ASUHAN KEPERAWATAN DENGAN POST OP TONSILITIS AKUT
BAB I PENDAHULUAN
1.
LATAR BELAKANG
Tonsil dikenal di masyarakat sebagai penyakit amandel, merupakan penyakit yang sering di jump jumpai ai di masy masyar araka akatt seba sebagi gian an besa besarr terj terjad adii pada pada anakanak-an anak ak.. Namun Namun tida tidak k menu menutu tup p kemungkinan terjadi pada orang dewasa, dan masih banyak masyarakat yang belum mengerti bahkan tidak tahu mengenai gejala-gejala yang timbul dari penyakit ini. Tonsil atau yang lebih sering dikenal dengan amandel adalah massa yang terdiri dari jaringan limfoid dan ditunjang oleh jaringan ikat dengan kriptus didalamnya, bagian organ tubuh yang berbentuk bulat lonjong melekat pada kanan dan kiri tenggorok. tenggorok. Organisme Organisme penyebabnya penyebabnya yang utama meliputi streptococcus atau staphylococcus (Charlene . !ee"es,#$$%&. Tonsillitis sendiri adalah inflamasi pada tonsila palatine yang disebabkan oleh infeki "irus atau bakteri. 'aat bakteri dan "irus masuk ke dalam tubuh melalui hidung atau mulut, tonsil berfungsi sebagai filter penyaring menyelimuti organisme yang berbahaya tersebut dengan selsel darah darah putih. putih. )al ini akan akan memicu memicu sistem sistem kekebal kekebalan an tubuh tubuh untuk untuk membent membentuk uk antibo antibody dy terhadap infeksi yang akan datang. Tetapi bila tonsil sudah tidak dapat menahan infeksi dari bakteri atau "irus tersebut maka akan timbul tonsillitis. *alam beberapa kasus ditemukan + macam tonsillitis, yaitu tonsillitis akut, tonsillitis membranosa, dan tonsillitis kronis. Oleh ka rena itu penting bagi perawat untuk mempelajari patofisiologi, manifestasi klinis, prosedur diagnostik dan asuhan keperawatan yang yan g komprehensif pada klien tonsilitis beserta keluarganya. erdasarkan dari latar belakang diatas maka penulis mencoba untuk mengangkat kasus dengan gangguan tonsillitis akut.
2.
TUJUAN PENULISAN
an husus husus 'iswa 'iswa mampu mampu menera menerapka pkan n masala masalah h serta serta hambat hambatan an yang yang timbul timbul dalam dalam member memberikan ikan asuhan asuhan keperawatan pada klien dengan Tonsilitis /kut.
Tujuan Tujuan 0mum 0mum a.
1amp 1ampu u mela melaks ksan anaka akan n pengk pengkaj ajia ian n seca secara ra meny menyel elur uruh uh pada pada klie klien n deng dengan an ton tonsi sill llit itis is..
b.
1ampu mengelompokan data dan menganalisa data yang didapat dari pengkajian
c.
1amp 1ampu u meng mengan anal alis isaa dan dan men menent entuk ukan an asa asala lah h kepe keperw rwat atan an pad padaa klie klien n ton tonsi sill llit itis is
d.
1amp 1ampu u meny menyus usun un pere perenca ncanaa naan, n, int inter er"e "ens nsi, i, dan dan impl implem ement entas asii untu untuk k menga mengata tasi si mas masal alah ah
keperawatan yang timbul pada klien tonsillitis e.
1amp 1ampu u meng menge" e"al aluas uasii tin tindak dakan an kep keper eraw awat atan an yang yang tela telah h dila dilaks ksana anaka kan n pada pada kli klien en den dengan gan
tonsillitis
3.
SISTEMATIKA PENULISAN
/dapun 'istematika 2enulisan /suhan eperawatan ini terdiri dari
BAB I : PENDAHULUAN %. 3atar elakang #. Tujuan 2enulisan +. 'istematika 2enulisan BAB II : TINJAUAN TEORI %. *efinisi pengertian #. 4tiologi +. lasifikasi 5. 2atofisiologi 6. 1anifestasi inik 7. omplikasi 8. 2enatalaksanaan 2engobatan 9. *iagnosa eperawatan :. ;nter"ensi BAB III : TINJAUAN KASUS KASUS %. 2engkajian a. iodata b. eluhan 0tama c. !iwayat esehatan 'ekarang d. !iwayat esehatan *ahulu e. !iwayat esehatan eluarga f. 2emeriksaan
+. /nalisa *ata 5. 2erumusan *iagnosa eperawatan 'esuai 2rioritas BAB IV : PEMBAHASAN BAB V : PENUTUP %. esimpulan #. 'aran DAFTAR PUSTAKA
BAB II TINJAUAN TEORI
1.
Penger!"n.
a.
Tonsilitis adalah suatu penyakit yang dapat sembuh sendiri berlangsung sekitar lima hari
dengan disertai disfagia dan demam (1egantara, ;mam, #$$7&. b.
Tonsilitis akut adalah radang akut yang disebabkan oleh kuman streptococcus beta
hemolyticus, streptococcus "iridons dan streptococcus pygenes, dapat juga disebabkan oleh "irus (1ansjoer, /. #$$$&. c.
Tonsilitis kronik merupakan hasil dari serangan tonsillitis akut yang berulang.
