BAB 1 PENDAHULUAN
Sejarah anestesi regional modern dipelopori oleh Carl Koller, seorang ahli mata yang mendemostrasikan penggunaan kokain topikal untuk anestesi dalam pembedahan pada tahun 1884. kokain kokain telah diekstraksi diekstraksi dari tanaman coca pada tahun 1885 oleh Gaendike Gaendike dan terus dimurnikan tahun 18! oleh "lbert #eimann. $ada tahun 1884 seorang ahli bedah, %illiam &alsted mendemonstrasikan penggunaan kokain untuk in'iltrasi intradermal dan blok sara' (termasuk blok ner)us 'asialis, blok pleksus brakhialis, blok ner)us pudendus, dan ner)us tibialis posterior*. +isiko terbesar pada blok sara' ini adalah terjadinya terjadinya toksisitas toksisitas sistemik akibat injeksi intra)ascular intra)ascular dengan dengan prosedur prosedur yang tidak benar.1 "nalg "nalgesia esia atau atau aneste anestesia sia region regional al adalah adalah tindak tindakan an analge analgesia sia yang yang dilaku dilakukan kan dengan cara menyuntikkan obat anestesia lokal pada lokasi serat sara' yang menginer)asi region region terten tertentu, tu, yang yang menye menyebabk babkan an hambat hambatan an konduk konduksi si impul impulss a'eren a'eren yang yang bersi'a bersi'att temporer.1 $enggunaan obat analgetik lokal ini dapat menghambat hantaran sara' sensorik sehin sehingg ggaa impu impuls ls nyeri nyeri dari dari suatu suatu bagi bagian an tubu tubuh h dibl diblok okir ir untu untuk k sement sementar araa akt aktu u (reversible*. reversible*. -ungsi motorik dapat terpengaruh sebagian atau seluruhnya dan penderita tetap sadar. "dapun jenis/jenis analgesia regional meliputi 0 blok sara', blok pleksus, brakhialis, blok spinal arakhnoid, blok spinal spinal epidural dan blok regional intra)ena. 1 lok lok ekstrem ekstremitas itas atas dilaku dilakukan kan pada pada pleksu pleksuss brakhi brakhiali aliss atau atau ner)us ner)us secara secara tersendiri yang merupakan blok ner)us peri'er yang paling sering dilakukan oleh para ahli anestesi. lok ekstremitas atas dapat digunakan dalam prosedur pembedahan dari bahu sampai tangan, ta ngan, terutama berman'aat ber man'aat dalam analgesia post analgesia post operatif dengan dengan anestetik lokal long-acting atau atau teknik teknik kateter kateter kontin kontinu. u. lok lok pleksu pleksuss brakhi brakhialis alis mempun mempunyai yai beberapa pendekatan dan teknik meliputi pendekatan suprakla)ikula, pendekatan interskaleni, pendekatan aksila, pendekatan in'rakla)ikula, yang masing/masing memiliki keunggulan dan kelemahan. 2 pada tinjauan pustaka akan diuraikan mengenai anatomi, pendekatan dan komplikasi pada masing/masing teknik. teknik.
