POLA PERILAKU AUDITOR
DISUSUN OLEH : Nurul aini
: 1301103010009
Raudhatul Jannah
: 1301103010037
Utari Putri Pria!ari
: 1301103010137
UNI"ERSITAS S#IAH KUALA $AKULTAS EKONO%I DARUSSALA%&'ANDA A(EH )01*
KATA PEN+ANTAR PEN+ ANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Yang Maha Esa, karena hanya berkat Rahmat Rahmat dan hidaya hidayah-Ny h-Nyaa sehing sehingga ga kami kami dapat dapat menyeles menyelesaika aikan n
makalah makalah ini dalam dalam
mayta kuliah Akuntansi Keprilakuan. Makalah ini tentunya dapat terselesaikan dengan baik atas dukunngan berbagai pihak. Makalah ini dapat terselesaikan dengan materi !imensi keperilakuan pada pengendalian internal". !alam menyusun makalah ini kami banyak mendapat bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Maka dengan penuh kerendahan hati kami mengu#apkan banyak terimakasih kepada pihak- pihak yang telah banyak membatu dalam menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bah$a dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan sehinga perlu dibenahi. %leh karena itu, kami kami sanga sangatt meng menghar harap apka kan n krit kritik ik serta serta saran saran yang yang si&at si&atny nyaa memban membangu gun n guna guna kesempu kesempurna rnaan an makalah makalah ini, ini, agar agar makala makalah h ini dapat dapat bergu berguna na serta serta berma&aa berma&aatt bagi bagi pengembangan $a$asan. $a$a san. Kami berharap makalah ini dapat bermam&aat bagi pemba#a pada umumnya dan penyusun penyusun pada khususnya.
Penulis,
'A' I PENDAHULUAN
'.'.
(atar )elakang Membangun dan memelihara sistem yang e&ekti& pengendalian intern adalah
tanggung ja$ab penting dari manajemen, tetapi istilah *pengendalian
intern*
sebenarnya di#iptakan dan dide&inisikan +leh audit+r. Audit+r memusatkan perhatian mereka pada pengendalian yang digunakan dalam +rganisasi yang diaudit karena mereka menyadari bah$a jenis dan lingkup pengujian yang mereka butuhkan untuk melakukan dalam hubungannya dengan audit harus berariasi dengan e&ektiitas pengendalian +rganisasi gunakan untuk memastikan keakuratan data-data akuntansi. Kesadaran ini telah dik+di&ikasikan dalam praktek yang berlaku umum audit sebagai standar kedua pekerjaan lapangan. ebaiknya, dilakukan studi yang tepat dan ealuasi pengendalian intern sebagai dasar untuk ketergantungan atasnya dan penentuan tingkat yang dihasilkan dari tes yang pr+sedur audit yang menjadi restri#ted. Prinsip dasar audit+r mengikuti adalah bah$a kuat sistem k+ntr+l di tempat, kurang luas pengujian rin#ian yang diperlukan. Menariknya, bagaimanapun itu tidak pernah ada kesepakatan di antara audit+r apa yang harus dimasukkan sebagai bagian dari sistem pengendalian intern dan seberapa luas studi yang seharusnya. )anyak perselisihan pendapat yang terjadi dengan mela#ak perkembangan mengenai de&inisi resmi dari pengendalian internal di Amerika erikat selama bertahun-tahun.
'A' II PE%'AHASAN AUDITIN+ AND AUDITOR P,n-antar
Audit+r menunjukkan sebagian besar perilaku manusia lainnya, tetapi si&at audit menimbulkan beberapa masalah perilaku yang unik. ebelum ini dapat dipelajari se#ara e&ekti&, maka perlu meninjau si&at audit. Si.at Audit
Audit berasal dari bahasa latin yaitu audire yang artinya mendengar. edangkan menurut istilah artinya memeriksa bukti berdasarkan pada penilaiannya. edangkan hakikat dari audit adalah pr+ses pembuktian +leh +rang indenpenden imparsial/ terhadap suatu asersi menajemen dengan menggunakan jugment pertimbangan/ dan bukti yang membuktikan eidential matter/. Pengauditan adalah suatu kegiatan yang penting. Lin-/u Audit
Audit merupakan kegiatan yang umum disekitar kita. 0al ini menyentuh hampir semua +rang, terutama dalam masyarakat de$asa seperti kita. !ari lahir sampai mati, kita masing-masing mengalami berbagai peristi$a audit. !emikian juga, setiap institusi mengalami audit. )erikut ini adalah gambaran audit di sekeliling kita1 Rumah sakit di mana kita dilahirkan mengalami audit yang k+nstan. e+rang petugas rumah sakit memeri&ikasi $aktu dan tempat kita lahir, jenis kelamin, pengukuran, keturunan, !+kter, dan data lainnya untuk dimasukkan dalam sebuah d+kumen, tidak hanya di rumah sakit tetapi di tempat-tempat lain juga. ejumlah badan-badan pemerintah daerah mengkaji rumah sakit untuk memastikan bah$a d+kumen tersebut apakah telah sesuai dengan aturan2 untuk menjamin kepatuhan institusi dengan peraturan yang berlaku2 dan
audit+r pemerintah menentukan apakah pembayaran pemerintah dari pr+gram subsidi, seperti bantuan kesehatan, memenuhi persyaratan hukum. Perusahaan asuransi mengirimkan audit+r ke rumah sakit untuk menyelidiki #atatan dan +perasi untuk menentukan apakah layanan ditagih yang tepat dan telah dilakukan. 3arga yang peduli menyelidiki berbagai aspek kebijakan atau +perasi dari lembaga, terutama jika rumah sakit adalah yang dibangun +leh pajak negara. !+kter melakukan audit untuk menga$asi kualitas &asilitas, baik dari segi dukungan dan layanan medis pr+&esi+nal. Audit meliputi hampir setiap lembaga dan +rganisasi. 4nit pemerintah diaudit tanpa henti untuk akuntabilitas dari dana publik dan kepatuhan dengan sejumlah undang-undang, peraturan, dan administrasi. Para karya$an diaudit pleh audit+r untuk memenuhi peninjauan mengenai kehadiran karya$an, penggunaan asset perusahan, pekerjaan, penggunaan laba perusahaan, k+mpensasi pekerja pr+gram pensiun, penghasilannya, dan pajak yang ditinjau +leh audit+r. 5atatan dan kegiatan yang diperiksa untuk kesesuaian dengan kesehatan dan standar keselamatan kerja, kendala upah minimum, dan peraturan kerja lainnya. Tim dari akuntan publik berserti&ikat menggali ke dalam semua aspek +perasi bisnis untuk memastikan kesehatan keuangan. e#ara tidak langsung Kehidupan pribadi kita terusmenerus diaudit seperti yang kita men#ari kerja, ingin bersek+lah, ingin meminjam uang. Kebiasaan pribadi, selera, dan bahkan diperiksa se#ara detail, dan digunakan untuk membentuk dasar lap+ran. )anyak audit yang dilakukan terbuka, yang dikenal dengan ulasan, tetapi banyak yang rahasia, yang se#ara tidak sadar kita telah diaudit.
