I. PENDAHULUAN A. Lata Latarr Bela Belaka kang ng Apendiks disebut juga umbai cacing organ berbentuk tabung, panjangnya kira-
kira 10 cm (kisaran 3-15 cm), dan berpangkal di sekum. Lumennya sempit di bagian proksimal dan melebar dibagian distal (jamsu!idajat, "00#, !. $3%). Appendisiti Appendisitiss atau radang apendiks merupakan merupakan kasus in&eksi intraabdomi intraabdominal nal yang sering dijumpai di negara-negara maju, sedangkan pada negara berkembang jumla!nya lebi! sedikit, !al ini mungkin terkait dengan diet serat yang kurang pada masyarakat masyarakat modern (perkotaan) (perkotaan) bila dibandingkan dibandingkan dengan masyarakat masyarakat desa yang cukup cukup banyak banyak mengko mengkonsum nsumsi si serat. serat. Appen Appendis disiti itiss dapat dapat menyeran menyerang g orang orang dalam dalam berbagai umur, umumnya menyerang orang dengan usia diba'a! #0 ta!un, k!ususnya sampai 1# ta!un, dan sangat jarang terjadi pada usia diba'a! dua ta!un. Apabil Apabilaa peradan peradangan gan pada pada appedik appedikss tidak tidak segera segera mendapa mendapatka tkan n pengobat pengobatan an atau atau tindakan maka usus buntu akan peca!, dan usus yang peca! dapat menyebabkan masuknya kuman kedalam usus, menyebabkan peritonitis yang bisa berakibat &atal serta dapat terbentuknya abses di usus (ansjoer, "000, !. 30*). +asil +asil surey epart epartemen emen ese!ata ese!atan n /epubli /epublik k ndones ndonesia ia
pada pada ta!un ta!un "00
Angka kejadian appendiksitis di sebagian besar 'ilaya! indonesia !ingga saat ini masi! masi! tinggi tinggi.. i ndone ndonesia sia,, jumla! jumla! pasien pasien yang mender menderita ita penyaki penyakitt apendi apendiksi ksitis tis berjumla! sekitar * dari jumla! penduduk pendud uk di ndonesia atau sekitar 1*%.000 orang. ari !asil urey ese!atan /uma! 2angga (/2) di indonesia, apendisitis akut merupakan sala! satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk dilakukan dilakukan operasi operasi kega'atdarurat kega'atdaruratan an abdomen. abdomen. nsidens nsidens apendiksiti apendiksitiss di ndonesia ndonesia menemp menempati ati urutan urutan tertin tertinggi ggi di antara antara kasus kasus kega'at kega'atan an abdome abdomen n lainya lainya (epke (epkess "00). a'a 2enga! ta!un "00% menurut dinas kese!atan ja'a tenga!, jumla! kasus appen appendi diks ksit itis is dila dilapo pork rkan an seba sebany nyak ak 5.% 5.%0 0 dan 1** 1** diant diantar arany anyaa meny menyaba ababka bkan n kematian. umla! penderita appendiksitis tertinggi ada di ota emarang, yakni %*0 orang. orang. +al ini mungkin mungkin terkai terkaitt dengan dengan diet diet serat serat yang yang kurang kurang pada masya masyaraka rakatt modern (2au&ik, "011). 4ila apendiksitis dibiarkan maka akan menyebabkan komplikiasi yang sangat serius seperti per&orasi apendiks yang dapat berkembang menjadi peritonitis atau
1
abses. abses. nsidens per&orasi per&orasi adala! adala! 10 sampai sampai 3". nsiden lebi! tinggi tinggi adala! anak kecil dan lansia. er&orasi secara umum terjadi "# jam setela! a'itan nyeri (melt6er, "001, !. 10%%). embeda!an embeda!an diindikasi diindikasikan kan jika terdiagnosa terdiagnosa apendisitis apendisitis lakukan lakukan apendiktomi apendiktomi secepat mungkin untuk mengurangi resiko per&orasi ( iane 7, "000, !. #$). 4erdasarkan data di atas penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmia! yang berjudul 8Asu!an epera'atan ost 9perasi Apendisitis ada ada :y. ; iruang 7+/ elas /< ota 4aubau=, se!ingga dapat melakukan asu!an kepera'atan pada pasien post operasi apendiksitis secara baik.
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h 1. ernyataan asala! Apendi Apendisit sitis is merupak merupakan an kasus kasus yang yang terjad terjadii di ndones ndonesia ia cukup cukup tinggi tinggi
mene menemp mpat atii urut urutan an keem keempa patt peny penyak akit it yang yang bany banyak ak di deri derita ta sete setela la! ! dyspepsia, dyspepsia, gastritis gastritis,, dan duodenitis. duodenitis. Apenditis Apenditis menjadi menyebab utama tinda tindaka kan n beda beda! ! intra intra domin dominal al.. 4erd 4erdas asar arka kan n data data dan dan kond kondis isii ters terseb ebut ut penyusun tertarik untuk menulis proposal penelitian mengenai asu!an kepera'atan post operasi laparatomi apendiktomi yang di sebabkan ole! apendisitis perporasi. 9le! karena itu kasus ini perlu penanganan ekstra dalam memberikan asu!an kepera'atan yang optimal. 2. ermasala!an asala! 4agaimanaka! 4agaimanaka! penerapa penerapan n askep tentang tentang pengkajian, pengkajian, diagnose diagnose,, interensi interensi,, implementasi dan ealuasi pada klien dengan gangguan system system pencernaan apendisitis di ruang pera'atan 7+/ elas .
C. Tujuan juan Penul Penulsan san 1. 2ujuan
apendisitis
penulis
dapat
menerapkan
asu!an
kepera'atan
kompre!ensi& dan sesuai standar asu!an kepera'atan yang berlaku. 2
secara
abses. abses. nsidens per&orasi per&orasi adala! adala! 10 sampai sampai 3". nsiden lebi! tinggi tinggi adala! anak kecil dan lansia. er&orasi secara umum terjadi "# jam setela! a'itan nyeri (melt6er, "001, !. 10%%). embeda!an embeda!an diindikasi diindikasikan kan jika terdiagnosa terdiagnosa apendisitis apendisitis lakukan lakukan apendiktomi apendiktomi secepat mungkin untuk mengurangi resiko per&orasi ( iane 7, "000, !. #$). 4erdasarkan data di atas penulis tertarik untuk membuat karya tulis ilmia! yang berjudul 8Asu!an epera'atan ost 9perasi Apendisitis ada ada :y. ; iruang 7+/ elas /< ota 4aubau=, se!ingga dapat melakukan asu!an kepera'atan pada pasien post operasi apendiksitis secara baik.
B. Rumu Rumusa san n Masa Masala lah h 1. ernyataan asala! Apendi Apendisit sitis is merupak merupakan an kasus kasus yang yang terjad terjadii di ndones ndonesia ia cukup cukup tinggi tinggi
mene menemp mpat atii urut urutan an keem keempa patt peny penyak akit it yang yang bany banyak ak di deri derita ta sete setela la! ! dyspepsia, dyspepsia, gastritis gastritis,, dan duodenitis. duodenitis. Apenditis Apenditis menjadi menyebab utama tinda tindaka kan n beda beda! ! intra intra domin dominal al.. 4erd 4erdas asar arka kan n data data dan dan kond kondis isii ters terseb ebut ut penyusun tertarik untuk menulis proposal penelitian mengenai asu!an kepera'atan post operasi laparatomi apendiktomi yang di sebabkan ole! apendisitis perporasi. 9le! karena itu kasus ini perlu penanganan ekstra dalam memberikan asu!an kepera'atan yang optimal. 2. ermasala!an asala! 4agaimanaka! 4agaimanaka! penerapa penerapan n askep tentang tentang pengkajian, pengkajian, diagnose diagnose,, interensi interensi,, implementasi dan ealuasi pada klien dengan gangguan system system pencernaan apendisitis di ruang pera'atan 7+/ elas .