1
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Blok Pleksus Brakhialis
3indakan analgesia regional dengan cara menyuntikkan obat anestetik local di daerah perjalanan pleksus brakhialis yang melayani ekstremitas superior. alam perjalanannya pleksus brakhialis meleati daerah strategis tempat dilakukannya tindakan blok, yaitu pada daerah interskaleni, suprakla)ikula, aksila, dan in'rakla)ikula.5 2.2 Anatoi Pleksus Brakhialis
kstremitas atas diiner)asi oleh pleksus brakhialis kecuali kulit sepanjang bahu (oleh pleksus ser)ikalis* dan bagian medial lengan (oleh ner)us interkostobrakhialis*. ,6 $leksus brakhialis terbentuk dari rami primer anterior ner)us spinal C5, C, C6, C8,dan 3h1. $leksus brakhialis keluar dari kolumna )ertebralis dan meleati leher diantara kla)ikula dan kosta 1, pleksus brakhialis masuk ke dalam ekstremitas atas melalui aksila. "kar/akar dari ner)us C5/3h1 bergabung membentuk tiga batang (trunkus* yang berbeda yaitu 0 / trunkus superior terbentuk dari akar ner)us C5 dan C / trunkus medius terbentuk dari akar ner)us C6 saja / trunkus in'erior terbentuk dari akar ner)us C8 dan 3h1 Ketiga trunkus dari pleksus brakhialis dibagi menjadi di)isi anterior dan posterior yang bergabung untuk membentuk 2 kumparan atau korda yaitu secara lateralis, medialis dan posterior. 7aringan ikat di sekitar pleksus brakhialis membentuk suatu selubung peri)askular (sarung jaringan ikat* yang mengandung ner)us dan pembuluh darah utama dari ekstremitas atas. Kesemua ner)us mempunyai hubungan yang sangat dekat dengan arteri aksila dan terletak di dalam selubung peri)askular. $ada aksila kearah baah, korda membentuk 4 cabang terminal utama yaitu ner)us medialis, ner)us radialis, ner)us ulnaris dan
ner)us muskulokutaneus. #er)us muskulokutaneus
dengan segera
meninggalkan selubung peri)askular melalui muskulus coracobrachialis. ,8, #er)us radialis melayani semua otot/otot dorsal pada ekstremitas atas di baah bahu. #er)us muskulokutaneus memberikan iner)asi otot lengan atas dan kulit pada lengan baah. #er)us medialis dan ulnaris berjalan pada lengan atas tetapi keduanya memberikan iner)asi motoris pada otot/otot )entral lengan baah dan tangan. #er)us
medialis lebih banyak menginer)asi lengan baah sedangkan ner)us ulnaris lebih banyak pada tangan.1!
!a"ar 2.1 Anatoi Pleksus Brakhialis12
A
B
!a"ar 2.2 A. Distri"usi #a$iks Saraf %a$a Ekstreitas Atas 1& B. Derato Sensorik Saraf Terinal 1&
2
2.& In$ikasi $an Kontrain$ikasi Blok Pleksus Brakhialis 2.&.1 In$ikasi Blok Pleksus Brakhialis
$emilihan jenis anestesia ditentukan oleh komorbiditas pasien, dengan memberikan terlebih dahulu informed consent kepada pasien, yang mencakup segala pilihan anestesia yang ada beserta keuntungan dan kerugiannya masing/masing, kemudian tergantung juga pada teknik operasi, keterampilan operator, pengalaman ahli anestesi, dan keadaan mental dan 'isiologis pasien.1 eberapa keuntungan pemakaian anestesi regional bila dibandingkan anestesia umum adalah sedikitnya gangguan kogniti' yang timbul (terutama pada pasien usia tua* dan lebih tidak imunosupresi'. "nestesia regional sering digunakan pada pasien yang mengalami problem mual dan muntah pasca operasi, berisiko terhadap hipertermia maligna, gangguan hemodinamik, dan tidak bisa mentoleransi anestesia umum. 1 Kerugian anestesia regional, berupa toksisitas anestesia lokal, parestesia kronis, kerusakan sara' dan tergantung sara' yang dianestesi (blok interskalenus, blok suprakla)icular, dan sebagainya*, gagal na'as akibat blok ner)us phrenicus, dan kejang akibat injeksi intraarterial.1 2.&.2 Kontrain$ikasi Blok Pleksus Brakhialis
eberapa kontraindikasi relati' yang perlu diperhatikan berupa 0 1 1. pasien yang tidak kooperati' terutama pada pasien anak/anak, atau pasien yang mengalami gangguan jia. . pada pasien yang mengalami bleeding diathesis yaitu pasien dengan de'ek genetik terkait pembekuan darah (hemo'ili* ataupun de'ek yang didapat (DIC : Disseminated Intravascular Coaglation) 2. pada pasien dengan penyakit in'eksi karena pada pasca operasi dengan menggunakan anestesi regional akan menggunakan kateter dengan pertimbangan yang hati/hati, dimana kateter ini dapat menjadi sumber in'eksi. 4. pada pasien dengan toksisitas anestesi lokal karena pada beberapa detik blok tertentu menggunakan obat anestetik dalam jumlah yang banyak dan anestesi akan menjadi lebih e'ekti' jika memblok banyak ner)us. 5. pasien dengan neuropati peri'er karena pada pasien ini akan cenderung mengalami kerusakan sara' secara permanen.
