BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Latar Belakan Belakang g
Ikterus terjadi apabila terdapat akumulasi bilirubin dalam darah. Pada sebagian neonatus, ikterus akan ditemukan dalam minggu pertama kehidupannya. Dikemukakan bahwa angka kejadian ikterus terdapat pada 60% bayi cukup bulan dan pada pada 80% bayi bayi kurang kurang bulan. bulan. Di akart akartaa dilapor dilaporkan kan !",#$% !",#$% mender menderita ita ikterus. Ikterus ini pada sebagian lagi mungkin bersiat patologik yang dapat menimbulkan gangguan yang menetap atau menyebabkan kematian, karenanya setiap bayi dengan ikterus harus mendapat perhatian terutama apabila ikterus ditemukan dalam "& jam pertama kehidupan bayi atau kadar bilirubin meningkat lebih dari ' mg(dl dalam "& jam. Proses hemolisis darah, ineksi berat, ikterus yang berlangsung lebih dari # minggu serta bilirubin direk lebih dari # mg(dl juga merupakan keadaan yang menunjukkan kemungkinan adanya ikterus patologik. Dalam keadaan tersebut penatalaksanaan ikterus harus dilakukan sebaik)baiknya agar akibat buruk ikterus dapat dihindarkan. *ongres *edokteran Perinatologi +ropa *e)", #$0, mendeinisikan -erat -adan ahir ahir /endah --/1 --/1 adalah bayi yang yang dilahirkan dilahirkan dengan berat berat badan lahir
≤
"'00 "'00 gr dan menga mengala lami mi masa masa gest gestas asii yang yang diper diperpen pendek dek maup maupun un
pertumbuhan intra uterus kurang dari yang diharapkan. -erat -adan ahir /endah tergolong tergolong bayi yang mempunyai mempunyai resiko tinggi untu untuk k kesa kesaki kita tan n dan dan kemat kematia ian n kare karena na --/ --/ memp mempuny unyai ai masa masala lah h terj terjad adii gang ganggua guan n pert pertum umbuh buhan an dan pema pemata tang ngan an
mat matur urit itas as11 orga organ n yang yang dapat dapat
menimbulkan kematian. 2ngka kejadian insidens1 --/ di negara berkembang seperti di Inggris dikatakan sekitar % dari seluruh kelahiran. 3erdapat 4ariasi yang bermakna dalam insidens diseluruh negeri dan pada distrik yang berbeda, angka lebih tinggi di kota industri besar /osa 5. acharin, #$$61. edangkan di Indonesia masih
meru merupak pakan an masa masala lah h yang yang perl perlu u dipe diperh rhat atik ikan an,, karen karenaa di Indo Indone nesi siaa angka angka kejadiannya masih tinggi. Di /7D Dr. oetomo urabaya dari tahun ke tahun tidak banyak berubah sekitar
"" % ) "6,& %.
-erkenaan dengan itu upaya pemerintah menurunkan I5/ tersebut maka pencegahan dan pengelolaan --/ sangat penting. Dengan penanganan yang lebi lebih h baik baik dan dan peng penget etah ahua uan n yang yang mema memada daii tent tentan ang g peng pengel elol olaa aan n --/ --/,, diharapkan angka kematian dan kesakitan dapat ditekan. Peran Peran serta serta perawa perawatt dalam dalam pencega pencegahan han --/ --/ dengan dengan mening meningkat katkan kan kesejahteraan ibu dan janin yang dikandung, maka perlu dilakukan deteksi dini melalui pemantauan 2nte 2nte atal 9are dan pengelolaan --/ dengan penanganan dan dan penge pengeta tahua huan n yang yang mema memadai dai denga dengan n meng menggun gunaka akan n pende pendekat katan an asuh asuhan an keperawatan. -ayi Prematur adalah bayi yang lahir kurang dari usia kehamilan yang normal ! minggu1 dan juga dimana bayi mengalami kelainan penampilan isik. Prematuritas dan berat lahir rendah biasanya terjadi secara bersamaan, terutama diantara bayi dengan badan #'00 gr atau kurang saat lahir, sehingga keduanya berkaitan dengan terjadinya peningkatan mordibitas dan mortalitas neonatus neo natus dan sering di anggap sebagai periode kehamilan pendek. 5asa 5asala lah h
*ese *eseha hata tan n
pada pada bayi bayi prem premat atur ur,, memb membut utuh uhka kan n
asuh asuhan an
keperawatan, dimana pada bayi prematur sebaiknya dirawat di rumah sakit karena masi masih h
memb membut utuh uhka kan n
cair cairan an)c )cai aira ran n
dan dan
peng pengob obat atan an
(ser (serta ta
peme pemeri riks ksaa aan n
aboratorium yang bertujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan terapi pada bayi dan anak yang meliputi peran perawat sebagai ad4okad, asilitator, pelaksanaan dan pemberi asuhan keperawatan kepada klien. 3ujuan pemberian pelayanan kesehatan pada bayi prematur dengan asuhan keperawatan secara komprehensi adalah untuk menyelesaikan masalah keperawatan.
1.2. Rumusan Rumusan Masal Masalah ah #.".#. #.".#. -agaim -agaimana ana askep askep dari dari bayi bayi Prematur Prematurita itass : #.#.#. #.#.#. -agaim -agaimana ana aske askep p dari dari bayi bayi --/ --/ : #.#.". -agaimana askep dari bayi /D : ba yi 2sphy;ia 2sphy;ia : #.#.!. -agaimana askep dari bayi #.#.&. -agaimana askep dari bayi
dan
BAB 2 T!N"AUAN PU#TAA
2.1. Anat$m% Anat$m% Ne$nata Ne$natall
-erat badan bayi baru lahir tergantung dari aktor nutrisi, genetik dan aktor intrauterine selama kehamilan. Pengelompokan berat badan bayi baru lahir membantu dalam mengidentiikasi resiko terhadap neonatus karena berat badan yang kecil kemungkinan memiliki masa gestasi yang kecil. -ayi matur memiliki berat badan kira > kira !,& kg pada perempuan dan !,' kg pada laki > laki. -atas berat badan terendah bagi bayi matur adalah ",' kg. ".#.#. -agian 3engkorak euro 9ranium1 3engkorak merupakan bagian terpenting dalam persalianan, yang terdiri dari? #. 3ulang dahi os. @rontale1 " buah ". 3ulang ubun)ubun os. Parietale1 " buah !. 3ulang pelipis os. 3emporal1 " buah &. 3ulang belakang kepala os. Accipital1 ".#.". -agian 5uka plachno 9ranium usunan tulang muka dan dasar kepala sangat rapat sehingga tidak dapat melakukan atau terjadi moulage. *edudukan tulang muka ditentukan dengan meraba hidung, dagu, mulut, dan rongga mata #. 3ulang hidung os. assal1 ". 3ulang pipi os. Bigomatikum1 !. 3ulang rahang atas os. 5a;illare1 &. 3ulang rahang bawah os. 5andibulare1 ".#.!.
