ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN TUMOR OTAK
A.
DEFINISI
Tumor otak adalah lesi oleh karena ada desakan ruang baik jinak maupun ganas yang tumbuh di otak, meningen dan tengkorak.
B.
ETIOLOGI
Penyebab tumor masih sangat sedikit yang diketahui. Meningioma Meningioma sedikit lebih banyak pada wanita. Radiasi merupak merupakan an satu faktor untuk untuk timbulny timbulnyaa tumor tumor otak, otak, trauma, trauma, infeksi infeksi dan toksin belum belum dapat dapat dibuktik dibuktikan an sebagai sebagai penyebab penyebab timbulnya timbulnya tumor otak. Tetapi Tetapi bahan industri tertentu seperti nitrosourea nitrosourea adalah karsinogen karsinogen yang poten. Limfoma lebih sering terdapat pada mereka yang mendapat imunosupresan seperti pada transplantasi ginjal, sumsum tulang dan pada AI!. !umber lain mengatakan bahwa adanya trauma pada kepala juga dapat menyebabkan tumor pada otak. otak.
C.
PATOFISIOLOGI
Tumor otak
Oedema otak
Peningkatan massa otak
Perubahan suplai Darah ke otak
Obstruksi cairan cerebrospinal
Hidrosefalus 1. 2.
Kompensasi Vasoko sokont ntri riks ksii pemb. pemb.dr drh h otak otak Mempe emperc rcep epat at abs absor orps psii Cairan serebrospinalis
ekrosis !aringan
Kehilangan fungsi secara akut Ke!ang
"agal
Peningkatan #$K
Nyeri
Perubahan perfusi jaringan otak
a. b. c. d. e.
%eri kepala Mual Mual mun munta tah h pro% pro%ek ekti till Hipertensi &radikardi Kesadaran menurun
Defisit knowledge
Tumor otak terjadi karena adanya proliferasi atau pertumbuhan sel abnormal se"ara sangat "epat pada daerah "entral ner#ous system $%&!'. !el ini akan terus berkembang mendesak jaringan otak yang sehat di sekitarnya, mengakibatkan terjadi gangguan neurologis $gangguan fokal akibat tumor dan peningkatan tekanan intrakranial'.
Tumor otak menyebabkan gangguan neurologis. (ejala)gejala terjadi berurutan. *al ini menekankan pentingnya anamnesis dalam pemeriksaan klien. (ejala)gejalanya sebaiknya dibi"arakan dalam suatu perspektif waktu. (ejala neurologik pada tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh + faktor gangguan fokal, disebabkan oleh tumor dan tekanan intrakranial. (angguan fokal terjadi apabila penekanan pada jaringan otak dan infiltrasiin#asi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Tentu saja disfungsi yang paling besar terjadi pada tumor yang tumbuh paling "epat.
$+'
Perubahan suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang tumbuh menyebabkan nekrosis jaringan otak. (angguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai kehilangan fungsi se"ara akut dan mungkin dapat dika"aukan dengan gangguan "erebro#askuler primer. !erangan kejang sebagai manifestasi perubahan kepekaan neuro dihubungkan dengan kompresi in#asi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. -eberapa tumor membentuk kista yang
juga
menekan
parenkim
otak
sekitarnya
sehingga
memperberat
gangguan
neurologis
fokal.
Peningkatan tekanan intra kranial dapat diakibatkan oleh beberapa faktor bertambahnya massa dalam tengkorak, terbentuknya oedema sekitar tumor dan perubahan sirkulasi "erebrospinal. Pertumbuhan tumor menyebabkan bertambahnya massa, karena tumor akan mengambil ruang yang relatif dari ruang tengkorak yang kaku.
Tumor ganas menimbulkan oedema dalam jaruingan otak. Mekanisme belum seluruhnyanya dipahami, namun diduga disebabkan selisih osmotik yang menyebabkan perdarahan.