4
2.' Persia%an Pasien( )"at( $an Alat 2.'.1 Pree$ikasi
9ntuk bedah elekti' dan biasanya bedah gaat darurat, premedikasi yang dibeikan adalah kombinasi obat golongn narkotik dengan obat sedati' yang ringan. "dalah penting bagi pasien untuk tetap tenang dan kooperati' selama prosedur anestesi regional blok pleksus brakhialis dilaksanakan, namun tidak juga merasa direpotkan oleh prosedur anestesi regional blok pleksus brakhialis yang dilaksanakan. 11,1 2.'.2 )"at*)"at untuk Intrao%erasi
$enggunaan obat/obat analgesia dan sedati' tergantung pada permintan pasien, e'ek premedikasi yang diberikan, durasi dari tindakan pembedahan yang dilakukan, stimuli tambahan yang diberikan seperti misalnya penggunaan tornikuet, dan kemungkinan pergerakan tendon selama tahapan operasi. 7ika anestesia yang digunakan adalah blok pleksus brakhialis, obat yang digunakan adalah golongan narkotik dan kombinasi dengan transkuili:er, seperti misalnya 'entanil dan dia:epam. 2.'.& Anal+esia Pas,a )%erasi
+asa nyeri yang timbul pasca operasi ekstremitas atas tidak terlalu mengemuka. +asa nyeri yang timbul dapat diredakan dengan analgesik oral sederhana dan pelepasan pembalut luka yang digunakan. Kecuali pada beberapa kasus pembedahan yang luas atau trauma, dibtuuhkan analgesik yang kuat untuk aktu yang sebantar, dimana rasa nyeri hebat yang muncul patut diaspadai sebagai komplikasi dari pembedahan yang telah dilakukan.1 2.'.' Posisi $ari Len+an -an+ en+alai Blok
$eraatan yang baik harus diberikan pada pelaksanaan anestesi ekstremitas atas. ;engan dijaga jangan sampai jatuh keajah, dimana keadaan ini biasanya terjadi ketika pasien berusaha untuk menggerakkan lengannya yang telah terblok. Selanjutnya adalah penting pula untuk mencegah lengan berada pada posisi di mana pleksus brakhialisnya mengalami peregangan. #er)us ulnaris pada daerah siku harus senantiasa diberikan alas, terutama pada posisi pronasi.
