Bagaimana Menyelenggarakan Bible Camp untuk Anak? Bible Camp adalah salah satu program gereja yang sangat efektif untuk memenangkan anak bagi Kristus. Bible Camp biasanya menawarkan program yang seimbang antara pengajaran, penyembahan, persekutuan, rekreasi, dan ekspresi. Bible Camp pada umumnya diadakan bagi anak yang berusia 9-12 tahun dan remaja karena pada usia ini mereka suka bermain di luar lingkungan rumah, seperti hutan, sawah dan kebun. Mereka juga menyukai petualangan, baik secara fisik seperti memanjat, berkemah, menyusuri sungai, atau secara mental seperti melakukan permainan kelompok, perlombaan, dan sebagainya. Dalam sebuah Bible Camp, selain pengajaran Firman Tuhan, acara juga akan diisi dengan berbagai acara seperti rekreasi, olah raga, permainan, dan bermacam-macam aktivitas yang membangkitkan semangat petualangan anak . A. Pentingnya Bible Camp Anak Hingga saat ini Bible Camp dipercaya sebagai pola pendekatan yang baik untuk menanamkan nilai-nilai rohani pada anak. Dibandingkan dengan Sekolah Minggu, dimana anak hadir sekitar 1 jam untuk mengikuti ibadah, lalu anak pulang, Kegiatan Bible Camp memungkinkan anak tinggal selama beberapa hari. Hal ini membuat pengajaran Firman Tuhan dapat ditanamkan secara intensif dan lebih mendalam. Anak juga dapat terlibat secara langsung dalam berbagai bentuk aktivitas rohani, seperti: persekutuan doa bersama teman sekamar, melakukan saat teduh, atau PA (pemahaman alkitab) bersama. Sudah banyak yang membuktikan bahwa melalui Bible Camp, anak-anak menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi, kehidupan anak diubahkan oleh Kasih Kristus. anak-anak mengambil komitmen untuk melayani Tuhan, anak-anak bertekad untuk hidup lebih mantap dalam kekristenan, dan tidak sedikit pula anak-anak yang "menemukan" nilai dirinya, kepribadiannya, bahkan bakat/talenta yang dapat dikembangkan nya bagi kemuliaan nama Tuhan. Selain pengajaran Firman Tuhan yang sifatnya membangun dasar iman seorang anak, acara Bible Camp biasanya juga dilengkapi dengan berbagai langkah praktis dan aplikatif mengenai cara hidup seorang anak Tuhan sehingga anak dapat dengan mudah menyerap dan menerapkan materi tersebut sepulang dari Bible Camp. Singkatnya, banyak keputusan penting dalam hidup anak yang diambil saat mengikuti Bible Camp bila dibanding acara/kegiatan rohani lainnya. B. Perencanaan Bible Camp untuk Anak Bible Camp untuk anak sebaiknya direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya, paling tidak dua bulan sebelumnya. Baik guru/pendamping maupun anak harus menyadari bahwa Bible Camp bukanlah sekedar acara bermain dan rekreasi tanpa tujuan, namun melalui berbagai kegiatan yang menarik tersebut, Bible Camp didesain untuk memenuhi kebutuhan rohani anak. Hal terpenting yang perlu diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah kecermatan pengamatan terhadap kebutuhan anak dan kondisi Sekolah Minggu. Perencanaan harus mendetail dan jelas. Demikian juga dengan den gan persiapan, haruslah dikerjakan dengan t eliti. Beberapa hal penting lainnya yang harus diperhatikan dalam merencanakan Bible Camp adalah:
1. Tempat dan Lingkungan Bible Camp Tempat yang baik sangat menentukan keberhasilan sebuah Bible Camp. Karena itu jauh sebelumnya perlu diadakan survey untuk menentukan tempat yang cocok bagi penyelenggaraan Bible Camp tersebut. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan misalnya: jenis Camp (akan menggunakan fasilitas gedung atau tenda), sarana air, penerangan dan keamanan, serta lokasi. Tempat yang baik tidak selalu terletak di luar kota dengan lingkungan alam yang indah sehingga mempunyai daya tarik yang besar. Bila kondisi tidak memungkinkan, Bible Camp bisa pula diadakan hanya untuk 1 malam dan dapat dilaksanakan di halaman gereja (asal memenuhi syarat), atau di rumah salah satu anggota gereja yang memiliki halaman luas atau ruangan yang mampu menampung seluruh peserta Bible Camp. Selain itu, lingkungan Camp juga merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan program. Lingkungan harus baik, bersih, jauh dari aktivitas yang mengganggu dan tidak bising.