Audit adalah &akta kehidupan. 6ni men#akup seluruh spektrum kegiatan publik dan s$asta indiidu dan +rganisasi dari a$al hingga akhir. St,r,ti auditr
Audit dilakukan +leh audit+r yang merupakan +rang, bukan r+b+t. Audit+r adalah manusia yang mampu mengendalikan em+si dan mengetahui kelemahan manusia. Namun, audit+r telah menjadi subyek dari kesalahpahaman umum bah$a tela h menyebabkan stere+tip yang men#akup hal hal tertentu. 0al ini paling jelas dalam pandangan masyarakat a$am karena mereka berusaha untuk menangkap esensi dari karakter audit+r. Mungkin +rang yang paling galak, namun memiliki khas, dari sudut pandang a$am diungkapkan +leh Elbert 0ubbard, se+rang &ilsu& abad kedua puluh a$al1 Audit+r yang khas adalah +rang yang tua , keriput, #erdas, dingin, pasi&, tidak terlalu berk+mitmen2 dengan mata seperti ikan #+d, s+pan dalam k+ntak, tapi pada saat yang sama tidak resp+nsi&, dingin2 tenang dan se#ara mengerikan berdiri tegak seperti temb+k atau sebuah manusia dengan hati batu dan tanpa pes+na , gairah, atau rasa hum+r. 4ntungnya, mereka tidak pernah merepr+duksi dan mereka semua akhirnya pergi ke neraka. Ada beberapa bukti bah$a pandangan 0ubbard me$akili persepsi umum audit+r, dan itu $ajar bagi +rang a$am untuk melihat pada pr+ses audit karena audit+r bersikap dingin dan kurangnya em+si pribadi. Tapi audit masih jauh dari sempurna. )eberapa kritikus menyatakan bah$a itu adalah pr+ses nonscientific yang jauh dari akurat, bah$a kepatuhan terhadap prinsip akuntansi yang berlaku 7AAP/ menyimpang dari realitas ek+n+mi, dan bah$a pr+ses audit tidak lengkap misalnya, pr+ses audit akan tidak e&ekti& mendeteksi k+lusi/. !emikian juga, audit+r tidak selalu sempurna.
eperti kita, mereka tunduk pada &akt+r psik+l+gis yang dapat me$arnai penilaian dan mengubah tindakan, kadang-kadang dengan k+nsekuensi yang tidak diinginkan. Pada a$alnya, kami men#atat bah$a audit+r sebagai manusia pameran sebagian besar perilaku manusia yang umum. Namun, si&at audit menambahkan dimensi perilaku tambahan. 4ntuk memperkenalkan beberapa di antaranya, kami telah men#iptakan situasi audit yang khas menyebabkan dilema perilaku. DILE%A AUDITOR
ara adalah audit+r juni+r yang bekerja dua tahun pada, kant+r akuntan publik nasi+nal. ara bekerja di mana kemajuan kinerjanya dilihat dan dinilai +leh manajer audit yang seni+r dan mitra. ara berharap atas kinerja tahunan, penilaian mendatangnya akan pantas pr+m+si ke audit+r seni+r. ara per#aya dia siap dan dia akan menikmati pr+m+si serta kenaikan gaji. Namun, ara harus menyelesaikan tugastugas audit yang ke#il saat ia sedang berjalan sebagai seni+r audit+r dan juga harus #ukup untuk meyakinkan langsung atasannya atas kesiapan dirinya untuk kemajuan dirinya. Audit Saat Ini
alah satu klien lama perusahaan adalah Triple 8 5+ 888/, yang merupakan salah satu klien pertama Kant+r itu. Kedua perusahaan. 6ni telah menjadi as+siasi lama, saling menyenangkan, dan menguntungkan. !ua tahun lalu, 888 membeli ub Perusahaan, akuisisi ke#il tapi berp+tensi yang signi&ikan. Atas permintaan 888 itu, ub menjadi klien Kant+r. ara telah ditugaskan untuk melakukan kerja lapangan audit tahunan di kant+r sub. ara #epat menemukan beberapa masalah dalam bertugas. 888, yang pada
pemeriksaan ia bekerja sebelumnya, memiliki pr+sedur akuntansi sangat e&&i#ient dan terlatih, sta& akuntansi sangat terampil, yang tidak terjadi dengan ub. ebelum akuisisi, ub telah menjadi perusahaan milik keluarga dan keluarga yang mengel+la tersebut mengel+la dengan pr+sedur kun+ dan a#uh tak a#uh se#ara pers+nal. ta& yang sedikit, dan pendidikan akuntansi tidak didapat melalui pendidikan akademis tapi +n-the-j+b training.2 banyak #atatan masih disiapkan se#ara manual. (ap+ran yang sering tidak akurat dan hampir selalu terlambat. !an eksekuti& dari 888 #emas akan hal itu. %rang akuntansi ub itu terus men+lak setiap diberikan pengantar atau pelaksanaan m+dern, sesuai dengan sistem k+mputerisasi yang digunakan 888 itu. etelah meninjau makalah audit yang bekerja tahun sebelumnya, jelas ara bah$a setiap usulan perubahan sistem akan dipandang +leh sta& ub sebagai pekerjaan yang mengan#am. Su2 (ntrll,r
Yang menjadi hambatan adalah 0iram 8. Krensha$, +rang lama k+ntr+ler ub itu. Krensha$, yang memiliki hubungan dekat dengan pendiri keluarga ub itu, bergabung dengan perusahaan pada tahun '9:9. elama Perang !unia 66, ia mele$ati pemeriksaan akuntan publik berserti&ikat. bah$a ia adalah +rang yang bertanggung ja$ab atas ub. elama ;; tahun, ub selamat audit tahunan dengan sedikit ket egangan. 6ni telah dilakukan +leh KAP l+kal, 3ill !+ity+ur$ay. Ketika 3ill meninggal, anaknya, (es !+ity+ur$ay adalah teman masa kanak kanak s+hib lama kemitraan g+l& yang mengambil alih. Audit !+ity+ur$ay ridak pernah menyajikan lap+ran Krensha$ dengan