−
-entuk
segi
empat
laying
merupakan
pertemuan
antarasutura sagitalis, dan sutura koronaria, dan sutura − −
rontalis. udut lancipnya terletak di sutura sagitalis. ebagai petunjuk letak puncak kepala.
b. 7bun)ubun kecil ontanella minor1 − Dibentuk oleh sutura sagitalis dan sutura lamboidea. − ebagai petunjuk letak belakang kepala. Cutura dan ubun) ubun tertutup pada bayi sekitar #,' sampai " tahun. ".#.&. 7kuran 3ulang *epala -ayi 2term #. Diameter suboksipito)bregmatika − 2ntara oramen magnum ke ubun)ubun basar. − araknya $,' cm − 2kan melalui jalan lahir pada letak belakang kepala, dengan lingkaran sirkumerensia − suboksipito)bregmatikadengan ukuran !" cm. ". Diameter suboksipito)rontalis − 2ntara oramen magnum ke pangkal hidung − araknya ## cm − 7kuran yang melalui jalan lahir sirkumerensia suboksipito) rontalis dengan kedudukan leksi sedang, belakang kepala. !. Diameter ronto)oksipitalis − 2ntara titik pangkal hidung ke jarak terjauh pada belakang − −
kepala araknya #" cm ingkaran ronto)oksipitalis dengan sirkumerensia !& cm
melalui jalan lahir pada letak puncak kepala. &. Diameter mento)oksipitalis − 2ntara dagu ke titik terjauh belakang kepala. − araknya #!,' cm − Dengan sirkumerensia !' cm melalui jalan lahir pada letak dahi. '. Diameter submento)bregmatika − 2ntara os hyoid ke ubun)ubun besar. − araknya $ cm.Dengan sirkumerensia !" cm melalui jalan lahir pada letak muka.
6. 7kuran 5elintang − Diameter biparietalis, antara kedua parietalis dengan ukuran −
$,' cm. Diameter bitemporalis, antara kedua tulang temporalis dengan ukuran 8,' cm Dalam struktur anatomi tubuh, tulang memegang peranan
untuk menegakkan bentuk tubuh serta untuk melindungi bagian) bagian tubuh yang rawan. -erikut adalah akta)akta seputar tulang. -ayi ketika lahir memiliki tulang sekitar !00 buah sementara orang dewasa sebanyak "06 tulang. *etika bayi tumbuh menjadi dewasa beberapa tulang akan menyambung menjadi satu. Dan beberapa tulang yang lunak dan leksible secara perlahan akan digantikan oleh tulang yang kuat ketika bayi tumbuh besar. Tulang biasanya akan berhenti tumbuh saat manusia memasuki usia 20 tahun. Dan seiring pertumbuhan usia tulang
akan kehilangan kepadatannya dan menjadi lebih tipis dan lebih mudah patah. 3api kita dapat menjaga kesehatan tulang dengan cara memberi asupan kalsium serta 4itamin D, juga olahraga khususnya kaki ebuah tulang kecil di belakang gendang telinga adalah tulang terkecil di tubuh manusia. 3ulang itu disebut stirrup dan panjangnya hanya ",' > !! mm. sementara tulang terpanjang dan terkuat adalah tulang emur yang terletak antara pinggul hingga lutut. *la4ikula atau lebih dikenal dengan tulang selangka adalah tulang yang paling mudah patah. 3ulang selangka dapat patah karena benturan pada bahu atau jatuh pada tangan. Patah pada tangan juga umum terjadi karena kita sering menggunakannya saat menahan jatuh. 2da sebuah tulang bernama hyoid yang terletak di bawah lidah. 3ulang itu adalah satu) satunya tulang yang tidak terhubung dengan tulang lain. ".#.'. ystem pernapasan
*uncup paru > paru ung buds1 janin mula > mula terbentuk pada minggu ke & kehamilan. Perkembangan kuncup budding 1 dan pembentukan cabang -ranching 1 membentuk batang uatam lobulus bronkopulmonal. Pembentukan cabang terus berlangsung sampai awal masa kanak > kanak, meskipun percabangan tersebut kurang prolierati. Dari bulan ke)6, lobulus berkembang menjadi duktus al4eolus. Dan duktus berkembang menjadi sakus al4eolus, yang menjadi al4eoli sebenarnya pada bulan ke " kehidupan postnatal. *arena sakus al4eolus berkembang, epitel yang membatasi sakus tersebut menipis. *apiler > kapiler paru menekan dinding sakus karena paru
>
paru
dipersiapkan
untuk
pertukaran
oksigen
dan
karbondioksida, menjelang akhir bulan ke 6 kehamilan. elama minggu terakhir kehamilan, paru > paru mengeluarkan suraktan yang mencegah sakus al4eolus kolaps selama ekspirasi, menyebabkan atelektasis diantara gangguan > gangguan lain. aat lahir, paru > paru berisi cairan. 9airan ini dengan cepat dihalau dan di absorbsi karena paru > paru terisi udara. truktur tulang toraks 3horacic cage 1 bayi yang baru lahir agak bundar. ecara bertahap diameter trans4ersal bertambah sampai menjadi bentuk elips seperti dada orang dewasa, kira > kira umur 6 tahun. truktur tulang toraks bayi juga agak lunak, yang memungkinkan kerangka dada tertarik selama pernapasan yang memerlukan usaha besar abored breathing 1. -ayi mempunyai sedikit jaringan dan kartilago pada trakea dan bronkus yang memungkinkan struktur ini lebih mudah kolaps. alan napas berkembang lebih cepat daripada kolumna 4ertebra. Pada bayi biurkasi trakea adalah setinggi 4ertebra torakal ke &. -ayi hanya bernapas melalui hidung, dan rongga hidung yang dilewati lebih sempit. Pernapasan kurang ritmik dibandingkan anak. Pada bayi dan anak usia dibawah 6 atau tahun, jenis pernapasan adalah pernapasan diagragma atau pernapasan abdomen.4olume
oksigen yang di ekspirasi oleh bayi dan anak > anak lebih besar daripada yang di ekspirasikan oleh orang dewasa.pada usia #" tahun anak mempunyai $; jumlah al4eoli dibandingkan ketika lahir ".#.6 ".#.6.. yst ystem em kardio kardio4a 4ask skul uler er Pada tahap tahap awal awal perkem perkembang banganny annya, a, jantung jantung merupak merupakan an tuba tuba lurus. 2ntara minggu ke " dan ke #0 kehamilan jantung mengalami serangk serangkaia aian n perubah perubahan an menjadi menjadi organ organ yang yang mempuny mempunyai ai & ruanga ruangan. n. ant antun ung g mula mulaii berd berden enyu yutt pada pada ming minggu gu ke ! keha kehami mila lan. n. ela elam ma kehidupan kehidupan janin, janin, jantung jantung mendistrib mendistribusikan usikan oksigen dan nutrient nutrient yang disuplai melalui plasenta. Paru > paru janin di pintas oleh pirau yang ada selama kehidupan janin. Pada saat lahir pirau ini mulai menutup karena tahanan pembuluh darah pulmonal p ulmonal turun. 