C. Tujuan juan Penul Penulsan san 1. 2ujuan
apendisitis
penulis
dapat
menerapkan
asu!an
kepera'atan
kompre!ensi& dan sesuai standar asu!an kepera'atan yang berlaku. 2
secara
2. 2ujuan !usus ete etela la! ! mela melaku kuka kan n asu! asu!an an kepe kepera ra'a 'ata tan n pasi pasien en denga dengan n post post opera operasi si
apendisitis penulis dapat> a. elakuk elakukan an pengkaji pengkajian an dengan dengan mengumpulk mengumpulkan an semua semua data baik melalu melaluii anamn anamnes esa, a, peme pemeri riks ksaa aan n
&isi &isik k
dan pemer pemerik iksa saan an penu penunj njan ang g
yang yang
dibutu dibutu!kan !kan untuk untuk menila menilaii keadaan keadaan pasien pasien secara secara menyel menyeluru uru! ! pada pada pasien dengan post operasi apendisitis. b. ampu menganalisa masala!-masala! yang muncul pada pasien dengan denga n post operasi apendisitis. c. ampu ampu merum merumus uskan kan diag diagnos nosaa dan
memp mempri rior orit itas aska kan n masal masala! a! pada pada
pasien dengan post operasi apendisitis. d. am ampu membu embuat at pere perenc ncan anaa aan n tind tindak akan an asu! asu!an an kepe kepera ra'a 'ata tan n pada pada pasien dengan post operasi apendisitis e. ampu ampu melaksan melaksanakan akan rencana rencana asu!an asu!an kepera' kepera'ata atan n pada pasien pasien dengan dengan post operasi apendisitis. &. ampu ampu menge mengeal aluas uasii asu!an asu!an kepera kepera'at 'atan an yang yang tela! tela! dila dilakuk kukan an pada pada pasien dengan post operasi apendisitis. g. ampu ampu mend endokum kumenta ntasikan asu!a u!an
kep kepera'a a'atan
yang ang
tela ela!
dilaksanakan. D. Man!a Man!aat at Penu Penuls lsan an 1. 4agi 4agi a!a a!assis'a is'a a.
peng penget eta! a!ua uan n dan dan peng pengal alam aman an dala dalam m
pemberian asu!an kepera'atan pada pasien dengan post operasi apendisitis. b. enamba! ketrampilan atau kemampuan ma!asis'a dalam menerapkan asu!an kepera'atan pada pasien dengan post operasi apendisitis. ". 4agi 4agi ins insti tittusi usi eba ebagai gai ba!an ba!an ealu ealuas asii seja sejau! u! mana mana kemam kemampu puan an ma!a ma!asi sis' s'aa dala dalam m melakukan asu!an kepera'atan pada pasien post operasi k!ususnya post operasi apendisitis. 3. 4agi 4agi la!a la!an n pra prakt ktik ik apa apatt dija dijadi dikan kan ba!an ba!an masu masukan kan bagi bagi pera pera'a 'att di ruma ruma! ! saki sakitt dala dalam m melaku melakukan kan tindak tindakan an asua!an asua!an kepera' kepera'ata atan n dalam dalam rangak rangakaa mening meningkat katkan kan mutu mutu pelaya pelayanan nan
yang yang baik baik k!ususny k!ususnyaa pada pasien dengan dengan post oprasi oprasi
apendisitis. 3
E. Met"#e Peneltan #an Teknk Pengum$ulan Data etode yang digunakan dalam penelitian ini adala! analisis deskripti& studi
kasus dengan pendekatan proses kepera'atan . 2eknik pengumpulan data yang di gunakan melalui studi kepustakaan dan studi kasus %. L"kas & 'aktu Peneltan Lokasi di laksanakan di /< ota 4aubau pada tanggal "% aret sampai
tanggal 31 aret ta!un "01$.
II. TIN(AUAN PU)TA*A 1. *+N)EP MEDI) A. Anat"m Dan %s"l"g 1. Anatomi Appendiks merupakan organ yang berbentuk tabung dengan panjang
kira-kira 10 cm dan berpangkal pada sekum. Appendiks pertama kali tampak saat perkembangan embriologi minggu ke delapan yaitu bagian ujung dari protuberans sekum. ada saat antenatal dan postnatal, pertumbu!an dari sekum yang berlebi! akan menjadi appendiks yang akan berpinda! dari medial menuju katup ileocaecal. ada bayi appendiks berbentuk kerucut, lebar pada pangkal dan menyempit keara! ujung. eadaan ini menjadi sebab renda!nya insidens Apendisitis pada usia tersebut. Appendiks memiliki lumen sempit di bagian proksimal dan melebar pada bagian distal. ada appendiks terdapat tiga tanea coli yang menyatu dipersambungan sekum dan berguna untuk mendeteksi posisi appendiks. ;ejala klinik Apendisitis ditentukan ole! letak appendiks. osisi appendiks adala! retrocaecal (di belakang sekum) $5,",
4
pelic (panggul) 31,01, subcaecal (di ba'a! sekum) ","$, preileal (di depan usus !alus) 1, dan postileal (di belakang usus !alus) 0,#, seperti terli!at pada gambar diba'a! ini.
Appendiks pada saluran pencernaan
Anatomi appendiks
osisi Appendiks
". ?isiologi Appendiks meng!asilkan lendir 1-" ml per !ari. Lendir itu secara normal dicura!kan ke dalam lumen dan selanjutnya mengalir ke sekum. +ambatan aliran lendir di muara appendiks tampaknya berperan pada patogenesis Apendisitis. munoglobulin sekretoar yang di!asilkan ole! ;ut Associated Lymp!oid 2issue (;AL2) yang terdapat disepanjang saluran
5
cerna termasuk appendiks iala! munoglobulin A (g-A). munoglobulin ini sangat e&ekti& sebagai pelindung ter!adap in&eksi yaitu mengontrol proli&erasi bakteri, netralisasi irus, serta mencega! penetrasi enterotoksin dan antigen intestinal lainnya. :amun, pengangkatan appendiks tidak mempengaru!i sistem imun tubu! sebab jumla! jaringan sedikit sekali jika dibandingkan dengan jumla! di saluran cerna dan seluru! tubu!. B. De!ns Appendiks adala! ujung seperti jari yang kecil panjangnya kira-kira 10
cm (%# inci), melekat pada sekum tepat di ba'a! katup ileosekal. Appendiks berisi makanan dan mengosongkan diri secara teratur ke dalam sekum. arena pengosongannya tidak e&ekti& dan lumennya kecil, appendiks cenderung menjadi tersumbat dan rentan ter!adap in&eksi. (4runner dan udart!, "00"). Apendisitis adala! peradangan dari apendiks ermiormis,
dan
merupakan penyebab abdomen akut yang paling sering. enyakit ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki maupun perempuan, tetapi lebi! sering menyerang laki-laki berusia antara 10 sampai 30 ta!un (ansjoer, Arie&,dkk, "00*). Apendisitis adala! in&eksi pada appendiks karena tersumbatnya lumen ole! &ekalit! (batu &eces), !iperplasi jaringan lim&oid, dan cacing usus. 9bstruksi lumen merupakan penyebab utama Apendisitis. @rosi membran mukosa appendiks dapat terjadi karena parasit seperti @ntamoeba !istolytica, 2ric!uris tric!iura, dan @nterobius ermikularis (9edol&, "00$).