kesulitan. KAP !+ity+ur$ays, ayah dan anak, umumnya senang untuk menyesuaikan lap+ran audit mereka keinginan pelap+ran ub itu. Ketika 888 mengambil alih, situasi ini yang nyaman ini mulai runtuh. Pukulan pertama adalah desakan 888 yang KAP !+ity+ur$ay diganti dengan Kant+r tempat sara bekerja. )erikutnya datang perubahan yang dituntut +leh pemilik baru dan, setelah audit, rentetan sistem *rek+mendasi* dari audit+r. Audit S,2,luna
eni+r ub audit a$alnya adalah T+ny Tra+lta. Tra+lta menyuruh Krensha$ tanpa henti untuk merubah met+de akuntansi kun+ ub itu. Kurangnya umum kemampuan Krensha$ dan sta&nya tidak pernah terhindar k+mentar masam audit+r, Tak lama setelah menyelesaikan pekerjaan lapangan audit yang ub, Tra+lta, marah atas apa yang dianggap sebagai kebijakan KAP itu pr+m+si yang lambat, mengundurkan diri. Meskipun penyiksa dirinya telah pergi, Krensna$ tetap pahit dan yakin bah$a kesulitan dengan audit dan umpan balik tidak nyaman berikutnya tidak karena kekurangannya. Kant+r dan Perusahaan, dengan penggunaan audit+r dari Tra+lta relati& pengalaman. ebagai Audit ub kedua Kant+r mulai, udara didak$a dengan permusuhan. Krensha$ se#ara terbuka menyatakan pandangannya bah$a Kant+r itu bukan pilihan yang baik audit+r. ituasi ub itu diperlukan sebuah 5PA l+kal, sese+rang yang mengerti dan ub nya keanehan-+rang seperti (es !+ity+ur$ay. Namun 888 tetap tidak memperdulikan terhadap Krensha$ yang mengemis untuk pemulihan !+ity+ur$ay itu. !engan kes+panan tapi ketegasan jelas, 888 men+lak perm+h+nan.
%ulai Audit
6ni merupakan lingkungan yang harus dimasuki ara. 4ntuk membuat keadaan menjadi lebih buruk, manajer ditugaskan untuk audit k+ns+lidasi 888 +leh
etelah seminggu, pekerjaan ini jauh dari belakang jad$al audit, meskipun ara telah bekerja jam tambahan, tetapi dia belum berada dalam jalur tugasnya, !imana
akuntan
sub
yang
sinis
terhadap
kemapuan
ara.
ara
tergun#ang
tetapi
menyembunyikan dan tidak meresp+n. aat ia mengendap di mejanya dan mulai reie$ sheet titik, ia men#erminkan tentang mengapa ia pernah masuk ke audit di tempat pertama dan bertanya-tanya apa yang harus dia lakukan selanjutnya. ASPEK PERILAKU AUDIT
ituasi di atas tidak jarang2 itu adalah $akil dari jenis masalah audit+r menghadapi terus-menerus. 4ntuk memahami &akt+r-&akt+r yang #enderung me$arnai p+la perilaku audit+r dan menempatkan mereka ke dalam perspekti& yang tepat, pertama-tama perlu untuk membatasi d+main dari audit. Dain Audit
Kita telah melihat bah$a audit, se#ara umum, adalah pemeriksaan dalam hal apapun. ekarang diperlukan untuk mengurangi k+nsep gl+bal untuk lingkungan kerja yang terbatas dan kemudian ke kerangka +perasi+nal re&erensi yang berguna untuk mengealuasi dan mungkin memprediksi perilaku audit+r. 4ntuk tujuan ini, kita akan membatasi &+kus kami untuk penyelidikan berbasis akuntansi. ekarang masih hanya untuk membedakan kedua jenis audit keuangan audit-eksternal atau independen berbasis akuntansi sebagai la$an internal maupun +perasi+nal audit-dan mengad+psi salah satu sebagai kerangka a#uan. (ingkup audit keuangan menyempit, datang ke &+kus pada pernyataan tentang *keadilan* dari lap+ran keuangan. ementara ini diperlukan keterampilan, pelatihan, pengalaman pendidikan, penilaian anas+iia, ruang lingkup sangat terbatas dari audit keuangan membuat pekerjaan. 6tu %leh karena itu diharapkan bah$a dari $aktu ke $aktu, penekanan akan jatuh lebih pada yang melakukan audit-akuntan publik agak
glam+r yaitu berserti&ikat 5PA/ dalam kasus audit-dari keuangan pada pekerjaan itu sendiri. Ada sedikit perbedaan nyata antara 5PA dan n+n-5PA sebagai +rang dan, karena masyarakat #enderung untuk mengidenti&ikasi dengan 5PA dalam hal kaliber bekerja dan, apalagi, karena &+kus kami adalah pada perilaku audit+r bukan dari pr+ses kerja, kami akan mengad+psi 5PA dan audit keuangan sebagai bingkai re&erensi kita. Namun demikian, tiga alasan tambahan membenarkan penerapan 5PA audit keuangan kerangka a#uan lingkungan kerja1 '
Tujuan yang unik dari 5PA adalah pengesahan dari ke$ajaran lap+ran keuangan. 8ungsi atestasi adalah satu-satunya &akt+r +perasi+nal membedakan 5PA dari audit+r lain dan itu adalah satu-satunya &ungsi audit memerlukan lisensi. 5PA sekarang melakukan jenis yang paling lain dari pekerjaan audit juga, tapi sanksi peri=inan telah membuat 5PA audit+r dengan yang a$am-bahkan dengan stere+tip-dapat mengidenti&ikasi dan memahami.
