BAB I PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG Seirin Sei ring g den dengan gan per perkemb kembanga angan n ilm ilmu u peng pengeta etahuan huan dan tek teknol nologi ogi,, dan sem semaki akin n kompleksnya masalah psikologis sebagai akibat dari modernisasi, industri, globalisasi dan kom komuni unikas kasii yang san sangat gat can canggi ggih, h, men mengak gakibat ibatkan kan kece kecende nderun rungan gan men mening ingkat katkan kan angka gangguan mental psikiatri di kalangan masyarakat saat ini, yang akan datang dan terus menjadi masalah sekaligus tantangan bagi tenaga kesehatan, khususnya tenaga perawat. Krisis multi dimensi telah mengakibatkan tekanan yang keras pada sebagian masyar mas yarakat akat.. Sel Selain ain men mengal galami ami gan ganggua gguan n fi fisik sik sep sepert ertii gan ganggua gguan n giz gizi, i, dan peny penyaki akitt infeksi, juga gangguan pada kesehatan mental yang pada akhirnya dapat menurunkan produktivitas kerja, kualitas hidup, secara nasional dan mungkin akan mengalami kemunduran generasi (Azrul Azwar, Azwar, 2001).
1
Menurut WHO, prevalensi gangguan jiwa pada tahun 2006 di atas 100 jiwa per 1000 penduduk didunia, sedangkan di Indonsia mencapai 264 per 1000 penduduk (hasil survey kesehatan rumah tangga) atau 2,6 kali lebih tinggi ketentuan WHO (Azrul Azwar, 2001). Waham adalah keyakinan individu yang tidak dapat di validasi atau di buktikan dengan realitas, keyakinan individu tersebut tidak sesuai dengan intelektual dan latar belakang budayanya, tidak dapat dap at digoyangkan digoyangk an atau diubah dengan alasan yang logis dan keyakinan tersebut diucapkan berulang- ulang (Rawlin, 1993). Berdas Ber dasark arkan an hal ter terseb sebut ut dia diatas tas men mengin gingat gat bany banyakny aknyaa popu populas lasii kli klien en deng dengan an waham waha m dan pen pentin tingnya gnya str strate ategi gi kep kepera erawat watan an yan yang g dib diberi erikan kan mak makaa kel kelomp ompok ok akan menyajikan asuhan keperawatan dengan waham.
2. TUJUAN a. Tujuan umum
Untuk mendapatkan gambaran umum tentang penerapan proses keprawatan pada klien yang mengalami gangguan isi piker : waham kebesaran. b. Tujuan Khusus
1. Dapat melakukan pengkajian, analisa data, merumuskan masalah keperawatan, membuat pohon masalah dan menetapkan diagnosa keperawatan. 2. Dapat menyusun rencana keperawatan sesuai masalah keperawatan pada klien dengan waham 3. Dapat melakukan implementasi keperawatan pada klien dengan waham 4. Dapat melakukan evaluasi terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan
2
pada klien dengan waham.
3. MANFAAT
1. Masukan bagi ilmu keperawatan kususnya keperawatan kesehatan jiwa dalam meningkatkan mutu asuhan keperawatan.
2. Menambah pengetahuan klien dan keluarga dalam merawat klien dengan gangguan waham.
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. PENGERTIAN WAHAM
Wah aham am ad adal alah ah Ke Keya yaki kina nan n te terh rhada adap p se sesu suat atu u ya yang ng sa sala lah h da dan n se seca cara ra ku kukuh kuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal ( Stuart dan Sundeen, 1998 ) Waham adalah keyakinan klien Yang tidak sesuai dengan kenyataan tetapi di pertahankan dan tidak dapat diubah secara logis oleh orang lain, keyakinan ini berasal dari pemikiran klien yang sudah kehilangan kontrol ( Depkes RI, 2000 ) Waham adalah suatu keyaki keyakinan nan seseo seseorang rang yang berdas berdasarkan arkan penilaian reali realitas tas yang salah, keyakinan yang tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang budaya, ketidakmampuan merespon stimulus internal dan eksternal melalui proses interaksi atau informasi secara akurat.
3
B. KLASIFIKASI WAHAM WAHAM
Macam – macam waham yaitu :
Waham agama Keyakinan klien terhadap suatu agama secara berlebihan, diucapkan beruilang-ulang tapi tidak sesuai kenyataan
Waham kebesaran keyakin key akinan an kll kllien ien sec secara ara ber berleb lebiha ihan n bah bahwa wa ia mem memili iliki ki kebe kebesar saran an ata atau u kek kekuata uatan n
khusus atau kelebihan yang berbeda dengan orang lain , di ucapkan berulang-ulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
Waham somatik Klien yakin bahwa bagian tubuhnya terganggu oleh penyakit yang menyerangnya
Waham nihilistik Klien yakin bahwa dirinya sudah tidak ada lagi didunia atau sudah meninggal dunia
Waham curiga Klien yakin bahwa ada orang atau kelompok orang yang sedang mengancam dirinya
Waham siar pikir
Klien percaya bahwa pikirannya disiarkan ke dunia luar luar
Waham sisip pikir
Klien percaya ada pikiran orang lain lain yang masuk dalam dalam pikirannya 4
Waham kontrol pikir:
Klien merasa perilakunya dikendalikan oleh pikiran orang lain
C. ETIOLOGI
Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendir sendiri, i, termas termasuk uk hilang hilangnya nya percaya percaya diri diri dan harga harga diri, diri, merasa merasa gagal gagal mencapai mencapai keinginan. Ada kecenderungan hubungan di dalam keluarganya yang tidak harmonis ditandai dengan kekacauan, tidak berperasaan, dingin. Saat ini, kebermaknaan keadaan keluarga seperti ini sebagai etiologi belum pasti. mekanisme pertahanan spesifik yang digunakan oleh pasien biasanya penyangkalan, proyeksi, dan regresi. Waham adalah salah satu bentuk ganggua gangguan n orient orientasi asi reali realita ta (GOR (GOR).Gang ).Gangguan guan orientasi realita adalah ketidakmampuan seseorang menilai kenyataan yang ada,GOR di sebabkan oleh :
1. Fungsi otak yang terganggu oleh fungsi kognitif dan proses pikir, fungsi persepsi, fungsi emosi fungsi motorik dan fungsi sosial. sosial.
2. Gang Ganggua guan n pad padaa fun fungsi gsi kogn kogniti itiff dan per persep sepsi si men mengaki gakibat batkan kan kema kemampu mpuan an menilai dan menilik terganggu.
3. Ga Gangg nggua uan n fu fung ngsi si em emos osi, i, mo moto tori rik k da dan n so sosi sial al me meng ngaki akiba batk tkan an ber beres espo pon n terganggu yanng tampak dari perilaku verbal dan non verbal.
5
4. Umu Umumny mnyaa GOR dit ditemu emukan kan pad padaa kli klien en yeng men mender derita ita ski skizof zofren renia ia dan psikotik lain.
D. AKIBAT
Akibat dari waham klien dapat mengalami kerusakan komunikasi verbal yang ditanda ditandaii dengan dengan pikira pikiran n tidak tidak realis realistic tic,, flight of ideas, kehilangan kehilangan asosiasi, asosiasi, pengulangan kata-kata yang didengar dan kontak mata yang kurang. Akibat yang lain lain yang yang diti ditimb mbul ulka kanny nnyaa adal adalah ah bere beresi siko ko mence menceder derai ai diri diri,, orang orang lain lain dan lingkungan biasanya terjadi pada pasien dengan wahan curiga.
E. MANIFESTASI KLINIS WAHAM
1. Menolak makan 2. Tidak ada perhatian 3. Ekspresi wajah sedih / Gembira / Ketakutan 4. Gerakan tidak terkontrol 5. Mudah Tersinggung 6. Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan 7. Tidak bisa membedakan antara kenyataan dan bukan kenyataan 8. Menghindar dari orang lain 9. Berbicara kasar
6
10. Menjalankan kegiatan keagamaaan secara berlebihan 11. Mendominasi pembicaraan F. RENTANG RESPON WAHAM
Respon Adaptif
Respon Maladaptif
Pikiran logis
distorsi pikiran
- Pikiran logis
- Kadang proses piker terganggu
- Persepsi akurat
- Ilusi
gangguan pikiran/waham
- Kekacauan pikiran/delusi - Gangguan persepsi sensori Halusinasi
- Perilaku sesuai
- Prilaku aneh/tidak biasa
- Perilaku tidak terorganisir
- Hubungan sosial
- Menarik diri
- Isolasi sosial
harmonis G. FAKTOR PREDISPOSISI
a. Hambatan perkembangan akan mengganggu hubungan interpersonal seseorang. Hal ini dapat meningkatkan stress dan ansietas yang berakhir dengan gangguan persepsi. Klien menekan perasaannya sehingga pematangan fungsi intelektual dan emosi tidak efektif b. Faktor sosial budaya Seseorang yang merasa diasingkan dan kesepian dapat menyebabkan timbulnya 7
waham c. Faktor psikologis Hubungan yang tidak harmonis, peran ganda / bertentangan dapat menimbulkan ansietas dan berakhir dengan pengingkaran terhadap kenyataan. d. Faktor biologis Waham diyakini terjadi karena adanya atrofi otak, pembesaran ventrikel di otak, atau perubahan pada sel kortikal dan limbik e. Faktor Genetik Herediter : Bisa di turunkan.
