ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh karakteristik personal auditor dan tekanan anggaran waktu terhadap penerimaan perilaku disfungsional auditor. Karakteris Karakteristik tik personal personal auditor auditor terdiri terdiri dari locus locus of control, control, keinginan keinginan berpindah, dan kinerja pegawai. Perbedaan hasil penelitian terdahulu dan masih sangat sedikitnya penelitian penelitian yang dilakukan dilakukan di lembaga lembaga pemerintah pemerintahan an menjadi menjadi dasar dasar penelitian penelitian ini dilakukan. Penelitian ini menggunakan data empiris dengan teknik sampel dari populasi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode survey dan kuisoner yang dibagikan kepada auditor. Responden dari penelitian ini adalah 104 auditor yang bekerja di PKP Perwakilan Provinsi !K" #akarta " dan Provinsi $ulawesi %enggara. &nalisis data dalam penelitian penelitian ini menggunakan menggunakan pendekatan pendekatan Structural Equation Modelling '$()*.
Kata kun+i Locus of Control , Keingi Keinginan nan erpinda erpindah h (Turnover Intention), Intention), Kinerja Pega egawai, %ekanan anan &ngg nggaran ran -aktu, tu, Pene enerima rimaa an Peril erilak aku u !isfungsional &udit.
PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR DAN TEKANAN ANGGARAN WAKTU TERHADAP PENERIMAAN PERILAKU DISFUNGSIONAL AUDIT
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Perwujudan kepemerintahan yang baik (good governance) merupakan prioritas yang harus dilaksanakan dalam rangka men+iptakan suatu tatanan masyarakat, bangsa dan negara yang lebih sejahtera, jauh dari korupsi, kolusi dan nepoteisme. %erdapat tiga aspek utama yang mendukung ter+iptanya kepemerintahan yang baik (good governance), yaitu pengawasan, pengendalian dan pemeriksaan. amun, pelaksanaan good governance masih menjadi mimpi bagi masyarakat di "ndonesia. Pada tahun /014 lalu, organisasi dunia, transparency.org merilis negara negara terkorup di dunia, dan "ndonesia berada di peringkat ke1/ se&sia. erdasarkan data KPK selama tahun /014, kasus korupsi paling banyak ditemukan di kementerian atau lembaga pemerintah 'iputan 2, 3 !esember /014*. Hal tersebut menimbulkan pertanyaan besar mengenai pengawasan dan pertanggungjawaban di lembaga pemerintahan. Penyebab utama yang mungkin adalah karena kelemahan dalam audit pemerintah di "ndonesia. )ardiasmo '/000* menjelaskan bahwa terdapat beberapa kelemahan dalam melakukan audit pemerintah di "ndonesia. Kelemahan pertama bersifat inheren, yaitu tidak tersedianya indikator kinerja yang memadai sebagai dasar mengukur kinerja pemerintah. $edangkan kelemahan kedua bersifat struktural, yaitu masalah kelembagaan audit Pemerintah Pusat dan !aerah yang overlapping satu dengan lainnya, sehingga pelaksanaan audit tidak efisien dan tidak efektif. &uditor pemerintah dapat dibagi menjadi dua, yaitu auditor eksternal dan
auditor internal. &uditor eksternal pemerintah dilaksanakan oleh adan Pemeriksa
Keuangan
'PK*.
$edangkan
auditor
internal
pemerintah
dilaksanakan oleh adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 'PKP*, adan Pengawas !aerah '&-&$!&* dan "nspektorat #enderal '"R#(*.
