku Bunga (Dalam decimal) Jangka Waktu Pinjaman (Tahun) Penjualan Tunai (Dalam Decimal) Tingkat Pajak (Dalam Decimal) Mata Uang: CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Modal Sendiri 31.500 183.420 6.739 4.380 90.000 1.200
Pinjaman 21.000 122.280 449 2.920 60.000 800
150 8.500 2.000 200 2.500
624.290 37.200 8.000 12.000 16.800 16.800 16.800 2.000 5.680 1,00 1.050.000,00 1,10 1,10 0,20 5,00 0,80 0,15 Rp '000s Page 24
RENCANA INVESTASI (Rp '000s) INVESTASI TETAP 1. Lahan 2. Bangunan 3. Mesin dan Peralatan 4. Perlengkapan Kantor 5. Sarana Transportasi . Dll Jumlah Investasi Tetap INVESTASI PRA-OPERASIONAL 1. Perencanaan Business 2. Perijinan dan pedaftaran 3. Kursus Manajemen dan ketrampilan 4. Biaya Percobaan Produksi 5. Dll Jumlah Investasi Pra-Operasional (POI) JUMLAH INVESTASI MODAL KERJA BIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 2. Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Jumlah Biaya Langsung BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 2. Gaji Staf Marketing 3. Gaji Staf Produksi 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 5. Biyaya Pemasaran dan Penjualan 6. Alat Tulis Kantor 7. Biaya Sewa 8. Biaya Lain2 Jumlah Biaya Tak Langsung JUMLAH BIAYA OPERASI TAHUNAN MODAL KERJA YG DIBUTUHKAN JUMLAH BIAYA PROYEK RATIO PINJAMAN TERHADAP MODAL (%)
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Jumlah
Modal Sendiri
Pinjaman
52500 305700 7188,4 7300 150000 2000 524688,4
31500 183420 6739,2 4380 90000 1200 317239,2
21000 122280 449,2 2920 60000 800 207449,2
150 8500 2000 200 2500 13350 538038,4
150 8500 2000 200 2500 13350 330589,2
207449,2
624290 37200 8000 669490 12000 16800 16800 16800 2000 5680 0 0 70080 739570 61630,83 61630,83333 0 599669,2 392220,0333 207449,2 100% 65% 35%
Page 25
RUGI LABA Rp '000s PENJUALAN BIAYA LANGSUNG 1. Biaya Bahan Baku 2. Tenaga Kerja Langsung 3. Biaya Overhead Jumlah Biaya Langsung PENDAPATAN KOTOR BIAYA TAK LANGSUNG 1. Gaji Pemilik 2. Gaji Staf Marketing 3. Gaji Staf Produksi 4. Gaji Sta Adm. & Keuangan 5. Biaya Pemasaran dan Penjualan 6. Alat Tulis Kantor 7. Biaya Sewa 8. Biaya Lain2 JUMLAH BIAYA OPERASIONAL SBLM PENYUSUTAN DAN POI 9. Penyusutan 10. Amortisasi Investasi PraOperasional JUMLAH BIAYA TAK LANGSUNG KEUNTUNGAN OPERASIONAL BUNGA PENDAPATAN SBLM PAJAK PAJAK PENDAPATAN SESUDAH PAJAK BREAKEVEN POINT DEPRECIATION CALCULATOR 1. Building 2. Machinery & Equipment 3. Office Equipment 4. Vehicles 5. Others TOTAL DEPRECIATION CALCULATOR 1. Pre-Operating Investment
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Tahun 1 1050000 624290 37200 8000 669490 380510 12000 16800 16800 16800 2000 5680 0 0 70080
Tahun 2 1155000
Tahun 3 1270500
Tahun 4 1397550
Tahun 5 1537305
736439 810082,9 891091,2 980200,3 418561 460417,1 506458,8 557104,7
77088
84796,8 93276,48 102604,1
33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 33582,68 2670 2670 2670 2670 2670 106332,68 113340,7 121049,5 129529,2 138856,8 274177,32 305220,3 339367,6 376929,7 418247,9 33192 24894 16596 8298 0 240985 280326 322772 368632 418248 36147,817 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18 204838 238277 274356 313337 355511 28% 27% 26% 26% 25% Value Period (Rp) (Yrs) 305700 20 7188,4 5 7300 5 150000 10 2000 5
Annual Dep’n 15285 1437,68 1460 15000 400 33582,68
Value (Rp) 13350
Amort. / Year 2670
Period (Yrs) 5
Page 26
ALIRAN KAS Rp '000s Penjualan Kas Masuk 1. Penjualan Tunai 2. Penerimaan 3. Modal Sendiri 4. Pinjaman Investasi Tetap 5. Pinjaman Modal Kerja 6. Neraca Awal Jumlah Kas Masuk Kas Keluar 1. Jumlah Investasi 2. Biaya Langsung Jumlah Biaya Operasional Sblm Penyusutan & POI 4. Bunga 5. Pajak Jumlah Kas Keluar Kas Bersih Pembayaran Pinjaman 1. Angsuran Pinjaman Investasi Tetap 2. Angsuran Pinjaman Modal Kerja Jumlah Angsuran Pinjaman Neraca Akhir