H. FAKTOR PRESIPITASI
a. Faktor sosial budaya Waham dapat dipicu karena adanya perpisahan dengan orang yang berarti atau diasingkan dari kelompok. b. Faktor Biokimia Dopami Dop amin, n, Nor Norepi epinepr neprin, in, dan zat hal halusi usinoge nogen n lai lainnya nnya did diduga uga dapa dapatt men menjad jadii penyebabwaham pada seseorang. c. Faktor psikologis
8
Kecemasan yang memanjang dan terbatasnya kemampuan untuk mengatasi masalah sehi se hing ngga ga kl klie ien n
meng me ngem emba bang ngka kan n
kopi ko ping ng un untu tuk k
meng me nghi hind ndar arii
keny ke nyat ataa aan n
yang ya ng
menyenangkan.
I. STA STATUS TUS MENTAL M ENTAL
Biasanya Biasa nya klien masih bisa berpakaian baik dan rapi, tetapi mungkin terlihat eksentrik eksentrik dan aneh, aneh,
Tidak Ti dak jarang jarang bersik bersikap ap curiga curiga atau bermus bermusuhan uhan terha terhadap dap orang orang lain. lain. Klien
biasanya cerdik ketika dilakukan pemeriksaan sehingga dapat memanipulasi data, d ata, selain itu perasaan hatinya konsisten dengan isi waham. J. SENSORI DAN KOGNISI
Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lainnya biasanya akurat. Pengendalian impuls pada klien waham perlu diperhatikan bila terlihat adanya rencana untuk bunuh diri , membunuh atau melakukan kekerasan pada orang lain. Gangguan proses pikir : waham biasanyanya diawali dengan adanya riwayat penyakit berupa kerusakan pada bagian kortek kor tekss dan lim limbic bic ota otak, k, bis bisaa dik dikarn arnaka akan n ter terjat jatuh uh ata atau u did didapa apatt ket ketika ika lah lahir ir.. Hal ini mend me nduk ukun ung g
terj te rjad adin inya ya
peru pe ruba baha han n
emos em osio iona nall
sese se seor oran ang g
yang ya ng
tida ti dak k
stab st abil il..
Bila Bi la
berkepanjangan akan menimbulkan perasaan rendah diri., kemudian mengisolasi diri dari oran or ang g la lain in da dan n li ling ngku kung ngan an.. Wah aham am ke kebe besa sara ran n ak akan an ti timb mbul ul se seba baga gaii ma mani nife fest stas asii ketida ket idakma kmampu mpuan an ses seseor eorang ang dal dalam am mem memenuh enuhii keb kebutu utuhann hannya, ya, bil bilaa res respon pon lin lingkun gkungan gan
9
kurang kur ang men menduk dukung ung ter terhada hadap p per perila ilakuny kunyaa dim dimung ungkin kinkan kan akan tim timbul bul res resiko iko per perila ilaku ku kekerasan pada orang lain.
K. POHON MASALAH
Resiko tinggi prilaku kekerasan ‘ Perubahan isi fikir : waham
Core problem
Isolasi sosial
Harga diri rendah kronis
10
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. IDNTITAS KLIEN Klien dengan waham biasanya menyebutkan umur dan pekerjaan yang tidak sesuai dengan kenyataan.
2. ALASAN MASUK / KELUHAN UTAMA UTAMA Klien dengan waham biasanya masuk RSJ dengan keluhan : gerakan tidak terkontrol,isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan,tidak bisa membedakan antara kenyataan k enyataan dan
11
bukan kenyataan,menjalankan kegiatan agama secara berlebihan,dan mendominasi pembicaraan.
3. FAKTOR PREDISPOSISI Biasanya faktor predisposisi/pendukung seseorang mengalami waham adalah : adanya hambatan perkembangan,merasa di asingkan dan kesepian,hubungan dengan keluarga dn orang lain yang tidak harmonis,adanya atrofi otak,pembesaran ventrikel di otak atau perubahan pada sel kortikal dan limbic.
4. FISIK Pada pasien waham biasanya terjadi penurunan BB karena menolak makan dan minum.
5. PSIKOSOSIAL. a. Genogram. b. Konsep Diri. 1. Citra tubuh Biasanya pasien dengan waham miliki perasaan negative terhadap diri sendiri. 2. Identitas diri Pada pasien dengan dengan waham kebesaran kebesaran misalnya misalnya mengaku seorang seorang polisi padahal padahal kenyataan nya tidak benar. 3. Peran Klien berperan sebagai kepala keluarga dalam keluarganya. 4. Ideal diri
12
Klien berharap agar bisa cepat keluar dari RSJ karena ia bosan sudah lama di RSJ. 5. Harga diri Adanya gangguan konsep diri : harga diri rendah karena perasaan negatif terhadap diri sendiri,hilangnya rasa percaya diri dan merasa gagal mencapai tujuan. c. Hubungan sosial Pasien dengan waham biasanya memiliki hubungan sosial yang tidak haramonis. d. Spiritual. 1. Niali dan keyakinan Biasanya kalau pada pasien dengan waham agama meyakini agamanya secara berlebihan. 2. Kegiatan ibadah. Biasanya pada pasien dengan waham agama melakukan ibadah secara berlebihan. 6. STATUS STATUS MENT MEN TAL. a. Penampilan Pada pasien waham biasanya penampilan nya sesuai dengan waham yang ia rasakan. Misalnya pada waham agama berpakaian seperti seorang ustadz. b. Pembicaraan Pada Pada pasi pasien en waham waham bias biasany anyaa pembi pembica cara raan an nya nya sela selalu lu menga mengara rah h ke waha waham m nya,bicara cepat,jelas tapi berpindah-pindah,isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan.
13
c. Aktivitas motorik Pada waham kebesaran bisa saja terjadi perubahan aktivitas yang berlebihan. d. Alam perasaan Pada waham curiga biasanya takut karena merasa orang-orang akan melukai dan mengancam membunuhnya. Pada Pada waham waham nihi nihili list stic ic mera merasa sa sedi sedih h karen karenaa meya meyaki kini ni kala kalau u diri dirinya nya sudah sudah meninggal. e. Interaksi selama wawancara Pada pasien waham biasanya di temukan : 1.Defensif : selalu berusaha mempertahankan pendapat dan kebenaran dirinya. 2.Curiga : menunjukkan sikap / perasaan tidak percaya pada orang lain. f. Isi pikir. Pada pasien dengan waham Kebesaran biasanya : klien mempunyai keyakinan yang berlebihan terhadap kemampuannya yang disampaikan secara berulang yang tidak sesuai dengan kenyataan. g. Proses pikir Pada pasien waham biasanya pikiran yang tidak realistis,flight of ideas,pengulangan kata-kata. h. Tingkat kesadaran 14
Biasanya masih cukup baik.
7. KEBUTUHAN PERSIAP PERSIAPAN AN PULANG. a. Makan. 1. Observasi dan tanyakan frekwensi, frekwensi, jumlah, variasi, variasi, macam (suka / tidak suka / pantang) dan cara makan. 2. Observasi kemampuan klien dalam menyiapkan dan membersihkan alat makan. b. BAB / BAK. Observasi kemampuan klien untuk : 1. Pergi, menggunakan dan membersihkan WC. 2. Membersihakn diri dan merapikan pakaian.
c. Mandi. Observasi dan tanyakan tentang : 1. Frekwensi, cara mandi, menyikat gigi, cuci rambut, gunting kuku, cukur (kumis, jenggot dan rambut). 2. Observasi kebersihan tubuh dan bau badan. d. Berpakaian. Observasi dan tanyakan tentang : 1. Kemampuan klien dalam mengambil, memilih dan mengenakan pakaian dan alas kaki.
15
2. Penampilan dandanan klien. 3. Frekwensi ganti baju klien. 4. Nila Nilaii kema kemamp mpua uan n yang yang haru haruss dimi dimili liki ki klie klien n : meng mengam ambi bil, l, memi memili lih h dan dan mengenakan pakaian. e. Istirahat dan tidur. tidur. Observasi dan tanyakan tentang : 1. Lama dan waktu tidur siang/ tidur malam. 2. Persiapan sebelum tidur seperti menyikat gigi, cuci kaki, berdoa. 3. Kegiatan sesudah tidur seperti merapikan tempat tidur, mandi / cuci muka dan menyikat gigi. f. Penggunaan obat. Observasi dan tanyakan pada klien dan keluarga tentang : 1. Penggunaan obat : frekwensi, jenis, dosis, waktu dan cara. 2. Reaksi obat. g. Pemeliharaan kesehatan. Tanyakan kepada klien dan keluarga tentang : 1. Apa, bagaimana, kapan dan kemana perawatan dan pengobatan lanjut. 2. Siapa Siapa saja saja sistem sistem penduku pendukung ng yang yang dimili dimiliki ki (kelua (keluarg rga, a, teman, teman, instit institusi usi dan lembaga pelayanan kesehatan) dan cara penggunaannya. h. Kegiatan di dalam rumah. Tanyakan kemampuan klien dalam : 1. Merencanakan, mengolah, dan menyajikan makanan.