PKP sebagai salah satu lembaga audit internal pemerintah yang melaksanakan fungsi pengawasan, menghasilkan hasil audit berupa kesimpulan mengenai ada tidaknya indikasi tindak pidana ataupun perdata yang menyebabkan kerugian keuangan dan kekayaan negara. Oleh karena itu audit yang dilakukan oleh BPKP harus berkualitas. Tanpa kualitas audit yang baik, maka akan timbul permasalahan seperti kecurangan, korupsi, kolusi dan ketidakberesan di pemerintahan. !e &ngelo '131* mendefinisikan kualitas audit sebagai probabilitas
dimana seorang auditor menemukan dan melaporkan tentang adanya suatu pelanggaran dalam sistem akuntansi kliennya. Kualitas laporan audit dapat dipengaruhi oleh perilaku disfungsional auditor. Perilaku disfungsional merupakan tindakan menyimpang yang dilakukan oleh auditor, yang mengurangi integritas dan profesionalismenya dalam melaksanakan tugas, sehingga tindakannya tidak men+erminkan kejujuran dan objektivitas. Perilaku audit disfungsional oleh auditor dilakukan dengan memanipulasi data atau bukti, ke+urangan, penyimpangan terhadap standar audit yang berlaku. Perilaku disfungsional audit dalam pelaksanaan program audit dapat mereduksi kualitas audit se+ara langsung maupun tidak langsung. %indakan yang dapat mereduksi kualitas audit se+ara langsung disebut perilaku reduksi kualitas audit 'RK&*, sedangkan yang dapat mereduksi kualitas audit se+ara tidak langsung disebut perilaku underreporting of time '5R%*. Perilaku disfungsional audit dapat juga dikategorikan sebagai perilaku tidak etis. Perilaku tidak etis yang dilakukan individu dalam organisasi dapat diakibatkan oleh karakteristik individual. $ehingga ke+enderungan auditor yang melakukan tindakan disfungsional audit dapat dipengaruhi oleh karakteristik individual auditor. erdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, faktor faktor
karekteristik
personal
auditor
yang
mempengaruhi
penerimaan
disfungsional audit diantaranya lo+us of +ontrol, komitmen organisasi ')aryanti, /0067 !onelly et al., /008*, kinerja pegawai '"rawati, /006* dan keinginan berpindah '!onelly et al., /008, )aryanti, /006*. $edangkan penelitian dengan hasil berbeda yaitu, )alone dan Roberts '1332* tidak menemukan adanya pengaruh signifikan antara locus of control dengan perilaku disfungsional auditor. Paino et al. '/010* tidak menemukan adanya pengaruh signifikan antara keinginan berpindah dengan perilaku disfungsional audit. !onelly et al. '/008* menunjukkan kinerja pegawai dan penerimaan perilaku disfungsional auditor
memiliki hubungan yang negatif bila dikaitkan dengan locus of control dan komitmen organisasi. %ekanan anggaran waktu menjadi faktor utama yang mendorong auditor melakukan perilaku disfungsional audit 'Pier+e dan $weeney, /0047 )+amara dan iyanara+h+hi, /00*. &nggaran waktu yang ketat dapat mengakibatkan auditor
merasakan
tekanan
dalam
pelaksanaan
prosedur audit
karena
ketidakseimbanngan antara waktu yang tersedia dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas audit. amun )alone dan Roberts '1332* tidak menemukan adanya pengaruh signifikan antara tekanan anggaran waktu dengan perilaku disfungsional. erdasarkan ketidakkonsistenan hasil penelitian terdahulu, peneliti tertarik untuk melakukan pengujian kembali penelitian tersebut dengan judul "Pengar! Karakter#tk Per#$nal A%t$r Dan Tekanan Anggaran Wakt Ter!a%a& Pener'aan Perlak D#(ng#$nal A%t". Perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya yaitu populasi yang diambil, jika yang sebelumnya dilakukan di K&P, pada penelitian ini dilakukan di PKP. &lasan populasi yang diambil adalah PKP antara lain fungsi auditor PKP sebagai pengawas memiliki peranan penting untuk membantu mewujudkan tata pemerintahan yang baik (good governance) sehingga dituntut untuk menghasilkan audit yang berkualitas, serta masih sedikitnya penelitian ini dilakukan di lembaga pemerintah PKP. $edangkan alasan pemilihan lokasi penelitian pada auditor PKP Perwakilan !K" #akarta dan $ulawesi %enggara karena kedua provinsi tersebut termasuk dalam peringkat 10 besar kota terkorup berdasarkan kerugian negara menurut data 9"%R& '%ribunnews.+om, 1 :ktober /01/*. 1.) Per'#an Ma#ala! erdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka rumusan permasalahan yang akan dikaji antara lain 1* agaimana pengaruh karakteristik personal yang terdiri dari locus of control , keinginan berpindah dan kinerja pegawai terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit; /* agaimana pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit; 1.* T+an Peneltan