3ahanan 3ahanan pembuluh darah kira > kira kira sama sama deng dengan an oran orang g dewa dewasa sa pada pada umur umur 6 ming minggu gu.. 3ahana hanan n pembuluh darah pulmonal relati lebih tinggi pada bulan pertama kehidu kehidupan pan bayi, bayi, dan kelain kelainan an jantun jantung g sepert sepertii deek deek sputum sputum 4entrik 4entrikel el ED 1 mungkin tidak dapat di deteksi. antung adalah besar dalam hubungan nya dengan ukuran tubuh pada bayi. antung terletak agak horiFontal dan menempati sebagian besar ca4um thoraks. Perkembangan paru > paru menyebabkan jantung terdesak ke posisi yang lebih rendah dan pada umur tahun jantung dianggap seperti posisi jantung orang dewasa yang lebih oblik dan lebih rendah. rendah. 7kuran jantung jantung meningkat pada pada remaja karena karena pertumbuhan pertumbuhan yang cepat. Pada saat lahir dinding 4entrikel mempunyai ketebalan yang sama, tetapi dengan kebutuhan sirkulasi 4entrikel kiri akan lebih tebal. Dinding 4entrikel yang tipis menghasilkan tekanan sistolik yang rendah pada bayi baru lahir. 3ekanan 3ekanan sistolik meningkat setelah lahir hingga sampai mendekati tekanan sistolik orang dewasa pada saat pubertas. Pembul Pembuluh uh darah darah memanj memanjang ang dan meneba meneball dalam dalam beresp berespons ons terhad terhadap ap tekanan yang meningkat. ".#. ".#... yst ystem em inte integum gumen en
*uli *ulit, t, yang yang mual mualai ai berk berkem emba bang ng sela selama ma ming minggu gu ke ## kehamilan, terdiri dari ! lapisan +pidermis, Dermis dan jaringan subkutan subkutan 1. *ulit mempunyai & ungsi utama ? perlindungan perlindungan terhadap terhadap cedera, termoregulasi, impermeabilitas, dan sensor terhadap sentuhan, nyeri, panas, dan dingin. Ph kulit yang normal adalah asam, berguna untuk melindungi kulit dari in4asi bakteri. Pada bayi Ph kulit bayi lebih tinggi, kulit lebih tipis, dan sekresi keringat dan sebum sedikit. 2kibatnya, bayi lebih rentan terhadap ineksi kulit daripada anak yang lebih besar dan orang dewasa. elanjutnya, karena pelekatan yang longgar longgar antara antara dermis dermis dan epiderm epidermis, is, kulit bayi dan anak > anak cenderung mudah melepuh. ".#.8 ".#.8.. ist istem em Pende Pendenga ngara ran n 3iga 3iga bagian bagian teling telingaa berkem berkembang bang pada masa masa embrio embrio dalam dalam waktu waktu yang bersam bersamaan aan dengan dengan perkemb perkembanga angan n organ organ > organ organ 4ital 4ital lainnya, oleh karena itu deormitas pada telinga dapat memberikan petunjuk
terhadap
penyimpangan
organ
lain
dalam
tubuh.
Perkembangan telinga luar dimulai kira > kira pada minggu ke lima kehami kehamilan lan dan perkem perkembang bangan an teling telingaa tengah tengah sekita sekitarr minggu minggu ke 6. telinga terutama sekali rentan terhadap penyimpangan pada minggu ke $ kehamilan. eonatus mampu membedakan suara saat lahir dan lebih mudah mudah beresp berespon on terhada terhadap p suara suara dengan dengan nada yang tinggi tinggi.. 2dany 2danyaa mucus pada tuba eustachius dapat membatasi pendengaran ketika bayi pertama kali dilahirkan tetapi segera jelas setelah lahir. Eerniks erniks kaseos kaseosaa pada pada salura saluran n teling telingaa luar luar dapat dapat menyuli menyulitaka takan n 4isual 4isualisa isasi si memb membra rane ne timp timpan ani. i. -ayi -ayi yang yang lebi lebih h muda muda bere beresp spon on terh terhad adap ap kebi kebisi sing ngan an yang yang kera kerass deng dengan an rel rele; e; terk terkej ejut ut,, berk berked edip ip,, atau atau mengh menghent entik ikan an geraka gerakan. n. -ayi, -ayi, yang yang beru berumu murr 6 bula bulan n atau atau lebi lebih h mencoba mencari sumber suara. ".#.$ ".#.$..
ist istem em Pengl Penglih ihat atan an
5ata mulai terbentuk pada "" hari kehamilan, dan pada 8 minggu kehamilan dianggap dalam bentuk yang laFim. truktur dan bentuk mata terus berkembang sampai anak mencapai usia sekolah. Pada saat lahir 5ielinisasi serat > serat sara sudah lengkap dan respon pupil dapat diperoleh. -ayi baru lahir, lah ir, bagaimanapun juga mempunyai mempun yai penglihatan yang terbatas. eonatus mampu mengenali bentuk ibunya ibun ya dan mengenali cahaya dan gerakan, gerakan, ditandai ditandai dengan releks releks berkedip. istagmus yang tajam umum terjadi. *emampuan untuk mengikuti objek tidak berkembang sampai umur & minggu, ketika bayimampu mengikuti cahaya dan objek kegaris tengah. Pada umur 8 minggu bayi mampu mengikuti cahaya melewati garis tengah, walaupun strabismus menjadi jelas. trabismus kon4ergen intermiten umum terjadi sampai umur 6 bulan, kemudian menghilang. Atot > otot dianggap berungsi dengan semp sempur urna na pada pada umur umur # tahu tahun. n. 5acu 5acula lada dan n o4ea o4ea sent sentra rali liss seca secara ra structural mengalami dierensiasi pada umur & bulan. 5aturasi makula dicapai saat umur 6 tahun. Perbedaan warna ada antara umur ! dan ' bulan. -ayi normalnya berpenglihatan jauh. eperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit. *etajaman penglihatan jauh. eperti anak kecil, bayi melihat dengan baik pada rentang yang sempit sempit.. *etaja *etajaman man pengli penglihata hatan n pada bayi bayi mempuny mempunyai ai rentan rentang g dari dari "0(!00 sampai "0('0. iris biasanya dianggap berwarna permanent saat umur umur 6 bula bulan, n, teta tetapi pi pada pada beber beberapa apa anak anak tidak tidak samp sampai ai # tahu tahun. n. akrimasi mulai ada saat berumur 6 > #" minggu 2.2. $nse& Te$r% Ba'% Ba'% Prematur Prematur 2.2.1. Pengert%an
5enurut G
3he american academy o pediatric, mengambil batasan !8 minggu untuk menyebut prematur. -ayi prematur atau bayi pre)term adalah bayi yang berumur kehamilan ! minggu tanpa memperhatikan berat bedan. ebagian besar bayi lahir dengan berat badan kuang dari "'00 gram adalah bayi prematur 2srining urasmi, dkk. "00!1. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bayi prematur ditetapkan berdasarkan umur kehamilan.