6
C. Et"l"g Apendisitis belum ada penyebab yang pasti atau spesi&ik tetapi ada
&aktor prediposisi yaitu > 1. ?aktor yang tersering adala! obstruksi lumen. ada umumnya obstruksi ini terjadi karena > a. +iperplasia dari &olikel lim&oid, ini merupakan penyebab terbanyak. b. Adanya &aekolit dalam lumen appendiks c. Adanya benda asing seperti biji-bijian d. triktura lumen karena &ibrosa akibat peradangan sebelumnya. ". n&eksi kuman dari colon yang paling sering adala! @. 7oli dan treptococcus 3. Laki-laki lebi! banyak dari 'anita. ang terbanyak pada umur 15-30 ta!un (remaja de'asa). ni disebabkan ole! karena peningkatan jaringan limpoid pada masa tersebut. #. 2ergantung pada bentuk apendiks > a. Appendik yang terlalu panjang b. assa appendiks yang pendek c. enonjolan jaringan limpoid dalam lumen appendiks d. elainan katup di pangkal appendiks (:u6ulul, "00%) D. *las!kas 1. Apendisitis akut
7
Apendisitis akut adala! > radang pada jaringan apendiks. Apendisitis akut pada dasarnya adala! obstruksi lumen yang selanjutnya akan diikuti ole! proses in&eksi dari apendiks. enyebab obstruksi dapat berupa > a. +iperplasi lim&onodi sub mukosa dinding apendiks. b. ?ekalit c. 4enda asing d. 2umor. Adanya obstruksi mengakibatkan mucin B cairan mukosa yang diproduksi tidak dapat keluar dari apendiks, !al ini semakin meningkatkan tekanan intra luminer se!ingga menyebabkan tekanan intra mukosa juga semakin tinggi. 2ekanan yang tinggi akan menyebabkan in&iltrasi kuman ke dinding
apendiks
se!ingga
terjadi
peradangan
meng!asilkan pus B nana! pada dinding apendiks. elain obstruksi, apendisitis juga dapat
supurati&
yang
disebabkan
ole!
penyebaran in&eksi dari organ lain yang kemudian menyebar secara !ematogen ke apendiks. ". Apendisitis urulenta (upuratie Appendicitis) 2ekanan dalam lumen yang terus bertamba! disertai edema menyebabkan terbendungnya aliran ena pada dinding appendiks dan menimbulkan trombosis. eadaan ini memperberat iskemia dan edema pada apendiks. ikroorganisme yang ada di usus besar berinasi ke dalam dinding appendiks menimbulkan in&eksi serosa se!ingga serosa menjadi suram karena dilapisi eksudat dan &ibrin. ada appendiks dan mesoappendiks terjadi edema, !iperemia, dan di dalam lumen terdapat eksudat &ibrinopurulen. itandai dengan rangsangan peritoneum lokal seperti nyeri tekan, nyeri lepas di titik c 4urney, de&ans muskuler, dan nyeri pada gerak akti& dan pasi&. :yeri dan de&ans muskuler dapat terjadi pada seluru! perut disertai dengan tanda-tanda peritonitis umum. 3. Apendisitis kronik iagnosis apendisitis kronik baru dapat ditegakkan jika dipenu!i semua syarat > ri'ayat nyeri perut kanan ba'a! lebi! dari dua minggu,
8
radang kronik apendiks secara makroskopikdan mikroskopik, dan kelu!an meng!ilang satela! apendektomi. riteria mikroskopik apendiksitis
kronik
adala!
&ibrosis
menyeluru! dinding apendiks, sumbatan parsial atau total lumen apendiks, adanya jaringan parut dan ulkus lama dimukosa, dan in&iltrasi sel in&lamasi kronik. nsidens apendisitis kronik antara 1-5 persen. #. Apendissitis rekurens iagnosis rekuren baru dapat dipikirkan jika ada ri'ayat serangan nyeri berulang di perut kanan ba'a! yang mendorong dilakukan apeomi dan !asil patologi menunjukan peradangan akut. elainan ini terjadi bila serangn apendisitis akut pertama kali sembu! spontan. :amun, apendisitis tidak perna kembali ke bentuk aslinya karena terjadi &ribosis dan jaringan parut. /esiko untuk terjadinya serangn lagi sekitar 50 persen. nsidens apendisitis rekurens biasanya dilakukan apendektomi yang diperiksa secara patologik. ada apendiktitis rekurensi biasanya dilakukan apendektomi karena sering penderita datang dalam serangan akut. 5. ukokel Apendiks ukokel apendiks adala! dilatasi kistik dari apendiks yang berisi musin akibat adanya obstruksi kronik pangkal apendiks, yang biasanya berupa jaringan &ibrosa. ika isi lumen steril, musin akan tertimbun tanpa in&eksi. Calaupun jarang,mukokel dapat disebabkan ole! suatu kistadenoma yang dicurigai bisa menjadi ganas. enderita sering datang dengan elu!an ringan berupa rasa tidak enak di perut kanan ba'a!. adang teraba massa memanjang di regio iliaka kanan. uatu saat bila terjadi in&eksi, akan timbul tanda apendisitis akut. engobatannya adala! apendiktomi. $. 2umor Apendiks Adenokarsinoma apendiks,enyakit ini jarang ditemukan, biasa ditemukan kebetulan se'aktu apendektomi atas indikasi apendisitis akut. arena bisa metastasis ke lim&onodi regional, dianjurkan !emikolektomi kanan yang akan memberi !arapan !idup yang jau! lebi! baik dibanding !anya apendektomi.