Penelitian ini memiliki tujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris faktorfaktor personal auditor dan tekanan anggaran waktu yang memberikan kontribusi terhadap penerimaan perilaku disfungsional audit. 1., Man(aat Peneltan
penelitian
diharapkan
dapat
memberikan
kontribusi
bagi
pengembangan ilmu, terutama dalam bidang akuntansi keperilakuan dan auditing mengenai variabelvariabel yang signifikan menjelaskan penerimaan perilaku disfungsional audit dan juga diharapkan dapat dipakai sebagai a+uan untuk risetriset mendatang. /. Pengembangan praktik Penelitian ini diharapkan akan memberikan kontribusi praktis, yaitu bagi adan
Pengawasan
Keuangan
dan
Pembangunan
'PKP*
untuk
meren+anakan program profesional dan men+iptakan lingkungan kerja yang kondusif untuk
mendorong
pekerjaan audit
yang berkualitas
dalam
men+iptakan tata pemerintahan yang baik (good governance). 1.- S#te'atka Penl#an $istematika penulisan dalam proposal penelitian ini dibagi dalam tiga bab sebagai berikut ab "
P(!&<55&7
terdiri
dari
latar
belakang
masalah, tujuan penelitian, menfaat
masalah,
penelitian
dan
rumusan
sistematika
penulisan. ab ""
K"& P5$%&K&7 terdiri dari teoriteori yang relevan, kerangka pemikiran dan penelitian sebelumnya dan pengembangan hipotesis.
ab """
)(%:!( P(("%"&7 terdiri dari jenis penelitian, populasi, sampel dan metode pengumpulan sampel, data dan sumber data, definisi operasional dan pengukuran variabel, metode pengujian data dan metode pengujian hipotesis.
BAB II TELAAH PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS
).1 Telaa! P#taka ).1.1 Locus of Control Locus of control merupakan salah satu variabel kepribadian ' personility * , yang didefinisikan sebagai keyakinan individu terhadap mampu tidaknya mengontrol nasib 'destiny * sendiri 'Kreitner dan Kini+ki, /006*. := dibagi menjadi dua golongan individu, yaitu := internal dan eksternal. := internal adalah tingkatan dimana seorang individu berharap bahwa reinforcement atau hasil dari perilaku mereka bergantung pada perilaku mereka sendiri atau karakteristik personal mereka. := eksternal adalah tingkatan dimana seseorang berharap bahwa reinforcement atau hasil dari perilaku mereka adalah fungsi dari kesempatan, keberuntungan atau takdir dibawah kendali yang lain atau tidak bisa diprediksi. Robbins dan #udge '/00>* mendefinisikan locus of control sebagai tingkat dimana individu yakin bahwa mereka adalah penentu nasib mereka sendiri. "nternal adalah individu yang yakin bahwa mereka merupakan pemegang kendali atas apaapa pun yang terjadi pada diri mereka, sedangkan eksternal adalah individu yang yakin bahwa apapun yang terjadi
pada diri mereka dikendalikan oleh kekuatan luar seperti
keberuntungan dan kesempatan. $ehingga dapat diambil kesimpiulan bahwa Locus of control ':=* adalah kendali individu atas pekerjaan dan keper+ayaan mereka terhadap keberhasilan diri. ).1.) Kengnan Ber&n%a! (Turnover Intention) )enurut ?effane '/008, p/4/6* arti turnover intention adalah berhentinya seorang karyawan dari tempatnya bekerja se+ara sukarela. %erdapat beberapa faktor yang mempengaruhi turnover , diantaranya faktor eksternal yaitu pasar tenaga kerja, faktor institusi yaitu kondisi ruang kerja, upah, ketrampilan kerja, dan faktor dari karyawan itu sendiri seperti intelegensi, sikap, masa lalu, jenis kelamin, minat, umur dan lama bekerja. )enurut Robert . )athis dan #ohn <. #a+kson '/004, p1/6* turnover behubungan dengan kepuasan kerja dan komitmen organisasional.
