BAB 1 PENDAHULUAN 1.1Latar 1.1 Latar belakang Bayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal (37 minggu) dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan fisik. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996) Masalah Kesehatan pada bayi prematur, membutuhkan asuhan keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masih membutuhkan cairan-cairan dan pengobatan /serta pemeriksaan Laboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai advokad, fasilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien. Tujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan keperawatan secara komprehensif adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan.
BAB II LAPORAN PENDAHULUAN 2.1Definisi 2.1 Definisi Bayi prematur adalah bayi yang lahir dengan usia kehamilan kurang dari 37 minggu dan dengan berat lahir kurang dari 2500 gram. Sebagian besar organ tubuhnya juga belum berfungsi dengan baik, karena k arena kelahirannya yang masih dini. Maka dari itu, perlu diberikan dibe rikan perawatan khusus untuknya. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan 1500 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek (Nelson 1988 dan Sacharin 1996).
2.2Etiologi 2.2 Etiologi
Awal persalin mendadak
Persalin mendadak dapat terjadi dimana saja
Preeklamsia atau hipertensi akibat hamil Preeklamsia atau hiperteni akibat kehamilan merupaka salah satu komplikasi yang terjadi alasan untuk menginduksi (merangsang) persalinan darurart agar ibu dan anak dapat di selamatkan.sejumlah kecil bayi premature di lahirkan dengan cara ini. Preeklamsia yang terjadi selama kehamilan dapat ringan atau parah.tanda dan gejala reeklamsia ialah tekanan darah tinggi udema terendapnya cairan sehingga menyebabkan bengkak, serta proteinuria, (protein dalam air kemih) Tekanan darah tinggi mengakibatkan penurunan jumlah zat asam yang mengalir dari darah tubuh ibu ke janin yang di kandung lewat plasenta.sebagai akibat penurunan zat asam ini,janin tidak berhasil berkembang dan tumbuh secara normal.preeklamsia yang itdak berhasil di ketahui atau yang tidak di tanggulangi merupakan suatu bahaya bagi sang ibu.ia dapat terkena kejang kejang yang membahayakan dirinya dan janin yang di kandungnya.inin bermakna bahawa kehamilan harus di putuskan dengan akibat lahirnya bayi prematur.
Perdararahan pada kehamilan Ini merupakan keadaan darurat lain,walaupun perdarahan yang parah yang berlimpah yang bersasal dari plasenta yang terjadi.irisan Caesar yang dilakukan dengan
tujuan
mencegah
perdarahan
merupakan
operasi
yang
dspat
menyelamatkan nyawa.penyebab penyeba yang dapat menimbulkan perdarahan antara lain adalah:
Abrupsio plasenta yakni terlepasnya sebagian plasenta dari dinding uterus.
Plasenta previa yakni lokasi plasenta di atas leher uterus sehingga menutup pintu keluar utetrus. Di dalam uterus,bayi mengapung dalam air,amniotic terselubung secara
aman dalam lingkungan yang hangat(membrane selaput merupakan dinding dari suatu kantung yang akan pecah jika persalinan terjadi.kadang kadang yang akan
pecah secara lebih awal,tanda tanda persalinan tidak Nampak atau Nampak secara tidak jelas.pecahnya membrane ini menimbulkan kebocran cairan amniotic yang akan
mengalir
keluar
vagina.resiko
terjadi
infeksi
pada
bayi
akan
meningkat,perumahsakitan biasnaya merupakan suatu keharusan .jika si ibu dapat menjaga kebersihan dirinya,dan antibiotic di berika kepadanya serta istirahat di lakukan oleh si ibu banyak dokter percaya bahwa infeksi tidak terjadi. Banyak ibu yang akan segera mengawali persalin jika membrane pecah.dokter mungkin memutskan untuk mengiiduksi persalinan.tindakan ini ia beranggapanbahwa kelahiran bayi tidak akan membahayakannya.kadang bahaya yang mengacam bayi diluar kandungan.jika membran pecah pada awal kehimilan, pertumbuhan dan perkembangan bayi biasanya di lakukan.ini terjadi masa penantian yang mencemaskan.