Tonsil tidak mampu untuk mengalami resolusi lengkap dari suatu serangan akut kripta mempertahankan bahan purulenta dan kelenjar regional tetap membesar akhirnya tonsil memperlihatkan pembesaran permanen dan gambaran karet busa, bentuk jaringan fibrosa, mencegah pelepasan bahan infeksi ('acharin, !.1. %::+&. d.
Tonsilitis adalah radang yang disebabkan oleh infeksi bakteri kelompok / streptococcus
beta hemolitik, namun dapat juga disebabkan oleh bakteri jenis lain atau oleh infeksi "irus ()embing, #$$5&. e.
Tonsilitis adalah suatu peradangan pada hasil tonsil (amandel&, yang sangat sering
ditemukan, terutama pada anak-anak (
Tonsilitis adalah inflamasi dari tonsil yang disebabkan oleh infeksi ()arnawatiaj, #$$7&.
2.
E!#$#g!.
1enurut /dams =eorge (%:::&, tonsilitis bakterialis supuralis akut paling
sering disebabkan oleh streptokokus beta hemolitikus grup /. a.
2neumococcus
b.
'taphilococcus
c.
)aemalphilus influen>a
d.
adang streptococcus non hemoliticus atau streptococcus "iridens.
1enurut ;skandar N (%::+&. akteri merupakan penyebab pada 6$ ? kasus. a.
'treptococcus hemoliticus grup /.
b.
'treptococcus "iridens.
c.
'treptococcus pyogenes.
d.
'taphilococcus.
e.
2neumococcus.
g.
@irus.
h.
/deno"irus.
i.
4C)O.
j.
@irus influen>a serta herpes.
1enurut
3.
K$"%!&!'"%!.
1acam-macam tonsillitis menurut ;mam 1egantara (#$$7& a.
Tonsillitis akut.
*isebabkan oleh streptococcus pada hemoliticus, streptococcus "iridians, dan streptococcus piogynes, dapat juga disebabkan oleh "irus. b.
Tonsilitis falikularis.
Tonsil membengkak dan hiperemis, permukaannya diliputi eksudat diliputi bercak putih yang mengisi kipti tonsil yang disebut detritus. *etritus ini terdapat leukosit, epitel yang terlepas akibat peradangan dan sisa-sisa makanan yang tersangkut. c.
Tonsilitis 3akunaris.
ila bercak yang berdekatan bersatu dan mengisi lacuna (lekuk-lekuk& permukaan tonsil. d.
Tonsilitis 1embranosa (Septis Sore Throat).
ila eksudat yang menutupi permukaan tonsil yang membengkak tersebut menyerupai membran. 1embran ini biasanya mudah diangkat atau dibuang dan berwarna putih kekuning-kuningan. e.
Tonsilitis ronik.
Tonsillitis yang berluang, faktor predisposisi rangsangan kronik (rokok, makanan& pengaruh cuaca, pengobatan radang akut yang tidak adekuat danhygiene mulut yang buruk.
(.
P"#&!%!#$#g!.
1enurut ;skandar N (%::+&, patofisiologi tonsillitis yaitu uman menginfiltrasi lapisan epitel, bila epitel terkikis maka jaringan limfoid superficial mengadakan reaksi. Terdapat pembendungan radang dengan infiltrasi leukosit poli morfonuklear. 2roses ini secara klinik tampak pada korpus tonsil yang berisi bercak kuning yang disebut detritus. *etritus merupakan kumpulan leukosit, bakteri dan epitel yang terlepas, suatu tonsillitis akut dengan detritus disebut tonsillitis lakunaris, bila bercak detritus berdekatan menjadi satu maka terjadi tonsillitis lakonaris. ila bercak melebar, lebih besar lagi sehingga terbentuk membran semu (2seudomembran&, sedangkan pada tonsillitis kronik terjadi karena proses radang berulang maka epitel mukosa dan jaringan limfoid terkikis. 'ehingga pada proses penyembuhan, jaringan limfoid diganti jaringan parut. aringan ini akan mengkerut sehingga ruang antara kelompok melebar (kriptus& yang akan diisi oleh detritus, proses ini meluas sehingga menembus kapsul dan akhirnya timbul perlengkapan dengan jaringan sekitar fosa tonsilaris. 2ada anak proses ini disertai dengan pembesaran kelenjar limfe submandibula.
).
M"n!&e%"%! K!n!'.
1enurut 1egantara, ;mam #$$7 =ejalanya berupa nyeri tenggorokan (yang semakin parah jika penderita menelan& nyeri seringkali dirasakan ditelinga (karena tenggorokan dan telinga memiliki persyarafan yang sama&. =ejala lain a.
*emam.
b.
Tidak enak badan.
c.
'akit kepala.
d.
1untah.
1enurut 1ansjoer, / (%:::& gejala tonsilitis antara lain a.
2asien mengeluh ada penghalang di tenggorokan.
b.
Tenggorokan terasa kering.
c.
2ersarafan bau.
d.
2ada pemeriksaan tonsil membesar dengan permukaan tidak rata, kriptus membesar dan
terisi detritus.
e.
Tidak nafsu makan.
f.
1udah lelah.
g.
Nyeri abdomen.
h.
2ucat.
i.
3etargi.
j.
Nyeri kepala.
k.
*isfagia (sakit saat menelan&.
l.
1ual dan muntah.
=ejala pada tonsillitis akut a.
!asa gatal kering di tenggorokan.
b.
3esu.
c.
Nyeri sendi.
d.
Odinafagia.
e.
