BAB I PENDAHULUAN
1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Peny enyakit akit
refl refluk ukss
gast gastro roes esof ofag agea eall
(
GER GERD
)
gastr astroe oeso sop phage hageal al
(
GER GERD;
gastroesophageal reflux disease ) terjadi karena relaksasi spingter esofagus bagian bawah / E! E! yang yang abno abnor" r"al al dan dan / atau atau kete keterl rla" a"ba batan tan peng pengos oson onga gan n isi isi la"bu la"bung ng deng dengan an peningkatan tekanan di dala" la"bung ( "isalnya pada hernia hiatus atau keha"ilan )#
$
Esofagitis kronis biasanya karena refluks gastro%esofagus penyakit (GERD) yang u"u"# && 'elah elah diketah diketahui ui bahwa bahwa refluks refluks kandun kandungan gan la"bung la"bung ke esofag esofagus us dapat dapat "eni"b "eni"bulk ulkan an berbagai gejala di esofagus "aupun ekstra%esofagus ekstra% esofagus dapat "enyebabkan ko"plikasi yang berat seperti struktur Ba Barrett's esophagus bahkan adenokarsino"a di kardia dan esofagus# anya anyak k ahli ahli yang yang "enggu "enggunak nakan an istilah istilah esofag esofagitis itis refluks refluks yang yang "erupa "erupakan kan keadaa keadaan n terbanyak dari penyakit refluks gastroesofageal# $ GERD GERD "eru "erupa paka kan n gang ganggu guan an beru berula lang ng beru berupa pa regu regurg rgit itas asii isi isi la"b la"bun ung g yang yang "enyebabkan heartburn dan gejala lain# !e*ara signifikan gerd berhubungan erat dengan stress psikososial dan berhubung berhubungan an dengan dengan derajat stressnya# +aktor psikososial yang "erugikan ter"asuk stres yang berhubungan dengan pekerjaan seperti gastroesophageal reflux disease ( GERD ) dapat "eningkatkan "asalah kesehatan di negara%negara industri# GERD GERD adalah adalah penyak penyakit it organ organ esophag esophagus us yang yang banyak banyak dite"u dite"ukan kan dinega dinegara ra barat# barat# erbagai sur,ey "enunjukkan bahwa -.%.0 populasi dewasa "enderita heartburn (rasa heartburn (rasa panas "e"bakar didaerah retrosternal) suatu keluhan klasik GERD 1anya sebagian ke*il pasien GERD datang berobat pada dokter karena pada u"u"nya keluhannya ringan dan "enghilang setelah diobati sendiri dengan antasida# Dengan de"ikian hanya kasus yang berat dan disertai kelainan endoskopi dan berbagai "a*a" ko"plikasinya yang datang berobat# 2ntara laki%laki dan pere"puan tidak terdapat perbedaan insidensi yang begitu jelas ke*uali jika dihubungkan dengan keha"ilan dan ke"ungkinan non%erosi,e reflux disease lebih terlihat terlihat pada wanita# 3alaupun 3alaupun perbedaan perbedaan jenis kela"in bukan "enjadi "enjadi faktor faktor uta"a dala" perke"bangan perke"bangan PRG na"un Barret’s Barret’s esophagus lebih sering terjadi pada laki%laki#
Di 4ndonesia belu" ada data epide"iologi "engenai penyakit ini na"un Di,isi Gastroenterologi# Departe"en 4l"u Penyakit Dala" +564 R!6P7 8ipto 9angunkusu"o :akarta didapatkan kasus esofagitis sebanyak --0 dari se"ua pasien yang "enjalani pe"eriksaan endoskopi atau indikasi dispepsia# 'ingginya gejala refluks pada populasi di negara%negara arat diduga jsebabkan karena faktor diet dan "eningkatnya obesitas#- GERD "e"berikan da"pak negatif pada kualitas hidup pasien karena gejala%gejalanya (heartburn regurgitasi nyeri dada nyeri epigastriu" dll) yang "enyebabkan gangguan tidur penurunan produkti,itas di te"pat kerja dan di ru"ah gangguan akti,itas sosial# Pasien GERD "e"iliki kualitas hidup yang "enurun serta da"pak pada akti,itas sehari%hari yang sebanding dengan pasien penyakit kronik lainnya seperti penyakit jantung kongestif dan artritis kronik# 5eadaan ini u"u" dite"ukan pada populasi di negara < negara arat na"un dilaporkan relatif rendah insidennya di negara < negara 2sia < 2frika# Di 2"erika dilaporkan bahwa satu dari li"a orang dewasa "engala"i gejala refluks (heartburn dan/ atau regurgitasi) sekali dala" se"inggu serta lebih dari . 0 "engala"i gejala tersebut sekali dala" sebulan# Pre,alensi esophagitis di 2"erika !erikat "endekati = 0 se"entara di negara < negara non western pre,alensinya lebih rendah ( $> 0 di 8hina dan -= 0 di 5orea)# Dengan de"ikian hanya kasus yang berat dan disertai kelainan endoskopi dan berbagai "a*a" ko"plikasinya yang datang berobat ke dokter#
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI Penyakit refluks gastroesofageal ( Gastrophageal reflux desease / GERD ) adalah suatu
keadaan patologis sebagai akibat refluks kandungan la"bung ke dala" esofagus dengan berbagai gejala yang ti"bul akibat keterlibatan esofagus faring laring dan saluran napas#!ebagian besar GERD adalah jinak dan tidak "e"iliki ko"plikasi# Esofagus arrett telah diketahui "e"iliki hubungan dengan predisposisi terjadinya karsino"a esophagus# Pasien yang berusia lebih dari > tahun atau dengan gejala%gejala yang "en*urigakan harus dipikirkan penyebab keganasan ketika perta"a kali datang dengan gejala%gejala GERD# &&&&&& (buku bedah at glan*e)
B. EPIDEMIOLOGI
PRGE dan sindro"a dispepsia "e"punyai pre,alensi yang sa"a tinggi dan seringkali "un*ul dengansi"pto" yang tu"pang tindih sehingga "enyulitkan diagnosis# Dispepsia non ulkus di "asalalu diklasifikasikan "enjadi subgrup yaitu dispepsia tipe ulkus dispepsia tipe dis"otilitas dyspepsiatipe refluks dan dispepsia non spesifik# 7a"un ke"udian ternyata dispepsia tipe refluks dapat berlanjut"enjadi penyakit organik yang berbahaya seperti karsino"a esofagus# 5arena itulah para ahli sepakat "e"isahkan dispepsia tipe refluks dari dispepsia dan "enjadikan penyakit tersendiri berna"a penyakit refluks gastroesofageal#
Pre,alensi PRGE di 2sia ter"asuk 4ndonesia relatif rendah dibanding negara "aju# Di 2"erika ha"per=0 populasi "e"punyai keluhan heartburn dan -.0%.0 diantaranya diperkirakan "enderita PRGE# Pre,alensi esofagitis di negara barat berkisar antara $.0% -.0 sedangkan di 2sia hanya ?0%>0 terke*uali :epang dan 'aiwan ($?%$>0)# Pre,alensi di 2sia 'i"ur >- 0%> 0 (tahun -..>%-.$.) se"entara sebelu" -..> ->0% 0; 2sia 'engah dan 2sia !elatan @?0%$?0 2sia arat yang diwakili 'urki "ene"pati posisi pun*ak di seluruh 2sia dengan -.0# 2sia 'enggara juga "engala"i feno"ena yang sa"a; di !ingapura pre,alensinya adalah $.>0 di 9alaysia insiden GERD "eningkat dari -=0 ($AA$%$AA-) "enjadi A0 (-...%-..$)# 'idak ada predileksi gender pada PRGE laki%laki dan pere"puan "e"punyai risiko yang sa"a na"un insidens esofagitis pada laki%laki lebih tinggi (-B$%?B$) begitu pula arrettCs esophagitis lebih banyak diju"pai pada laki%laki ($.B$)#PRGE dapat terjadi di segala usia na"un pre,alensinya "eningkat pada usia diatas . tahun#? GERD ter"asuk sebagai penyakit kronis yang paling u"u" dari orang dewasa di 2"erika !erikat yang "e"pengaruhi lebih dari ?. 0 dari "asyarakat barat#