2. Program / Acara Bible Camp Program Camp yang baik akan menolong anak berkembang dan memiliki kerinduan untuk datang lagi pada acara serupa di waktu yang akan datang. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merencanakan program Bible Camp antara lain: a. Firman Tuhan sebagai pusat acara Di dalam Bible Camp, Firman Tuhan merupakan pusat. Jadi, berbagai aktivitas atau kegiatan menarik yang direncanakan harus mengarah pada Firman Tuhan yang akan disampaikan pada anak. b. Acara yang sesuai dengan kebutuhan anak Alkitab memandang manusia secara utuh dan menyeluruh (Lukas 2:40). Jadi, program Bible Camp hendaknya memenuhi kebutuhan rohani, fisik, mental dan emosional Anak. Beberapa alternatif bentuk acara yang biasa dilakukan dalam Bible Camp, misalnya: saat teduh, olah raga, makan bersama, PA (pemahaman Alkitab), ceramah, diskusi/aktivitas kelompok, rekreasi, mengerjakan ketrampilan, permainan/lomba, acara bebas, KKR, ibadah kamar, dan tentunya waktu istirahat yang cukup. Sebaiknya program disusun dengan memperhatikan keseimbangan antara ibadah (acara formal) dan rekreasi. Rencana program juga perlu mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan anak, serta keadaan dan situasi setempat. Siapkan berbagai acara "cadangan" bila terjadi hal-hal di luar rencana (misalnya: hujan, angin keras, k eras, ada tanah longsor di sekitar lokasi, dsb.). c. Roh Kudus sebagai penolong utama Dalam Bible Camp, biarkanlah Roh Kudus bekerja sebebas-bebasnya, baik melalui pemberitaan Firman Tuhan, aktivitas, persekutuan di tenda/kamar, rekreasi, acara makan dan segi-segi kehidupan Camp lainnya. Tugas seorang konselor/guru/pendamping yang mendampingi anak adalah terus mendoakan dan melayani mereka, sambil memberi teladan mengenai kehidupan kekristenan. Pada saat menyusun program Camp ini, ingatlah bahwa Tuhan bekerja dalam segala waktu dan acara Camp. 3. Promosi Bible Camp Paling tidak sebulan sebelum Bible Camp diadakan, informasi mengenainya sudah harus disampaikan baik pada anak maupun pada orangtua dan jemaat gereja. Media yang digunakan dapat berupa pemberitahuan lisan di kelas Sekolah Minggu, buletin, selebaran, warta gereja, poster, spanduk, dan lainnya. Dalam promosi tersebut informasi yang disampaikan adalah waktu pelaksanaan Bible Camp, tempat, dan program-program apa saja yang ditawarkan. 4. Peserta Peserta yang ikut sebaiknya dibatasi anak-anak usia 9-12 tahun (untuk Camp Anak) dan usia SLTP dan SLTA (untuk Camp pra-remaja dan remaja), dimana anak-anak ini pada umumnya sudah dapat mengurus dirinya sendiri. Setiap peserta harus mendapatkan surat ijin dari orangtua. Panitia juga harus menentukan barang pribadi apa saja yang perlu dibawa oleh setiap peserta, dan barang apa yang dilarang untuk dibawa. C. Panitia dan Guru yang Terlibat dalam Bible Camp Seluruh staf dan panitia yang terlibat dalam Bible Camp, baik yang bertugas sebagai pemimpin kelompok tenda/kamar, pemimpin saat teduh, pemimpin doa, pemimpin pujian dan penyembahan, pemimpin sharing, pemberi kotbah, konselor (yang akan mendampingi anak) dan sebagainya sebaiknya diberi pelatihan khusus, sehingga mereka mempunyai ketrampilan dalam menjalankan tugasnya. Demikian pula sebaiknya dibentuk tim doa khusus dari panitia untuk berdoa bagi setiap acara dan kegiatan yang dilaksanakan dalam Bible Camp. Salah satu dampak positif Bible Camp adalah pendamping/Guru Sekolah Minggu dapat lebih mengenal dan memahami anak-anak (terutama anak-anak asuhnya sendiri), karena selama 24 jam guru/pendamping berada di sisi anak-anak itu. Guru belajar bersama anak, bermain bersama anak, bersekutu dan berdoa bersama be rsama anak. Dengan demikian melalui Bible Camp, Guru Sekolah Minggu dan anak akan semakin dipersatukan. Kiranya informasi di atas dapat menolong Anda dalam mempersiapkan sebuah Bible Camp. Selamat melayani! P.Alexander Mardalis,Pr
Membimbing Anak Secara Pribadi dalam Bible Camp Besar kemungkinan anak akan memberi respons terhadap pemberitaan Firman Tuhan saat mengikuti Bible Camp. Untuk itu para guru/pendamping yang bertugas/konselor harus dapat memanfaatkan kesempatan ini dalam memberikan bimbingan lebih lanjut secara pribadi kepada anak tersebut. A. Persiapan dan Langkah Awal (Pengantar Umum/Pengarahan peserta) Sebelum memulai, guru/konselor/pendamping harus berdoa kepada Tuhan agar diberi kepekaan serta pimpinan untuk mengetahui siapa anak yang perlu mendapat bimbingan secara pribadi, dan apa saja yang perlu dikatakan / disampaikan pada anak tersebut. Biasanya dalam acara Misa Pembukaan, anak akan menerima tantangan atau ajakan sebagai respons dari Firman Tuhan yang diberitakan. Entah itu dengan cara mengangkat tangan, berdiri di tempat, atau maju ke altar. Tantangan atau ajakan tersebut harus jelas dan mudah dimengerti oleh anak, apakah itu tantangan untuk menerima Yesus sebagai Juruselamat, ataukah ajakan untuk makin rajin belajar Alkitab, dsb. Seorang guru Pendamping atau konselor perlu mengambil sikap seperti layaknya seorang dokter, yang bertanya tentang gejala sakit si pasien. Dari situlah diharapkan konselor dapat mengetahui inti permasalahan anak untuk anak dapat mengambil keputusan secara sadar. Guru atau konselor harus dapat