BAB I (Pendahuluan) Nepotisme

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Latar Be Bela lakan kang g Kata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti “keponakan” atau “cucu”, “cucu”, secara secara istila istilah h berart berartii mendahu mendahuluk lukan an anggota anggota keluar keluarga ga atau atau kawan kawan dalam memberikan pekerjaan atau hak istimewa (Chambers Murray Latinngl nglis ish h !ict !ictio iona nary ry,, "#$%& "#$%&'' Menur Menurut ut Kamu Kamuss esa esarr aha ahasa sa )ndo )ndones nesia ia,, nepotisme nepotisme dapat berarti berarti ("& perilaku yang memperlihat memperlihatkan kan kesukaan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat* (+& kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan& sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkun lingkungan gan pemeri pemerinta ntah* h* (%& tindak tindakan an memili memilih h keraba kerabatt atau atau sanak sanak saudar saudaraa sendiri sendiri untuk memegang memegang pemerintahan' pemerintahan' edangkan menurut menurut ndang-undang ndang-undang .emberantasan /indak .idana Korupsi 0o' +$ /ahun "### .asal " 1yat 2, nepotisme nepotisme adalah setiap perbuatan perbuatan .enyelenggar .enyelenggaraa 0egara secara melawan melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara' 0epotisme juga dapat diartikan sebagai upaya dan tindakan seseorang (yang mempunyai kedudukan dan jabatan& menempatkan sanak saudara dan anggota keluarga besar, di berbagai jabatan dan kedudukan sehingga menguntungkannya (.ope, +33%&' 0epotisme biasanya dilakukan oleh para pejabat atau pemegang kekuasaan pemerintah lokal sampai nasional, pemimpin perusahan negara, pemimpin militer maupun sipil, serta tokohtokoh tokoh politi politik' k' Mereka Mereka menemp menempatka atkan n para para anggota anggota atau atau kaum kaum keluar keluargany ganyaa tanpa mempertimbangkan kapasitas dan kualitasnya' 4alaupu alaupun n prakte praktek k nepoti nepotisme sme ini sudah sudah berlan berlangsu gsung ng sejak sejak lama, lama, istil istilah ah nepotisme mulai digunakan secara luas di )ndonesia sejak tahun "##$' .ada masa itu, berita mengenai keluarga mantan presiden oeharto dan para pejabat pemerintahan di masa 5rde aru yang melakukan praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (disingkat KK0& sangat gencar diberitakan di media cetak cetak maupun maupun media media elektr elektroni onik' k' 6akyat 6akyat )ndone )ndonesia sia melalu melaluii serangk serangkaia aian n demons demonstra trasi si dan perwak perwakila ilan n di !.6 dan M.6 menunt menuntut ut dihapus dihapuskann kannya ya praktek KK0 tersebut' !.6 dan .residen 7 8abibie pun mengesahkan ndangndang-nd ndang ang 0egara 0egara 6) 0o +$ /ahun "### /entang entang .ember .emberant antasa asan n /indak .idana Korupsi' 9aktanya 9aktanya,, prakte praktek k nepotis nepotisme me masih masih kerap kerap dilakuk dilakukan an di )ndone )ndonesia sia,, bahkan bahkan sudah menjadi rahasia umum dalam proses proses perekrutan pegawai baru, baik di instan instansisi-ins instan tansi si .emeri .emerinta ntah h dan perusa perusahaa haan-pe n-perus rusaha ahaan an M0 M0 maupun maupun swasta swasta'' Masyar Masyaraka akatt masih masih mengang menganggap gap bahwa bahwa tindaka tindakan n nepotis nepotisme me tidak tidak melangg melanggar ar hukum hukum sepert sepertii halnya halnya korups korupsi' i' .adahal .adahal,, pengesa pengesahan han ndangndang-

1

Trusted by over 1 million members

Try Scribd FREE for 30 days to access over 125 million titles without ads or interruptions! Start Free Trial Cancel Anytime.