C. ETIOLOGI DAN PATOGENESIS Etiologi gerd dikarenakan le"ahnya sfingter diafrag"atika "e"ungkinkan esophagus
bagian bawah dan kardia gaster naik ke rongga toraks#&&&& kedokteran klinis le*ture Penyakit refluks gastroesofageal bersifat "ultifaktorial# Esofagitis dapat terjadi sebagai akibat dari refluks gastroesofageal apabilaB $)# terjadi kontak dala" waktu yang *ukup la"a antara bahan refluksat dengan "ukosa esofagus -)# terjadi penurunan resistensi jaringan "ukosa esofagus walaupun waktu kontak antara bahan refluksat dengan esofagus tidak *ukup la"a# Esofagus dan gaster dipisahkan oleh suatu ona tekanan tinggi (high pamwne) yang dihasilkan oleh kontraksi lower esophageal sphincter {LES).Pada indi,idu nor"al pe"isah ini akan dipertahankan ke*uali pada saat terjadinya aliran antegrad yang terjadi pada saat "enelan atau aiiranretrograd yang terjadi pada saat sendawa atau "untah# 2liran balik (iari gaster ke esofagus "elalui E! hanya terjadi apabila tonus LES tidak ada atau sangat rendah (? ""1g)# Refluks gastroesofageal pada pasien GERD terjadi "elalui ? "ekanis"eB $)# Refluks spontan pada saat relaksasi LES yang tidak adekuat -)# aliran retrograd yang "endahului ke"balinya tonus LES seteiah "enelan ?)# "eningkatnya tekanan intra abdo"en
Dengan de"ikian dapat diterangkan bahwa patogenesis terjadinya GE9) "enyangkut kesei"bangan antara faktor defensif dari esofagus danfaktor ofensif dari bahan refluksat# Fang ter"asuk faktor defensi,e esofagus sadalahB Pem!a" Antre#l$k!# Pe"eran terbesar pe"isah antirefluks adalah tonus E!# 9enurunnya tonus
E! dapat "enyebabkan ti"bulnya refluks retrogad pada saat terjadinya peningkatan tekanan intrabdo"en# !ebagian besar pasien GERD te"yata "e"punyai tonus E! yang nor"al# +aktor%faktor yang dapat "enurunkan tonus E!B 4)# adanya hiatus hernia -)# panjang E! ("akin pendek E! " akin rendah tonusnya)?)# obat%obatan seperti antikolinergik beta adrenergik theofilin opiat dan 4ain%lain )# faktor hor"onal# !ela"a keha"ilan Peningkatan kadar progesteron dapat "enurunkan tonus LES. 7a"un dengan berke"bangnya teknik pe"eriksaan "ano"etri ta"pak bahwa pada kasus%kasus GERD dengan tonus E! yang nor"al yang berperan dala" terjadinya proses refluks ini adalah transient E! relaxation ('E!R) yaitu relaksasi E! yang bersifat spontan dan berlangsung lebih kurang > detik tanpa didahului proses "enelan# elu" diketahui bagai"ana terjadinya 'E!R ini tetapi pada beberapa indi ,idu diketahui ada hubungannya dengan pengosongan la"bung la"bat (delayedgastri* e"ptying) dan dilatasi la"bung# Peranan hiatus hernia pada patogenesis terjadinya GERD "asih kontro,ersial# anyak pasien GERD yang pada pe"eriksaan endoskopi dite"ukan hiatus hernia na"un hanya sedikit yang "e"perlihatkan gejala GERD yang signifikan# 1iatus hernia dapat "e"perpanjang waktu yang dibutuhkan untuk bersihan asa" dari esofagus serta "enurunkan tonus E!# Ber!"an a!am %ar l$men e!ag$!. +aktor%faktor yang berperan pada bersihan asa" dari