membedakan kebutuhan anak yang dibimbingnya, apakah dia baru mengambil keputusan untuk menerima Kristus, apakah dia sudah menerima Kristus tapi masih ada keraguan di dalam hatinya, apakah dia memerlukan kepastian akan keselamatannya, apakah dia memiliki permasalahan yang mengganggu pikirannya, ataukah dia hanya ikut-ikutan saja. Pada awal percakapan/bimbingan, temuilah anak secara pribadi dan tanyakan padanya apa yang membuat dia mengambil keputusan (entah dengan mengangkat tangan, berdiri, atau maju). Sediakan waktu bagi anak untuk menjawab pertanyaan anda tersebut. Sementara itu mintalah pimpinan Roh Kudus agar anda mendapat kepekaan rohani. Seringkali apa yang tampak di luar hanyalah "gejala"nya saja, sementara inti permasalahannya masih harus ditemukan bersama. Kadang-kadang seorang anak yang sudah pernah menerima Kristus akan mengambil keputusan lagi (entah dengan mengangkat tangan, berdiri, atau maju ke altar) saat ada ajakan untuk menerima Kristus. Jangan lalaikan dia, karena kejadian tersebut justru menunjukkan bahwa anak ini mempunyai suatu keperluan yang harus dilayani. Mungkin dia tidak memiliki kepastian akan keselamatannya (1 Yohanes 5:11-13), mungkin ia tidak dapat mengatasi dosa yang sudah dilakukannya setelah menerima Kritus (1 Yohanes 1:9), mungkin ia memiliki beban khusus dalam hatinya (1 Yohanes 5:14-15), atau mungkin ia ingin mempersembahkan seluruh hidupnya kepada Tuhan (Roma 12:1-2). B. Membimbing Dua Tipe Anak Pada tahap ini, konselor dihadapkan pada 2 kemungkinan, apakah anak yang dilayaninya belum menerima Kristus, atau sudah menerima Kristus. Bagi anak yang belum menerima Kristus, anda dapat menolong dan membimbing dia bagaimana untuk menerima Kristus. Mengenai hal ini, anda dapat meminta anak membaca Yohanes 3:16, dan tekankan bahwa berita keselamatan tersebut ditujukan bagi dirinya. Gantilah kata "dunia" pada ayat tesebut dengan nama anak itu. Hal ini akan menolong anak itu mengerti akan ajakan Allah kepadanya secara pribadi. Selanjutnya mintalah anak membaca Wahyu 3:20, dan katakan bahwa kita tidak cukup hanya tahu bahwa Yesus mati untuk dosa-dosa kita, namun kita juga harus menerima DIA di dalam hati kita. Maukah kamu menerima Yesus sekarang? Pimpinlah dia untuk berdoa menerima Kristus, dan berharaplah pada Roh Kudus untuk meyakinkan anak itu bahwa ia telah selamat. Bila anak tersebut sudah menerima Kristus sebagai Juruselamat, maka konselor dapat memberikan bimbingan lanjut terhadap anak tersebut, karena ada kemungkinan anak tersebut menghadapi permasalahan lain dalam dirinya. Menurut seorang penginjil yang bernama Oswald Smith dalam bukunya "The Consuming Fire" (Api yang Menghanguskan) ada 3 jenis persoalan yang sedang dihadapi seorang anak Tuhan: Keragu-raguan tentang keselamatan Keputus-asaan karena kegagalan Kemunduran ke dalam dosa
Cara membimbing anak yang menghadapi permasalahan tersebut antara lain; 1. Anak yang ragu tentang keselamatannya Bacalah 1 Yohanes 5:13 bersama dengan deng an anak. Jelaskan bahwa b ahwa kalau dia sungguh percaya ayat itu benar, maka dia juga harus yakin bahwa ia telah diselamatkan. Ajar dia untuk berpegang teguh pada Firman Tuhan, dan bukan pada perasaan atau pikirannya sendiri. Selanjutnya ajaklah anak untuk berdoa kepada Yesus untuk bersyukur karena dia telah diselamatkan (meski perasaan ragu masih mungkin akan mengganggunya lagi). 2. Anak yang putus asa/merasa hidupnya gagal Bacalah Matius 11:28; Filipi 4:13; 1 Yohanes 4:4 atau 1 Korintus 15:57. Jelaskan bahwa setiap anak Tuhan memang akan senantiasa menerima berbagai kesulitan dan masalah dalam hidupnya. Tapi, dia tidak perlu takut atau putus asa karena Tuhan senantiasa menyertainya, memberi kekuatan, bahkan telah menyediakan kemenangan. Bandingkan 1 Petrus 5:8, 1 Yohanes 3:8, dan Roma 6:14. Selanjutnya ajaklah anak berdoa untuk bersyukur atas janji Tuhan, dan ingatkan untuk selalu bersandar hanya kepada Tuhan. Berikan semangat pada anak untuk terus giat belajar Firman Tuhan. 3. Anak yang mengalami kemunduran ke dalam dosa Bacalah 1 Yohanes 1:9. Jelaskan pada anak bahwa Tuhan mau supaya kita "mengakui dosa-dosa" kita, dan bila kita mau melakukannya Tuhan menyatakan dengan jelas bahwa ia akan segera diampuni dan disucikan kembali. Hal tersebut akan membebaskan anak dari berbagai permasalahan batin yang menekannya. selanjutnya ajaklah anak berdoa untuk mengakui dosadosanya di hadapan Tuhan, dan bersyukur karena Tuhan mau mengampuni serta menyucikan dirinya kembali, dan mintalah Tuhan memberi kekuatan supaya dia tidak lagi meneruskan perbuatan dosanya itu. C. Bimbingan Lanjutan Seusai Bible Camp, usahakan sebisa mungkin untuk tetap berhubungan dengan anak yang anda bimbing, paling tidak beberapa waktu setelah Bible Camp anda dapat mengundang anak tersebut untuk makan bersama / sekedar jalan-jalan sambil anda membicarakan mengenai perkembangan dari keputusan yang telah diambilnya saat Bible Camp tersebut. Pernahkah terpikir dalam benak anda, bahwa saat ini ada banyak anak yang tidak memiliki seseorang yang mengasihinya atau yang dapat menolong mereka dalam hal-hal rohani? Mungkin andalah orang yang dikirim Tuhan untuk membukakan jalan bagi masa depan anak itu di dalam Tuhan.
