KATA PENGANTAR Buku saku transaksi energi, yups... buku ini merupakan catatan perjalanan penulis dalam mengawal bidang transaksi energi di PLN. Buku ini memberikan gambaran tentang hal-hal yang berkaitan dengan transaksi energi. Dalam buku ini menggambarkan proses transaksi energi mulai dari hulu sampai dengan hilir. Proses itu mulai dari pencatatan dan rekonsiliasi energi antara pembangkitan dengan penyaluran, proses pencatatan data pelanggan, proses pencatatan pemakaian energi oleh pelanggan secara akurat dan akuntabel. Penulis berharap bahwa buku ini dapat menjadi tambahan pengetahuan bagi insan-insan PLN yang berkecimpung dalam bidang transaksi Energi. Transaksi energi bukan hanya tentang susut, namun menjadi sebuah proses yang harus dikawal dengan penuh integritas, tanggung jawab dan konsisten. Konsisten adalah kata kunci dalam mengawal transaksi energi. Tidak diperbolehkan lengah sedikitpun dalam mengawal pengukuran energi. Konsistensi mutlak dibutuhkan dalam mengawal sumber utama pendapatan perusahaan. Mari rekan-rekan, kunci dalam bekerja adalah integritas, kerja keras dan cerdas serta konsisten, niscaya kita kan berkelas. Terima kasih kami sampaikan kepada team Transaksi energi Area Sumba yang selalu bekerja keras dalam mengawal sumber utama pendapatan perusahaan, saya sangat bangga telah diberikan kesempatan bekerja sama dengan anda. Di suatu pagi yang sangat cerah ini tidak lupa kami ucapkan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan kesempatan kepada kami. Yups.... kesempatan adalah sebuah kata yang sederhana namun penuh makna. Terima kasih Tuhan atas kesempatan ini......
Sumba, 11 Januari 2016
Salam hangat FX EKA WIJAYANTO
1
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Dari data, tabel, bagan dan grafik diatas dapat dilihat bahwa kWh yang hilang pada sistem sebelum disalurkan ke pelanggan (selisih antara kWh produksi dan kWh salur) sebesar 1,4 juta kWh atau sebesar 2,42% dari kWh yang diproduksi pembangkit. Nilai kWh ini setara dengan Rp. 4,3 Milyar yang hilang di dapur PLN sendiri. Energi tersebut adalah susut pada trafo stepup, susut pada penghantar TR antar generator dan trafo, termasuk susut pada jaringan express feeder. Target untuk tahun 2016 susut pada trafo adalah 990.000 kWh, atau 1,6% dari kWh produksi. Upaya penurunan tersebut akan menghasilkan saving sebesar Rp.1,36 Milyar. Upaya-upaya yang dilakukan untuk menurunkan susut trafo antara lain : - AMRisasi kWh Produksi PLTD - Memastikan pengukuran mesin sewa pada sisi TM - Kalibrasi alat ukur dan rekon energi mesin sewa di pembangkit - Pengecekan kualitas, diameter dan suhu kabel TR antara generator dan Trafo stepup - Memastikan trafo stepup tidak terenergized pada saat beban kosong dengan cara memasang kubikel DS untuk masing-masing trafo step up. - Pemberatan dan pemecahan jaringan express feeder yang berbeban berat.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2
135
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
TRANSAKSI ENERGI Transaksi Energi merupakan salah satu lini penting dari kegiatan operasional PLN. Bidang ini bertanggung jawab dalam kegiatan transaksi energi pelanggan pada unit terkait, pengendalian susut energi dan pemeliharaan meter transaksi untuk memenuhi standart operasional yang berlaku. Kegiatan transaksi energi ini meliputi kegiatan penyambungan, pengawasan mutasi PDL, catat meter (bagi pelanggan pasca bayar), billing, sehingga nilai energi yang dipakai pelanggan dan tercatat oleh kWh meter dirubah menjadi nilai rupiah yang digunakan sebagai sumber pendapatan PLN. Kegiatan lain yang tidak kalah penting adalah pengendalian susut energi, dimana bidang transaksi energi bertanggung jawab terhadap susut non teknis yang menyebabkan pengukuran energi tidak akurat. Berbagai kegiatan diatas pada intinya adalah memastikan bahwa energi yang digunakan oleh pelanggan tercatat dengan akurat dan meminimalisir kebocoran-kebocoran energi listrik. Sesuai buku direktori kompetensi, tugas pokok dari bidang transaksi energi antara lain : 1. Mengawal pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan manajemen billing. 2. Melaksanakan dan mengendalikan proses billing. 3. Menyusun biaya operasi dan investasi serta data-data pendukung RKAP. 4. Mengoptimalkan fungsi anggaran baik operasi maupun investasi dalam rangka kegiatan transaksi energi. 5. Mengendalikan proses manajemen APP mulai dari pemasangan, pemantauan dan pemeliharaan sehingga APP yang terpasang dapat mengukur dengan akurat. 6. Melaksanakan settlement dengan pihak lain dalam pengelolaan transfer energi. Salah satu hal yang menjadi “PRIMADONA” dalam bidang transaksi energi adalah susut. Susut menjadi momok bagi perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam penyaluran energi listrik karena susut yang tinggi merupakan inefisiensi yang mengakibatkan penurunan pendapatan. Penyebab susut pada dasarnya terbagi dalam 2 hal besar yaitu susut teknis dan susut non teknis. Susut teknis merupakan susut yang ditimbulkan oleh karakteristik konduktor, peralatan, trafo, beban sistem maupun pola pengoperasian sistem kelistrikan. Sedangkan susut non teknis disebabkan oleh kesalahan pencatatan meter, kesalahan saat mutasi PDL, pencurian BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
134
3
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
energi dan beberapa penyebab lain baik internal maupun eksternal. Berikut peta penyebab susut energi baik teknis maupun non teknis.
Peta penyebab susut Susut teknis ditimbulkan oleh peralatan, antara lain : 1. Penghantar : - Penghantar yang digunakan tidak memenuhi standart (terlalu kecil/terlalu panjang) 2. Loss kontak : - Loss kontak terjadi pada sambungan, sambungan konduktor, terminal, tapping konektor, rak TR, gardu distribusi maupun pada terminasi-terminasi TR/TM. 3. Gardu : - Penyebab susut pada gardu distribusi antara lain beban lebih pada trafo, beban tidak seimbang pada trafo, dan Pemakaian Sendiri (PS) yang tidak tercatat. 4. Errot CT/PT : - Current Transformer (CT) dan Potensial Transformer (PT) merupakan transduser arus dan tegangan yang digunakan sebagai penyesuai nilai arus/tegangan agar bisa dibaca oleh BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
4
133
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
kWh meter. CT/PT memiliki kelas yang menunjukkan nilai akurasi dari peralatan tersebut. CT/PT harus dilakukan pengujian error pada saat sebelum pemasangan maupun sesudah pemasangan, dan dituangkan dalam Berita Acara komisioning. Susut non teknis disebabkan oleh beberapa faktor, baik internal ataupun eksternal. Beberapa faktor penyebab susut non teknis antara lain : 1. Kesalahan Faktor Kali Meter (FKM) Kesalahan FKM ini disebabkan oleh kesalahan pada saat PDL maupun pada saat pembacaan. Untuk menghindari keslahan FKM ini ada beberapa langkah antar lain : - Setting parameter pada kWh meter adalah “1” untuk setiap kwh meter elektronik yang dipasang. - Komisioning pelanggan pengukuran tidak langsung (diatas 41,5 KVA) dilakukan oleh pegawai PLN yang berkompeten dan dilengkapi dengan TUL I-10 dan Berita Acara komisioning. - Pengawasan berjenjang untuk PDL pelanggan pengukuran tidak langsung. 2. Meter : - Salah Pembacaan - Tidak dibaca/perkiraan stand - Meter tidak ada/ tidak terpasang - Meter rusak/macet 3. Pembongkaran (TUL VI-03) yang belum tuntas - PK pembongkaran (TUL VI-03) yang sudah diterbitkan dan pelanggan sudah mutasi “N” (mutasi bongkar rampung), namun fisik di lapangan masih terpasang dan menyala. Hal ini menimbulkan susut energi, karena rekening pelanggan sudah tidak terbit lagi dan pelanggan masih menggunakan energi listrik. 4. Kesalahan saat penghitungan Pemakaian sendiri di Gardu Induk ataupun Pembangkit. 5. Pengawatan meter : Kesalahan pengawatan meter mengakibatkan kinerja alat ukur tidak optimal, sehingga, energi yang digunakan tidak terukur sepenuhnya. Kesalahan ini biasanya terjadi pada pengawatan pelanggan 3 phasa, baik pengukuran langsung maupun tidak langsung. Untuk menghindari kesalahan wiring pelanggan 3 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
132
5
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
6.
7.
8.
9.
phasa, harus disiapkan SDM yang berkompeten dalam wiring APP 3 phasa dan pengetahuan dasar kelistrikan. Fuse PT putus Pada pelanggan TM/TT perlu menggunakan Potensial Transformer (PT) yang digunakan sebagai penyesuai/penurun nilai tegangan dasar (TM/TT) ke nilai tegangan yang sesuai untuk kWh meter. Trafo tegangan yang terpasang biasanya memiliki nilai burden yang terbatas. Dipasangnya fuse dimaksudkan untuk mengamankan trafo tegangan dari beban lebih. Trafo tegangan (PT) sebaiknya digunakan hanya untuk pengukuran saja, sehingga tidak akan pernah melewati nilai burden maksimalnya Ratio CT Kesalahan ratio CT dapat terjadi pada saat PDL dan kesalahan pada fisik CT. Biasanya kesalahan terjadi karena CT yang dipasang tidak sesuai dengan daya kontraknya. Dapat pula terjadi name plate CT tidak sesuai dengan ratio CT yang sebenarnya. Untuk menghinndari hal ini, setiap pemasangan atau penggantian CT harus dilakukan kalibrasi dan penimbangan ratio CT. Hal ini untuk menghindari kesalahan dalam penentuan ratio CT dan untuk mengetahui error CT yang sebenarnya. Metode yang digunakan untuk penimbangan/kalibrasi CT akan dijelaskan pada bab lain pada buku ini. Pencurian energi listrik Pencurian energi listrik dilakukan oleh pelanggan ataupun non pelanggan dengan berbagai modus. PLN sudah memiliki metode dan aturan main yang cukup baik untuk memberantas hal ini. Namun metode-metode tersebut harus selalu diupdate karena modus-modus yang digunakan oleh pihak-pihak yang kurang bertanggung jawab dalam upaya mempengaruhi pengukuran energi listrik maupun penggunaan listrik secara ilegal semaikn berkembang. Penerangan Jalan Umum (PJU) Penerangan Jalan Umum (PJU) dapat menjadi salah satu sumber susut apabila tidak dilaksanakan monitor secara intensif terhadap Penerangan jalan yang terpasang. Saat ini banyak PJU-PJU liar yang dipasang sendiri oleh masyarakat. Hal ini membutuhkan edukasi yang intens kepada masyarakat tentang PJU dan
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
6
131
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