/noreksia.
f.
Otalgia.
g.
'uara serak (bila laring terkena&.
h.
Tonsil membengkak.
1enurut Smelizer, Suzanne (2000) =ejala yang timbul sakit tenggorokan, demam, ngorok, dan kesulitan menelan.
1enurut Hembing, (2002) : a.
*imulai dengan sakit tenggorokan yang ringan hingga menjadi parah, sakit saat menelan,
kadang-kadang muntah. b.
Tonsil bengkak, panas, gatal, sakit pada otot dan sendi, nyeri pada seluruh badan,
kedinginan, sakit kepala dan sakit pada telinga. c.
2ada tonsilitis dapat mengakibatkan kekambuhan sakit tenggorokan dan keluar nanah
pada lekukan tonsil.
*.
K#+,$!'"%!. omplikasi tonsilitis akut dan kronik menurut 1ansjoer, / (%:::&, yaitu
a.
/bses pertonsil.
Terjadi diatas tonsil dalam jaringan pilar anterior dan palatum
mole, abses ini terjadi beberapa hari setelah infeksi akut dan biasanya disebabkan oleh streptococcus group /. b.
Otitis media akut.
;nfeksi dapat menyebar ke telinga tengah melalui tuba auditorius
(eustochi& dan dapat mengakibatkan otitis media yang dapat mengarah pada ruptur spontan gendang telinga. c.
1astoiditis akut.
!uptur spontan gendang telinga lebih jauh menyebarkan infeksi ke
dalam sel-sel mastoid. d.
3aringitis
e.
'inusitis
f.
!hinitis
-.
Pen""$"'%"n""n Peng#/""n.
2enatalaksanaan tonsilitis secara umum, menurut
ika penyebabnya bakteri, diberikan antibiotik peroral (melalui mulut& selama %$ hari,
jika mengalami kesulitan menelan, bisa diberikan dalam bentuk suntikan. b.
2engangkatan tonsil (tonsilektomi& dilakukan jika
%&
Tonsilitis terjadi sebanyak 8 kali atau lebih tahun.
#&
Tonsilitis terjadi sebanyak 6 kali atau lebih tahun dalam kurun waktu # tahun.
+&
Tonsilitis terjadi sebanyak + kali atau lebih tahun dalam kurun waktu + tahun.
5&
Tonsilitis tidak memberikan respon terhadap pemberian antibiotik.
1enurut 1ansjoer, / (%:::& penatalaksanan tonsillitis adalah a.
2enatalaksanaan tonsilitis akut
%&
/ntibiotik golongan penicilin atau sulfanamid selama 6 hari dan obat kumur atau obat
isap dengan desinfektan, bila alergi dengan diberikan eritromisin atau klindomisin. #&
/ntibiotik yang adekuat untuk mencegah infeksi sekunder, kortikosteroid untuk
mengurangi edema pada laring dan obat simptomatik. +&
2asien diisolasi karena menular, tirah baring, untuk menghindari komplikasi kantung
selama #-+ minggu atau sampai hasil usapan tenggorok +A negatif. 5&
2emberian antipiretik.
b.
2enatalaksanaan tonsilitis kronik
%&
Terapi lokal untuk hygiene mulut dengan obat kumur hisap.
#&
Terapi radikal dengan tonsilektomi bila terapi medikamentosa atau terapi konser"atif
tidak berhasil.
Tonsilektomi menurut
2erawatan 2rabedah.
*iberikan sedasi dan premedikasi, selain itu pasien juga
harus dipuasakan, membebaskan anak dari infeksi pernafasan bagian atas. b.
Teknik 2embedahan.
/nestesi umum selalu diberikan sebelum pembedahan,
pasien diposisikan terlentang dengan kepala sedikit direndahkan dan leher dalam keadaan ekstensi mulut ditahan terbuka dengan suatu penutup dan lidah didorong keluar dari jalan. 2enyedotan harus dapat diperoleh untuk mencegah inflamasi dari darah. Tonsil diangkat dengan diseksi quillotine. 1etode apapun yang digunakan penting untuk mengangkat tonsil secara lengkap. 2erdarahan dikendalikan dengan menginsersi suatu pak kasa ke dalam ruang post nasal yang harus diangkat setelah pembedahan. 2erdarahan yang berlanjut dapat ditangani dengan mengadakan ligasi pembuluh darah pada dasar tonsil. c.
2erawatan 2aska-bedah
%&
erbaring ke samping sampai bangun kemudian posisi mid fowler.
#&
1emantau tanda-tanda perdarahan
a&
1enelan berulang.
b&
1untah darah segar.
c&
2eningkatan denyut nadi pada saat tidur.
+&
*iet
a&
1emberikan cairan bila muntah telah reda
(%&
1endukung posisi untuk menelan potongan makanan yang besar (lebih nyaman dari ada
kepingan kecil&. (#&
)indari pemakaian sedotan ( suction dapat menyebabkan perdarahan&.
b&
1enawarkan makanan
(%&
4s crem, crustard dingin, sup krim, dan jus.
(#&
!efined sereal dan telur setengah matang biasanya lebih dapat dinikmati pada pagi hari
setelah perdarahan. (+&
)indari jus jeruk, minuman panas, makanan kasar, atau banyak bumbu selama % minggu.
c&
1engatasi ketidaknyamanan pada tenggorokan
(%&
1enggunakan ice color (kompres es& bila mau
(#&
1emberikan anakgesik (hindari aspirin&
(+&
1elaporkan segera tanda-tanda perdarahan.