/bstruksi #ena dan oedema yang disebabkan kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan #olume intrakranial. /bser#asi sirkulasi "airan serebrospinal dari #entrikel laseral ke ruang sub arakhnoid menimbulkan hidro"epalus.
Peningkatan tekanan intrakranial akan membahayakan jiwa, bila terjadi se"ara "epat akibat salah satu penyebab yang telah dibi"arakan sebelumnya. Mekanisme kompensasi memerlukan waktu berhari)hariberbulan)bulan untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tidak berguna apabila tekanan intrakranial timbul "epat. Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan #olume darah intra kranial, #olume "airan serebrospinal, kandungan "airan intrasel dan mengurangi sel)sel parenkim. 0enaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi ulkus atau serebulum.
*erniasi timbul bila girus medialis lobus temporals bergeser ke inferior melalui insisura tentorial oleh massa dalam hemisfer otak. *erniasi menekan men ensefalon menyebabkab hilangnya kesadaran dan menenkan saraf ketiga. Pada herniasi serebulum, tonsil sebelum bergeser ke bawah melalui foramen magnum oleh suatu massa posterior. 0ompresi medula oblongata dan henti nafas terjadi dengan "epat. Intrakranial yang "epat adalah bradi"ardi progresif, hipertensi sistemik $pelebaran tekanan nadi dan gangguan pernafasan'.
D.
KLASIFIKASI
Terdapat berma"am 1 ma"am klasifikasi, baik atas dasar jaringan asal tumor maupun atas dasar lokasi tumor. !amuels $ 2345 ' mengemukakan klasifikasi tumor yang paling sering di jumpai berdasarkan lokasi tumor, yaitu
2. Tumor supratentorial a. *emisfer otak (lioma ) (lioblastoma multiforme ) Astrositoma ) /ligodendroglioma
Meningioma Tumor metatastase
b. Tumor struktur median Adenoma hipofisis Tumor glandula pinealis
0raniofaringioma.
+. Tumor infratentorial a. !"hwannoma akustikus b. Tumor metastasis ". Meningioma d. *emangioblastoma
6. Tumor medula spinalis a. 7kstradural metastasis b. Intradural ". 7kstramedular ) Meningioma ) &eurofibroma d. Intramedular ) 7pendimoma ) Astrositoma
Berdasarkan jenis tumor dapat dibagi menjadi :
2.
8inakbenigna
•
A"ousti" neuroma
•
Meningioma
•
Pituitary adenoma
•
Astro"ytoma $grade I'
+. Malignantganas
•
Astro"ytoma $grade +,6,9'
•
/ligodendroglioma
•
Apendymoma
Berdasarkan lokasi
2.
Tumor intradural
7kstramedular
2.
%leurofibroma
+.
Meningioma
Intramedular
2.
Apendymoma
+.
Astro"ytoma
6.
/ligodendroglioma
9.
*emangioblastoma
:.
Tumor ekstradural
Merupakan metastase dari lesi primer, biasanya pada payudara, prostal, tiroid, paru 1 paru, ginjal dan lambung.
E.
MANIFESTASI KLINIK
Tanda dan (ejala ;mum 2. &yeri kepala berat pada pagi hari, main bertambah bila batuk, membungkuk +. 0ejang 6. Tanda)tanda peningkatan tekanan intra kranial Pandangan kabur, mual, muntah, penurunan fungsi pendengaran, perubahan
Menurut lokasi tumor 2. Lobus frontales (angguan mental gangguan kepribadian ringan depresi, bingung, tingkah laku aneh, sulit memberi argumenatasimenilai benar atau tidak, hemiparesis, 9>trem, dan gangguan bi"ara. 2.
0ortek presentalis posterior
0elemahankelumpuhan pada otot)otot wajah, lidah dan jari 6. Lobus parasentralis 0elemahan pada 9>tremitas bawah 9. Lobus /ksipitalis 0ejang, gangguan penglihatan :. Lobus temporalis Tinitus, halusinasi pendengaran, afasia sensorik, kelumpuhan otot wajah 5. Lobus Parietalis *ilang fungsi sensorik, kortikalis, gangguan lokalisasi sensorik, gangguan penglihatan ?. %erebulum Papil oedema, nyeri kepala, gangguan motorik, hipotonia, hiperekstremitas sendi.
