TUGAS MANAJEMEN KEUANGAN BAB 15 IMBAL HASIL YANG DIMINTA DAN BIAYA MODAL
RIZKI PUJA KHUMAERAH B1C1 14 048
JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS HALU OLEO KENDARI 2015
BAB 15 IMBAL HASIL YANG DIMINTA DAN BIAYA MODAL
a P!"#$%&aa" N$'a$ Berikut beberapa sumber penciptaan nilai yaitu kadar kemenarikan industri
(industry attractiveness) dan keunggulan kompetitif (competitive avantage). Kadar Kemenarikan Industri • Karakter industri yang menarik meliputi posisi pada tahap pertumbuhan dari siklus hidup suatu produk, halangan untuk masuk dalam persaingan dan perlengkapan perlindungan lainnya. Kadar kemenarikan industry berkaitan •
dengan posisi relative industry dalam spectrum peluang investasi penciptaan nilai. Keunggulan Kompetitif Keunggulan kompetitif meliputi posisi relatif perusahaan dalam suatu industri. Perusahaan dapat terdiri atas beberapa divisi, sehingga keunggulan kompetitif harus dinilai per industry. Hanya dengan rangkaian keunggulan angka pendek maka keunggulan kompetitif dapat dipertahankan. !emakin baik semua sumber ini maka, semakin mungkin perusahaan memiliki imbal hasil lebih banyak dari yang diminta oleh pasar keuangan untuk risiko yang dilibatkan.
( B$a)a M*+a' K!,!'-.-/a" P!.-,a/aa" Perusahaan dapat dipandang sebagai kumpulan berbagai proyek. Karenanya
penggunaan biaya modal (cost of capital ) keseluruhan sebagai kriteria penerimaan (tingkat batas) untuk keputusan investasi hanya tetap dalam situasi"situasi tertentu. Biaya modal keseluruhan perusahaan adalah proporsi rata"rata biaya berbagai komponen pendanaan perusahaan. •
Biaya #tang $alaupun ke%aiban perusahaan berbeda"beda, fokus di sini hanyalah pada utang non musiman (nonseasonoal debt) dengan biaya bunga eksplisit. Biaya utang yang eksplisit bisa didapat dengan menghitung diskonto k d , yang menyamakan harga pasar utang yang diterbitkan dengan nilai kini dari bunga ditambah pembayaran pokok serta kemudian menyesuaikan biaya eksplisit yang dicapai dengan pembayaran bunga yang dapat dikurangkan dari paak. Berikut persamaannya&
P'
imana& P' Harga pasar utang yang diterbitkan Ʃ Penumlahan untuk periode * hingga n, %aktu atuh tempo akhir It Pembayaran bunga dalam periode t Pt Pembayaran pokok untuk periode t •
Biaya !aham Preferen Biaya saham preferen adalah fungsi dari dividen yang dicantumkan. ividen ini bukanlah ke%aiban kontraktual perusahaan, tetapi lebih merupakan utang yang bergantung pada keputusan de%an direksi perusahaan. +ingkat timbal hasil yang diminta pasar untuk saham ini, atau singkatnya imbal hasil saham preferen, akan menadi estimasi biaya saham preferen. leh karena saham preferen tidak memiliki tanggal atuh tempo, biayanya k p, dapat disaikan sebagai berikut. k p p - P' imana& p ividen tahunan yang dicantumkan P' Harga pasar saat ini dari saham preferen
•
Biaya kuitas& Pendekatan /odel iskonto ividen alam konteks model penilaian diskonto dividen, biaya model ekuiatas k e , dapat dianggap sebagai tingkat diskonto yang menyamakan nilai kini semua dividen yang diharapkan di masa mendatang. P'
imana& P' Harga pasar per lembar saham pada periode ' t ividen per lembar yang diharapkan akan dibayar pada akhir periode t k e +ingkat diskonto yang tepat Ʃ /e%akili umlah dividen masa depan yang didiskontokan dari periode * hingga tak terbatas (
/emperkirakan ividen /asa /endatang 0ika kita dapat secara akurat memperkirakan arus dividen masa depan yang diharapkan pasar, merupakan hal yang mudah untuk menghitung tingkat diskonto untuk menyamakan arus kas ini dengan harga pasar saham saat ini.