(5&
1inum #-+ literhari sampai bau mulut hilang.
d&
1engajari pasien mengenal hal berikut
(%&
)indari latihan berlebihan, batuk, bersin, berdahak dan menyisi hidung segera selama %-#
minggu. (#&
Tinja mungkin seperti teh dalam beberapa hari karena darah yang tertelan.
(+&
Tenggorokan tidak nyaman dapat sedikit bertambah antara hari ke-5 dan ke-9 setelah
operasi.
0.
D!"gn#%" Ke,er"""n.
*iagnosa keperawatan yang mungkin muncul a.
2re Operasi.
%&
erusakan menelan berhubungan dengan proses inflamasi.
#&
Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
+&
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh.
5&
)ipertermi berhubungan dengan proses penyakit.
6&
Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman.
b.
2ost Operasi.
%&
Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
#&
!esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur in"asif.
+&
urang pengetahuan tentang diet berhubungan dengan kurang informasi.
.
Ineren%!.
2re Operasi *A %
erusakan menelan berhubungan dengan proses inflamasi.
NOC 2erawatan *iri 1akan Tujuan 'etelah dlakukan tindakan keperawatan terapi menelan selama + A#5 jam diharapkan tidak ada masalah dalam makan dengan skala 5 sehingga kerusakan menelan dapat diatasi. riteria hasil a.
!eflek makan
b.
Tidak tersedak saat makan
c.
Tidak batuk saat menelan
d.
0saha menelan secara normal
e.
1enelan dengan nyaman
'kala %&
'angat bermasalah
#&
Cukup bermasalah
+&
1asalah sedang
5&
'edikit bermasalah
6&
Tidak ada masalah
N;C
Terapi menelan
;nter"ensi a.
2antau gerakan lidah klien saat menelan
b.
)indari penggunaan sedotan minuman
c.
antu pasien untuk memposisikan kepala fleksi ke depan untuk menyiapkan menelan.
d.
3ibatkan keluarga untuk memberikan dukungan dan penenangan pasien selama makan
minum obat.
*A #
Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
NOC ontrol Nyeri Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nyeri selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah dalam nyeri dengan skala 5 sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang. riteria hasil a.
1engenali faktor penyebab.
b.
1engenali serangan nyeri.
c.
Tindakan pertolongan non analgetik
d.
1engenali gejala nyeri
e.
1elaporkan kontrol nyeri
'kala %&
4kstream.
#&
erat.
+&
'edang.
5&
!ingan.
6&
Tidak /da.
N;C
1enejemen Nyeri
;nter"ensi a.
3akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. b.
/jarkan teknik non farmakologi dengan distraksi latihan nafas dalam.
c.
erikan analgesik yang sesuai.
d.
Obser"asi reaksi non "erbal dari ketidanyamanan.
e.
/njurkan pasien untuk istirahat.
*A +
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
NOC Flui balance Tujuan
'etelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nutrisi selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah nutrisi dengan skala 5 sehingga ketidak seimbangan nutrisi dapat teratasi. riteria hasil a.
/danya peningkatan sesuai tujuan
b.
ideal sesuai tinggi badan
c.
1ampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
d.
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi.
'kala %&
Tidak pernah dilakukan
#&
arang dilakukan
+&
adang-kadang dilakukan
5&
'ering dilakukan
6&
'elalu dilakukan
N;C
1anajemen nutrisi
a.
erikan makanan yang terpilih
b.
aji kemampuan klien untuk mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan
c.
erikan makanan sedikit tapi sering
d.
erikan makanan selagi hangat dan dalam bentuk menarik.
*A 5
)ipertermi berhubungan dengan proses penyakit
NOC Termoregulasi Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan fe"er treatment selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah dalam suhu tubuh dengan skala 5 sehingga suhu tubuh kembali normal atau turun. riteria hasil a.
'uhu tubuh dalam rentang normal
b.
'uhu kulit dalam batas normal
c.
Nadi dan pernafasan dalam batas normal.
'kala %&
4kstrem
#&
erat
+&
'edang
5&
!ingan
6&
Tidak ada
N;C
Fe!er Treatment
a.
1onitor suhu sesering mungkin
b.
1onitor warna, dan suhu kulit
c.
1onitor tekanan darah, nadi, dan pernafasan.
d.
1onitor intake dan output
e.
erikan pengobatan untuk mengatasi penyebab demam.
*A 6
Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman
NOC ontrol Cemas Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan pengurangan cemas selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah dengan kecemasan dengan skala 5 sehingga rasa cemas dapat hilang atau berkurang. riteria hasil a.
/nsietas berkurang
b.
1onitor intensitas kecemasan
c.
1encari informasi untuk menurunkan kecemasn
d.
1emanifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada
'kala %&
Tidak pernah dilakukan.
#&
arang dilakukan.
+&
adang-kadang dilakukan.
5&
'ering dilakukan.
6&
'elalu dilakukan.
N;C 2engurangan Cemas a.
'ediakan informasi yang sesungguhnya meliputi diagnosis, treatmen dan prognosis.
b.
Tenangkan anak pasien.
c.
aji tingkat kecemasan dan reaksi fisik pada tingkat kecemasan. (takhikardi, eskpresi
cemas non "erbal& d.
erikan pengobatan untuk menurunkan cemas dengan cara yang tepat.
e.