F.
PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
2. Rontgent tengkorak ;ntuk diagnostik sekurang 1 kurangnya diambil dari + arah, ialah antero posterior dan lateral +. Lumbal pungsi, arteriografi dan pneumoensefalografi 6. 77( $ 7lektroensefalogram ' 9. %T !"an :. MRI
MANAJEMEN KEPERAWATAN PADA KLIEN DENGAN TUMOR OTAK
1.
Pengkajian
a.
Identifikasi faktor resiko paparan dengan radiasi atau bahan 1 bahan kimia yang bersifat "ar"inogenik.
b.
Identifikasi tanda dan gejala yang dialami sakit kepala, muntah dan penurunan penglihatan atau penglihatan double.
".
Identifikasi adanya perubahan perilaku klien.
d.
/bser#asi adanya hemiparase atau hemiplegi.
e.
Perubahan pada sensasi hyperesthesia, paresthesia.
f.
/bser#asi a danya p erubahan sensori asteregnosis $ tidak mampu merasakan benda tajam', agnosia $tidak mampu mengenal objek pada umumnya', apra>ia $tidak mampu menggunakan alat dengan baik', agraphia $tidak mampu menulis'.
g.
/bser#asi tingkat kesadran dan tanda #ital.
h.
/bser#asi keadaan keseimbangan "airan dan elektrolit.
i.
Psikososial perubahan kepribadian dan perilaku, kesulitan mengambil keputusan, ke"emasan dan ketakutan hospitalisasi, diagnosti" test dan prosedur pembedahan, adanya perubahan peran.
j.
Laboratorium 2'
8ika tidak ada kontraindikasi lumbal pun"ti.
+'
@ungsi endokrin
k.
2.
Radiografi 2'
%T s"an.
+'
7le"troen"ephalogram
6'
Χ )
ray paru dan organ lain umtuk men"ari adanya metastase.
Diagn!a Ke"e#a$a%an
a.
Perubahan perfusi jaringan otak bd kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor.
b.
&yeri bd peningkatan tekanan intrakranial.
".
0urang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan bd ketidakmampuan mengenal informasi.
&.
Ren'ana In%e#(en!i
a.
Perubahan perfusi jaringan otak b/d kerusakan sirkulasi akibat penekanan oleh tumor. ata penunjang perubahan tingkat kesadaran, kehilangan memori, perubahan respon sensorikmotorik, gelisah, perubahan tanda #ital. 0riteria hasil
Tingkat kesadaran stabil atau ada perbaikan, tidak adan tanda
tanda peningaktan TI0.
In%e#(en!i
Ra!ina)
•
•
Pantau status neurologis se"ara teratur dan
Mengkaji adanya perubahan pada tingkat kesadran
bandingkan dengan nilai standar.
dan potensial peningkatan TI0 dan bermanfaat dalam
menentukan
okasi,
perluasan
dan
perkembangan kerusakan !!P.
•
•
Pantau tanda #ital tiap 9 jam.
&ormalnya darah
autoregulasi ke
otak
autoregulasi
mempertahankan aliran
yang
dapat
stabil.
0ehilangan
mengikuti
kerusakan
#askularisasi serebral lokal dan menyeluruh. •
0epala yang miring pada salah satu sisi menekan •
#ena jugularis dan menghambat aliran darah #ena
Pertahankan
posisi netral atau posisi
yang selanjutnya akan meningkatkan TI0.
tengah, tinggikan kepala + )6. •
-ermanfaat sebagai indikator dari "airan total tubuh •
yang terintegrasi dengan perfusi jaringan.
Pantau ketat pemasukan dan pengeluaran "airan,
turgor
kulit
dan
keadaan
membran mukosa.
