BAGAIMANA SEKURITAS DIPERDAGANGKAN 1. Transaksi Broker
Broker atau Pialang adalah salah satu pelaku yang terkait di Pasar Modal yang berperan Membeli/Menjual efek atas nama Investor. Investor. Pemodal yang ingin membeli/menjual saham harus menyampaikan amanat jual atau beli kepada pialang atau broker yang terpercaya, untuk jasanya tersebut pialang pialang atau broker mendapat fee. Pialang melaksanakan amanat yang diterimanya pada harga yang ditetapkan ataupun pada harga yang lain asal menguntungkan Investor. Disamping melaksanakan amanat untuk membeli dan/atau menjual efek, pialang juga memberi saran tentang kecenderungan harga-harga saham tertentu. Meskipun demikian, keputusan tetap berada di tangan investor. Oleh karena itu, risiko kenaikan atau penurunan harga tetap dipikul oleh pemberi amanat (investor). Pialang tidak menanggung risiko atas perubahan sekuritas yang diperdagangkan. Pilang atau Broker atau Broker dibedakan dibedakan menjadi tiga, yaitu : a. Full-service Broker Pialang ini menyediakan saran Investasi dan strategi Investasi yang sekiranya tepat bagi Investro. Full-service Investro. Full-service Broker bahkan dapat mengelola rekening jika diinginkan Investor. b. Deep-discount Broker Pialang ini mnyediakan layanan pada pemeliharaan rekening dan eksekusi pesanan membeli atau menjual. c. Discount Broker Pialang ini mnyediakan layanan di antara layanan yang disediakan oleh kedua jenis pialang lainya.
2. Bagaimana Order Bekerja
Perdagangan efek di Pasar Modal terjadi karena adanya pihak yang menjual dan pihak lain yang bersedia membeli pada harga yang disepakati oleh kedua pihak tersebut. Kepemilikan saham dulunya dibuktikan melalui sertifikat saham/warkat. Namun seiring
perkembangan zaman, sekarang ini tidak akan ditemui lagi sertifikat saham ini karena dokumentasi kepemilikan saham telah dilakukan secara elektronik. Dokumentasi elektronik memungkinkan transaksi jual-beli saham dilakukan dengan cepat. Dulu, apabila ingin menjual saham, pemegang saham harus membawa sertifikat saham ke bursa saham, namun pada saat ini, dengan telepon aja pemegang saham sudah dapat menjual sahamnya. Dulu Indonesia memiliki 2 bursa efek, yakni Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Namun sejak per tanggal 1 Desember 2007 kedua bursa ini telah melakukan merger menjadi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang berbentuk perusahaan yang berbadan hukum. Dalam bursa efek, yang mempertemukan pembeli dan penjual adalah broker/pialang. Broker/pialang akan menyampaikan pesanan dari investor kepada floor trader . Floor trader adalah perwakilan perusahaan sekuritas yang secara fisik melakukan transaksi di bursa. Floor trader lah yang kemudian menginput penawaran/bid tersebut ke sistem komputer bursa efek yang disebut Jakarta Automated Trading System (JATS). Pada saat yang sama ada kemungkinan floor trader lain juga melakukan pemesanan transaksi jual/offer saham. Apabila kedua pesanan bertemu harga yang cocok maka JATS menyatakan bahwa transaksi matched . Floor trader kemudian akan menginformasikan hal tersebut kepada broker yang akan menginformasikan kembalik kepada investor. Perdagangan efek/saham di Bursa Efek dilakukan dengan proses sebagai berikut: a) Menjadi nasabah di perusahaan sekuritas. Diperlukan penyerahan fotokopi KTP(Kartu Tanda Penduduk) dan NPWP(Nomor Pokok Wajib Pajak), mengisi dan menandatangani dokumen pembukaan rekening (opening account ) di atas materai 6000, yang memuat informasi tentang identitas nasabah secara lengkap, nomor kontak, nomor rekening bank, tujuan investasi, jumlah setoran, ahli waris, dan informasi lainnya. Kemudian investor harus menyetorkan sejumlah dana ke rekening bank sekuritas tersebut, sebagai bukti dan modal untuk melakukan transaksi jual-beli saham. Perusahaan sekuritas pada umumnya memberikan jumlah minimal tertentu, sebagian
