ASUHAN KEPERAWATAN JIWA WAHAM KEBESARAN PADA TN. B DI RSJ HB SA'ANIN PADANG A. PENGKAJIAN Ruang Rawat : Flamboyan Tgl di Rawat : 17 September 2005 I.
Identitas Klien
Insial : Tn B Jenis kelamin : Laki-laki Umur : 28 tahun Informan : Status, klien, keluarga Tanggal pengkajian : 3 Oktober 2005 No. RM : 45738 II.
Alasan Masuk Tn. B masuk melalui instalasi gawat darurat diantar oleh keluarganya dengan keluhan karena mengamuk di Gramedia dan berkelahi dengan tukang parkir disana dan sejak 4 hari sebelum masuk klien suka tiap sebentar gonta ganti baju tanpa alasan yang jelas, keluar masuk rumah, emosi labil, mengikuti kemauan sendiri, tidur malam tidak nyenyak, sering mandi tengah malam, marah-marah pada orang lain jika kemauannya tidak dipenuhi. Berkelahi dengan orang lain, memecahkan perabotan rumah tangga, berbicara dan senyum-senyum s enyum-senyum sendiri, terkadang menangis tanpa sebab, keluarga kemudian mengurung klien dikamar karena klien mengamuk sampai memukul anggota keluarga / orang lain yang ada didekatnya, karena tidak ada perubahan ± 1 hari hari maka keluarga membawa klien ke RS Jiwa HB. Sa’anin Padang.
III. Faktor Predisposisi 1. Pernah mengalami gangguan jiwa masa lalu Masuk RS Jiwa kali ini bukanlah untuk yang pertama kalinya. Klien mengatakan ini adalah yang kelima kalinya masuk m asuk RS Jiwa. Keluhan penyakit seperti ini atau gangguan jiwa pada klien dirasakan lebih kurang 10 tahun yang lalu. Klien mengatakan terakhir dirawat satu setengah tahun yang lalu pulang dengan tenang (pengertian ada, kontak sosial baik ) dengan anjuran untuk kontrol teratur di poliklinik atau puskesmas terdekat dan minum obat secara teratur. Klien mengatakan sejak 1 minggu yang lalu tidak minum obat, ia yang memegang dan mengatur obatnya serta ia sering kelupaan minumnya. mi numnya. Klien telah lima kali masuk RS jiwa yaitu : 1. Rawat I pada tahun 2000
2. 3. 4. 5.
2.
Rawat II pada tahun 2001 Rawat III pada tahun 2001 Rawat IV pada tahun 2004 Rawat V pada tahun 2005 Setiap kali masuk rumah sakit jiwa HB. Sa'anin Padang keluarga mengatakan klien datang dengan emosi labil, suka mengamuk dan marah-marah dirumah, keluarga didekatnya dipukuli sampai keluarga takut Pengobatan sebelumnya Klien mengatakan pergi lambat ke dokter jiwa, kedokter spesialis ataupun ketempat praktek dan rumah sakit jiwa Prof. Dr. Hb Sa’anin Padang sampai klien menceritakan kalau dirinya kenal dengan dokter Najmir, dr. Diana dan banyak lagi yang disebutnya. Klien mengatakan biasanya mengambil obat ke poliklinik setiap 2 minggu sekali. Klien mengatakan juga pernah dibawa kedukun ataupun di beri pengajian (rukiyat) dan hasilnya tidak begitu berarti.
3.
-
Riwayat Aniaya/kekerasan Klien mengatakan waktu kecil tidak pernah dianiaya atau mengalami kekerasan oleh orang lain atau keluarga. Tetapi klien mengatakan setiap kemauannya tidak terpenuhi klien suka marah-marah, melempar perabotan pada orang lain sampai memukul keluarganya (menendang adiknya), klien juga mengatakan jika kemauannya tidak dipenuhi maka emosinya akan meningkat dan ia tidak bisa mengontrol emosinya tersebut. Selama dirawat klien pernah mengancam teman sekamarnya jika tidak mau mengikuti perintahnya, ekspresi klien terlihat marah saat mengancam, wajah tampak tegang. MK : - Resiko tinggi mencederai orang lain/lingkungan Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif
4.
