Analisa Sekuritas Teknikal, Perusahaan, Ekonomi, dan Industri Muhammad Rusydi Aziz 125020300111040 Bagus Rahmad Vitanto 135020304111001 Ihsan Surya Dharma 125020300111041 Tachta Tri Kusumo Yuwono 125020300111013
Definisi Analisis Teknikal
Analisis teknikal adalah teknik untuk memprediksi arah pergerakan harga saham dan indikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data
pasar historis seperti informasi harga dan volume. Analisis teknikal juga didefinisikan sebagai studi terhadap suatu sekuritas atau pasar secara
keseluruhan berdasarkan permintaan dan penawaran (Meyer,1989).
Teknik-Teknik Analisis Teknikal 1.
The Dow Theory.
2.
Rata-Rata Bergerak.
3.
Relative Strength.
Trading Rule dalam Analisis Teknikal
Dalam praktek, para analis teknikal biasanya membuat suatu aturan perdagangan (trading rules) yang bisa dipakai sebagai patokan dalam pengambilan keputusan membeli atau menjual saham. Trend
penurunan harga saham (declining trend) akan mencapai titik terendah (trough point) yang kemudian dilanjutkan dengan terjadinya trend peningkatan
(raising trend) harga saham.
Metode Pengeplotan Grafik Berikut ini adalah beberapa grafik yang digunakan: 1.
Grafik Batang (Bar Chart)
2.
Point-and-Figure Chart
3.
Grafik Garis (Line Chart)
4.
Grafik Kandil (Candlestick Chart)
Model Siklus Pasar dan Identifikasi Trend Dasar 1.
Trend jangka pendek (short term trend), yakni antara 3 hingga 6 minggu.
2.
Trend jangka menengah (intermediate term trend), yakni antara 6 minggu hingga 9 bulan.
3.
Trend primer (primary trend), yakni antara 9 bulan hingga 2 tahun.
4.
Trend sekunder (secular trend), yakni antara 8 tahun hingga 12 tahun.
ANALISIS EKONOMI
Analisis ekonomi adalah salah satu dari tiga analisis yang perlu dilakukan investor dalam penentuan keputusan investasinya. Analisis
ekonomi perlu dilakukan karena kecenderungan adanya hubungan yang kuat antara apa yang terjadi pada lingkungan
ekonomi makro dan kinerja suatu pasar modal.
Variabel Ekonomi Makro Produk
Domestik Bruto (PDB)
Tingkat
Pengangguran
Inflasi Tingkat
Bunga
Meramal Perubahan Pasar Modal
Untuk menghasilkan keputusan investasi yang tepat dan menguntungkan, belumlah cukup bagi investor jika hanya sekedar mengetahui
apa yang sedang terjadi di pasar modal saat ini dan mengapa hal itu bisa terjadi. Investor juga perlu tahu apa yang akan terjadi pada
pasar modal di masa yang akan datang.
Perubahan Variabel-Variabel Ekonomi Makro
Pengamatan terhadap perubahan beberapa variabel/indikator ekonomi makro seperti PDB, inflasi, tingkat bunga maupun nilai tukar mata
uang, dipercaya bisa membantu investor dalam meramalkan apa yang akan terjadi pada perubahan pasar modal. Misalnya, variabel tingkat
bunga bisa dipakai dalam meramalkan harga saham atau obligasi yang akan terjadi.
ANALISIS PERUSAHAAN
Analisis perusahaan, informasi laporan keuangan yang diterbitkan perusahaan merupakan salah satu jenis informasi yang paling mudah dan
paling murah didapatkan dibanding alternatif informasi lainnya. Di samping itu, informasi laporan keuangan akuntansi sudah cukup
menggambarkan kepada kita sejauh mana perkembangan kondisi perusahaan.
Kelemahan Pelaporan EPS dalam Laporan Keuangan Permasalahan
pelaporan earning yang akan
menimbulkan konflik kepentingan antara investor di satu sisi sebagai pengguna laporan
keuangan dan manajemen di sisi lainnya sebagai penyaji laporan keuangan. Lemahnya
kemampuan laporan keuangan
untuk menggambarkan kondisi perusahaan yang paling terkini.
Analisis Rasio Profitabilitas Perusahaan 1.
Return on Equity (ROE)
2.
Return on Asset (ROA)
Earning per Share Rumus menghitung EPS: 𝑙𝑎𝑏𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ 𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑏𝑢𝑛𝑔𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑗𝑎𝑘 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑎ℎ𝑎𝑚 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑒𝑑𝑎𝑟
EPS
=
EPS
= ROE x nilai buku per lembar saham
EPS
= laba bersih setelah bunga dan pajak x
jumlah modal sendiri EPS
= jumlah modal sendiri x jumlah saham
beredar
Price Earning Rate Rumus menghitung PER:
PER =
𝐷1/𝐸1 𝑘−𝑔
Dalam hal ini: D1/E1 = tingkat dividend payout ratio yang diharapkan k
= tingkat return yang diisyaratkan (tingkat return
bebas risiko + premi risiko) g
= tingkat pertumbuhan dividen yang
diharapkan (ROE x tingkat laba ditahan)
ANALISIS INDUSTRI Analisis
dan investor memerlukan metode yang
dapat digunakan untuk mengklasifikasikan industri dengan tepat. Salah satu sistem klasifikasi industri yang telah dikenal dan digunakan secara luas adalah sistem Standard Industrial Classification (SIC) yang didasarkan pada data sensus dan pengklasifikasian perusahaan berdasarkan produk dasar yang dihasilkan.
Pengtingnya Analisis Industri oleh Reilly dan Brown (1997) 1.
Studi mengenai kinerja tahunan industri, menunjukkan bahwa industri yang berbeda mempunyai tingkat return yang berbeda pula.
2.
Tingkat return masing-masing industri berbeda di setiap tahunnya.
3.
Tingkat return perusahaan-perusahaan di suatu industri yang sama, terlihat cukup beragam.
4.
Tingkat risiko berbagai industri juga beragam.
5.
Tingkat risiko suatu industri relatif stabil sepanjang waktu.
Estimasi Tingkat Keuntungan Industri 1.
Mengestimasi Earning Per Share (EPS) yang diharapkan dari suatu industri.
2.
Mengestimasi Price Earning Ratio (P/E) yang
diharapkan atau disebut juga sebagai ecpected earning multiplier industri. Selanjutnya, jika hasil kedua estimasi tersebut dikalikan, maka akan
diperoleh nilai akhir yang diharapkan dari suatu industri (expected ending value of industry).
Estimasi Earning Per Share Industri
Lima faktor yang menentukan intensitas persaingan dalam suatu industri adalah : 1.
Persaingan antara perusahaan yang ada dalam industri.
2.
Ancaman pemain baru.
3.
Ancaman adanya produk subtitusi.
4.
Bargaining power pembeli.
5.
Bargaining power pemasok.
Estimasi Earning Multiplier Suatu Industri
Dalam analisis makro, investor mempelajari
hubungan antara earning multiplier untuk industri dengan earning multiplier pasar.
Dalam analisis mikro, estimasi earning multiplier industri dilakukan dengan cara mengamati variabel-variabel yang mempenagruhi earning multiplier industri, seperti dividend-payout ratio (DPR),
tingkat return yang diisyaratkan dalam industri (k), dan tingkat pertumbuhan earning dan dividen industri yang diharapkan (g).