besar mematok jumlah minimal 25 juta rupiah, namun ada juga yang mematok jumlah minimal 10 juta rupiah untuk setoran pertama investornya. Sekarang ini bahkan ada juga perusahaan sekuritas yang telah mengeluarkan program pembelajaran bagi pelajar dan mahasiswa untuk berinvestasi dalam pasar modal, yakni 5 juta rupiah untuk setoran pertamanya. b) Pemesanan Saham Setelah melakukan langkah pertama di atas, investor sudah dapat melakukan pemesanan jual-beli saham baik secara langsung di galeri yang disediakan perusahaan sekuritas, ataupun dengan cara menelepon pialang perusahaan sekuritas bersangkutan, atau dapat juga dengan cara online trading . Untuk online trading oleh investor dapat dilakukan dengan 2 cara, salah satunya adalah pergi ke kantor perusahaan sekuritas yang bersangkutan. Disana perusahaan sekuritas telah menyediakan fasilitas untuk para investor berupa komputer yang dilengkapi dengan internet, tujuannya adalah supaya para investor dapat melihat pergerakan saham serta melakukan transaksi jual-beli saham secara online. Cara kedua adalah dengan menginstal program online trading tersebut agar dapat melakukan trading sendiri di rumah. Caranya mudah, hanya diperlukan komputer serta layanan internet di komputer tersebut. Namun untuk dapat menginstal program tersebut, perusahaan sekuritas mewajibkan adanya batas minimum modal tertentu dalam rekening investor. Biasanya hanya investor-investor dengan modal besar yang diperbolehkan melakukan online trading sendiri di rumah. Sebagai contoh, bila ingin membeli saham suatu perusahaan, maka sebutkan juga ingin membeli dengan harga berapa, berapa lot yang akan dibeli, dan kode PIN. Apabila
pesanan
sukses(disebut
dengan
istilah
done)
maka
dealer
akan
mengkonfirmasikan kembali pesanan tersebut. Dapat juga dilakukan perubahan harga terhadap pemesanan jual-beli(disebut dengan istilah amend), atau membatalkan pesanan(disebut dengan istilah withdraw) atas saham yang belum done. Selanjutnya dealer akan meneruskan pesanan tersebut ke floor trader (yaitu trader yang berada di bursa). c) Transaksi Berhasil( Done)
Tahap ini terjadi apabila pemesanan yang dilakukan pada tahap kedua bertemu dengan harga yang sesuai, yang kemudian dicatat sebagai transaksi yang telah berhasil(done). Trader akan memberikan trade confirmation, sebagai konfirmasi sekaligus bukti bahwa transaksi telah berhasil pada hari itu juga, baik melalui telepon, email, ataupun lembaran trade confirmation. Namun beda halnya dengan jual-beli saham melalui online trading , tarnsaksi jual akan berhasil(done) hanya dengan satu atau dua kali klik melalui komputer, tergantung kecepatan koneksi layanan internet yang dimiliki, dan segala transaksi akan terselesaikan melalui sistem internet. Keuntungan lain dari online trading yaitu, fee dalam melakukan trading secara online lebih rendah karena memerlukan kerja yang lebih sedikit. Perusahaan sekuritas pada umumnya mengenakan fee 0,3% untuk transaksi beli dan 0,4% untuk transaksi jual. Jika melalui internet, fee untuk transaksi beli bisa menjadi 0,2% dan untuk transaksi jual bisa menjadi 0,3%. Disamping proses transaksi yang lebih cepat, online trading juga dikenakan fee yang lebih rendah, oleh karena itulah para investor lebih tertarik untuk melakukan online trading . d) Penyelesaian Transaksi( settlement ) Penyelesaian transaksi( settlement ) merupakan tahapan terakhir dalam siklus transaksi jual-beli saham. Bursa Efek Indonesia (BEI) membutuhkan waktu 3 hari bursa untuk menyelesaikan proses ini, antara lain digunakan untuk kliring, pemindahbukuan dan sebagainya. Sedangkan dalam online trading, proses kliring, pemindahbukuan dan sebagainya dilakukan secara online. Setelah proses transaksi berhasil, investor dapat mengecek saldo akhir rekeningnya secara online.