Kehamilan kembar Sulit di harapakan bahwa kehamilan kembar dapat mencapai cukup bulan yakin 40 minggu anggapan ini di dasarkan atas beban yang harus di sangga oleh uterus akibat pertambahan berat bayi bayi yang terkandung di dalamnya,tekanan yang di lampiaskan oleh isi uterus terhadap dindingnya,serta mungkin akibat pengaruh hormone yang di hasilkan bayi bayi yang makin besar.sudah barang tentu harus
dilakukan
upaya
agar
bayi
dapat
berkembang
sampai
cukup
bulan.perumahsakitan harus di anjurkan guna dapat beristirahat,yakini ketika kehamilan berada pada masa masa yang membahayakan(antara 28-32 minggu usia kehamilan)pada persalinan bayi kembar,penting untuk di sadari”kematangan”bayi lebih penting di bandingkan berat masing masing bayi.
Uterus mudah terangsang Ini adalah suatu kelainan yang di tandai dengan uterus yang kian aktif selagi kehamilan makin tua.kelainan inisering meinbulkan kelahiran bayi premature.akan tetapi sejak di temukannya obat yang di sebut ritodrin(yutopar),banyak ibu dengan kelainan uterus tersebut dapat di tolong hingga bayi dapat di kandung sampai waktu yang cukup memadai.
Uterus berbentuk tak normal Uterus dengan bentuk yak normal dapat terlacak dengan pemeriksaan sikan suara uktra tatu dapat terkihat dengan mata ketika dibedah Caesar di lakukan.uterus yang tak normal dapat anda ketahui atau dapat juga tidak .uterus yand demikian
dapat meinmbulkan kesulitan persalinandan dapat pula mengakibatkan kelahiran bayi tak normal.
Seviks tak komponen Serviks tak omponen adalah serviks lemah yang tidak kuat menahan tekanan yang di lampiaskan oleh janin yang berada di atasnya dan beranjak menjadi besar.serviks yang itdak dapat mehanan tekanan tedebut akan terbuka yang pada giliranya akan mengakibatkan keguguran di minggu pertama kehamilan atau lahirnya bayi premature di minggu minggu ampir akhir.keguguran dan kehamilan premature dapat di latarbelakangi oleh produksi hormon atau otot otot yang lemah di serviks.para ibu yang berulangkali mengalami keguguran dapat di bantu dengan cara membuat jahitan di sekeliling serviks.namun demikan kadang kadang masih saja terjadi persalinan premature.ketika bayi itu serviks membuka dirinya.jahitan harus di lepaskan seorang dokter agar dspat terhindar kerusakan pada sang ibu.jika serviks sudah terbuka,persalinan akan segera berawal dan tidak bias di hentikan.
2.3 Patofisiologi Penyebab terjadinya kelahiran bayi prematur belum diketahui secara jelas. Data statistik menunjukkan bahwa bayi lahir prematur terjadi pada ibu yang memiliki sosial ekonomi rendah. Kejadian ini dengan kurangnya perawatan pada ibu hamil karena tidak melakukan antenatal care selama kehamilan. Asupan nutrisi yang tidak adekuat selama kehamilan, infeksi pada uterus dan komplikasi obstetrik yang lain merupakan pencetus kelahiran bayi prematur. Ibu hamil dengan usia yamg masih muda, mempunyai kebiasaan merokok dan mengkonsumsi alkohol juga menyebabkan terjadinya bayi prematur. Faktor tersebut bisa menyebabkan terganggunya fungsi plasenta menurun dan memaksa bayi untuk keluar sebelum waktunya. Karena bayi lahir sebelum masa gestasi yang cukup maka organ tubuh bayi belum matur sehingga bayi lahir prematur memerlukan perawatan yang sangat khusus untuk memungkinkan bayi beradaptasi dengan lingkungan luar.