>
5PA audit, sementara sempit dari audit +perasi+nal, men#akup semua &ungsi audit dasar dan, karenanya, memahami semua p+la perilaku yang membentuk subjek penelitian kami.
:
Kami berpendapat bah$a audit berbasis akuntansi semua sama dan audit+r, yang k+nsekuen, yang hampir sama dalam hal kepribadian dan tingkat keahlian. ukses sebagai audit+r umumnya akan diukur dengan #ara yang sama untuk 5PA sebagai n+n-5PA-yaitu, tidak berdasarkan audit yang dilakukan atau hasil yang diper+leh, tetapi atas dasar pr+m+si diberikan. 0al ini tampaknya benar sebagian besar audit+r terlepas dari jenis pekerjaan audit.
%,n-hilan-/an $a/tr K,ri2adian
ekarang kita harus menghilangkan &akt+r kepribadian dari pertimbangan kami perilaku audit+r pada umumnya, karena ini berada di luar lingkungan audit dan pada dasarnya asing. Mari kita lihat mengapa demikian. Kepribadian dapat dihubungkan erat dengan isu kegagalan sebagai audit+r. May+ritas berat +rang-+rang yang memulai karier di audit baik tidak bertahan atau tidak benar-benar berhasil jika mereka tetap di lapangan. Ada hampir sama banyak alasan untuk ini karena ada audit+r tidak berhasil. Namun, satu hal tampak jelas yaitu hampir tidak ada #+nt+h adalah kegagalan audit+r dalam pr+&esi karena kurangnya k+mpetensi dalam melakukan pekerjaan audit. Ada lima alasan utama untuk ini1 '
aat ini audit+r angat siap dalam akademis.
>
Penyaringan intens sebelum $a$an#ara kerja dan beberapa #enderung membuat yang baru direkrut audit+r salah satu dari kel+mp+k yang sangat pilih.
:
Audit+r baru se#ara luas dilatih +leh superis+r.
;
kurangnya
kemungkinan
k+mpetensi
atau
pengalaman
mungkin
menempatkan audit atau perusahaan audit beresik+. Pengalaman yang sangat ditekankan dalam pematangan audit+r. ?
)ertentangan dengan pernyataan publik pr+&esi, sebenarnya tidak banyak pengambilan keputusan yang terlibat dalam audit. 0al ini tidak dimaksudkan untuk meremehkan ajaran akademik akuntansi.
Dua 'a-ian Situa!i an- %,,n-aruhi P,rila/u Auditr
Tampaknya ada hanya dua tipe dasar situasi bermuatan perilaku yang menyajikan dilema umum untuk audit+r. '
Audit+r sangat terpengaruh-sering tidak sadar-+leh persepsi mereka tentang lingkungan audit saat itu selalu berubah/ dan dengan pendapat mereka tentang +rang-+rang yang terlibat. karakter berada dalam keadaan terus-menerus berubah.
>
Audit+r harus terus-menerus menyelesaikan untuk diri mereka sendiri banyak set hubungan interpers+nal, seperti antara rekan-rekan, dengan ba$ahan atau atasan, dan dengan pers+nil klien. )eberapa di antaranya tumpang tindih dan beberapa mungkin benar-benar independen. Mari
kita
mulai
pelajaran
kita
tentang
perilaku
audit+r
dengan
mempertimbangkan pertama perilaku situasi-persepsi lingkungan audit dan +rang-+rang yang terlibat. eperti yang kita lanjutkan, kita akan berhubungan kesimpulan tentang perilaku audit+r kemungkinan dengan ara dari dilema audit+r kami. Daa/ dan P,n-aruh Audit ada Audit,,
)anyak studi telah dikhususkan untuk #ara dan untuk apa gelar audit mempengaruhi perilaku +rang lain, terutama mereka yang menjalani audit auditee/. ementara perhatian kita dalam bab ini adalah dengan perilaku audit+r, adalah tepat untuk mengatasi masalah ini se#ara singkat. 0al ini umumnya menyimpulkan bah$a audit memiliki e&ek yang pasti terhadap perilaku auditee. Ada beberapa arian yang terlibat dalam hal ini. Namun, dapat di#atat
bah$a audit umumnya menghasilkan auditee k+n&irmasi yaitu, perilaku auditee bergerak menuju kinerja yang dirasakan sebagai keinginan-keinginan audit+r. !i daerah lain, akuntan telah selama bertahun-tahun mempr+m+sikan pr+p+sisi bah$a lap+ran audit mereka memiliki pengaruh besar pada perilaku pemba#a lap+ran keuangan seperti inest+r dan kreditur. )ukti tidak lengkap, tetapi penelitian baru-baru ini
menunjukkan
bah$a
lap+ran
audit
memba$a
pengaruh ke#il, meskipun
pemba#a dapat berbagi persepsi audit+r dari data keuangan. )agaimana mereka akan bereaksi, bagaimanapun, tampaknya tak terduga. ingkatnya, tampak bah$a audit memiliki beberapa dampak pada perilaku auditee tapi kurang, jika ada, pada pihak eksternal +rganisasi yang diaudit. P,r!,!i Dan P,rila/u Auditr
Penilaian audit+r tergantung pada persepsi dari sebuah situasi. Penghakiman, yang landasan pr+&esi+nal adalah pr+duk dari beberapa &akt+r dari pendidikan , budaya dan sebagainya, tetapi unsur yang paling signi&ikan dan mengendalikan tampaknya pengalaman - rasa audit+r dari ingatan setelah sebelumnya ditangani berhasil dengan situasi yang sama . %at,rialita!