16
2. Merapikan rumah (kamar tidur, dapur, menyapu, mengepel). 3. Mencuci pakaian sendiri. 4. Mengatur kebutuhan biaya sehari-hari. sehari-hari. h. Kegiatan di luar rumah. Tanyakan kemampuan klien : 1. Belanja untuk kemampuan sehari-hari. 2. Dalam melakukan perjalanan mandiri dengan jalan kaki, menggunakan kendaraan pribadi, kendaraan umum. 3. Kegiatan lain yang dilakukan klien di luar rumah (bayar listrik / telepon/ air, ke kantor pos dan bank) 8. MEKANISME KOPING. Tanyakan pada klien dan keluarga dan observasi mekanisme penyelesaian masalah klien selama ini.
B. DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN
Masalah keperawatan Perubahan isi pikir : Waham
Data yang perlu dikaji Subjektif :
-
Klien mengatakan bahwa dirinya adalah orang yang paling hebat
17
Klien mengatakan bahwa ia memiliki
kebesaran atau kekuasaan khusus Objektif :
-
Klien terlihat terus ngoceh tentang kemampuan yang dimilikinya
-
Pembicaraan klien cenderung berulang
-
Isi pembicaraan tidak sesuai dengan kenyataan
C. POHON MASALAH
Resiko tinggi perilaku kekerasan 18
Perubahan isi pikir : waham
Isolasi sosial
Harga diri rendah kronis
D. MASALA MASALAH H KEPERAW KEPERAWAT ATAN AN YANG MUNGKIN MUNCUL
1. Risiko tinggi perilaku kekerasan 2. Perubahan isi pikir: Waham Waham 3. Isolasi social 4. Harga diri rendah
19
E. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Perubahan isi pikir : Waham
F. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
Tujuan Pasien mampu :
Kriteria Hasil Setelah .. x pertemuan pasien
Intervensi sp 1
-Berorientasi kepada realitas
dapat memenuhi
-Identifikasi kebutuhan
secara bertahap
kebutuhannya
pasien yang tidak terpenuhi
-Mampu berinteraksi dengan
-Bicara konteks realita
orang lain dan lingkungan
( Tidak mendukung atau
-Menggunakan obat dengan
membantah waham pasien )
prinsip 6 benar
- Latih pasien untuk memenuhi kebutuhan dasar nya - Masukkan dalam jadwal 20
Setelah…x pertemuan pasien
harian pasien sp 2
mampu :
-Evaluasi kegiatan yang
- Menyebutkan kegiatan yang
lalu ( sp 1 )
sudah dilakukan
-Identifikasi potensi /
-Mampu menyebutkan serta
kemampuan yang dimiliki
memilih kemampuan yang
-Pilih dan latih potensi /
dimiliki
ataukemampuan yangdimiliki -Masukkan dalam jadwal
Setelah…x pertemuan pasien
kegiatan pasien sp 3
dapat menyebutkan kegiatan
-Evaluasi kegiatan yang
yang sudah dilakukan dan
lalu ( sp 1 dan 2 )
mampu memilih kemampuan
-Pilih kemampuan yang
lain yang dimiliki
dapat dilakukan Pilih dan latih yang dimiliki -Masukkan dalam jadwal
Keluarga mampu :
Setelah…x pertemuan,
kegiatan pasien sp 1
-Mengidentifikasi waham
keluarga mampu
-Identifikasi masalah
pasien
mengidentifikasi masalah dan
keluarga dalam merawat
-Memfasilitasi pasien untuk
menjelaskan cara merawat
pasien
memenuhi kebutuhannya
pasien
-Jelaskan proses terjadinya
-Mempertahakan program
waham 21
pengobatan pasien secara
-Jelaskan tentang cara
optimal
merawat pasien waham -Latih ( simulasi ) cara merawat -RTL keluarga / jadwal
Setelah…x pertemuan
merawat pasien sp 2
keluarga mampu :
-Evaluasi kegiatan yang
-Menyebutkan kegiatan yang
lalu ( sp 1 )
sesuai dilakukan
-Latih keluarga cara
-Mampu memperagakan cara
merawat pasien ( langsung
merawat pasien
ke pasien )
Setelah…x pertemuan
-RTL keluarga sp 3
keluarga mampu
-Evaluasi kemampuan
mengidentifikasi masalah dan
keluarga ( sp 2)
mampu menjelaskan cara
-Evaluasi kemampuan
merawat pasien
pasien -RTL keluarga : follow up, Rujukan
22
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. A DENGAN GANGGUAN PROSES FIKIR : WAHAM DIRUANGAN MUARAI. B. RSJ DAERAH BENGKULU RUANGAN
: MURAI B
NO REG
: 000025
TANGGAL MASUK
: 20-11-2012
TANGGAL PENGKAJIAN
: 02-01-2013
A. IDENTITAS KLIEN NAMA
: TN.A
UMUR
: 42 TAHUN
AGAMA
: ISLAM
PENDIDIKAN
: SMA
23
STATUS
: BELUM KAWIN
PEKERJAAN PEKER JAAN
: SWASTA SWASTA
ALAMAT ALAMAT
: DESA SUMBER SARI LUBUK DURIAN
PENANGGUNG JAWAB
NAMA
: TN.U
UMUR
: 44 TAHUN
AGAMA
: ISLAM
PEKERJAAN
: PNS
ALAMAT
: SRI KATAN BLOK U. KEC PONDOK KELAPA
HUBUNGAN DENGAN KLIEN : KAKAK KANDUNG
B. ALASAN MASUK
TN.A merupakan klien ulangan, pernah masuk ke RSJ soeprato sudah dua kali ini yang pertama pada tanggal 06-01-1998 dan yang kedua pada tanggal 20-11-2012 dengan keluhan keluhan yang sama, sama, klien
dianta diantarr oleh oleh keluar keluargan ganya ya dengan alasan alasan : karena karena klien klien
membuat rusuh warga seperti memberhentikan kendaraan yang sedang melintas didepan rumahnya klien dengan alasan klien kalau klien sedang razia kendaraan, klien sering mengoceh-ngoceh sendiri, bicara kacau, kadang-kadang mau memukul orang dan klien sering mengatakan kepada orang lain kalau dirinya seorang polisi, klien mengatakan kalau dirinya sedang menjalan kan tugasnya sebagai anggota polisi dan kadang-kadang
24
klien mengatakan kalau dirinya sedang kerasukan roh anggota polisi dan klien harus memenuhi apa yang di perintahkan roh yang telah merasukkinya.
C. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien mengatakan mengatakan sudah dua kali masuk ke RSJ yang pertama pada tanggal 06-01-1998 salama 2 minggu dan klien sudah diizinkan pulang karena dianjurkan oleh dokter untuk rawat jalan dan yang kedua pada tanggal 20-11-2012 sampai bulan ini klien belum diizin diizinkan kan pulang pulang karena karena klien klien belum belum dinyat dinyataka akan n sembuh, sembuh, klien klien mengat mengatakan akan anggot anggotaa keluarganya tidak ada yang mengalami gangguan jiwa seperti yang klien alami,klien mengatakan kalau sejak kecil klien mempunyai cita-cita untuk menjadi seorang polisi tapi ayahnya tidak mendukung apa yang diinginkan klien tapi klien bersikuku keras untuk menjadi menjadi polisi polisi sedangkan sedangkan ayahnya mendukung mendukung klien untuk menjadi menjadi sorang guru tapi tapi klien menolaknya kemudian klien setelah lulus SMA klien mengikuti tes pulisi sebanyak dua kali, tes yang pertama klien gagal dan tes yang kedua klien juga gagal dengan dua kali kegagalan membuat klien frustasi berat sehingga munculah sifat-sifat klien yang aneh seperti klien sering mengurung diri, mengoceh-ngoceh sendiri, mengamuk, dan kadangkala klien sering mengaku dirinya seorang polisi . D. PEMERIKSAAN FISIK
TTV
: TD : 120/80 mmhg N : 75 x/ menit
25
RR : 21x/ menit S
: 36.5 °c
BB
: 165 cm
TB
: 60 kg
Saat dialakukan pengkajian fisik klien mengatakan ada keluhan fisik seperti klien merasa pusing kepala, badan terasa capek,lemas, dan klien mengatakan setelah minum obat klien merasa mengantuk berat. E. Psikososial
1. Genogram
Klien 5 bersaudara 3 laki-laki, 2 perempuan, klien tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya yang bungsu, klien mengatakan bisanya di rumah bekerja sebagai petani penyadap karet dan kadang klien membantu pekerjaan dirumah adiknya sebagai polisi, apa bila ada masalah klien bercerita pada kedua orang tuanya
26
2. Kosep diri a. Gambaran diri
Klien mengatakan mensyukuri mensyukuri semua bagian tubuhnya tubuhnya dan tidak membeda-bedakan membeda-bedakan karena karena semua semua bagaian bagaian tubuhny tubuhnyaa adalah adalah pemberi pemberian an dari dari Allah SWT yang harus harus disyukuri b. Identitas diri
Klie Klien n meng mengat ataka akan n sebe sebelu lum m diba dibawa wa ke RSJ RSJ diri diriny nyaa adala adalah h asis asiste ten n polis polisii yang yang membantu pekerjaan polisi dan klien merasa bangga atas pekerjaannya kemudian klien klien mengata mengatakan kan senang senang dan bangga bangga dengan dengan jenis jenis kelami kelaminnya nnya sebagai sebagai laki-l laki-laki aki karena bisa membantu ayahnya atau adiknya untuk bekerja, tapi klien merasa minder dan malu dengan statusnya yang belum kawin karena klien sudah berumur 42 tahun tapi belum kawin karena seharusnya umur seperti klien sudah kawin dan mempunyai anak tapi klien belum kawin sehingga dengan setatusnya klien klien merasa malu dengan teman-taman seumurnya dan kelurganya. MK : harga diri rendah c. Peran
Klien Klien mengata mengatakan kan dalam dalam keluar keluargany ganyaa klien klien sebagai sebagai pembant pembantu u pencari pencari uang dan tual tualang ang pungg punggung ung kelua keluarg rgaa
sert sertaa sebag sebagai ai kaka kakak k untu untuk k adikadik-ad adik iknya nya dalam dalam
masyarakat klien berperan membantu mengamankan apa bila ada kerusuhan, MK : ………………….