".".". Et%$l$g% 5enurut -obak "00'1, beberapa aktornya adalah sebagai berikut ? 2. @aktor 5aternal 3oksenia, hipertensi, malnutrisi atau penyakit kronik, misalnya diabetes mellitus kelahiran prematur ini berkaitan dengan adanya kondisi dimana uterus tidak mampu untuk menahan etus, misalnya pada pemisahan prematur, pelepasan plasenta dan inark dari plasenta. -. @aktor @etal *elainan *romosomal misalnya trisomi antosomal1, etus multi ganda, cidera radiasi. @aktor yang berhubungan dengan kelahiran prematur ? #. *ehamilan a1 5alormasi 7terus b1 *ehamilan ganda c1 3I. er4ik Inkompeten d1 *PD e1 Pre eklamsia 1 /iwayat kelahiran prematur g1 *elainan /h ". Penyakit a1 Diabetes 5aternal b1
b1 tatus social ekonomi rendah c1 5al nutrisi d1 *ehamilan remaja @aktor /esiko Persalinan Prematur ? #. /esiko Demograik a1 /as b1 7sia &0 tahun1 c1 tatus sosial ekonomi rendah d1 -elum menikah e1 3ingkat pendidikan rendah ". /esiko 5edis a1 Persalinan dan kelahiran prematur sebelumnya b1 2bortus trimester kedua lebih dari "; abortus spontan atau elekti1 c1 2nomali uterus d1 Penyakit > penyakit medis diabetes, hipertensi1 e1 /esiko kehamilan saat ini ? *ehamilan multi janin, masalah plasenta plasentapre4ia, solusioplasenta1, pembedahan abdomen, ineksi misalnya ? pieloneritis, 73I1, inkompetensia ser4iks, *PD, anomali janin. !. /esiko Perilaku dan ingkungan a1 utrisi buruk b1 5erokok lebih dari #0 rokok sehari1 c1 Penyalah gunaan alkohol dan Fat lainnya misalnya ? kokain1 d1 arang atau tidak mendapat perawatan prenatal &. @aktor /esiko Potensial a1 tres b1 Iritabilitas uterus c1 Peristiwa yang mencetuskan kontraksi uterus d1 Perubahan ser4iks sebelum awitan persalinan e1 +kspansi 4olume plasma yang tidak adekuat 1 Deisiensi progesteron g1 Ineksi
2.2.3.
Pat$(%s%$l$g% eonatus dengan imaturitas pertumbuhan dan perkembangan tidak
dapat menghasilkan kalori melalui peningkatan metabolisme.
respons
terhadap
rangsangan
dingin,
tubuh
bayi
akan
mengeluarkan norepinerin yang menstimulus metabolisme lemak dari cadangan lemak cokelat untuk menghasilkan kalori yang kemudian dibawa oleh darah ke jaringan. tress dingin dapat menyebabkan hipoksia,
metabolisme
asidosis
dan
hipoglikemia.
Peningkatan
metabolisme sebagai respons terhadap stress dingin akan meningkatkan kebutuhan kalori dan oksigen. -ila oksigen yang tersedia tidak dapat memenuhi kebutuhan, tekanan oksigen berkurang hipoksia1 dan keadaan ini akan menjadi lebih buruk karena 4olume paru menurun akibat berkurangnya oksigen darah dan kelaina paru paru yang imatur1. *eadaan ini dapat sedikit terolong oleh hemoglobin etal
-ayi prematur umurnya relati kurang mampu untuk bertahan hidup karena struktur anatomi atau isiologi yang imatur dan ungsi biokimianya belum bekerja seperti bayi yang lebih tua. *ekurangan tersebut berpengaruh terhadap kesanggupan bayi untuk mengatur dan mempertahankan suhu badannya dalam batas normal. -ayi prematur dan imatur tidak dapat mempertahankan suhu tubuh dalam batas normal, karena pusat pengatur suhu pada otak yang belum matur, kurangnya cadangan glikogen dan lemak cokelat sebagai sumber kalori. 3idak ada atau kurangnya lemak subkutan dan permukaan tubuh yang relati lebih luas akan menyebabkan kehilangan panas tubuh yang lebih banyak. /espons menggigil pada bayi kurang atau tidak ada, sehingga bayi tidak dapat meningkatkan panas tubuh melalui akti4itas. elain itu kontrol releks kapiler kulit juga masih kurang 2srining urasmi, dkk. "00!1.
".".&.
Path)a' urasmi, 2srining. "00!1
2.2.*. Man%(estas% l%n%s 5enurut urasmi "00!1, maniestasi klinis bayi prematur adalah sebagai
berikut ? #. -erat lahir sama dengan atau kurang dari ".'00 gram. ". Panjang badan kurang atau sama dengan &' cm. !. ingkaran dada kurang dari !0 cm. &. ingkaran kepala kurang dari !! cm. '. 7mur kehamilan kurang dari ! minggu. 6. *epala relati lebih besar dari badannya, kulit tipis, transparan, lanugonya banyak, lemak subkutan kurang, sering tampak peristaltik usus. . 3angisnya lemah dan jarang, pernaasan tidak teratur dan sering timbul apnea. 8. /elek tonik leher lemah dan releks morro positi. $. 2lat kelamin pada bayi laki > laki pigmentasi dan rugae pada skrotum kurang, testis belum turun kedalam skrotum. 7ntuk bayi perempuan klitoris menonjol, labia minora belum tertutup labia mayora. #0. 3onus otot lemah, sehingga bayi kurang akti dan pergerakannnya lemah. ##. Eerniks kaseosa tidak ada atau sedikit. #". @ungsi sara yang belum atau kurang matang mengakibatkan relek hisap, menelan dan batuk masih lemah atau tidak eekti. #!. 3ulang rawan dan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya sehingga seolah > olah tidak teraba tulang rawan dan daun telinga. #&. Pergerakannya kurang dan masih lemah, pernapasan belum teratur. #'. Atot > otot masih hipotonik. #6. Pernaasan sekitar &' > '0 kali per menit. #. @rekuensi nadi #00 > #&0 kali per menit. #8. Pernaasan tidak teratur dapat terjadi apnea gagal napas1. #$. *epala tidak mampu tegak. 2.2.+. $m&l%kas% #. indrom Hawat apas /D1 3anda *linisnya ? 5endengkur, naas cuping hidung, retraksi, sianosis, peningkatan usaha naas, hiperkarbia, asiobsis respiratorik, hipotensi dan syok. ". Displasin bronco pulmaner -PD1 dan /etinopati prematuritas /AP1 2kibat terapi oksigen, seperti perporasi dan inlamasi nasal, trakea, dan aring. !. Duktus 2rteriosus Paten PD21
&. 2.2.,. #. ". !. &.
ecrotiFing +nterocolitas +91 -obak, "00'1. Pemer%ksaan D%agn$st%k umlah darah lengkap ?