Permainan dalam Bible Camp Berikut ini ada beberapa macam ide permainan yang dapat anda gunakan saat mengadakan Bible Camp: A. Tarik Tambang Alkitab Pelaksanaan: Buatlah dua regu yang masing-masing terdiri dari lima anak. Sediakan tali tambang dan mintalah lima anak pada regu pertama untuk berbaris sambil memegang tali pada ujung yang satu, sedangkan pada ujung yang lain pada regu lawan juga berbaris sambil memegang tali, seperti mau mengadakan tarik tambang. Pada permainan ini anak tidak menarik tambang melainkan adu cepat menjawab pertanyaan yang diajukan gurunya. Tarikan/pertanyaan diajukan hanya pada anak paling depan yang berdiri saling berhadapan dengan lawannya. Anggota lain yang berdiri dibelakang boleh membisiki jawaban, dan tidak boleh keras-keras supaya tidak terdengar oleh lawannya, namun yang memberikan jawaban tetap anak yang paling depan. Ketika pertanyaan diajukan, anak di depan yang berhasil menjawab dan mendahului lawannya akan mendapat angka. Regu yang mendapat angka ini maju sepanjang 30 cm. Sesudah tarikan pertama selesai, kedua anak yang di depan (dari kedua belah pihak) pindah ke belakang barisannya masing-masing. Selanjutnya orang kedua pada masing-masing regu menjadi jurubicara bagi regu tersebut. Apabila salah satu anak dapat dap at menjawab maka regu mereka boleh maju 30 cm, dan orang kedua pindah ke barisan paling belakang. Demikian seterusnya sampai anak yang ke lima. Yang menang adalah regu yang dapat menjawab pertanyaan lebih banyak dari pada lawannya, dan yang mendapat tali lebih panjang dari lawannya. B. Pemimpin Misterius Pelaksanaan: Mintalah anak-anak duduk bersila di lantai dalam bentuk lingkaran. Minta salah satu anak untuk keluar ruangan selama kira-kira 2 menit. Kemudian pilihlah seorang anak dari antara anak-anak yang ada dalam ruangan untuk menjadi pemimpin misterius. Minta anak-anak untuk mengikuti apa yang dilakukan oleh pemimpin misterius tadi (misalnya: menggaruk tangan, memegang kepala, menepuk lutut, dll). Gerakan itu berubah-ubah setiap 30 detik. Kemudian mintalah anak yang di luar tadi masuk dan menebak siapa seorang pemimpin misterius yang ada dalam kelompok itu (saat melakukan gerakan dapat diiringi musik). Bila pemimpin misterius telah ditemukan, ulangi permainan tadi dan anak memilih lagi pemimpin misterius yang baru. Dengarkan bagaimana Tuhan Yesus juga menjadi pemimpin misterius di tengah-tengah kita. Bacalah Yohanes 1:14. Dalam permainan tadi, di antara kamu ada yang tidak tahu siapa pemimpin misterius tadi, tapi ia pasti ada di tengah-tengah kita. Bagaimana caranya Tuhan ada dalam kelompok kita setiap saat? Mudah atau sukarkah untuk mengetahui bahwa Tuhan itu ada/ hadir? Jelaskan! Bagaimana caranya engkau menemukan siapa pemimpin misterius itu? Apakah cara itu dapat menolongmu untuk menemukan kehadiran Tuhan di tengah kita? Mengapa? Saat kita mencari kehadiran Tuhan di tengah kita, temukan sesuatu di sekeliling kita yang dapat menunjuk kepada-Nya. C. Mobil Injil Pelaksanaan: Permainan ini dapat dilakukan di dalam maupun di luar ruangan. Para peserta duduk berkeliling. Pemimpin permaian memberikan nama samaran kepada beberapa peserta sesuai dengan bagian-bagian yang diperlukan. Misalnya; Roda (4 orang), Jendela (4 orang), Rem (1 orang), Sopir (1 orang), polisi lalu lintas (1 orang), sisanya sebagai penumpang atau anggota pasukan Injil. Pemimpin menceritakan seluk- beluk beluk “Mobil Injil” tersebut. Bila nama samaran orang yang menjadi salah satu bagian “Mobil Injil” disebutkan misalnya: Roda berarti 4 orang di tunjuk menjadi roda, ia harus berdiri dan berputar di tempat satu kali. Tetapi, bila pemimpin menyebut “Mobil Injil”, maka semua orang harus berdiri dan berputar di tempat sebanyak satu kali, kecuali yang menjadi polisi lalu lintas. Orang yang namanya disebutkan, tetapi tidak berdiri dan berputar di tempat, juga yang salah atau yang berdiri sewaktu nama orang lain disebutkan, harus dihukum. Untuk itu, pemimpin harus memilih salah seorang dari antara para peserta untuk mengawasi siapa saja yang melanggar aturan.
