BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Latar Belakan Belakang g
Secara medis, keadaan haid atau menstruasi menstruasi adalah proses alami yang dialami setiap wanita, yaitu terjadinya proses pendarahan yang disebabkan luruhnya dinding rahim sebagai akibat tidak adanya pembuahan. Proses ini umumnya terjadi pada saat wanita memasuki usia 10-12 tahun. Proses haid diiringi dengan keadaan keluarnya darah dari kelamin kewanitaan. Dimana proses alamiah ini terjadi rata-rata sekitar selama 2 hari sampai hari. Darah yang keluar rata-rata sebanyak antara kisaran 10ml hingga 0ml per hari. !dapun siklus haid yang normal adalah rata-rata selama 21-"# hari. $aid merupakan pertanda masa reprodukti% pada kehidupan seorang wanita, yang dimulai dari menarke &mulainya haid' sampai terjadinya menopause &berhentinya haid'. $aid terjadi pada wanita dewasa yang sehat dan tidak hamil. $aid adalah perubahan %isiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala &tiap bulan' dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam reproduksi. $aid pada wanita adalah suatu perdarahan rahim yang si%atnya %isiologik &normal', sebagai akibat perubahan hormonal yaitu estrogen dan progesteron. $aid bisa menjadi salah satu pertanda bahwa seoran seorang g wani wanita ta suda sudah h mema memasu suki ki masa masa subu suburn rnya ya.. (aren (arenaa secar secaraa %isi %isiolo ologi gis, s, haid haid menandakan telah terbuangnya sel telur yang sudah matang. $aid merupakan bagian dari proses mempersiapkan tubuh wanita setiap bulannya untuk kehamilan. Panjang siklus haid ialah jarak tanggal mulainya haid yang lalu dan mulainya haid berikutnya. $ari pertama terjadinya terja dinya perdarahan dihitung sebagai awal setiap siklus haid &hari ke-1', siklus berakhir tepat sebelum siklus haid berikutnya. Siklus haid berkisar antara 21-)0 hari, hanya 10-1#* wanita yang memiliki siklus 2 hari. +etapi ariasinya cukup luas, bukan saja antara beberapa wanita tetapi juga pada wanita yang sama, bahkan kakak beradik dan saudara kembar. arak antara siklus yang paling panjang biasanya terjadi sesaat setelah s etelah menarke &mulainya haid' dan sesaat sebelum menopause &berhentinya haid'. ama haid biasanya antara " / # hari, ada yang 1 / 2 hari diikuti darah sedikit-sedikit kemudian ada yang / hari. umlah darah yang keluar rata-rata 1 cc, pada wanita yang lebih tua darah yang keluar lebih banyak begitu juga dengan wanita yang anemia. 1
3angguan haid dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam 4 1. (elainan (elainan siklus siklus 4 !menorea, !menorea, 5ligomenor 5ligomenorea, ea, Polimen Polimenorea orea 2. (elain ainan
dalam bany anyakn aknya
darah dan
lama amanya nya
perda rdarah rahan
pada
haid4
$ipermenorea atau menoragia dan $ipomenorea ". Perdar Perdarahan ahan di luar luar haid haid 4 6etr 6etrora oragia gia 3anggu 3angguan an pada pada siklus siklus menstr menstruasi uasi terdiri terdiri dari dari tiga, tiga, yaitu yaitu 4 siklus siklus menstru menstruasi asi pendek yang disebut juga dengan Polimenore, Polimenore, sikl siklus us mens menstr truas uasii panja panjang ng atau atau oligomenor oligomenore, e, dan amenore amenore jika menstruasi tidak datang dalam " bulan berturut-turut &Proe &Proeraw rawati7 ati76isa 6isaroh roh,, 20089 20089 :iknj :iknjosas osastro tro,, 200#9 200#9 5ctaria 5ctaria,,
2008 2008 dikuti dikutip p dari dari
;ur
2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Fisiologi Siklus Menstruasi Menstruasi pada anita anita
Sistem reproduksi wanita dapat dibagi dalam ) kompartemen yaitu 4 a. (ompartemen = 4 out%low tract yang terdiri dari 4 uterus, ceri> dan agina. !. (ompartemen == 4 oarium ". (ompartemen === 4 $ipo%ise & kelenjar pituitary' d. (ompartemen =? 4 $ipotalamus
@isiol @isiologi ogi menstru menstruasi asi merupa merupakan kan hasil hasil kerjasa kerjasama ma yang yang sangat sangat komple kompleks ks antara antara keempat keempat kompar komparteme temen n tersebu tersebut. t. @aktor @aktor yang yang memega memegang ng kendal kendalii dalam dalam kerjasa kerjasama ma antara keempat kompartemen tersebut adalah sistem endokrin yaitu hubungan antara hipota hipotalam lamus, us, hipo%i hipo%ise se dan oariu oarium m &hypot &hypothala halamic mic-pi -pitui tuitary taryoa oarian rian a>is'. a>is'. Siklus Siklus menstruasi dibagi dalam " %ase yaitu4 %ase %olikular, oulasi dan %ase luteal. $ipotalamus menghasilkan 3nA$ &3onadotropin Aeleasing $ormone'. 3nA$ ini merangsang hipo%ise anterior untuk mengeluarkan gonadotropin yaitu @S$ &@ollicle Stim Stimul ulat atin ing g
$orm $ormon one' e'
dan dan
$
&ut &utei eini niBi Bing ng
$orm $ormon one' e'..
@S$ @S$
meny menyeb ebab abka kan n
perkembangan beberapa %olikel di dalam oarium. $anya satu %olikel yang akan mengalami pematangan &@olikel de 3raa%' dan beroulasi, sedangkan sisanya akan meng mengala alami mi atres atresia ia.. Pada Pada wakt waktu u ini ini $ juga juga akan akan meni mening ngka katt untu untuk k memb memban antu tu pembuatan estrogen di dalam %olikel. Sejalan dengan pematangan %olikel, kadar estr estrog ogen en
sema semaki kin n
meni mening ngka kat. t.
Cstr Cstrog ogen en
akan akan
meny menyeb ebab abka kan n
prol proli% i%er eras asii
dari dari
endometrium. 5leh karena itu, %ase %olikular juga disebut sebagai %ase proli%erasi. Pada %ase akhir pematangan %olikel, kadar @S$ mulai menurun sedangkan kadar estrogen makin meninggi. Cstrogen pada mulanya meninggi secara berangsur-angsur kemudian dengan cepat mencapai puncaknya. =ni memberikan umpan balik positip terhadap pusat siklik &di bagian depan hipotalamus di daerah suprakiasmatik' sehingga terjadi lonjakan lonjakan $ &$ surge' surge' pada pertengahan siklus dan mengakibatkan terjadinya oulasi &pelepasan telur dari oarium' dan telur menuju tuba %alopii. Di dalam tuba
falopi falopiii ini bis bisa a terjad terjadii pembua pembuahan han oleh oleh sp sper erma ma.. Masa-m Masa-masa asa inilah inilah yang yang dis disebu ebutt masa masa subur, subur, yaitu yaitu bila bila sel telur telur ada dan siap siap untuk untuk dibuah dibuahi. i. $ yang meninggi itu menetap kira-kira 2) jam dan menurun pada %ase luteal. 3
Pada %ase luteal, setelah oulasi, %olikel berkembang menjadi corpus luteum. uteiniBed granulosa cells dalam corpus luteum membuat progesterone banyak dan luteiniBed theca cells membuat pula estrogen yang banyak, sehingga kedua hormon itu meningkat tinggi pada %ase luteal. Progesteron menyebabkan proli%erasi endometrium &yang terjadi pada %ase proli%erasi, distimulasi oleh estrogen' berubah menjadi %ase sekresi. ila tidak terjadi %ertilisasi maka mulai 10-12 hari setelah oulasi korpus luteum berangsur-angsur mengalami regresi diikuti oleh menurunnya sekresi progesterone dan estrogen. Penurunan kadar progesteron dan estrogen akan menyebabkan pelepasan endometrium, sehingga terjadilah menstruasi yang dikeluarkan melewati agina.
3ambar Siklus 6enstruasi amanya masing-masing %ase berariasi pada wanita yang satu dengan wanita yang lain, juga berariasi pada siklus yang satu ke siklus berikutnya. ;amun, rata-rata siklus menstruasi yang normal adalah 2 hari. Siklus menstruasi dimulai dari hari pertama keluarnya darah menstruasi. ila terdapat gangguan atau kelainan dari salah satu organ tersebut, maka akan terjadi pula gangguan pada siklus menstruasi yang dapat memberikan gejala klinik antara lain oligomenore, polimenore, dan premenstrual syndrome. Fase-fase di Endometrium
1) Fase menstruasi atau deskuamasi. Fase ini, endometrium terlepas dari dinding uterus dengan disertaipendarahan dan lapisan yang masih utuh hanya stratum basale. Fase iniberlangsung selama 3- hari.