Turnover adalah proses dimana karyawan meninggalkan organisasi dan harus segera digantikan. $ehingga dapat dikatakan bahwa turnover intention adalah sikap yang dimiliki oleh anggota organisasi untuk mengundurkan diri dari organisasi atau dalam hal ini, dari kantor adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 'PKP* sebagai auditor. ).1.* Kner+a Pegaa (Performance) )enurut %.. $jafri )angkuprawira '/00>*, kinerja adalah hasil atau tingkat keberhasilan seseorang se+ara keseluruhan selama periode tertentu di dalam melaksanakan tugas dibandingkan dengan berbagai kemungkinan, seperti standar hasil kerja, target atau sasaran atau kriteria yang telah ditentukan terlebih dahulu dan telah disepakati bersama. )enurut )angkunagara '/00/*, kinerja adalah hasil kerja baik se+ara kualitas
maupun
kuantitas
yang
di+apai
oleh
seseorang
dalam
melaksanakan tugas sesuai tanggungjawab yang diberikan. !apat diambil kesimpulan bahwa kinerja adalah hasil kerja yang dihasilkan seseorang sesuai dengan standar yang ditetapkan. ).1., Tekanan Anggaran Wakt &uditor seringkali bekerja dalam keterbatasan waktu, untuk itu perlu dibuat angggaran waktu dalam setiap kegiatan pengauditan. Penyusunan anggaran waktu dilakukan pada tahap awal dari audit, yaitu pada tahap peren+anaan. &nggaran waktu apabila digunakan se+ara tepat dapat memiliki sejumlah manfaat yaitu memberikan metode yang efisien untuk menjadwal
staff, memberikan pedoman kepentingan relatif
tentang
berbagai bidang audit, memberikan insentif kepada staff audit untuk bekerja se+ara efisien, dan bertindak sebagai alat untuk menentukan honor audit. &kan tetapi, seringkali anggaran waktu tidak sesuai dengan realisasi atas pekerjaan yang dilakukan, akibatnya mun+ul perilaku disfungsional yang menyebabkan kualitas audit lebih rendah. %ekanan anggaran waktu adalah suatu keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang sangat ketat dan kaku '$ososutikni, /008*.
%ekanan anggaran waktu yang ketat dapat menjadi an+aman langsung dan serius terhadap kualitas audit. %he =ommission in &uditor@s Responbility Report '13>* membuktikan bahwa tekanan anggaran waktu merupakan penyebab utama perilaku disfungsional. egitu juga hasil penelitian dari &lderman dan !eitri+k '13/*, Kelley dan $eiler '13/* ighter et al. '13/*. &kan tetapi walaupun banyak penelitian yang mengatakan
bahwa
anggaran
waktu
sebagian
besar
memberikan
pengaruh terhadap kualitas audit, namun berguna tidaknya anggaran waktu bergantung kepada profesionalisme auditor yang bersangkutan ketika melakukan audit. ).1.- Perlak D#(ng#$nal (Dysfunctional audit behavior) !ysfun+tional audit e!avior adalah perilaku auditor dalam proses audit yang tidak sesuai dengan program audit yang telah ditetapkan atau menyimpang dari standar yang telah ditetapkan. "ysfunctional audit e!avior berhubungan dengan menurunnya kualitas audit '
se+ara langsung yaitu altering#replacement of audit
procedure dan premature sign off , sedangkan underreporting of time mempengaruhi hasil audit se+ara tidak langsung. Pemerolehan bukti yang kurang, pemrosesan kurang akurat, dan kesalahan dari tahapantahapan audit juga merupakan dampak dari perilaku disfungsional audit. $ltering#replacing of audit procedure adalah penggantian prosedur audit yang telah ditetapkan dalam standar auditing.
