1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peng Penger erti tian an keseh kesehat atan an menu menuru rutt WHO WHO yaitu yaitu “Heal “Health th is a state state of complete complete physical, physical, mental and social social well-being well-being and not merely the absence of diseases or infirmity” !enurut WHO, ada empat komponen penting yang merupa merupakan kan satu satu kesatu kesatuan an dalam dalam defini definisi si sehat sehat yaitu yaitu"" sehat sehat #asmani #asmani,, sehat sehat mental, kese#ahteraan sosial, sehat spiritual $eempat komponen ini dikenal sebagai sebagai sehat sehat positi positiff atau disebu disebutt sebaga sebagaii “Posit “Positi%e i%e Health” Health” karena karena lebih lebih realistis dibandingkan dengan definisi WHO yang hanya bersifat idealistik semata-mata &'irmanthok, ()1(* +ngka ke#adian hernia inguinalis &medialis/direk & medialis/direk dan lateralis/indirek * 1) kali lebih banyak daripada hernia femoralis dan keduanya keduanya mempunyai mempunyai persentase sekitar -.) / dari seluruh #enis hernia, hernia insisional 1) /, hernia %entralis 1) /, hernia umbilikalis 0 /, dan hernia lainnya sekitar 0 / &#amsuhida#at, ()1) dan 2a%elle et al , ())(* ecara umum, ke#adian hernia inguinalis inguinalis lebih banyak banyak diderita diderita oleh laki-laki daripada daripada perempuan perempuan +ngka +ngka perbandingan ke#adian hernia inguinalis 10,3 / pada laki-laki dan (,1 / pada pada perempuan &4uhl, ())* +ngka ke#adian hernia di amerika kurang lebih ))))) tiap tahunnya dan 3)/ ter#adi pada laki-laki Hernia tidak hanya ter#adi pada orang dewasa tetapi dapat #uga pada anak-anak 5nsiden hernia dilaporkan 1-/ Hernia ter#adi pada anak-anak usia lebih dari 6 tahun $urang lebih / dari semua wanita mengalami hernia selama hidupnya &WHO, ())* 7i 5ndonesia hernia hernia menemp menempati ati urutan urutan ke delapa delapan n dengan dengan #umlah #umlah (3118 kasus 9ntuk data di :awa ;engah, mayoritas penderita selama bulan :anuari :anuari - 7esember 7esember ()) diperkirakan diperkirakan 8( penderita penderita Peningkatan Peningkatan angka ke#adian Penyakit Hernia 5nguinalis 2ateralis di 5ndoneisa khusunya Pro%insi :awa ;engah engah bisa bisa diseba disebabka bkan n karena karena ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an dan teknol teknologi ogi semak semakin in berk berkem emba bang ng deng dengan an pesat pesat,, se#al se#alan an deng dengan an hal hal terse tersebu but, t, maka maka permasalahan manusiapun semakin kompleks, salah satunya yaitu kebutuhan
Poltekkes $emenkes Palembang
(
ekonomi yang semakin mendesak Hal tersebut menuntut manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhannya dengan usaha yang ekstra, tentunya itu mempengaruhi pola hidup dan kesehatannya yang dapat menyebabkan ker#a tubuh yang berat yang dapat menimbulkan kelelahan dan kelemahan dari berbagai organ tubuh &Weni, ()1),* alah satu rumah sakit di 5ndonesia yaitu 497 drobirin kabupaten !usi 4awas terdapat 03 pasien hernia inguinalis dari keseluruhan pasien kasus pada tahun ()10 sampai ()1&4ekam !edik,497 drobirin ()16* Hernia inguinalis dapat diderita oleh semua umur, tetapi angka ke#adian hernia inguinalis meningkat dengan bertambahnya umur dan terdapat distribusi bimodal &dua modus* untuk usia yaitu dengan puncaknya pada usia 1 tahun dan pada usia rerata 8) tahun Pada anak, insidensinya 1(/, dengan 1) / kasus mengalami komplikasi inkarserasi Pada usia sekitar satu tahun, sekitar 0) / processus vaginalis belum tertutup Hernia inguinalis lebih sering ter#adi di sebelah kanan 6) /, sebelah kiri ()-( /, dan bilateral 1 / &#amsuhida#at, ()1)* Penyebab penyakit hernia yaitu dengan beker#a berat untuk memenuhi kebutuhan seperti mengangkat benda