3. Perlindungan bagi Investor di Pasar Sekuritas
Perlindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal
Dalam pasal 4 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Pasar Modal dinyatakan bahwa “Pembinaan, pengaturan, pengawasan sebagaimana dimak sud dalam Pasal 3 dilaksanakan oleh Bapepam dengan tujuan mewujudkan terciptanya kegiatan
Pasar Modal yang teratur, wajar, dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.” Rezim Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 Tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM) menentukan dan mengatur bahwa otoritas yang berwenang atas pasar modal adalah Bapepam-LK. Otoritas ini berada dibawah Kementerian Keuangan untuk membina, mengatur, dan mengawasi pasar modal. Dalam kegiatannya, Bapepam-LK berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan. Bapepam-LK lah yang memiliki wewenang untuk melaksanakan perlindungan hukum pasar modal yang bersifat preventif dan represif. Dalam rezim UUPM, Bapepam-LK merupakan pengejawantahan institusi untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap pasar yang mengalami depresi sejak munculnya krisis keuangan di sejumlah negara Asia. Pada akhirnya pun kiris keuangan inilah yang turut menjadi salah satu faktor pembentukan OJK sebagai lembaga pengawas jasa keuangan di Indonesia. Untuk melindungi investor maka pihak emiten yang akan menjual efek dalam Penawaran Umum harus memberikan kesempatan kepada investor untuk membaca prospektus berkenaan dengan efek yang diterbitkan, sebelum pemesanan ataupun pada saat pemesanan dilakukan. Pada akhirnya setelah Bapepam-LK memperhatikan kelengkapan dan kejelasan dokumen emiten untuk melakukan Penawaran Umum demi memenuhi prinsip keterbukaan pasar modal. Hal ini penting mengingat prospektus atas efek merupakan pintu awal dan waktu untuk mempertimbangkan bagi investor apakah akan memutuskan membeli atau tidak atas suatu efek. Tindakan pencegahan selanjutnya yang dilakukan oleh Bapepam-LK adalah mengatur bahwa prospektus efek dilarang memuat konten menyesatkan atau keterangan yang tidak benar tentang Fakta Material 19 atau menyajikan informasi tentang kelebihan dan kekurangan efek yang ditawarkan. Dalam praktiknya Bapepam-LK membuat standar penyusunan prospektus atas efek yang akan ditawarkan. Tindakan perlindungan ini dimulai pada saat Bapepam-LK
memberikan izin terhadap SRO, Reksadana, perusahaan efek, maupun profesi profesi penunjang untuk berkegiatan di pasar modal Selain tindakan pencegahan, Bapepam-LK juga berwenang untuk melakukan pemeriksaan dan penyidikan. Hal ini merupakan konsekuensi dari fungsi pengawasan yang diberikan undang-undang terhadap Bapepam-LK. Kegiatan pemeriksaan dilakukan terhadap semua pihak yang diduga telah, sedang, atau mencoba melakukan atau menyuruh, turut serta, membujuk, atau membantu melakukan pelanggaran terhadap undang-undang pasar modal dan peraturan pelaksananya. Tindakan Bapepam-LK berupa pemeriksaan dan penyidikan merupakan proses kegiatan pengawasan yang bertujuan memberi perlindungan dan kepastian hukum bagi kalangan investor. Dalam hal memberikan perlindungan hukum bersifat represif, menurut UUPM memiliki kewenangan untuk memberikan sanksi administratif berupa peringatan tertulis, denda, pembatasan kegiatan usaha, pembekuan kegiatan usaha, pencabutan izin usaha, pembatalan persetujuan, dan pembatalan pendaftaran. Selain itu, UUPM juga memberikan sanksi pidana terhadap pelaku pelanggaran dan atau kejahatan di bidang jasa pasar modal.