;nstruksikan pasien untuk melakukan teknik relaksasi
2ost Operasi *A 7
Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
NOC 3e"el Nyeri
Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan manejemen nyeri selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah tentang nyeri dengan skala 5 sehingga nyeri dapat hilang atau berkurang. riteria hasil a.
1elaporkan nyeri
b.
c.
3amanya nyeri
d.
4kspresi wajah terhadap nyeri
'kala %&
Tidak pernah dilakukan
#&
arang dilakukan
+&
adang dilakukan
5&
'ering dilakukan
6&
'elalu dilakukan
N;C 1enejemen Nyeri ;nter"ensi a.
3akukan pengkajian nyeri secara komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi,
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi. b.
/jarkan teknik non farmakologi dengan distraksi latihan nafas dalam.
c.
erikan analgesik yang sesuai.
d.
Obser"asi reaksi non "erbal dari ketidanyamanan.
e.
Tingkatkan istirahat pasien.
*A 8
!esiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif.
NOC ontrol ;nfeksi Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan kontrol infeksi selama + A #5 jam diharapkan tidak ada infeksi dengan skala 5 sehingga resiko infeksi tidak terjadi. riteria hasil a.
*apat memonitor faktor resiko
b.
*apat memonitor perilaku indi"idu yang menjadi faktor resiko
c.
1engembangkan keefektifan strategi untuk mengendalikan infeksi.
d.
1emodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko.
eterangan 'kala %&
Tidak pernah menunjukkan
#&
arang menunjukkan
+&
adang menunjukkan
5&
'ering menunjukkan
6&
'elalu menunjukkan
N;C ontrol ;nfeksi a.
/jarkan teknik mencuci tangan dengan benar.
b.
=unakan sabun anti mikroba untuk cuci tangan.
c.
3akukan perawatan aseptik pada semua jalur ;@.
d.
3akukan teknik perawatan luka yang tepat.
*A 9
urang pengetahuan berhubungan dengan kurang mengenal informasi.
Tujuan 'etelah dilakukan tindakan keperawatan pengajaran pengobatan selama + A #5 jam diharapkan tidak ada masalah dengan kurang pengetahuan dengan skala 5 sehingga pengetahuan pasien dan keluarga dapat bertambah
NOC "no#lege: *iet a.
1enyebutkan keuntungan dan diet yang
b.
1enyebutkan makanan-makanan yang diperbolehkan
c.
1enyebutkan makanan-makanan yang dilarang.
eterangan % Tidak mengetahui # Terbatas pengetahuannya + 'edikit mengetahui 5 anyak pengetahuannya 6 ;ntensif atau mengetahuinya secara kompleks N;C
2engajaran 2engobatan
a.
elaskan kepada anak dan orang tua tentang tujuan obat.
b.
;nformasikan kepada anak akibat tidak minum obat.
c.
/jarkan anak untuk minum obat sesuai dnegan dosis.
d.
;nformasikan kepada anak dan keluarga tentang efek samping.
E"$4"%!
*A %
erusakan menelan berhubungan dengan proses inflamasi. 'kala
a.
!eflek makan 5
b.
Tidak tersedak saat makan 5
c.
Tidak batuk saat menelan 5
d.
0saha menelan secara normal 5
e.
1enelan dengan nyaman 5
*A #
Nyeri akut berhubungan dengan pembengkakan jaringan tonsil.
a.
1engenali faktor penyebab. 5
b.
1engenali serangan nyeri. 5
c.
Tindakan pertolongan non analgetik 5
d.
1engenali gejala nyeri 5
e.
1elaporkan kontrol nyeri 5
*A +
etidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia.
a.
/danya peningkatan sesuai tujuan 5
b.
ideal sesuai tinggi badan 5
c.
1ampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi 5
d.
Tidak ada tanda-tanda malnutrisi. 5
*A 5
)ipertermi berhubungan dengan proses penyakit
a.
'uhu tubuh dalam rentang normal 5
b.
'uhu kulit dalam batas normal 5
c.
Nadi dan pernafasan dalam batas normal 5
*A 6
Cemas berhubungan dengan rasa tidak nyaman
a.
/nsietas berkurang 5
b.
1onitor intensitas kecemasan 5
c.
1encari informasi untuk menurunkan kecemasn 5
d.
1emanifestasi perilaku akibat kecemasan tidak ada 5
*A 7
Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah, diskontinuitas jaringan.
a.
1elaporkan nyeri 5
b.
c.
3amanya nyeri 5
d.
4kspresi wajah terhadap nyeri 5
*A 8
!esiko infeksi berhubungan dengan prosedur infasif.
a.
*apat memonitor faktor resiko 5
b.
*apat memonitor perilaku indi"idu yang menjadi faktor resiko 5
c.
1engembangkan keefektifan strategi untuk mengendalikan infeksi 5
d.
1emodifikasi gaya hidup untuk mengurangi faktor resiko 5
*A 9
urang pengetahuan berhubungan dengan kurang informasi.
a.
1enyebutkan keuntungan dan diet yang baik 5
b.
1enyebutkan makanan-makanan yang diperbolehkan 5
c.
1enyebutkan makanan-makanan yang dilarang 5
BAB III TINJAUAN KASUS
2engkajian dilakukan pada tanggal 8 anuari #$%5 pukul #$.#$ B;. 1.
Peng'"5!"n.
a.
iodata.