merupakan suatu keadaan yang menunjukkan auditor menghentikan satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam prosedur audit tanpa menggantinya dengan langkah lain. $uatu proses audit sering gagal karena penghapusan prosedur audit yang penting dari prosedur audit daripada prosedur audit tidak dilakukan se+ara memadai untuk beberapa item. &nderreporting of Time '5R%* juga berpengaruh tidak langsung pada mutu audit '*. Time udget yang disebabkan oleh 5R% tahun sebelumnya dapat menyebabkan auditor gagal untuk mengumpulkan +ukup bukti, penemuan yang signifikan, dan prosedur dokumen yang tidak mereka lakukan ':tley and Pier+e 13327 !onnelly et al. /0087 or et al., /003*. ).) Peneltan Se/el'n0a eberapa penelitian terkait telah dilakukan sebelumnya antara lain penelitian yang dilakukan oleh Paino et al. '/010* yang meneliti pengaruh karakteristik
individu
terhadap
penerimaan
pemeriksa
'auditor *
atas
dysfunctional audit e!aviour dengan melakukan survey terhadap auditor setingkat manajer yang teregistrasi di Malaysian Institute of $ccountant ')"&*. Perluasan penelitian terletak pada penambahan objek penelitian berupa pengaruh penerimaan pemeriksa 'auditor * atas dysfunctional audit e!aviour terhadap kualitas pemeriksaan. $ebelumnya, !onnelly et al. '/008* telah lebih dulu melakukan penelitian yang sama dan dijadikan a+uan dalam penelitian Paino et al. '/010*, namun masih terdapat ketidakkonsistenan dalam hasil penelitian yang dilakukan Paino et al. '/010* yaitu hasil hubungan antara self'rated employee performance '(P* dengan dysfunctional audit e!aviour , dimana hasil penelitian yang diperoleh Paino et al. '/010* adalah berkorelasi positif sedangkan hasil penelitian !onnelly et al. '/008* menunjukkan korelasi negatif antara keduanya. Penelitian ini juga merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh !onnelly et al. '/008* tersebut sebagai referensi pelengkap. $e+ara singkat dapat dijelaskan hasil penelitian
yang dilakukan Paino et al. '/010* yaitu pembuktian mengenai locus of control ':=* eksternal dan self'rated employee performance '(P* yang berpengaruh positif terhadap penerimaan auditor atas dysfunctional audit e!aviour , serta turnover intentions '%"* berpengaruh negatif terhadap penerimaan auditor atas dysfunctional audit e!aviour . Penelitian yang dilakukan )aryanti '/006* pada auditor 'pemeriksa* yang bekerja pada kantor akuntan publik 'K&P* di #awa menemukan bahwa pemeriksa dengan kinerja yang tinggi dan komitmen organisasi yang tinggi lebih menerima dysfunctional audit e!aviour , hal ini karena dysfunctional audit e!aviour dianggap sebagai alat yang potensial untuk menunjukkan komitmen pemeriksa terhadap organisasinya dan untuk mendapatkan promosi. Penelitian ini juga menemukan bahwa locus of control tidak berhubungan dengan dysfunctional audit e!aviour . $edangkan pemeriksa dengan turnover intention yang tinggi +enderung lebih menerima dysfunctional audit e!aviour. "rawati dkk. '/006* melakukan penelitian terhadap auditor di K&PK&P di !K" #akarta. Penelitian tersebut membuktikan bahwa locus of control , turnover intention, self rate employee, dan harga diri berhubungan positif dengan penerimaan dysfunctional audit e!avior . Penelitian )+amara and iyanara+h+hi '/00* menyatakan bahwa respon perilaku disfungsional terhadap time udget pressure lebih luas daripada yang dilaporkan dalam penelitian yang telah ada. )+amara and iyanara+h+hi '/00* menyimpulkan time udget pressure memiliki efek yang signifikan terhadap dysfunctional audit e!avior . Penelitian yang dilakukan oleh )alone dan Robert '1332* difokuskan untuk menguji faktorfaktor yang berhubungan dengan perilaku disfung. Bariabel variabel yang diuji meliputi karakteristik personal 'locus of control , komitmen organisasional, komitmen profesional, keinginan untuk berpindah* dan tekanan anggaran waktu. erbeda dengan hasilhasil penelitian sebelumnya, mereka menemukan pengaruh tekanan anggaran waktu terhadap perilaku RK& tidak signifikan.
$ebagai
tambahan,
temuan
mereka
menunjukkan
pengaruh
karakteristik personalitas dan profesional terhadap perilaku RK& tidak signifikan. Penelitian
yang
dilakukan
oleh
Pier+e
dan
$weeney
'/004*
menginvestigasi hubungan variabelvariabel sistem kontrol dengan perilaku audit disfungsional. )ereka melakukan survei terhadap auditor junior dan senior pada
K&P yang termasuk ig our di "rlandia. )ereka menemukan tekanan waktu 'kombinasi antara anggaran waktu dan batas waktu* dan evaluasi kinerja 'diintegrasikan melalui gaya kepemimpinan dan evaluasi kinerja* berhubungan signifikan
dengan
perilaku
audit
disfungsional.