Riwayat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa Klien mengatakan adik laki-laki ibunya pernah mengalami hal yang hampir sama, tetapi hanya sekali mengalami kelainan jiwa kemudian dia bisa sembuh setelah dibawa pada orang pintar MK : Koping keluarga tidak efektif
5.
Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan Klien mengatakan ibunya sudah meninggal sejak tahun 2002. Klien mengatakan ibunya adalah orang yang terdekat dengan dirinya dan belum sempat membahagiakan ibunya, namun tuhan telah mengambilnya. Klien mengatakan hal lain yang membuat dia bersedih dan menyesal sampai saat ini adalah keinginan untuk berbuat baik dan memperhatikan adik perempuannya. Klien mengatakan merasa bersalah telah menendang adiknya karena disaat itu emosinya labil dan tidak
tekontrol. Klien mengatakan sering putus cinta dan ditinggal pacarnya yang kawin dengan orang lain. Hasil observasi saat pengkajian, klien tampak bersedih saat menceritakan pengalaman masa lalunya, klien tampak sedih saat sehari sebelum puasa karena ingat ibunya yang telah meninggal, klien menulis surat yang isinya penyesalan terhadap pacarnya. MK : Berduka disfungsional IV. Pemeriksaan Fisik 1. Tanda-tanda vital TD : 130 /100 mmHg N : 84 x/mnt S : 370C RR : 20 x/mnt 2. Ukur TB : 165 cm BB : 55 kg 3. Keluhan fisik Klien mengatakan matanya sakit karena terjatuh didepan kamar, saat observasi mata klien masih bengkak dan ada tanda lebam agak kehitaman MK : Gangguan rasa nyaman : nyeri V. 1.
Psikososial Genogram
= Perempuan
Keterangan : = Laki-laki = Cerai/putus hubungan = Orang yang tinggal 1 rumah
= Perempuan meninggal dunia X
= Laki-laki meninggal dunia
Klien adalah anak laki-laki dari 5 bersaudara, ia berasal dari keluarga yang cukup berada, klien mengatakan ia tinggal bersama saudara dan pamannya. Semenjak kecil ia diasuh oleh kedua orang tuanya dengan penuh kasih sayang. Apapun kenginannya, keluarga selalu memenuhi, jika tidak terpenuhi klien selalu merajuk atau marah. Klien mengatakan bahwa keputusan dirumah diambil oleh ayahnya termasuk keputusan untuk dirawat di RSJ, klien mengatakan pamannya juga mengalami hal yang sama dengannya, klien mengatakan didalam keluarga tidak terdapat diskusi untuk menyelesaikan suatu masalah, komunikasi antara keluarga tertutup, dimana anggota keluarga tidak ada bercerita sama lain jika ada masalah. Pengambilan keputusan dalam keluarga oleh ayahnya tanpa didisusunkan dulu dengan anggoran keluarga lain.Keluarga baru satu kali mengunjungi klien selama dirawat di RSJ. MK: koping keluarga tak efektif 2. a.
Konsep Diri Citra diri Klien mengatakan menyukai seluruh bagian tubuhnya, tetapi yang paling klen sukai adalah tangan kananya, karena lebih kuat b. Indentitas diri Klien mengatakan anak yang ke 3 dari 5 bersaudara. Sebelumnya bekerja di penjahit sinar sebagai tukang membuat pola atau memakaikan kancing tetapi yang paling cepat klien mengobras. Ia puas sebagai laki-laki c.
Peran Klien mengatakan didalam keluarganya ia berperan sebagai anak yang sangat menyayangi ibunya, dimasyarakat ia berperan sebagai masyarakat biasa yang mengikuti aturan yang dimasyarakat. Sebelum dirawat ia bekerja dipenjahit sinar yang saa hasilnya digunakan untuk diri sendiri
d.
Ideal diri Klien berharap cepat sembuh dan dapat bekerja kembali seperti semula, setelah keluar ia berkeingian berziarah ke makan ibunya dan meminta maaf pada adik perempuannya yang pernah ditendangnya.
e.