esofagus adalah gra,itasi peristaitik ekresi airliur dan bikarbonat. !etelah terjadi refluks sebagian besar bahan refluksat akan ke"bali ke la"bung dengan dorongan peristaltik yang dirangsang oleh proses "enelan# !isanya akan dinetralisir oleh bikarbonat yang disekresi oleh kelenjar sali,a dan kelenjar esofagus# 9ekanis"e bersihan ini sangat penting karena "akin la"a kontak antara bahan refluksat dengan esofagus (waktu transit esofagus) "akin besar ke"ungkinan terjadinya esofagitis# Pada sebagian pasien GERD ternyata "e"iliki waktu transit esofagus yang nor"al sehingga kelainan yang ti"bul disebabkan karena peristaltik esofagus yang "ini"al# Refluks "ala" hari (nocturnal relu!) lebih besar berpotensi "eni"bulkan kerusakan esofagus karena sela"a tidur sebagian besar "ekanis"e bersihan esofagus tidak aktif#
Keta"anan E'tela E!ag$! . erbeda dengan la"bung dan duodenu" esofagus tidak
"e"iliki lapisan "ukus yang "elindungi "ukosa esofagus#
9ekanis"e ketahanan epiteliai esofagus terdiri dariB
9e"bran sel
atas intraselular (intra*ellular jun*tion ) yang "e"batasi difusi 1 %ke jaringan esofagus#
2liran darah esofagus yang "ensuplai nutrien oksigen dan bikarbonat serta "engeluarkan ion 1Hdan"#$
!el < sel esofagus "e"punyai ke"a"puan untuk "entransport ion 1% dan 84 % intraseluler dengan 7a% dan bikarbonat ekstraselular#
7ikotin dapat rnengha"bat transport ion 7aH "elalui epitel esofagus sedangkan alkohol dan aspirin "eningkatkan per"eabilitas epitel terhadap ion 1# Fang di"aksud dengan faktor ofensif adalah potensi daya rusak refluksat 5andungan la"bung yang "ena"bah potensi daya rusak refluksat terdiri dari 18 pepsin gara" e"pedu eni" pan*reas# +aktor ofensif dari bahan refluksat bergantung pada bahan yang dikandungnya# Derajat kerusakan "ukosa esofagus "akin "eningkat pada p1 - atau adanya pepsin atau gara" e"pedu# 7a"un dari kese"uanya itu yang "e"iliki potensi daya rusak paling tinggi adalah asa"# +aktor%faktor lain yang turutberperan dala" ti"bulnya gejala GERD adalah kelainan di la"bung yang "eningkatkan terjadinya refluks fisiologis antara 4ainB dilatasi la"bung atau obstruksi gastri* outlet dan delayed gastri* e"ptying# Peranan infeksi 1eli*oba*ter pylori dala" patogenesis GERDrelati,e ke*il dan kurang didukung oleh data yang ada# 7a"un de"ikian ada hubungan terbalik antara infeksi 1# pylori dengan strain yang ,irulens (8ag 2 positif) dengan kejadian esofagitis arrettIs esophagus dan adenokarsino"a esofagus# Pengaryh dari infeksi 1#pylori terhadap GERD "erupakan konsekuensi logis dari gastritis serta pengaruhnya terhadap sekresi asa" la"bung# Pengaruh eradikasi infeksi 1#pylori sangat tergantung kepada distribusi dan lokasi gastritis# Pada pasien% pasien yang tidak "engeluh gejala refluks pra%infeksi 1# pylori dengan predo"inant antral gastritis pengaruh eradikasi 1#pylori dapat "enekan "un*ulnya gejala GERD# !e"entara itu pada pasien%pasien yang tidak "engeluh gejala refluks pra%infeksi 1#pylori dengan *orpus predo"inant gastritis pengaruh eradikasi 1#pylori dapat "eningkatkan sekresi asa" la"bung serta "e"un*ulkan gejala GERD. Pada pasien%pasien dengan gejala GERD pra infeksi %. p&lori dengan antral preominant gastritis eradikasi %.p&lori dapat "e"perbaiki
keluhan GERD serta "enekan sekresi asa" la"bung# !e"entara itu pada pasien%pasien dengan gejala G E RD
pra%infeksi %.p&lori dengan corpus preominant gastritis eradikasi %. p&lori dapat