9
*. arsinoid Apendiks ni merupakan tumor sel argenta&in apendiks. elainan ini jarang didiagnosis
prabeda!,tetapi
ditemukan
secara
kebetulan
pada
pemeriksaan patologi atas spesimen apendiks dengan diagnosis prabeda! apendisitis akut. indrom karsinoid berupa rangsangan kemera!an (&lus!ing) pada muka, sesak napas karena spasme bronkus, dan diare ynag !anya ditemukan pada sekitar $ kasus tumor karsinoid perut. el tumor memproduksi serotonin yang menyebabkan gejala tersebut di atas. eskipun diragukan sebagai keganasan, karsinoid ternyata bisa memberikan residi& dan adanya metastasis se!ingga diperlukan opersai radikal. 4ila spesimen patologik apendiks menunjukkan karsinoid dan pangkal tidak bebas tumor, dilakukan operasi ulang reseksi ileosekal atau !emikolektomi kanan. E. Pat"!s"l"g Apendisitis biasanya disebabkan ole! penyumbatan lumen apendiks
ole! !iperplasia &olikel lim&oid, &ekalit, benda asing, striktur karena &ibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma. 9bstruksi tersebut menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan. akin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas
dinding
apendiks
mempunyai
keterbatasan
se!ingga
menyebabkan penekanan tekanan intralumen. 2ekanan yang meningkat tersebut akan meng!ambat aliran lim&e yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi mukosa. ada saat inila! terjadi terjadi apendisitis akut &okal yang ditandai ole! nyeri epigastrium. 4ila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat. +al tersebut akan menyebabkan obstruksi ena, edema bertamba!, dan bakteri akan menembus dinding. eradangan yang timbul meluas dan mengenai peritoneum setempat se!ingga menimbulkan nyeri di daera! kanan ba'a!. eadaan ini disebut dengan apendisitis supurati& akut. 4ila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi in&ark dinding apendiks yang diikuti dengan gangren. tadium ini disebut dengan 10
apendisitis gangrenosa. 4ila dinding yang tela! rapu! itu peca!, akan terjadi apendisitis per&orasi. 4ila semua proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang berdekatan akan bergerak ke ara! apendiks !ingga timbul suatu massa lokal yang disebut in&iltrat apendikularis. eradangan apendiks tersebut dapat menjadi abses atau meng!ilang. ada anak-anak, karena omentum lebi! pendek dan apediks lebi! panjang, dinding apendiks lebi! tipis. eadaan tersebut ditamba! dengan daya ta!an tubu! yang masi! kurang memuda!kan terjadinya per&orasi. edangkan pada orang tua per&orasi muda! terjadi karena tela! ada gangguan pembulu! dara! (ansjoer, "00*). %. Man!estas *lnk 1. :yeri kuadran ba'a! terasa dan biasanya disertai dengan demam
". 3. #. 5. $. *.
ringan, mual, munta! dan !ilangnya na&su makan. :yeri tekan local pada titik c4urney bila dilakukan tekanan :yeri tekan lepas dijumpai. 2erdapat konstipasi atau diare. :yeri lumbal, bila appendiks melingkar di belakang sekum. :yeri de&ekasi, bila appendiks berada dekat rektal. :yeri kemi!, jika ujung appendiks berada di dekat kandung kemi!
atau ureter. . emeriksaan rektal positi& jika ujung appendiks berada di ujung pelis. %. 2anda /osing dengan melakukan palpasi kuadran kiri ba'a! yang secara paradoksial menyebabkan nyeri kuadran kanan. 10. Apabila appendiks suda! ruptur, nyeri menjadi menyebar, disertai abdomen terjadi akibat ileus paralitik. 11. ada pasien lansia tanda dan gejala appendiks sangat berariasi. asien mungkin tidak mengalami gejala sampai terjadi ruptur appe ndiks.
:ama pemeriksaan R",sng-s sgn
2anda dan gejala ositi& jika dilakukan palpasi dengan tekanan pada kuadran kiri ba'a! dan timbul nyeri pada
11
Ps"as sgn atau +ra/ts",a-s
sisi kanan. asien dibaringkan pada sisi kiri, kemudian
sgn
dilakukan ekstensi dari panggul kanan. ositi&
+turat"r sgn
jika timbul nyeri pada kanan ba'a!. ada pasien dilakukan &leksi panggul dan dilakukan rotasi internal pada panggul. ositi& jika timbul nyeri pada !ipogastrium atau
Dun$h0-s sgn
agina. ertamba!an nyeri pada tertis kanan ba'a!
Ten H"rn sgn
dengan batuk :yeri yang timbul saat dilakukan traksi lembut
*"her *"sher3-s sgn
pada korda spermatic kanan :yeri pada a'alnya pada daera! epigastrium atau sekitar pusat, kemudian berpinda! ke
)tk",sk0 R"sensten3-s sgn
kuadran kanan ba'a!. :yeri yang semakin bertamba! pada perut kuadran kanan ba'a! saat pasien dibaringkan
Aure4R"/an",a-s sgn
pada sisi kiri 4ertamba!nya nyeri dengan jari pada petit triangle kanan (akan positi& !c!etkin-
Blumerg sgn
4loombergDs sign) isebut juga dengan nyeri lepas. alpasi pada kuadran kanan ba'a! kemudian dilepaskan tiba-tiba
5. *"m$lkas omplikasi terjadi akibat keterlambatan penanganan Apendisitis.
?aktor keterlambatan dapat berasal dari penderita dan tenaga medis. ?aktor penderita meliputi pengeta!uan dan biaya, sedangkan tenaga medis meliputi kesala!an diagnosa, menunda diagnosa, terlambat merujuk ke ruma! sakit, dan terlambat melakukan penanggulangan. ondisi ini
12
menyebabkan peningkatan angka morbiditas dan mortalitas. roporsi komplikasi Apendisitis 10-3", paling sering pada anak kecil dan orang tua. omplikasi %3 terjadi pada anak-anak di ba'a! " ta!un dan #0-*5 pada orang tua. 7?/ komplikasi "-5, 10-15 terjadi pada anak-anak dan orang tua.#3 Anak-anak memiliki dinding appendiks yang masi! tipis, omentum lebi! pendek dan belum berkembang sempurna memuda!kan terjadinya per&orasi, sedangkan pada orang tua terjadi gangguan pembulu! dara!. Adapun jenis komplikasi diantaranya > 1. Abses Abses merupakan peradangan appendiks yang berisi pus. 2eraba massa lunak di kuadran kanan ba'a! atau daera! pelis. assa ini mulamula berupa &legmon dan berkembang menjadi rongga yang mengandung pus. +al ini terjadi bila Apendisitis gangren atau mikroper&orasi ditutupi ole! omentum. ". er&orasi er&orasi adala! peca!nya appendiks yang berisi pus se!ingga bakteri menyebar ke rongga perut. er&orasi jarang terjadi dalam 1" jam pertama sejak a'al sakit, tetapi meningkat tajam sesuda! "# jam. er&orasi dapat diketa!ui praoperati& pada *0 kasus dengan gambaran klinis yang timbul lebi! dari 3$ jam sejak sakit, panas lebi! dari 3,507, tampak toksik, nyeri tekan seluru! perut, dan leukositosis terutama polymorp!onuclear (:). er&orasi, baik berupa per&orasi bebas maupun mikroper&orasi dapat menyebabkan peritonitis. 3. eritononitis eritonitis adala! peradangan peritoneum, merupakan komplikasi berba!aya yang dapat terjadi dalam bentuk akut maupun kronis. 4ila in&eksi tersebar luas pada permukaan peritoneum menyebabkan timbulnya peritonitis umum. Aktiitas peristaltik berkurang sampai timbul ileus paralitik, usus meregang, dan !ilangnya cairan elektrolit mengakibatkan de!idrasi, syok, gangguan sirkulasi, dan oligouria.