Harga diri Klien mengatakan ia merasa tak berharga, selalu menyusahkan orang lain dan tidak mandiri dalam hal pekerjaan, klien mengatakan ia merasa tidak dihargai oleh
lingkungannya karena tidak ada yang mau mendengar apa yang ia ceritakan. Klien tampak menunduk sambil mengurut dadanya ketika menceritakan tentang harga dirinya. MK: Gangguan konsep diri : harga diri rendah 3.
Hubungan Sosial Klien mengatakan orang yang paling berarti bagi dirinya adalah ibunya tapi sekarang ibunya tak ada lagi, sehingga tidak ada seorang yang berarti bagi dirinya, sewaktu ibunya masih hidup ia selalu menceritakan kepada ibunya dan sekarang tak ada tempat ia bercerita lagi, klien mengatakan dulu ia sering ikut kegiatan di masyarakatnya, temannya banyak, selama dirawat di RSJ hubungan klien dengan teman-temannya baik dan ikut serta membantu temannya bila ada kegiatan gotong royong.
MK : 4. Spiritual a. Nilai dan keyakinannya Menurut klien semua yang ada dibumi, dilangit adalah musik, sang pencipta. Demikian juga dengan dirinya. Setiap yang terjadi adalah kehendak Tuhan termasuk yang didalamnya sekarang b.
Kegiatan ibadah Klien tahu dengan kewajibannya yaitu sholat tetapi ada dikerjakan dan terkadang ditinggalkannya. Dilihat dari ceritanya, klien sepertinya seorang yang tahu dengan ajaran agama menurut cerita klien dia dulu sering mendapat juara sholat jenazah, lomba azan dll. Klien bisa menulis ayat kursi dan sering membaca ayat-ayat pendek MK : -
VI. Status Mental 1. Penampilan Klien penampilan rapi, dengan baju yang selalu dimasukkan kedalam celana, memakai ikat pinggang, rambut rapi selalu disisir, baju selalu diganti. Klien mengatakan selalu mandi pagi, kemarin baru potong kuku kecuali jempol karena menurut klien tukang jahit harus panjang jempolnya biar mudah me njahit Mk : 2.
Pembicaraan Klien mengatakan kalau dirinya terlalu banyak bicara dan terlalu cepat, ia susah mengatur percakapannya. Saat berbicara klien cepat, cadel, pembicaraan sering
terputus, bila berbicara topiknya selalu berubah-ubah dari satu topik ke topik yang lain. MK : Gangguan komunikasi verbal 3.
Aktifitas Motorik Klien dapat beraktivitas dengan baik, seperti membersihkan ruangan setiap pagi klien adalah salah satu pasien yang bisa diharapkan untuk bekerja. MK : -
4.
Alam Perasaan Pada saat ditanyakan klien kenapa murung pada hari Selasa tanggal 4 Oktober 2005 klien mengatakan dia sedih mengingat ibunya yang sudah meninggal dan besok adalah puasa pertama, dia tak bisa berkumpul dengan keluarga. Klien juga menunjukkan sebuah surat yang isinya berupa penyesalan terhadap pacarnya MK : Berduka disfungsional
5.
Afek Saat
diwawancarai
dan
menceritakan
masalahnya
baik
pengalaman
yang
menyenangkan maupun yang menyedihkan respon yang diperhatikan klien sesuai dengan stimulus ketika ditanya klien dapat menjawab dengan serius. MK : 6.
Interaksi selama wawancara Selama interaksi kontak mata klien bagus, klien cukup kooperatif. Walaupun terkadang klien memunculkan sifat defensifnya ia mengatakan dirinya seorang yang pintar dan hebat, dia yang membuat bom molotof. MK : Gangguan komunikasi verbal
7.
Persepsi Klien mengatakan bahwa ia tidak mendengar suara-suara atau melihat bayangan.
MK : 8. Proses Pikir Klien dapat menjawab pertanyaan dengan baik, terkadang dalam pembicaraan klien suka berbelit-belit tapi sampai pada tujuan (sirkum stansial), tetapi ini hanya kadang-kadang tidak sering dilakukan. MK : -
9.