%&
;dentitas pasien
a&
Nama
/.n N
0mur
%% Th.
#&
+&
b&
2angkat=ol
-
N!2Nip
-
c&
esatuan
-
d&
ens kelamin 3aki-laki.
e&
2endidikan
'*.
f&
/gama
;slam.
g&
/lamat
l. ono eling No 9 2/ ;, banyurejo, 1ertoyudan.
h&
Tgl masuk !' 7 januari #$%5.
2enanggung awab
a. b.
2N' =ol ;; *. l. ono eling No 9 2/ ;, banyurejo, 1ertoyudan.
2ekerjaan /lamat
*A 1edis
a. b.
2ost Op. Tonslitis /kut.
eluhan utama 'akit pada tenggorokan. !iwayat penyakit sekarang 2asien mengatakan bahwa sebelum masuk !mah
'akit, pasien sering radang pada tenggorokan dan badannya panas. 'etelah meakukan pengkajian mendapat data bahwa pasie mengatakan sakit pada tenggorokan, untuk berbicara susah, terasa ada yang mengganjal di tenggorokan, untk menelan terasa sakit dan badan terasa lemas serta sering tidur. c. !iwayat penyakit dahulu 2asien mengatakan bahwa belm pernah masuk !umah 'akit sebelumnya. d. !iwayat penyakit keluarga
2asien mengatakan bahwa tidak mempunyai
riwayat penyakit yang sama. e. 2emeriksaan
Telinga
Tidak terdapat serumen, pendengaran normal dan
tidak menggunakan alat bantu. )idung Tidak penciuman normal. 1ulut
terdapat
polip,
tidak
ada secret dan
2enyebaran gigi teratur, bibir lembab, tidak
terdapat sistematis, tidak ada caries, lidah dan gigi bersih. 3eher !eflek menelan sulit,
adanya
luka
tonsilektomi, adanya nyeri telan saat menelan makanminum, dan adanya luka memerah di tenggorokan. 2aru ;nspeksi 2engembanag paru-paru normal, bentuk tidak simetris. 2alpasi @ocal fermitus kanan dan kiri normal. 2erkusi 'onor. /ukultasi Tidak ada whee>ing dan ronchi suara "esikuler. antung ;nspeksi ;ctus Cordis tidak tampak. 2alpasi ;ctus Cordis teraba di mid linea cla"ikula 6 D # cm. 2erkusi !edup. /ukultasi Tidak ada =allop dan tidak ada 1ur-mur. /bdomen ;nspeksi *atar, berwarna coklat dan tidak ada 'triae. /uskultasi ising usus sebanyak kurang lebih %# kali per menit. 2alpasi Tidak ada pembesaran hepar dan limfe. 2erkusi Tympani. 4Aternitas /tas Terpasang infuse !3 %7 Tpm. awah 2ergerakan kaki bebas. =enetalia Tidak terdapat hemoloid, tidak ada penyakit kelamin, tidak ada
lesi, bersih dan tidak terasa nyeri. ulit Teraba hangat,
kecoklatan.
2engkajian Nyeri
2 Nyeri terjadi pada saat menelan. E 1engganjal. ! Tenggorokan. ' 8 (skala $-%$&. T Terus-menerus.
g.
*ata 2enunjang.
turgor
kulit
baik, warna
%& 3aboraturium BC 8,8 %$FmmF (+,6-%$,$& !C 5,55 %$ mmF (+,9$-6,9$&
1C@ 1C)
9,6 NmF (9$-:8& #8,+ 2g (#7,6-++,6&
)= %#,% :d% (%%,$-%7,6&
1C)C +#,# :d% (+%,6-+6,$&
)CT +8,8 ? (+6,$-6$,$&
!*B
%+,# ? (%$,$-%6,$&
23T 57% %$FmmF (%6$-+:$&
12@
8,+ NmF (7,6-%%,$&
2CT ++8 ? (%$$-6$$&
2*B
%+,5 ? (%$,$-%9,$&
*;<< ? 3G1 6%,7 )? (%8,$-59,$&
H 3G1 +,: ) %$FmmF (%,#-+,#&
? 1ON 6,+ ? (5,$-%$,$&
H 1ON $,5 %$FmmF ($,+-$,9&
? =!/
H =!/ +,5 %$FmmF (%,#-7,9&
#& !ongent
5+,% ? (5+,$-87,$& -
+& 4= -
h.
2.
Terapi. %&
;nfus !3 %7 T2m
#&
Iibag # A 86$
+&
alineA + A J
5&
*eAa + A J
6&
Tramal # A J
Peng4+,4$"n D"".
*/T/ '04T;<
*/T/ O4T;<
a. 2asien mengeluh sakit pada tenggorokan. b. 2asien mengatakan susah bicara seperti
a. TT@ T* %$$8$
ada yang mengganjal. c. pasien mengeluh sakit pada saat menelan. d. 2asien mengeluh badannya terasa lemas. e. 2asien mengatakan sering tidur.
N 95 K !! #$ K b. Bajah pasien tampak menahan sakit
' +7
saat menelan. c. gorokan dengan warna merah. d. 'elama pengkajian klien masih belum mendapatkan diit kecuali ice cream. e. 2asien nampak lemas saat dilakukan pengkajian.
f. 2asien hanya tidur di atas tempat tidur. An"$!%" D"". NO %
*'
DATA MASALAH ETIOLOGI lien mengeluh nyeri pada tenggorokan, =angguan rasa Tindakan pembedahan
susah untuk berbicara terasa seperti ada nyaman (nyeri& yang mengganjal *O
4kspresi wajah tampak menahan sakit. Terdapat luka pada tenggorokan. 2 saat menelan E mengganjal ! tenggorokan '8
#.