Contoh: Hari ini cuaca cerah. Kita akan pergi ke desa Lingga untuk mewartakan Injil. Mari kita semua naik Mobil Injil. Para anggotanya harus segera masuk kedalam mobil. Mobil mobil. Mobil Injil kita baru di beli. Rodanya baik sekali, demikian pula dengan Remnya. Lihat, jendelanya juga berkilap. Kita mempunyai sorang Sopir yang baik pula. Sungguh nyaman mobil ini untuk di tumpangi. Tut...tut..., Mobil Mobil Injil itu pun mulai berjalan. Hati-hati, di depan ada seorang Polisi Lalu Lintas. Sekarang Mobil Injil itu sudah berada di jalan yang menuju desa Lingga. Wah, jalannya berbatu-batu. Tentu Mobil Injil kita akan bergoyang nanti dan Anggota Pasuka Injil (semua peserta/anggota PI berputar 1 kali) kita akan kewalahan. Sopir menginjak gas dengan tenang dan tiba-tiba mendadak menginjak Rem. menginjak Rem. Oh, rupanya kita sudah sampai tujuan. Para anggota pasukan Injil itu Injil itu turun dari Mobil dari Mobil Injil. Kita harus rajin dan tekun mewartakan Injil demi Tuhan. Penjelasan/reflleksi atas permainan: Tujuan permainan ini adalah mengajarkan agar kita selalu rajin dan tekun mewartakan Injil ketempat-tempat yang belum pernah mendengar kabar gembira. (bdk. Rm. 10:15) Pertanyaan Refleksi. 1. Bagaimana menjadi pewarta Injil itu? 2. Siapa yang dapat menjadi menjad i pewarta Injil?
D. MENGHAFALKAN AYAT DENGAN CARA YANG FUN
Ngapalin ayat yang berurutan itu susah ya... misalnya ngapalin buah roh, soalnya suka kebalik balik. Ada cara nih supaya kita bisa ngapalin dengan cepat dan fun. Maenin ice breaker ini di acara gerejamu, pasti deh kamu jadi cepet apal. Icebreaker ini asyiknya dimaenkan di kelompok besar, bisa di indoor atau di outdoor. Persiapan: 1. Siapin 3 ayat ini yaitu Galatia 5:22-23, Filipi 4:8 dan 1 Korintus 13:4-7 2. Tulis di selembar kartu rada tebal tapi jangan terlalu besar, penggalan-penggalan ayat itu. Misalnya 'kasih itu', 'sabar', 'murah hati', 'tidak cemburu' dst. 3. Kalo semua ayat udah dituliskan di kartu, dilipat supaya tidak keliatan, diacak-acak dan kumpulkan jadi satu. Cara mainnya: 1. Minta semua peserta untuk menghafalkan ketiga ayat tadi. Kalo udah hafal, jangan boleh nyontek. 2. Minta semua peserta untuk mengambil masing-masing satu kartu. Dibukanya harus bersamaan. 3. Setelah semua peserta memperoleh kartu, buka kartunya bersama-sama. 4. Minta peserta untuk menyusun kartu sama seperti bunyi ayat yang sudah dihafalkan tadi. Caranya dengan berdiri berjajar sesuai bunyi bun yi ayat tadi. 5. Peserta secara otomatis akan berusaha mencari teman-temannya yang memperoleh kartu dengan alamat ayat yang sama. 6. Beri waktu yang cukup singkat supaya permainan bertambah seru. 7. Kelompok yang paling cepat menyusun ayat dengan benarlah yang memenangan permainan ini. 8. Bila dirasa ayat terlalu banyak, mungkin cukup memakai dua ayat saja, atau ayat yang mirip. Seru kan? Kalo seru gini, pasti deh jadi cepet inget ayatnya kan?
E. MANA NAMA YANG BENAR?
Kalian pasti nggak asing dengan nama-nama di bawah ini. Tapi kalian suka memperhatikan ejaan namanya nggak? Coba dites sedikit, mana sih nama yang bener, menurut Alkitab terbitan LAI versi terjemahan baru. Batsyeba / Barsyeba Simson / Samson Ruth / Rut Ester / Esther Amnon / Amnom Absalom / Absalon Rakhel / Rahel Mordekai / Mordekhai Iskak / Ishak / Isak Artahsasta / Arthasasta Daud / Daut Goliat / Goliath Delila / Delilah Miriam / Miryam / Mariam Tabita / Tabitha Ribka / Ribkah Thomas / Tomas Ahasweros / Ahasyweros Martha / Marta Sara / Sarah Ismael / Ismail Yonatan / Yonathan Darius / Dairus Elisabet / Elisabeth Esra / Ezra Pinehas / Pineas Hana / Hanna
F.