pendekatan kepada pihak PEMDA untuk tagihan susulan kWh yang telah digunakan oleh PJU-PJU yang tidak terdaftar tersebut. 10. Pemasangan multiguna/layanan khusus yang melebihi batas waktu 11. Kurang akuntabelnya transfer energi antar sistem, baik anatar unit ataupun antar pembangkit sehingga perlu dilakukan rekon energi setiap bulan untuk mendapatkan nilai transfer energi yang akuntabel. 12. Penyambungan pelanggan mendahului SPK. Tidak diperkenankan melakukan penyambungan sebelum terbit SPK yang ditandatangani oleh pejabat terkait. 13. Keterlambatan peremajaan DIL Keterlambatan pelaksanaan peremajaan DIL mengakibatkan pemakaian pelanggan belum bisa diakui sebagai penjualan. Hal ini akan berpengaruh terhadap kWh jual. Pada prinsipnya Transaksi Energi bukan hanya tentang “SUSUT” saja namun merupakan sebuah proses yang kontinyu dan konsisten dalam menjaga akurasi dan akuntabilitas pengukuran energi PLN. Transaksi Energi mengawal proses mulai “lahirnya” pelanggan yaitu pada saat pemasangan APP dan mutasi PDL, dimana proses pemasangan APP dan mutasi PDL harus benar dan akurat, akurasi pencatatan penggunaan energi yang dilakukan secara manual menggunakan jasa cater ataupun melalui AMR dan pencatatan penggunaan energi listrik oleh meter prabayar. Pelaksanaan pemeliharaan APP maupun upaya penanganan dan pencegahan pemakaian energi secara ilegal oleh pelanggan. Bidang transaksi energi harus bisa meminimalisir susut energi listrik yang disebabkan oleh faktor non teknis. Prinsip pokok bidang Transaksi Energi adalah “MENJAMIN BAHWA ENERGI YANG DISALURKAN, DIGUNAKAN SECARA SAH OLEH PELANGGAN DAN TERUKUR DENGAN BAIK DAN AKURAT”.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
130
7
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Rayon Sumba Barat
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
8
129
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
LISTRIK PRABAYAR PLN Area Sumba saat ini melayani sekitar 50.000 pelanggan, dimana 97% diantara menggunakan listrik prabayar atau listrik pintar. Atau dapat dikatakan bahwa hampir 100% pelanggan listrik di Pulau Sumba menggunakan listrik prabayar. Masyarakat pulau Sumba sudah selangkah lebih maju dalam pemanfaatan energi listrik dalam hal pola dan budaya pemakaian energi listrik. Listrik Prabayar merupakan sistem pelayanan penjualan tenaga listrik dimana pelanggan membayar listrik sebelum menggunakan atau transaksi dengan pembayaran dimuka. Cara ini memberi kesempatan pada pelanggan untuk lebih mudah mengendalikan pemakaian listriknya sesuai dengan daya beli. Listrik prabayar ini akan membantu PLN dari sisi aspek keuangan, dengan pembayaran dimuka akan mempercepat arus kas, menurunkan tunggakan, menekan biaya operasional dan menyederhanakan proses. LPB saat ini belum dilaksanakan untuk konsumen tegangan tinggi & menengah karena aspek teknis, harga jual, jumlah konsumen relatif tidak banyak, karena sudah disambung dengan Meter Elektronik dan Automatic Meter Reading, sehingga relatif masih bisa dilayani secara intensif oleh Unit Pelayanan & Jaringan Prima, Account Executive, dan atau oleh manajemen Area Pelayanan & Jaringan. Sistem Listrik Prabayar ada 2 macam yaitu sistem 1 arah di mana informasi dikirim dari sistem ke meter, dan sistem 2 arah di mana informasi dikirim dari sistem ke meter dan sebaliknya melalui media (Smart Card, Smart Key, dll) Pemasangan meter Listrik Pra Bayar / prepaid tentunya lebih terarah kepada target atau tujuan yang hendak dicapai antara lain : membangun budaya baru untuk hemat pemakaian listrik oleh pelanggan secara mandiri melalui pembelian token/voucher prabayar, dan bagi PLN menekan biaya pelayanan dan operasional supply listrik PLN ke pelanggan. Dengan adanya perkembangan teknologi Listrik Prabayar, untuk saat ini penerapan Listrik Prabayar dengan menggunakan sistem 1 arah dengan alasan arsitektur teknonolgi sistem listrik Prabayar 1 arah sesuai dengan topologi jaringan teknologi, jaringan informasi existing maupun rencana pengembangan yang ada di PLN, dengan analisa sebagai berikut : 1. Kemudahan operasional & Pelayanan 2. Kemudahan operasional bagi pelanggan BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
128
9
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
3. Teknologi yang sesuia dan mudah dikembangkan sesuai kemajuan jaman 4. Terbuka bagi persaingan usahan serta tidak tergantung hanya 1 vendor 5. Biaya operasional yang efisien 6. Dukungan purna jual dari vendor 7. Dukungan teknologi / sistem yang sudah standart internasional 8. Memenuhi aspek sekuriti sitem pengaman data dan revenue Sistem listrik prabayar juga merupakan salah satu solusi dari problema perusahaan dalam melakukan penagihan rekening listrik. Mekanisme pada sistem prabayar ini, pelanggan membeli energi listrik (kWh) yang berupa token, dengan mekanisme ini dapat memberikan keuntungan pada sisi PLN dan memberikan kemudahan disisi Pelanggan. Beberapa keuntungan disisi PLN, antara lain: 1. Mempercepat arus cash dengan penerimaan pendapatan di muka 2. Tidak ada tunggakan 3. Tidak ada pembacaan meter,pemutusan sementara dan penyambungan kembali 4. Meningkatkan pelayanan, mengurangi keluhan 5. Siklus tagihan yang lebih sederhana dan mudah Kemudahan / Keuntungan dari sisi pelanggan, antara lain: 1. Mengendalikan anggaran dan konsumsi pemakaian listrik sesuai kemampuan 2. Tidak perlu menyediakan Uang Jaminan Langganan (UJL/UMTL) 3. Lebih transparan jumlah rupiah yang dibayar dengan jumlah kWh yang diterima. 4. Membeli token / voucher isi ulang dapat dilakukan kapan saja. 5. kWh meter prabayar berfungsi sebagai dispenser listrik dilengkapi informasi display untuk mengontrol pemakaian, sisa kredit, peringatan jika listrik akan habis. STS (Standar Transfer Spesification) Sistem LPB di PLN Disjabar menggunakan standard STS (Standar Transfer Specification) pertamakali dikembangkan oleh Eskom (PLN-nya Afrika Selatan) pada tahun 1993 bekerja sama dengan beberapa vendor terkemuka.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
10
127
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
menyumbang 2,3% dari penjualan kWh selama tahun 2015. Pelanggan Paska bayar di area Sumba adalah pelanggan-pelanggan besar (potensial), pelanggan BTS dan pelanggan legalisasi. Total penjualan untuk tahun 2015 adalah 56,39 juta kWh, sedangkan target penjualan tahun 2016 adalah 58,2 Juta kWh atau setara dengan kenaikan penjualan sebesar 4%. Hal ini tentunya menjadi sebuah tantangan yang harus ditaklukkan di tahun 2016 sehingga target penjualan dapat tercapai atau bahkan terlampaui. ANALISA KWH SALUR VS KWH PRODUKSI Rayon Sumba Timur
STS dikembangkan untuk menyusun standar komunikasi antara meter prabayar dengan berbagai jenis vending system yang saat itu sudah dibuat oleh beberapa vendor. Inisiasi STS dibuat berdasarkan kesamaan latar belakang dan kebutuhan secara kolektif. Dibangun dibawah lisensi ESLC (Electricity Suppliers Liaison Committee) dan memfasilitasi kompilasi standar online vending server yang didukung oleh Proses standarisasi NRS The National Rationalisation of Standards Product Final STS dapat dilihat dalam NRS 009 Spesification. (http://www.nrs.eskom.co.za/ ) Standard yang digunakan oleh STS: o IEC 61850: Communications Networks and Systems in Substations. o IEC 61970: Energy Management System Application Programming Interface (EMS-API). o IEC 61968: System Interfaces for Distribution Management. o IEC 62055 – Electricity metering – Payment systems. o IEC – (The International Electrotechnical Commission) Asosiasi STS beranggotakan Eskom, vendor kelistrikan terkemuka seperti Conlog, Actaris, Landys And Gyr, Schluemberger, dan lembaga lainnya yang berperan aktif mengembangkan STS. One Ways & Two Ways Secara teknis operasional sistem listrik prabayar dikenal ada 2 sistem yaitu sistem 1 (satu) arah (one way) dan sistem 2 (dua) arah (two ways),perbedaan yang mendasar pada operasionalnya untuk listrik prabayar 1 (satu) arah adalah komunikasi antara meter prabayar dengan vending sistem adalah melalui media token berupa 20 digit angka yang dimasukkan pada keypad kWh meter prabayar , sedangkan pada sistem 2 arah komunikasi antara vending sistem dengan meter prabayar melalui media Smart card / smart key yang diisi ulang melalui card charger / card reader kemudian dimasukkan pada kWh meter prabayar. Saat ini belum jelas arah sistem listrik prabayar apakah menuju sistem 1 arah atau 2 arah, beberapa perusahaan listrik membutuhkan sistem 2 arah,namun banyak perusahaan listrik merasa sistem 1 arah sudah cukup atau bahkan penggabungan dari dua sistem tersebut. Para pengguna dan pabrikan kWh meter / pembuat software listrik prabayar sis-tem 1 arah telah membuat suatu Asosiasi yang membuat Standar listrik prabayar yaitu Standard Transfer Spesification (STS) yang
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
126
11
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
merupakan pengembangan dari standar internasional yaitu IEC 62055-41 Payment Metering System. Standar untuk sistem 1 arah merupakan standar terbuka (multi vendor),dimana beberapa merk kWh meter prabayar bisa digunakan pada Vending sistem prabayar dengan Standar STS. Perusahaan pengguna Vending System /meter prabayar 1 arah harus mendaftarkan diri kepada Asosiasi STS untuk mendapatkan Nomor Suplly Group Code (SGC) yang akan digunakan sebagai salah satu data untuk enskripsi token. PLN menerapkan sistem satu arah untuk Listrik Pra Bayar. Berikut ini adalah perbandingan kedua sistem tersebut Sistem Satu Arah [One Way] STS Keuntungan Kerugian Token tercetak di kertas biasa,sehingga tidak perlu penerima token (token acceptor) dimeter maupun ditempat penjualan. Penjualan Token bisa di Point of Sales,ATM,Teller,D ownline Bank. Standar terbuka (open standard), berdasarkan standar IEC 6205541,dengan enkripsi yang aman,bisa lebih dari satu vendor (vendor independence) Tarif listrik terdapat pada sistem manajemen, lebih aman karena sistem manajemen terdapat di Computer server Bisa dikembangkan menjadi 2 arah
Token berupa 20 digit angka yang harus diketikkan melalui keypad,agak sulit bagi yang belum terbiasa. Tidak ada informasi dari meter yang kembali ke Utility
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Sistem Dua Arah [Two Ways] SMART CARD Keuntungan Kerugian Memasukkan token ke dalam meter lebih mudah (tidak perlu mengetik di keypad) Kemungkinan mendapatkan informasi pemakaian pelanggan melalui media token.
Jika sudah ada standar dengan aplikasi yang lainnya Smart card bisa dikembangkan untuk digunakan diluar listrik prabayar.
