Nama
: Budi Pramono
NIM
: 13508134020
Kelas
: B2
METROLOGI INDUSTRI BLOK UKUR DAN BLOK SUDUT
1. BLOK UKUR (GAUGE BLOCK)
Blok ukur dikenal juga dengan berbagai nama misalnya gauge block, end gauge, slip gauge, jo gauge (johanson gauge). Sebagai alat ukur standar, maka blok ukur ini dibuat sedemikian rupa sehingga fungsinya sesuai dengan namanya yaitu alat ukur standar. Alat ukur ini berbentuk segiempat panjang dengan ukuran ketebalan yang bermacam-macam bermacam-macam.. Dua dari 6 permukaannya permukaannya adalah sangat halus, rata dan sejajar. Kedua permukaan permukaan ini sangat halus dan rata maka antara blok ukur yang satudengan blok ukur yang lain dapat digabungkan/disusun tanpa perantara alat lain. Bila penyusunannya dilakukan dengan teliti maka akan diperoleh suatu susunan blok ukur yang sangat kuat seolah-olah blok ukur yang satu dengan yang lain sangat melekat. Dengan menyusun blok ukur yang mempunyai ukuran tertentu maka kita dapat mengecek mengecek atau mengkalibrasi mengkalibrasi ukuran yang lain. Karena blok ukur ini diperlukan untuk pengukuran presisi sebagai alat ukur standar maka alat ukur ini harus dibuat dari bahan yangkuat dan tahan lama. Biasanya bahan untuk membuat blok ukur adalah baja, karbon tinggi, baja paduan atau karbida. Dengan perlakuan proses panas tertentu maka logam ini mempunyai sifat-sifat: tahan terhadap keausan karena tingkat kekerasannya tinggi yaitu 65 RC, tahan terhadap korosi, koefisien muai panjangnya sama dengan baja karbon yaitu yaitu 12x10-6 °C-1, tingkat kestabilan dimensinya tinggi. Kegunaan dari blok ukur ini antara lain untuk: mengecek dimensi ukuran alat-alat ukur, mengkalibrasi alat ukur langsung seperti mistar ingsut, mikrometer dan mistar ketinggian, menyetel komparator dan jam ukur, menyetel posisi batang sinus dan senter sinus dalam pengukuran sudut, dan mengukur mengukur serta menginspeksi menginspeksi komponen-komponen yang presisi di dalam ruang inspeksi.
Contoh Set Blok Ukur 112 buah dengan tebal dasar 1 mm
Selang
Kenaikan
Jumlah Blok
1,001 – 1,001 – 1,009 1,009
0,001
9
1,010 – 1,010 – 1,490 1,490
0,010
49
0,50 – 0,50 – 24,50 24,50
0,50
49
25- 100
25
4
1,0005
-
1
Kelas
Blok
Pemerikasaan Kualitas dengan
Digunakan
Ukur
Kelas 3 *
sebagai
ukuran
standar pada
Komparator, dibandingkan
blok
ukur Bagian Produksi
kelas 1 Kelas 2
Komparator peka, dibandingkan blok
Kamar Ukur Bagian produksi
ukur kelas 0 Kelas 1
Komparator peka, dibandingkan blok
Kamar Ukur atau Lab Metrologi
ukur kelas0 Kelas 0**
Komparator peka, dibandingkan blok
Lab Metrologi Industri
ukur kelas 01 Kelas 01***
Inferometer
Lab Metrologi Industri (Nasional)
*Jarang terdapat karena merupakan kelas yang kasar ** Master Gauge *** Sebagai standar nasional
Contoh ukuran dari set blok ukur karbida yang terdiri dari 88 buah, sbb: 3 blok : 0,5; 1,0; 1,0005 mm. 9 blok dengan imbuhan sebesar 0,001 mm mulai dari 1,001-1,009. 49 blok dengan imbuhan sebesar 0,01 mm mulai dari 1,01 hingga 1,49 mm 17 blok dengan imbuhan sebesar 0,5 mm mulai dari 1,5 hingga 9,5 mm 10 blok dengan imbuhan sebesar 10 mm mulai dari 10 hingga 100 mm.
Gambar 1. Satu set blok ukur.
Contoh : bila diperlukan standar dimensi sebesar 91,658 maka dilakukan kombinasi blok seperti tabel berikut : Blok yang digunakan Dimensi yang dikehendaki = 91,658 mm. Perseribu = 1,008. Sisa = 90,650. Perseratus = 1,15. Sisa = 89,5. Persepuluh = 9,5. Sisa = 80. Satuan = 80.Sisa = 0. Jadi, susunan blok ukur sbb : 1,008 + 1,15 + 9,5 + 80 = 91,658 mm.
Gambar 2. Susunan blok ukur.
2. BLOK SUDUT (ANGLE GAUGE)
Pada pengukuran linier tak langsung sudah dibicarakan tentang blok ukur (gauge block). Pada pengukuran sudut secara tak langsung pun ada alat-alat ukur yang berupa balok baja yaitu yang disebut dengan blok sudut. Blok sudut biasanya mempunyai ukuran panjang lebih kurang 75 mm dan lebar biasanya 16 mm. Bagian tebalnya tidak sejajar karena kedua ujung memanjangnya membentuk sudut. Dua permukaan dari sisi yang membentuk sudut tadi mempunyai bentuk yang rata dan halus sehingga memungkinkan dapat dilekatkan dengan permukaan blok sudut lainnya. Karena kedua sudut dari sisi-sisi yang rata dan halus itu membentuk sudut maka sudut yang mengecil biasanya diberi tanda minus (“ – “) dan sudut untuk ujung yang lebih besar diberi tanda plus (“ + “). Tanda-tanda seperti itu diperlukan guna menghindari terjadinya kesalahan perhitungan. Bila dua atau lebih blok sudut disusun dengan tanda-tanda yang sama pada satu ujungnya maka berarti sudutnya makin menjadi besar yang nilainya adalah jumlah angka-angka yang tercantum pada setiap bloksudut. Akan tetapi, bila yang disusun pada satu ujung susunan tanda-tandanya tidak sama maka besarnya sudut adalah jumlah yang bertanda plus (+) dikurangi dengan jumlah yang bertanda minus ( – ).
Biasanya blok sudut ini disusun dalam satu kotak yang terdiri dari beberapa blok sudut dengan tingkat perbedaan sudut yang bermacam-macam. Dengan demikian kita dapat menyusun bermacam-macam susunan blok sudut dengan variasi yang bermacam-macam pula.Yang banyak terdapat adalah blok ukur yang dalam satu set terdiri 15 blok rinciannya adalah sebagai berikut:
Ada pula yang dalam satu setnya terdiri dari 16 blok, yaitu blok sudut yang dibuat oleh pabrik Starret, rinciannya adalah sebagai berikut :
Gambar 3. Satu set blok sudut.
Berikut ini sebuah contoh penyusunan blok sudut dan cara mengecek benda ukur dengan blok sudut yang sudah disusun. Misalnya akan membentuk sudut 36° 23 5” dan 26° 12 16”. Contoh susunannya lihat Gambar 4. di bawah ini:
Gambar 4. Contoh susunan blok sudut.
Untuk mengecek apakah permukaan benda ukur sudah satu bidang dengan permukaan susunan blok dapat dicek dengan pisau/bilah tipis pelengkap dari blok sudut. Bila masih ada celah berarti sudut benda ukur belum sama dengan sudut susunan blok sudut. Atau bisa juga dicek dengan jam ukur
Gambar 5. Mengecek sudut benda ukur dengan sudut susunan blok sudut.