2.3. $nse& Dasar Aske& BBLR 2.3.1. Pengkaj%an 2. irkulasi #. adi apikal mungkin cepat atau tidak teratur dalam batas normal
#"0 > #60 dpm1 ". 5urmur jantung yang dapat menandakan duktus arteriosus paten PD21. -. 5akanan atau 9airan #. -erat badan kurang dari "'00 gram. 9. eurosensori #. 3ubuh panjang, kurus, lemas dengan perut agak gendut. ". 7kuran kepala besar dalam hubungan dengan tubuh ? sutura mungkin mudah di gerakan, ontanel mungkin besar atau terbuka lebar. !. 7mumnya terjadi edema pada kelopak mata, mata mungkin merapat. &. /elek tergantung pada usia gestasi. D. Pernaasan #. 2pgar score mungkin rendah. ". Pernaasan dangkal, tidak teratur,
pernaasan
diaragmatik
intermiten &0 > 60 ;(mnt1 mengorok, pernaasan cuping hidung, retraksi suprasternal subternal, sianosis ada. !. 2danya bunyi ampelas pada auskultasi, menandakan sindrom distres pernaasan /D1. +. *eamanan #. uhu berluktuasi dengan mudah. ". 5enangis mungkin lemah. !. Gajah mungkin memar, mungkin kaput suksedaneum. &. *ulit transparan. '. anugo terdistribusi secara luas diseluruh tubuh. 6. +kstremitas tampak edema. . Haris telapak kaki terlihat. 8. *uku pendek. @. eksualitas
#. Persalinan atau kelahiran tergesa > gesa. ". Henetalia ? abia minora lebih besar dari labia mayora dengan kritoris menonjol testis pria tidak turun, rugae mungkin banyak atau tidak ada pada skrotum. H. Data Penunjang #. Pengobatan ? a1 9ettraFidine " ; ' mg. b1 2minophylin " ; 0,#' (IE. c1 5ikasin " ; #0 mg. d1 2minosteril #' cc. e1 Perhatian *husus ? A" dan Abser4asi 33E. ". aboratorium a1
hipotermia
berhubungan
dengan
perkembangan P imatur, ketidakmampuan merasakan dingin dan berkeringat. +. /esiko ineksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur in4asi4e. 2.3.3. !nter-ens% e&era)atan 2. *erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perusi 4entilasi. Intervensi : 1. 7kur berat badan bayi dan perhatikan jenis kelamin. 2. Abser4asi pernaasan ? cuping hidung, dispnea dan ronki. 3. Abser4asi dengan pemantauan A" catat setiap jam ubah sisi alat setiap ! > & jam.
-. *etidakeektian pola naas berhubungan dengan imaturitas pusat pernaasan, keterbatasan perkembangan otot, penurunan energi atau kelelahan. Intervensi : #. Abser4asi rekuensi pernapasan dan pola naas pernaasan, tonus otot dan warna kulit1. ". 2tur atau posisikan bayi telentang dengan gulungan popok di bawah bahu. !. Pertahankan suhu tubuh. &. -erikan rangsang taktil yang segera. '. *olaborasi ? -erikan A" J liter, -erikan obat aminoilin " ;
0,#' cc. 9. /esiko perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan imaturitas produksi enFim. Intervensi : #. Abser4asi maturitas releks menelan dan menghisap. ". 2uskultasi bising usus sehari # kali. !. -eri minum susu pasi 5 #0 ; #0 cc(mnt setiap ! jam. &. 3imbang berat badan setiap hari. '. -erikan terapi mikasin " ; "' mg. D. /esiko terjadi penurunan hipotermia berhubungan
dengan
perkembangan P imatur, ketidakmampuan merasakan dingin dan berkeringat Intervensi : #. Hunakan lampu pemanas selama prosedur. ". *urangi pemajanan pada aliran udara. !. Hanti pakaian bila basah. &. Abser4asi sistem pengaturan suhu inkubater setiap #' menit !!,&o91. '. Abser4asi adanya sesak, sianosis, kulit belang dan menangis buruk. 6. Abser4asi keluaran dan berat jenis urin. . *olaborasi ? -erikan A", 3herapy -lue ight. +. /esiko ineksi berhubungan dengan respon imun imatur, prosedur in4asi4e. Intervensi : #. Pertahankan cuci tangan yang benar. ". Pertahankan kesterilan alat. !. Abser4asi hasil pemeriksaan laboratorium. &. Aber4asi 33E C, , PC tiap 8 jam. '. Abser4asi tanda > tanda ineksi.
6. *olaborasi ? -erikan aminoilin " ; 0,#' cc 2.3.4.
encerkan melalui IE
tiap jam, -erikan garamicyn salep1 ! ; sehari. !m&lementas% Implementasi adalah proses mewujudkan dan menerapkan strategi
yang telah dibuat ke dalam bentuk tindakan yang melalui berbagai serangkaian prosedur, program serta anggaran. ".!.'. E-aluas% #. alan naas tetap paten. ". -ayi tidak menunjukan tanda > tanda 3I*. !. -ayi menunjukan bukti homeostatis. 2.4. $nse& Te$r% BBLR 2.4.1. Pengert%an -ayi berat badan lahir rendah adalah bayi baru lahir yang berat
badannya saat lahir kurang dari "'00 gram G A9, "0#!1. 5enurut /ibek dkk "0##1, berat badan lahir rendah yaitu bayi yang
lahir dengan berat badan kurang
dari "'00 gram tanpa
memperhatikan usia gestasi dihitung satu jam setelah melahirkan1. -ayi berat badan lahir rendah adalah bayi dengan berat badan kurang dari "'00 gram pada waktu lahir 2mru oian, "0#"1. Dikutip dalam buku anda "0#!1. 2.4.2. las%(%kas% --/ dibedakan dalam dua golongan, yaitu ? #. Prematuritas murni 5asa gestasi kurang dari ! minggu dan berat badan lahir sesuai untuk masa kehamilan. ". Dismaturitas -ayi lahir dengan berat badan kurang dari berat badan seharusnya
untuk
masa
gestasi
itu,
artinya
bayi
mengalami
pertumbuhan intrauterine dan merupakan bayi kecil untuk masa kehamilan. 2.4.3. Et%$l$g% 2. @aktor Ibu #. 7mur < "0 tahun1. ". Paritas.
!. &. '. 6. . 8. $.