T terus-menerus *' lien mengatakan sakit saat menelan *O
+.
=angguan
esulitan menelan
'elama pengkajian klien masih belum kebutuhan nutrisi
mendapat diit kecuali ice cream *' 2asien mengeluh badannya lemas dan sering ;ntoleransi akti"itas
elemahan
tidur *O
pasien tampak lemas saat dilakukan pengkajian. 2asien hanya tidur di atas tempat tidur.
2erumusan diagnosa eperawatan sesuai prioritas. a. b. c.
=angguan rasa nyaman (nyeri& berhubungan dengan tindakan pembedahan. =angguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan kesulitan (nyeri& telan. ;ntoleransi kebutuhan erhubungan dengan kelemahan
PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN SESUAI PRIORITAS TGL JAM 8
DIAGNOSA KEPERAWATAN =annguan rasa
dengan tindakan
PEREN6ANAAN TUJUAN REN6ANA TINDAKAN 'etelah dilakukan %. aj skala nyeri. #. 1onitor TT@ tindakan keperawatan +. /jarkan tehnik selama % A #5 jam relaksasi. diharapkan nyeri 5. olaborasi pemberian
pembedahan
berkurang.
anuar nyaman (nyeri& i #$%5 berhubungan
obat analgesic
riteria hasil Nyeri berkurang dari skala 8 8
=angguan
menjadi + 'etelah dilakukan
anuar kebutuhan nutrisi
tindakan keperawatan
i #$%5 berhubungan
selama % A #5 jam
dengan kesulitan (nyeri& telan
diharapkan pasien dapat memenuhi nutrisi.
1engkaji skala nyeri. 1emonitor TT@. 1engajarkan tehnik relaksasi seperti menarik nafas dalam
dari hidung mulut. 5. olaborasi pemberian
9 januari #$%5 ' 2asien mengatakan nyeri berkurang. O 2asien sudah tampak lebih tenang skala +. / Nyeri yang dirasakan pasien sedikit
a. 1onitor berat
a. 1emonitor berat
2 lanjut inter"ensi %,#,5 ' 2asien mengatakan diit
badan. b. Tingkatkan
badan. b. 1eningkatkan
kenyamanan
kenyamanan
lingkungan saat makan. c. 'ajikan makanan
lingkungan saat
riteria hasil diharapkan pasien
infus yang
dapat menghabiskan
mengandung nutrisi. e. elaskan nutrisi
diberikan.
%. #. +.
EVALUASI
obat analgesic
sesuai diit. d. erikan cairan
menu makanan yang
IMPLEMENTASI
yang adekuat. f. eri dorongan indi"idu untuk makan khususnya makanan
makan. c. 1enyajikan makanan yang sesuai diit seperti susu, makanan lunak dan bubur. d. 1emberikan cairan infus yang mengandung nutrisi e. 1enjelaskan
yang diberikan habis. O 2asien sudah tidak lemas, tidak pucat dan sudah terpasang infus. / 1asalah teratasi sebagian. 2 lanjut inter"ensi.
PARAF
yang lunak. g. olaborasi
pentingnya nutrisi
dengan "itamin
yang adekuat. f. 1emberi
penambah nafsu
dorongan indi"idu
makan.
untuk makan khususnya yang lunak. g. erkolaborasi dengan "itamin penambah nafsu
8
;ntoleransi akti"itas
'etelah dilakukan
anuar berhubungan
tindakan keperawatan
i #$%5
selama % A #5 jam
dengan kelemahan
diharapkan adanya peningkatan kemampuan dalam melakukan akti"itas fisik. riteria hasil 2asien
a. Obser"asi kemampuan pasien dalam melakukan akti"itas. b. /njurkan pasien untuk
makan. a. 1engobser"asi kemampuan pasien
' 2asien mengatakan
dalam melakukan
sudag beraktifitas sendiri.
akti"itas. berakti"itas. b. 1enganjurkan pasien c. /jarkan gerak aktif dan untuk berakti"itas pasif. seperti miring kanan d. olaborasi dengan miring kiri. pemberian "itamin. c. 1engajarkan gerak
dapat menunjukkan
aktif dan pasif. d. erkolaborasi dengan
adanya peningkatan
pemberian "itamin.
kemampuan dalam melakukan akti"itas fisik.
9 anuari #$%5
O 2asien dapat berakti"itas sendiri. / 1asalah teratasi sebagian. 2 3anjut inter"ensi %,#,5
BAB IV PEMBAHASAN
'etelah penulis mampelajari tinjauan teori dan membandingkannya dengan tinjauan kasus, maka penulis mendapat beberapa kesenjangan dan persamaan selama dalam melaksanakan asuhan keperawatan pada an.N dengan penyakit Tonsilitisakut yang antara lain
1.
Peng'"5!"n.