2) Fase pas!a menstruasi atau fase regenerasi. Fase ini, terjadi penyembuhan luka akibat lepasnya endometrium. "ondisi ini mulai sejak fase menstruasi terjadi dan berlangsung selama # hari. 3) Fase intermenstum atau fase proliferasi. $etelah luka sembuh, akan terjadi penebalan pada endometrium #3,% mm. Fase ini berlangsung
dari
hari
ke-%
sampai
hari
ke-1
dari
siklus
menstruasi. Fase proliferasi dibagi menjadi 3 tahap, yaitu & Fase proliferasi dini, terjadi pada hari ke- sampai hari ke-'. Fase proliferasi madya, terjadi pada hari ke-( sampai hari ke-1. Fase proliferasi akhir, berlangsung antarahari ke-11 sampai hari ke-1. Fase ini dapat dikenali dari permukaan yangtidak rata dan dijumpai banyaknya mitosis. ) Fase pramenstruasi atau fase sekresi. Fase ini berlangsung dari hari ke-1 sampai ke-2(. Fase ini endometrium kira-kira tetap tebalnya, tetapi bentuk kelenjar berubah menjadi panjang berkelok-kelok dan mengeluarkan getah yang makin lama makin nyata. 2.2 #ligo$enore
1' De%inisi 5ligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari "# hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. :anita yang mengalami oligomenorea akan mengalami haid yang lebih jarang daripada biasanya. ;amun, jika berhentinya siklus haid berlangsung lebih dari " bulan, maka kondisi tersebut dikenal sebagai amenorea sekunder &!ie, 2011'. 2' Ctiologi 5ligomenore 5ligomenorea biasanya terjadi akibat adanya gangguan keseimbangan hormonal pada aksis hipotalamus-hipo%isis-oarium. 3angguan hormon tersebut menyebabkan lamanya siklus haid normal menjadi memanjang, sehingga haid menjadi lebih jarang terjadi. 5ligomenorea sering terjadi pada "-# tahun pertama setelah haid pertama ataupun beberapa tahun menjelang terjadinya menopause. 5ligomenorea yang terjadi pada masa-masa itu merupakan ariasi normal yang terjadi karena kurang baiknya koordinasi antara hipotalamus, hipo%isis dan oarium pada awal terjadinya haid pertama dan menjelang terjadinya menopause, sehingga timbul gangguan keseimbangan hormon dalam tubuh. $aid terkait erat dengan sistem hormon yang diatur di otak , tepatnya di kelenjar hipo%isa. Sistem hormonal ini akan mengirim sinyal ke indung telur untuk %
memproduksi sel telur. ila sistem pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid terganggu dan akan mengalami gangguan menstruasi. Disamping itu, oligomenorea dapat juga terjadi pada 4 a. 3angguan indung telur, misal 4 Sindrome Polikistik 5arium &PE5S' dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal dan S5P( menyebabkan perempuan tidak dapat menghasilkan sel telur, sehingga tidak terdaji oulasi yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan hormon, akibatnya jangka waktu haid sangat lama. b. Stres dan depresi Stres jangan dianggap enteng sebab akan mengganggu sistem metabolisme di dalam tubuh. isa saja karena stres, maka akan menjadi mudah lelah, berat badan turun drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolismenya terganggu. ila metabolisme terganggu, siklus haid pun ikut terganggu. Stres yang dapat menyebabkan perubahan siklus menstruasi dan gangguan menstruasi adalah stres psikis yang berat seperti kesedihan yang sangat hebat &orangtua atau pasangan hidup atau anak meninggal dunia', atau kehidupan yang sangat menekan seperti kehidupan di dalam penjara wanita. Stres psikis yang hebat dapat meningkatkan hormon EA$ atau kortisol, yang dapat mengganggu produksi hormon reproduksi. Fntuk mengatasinya adalah dengan mengatasi stres itu sendiri lewat terapi yang dilakukan oleh ahlinya. ika stres bisa diatasi, siklus haid bisa normal. c. Sakit kronik dan Penurunan berat badan berlebihan 3angguan 6enstruasi bisa disebabkan karena kelainan sistemik. !da wanita yang tubuhnya sangat gemuk atau kurus. $al ini bisa menyebabkan gangguan menstruasi terutama pada siklusnya, karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya tak bekerja dengan baik. !tau jika menderita penyakit diabetes, juga akan memengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus haidnya pun tak teratur. Fntuk mengatasi problem gemuk atau kurus sehingga sistem metabolismenya membaik adalah dengan mengatur pola makan yang tepat. Penderita bisa melakukan diet dengan panduan dari seorang ahli supaya asupan yang masuk sesuai dengan kebutuhan tubuh. Sedangkan untuk penderita diabetes kadar gula dalam darah atau kadar insulin dalam darah tinggi sehingga dapat menyebabkan gangguan menstruasi pada siklusnya, pemberian obat antidiabetik atau obat insulin GsensitiBerH dapat memperbaiki siklus haid kembali normal dan bahkan memperbaiki kesempatan untuk hamil. d. Pasien dengan gangguan makan &seperti anore>ia nerosa, bulimia' *
Pada wanita yang mengalami anore>ia nerosa terdapat gangguan sistem metabolism karena menurunnya %ungsi hipo%isis, mungkin karena gangguan hipotalamus. Pemeriksaan endokrinologik pada wanita dengan anore>ia nerosa menunjukkan kadar hormone-hormon dibawah normal sehingga siklus haid ikut terganggu. e. 5lahraga berlebihan, misal atlit Pada atlet terjadi di duga karena pemakaian energi yang berlebihan pada atlet dan simpanan energi yang rendah menyebabkan gangguan hormon-hormon sistem reproduksi yang terlibat dalam %isiologi menstruasi. 3angguan menstruasi pada atlet disebabkan karena gangguan pada leel hipotalamus &kompartemen =?'. 3angguan terutama terletak pada 3nA$. +erjadi penekanan terhadap sekresi pulsatil 3nA$ yang normalnya berlangsung tiap 0-80 menit, yang berupa penurunan %rekuensi maupun amplitudo pulsatil sekresin ya. Penekanan terhadap 3nA$ terjadi karena pengaruh dari penurunan berat badan, asupan energi yang rendah, maupun gangguan terhadap energi balanced dimana terjadi ketidakseimbangan antara pemasukan dan pemakaian energi. Pada atlet terjadi pemakaian energi yang berlebihan dengan adanya porsi latihan %isik yang berat sedangkan asupan energinya tidak mencukupi. %. +umor &Prolaktin, tumor penghasil androgen dan estrogen' g. !danya kelainan pada struktur rahim atau seriks yang menghambat pengeluaran darah haid h. Penggunaan obat-obatan tertentu seperti steroid. Steroid lebih dikenal sebagai obat kuat yang sering digunakan dalam dosis tinggi untuk meningkatkan kekuatan tubuh. Steroid yang paling sering digunakan adalah steroid anabolic. Seperti dikutip dari Buzzle, (amis &22I)I2010' anabolik steroid adalah obat kuat yang membantu membangun jaringan otot dan meningkatkan massa tubuh dengan bertindak seperti hormon alami laki-laki yang disebut dengan testosteron. (arenanya obat ini sering disalahgunakan oleh orang lain yang ingin mengambil jalan pintas. !nabolik steroid diketahui dapat meningkatkan massa otot dan kekuatan seseorang. $al ini dilakukan dengan cara merangsang sel-sel dalam tubuh untuk membangun sel protein baru. Steroid ini cenderung meningkatkan produksi protein di dalam tubuh, ekstra protein inilah yang ditambahkan dalam pembentukkan massa otot. Steroid alami yang diproduksi oleh tubuh adalah hormon kortikosteroid, yaitu hormon yang disekresi oleh korteks adrenal dari kelenjar adrenal. $ormon ini sering disebut dengan hormon stres karena dikeluarkan oleh tubuh sebagai respons terhadap '
suatu keadaan stres di dalam tubuh. $ormon ini mempunyai si%at menyembuhkan luka dan anti-in%lamasi. ika anabolik steroid digunakan secara sembarangan dalam dosis tinggi, maka bisa menimbulkan masalah dan perubahan yang terjadi di tubuh. Dan e%ek pada perempuan salah satunya adalah adanya gangguan pada periode menstruasi. Nilai la!oratoriu$ seru$ %ondisi
S5P(
FSH
LH
Prolaktin
&estosteron
;ormal atau
6eningkat
;ormal atau
;ormal atau
agak meningkat
meningkat
;ormal
;ormal
6eningkat
;ormal
agak menurun
!ktiitas berat atau
menurun
6enurun
perubahan berat badan yang cepat
!denoma hipo%isis
!gak menurun !gak menurun
$ipertiroidisme atau
6enurun
6enurun
;ormal
;ormal
6enurun
6enurun
;ormal
;ormal
hipotiroidisme
3angguan makan
Fmumnya oligomenorea tidak menyebabkan masalah, namun pada beberapa kasus, dapat menyebabkan gangguan kesuburan. Pemeriksaan ke dokter kandungan harus dilakukan ketika oligomenorea berlangsung lebih dari " bulan dan mulai menimbulkan
gangguan
kesuburan
&!ie,
2011'.
5ligomenorrhea
biasanya
berhubungan dengan anoulasi yang menandakan sel telur jarang sekali diproduksi atau anda mengalami ketidaksuburan yang cukup panjang. ika sel telur jarang diproduksi berarti pembuahan akan sangat jarang terjadi. Padahal, haid merupakan tanda kesuburan. 5ligmenore biasanya juga berhubungan dengan kelainan endokrin seperti kehamilan, gangguan hipo%ise-hipotalamus, dan menopouse atau sebab sistemik seperti kehilangan berat badan berlebih. 5ligomenorrhea sering terdapat pada wanita astenis.
(
Dapat juga terjadi pada wanita dengan sindrom oarium polikistik dimana pada keadaan ini dihasilkan androgen yang lebih tinggi dari kadar pada wanita normal. 5ligomenorrhea dapat juga terjadi pada stress %isik dan emosional, penyakit kronis, tumor yang mensekresikan estrogen dan nutrisi buruk. 5ligomenorrhe dapat juga
disebabkan
ketidakseimbangan
hormonal
seperti
pada
awal
pubertas.