Materialitas dalam audit menga#u pada apa yang penting, signi&ikan, atau utama, namun k+nsep tidak memiliki aturan untuk pengukurannya. 0al ini membuktikan ejumlah besar penelitian telah dikhususkan untuk mengidenti&ikasi &akt+r-&akt+r yang dapat mempengaruhi penilaian audit+r diduga materialitas. Penelitian ini di&+kuskan pada dua bidang luas1 '/ apa yang mempengaruhi tingkat materialitas memiliki pada penilaian akhir dari apa yang material dan apa yang tidak dan >/ menja$ab pertanyaan pertanyaan yang saling terkait, bagaimana dan sampai sejauh mana pengaruh
materialitas pada audit+r
perilaku diperkuat atau melemah@ Penelitian telah
menghasilkan beberapa kesimpulan umum. Kesimpulan umum adalah bah$a perilaku audit+r biasanya akan tergantung pada kesediaan audit+r untuk menerima risik+ yang salah pada masalah materialitas. 4ntuk sebagian besar, ini tergantung pada hasil masa lalu. Peneliti lain men#apai kesimpulan yang agak berbeda karena mereka mendekati masalah materialitas dengan ujung yang berbeda dalam pandangan. 4mumnya, kekha$atiran itu lebih dengan pr+ses pengambilan keputusan audit+r dibandingkan dengan &akt+r-&akt+r tertentu pengaruh. )eberapa menyerang isu materialitas se+lah-+lah itu berbaring di sebuah +rdinal daripada skala n+minal dan mengukur hasil se#ara bersama-yaitu, menangani skala dan hal-hal struktural se#ara bersamaan. Yang lain men#ari s+lusi dengan mengukur ambang penilaian atau, dalam beberapa kasus, dengan mendirikan minimum-maksimal. 5enderung menghasilkan pandangan k+nsensus mengenai tindakan audit yang tepat. Pada gilirannya, ia berpendapat, hal ini harus mengarah pada audit+r h+m+genitas pemikiran dan, karenanya, perilaku, setidaknya dalam +rganisasi audit. mungkin kita tidak dapat memprediksi perilaku aktual dengan jaminan, namun studi menunjukkan bah$a kita mungkin dapat menghindarkan tindakan audit+r yang tidak diinginkan. Menurut pendapat kami, jika memang demikian, ini akan membuktikan lebih berguna daripada mengetahui #ara yang tidak diinginkan audit+r mungkin berperilaku. ebuah kemampuan meniadakan tindakan yang tidak diinginkan dapat menumbuhkan k+ntr+l untuk para&rase pepatah tua1 satu +ns kemampuan pen#egahan bernilai satu t+n prediksi tak terkendali. !ua unsur yang #ukup membantu dalam hal ini1 '/ k+munikasi antara audit+r mengenai pekerjaan yang harus dilakukan dan >/ mengurangi, sebanyak mungkin, ke#enderungan audit+r terhadap pekerjaan audit yang
diperlukan pendek mem+t+ng melalui rasi+nalisasi yang tidak pantas. ebagai #+nt+h, jika al+kasi $aktu audit terlalu ketat, audit+r dapat mengimbangi dengan rasi+nalisasi persepsi mereka mengenai masalah audit dan mengubah penilaian mereka tentang apa yang harus dilakukan atau berapa banyak yang harus dilakukan untuk merugikan audit. Pertimbangan ini akan, menjadi jelas seperti yang kita beralih ke masalah persepsi audit+r yang kita disebut sebagai pendapat untuk alasan yang akan segera menjadi jelas/ Sindr K,a/inan
alah satu k+ndisi persepsi yang dapat menyebabkan perubahan perilaku adalah apa yang disebut e&ek hal+, persepsi yang sangat p+siti& tapi kadang-kadang keliru dari +rang lain. !alam audit, e&ek hal+ terjadi ketika persepsi audit+r ber$arna dan menyebabkan keyakinan bah$a k+ndisi Audit tertentu ada, yang mungkin atau mungkin tidak terjadi. Mari kita berasumsi bah$a audit+r menyimpulkan bah$a sistem klien pengendalian internal yang kuat dan karena itu dapat diandalkan. !engan demikian, pr+sedur audit+r dan pengujian tidak perlu seluas akan diperlukan jika pengendalian internal yang lemah. Namun audit+r mungkin tidak memiliki pengalaman tangan pertama yang sebenarnya dengan sistem pengendalian intern klien dan dengan demikian tidak ada dasar untuk kesimpulan dari kekuatan atau kelemahan2 persepsi audit+r sistem kelayakan mungkin didasarkan pada audit sebelumnya dan asumsi sederhana bah$a apa yang ada di masa lalu terus ada. (ebih umum, bagaimanapun, kesimpulan audit mungkin berdasarkan yang melakukan pekerjaan audit sebelumnya.