2.4 MANIFESTASI KLINIS 1.
Berat badan
2. Masa gestasi kurang dari 37 minggu. 3. Kepala lebih besar daripada badan.
4.
Kulit: tipis transparan, rambut lanugo banyak terutama pada dahi, pelipis, telinga, dan lengan.
5. Lemak subkutan kurang. 6. Otot hipotonik lemah. 7.
Reflex tonus otot masih lemah, reflek menghisap dan menelan serta reflek batuk belum sempurna.
8.
Tulang rawan dan daun telinga immature (elastic daun telinga masih kurang sempurna).
9. Pernapasan tak teratur bisa terjadi apnea(gagal napas). 10. Ekstremitas: paha abduksi, sendi lutut/kaki fleksi-lurus. 11. Kepala tidak mampu tegak. 12. Pernapasan sekitar 45-50kali/menit, dan frekuensi nadi 100-140/menit. 13. Sering anemia. 14. Genetalia belum sempurna, labio minora belum tertutup oleh labia mayora dan pada laki-laki testis belum turun. 15. Garis pada telapak kaki belum jelas dan kulit teraba halus.
2.5 PENGKAJIAN a. Sirkulasi
Ø Nadi apikal mungkin cepat / tidak teratur dalam batas normal (120 sampai 160 dpm) murmur jantung yang dapat menandakan duktus arteriosus paten (PDA) b. M akanan / Cairan
Ø Berat badan kurang dari 2500 g c. Neurosensori
Ø Tubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut Ø Ukuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh : sutura mungkin mudah di gerakan, fontanel mungkin besar / terbuka lebar Ø Umumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat Reflek tergantung pada usia gestasi d. Pernafasan
Ø Apgar score mungkin rendah Ø Pernafasan dangkal, tidak teratur, pernafasan diafragmatik intermiten (40-60 x/mnt) mengorok, pernafasan cuping hidung, retraksi suprasternal subternal, sianosis ada.
Ø Adanya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernafasan (RDS) e. Keamanan
Ø Suhu berfluktuasi dengan mudah Ø Menangis mungkin lemah Ø Wajah mungkin memar, mungkin kaput suksedaneum Ø Kulit transparan Ø Lanugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh Ø Ekstremitas tampak edema Ø Garis telapak kaki terlihat Ø Kuku pendek f . Seksualitas
Ø Persalinan / kelahiran tergesa-gesa Genetalia ; Labia minora lebih besar dari labia mayora dengan kritoris menonjol testis pria tidak turun, rugae mungkin banyak / tidak ada pada skrotum
2.6 Diagnosa keperawatan a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi b. Ketidak efektifan pola napas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturitas produksi enzim. d. Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan SSP imatur, ketidak mampuan merasakan dingin berkeringat e. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur invasive
2.7 Intervensi keperawatan a. Kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perfusi ventilasi
I ntervensi :
- Ukur berat badan bayi dan perhatikan jenis kelamin - Observasi pernafasan ; cuping hidung, dispnea dan ronki - Observasi dengan pemantauan O2 catat setiap jam ubah sisi alat setiap 3-4 jam b. Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan imaturitas pusat pernafasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi / kelelahan I ntervensi :
- Observasi frekuensi pernapasan dan pola nafas (pernafasan, tonus otot dan warna kulit) - Atur / posisikan bayi telentang dengan gulungan popok di bawah bahu - Pertahankan suhu tubuh - Berikan rangsang taktil yang segera Kol aborasi :
- Berikan O2 ½ liter - Berikan obat aminofilin 2 x 0,15 cc c. Resiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturitas produksi enzim. I ntervensi :
- Observasi maturitas refleks menelan dan menghisap - Auskultasi bising usus sehari 1 kali - Beri minum susu pasi ”LLM” 10 x 10 cc/mnt setiap 3 jam - Timbang berat badan setiap hari. - Berikan terapi mikasin 2 x 25 mg
d. Resiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan dengan perkembangan SSP imatur, ketidak mampian merasakan dingin dan berkeringat I ntervensi :