5ligomenorrhea yang menetap dapat terjadi akibat perpanjangan stadium %olikular, perpanjangan stadium luteal, ataupun perpanjang kedua stadium tersebut. ila siklus tiba-tiba memanjang maka dapat disebabkan oleh pengaruh psikis atau pengaruh penyakit &Aahmawati, dkk, 2010'. 3ejala oligomenorrhea terdiri dari periode menstruasi yang lebih panjang dari "# hari dimana hanya didapatkan )-8 periode dalam 1 tahun. eberapa wanita dengan oligomenorrhea mungkin sulit hamil. ila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut mungkin mengalami osteoporosis dan penyakit kardioaskular. :anita tersebut juga memiliki resiko besar untuk mengalami kanker uterus &Aahmawati, dkk, 2010'. Para wanita penari balet pro%es ional, pesenam 7 pemain ice skating, mereka yang beresiko tinggi untuk mengalami oligomenore, karena mereka mengkombinasikan latihan %isik yang berat dengan diet ketat untuk menjaga supaya berat tubuhnya tidak naik. (omplikasi yang paling menakutkan adalah terganggunya %ertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat meperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenore mengarah pada in%ertilitas atau tanda dari keganasan. ligomenore
$istem reproduksi +anita$istem & ain-lain & tubuh lain & siko-sosial & $" enggunaan obat-obat tertentu 0noreksia ner/osa $tress yang berlebihan umor /arium atihan sik yang$akit berlebihan kronik ulimia "egagalan o/arium enurunan berlebih
"' 6ani%estasi (linis a. Periode siklus menstruasi yang lebih dari "# hari sekali, dimana hanya didapatkan )-8 periode dalam 1 tahun. 4
b. umlah perdarahan relati% sama atau lebih sedikit dari biasa c. (esehatan dan %ertilitas tergantung penyebab yang mendasari. d. ila kadar estrogen yang menjadi penyebab, wanita tersebut memiliki resiko besar untuk mengalami beberapa penyakit seperti osteoporosis dan penyakit kardioaskular. )' Penanganan 5ligomenore Pengobatan oligomenorrhea tergantung dengan penyebab. Pada oligomenorrhea dengan anoulatoir serta pada remaja dan wanita yang mendekati menopouse tidak memerlukan terapi, karena hal tersebut hilang dengan sendirinya. Fntuk atlet wanita, perubahan rutinitas latihan dan kebiasaan makan cukup dapat mengembalikan siklus menstruasi menjadi kembali normal. (etika oligomenore terjadi karena kelainan pola makan atau seperti pada Gthe %emale athlete triadH, maka penyebab utama masalahnya harus ditangani terlebih dahulu. (onsultasikan dengan psychiatrist dan nutritionist untuk mengatasi masalah kebiasaan makan. Pada atlet wanita dapat juga membutuhkan terapi %isik ataupun rehabilitasi. Perbaikan status giBi pada penderita dengan gangguan nutrisi dapat memperbaiki keadaan oligomenorrhea. 5ligomenorrhea
sering
diobati
dengan
pil
(
untuk
memperbaiki
ketidakseimbangan hormonal pada pasien yang sudah menikah. +erapi ini disesuaikan dengan hormon apa yang lebih dibutuhkan. Eontoh 4 Pada oligomenore yang disebabkan estrogen yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah ( $ormonal yang mengandung estrogen, seperti 4 ynoral, Premarin, Progynoa, dll. Pada oligomenore yang disebabkan progesteron yang terlalu rendah maka terapi yang dapat diberikan adalah ( $ormonal yang mengandung estrogen, seperti 4 postinor. Pada oligomenore yang disebabkan keduanya memiliki ketidakseimbangan hormonal yang sama untuk jumlah estrogen dan progesteron yang kurang, maka dapat dilakukakn terapi dengan pil kombinasi yang mengandung estrogen dan progesteron dengan jumlah seimbang seperti 4 6ycrogynon #0, 5ral, ;eogynon, ;orgiol, Cugynon, 6icrogynon "0, 6ikrodiol, ;ordette, dll. Pasien dengan sindrom oarium polikistik juga sering diterapi dengan hormonal, tergantung hormon apa yang dibutuhkan. ila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. !danya tumor yang mempengaruhi pengeluaran hormon estrogen, maka tumor ini perlu di tindak lanjuti seperti dengan operasi, kemoterapi, dll. Pengobatan alternati% lainnya dapat menggunakan akupuntur atau ramuan herbal &Aahmawati, dkk, 2010'. ila terjadi PE5S diberikan met%ormin untuk memperbaiki siklus menstruasi. ila gejala terjadi akibat adanya tumor, operasi mungkin diperlukan. !danya tumor yang
1
mempengaruhi pengeluaran hormon, maka tumor ini perlu tindak lanjut seperti operasi, kemoterapi, dan lain-lain. Pemeriksaan untuk mengetahui apakah seseorang mengalami oligomenore atau tidak, biasanya dilakukan dengan beberapa cara yaitu 4 a. Pemeriksaan @isik 7 Aiwayat 6enstruasi Fntuk diagnosis oligomenore, biasanya dokter akan menanyakan riwayat menstruasi dari pasien secara detail, termasuk apa masalahnya, berapa lama sudah terjadi, dan adanya pola lain yang mungkin diketahui pasien. Fntuk membantu diagnosa dokter, pasien dapat mencatat waktu menstruasi, %rekuensi, lama menstruasi, dan kuantitas perdarahan. Sebaiknya pasien juga memberitahukan dokter mengenai penyakit yang baru diderita termasuk kondisi kesehatan yang dialami seperti misalnya menderita diabetes melitus. Selain itu dokter juga memerlukan in%ormasi mengenai diet pasien, pola latihan %isik, akti%itas seksual, penggunaan kontrasepsi, penggunaan obat-obatan atau prosedur operasi yang pernah dijalani. Dokter kemudian akan melakukan pemeriksaan %isik antara lain untuk 4 mengealuasi proporsi berat badan pasien terhadap tinggi badan, melihat tanda perkembangan seksual yang normal, melihat apakah detak jantung dan tanda ital lain normal serta merasakan kelenjar tiroid untuk melihat ada tidaknya pembengkakan. Fntuk kasus yang dialami oleh atlet wanita, perlu juga ditanyakan mengenai pola diet, jadwal latihan, dan penggunaan obat-obatan seperti steroid dan e%edrin. ila perlu dokter akan memberikan kuisioner mengenai apakah pasien berisiko mengalami anore>ia atau bulimia. b. Pemeriksaan aboratorium Setelah mengetahui riwayat kesehatan pasien, dokter akan melakukan pemeriksaan panggul dan pap tes. Fntuk mengetahui penyebab tertentu dari oligomenore, dokter dapat juga melakukan tes kehamilan dan tes darah untuk mengetahui kadar hormon tiroid. c. Pemeriksaan anjutan Pada beberapa kasus tertentu, dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lain, seperti FS3 untuk memeriksa daerah panggul dan melihat ada atau tidaknya ketidak normalan anatomi, sinar J atau scan tulang untuk mengetahui ada atau tidaknya patah tulang, bahkan 6A= untuk melihat ada atau tidaknya tumor yang mempengaruhi hipotalamus atau kelenjar pituari. d. Penatalaksanaan Sesuai :ewenang idan
11
!nemnesa secara tepat diantaranya menyingkirkan kemungkinan hamil dengan menanyakan haid normal terakhir.
6emberikan in%ormasi kepada wanita mengenai oligomenore yaitu, terkait penyebab, mekanisme terjadinya, dan pengaruhnya terhadap sistem organ tubuh yang lain.
idan perlu membuat remaja menyadari pola menstruasi kemudian memberikan (=C pendidikan kesehatan kepada wanita yang memasuki masa perimenopouse agar mereka memahami tentang keabnormalan pola menstruasi yang telah terjadi adalah hal yang wajar.
6enganjurkan gaya hidup sehat untuk menanggulangi oligomenore seperti nutrisi, olahraga teratur, dll.
bidan juga melakukan rujukan dan kolaborasi dengan petugas kesehatan yang lainnya apabila olimenorea dianggap sebagai masalah, misal karena susah hamil dan apabila oligomenorea tersebut mengarah ke patologis.