"e"perburuk keluhan GERD serta "eningkatkan sekresi asa" la"bung# Pengobatan PP4 jangka panjang pada pasien%pasien dengan infeksi %. p&lori dapat "e"per*epat terjadinya gastritis atrofi# Jleh sebab itu pe"eriksaan serta eradikasi %. p&lori dianjurkan pada pasien GERD sebelu" pengobatan PP4 jangka panjang# 3alaupun belu" jelas benar akhir%akhir ini telah diketahui bahwa nonaci relu!turut berperan da:a" patogenesis ti"bulnya gejala G E R D . Fang di"aksud dengan nonaci relu!antara 4ain berupa bahan refluksat yang tidak bersifat asa" atau refluks gas# Dala" keadaan ini ti"bulnya gejala GERD diduga karena hipersensiti,itas ,is*eral#-
D. GAMBA(AN KLINIS Gejala GERD "eliputi B 1eartburn (Panas di dada ) Post prandial heart burn !etelah "akan ebih berat saat "e"bungkuk !etelah "inu" al*ohol / sari buah / kopi / "inu" panas atau dingin erkurang bila "inu" antasida Regurgitasi Rasa asa" di "ulut 7yeri dada substernal 7yeri epigastriu" !endawa ( bel*hing ) 8egukan ( bi**up ) 8epat "erasa kenyang 9ual < 9untah Disfagi Jdinofagi !erangan sesak napas tengah "ala" ( no*turnal *hoking ) !uara yang parau
E. DIAGNOSIS
Di sa"ping ana"nesis dan pe"eriksaan fisik yang seksa"a beberapa pe"eriksaan penunjang dapat dilakukan untuk "enegakkan diagtiosik GERDyaituB En%&!k&' Sal$ran Cerna Bagan Ata! # Pe"eriksaan endoskopi saluran *e"a bagian atas
"erupakan standar baku untuk diagnosis GERDdengan dite"ukannya mucosal brea* di
esofagus (esophagitis refluks). Dengan "elakukan pe"eriksaan endoskopi dapat dinilai perubahan "akroskopik dari "ukosa esofagus serta dapat "enyingkirkan keadaan patologis lain yang dapat "eni"bulkan gejala GERD#:ika tidak dite"ukan mucosal brea* pada pe"eriksaan endoskopi saluran *e"a bagian atasK pada pasien dengan gejala khas GERD* keadaan ini disebut sebagai nonerosi+e relu! isease (,ERD) Dite"ukannya kelainan esofagitis pada pe"eriksaan endoskopi yang#%dipastikan dengan pe"eriksaan histopatologi (biopsi) dapat "engkonfir"asikan bahwa gejala heartburnatau regurgitasi tersebut disebabkan oleh GERD. --- raiologi Pe"eriksaan histopatologi juga dapat "e"astikan adanya Barret’s esophagusdisplasia atau keganasan# 'idak ada bukti yang "endukung perlunya pe"eriksaan histopatologi/biopsi pada ,ERD. 'rias ga"baran histologi yang "enunjukkan infla"asi "ukosa "erupakan kun*i penegakan diagnosis penyakit GERD B • • •
!el%sel eosinofil (kasus lanjut "e"perlihatkan sel%sel neutrofil) 1iperplasia ona basalis Elongasi la"ina propria papilae# E!ag&gra# %engan Bar$m # Dibandingkan dengan endoskopi pe"eriksaan ini kurang
peka dan seringkali tidak "enunjukkan kelainan teruta"a pada kasus esofagitis ringan# Pada keadaan yang lebih berat# Ga"bar radiologi dapat berupa penebalan dinding dan lipatan "ukosa ulkus atau penye"pitan lu"en# 3alaupun pe"eriksaan ini sangat tidak sensitif untuk diagnosis GERDna"un pada keadaan tertentu pe"eriksaan ini"e"punyai
nilai
lebih
dari