27
d. Ideal diri
Klien Klien berhar berharap ap bisa bisa cepat cepat pulang pulang keruma kerumah h dan kembal kembalii berakt beraktivi ivitas tas membant membantu u kelurganya. MK : ……………….. e. Harga diri
Klien mengatakan hubungan dengan lingkuangan dan teman-teman terjalin baik klien mempunyai keluarga yang menghargainya, apa bila ada yang keluar Rumah pamit dengannya, dengannya, tapi klien kadang merasa malu dengan keadaan mentalnya yang tidak sama dengan yang lain. MK : harga diri rendah 3. Hubungan sosial
a. Klien mengatakan orang yang berarti dalam hidupnya adalah kedua orang tuanya
dibuktikan kalau klien ada masalah klien selalu bercarita pada orang tuanya. b. Klien mangatakan sering ikut kegiatan kelompok seperti membantu adiknya dalam
menjalankan tugas sebagai polisi. MK : waham kebesaran 4. Spritual
a. Klien mengatakan klien percaya bahwa tuhan tidak akan memberikan cobaan diluar
kemampuan umatnya, klien mengatakan gagguan jiwa merupakan bukan kutukan dari
28
tuha tuhan n teta tetapi pi adal adalah ah coba cobaan an,, klie klien n meng mengat atak akan an ia yaki yakin n bahw bahwaa tuha tuhan n akan akan membantunya agar cepat sembuh b. Klie Klien n menga mengata takan kan wakt waktu u di ruma rumah h wala walau u pun tida tidak k 5 wakt waktu u tapi tapi klie klien n masi masih h
melakukan melakukan ibadah sholat sholat dan berdoa, di RSJ klien klien juga sering melakukan melakukan ibadah ibadah sholat dan tidak pernah lupa
F. STATUS MENTAL
a. Penampilan
Penampilan klien rapi, penggunaan pakaian sesua, tidak memakai pakaian dalam diluar baju, rambut rapai sudah dipotong penggunaan tepat waktu setelah selesai mandi. b. Pembicaraan
pembicaraan klien capat, pembicaraan berpindah-pindah dari satu ke kalimat lain yang tidak ada kaitanya dan pembicaraannya selalu mengarah kewahamnya. MK : gangguan proses fikik : waham kebesaran c. Aktivitas motorik
Aktivitas klien sangat baik, tidak lesu, tidak gelisah, tidak ada gerakan agitasi, tidak ada gerakak tambahan seperti : TIK grimasen, tremor dan cumpulsif d. Alam perasaan
29
Klien tampak sedih karena dibawa RSJ dan klien merasa dijauhi keluarga dan klien mengatakan khawatir dengan keadaanya keluarga tidak mau menerima klien karena kondisinya, klien merasa cemas atas kondisi yang tidak kunjung sembuh. MK : gangguan harga diri rendah
e. Afek
Perubahan roman muka klien sesuai dengan stimulus yang dirasakan pada saat klien sakit atau sedih, klienn tampak sedih apa bila sedang ada masalah dan klien tampak senang apa bila sedang bahagia. f.
Interaksi selama wawancara Selama proses intruksi / pengkajian klien kooperatif, tidak bermusuhan dan mau merespon pertanyaan yang diajukan, kontak mata positif (+) mau menatap lawan kata bicara, dan terkadang tatapan mata klien kosong tidak ada sikap depresi / curiga yang klien tampilkan selama pengkajian.
g. Persepsi
Klien mengatakan tidak pernah mendengar suara yang menyuruh untuk melakukan tindak tindakan, an, dan tidak tidak pernah pernah meliha melihatt bayanga bayangan-b n-bayan ayangan gan apabil apabilaa nanti nanti meliha melihatt / mendengar tidak akan dihiraukan. MK : ……………….
30
h. Proses fikir
Saat pengkajian pembicaraan klien berbelit – belit, kadang dia mengatakan dirinya sebagai polisi dan terkadang dia seorang pembantu adiknya yang seorang polisi, pembicaran Sarkumstasial dan Flightof idealis. MK : gangguan proses fikir : waham kebesaran i.
Isi fikir Klien mengalami waham kebesaran.Klien mengatakan bahwa dirinya adalah seorang anggota polisi tetapi klien menyadari bahwa kenyataan sebenarnya dirinya bukanlah seorang polisi. MK : gangguan proses fikir : waham kebesaran Masalah keperawatan: waham kebesaran.
j.
Tingkat kesadaran Klien mengatakan dia sedang ngobrol dan dia sedang berada dirumah sakit jiwa. Klien tidak tidak tampak bingung, bingung, bisa menjawab menjawab semua pertanyaan. pertanyaan. Tidak Tidak mengalami mengalami disorientasi waktu tempat dan orang. MK : …………….
k. Memori
Klien tidak mengalami gangguan, daya ingat jangka panjang, klien bisa mengingat kejadian yang terjadi lebih dari satu bulan yang lalu. Seperti klien dirumah berkumpul
31
bersama keluaga, klien mengalami gangguan, jangka pendek saat ini. Klien bisa mengingat atau mengulangi lagi penjelasan yang diberikan. MK : ……………… l.
Tingkat konsentrasi dan berhitung Klien mampu berkonsentrasi saat pengkajian, perhatian klien tidak mudah berganti dari 1 objek keobjek yang lain, klien mampu berhitung melakukan penambahan dan pengurangan pada benda – benda nyata. MK : ………………
m. Kemampuan penilaian
Klien mampu mengambil keputusan yang sederhana secara mandiri misalnya disuruh mandi dulu sebelum makan atau makan dulu sebelum mandi. Klien lebih memilih mandi dulu sebelum makan.
n. Daya Tilik diri
Klien mengatakan ia sadar dengan masalah, keluarga membawa ke RSJ karena telah menangkap orang(menghadang) dijalan karena tidak memakai helm, padahal ia bukan polisi. Klien tidak menyalahkan orang lain atau lingkungannya, klien hanya menyalahkan dirinya dan klie bingung dengan dirinya sendiri, polisi atau bukan. MK : ……………
32
G. PERSIAPAN PULANG
a. Makan
Klien Klien makan makan 3x sehari sehari ,pagi, ,pagi,sia siang, ng, sore sore klien klien mengatk mengatkan an menyuka menyukaii semua semua jenis jenis makanan dan klien juga tidak punya pantangan jenis makanan, makanan, klien juga membantu mengagkat air kedalam gelas, membersihkan piring p iring setelah makan. b. Mandi
Klie Klien n meng mengat atak akan an mand mandii 2-3 2-3 x/ha x/hari ri ia sela selalu lu meny menyik ikat at gigi gigi mand mandii deng dengan an menggunakan sabun madi dan memakai shampo bila persedian masih ada. c. Defeksi/berkemih
Klie Klien n mamp mampu u mela melaku kukan kan defe defeks ksii atau atau berk berkem emih ih yang yang bena benarr yait yaitu u perg pergii ke wc kemudaian membersihkannya kembali, klien juga tampak mampu membersihkan diri dan merapikan pakaian kembali d. Berpakaiaan
Klien mampu mengambil dan memilih serta mengenakan pakaian secara mandiri, penampilan klien rapi dan sudah sesuai, baju dipakai dibadan dan celana dipakai dikaki. e. Istirahat dan tidur
Klien mengatakan ia biasanya tidur siang 1 jam dan ketika malam klien biasanya tidurjam 19.30 wib dan bangun pagi jam 05.30 dan ketika bagun klien mandi dan sholat. 33
f.