e. Prognosa Pada kebanyakan kasus oligomenorea kesehatan wanita tidak terganggu, dan %ertilitas cukup baik. Siklus menstruasi biasanya juga oulator dengan masa proli%erasi lebih panjang dari biasa akan buruk bila oligomenore mengarah pada in%ertilitas atau tanda dari keganasan. %. 5ligomenorea pada masa pubertas Pada awal pubertas oarium mulai ber%ungsi di bawah pengaruh hormone gonadotropin dari hipo%isis, Dalam oarium %olikel mulai tumbuh dan walaupun %olikel-%olikel itu tidak sampai menjadi matang karena sebelumnya mengalami atresia, namun %olikel%olikel tersebut sudah sanggup mengeluarkan esterogen. (arena %ungsi organ yang baru ber%ungsi dan hormon-hormon yang dikeluarkan masih mengalami ketidakseimbangan maka sering terjadilah oligomenore pada awal pubertas. g. 5ligomenorea pada masa premenopause 5ligomenorea merupakan salah satu tahap yang terjadi pada masa premenopause. Panjangnya siklus bisa melebihi )2 hari. Premenopause terjadi pada usia sekitar )0-an. Siklus menstruasi memanjang, mulai 2 sampai tahun sebelum menopause. ila panjangnya siklus melebihi )2 hari, menopause dapat diramalkan berikutnya dalam 1 atau 2 tahun. Perubahan siklus menstruasi pada masa premenopause ditandai oleh peningkatan @S$ dan penurunan kadar inhibin, tetapi kadar $ tetap normal dan sedikit peningkatan estradiol. 6enopause terjadi ketika jumlah %olikel-%olikel menurun 12
dibawah suatu ambang rangsang yang kritis, kira-kira jumlahnya hanya 1000 %olikel dan tidak tergantung umur. Dalam penelitian oarium manusia, percepatan kehilangan mulai terjadi ketika seluruh jumlah %olikel-%olikel mencapai kira-kira 2#000., suatu jumlah yang dicapai normal pada usia "-" tahun. (ehilangan ini berkaitan dengan meningkatnya @S$. Peningkatan @S$ mere%leksikan penurunan kualitas dan kapabilitas dari %olikel-%olikel yang menua, dan penurunan sekresi inhibin menghasilkan suatu pengaruh umpan balik negatie pada sekresi @S$ oleh kelenjar hipo%ise. (adar inhibin ! dan inhibin pada %ase luteal menurun dengan usia semakin tua dan mendahului peningkatan @S$. Peningkatan @S$ berkaitan hanya dengan suatu penurunan inhibin , dalam respons, konsentrasi estradiol meningkat sedikit. Penurunan produksi inhibin dapat mere%leksikan dengan baik suatu pengurangan jumlah %olikel-%olikel, atau suatu penurunan %ungsi kapasitas dari %olikel-%olikel yang lebih tua atau keduanya. $ubungan terbalik dan ketat antara @S$ dan inhibin menunjukkan bahwa inhibin adalah suatu petanda dari kemampuan %olikel oarium yang sensitie dan bahwa pengukuran @S$ adalah suatu penaksiran klinis dari inhibin. (arena itu perubahan pada tahun-tahun reprodukti% berikutnya mere%leksikan penurunan reaktiitas %olikuler dan kemampuan sebagai oarium yang berumur tua. Penuruan sekresi inhibin oleh %olikel oarium terjadi mulai dini sekitar usia "# tahun, tetapi menjadi cepat sesudah usia )0 tahun. =ni digambarkan dalam penurunan kesuburan yang terjadi dengan bertambahnya usia. h' (omplikasi +erganggunya %ertilitas dan stress emosional pada penderita sehingga dapat memperburuk terjadinya kelainan haid lebih lanjut. Prognosa akan buruk bila oligomenore mengarah pada in%ertilitas atau tanda dari keganasan.
2.' Poli$enore
1' De%inisi Polimenore (etika seorang wanita mengalami siklus haid yang lebih sering &siklus haid yang lebih singkat dari 21 hari', hal ini dikenal dengan istilah polimenorea &!ie, 2011'. Polimenorea harus dapat dibedakan dari $etroragia . 6etroragia merupakan suatu perdarahan iregular yang terjadi di antara dua waktu haid. Pada metroragia, haid terjadi dalam waktu yang lebih singkat dengan darah yang dikeluarkan lebih sedikit. +imbulnya haid yang lebih sering ini tentunya akan menimbulkan kekhawatiran pada wanita yang mengalaminya. 2' Penyebab Polimenore 13
Polimenorea dapat terjadi akibat adanya ketidakseimbangan sistem hormonal pada aksis hipotalamus-hipo%isis-oarium.
(etidak
seimbangan
hormon
tersebut
dapat
mengakibatkan gangguan pada proses oulasi &pelepasan sel telur' atau memendeknya umur korpus luteum sehingga siklus menstruasi juga lebih pendekIdidapatkan haid yang lebih sering atau bisa disebabkan akibat stadium proli%erasi pendek atau stadium sekresi pendek atau karena keduanya. 3angguan keseimbangan hormon dapat terjadi pada4
-
Stress Salah satu penyebab paling umum, baik stres %isik, emosi atau lingkungan, semua ini
dapat mempengaruhi keseimbangan hormon normal dalam tubuh dan menyebabkan ketidakteraturan menstruasi.
-
6enopause 6enopause merujuk pada periode waktu dalam siklus wanita dimana ada penghentian
permanen siklus menstruasi. +ahap menopause disebut perimenopause di mana tubuh wanita mengalami banyak ketidakseimbangan hormon, sehingga berbagai gejala menopause seperti hot %lashes, perubahan suasana hati, depresi, ketidakteraturan menstruasi seperti polimenorrhea, dll
-
Cndometriosis Penyebab lain dari polimenorea adalah endometriosis yang pada dasarnya adalah
pertumbuhan sel atau sel endometrium ditemukan di dalam rahim, di daerah luar atau sekitar rahim. Sel-sel menempel pada jaringan di luar rahim, umumnya indung telur atau tuba %alopi, membentuk lesi di daerah tersebut. (ondisi ini menyebabkan gejala seperti bercak antara periode, kelainan pada siklus menstruasi yang teratur atau nyeri selama hubungan seksual.
-
Penyakit 6enular Seksual &P6S' Penyakit menular seksual seperti klamidia dan gonore juga dapat menyebabkan
polimenorea pada banyak wanita. Ehlamydia disebabkan oleh bakteri Ehlamydia trachomatis dan menyebabkan nyeri perut yang parah, keputihan, dan penyimpangan dalam menstruasi. Demikian juga, gonore disebabkan oleh bakteri ;eisseria, dan mengakibatkan gatal yang berlebihan di daerah agina, perdarahan abnormal atau debit, dan rasa terbakar saat buang air kecil.
-
Penyebab lain Penyebab lain yang tersering oulasi karena hiperaktiitas kelenjar hipo%isis anterior, gangguan konstitusional seperti masalah nutrisi, gangguan psikologis, peradangan 1
panggul kronis, gangguan indung telur, dan penggunaan obat-obatan tertentu, seperti antikoagulan, aspirin, ;S!=D.
olimenore
$tress
Menopause
5ndometriosis
M$
ain-lain
"' Pato%isiologi (etidakteraturan siklus haid disebabkan karena gangguan hormon dalam tubuh. !tau bisa juga terjadi karena penyakit di dalam organ reproduksi, contohnya tumor rahim, tumor di indung telur. Selain itu gangguan haid disebabkan juga karena %aktor lainnya seperti
stres,
kelelahan,
gangguan
giBi
dan
penggunaan
kontrasepsi,
Siklus haid yang tidak teratur kebanyakan terjadi akibat %aktor hormonal. Seorang wanita yang memiliki hormon estrogen dan progesterone secara berlebihan memungkinkan terjadinya haid dalam waktu yang lebih cepat. ika gangguan haid dikarenakan oleh %aktor hormonal, maka dapat dipastikan wanita tersebut mengalami gangguan kesuburan.
) Dampak olimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. Disamping itu, polimenorea dapat juga menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada
polimenorea
mengakibatkan
gangguan
o/ulasi
6proses
pelepasan sel telur). 7anita dengan gangguan o/ulasi sering kali mengalami kesulitan untuk mendapatkan keturunan. %) Diagnosis •
6engkaji kesehatan klien secara menyeluruh, status nutrisi dan olahraga, perubahan berat badan, penggunaan obat-obatan, serta status emosional. Semua pengkajian ini diperkuat dengan pemeriksaan %isik. Penemuan endometriosis dan
•
P6S, semuanya telah terbukti menimbulkan polimenore. Penentukan rendahnya kadar hormone steroid berasal dari %olikel oarium atau pada aksis kelenjar hipo%isis-SSP. $al ini dilakukan dengan menguji kadar @S$$, kenaikan kadar @S$-$ mengindikasikan abnormalitas pada oarium, kadar @S$-$ yang normal atau rendah mengindikasikan kelainan pada hipotalamus 1%
atau kelenjar pituitary yang selanjutnya perlu dilakukan tes 6A= & Magnetic •
Resonance Imaging ' untuk memastikan ada tidaknya tumor pada kelenjar pituitary. Dilakukan pemeriksaan FS3 rahim atau 6A= perut untuk mengetahui adanya
•
endometriosis. Dilakukan pemeriksaan laboraturium P6S yang tergantung jenis in%eksi yang terjadi misal pada 35 diambil sekret pada agina
' Penanganan Polimenore :anita dengan polimenorea akan mengalami haid hingga dua kali atau lebih dalam sebulan, dengan pola yang teratur dan jumlah perdarahan yang relati% sama atau lebih banyak dari biasanya. Pada umumnya, polimenorea bersi%at sementara dan dapat sembuh dengan sendirinya. Penderita polimenorea harus segera dibawa ke dokter jika polimenorea berlangsung terus menerus. Polimenorea yang berlangsung terus menerus dapat menimbulkan gangguan hemodinamik tubuh akibat darah yang keluar terus menerus. +erlalu sering haid &polimenore', misalnya 2 minggu sekali, dapat menyebabkan anemia. Disamping itu, polimenorea dapat juga akan menimbulkan keluhan berupa gangguan kesuburan karena gangguan hormonal pada polimenorea mengakibatkan gangguan oulasi &proses pelepasan sel telur'. :anita dengan gangguan oulasi seringkali mengalami kesulitan mendapatkan keturunan. Pada siklus pendek, wanita mengalami GunoulasiH karena sel telur tidak terlalu matang sehingga sulit untuk dibuahi. +ujuan terapi pada penderita polimenorea yaitu mengontrol perdarahan, menghindar perdarahan berulang, menghindar komplikasi, mengembalikan kekurangan Bat besi didalam tubuh, serta melindungi kesuburan. Fntuk polimenorea yang berlangsung didalam waktu waktu lama, terapi yang didapatkan bergantung dari status oulasi pasien dan penyebab yang mendasari. Pasien juga dianjurkan untuk meningkatkan konsumsi sayuran dan makanan yang tinggi @e serta makanan bergiBi lainnya. (eadaan polimenorea ini dapat diperbaiki dengan menggunakan terapi hormonal. Stadium proli%erasi dapat diperpanjang dengan estrogen dan stadium sekresi dapat diperpanjang dengan kombinasi estrogen-progesteron. $al ini dapat dilakukan dengan berkolaborasi dengan dokter obgin.
enatalaksanaan sesuai +e+enang idan & a. !nemnesa dan pemeriksaan %isik b. 6emberikan in%ormasi kepada wanita mengenai oligomenore yaitu, terkait penyebab, mekanisme terjadinya, dan pengaruhnya terhadap sistem organ tubuh yang lain. 1*
c. 6enganjurkan gaya hidup sehat untuk menanggulangi polimenore seperti nutrisi &konsumsi sayuran dan makanan yang tinggi @e', olahraga, dll. d. idan juga melakukan rujukan dan kolaborasi dengan petugas kesehatan yang lainnya apabila polimenorea tersebut mengarah ke patologis.