Closed System, sangat tergantung kepada vendor meter pra bayar Kemungkinan adanya kerusakan media token karena pemakaian ,penyimpanan,memuai,in duksi dan kemungkinan hilang/tercecer. Kemungkinan media token dapat diduplikasi dengan teknologi Ada mekanisme penerima token (token acceptor) di meter dan ditempat penjualan (Untuk disetiap lokasi penjualan harus ada token acceptor/charger). Tarif terdapat pada meter, kurang aman untuk Utility
Data dan grafik diatas menunjukkan komposisi kWh jual untuk setiap unit di Area Sumba. Penjualan kWh didominasi oleh penjualan kWh Prabayar sebesar 85,65%, untuk penjualan kWh Pasca Bayar sebesar 12,04%. Sedangkan kwh pesta, Tagihan susulan, kompensasi UJL dan P2TL
12
125
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Sistem Listrik Prabayar yang dikembangkan PLN ( Persero ) adalaha sistem listrik prabayar one-way. Hal ini didasarkan pada beberapa pertimbangan, yaitu: A. Ditinjau dari keadaan eksisting (yang sekarang sedang berjalan) di PLN - Kondisi eksisting PLN menganut sistem PPOB - Aplikasi eksisting mengacu ke sistem PPOB. - Integrasi antar aplikasi dibangun untuk memenuhi kebutuhan PPOB. - Infrastruktur eksisting dibangun untuk menunjang PPOB B. Ditinjau dari sisi kompetisi antar perusahaan : - Menganut sistem STS (Standar Transfer Specification), sehingga memungkinkan untuk memakai beberapa merek meter, tentunya dengan syarat bahwa meter tersebut telah memenuhi standar STS. - STS adalah suatu standarisasi internasional dengan brand name (STS Association) yang berkedudukan di Afrika Selatan dimana standarisasinya harus dipenuhi oleh meter prepaid apapun, yang ingin terhubung dengan vending sistem (one-way). Artinya meter prepaid yang akan dipasang akan berfungsi sebagaimana mestinya, jika meter prepaid ini telah memenuhi standar STS. Sampai saat ini sistem two way tidak menganut sistem STS. Dengan pertimbangan ini pula, PLN memilih sistem one way. Dengan demikian, maka PLN telah memberi kesempatan tidak hanya kepada salah satu produsen kWh meter tertentu. C. Ditinjau dari sisi Pelanggan : - Tidak mengubah perilaku pelanggan dalam proses pembayaran rekening listrik, bagi pelanggan perilaku prabayar dan pascabayar tidak ada bedanya, semua dilakukan via PPOB. - Pelanggan tidak akan direpotkan apabila berganti ke sistem prabayar D. Ditinjau dari sisi biaya : - Dengan spesifikasi yang identik, harga sistem one-way jauh lebih murah dibandingkan dengan sistem two-way. Kisaran harga two way bisa 2 kali lipat harga one-way.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
124
13
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
SGC (Supply Group Code) Memahami konsep SGC dalam STS tidak bisa lepas dari konteks dimana standar STS awal mula dikembangkan, yaitu di Afrika Selatan. Supply Group Code (SGC) adalah kode 6-digit yang menunjukkan suatu area geografis dimana meter prabayar berada. SGC identik dengan suatu perusahaan listrik, baik yang bersifat regional maupun area dari otoritas yang bersifat nasional SGC dikeluarkan oleh Key Management Center (KMC) Asosiasi STS yang berpusat di Afrika Selatan. Sifat SGC unique dan berlaku secara internasional. Otoritas yang akan mengoperasikan prabayar harus mendaftar ke KMC untuk mendapatkan SGC. KMC akan mengirimkan SGC ke setiap vendor meter prabayar yang menjadi anggota asosiasi STS Fungsi SGC merupakan salah satu kunci pengaman dalam sistem prabayar. SGC dibubuhkan oleh vendor ke dalam setiap meter prabayar untuk menunjukkan otoritas pemilik meter prabayar tersebut. SGC di-entry ke dalam security module dalam vending system, dan menjadi bagian algoritma enkripsi pembentuk token saat transaksi prabayar dilakukan. Multiple SGC bermanfaat bila setiap unit bisnis memiliki vending system tersendiri, sebaliknya penambahan SGC akan memunculkan effort tambahan bila vending system masih bersatu. PLN sudah memiliki kode unit bisnis, idpel, dan koordinat spasial pelanggan, sehingga tidak diperlukan SGC sebagai penentu area geografis.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
14
ANALISA KOMPOSISI KWH JUAL AREA SUMBA
123
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Token Token yang berupa 20 digit angka diproduksi oleh Vending System ini unik dan mempunyai tingkat keamanan sangat tinggi yang merupakan hasil enskripsi dari STS Security module yang terdiri dari : Nomor meter, SGC & KRN Tarip Index CDU ID Tanggal Pembuatan Token Type : E ( Electrisity) Uang ( Rupiah ) Nilai kWh yang dibeli, Mekanisme pembelian listrik prabayar mudah dan efektif dengan cara pelanggan membeli token / voucher yang berisikan 20 digit angka, kemudian angka tersebut diisikan kedalam meter prabayar, listrik sudah bisa digunakan. Pelanggan mengisi ulang jika kredit kWh sudah akan habis / habis, jika tidak diisi ulang pada saat kredit kWh habis, sambungan listrik akan terputus secara otomatis sampai pengisian ulang berikutnya. Token merupakan “voucher” dengan unit kWh Token hanya berlaku untuk meter pelanggan yang bersangkutan dan hanya digunakan satu kali. Token terdiri dari 20 (dua puluh) angka yang bersifat “unique” (hanya cocok) untuk Nomor Meter Prabayar (11 digit ) tertentu. Kode Token dihasilkan oleh mesin “Vending” yang diitergrasikan dengan CIS (Customer Information System ) Existing. Nilai “NET” (bersih) yang diterima oleh PLN adalah pembayaran oleh konsumen dikurangi Biaya Administrasi Bank/Pos (BAB/P). Bank/Pos berhak mengenakan / tidak mengenakan BAB/P kepada konsumen pada transaksi pembelian token sesuai perjanjian/ Suplemen . Bank langsung mengambil BAB/P pada saat konsumen membayar melalui Bank / Pos yang bersangkutan. Pembelian token tidak dibatasi. Pelanggan mendapat “Struk” seperti contoh pada Lampiran 5. Pilihan nilai per transaksi pembelian : nilai tertentu dan bebas. Pilihan nilai tertentu : Rp.20.000,- Rp.50.000,- Rp.100.000,Rp.250.000,- Rp.500.000,- Rp. 1.000.000,-
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
122
15
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Pilihan nilai Bebas, minimal Rp.20.000,- dan maksimal Rp. 1.000.000,-. Token tidak memiliki expired date Jenis-jenis TOKEN : Test STS Token, yaitu token yang diterbitkan oleh asosiasi STS berfungsi untuk melakukan pengetesan MPB (self diagnostic) dan dapat digunakan semua MPB berkali-kali (tidak di create oleh Vending System). Nomor Token Tes STS = 5649 3153 7254 5031 3471 Commissioning Token, yaitu token yang diterbitkan oleh asosiasi STS berfungsi untuk mengaktifkan MPB baru. Engineering Token, yaitu token yang dikeluarkan melalui Vending Unit (VU), terdiri dari : Key Change Token, yaitu token untuk memasukkan SGC & KRN serta tarif index baru pada MPB atau bila terjadi perubahan tarif/daya. Clear Tamper Token, yaitu token untuk mengaktifkan kembali MPB yang mati/tidak aktif yang diakibatkan intervensi langsung terhadap fisik meter dalam keadaan sudah terpasang (dialiri listrik). Clear Credit Token, yaitu token untuk menghapus sisa kWh awal pabrikasi maupun sisa kWh pada tarif/daya lama. Free Issue Token, yaitu kredit token untuk mengisi kWh kedalam MPB seperti untuk kebutuhan token perdana, token pengganti, token kompensasi & token darurat dll. Load Limit Token, yaitu token untuk membatasi besarnya daya pada MPB sesuai dengan daya kontrak dalam satuan kW. Credit Token, yaitu token isi ulang yang berisi sejumlah kWh yang dibeli pelanggan melalui Delivery Channel Bank (ATM/PPOB/POS). Jenis Free Issue Token dapat dibuat berdasarkan : TUL I-06 BA akibat pemusnahan token unsold, BA meter rusak, BA sisa kWh rubah tarif prabayar ke prabayar BA sisa UJL menjadi kWh pelanggan paska bayar ke prabayar.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
16
ANALISA PENCAPAIAN SUSUT AREA SUMBA Pencapaian susut Area Sumba di tahun 2015 adalah 2,59% dari target susut 5% , dimana semua rayon mencapai susut platinum. Hal ini tidak terlepas dari kerja keras, cerdas dan konsistensi dalam mengawal penjualan dan rekon energi. Target susut tahun 2016 adalah 4%, nilai ini tentunya menjadi tantangan yang membutuhkan kerja keras, cerdas dan konsisten untuk mencapai dan melampaui target tersebut.
121
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Engineering Token di print out oleh Vending Unit yang berada di setiap Unit PLN. Operator Vending Unit adalah setingkat Supervisor di setiap Unit. Setiap engineering token yang di create akan digunakan untuk keperluan aktifasi meter LPB. Teknologi listrik pra bayar yang digunakan oleh PLN memiliki sistem keamanan yang cukup berlapis. Sistem keamanan ini diperlukan untuk melindungi sumber pendapatan PLN yang berasal dari pelanggan listrik pra bayar. Sistem keamanan meter pra bayar terbagimenjadi 3 bagian, yaitu: 1.Proses pembuatan token 2.Proteksi sistem STS 3.Sekuriti Vending Server FITUR KWH METER PRABAYAR kWh meter prabayar berbeda bila dibandingkan kWh meter yang biasa dipakai selama ini (pascabayar), terbuat dari meter elektronik dipasang di pelanggan yang digunakan untuk mengukur pemakaian energi listrik dipelanggan dan memantau serta mengontrolnya. Meter ini dilengkapi dengan display informasi, keypad untuk memasukkan angka kode token / Stroom atau perintah lainnya. Meter ini mempunyai jenis kompak, dimana meter unit menjadi satu dengan keypad unit dan meter jenis split, dimana meter unit terpisah dengan keypad unit (dihubungkan dengan kabel data). Untuk meter jenis kompak pemasangannya pada bangunan pelanggan dengan letak meter yang mudah dikontrol dan dijangkau,sedangkan untuk meter jenis split,pemasangan meter unitnya dipasang secara mengelompok dalam box ditiang atau pada box khusus,sedangkan keypad unitnya dipasang pada masing masing bangunan pelanggan (didalam bangunan) sehingga mudah dikontrol dan dijangkau. Meter LPB ini mempunyai beberapa fungsi atau fitur antara lain sebagai berikut : - Mempunyai Nomor seri unik sesuai STS - Kontaktor untuk menghubungkan atau memutuskan koneksi listriknya - Low credit warning (visual dan audible) - Tamper switch detection BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
120
17
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
- Programable trip current. - Memiliki memori yang tidak terhapuskan (non Volatile memory) - Menyimpan data historical pengisian token sebelumnya. Pada display LCD dapat ditampilkan sisa kredit kWh, daya yang dipakai, status kontaktor, jumlah kWh yang dipakai sejak dipasang, informasi balik saat menerima token serta informasi lain, yaitu : tegangan, arus, sisa kWh, daya sesaat (VA, kW), cos phi, durasi waktu tunda, setting batas rendah, kredit kWh, alarm bunyi, dan batasan daya. Meter prabayar saat ini baru tersedia untuk pelanggan 1 phasa dan 3 phasa dengan sistem pengukuran langsung. Tampering Karena meter LPB dilengkapi dengan switch tampering, maka bila cover atau tutup terminal wiring kWh meter prabayar di buka dan terjadi penyalahgunaan maka aliran listrik akan shut down / aliran listrik padam. Jika pelanggan / pelaku membuka cover / tutup terminal kWh meter secara paksa maka untuk mengaktifkannya digunakan Clear Tamper dan pelanggan harus melapor ke UPJ terdekat dan dikenakan denda dikarenakan merusak properti PLN sesuai KepDir 234. Tarif Index Meter prabayar sebelum dipasang harus diproses terlebih dahulu guna untuk mengetahui pelanggan yang dipasang dikenakan jenis tarif yang sesusui dengan cara mengentrikan 1 x 20 digit nomor enter dan 1 x 20 digit enter, kemudian tekan short code 05 enter guna untuk mengecek indek tarifnya sudah sesuai. Contoh 05 enter pada display tertera 03 artinya adalah pelanggan tersebut daya kontraknya 1300 VA dan golongan tarifnya R1dan indek tarifnya 3 Load Limit Load Limit – Batas Daya Nyata Meter prabayar dilengkapi dengan fasilitas Load limit. Load limit di setting melalui Vending Unit menggunakan token load limit. Token ini akan mengubah batas daya di meter listrik khusus sesuai dengan tujuan token dibuat. Dengan perhitungan maka batas daya yang dipakai adalah 170 % dari Daya Kontrak (dengan catatan MCB 1,2 dari daya kontrak sesuai SPLN No 55). Sedangkan satuan yang digunakan yaitu kW.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
18
DUPONT CHART RUMUS JOGJA
119
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
- Tegangan ujung JTR drop Pada sisi trafo : - Trafo distribusi overload - Beban trafo tidak seimbang - Terminasi/konektor longgar Pada sisi SR : - SR deret - Tegangan drop - Luas penampang SR tidak standart Susut teknis dapat ditekan dengan menerapkan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan baik pada sisi TM, TR, Trafo maupun SR yang sesuai dengan standart. Susut teknis ini tidak dapat dihilangkan, namun ditekan agar mendekati susut teknis alaminya. Sedangkan susut non teknis disebabkan oleh beberapa hal antara lain : - Kesalahan pencatatan dan entry stand kWh meter - Kesalahan PDL faktor kali CT/PT - Pemakaian ilegal energi listrik - PJU liar. Upaya penekanan susut non teknis dilakukan dengan memastikan akurasi data DIL pelanggan, cek kesesuaian data DIL dengan data fisik terpasang, P2TL dan penertiban PJU liar. Rumus/formula jogja sangat membantu dalam upaya memetakan susut. Parameter-paremeter yang dimasukkan sangat familiar dan mudah dipahami bagi orang-orang teknik PLN terutama di bidang transaksi energi. Setiap insan di bidang transaksi energi harus dapat memetakan susut di unit masing-masing menggunakan tools rumus Jogja, sehinggga dapat menyusun matriks skala prioritas pekerjaan penurunan susut. Berikut tampilan dari rumus Jogja tersebut :
Ketentuan Standar Meter Pra Bayar
Meter Prabayar harus memenuhi semua ketentuan standar IEC 62055-XX (4151 ) menggantikan 62052 dan 62053 Spek elektronik : Tegangan nominal Arus nominal Konstanta Frekuensi Kelas Tahan percikan air
: 230 Volt : 5 (80) Ampere : 1000 imp/ kWh atau 1600 imp/kWh : 50 Hz : 1.0 : IP54 Jenis Meter Pra Bayar
Jenis Meter Pra Bayar ada 2 jenis, yaitu: 1. Meter 1 phasa 2 kawat Pada sistem pengukuran meter prabayar 1 phase 2 kawat yang ada di PT. PLN ( Persero ) ada 4 generasi yaitu : 1. 2. 3. 4. BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
118
Single Shensing Single Reley 4 Terminal Dobel Shensing Single Reley 4 Terminal Dobel Shensing Dobel Reley 4 Terminal Dobel Shensing Dobel Reley 5 Terminal Sesuai SPLN D3.009-1.2010
19
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
1.