berat, kebiasaan mengkonsumsi makanan kurang serat, yang dapat menyebabkan konstipasi sehingga mendorong menge#an saat defekasi elain itu, batuk, kehamilan, dapat #uga berpengaruh dalam meningkatkan tekanan intra abdominal sehingga ter#adi kelemahan otot < otot abdomen yang dapat menimbulkan ter#adinya hernia inguinalis, yang dapat men#adi hernia scrotalis bila kantong hernia inguinalis mencapai scrotum =isa #uga karena orang yang mempunyai penyakit dengan ton#olan dilipat paha kemudian dibawa ke dukun sebelum dibawa ke rumah sakit atau dokter +da pula sebagian masyarakat yang merasa malu bila diketahui mempunyai penyakit demikian, sehingga hal-hal inilah yang kadang kala memperlambat penanganan penyakit dan khususnya hernia 7apat #uga karena sebab didapat atau anomali congenital &Hidayati ())3* 7ibawah ini ada tabel yang menggambarkan ke#adian kasus hernia inguinalis yang ter#adi di salah satu 4 drobirin $abupaten !usi 4awas dari tahun ()10 sampai ()1
Poltekkes $emenkes Palembang
0
TABEL 1.1 DATA KASUS HERNIA INGUINALIS DI RAWAT INAP RUANGAN KENANGA RUMAH SAKIT dr. SOBIRIN KABUPATEN MUSI RAWAS TAHUN 21! "#d 21$
;+H9>
:9!2+H P+5?>
:9!2+H P?>7?45;+
P4??>;+?
1-(8
(-88
8-68
@6
()10
3
0(
8
(3
131
8.,8 /
()18
(6
0
01
13
8),( /
()1
(
18
1
11
8
11,8 /
;O;+2
1.
1
10(
1
03
1)) /
Sumber : Data rekam medis RS dr. Sobirin, Kab. Musi Rawas 20!.
=erdasarkan uraian di atas, terdapat ada 03 kasus dengan post op hernia inguinalis yang pernah ter#adi di 4drobirin pada tahun ()10 sampai ()1 =eberapa studi memiliki pendapat bahwa insiden hernia inguinalis lebih rendah pada overweig"t dan obesitas dibandingkan dengan berat badan normal Obesitas dibandingkan dengan berat badan normal dapat mengurangi risiko ke#adian hernia inguinalis sebesar 80 / Hernia inguinalis lebih mudah dideteksi pada pria kurus Pasien kurus dan obesitas dapat meningkatkan risiko komplikasi post-operasi dan kekambuhan &4uhl, ())* =erdasarkan uraian di atas, terdapat total 03 #umlah penderita kasus hernia inguinalis dengan angka kematian mencapai 1) orang yang ter#adi di 4sdrobirin $abupaten !usi 4awas pada tahun ()10 sampai ()1 &7ata 4ekam !edis 4sdrobirin $abupaten !usi 4awas, ()1*
=erdasarkan uraian di atas, peneliti tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan dengan kasus ke#adian hernia inguinalis di rawat inap 4 dr obirin $abupaten !usi 4awas
Poltekkes $emenkes Palembang
8
1.2 R%ang L&ngk%' Pen%l&"an
=agian ini memaparkan keluasan cakupan penelitian $eluasan cakupan penelitian dapat dibatasi dengan pembatasan lokasi &kancah* penelitian, membatasi banyaknya %ariabel yang akan dika#i, dan membatasi sub#ek penelitian misalnya terbatas dalam satu kelas atau beberapa kelas disekolah tertentu atau disekolah secara independen &Wayan, ())3* =erdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan asuhan keperawatan dengan post op hernia inguinalis di rawat inap 4drobirin $abupaten !usi 4awas pada ;ahun ()16
1.!. T%(%an 1.!.1 T%(%an U)%)
!ampu melaksanankan asuhan keperawatan dengan kasus hernia inguinalis di ruang kenanga 4drobirin $abupaten !usi 4awas tahun ()16
1.!.2 T%(%an K*%"%"
a !en#elaskan mengenai hernia inguinalis, b !ampu melakukan pengka#ian pada pasien post op hernia inguinalis c !ampu menyusun diagnose keperawatan d !ampu menyusun inter%ensi keperawatan pada pasien post op hernia inguinalis e !ampu melakukan implementasi keperawatan yang tepat dalam asuhan keperawatan pada pasien dengan post op hernia inguinalis f !ampu menge%aluasi tindakan keperawatan yang diberikan pada pasien dengan post op hernia inguinalis
1.+ Man,aat Penel&t&an 1.+.1 Bag& Pen%l&"
!enambah pengetahuan dan pengalaman dalam penerapan ilmu pada bidang asuhan keperawatan medical bedah khususnya dalam masalah post op "ernia inguinalis.