5
2.'./ )"at Anestesi -an+ Di+unakan
=bat anestesi yang digunakan untuk blok pleksus brakhialis dapat digunakan secara tunggal maupun kombinasi dengan persyaratan sebagai berikut 0 1. memiliki karakteristik onset> mulai kerja yang cepat . adekuat untuk memberikan e'ek anestesi regional blok pleksus brakhialis (sensorik dan motorik* secara lengkap 2. memiliki durasi yang cukup selama proses pembedahan 4. memiliki toksisitas yang rendah ?epi)akain atau lidokain 1,5 @ dengan ditambahkan epine'rin (kecuali jika ada kontraindikasi* memberikan e'ek anestesi yang baik untuk seluruh prosedur rutin yang dilaksanakan. upi)akain (dan juga ropi)akain* dapat digunakan untuk prosedur operasi yang cukup lama atau untuk analgesia pasca pembedahan. =bat anestesia lokal dengan masa kerja lama tidak tepat untuk prosedur pembedahan yang singkat dengan alasan, jika obat dengan masa kerja lama tidak diperlukan lagi, penggunaanya dapat menyebabkan sulitnya pemulihan 'ungsi sara', dan blok regional yang diperpanjang dapat menyebabkan pasien memilki resiko mengalami trauma sara' akibat tekanan yang tidak diketahui pada serat sara' ekstremitas atas ataupun mengalami peregangan sebagai akibat malposisi ekstremitas atas.11,1 Ta"el 2.1 $urasi ker0a o"at anestesi untuk "lok %leksus "rakhialis 11 )"at Anestesi an+ Di+unakan
$rilocaine 1,5 @ ;idocain 1,5 @ dengan epine'rin ?epi)acaine 1,5 @ dengan epine'rin upi)acaine !,5 @ +opi)acaine !,5 @
Dosis L3
Durasi Ker0a )"at
4! A 55 4! A 55 4! A 55 4! 4!
0a3 1,5 A 2 A4 2A5 A 11 A 11
2.'.4 Peralatan
$ada rumah sakit dimana blok regional sering dilaksanakan dan persiapan serta sterilisasi yang adekuat mampu untuk dilakukan, perlengkapan seperti spuit, jarum dan perlengkapan lainnya dapat disediakan untuk berbagi jenis blok yang berbeda. $ada situasi yang lain, akan lebih baik jika menyediakan spuit dan jarum disposable, dimana lebih nyaman untuk melakukan blok pleksus brakhialis.
9ntuk blok pleksus brakhialis dapat digunakan jarum 2/gauge, 2 mm atau 5/ gauge, 1 mm. eberapa anestesiologi memilih jarum yang lebih kuat dengan pertimbangan agar lebih pasti dalam menimbulkan e'ek parestesia dan digunakan untuk aspirasi darah jika jarumnya berada di dalam pembuluh darah, dan mereka berharap sesedikit mungkin untuk melakukan kesalahan dalam melakukan blok pleksus brakhialis tersebut.1 2./ Teknik*Teknik Blok Pleksus Brakhialis
Facial sleeve berasal dari pra)ertebralis dan 'ascia skaleni mengitari pleksus brakhialis. Selubung ini terbentang dari 'oramen inter)ertebralis ke lengan atas dan merupakan anatomi dasar blok pleksus brakhialis. Bnjeksi pada selubung ini pada beberapa titik memungkinkan anestesi lokal menyebar dan akan memblok akar ner)us C5/3h1. erajat blok ner)us tergantung pada le)el injeksi. 1 $endekatan interskaleni merupakan pendekatan yang paling optimal untuk prosedur di bahu, lengan, dan lengan atas. Bnjeksi pada le)el interskaleni cenderung akan menghasilkan blok yang lebih kuat pada dermatom C5/6 dan kurang kuat pada dermatom C8/3h1. $endekatan aksilaris ke pleksus brakhialis adalah prosedur yang paling optimal bagi prosedur dari siku ke tangan, pendekatan ini cenderung untuk menghasilkan blok yang paling intensi' pada distribusi C6/3h1 (ner)us ulnaris* tapi kurang adekuat untuk prosedur pada bahu dan lengan atas (C5/*. $endekatan supra dan in'rakla)ikula ke pleksus brakhialis menghasilkan distribusi anestesi lokal dan dapat digunakan untuk prosedur pada lengan, lengan bagian depan, dan tangan. 1 2./.1 Blok Pleksus Brakhialis Su%rakla5ikula
"natomi 0 $ada batas lateral m. Skalenus anterior, pleksus brakhialis leat diantara costa pertama dan kla)ikula untuk memasuki aksila. 3runkus dapat diorientasikan pada bagian atas pertama tepat di posterior dari arteri subkla)ia.1 3eknik 0 $osisi pasien supinasi dengan kepala diputar 2! ke arah kontralateral. Kemudian diraba celah interskaleni yang berada pada titik yang paling in'erior dimana tepat di posterior denyut arteri subkla)ia, kemudian dapat dirasakan pada bidang datar tepat di medial pada titik tengah kla)ikula. Setelah menusuk kulit, jarum G 1,5 inchi /le)el dimasukkan tepat diatas dan posterior denyut subkla)ia dan diarahkan ke kaudal pada sudut yang amat
6
datar terhadap kulit. 7arum terus ditusukkan sampai timbul e'ek parestesi dimana 5/4! ml anestesi lokal diinjeksikan.