Penggunaan obat Klien mengatakan 3x sehari ia makan obat klien mengatakan obatnya ada 2 macam klien tidak tahu tentang dosis dan efek samping obat yang dimakan
g. Kegiatan didalam rumah
Klien Klien mengata mengatakan kan di rumah rumah jarang jarang membant membantu u pekerj pekerjaan aan rumah rumah karena karena ia sibuk sibuk dengan pekerjaan diluar rumah. h. Kegiatan diluar rumah.
Klien mengatakan dia sering membantu dan menjadi asisten adiknya seorang polisi.
H. MEKANISME KOPING
Klien mengatakan jika ada masalah klien bercerita dengan kedua orangan tuanya, karena ia merasa orang tuanyalah yang bisa membantu.
I.
MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN Klien mengatakan pernah mengikuti organisasi dalam masyarakat, sering apa bila ada acara pesta pernikahan klien membantu angkat kursi dan membantu membersihkannya , klien klien mengata mengatakan kan diriny dirinyaa tamata tamatan n SMA klien klien tidak tidak menyam menyambung bung lagi lagi karena karena ingin ingin menjadi polisi. Klien mengatakan tinggal bersama kedua orang tuanya dan adiknya , untuk pelayanan klien mempunyai kartu jamkesmas. 34
J.
POHON MASALAH
Resiko tinggih prilaku kekersan
Perubahan proses fikir : waham
Harga diri rendah
K. DIAGNOSA MEDIS : F.32.0
Therapi :
-
Pph 2x1 mg perhari
-
Hld 2x2 mg perhari
-
Tp 2x2 mg perhari
L. MASALAH KEPERAWA KEPERAWATAN YANG MUNGKIN MUNGK IN MUNCUL
a. Resiko tinggi prilaku kekerasan
b. Perubahan proses fikir : waham
c. Harga diri rendan kronis
35
M. ANALISA DATA
NO
DAT DATA SENJANG SENJANG
MASALAH KEPERAW KEPERAWATAN
DS : 1
PERUBA BAHAN HAN PROSE PROSES S FIKI FIKIR R : WAHAM AHAM Klie Klien n seri sering ng menga mengata taka kan n kala kalau u PERU KEBSARAN
dirinya seorang polisi
2
Klieng Klieng kadang kadang mengat mengatakan akan kalau kalau dirinya sebagai asisten polisi
3
Klien Klien mengata mengatakan kan kalau kalau diriny dirinyaa merasa kerasukan roh polisi DO :
1
Klie Klien n
seri sering ng
berb berbic icar araa
kear kearah ah
wahamnya seperti klien mengaku sebagai polisi Pembi Pembicar caraa aan n klie klien n tida tidak k sesu sesuai ai 2
dengan kenyataan yang ada Klien bicaranya berbelit-belit tidak
3
sampai ketujuan
36
DS: Klie Klien n meng mengat ataka akan n malu malu denga dengan n 1
keadaanya sekarang.
HARGA DIRI RENDAH (HDR)
Klie Klien n meng mengat ataka akan n malu malu denga dengan n 2
statusnya yang belum kawin pada hal umur klien sudah 42 tahun Klien mengatakan minder dengan kawa kawann-ka kawa wann nnya ya
3
yang yang
sudah udah
menikah sedangkan klien belum di umurnya yang sudah 42 tahun Klie Klien n
meng mengat atak akan an suda sudah h
tida tidak k
4
semangat lagi untuk hidup
5
Klie Klien n diri diriny nyaa sudah udah tida tidak k ada ada dibutuhkan lagi
6
DO : Klie Klien n dita ditany nyaa
tamp tampak ak meru merund nduk uk kala kalau u tent tentan ang g
stau stausn snya ya
yang yang
belum kawin 1 Klien sering duduk merenung
37
Klien tampak sedih Klien tampak lesu 2 3
DS : Klien Klien mengat mengatakan akan mudah mudah marah marah apa bila pembicaraannya dipotong RESIKO PRILAKU KEKERASAN
dengan orang lain 1
klien
mudah
marah
apa
bila
barang-barang dipakai kawannya sepe sepert rtii baju baju pember pemberia ian n adik adiknya nya 2
yaitu yaitu baju baju anggota anggota polisi polisi karena karena baju itu baju kesayanganya klien mengatakan ingin memukul orang
yang
menyangkal
pembicaraan yang sedang serius
DO : Kli Klien tam tampak pak mar marah apa apa bila bila 1
pembicaraanya yang mengarah ke
38
wahamnya disangkal Klien 2
seringkali
memukul
kawannya yang memakai pakaian kesayangannya
STRATEGI PELAKSANAAN PELA KSANAAN TINDAKAN KEPERAWA KEPERAWATAN
Ruangan Hari/tanggal Pertemuan
: Murai B : Selasa, 01-01-2013 :1
Nama klien No. medrek kelompok
A. Proses keperawatan 1. Kondisi pasien
2. Diagnose keperawatan
3. Tujuan khusus
39
: Tn. A : : Kelompok 3
-
Membina hubungan saling percaya
-
Mengidentifikasi kebutuhan yang tidak terpenuhi dan cara memenuhi kebutuhan
-
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
4. Tindakan keperawatan
Bina hubungan saling percaya -
Sapa klien dengan ramah baik verbal maupu non verbal
-
Perkenalkan diri dengan sopan
-
Tanyakan nama klien dan nama panggilan yang disenangi klien
-
Menjelaskan tujuan pertemuan
-
Tunjukan sikap empati, menerima klien apa adanya
-
Tanyakan perasaan dan maslah ynag dihadapi
-
Mengidentifikasikebutuhan yang tidak terpenuhi
-
Mengidentifikasi cara memenuhi kebutuhan
-
Menganjurkan klien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian
B. Strategi komunikasi 1. Orientasi
Assalamualaikum. Perkenalkan pak nama saya perawat Novi Saya yang dinas pagi ini di ruang murai B. saya dinas dari jam 01.-14 WIB nanti. Saya yang akan merawat bapak hari ini, nama bapak siapa ? Senangnya dipanggil apa ? Bisa kita berbincang- bincang tentang apa yang bapak rasakan ? Berapa lama bapak maunya kita berbincang- bincang ? bagaimana kalau 15 menit ? Dimana enaknya kita berbincang- bincang pak ? disini saja ya pak ? 40
2. Fase kerja
Apa yang bapak rasakan sekarang ? Iya. Saya mengerti pak. Bapak merasa bahwa bapak seorang polisi. Tapi sulit untuk saya mempercayainya karena setau saya kalau polisi tempatnya bukan disini, tapi dikantor. dikantor. Sedangkan bapak sekarang di rumah sakit. Kita lanjutkan lagi pembicaraan kita pak… “ tampaknya bapak ada yang dipikirkan, bisa bapak ceritak apa yang bapak rasakan? mengapa bapak sampai dibawa ke RSJ ? Padahal bapak itu merasa seorang polisi ? Oo begitu ya pak..nah biasanya kegiatan apa yang bpk lakukan di rumah ? O .. bagaimana kalau kegiatan itu kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ?
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah berbincang- bincang dengan saya ? Apa sja yang tadi telah kita bicarakan pak coba ulangi ? bagus pak. Bagaimana kalu jadwal ini bapak coba lakukan , setuju pak ? Besok kita bertemu lagi untuk ngobrol- ngbrol lagi ya pak tentang kemampuan yang lain atau hoby hoby yang bapak miliki miliki ? mau dimana kita kita bercakap-cakap bercakap-cakap ? bagaimana kalau disini saja jam 10.00 wib ya pak ? bapak mau ? Baiklah kalaun begitu smapai bertemu lagi besok ya pak.
41
Implementasi dan evaluasi Hari/tgl Selasa 01-01-13
Implementasi Assalamualaikum..
Evaluasi
selamat pagi pak,
S : selamat pagi juga O : Kontak mata ( + )
Apa kabar pak?
S : Baik
perkenalkan pak, saya perawat novi anggraini, panggil saya novi, saya yang dinas pagi diruangan ini dari jam 07.30 wib nanti, saya yang akan merawat bapak hari ini, Nama bapak siapa? bapak senangnya di panggil apa?
S : Nama saya Aizen heri, panggil saja aizen O: kont kontak ak mata ata (+) dank dank lien lien mau menyebutkan namanya
Bisa kita berbincang-bincang tentang
42
S : iya, Terserah mau berapa lama
apa yang bapak rasakan? Berapa lama bapak maunya kita berbincang-bincang pak?
Kita bincang-bincangnya sekitar 15
S : Iya
menit ya pak.
O:Klien mau berbincang-bincang sekitar
disini saja ya pak
15 menit
Tampaknya ada yang bapak pikirkan,
S : Saya pengen pulang, Bosan di sini
Coba bapak ceitakan apa yang bapak
terus, terus, sepert sepertii dipenj dipenjara ara,, dikuru dikurung ng
rasakan.
terus.
Oh,begitu ya pak
O : Klien tampak sedih
Bapak tau nggak bapak sekarang ada
S : Di RSJ
dimana?
O : Klien mengetahui tempat ia berada
Kenapa bpk sampai masuk ke RSJ.