penelitian
ini
mengindikasikan semakin meningkat tekanan waktu yang dirasakan, maka semakin
meningkat
ke+enderungan
auditor
melakukan
perilaku
audit
disfungsional 'RK& dan 5R%*. ).* Kerangka Pe'kran %an H&$te## ).*.1 Kerangka Pe'kran Te$rt#
o+us of =ontrol
Keinginan erpindah
!isfungsional &udit
Kinerja Pegawai
%ekanan &nggaran -aktu
).*.) H&$te## erdasarkan pada logika dan hasil penelitian diatas, disusun hipotesis sebagai berikut
BAB III METODE PENELITIAN
*.1 L$ka# Peneltan okasi penelitian ini dilaksanakan di Kantor adan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan 'PKP* Perwakilan Provinsi !K" #akarta 1 dan Provinsi $ulawesi %enggara dengan ruang lingkup penelitian adalah akuntan yang bekerja sebagai auditor. *.) en# %an S'/er Data *.).1 en# Peneltan &da dua jenis data yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu data kualitatif dan kuantitatif. 1* !ata kualitatif, yaitu jawaban kuisioner yang diberikan kepada auditor di PKP tentang lo+us of +ontrol, keinginan berpindah, kinerja pegawai dan tekanan anggaran waktu. /* !ata kuantitatif, yaitu data yang telah diolah dan jawaban kuisioner yang dibagikan kepada auditor di lokasi penelitian tersebut. *.).) S'/er Data 1* !ata primer, yaitu data yang diperoleh se+ara langsung dan sumber lokasi penelitian atau sumber sah tanpa melalui pihak perantara. !ata primer ini diperoleh dengan menggunakan metode kuisioner yang dibagikan kepada auditor. /* !ata sekunder, yaitu data yang diperoleh peneliti se+ara tidak langsung melalui media perantara 'diperoleh dan di+atat oleh pihak lain*. !ata sekunder umunya berupa bukti, +atatan atau laporan historis yang dipublikasikan maupun tidak dipublikasikan. !ata sekunder diperoleh dengan menggunakan metode tinjauan kepustakaan dan mengakses internet. *.* P$&la# %an Sa'&el *.*.1 P$&la# Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. #adi
populasi sebenarnya bukan hanya orang tetapi juga objek atau subjek beserta karakteristik atau sifat sifatnya. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang bekerja sebagai auditor di PKP Perwakilan Provinsi !K" #akarta " dan $ulawesi %enggara, yaitu sebanyak /1 auditor. *.*.) Sa'&el $ampel adalah bagian dari jumlah atau karakteristik tertentu yang diambil dari suatu populasi yang akan diteliti se+ara rin+i. $ampel yang akan diambil dalam penelitian ini sesuai dengan metode yang berlaku sehingga betulbetul representatif . $ampel dari penelitian ini adalah bagian dari jumlah populasi auditor PKP Perwakilan !K" #akarta " sebanyak 112 auditor dan $ulawesi %enggara sebanyak 10/ auditor. $edangkan besarnya sampel diperoleh dengan menggunakan rumus slovin. $ampel PKP !K" #akarta n C n C n C n C
1 D eE 112 1 D 112 '0,1*E 112 1 D 1,12 112 /,12
n C 68,>0 C 64 $ampel PKP $ulawesi %enggara n C n C n C n C
1 D eE 10/ 1 D 10/ '0,1*E 10/ 1 D 1,0/ 10/ /,0/
n C 60,43 C 60
Keterangan
n
C besaran sampel
C besaran populasi
e
C nilai kritis 'batas ketelitian yang diinginkan 'persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan penarikan sampel*
#adi, dari rumus slovin diatas, dengan nilai kritis sebesar 10F dibutuhkan sampel sejumlah 68,>0 dan 60,43. Karena jumlah responden merupakan variabel diskret, maka 68,>0 dibulatkan menjadi 64 responden dan 60,43 dibulatkan menjadi 60 responden. *., Met$%e Peng'&lan Data *.,.1 Met$%e Angket 2K#$ner3 &ngket atau kuesioner adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan +ara memberikan seperangkat daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk memperoleh keterangan dari sejumlah responden. Penelitian ini menggunakan bentuk angket langsung tertutup yang diran+ang sedemikian rupa untuk memperoleh data tentang keadaan yang dialami responden, kemudian semua alternatif jawaban telah tertera dalam angket sehingga responden tinggal memilih salah satu jawaban yang sesuai. "nstrumen
yang
diberikan
kepada
responden
dengan
menggunakan teknik skala likert 6 poin untuk mengukur variabel penelitian. Responden nantinya memilih jawaban dari pernyataan positif dengan 6 alternatif jawaban yang ada, yaitu sebagai berikut 1* /* 8* 4* 6*
$angat $etuju '$$* $etuju '$* Ragu ragu 'RR* %idak $etuju '%$* $angat %idak $etuju '$%$* $etiap alternatif jawaban tersebut mempunyai nilai skor sebagai
berikut 1* $$ dengan skor 6 /* $ dengan skor 4 8* RR dengan skor 8 4* %$ dengan skor / 6* $%$ dengan skor 1 *.,.1 Met$%e O/#er4a#
)etode observasi atau pengamatan langsung adalah kegiatan pengumpulan data dengan melakukan penelitian langsung terhadap kondisi lingkungan objek penelitian yang akan mendukung kegiatan penelitian sehingga didapat gambaran se+ara jelas tentang kondisi objek
penelitian
tersebut.