Single Shensing Single Reley 4 Terminal Yang dimaksud Single Shensing Single Relay adalah meter prabayar dilelengkapi dengan 1 pengkuran dan 1 pengaman yang terpasang pada penghantar phase dan meter tersebut mempunyai 4 terminal Gambar Single Shensing Single Reley 4 Terminal
Rumus Jogja digunakan untuk memetakan susut secara teknis maupun non teknis. Untuk susut teknis adalah susut pada sisi TM, TR, Trafo distribusi maupun Saluran Rumah (SR) pelanggan. Susut teknis dihitung menggunakan paremeter-parameter jaringan sesuai masukkan data aset, sehingga dibutuhkan data aset yang akurat untuk dapat menghitung susut teknis secara akurat. Faktor beban sistem juga berpengaruh terhadap nilai dan perhitungan susut teknis. dapat dikatakan bahwa untuk mendapatkan nilai perhitungan susut teknis yang akurat, data aset, beban dan pelanggan harus akurat. Susut teknis disebabkan oleh karakteristik dari material maupun karakteristik dari sistem. Selain itu kualitas sambungan, faktor beban juga mempengaruhi nilai besaran susut teknis. Berikut beberapa penyebab susut teknis tinggi : Pada sisi TM : - Gangguan pada jaringan distribusi - Penghantar TM Over load - Penghantar TM terlalu panjang - Drop tegangan TM - Sambungan konektor/jointing longgar - Beban JTM tidak seimbang Pada sisi TR : - Jurusan JTR overload - Beban JTR tidak seimbang - JTR terlalu panjang - Sambungan/konektor longgar BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
20
117
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
RUMUS JOGJA Rumus Jogja merupakan sebuah tools yang digunakan untuk memetakan antara susut teknis dan non teknis. Tools ini memetakan dengan detail jumlah kWh yang hilang (kWh susut) baik itu pada sisi teknis maupun non teknis. Rumus jogja memetakan susut distribusi. Untuk susut teknis terbagi dalam 4 kategori susut yaitu : - Sisi JTM (Jaringan Tegangan Menengah) - Sisi Trafo/gardu - Sisi JTR (Jaringan Tegangan Rendah) - Dan Sisi SR (Saluran Rumah) Sedangkan beberapa kategori untuk susut non teknis antara lain : - PJU Liar - Pemakaian ilegal - APP rusak/hilang Perhitungan susut menggunakan tools rumus Jogja memasukkan beberapa parameter antara lain : 2. Dobel 4 Terminal - Shensing PanjangSingle SKTM,Reley SUTM, Jumlah penyulang, Jumlah percabangan Yang dimaksud Dobel Shensing SingleJurusan Relay adalah meter prabayar - Jumlah Trafo, KVA Trafo, Jumlah dilelengkapi dengan 2 pengkuran phase dan netral serta memilik pengaman Keakuratan hasil penghitungan dan pemetaan susut 1menggunakan yang terpasang pada penghantar phase dan meter tersebut mempunyai 4 rumus jogja tidak terlepas dari keakuratan data aset jaringan yang dimiliki terminal . PLN, mulai dari SKTM, SUTM, Trafo, SUTR, SR, pelanggan dan data-data Gambar Dobel Shensing Single Reley 4 Terminal pendukung lainnya. Proses distribusi energi dari pembangkit ke pelanggan dapat dilihat pada bagan berikut :
21 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
116 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
3.
Dobel Shensing Dobel Reley 4 Terminal Yang dimaksud Dobel Shensing Dobel Relay adalah meter prabayar dilelengkapi dengan 2 pengkuran phase dan netral serta memilik 2 pengaman yang terpasang pada penghantar phase dan netral dimeter tersebut mempunyai 4 terminal.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
22
115
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Gambar Dobel Shensing Dobel Reley 4 Terminal
-
Bandingkan hasil pengukuran arus pada keluaran generator dengan arus yang tertera pada display kwh meter (setelah dikalikan dengan faktor kali CT)
-
Hasil kalibrasi dicatat dalam berita acara kalibrasi meter produksi.
23 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
114 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2. Kalibrasi error pengukuran (CT) meter produksi : - Pastikan mesin running dan dibebani sesuai beban nominalnya. - Cek arus dan tegangan pada yang tertampil pada display kwh meter
-
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
24
113
Lakukan pengukuran arus dengan menggunakan tang ampere true rms pada keluaran generator.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
4.
Dobel Shensing Dobel Reley 5 Terminal Yang dimaksud Dobel Shensing Dobel Relay adalah meter prabayar dilelengkapi dengan 2 pengkuran phase dan netral serta memilik 2 pengaman yang terpasang pada penghantar phase dan netral dimeter tersebut mempunyai 5 terminal. Gambar Dobel Shensing Dobel Reley 5 Terminal
-
-
Contoh pengawatan dan phasor yang sesuai Lakukan pengetesan Modem dan nomor GSM Pastikan meter yang terpasang tersebut sudah sinkron dan terdeteksi di Ayssystem. Apabila pengawatan dan phasor sudah benar dan meter tersebut sudah terdeteksi di Ayssystem, pasang segel pada tutup pengawatan kWh meter. Tuangkan data meter, stand, foto dan data-data pendukung lainnya dalam BA AMRisasi dan kalibrasi Maeter produksi PLTD yang telah disiapkan.
25 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
112 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Meter 3 phase 4 kawat Pengukuran langsung
-
Adapun meter 3 phase yang terpasang di PT. PLN ( Persero ) adalah merk :
-
Hexing Actaris Genus
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
-
26
111
Siapkan kWh meter dan modem yang sudah disetting dan sudah didaftar di program Aysgate. Pastikan mesin dalam keadaan off. (Koordinasikan dengan operator pembangkit) Catat dan foto stand akhir meter produksi yang akan diganti dan tuangkan dalam berita acara. Ganti kWh meter lama ke kWh meter EDMI MK10N. Pasang Modem dan nomor GSM. Cek pengawatan secara visual. Running Engine untuk melaksanakan test pengawatan dan pengecekan phasor menggunakan program EDMI :
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
energi listrik yang terpasang pada pelanggan harus dituangkan dalam berita acara pelaksanaan kalibrasi/penimbangan dan ditandatangani oleh pihak pelaksana (PLN) dan pelanggan. Pelaksanaan kalibrasi/penimbangan pengukuran untuk mengetahui error pengukuran terutama pada pelanggan besar sebaiknya dilaksanakan setiap triwulan, untuk mencegah terjadinya kebocoran energi yang berlangsung lama dan memastikan akurasi pengukuran energi yang digunakan pelanggan sesuai dengan standart yang ditentukan.
Meter LPB 3 Phasa Sambungan Langsung ACTARIS
AMRISASI KWH METER PRODUKSI PLTD Tujuan : 1. Memastikan kWh yang terpasang adalah kelas 0,5S 2. Memastikan kesamaan hari baca antara kwh produksi dan kwh penyulang 3. Mengetahui dengan pasti susut rugi-rugi trafo dan susut sisi TR pada bidang pembangkit. 4. SOP pelaksanaan : A. MATERIAL DAN PERALATAN : NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
MATERIAL/PERALATAN KWh meter EDMI MK10 E class 0,5s Modem EDMI EWM 100 Tool Kit Nomor GSM Tang Ampere true rms (HIOKI) Tang Segel & matris segel Timah segel Laptop Kabel Optik EDMI Berita Acara pelaksanaan Alat tulis
JUMLAH 1 1 1 1 1 1 2 1 1 1 1
Instalasi Pelanggan
Instalasi PLN
SATUAN set set set bh set set bh unit bh sheet set
B. LANGKAH KERJA : 1. Penggantian kWh meter :
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
110
27
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
contoh kalibrasi pengukuran meter prabayar :
Meter LPB 3 Phasa Sambungan Langsung HEXING
Instalasi Pelanggan
Instalasi PLN
PEMASANGAN METER PRABAYAR Pada pemasangan meter prabayar perlu dilihat single line diagram yang tertera pada namplite meter, gunanya untuk melaksankan pemasangan secara benar dan aman bagi manusia maupun peralatan dan lingkungannya. Nilai error dari pengukuran meter prabayar diatas adalah : Error = ((3,18 -3,20)/3,20) X 100% = - 0,625%
Meter Pra Bayar 1 Phase Pemasangan meter prabayar 1 phase terbagi 3 jenis pengawatan yaitu 1 phase LNNL, 1 phase LLNN, dan 1 phase LLGNN. 1. 1 Phase LNNL LNNL = Line Netral Netral Line Jadi maksudnya adalah : Penghantar phase masuk ke terminal 1, penghantar netral masuk ke terminal 2, penghantar netral keluar terminal 3 dan penghantar phase keluaran dari meter terminal 4. ( lihat gambar single line diagram )
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
28
Dari hasil penghitungan error diatas akan didapatkan nilai error positif maupun negatif dari peralatan pengukuran yang kita pasang. Untuk hasil error negatif artinya adalah hasil pengukuran (energi yang terukur) lebih kecil dari nilai energi sebenarnya. Demikian pula apabila hasil penghiitungan error negatif, maka hasil pengukuran energi lebih besar dari energi sebanarnya. Besarnya error mempengaruhi akurasi pengukuran energi listrik. Untuk nilai error sesuai dengan standart dan kelas peralatan yang digunakan adalah ±0,5%. Pelaksanaan kalibrasi/penimbangan pada peralatan pengukuran
109
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2. 3.
4.
Kamera Alat tulis Kalkulator Peralatan APD (Alat Pelindung Diri) Lakukan pengukuran arus menggunakan Tang Ampere pada masukkan ke kWh meter. Bandingkan hasil pengukuran yang dilakukan pada sisi masukan kWh meter dengan arus yang tertampil pada display. Untuk meter prabayar menu untuk menampilkan arus yang mengalir adalah menekan tombol ❹❹ kemudian tekan enter. Hitung error pengukuran energinya dengan cara : error =
(
ℎ) −
100%
Apabila alat ukur yang digunakan memungkinkan untuk mengukur daya maka dapat dilakukan pula kalibrasi untuk menghitung error pengukura daya pada pengukuran pelanggan dimaksud. Pada meter prabayar 1 phasa, untuk mengetahui daya yang dipakai pada saat ini dilakukan dengan menekan ❹❼ lalu tekan enter. Perhitungan errornya adalah : error CT =
29 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
(
)−
100%
108 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2. 1 Phase LLNN LLNN = Line Line Netral Netral Jadi maksudnya adalah : Penghantar phase masuk ke terminal 1, penghantar phase keluaran dari meter pada terminal 2, penghantar netral masuk ke terminal 3 dan penghantar netral keluaran dari meter terminal 4. ( lihat gambar single line diagram )
4.
5.
Catat pengukuran yang dilakukan secara bersamaan pada sisi primer, sekunder maupun pada display yang tertampil pada kWh meter. Hitung error CT/PT dengan cara : error CT =
error PT =
(
)−
(
)−
100%
100%
SOP kalibrasi CT pada pelanggan TR pengukuran tidak langsung : 1. Siapkan alat ukur dan peralatan pendukung : - Tang Ampere TR (2 bh) - Kamera - Alat tulis - Kalkulator - Peralatan APD (Alat Pelindung Diri) 2. Lakukan pengukuran pada sisi primer : Pada sisi primer lakukan pengukuran menggunakan tang ampere TR 3. Lakukan pengukuran pada sisi sekunder Laksanakan pengukuran pada sis sekunder dengan mengunakan tang ampere TR. 4. Catat pengukuran yang dilakukan secara bersamaan pada sisi primer, sekunder maupun pada display yang tertampil pada kWh meter. 5.