S : Saya dibawa ke RSJ karena saya sering menghentikan orang yang bermotor yang tidak memakai helm.
mengapa bapak yang
S : Saya seorang polisi.
menghentikannya, emang bapak itu
O : Klien tampak bangga saat
siapa.
mengatakan kalau dia seorang polisi
Oh, saya mengerti kalau bapak
S : Iya saya sekarang memang di RSJ,
merasa seorang polisi, tapi sulit untuk
Dia tidak memakai helm makanya
saya mempercayainya, karena setau
saya tangkap
saya kalau polisi itu tempatnya bukan disini tapi dikantor kepolisian,
O : Kontak mata ( + ) Pandangan tajam
sedangkan bapak sekarang ada di RSJ.
43
Apa saja kegiatan yang biasanya
S : kalau pagi biasanya saya bersih-
bapak lakukan dirumah?
bersih kemudian pergi ke kebun.
Oh, Begitu ya pak.
O : Klien senyum
Bagaimana kalau kegiatan itu kita masukkan ke dalam jadwal kegiatan harian bapak ?
Bagaimana perasaan bapak setelah
S : Senang, karena ada teman ngobrol
berbincang-bincang dengan saya.
O : Klien tampak senang
Apa saja tadi yang telah kita
S : ya cerita-cerita kalau saya itu
bicarakan pak, coba bpk ulangi.
seorang polisi dan ngobrol tentang mengapa saya sampai masuk di RSJ O : Klien masih ingat tentang apa yang dibicarakan
Besok kita bertemu lagi ya pak untuk berbincang-bincang tentang
S : Iya. O: Klien mau membuat kontrak untuk
kemampuan yang bapak miliki, Mau
bertemu lagi
dimana kita kita berbincang-bincang besok pak, bagaimana kalau disini saja, jam 10.00 wib. Bapak mau?
A:-
Tuk I tercapai tercapa i Hubungan saling percaya sudah terbina
dan
klien
membicarakan wahamnya
P:
44
Lanjutkan tuk 2
mau
STRATEGI STRATEGI PELAKSANAAN PELAKS ANAAN TINDAKAN KEPERAWA KEPERAWATAN Hari/tanggal : Rabu, 02-01-2013 Ruangan : Murai B Pertemuan ke : 2
Nama klien No. medrek Kelompok
: Tn. A : : Kelompok 3
A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien
Klien mengatakan ia adalah seorang polisi. Klien tampak sering diam, kalu diajak ngobrol, pasien koperatif. 2. Diagnosa keperawatan
Peru Peruba baha han n pros proses es piker piker
: waha waham m keb kebes esar aran an
3. Tujuan khusus
45
-
Memb Memban antu tu
meng mengid iden enti tifi fika kasi si
kema kemamp mpua uan n
posi positi tiff
pasi pasien en
dan dan
memb memban antu tu
mempraktekkannya. 4. Tindakan keperawatan -
Tingkatkan aktivitas yang dapat memenuhi fisik dan emosional pasien
-
Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
-
Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
B. Strategi komunikasi 1. Orientasi
Selamat pagi pak. Bagaimana keadaannya hari ini ? bagus ! Apakah bapak sudah mengingat-ingat apa saja hobi atau kegemaran bapak ? Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang ? Dimana enaknya kita berbincang-bincang tentang hobi bapak tersebut ? Berapa lama bapak mau berbincang-bincang ? bagaimana kalau 15 menit tentang hal tersebut ?
2. Fase kerja
Apa saja bapak ? saya catat ya pak, terus apa lagi ? Wah, rupanya bapak pandai main volley ya, tidak semua orang bisa bermain volley seperti itu lho pak. Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main main volley, volley, siapa yang dulu mengajarkan kepada bapak ? dimana ? Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana volley yang baik itu ? Wah baik sekali permainannya . 46
Coba Cobak k kita kita buat
jadw jadwal al untuk untuk kemam kemampua puan n bapa bapak k ini ini ya , bera berapa pa kali kali sehari sehari//
seminggu bapak mau bermain volley ? Apa yang bapak harapkan dari kemampuan yang lain selain bermain volley ?
3. Fase terminasi
Bagaimana perasaan bapak setelah kita bercakap-cakap tentang hobi dan kemampuan bapak ? Setelah ini cobak bapak lakukan latihan volley sesuai dengan jadwal yang telah kita buat ya ? Besok kita ketemu lagi ya pak ? kita akan membahas tentang obat yang harus baak minum. Kita ngbrolnya besok diruangan baak saja , jam 10.00wib bapak setuju ? Baiklah kalu begitu saya permisi dulu ya pak … bapak istirhat saja dulu.
47
Implementasi dan Evaluasi Hari/ tanggal Rabu
Implementasi
Evaluasi
Selamat pagi pak.
S : Pagi
02-01-13
O : Kontak mata ( + ) Bagaimana keadaannya hari ini.
S : Baik.
Apakah bapak sudah mengingat –igat
S : Iya, disini saja.
apa saja hobby bapak atau kegemaran
O : Kontak mata ( + )
bapak. Bagaimana kalau kita
Klien tersenyum
bicarakan hobby tersebut sekarang pak Dimana enaknya kita berbincang bincang pak, Berapa lama, Bagaimana kalau 15 menit pak.
Apa saja hobby bapak. Terus apa lagi
S : Main volley, main sepak bola
pak.
O : Klien senyum dan mau menyebutkan hobbynya
Wah, rupanya bapak ba pak hobby main volley, volley, tidak semua orang bisa main 48
S : Pertama kali saya belajar main volley itu waktu Smp.
volley seperti itu lo pak. Kapan
O : Klien ingat kapan ia mulai belajar
pertama kali bapak belajar main
main volley dan tersenyum saat
volley.
mengatakannya
Siapa yang mengajari bapak.
S : Diajari oleh guru saya disekolah.
Ohh, begitu ya pak.
O : Klien senyum
Nah bagaimana kalau kita buat jadwal
S : Iya, 2 kali seminggu aja
harian untuk kemampuan bapak ini ya,
O : Klien tampak senang
nanti kita latih kemampuan bpk ini.berapa kali sehari atau seminggu bapak mau bermain volley nya
S : Saya berharap biar saya punya
Apa yang bapak harapkan dari
aktivitas dan tidak hanya diam
kemampuan bermain volley ini.
saja. O : Klien menunduk
Ada tidak kemampuan atau hobby bapak yang lain selain bermain volley. volley.
S : Hobby saya selain main volley adalah sepak bola.
Bagus sekali pak, ternyata bapak juga
S : Iya
banyak hobby nya ya.
O : Klien senyum
Bagaimana perasaan bapak setelah
S : Senang karena ada teman ngobrol.
kita bercakap-cakap?
O : Klien tampak senang dan senyum
Setelah ini coba bapak lakukan latihan
S : Iya
volley sesuai dengan jadwal yang telah O : Klien mau melakukan jadwal kita buat ya. Besok kita bertemu lagi
yang telah dibuat
ya pak, kita akan membahas tentang obat yang harus bapak minum, kita ngobrolnya besok disini saja ya pak. Jam 10.00 wib, apa bapak setuju.
“Baiklah kalau begitu, saya permisi 49
S : Iya
dulu ya pak..,bapak bisa lanjutkan istirahatnya. Sampai bertemu besok ya pak A : Tuk Tuk 2 tercapai ditunjukkan dengan klien mampu menyebutkan kemampuan yang dimilikinya dan memperagakannya
P : lanjutkan Tuk Tuk 3
STRATEGI PELAKSANAAN PELA KSANAAN TINDAKAN KEPERAWA KEPERAWATAN
Hari/tanggal : Kamis , 03-01-2013 Ruangan : Murai B Pertemuan ke : 3
Nama klien No. medrek Kelompok
: Tn. A : : kelompok 3
A. Proses keperawatan 1. Kondisi klien
Klien tampak lebih baik dan bersemangat. Pasien mengatakan kalau ia seorang polisi. 2. Diagnose keperawatan
Peru Peruba baha han n pros proses es pikir pikir
: Wah Waham am kebes kebesar aran an..
3. Tujuan khusus -
Mengajarkan dan melatih cara minum obat yang benar
-
Menjelaskan efek samping dan jenis-jenis obat
-
Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar.
4. Tindakan keperawatan -
Diskusikan bersama klien tentang obat yang dia minum 50
-
Ajarkan klien mengetahui efek sampng dan kegunaan obat yang di minum
-
Bantu klien menggunkan obat dengan prinsip 5 benar
B. Strategi komunikasi 1. Orientasi
Selamat pagi pak. Apa masih ingat dengan saya ? ya benar pak. Bagaimana keadaan hari ini pak ? apa sudah dicoba latihan volleynya ? bagus sekali. Semalam tidurnya nyenyak pak ? sesuai dengan janji nkita kemarin pak, hari ini kita akan membicarakan tentang obat yang bapak minum. Dimana kita mau berbincang- bincang pak ? bagaimana kalau disini saja ? Berapa lama kita berbincang- bincang pak ? 15 atau 20 menit ?