Poltekkes $emenkes Palembang
1.+.2 Bag& In"t&t%"& Pend&d&kan
Penulis mengharapkan agar nantinya hasil penelitian ini dapat men#adi bahan bacaan dan masukan bagi mahasiswaAi dan #uga melengkapi sumber informasi data terbaru di perpustakaan 1.+.! Bag& La*an Penel&t&an
7apat menambah wawasan dan informasi kepada keluarga pasien dan petugas kesehatan yang diruangan tentang masalah post op "ernia.
1.$ Met-de Penel&t&an 1.$.1 Tekn&k Peng%)'%lan Data
Pengumpulan data adalah pengumpulan informasi tentang klien yang dilakukan secara sistematis untuk menentukan masalah-masalah, serta kebutuhan-kebutuhan keperawatan dan kesehatan klien Pengumpulan data dimulai se#ak klien masuk ke rumah sakit &initial assessment*, selama klien dirawat secara terus-menerus &ongoing assessment*, serta pengka#ian ulang untuk menambah A melengkapi data &re-assessment*
1.$.1.1. Waan/ara#Ana)ne"a
=iasa #uga disebut dengan anamnesa adalah menanyakan atau tanya #awab yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi klien dan merupakan suatu komunikasi yang direncanakan ;eknik tersebut mencakup keterampilan secara %erbal maupun non %erbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi ;eknik %erbal meliputi pertanyaan terbuka maupun tertutup, menggali #awaban dan mem%alidasi
respon
klien
;eknik
non
%erbal
meliputi
mendengarkan secara aktif, diam, sentuhan dan kontak mata !endengarkan secara aktif merupakan suatu hal yang perlu dilatih
Poltekkes $emenkes Palembang
6
1.$.1.2 O0"era"& dan Peng%k%ran
;ahap kedua dalam pengumpulan data adalah pengamatan, dan pada praktiknya kita lebih sering menyebutnya dengan obser%asi Obser%asi adalah mengamati perilaku dan keadaan klien untuk
memperoleh
data
tentang
masalah
kesehatan
dan
keperawatan klien ;u#uan dari obser%asi adalah mengumpulkan data tentang masalah yang dihadapi klien melalui kepekaan alat panca indra
1.$.1.! Pe)er&k"aan &"&k
;ahap ketiga dalam pengumpulan data adalah pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik dalam keperawatan digunakan untuk mendapatkan data ob#ektif dari riwayat keperawatan klien Pemeriksaan
fisik
sebaiknya
dilakukan
bersamaan
dengan
wawancara $eterampilan pengka#ian fisik meliputi inspeksi, palpasi, perkusi, dan auskultasi ;u#uan dari pemeriksaan fisik dalam keperawatan adalah untuk menentukan status kesehatan klien, mengidentifikasi masalah klien dan mengambil data dasar untuk menentukan rencana tindakan keperawatan
1.$.1.+ Penel%r%"an Data Sek%nder
Orang terdekat, informasi dapat diperoleh melalui orang tua, suami atau istri, anak, teman klien, #ika klien mengalami gangguan kesadaran
Poltekkes $emenkes Palembang
1.$.2 S&"te)at&ka Pen%l&"an
+dapun sistematika penulisan adalah sebagai berikut " BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini terdiri meliputi latar belakang, ruang lingkup penelitian, tu#uan penulisan, manfaat penulisan, metode penelitian, dan sistematika penulisan BAB II TIN3AUAN PUSTAKA
Pada bab ini terdiri melitupi konsep penyakit sindrom nefrotik dan konsep asuhan keperawatan post op hernia inguinalis BAB III TIN3AUAN KASUS
Pada bab ini terdiri asuhan keperawatan medical bedah dengan post op hernia inguinalis meliputi " pengka#ian, analisa data,
perumusan
diagnosa
keperawatan,
perencanaan
keperawatan, implementasi dan e%aluasi BAB I4 PEMBAHASAN
Pada bab ini terdiri dari kasus yang bertu#uan untuk menentukan kesen#angan antara teori dan fakta yang ada dari pengka#ian, diagnose keperawatan, perencanaan, implementasi dan e%aluasi BAB 4 PENUTUP
Pada bab ini terdiri dari penutup meliputi kesimpulan, saran dan di akhiri dengan daftar pustaka
Poltekkes $emenkes Palembang