2.( Premenstrual Syndrome )PMS*
1' De%inisi P6S Sindrom pre-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS & pre-menstruation syndrome' merupakan kumpulan gejala %isik, psikologis dan emosi yang terkait dengan proses terjadinya siklus haid wanita &!ie, 2011'. eberapa saat sebelum mulai menstruasi, sejumlah wanita biasanya mengalami rasa tidak enak. 6ereka biasanya merasakan satu atau beberapa gejala yang disebut kumpulan gejala sebelum menstruasi atau istilah populernya Premenstrual Syndrome &P6S' &urns,2000'. P6S adalah sejumlah perubahan emosional maupun %isik yang terjadi pada hari ke- &tujuh' sampai hari ke-1) &empat belas' sebelum menstruasi dan mereda pada menstruasi berawal &Saryono, 2008'. P6S merupakan masalah kesehatan umum yang paling banyak dilaporkan pada wanita usia produkti% &@reeman, 200'. Sekitar 0* - 8#* wanita pada usia melahirkan mengalami gejala-gejala pra-haid yang dapat mengganggu beberapa aspek dalam kehidupannya. 3ejala tersebut dapat diperkirakan. !capkali terjadi secara teratur pada dua pekan periode sebelum haid. $al ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya. Sebagian kecil dari kalangan wanita antara usia 20 hingga "# tahun dapat mengalami sindrom pra-haid dengan sangat hebat pengaruhnya. +erkadang mengharuskan mereka beristirahat dari kesibukan rutinitias hariannya. 3angguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensiti% berlebihan. 3ejala tersebut terjadi sekitar dua pekan sebelum haid dan seringkali dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produkti% &!ie, 2011'. P6S merupakan istilah yg digunakan untuk mendeskripsikan lebih dari 200 masalah premenstrual yang dilaporkan yang tipikalnya tidak menyebabkan gangguan %ungsional. 3ejalanya dikategorikan menjadi ) 4 1. Somatic contoh mastalgia &nyeri tekan payudara', bloating &kembung pada perut', tubuh nyeri, dan sakit kepala. 2. !%ekti% &yang mempengaruhiImengenai' contoh depresi, iritabilitas &mudah marah', kecemasan, mood swings &gelisah', perasaan di luar kendali ". ehaioral &(ebiasaan' contoh kurang ketertarikan pada aktiitas biasanya, perubahan na%su makan, penarikan diri dari lingkungan, 1'
). (ogniti% contoh kesulitan berkonsentrasi, gangguan tidur.
8ayburn
621),
mengklasikasikan
gejala-gejala
PMS
berdasarkan gangguan pada fungsi sik dan emosional. "lasikasinya dapat dilihat pada tabel berikut ini & Tabel 2.1 Gejala-gejala premanstrual syndrome 3ejala %isik a. Perut kembung
3ejala emosional a. Depresi
b.
;yeri payudara
b.
Eemas
c.
Sakit kepala
c.
Suka menangis
d.
(ejang atau bengkak pada kaki
d.
Si%at
e.
;yeri panggul
%.
$ilang koordinasi
e.
Pelupa
g.
;a%su makan bertambah
%.
+idak bisa tidur
h.
$idung tersumbat
g.
6erasa tegang
i.
Perubahan de%ekasi
h.
=rritabilitas
j.
+umbuh jerawat
i.
Aasa bermusuhan
k.
Sakit pinggul
j.
Suka marah
l.
Suka makan manis atau asin
k.
Paranoid
m.
Palpitasi
l.
Perubahan dorongan seksual
n.
Peka suara atau cahaya
m.
(onsentrasi berkurang
o.
Aasa gatal pada kulit
n.
6erasa tidak aman
p.
(epanasan
o.
Pikiran bunuh diri
p.
(einginan menyendiri
K.
Perasaan bersalah
agresi%
atau
pemberontakan
r. (elemahan $umber & dikutip dari 8ayburn et.al., 621), halaman 2(' anyak wanita setiap bulan mengalami sekurang-kurangnya satu dari gejalagejala diatas dan sejumlah wanita lain mengalami semua gejala. Seorang wanita bisa merasakan gejala yang berbeda-beda dari satu bulan ke bulan berikutnya
&urns,
2000'. anyak wanita tidak terpengaruh sama sekali, sementara yang lainnya mengalami gejala yang hebat dan sangat melemahkan &runner 7 Suddarth, 2001'. Eiri khas dari kelainan ini adalah keluhan muncul saat menjelang haid dan akan hilang dengan sendirinya begitu haid datang &(ar yadi, 1888'. 1(
2' Ctiologi P6S Pato%isiologi
P6S
belum
diketahui
secara
pasti.
6eskipun
tidak
ada
ketidakseimbangan hormonal muncul pada wanita P6S, siklus alami produksi estrogen dan progesterone diperkirakan memicu gejala premenstrual &aris76orin, 2012'.
eori lain menyatakan bah+a penyebab PMS adalah karena meningkatnya kadar estrogen dalam darah, yang akan menyebabkan gejala depresi dan khususnya gangguan mental. "adar estrogen yang meningkat akan mengganggu proses kimia tubuh termasuk /itamin * (Piridoksin) yang dikenal sebagai /itamin anti depresi karena berfungsi mengontrol produksi serotonin. Serotonin penting sekali bagi otak dan syaraf, dan kurangnya persediaan 9at ini dalam jumlah yang !ukup dapat mengakibatkan depresi. 6$hree/e, 14(3, :a!ker et, al., 21 dan runner ; $uddarth, 21). Peningkatan bukti yang mendukung bahwa berkurangnya konsentrasi darah dan transmisi serotonin di otak berhubungan dengan beberapa gejala P6S, termasuk kontrol impulse yang kurang, mudah marah, tidak bahagia, dan perubahan na%su makan. erkurangnya konsentrasi
γ
-aminobutyric acid, perubahan reseptor adrenergic, dan
berkurangnya konsentrasi opiate selama %ase akhir lutheal yang juga berpotensi berhubungan
dengan
berkembangnya
gejala
premenstrual.
Selain
itu,
telah
dikemukakan bahwa konsentrasi allopregnanolone yang lebih rendah, sebuah metabolit progesterone dengan e%ek seperti benBodiaBepine, terjadi pada %ase akhir lutheal pada wanita dengan P6S dan berperan pada beberapa gejala yang berhubungan dengan P6S seperti kecemasan, mudah marah, dan keparahan epilepsy premenstrual &aris76orin, 2012'.
$ebagian +anita yang menderita PMS terjadi penurunan kadar progesteron dan dapat sembuh dengan penambahan progesteron, akan tetapi banyak juga +anita yang menderita gangguan PMS hebat tapi kadar progesteronnya normal 6$hree/e, 14(3 dan runner ; $uddarth, 21). Menurut $imanjuntak dalam ra+iroharjo 62%), faktor keji+aan, masalah dalam keluarga, masalah sosial dan lain-lain juga memegang peranan penting.