Isi Pikir Pada saat pengkajian klien mengatakan bahwa dia hebat dan pintar, klien mengatakan dia bisa memerintahkan orang ditempat kerjanya, klien mengatakan dia yang merakit bom molotof, klien juga mengatakan dia kuliah di AIM, klien juga mengatakan dia lulusan universitas di New York, klien mengatakan bisa membuat lampu dengan sekali tepuk. Klien tampak membanggakan diri sambil membusungkan dadanya ketika bercerita bahwa dia yang membuat bom molotof, semua yang dikatakan klien diulang berkali-kali ( 2 –3 kali perhari ), klien mengatakan hal yang berbeda dengan kenyataan secara berulang-ulang, klien sulit diorientasi ke realita, kalau bercerita klien sering menguji orang lain kemudian mengatakan orang lain bodoh dengan rawut wajah meremehkan orang lain. MK : Gangguan isi pikir : waham kebesaran
10. Tingkat Kesadaran Klien mengatakan bahwa ia sekarang berada di RS Jiwa Gadut diantar oleh keluarganya karena suka mengamuk dan muntah-muntah dirumah, suka memecahkan perabotan. Klien dapat menyebutkan tanggal, hari dan bulan serta tahun pada saat dilakukan pengkajian. MK : 11. Memori Klien dapat mengingat kejadian sewaktu 6 bulan yang lalu ketika merantau keperawang dan berdagang disana (kedai kelontong), klien dapat mengingat kejadian-kejadian sebelum dibawa kerumah sakit jiwa dan ketika dibawa kerumah sakit jiwa (diikat dan disuntik). Klien dapat mengingat nama perawat, klien dapat menceritakan kehidupan klien sebelum masuk RS Jiwa klien merantau ke Batam, perawang dan Jakarta MK : 12. Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien dapat berkonsentrasi dengan apa yang sedang ia lakukan, kemampuan berhitung sederhana seperti 3 x 3, 5 + 4, dan lain-lain. MK : 13. Kemampuan penilaian Klien dapat mengambil keputusan yang sederhana seperti saat ia muntah dikamar dia tahu harus membersihkan ruangan tersebut walaupun perlu diarahkan MK : -
14. Daya Tilik Diri Klien mengatakan dirinya tidak sakit, hanya dia tidak bsa mengontrol dirinya kalau sedang emosi labil. MK : -
VII. Kebutuhan Persiapan Pulang 1. Kemampuan klien mampu memenuhi/menyediakan kebutuhan Klien mampu memilih pakaian yang tepat dan menyimpan pakaian setelah dicuci klien rapi dalam penampilan, bersih tidak acak-acakan.
2. a.
Kegiatan Hidup Sehari-hari Perawatan diri
Pada saat pengkajian (setiap pagi) klien tampak habis mandi, gigi terlihat bersih klien mengatakan ia mandi 2-3 x sehari, pagi dan sore kadang-kadang siang hari jika klien merasa gerah. Klien dapa menyebutkan peralatan mandi yang ia gunakan seperti sabun, odol dan sikat gigi dan handuk, klien juga mampu merapikan diri sesudah mandi seperti menyisir rambutnya b. Nutrisi Frekuensi makan klien 3x/sehari yang ditambah dengan snack yang disediakan oleh pihak RS. Menu makan terdiri dari nasi, lauk dan sayuran serta buah yang bervariasi sesuai dengan yang disediakan dan RS porsi makan habis, klien makan menggunakan tangan bersama klien di meja makan c. BAB dan BAK Klien BAB 1-2 sehari, konsistensi lunak, BAK + 5x/sehari, klien mampu menggunakan kamar mandi, BAB dan BAK d. Tidur Klien mengatakan ia tidur jam 10 atau 11 malam dna bangun pagi dalam keadaan segar jam 5 Subuh, klien mengatakan ia jarang tidur siang. Sebelum tidur biasanya klien mengisi waktunya dengan menonton TV, klien mengatakan ia tidur nyenyak dan sekali-kali berminpi, tapi bukan mimpi menakutkan. 3.
Kemampuan Klien Klien mengatakan Di RS Jiwa ini klien teratur minum obat karena selalu dikontrol oleh perawat, namun kalau dirumah klien tidak teratur minum obat karena kelupaan, klien sendiri yang memegang dan mengetahui obatnya
4.