leh karena dividen masa depan yang diharapkan tidak dapat diamati secara langsung, maka harus diperkirakan.engan adanya pola pertumbuhan yang stabil di masa sebelumnya, maka dapat diproyeksikan tren ini untuk masa depan. +ahap 1+ahap Pertumbuhan 0ika pertumbuhan dividen diharapkan akan turun di masa depan, model
pertumbuhan konstan tidak akan bisa digunakan. !ering kali, transisi dalam pertumbuhan dividen adalah dari di"atas"tingkat pertumbuhan normal hingga ke tingkat yang dianggap normal. !emakin banyak segmen pertumbuhan yang dispesifikasika, maka pola pertumbuhan makin dapat memperkirakan hubungan kurvilinier. •
Biaya kuitas & Pendekatan /odel Penetapan Harga 2set /odal Berdasarkan pembahasan mengenai model penetapan harga aset"modal (capital
asset
pricing
model 1
32P/),
diketahui
bah%a
32P/
mengimplikasikan tingkat imbal hasil yang diminta, berikut ini untuk per lembar saham biasa& 4 4 f 5 (
1 4 f ) 6
m
imana& 4 f +ingkat bebas risiko m
6
+ingkat imbal hasil yang diharapkan untuk portofolio pasar Koefisien beta untuk saham . Beta Beta adalah ukuran tingkat respon atas kelebihan imbal hasil untuk suatu sekuritas (sebagai selisih dari tingkat bunga bebas risiko) dibandingkan dengan yang di pasar, dengan menggunakan beberapa indeks yang ekstensif.
+ingkat Bunga Bebas 4isiko dan Imbal Hasil Pasar Perkiraan imbal hasil bebas risiko adalah hal yang kontroversial, bukan karena enis imbal hasil sekuritas yang seharusnya digunakan, tetapi karena %aktu atuh tempo sekuritas yang relevan.
•
Biaya kuitas& Pendekatan Biaya #tang !ebelum Paak Plus 4esmi 4isiko Biaya utang sebelum paak badan akan melebihi tingkat bunga bebas risiko sebesar premi risiko. !emakin besar risiko suatu perusahaan, semakin besar premi ini, serta semakin meminam.
banyak bunga yang harus dibayar perusahaan agar dapat
!elain premi risiko ini, saham biasa suatu perusahaan harus memberikan tingkat imbal hasil yang melebihi imbal hasil modalnya. Hal ini disebabkan karena adanya risiko yang lebih sistematis. •
Biaya /odal 4ata"4ata +ertimbang !etelah menghitung biaya untuk setiap komponen pendanaan perusahaan, kita akan memberikan bobotuntuk tiap sumber pendanaan sesuai dengan standar tertentu dan kemudian menghitung biaya modal rata"rata tertimbang ( weighted average cost of capital " $233). 0adi, biaya modal keseluruhan perusahaan dapat dinyatakan sebagai
imana& k x Biaya setelah paak metode ke"7 untuk pendanaan W x Bobot yang diberikan untuk metode pendanaan tertentu sebagai persentase dari pendanaan total perusahaan. Penumlahan metode pendanaan * hingga n. Ʃ •
Beberapa Batasan !istem Pembobotan 2sumsi kritis dalam sistem pembobotan apapun adalah bah%a perusahaan sesungguhnya akan mengumpulkan modal dalam proporsi yang ditentukan. leh karena perusahaan mengumpulkan modal secara marginal untuk membuat investasi marginal dalam berbagai proyek baru, maka perlu dihitung biaya modal marginal untuk perusahaan secara keseluruhan.engan kata lain, perhatian kita adalah pada modal baru atau peningkatan modal, bukan pada modal yang dikumpulkan di masa sebelumnya. Biaya Penerbitan Biaya penerbitan ( flotation cost ) yang teradi pada saat penualan instrument utang , saham preferen, atau saham biasa dapat memengaruhi profitabilitas investasi perusahaan. engan adanya biaya penerbitan, umlah dana yang diterima perusahaan akan kurang dari harga ual sekuritas.