Hitung error CT dengan cara : error CT =
(
)−
100%
SOP kalibrasi pengukuran pada pelanggan TR pengukuran langsung (Pascabayar & prabayar) : 1. Siapkan alat ukur dan peralatan pendukung : - Tang Ampere TR (2 bh) BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
30
107
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
3. 1 Phase Pada LLGNN prinsipnya untuk wiring pengukuran tidak langsung pelangganTR LLGNN (daya =53 Line kVA Line – Ground 197 kVA) Netral samaNetral dengan skema diatas, yang membedakan adalah bahwa untuk pengukuran TR tidak memerlukan PT karena range Jadi maksudnya adalah tegangan (220/380 V): masih dalam range pengukuran meter. Penghantar phase masuk ke terminal 1, penghantar phase keluaran dari meter pada terminal 2, penghantar ground masuk pada terminal 3, KALIBRASI PENGUKURAN PELANGGAN penghantar netral keluaran dari meter terminal 4 dan penghantar netral keluar dari meter (yang lihat gambar single lineadalah diagram ) Kalibrasi dimaksud disini memastikan bahwa error dari CT, PT yang terpasang pada pelanggan masih pada prosentase yang diijinkan sesuai dengan kelasnya ataupun error dari meter itu sendiri. Kalibrasi dilaksanakan sekaligus untuk pengecekan menyeluruh sistem pengukuran pelanggan tersebut. Prinsip utama kalibrasi CT dan PT ini adalah membandingkan antara arus masuk (primer) dengan arus keluar (sekunder). Sedangkan untuk mengukur error meter, terutama pada sistem pengukuran langsung dilaksanakan dengan membandingkan antara hasil pengukuran pada sisi primer/input dengan tampilan pada display meter. Hal ini dilaksanakan untuk semua pelanggan pengukuran tidak langsung, baik TM atau TR. Pelanggan prabayar yang telah terpasang juga harus dilakukan kalibrasi/penimbangan pada meter prabayar yang terpasang. SOP kalibrasi CT/PT pada pelanggan TM : 1. Siapkan alat ukur dan peralatan pendukung : - Tang Ampere TM - Voltmeter TM - Kamera - Alat tulis - Kalkulator - Peralatan APD (Alat Pelindung Diri) 2. Lakukan pengukuran pada sisi primer : - Untuk pengukuran arus menggunakan tang ampere TM (khusus pada konduktor telanjang) dapat juga menggunakan tang ampere biasa namun hanya bisa dilaksanakan pada kabel TM single core. - Untuk pengukuran tegangan hanya bisa dilaksanakan dengan mengggunakan voltmeter TM 3. Lakukan pengukuran pada sisi sekunder Pengukuran pada sisi sekunder dapat dilakukan dengan menggunakan tang ampere maupun voltmeter TR.
31 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
106 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Meter Prabayar 3 Phase 4. 3 Phase RSTN
Cara Pemasangan : 1. Perhatikan cara pemasangan MPB yang akan dipasang / lihat pengawatan yang ada pada namplete / papan nama 2. Pasang base plate / Plate landasan pada diding bagunan 3. Pasang MPB 4. Pasang pengawatan sesuai petunjuk yang ada di namplate 5. Kencangkan baut baut terminal kaki kWh meter 6. Tutup kaki kWh meter Prbayar 7. Masukkan teganggan suplay 8. Lihat / Perhatikan display LCD & lampu indikator 9. Jika LCD tetera “ Periksa “ Cara Pengoperasian Meter Prabayar : Setelah MPB dipasang dan power On serta display tertera “ Periksa “ maka langkahnya sbb. : 1. Entrykan “ Clear Tamper Token ( CTT )“ kemudian Enter • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ ulangi masukkan CTT kembali • Jika display tetera “ benar “ lanjutkan token berikutnya KCT BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
32
105
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2.
3.
4.
5.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
104
33
Entrykan “ Key Change Token ( KCT ) “ 20 digit yang 1 • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ ulangi masukkan KCT kembali • Jika display tetera “ benar “ lanjutkan token berikutnya 20 digit yang ke 2 • Entrykan Key Change Token ( KCT ) 20 digit yang 2 • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ ulangi masukkan KCT 20 digit yamg ke 2 • Jika display tetera “ benar “ lanjutkan token berikutnya Power Limit Token ( PLT ) • Sebelum melanjutkan token berikutnya Power Limit Token ( PLT ) agar chek dengan cara menekan 05 enter lihat display sesuai dengan TUL I-09 / PK contoh R1 900 VA dislplay 02 ( benar ) Entrykan “ Power Limit Token ( PLT ) “ kemudian Enter • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ ulangi masukkan PLT kembali • Jika display tetera “ benar “ lanjutkan token berikutnya CCT • Sebelum melanjutkan token Ckear Credit ( CCT ) agar chek dengan cara menekan 07 enter lihat display sesuai dengan PK contoh display 1,53 kW ( benar ) Entrykan “ Clear Credit Token ( CCT ) “ kemudian Enter • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ dan nilai Kredit masih ada maka ulangi masukkan CCT kembali • Jika display tetera “ benar “ maka nilai kredit tertera 0 ( nol ) kWh dan lampu dipelanggan padam, lanjutkan token Perdana / Free Issue Entrykan “ Token Perdana / Free Issue Token ( FIT ) “ kemudian Enter • Lihat diplay : Jika display tetera “ Gagal “ ulangi masukkan FIT kembali • Jika display tetera “ benar “ maka display tetera nilai kredit kWh dan lampu pelanggan menyala.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Informasi untuk meter Listrik Prabayar 1. Tampilan LCD MPB adalah : nilai kredit kWh 2. Tanda Credit / Pulsa mau habis : tandanya Alarm Buzzer berbunyi dan nilai creditnya < 20 kWh, untuk meter sesuai SPLN batas rendah kWh alarm bunyi dapat disetting dengan cara tekan 456XX enter ( dalam kWh ) 3. Alarm bunyi dengan durasi 30 detik dan jedah waktu tunda bunyi alarm juga dapat disetting dengan cara tekan 123xxx enter ( dalam menit ) 4. Jika alarm berbunyi maka untuk menghentikan sementara tekan sembarang tombol.
Jenis-jenis Gangguan Meter Pra Bayar Tanda-Tanda dan Solusi Gangguan Tanda – tanda meter rusak antar lain : a. Display tetera “ null file “ b. Display blank / mati c. Display tampilannya cacat d. Relay rusak On / off terus e. Perhitungan ngacau Solusi meter rusak : meter diganti & kompensasi saldo kWh Penyebab Meter Listrik Prabayar Padam 1. Penyebab Listrik Pelanggan Bisa Padam antara lain : 1. Suplay Listrik terganggu : Sistem 500 kV & 150 kV Sistem 20 kV Trafo Distribusi Sistem Jaringan Tegangan Rendah Saluran Masuk Pelanggan ( SMP / SR ) Hubung singkat di instalasi MCB off atau Zekring putus 2. Credit kWh habis 3. Call atau Gambar Switch terbuka 4. Cover meter dibuka
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Wiring 3 phasa 3 kawat dengan 2 CT dan 3 PT dgn meter ACTARYS/ITRON
34
103
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
5. Pemakaian melampaui batas & Lock Out 2. a. b. c. d. e. f. g. h. i.
Penyebab MPB display tertera “ Periksa “ adalah : Switch / saklar tamper kendor / terbuka Cover / tutup kaki kwh meter kendor / terbuka Kawat phase dijumper Kawat neutral dijumper Meter ditempel magnit Levering kawat phase MPB diijaction arus MPB diijaction tegangan Ground salah pasang Short code / kode singkat semua MPB sama sesuai SPLN D3.009.1.2010 tanggal 30 Desember 2010
Penanganan Gangguan Pelanggan Listrik Pra Bayar Setelah Petugas Call Center Membuka DIL maka : Perlu menanyakan keluhan / apa yang dapat kami bantu ? : Jika pada kode tarifnya “ T “ Agar menanyakan display LCD pada meter antara lain : Nilai Credit 0 kWh Pelanggan agar beli Stroom isi ulang Periksa
Kirim info ini ke P2TL / Bung untuk ditindak lanjuti
Dy lbh
Pelanggan agar menunggu 30 menit listrik akan menyala kembali, pelanggan agar mengurangi pemakaian listrik
Gambar switch berbuka Alarm bunyi Wiring 3 phasa 3 kawat dengan 2 CT dan 3 PT dgn meter EDMI
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
102
35
Kirim info ini untuk ditindak lanjuti Tekan sembarang tombol dan Credit kWh segera habis pelanggan agar beli Stroom isi ulang.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
1. Jika Alarm bunyi dan display tertera “ Over po atau dylebih” dan lampu pelanggan padam sementara maka pelanggan agar mengurangi pemakaian listriknya dan pelanggan menunggu sampai 45 detik baru listrik menyala kembali. 2. Jika terjadi pemadaman sampai 5 x dan display tertera “ Lock Out, Terputus “ atau gambar Switch terbuka : Maka pelanggan harap sabar menunggu selama 45 menit listrik akan nyala kembali. 3. Jika dalam waktu menunggu kebetulan sistem jaringan terganggu dan normal kembali maka otomatis lampu dipelanggan tsb akan nyala kembali. a. Jika display MPB “ Call atau Periksa “ berarti pelanggan telah menyalah gunakan pemakaian energi listrik, maka MPB tsb perlu diobati dahulu dengan mengentrykan Clear Tamper, namun terlebih dahulu petugas harus memeriksa MPB antara lain Segel dan instalasi pelanggan. b. Jika display tertera “ Periksa “ fungsi pengukuran tetap berfungsi namun jika pelanggan mengentrikan Token / Stroom isi ulang maka dijawab oleh MBP display tertera “Gagal “
Wiring 3 phasa 3 kawat dengan 2 CT dan 3 PT dgn meter Landys
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
36
101
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Penyalahgunaan Meter pra bayar akan menampilkan tampilan sebagai berikut apabila ada penyalahgunaan:
PENGAWATAN 3 PHASA 3 KAWAT
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
100
37
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
ERROR PENGUKURAN KARENA KESALAHAN WIRING YANG MENYEBABKAN ERROR PENGUKURAN 100% BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
38
99
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
PLN Area Sumba dapat dikatakan sebagai area prabayar, dimana 99% pelanggan di PLN Area Sumba adalah pelanggan prabayar. Pengecualian adalah pada pelanggan legalisasi, pelanggan kategori AMR, pelanggan BTS dan pelanggan SEHEN. Hal itu tentunya membutuhkan sebuah sistem pengelolaan pelanggan yang berbeda dengan area-area lain yang masih dominan pelanggan pasca bayarnya. Pada sistem prabayar PLN dapat
ERROR PENGUKURAN KARENA KESALAHAN WIRING YANG MENYEBABKAN ERROR PENGUKURAN 100%
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
98
39
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
terbebas dari tunggakan, penagihan tunggakan dan pencatatan meter. Sistem yang kami kembangkan kami sebut PREMAN (Prepaid management). Sistem ini adalah sebuah sistem management pengelolaan pelanggan prabayar. Secara garis besar sistem ini dapat kami gambarkan sebagai berikut :
Dari bagan diatas dapat dilihat bahwa sistem PREMAN yang kami kembangkan dimulai dari proses aktivasi pelanggan, pemeriksaan pelanggan secara periodik, pelaksanaan pelayanan gangguan, Analisa dan evaluasi prabayar, pemeliharaan serta pelaksanaan P2TL prabayar. Untuk SOP-SOP yang berhubungan dengan meter prabayar telah kami bukukan dalam buku SOP Prabayar. Sistem PREMAN (Prepaid management) ini membutuhkan tenaga-tenaga yang terlatih dalam pelaksanaan pemeriksaan, maupun pemeliharaan meter prabayar. Tenaga-tenaga tersebut telah kami latih dan persiapkan sejak januari 2015, sehingga pada Tahun 2016 dan seterusnya dapat menjadi tulang punggung dalam pelaksanaan sistem PREMAN (Prepaid Management). Berikut kami sampaikan penjelasan sistem yang kami kembangkan di Area Sumba.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
40
CONTOH KESALAHAN WIRING YANG MENYEBABKAN PHASOR TIIDAK SESUAI
97
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Berikut kami sampaikan RCPS dalam pengelolaan pelanggan prabayar di PLN Area Sumba :
Wiring 3 phasa 4 kawat dengan 3 CT dan 3 PT dgn meter ACTARIS/ITRON
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
96
41
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Dari bagan diatas didapatkan beberapa tindakan perbaikan yaitu pembenahan pada sisi manusia dan pada sistem. Pembenahan pada sisi manusia dilaksanakan dengan melaksanakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi petugas pelaksana, sedangkan sistem PREMAN (Preapaid Management) dibangun untuk memonitor dan melaksanakan kontrol terhadap pelangan-pelanggan prabayar yang ada. Sistem yang dikembangkan di Area Sumba menggunakan software yang dirancang oleh rekan-rekan dari PLN Wilayah lampung yaitu APP Lampung sebagai program back office dan program ‘AMBIL’, sebagai program yang ditanamkan pada HP android. Pelaksanaan pemeriksaan pelanggan dilaksanakan per triwulan dengan jadwal sebagai berikut : - Triwulan I : Januari, Februari - Triwulan II : April, Mei - Triwulan III : Juli, Agustus - Triwulan IV : Oktober, Nopember Berikut SOP dalam menjalankan program Back office dan Pelaksanaan di lapangan (program AMBIL). Tujuan dan Sasaran Pemeriksaan, dan tagging titik koordinat yang dilakukan secara rutin tiap triwulanan bertujuan untuk : 1. Mengetahui lokasi pelanggan (dengan titik koordinat yang didapat) 2. Mengetahui kondisi APP pelanggan (dengan foto dan informasi / catatan petugas lapangan) 3. Mengetahui sisa KWH pelanggan 4. Mendapatkan informasi LTKP Sebelum PREMAN Setelah PREMAN 1. Alamat tidak ketemu 1. Tidak ada lagi alamat yang tidak ketemu 2. Analisa Prabayar hanya dari 2. Analisa Prabayar tidak hanya periode pembelian token dari periode pembelian token tapi juga dari kondisi APP 3. TO P2TL tidak akurat 3. TO P2TL lebih akurat didukung dengan foto kondisi APP dan alamat
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
42
Wiring 3 phasa 4 kawat dengan 3 CT dan 3 PT dgn meter Landys
95
11
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Diagram Alir NO
Petugas menerima perlengkapan dan peralatan kerja seperti handphone, tongsis, powerbank, sepatu boot dan jas hujan Petugas berangkat ke rumah-rumah pelanggan sesuai jadwal yang telah ditentukan untuk melakukan pemeriksaan Petugas memeriksa kondisi APP pelanggan, melakukan perekaman dengan mencatat sisa kwh, mcb, jenis kelainan, nomor hp pelanggan dan catatan lainnya Selesai melakukan pemeriksaan, petugas dapat mengupload hasil rekamannya ke server
1
2
3
4
Wiring 3 phasa 4 kawat dengan 3 CT dan 3 PT dgn meter EDMI
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Petugas Back Office merekap semua hasil pemeriksaan petugas dan melaporkannya kepada koordinator atau
5
94
URAIAN KEGIATAN
43
PETUGAS PREMAN
PLG
PETUG AS BO
SPV RAYON
TIM P2TL
SPV AREA
1
2
3
4
5
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
SPV Rayon maupun Area berupa Laporan Triwulanan Kelainan Prabayar (LTKP)
6
SPV Rayon mupun Area dapat melakukan analisa LTKP
WIRING PENGUKURAN
5
Wiring atau dalam bahasa indonesia disebut pengawatan merupakan pekerjaan yang vital dan membutuhkan personel dengan kompetensi khusus. Pengawatan meter energi beserta peralatan pendukungnya harus benar dan sesuai kaidah pengukuran, karena akan menentukan akurasi dari pengukuran energi listrik. Kesalahan pada wiring akan mengakibatkan error pada pengukuran energi, sehingga menimbukan susut pada pengukuran energi. Berikut kami tampilkan beberapa diagram wiring untuk pengukuran.