pekerjaan mereka. tatus saat ini menjadi sangat dipengaruhi +leh iman audit+r dalam satu atau lebih sesama audit+r. Tanggapan ini tampaknya terutama berlaku audit yang dilakukan di ba$ah kendala $aktu yang ketat. Persepsi kegiatan sebelum #enderung mempengaruhi penilaian audit yang saat ini, tetapi tingkat pengaruh tidak diketahui. %EN#ELESAIKAN DILE%A AUDITOR SARA %ELALUI PERSEPSI P,n-antar
eperti yang ditunjukkan dalam deskripsi sebelumnya dilema sub audit, ara tidak hanya dile#ehkan +leh #+ntr+ller klien, Krensha$, tapi berada di ba$ah tekanan internal yang berat untuk memenuhi anggaran $aktu yang ketat yang dikenakan +leh manajer audit ambisius, serangkaian masalah rumit +leh ara akan datang ealuasi untuk pr+m+si. ara men#+ba untuk meringankan kesulitan $aktu dengan bekerja tambahan, jam ditebang untuk memenuhi anggaran dan untuk membuat karyanya tampak e&isien. Apakah ara #enderung dilakukan sekarang untuk mengurangi tekanan $aktu @ !engan tidak adanya membimbing tanggapan +leh sesama audit+r, dia kemungkinan besar akan mengambil tindakan k+mpensasi. Tindakan ara selanjutnya dapat diubah +leh persepsi materialitas, risik+, ariabel lain dan pengalamannya dengan masalah audit serupa. Namun, sejauh mana ara akan me$arnai dan mengikuti persepsi nya tidak diketahui atau diprediksi. 0al ini tidak menggembirakan, tapi ada beberapa harapan melakukan k+ntr+l sebelum melalui k+munikasi penuh antara ara dan juni+r nya, manajer audit, dan mitra perjanjian. E&ek hal+ yang tidak diinginkan dapat dikurangi sebagai k+munikasi membuat jelas apa yang harus dilakukan. %,rin-/a! P,r!,!i Auditr
0al ini pada dasarnya tidak mungkin untuk mentakdirkan persepsi audit+r dan lebih sering daripada tidak, p+la-p+la perilaku yang akan mengalir dari +rang-+rang persepsi. %leh karena itu, perilaku tertentu tidak dapat diprediksi. Persepsi yang menguntungkan e&ek hal+ sering akan menyebabkan perubahan perilaku, meskipun bagaimana dan untuk apa gelar tidak diketahui. K+munikasi di semua tingkatan audit+r dan partisipasi
dalam peren#anaan audit dapat menjadi #ara yang e&ekti& untuk mengatasi ke#enderungan untuk resp+n yang tidak diinginkan atau t idak. Int,r,r!nal Hu2un-an Auditr
0al ini tidak mungkin untuk memprediksi perilaku audit yang timbul dari persepsi lingkungan. Kita juga tidak bisa memprediksi perilaku yang mun#ul dari j+bBrelati+nships antarpribadi audit+r, apakah dengan audit+r lain atau dengan pers+nil klien. Tapi dalam kasus terakhir hubungan interpers+nal, mungkin dik+ntr+l. (ebih penting lagi, seperti yang akan kita lihat, dapat dikendalikan sendiri dengan kesadaran penuh dan rasi+nal. %rang mungkin menduga dari pernyataan ini bah$a kita akan mengusulkan bah$a audit+r memiliki se+rang psikiater di siap pada setiap penugasan audit. 0al ini mungkin dapat membantu, tetapi biaya akan menjadi penghalang. Tidak hanya itu praktis, tapi psikiater pr+&esi+nal dan psik+l+g memiliki sedikit lebih sukses dalam memprediksi perilaku audit+r tertentu dari +rang lain.
yang dasar te+ritis, berikut pr+gram psik+l+g dikembangkan. Mari kita mulai dengan teknik keji$aan dip+pulerkan +leh Eri# )erne. Anali!i! Tran!a/!inal
Analisis transaksi+nal adalah terapi kel+mp+k2 tidak dimaksudkan untuk diri diterapkan. !engan sendirinya, itu adalah nilai praktis ke#il untuk audit+r perilaku pengendalian diri, namun k+nsep yang mendasarinya berlaku untuk pr+gram terapi indiidual. Eri# )erne umumnya diakui sebagai pendiri analysis. Transaksi+nal dia adalah synthesi=er besar yang menarik bersama-sama tengara karya +rang lain terutama 3ilder P&en&ield dan 0arry ta#k ullian/, dibentuk menjadi satu kesatuan yang utuh, dan dip+pulerkan hasilnya. 5+nCtributi+n signi&ikan Pen&ield adalah penemuan bah$a rin#ian peristi$a masa lalu dan em+si a##+mpaCnying mereka di#atat tak terpisahkan dalam +tak sese+rang tidak dapat mengingat tanpa yang lain. ullian k+ntribusi ide hubungan interpers+nal, yang ia lihat sebagai transaksi. %rang melihat transaksi relati+nCships interpers+nal dan em+si yang menyertainya/ sebagai penilaian ter#ermin -per#epti+ns dari suatu peristi$a dan perasaan yang terkait. The *kesatuan* persepsi a#ara dan em+si bisa menyimpang dan menyebabkan neur+sis. )erne, menghubungkan pekerjaan Pen&ield dan ullian, menunjukkan bah$a karena rin#ian persepsi juga em+si+nal, masalah dapat di+bati terapi jika semua elemen dari transaksi diba$a ke #ahaya dan diperiksa se#ara rasi+nal. )erne melihat kel+mp+k sebagai unsur yang diperlukan untuk membuat ini +perasi+nal. 0anya melalui keterlibatan bersama dapat transa#Cti+ns yang relean diidenti&ikasi dan p+t+ngan #ampuran mereka dianalisis, memerintahkan, dan dipahami. Tapi a$am membutuhkan
dua k+mp+nen tambahan sebelum mereka dapat terlibat dalam terapi kel+mp+k yang e&ekti&. Kebutuhan pertama adalah untuk menyederhanakan bahasa psikiatri-untuk strip itu jarg+n pr+&esi+nal yang k+mpleks dan membuatnya dipahami semua. Kebutuhan kedua lebih signi&ikan. 4ntuk )erne, terapi kel+mp+k adalah bentuk interaksi yang melibatkan peran bermain. 4ntuk mem&asilitasi hal ini, sangat penting bah$a peran diidenti&ikasi dengan baik dan dipahami +leh semua. )erne menemukan itu berguna untuk berhubungan transaksi tiga dasar peran-anak, +rang tua, dan +rang de$asa. 6ni memberikan bimbingan untuk sesi terapi kel+mp+k. Pendekatan analisis transaksi+nal tampaknya memiliki man&aat yang #ukup besar untuk meme#ahkan masalah perilaku, tetapi kita harus menekankan bah$a itu adalah khusus pr+ses kel+mp+k, yang berasal mu#D *kekuatannya dari situasi kel+mp+k itu sendiri. 0al ini tidak memiliki kepraktisan untuk tugas audit. Kebutuhan untuk analisis diri yang e&ekti& +leh audit+r yang ber&ungsi sebagai indiidu.