•
2lasan Penggunaan Biaya 4ata"4ata +ertimbang 2lasan dibalik penggunaan biaya rata"rata tertimbang adalah bah%a dengan mendanai dalam proporsi yang telah ditentukan dan menerima berbagai proyek yang menghasilkan lebih banyak daripada rata"rata tertimbang imbal hasil yang diminta, perusahaan dapat meningkatkan harga pasar sahamnya. Kenaikan ini
teradi karena berbagai proyek investasi tersebut diharapkan dapat memberikan imbal hasil pada bagian yang dibiayai dengan ekuitas daripada imbal hasil yang diminta atas modal ekuitas. •
8ilai +ambah konomis Pada dasarnya 8ilai +ambah konomis (conomic 9alue 2dded 1 92) adalah laba ekonomi yang dihasilkan perusahaan setelah semua biaya modal dikurangkan. !ecara lebih spesifik, 92 adalah laba operasional netto setelah paak (net operating profit after tax- 8P2+) dikurangi beban nilai biaya modal untuk modal yang digunakan. Kelebihan 92 berasal dari pengakuan terbukanya bah%a perusahaan tidak benar"benar menciptakan nilai bagi pemegang saham hingga perusahaan mampu menutup semua biaya modalnya.
# CAPM T$"a& I3(a' Ha,$' )a" D$3$"&a P.*)! T!.&!"&- +a" K!'*3%* U,a/a T!.&!"&•
Pendekatan 32P/ untuk Pemilihan Proyek Bagi perusahaan , pendekatan 32P/ untuk menetapkan imbal hasil yang diminta sama dengan menetapkan biaya modal ekuitas perusahaaan. Berikut persamaan imbal hasil yang diminta untuk proyek yang dibiayai oleh ekuitas& 4 k 4 f 5 (
1
m
) 6k
f
imana& 6k kemiringan dari garis karakterisitik yang menelaskan hubungan antara kelebihan imbal hasil untuk proyek k dan untuk portofolio pasar. engan asumsi bah%a perusahaan berkeinginan untuk mendanai proyek seluruhnya dengan ekuitas, krieteria penerimaannya adalah dengan berinvestasi pada proyek tersebut ika imbal hasil yang diharapkan memenuhi atau melebihi imbal hasil yang diminta.
2plikasi /odel 1 Penggunaan Perusahaan Proksi Kesulitan dalam mengaplikasikan pendekatan 32P/ untuk pemilihan proyek adalah dalam memperkirakan nilai beta suatu proyek. Penting untuk memperkirakan imbal hasil periode perusahaan dalam hal arus kas periodik
dan perubahan nilainya dari a%al tiap periode hingga akhir periode tersebut. /enemukan Perusahaan Proksi
Pencarian atas perusahaan"perusahaan ini biasanya didasarkan pada industrinya. !alah satu pilihan dengan melihat pada Kode 8orth 2merican Industry 3lassification !ystem (82I3!) untuk menentukan sampel a%al ketika suatu proyek masuk dalam sebuah klasifikasi industri, maka
pengeraannya akan menadi relatif mudah. Imbal Hasil yang iminta dengan :everage 0ika perusahaan secara konsisten mendanai berbagai proyeknya hanya dengan ekuitas, maka tingkat imbal hasil yang diminta untuk ekuitas, 4 k, akan digunakan sebagai tingkat imbal hasil yang diminta untuk proyek tersebut. 2kan tetapi, ika perusahaan menggunakan pendanaan utang maka perlu ditetapkan rata"rata tertimbang imbal hasil imbal yang diminta.
•
Imbal Hasil yang iminta Kelompok #saha +ertentu 0ika barang atau asa yang dihasilkan kelompok usaha tersebut hampir sama dalam hal risiko dan proposal"proposal barunya uga hampir seenis, imbal hasil yang diminta untuk kelompok usaha tersebut adalah kriteria penerimaan yang tepat. Kriteria ini mencerminkan tingkat imbal hasil yang dibebankan perusahaan atas suatu kelompok usaha atas modal yang digunakan. engan perkataan lain, tingkat imbal hasil tersebut adalah tingkat imbal hasil yang diharapkan perusahaan dapat dihasilkan oleh kelompok usaha tersebut atas investasi modalnya. /akin besar risiko sistemastis suatu kelompok, makin besar imbal hasil yang diminta.
•
Beberapa Kualifikasi 2pakah imbal hasil yang diminta berhubungan dengan proyek atau kelompok usaha maupun tidak, terdapat beberapa masalah dalam aplikasi pendekatan 32P/. i satu sisi, umlah pembiayaan nonekuitas yang diberikan ke suatu proyek adalah pertimbangan yana penting. 2gar prosedur tersebut tetap benar hasilnya, pendanaan nonekuitas harus mendekati umlah yang relative sama dengan yang digunakan oleh perusahaan proksinya. engan perkataan lain, proporsi pendanaan non ekuitas yang dialokasikan ke suatu proyek seharusnya tidak berbeda secara signifikan dengan yang digunakan oleh perusahaan proksi.