endoskopi yaitu pada $)stenosis esofagus d*rajat ringan akibat esofagitis peptik dengan gejala B disfagia -)# hiatus hernia# Pemanta$an 'H +, -am. Episode refluks gastroesofageal "eni"bulkan f jgidifikasi bagian distal esofagus# Episode ini dapat di"onitor dan direka" dengan "ene"patkan "ikroelektroda p1 pada bagian distal esofagus# Pengukuran p1 pada esofagus bagian distal dapat "e"astikan ada pLknya refluks gastroesofageal# p1 di bawah pada jarak > *" di atas dianggap diagnostik untuk refluks gastroesofageal# Te! Bern!ten# 'es ini "engukur sensiti,itas "ukosa dengan "e"asang selangtransnasal dan "elakukan perfusi bagian distal esofagus dengan 18 .#$ 9 dala" waktu kurang dari satu ja"# 'est ini bersifat pelengkap terhadap"onitoring p1 - ja" pada pasien%pasien dengan gejala yang tidak khas# ila larutan ini "eni"bulkan rasa nyeri dada seperti yang piasanya
diala"i pasien sedangkan larutan 7a8l tidak "eni"bulkanrasa nyeri "aka test ini dianggap positif# 'est ernstein yang negatif tidak "enyingkirkan adanya nyeri yang berasal dari esofagus# Man&merr E!ag$! # 'est "ano"etri akan "e"beri "anfaat yang berarti jika pada pasien% pasien dengan gejala nyeri epigastriu" dan regurgitasi yang nyata didapatkan esofagografi bariu" dan endoskopi yang nor"al# Sntgra# Gastroesofageal # Pe"eriksaan ini "enggunakan *airan atau *a"puran "akanan *air dan padat yang dilabel dengan radioisotop yang tia* diabsorpsi biasanya technetium. !elanjutnya sebuah penghitung gamma {gamma counter) eksternal akan "e"onitor transit dari *airan/ ma*anan yang dilabel tersebut# !ensiti,itas dan spesifisitas test ini "asihdiragukan# Tes Peng"amat P&m'a Pr&t&n (Proton Pump Inhibitor /PPl Test /(tes !$'re! a!am) Acid Supression Test.Pada dasa"ya test ini "erupakan terapi e"pirik untuk "enilai gejala
dari GE(D dengan "e"berikan PP4 dosis tinggi sela"a $ $ "inggu sa"bil "elihat respons &ang terjadi# 'est ini teruta"a dilakukan jika tidak tersedia "odalitas diagnostik seperti endoskopi p1 "etri dan lain%lain# 'est ini dianggap positi jika terdapat perbaikan dari >.0% =>0 gejala yang terjadi# Dewasa ini terapi e"pirik //0 test "erupakan salah satu langkah yang dianjurkan alam algorit"e tatalaksana GERD pada pelayanan kesehatan lini perta"a untuk pasien%pasien yang tidak disertai dengan gejala alar" (yang di"aksud engan gejala alar" adalahB berat badan turun ane"ia he"ate"esis/"elena disfagia odinofagia riwayat keluarga dengan kanker esofagus/ lambung) dan umur M. tahun# F. PENATALAKSANAAN 3alaupun keadaan ini jarang sebagai penyebab ke"atian "engingat ke"ungkinan
ti"bulnya ko"piikasi jangka panjang berupa ulserasi striktur esofagus ataupun esofagus arrettIsyang "erupakan keadaan pre"aligna "aka sebaiknya penyakit ini "endapat penatalaksanaan yangadekuat# Pada prinsipnya penatalaksanaan GERD terdiri dari "odifikasi gaya hkhip terapi "edika"entosa terapi bedah serta akhir%akhir ini "ulai dilakukan terapi endoskopik# 'arget penatalaksanaan GERD adalahB a) "enye"buhkan lesi esofagus
b)#
"enghilaCngkan gejaia/keluhan *)# "en*egah keka"buhan ne"perbaiki kualitas hidup e)# "en*egah ti"bulnya ko"plikasi# M&%#ka! ga/a "%$' 9odifikasi gaya hidup "erupakan saiah satu bagian dari penatalaksanaan na"un bukan "erupakan pengobatan pri"er# 3alaupun belu" ada studi yang dapat "e"perlihatkan ke"aknaannya na"un pada dasarnya usaha ini bertujuan untuk "engurangi frekuensi refluks#