6
PENGAWATAN METER 3 PHASA 4 KAWAT : 7
Rayon melaksanakan tindak lanjut LTKP pada pelanggan
8
Tidak lanjut LTKP oleh tim P2TL
9
10
Rayon mengirimkan surat ke Area untuk diterbitkannya SPK pemeliharaan pelanggan User membuat usulan pekerjaan pemeliharaan pelanggan atas dasar laporan LTKP yang belum bisa ditindak lanjuti oleh Rayon
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
7
8
9
10
44
93 12
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Pelaksanaan Jadwal
pelaksanaan
pemeriksaan/billman
prabayar
adalah
sebagai berikut : Untuk setiap tegangan pengenal dari 80% - 120% tegangan pengenal dengan beban 25% sd 100% beban/burden pengenal pada faktor daya 0,8 lagging. - PT untuk proteksi memiliki ketelitian yang lebih rendah, namun range tegangan kerjanya adalah 5% - 190% dari tegangan pengenal. BURDEN Burden adalah beban sekunder dari trafo tegangan dalam hal ini sangat terkait dengan kelas ketelitian dari PT. Contoh : - Beban pengenal 30 VA, dan kelas 0,2 sedangkan untuk beban 50 VA kelas 0,5 - Beban pengenal 50 VA, dan kelas 0,5, sedangkan untuk beban 100 VA untuk beban 100 VA kelas 1,0. Dimana PT ini mempunyai 2 sekunder yang dapat dibebani masing-masing 50 VA dan 100 VA dengan kelas ketelitian masing-masing 0,5 dan 1,0. KAPASITAS TERMAL Kapasitas termal PT adalah kapasitas PT dapat berfungsi sebagai transformastor biasa, sebagai contoh bahwa PT diatas dapat berkapasitas 500 VA tampa melihat errornya.
Contoh PT tipe outdoor dan indoor
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
92
Pelaksanaan PREMAN (Prepaid Management) dilakukan dalam jangka waktu 40 hari kerja. Pemeriksaan ini dilakukan tiap triwulan. 1. Tahap Persiapan, sebelum pelaksanaan pekerjaannya, para petugas terlebih dahulu mempersiapkan : a. Perlengkapan dan peralatan kerja seperti HP yang telah terinstal aplikasi dan DIL terbaru, b. Paket data HP untuk melakukan proses upload data, c. Tongsis untuk pemeriksaan pada KWH meter tinggi pelanggan , d. Sepatu boot dan jas hujan apabila pelaksanaan pemeriksaan dilakukan pada musim penghujan. 2. Setelah petugas selesai melakukan pemeriksaan dan upload hasilnya ke server, maka PLN telah mendapatkan data mentah.
45
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
3. Petugas 100/√3 Volt Backdigunakan Office (BO) untuk dapat mendapatkan melakukantegangan monitorurutan dan pemantauan nol, dan pada saat harian gangguan pelaksanaan 1 fasaBillman. ke tanah V₀ menjadi 100 Volt maksimum. Penandaan 4. Dari PT hasil dengan pemeriksaan 2 tegangan dan pengenal taggingsekunder tersebutadalah direkap : dan dijadikan laporan - Primer triwulan : P1 kelainan & P2 prabayar (LTKP) Beberapa - Sekunder hasil LTKP : 1S1 yang – 1S2 &diperoleh 2S1 – 2S2 setelah dimana salah melakukan satunya pemeriksaan digunakan terhadap untuk seluruhpengukuran pelanggan prabayar dan yang yaitulain : sebagai proteksi maupun 1. KWHcadangan. Meter Tinggi Masing-masing sekunder dapat memiliki burden dan KWHkelas meteryang yang terpasang sama ataupun di rumah berbeda. pelanggan PT tinggi dengan lebih2dari sekunder 3 meter, yang biasanya dapat menyulitkan digunakanpelanggan pada tegangan untukekstra melakukan tinggi.pengisian token. 2. KWH Meter Di Dalam Rumah KWH meter terpasangKELAS di dalam KETELITIAN rumah PT pelanggan, yang mengakibatkan petugas Untuk Potential sulit untuk Transformer melakukan (PT)pemeriksaan terdapat 2 jenis ketika kelas pelanggan ketelitian.tidak di rumah. - Kesalahan perbandingan : 3. KWH Meter Rusak Tampilan LCD, fisik APP rusak dan setelah dianalisa oleh petugas dinyatakan rusak, dan harus segera diganti agar pelanggan dapat menikmati listrik kembali. 4. Sambung KN Langsung : perbandingan transformasi nominal Sambung lansung merupakan kejadian pelanggan menikmati Contoh VT 20.000/100 V, maka nilai Kdimana N adalah 200 listrik yang aliran listriknya masuk tanpa melalui APP. Dalam artian lain - Kesalahan sudut yaituPergeseran APP pelanggan telah dirubah atau dimodifikasi sehingga sudut di sisi sekunder kurang atau lebih dari 180⁰ mempengaruhi Pengukuran dan Pembatas. 5. MCB Lebih Besar Dari Daya Kontrak Kondisi dimana pembatas yang terpasang pada APP pelanggan lebih besar dari Daya Kontrak 6. LCD Tampil Periksa Display pada LCD meter prabayar menampilkan tanda PERIKSA, beberapa hal yang dapat menyebabkan hal tersebut yaitu : a. Arus yang masuk pada penghantar phasa tidak sama dengan penghantar netral b. Membuka tutup meter dibedakan untuk BO pengukuran dan untuk proteksi. c.Penggunaan BeberapaPT merk meter ketika dapat menyebabkan Periksa PT untuk pengukuran harus memiliki ketelitian tinggi pada daerah d. Relay pada meter rusak sehingga mengakibatkan muncul periksa kerja tegangan 80% 120% dari tegangan nominal/pengenal PT. 7. Alamat tidak Sesuai Berikut tabel untuk kelas ketelitian untuk PT pengukuran : Alamat pelanggan tidak sesuai dengan DIL 8. Pembelian pulsa yang tidak wajar Petugas BO melakukan rekap hasil LTKP tersebut. Dari rekap LTKP yang diperoleh, maka SPV Rayon dan Area dapat melakukan analisa secara
91 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
46 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
14
mendalam terhadap kelainan-kelainan yang terjadi dan membuat target penyelesaian tindak lanjutnya. Jika pelaksanaan tindak lanjut tersebut dapat dilakukan segera dengan memanfaatkan sumber daya yang ada, maka rayon dapat melakukan eksekusi sendiri dan melaporkan hasilnya ke Area. Namun jika pelaksanaannya membutuhkan biaya atas perbaikan atau penambahan material maka rayon-rayon dapat bersurat ke Area untuk diterbitkannya SPK pemeliharaan pelanggan. Laporan LTKP yang dapat ditindak lanjuti dengan segera diantaranya : 1. KWH Meter Rusak 2. Sambung Langsung 3. MCB Lebih Besar dari Daya Kontrak Laporan LTKP diatas yaitu sambung langsung dan MCB lebih besar dari daya kontrak dapat diberikan kepada Tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) untuk menindaklanjutinya.
Gambar jenis trafo tegangan Tegangan sekunder untuk VT antara lain : - 100 V atau 110 V - 100/√3 V atau 110/√3 V - 120 V atau 120/√3 V Berikut ini kami gambarkan skema pemasangan PT/VT :
Petunjuk aplikasi APP Lampung & AMBIL
Untuk menjalankan aplikasi applampung, kita dapat menggunaan browser mozilla firefox ataupun google chrome. Dengan koneksi internet : http://applampung.pln.co.id atau
2 1
PT/VT dengan pengenal 20.000/100 V dapat dipasang sengan sambungan : - 3 phasa 3 kawat - 3 phasa 4 kawat PT/VT dengan pengenal 20.000/√3 / 100/√3 hanya untuk sistem 3 phasa 4 kawat dan titik netral (bintang) harus dibumikan. Saat ini terdapat pula PT dengan 2 tegangan pengenal sekunder. Contohnya adalah : - 150.000/100/√3 – 100/√3 - 20.000/100/√3 – 100/√3
http://applampung2.pln.co.id
3
1.
2. Gambar 1.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
90
47
sedangkan untuk koneksi intranet : http://10.31.1.38 atau http://10.31.1.39 Login pada AppLampung : Setelah tampilan berubah seperti gambar disamping, maka klik login, Tampilan halaman akan berubah dan siap untuk BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
3.
a.
b.
Gambar 2.
e.
dimasukkan user name serta password anda sesuai registrasi yang telah diberikan, Sebelum login, geser dahulu tanda panah dari kiri ke kanan lalu klik login
Aplikasi AppLampung untuk pemantauan prabayar dapat dijalankan dengan mengikuti langkah-langkah berikut : 1. Membuat User petugas periksa meter prabayar : a. Petugas Cater b. Input Petugas Cater c. Ketikkan username yg akan dibuat dgn format : XXXXXAB01 XXXXX : Kode Unit AB: Initial Unit 01: Urutan Biller Lalu klik tombol cari, jika petugas belum terdaftar maka akan muncul tulisan “data petugas belum ada” d. Validasi merupakan password yang akan dimasukkan ketika pertama kali login ke HP dan dapat dirubah,
Pilih kategori petugas yaitu petugas cater,
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
48
displacement) adalah lebih kecil dari ± 60 menit untuk kelas 5P. Pergeseran fasa untuk kelas 10P tidak didefinisikan. Pada saat arus primer yang mengalir pada kumparan primer sebesar batas akurasi arus primer pengenal (Rated Accuracy Limit Primary Current), maka besarnya kesalahan komposit adalah 5% untuk kelas 5P dan 10% untuk kelas 10P.