undang undang 0o +$ /ahun /ahun "### itu sudah sudah merupak merupakan an dasar hukum hukum sah yang melarang praktek nepotisme, bersama dengan korupsi dan kolusi' Menuru Menurutt arton artono o dan 0o:ian 0o:ianto to (+332& (+332&;; perusa perusahaa haan n dan para para manaje manajernya rnya memi memili liki ki suat suatu u tang tanggun gungj gjaw awab ab mora morall terh terhada adap p masy masyar arak akat at,, yait yaitu u ikut ikut membant membantu u progra program m pemeri pemerinta ntah h dalam dalam masala masalah h pemera pemerataa taan n tenaga tenaga kerja' kerja' 0epotisme malah menjadi kendala bagi tujuan pemerataan itu' Lowonganlowongan kerja pada akhirnya hanya diisi oleh kerabat-kerabat dan relasirelasi dari jalur birokrasi' 1da korelasi antara kondisi lapangan pekerjaan yang sempit dan budaya nepotisme yang ada dalam perusahaan-perusahaan, baik M0 maupun swasta' .raktik .raktik nepotisme nepotisme jelas merugikan merugikan dan menyakitkan menyakitkan,, karena bertentangan bertentangan dengan asas keadilan dan hak asasi manusia' ecara prinsip, setiap warga nega negara ra berh berhak ak untu untuk k memp memper erol oleh eh peke pekerj rjaa aan n yang yang laya layak k untu untuk k bisa bisa menghas menghasilk ilkan an pendapa pendapatan tan yang layak layak pula pula sehing sehingga ga mampu mampu memenuh memenuhii kebutuhan pribadi dan keluarga' 0amun, jika untuk mendapat pekerjaan yang layak harus terganjal oleh adanya praktik nepotisme, maka pastilah banyak rakyat yang harus hidup di bawah standar sejahtera'

B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h

"' +' %' >' 2' ?'

1pa 1pa de
C. Tuju ujuan

/ujuan penulisan makalah ini adalah sebagai studi kasus atas dampak praktek nepotisme terhadap jenjang karier pegawai di d i suatu instansi pemerintahan'







PEMBAHASAN

A. Defn Defns s Ne! Ne!"t "tsm smee

Kata nepotisme berasal dari kata Latin nepos, yang berarti “keponakan” atau “cucu”, “cucu”, secara secara istila istilah h berart berartii mendahu mendahuluk lukan an anggota anggota keluar keluarga ga atau atau kawan kawan dalam memberikan pekerjaan atau hak istimewa (Chambers Murray Latinngl nglis ish h !ict !ictio iona nary ry,, "#$%& "#$%&'' Menur Menurut ut Kamu Kamuss esa esarr aha ahasa sa )ndo )ndones nesia ia,, nepotisme nepotisme dapat berarti berarti ("& perilaku yang memperlihat memperlihatkan kan kesukaan kesukaan yang berlebihan kepada kerabat dekat* (+& kecenderungan untuk mengutamakan (menguntungkan& sanak saudara sendiri, terutama dalam jabatan, pangkat di lingkun lingkungan gan pemeri pemerinta ntah* h* (%& tindak tindakan an memili memilih h keraba kerabatt atau atau sanak sanak saudar saudaraa sendiri sendiri untuk memegang memegang pemerintahan' pemerintahan' edangkan menurut menurut ndang-undang ndang-undang .emberantasan /indak .idana Korupsi 0o' +$ /ahun "### .asal " 1yat 2, nepotisme nepotisme adalah setiap perbuatan perbuatan .enyelenggar .enyelenggaraa 0egara secara melawan melawan hukum yang menguntungkan kepentingan keluarganya dan atau kroninya di atas kepentingan masyarakat, bangsa, dan negara' 0epotisme juga dapat diartikan sebagai upaya dan tindakan seseorang (yang mempunyai kedudukan dan jabatan& menempatkan sanak saudara dan anggota keluarga besar, di berbagai jabatan dan kedudukan sehingga menguntungkannya (.ope, +33%&' 0epotisme biasanya dilakukan oleh para pejabat atau pemegang kekuasaan pemerintah lokal sampai nasional, pemimpin perusahan negara, pemimpin militer maupun sipil, serta tokohtokoh tokoh politi politik' k' Mereka Mereka menemp menempatka atkan n para para anggota anggota atau atau kaum kaum keluar keluargany ganyaa tanpa mempertimbangkan kapasitas dan kualitasnya' 4alaupu alaupun n prakte praktek k nepoti nepotisme sme ini sudah sudah berlan berlangsu gsung ng sejak sejak lama, lama, istil istilah ah nepotisme mulai digunakan secara luas di )ndonesia sejak tahun "##$' .ada masa itu, berita mengenai keluarga mantan presiden oeharto dan para pejabat pemerintahan di masa 5rde aru yang melakukan praktek-praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (disingkat KK0& sangat gencar diberitakan di media cetak cetak maupun maupun media media elektr elektroni onik' k' 6akyat 6akyat )ndone )ndonesia sia melalu melaluii serangk serangkaia aian n demons demonstra trasi si dan perwak perwakila ilan n di !.6 dan M.6 menunt menuntut ut dihapus dihapuskann kannya ya praktek KK0 tersebut' !.6 dan .residen 7 8abibie pun mengesahkan ndangndang-nd ndang ang 0egara 0egara 6) 0o +$ /ahun "### /entang entang .ember .emberant antasa asan n /indak .idana Korupsi'