- Gunakan lampu pemanas selama prosedur - Kurangi pemajanan pada aliran udara - Ganti pakaian bila basah o
- Observasi sistem pengaturan suhu inkubater setiap 15 menit (33,4 C) - Observasi adanya sesak, sianosis, kulit belang dan menangis buruk - Observasi haluaran dan berat jenis urin Kol aborasi :
- Berikan O2 - Therapy Blue Light e. Resiko infeksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur invasif Intervensi : - Pertahankan cuci tangan yang benar - Pertahankan kesterilan alat - Observasi hasil pemeriksaan laboratorium - Obervasi TTV “ S, N, P “ tiap 8 jam - Observasi tanda-tanda infeksi Kol aborasi :
- Berikan aminofilin 2 x 0,15 cc encerkan melalui IV tiap 7 jam - Berikan garamicyn (salep) 3 x sehari
2.8 Pasca persalinan unit perawatan khusus bayi Unit Perawatan-Khusus Bayi (UPKB) adalah bangsal khusus bagi bayi yang memerlukan perawatan khusus bagi bayi yang memerlukan perawatan khusus setelah dilahirkan. UPKB merupakan bangsal di rumah sakit bersalin yang diselia oleh ahli pediatric yakni dokter yang secara khusus dilatih tentang perawatan bayi dan anak. UPKB dikelola juga oleh perawat-perawat berpengalaman dan terampil dalam merawat bayi yang sakit atau bayi yang berat badannya dibawah normal. Banyak bayi memerlukan perawatan ekstra setelah dilahirkan. 10 % dari semua bayi akan tinggal selama beberapa waktu dalam UPKB. Bayi baik premature atau bayi lain yang menderita kelainan tertentu dapat dirawat di UPKB. Para ibu dianjurkan untuk tinggal di UPKB selama mungkin bersama dengan bayinya. Perawatan berorientasi keluarga merupakan hal yang dianjurkan di banyak rumah sakit.
1. Perawatan Berorientasi Keluarga Dewasa ini banyak UPKB yang menganjurkan para ibu melibatkan diri dalam melayani kebutuhan harian sang bayi. UPKB mengajar para ibu apa yang dapat mereka lakukan, dimana menyimpan keperluan-keperluan bayi, serta bagaimana cara memegang dan menyentuh dan merawat bayi. Pelibatan orang tua dalam perawatan bayi berkisar pada penggantian popok sampai pada pemberian susu dari botol. Jika perlu, lebih dari satu kali para perawat mengajar anda cara mengganti bayi yang berada diantara berbagai peralatan yang memonitornya, mencuci mukanya yang kecil dan merawat bayi anda selagi ia berada dalam incubator. Di hari-hari pertama, mungkin anda baru diperbolehkan untuk hanya menyentuh bayi, tetapi jika ia sudah cukup kuat, anda dapat merawat bayi tanpa ada bantuan. Pada hari-hari pertama dirawat di UPKB, bayi premature yang hanya tampak sebagai tubuh kurus yang dikelilingi oleh kabel-kabel listrik, tabung-tabung, dan berbagai permesinan akan tampak mengerikan. Si ibu mungkin akan merasa gamang ketika membantu merawat. Tetapi jika si bayi sudah dibebaskan dari tabung-tabung, sudah mulai tumbuh, dan sudah dipindahkan dari incubator keatas tempat tidur dan akhirnya diizinkan pulang, maka kepercayaan diri si ibu dan ketrampilan yang ia peroleh dari UPKB berguna sekali untuk merawat bayinya pada hari-hari pertama di rumah. Pada periode inisial, yakni setelah bayi dimasukkan kedalam UPKB atau ketika bayi sakit keras, tindakan yang paling baik ialah merawat bayi premature dalam keadaan telanjang. Selagi ia dalam incubator atau dihangatkan dengan penghangat sinar, sang bayi
akan tetap hangat dan nyaman. Anggota staf dapat mengobservasi dan merawat bayi tanpa mengganggunya. Melihat bayi dalam keadaan telanjang dan dibiarkan terlentang dalam incubator daapat menimbulkan rasa kecut. Secara naluriah anda ingin melindungi bayi anda. 2. Menelpon UPKB
ketika anda sudah pulang, padahal bayi anda masih dirawat, rasa takut dan ingatan pada sang bayi yang masih di rumah sakit adalah alamiah. Untuk menghilangkan rasa takut anda dapat menghubungi UPKB lewat telepon.