POTENSIAL TRANSFORMER (PT) Potential transformer (PT) atau kadang disebut juga Voltage Transformer (VT) pada dasarnya adalah suatu alat yang berfungsi mentransformasikan dari tegangan tinggi ke tegangan rendah guna pengukuran atau proteksi dan sebagai alat proteksi antara sisi tegangan yang diukur/diproteksikan 16 (primer) dengan alat ukur/proteksinya (sekunder). Contoh PT antara lain : - (150.000/√3) / (100/√3) V, (20.000/√3) / (100/√3). 20.000/100 V 150.000, 20.000 = E1 merupakan tegangan primer 100/√3, 100 V = E2 merupakan tegangan sekunder E1/E2 = N1/N2 = a N1 > N2 (N1 adalah jumlah lilitan primer; N2 adalah jumlah lilitan sekunder) A = Perbandingan transformasi yang merupakan nilai yang konstan Jenis Trafo tegangan antara lain : - Trafo tegangan (PT) dengan inti besi : PT/VT jenis ini seperti transformator biasa. Umumnya digunakan untuk tegangan rendah sampai dengan tegangan tinggi. - Trafo Tegangan (PT) dengan kapasitor. PT/VT jenis ini disadap pada tegangan menengah kemudian diturunkan dengan transformator ke tegangan rendah. Biasanya digunakan pada tegangan tinggi dan tegangan ekstra tinggi. Trafo tegangan (PT) jenis ini biasa disebut CAPASITIVE VOLTAGE TRANSFORMER (CVT). Pemasangan Trafo Tegangan (PT) ada beberapa jenis antara lain : - Dipasang antara fasa-fasa - Dipasang antara fasa-tanah - Trafo tegangan dengan 3 lilitan, lilitan ketiga untuk relai gangguan bumi. - Trafo tegangan dengan tiga lilitan, lilitan kedua untuk relai ke 1 dan meter, lilitan kedua untuk relai kedua.
89
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
f. g. h. Untuk CT Proteksi : Trafo arus kelas proteksi adalah trafo arus yang digunakan untuk keperluan proteksi. Kesalahan transformasi (ratio error) dari kelas akurasi lebih besar daripada kelas pengukuran. Hal ini disebabkan karena pada kelas proteksi, yang diperlukan adalah kemampuan dari trafo untuk mentransformasi sebesar mungkin arus yang masuk ke sisi primer menjadi arus sekunder. Trafo arus untuk kelas proteksi dirancang untuk tetap mampu bekerja dengan baik pada saat terjadi kegagalan sistem (sistem fault). Trafo arus untuk proteksi harus mampu mentranformasi arus primer yang sangat besar pada saat terjadinya kesalahan sistem dan merubahnya menjadi arus sekunder tanpa mengalami saturasi. Kelas akurasi untuk proteksi dirancang berdasarkan persentasi kesalahan komposit yang diijinkan pada batas akurasi arus primer pengenal dan diikuti oleh huruf P (yang berarti “protection”). Berdasarkan standar IEC60044-1, Kelas akurasi untuk proteksi ada dua, yaitu 5P dan 10P. Tingkat kesalahan rasio dan pergeseran fasa untuk kelas proteksi ditunjukan pada tabel di bawah ini :
-
i.
Mengisi data petugas seperti nama, nomor telepon, dan alamat, Wajib Imei, Wajib GPS dan Wajib Kolok Bersama dapat dicentang sesuai kebutuhan Daftar Menu petugas disesuaikan dengan kebutuhan petugas pemeriksa meter prabayar i. Sampling ii. Lokasi Pelanggan iii. Setting iv. Master – Impor DIL Pindahkan menu-menu di atas dari Daftar Menu ke Daftar Menu Petugas Klik Simpan un]tuk menyimpan data petugas baru.
c
e
g d f
i h
Gambar 3.
Untuk trafo arus jenis proteksi, pada saat arus primer pengenal mengalir pada sisi primer, maka kesalahan transformasi (ratio error) adalah lebih kecil dari ± 1% untuk kelas 5P dan lebih kecil dari ± 5% untuk kelas 10P. Untuk trafo arus jenis proteksi, pada saat arus primer pengenal mengalir pada sisi primer, maka pergeseran fasa (phase
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
88
49
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
2.
Melakukan monitoring pemeriksaan pelanggan pada menu berikut : a. Pendataan & Pengaduan Pelanggan (Gambar 4.) b. Pendataan Pelanggan c. Monitoring Data Sampling d. Pilih intuk (wilayah) Area dan Rayon sesuai data yang diinginkan e. Pilih Petugas a f. Tentukan waktu b pemeriksaan g. Klik tombol cari c h. Data akan tampil dan klik tombol export untuk mendownload data dalam bentuk file excel
Contoh CT untuk pengukuran Tegangan menengah (CT TM) dan CT untuk pengukuran tegangan rendah (CT TR) Untuk kelas ketelitian CT terbagi dalam beberapa jenis, antara lain : - Untuk CT Pengukuran :
Gambar 4.
e f d
Kelas 0,1 biasanya digunakan untuk laboraatorium atau yang membutuhkan ketelitian tinggi Kelas 0,2 – 0,5 biasanya digunakan untuk pengukuran energi pelanggan untuk keperluan billing pada perusahaan listrik Kelas 1 dan 3 biasanya digunakan untuk keperluan industri Untuk keperluan tertentu terutama pengukuran energi pelanggan untuk billing pada perusaan listrik biasanya 18 menggunakan CT yang memiliki jangkauan ketelitian lebih lebar seperti tabel di bawah ini :
g
h
Gambar 5. g BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
50
87
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Selain itu flux ini menginduksikan tegangan yang sangat besar di secondary winding yang dapat mengakibatkan breakdown pada insulation CT. Dari pernyataan diatas dapat diambil kesimpulan untuk rangkaian CT antara lain : - Jangan pernah membuka sekunder CT dalam keadaan berbeban - Jika beban akan dipindahkan atau dihilangkan ketika CT sedang beroperasi terminal sekunder harus di short BURDEN CT Burden adalah beban pada Circuit sekunder ( biasa disebut beban sekunder) yang berhubungan dengan ketelitian. Burden juga menunjukkan kemampuan CT untuk menerima sampai batas impedansi tertentu karena itu Burden bisa dinyatakan dalam impedansi Ohm dengan mengabaikan reactance. CT standart IEC menyebutkan burden 1.5 VA (volt ampere), 3 VA, 5 VA dst. Burden ini berhubungan dengan penentuan besar kabel dan jarak pengukuran (lihat table). Jika beban terpasang melebihi Burden CT maka akan diperoleh tegangan didaerah kejenuhan. Oleh karena itu pemilihan Burden CT haruslah memeprhatikan beban terpasang. Berikut perhitungan untuk menentukan Burden CT
3. 4.
Setelah melakukan export ke file excel, maka data tersebut diolah dan direkap untuk dijadikan Laporan Triwulan Kelainan Prabayar (LTKP). Untuk melihat hasil pemeriksaan per pelanggan, petugas BO dapat memanfaatkan menu History Sampling a. Menu Pendataan& Pengaduan Pelanggan b. Pengaduan Pelanggan c. History Sampling
a b c
Gambar 6.
Jadi untuk pengukuran menggunakan meter mekanik kita memerlukan CT dengan burden 15 VA sedangkan pengukuran dengan menggunakan meter elektrik kita memerlukan CT dengan burden 7,5 VA
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
86
51
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
1.
2.
1. 2.
Untuk Melihat Foto dan Untuk melihat Peta
Gambar 7.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
RANGKAIAN TRAFO ARUS
Inputkan No ID Pelanggan tanpa 1 digit terakhir Klik tombol cari
52
Trafo arus dirangkai seri terhadap peralatan-peralatan lain seperti kWh meter, Kvarh meter, KW meter, ampere meter, dll. Salah satu sekunder CT (S1 atau S2) biasanya dibumikan. Hal ini bertujuan pada saat hubung singkat antara sisi primer dan sisi sekunder, tegangan pada sirkit sekunder tidak naik. Tujuan utamanya adlah melindungi peralatan pada sisi sekunder. Pada dasarnya pembumian dapat dilakukan pada S1 atau S2. Dalam beberapa hal letak pembumian sisi sekunder mengikuti buku petunjuk pemasangan meter atau relainya. Pembumian tidak mempengaruhi arah arus. Dalam kondisi normal, primary winding & secondary winding menghasilkan mmf (ampere-turns) yang saling berlawanan. Secondary mmf sedikit lebih kecil dari pada primary mmf. Dengan demikian resultante kedua mmf ini sangat kecil. Resultante mmf menghasilkan flux dalam core. Karena resultantenya kecil, maka flux yang dihasilkan juga kecil. Jadi dalam kondisi normal flux density dalam core sangat kecil, akibatnya tegangan induksi di secondary winding juga kecil. Jika sekunder open circuit (dalam keadaan primary winding energized), primary mmf tetap tidak berubah, sedangkan secondary mmf turun menjadi nol. Dengan demikian resultante mmf = primary mmf = Np. Ip nilainya sangat besar. Nilai mmf yang besar ini menghasilkan flux dalam core yang besar pula sehingga core menjadi jenuh (saturasi) akibatnya core over heating karena adanya eddy current losses dan hysteresis losses yang besar.
85 20
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
konduktor disesuaikan PETUNJUK dengan PENGGUNAAN rating arusAPLIKASI yang digunakan AMBIL pada alat proteksi maupun pengukuran. Adapun fungsi dari CT antara lain : - Mentransformasikan arus dari yang besar ke arus yang kecil yang sesuai dengan rating alat proteksi maupun pengukuran. - Sebagai isolator sirkit sekunder dari sisi primernya - Menungkinkan penggunaan standart arus pengenal utuk alat sisi sekundernya. Pengenal Untuk Alat sisi sekundernya : Contoh : CT dengan ratio 2000/5A dan 300/1A 2000A dan 300A merupakan arus primernya 5A dan 1A merupakan arus sekundernya. N2>>N1 (N1 Jumlah lilitan primer, N2 Jumlah lilitan sekunder) Ratio atau biasa disebut faktor kali CT merupakan perbandingan transformasi yang bernilai konstan. Terdapat 2 jenis CT yang disesuaikan karakteristiknya sesuai dengan peruntukannya yaitu : - CT Untuk Pengukuran, dengan karakteristik : Mempunyai ketelitian tinggi pada daerah kerja (daerah pengenalnya) Cepat jenuh - CT Untuk Proteksi, dengan karakteristik : Gambar 2. Mempunyai daerak ketelitian yang luas 1. Login Tidak cepat jenuh. a. Jika belum c. Petugas memasukkan pernah login kode aktivasi lalu tekan atau masuk KODE AKTIVASI untuk d. Jika sudah pernah login : pertama kali i. Masukkan User (User baru) dan Password i. Klik tombol multiple e. Kemudian tekan login ii. Register iii. Kontruksi MasukkanCTuser tipedan primer tipe batang dan belitan password iv. Klik Register b. Maka kode aktivasi akan dikirimkan melalui sms ke nomor HP petugas yang terdaftar
53 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
84 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Gambar 3. 2.
Menu Pada Aplikasi AMBIL a. Sampling b. Lokasi Pelanggan c. Setting d. Petugas xxxxxxx
- Input/output modul - Communication modul Meter elektronik ini dapat digunakan untuk mengukur beberapa paramater listrik antara lain : - Mengukur daya/energi di 4 kwadran aktif dan reaktif - Mengukur max demand serta mencatat waktu dan tanggal kejadiannya - Merekan hasil ukur kWh, kVARh, A, V, Cos Q dengan interval waktu sesuai setting, misal 15, 30 menit dst. - Mendeteksi kelainan hasil pengukuran akibat kesalahan alat, 21 wiring maupun akibat pencurian atau pemakaian tidak sah. - Pembacaan dan pemrograman meter secara remote maupun lokal - Dilengkapi security level pada meter dan password pada software program security (security hardware dan software) - Dilengkapi dengan super power capasitor dan baterai untuk backup clock selama 720 jam - Mengirim sinyal untuk memutus/koneksi beban (I/O) - Desain dan arsitektur yang lebih baik. - Export import energi Adapun fungsi dari meter elektronik antara lain : - Mengukur daya/energi yang digunakan oeleh pelanggan untuk proses billing - Memantau karakteristik dan mutu penyaluran energi ke pelanggan
Gambar 4. 3.
