Sensor de temperatura del refrigerante introduccion objetivos pruebas mediciones recomendaciones conclusionesDescripción completa
makalah ectDeskripsi lengkap
ECTFull description
ECT Math Reviewer 3Full description
hbb
pre planningDeskripsi lengkap
1. ECT (Electro Confulsive Terapy) adalah tindakan dengan menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik (Sujono, 2009).Deskripsi lengkap
hbbFull description
Full description
STANDARD OPERATIONAL PROCHEDURE MELAKUKAN ECT DI RUMAH SAKIT JIWA. SOP INI BERGUNA UNTUK AKREDITASIFull description
ECTDeskripsi lengkap
ECT Math ReviewerFull description
1. ECT (Electro Confulsive Terapy) adalah tindakan dengan menggunakan aliran listrik dan menimbulkan kejang pada penderita baik tonik maupun klonik (Sujono, 2009).Full description
hbbFull description
ECT MATH REVIEWERFull description
B. MANFAAT ECT
Terapi eletrokonvulsif efektif diberikan untuk menangani kecemasan pasien dengan skizofrenia, maka petugas kesehatan diharapkan menjadi konselor dan advokat terhadap tindakan pasien agar diberikan ECT sebagi penanganan awal pasien dengan ambang kecemasan yang rendah. Terapi ECT bermanfaat untuk menginduksi suatu kejang klonik yang dapat memberi efek terapi (therapeutic clonic seizure) setidaknya selama 15 detik. Selain itu terapi eletrokonvulsif bermanfaat untuk mengembalikan fungsi mental pasien dan meningkatkan ADLs secara periodik. Kejang yang dimaksud adalah suatu kejang dimana seseorang kehilangan kesadarannya dan mengalami rejatan. Tentang mekanisme pasti dari kerja ECT sampai saat ini masih belum dapat dijelaskan dengan memuaskan. Namun beberapa penelitian menunjukkan kalau ECT dapat meningkatkan kadar serum brain-derived neurotrophic factor (BDNF) pada pasien depresi yang tidak responsif terhadap terapi farmakologis. Terapi Elektrokonvulsif juga dikenal sebagai terapi electroshock pada penatalaksanaan terapi biologis. Pada Pada akhir 1930-an, electroconvulsive therapy (ECT) diperkenalkan sebagai penanganan untuk skizofrenia.Tetapi terapi ini telah menjadi pokok perdebatan dan keprihatinan masyarakat karena beberapa alasan. ECT ini digunakan di berbagai rumah sakit jiwa pada berbagai gangguan jiwa, j iwa, termasuk skizofrenia.Menurut Fink dan Sackeim (1996) antusiasme awal terhadap ECT semakin memudar karena metode ini kemudian diketahui tidak menguntungkan bagi sebagian besar penderita skizofrenia meskipun penggunaan terapi ini masih dilakukan hingga saat ini. Sebelum prosedur ECT yang lebih manusiawi dikembangkan, ECT merupakan pengalaman yang sangat menakutkan pasien. Pasien seringkali tidak bangun lagi setelah aliran listrik dialirkan ke tubuhnya dan mengakibatkan ketidaksadaran sementara, serta seringkali menderita kerancuan pikiran dan hilangnya ingatan setelah itu. Adakalanya, intensitas kekejangan otot yang menyertai serangan otak mengakibatkan berbagai cacat fisik (Durand, 2007).