Thn 0
Thn 1 1050000
Thn 2 1155000
Thn 3 1270500
Thn 4 1397550
Thn 5 1537305
840000
924000 210000
1016400 231000
1118040 254100
1229844 279510
392220 207449,2 0 61630,83 599669,2 901630,8
51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 1185231 1510672 1881430 2301334
538038,4 669490 70080
736439 810082,9 891091,2 980200,3 77088
84796,8 93276,48 102604,1
33192 24894 16596 8298 0 36147,82 42048,96 48415,75 55294,75 62737,18 538038,4 808909,7 880469,9 959891,4 1047960 1145542 61630,83 92721,14 304761,4 550780,2 833470 1155793
41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 0
0
0
0
0
41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 41489,84 61630,83 51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 1114303
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 27
NERACA Rp '000s Thn 0 HARTA HARTA LANCAR 1. Kas 2. Penerimaan 3. Persediaan Jumlah Harta Lancar HARTA TETAP 1. Lahan 2. Bangunan 3. Mesin dan Peralatan 4. Perlengkapan Kantor 5. Sarana Transportasi 6. Dll Jumlah Harta Tetap Akumulasi Penyusutan Nilai Buku Harta Tetap Investasi Pra-Operasional Akumulasi Investasi PraOperasional Nilai Buku Pra-Operasional JUMLAH HARTA HUTANG DAN MODAL HUTANG LANCAR 1. Pembayaran 2. Pembayaran Pinjaman Modal Kerja Jumlah Hutang Lancar HUTANG JANGKA PANJANG 1. Pinjaman Investasi Tetap Jumlah Pinjaman Jangka Panjang 3. MODAL 1. Modal Sendiri 2. Keuntungan Periode Sblmnya 3. Keuntungan Sekarang Jumlah Modal Sendiri JUMLAH HUTANG DAN MODAL ROA= (Profit/Total Assets)x100% CHECK
Thn 1
61630,83
Thn 2
Thn 3
Thn 4
Thn 5
51231,3 263271,6 509290,4 791980,1 210000 231000 254100 279510
61630,83 261231,3 494271,6 763390,4
1071490
1114303 307461 1421764
52500 305700 7188,4 7300 150000 2000 524688,4 524688,4 524688,4 524688,4 524688,4 524688,4 33582,68 67165,36 100748 134330,7 167913,4 524688,4 491105,7 457523 423940,4 390357,7 356775 13350 13350 13350 13350 13350 13350 2670 5340 8010 10680 13350 13350 599669,2
10680 8010 763017 959804,6
5340 1192671
2670 1464518
0 1778539
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
207449 207449
165959 165959
124470 124470
82980 82980
41490 41490
0 0
392220
392220
392220 204838 238277 835335,1 959805 24,8 0
392220 443115 274356 1109691 1192671 23,0 0
392220 717471 313337 1423028 1464518 21,4 0
392220 1030808 355511 1778539 1778539 20,0 0
204838 392220 597057,7 599669 763017 26,8 0 0
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 28
BAB VI PENUTUP 6.1 Kesimpulan
Abon ikan merupakan produk yang prospektif untuk dikembangkan. Hal ini karena relatif masih terbatasnya produksi abon ikan di Indonesia sehingga peluang pasar abon ikan ini masih sangat besar, baik di dalam maupun di luar negeri (ekspor) selain itu, usaha pengolahan abon ikan pada umumnya berskala kecil dan bersifat padat tenaga kerja. Oleh sebab itu, jenis teknologi yang cocok digunakan adalah teknologi semi-mekanik dan proses pembuatan abon ikan yang relatif mudah dan peralatan yang dibutuhkan pun relatif sederhana sehingga untuk memulai usaha ini tidak memerlukan biaya investasi yang besar. Beroperasinya usaha abon ikan yang bersifat padat karya akan membantu menyerap tenaga kerja bagi masyarakat setempat sehingga akan membantu peningkatan pendapatan dan kesejahteraan. Unit usaha pengolahan abon ikan tidak menghasilkan limbah berbahaya, baik bagi manusia maupun lingkungan sekitarnya, sehingga dapat dikatakan usaha ini ramah lingkungan (green business).
CV. KATSUWONUS NUSWANTARA 2011
Page 29