2. Fase kerja
Bapak ada berapa macam obat yang bapak minum? jam berapa saja obatnya diminum ? Bapak perlu minum obat agar bapak cepat sembuh, pikiran bapak jadi tenang, tidurnya juga tenang. Kalau bapak tidak minum obat nanti skait bapak akan kambuh.Obatnya ada tiga macam pak. Yang warna orange CP2 gunanya agar tenang. Yang putih ini namanya THP gunanya agar rileks, dan merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikirannya jadi teratur. Semua I ni diminum 3 kali sehari jam 7 pagi. Jam 1 siang dan jam 7 malam. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering. Untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum. Sebelum minum obat ini bapak harus mengecek dulu label dikotak obay apakah bener nama bapak tertulis disitu, berapa dosis atau butir yang harus diminum. Jam berapa saja harus diminum. Baca juga apakah apaka h obatnya suda benar. 51
Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besra harus diminum dalam waktu yang lama. Agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter
3. Fase terminasi
Bagaiman perasaan bapak setelah kita bercakap- cakap tentang obat yang bapak minum ? nah sekarang coba bapak ulangi lagi apa saja macam obat yang bapak minum, minum, keuntungan minum obat dan kerugian kerugian apabila minum obat ? dan jam berapa saja bapak harus minum obatanya ? Mari kita ,masukkan kedalam jadwal kegiatan bapak ya ? jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan minta obatnya pada suster. Jadwal yang telah kita buat kemarin lanjutkan ya pak. Bapak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadwal kegiatan yang telah dilaksanakan Bagaimana kalau sepertia biasa, jam 10.00wib dan di tempat yang sama ? Bapak setuju ? sampai besok ya pak.
52
Implementasi dan Evaluasi Hari/tanggal Kamis
Implementasi
Evaluasi
Selamat pagi pak.
S : Pagi.
03-01-13
O : Kontak mata ( + ) Masih ingat dengan saya pak.
S : Masih. O : Klien masih ingat dengan perawat
Bagaimana keadaannya hari ini.
S : Baik O:Kontak mata(+), Klien tampak senang
Apa sudah bpk coba latihan main
S : Sudah.
volleynya pak. Bagus sekali pak. Sesuai dengan
S : Iya, Terserah mau berapa lama
janji kita kemaren pak. Hari ini kita
O : Klien senyum dan mau berbincang-
akan membicarakan tentang obat
bincang dengan perawat
yang bapak minum, dimana kita mau berbincang-bincang pak, bagaimana kalau disini saja pak, kita ngobrolnya selama 15 menit ya pak, apa bapak setuju.
“Bapak, ada berapa macam obat
S : Ada 3 macam. Orange, putih, merah
yang bapak minum, warna apa aja pak,
jambu. O : Klien mampu menyebutkan berapa
53
macam obat yang ia minum dan warna obatnya
“Bapak tau nggak fungsi obat yang
S : Tidak tau.
bapak minum untuk apa dan
O : Klien tidak tau fungsi obat yang ia
namanya apa.
minum
Obat yang bapak minum ada 3
S : Iya
macam, yang warna orange namanya
O : Klien memperhatikan perawat saat
CPZ gunanya agar tenang., yang
menjelaskan obat yang ia minum dan
putih ini namanya THP gunanya agar
fungsi obat
Rileks, dan yang merah jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi tenang, semua ini diminum 3 kali sehari. Bila nanti setelah minum obat mulut bapak terasa kering, untuk membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum. Sebelum minum obat ini bapak harus mengecek dulu label dikotak obat apakah benar nama bapak tertulis disitu. Berapa butir yang harus diminum, jam berapa harus diminum, baca juga apakah nama obatnya sudah benar bena r. Obatobat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus diminum dalam waktu yang lama, agar tidak kambuh lagi sebaiknya bapak tidak menghentikan sendiri obat yang harus diminum sebelum 54
berkonsultasi dengan dokter.
“Bagaimana perasaan bapak setelah
S : Senang.
kita bercakap-cakap.
O : Klien tampak senang dan tersenyum
“Nah sekarang coba bapak ulangi
S : Saya minum obat 3 x sehari,
apa yang saya jelaskan tadi.
war warnany nanyaa
mera merah h
muda, uda,
puti putih, h,
orange “Kita masukkan dalam jadwal
O : Klien mampu menjelaskan obat
kegiatan bapak ya? Jangan lupa
yang ia minum
minum obatnya, jadwal yang kita buat kemaren dilanjutkan ya
S : Iya
pak.besok kita bertemu lagi untuk
O : Klien Klien mau memasukka memasukkan n kegiata kegiatan n
melihat jadwal kegiatan yang telah
minum obat dalam jadwal yang telah
dilaksanakan. Kita bertemu lagi
dibuat
besok disini jam 10.00 wib. Bapak setuju ?, baiklah pak, bapak bisa istirahat lagi. A
: Tuk 3 tercap tercapai ai,, ditand ditandai ai denga dengan n klien mampu menjelaskan fungsi obat
yang
diminum
dan
kerugi kerugianny annyaa apabil apabilaa tidak tidak patuh patuh minum obat
P:
55
pantau penerapan sp 3
BAB IV PEMBAHASAN
Setelah melakukan asuhan keperawatan jiwa pada TN.A dengan gangguan isi pikir : Waham kebesaran selama 7 hari mulai pada tanggal 02 Januari 2013 sampai 09 Januari 2013. Dalam Dalam melaks melaksanak anakan an asuhan asuhan kepera keperawat watan an dilahan dilahan prakte praktek k ada bebera beberapa pa perbeda perbedaan an yang ditemukan kurang sesuai dengan konsep teori yang ada. Oleh karena itu pada BAB IV ini penulis berusaha akan membahasnya membaha snya yang y ang meliputi semua tahapan proses yang dimulai dari pengkajian sampai evaluasi keperawatan. 1. Pengkajian
Pada proses pengkajian penulis memperoleh data dengan menggunakan metode wawancara baik dengan klien secara langsung, keluarga dan orang terdekat. Selain itu juga penulis memperoleh data dari, observasi langsung dengan klien dan laporan kesehatan klien atau status klien diruang rawat inap. Selama melakukan pengkajian penulis tidak banyak menemukan hambatan yang berarti dalam memperoleh data tentang klien. Hal ini dikarenakan adanya kerjasama antar klien, keluarga, orang terdekat klien dan tim kesehatan lainnya.
56
Hasil pengkajian pada TN.A ditemukan data bahwa penyebab klien masuk ke Rumah Rumah Sakit Sakit Jiwa Jiwa Soepra Soeprapto pto Daerah Daerah Bengkul Bengkulu u ialah ialah dimana dimana klien klien mengala mengalami mi ganggua gangguan n isi pikir : Waham kebesaran. kebesaran. Hal ini disebab disebabkan kan karena karena ada masala masalah h tentang cita-cita yang tidak tercapai untuk menjadi anggota polisi . Dimana klien sangat sangat mendam mendambaka bakan n sebagai sebagai anggota anggota polisi polisi namun namun klien klien mengal mengalami ami hambat hambatan an dalam mengikuti tes polisi sebanyak dua kali namun klien mengalami kegagalan sehingga klien mengalami frustasi dari itu juga klien tidak mendapatkan dukungan dari dari kedua kedua orang orang tuanya, tuanya,ora orang ng tua klien klien lebih lebih menduku mendukung ng klien klien untuk untuk menjad menjadii seorang guru tapi klien menolaknya dan klien masih berabisi untuk menjadi polisi tapi orang tua klien tidak mengizinkan klien untuk ikut tes yang ketiga kalinya dengan alasan klien sudah mengikuti tes polisi sebanyak dua kali tapi hasilnya gagal sehingga orang tuanya trauma. Dari kegagalan yang dialami sebanyak dua kali itu sangat membuat klien terpukul dan frustasi berat sehingga timbul prilaku-prilaku yang menyipang dari klien seperti klien sering menyendiri, mengamuk tanpa ada sebab sebab,s ,ser erin ing g meng mengak aku u seba sebagai gai angg anggota ota polis polisii dan klie klien n seri sering ng mengh menghen enti tika kan n kendaraan bermotor yang melitas di depan rumahnya karena klien merasa sebagai anggota polisi. Hal ini sesuai dengan konsep teori yang dikemukakan oleh Ade, 2011 dimana tanda-t tanda-tanda anda waham waham ialah: ialah: Menola Menolak k makan, makan, tidak tidak ada perhat perhatian ian perawa perawatan tan diri, diri, eksp ekspre resi si
waja wajah h
sedi sedih/ h/ge gemb mbir ira/ a/ke keta taku kuta tan, n,
gera geraka kan n
tida tidak k
terk terkon ontr trol ol,,
muda mudah h
tersinggung, isi pikiran tidak sesuai dengan kenyataan, tidak bisa membedakan antara kenya kenyata taan an dan dan buka bukan n kenya kenyata taan an,, meng menghi hind ndar arii dari dari oran orang g lain lain,, mendo mendomi minas nasii Pembicaran, dan berbicara kasar. kasar.