'elama dalam tahap pengkajian terhadap an.N baik dalam wawancara dan obser"asi tidak menemui hambatan yang berarti . )al in terjadi karena respon yang positif pasien terhadap perawat dan dukungan dari keluarga pasien yang menginginkan pasien cepat sembuh. 2engkajian yang dilakukan penulis meliputi pengumpulan data yang dbantu oleh pasien itu sendiri dan info dari keluarga pasien serta status pasien yang berkolaborasi dengan *okter serta ahli gi>i guna menangani pasien selama berada di !umah sakit *r. 'oedjono 1agelang. ;nformasi tersebut benar adanya dengan keadaan yang dikatakan pasien dan keluarga serta pemeriksaan pennjang lainnya. 'etelah tanda-tanda tersebut didapat kemudian dirumuskan diagnosa keparawatan pasien
melalui analisa data dan didapatkan diagnosa
keperawatan pasien antara lain a. b. c.
=angguan rasa nyaman (nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan&. =angguan kebutuhan nutrisi berhubungan dengan kesulitan (nyeri& telan. ;ntoleransi kebutuhan berhubungan dengan kelemahan.
etiga diagnose di atas di dapatkan pada landasan teori, keadaan in menunjukkan bahwa keadaan pasien benar mengalami penyakit Tonsitis /kut. *ibandingkan denag diagnosa yang ada di teori, ada beberapa diagnose yang tidak muncul, yaitu a. b.
!esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan prosedur in"asif. urang pengetahuan tentang *iet, berhubungan dengan kurang adanya
informasi.
edua diagnosa tersebut tidak muncul karena pasien tidak mengalami tanda-tanda yang menunjukkan gejala timbulnya masalah Lmasalah di atas seperti adanya adanya resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan denagn prosedur in"asif
dAan kurang pengetahuan
tentang *iet yang berhubungan denagn kurang informasi. *alam pengkajian dan perumusan diagnosa keperawatan perlu dilakukan hubungan interaksi yang baik dan komunikasi terapoetik dengan pasien dan keluarga karena menimblkan perasaan rendah diri pada pasien.
BAB V PENUTUP
%.
KESIMPULAN.
*alam melaksanakan asuhan keperawatan yang dilaksanakan mulai tanggal $8 anuari #$%5 hingga selesai pengumplan data yang dibutuhkan penulis untuk memberikan asuhan keperawatan kepada pasien yang mengalami Ton"ilitis /kut diperlukan proses keperawatan yang jelas dan sistematis dengan melibatkan peran serta pasien dan keluarga. 'eingga terjalin hubungan yang terapeutik antara perawat dan pasien serta keluarga. )al ini akan sangat membantu perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan yang direncanakan berdasarkan masala yang dihadapi pasien. arena masalah yang dihadapi pasien sangat kompleks berhubungan dengan faktor interaksi pasien di masyarakat terhadap pasien bila sudah dinyatakan sembuh dari !umah 'akit. Tonsilektomi Tonsilitis adalah terdapatnya peradangan umum dan pembekakan dari jaringan Tonsil dengan pengumpalan 3eokosit, sel-sel epitel mati dan bakteri pathogen dalam kripto. 'elama pengkajian hingga proses keperawatan pada pasien Tonsilitis /kutini, penlis dapat memahami dan menerapkan pendekatan proses asuhan keperawatan. 2enlis dapat menyusun inter"ensi dan implementasi pada pasien penderita Tonsilitis /kut serta dapat membuat diagnosa berdasarkan analisa data dan tinjauan teori. 'etelah dilakukan proses keperawatan , jadi apapun yang bersifat pengetahuan, hartusnya terlebih dahulu mengetahui dan mempelajari teori, karena teori merupakan hasil penelitian dan pengamatan para ahli yang sudah terpercaya. *enagn begitu penulis masih harus banyak belajar lagi sehingga mampu menerapkan sistem pendokumentasian keperawatan yang benar dan nayta pada penderita Tonsilitis /kut.
2.
SARAN.
2enulis menyadari bahwa penulis masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya saran dan kritik yang bersifat membangun bagi penlis. 'aran dapat berupa a.
0ntuk perawat dan tenaga medis agar selalu meningkatkan keprofesionalisme agar
mempercepat proses penyembuhan. b.
0ntuk pasien diharapkan makan sedikit tapi sering, belajar gera aktif dan pasif untuk
mempercepat kesembuhan.
c.
0ntuk keluarga pasien hendaknya mendukung moril pasien untuk mempercepat
pemulihan. d.
2emberian penyuluhan kesehatan dalam kehidupan masyarakat. )al ini dimaksudkan
agar masyarakat mengetahui tentang gejala dan dapat mengetahui pencegahan penyakit Tontilitis /kut.
DAFTAR PUSTAKA
/dams, =eorge 3. %::8. $%&S' $uu *ar +enyait THT. akarta4=C. *oengoes, 1arilynn *. %:::. encana suhan "epara#atan. akarta4=C. 1ansjoer, /rif. #$$$. "apita Seleta "eoteran. akarta1edia /eus Calpius. Ngastiyah. %::8. +era#atan ana Sait. akarta4=C. 2racy !, dkk.%:96. +ela*aran ingasan Telinga hiung Tenggoroan. akarta=ramedia. 2rice, 'il"ia.%::6. +ato-isiologi "onsep "linis +roses +enyait akarta4=C. Bilkinson, udith.#$$$. $uu Sau iagnosis "epera#atan engan &nter!ensi /& an "riteria hasil /% 'isi 1.akarta4=C. httpwww.medicastore.com diakses tanggal %# uni #$$9. httpfkui.firmansriyono.org.com diakses tanggal %# uni #$$9. httpimammegantara.blogspot.com diakses tanggal %# uni #$$9.