!a"ar 2.& A. Posisi Anatoi Blok Su%rakla5ikular 12 B. Teknik In0eksi Blok Su%rakla5ikular 12
Keuntungan dan Kelemahan 3erdapat beberapa keuntungan dalam penggunaan blok suprakla)ikular ini. $leksus brakhialis terblok pada tempat dimana terdapat penyususn yang utama, yakni pada le)el ketiga trunkus. &anya dibutuhkan obat dalam jumlah yang sedikit dan onset yang cepat. lok ini juga dapat dilakukan pada berbagai posisi tangan s erta seluruh pleksus brakhialis dapat terblok.1,1 Kelemahan pada blok ini diantaranya teknik ini sulit untuk dijelaskan dan diajarkan. =leh karenanya penggunaan teknik ini tergantung pada pengalaman anestesiologis. Selain itu blok yang cepat dapat ditimbulkan jika hanya parestesia yang ditimbulkan.3eknik ini juga berisiko untuk terjadinya pneumothoraks. 1,1 Komplikasi 0 ?eski teknik ini merupakan yang terbaik asalkan dikerjakan dengan tangan yang terlatih, insiden pneumothoraks relati' tinggi (1@/@* sehingga beberapa klinisi menghindari pendekatan dengan metode ini. &ematothoraks juga dilaporkan terjadi dan seperti pada pendekatan interskaleni, sindrom &orner dan blok ner)us phrenicus juga terjadi. 1,12
8
2./.2 Blok Pleksus Brakhialis Interskaleni
"natomi 0 #er)us spinal ser)ikalis menyatu menuju trunkus antara m.skalenus anterior dan medius. Celah interskaleni ini membentang pada le)el kartilago krikoid dan merupakan tempat yang relati' mudah untuk memasuki selubung pleksus brakhialis sehingga menimbulkan parestesia atau mendapatkan respon motorik dengan stimulator ner)us.1 3eknik 0 $alpasi celah interskaleni pada pasien posisi supinasi dan kepala dirotasikan 2! ke arah kontralateral. Dena jugularis eksterna sering melintasi celah interskaleni pada le)el kartilago krikoid. Celah interskaleni tidak seharusnya sulit untuk dibedakan dengan celah antara m.sternokleidomastoideus dan m. skalenus anterior yang berjalan lebih ke anterior. $asien diposisikan terangkat dan memutar kepala melaan tahanan sering membantu dalam menggambarkan anatominya. Setelah injeksi kulit dengan jarum ukuran G 5 pada le)el kartilago krikoid, jarum G 1,5 inchi le)el diperkenalkan secara dekat perpendikular ke kulit dan selanjutnya sedikit ke arah medial dan kaudal sampai parestesi atau kontraksi otot pada lengan yang dirangsang muncul. 1
!aa"r 2.' A. Posisi Anatoi Blok Interskaleni 12 B. Teknik In0eksi Blok Intersklaneni 12
Keuntungan dan Kelemahan lok interskaleni tepat jka memerlukan blok pada bagian proksimal, seperti pada operasi daerah bahu dimana sering diperlukan blok pleksus ser)ikalis. lok dapat dilakukan pada lengan dengan berbagai posisi dan risiko pneumothoraks dapat dikurangi. Kelemahannya