3. Pekerjaan Rutin di UPKB Bayi premature yang tinggal di UPKB pertama akan dirawat dalam incubator, kemudian mungkin dipindahkan ketempat tidur yang dihangatkan , dan kemudian baru ditempatkan dalam tempat tidur bayi biasa. Tiap pemindahan dari satu tempat tidur ketempat tidur lain biasanya di barengi dengan pemindahan keruang perawatanlain yang kurang intensif. Perawatan harian atas bayi ditentukan oleh keadaan bayi, jumlah orang yang boleh dilibatkan dalam perawatan berorientasi keluarga, serta kebijakan yang digariskan oleh UPKB.
4. Penimbangan Semua bayi berulang kali ditimbang. Pada unit tertentu, penimbangan dilakukan tiap hari, sedangkan dalam unit lain tiga atau empat kali seminggu. Penimbangan bayi bermanfaat untuk menghitung jumlah makanan, keseimbangan cairan, jumlah obat, dan, sudah barang tentu, untuk mengetahui pertambahan berat badan. Mula-mula diharapkan terjadinya penurunan berat badan. Bayi yang menderita sakit memerlukan waktu lebih untuk bisa pulih pada berat badannya yang semula (berat badan ketika lahir). Jika bayi diserang oleh suatu penyakit, peningkatan berat badan seringkali terhenti sementara. Pada hari-hari pertama, pertambahan berat badan tidak bisa diharapkan terlalu besar. Kesegaran dan kesehatan umum bayi lebih penting. Beberapa UPKB mengizinkan bayi untuk dibawa pulang setelah berat badannya mencapai suatu titik tertentu, biasanya 2.040 g atau 2.270 g.
5. Pemeriksaan Darah
Bayi premature seringkali harus diperiksa darahnya. Contohan darah dapat diperoleh dengan beberapa cara. Yang paling lazim dipakai adalah yang berikut : 1. Tusukkan pada tumit. Sejumlah kecil darah diambil dari tumit bayi. Darah diambil berulang kali dari kedua tumit secara bergantian. Lika akibat tusukan akan sembuh setelah beberapa lama. 2. Dari pembuluh vena. Jika diperlukan darah yang jumlahnya lebih dari satu ml, darah diambil dengan jarum kecil dari sebuah vena. Biasanya vena yang digunakan ialah vena di kepala, punggung, tanagn, dan lengan. 3. Dari arteri. Arteri adalah pembuluh darah yang berisi banyak zat asam. Pengambilan darah dari arteri dilakukan bila hendak dilakukan pemeriksaan atas gas darah. Pengambilan contoh dilakukan dengan jarum kecil dari vena yang lokasinya dipergelangan tangan atau di ujung atas tungkai. Contohan darah tersebut dapat juga diambil dari darah arteri pada pusar. Infuse Travena
bayi premature yang sakit mungkin memerlukan infuse intravena. Lewat infuse ini dapat diberikan cairan obat atau makanan. Infuse intravena dipasang oleh dokter; dan dokter pula yang menentukan cairan yang harus di berikan kepada bayi. Infuse intravena dapat dipasang di mana saja asalkan terdapat vena yang letaknya berdekatan dengan permukaan kulit. Yang mudah digunakan adalah vena yang lokasinya pada kepala, lengan, dan kaki. Vena di kepala yang merupakan vena terbesar pada bayi yang paling mudah digunakan untuk keperluan infuse intravena. Pemasangan infuse di kepala mengaharuskan pencukuran rambut di satu daerah kecil. Rambut tersebut akan tumbuh kembali beberapa bulan kemudian. 6. Pipa Penghisap
Fasilitas penghisap perlu ditempatkan di dekat tempat tidur dan ruang perawatan intensif. Rumah sakit modern memiliki unit penghisap yang terpasang pada tembok, yakni berdekatan jalan keluar zat asam. Rumah sakit kuno masih menggunakan mesin penghisap. Pipa penghisap steril untuk sekali pakai dihubungkan dengan suatu tabung yang memiliki daya penghisap. Pipa penghisap ini dapat digunakan secara halus untuk menghilangkan lender, air yang berlebihan, susu yang dimuntahkan dan lain sebagainya yang terdapat dalam mulut serta saluran napas bayi. Tindakan ini dilakukan agar bayi dapat bernapas secara normal.