/as. Inertilitas. /iwayat kehamilan tak baik. /ahim abnormal. arak kelahiran terlalu dekat. --/ pada anak sebelumnya. 5alnutrisi sebelum hamil pertambahan berat badan kurang selama
hamil1. #0. Penyakit akut dankronik. ##. *ebiasaan tidak baik pengobatan selama hamil, merokok, alkohol, radiasi1. #". *eadaan penyebab insuisiensi plasenta penyakit jantung, ginjal, paru, hipertensi, D5, preeklamsi1. #!. *eadaan sosial ekonomi status giFi dan pengawasan 29 yang kurang baik1. -. @aktor Placenta #. Penyakit 4askuler. ". *ehamilan ganda. !. 5alormasi. &. 3umor. 9. @aktor anin #. *elainan kromosom. ". 5alormasi. !. Ineksi bawaan yang didapat dalam kandungan misal ? 3A/9<1. &. *ehamilan ganda. 2.4.4. Pat$(%s%$l$g% 3ingginya morbiditas dan mortalitas bayi berat lahir rendah masih menjadi masalah utama. HiFi ibu yang jelek sebelum terjadinya kehamilan maupun pada waktu sedang hamil, lebih sering menghasilkan bayi --/. *urang giFi yang kronis pada masa anak > anak dengan atau tanpa sakit yang berulang akan menyebabkan bentuk tubuh yang Ctunting atau *untet pada masa dewasa, kondisi ini sering melahirkan bayi --/. @aktor > actor lain selama kehamilan, misalnya sakit berat, komplikasi kehamilan, kurang giFi, keadaan stress pada hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin melalui eek buruk yang menimpa ibunya, atau mempengaruhi pertumbuhan plasenta dan transpor Fat > Fat giFi ke janin sehingga menyebabkan bayi --/.
-ayi --/ akan memiliki alat tubuh yang belum berungsi dengan baik. Aleh sebab itu ia akan mengalami kesulitan untuk hidup di luar uterus ibunya. 5akin pendek masa kehamilannya makin kurang sempurna pertumbuhan alat > alat dalam tubuhnya, dengan akibat makin mudahnya terjadi komplikasi dan makin tinggi angka kematiannya. -erkaitan dengan kurang sempurnanya alat > alat dalam tubuhnya, baik anatomik maupun isiologik maka mudah timbul masalah, misalnya ? #. uhu tubuh yang tidak stabil karena kesulitan mempertahankan suhu tubuh yang disebabkan oleh penguapan yang bertambah akibat dari kurangnya jaringan lemak di bawah kulit, permukaan tubuh yang relati lebih luas dibandingkan --, otot yang tidak akti, produksi panas yang berkurang. ". Hangguan pernaasan yang sering menimbulkan penyakit berat pada --/, hal ini disebabkan oleh pertumbuhan dan pengembangan paru yang belum sempurna, otot pernapasan yang masih lemah. !. Hangguan alat pencernaan dan problem nutrisi, distensi abdomen akibat dari motilitas usus kurang, 4olume lambung kurang, sehingga waktu pengosongan lambung bertambah. &. Hinjal yang immatur baik secara anatomis mapun isiologis, produksi urine berkurang. '. Hangguan immunologik ? daya tahan tubuh terhadap ineksi berkurang karena rendahnya kadar IgH gamma globulin. -ayi prematur relati belum sanggup membentuk antibodi dan daya agositas serta reaksi terhadap peradangan masih belum baik. 6. Perdarahan intra4entrikuler, hal ini disebabkan oleh karena bayi prematur sering menderita apnea, hipoksia dan sindrom pernapasan, akibatnya bayi menjadi hipoksia, hipertensi dan hiperkapnea, di mana keadaan ini menyebabkan aliran darah ke otak bertambah dan keadaan ini disebabkan oleh karena tidak adanya otoregulasi serebral pada bayi prematur sehingga mudah terjadi perdarahan dari pembuluh kapiler
yang rapuh.
2.4.*.
Path)a'
2.4.+. Man%(estas% l%n%s 2. ebelum bayi lahir #. Pada anamnesa sering dijumpai adanya riwayat abortus, partus
prematurus dan lahir mati. ". Pembesaran uterus tidak sesuai tuanya kehamilan. !. Pergerakan janin yang pertama Kueckening1 terjadi lebih lambat, gerakan janin lebih lambat walaupun kehamilannya sudah agak lanjut. &. Pertambahan berat badan ibu lambat dan tidak sesuai menurut seharusnya
'. ering dijumpai kehamilan dengan oligohidramnion atau bisa pula dengan hidramnion, hiperemesis gra4idarum dan pada hamil lanjut dengan toksemia gra4idarum atau perdarahan ante partum. -. etelah bayi lahir #. -erat lahir = "'00 gram. ". Panjang badan = &' cm. !. ingkaran dada = !0 cm. &. ingkaran kepala = !! cm. '. 7mur kehamilan = ! minggu. 6. *epala relati lebih besar dari badannya. . *ulit tipis, transparan, lanugonya banyak. 8. emak subkutan kurang, sering tampak peristaltik usus. $. 3angisnya lemah dan jarang. #0. Pernapasan tidak teratur dan sering terjadi apnea. ##. Atot > otot masih hipotonik, paha selalu dalam keadaan abduksi #". endi lutut dan pergelangan kaki dalam keadaan le;i atau lurus dan kepala mengarah ke satu sisi. #!. /eleks tonik leher lemah dan releks moro positi. #&. Herakan otot jarang akan tetapi lebih baik dari bayi cukup bulan. #'. Daya isap lemah terutama dalam hari > hari pertama. #6. *ulit mengkilat, licin, pitting edema. #. @rekuensi nadi berkisar #00 > #&0 per menit. 2.4.,. $m&l%kas% #. *erusakan bernaas ? ungsi organ belum sempurna. ". Pneumonia, aspirasi ? releks menelan dan batuk belum sempurna !. Perdarahan intra4entrikuler ? perdarahan spontan di 4entrikel otak lateral disebabkan anoksia menyebabkan hipoksia otak yang dapat menimbulkan terjadinya kegagalan peredaran darah sistemik. 2.4..
Pemer%ksaan Penunjang
1. Pemeriksaan pertumbuhan dan perkembangan janin intyrauterin serta
menemukan gangguan perttumbuhan, misalnya pemeriksaan 7H. 2. 5emeriksa kadar gula darah dengan destrosti; atau di laboratorium. 3. Pemerioksaan hematokrit. 4. -ayi membutuhkan lebih banyak kalori dibandingkan dengan bayi
5* *. 5elakukan tracheal > washing pada bayi yang diduga akan menderita
aspirasi mekonium. 2.4./.