PETRUS ATAU PAULUS?
Penjelasan: Petrus adalah murid Tuhan Yesus dan di d i Alkitab banyak tertulis tentang mujizat-mujizat yang dilakukan oleh Petrus. Sedangkan Paulus adalah rasul besar yang juga sering melakukan mujizatmujizat. Bisakah kalian membedakan mujizat mana yang dilakukan oleh Petrus atau Paulus? Jawabannya ada di Kisah Para Rasul ya 1. Siapakah yang membangkitkan Eutikhus, seorang pemuda yang jatuh dari lantai 2? 2. Siapakah yang membangkitkan Dorkas atau Tabita, seorang penjahit baju yang tinggal di Yope? 3. Eneas, selama 8 tahun berbaring di tempat tidur karena lumpuh, disembuhkan oleh Petrus atau Paulus? 4. Di Listra, ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya dan lumpuh sejak ia dilahirkan. Siapa yang menyembuhkannya? 5. Di dekat pintu gerbang Bait Allah yang bernama Gerbang Indah, ada seorang laki-laki lumpuh sejak lahir. Pekerjaannya meminta-minta setiap hari. Petrus atau Pau lus yang menyembuhkannya? 6. Elimas atau Baryesus, seorang tukang sihir, matanya d ibuat buta oleh Petrus atau Paulus?
7. Petrus atau Paulus kah yang digigit tangannya oleh ular beludak tapi tidak mati? 8. Petrus atau Paulus kah yang dipenjara di Filipi kemudian terjadi gempa bumi yang hebat sehingga semua belenggunya terlepas? 9. Petrus atau Paulus kah yang pada tengah malam dituntun malaikat keluar dari penjara? 10. Petrus atau Paulus kah yang memberitakan Injil kepada Kornelius, seorang perwira Italia?
G. CARI PERJANJIAN BARU
Ada kotak acak kata di atas Coba cari semua nama kitab di Perjanjian Baru. Hafal nggak? Kalo nggak, boleh ngintip di Alkitab kok. Ada 29 kitab ya...
H. UNTUK SIAPAKAH FIRMAN INI?
Kita suka sekali menghafalkan ayat Alkitab karena bagus dan menolong hidup kita. Tapi mungkin nggak terlalu merhatiin sebetulnya ayat a yat itu ditujukan pada siapa sih waktu difirmankan pada jaman dulu. Seperti ayat mas di bawah ini, ditujukan pada siapa ya? 1. Matius 28:19-20 Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa muridKu dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir jaman. 2. Matius 5-7 Khotbah di bukit. 3. Roma 8:28 Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah. 4. Yohanes 4:23-24 Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian. Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembahNya dalam roh dan kebenaran. 5. Yohanes 11:5-26 Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepadaKu, ia akan hidup walaupun sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepadaKu, tidak akan mati selama-lamanya. 6. Yohanes 3:16 Karena begitu besar b esar kasih Allah akan dunia ini, sehingga sehin gga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. 7. Yohanes 15:5 Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. 8. Yeremia 29:11 Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada padaKu mengenai kamu, demikianlah firman Tuhan, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan
I.
KAPAL PESIAR
Perlengkapan : tali tambang 1. Buat kapal pesiar dengan cara seluruh peserta membuat lingkaran. Sambil menyanyikan lagu „Jalan serta Yesus‟, peserta berjalan berkeliling. Tiap kali mengucapkan kata „jalan‟ maka peserta berputar arah. 2. Buat sebuah sekoci dengan cara menaruh tali tambang membentuk lingkaran di tengah-tengah peserta. 3. Pemandu acara menceritakan pemandangan alam di sekitar kapal bagaikan seorang pemandu wisata. Selain itu, dia juga menceritakan cuaca yang cerah, langit yang biru dll. Tiba-tiba cuaca berubah drastis, langit menjadi gelap, ombak mulai tinggi, angin bertiup kencang. Dan makin lama cuaca makin bertambah parah sampai akhirnya pemandu acara berk ata „kapal karam‟. 4. Kalo pemandu acara berkata „kapal karam‟ maka semua peserta secepatnya berlari masuk ke sekoci. Yang nggak berhasil masuk ke sekoci berarti tenggelam dan harus keluar da ri permainan. Kalo ada peserta yang berlari ke sekoci padahal kapal belum karam maka peserta tersebut dinyatakan hanyut dan harus keluar dari permainan.
5. Permainan akan bertambah seru apabila pemandu acara dapat merubah-rubah kondisi cuaca dengan cepat. Sekocinya pun bisa dibuat semakin lama semakin kecil. J.