Ra!inal Etin Th,ra
Kami per#aya kebutuhan ini dapat dipenuhi melalui pendekatan yang dikembangkan dan didirikan untuk analisis diri yang dikenal sebagai terapi rasi+nal em+ti&-, atau teknik RET, keturunan terapi psik+l+g Albert Ellis.; ebelum beralih ke rin#ian tentang bagaimana RET mungkin digunakan dalam situasi audit, terutama yang melibatkan hubungan interpers+nal, adalah tepat untuk menyajikan pembenaran kita untuk mengad+psi met+de RET atas pendekatan lain untuk masalah ini, beberapa di antaranya sangat baik dan, sangat mungkin, bisa ber&ungsi dengan baik atau bahkan lebih baik daripada RET. Aspek praktis pre&erensi untuk teknik RET akan menjadi
sangat jelas ketika kita menerapkannya ke ara Audit dilema. elain itu, ada empat alasan dasar yang mendasari untuk sistem RET1 '
RET pada dasarnya diran#ang untuk menjadi diri diterapkan. etelah pengenalan yang relati& singkat ke sistem, tidak ada terapis eksternal diperlukan. 0al ini tidak hanya membuat RET jauh lebih murah daripada teknik terapi lainnya, tetapi juga memungkinkan untuk membentuk subyek sesi pela tihan internal yang dapat, dari $aktu ke $aktu, berpindah dari pendidikan kel+mp+k untuk aplikasi indiidual.
>
RET adalah +rientasi pendekatan dan tidak menggunakan jarg+n k+mpleks.
:
Met+de RET adalah salah satu teknik terapi beberapa yang, sampai batas tertentu, yang dianut +leh psik+l+g dan psikiater.
;
Audit+r bangga l+gika dedukti& dan rasi+nalitas, dan RET adalah teknik yang benar-benar rasi+nal.
Mempekerjakan ara Audit dilema sebagai kerangka kerja, kami akan menunjukkan bagaimana RET dapat digunakan +leh audit+r indiidu untuk menyelesaikan masalah. Dil,a an- ada
Audit+r ara, ingin membuat menunjukkan baik pada tugas akhir sebelum sedang diealuasi untuk pr+m+si, telah mengalami dua masalah utama anggaran $aktu yang ketat dan hubungan yang buruk dengan #+ntr+ller klien, Krensha$. Kami melihat bah$a ara dapat mengatasi, sebagian, masalah $aktu dengan mengandalkan lebih dari dibenarkan pada e&ek hal+ dari pendahulunya. (ebih mendesak, bagaimanapun, adalah kesulitan ara dengan Krensha$. !ia harus membangun hubungan kerja dengan #+ntr+ller jika audit atas yang pr+m+si ara tampaknya tergantung - adalah untuk disimpulkan memuaskan Krensha$ melihat ara
sebagai kurang kede$asaan dan pengalaman yang diperlukan untuk +perasi akuntansi dan, melalui k+mentar sarkastik, memiliki membuat ketidaksukaannya dari ara dan pimpinannya jelas. Apa ara lakukan@ %,n,ra/an RET
Pr+ses RET dimulai, seperti yang telah kita lihat, dengan peristi$a yang memi#u1 Krensha$ mengatakan1 *!an berapa banyak Kant+r dan Perusahaan, Akuntan Publik, akan biaya kami untuk saat ini@* ara mungkin mengalami sejumlah reaksi mental untuk keadaan tersebut. 6ni biasanya mengambil bentuk serangkaian pikiran, seperti1
•
)ah$a b+d+h b+d+h sudah #ukup jauh
•
Krensha$ tidak respek bagi saya.
•
Krensha$ tidak harus berbi#ara kepada saya seperti itu-memalukan saya di depan sta& saya dan +rang-+rangnya juga.
•
Apa jenis em+si akan sema#am ini urutan pemikiran menyebabkan@
Atau, dalam menanggapi k+mentar asam #+ntr+ller, ara bisa memiliki sesuatu yang berpengalaman seperti seri berikut pikiran1
•
aya tidak bisa menang.
Apa jenis perasaan yang Anda kira mungkin timbul dari pikiran-pikiran ini@ Masing-masing urutan reaksi mental yang mengarah ke perasaan negati&. et pertama pikiran mungkin berujung pada perasaan marah dan yang kedua di ke#emasan, kekesalan, atau depresi. Em+si ini harus dinetralkan. ara sekarang menyaring setiap reaksi mental dengan menantang itu-mental berdebat rasi+nalitas atau releansi dalam
hal lima pertanyaan yang dijelaskan sebelumnya. ebuah pikiran yang tidak menghasilkan dua atau lebih p+siti& ja$aban bukan reaksi yang rasi+nal. ebelum kita menerapkan pr+ses ini untuk dilema ara, kita harus menekankan bah$a pr+ses ini membutuhkan banyak latihan sebelum satu men#apai kemampuan yang akan membuat +perasi menjadi hampir +t+matis. Kami akan membahas masingmasing reaksi ji$a ara mengemukakan, mengakui bah$a ini adalah dua set #+nje#tural dari berbagai hampir tak terbatas reaksi mungkin.
mempertahankan
memungkinkan pen#arian yang e&isien untuk s+lusi.
sikap
k+ndusi&
untuk
Alt,rnati. Ra!inal
Aku tidak suka k+mentar Krensha$ itu. Adalah sesuatu yang istime$a mengganggunya hari ini@ Aku akan men#+ba untuk memikirkan #ara-#ara p+siti& untuk berurusan dengan dia, bahkan mungkin mengubah epis+de ini menjadi *plus*.