Penatalaksanaan Dengan memperhatikan gambaran klinis diatas dan berbagai
kemungkinan yang dapat terjadi pada bayi --/, maka perawatan dan pengawasan bayi --/ ditujukan pada pengaturan panas badan, pemberian makanan bayi, dan menghindari ineksi. 1. Pengaturan uhu 3ubuh -ayi --/ -ayi --/ mudah dan cepat sekali menderita Hypotermia bila berada di lingkungan yang dingin. *ehilangan panas disebabkan oleh permukaan tubuh bayi yang relati lebih luas bila dibandingkan dengan berat badan, kurangnya jaringan lemak dibawah kulit dan kekurangan lemak coklat brown fat 1. 7ntuk mencegah hipotermi, perlu diusahakan lingkungan yang cukup hangat untuk bayi dan dalam keadaan istirahat komsumsi oksigen paling sedikit, sehingga suhu tubuh bayi tetap normal. -ila bayi dirawat dalam inkubator, maka suhunya untuk bayi dengan berat badan kurang dari "000 gr adalah !'°9 dan untuk bayi dengan -"000 gr > "'00 gr adalah !&°9, agar ia dapat mempertahankan suhu tubuh sekitar !°9. *elembaban inkubator berkisar antara '0 > 60 persen. *elembapan yang lebih tinggi di perlukan pada bayi dengan sindroma gangguan pernapasan. uhu inkubator dapat di turunkan #°9 per minggu untuk bayi dengan berat badan "000 gr dan secara berangsur angsur ia dapat diletakkan di dalam tempat tidur bayi dengan suhu lingkungan "°9 > "$°9. -ila inkubator tidak ada, pemanasan dapat dilakukan dengan membungkus bayi dan meletakkan botol > botol hangat di sekitarnya atau dengan memasang lampu petromaks di dekat tempat tidur bayi atau dengan menggunakan metode kangguru. 9ara lain untuk mempertahankan suhu tubuh bayi sekiter !6°9 > !°9 adalah dengan memakai alat perspexheat shield yang diselimuti pada bayi di dalam inkubator. 2lat ini berguna untuk
mengurangi kehilangan panas karena radiasi. 2khir > akhir ini telah mulai digunakan inkubator yang dilengkapi dengan alat temperatur sensor thermistor probe). 2lat ini ditempelkan di kulit bayi. uhu inkubator di kontrol oleh alat servomechanism. Dengan cara ini suhu kulit bayi dapat dipertahankan pada derajat yang telah ditetapkan sebelumnya. 2lat ini sangat bermanaat untuk bayi dengan berat lahir yang sangat rendah. -ayi dalam inkubator hanya dipakaikan popok. cepatnya.
2. Pencegahan Ineksi Ineksi adalah masuknya bibit penyakit atau kuman kedalam
tubuh, khususnya mikroba. -ayi --/ sangat mudah mendapat ineksi. Ineksi terutama
disebabkan oleh ineksi nosokomial.
*erentanan terhadap ineksi disebabkan oleh kadar imunoglobulin serum pada bayi --/ masih rendah, aktiitas baktersidal neotroil, eek sitotoksik limosit juga masih rendah dan ungsi imun belum berpengalaman. Ineksi lokal bayi cepat menjalar menjadi ineksi umum. 3etapi diagnosis dini dapat ditegakkan jika cukup waspada terhadap perubahan kelainan1 tingkah laku bayi sering merupakan tanda ineksi umum. Perubahan tersebut antara lain ? malas menetek, gelisah, letargi, suhu tubuh meningkat, rekwensi pernaasan meningkat, muntah, diare, berat badan mendadak turun. @ungsi perawatan disini adalah memberi perlindungan terhadap bayi --/ dari ineksi. Aleh karena itu, bayi --/ tidak boleh kontak dengan penderita ineksi dalam bentuk apapun. Digunakan masker dan abjun khusus dalam penanganan bayi, perawatan luka tali pusat, perawatan mata, hidung, kulit, tindakan aseptik dan antiseptik alat > alat yang digunakan, isolasi pasien, jumlah pasien dibatasi, rasio perawat
pasien
yang
idea,
mengatur
kunjungan,
menghindari
perawatan yang terlalu lama, mencegah timbulnya asiksia dan pemberian antibiotik yang tepat. 3. Pengaturan Intake Pengaturan intake adalah menetukan pilihan susu, cara pemberian dan jadwal pemberian yang sesuai dengan kebutuhan bayi --/. 2I 2ir usu Ibu1 merupakan pilihan pertama jika bayi mampu mengisap. 2I juga dapat dikeluarkan dan diberikan pada bayi jika bayi tidak cukup mengisap. ika 2I tidak ada atau tidak mencukupi khususnya pada bayi --/ dapat digunakan susu ormula yang komposisinya mirip mirip 2I atau susu ormula khusus bayi --/.
9ara pemberian makanan bayi --/ harus diikuti tindakan pencegahan khusus untuk mencegah terjadinya regurgitasi dan masuknya udara dalam usus. Pada bayi dalam inkubator dengan kontak yang minimal, tempat tidur atau kasur inkubator harus diangkat dan bayi dibalik pada sisi kanannya. edangkan pada bayi lebih besar dapat diberi makan dalam posisi dipangku. Pada bayi --/ yang lebih kecil, kurang giat mengisap dan sianosis ketika minum melalui botol atau menetek pada ibunya, makanan diberikan melalui H3. adwal pemberian makanan disesuaikan dengan kebutuhan dan berat badan bayi --/. Pemberian makanan inter4al tiap jam dilakukan pada bayi dengan -erat -adan lebih rendah. 4. Pernapasan alan napas merupakan jalan udara melalui hidung, pharing, trachea, bronchiolus, bronchiolus respiratorius, dan duktus al4eeolaris ke al4eoli. 3erhambatnya jalan naas akan menimbulkan asiksia, hipoksia dan akhirnya kematian. elain itu bayi --/ tidak dapat beradaptasi dengan asiksia yang terjadi selama proses kelahiran sehingga dapat lahir dengan asiska perinatal. -ayi --/ juga berisiko mengalami serangan apneu dan deisiensi surakatan, sehingga tidak
dapat
memperoleh oksigen
yang cukup
yang
sebelumnya di peroleh dari plasenta. Dalam kondisi seperti ini diperlukan pembersihan jalan naas segera setelah lahir aspirasi lendir1, dibaringkan pada posisi miring, merangsang pernapasan dengan menepuk atau menjentik tumit. -ila tindakan ini gagal , dilakukan 4entilasi, intubasi endotrakheal, pijatan jantung dan pemberian natrium bikarbonat dan pemberian oksigen dan selama pemberian intake dicegah terjadinya aspirasi. Dengan tindakan ini dapat mencegah sekaligus mengatasi asiksia sehingga memperkecil kematian bayi --/. 2.*. $nse& Dasar Aske& BBLR 2.*.1. Pengkaj%an
2. 2kti4itas atau Istirahat -ayi sadar mungkin " > ! jam bebrapa hari pertama tidur sehari rata > rata "0 jam. -. Pernaasan #. 3akipnea sementara dapat dilihat, khususnya setelah kelahiran cesaria atau persentasi bokong. ". Pola naas diaragmatik dan abdominal dengan gerakan sinkron dari dada dan abdomen, perhatikan adanya sekret yang mengganggu pernaasan, mengorok, pernaasan cuping hidung. 9. 5akanan atau 9airan -erat badan rata > rata "'00 > &000 gr ? kurang dari "'00 gr menunjukkan kecil untuk usia gestasi, pemberian nutrisi harus diperhatikan. -ayi dengan dehidrasi harus diberi inus. -eri minum dengan tetes 2I atau sonde karena releks menelan --/ belum sempurna, kebutuhan cairan untuk bayi baru lahir #"0 > #'0ml(kg - per hari. D. -erat badan *urang dari "'00 gr. +. uhu --/ mudah mengalami hipotermia, oleh sebab itu suhu tubuhnya harus dipertahankan. @. Integumen Pada --/ mempunyai adanya tanda > tanda kulit tampak mengkilat dan kering. 2.*.2. 2. -. 9. 2.*.3.