Penyebab yang pasti dari sindrom premenstruasi belum diketahui. ;amun dapat dimungkinkan berhubungan dengan %aktor-%aktor hormonal, genetik, sosial, perilaku, biologi dan psikis. a. @aktor $ormonal @aktor hormonal yakni terjadi ketidakseimbangan antara hormon estrogen dan progesteron berhubungan dengan sindrom premenstruasi. (adar hormon estrogen sangat berlebih dan melebihi batas normal sedangkan kadar progesteron menurun. Selain %aktor hormonal, sindrom premenstruasi berhubungan dengan gangguan perasaan, %aktor kej iwaan, masalah sosial, atau %ungsi serotonin yang dialami penderita. Sindrom premenstruasi biasanya lebih mudah terjadi pada perempuan yang lebih peka terhadap perubahan hormonal dalam siklus menstruasi. b. @aktor (imia @aktor kimiawi sangat mempengaruhi munculnya sindrom premenstruasi. ahan bahan kimia tertentu di dalam otak seperti serotonin, berubah-ubah selama siklus menstruasi. Serotonin adalah suatu neurotransmiter yang merupakan suatu bahan kimia yang terlibat dalam pengiriman pesan sepanjang sara% di dalam otak, tulang belakang dan seluruh tubuh. Serotonin sangat mempengaruhi suasana hati. !ktiitas serotonin berhubungan dengan gejala depresi, kecemasan, ketertarikan, kelelahan, perubahan pola makan, kesulitan untuk tidur, impulsi%, dan agresi%. Aendahnya kadar dan aktiitas serotonin ditemukan pada perempuan yang mengeluh sindrom premenstruasi . c. @aktor 3enetik @aktor genetik juga memainkan suatu peran yang sangat penting, yaitu insidensi sindrom premenstruasi dua kali lebih tinggi pada kembar satu telur &monoBigot' dibanding kembar dua telur &Saryono dan Sejati, 2008'. Sindrom premenstruasi lebih rentan diderita oleh perempuan dengan riwayat sindrom premenstruasi pada anggota keluarga perepuan lainnya &ibu kandung dan saudari kandungnya'. =bu yang memiliki riwayat menderita sindrom premenstruasi secara bermakna berpeluang lebih besar memiliki putri yang kelak menderita sindrom premenstruasi &dengan peluang 0*' dibandingkan populasi umum &peluang "*'. $al yang sama juga ditunjukkan antar-saudari kembar monoBigot &yang berpeluang mendapat sindrom premenstruasi pada kedua indiidu 8"*' dibandingkan antarsaudari kembar diBigot &berpeluang ))*' atau bukan saudari kembar. d. @aktor Psikologis
2
@aktor psikologis, yaitu stress sangat besar pengaruhnya terhadap kejadian sindrom premenstruasi. 3ejala-gejala sindrom premenstruasi akan semakin menghebat jika di dalam diri seorang perempuan terus menerus mengalami tekanan. e. @aktor 3aya $idup @aktor gaya hidup dalam diri perempuan terhadap pengaturan pola makan juga memegang peranan yang tidak kalah penting. 6akan terlalu banyak atau terlalu sedikit, sangat berperan terhadap gejala-gejala sindrom premenstruasi. 6akanan terlalu banyak garam akan menyebabkan retensi cairan, dan membuat tubuh bengkak. +erlalu banyak mengkonsumsi
minuman
beralkohol
dan
minuman-minuman
berka%ein
dapat
mengganggu suasana hati dan melemahkan tenaga &Saryono 7 Sejati, 2008'. !da beberapa %aktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya PMS , antara lain 4
:anita yang pernah melahirkan & PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti toksemia'.
Status perkawinan &wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami P6S dibandingkan yang belum'
Fsia & PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia "0 - )# tahun'.
Stres &%aktor stres memperberat gangguan PMS , hal ini sangat mempengaruhi kejiwaan dan koping seseorang dalam menyelesaikan masalah'.
Diet &%aktor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, kopi, teh, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, memperberat gejala PMS '.
(ekurangan Bat-Bat giBi seperti kurang itamin &terutama ', itamin C, itamin E, magnesium, Bat besi, seng, mangan, asam lemak linoleat. (ebiasaan merokok dan minum alkohol juga dapat memperberat gejala PMS .
(egiatan %isik &kurang berolahraga dan aktiitas %isik menyebabkan semakin beratnya PMS '.
+ipe dan gejala P6S bermacam-macam. Dr.3uy C. !braham, ahli kandungan dan kebidanan dari %akultas kedokteran FE!, !S, membagi P6S menurut gejalanya yakni P6S tipe !, $, E, dan D. Delapan puluh persen gangguan P6S termasuk tipe !. Penderita tipe $ sekitar 0*. P6S tipe E )0*, dan P6S tipe D 20*. (adang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe ! dan D secara bersamaan. !da ) tipe P6S dan setiap tipe memiliki gejalanya sendiri beserta penanganannya 4
21
a. PMS tipe A )anxiety* ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensiti%, sara% tegang, perasaan labil. ahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapat haid. 3ejala ini timbul akibat ketidakseimbangan hormon estrogen dan progesteron4 hormon estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon progesteron. Pemberian hormon progesteron kadang dilakukan untuk mengurangi gejala, tetapi beberapa peneliti mengatakan, pada penderita PMS bisa jadi kekurangan itamin dan magnesium. Penderita PMS ! sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi. b. PMS tipe H )hyperhydration* memiliki gejala edema &pembengkakan', perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. 3ejala tipe ini dapat juga dirasakan bersamaan dengan tipe PMS lain. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan di luar sel &ekstrasel' karena
tingginya asupan garam atau gula pada diet penderita.
Pemberian obat diuretika untuk mengurangi retensi &penimbunan' air dan natrium pada tubuh hanya mengurangi gejala yang ada. Fntuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pada diet makanan serta membatasi minum sehari-hari. c. PMS tipe + )craving * ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis &biasanya coklat' dan karbohidrat sederhana &biasanya gula'. Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipoglikemia terkadang
seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang
sampai pingsan. $ipoglikemia timbul karena pengeluaran hormone
insulin dalam tubuh meningkat. Aasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stres, tinggi garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial &omega ', atau kurangnya magnesium. d. PMS tipe D )depression* ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa, bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata &erbalisasi', bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. iasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe !, hanya sekitar "* dari seluruh tipe PMS benar-benar murni tipe D. PMS tipe D $urni disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen, di mana Lhormon progesteron dalam siklus haid terlalu tinggi dibandingkan dengan hormon estrogennya. %o$!inasi PMS tipe D dan tipe A dapat disebabkan oleh beberapa 22
%aktor yaitu stres, kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbal di tubuh, atau kekurangan magnesium dan itamin &terutama '. 6eningkatkan konsumsi makanan yang mengandung itamin dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe !. !da pula kra$ perut pada hari pertama atau satu hari menjelang datang bulan. anyak wanita yang mengeluh sakit perut atau tepatnya kram perut. 3angguan kram perut ini tidak termasuk PMS walaupun ada kalanya bersamaan dengan gejala PMS . (ram pada waktu haid atau nyeri haid merupakan suatu gejala yang paling sering. 3angguan nyeri yang
hebat, atau dinamakan
dismenorea,
seringkali sangat
mengganggu aktiitas wanita, bahkan mengharuskan penderita beristirahat ataupun sampai
meninggalkan
pekerjaannya
selama
berjam-jam
atau
beberapa
hari.
Dismenorea $e$ang !ukan PMS . Dismenorea primer umumnya tidak ada
hubungannya dengan kelainan pada organ reproduksi wanita dan hanya terjadi sehari sebelum haid atau hari pertama haid. ;yeri perut ini juga tidak ada hubungannya dengan PMS yang mulai terasa 10 - 1) hari sebelum haid. 3ejala malah hilang begitu haid datang. (alau dismenorea bisa membaik atau bahkan hilang sama sekali setelah seseorang melahirkan, tidak demikian dengan PMS . :anita yang pernah melahirkan malah berisiko lebih tinggi menderita PMS . 5strogen dalam darah
roduksi =it * terganggu
llopregnanolone 6metabolit progesteron)
"e!emasan ; mudah marah
roduksi serotonin terganggu
M$
Depresi>gangguan mental
Mudah marah idak bahagia erubahan nafsu makan
"' Cpidemiologi
23
Sebanyak 0* dari wanita usia reproductie pernah merasakan P6S ini. Dan )0* dari mereka mengalami P6S yang memberi e%ek pada kehidupannya &pms 8'. (asus yang paling berat umumnya terjadi pada wanita yang berkisar antara usia pertengahan 20-an sampai pertengahan "0-an &hellen arney'. Penelitian membuktikan bahwa #* dari wanita yang mengalami menstruasi " dari ) diantaranya mengalami P6S. Mang terbanyak mengalami gejala psikologi seperti sensiti% pada suatu kejadian yang merubah kondisi suasana hati, selalu ingin menangis di minggu-minggu akan mens, cepat marah, merasa tegang, dan keadaan mood yang naik turun. ;a%su makan yang berubah juga biasanya umum terjadi pada #* wanita. 6ayoritas tanda dan gejala tersebut adalah ringan sehingga tidak membutuhkan tindakan khusus &$arey :ard,obstetrician 7 3ynaecologist !ustralia'. )' Diagnosa 6asih sangat sulit dalam mendiagnosis P6S, karena belum ada penyebab yang jelas dan gejala klinis yang biasannya umum ditemukan pada penyakit lainnya. ;amun yang membuat critical point dalam mendiagnosis adalah gejala klinis yang muncul tiap akan mengalami menstruasi dan berakhir saat perdarahan berhenti. eberapa cara yang bisa digunakan adalah dengan meminta pasien untuk membuat buku diary yang berisi tentang jadwal siklus menstruasinya dan perubahan %isik atau psikologi apa saja yang terjadi selama sekitar setengah bulan sesudah menstruasi &Eali%ornia State Fniersity'. erikut ini adalah beberapa kriteria yang dapat digunakan untuk mendiagnosa seseorang mengalami P6S 4 •
+anda dan gejala harus terjadi secara berulang beberapakali, setidaknya 1 > dalam 2 siklus mens. Dan bisa saja tanda dan gejala tiap siklus mens berbeda namun tetap
•
menunjukan gejala umum yang sama. Sebelum masa oulasi &%ase %ollicular' seorang wanita yang akti% harus terbebas dari
•
tanda dan gejala P6S. +anda dan gejala harus memiliki pengaruh yang cukup kuat untuk bisa merubah li%estyle seorang wanita.