13
eritonitis disertai rasa sakit perut yang semakin !ebat, munta!, nyeri abdomen, demam, dan leukositosis. H. Pemerksaan Penunjang 1. Laboratorium 2erdiri dari pemeriksaan dara! lengkap dan 7-reactie protein (7/).
ada pemeriksaan dara! lengkap ditemukan jumla! leukosit antara 10.000-1.000Bmm3
(leukositosis)
dan
neutro&il
diatas
*5,
sedangkan pada 7/ ditemukan jumla! serum yang meningkat. 7/ adala! sala! satu komponen protein &ase akut yang akan meningkat #-$ jam setela! terjadinya proses in&lamasi, dapat dili!at melalui proses elektro&oresis serum protein. Angka sensitiitas dan spesi&isitas 7/ yaitu 0 dan %0. 2. /adiologi 2erdiri dari pemeriksaan ultrasonogra&i (<;) dan 7omputed 2omograp!y canning (72-scan). ada pemeriksaan <; ditemukan bagian memanjang pada tempat yang terjadi in&lamasi pada appendiks, sedangkan pada pemeriksaan 72-scan ditemukan bagian yang menyilang dengan &ekalit! dan perluasan dari appendiks yang mengalami in&lamasi serta adanya pelebaran sekum. 2ingkat akurasi <; %0-%# dengan angka sensitiitas dan spesi&isitas yaitu 5 dan %", sedangkan 72-can mempunyai tingkat akurasi %#-100 dengan sensitiitas dan spesi&isitas yang tinggi yaitu %0-100 dan %$-%*. 6. Analisa urin ertujuan untuk mendiagnosa batu ureter dan kemungkinan in&eksi saluran kemi! sebagai akibat dari nyeri perut ba'a!. 7. engukuran en6im !ati dan tingkatan amilase membantu mendiagnosa peradangan !ati, kandung empedu, dan pankreas. 8. erum 4eta +uman 7!orionic ;onadotrop!in (4-+7;) untuk memeriksa adanya kemungkinan ke!amilan. 9. emeriksaan barium enema untuk menentukan lokasi sekum. emeriksaan 4arium enema dan 7olonoscopy merupakan pemeriksaan a'al untuk kemungkinan karsinoma colon.
14
:. emeriksaan &oto polos abdomen tidak menunjukkan tanda pasti
Apendisitis, tetapi mempunyai arti penting dalam membedakan Apendisitis dengan obstruksi usus !alus atau batu ureter kanan. 5. Penatalaksanaan Me#s enatalaksanaan yang dapat dilakukan pada penderita Apendisitis
meliputi penanggulangan konserati& dan operasi. 1. enanggulangan konserati& enanggulangan konserati& terutama diberikan pada penderita yang tidak mempunyai akses ke pelayanan beda! berupa pemberian antibiotik. emberian antibiotik berguna untuk mencega! in&eksi. ada penderita
Apendisitis
per&orasi,
sebelum
operasi
dilakukan
penggantian cairan dan elektrolit, serta pemberian antibiotik sistemik 2. 9perasi 4ila diagnosa suda! tepat dan jelas ditemukan Apendisitis maka tindakan yang dilakukan adala! operasi membuang appendiks (appendektomi).
enundaan
appendektomi
dengan
pemberian
antibiotik dapat mengakibatkan abses dan per&orasi. ada abses appendiks dilakukan drainage (mengeluarkan nana!).
6. encega!an 2ersier 2ujuan utama dari pencega!an tersier yaitu mencega! terjadinya
komplikasi yang lebi! berat seperti komplikasi intra-abdomen. omplikasi utama adala! in&eksi luka dan abses intraperitonium. 4ila diperkirakan terjadi per&orasi maka abdomen dicuci dengan garam &isiologis atau antibiotik. asca appendektomi diperlukan pera'atan intensi& dan pemberian antibiotik dengan lama terapi disesuaikan dengan besar in&eksi intra-abdomen.
15
2. *+N)EP *EPERA'ATAN
A)UHAN *EPERA'ATAN PADA *LIEN N0. 5 DEN5AN 5AN55UAN )I)TEM PENCERNAAN DI RUAN5 PERA'ATAN CHR R)UD *+TA BAUBAU TAHUN 2;19
A. PEN5*A(IAN :o. / > 0#"# 2anggal masuk / > "* aret "01$ 2anggal engkajian > "% aret "01$ 1. B"#ata a. dentitas lien :ama > :y. ;
30 ta!un enis elamin > erempuan tatus erka'inan > 4elum ka'in Agama > slam uku > 4uton endidikan > 1 ekerjaan > : Alamat > ln. Limbo Colio umber 4iaya > 4 /uangan > 7+/ elas
16
. enanggung a'ab :ama
> :y. > 50 ta!un > : > eluarga klien > ln. Limbo Colio
". /i'ayat ese!atan aat ni a. elu!an utama > :yeri perut kuadran kanan ba'a! b. Alasan masuk / akit dirasakan E 3 bulan yang lalu dan bertamba! para! jika klien melakukan aktiitas yang berat karena sakitnya bertamba! dari !ari ke !ari se!ingga klien dan keluarga memutuskan untuk memba'anya ke ruma! sakit dan disarankan untuk ra'at inap. c. /i'ayat penyakit sekarang - roocatieBpalliatie > klien mengatakan nyeri disebabkan karena -
luka operasi (post op. !ari kedua) Fuality > nyerinya timbul bila klien bergerak dan beraktiitas /egion > daera! perut kuadran kanan ba'a! eerity > nyeri akut dengan skala $ (sedang) 2iming > klien mengatakan nyeri tidak menentu 'aktunya
3. /i'ayat ese!atan asa Lalu a. enyakit yang perna! dialami aat anak-anak, klien !anya sakit biasa &lu dan demam biasa dan biasanya !anya mengatasinya dengan membeli obat di 'arung terdekat. lien perna! dira'at di ruma! sakit +aji karena penyakit asma. b. /i'ayat alergi > tidak ada c. /i'ayat imunisasi > klien tidak mengingatnya #. /i'ayat ese!atan eluarga a. lien mengatakan tidak ada anggota keluarga yang menderita penyakit keturunan. b. lien mengatakan tidak ada ri'ayat anggota keluarga yang menderita penyakit in&eksi. 5. /i'ayat siko-osio-piritual a. ola coping engambilan keputusan kadang sendiri atau dimusya'ara!kan dengan keluarga. b. +arapan klien ter!adap keadaan penyakitnya
17
lien ber!arap penyakitnya akan sembu! agar berkumpul bersama keluarganya kembali c. ?aktor stressor lien mengatakan nyeri bila terlalu banyak bergerak atau beraktiitas tapi nyeri !ilang bila tidak beraktiitas. d. onsep diri lien bisa menerima keadaannya setela! dioperasi. e. engeta!uan klien tentang penyakitnya lien tidak ta!u persis penyebab dari penyakit yang dideritanya. &. Adaptasi lien dapat beradaptasi dengan penyakitnya g. +ubungan dengan anggota keluarga 4aik, karena banyak keluarga yang datang membesuk dan menjaganya di ruma! sakit selama dira'at. !. +ubungan dengan masyarakat lien mengatakan !ubungan dengan masyarakat baik i. er!atian ter!adap orang lain dan la'an bicara ada saat bicara klien tampak terbuka, kontak mata Bcara bicara jelas j.
'alaupun klien tampak masi! lema!. Aktiitas social lien mengatakan selalu ikut aktiitas di masyarakat seperti kerja bakti,
acara-acara dan arisan. k. eadaan lingkungan lien mengatakan keadaan lingkungannya baik dan tinggal bersama l.
orang tua serta satu orang adik perempuannya. egiatan keagamaan lien beragama slam, sebelum masuk ruma! sakit klien rajin s!alat 5
'aktu tapi setela! masuk ruma! sakit klien !ampir tidak perna! s!alat. m. eyakinan tentang kese!atan lien yakin ba!'a penyakitnya akan sembu! dan menyera!kan semua kepada 2u!an @. $. ola akti&itas se!ari-!ari P+LA A*TI%ITA)
)EBELUM )A*IT
18
)AAT )A*IT
1. :utrisi a. akan ?rekuensi • orsi • enis • akan yang • • • •
disukai akan pantang 7ara makan /itual sebelum
makan b. inum enis • ?rekuensi • 4anyak • ". @liminasi a. 4A4 ?rekuensi • onsistensi • 4au • Carna • b. 4A ?rekuensi • Carna • 4au • umla! urin • 3. stira!at tidur a. iang - ualitas - ?rekuensi b. alam - ualitas - ?rekuensi #. ersonal !ygienie a. andi b. eramas c. ;osok gigi
3G se!ari i!abiskan :asi, ikan, sayur emua jenis makanan
3G se!ari H porsi di!abiskan 4ubur, telur, 2idak ada.