Klien mempunyai sistem pendukung
Klien mengatakan ia sangat senang, jika ada peluangnya yang datang, ia merasa ini menunjukkan ia masih disayang keluarganya 5.
Apakah klien menikmati pekerjaan/hobi Klien mengatakan sebelum di rawat ia bekerja sebagai pedagang kelontong sewaktu dirantau dan ketika kembali ke rumahnya ia ikut bekerja sebagai penjahit dan pada usaha yang dimiliki oleh keluargnya. Namun klien mengatatakan lebih senang berdagang daripada menjahit yang membuatnya cepat bersih. VIII. Mekanisme Koping Klien mengatakan jika ada masalah dia tidak bisa tenang, suka bicara sendiri, mondar-mandir dan marah-marah pada orang lain Klien mengatakan. sulit untuk mengontrol diri, kadang-kadang sampai memukul orang lain, Klien mengatakan suka sakit kepala jika keinginannya tidak dipenuhi keluarga, dada terasa sesak dan sakit. Klien terlihat marah-marah dengan teman sekamarnya, klien tampak mengomel ketika gotong royong bila ada temannya yang tidak mau bekerja. MK : Koping individu tidak efektif
IX. Masalah Psikososial dan Lingkungan Masalah dengan dukungan kelompok Klien mengatakan sekarang temannya tidak ada, apalagi sejak ia masuk RSJ, temannya tidak ada satupun yang menjenguknya, sampai klien mengatakan “teman itu adanya disaat senang-senang, dikala susah tidak ada seorangpun yang memperdulikannya” Masalah dengan Lingkungan Klien mengatakan lingkungannya biasa saja, orang-orang disekelilingnya dapat menerima kondisinya jika klien tenang, Masalah dengan Pekerjaan Klien ingin cepat pulang agar bisa membelikan adiknya sebuah printer, klien ingin berdagang karena hal tersebut tidak membosankan Masalah dengan Perumahan Klien ingin segera berkumpul dengan keluarga yang ada dijalan damar, klien mengatakan disana dia bisa membantu menjahit Masalah dengan dukungan Yankes Klien mengatakan kalau klien pulang dia akan rajin minum obat dan akan rajin kontrol ke poliklinik RSJ X. Pengetahuan Klien mengatakan ia tidak mengetahui tentang penyakitnya, tidak tahu apa itu waham, klien mengatakan ia hanya tahu kalau penyakitnya itu muncul dan ia tidak
mampu mengontrol emosinya, Klien mengatakan bahwa waham itu adalah melihat bayangan dan mendengar suara. Klien tampak terdiam dan bingung saat ditanya tentang apa itu waham. Klien menjawab salah ketika ditanya apa itu waham. MK : Kurang pengetahuan XI. Aspek Medis Diagnosa Medis : Schizofrenia Paranoid Pengobatan :
XII. No 1
Stelazine 3 x 5 mg Clorpromazine (CPZ) 1 x 100 mg Haloperidol (HLP) 3 x 1,5 mg Bamgetol 3 x 200 mg
ANALISA DATA Data
Masalah
DS : Klien mengatakan setiap kemauannya Resiko mencederai orang tidak terpenuhi, klien suka marah-marah, lain/lingkungan melempar perabotan pada orang lain sampai memukul keluarganya ( menendang adiknya) Klien mengatakan jika kemauannya tidak dipenuhi maka emosinya akan meningkat dan ia tidak bisa mengontrol emosinya tersebut DO : Klien mengancam teman sekamarnya jika tidak mau mengikuti perintahnya Ekspresi klien terlihat marah saat mengancam wajah tampak tegang
2
DS : Klien mengatakan dia hebat dan pintar Gangguan isi pikir : Klien mengatakan dia bisa memerintah Waham kebesaran
orang di tempat kerjanya Klien mengatakan dia yang merakit Bom molotof Klien mengatakan dirinya tamat kuliah di AIM Klien mengatakan dia lulusan universitas di New York Klien mengatakan bisa membuat lampu dengan sekali tepuk DO : Klien mengatakan hal yang berbeda dengan kenyataan secara berulang-ulang Klien sulit di orientasi ke realita Klien tampak membanggakan diri sambil membusungkan dada ketika bercerita bahwa dia yang membuat bom molotof Semua yang dikatakan klien diulang berkali-kali ( 2 – 3 x perhari ) Kalau bercerita klien sering menguji orang lain dan mengatakan orang lain bodoh dengan wajah meremehkan orang lain 3