!ari
proses
pelaksanaan
observasi,
penelitian ini menggunakan metode observasi nonpartisipan karena peneliti
tidak
terlibat
langsung
dan
hanya
sebagai
pengamat
independen. *.-.1 Met$%e Ke&#takaan )etode penelitian kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data sekunder. )etode ini dilakukan dengan +ara memba+a dan menelaah hasilhasil penelitian terdahulu dan literaturliteratur yang berhubungan dengan penelitian ini. *.- 5ara/el Peneltan Bariabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. #adi, variabel adalah konsep yang mempunyai berma+amma+am nilai, berupa kuantitatif maupun kualitatif yang nilainya dapat berubahubah. Bariabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain lo+us of +ontrol, keinginan berpindah, kinerja pegawai, tekanan anggaran waktu dan perilaku disfungsional audit. !alam penelitian ini, setiap responden akan diberikan instrumen pertanyaan yang berhubungan dengan variabel tersebut. $elanjutnya instrumen
tersebut
akan
diukur
menggunakan
skala
li*ert untuk
menghasilkan data yang akurat. *.6 Met$%e Anal## Data )etode analisis data adalah suatu metode yang digunakan untuk mengolah hasil penelitian guna memperoleh suatu kesimpulan. !engan melihat kerangka pemikiran teoritis, maka teknik analisis data yang digunakan
dalam
penelitian
ini
adalah
analisis
kuantitatif
dengan
menggunakan model $() 'Structural Equation Modeling * atau )odel Persamaan $truktural dengan program $M+S . $() adalah sekumpulan teknikteknik statistik yang memungkinkan pengujian sebuah rangkaian
hubungan yang relatif rumit se+ara simultan.
dapat
menggabungkan
dideskripsikan
sebagai
suatu
analisis
yang
pendekatan analisis faktor 'factor analysis*, model
stru+tural 'structural model *, dan analisis jalur ' pat! analysis*. )enurut "mam GhaHali '/011*, $() merupakan gabungan dari metode statistik yang terpisah yaitu analisis faktor 'factor analysis* serta model persamaan simultan 'simultaneous equation modeling *. *.6.1 Peng+an Data $etelah kuesioner terkumpul untuk melakukan analisis data perlu dilakukan uji validitas dan uji reabilitas. Kedua pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang digunakan sesuai dengan yang diukur dan juga melihat konsistensi data yang dikumpulkan. *.6.) U+ 5al%ta# *.6.* U+ Rela/lta# 5ji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana hasil pengukuran relatif konsisten apabila dilakukan pengujian ulang. 5ji ini dilakukan apabila pertanyaanIpernyataan sudah valid. Pengujian reliabilitas juga dilakukan se+ara statistik, yaitu *.6., Peng+an H&$te## %eknik analisis data pada pengujian hipotesis menggunakan pengujian analisis jalur '%at! $nalysis) yang merupakan teknik analisis yang digunakan untuk menguji pengaruh langsung (direct effect) dan tidak langsung (indirect effect) antara dua atau lebih variabel atau dengan kata lain menguji hubungan teoritis antar variabel, &gus -idarjono '/010/24*.