4erdoa
4erdoa
Air puti! $- gelas (1$00-"000 cc)B"# jam
Air puti! #-5 gelas (00-1000 cc)B"# jam
1 GB!ari Lunak !as &eses uning kecoklatan
1 GB!ari Lunak !as &eses uning kecoklatan
5-$GB!ari uning muda !as amonia 2idak di kaji
#-5GB!ari uning muda !as amonia 2idak di kaji
lien jarang tidur siang
:yenyak E "-3 jam
karena kesibukannya :yenyak "3.00-05.00
"GB!ari "GBminggu "GB!ari 1GBminggu
alan pagi
19
:yenyak "".00-0$.00
1GB!ari (di lap saja) 2idak perna! 2idak perna!B!anya berkumur-kumur uda! gunting kuku minggu yang lalu.
1GBminggu elama sakit klien tidak
d. ;unting kuku 5. Lati!anBola!raga enis • ?rekuensi •
lien merokok 2idak perna! 2idak perna!
$. ;aya +idup erokok • Alko!ol, obat• •
perna! ola!raga
2idak 2idak 2idak
obatan terlarang onsumsi obatobatan tanpa resep dokter
*.
emeriksaan ?isik a. eadaan umum lien tampak lema!, tidak bergaira!, tampak meringis, nyeri tekan dan beraktiitas di tempat tidur. b. 2anda-2anda Iital 2 > 100B$0 mm+g : > $GBmenit > "0GBmenit > 3*0 7 c. emeriksaan +ead 2o 2oe 1) epala dan rambut ulit kepala klien cukup bersi! tidak ada peradangan rambut 'arna !itam seba!u dan ikal. ") ataBpengli!atan ata bulat, re&leks ca!aya normal, kedua pupil isok!or, akomodasi bagus, konjungtia tidak ademis, &ungsi pengli!atan bagus tidak ada peradangan. 3) +idungBpenciuman eptum !idung berada di tenga!, simetris kanan dan kiri, tidak ada peradangan serta polip. #) ulut dan gigi
20
4ibir tidak kering, lida! tidak kotor, &ungsi pengecapan bagus, tidak ada peradangan, karies tidak ada 5) Le!er 2idak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada distensi. Iena jugularis dan tidak ada rasa kaku $) ada erna&asan tenang, gerakan toraks ke atas dan keluar simetris saat inspirasi, &rekuensi perna&asan "0 GBmenit, ictus kordis tidak tampak, bunyi jantung dan murni, denyut apeks teraba pada 7 5, tidak ada nyeri dan tidak ada bunyi jantung tamba!an *) Abdomen 2ampak luka insisi operasi, perut tidak kembung, tidak ada massa, tidak ada pembesaran !epar, bising usus (J). lien mengatakan nyeri bila ditekan pada daera! perut kanan ba'a!. ) ulitBintegument ulit sa'o matang, tekstur kenyal, tidak terdapat edema, turgor baik su!u 3* K7. %) uku 4antalan kuku ber'arna mera! muda!, kuku tangan dan kaki cukup bersi! dan pendek 10) @kstremitas atas dan ba'a! 2idak ada kekakuan, edema dan atropi pada ekstremitas atas dan ba'a!, pada ekstremitas atas sinistra terpasang in&us /L "0 tetesBmenit. 11) ;enitalia 2idak ada peradangan dan perdara!an d. engkajian data &okus 1) istem gastrointestinal - nspeksi > umbilicus terletak di garis tenga! dan tidak menonjol. 4entuk abdomen simetris, tidak terli!at massa, tampak ada luka, -
tela! dilakukan tindakan appendektori pada tanggal " April "01$ Auskultasi > bising usus 5 GBmenit erkusi > perkusi !ati pada midklaikulari kanan terdengar redup perkusi lim&e di daera! posterior midaksilaris kiri terdengar redup
21
-
alpasi > tidak ada pembesaran !ati, lim&e dan ginjal tidak teraba adanya massa pada abdomen, nyeri tekan pada perut kanan ba'a! (4).
e. emeriksaan diagnostik <;> tampak adanya tanda-tanda apendisitis &. enatalaksanaan medis +ariBtanggal> elasa, "% aret "01$ - 7e&otoGime 1 grB1" jam - eminac 1 amp - /amitidine 1 ampB jam .
lasi&ikasi ata
-
DATA )UB(E*TI% lien mengatakan nyeri pada daera!
-
operasi lien mengatakan nyeri pada perut
-
kanan ba'a! lien menyakan tentang proses penyakitnya
%.
-
DATA +B(E*TI% 2ampak meringis kala nyeri $ (skala 0-10) 2ampak luka insisi di perut kuadran
-
kanan ba'a! 2ampak lema! :yeri tekan (J) 22I> 2 > 100B$0 mm+g, : > $
-
GBmenit, > "0 GBmenit, > 3* K7 lien sering bertanya tentang
-
penyakitnya lien nampak k!a'atir
Analisa ata N".
1.
Et"l"g
Pr"lem
ontinuitas jaringan karena
:yeri Akut
)0m$t"m<)gn
> - lien mengatakan nyeri -
tindakan operasi
pada daera! operasi lien mengatakan nyeri pada perut kanan ba'a!
9 > -
2ampak meringis
22
-
".
kala nyeri $ (skala 0-10) :yeri tekan (J) 22I 2 > 100B$0 mm+g : > $ GBmenit > "0 GBmenit > 3* K7 > 9 > - 2ampak ada luka insisi di
Luka post operasi
/esiko 2inggi n&eksi
urang in&ormasi ter!adap
urang pengeta!uan
perut kuadran kanan 3.
ba'a! > - lien menyakan tentang
penyakitnya
proses penyakitnya 9 > - ering bertanya tentang penyakitnya - lien nampak k!a'atir
23
24
B. PEN=IMPAN5AN *DM
Apendiks
+iperplasi &olikel Lim&oid
4enda asing
@rosi mukosa apendiks
?ekalit
triktur
2umor
9bstruksi ukosa terbendung Apendiks teregang 2ekanan intraluminal Aliran dara! terganggu
Apendicitis
eruba!an status kese!atan urang in&ormasi
ke peritonium eritonitis
2ombosis pada ema intramural embekakan dan iskemia er&orasi
*urang $engetahuan
embeda!an operasi Luka insisi
N0er akut
alan masuk kuman
Rest n!eks
25
C. DIA5N+)A *EPERA'ATAN 1. :yeri akut ber!ubungan dengan terputusnya kontinuitas jaringan karena
tindakan operasi ditandai dengan> . > 4 lien mengatakan nyeri pada daera! operasi 4 lien mengatakan nyeri pada perut kanan ba'a! @. 9 > - 2ampak meringis - kala nyeri $ (skala 0-10) - :yeri tekan (J) - 22I ?. 2 > 100B$0 mm+g ;. : > $ GBmenit +. > "0 GBmenit . > 3* K7 . ". /isiko tinggi in&eksi ber!ubungan luka post operasi ditandai dengan> . > L. 9 > - 2ampak ada luka insisi di perut kuadran kanan ba'a! . 3. urang pengeta!uan ber!ubungan dengan kurang in&ormasi ditandai dengan> :. > - lien menyakan tentang proses penyakitnya 9. 9 > - ering bertanya tentang penyakitnya - lien nampak k!a'atir .