DS : Klien mengatakan kalau dirinya terlalu Gangguan banyak bicara dan terlalu cepat verbal Klien mengatakan susah mengatur
komunikasi
percakapannya DO : Klien berbicara cepat, cadel Pembicaraan sering terputus Bila berbicara topik selalu berubah — ubah dari satu topic ketopik yang lain 4
DS : Klien mengatakan ia merasa tidak Gangguan konsep diri : berharga HDR Klien mengatakan ia selalu menyusahkan orang lain dan tidak
mandiri dalam hal pekerjaan Klien mengatakan ia merasa tidak dihargai oleh lingkungannya karena tidak ada yang mau mendengar apa yang ia ceritakan DO : Klien tampak menunduk sambil mengurut dada ketika menceritakan tentang harga dirinya 5
DS : Klien mengatakan jika ada masalah dia Koping tidak bisa tenang, bicara sendiri, marah- efektif marah pada orang lain Klien mengatakan suka sakit kepala jika keinginannya tidak dipenuhi keluarga, dada terasa sesak dan sakit Klien mengatakan sulit mengontrol diri
individu
tidak
DO : Klien terlihat marah ketika berbicara dengan teman sekamarnya Klien tampak mengomel ketika gotong royong bila ada temannya yang tidak mau berkerja 6
DS : Klien mengatakan ini adalah yang Penatalaksanaan regimen kelima kalinya masuk RS Jiwa terapeutik tidak efektif Klien mengatakan dirumah ia yang memegang dan mengatur obatnya dan ia sering kelupaan minumnya Klien mengatakan waktu dirumah ±1 minggu tidak minum obat DO : - Klien dirawat untuk kelima kalinya
7
DS : Klien
mengatakan
ibunya
sudah Berduka disfungsional
meninggal sejak tahun 2002 dulu Klien mengatakan dia sedih mengingat ibunya yang telah meninggal dan besok adalah puasa pertama, dia tidak bisa berkumpul dengan keluarga. Klien mengatakan sering putus cinta dan ditinggal pacarnya yang kawin dengan orang lain Klien mengatakan ibunya adalah orang yang terdekat dengan dirinya dan belum sempat membahagiakan ibunya dan tuhan telah mengambil ibunya Klien mengatakan merasa bersalah telah menendang adiknya DO : Klien tampak sedih saat menceritakan pengalaman masa lalu Klien membuat surat yang penyesalan terhadap pacarnya
8
isinya
DS : Klien mengatakan bahwa keputusan Koping dirumah diambil oleh ayahnya termasuk efektif keputusan untuk dirawat di RSJ Klien mengatakan pamannya juga mengalami hal yang sama dengannya Klien mengatakan didalam keluarga tidak terdapat diskusi untuk menyelesaikan suatu masalah
keluarga
DO : Keluarga baru satu kali mengunjungi klien selama dirawat di RSJ 9
DS : Klien mengatakan ia tidak tahu tentang Kurang pengetahuan penyakitnya, tidak tahu apa itu waham Klien mengatakan ia hanya tahu kalau penyakitnya itu muncul ia tidak mampu
tidak
mengontrol emosinya Klien mengatakan bahwa waham itu adalah melihat bayangan dan mendengar suara DO : Klien tampak terdiam dan bingung ketika ditanya apa itu waham Klien menjawab salah pertanyaan perawat tentang waham
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
Daftar Masalah Keperawatan Resiko mencederai orang lain/lingkungan Perubahan isi pikir : waham kebesaran Gangguan komunikasi verbal Gangguan konsep diri : Harga Diri Rendah Koping individu tidak efektif Penatalaksanaan regimen terapeutik tidak efektif Berduka disfungsional Koping keluarga tidak efektif Kurang pengetahuan