0epotisme adalah jenis khusus kon






Menurut artono dan 0o:ianto (+332&, nepotisme seringkali dikaitkan dengan hak perusahaan untuk menentukan sendiri siapa yang diinginkannya untuk mengisi ' Mengaw Mengawasi asi,, langsung langsung atau tidak tidak langsung, langsung, anggota anggota keluar keluarga ga dekat atau







C. #akt"r #akt"r$fakt $fakt"r "r Pen%e&a& Pen%e&a& Ne!"tsm Ne!"tsmee

artono dan 0o:ianto (+332& memaparkan banyak








.erlakuan istimewa terhadap saudara yang diskriminati< dan kontraprodukti< masih masih sering sering dijala dijalanka nkan, n, meskip meskipun un dalam dalam dunia dunia bisnis bisnis,, prakti praktik k terseb tersebut ut bukanlah hal terpuji' udaya saling memberi dan membantu saudara digolongkan sebagai korupsi dan nepotisme yang bertentangan dengan etika bisnis yang berlaku secara uni:ersal maupun tata nilai kerja yang berlaku umum'

D. Dasar Hukum 'an Etka Etka Pelarangan Pelarangan Ne!"tsme Ne!"tsme

Larangan nepotisme tidak berarti standar “tertutup bagi anggota keluarga”, tetapi memang melarang pegawai negeri menggunakan atau menyalahgunakan kedudukannya dalam lembaga publik untuk memberikan pekerjaan publik bagi anggota keluarganya' /ujuan larangan itu bukan untuk mencegah anggota keluarga bekerja bersama-sama, tetapi untuk mencegah pegawai negeri mendahulukan keluarga dalam menggunakan wewenang subjekti< atas nama publik, untuk menerima orang yang memenuhi syarat sebagai pegawai administrasi publik (.ope, +33%&' 0epotisme bertentangan dengan etika bisnis secara global (artono dan 0o:ianto, +332&' anyak negara yang memilih mendekati aspek yang lebih rinci dari masalah kon






.ara .ara pelak pelaku u nepo nepoti tism smee di )ndon )ndones esia ia masi masih h meng mengan angga ggap p reme remeh h seol seolah ah nepotisme ini bukan suatu perbuatan yang melanggar hukum seperti halnya korupsi' .adahal, )ndonesia telah memiliki dasar hukum yang kuat untuk meni meninda ndak k pelak pelaku u nepot nepotis isme me yait yaitu u nda ndang ng- -nd ndang ang 0o +$ /ahun ahun "### "### /entang entang .ember .emberant antasa asan n /indak indak .idana .idana Korups Korupsi' i' !asar !asar hukum hukum laranga larangan n nepotis nepotisme me juga juga diperk diperkuat uat oleh oleh penges pengesahan ahan ndangndang-nd ndang ang 0o %+ /ahun +33> /entang .emerintahan !aerah dan ndang-ndang 0o %D /ahun +33$ /entang entang 5mbuds 5mbudsman man 6)' 0amun 0amun kenyata kenyataann annya, ya, implem implement entasi asi peratu peraturan ran perundang-undangan itu tidak berjalan sebagaimana mestinya'