1al%hal yang perlu dilakukan dala" "odifikasi gaya hidup adalah sebagai berikutB $)# 9eninggikan posisi kepala pada saat tidur serta "enghindari "akan sebelu" tidur dengan tujuan untuk "eningkatkan bersihan asa" sela"a tidur serta "en*egah refluks asa" dari la"bung ke esofagus; -)# erhenti "erokok din "engkonsu"si alkohol karena keduanya dapat "enurunkan tonus E! sehingga se*ara langsung "e"pengaruhi sel%sel epitel;C ?)# 9engurangi konsu"si le"ak serta "engurangi ju"lah "akanan yang di"akan karena keduanya dapat "eni"bulkan distensi la"bung; )# 9enurunkan berat badan pada pasien kege"ukan serta "enghindari pakaian ketat sehingga dapat "engurangi tekanan intra abdo"en; >)# 9enghindari "akanan/"inu"an seperti *oklat teh pepper"int kopi dan "inu"an bersoda karena dapat "ensti"ulasi sekresi asa"; @)# :ika "e"ungkinkan "enghindari obat%obat yang dapat "enurunkan tonus EE! seperti anti kolinergik teofilin diaepa" opiat# antagonis kalsiu" agonist beta adrenergik progestero 'erapi 9edika"entosa 'erdapat berbagai tahap perke"bangan terapi "edika"entosa pada penatalaksanaan GERD ini# Di"ulai dengan dasar pola pikir bahwa sa"pai saat ini GERD "erupakan atau ter"asuk dala" kategori gangguan "otilitassaluran *e"a bagian atas# 7a"un dala" perke"bangannya sa"pai saat ini terbukti bahwa terapi supresi asa" lebih efektif daripada pe"b*rian obat%obat prokinetik untuk "e"perbaiki gangguan "otilitas# 'erdapat dua alur pendekatan terapi "edika"entosa yaitu step up dan step own. Pada pendekatan step up pengobatan di"ulai dengan obat%obat yang tergolong kurang kuat dala" "enekan sekresi asa" (antagonis reseptor 1-)atau golongan prokinetik bila gagal diberikan obat golongan penekan sekresi asa" yang lebih kuat dengan "asa terapi lebih la"a (pengha"bat po"pa proton //0). !edangkan pada pendekatan step own pengobatan di"ulai dengan //0 dan setelah berhasil dapat dilanjutkan dengan terapi pe"eliharaan dengan "enggunakan dosis yang lebih rendah atau antagonis reseptor atau prokinetik atau bahkan antasid# Dari berbagai studi dilaporkan bahwa pendekatan terapCi step own ternyata lebih ekono"is (dala" segi biaya yang dikeluarkan pasien) dibandingkan dengan pendekatan terapi step up. 9enurut Gen+al Statement 01) serta 5onsensus 2sia Pasifik tentang penatalaksanaan GERD 0+223J telah disepakati bahwa terapi lini perta"a untuk GERD adalah golongan //0 dan
digunakan pendekatan terapi step own. Pada u"u"nya studi pengobatan "e"perlihatkan hasil tingkat kese"buhan di atas 425 dala" waktu 674 "inggu# 6ntuk selanjutnya dapat diteruskan dengan terapi pe"eliharaan {maintenance therap&) atau bahkan terapi Nbila perluN (on eman therap&) yaitu pe"berian obat%obatan sela"a beberapa hari sa"pai dua "inggu jika ada keka"buhan sa"pai gejala hilang#
Pada berbagai penelitian terbukti bahwa respons perbaikan gejala "enandakan adanya respons perbaikan lesi organiknya (perbaikan esofagitishya)# 1al ini ta"paknya lebih praktis bagi pasien dan *ukup *fektif dala" "engatasi gejala pada tatalaksana GERD. erikut ini adalah obat%obatan yang dapat digunakan dala" terapi "edika"entosa GERD 1 Anta!%# Gokongan obat ini *ukup efektif dan a"an dala" "enghilangkan gejala GERD tetapi tidak "enye"buhkan lesi esofagitis# !elain sebagai buer terhadap 18* obat ini dapat "e"perkuat tekanan spingter esofagus bagian bawah# 5ele"ahan golongan obat ini adalah $)# Rasanya kurang "enyenang%kan -)# Dapat "eni"bulkan diare teruta"a yang "engandung "agnesiu" serta konstipasi teruta"a antasid yang "engandung alu"uniu" ?)# Penggunaannya sangat terbatas pada pasien dengan gangguan "ngsi ginjal# DosisB sehari x $ sendok "akan# Antag&n! (e!e't&r H + Fang ter"asuk golongan obat ini adalah si"etidin raniditin