•
!danya kondisi psikologis yang dapat menjelaskan tanda dan gejala
#' Dampak P6S Sekitar 2# * wanita yang mengalami perubahan suasana hati dan perubahan %isik mengeluhkan perasaan berkurangnya kondisi tubuh yang sehat, sehingga mengganggu hubungan pribadi &lewellyn, 200#'. (ehidupan yang penuh stres dan hubungan yang bermasalah secara umum dapat berhubungan dengan keparahan gejala-gejala %isik. 2
eberapa wanita melaporkan gangguan hidup yang parah akibat PMS yang secara negati% mempengaruhi hubungan interpersonal mereka. PMS juga dapat menjadi %aktor dalam mengurangi produktiitas, kecelakaan yang berkaitan dengan pekerjaan dan ketidakhadiran di tempat kerja &runner 7 Suddarth, 2001'. 6asalah utama yang ditimbulkan oleh PMS ini ialah gangguan pada diri wanita sendiri dan keluarganya, kerugian dalam bidang industri dan komersial, serta dalam skala yang lebih besar adalah kerugian pada ekonomi nasional. 6asalah tersebut dikaitkan dengan penurunan produktiitas kerja akibat peningkatan absensi, kegiatan di tempat kerja terganggu selama -10 hari, dan ini sama dengan )-120 hari pertahun, dan merupakan suatu kehilangan personal dan sosial yang bermakna &aBiad, 200#'. 3angguan aktiitas paling tinggi terjadi di rumah lalu di masyarakat, sekolah dan terakhir di kantor. Pada lebih dari #0* wanita yang bekerja, kualitas kerjanya berkurang. 6enurut Dean &200' dan !ntai &200)', "* pelajar mengalami gangguan dalam beraktiitas, yaitu sulit konsentrasi &),"*', tidak mengikuti kuliah &)*', malas keluar rumah &)",*', gangguan mengerjakan pekerjaan di rumah &)2*' maupun tugas kuliah &"*'. ' Penanganan P6S +erapi P6S dibagi menjadi tiga kategori, yaitu 4 a. +erapi 5bat 6enggunakan analgesik &yang dapat dibeli bebas'. Pengobatan P6S dapat menggunakan anagesik &obat penghilang rasa sakit' dan bersi%at simptomatis, hanya membantu mengatasi rasa nyeri dan gejala sedang lainnya serta bersi%at sementara. !nalgesik yang dijual bebas seperti paracetamol, asetamino%en dapat digunakan untuk mengatasi nyeri. ;maun analgesik yang dijual bebas tidak e%ekti% terhadap beberapa gejala %isik atau emosional yang lebih parah. b. 6enggunakan !nti depresi 5bat anti depresi seperti selectie serotonin reuptake inhibitor &SSA=s' dapat digunakan setiap hari atau selama 1) ahri sebelum menstruasi. SSA=s membantu mengurangi dampak perubahan hormon pada Bat kimiawi otak &neurotransmitter', misalnya serotonin. Selain itu, anti depresi non SSA=s juga dapat digunakan untuk pengobatan P6S. Penggunaan kedua obat jenis ini harus dengan pengawasan dan resep dokter. c. ?itamin
2%
?itamin
berperan
sebagai
ko%aktor
dalam
proses
akhir
pembentukan
neurotransmitter, yang akan mempengaruhi sistem endokrin otak agar menjadi lebih baik. d. 6enggunakn kontrasepsi 5ral Pil kontrasepsi oral yang mengandung kombinasi progestin-drospirenon dapat membantu mengatasi berbagai gejala pra-menstruasi yang parah atau berat. e. Psikoterapi Psikoterapi, merupakan suatu pengobatan yang diberikan dengan cara-car a psikologik. Fntuk P6S dapat diberikan berupa 4
+erapi relaksasi +erapi relaksasi berman%aat meredakan secara relati% cepat ketegangan yang dialami seorang perempuan saat mengalami P6S, namun hal itu dapat dicapai bagi yang telat berlatih setiap hari. Prinsipnya adalah melatih perna%asan &menarik na%as dalam dan lambat, lalu memngeluarkannya dengan lambat pula', mmengendurkan seluruh otot tubuh dan mensugesti pikiran ke arah konstrukti% atau yang diinginkan akan dicapai. Dalam proses terapi, dokter akan membimbing seorang perempuan melakukan ini secara perlahan-lahan, biasanya berlangsung 20-"0 menit atau lebih lama lagi. Setelah itu, perempuan tersebut diminta untuk melakukannya sendiri dirumah setiap hari, sehingga bila P6S muncul kembali, tubuh sudah siap bila GdiajakH untuk rileks atau santai. Selain itu, diberikan pula salah satu dari terapi kogniti% perilaku atau psikoterapi dinamik. Pemilihan jenis ini berdasarkan kondisisaat itu, motiasi indiidu, kepribadiannya, serta tentunya pertimbangan dokter yang akn melakukannya. (edua jenis terapi ini akan berhasil bila motiasi indiidu yang akan dibantu itu tinggi serta bersedia bekerja sama dengan terapis atau dokternya.
+erapi kogniti% perilaku Pada terapi kogniti% perilaku, indiidu diajak untuk bersama-sama melakukan restrukturisasi kogniti%, yaitu membentuk kembali poal perilaku dan pikiran yang irasional dan menggantinya dengan yang lebih rasional. +erapi biasanya berlangsung "0-)# menit. =ndiidu kemudian diberi pekerjaan rumah yang harus dibuat setiap hari. Pekerjaan rumah ini akan dibahas pada kunjungan konsultasi berikutnya. iasanya terapi ini memerlukan 10-1# kali pertemuan, bisa kurang dari itu namun dapat pula lebih, tergantung pada kondisi indiidu yang mengalaminya.
Psikoterapi dinamik 2*
Pada psikoterapi dinamik, indiidu diajak untuk lebih memahami diri dan kepribadiannya, bukan sekedar menghilangkan gejalanya semata. Pada psikoterapi ini, biasanya indiidu lebih banhyak berbicara, sedangkan dokter lebih banyak mendengar, kecuali pada indiidu yang benar-benar pendiam, maka dokter yang lebih akti%. +erapi bulan bahkan bertahun. $al ini tentu memrlukan kerjasama yang baik antara indiidu dengan dokternya, serta kesabaran kedua belah pihak. ' Pencegahan dan Penanganan P6S a. Cdukasi dan konseling +atalaksana pertama kali adalah meyakinkan seorang wanita bahwa wanita lainnya pun ada yang memiliki keluhan yang sama ketika menstruasi. Pencatatan secara teratur siklus menstruasi setiap bulannya dapat memberikan gambaran seorang wanita mengenai waktu terjadinya pre-menstrual syndrome. Sangat berguna bagi seorang wanita dengan pre-menstrual syndrome untuk mengenali gejala yang akan terjadi sehingga dapat mengantisipasi waktu setiap bulannya ketika ketidakstabilan emosi sedang terjadi. b. 6odi%ikasi gaya hidup :anita dengan gejala ini sebaiknya mendiskusikan masalahnya dengan orang terdekatnya, baik pasangan, teman, maupun keluarga. +erkadang kon%rontasi atau pertengkaran dapat dihindari apabila pasangan maupun teman mengerti dan mengenali penyebab dari kondisi tidak stabil wanita tersebut. c. Diet &pola konsumsi' Penurunan asupan garam dan karbohidrat &nasi, kentang, roti' dapat mencegah edema &bengkak' pada beberapa wanita. Penurunan konsumsi ka%ein &kopi' juga dapat menurunkan ketegangan, kecemasan dan insomnia &sulit tidur'. Pola makan disarankan lebih sering namun dalam porsi kecil karena berdasarkan bukti bahwa selama periode premenstruasi terdapat gangguan pengambilan glukosa untuk energi. 6enjaga berat badan, karena berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko menderita pre-menstrual syndrome &P6S'. d. 5lahraga Ilatihan %isik 5lahraga berupa lari dikatakan dapat menurunkan keluhan premenstrual syndrome. erolahraga dapat menurunkan stress dengan cara memiliki waktu untuk keluar dari rumah dan pelampiasan untuk rasa marah atau kecemasan yang terjadi. eberapa wanita mengatakan bahwa berolah raga ketika mereka mengalami pre-menstrual syndrome dapat membantu relaksasi dan tidur di malam hari. 2'
6encoba untuk melakukan kegiatan %isik dalam kehidupan sehari-hari seperti aerobic, jalan-jalan, yoga, berenang, bersepedah selama kurang lebih "0 menit setiap hari. Dapat menangani konstipasi, lemah, dan masalah tidur e. 5bat-obatan !pabila gejala premenstrual syndrome begitu hebatnya sampai mengganggu aktiitas sehari-hari, umumnya modi%ikasi hidup jarang berhasil dan perlu dibantu dengan obat-obatan. !sam me%enamat mg, " kali sehari' berdasarkan penelitian dapat mengurangi gejala premenstrual syndrome seperti dismenorea dan menoragia &menstruasi dalam jumlah banyak' namun tidak semua. !sam me%enamat tidak diperbolehkan pada wanita yang sensiti% dengan aspirin atau memiliki risiko ulkus peptikum. %. (ontrasepsi oral dapat mengurangi gejala premenstrual syndrome seperti dismenorea dan menoragia, namun tidak berpengaruh terhadap ketidakstabilan mood. Pada wanita yang sedang mengkonsumsi pil ( namun mengalami gejala premenstrual syndrome sebaiknya pil ( tersebut dihentikan sampai gejala berkurang. g. 5bat penenang seperti alparaBolam atau triaBolam, dapat digunakan pada wanita yang merasakan kecemasan, ketegangan berlebihan, maupun kesulitan tidur. 5bat anti depresi hanya digunakan bagi mereka yang memiliki gejala premenstrual syndrome yang parah. () eran dan tanggung ja+ab bidan
6asalah Premenstruasi Sindrome ini memang memiliki berbagai macam tanda dan gejala yang bermaca-macam sehingga memerlukan penatalaksanaan yang berbeda-beda. Sebagai bidan juga harus mengetahui penetalaksanaan mana yang bisa diberikan pada pasien yang masih dalam wewenang bidan. erikut adalah peran dan tanggung jawab bidan dalam memberikan penatalaksanaan P6S4 • •
!namnesa dan diagnosis secara tepat apakah pasien mengalami P6S atau tidak idan perlu membuat remaja menyadari bahwa P6S memang biasa di alami oleh
•
seorang wanita karena siklus menstruasi 6emberikan penjelasan pada pasien mengenai P6S 6emberikan penatalaksanaan tepat dan sesuai dengan masalah yang dialaminya. 6emberi (=C mengenai perubahan pola makanan, gaya hidup, dan olah raga yang
•
bisa mengurangi masalah %isik dan psikis yang dialami. 6emberi obat untuk mengurangi masalah pada pasien yang masih dalam wewenang
• •
bidan, contohnya parasetamol 2(
idan melakukan rujukan dan kolaborasi dengan petugas kesehatan lainnya untuk mendapatkan %asilitas yang lebih lengkap. Seperti ke psikolog dan mendapatkan pengobatan seperti obat anti depresan.