RET
praktisi
kini
el&-talk
Krensha$
berlanjut
pada
pemikiran
F
harus
memiliki
berikutnya
'
lebih
banyak
rasa
dalam
seri1
(anjutan
h+rmat
untuk
saya
Ra!inal Tantan-an atau D,2at
8AKTA@/ Tidak benar. !ia berhak atas pendapatnya. Kurangnya rasa h+rmat bisa sakit-didirikan dan saya mungkin tidak seperti itu, tetapi tidak ada aturan yang mengatakan bah$a setiap indiidu tertentu harus mengh+rmati atau menyetujui saya. Pernyataan ini tidak berdasarkan realitas +bjekti&. T4<4AN@ K%N8(6K@/ )erpikir akan harus memiliki lebih banyak rasa h+rmat bagi saya membatasi pemikiran Mei dengan #ara b+d+h seperti mengged+r pintu li&t dan berteriak bah$a itu harus ada ketika saya menginginkannya sementara tidak memikirkan kemungkinan lain, seperti menggunakan tangga . !aripada memikirkan #ara-#ara alternati& untuk menangani situasi, desakan saya berpikir bah$a dia harus mengh+rmati saya bisa mengakibatkan saya menanggapi negati& terhadap k+mentarnya, sehingga meningkatkan p+tensi k+n&lik dan memba$a saya lebih jauh dari tujuan pr+m+si saya. Pernyataan ini tidak akan membantu saya men#apai tujuan Mei dan tidak akan membantu men#egah k+n&lik yang tidak diinginkan.
PERTA0ANAN
!6R6@/
Relean.
PERAAAN@/ )erpikir ia harus memiliki lebih banyak rasa h+rmat bagi saya daripada
dia tampaknya memiliki #enderung untuk membuat saya merasa marah. Pernyataan ini tidak menyebabkan saya untuk merasakan hal yang saya lebih memilih untuk merasa.
Alt,rnati. Ra!inal
aya menyadari saya bisa salah dan bah$a saya membuat kesalahan. siapa yang tidak@/ Krensha$ tampaknya berpikir itu adalah dalam kepentingan terbaik untuk menekankan kekurangan saya dan terus-menerus mengkritik Kant+r dan Perusahaan.
el&-talk
F
'
(anjutan
!ia seharusnya tidak bi#ara seperti itu padaku, memalukan saya di depan sta& saya dan +rang-+rangnya.
Rasi+nal Tantangan !ebat
8AKTA@/ 6ni tidak benar. !ia berbi#ara kepada saya seperti itu. ekali lagi, tidak ada aturan yang menyatakan indiidu harus melakukan sendiri seperti yang saya mendikte. !ia mungkin telah membuat kesalahan, tetapi tidak ada alasan mengapa dia tidak seharusnya.
T4<4AN@ K%N8(6K@/ )erpikir Krensha$ tidak harus berbi#ara dengan saya dalam #ara tertentu tidak akan me$ujudkannya. Memang, semakin aku berpikir pemikiran ini, lebih terbatas adalah pemikiran saya dan kurang mampu saya akan datang dengan ja$aban alternati&. 6ni akan membuat ke#il kemungkinan bah$a saya
akan dapat menghindari k+n&lik atau men#apai tujuan karir saya.
PERTA0ANAN
!6R6@/
Relean.
PERAAAN@/ Pikiran ini hanya #enderung untuk membuat saya merasa lebih marah. Pernyataan ini tidak menyebabkan saya untuk merasakan hal yang saya lebih memilih untuk merasa.
Alt,rnati.
Ra!inal
Krensha$ dapat mengatakan apa pun yang dia suka, ketika dia suka, dan di mana dia suka, tapi saya menduga kebanyakan +rang tidak akan merasa mudah untuk menerima k+mentarnya jika itu ditujukan kepada mereka.
el&-talk
Aku
F
akan
memberitahu
Rasi+nal
8AKTA@
'
Tantangan
E(8-PEN7A3ETAN@/
T4<4AN@
K%N8(6K@
(anjutan
dia
pergi.
!ebat
Relean.
PERAAAN@/
Alt,rnati.
Ra!inal
Resp+n
Em+tie
a$al
yang
diinginkan
Ending
em+ti&
Resp+nse
Kemarahan, keben#ian, &rustrasi Tenang, term+tiasi untuk meresp+n se#ara k+nstrukti&
Pertama, situasi ini hip+tesis demikian em+si+nal diselesaikan. ara yang pergi dengan perasaan tenang dan siap untuk mengatasi masalah itu. Yang kedua atau salah satu dari banyak pr+gram alternati& yang mungkin pemikiran mungkin ditantang sebagai berikut
el&-talk
Aku
F
hanya
tidak
>
bisa
menang.
Ra!inal Tantan-an atau D,2at
8AKTA@/
T4<4AN@/ Tujuan langsung saya untuk menyelesaikan audit yang baik dan dipr+m+sikan.
K%N8(6K@/
membantu
saya
men#apai
tujuan
saya.
Relean.
E(8-PEN7A3ETAN@/
PERAAAN@/ Keb+d+han dari pernyataan ini membuat saya merasa tertekan. Pernyataan ini tidak menyebabkan saya untuk merasakan hal yang saya lebih memilih untuk merasa.