fa"otidin dan niatidin# !ebagai penekan sekresi asa" golongan obat ini efektif dala" pengobatan penyakit refluks gastroesofageal jika diberikan dosis - kali lebih tinggi dan dosis untuk terapi ulkus# Golongan obat ini hanya efektif pada pengobatan esofagitis derajat ringan sa"pai sedang serta tanpa ko"piikasi# Dosis pe"berianB !i"etidin B - x .. "g atau x .. "g Ranitidin B x $>. "g +a"otidin B-x-."g 7iatidin B - x $>. "g Jbat%obatan prokinetik# !e*ara teoritis obat ini paling sesuai untuk pengobatan GERD karena penyakit ini dianggap lebih *ondong ke arah gangguan "otilitas 7a"un pada prakteknya pengobatan GERD sangat bergantung kepada penekanan sekresi asa"# 9etoklopra"id B Jbat ini bekerja sebagai antagonis reseptor dopa"in# Efekti,itasnya rendah dala" "engurangi gejala serta tidak berperan dala" penye"buhan iesi di esofagus ke*uali dala" ko"binasi dengan antagonis reseptor 1 - atau pengha"bat po"pa proton# 5arena "elalui sawar darah otak "aka dapat tu"buh efek terhadap susunan saraf pusat berupa "engantuk pusing agitasi tre"or dan dyskinesia# DosisB 2 x 3# "g Do"peridon B O Golongan obat ini adalah antagonis reseptor dopa"in dengan efek sa"ping yang lebih jarang dibanding "etoklopra"id karena tidak "elalui sawar darah otak# 3alaupun efekti,itasnya dala" "engurangi keluhan dan penye"buhan lesi esofageal belu" banyak dilaporkan golongan obat ini diketahui dapat "*eeningkatkan tonus E! serta "e"per*epat pengosongan la"bung# Dosis ? x $. "g#
8isaprideB !ebagai suatu antagonis reseptor > 1' obat ini dapat "e"per*epat pengosongan la"bung serta "eningkatkan tekanan tonus E!# Efekti,itasnya dala" "enghilangkan gejala serta penye"buhan lest esofagus lebih baik dibanding do"peridon# Dosis ? x $. "g sehari S$kral#at 0Al$mn$m "%r&k!%a 8 !$kr&!a &kta!$l#at). erbeda dengan antasid dan penekan
sekresi asa" obat ini tidak "e"iliki efek langsung terhadap asa" la"bung# Jbat ini bekerja dengan *ara "eningkatkan pertahanan "ukosa esofagus sebagai buffer terhadap 18$ di esofagus serta dapat "engikat pepsin dan gara" e"pedu# Golongan obat ini *ukup a"an diberikan karena bekerja se*ara topikal (sitoproteksi) DosisB x$ gra" Peng"amat P&m'a Pr&t&n 0Pr&t&n '$m' n"t&r9PPI). Golongan ini "erupakan drug of *hoi*e dala" pengobatan GERD# Golongan obat%obatan ini bekerja langsung pada po"pa proton sel parietal dengan "e"pengaruhi
eni" 1 5 2'P%ase yang dianggap sebagai tahap aknir proses pe"bentukan asa" la"bung# Jbat%obatan ini sangat efektif dala" "enghiiangkan keluhan serta penye"buhan lesi esofagus bahkan pada esofagitis erosi,a derajat berat serta yang refrakter dengan golongan antagonist reseptor 1-# Dosis yang diberikan untuk GERD adalah dosis penuh yaituB % J"epraole B - x -. "g % anopraole B - x ?. "g % Rabepraole B - x $."g % Eso"epraole B - x . "g G. P(OGNOSIS Perubahan gaya hidup B sebagian besar pasien dengan gejala refluks akan "engala"i
perbaikan yang signifikan bila B erhenti "erokok dan "e"batasi konsu"si alkohol • 9akan teratur (teruta"a sarapan) dan "enghindari "akan dilarut "ala" •
&&&&&