BAB III PENU&UP
'.1 Si$pulan
Siklus menstruasi dimulai dari hari pertama keluarnya darah menstruasi. ila terdapat gangguan atau kelainan dari salah satu organ tersebut, maka akan terjadi pula gangguan pada siklus menstruasi yang dapat memberikan gejala klinik antara lain oligomenore, polimenore, dan premenstrual syndrome. 5ligomenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid memanjang lebih dari "# hari, sedangkan jumlah perdarahan tetap sama. Polimenorea merupakan suatu keadaan dimana siklus haid wanita lebih singkat dari 21 hari. Sindrom pre-menstruasi atau yang lebih dikenal dengan PMS & pre-menstruation syndrome' merupakan kumpulan gejala %isik, psikologis dan emosi yang terkait dengan proses terjadinya siklus haid wanita.
'.2 Saran
(onten dari makalah ini belumlah lengkap karena terbatasnya re%erensi yang digunakan untuk menyusun makalah. 6akalah ini mengandung beberapa isi yang kurang menjabarkan lebih detail lagi terkait oligomenore, polimenore, dan P6S. 6akalah ini juga belum cukup merangkum pembahasan mengenai konsep oligomenore, polimenore, dan P6S secara keseluruhan. 5leh karena itu, perlu adanya studi banding dengan re%erensi-re%erensi lain, terutama re%erensi terbaru.
24
DAF&A, PUS&A%A
!ndriyani, !ie. 2011. Panduan Kesehatan Muslimah !aid, !amil, Melahirkan, "i#as, dan Menyusui. akarta 4 Fmmu Sho%iyyah hal. 1- 7 -8. ;ur
runner ; $uddarth. 621). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, ?akarta& 5@A. @reemen, C, :. &200'. 4pidemiology and 4tiology # Premenstrual Syndromes, http4IIwww.medscape.com
8ayburn, 7.F ; Aarey, A. 621). Obstetri dan Ginekologi, ?akarta& 7idya Medika. $!ott et. al. 622). Buku Saku Obstetri dan Ginekologi, ?akarta& 7idya Medika. 7iknjosastro, :anifa. 2%. Blmu "andungan. ?akarta &
3
$iantina, 8essa. 21. $ubungan antara !supan Oat 3iBi dan !ktiitas 5lahraga dengan (ejadian Premenstrual Syndrome &P6S' pada Aemaja Putri di S6!; 1 Padang +ahun 2010. @akultas (eperawatan Fniersitas !ndalas. aris Eourtney =. 7 6orin !nna (. 2012. Menstrual-Related Disorders. Pharmacotherapy Sel%-!ssessment Program, Seenth Cdition &PS!P-?==' :oman
=n%ormasi urnal 4 udul 4 Pengalaman :anita dengan P6S 4 (asus 6embungkam Diri & omen5s 46perience # Premenstrual Syndrome % 1ase # Silencing &he Sel# ' 5leh 4 PerB 7 Fssher, 200 ournal o% Aeproductie and =n%ant Ps ychology
Penelitian ini meneliti hubungan antara membungkam diri dan P6S pada wanita yang memposisikan diri mereka menderita P6S. Desain metode campuran, terdiri dari analisis regresi ganda dari 2# kuesioner, dan analisis kualitati% dua studi kasus berlawanan, yang digunakan. 6ewujudkan persepsi diri, membungkam diri, dan subskala memisahkan diri dengan the Silencing the Sel# Scale 7S&SS8 I Skala 6embungkan Diri secara signi%ikan berhubungan dengan P6S dan mewujudkan persepsi diri, memisahkan diri, dan perhatian sebagai subskala pengorbanan diri secara signi%ikan berhubungan dengan adaptasi premenstrual. $ubungannya mengkon%irmasi
dengan laporan
penelitian kasus
penemuan penelitian sebelumnya
membungkam diri, bahwa
hal
ini
wanita dengan P6S
menggunakan konstruksi hegemonic terhadap %eminitas untuk menilai diri mereka, dan menekan perasaan dan perilaku yang menyimpang dari tujuan ini, atau menghubungkan dengan tubuh reprodukti%. aporan negosiasi intersubjectie P6S dan reaksinya memperkuat pemikiran sebelumnya bahwa pasangan memainkan peran penting dalam perubahan pengalaman wanita premenstrual. +ingkat kecemasan secara signi%ikan lebih tinggi dari norma populasi non-klinis. ;amun, tingkat depresi lebih rendah dari kedua norma populasi dan laporan 31
depresi wanita dengan score S+SS yang sama sebelumnya. $al ini dita%sirkan sebagai wanita dengan P6S mengarahkan kemarahan mereka keluar sebulan sekali, daripada memendamnya dan menjadi tertekan.
udul 4 (asus 20-2010 4 Seorang :anita usia "2 tahun dengan 5ligomenore dan =n%ertilitas &1ase *+-*++ % 9*-:ear-ld oman ith ligomenorrhea %nd In#ertility' 5leh 4 FtB, Schae%er, dan Snuderl, 2010 &he ;ew Cngland ournal o# 6edicine Seorang :anita usia "2 tahun diealuasi karena oligomenore dan kesulitan hamil. 6enarche saat berusia 12 tahun dan menstruasi seperti biasa sampai menggunakan kontrasepsi oral pada usia 20 tahun. Saat usia 2# tahun, dia berhenti memakan kontrasepsi tersebut dan menstruasi yang tidak biasa muncul, dengan jarak dari "1 sampai #1 hari, dengan durasi mens hari. !ntara usia 2 dan "2 tahun, dia melakukan koitus tanpa pelindung dengan suaminya tetapi tidak hamil. Saat usia "2 tahun, penyedia layanan kesehatan utamanya merujuknya ke ahli kandungan karena in%ertilitas. Pasien melaporkan bahwa test dengan o)er-the counter o)ulation-predictor kits tidak menunjukkan bukti oulasi. Pemeriksaan panggul menunjukkan tidak adanya abnormalitas. Elomiphene citrate diresepkan &100 mg dalam hari #-8 dari siklus menstruasi'. $asil test lab menunjukkan hysterosalpingogram normal. Dua bulan kemudian, pasien berobat ke kinik endokrin repodukti% di AS lain dengan keluhan untuk menghilangkan secara manual jerawat dan rambut wajah. Dia tidak ada keluhan menstruasi, hasil Pap Smear normal, dan tidak ada riwayat =6S, penggunaan alat kontrasepsi, atau DCS. Pengobatan yang dia lakukan hanya itamin sebelum hamil dan asam %olate, dan hasil elektro%oresis $b dan skrining kista %ibrosis normal. Elomiphene citrate diresepkan &1#0 mg dalam hari #-8 dari siklus menstruasi'. FS3 menunjukkan tebal
32
endometrium , mm dan ekogenik secara homogeny, cairan dan material ekogenik yang diperkirakan darah mengisi kaum uteri, dan #-10 kista biasa ada di kanan oarium. Sebulan kemudian serum $E3 meningkat dan hasil FS3 menunjukkan ada janin tunggal intrauterine. $asil test lab rutin normal dan kehamilan dengan komplikasi D6 gestasional dengan diet kontrol. Setelah F( )0 minggu pasien melahirkan anaknya secara peraginam dan menyusui anaknya selama 12 bulan serta saat itu terjadi menstruasi spontan.
udul 4 $ubungan 5besitas dengan (ejadian 3angguan Siklus 6enstruasi pada :anita Dewasa 6uda 5leh 4 Aakhmawati, ! 7 Dieny, @. @., 201" ournal o% ;utrition Eollege, ?ol. 2, ;o. 1, +ahun 201", $alaman 2)-20.
atar belakang 4 gangguan siklus menstruasi berkaitan dengan penurunan %ertilitas dan berbagai gangguan kesehatan organ reproduksi. 5besitas dan stress merupakan %aktor yang dapat menyebabkan terjadinya gangguan siklus menstruasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan obesitas dengan kejadian gangguan siklus menstruasi pada wanita dewasa muda setelah dikontrol dengan stress.
6etode 4 penelitian ini merupakan penelitian obserasional analitik dengan pendekatan cross-sectional . Populasi penelitian adalah seluruh wanita muda di 10 desa di (ecamatan +untang (abupaten Semarang. Eara pengambilan subjek sebanyak 0 &"0 wanita yang mengalami obesitas dan "0 wanita dengan status giBi normal' menggunakan metode consecuti)e sampling . Data karakteristik subjek, gangguan siklus menstruasi, dan stress dikumpulkan melalui wawancara dengan menggunakan kuesioner. Persen lemak tubuh diukur dengan menggunakan Bioelectrical Impedance %nalyzer &=!'. Data analisis dengan uji 1hi S;uare dan Aegresi ogistik 3anda.
33