7. Grafik Dan Catatan
Pada sebuah papan yang diletakkan di dekat incubator atau tempat tidur bayi, para perawat mengumpulkan data tentang bayi anda dalam berbagai grafik dan cara tatanan yang isi besarnya bermacam-macam. Grafik dan catatan tersebut berisi berbagai hal tentang makanan bayi, pertambahan berat badan, kecepatan tetesan infuse, denyut jantung, serangan apnea, ikterus dan lain sebagainya. Jika anda berminat untuk mengetahui makna grafik dan catatan
tersebut, biasanya para perawat dengan
senang hati akan
menjelaskannya. 8. Peralatan UPKB
UPKB dan unit perawatan intensif neonatal (UPIN) dilengkapi dengan alat-alat teknologi yang mungkin dapat menimbulkan rasa takut. Adalah suatu hal yang normal, jika anda merasa takut ketika melihat semua alat tersebut berada disekitar bayi anda. Staf akan menjelaskan maksud dari semua alat tersebut. Jika anda sudah mengetahuinya, rasa takut akan hilang. 9. Incubator
Selagi bayi berada dalam incubator, ia dapat dilihat dengan jelas dan diawasi tanpa terganggu. Jika perlu, udara yang hangat atau lembab atau zat asam dapat di masukkan ke dalam incubator. Bayi di jaga agar tetap hangat, ia harus berada dalam suhu ideal yang sesuai untuk tubuhnya. Perawatan intensif dapat dilakukan kepada bayi. Ia juga dapat dirawat di dalam lingkungan yang ideal tanpa alat pemantau atau kabel-kabel. 10. Penghangat sinar
Bayi yang sakitnya sangat parah dapat dirawat secara terbuka dalam UPIN, asalkan diatasnya dipasang sebuah penghangat sinar yang besar. Alat pemantau, ventilator dan lain sebagainya mengelilinginya. Jika sudah mulai baik, bayi dapat dipindahkan kedalam incubator. 11. Tempat Tidur Bayi Yang Dihangatkan
Bayi yang sudah dapat mengatur suhu tubuhnya sendiri dan yang sudah cukup sehat akan dipindahkan dari incubator ketempat tidur bayi dalam ruang perawatan yang sedikit lebih sejuk. Tempat tidur mungkin masih harus dihangatkan dengan satu strip kecil penghangat sinar yang dipancarkan keatas tempat tidur. Tempat tidur tersebut mungkin didesain secara khusus atau tempat tidur bayi standar Perspex yang terbuat dari kerangka logam dengan sebuah penghangat sinar yang di pasang di atasnya.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
ASUHAN KEPERAWATAN PADA BAYI S. P DENGAN PREMATUR DI RUANG NEONATOLOGI RSUD PROF. DR ALOESABOE GORONTALO
I. IDENTITAS KLIEN: Nama
: By. S. P
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tempat Tgl. Lahir : Surabaya, 20 Juli 2001 Umur
: 4 hari
Anak Ke
: Satu (pertama)
Nama Ayah
: Tn. W
Nama Ibu
: Ny. S. P
Pendidikan Ayah: SLTA Pendidikan Ibu
: SLTA
Agama
: Kristen
Suku/Bangsa
: gorontalo/Indonesia
Alamat
: Pilohayangan kec telaga
Tanggal MRS
: 15 november 2016 (di Ruang Neonatologi)
Diagnosa Medis
: NP
II. RIWAYAT KEPERAWATAN 1. Riwayat Keperawatan Sekarang (PRESENT ILLNESS) 1.1
Keluhan utama
:
bayi lahir prematur (35 minggu), BBLR
(2100 gram),
melalui SC (Sectio Caesar).