Download DIL (1) a. Masuk menu Setting b. Pilih menu Master
MODEM AMR Modem merupakan suatu peralatan yang berfungsi untuk mengirimkan data-data paramater yang dihasilkan oleh meter elektorik, melalui sinyal GSM ke server. Data ini kemudian diolah menggunakan software AMR yang akan menterjemahkan parameter-parameter yang dibaca oleh kWh meter eletronik untuk dapat digunakan dalam proses billing, Pengawasan, P2TL, maupun karakteristik energi dan karakteristik beban pelanggan. CURRENT TRANSFORMER (CT) Current Transformer atau biasa disebut CT pada dasarnya adalah sebuah transduser arus yang memungkinkna agar arus yang mengalir pada BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
54
83
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
22
PENGELOLAAN PELANGGAN POTENSIAL Pelanggan potensial adalah pelanggan-pelanggan yang berdaya besar mulai dari daya 23 kVA keatas dan juga pelanggan-pelanggan BTS. Untuk melakukan pencatatan dan monitoring pelanggan-pelanggan tersebut PLN Area Sumba sudah meneraplkan sistem AMRisasi. Pelanggan-pelanggan potensial itu terbagi menjadi 2 tipe pengukuran yaitu : - Pelanggan Pengukuran Langsung (daya 23,33 dan 41,5 kVA) - Pelanggan Pengukuran Tidak Langsung Pelanggan pengukuran tidak langsung ini terdiri dari 2 jenis yaitu pelanggan untuk pengukuran pada sisi TR dan pelangan pengukuran pada sisi TM. Beberapa peralatan yang digunakan dalam sistem pengukuran pelanggan potensial antara lain : 1. KWH meter elektonik yang kompatibel : - Untuk Pengukuran langsung, kelas kWh meter yang digunakan adalah kelas 1 - Untuk Pengukuran tidak langsung, kelas kWh meter yang digunakan adalah kelas 0,5S 2. Modem Elektonik 5. Gambar 6. 3. Gambar Kartu GSM 4. Current Transformer (CT) 5. Potential Transformer (PT) 4. Download DIL (2) dari Import DIL ini 6. Pembatas Daya (MCB, MCCB, Relay Tujuan over current). a. MasterPengukuran langsung adalah untuktidak memindahkan 7. Pada Box Menu APP untuk maupun langsung b. Pilih tekan menu Import data DIL Pelanggan prabayar ke yang/ mengacu pada SPLN.DIL c. Setelah Menekan Import DIL, database diatas. HP. Sehingga jika Berikut penjelasan singkat dari peralatan-peralatan maka akan ada notifikasi dan dioperasikan dalam mode tekan Ya METER ELEKTRONIKoffline / jaringan lemah maka d. Aplikasi melakkukan importpengukuran DIL aplikasi masihyangtetap Meter elektronik adalah meter energi listrik bekerjabisa berjalan normal berdasarkan prinsip elektronis. Sinyal arus dan tegangan diteruskan ke sinyal prosessor modul. Modul-modul tersebut antara lain : - Transformer modul - Power supplay modul - Analog to digital modul - Register prosessor modul - Display modul - Mass memory modul
55 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
82 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
23
Gambar 7. 5.
Proses Impor DIL Proses impor DIL dapat berlangsung 15 sampai 30 menit, tergantung pada jumlah pelanggan yang diimpor dan spesifikasi HP
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Gambar 8. 6.
Melakukan Pemeriksaan Pelanggan Prabayar a. Masuk menu sampling b. Pilih input untuk melakukan input sampling pelanggan prabayar.
56
81
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
24
c. Setelah klik input, maka anda akan masuk pada menu di samping. d. Mode Upload pilih offline untuk mengirim data ke server di waktu tertentu (dapat dilakukan setelah selesai pemeriksaan) e. Mode Online digunakan jika setelah melakukan pemeriksaan petugas ingin secara otomatis mengirim data ke server f. Mode Cari dapat berupa Id Pel, Nomor Meter dan Scan Barcode g. Setelah itu tekan Execute untuk melanjutkan Gambar 9.
Gambar 10. h. Jika kita memilih nomor meter sebagai mode cari maka akan tampak seperti gambar 10 di atas. i. Gambar keranjang menunjukkan mode pencarian secara offline
Gambar 11. j.
k.
57 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
Jika anda telah melakukan impor DIL maka tak perlu melakukan perubahan, masukkan nomor meter dan tekan cari Jika anda belum impor DIL
80 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
maka klik Gambar keranjang untuk merubah ke tanda panah yang menandakan pencarian secara online
25
Gambar 13.
Gambar 12. l.
Klik cari untuk menemukan pelanggan tersebut m. Data pelanggan akan terbuka
n.
o.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Anda atau petugas dapat melakukan input data-data sesuai dengan form yang ada Data-data tersebut berupa: i. Sisa KWH meter ii. Jenis Kelainan iii. Amper yang terpasang iv. Segel yang terpasang, dan v. Catatan
58
79
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
26 Gambar 15. Gambar 14. p. Klik Simpan untuk mengambil gambar q. Pengambilan gambar dapat dilakukan lebih dari 1 kali tergantung kondisi pelanggan dan keperluan.
7. Monitoring a. Setelah petugas selesai melakukan pemeriksaan prabayar, maka pada hari itu juga pelanggan dapat melakukan monitoring terhadap hasil pemeriksaanya tersebut. b. Masuk menu monitoring untuk melihat berapa pelanggan yang telah diperiksa, yang sudah dan belum upload, Untuk analisa dan evaluasi lebih mendalam, PLN Pusat menyediakan pemeriksaan dengan atau software analisa AMR yaitu MONAS (Monitoring dan Analisa). Dengan tanpa foto menggunakan monas, semakin memudahkan user untuk menganalisa kelainan-kelainan pengukuran dalam upaya mencegah kebocoran energi. Berikut beberapa tampilan dari software MONAS.
59 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
78 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
27
Gambar 16.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Gambar 17.
60
77
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Gambar 18.
8. Gagal Upload, Gagal Impor DIL, dan Gagal Mencari Data Ketika melaksanakan pemeriksaan di lapangan petugas terkadang mengalami kendala sinyal lemah atau gagal terhubung ke server, langkah yang dapat dilakukan yaitu dengan mengubah pengaturan URL SERVER. Caranya yaitu a. Masuk menu setting b. Masuk menu Url Server, Pilih server c. Ubah Url data dan Url sever d. Lalu Tekan SIMPAN e. Jika masih tidak bisa, pastikan paket data internet anda dan koneksi internet anda f. Keluar dari aplikasi dan login kembali g. Jika masih tidak bisa maka lakukan restart pada HP anda
28
61 SAKU TRANSAKSI ENERGI BUKU
76 BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Konfigurasi AMR untuk kWh Penyulang
Gambar 19.
Gambar 20.
9. Upload Hasil Pemeriksaan Setelah melakukan pemeriksaan, maka petugas harus mengupload hasil pemeriksaan tersebut dengan cara: a. Masuk menu Sampling b. Masuk menu Upload c. Data => Data Sampling d. Pilihan Upload => Semua atau Sisa e. Upload f. Data => Photo Sampling g. Pilihan Upload => Semua atau Sisa h. Upload BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
62
Konfigurasi AMR untuk Meter Produksi Pembangkit Server dan pusat kontrol terpusat terdapat di kantor wilayah. Untuk pembacaan rule diberikan kepada user rayon dan area, sedangkan untuk aktivasi, rule hanya diberikan kepada user area saja. Komunikasi dilakukan menggunakan jaringan GSM (dari meter ke server) dan jaringan internet/intranet (dari pusat kontrol ke user di rayon/area). Software yang digunakan untuk AMR adalah Aisystem. Berikut contoh tampilan dari AMR yang menggunakan Aisystem :
75
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
AUTOMATIC METER READING Pengertian AMR (Automatic Meter Reading) adalah sistem pembacaan meter jarak jauh secara otomatis, terpusat dan terintegrasi dari ruang kontrol melalui media komunikasi telepon publik (PSTN), jaringan selluler (GSM), PLC (Power Line Carrier) atau frekuensi radio, menggunakan software tertentu tanpa terlebih dahulu melakukan pemanggilan (Dial Up). Skema AMR di Area Sumba dibagi menjadi 3 sub pengukuran, yaitu AMR untuk pengukuran pelanggan potensial (pelanggan daya 23.000 VA keatas, pelanggan BTS), AMR untuk kWh penyulang dan AMR untuk kWh meter produksi PLTD. Berikut skema AMR untuk masing-masing sub pengukuran tersebut :
PROGRAM BACK OFFICE APP LAMPUNG Program back office APP Lampung dapat diakses via internet maupun intranet. Untuk akses via internet menggunakan alamat : applampung.pln.co.id & applampung2.pln.co.id sedangkan akses via intranet pada alamat : 10.31.1.38 atau 10.31.1.39. Berikut beberapa menu tampilan pada web APPLampung :
Konfigurasi AMR untuk Pelangan Potensial
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
74
63
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Halaman Awal Website APP Lampung
30
Menu awal APP Lampung
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
64
73
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Menu monitoring data sampling Analisa Penyebab Kerusakan Meter Prabayar
Analisa Meter Rusak Vs Tahun Pasang
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
72
65
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Menu histori data pelanggan
Analisa Komposisi Pembelian Token per Tarif Menu foto meter pelanggan
32
Analisa Kerusakan Meter Prabayar Menu peta pelanggan prabayar LAPORAN TRIWULAN KELAINAN PRABAYAR (LTKP) BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
66
71
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Laporan Triwulan Kelainan Prabayar (LTKP) merupakan salah satu hasil dari pemeriksaan pelanggan prabayar menggunakan program AMBIL (pada HP android) dan APP Lampung sebagai back office. Data yang didapatkan dari laporan LTKP ini ditelaah lebih lanjut sebagai TO P2TL maupun rencana pemeliharaan APP pelanggan prabayar. Berikut tampilan LTKP pada back office APP Lampung.
Analisa Pola Pembelian Token
Data yang didapatkan dari LTKP diolah dan dikombinasikan dengan data AP2T yang mencakup data jam nyala pelanggan (dibuat secara manual) dan data periode pembelian token. Tindak lanjut ini dapat berupa P2TL langsung ke pelanggan atau kegiatan pemeliharaan APP. Pelaksanaan pemeriksaan keseluruhan pelanggan secara terpadu ini untuk memeastikan bahwa APP yang terpasang pada pelanggan bekerja dengan baik dan mengukur secara baik dan akuntabel seluruh energi yang digunakan oleh pelanggan. Analisa frekuensi Pembelian Token
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
70
67
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
Hasil pemetaan data koordinat pelanggan dapat dilihat pada gambar berikut :
Data seluruh koordinat dikonversikan ke program mapinfo sehingga akan tertampil lokasi-lokasi pelanggan. Untuk langkah selanjutnya adalah membentuk Rute Pemeriksaan Prabayar yang akan dibuat per petugas pelaksana, yang akan memudahkan rute pemeriksaan selanjutnya dan akan selalu diupdate setiap bulannya apabila terdapat penambahan pelanggan pada rute tersebut.
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI
68
ANALISA DAN EVALUASI PRABAYAR Aplikasi Pelayanan Pelanggan Terpusat (AP2T), belum memberikan data untuk analisa dan evaluasi secara lengkap untuk pelanggan-pelanggan prabayar. Data yang tersaji belum mendetail seperti pada pelangganpelanggan pasca bayar. Data yang tersaji di AP2T untuk pelanggan prabayar antara lain : - Data pembelian token (per pelanggan) - Data TUL III-09 (pengakuan kwh dan rupiah pendapatan yang tersaji secara global per tarif) - Data pelanggan tidak membeli token mulai per 3 bulan san seterusnya. Hal ini tentunya belum lengkap untuk mendapatkan analisa yang tepat dan mendalam untuk pelanggan-pelanggan prabayar. Kita belum bisa mengetahui pengakuan pemakaian pelanggan perbulan. Untuk mengatasi hal tersebut dan melengkapi analisa terhadap pemakaian pelanggan prabayar, tim PLN Area Sumba membuat beberapa analisa yang meliputi pembelian token pelanggan dan kinerja alat ukur (meter prabayar). Untuk analisa pembelian token pelanggan meliputi beberapa hal sebagai berikut : - Analisa pola pembelian token - Analisa periode pembelian token pelanggan - Analisa frekuensi pembelian token Sedangkan analisa kinerja alat ukur antara lain : - Analisa gangguan meter prabayar per merk meter - Analisa penyebab gangguan prabayar - Analisa penyebab gangguan prabayar per merk meter - Analisa penggunaan clear tamper yang meliputi alasan-alasan penggunaan clear tamper, frekuensi penggunaan clear tamper per pelanggan. Berikut kami tampilkan contoh analisa prabayar tersebut dalam bentuk grafik batang :
69
BUKU SAKU TRANSAKSI ENERGI