adalah blok ini dapat menimbulkan parestesia, kecuali jika digunakan obat dalam )olume yang besar, maka anestesia pada trunkus yang lebih dibaah dapat terleatkan sehingga blok ulnaris diperlukan sebagai blok tambahan. 1 Komplikasi 0 ekatnya letak ganglion stellata, ner)us phrenicus dan reccurent laryngeal nerve dengan lokasi blok pleksus brakhialis interskaleni menjelaskan tingginya insiden blok, selain itu juga menunjukkan sindrom &orner (miosis, ptosis, dan anhidrosis*, dispneu, dan suara serak. ekatnya letak arteri )ertebralis dengan lokasi injeksi meningkatkan risiko injeksi intra arteri. ahkan dalam jumlah kecil (1/2 ml* anestesi lokal yang terinjeksi ke arteri )ertebralis menimbulkan kejang karena seluruh obat anestesi tersebut langsung bere'ek ke otak. Bnjeksi ke )ena dan absorpsi yang cepat menyebabkan toksisitas pada susunan sara' pusat dengan onset yang lambat. Kecerobohan injeksi epidural, subarachnoid atau subdural dapat terjadi karena letaknya yang dekat dengan 'oramen neural cer)ical dan adanya dural sleeve pada nerve roots. $enusukan jarum yang terlalu jauh terutama secara lateral dapat menyebabkan tertusuknya pleura dan terjadi pneumothoraks. 1,12 2./.& Blok Pleksus Brakhialis Infrakla5ikula
"natomi0 $leksus brakhialis melanjutkan diri dibaah costa pertama dan masuk ke aksila. $ada lokasi ini, trunkus terbagi menjadi enam di)isi dan kemudian menyatu menjadi tiga buah cord (lateral, medial dan posterior, penamaan ini dikarenakan adanya hubungan dengan arteri subkla)ia*. $endekatan in'raka)ikular memblok pleksus brakhialis pada le)el cord 1. 3eknik 0 "da dua macam pendekatan yang dipakai, yaitu0 1 1.
$endekatan klasik 0 posisi pasien supinasi dengan kepala sedikit diputar menjauh jarum. "bduksikan lengan ! dan identi'ikasikanlah denyut aksiler. Ketika titik tengah kla)ikula telah teridenti'ikasi, sekitar cm kaudal dari titik jarum ini, jarum G 1/4 inci ditusukkan dengan sudut 45 dan diarahkan langsung ke denyut nadi aksiler. Setelah sebelumnya disuntikkan 1/ ml anestesi lokal dan didapatkan aspirasi darah negati' maka anestesi lokal 2!/4! ml dapat diinjeksikan.
.
$endekatan korakoid 0 posisi lengan pasien bebas kemudian identi'ikasi coracoid process, ke arah cm medial dan cm kaudal dari titik ini tusukkan jarum G 1/4 inci ke arah )ertikal terhadap lantai. Setelah sebelumnya
1!
disuntikkan 1/ ml anestesi lokal dan didapatkan aspirasi darah negati' maka anestesi lokal 2!/4! ml dapat diinjeksikan.