1.2
Lama keluhan
: 4 hari.
1.3
Akibat timbulnya keluhan : bayi dirawat terpisah dari ibu secara inten- sif.
1.4
Faktor yang memperberat : tidak ada.
1.5
Upaya untuk mengatasi
1.6
Lainnya
: dirawat di Ruang Neonatologi. : tidak ada.
2. Riwayat Keperawatan Sebelumnya (PAST HISTORY) (1) Prenatal
: ibu eklamsi.
(2) Natal : lahir melalui sectio caesaria. Luka/operasi
: tidak ada.
Alergi
: tidak ada.
Imunisasi
: belum diimunisasi.
Status gizi : baik, kenaikan BB= 2100 gram menjadi 2200 gram. 3. Riwayat Kesehatan Keluarga Komposisi keluarga
: belum bertemu orangtua klien. Klien tinggal bersama ayah, ibu & pem-bantu.
Lingkungan rumah dan komunitas
:
tinggal di kampung yang padat
penduduknya. Pendidikan dan pekerjaan anggota keluarga: ayah tamatan SLTA & bekerja swasta dengan dibantu oleh ibu. Kultur dan kepercayaan
: adat gorontalo Fungsi dam hubungan keluarga : merupakan
anak
pertama
klien
sehingga
keluarga berharap banyak. Perilaku yang dapat mempengaruhi kesehatan: ibu belum dapat me- nyusui klien. Persepsi keluarga tentang penyakit klien: keluarga pasrah terhadap apa yang terjadi & menerima-nya.
III. PEMERIKSAAN FISIK (Head to toe) 1. (Khusus Neonatus) 1.1 Reflek moro
: positif.
1.2 Reflek menggenggam
: positif, lemah.
1.3 Reflek menghisap
: positif, namun masih lemah.
1.4 Tonus otot/aktifitas
: positif.
1.5 Kekuatan menangis
: kuat.
2. (Anak dan Neonatus) 2.1 Keadaan umum
: menangis kuat, lemah.
2.2 Tanda-tanda vital : HR= 140x/mnt, RR= 38x/mnt, suhu= 36,5 oC. 2.3 Kepala dan wajah
: LK= 32 cm, rambut tipis, terdapat lanugo, tidak ada cephal hematom, fontanella tidak menonjol.
2.4
Mata
: mengeluarkan sekret banyak, terutama mata kiri, berkedip bila terpapar cahaya.
2.5 Telinga
: reflek terkejut positif.
2.6 Hidung
: dapat bersin
2.7 Mulut
: mukosa kering.
2.8 Tenggorokan
: tidak ada kelainan.
2.9 Leher
: tidak ada kelainan.
2.10
Dada
: LD= 30 cm.
2.11
Paru-paru
: Ves/vel, ronchi -/-; wheezing -/-, RR= 38x/mnt.
2.12
Jantung
: S1 S2 tunggal, murmur positif sistole, HR= 140x/mnt.
2.13
Abdomen
:
SOEPL, terdengar bunyi bising usus, tali pusat masih
basah, tidak terdapat distensi abdomen. 2.14
Ginjal
: tidak ada kelainan.
2.15
Genetalia
: jenis kelamin perempuan.
2.16
Rektum
: terdapat anus, iritasi/kemerahan di sekitar anus.
2.17
Extremitas
: plantar crease > 1/3 anterior.