26
>. INTER?EN)I *EPERA'ATAN R.
Dagn"sa
). T.
*e$era@atan
Tujuan #an *rtera
Hasl A. etel
1. :yeri akut
U.
Renana Tn#akan
1. aji tingkat
?.
Ras"nal
1. 4erguna dalam
ber!ubungan
a! dilakukan
nyeri, catat
penga'asan
dengan
tindakan
lokasi,
kee&ekti&an
terputusnya
kepera'atan
karakteristik
obat, kemajuan
kontinuitas
3G"# jam,
dan beratnya (0-
penyembu!an.
jaringan karena
nyeri
tindakan operasi
berkurang
ditandai dengan> C. > 4 lien
atau !ilang dengan Nntibiot>
mengatakan nyeri pada 4
daera! operasi lien mengatakan
-
lien tidak
-
mengelu! nyeri lien tampak
-
tenang lien tidak
nyeri pada perut kanan ba'a! . 9 > - 2ampak
-
per!atikan petunjuk non
meringis 22I A@. 2 > 100B$0 mm+g A?. :>
-
meringis kala nyeri $
$ GBmenit A;. > "0
-
(skala 0-10) :yeri tekan
GBmenit A+.
(J) 22I .
3* K7
-
2 >
10) A. A. AL. A. A:. A9. A. AF. A/. ". 9bserasi 22I,
erbal. A. A2. A<. 3. 4erikan lingkungan yang tenang dan kurangi
>
rangsangan stress #. erta!ankan
AI.
100B$0 mm+g M. : > $
istira!at dengan posisi semi
27
eruba!an pada karakteristik nyeri menunjukkan terjadinya absedBperitonita s, memerlukan upaya ealuasi medik dan interensi. ". apat membantu mengealuasi pernyataan erbal dan kee&ekti&an interensi. 3. Lingkungan yang tenang dapat meningkatkan istira!at.
GBmenit AA. > "0
?o'ler AI. AC. A. A. AM. 4A. 44. 47. 5. Ajarkan teknik
GBmenit A4. > 3* K7 AC.
na&as dalam bila rasa nyeri datang 4. 4@. 4?. 4;. 4+. 4. 4. 4. 4L. 4. 4:. $. olaborasi dengan pemberian analgetik sesuai indikasi B+.
4. #. ;raitasi melokalisasi eksudat in&lamasi dalam abdomen ba'a! atau pelis, meng!ilangkan tegangan abdomen yang bertamba! dengan posisi telentang. 5. 2eknik na&as dalam menurunkan konsumsi abdomen akan 9", menurunkan &rekuensi perna&asan, &rekuensi jantung dan ketegangan otot yang meng!entikan siklus nyeri. $. eng!ilangkan nyeri, mempermuda!
28
kerjasama dengan interensi lain, conto! ". /isiko tinggi
42.etela!
1. A'asi tanda-
ambulasi, batuk. 1. ugaan adanya
in&eksi
dilakukan
tanda ital.
in&eksiBterjadina
ber!ubungan luka
tindakan
er!atikan
sepsis, abses,
post operasi
kepera'atan
demam,
ditandai dengan> 4F. > 4/.9 > - 2ampak ada
3G"# jam,
menggigil,
tidak terjadi
berkeringat,
in&eksi
peruba!an
luka insisi di
dengan
mental,
perut kuadran
Nntibiot>
meningkatnya
kanan ba'a!
-
B).
eningkatkan
nyeri abdomen. ". Lakukan
penyembu!an
pencucian
luka dengan -
tangan yang
benar 4ebas dari
baik dan
tanda-tanda
pera'atan luka
in&eksi BU.
yang aseptik 3. 9bserasi keadaan luka dan insisi. 4I. 4C. 4. 4. 4M. 7A. #. olaborasi dengan pemberian
29
peritonitis. 77. 7. 7@. 7?. 7;. 7+. ". enurunkan risiko penurunan bakteri. 7. 7. 3. emberikan deteksi dini terjadinya proses in&eksi dan penga'asan penyembu!an peritonitis yang tidak ada sebelumnya. #. ungkin diberikan secara pro&ilaktik atau menurunkan
antibiotik sesuai
jumla! Nntibiot
indikasi 74.
dan untuk menurunkan penyebaran dan penyembu!an pada rongga
3. urang
7:.
abdomen. 1. engidenti&ikai
etel
1. aji tingkat
pengeta!uan
a! dilakukan
pema!aman
sejau! mana
ber!ubungan
tindakan
klien dan
tingkat
dengan kurang
kepera'atan
keluarga
pengeta!uan
in&ormasi ditandai
selama 1G"#
tentang
keluarga atau
dengan > 7. > - lien
jam, klien dapat mema!ami
menyakan tentang proses penyakitnya 7L. 9 > - ering
kooperati&
termasuk ganti
tindakan pengobatan
penyakitnya lien nampak k!a'atir CM.
pera'atan insisi
pemberian
tentang -
dan
dalam
bertanya
penyakitnya. 7. 7F. ". iskusikan
dengan Nntibiot>
balutan. 7/. 7. 72. 7<. 7I. 3. denti&ikasi gejala yang
-
lien tidak
menentukan ealuasi Nntib
-
bertanya-tanya kut serta dalam program
conto! meringankan
pengobatan 79.
nyeri> edemaBeritema luka, adanya
30
klien tentang penyakit yang dideritanya. ". ema!aman meningkatkan kerjasama dengan program terapi meningkatkan penyembu!an dan mengurangi komplikasi. 3.
drainase demam. #. 2ekankan pentingnya terapi antibiotic sesuai kebutu!an. DC. DD.
@. ?. D5. DH. DI.
31
7. 7. 7M. A. #. enggunaan pencega!an ter!adap in&eksi DB.
D(.Im$lementas Dan E,aluas . :ama klien > :y. ; L. 30 ta!un . /uang ra'at > 7+/ elas DN.
HA
DP.
RI< D+. T5
N". D>.
L
D .
.
el
asa,
1.
"%B03B"01 $
DR.
D).
IMPLEMENTA)
(AM
M. 0%.30 @A. @4. @7. 0%.35 @. @@. @?. @;. @+. 0%.#5 @. @. @. @L. 0%.50 @. @:.
G. edis +ari ra'at
DT.
RE)P+N *LIEN
I
1. engkaji tingkat
1. :yeri sedang ($) lokasi pada perut
karakteristik ". engobserasi 22I @F. @/. @. @2. 3. emberikan
kuadran kanan ba'a! ". 22I > @I. 2 >
tenang dan mengurangi rangsangan stress #. engajarkan teknik na&as dalam bila rasa nyeri datang @<.
D?.
E?ALUA)I
(AM
nyeri, lokasi dan
lingkungan yang
DU.
> Apendisitis >
)+AP3
?A. 1#.00
?4. > -
?:.
lien mengatakan
berkurang ?7. ?.