A
B
!a"ar 2./ A. Blok Infrakla5ikula Pen$ekatan Klasik B. Blok Infrakla5ikula Pen$ekatan Korakoi$
Komplikasi 0 $neumothoraks, hemothoraks dan chylothoraks (dengan blok pada sisi kiri* sangat mungkin terjadi dan memblok pada le)el yang lebih tinggi daripada pemakaian pendek atau suprakla)ikular.1,12 2./.' Blok Pleksus Brakhialis Aksilaris
"natomi 0 "rteri subkla)ia menjadi arteri aksilaris dibaah kla)ikula, dimana trunkus dari pleksus brakhialis terbagi menjadi di)isi anterior dan posterior. $ada tepi lateral m. $ektoralis minor, cords>korda membentuk cabang terminal yang besar. $ada aksila, ner)us muskulokutaneus sudah meningggalkan selubung dan membentang sepanjang m. Coracobrachialis.1 3eknik lok aksilaris dimulai dengan mengidenti'ikasi denyut arteri aksiler. Kemudian pasien diposisikan supinasi dengan lengan terabduksi, siku di'leksikan ! dan dirotasikan eksternal pada bahu menjauhi pasien. "da tiga teknik yang bisa dipakai, yaitu0 1
11
1. 3eknik transarteri. enyut arteri aksilaris
harus
terlebih dahulu dapat
diidenti'ikasi sama tinggi (proksimal* di aksila. ?emakai teknik Eimmobile needleE, G /1,5 inchi /le)el ditusukkan sampai terinspirasi darah. Kemudian jarum perlahan ditusukkan lebih dalam atau ditarik sampai aspirasi darah berhenti. Bnjeksi dapat dilakukan secara anterior, posterior atau pada kedua lokasi yang berhubungan dengan arteri. iasanya 4! ml anestesi lokal langsung diinjeksikan. . 3eknik memperlama parestesi ( licitation of paresthesia techni!ue*. 7arum langsung diinjeksikan ke arteri aksilaris untuk memperlama (to elicit * paresthesia pada
distribusi
pleksus
brakhialis,
sedangkan
beberapa
ahli
yang
lain
memperlama paresthesia hanya pada distribusi ner)us yang akan dioperasi sebelum injeksi. "hli yang peduli terhadap septasi di selubung pleksus akan memperlama paresthesia di distribusi ner)us ulnaris, medianus dan radialis, dan menginjeksikan beberapa anestesi lokal pada tiap tempat. iasanya sebanyak 4! ml anestesia lokal langsung diinjeksikan. 1 2. 3eknik stimulasi ner)us. "rteri aksiler di stabilkan kedudukannya. ?asing/masing jari diletakkan paralel dengan arteri. Sangat penting diketahui letak arteri aksillaris dengan empat ner)us yang akan diblok. engan deskripsi lengan seperti ini, ketika artikel aksilaris dipalpasi, ner)us medianus terletak di superior denyut. #er)us ulnaris terletak di in'erior dan ner)us radialis terletak di in'erior/posterior dari denyut. #er)us musculocutaneus letaknya terpisah dan jauh di dalam m.coracobrachialis" yang
letaknya
lebih superior
pada posisi ini, dan
konsekunsinya seringkali tidak terblok dengan prosedur ini. 7arum G /inci ditusukkan sebelah proksimal dari tangan operator. Setelah 1 ml anestesi lokaldiinjeksikan dan ditemukan aspirasi darah negati', maka sebanyak 4! ml anestesia lokal dapat diinjeksikan. lok musculocutaneus dapat dipakai untuk menganestesi lengan depan dan pergelangan tangan, seringkali disertakan dalam blok aksiler. Cara untuk mengetahui apakah blok aksiler dan musculocutaneus sudah adekuat adalah dengan mengerjakan tes #pull-push-pin-pin$ yaitu pasien diminta mem'leksikan lengan
(FpullE/untuk untuk mengecek ner)us musculocutaneus*, mendorong
lengan melaan tahanan (FpushEAuntuk mengecek ner)us radialis*, #pin$ the thenar prominence (untuk mengecek ner)us medianus*dan #pin$digitus minimus (untuk mengecek ner)us ulnaris*.1
1
Komplikasi0 Komplikasi yang ditimbulkan sangat rendah. 1,12
!a"ar 2.4 A( B. Teknik In0eksi Blok Aksilaris
12
BAB & PENUTUP
lok ekstremitas atas merupakan bagian dari anestesia regional. Salah satu tipenya adalah blok pleksus brakhialis yang digunakan untuk memblok seluruh ekstremitras atas (mulai dari bahu sampai dengan ujung jari jemari dengan perkecualian area kecil pada kulit yang diiner)asi oleh akar ner)us 3/*.1 lok pleksus brakhialis adalah tindakan analgesia regional dengan cara menyuntikkan obat anestetik lokal di daerah perjalanan pleksus brakhialis yang melayani ekstremitas superior, yang meleati daerah strategis tempat dilakukannya tindakan blok, yaitu0 pada daerah interskaleni, suprakla)ikula dan aksilla. 1 "da empat macam pendekatan dalam melakukan blok pleksus brakhialis, yaitu blok pleksus brakhialis suprakla)ikular (subkla)ia*, blok pleksus brakhialis interskaleni, blok pleksus brakhialis in'rakla)ikular dan blok pleksus brakhialis aksiler dimana pemilihan tekniknya disesuaikan dengan daerah blok yang dikehendaki dimana operasi akan dilakukan pada daerah ekstremitas atas. $enggunaan pleksus brakhialis sangat membutuhkan keterampilan tinggi ahli anestesi sehingga komplikasi yang biasa terjadi pada blok pleksus brakhialis seperi injeksi intraneural, injeksi intraarteri, pneumothoraks dan sebagainya dapat dihindari.