•
Akti#itas ini akan meningkatkan tekanan intra toraks •
dan intra abdomen yang dapat meningkatkan
-antu
pasien
untuk
TI0.
menghindarimembatasi batuk, muntah, pengeluaran
feses
yang
dipaksakanmengejan. •
Petunjuk non #erbal ini mengindikasikan adanya •
penekanan TI0 atau mennadakan adanya nyeri
Perhatikan adanya gelisah yang meningkat,
ketika
peningkatan keluhan dan tingkah laku
pasien
tidak
dapat
mengungkapkan
keluhannya se"ara #erbal.
yang tidak sesuai lainnya. •
b.
Nyeri b/d peningkatan tekanan intrakranial. ata penunjang 0lien mengatakan nyeri, pu"at pada wajah, gelisah, perilaku tidak terarahhati 1 hati, insomnia, perubahan pola tidur. 0riteria hasil
0lien melaporkan nyeri berkurangterkontrol, klien menunjukkan perilaku untuk mengurangi kekambuhan.
In%e#(en!i
Ra!ina)
•
•
Teliti keluhan nyeri intensitas, karakteristik, lokasi, &yeri merupakan pengalaman subjektif dan harus lamanya, faktor yang memperburuk dan meredakan.
dijelaskan oleh pasien. Identifikasi karakteristik nyeri dan faktor yang berhubungan merupakan suatu hal yang amat penting untuk memilih inter#ensi yang "o"ok dan untuk menge#aluasi keefektifan dari terapi yang diberikan.
• •
Merupakan indikatorderajat nyeri yang tidak langsung
/bser#asi adanya tanda)tanda nyeri non #erbal seperti ekspresi
wajah,
gelisah,
yang dialami.
menangismeringis,
perubahan tanda #ital.
•
•
Instruksikan pasienkeluarga untuk melaporkan nyeri
Pengenalan segera meningkatkan inter#ensi dini dan
dengan segera jika nyeri timbul.
dapat mengurangi beratnya serangan.
•
•
-erikan kompres dingin pada kepala.
Meningkatkan
rasa
nyaman
dengan
menurunkan
#asodilatasi.
c.
Kurang pengetahuan mengenai kondisi dan kebutuhan pengobatan b/d ketidakmampuan mengenal informasi. ata penunjang 0lien dan keluarga meminta informasi, ketidakakuratan mengikuti instruksi, perilaku yang tidak tepat. 0riteria hasil
0lienkeluarga mengungkapkan pemahaman tentang kondisi dan pengobatan, memulai perubahan perilaku yang tepat.
In%e#(en!i
Ra!ina)
•
•
iskusikan etiologi indi#idual dari sakit kepala bila
Mempengaruhi pemilihan terhadap penanganan dan
diketahui.
berkembnag ke arah proses penyembuhan.
• •
Menghindarimembatasi faktor)faktor yang sering kali
-antu pasien dalam mengidentifikasikan kemungkinan
dapat men"egah berulangnya serangan.
faktor predisposisi. • •
Menurunkan regangan pada otot daerah leher dan
iskusikan mengenai pentingnya posisiletak tubuh
lengan dan dapat menghilangkan ketegangan dari
yang normal.
tubuh dengan sangat berarti.
•
Pasien mungkin •
menjadi sangat ketergantungan
terhadap obat dan tidak mengenali bentuk terapi yang
iskusikan tentang obat dan efek sampingnya.
lain.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Arthur %. (uyton and 8ohn 7. *all $ 233?', Buku jar !isiologi Kedokteran "disi #, Penerbit -uku 0edokteran 7(%, 8akarta
$.
%arolyn M. *udak, -arbara M. (allo $2335', Kepera%atan Kritis& Pedekatan 'olistik (olume )) , Penerbit -uku 0edokteran 7(%, 8akarta
*.
Marylin 7. oengoes, Mary @ran"es Moorhouse, Ali"e %. (eissler $+', +encana suhan Kepera%atan: Pedoman ,ntuk Perencanaan dan Pendokumentasian Pera%atan Pasien "disi *, Penerbit -uku 0edokteran 7(%, 8akarta