E. M"'us M"'us Ne!"tsm Ne!"tsmee Terse Terselu&u lu&ung ng

.ara oknum pelaku nepotisme memiliki cara untuk berkelit dari jerat hukum' Mereka tetap melakukan melakukan nepotisme, nepotisme, namun secara secara terselubung terselubung'0epot '0epotisme isme terselubung adalah ketika perusahaan menempuh alternati< yang aman dengan menggunakan sistem re






di kemudian hari menjadi pemimpin, maka idealismenya bukan untuk menjadi pengabdi bangsa, tetapi agar kelak dapat menarik saudara-saudaranya ke dalam lowongan-lowongan dengan cara nepotisme daripada harus bersaing ketat melalui prosedur' prosedur' Contoh kasus nepotisme yang terjadi di instansi E yang telah dijelaskan pada bagian awal tulisan ini' 0epotisme yang dilakukan oleh seorang oknum pejabat telah berlangsung secara bertahap dan berkelanjutan' be rkelanjutan' 5knum 5k num tersebut telah berhasil menempatkan beberapa orang kerabatnya di berbagai jabatan strategis di instansi tersebut, yaitu di bagian keuangan, administrasi, sekretaris dan resepsionis' 5rang-orang bawaannya itu membentuk Bgank tertentu di instansi ini' 8al ini berakibat pada terciptanya iklim kerja dan budaya politik kantor yang tidak sehat' 0epotisme dapat menimbulkan kon






Kondisi lingkungan kerja yang demikian sangat tidak menguntungkan dan tida tidak k adil adil bagi bagi pega pegawa waii lain lainny nya' a' 1ksi 1ksi pemba pembala lasa san n (ret (retal alia iati tion on&& seri sering ng digunakan bagi karyawan atau departemen tertentu yang tidak menunjukkan loyalitas yang cukup pada atasan (usanto et al, +33$&' 8al ini pada gilirannya akan akan meni menimb mbul ulka kan n damp dampak ak nega negati ti<< bagi bagi oper operas asii laya layana nan n pend penduk ukun ung g administrasi' 1kibatnya, kinerja perusahaan menjadi tidak konsisten karena mengalami mengalami kesulitan kesulitan mengatasi mengatasi masalah-masa masalah-masalah lah politik politik yang dihadapinya dihadapinya (usanto et al, +33$&' !iskriminasi dalam memperoleh kesempatan pengembangan diri dan karier berdampak pada menurunnya moti:asi dan semangat kerja, serta penurunan kinerja pegawai yang masuk melalui jalur rekrutmen resmi' /ingkat perilaku politik yang tinggi dalam organisasi dapat menjadi sumber stress bagi banyak karyawan' karyawan' .olitik .olitik kantor secara konsisten konsisten dinyatakan sebagai stressor stressor utama dala dalam m orga organi nisa sasi si'' 1kti 1kti:i :ita tass poli politi tik k dan dan per pergula gulata tan n keku kekuas asaa aan n dapa dapatt menciptakan






A. (e (es sm! m!ul ulan an

0epotisme yang membudaya dan berkelanjutan, mampu mengikis nilai-nilai moralitas melalui keputusan-keputusan non-etis yang bersimpangan dengan keadilan pada saat proses rekruitmen' 8al ini mencerminkan adanya kendalakendala bagi tujuan pemerataan dalam masalah-masalah penyediaan lapangan pekerjaan dan masalah di dalam dunia kerja' B. Saran

olusi untuk melawan nepotisme adalah dengan meningkatkan !M secara kualitati< dengan menekankan pada kriteria-kriteria kualitas dalam rangkaian proses rekruitmen, demi kemajuan usaha bisnis maupun pencapaian tujuan organisasi itu sendiri'









artono dan 0o:ianto' +332' /odays usiness thics' ./' leG Media Komputindo' 7akarta' 8artanto, 8artanto, 9'M' +33#' .aradigma .aradigma aru Manajemen )ndonesiaA Menciptakan Menciptakan 0ilai dengan ertumpu pada Kebijakan dan .otensi )nsani' .enerbit MiHan' andung' ):ance:ich, 7'M', Konopaske, 6' dan Matteson M'/' +332' 5rganiHational eha:iour and Management Dth dition' McIraw-8ill' Maidenhead-erkshire' .ope, 7' +33%' trategi Memberantas KorupsiA lemen istem )ntegritas 0asional' Jayasan 5bor )ndonesia' 7akarta' .usat .usat ahasa ahasa )ndones )ndonesia ia !epart !eparteme emen n .endidi .endidikan kan 0asion 0asional' al' +33$' +33$' Kamus Kamus esar esar ahasa )ndonesia' Iramedia' 7akarta' usanto, usanto, 1'' et al' +33$' 1 trategic trategic Management 1pproachA 1pproachA Corporate Culture  5rganiHation Culture' /he 7akarta Consulting Iroup' 7akarta

BAB I (Pendahuluan) Nepotisme

Recommend Documents