14
DA6TA# PUSTAKA
1. ?organ G, ?ikhail ?S, ?urray ?7. (!!*, $eripheral #er)e locks. alam 0
Clinical "nesthesiology/third edition, ;ange ?edical ooks> ?cGra/&ill Companies,Bnc 0 "merika Serikat. 2. Kristanto, S., (18*, "nalgesia +egional, alam 0 "nestesiologi, agian
"nestesiologi dan 3erapi Bntensi' -K 9B 0 7akarta &. #eal, 7?., (!!*, 9pper tremity lock, alam 0 +egional "naesthesia/3he
+eHuisitise in "naesthesiology '. ?angku, Gde., (!!!*, Standar $elayanan dan 3atalaksana "nestesi/"nalgesia
dan 3erapi B#tensi', Sta' ?edik -ungsional> laboratorium "nestesiologi dan 3erapi Bntensi' 0 enpasar /. ?angku, Gde., (!!2*, $ilihan "nestesia dan "nalgesia. alam 0 $edoman $raktis
"nestesia/"nalgesia (uku BBB*, ;aboratorium "nestesiologi dan +eanimasi -akultas Kedokteran 9ni)ersitas 9dayana 0 enpasar 4. &ur'ord .,%illiam, (18*, Clinical "naesthesia $rocedures o' the ?assachusets
General hospital, 'i'th dition 0 #e york 7. "nonim, (last update ?aret !!6*, +egional "naesthesia. ")ailable 'rom 0
http0>>en.ikipedia.org>iki>regionalanaesthesia.htm (accessed 0 !!6, 7une 15* 8. Scott, . ruce, Bntroduction in +egional "naesthesi, epartment o' "naesthetics
9ni)ersity o' %ales0 Cardi'', %ales 9. obson, ?ichael ., (14*, $enuntun $raktis "nestesi 0 7akarta 1:. ron, ;., rachial $leu lokcs/"n 9pdate, ;oa city, ;oa, ")ailable
'rom 0 http0>>.asahH.org>rcls>+C;SIS+C>14Iron.pd' (accssed 0 !!6, 7une 15* 11. ron, ;, (1*, 9pper etremity locks. Bn 0 +egional "naesthesia and
"nalgesi, %. Saunders Company 0 9nited States o' "merica 12. ridenbaugh ;, (18*, 3he 9pper tremity 0 Somatic lockade, Bn 0 neural
lockade in Clinical "naesthesia and ?anagement o' $ain, second edition, 7.. ;ippincott Company 0 9nited States o' "merica 1&. ?ulroy ?-, (1*, rachial $leus lock. alam 0 +egional "naesthesia, an
Bllustrated $rocedural Giude/second edition, ;ittle, ron and Company 0 9nited States o' "merica 15