GBmenit @. > 3* K7 3. lien tampak baring
9>
-
Caja! tampak
-
meringis Iital sign ?@. 2 >
> "0
100B$0 mm+g ??.: > $ GBmenit ?;. > "0
di atas tempat tidur, dengan posisi semi
GBmenit ?+. ?. ?.
?o'ler. @M. #. lien nampak tarik
> 3* K7
32
@9. @. 10.00
5. engkolaborasikan dengan pemberian analgetik sesuai indikasi
na&as melalui !idung
?.
dan mengeluarkannya
A>
asala! belum
melalui mulut 5. njeksi 7e&otoGime 1
teratasi ?L.
grB1" jam
?.
>
Lanjutkan ?9.
el
asa, "%B03B"01 $
?. ".
?F. 10.10 ?/. ?. ?2. ?<. ?I. 10."0
1. enga'asi tandatanda ital ;4. ;7. ;. ". engobserasi keadaan luka balutan
1. 22I > ;;.
interensi 1, ", # ;L. >-
;. 2 >
1#.10
;.
100B$0 mm+g ;+. : > $ GBmenit ;. > "0 GBmenit ;. > 3* K7 ". 2ampak luka insisi
;:. -
9>
2idak tampak adanya tanda-tanda in&eksi ;9. ;.A > asala!
P
ARA%
nyerinya suda!
100B$0 mm+g @C. : > $ GBmenit @.
D'.
;2.
@9. @.
5. engkolaborasikan dengan pemberian
10.00
analgetik sesuai indikasi
na&as melalui !idung
?.
dan mengeluarkannya
A>
asala! belum
melalui mulut 5. njeksi 7e&otoGime 1
teratasi ?L.
grB1" jam
?.
>
Lanjutkan ?9.
el
asa,
?. ".
"%B03B"01 $
?F.
1. enga'asi tanda-
10.10 ?/. ?. ?2. ?<. ?I. 10."0 ?C. ?. ?. 10.35 ?M. ;A.
tanda ital ;4. ;7. ;. ". engobserasi keadaan luka balutan ;@. 3. engganti erban ;?. #. engkaji tandatanda in&eksi
10. #0 ;<.
el
asa,
;I. 3.
interensi 1, ", # ;L. >-
;. 2 >
1#.10
;:. -
GBmenit ;. > "0 GBmenit ;. > 3* K7 ". 2ampak luka insisi
pema!aman klien
tanda-tanda in&eksi ;9. ;.A > asala! teratasi
balutan tampak kering 3. era'at mengganti
;F. ;/.
erban #.
tidak ta!u apa
9>
2idak tampak adanya
dibalut dengan erban,
1. lien mengatakan
>
nterensi di!entikan +I.
;. +C.
1#.15
-
>
lien menanyakan
33
"%B03B"01 $
dan keluarga tentang ;. ;. ;M. +A.
penyakitnya ". endiskusikan pera'atan insisi termasuk ganti
balutan. +4. 3. engidenti&ikasi 11. gejala yang memerlukan ealuasi +7. +. +@. 11.
medik conto! peningkatan nyeri> edemaBeritema luka, adanya drainase, demam
penyebab penyakitnya
tentang proses
+.
penyakitnya
". Ierban tampak kering
+.
+L. +.
+. -
+:.
9>
lien dapat mema!ami tentang
3. :yeri (J), edema (-), drainase (-) demam (-) +9. +. +F. +/. +. +2. #. njeksi 7e&otoGime 1
;2.
;.
100B$0 mm+g ;+. : > $
eritema (-)
;C. 1. engkaji tingkat 10
1. 22I > ;;.
-
penyakitnya lien tidak banyak
bertanya lien tidak k!a'atir +M. A. A > asala!
-
teratasi 4. 7. > nterensi
.
"%B03B"01
dan keluarga tentang
$
;. ;.
penyakitnya ". endiskusikan pera'atan insisi
;M.
termasuk ganti
+A.
balutan. +4. 3. engidenti&ikasi 11. gejala yang memerlukan ealuasi +7.
medik conto!
+.
peningkatan nyeri>
+@.
edemaBeritema luka,
11.
+?.
adanya drainase, demam #. enekankan
penyebab penyakitnya
tentang proses
+.
penyakitnya
". Ierban tampak kering
+.
+L.
+.
+.
-
9>
lien dapat
+:.
mema!ami tentang
3. :yeri (J), edema (-),
penyakitnya lien tidak banyak
-
drainase (-) demam (-) +9. +. +F. +/. +. +2. #. njeksi 7e&otoGime 1
bertanya lien tidak k!a'atir +M. A. A > asala!
-
teratasi 4. 7. > nterensi
grB1" jam +<.
di!entikan
pentingnya terapi +;.
antibiotik sesuai
++. +. +.
kebutu!an
11.35 @. ?.
34
;. +. :ama klien > :y. ; . 30 ta!un . /uang ra'at > 7+/ elas I*.
HA
IM.
I+.
N". IN.
(AM
T5
/a
D I.
RI< IL. L
<. bu,
30B03B"01 $
1.
C. 0%.00 . . M. A. 0%.10
IP.
G. edis +ari ra'at >
IMPLEMENTA )I
1. engkaji tingkat nyeri, lokasi dan karakteristik ;. ". engobserasi 22I +. .
I>.
RE)P+N *LIEN
1. :yeri ringan ("-#) lokasi pada perut kuadran kanan ba'a! ". 22I > .
IR.
I).
(AM
E?ALUA)I )+AP3
. 1#.15
> Apendisitis
-
lien mengatakan nyerinya suda!
<. 9 >
P
ARA%
2. >
berkurang 2 >
IT.
. M.
;. +. :ama klien > :y. ; . 30 ta!un . /uang ra'at > 7+/ elas I*.
HA
IM.
I+.
N". IN.
(AM
T5
/a
D I.
RI< IL. L
<. bu,
30B03B"01 $
1.
C. 0%.00 . . M. A. 0%.10 4. 7. . @. ?. 0%."0
IP.
G. edis +ari ra'at >
IMPLEMENTA
I>.
)I
1. engkaji tingkat
*LIEN
1. :yeri ringan ("-#)
nyeri, lokasi dan karakteristik ;. ". engobserasi 22I +. . . . 3. engajarkan teknik
lokasi pada perut
IR.
I).
(AM
. 1#.15
ba'a! ". 22I > .
-
lien mengatakan nyerinya suda!
<. 9 >
2 > -
teratasi
GBmenit . > 3*07 3. lien nampak tarik
dan
35
mengeluarkannya melalui mulut F. /.
Caja! tampak tenang 2idak meringis kala nyeri ("-#) I. A > asala!
> "0
na&as melalui !idung
IT.
C. > nterensi di!entikan .
P
ARA%
2. >
berkurang
100B0 mm+g :. : > * GBmenit 9.
E?ALUA)I )+AP3
kuadran kanan
na&as dalam bila rasa nyeri datang L.
RE)P+N
> Apendisitis
. M.
mengeluarkannya melalui mulut F. /.
36
*A.
DA%TAR PU)TA*A
4. 7.
@li6abet!, , 7or'in. ("00%). 4iku saku ?ato&isiologi, @;7, akarta.
. ?atma. ("010). Askep Appendicitis. iakses !ttp>BB&atma6dnrs.blogspot.comB"010B0Baskep-appendicitis.!tml pada tanggal 0% ei "01". @.
o!nson, .,et all, "00", :ursing 9utcomes 7lassi&ication (:97)
econd @dition, 9CA nterention roject, osby.