LEMBARAN KALENDAR
Perlengkapan: kalendar harian bekas (kalendar yang setiap ganti hari harus disobek) Permainan ini dimainkan perorangan. 1. Bagikan kalendar kepada masing-masing peserta ketika mereka masuk ke ruangan. Tanggal ganjil untuk peserta pria dan tanggal genap untuk peserta wanita. 2. Ajak peserta untuk: a. Berkumpul sesuai dengan nama bulan yang sama b. Berkumpul sesuai dengan nama hari yang sama c. Berkumpul sesuai dengan tanggal yang sama d. Mencari pasangan. Caranya umumkan angka antara 35 sampai dengan 55. Minta peserta untuk mencari peserta lain sehingga jika angka mereka berdua dijumlahkan hasilnya sama dengan angka yang Anda sebutkan. Misalnya, Anda menyebutan angka 45, peserta yang memiliki angka 17 harus mencari peserta yang memiliki angka 28. Peserta yang memiliki angka 30 mencari peserta yang memiliki angka 15. 3. Supaya permainan bertambah seru, beri batas waktu yang cukup singkat untuk masing-masing pertanyaan.
K. APA SIH JABATAN MEREKA???
Banyak banget tokoh Alkitab disebutin dan mereka masing-masing punya jabatan. Ada yang Nabi, Imam, Raja, Hakim atau Rasul. Kita buat permainannya yukkk... Peralatan: - tulis semua nama Nabi, Imam, Raja, Hakim dan Rasul dalam Alkitab, masing-masing di sebuah kertas kecil. Cari yang banyak ya... - tempelkan kertas nama itu di salah satu ujung sedotan - siapkan gelas sebanyak 7 buah. - tempelkan tulisan 'Nabi', 'Imam', 'Raja', 'Hakim' dan 'Rasul' di masing-masing gelas tadi. Satu gelas lagi bertuliskan 'Ragu-ragu'. Satu gelas lagi un tuk tempat sedotan yang sudah disiapkan tadi. Cara mainnya: 1. Bagi peserta kedalam kelompok-kelompok kecil beranggotakan 5-7 orang. Suruh mereka berbaris. 2. Kemudian tempatkan 7 buah gelas yang sudah disiapkan tadi di depan masing-masing kelompok. Beri jarak beberapa centimeter. 3. Tugas mereka adalah memasukkan sedotan nama tadi kedalam gelas yang benar. Misalnya sedotan Musa, dimasukkan ke dalam gelas 'Nabi'. Sedotan Paulus, dimasukkan ke dalam gelas 'Rasul' dst dst dst sampai semua sedotan habis. 4. Mereka harus melakukannya secara bergiliran. Masing-masing orang hanya boleh mengambil satu sedotan pada waktu giliran mereka. 5. Kalo seandainya mereka nggak tahu harus dimasukkan kemana, mereka boleh memasukkannya ke dalam gelas 'Ragu-ragu'. Kalo nanti ada waktu sisa, mereka boleh mengeceknya lagi. 6. Beri waktu 15-30 menit untuk permainan ini. 7. Kelompok yang menang adalah kelompok yang paling banyak jawaban benarnya.
L. PESAN BERANTAI
Permainan ini bisa dimainkan untuk kelompok besar atau sedang, karena akan dibagi kelompok dan tiap kelompok beranggotakan minimal 5 orang. Minta masing-masing kelompok untuk berbaris rapi. Berikan sebuah kertas plus bolpen kepada anggota kelompok yang paling depan. Cara permainannya adalah meneruskan pesan rahasia kepada anggota kelompok yang lain yang berbaris di depannya dengan cara menuliskan pesan tersebut di punggung mereka. Bila pesan itu sudah sampai kepada anggota kelompok yang paling depan, dia harus menuliskannya di kertas yang dipegangnya kemudian segera menyerahkannya kepada pemimpin acara. Beri waktu 5 menit untuk permainan ini. Kelompok yang paling cepat mengumpulkan pesan rahasia itu dan benar, menjadi pemenangnya. Pesan rahasianya bisa bermacam-macam, terserah pemimpin acara. Salah satu ide yang cukup rame adalah alamat ayat di Alkitab yang mengandung nama benda. Kemudian setelah mereka mendapatkan pesan rahasianya, mereka harus membuka Alkitab mereka dan mengumpulkan nama benda yang dimaksud disitu. Jadi tugas mereka sebenarnya adalah mengumpulkan benda benda yang disebutkan di alamat ayat Alkitab yang telah mereka dapatkan lewat pesan berantai tadi. Pesan rahasianya bisa lebih dari satu.
M. CINDERELLA
Permainan yang gampang sekali, rame dan nggak butuh perlengkapan yang ribet. Semakin banyak peserta, semakin rame permainannya. Dinamain Cinderella karena tugas peserta adalah mencari siapa pemilik sepatu yang dipegangnya dan berkenalan dengannya. Seperti Cinderella yang kehilangan sepatunya di suatu pesta dansa. 1. Semua peserta harus melepaskan sepatu/sandal kanannya lalu dikumpullin jadi satu. 2. Setelah itu, masing-masing peserta mengambil sepatu yang telah dikumpulkan itu sambil menutup matanya (kalo nggak sambil tutup mata, bisa-bisa sepatu punyanya sendiri yang diambil. Kalo begini khan nggak jadi maennya) 3. Pada hitungan ketiga, semua peserta membuka mata dan mulai mencari siapa pemilik sepatu yang dipegangnya itu. Kasih batas waktu yang cukup supaya semua peserta berhasil menemukan pemilik sepatu. 4. Kalo pemilik sepatu udah ketemu,maka mereka harus saling berkenalan. Minimal harus ha rus tahu 3 fakta tentang orang itu misalnya hobby, makanan mak anan favorit, jumlah saudara dll dll. 5. Setelah waktunya habis, semua peserta diberi kesempatan untuk memperkenalkan Cinderellanya masing-masing.