2.18
Punggung
: tidak terdapat spina bifida.
2.19
Neurologi
: tidak ada kelainan.
2.20
Endokrin
: tidak ada kelainan.
IV. POLA FUNGSI KESEHATAN 1. Nutrisi dan metabolisme : ASI/PASI 12x25 cc. 2. Eliminasi
: BAB/BAK biasa.
3. Istirahat dan tidur
: cukup ( 18 jam sehari).
4. Aktifitas dan latihan
: lemah.
5. Lainnya
: tidak dikaji.
V. PEMERIKSAAN PENUNJANG (DIAGNOSTIK TEST) 1. Laboratorium : -
GDA= 82 mg/L.
-
Leukosit= 6600 x 10 9/L.
-
Hb= 24,0 gr/DL.
-
Diff Eosinofil:
-
SC= 73
Ly= 27
Thrombosit= cukup.
2. Foto
: tidak ada.
3. Lainnya : HV/A, B = 16,8 mg%. VI. PROGRAM TERAPI Tanggal 24 Juli 2001: -
/B15 12 x 25 cc s/d 12 x 40 cc + extra.
-
Thermoregulasi.
Tanggal 26 Juli 2001:
Fototherapy: -
1x12 jam I.
-
1x 24 jam II.
I.
ANALISA DATA
No/
DATA
24/7/ 2001
MASALAH
DIAGNOSA
PENYEBAB
Tgl 1.
KEMUNGKINAN
S: Bayi tidak aktif,
Immaturitas,
transisi
Risiko
lemah
lingkungan,
ekstra
termia.
O: -Suhu= 36oC. -RR= 38x/mnt, HR= 140x/ mnt.
uterus neonatus.
hipo-
Risiko hipotermia berhubungan dengan immaturitas, transisi lingkungan ekstra uterus neonatus.
-Kulit dingin.
2. 24/7/ 2001
S: Lemah ser-ta cengeng
Letargi
sekunder
akibat prematuritas.
Ketidakefektifa n
pola
pem-
O: -Reflek me-
berian makan
ngisap ma-sih
bayi.
lemah.
Ketidakefektifan pola pemberian ma-kan bayi berhubu-ngan dengan le-thargi sekunder a-kibat prematuritas.
-NGT terpasang. -BB= 2000 gr. -Ada mun-tah 5-10
cc.
3.
S= tidak dikaji.
24/7/
O: -Kulit disekitar anus kemerahan
2001
Kerentanan terha-dap
Risiko
terha-
infeksi
nosoko-mial
dap
kerusa-
efek iritan ling-kungan
kan
integritas
sekunder.
kulit.
-Lembab pada daerah genital & anus.
Risiko kerusakan integritas kulit berhubungan dengan kerentanan terha-dap infeksi nosoko-mial, efek iritan lingkungan sekun-der.
-BAB/BAK +.
4.
S: Klien agak ce-ngeng.
Immaturitas,
radiasi
Ketidakseim-
Ketidakseimbang-an
lingkungan,
kehila-
bangan cair-an
cairan berhu-bungan
25/7/ 2001
O: -Mukosa bi-bir
ngan
kering.
paru.
melalui
kulit/
& elektrolit
dengan immaturitas, radi-asi
lingkungan,
kehilangan
-Turgor kulit masih baik.
melalui
kulit/paru.
-BB= 2000 gr. -Klien mendapat fotothera-py pada tgl. 26 Juli
2001
sebanyak 2 seri. 5.
S: tidak dikaji.
25/7/
O: -Tubuh kuning.
2001
-Tali pusat masih basah. -Umur 4 hari, lahir prematur. -Belum
men-
dapat
imu-
nisasi.
Kerentanan
bayi/
immaturitas, baha-ya lingkungan,
luka
terbuka (tali pusat).
Risiko
terha-
dap infeksi.
Risiko
terhadap
infeksi berhubu-ngan dengan ke-rentanan bayi/im-maturitas, bahaya luka pusat).
lingkungan, terbuka
(tali