Perlindungan Hukum Bagi Investor Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan
OJK memiliki tugas salah satunya adalah menegakkan perlindungan konsumen jasa keuangan di Indonesia. Perlindungan konsumen dalam pasar modal selanjutnya akan disebut sebagai perlindungan investor pasar modal karena konsumen dalam sektor pasar modal adalah pemodal atau investor. Maka dari itu, aspek perlindungan terhadap investor pasar modal menjadi kewenangan OJK. Perihal perlindungan konsumen tercantum dalam Pasal 28, Pasal 29, dan Pasal 30 UU OJK yang merupakan ketentuan-ketentuan yang mengatur secara eksplisit perihal perlindungan konsumen dan masyarakat atas industri jasa keuangan. Bentuk perlindungan hukum yang dilakukan OJK terhadap konsumen bersifat pencegahan atau preventif dan pemberian sanksi atau represif, mengingat bahwa
tugas OJK adalah menjalankan fungsi pengaturan dan pengawasan sektor jasa keuangan. Pasal 28 UU OJK memberikan perlindungan hukum bersifat pencegahan kerugian konsumen dan masyarakat yang dilakukan oleh OJK adalah: 1). memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya; 2). meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan 3). tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. Bentuk perlindungan hukum lainnya yang bersifat represif adalah jika terjadi sengketa antara konsumen dengan perusahaan industri jasa keuangan, maka OJK berwenang melakukan pembelaan hukum demi kepentingan konsumen dan masyarakat. Pembelaan hukum tersebut meliputi memerintahkan perusahaan jasa keuangan untuk menyelesaikan pengaduan yang dilakukan oleh konsumen yang merasa dirugikan melalui cara; a). memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada Lembaga Jasa Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan konsumen yang dirugikan Lembaga Jasa Keuangan dimaksud; b). mengajukan gugatan untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang dirugikan dari pihak yang menyebabkan kerugian, baik yang berada di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud maupun di bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik; dan/atau untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang menyebabkan kerugian pada konsumen dan/atau Lembaga Jasa Keuangan sebagai akibat dari pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di sektor jasa keuangan. 4. Margin
Pembelian margin (margin purchase) adalah pembelian sekuritas dimana sumbernya adalah tunai dan sisanya berasal dari pinjaman dari pialang. Banyaknya dana yang dimiliki investor disebut margin, dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Contoh:
Seorang investor menggunakan uangnya sendiri Rp80 juta dan meminjam Rp20 juta dari pialangnya untuk membeli saham. Jumlah investasi adalah Rp100 juta. Maka margin adalah: Rp80 juta / Rp100 juta = 0,80 atau 80 persen.
5. Short Sale
Short sale adalah penjualan yang penjualnya sebanarnya tidak memiliki sekurtitas yang dijualnya. Setelah short sale, investor dikatakan mempunyai short position dalam sekuritas tersebut. Seorang investor berada dalam short position jika dia meyakini bahwa harga saham suatu perusahaan akan turun. Mekanisme short sale secara sederhana: a. Investor meminjam saham dari pialangnya dan kemudian investor tersebut menjualnya. b. Di waktu tertentu di masa mendatang, investor tersebut akan membeli saham dalam jumlah lembar yang sama dipinjamnya untuk mengembalikannya. Ilustrasi Short Sale :
Bapak Roni melakukan short sale 100.000 lembar saham UUOO pada harga Rp300 per lembar. Bapak Roni menerima Rp30 juta dari penjualannya. Satu bulan kemudian, saham diperdagangkan pada harga Rp200 per lembar. Bapak Roni selanjutnya membeli 100.000 lembar pada harga Rp200 atau senilai Rp20 juta dan mengembalikannya pada pialangnya untuk menutup short position. Dalam hal ini, Bapak Roni memperoleh keuntungan sebesar Rp10 juta karena menerima Rp30 juta dan membayar Rp20 juta.