N. JANJI TUHAN
Di Alkitab itu banyak banget janji Tuhan. Sangking banyaknya kita suka nggak inget satu-satu. Jaman Perjanjian Lama, kalo misalnya nih Abraham Ab raham menerima janji Tuhan trus digenapi, Abraham bakal bikin mezbah untuk menyembah Tuhan. Gimana kalo kita tiru juga. Supaya kita juga tau semua janji Tuhan. Kalo kita lupa janji Tuhan, gimana bisa janji itu digenapi dalam hidup kita? Iya nggak?
Peralatan: - Alkitab - Alat tulis - Batu atau kotak kemasan yang tidak terpakai (beraneka ragam bentuknya), jumlahnya harus banyak, disesuaikan dengan jumlah peserta/kelompok - Selotif/lem - Kertas yang sudah dipotong kecil, kira-kira cukup buat menuliskan ayat atau alamat ayat Cara mainnya: Bagi peserta kedalam kelompok-kelompok kecil bila pesertanya banyak. Masing-masing peserta harus bawa Alkitab karena ini adalah senjata permainannya. Taruh batu/kotak, kertas dan selotif/lem di tengah-tengah ruan gan atau di tempat yang strategis supaya setiap kelompok bisa mengambilnya dengan gampang dan cepat. Minta semua kelompok untuk mencari janji Tuhan dalam Alkitab sebanyak-banyaknya. Bila sudah menemukan, tuliskan janji itu lengkap beserta alamat ayatnya di atas kertas. Tempelkan diatas batu/kotak yang sudah tersedia. Susun menjadi sebuah mezbah. Harus hati-hati jangan sampe jatuh. Beri batas waktu supaya permainan bertambah seru. Kelompok yang menang adalah kelompok yang berhasil menemukan janji Tuhan paling banyak dan mezbah tersusun rapi.
O. PESAN BERANTAI (ice breaker)
Permainan ini bisa dimainkan untuk kelompok besar atau sedang, karena akan dibagi kelompok dan tiap kelompok beranggotakan minimal 5 orang. Minta masing-masing kelompok untuk berbaris rapi. Berikan sebuah ke rtas plus bolpen kepada anggota kelompok yang paling depan. Cara permainannya adalah meneruskan pesan rahasia kepada anggota kelompok yang lain yang berbaris di depannya dengan cara menuliskan pesan tersebut di punggung mereka. Bila pesan itu sudah sampai kepada anggota kelompok yang paling depan, dia harus menuliskannya di kertas yang dipegangnya kemudian segera menyerahkannya kepada pemimpin acara. Beri waktu 5 menit untuk permainan ini. Kelompok yang paling cepat mengumpulkan pesan rahasia itu dan benar, menjadi pemenangnya. Pesan rahasianya bisa bermacam-macam, terserah pemimpin acara. Salah satu ide yang cukup rame adalah alamat ayat di Alkitab yang mengandung nama benda. Kemudian setelah mereka mendapatkan pesan rahasianya, mereka harus membuka Alkitab mereka dan mengumpulkan nama benda yang dimaksud disitu. Jadi tugas mereka sebenarnya adalah mengumpulkan benda benda yang disebutkan di alamat ayat Alkitab yang telah mereka dapatkan lewat pesan berantai tadi. Pesan rahasianya bisa lebih dari satu.
P.
MENGHAFAL NAMA
Perlengkapan: name card bertuliskan nama tokoh-tokoh Alkitab sebanyak jumlah peserta Permainan ini lebih cocok dimainkan di kelompok yang sudah saling mengenal, tidak cocok dimainkan di kelompok baru yang belum saling mengenal. 1. Minta peserta untuk memakai name card itu. 2. Beri waktu sekitar 30 menit untuk peserta menghafalkan „nama baru‟ mereka sebanyak seban yak banyaknya. 3. Setelah waktu habis, minta semua peserta untuk menyembunyikan name card mereka. 4. Pemimpin permainan kemudian mengecek apakah mereka sudah menghafal dengan baik atau tidak. Tentu saja yang menang adalah yang bisa menghafal paling banyak. 5. Terakhir, pemimpin permainan dapat juga mengecek apakah mereka sendiri hafal nama baru mereka atau tidak. Mungkin saja karena sibuk menghafalkan nama orang lain, sampai lupa dengan namanya sendiri.
Q. Outbound Kitab Suci Peserta dibagi dalam kelompok 7-10 orang. Dalam setiap perhentian sebelum permainan Outbound di mulai peserta di minta untu menjawab atau melaksanakan kuis Kitab Suci. Kalau peserta bisa menjawab barulah mereka bisa melanjutkan perjalanan/permainan. Pertanyaan bisa disiapkan oleh pendamping/panitia yang bebrbicara seputar Kitab Suci atau Gereja atau pengenalan Alat Liturgi dalam Perayaan Ekaristi dll secara kretaif.