57
Faktor predisposisi predisposisi dan faktor presipitasi presipitasi pada klien TN.A diatas tidak semuanya semuany a sesuai dengan konsep teori yang penulis buat. Sedangkan pada faktor predisposisi predisposisi dan faktor presipitasi presipitasi yang penulis buat yang bersumber dari buku Ade, 2011 disebabkan oleh faktor perkembangan, faktor sosial budaya, faktor psikologis, faktor biologis, faktor genetik, genetik, dan faktor biokimia. Pada klien TN.A waham yang timbul disebabkan oleh oleh faktor faktor psikol psikologi ogis, s, koping koping indivi individu du yang tidak tidak efekti efektif, f, dimana dimana klien klien kurang kurang mendapat mendapat dukungan yang kuat kuat dan baik dari keluarga keluarga maupun maupun lingkungan lingkungan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi klien. Pada perubahan perilaku pada saat pengkajian pengkajian tidak semua data ditemukan yang sesuai sesuai dengan konsep teori. teori. Pada pengkajian pengkajian konsep diri yang sesuai sesuai dengan konsep teori yang bersumber dari Depkes RI 1994 ialah pada harga diri dimana klien selalu tampak diam dan tidak percaya diri, terkadang pandangan mata hanya fokus pada satu arah arah saja saja dan klien klien tidak tidak mau berbin berbincang cang pada orang orang sekita sekitarr. Sedangk Sedangkan an pada pengkajian status mental yang sesuai dengan konsep teori ialah pembicaraan lambat dan pelan, aktivitas motorik yang kurang aktif atau tidak kooperatif, tidak kooperatif, alam perasaan perasaan yang selalu tampak sedih terkadang mengamuk, afek yang labil, klien yang tidak dapat menceritakan masalahnya dengan baik dengan perawat atau keluarga, interaksi selama selama wawanca wawancara ra klien klien hanya hanya menjaw menjawab ab seperl seperlunya unya saja saja dengan dengan nada pelan, pelan, persepsi klien yang beranggapan ada yang datang dan mengajak berbicara dengan klien, tingkat kesadaran klien yang tidak dapat mengingat waktu, tempat, kemampuan klien yang tidak dapat mengambil keputusan keputusan sendiri sendiri atau menilai menilai dan daya tilik diri yang mana klien tidak merasa ia sakit.
58
Sedangkan Sedangkan data yang tidak sesuai sesuai dengan konsep teori teori ialah pada pemeriksaa pemeriksaan n fisik, dimana ditemukan Tekanan darah yang normal, Nadi yang normal, Suhu tubuh yang normal, dan Pernafasan yang normal. Sedangkan pada konsep teorinya ialah data pemeriksaan fisik abnormal, misalnya pada tekanan darah yang meningkat, nadi meningkat, hal ini dikarenakan klien selalu menolak makan, kadang-kadang klien labil. 2. Diagnosa Keperawatan Pada konsep teori yang penulis buat bersumber dari Ade, 2010 dan farida terdapat 4 diagnosa keperawatan yaitu: a) Resiko tinggi prilaku kekerasan b) Perubahan proses fikir : waham kebesaran c) Isolasi sosial d) Harga diri rendah kronis
Pada studi kasus penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan yang sesuai dengan konsep konsep teori yaitu: Resiko tinggi tinggi prilaku kekerasan, kekerasan, perubahan perubahan proses fikir : waham kebesa kebesaran ran,, isolas isolasii sosial sosial,, harga harga diri diri rendah rendah kronis kronis.. Dari Dari 4 diangno diangnosa sa yang penuli penuliss temuakan 1 diagnosa yang dapat di angkat dikarenakan keterbatasan waktu.diagnosa yang dapat diangkat yaitu : gangguan proses fikir : waham kebesaran. 3. Intervensi keperawatan
59
Penyusunan intervensi keperawatan keperawatan yang dilakukan dilakukan oleh penulis penulis berdasarkan berdasarkan diagnosa yang penulis temukan dan disesuaikan berdasarkan kebutuhan klien. Tujuan dan kriteria hasil serta prioritas masalah perencanaan yang penulis ambil diantaranya : a. Diagnos a. Diagnosaa gangguan proses pikir : waham kebesaran intervensi yang penulis buat ialah : bina hubungan saling percaya dengan keluarga (berkenalan, kontrak waktu dan menjelaskan tujuan pertemuan), tunjukan sikap menerima keyakinan klien tanpa sikap mend menduk ukun ung, g,
tida tidak k
memb memban anta tah/ h/me meny nyan angk gkal al
keya keyaki kina nan n
klie klien. n.
bant bantu u
klie klien n
untu untuk k
menghubungkan keyakinan yang salah dengan peningkatan kecemasan, fokus dan kuatkan realita, bantu dan dukung klien dalam mengungkapkan secara verbal . 4. Implementasi keperawatan Pelaks Pelaksanaa anaan n tindak tindakan an keperaw keperawata atan n yang dilakuk dilakukan an oleh oleh penulis penulis secara secara nyata nyata langsung kepada klien TN. A, merupakan realisasi dari intervensi keperawatan yang sesuai dengan konsep teori yang dilaksanakan selama 7 hari secara bertahap, spesifik dan akurat. akurat. Hal ini dimaks dimaksudka udkan n agar penerap penerapann annya ya sesuai sesuai dengan dengan tujuan tujuan yang dicapai dicapai.. Intervensi yang paling utama penulis lakukan ialah membina hubungan saling percaya dengan menggunakan teknik komunikasi terapeutik yang merupakan kiat keperawatan jiwa), menunjukan sikap menerima keyakinan klien tanpa sikap mendukung, tidak memban membantah/ tah/men menyang yangkal kal keyaki keyakinan nan klien. klien. Membant Membantu u klien klien untuk untuk menghu menghubung bungkan kan keyak keyakin inan an yang yang sala salah h , memf memfok okus us dan menguat menguatkan kan pada
real realit ita, a, memb membant antu u dan dan
mendukung klien dalam mengungkapkan secara verbal perasaan emosinya. Membantu Membantu dan mendorong mendorong klien dalam mengontrol mengontrol emosinya, emosinya, mendiskusika mendiskusikan n dengan anggota keluarganya tentang masalah yang dihadapinya oleh klien, memberi
60
pujian atas apa yang sudah dilakukan oleh klien dan melakukan Sp pada klien,hanya SP keluarga yang tidak penulis lakukan dikarenakan keluarga klien tidak ada. 5. Evaluasi keperawatan Selama 7 hari penelitian, penulis menemukan 4 diagnosa keperawatan yang berdasarkan konsep teori, dari 4 diangnosa yang ditemuakan hanya 1 diangnosa yang penulis angkat yaitu gangguan proses fikir : waham kebesaran k ebesaran hal tersebut karena keterbatasan waktu. a. Gangguan isi pikir : waham kebesaran, kebesaran, masalah tercapai sebagian hal ini dikarenakan
pada diagnosa ini SP 4 keluarga belum dapat terlaksanakan.
61
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan
Wah aham am ad adal alah ah Ke Keya yaki kina nan n te terh rhada adap p se sesu suat atu u ya yang ng sa sala lah h da dan n se seca cara ra ku kukuh kuh dipertahankan walaupun tidak diyakini oleh orang lain dan bertentangan dengan realita normal. Penyebab secara umum dari waham adalah gannguan konsep diri : harga diri rendah. Harga diri rendah dimanifestasikan dengan perasaan yang negatif terhadap diri sendir sendiri, i, termas termasuk uk hilang hilangnya nya percaya percaya diri diri dan harga harga diri, diri, merasa merasa gagal gagal mencapai mencapai keinginan. Ada kecenderungan hubungan di dalam keluarganya yang tidak harmonis ditandai dengan kekacauan, tidak berperasaan, dingin. Saat ini, kebermaknaan keadaan keluarga seperti ini sebagai etiologi belum pasti. mekanisme pertahanan spesifik yang digunakan oleh pasien biasanya penyangkalan, proyeksi, dan regresi.
B. Saran
62
Dala Dalam m memb member erik ikan an asuha asuhan n kepe kepera rawat watan an klie klien n denga dengan n Waham, aham, henda hendakn knya ya dilaku dilakukan kan kontak yang sering sering dan singkat singkat
dengan dengan memodi memodifik fikasi asinya nya berdas berdasark arkan an
kemampuan dan kebutuhan klien. Selain itu tidak mendukung dan tidak menyangkal isi wahamnya. Terapi aktifitas aktifitas kelompok kelompok (TAK) (TAK) hendaknya hendaknya dilakukan dilakukan secara rutin dan teratur teratur karena merupakan suatu terapi yang dapat mempercepat proses penyembuhan. (dapat memutuskan stimulus internal klien dengan memberikan stimulus eksternal). DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI. 2000. Keperawatan Jiwa : teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jiwa. Jakarta : Depkes RI Keliat, B. A. 1999. ProsesKesehatan 1999. ProsesKesehatan Jiwa. Jiwa. Edisi 1. Jakarta : EGC. Stuart, G. W. dan Sundeen, S. J. 1995. Buku 1995. Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jiwa. Terjemahan dari Pocket Guide to Psyciatric Nursing , oleh Achir yani S. Hamid. Jakarta : EGC.
63