•
/emberi ana Pinaman kepada Kelompok #saha Ketika menetapkan rata"rata tertimbang imbal hasil yang diminta untuk suatu kelompok usaha, kebanyakan analisis menggunakan biaya pinaman setelah paak keseluruhan perusahaan sebagai komponen biaya utang.
!ecara konseptual, kelompok usaha itu sendiri bukanlah penanggung a%ab utama atas utangnya. ;ang bertanggung a%ab adalah perusahaan secara keseluruhan. leh karena
adanya diversifikasi arus kas antarkelompok,
probabilitas pembayaran untuk keseluruhan (perusahaan) akan lebih besar daripada umlah perbagian
Pendekatan +ingkat iskonto yang isesuaikan terhadap 4isiko Pendekatan tingkat diskonto yang disesuakan terhadap risiko rata rata? yang telah dilakukan perusahaan.
0adi dalam metode 424, tingkat diskonto >disesuaikan?
terhadap risiko, dengan cara menaikannya relatif terhadap biaya modal keseluruhan perusahaan sebagai kompensasi atas risiko yang lebih besar, dan menurunkannya untuk menyesuaikan dengan risiko yang lebih kecil. Imbal hasil yang diminta untuk proyek atau kelompok usaha tertentu karenanya akan mnadi tingkat diskonto yang disesuakan terhadap risiko. •
Pendekatan istribusi Probabilitas !erangkaian informasi yang dapat dihasilkan untuk sebuah proposal investasi adalah distribusi probabilitas dari nilai kini neto yang mungkin teradi. /asalah sesungguhnya dalam pendekatan ini adalah kita tidak dapat menghubungkannya secara langsung dengan dampak pemilihan proyek atas harga saham. Pihak meneemen hanya disaikan informasi mengenai imbal hasil yang diharapkan dan risiko suatu proyek. Bedasarkan informasi ini, perusahaan mengambil keputusan. 2kan tetapi, tidak ada hubungan >langsung? antara keputusan yang dibuat bedasarkan informasi ini dengan reaksi yang mungkin muncul dari para pemegang saham perusahaan yang sangat terdiversifikasi. 0adi,keberhasilan apa pun dalam menggunakan metode in seluruhnnya tergantung dari persepsi pihak meneemen dalam menilai trade"off antara proftabilitas dengan risiko dari investor.
•
Kontribusi pada 4isiko +otal Perusahaan& Pendekatan Portofolio Perusahaan
4isiko marginal sebuah proposal bagi perusahaan secara keseluruhan bergantung pada hubungannya dengan berbagai proyek yang telah ada serta hubungannya dengan berbagai proposal yang sedang dipertimbangkan untuk diterima. Informasi yang tepat adalah nilai yang diharapkan dan deviasi standar distribusi probabilitas untuk kemungkinan nilai kini neto. •
Berbagai Implikasi Konseptual Ketika menentukan deviasi standar untuk suatu kombinasi manaemen harus mempertimbangkan hubungan antara proposal investasi dengan berbagai investasi yang sudah ada, serta investasi"investasi baru lainnya yang diaukan. valuasi ini menunukkan bah%a risiko total perusahaan adalah hal yang penting. Keputusan investasi karenanya akan dibuat berdasarkan pada dampak marginalnya atas risiko total. !elama para investor hanya peduli terhadap risiko sistematis dan tidak sistematis dari suatu proyek, maka yang harus digunakan adalah pendekatan 32P/.
Pendekatan @anda Pendekatan 32P/ dapat berfungsi sebagai dasar untuk menilai berbagai implikasi penilaian suatu proyek investasi. 0ika kedua pendekatan tersebut memberikan sinyal penerimaan atau penolakan, sinyal"sinyal tersebut harus diikuti. /asalah akan muncul ika salah satu pendekatan memberikan sinyal penolakan. alam kasus ini manaemen harus memberikan lebih banyak bobot pada salah satu tanda, tergantung dari pendekatan mana yang lebih dapat diaplikasikan.