D%agn$se e&era)atan *etidakeektian pola naas.
D%agn$sa e&era)atan0 Masalah $la$ras%
Renana ke&era)atan Tujuan an r%ter%a Has%l
!nter-ens%
P$la Na(as t%ak e(ekt%( berhubungan dengan ? )
D? ) Dyspnea ) aas pendek DA? ) Penurunan tekanan inspirasi(ekspirasi ) Penurunan pertukaran udara per menit ) 5enggunakan otot pernaasan tambahan ) Arthopnea ) Pernaasan pursed) lip ) 3ahap ekspirasi berlangsung sangat lama ) Penurunan kapasitas 4ital ) /espirasi? = ## > "& ; (mnt
N56 /espiratory status ? Eentilation /espiratory status 2irway patency Eital sign tatus
N!56 • Posisikan pasien untuk memaksimalkan 4entilasi ? • Pasang mayo bila perlu • akukan isioterapi dada jika perlu • *eluarkan sekret dengan batuk atau suction etelah dilakukan • 2uskultasi suara naas, catat adanya suara tindakan keperawatan tambahan selama LLL..pasien • -erikan bronkodilator ? menunjukkan keeektian )LLLLLLL.. pola naas, dibuktikan LLLLLLLL. dengan kriteria hasil? • -erikan pelembab udara *assa basah 5endemonstrasikan a9l embab batuk eekti dan suara naas yang bersih, tidak • 2tur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan. ada sianosis dan dyspneu mampu • 5onitor respirasi dan status A" -ersihkan mulut, hidung dan secret mengeluarkan sputum, trakea mampu bernaas dg Pertahankan jalan naas yang paten mudah, tidakada pursed lips1 Abser4asi adanya tanda tanda 5enunjukkan jalan hipo4entilasi naas yang paten klien 5onitor adanya kecemasan pasien tidak merasa tercekik, terhadap oksigenasi irama naas, rekuensi 5onitor 4ital sign pernaasan dalam Inormasikan pada pasien dan keluarga rentang normal, tidak tentang tehnik relaksasi untuk ada suara naas memperbaiki pola naas. abnormal1 2jarkan bagaimana batuk eekti 3anda 4ital 5onitor pola naas 3anda dalam rentang normal tekanan darah, nadi, pernaasan1
D%agn$sa e&era)atan0 Masalah $la$ras% H%&erterm%a -erhubungan dengan ? ) penyakit( trauma ) peningkatan metabolisme ) akti4itas yang berlebih ) dehidrasi
DA(D? • kenaikan suhu tubuh diatas rentang normal • serangan atau kon4ulsi kejang1 • kulit kemerahan • pertambahan // • takikardi • *ulit teraba panas( hangat
D%agn$sa e&era)atan0 Masalah $la$ras%
Renana ke&era)atan Tujuan an r%ter%a Has%l N56 3hermoregulasi
etelah dilakukan tindakan keperawatan selamaLLL..pasien menunjukkan ? uhu tubuh dalam batas normal dengan kreiteria hasil? uhu !6 > !9 adi dan // dalam rentang normal 3idak ada perubahan warna kulit dan tidak ada pusing, merasa nyaman
!nter-ens%
N!5 6 5onitor suhu sesering mungkin 5onitor warna dan suhu kulit 5onitor tekanan darah, nadi dan // penurunan tingkat 5onitor kesadaran 5onitor G-9,
Renana ke&era)atan Tujuan an r%ter%a Has%l
!nter-ens%
*aji adanya alergi makanan et%akse%manga N56 autritional status? n nutr%s% kurang *olaborasi dengan ahli giFi untuk ar% keutuhan 2deuacy o nutrient menentukan jumlah kalori dan nutrisi b utritional tatus ? tuuh yang dibutuhkan pasien -erhubungan ood and @luid Intake Makinkan diet yang dimakan dengan ? cGeight 9ontrol mengandung tinggi serat untuk *etidakmampuan etelah dilakukan mencegah konstipasi untuk memasukkan tindakan keperawatan 2jarkan pasien bagaimana membuat atau mencerna selamaL.nutrisi kurang catatan makanan harian. nutrisi oleh karena teratasi dengan indikator? 5onitor adanya penurunan -- dan gula aktor biologis, 2lbumin serum darah psikologis atau Pre albumin serum 5onitor lingkungan selama makan ekonomi.
2.*.4.
!m&lementas% Implementasi adalah proses mewujudkan dan menerapkan strategi
yang telah dibuat ke dalam bentuk tindakan yang melalui berbagai serangkaian prosedur, program serta anggaran. 2.*.*. E-aluas%
+4aluasi adalah kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil proses keperawatan. 2.+. $nse& Te$r% RD# 2.+.1. Pengert%an /espiratory Distress yndrome /D1 disebut juga
5embrane Disease <5D1, merupakan sindrom gawat napas yang disebabkan deisiensi suraktan terutama pada bayi yang lahir dengan masa kehamilan kurang. indroma Hawat Pernaasan dulu disebut Penyakit 5embran ray thorak yang spesiik. indrom distres pernaasan adalah perkembangan yang imatur pada sistem pernaasan atau tidak adekuatnya jumlah suraktan dalam paru. /D dikatakan sebagai
maternal
diabetes,
seksio
sesaria. /espiratory
Distress
yndrome /D1 disebut juga "", makin muda usia kehamilan, makin besar pula kemungkinan terjadi /D. @ungsi suraktan untuk menjaga agar kantong al4eoli tetap berkembang
dan berisi udara, sehingga pada bayi prematur dimana suraktan masih belum berkembang menyebabkan daya berkembang paru kurang dan bayi akan mengalami sesak naas. Hejala tersebut biasanya muncul segera setelah bayi lahir dan akan bertambah berat. -ayi yang sangat prematur mungkin tidak mampu untuk memulai proses pernaasan karena tanpa suraktan paru > paru menjadi sangat kaku. -ayi yang lebih besar bisa memulai proses pernaasan, tetapi karena paru > paru cenderung mengalami kolaps, maka terjadilah sindroma gawat pernaasan. *elainan ini merupakan penyebab utama kematian bayi prematur '0 > 0%1.
2.+.3. las%(%kas% #. Hangguan naas berat Dikatakan gangguan naas berat adalah rekuensi naas lebih
dari 60; permenit dengan sianosis sentral dan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi. ". Hangguan naas sedang Dikatakan gangguan naas sedang apabila rekuensi naas 60; > $0; permenit dengan tarikan dinding dada atau merintih saat ekspirasi tetapi tanpa sianosis sentral. !. Hangguan naas ringan Dikatakan gangguan naas ringan adalah rekuensi naas 60; > $0; permenit tanpa tarikan dinding dada tanpa merintih saat ekspirasi 2.+.4.
atau sianosis sentral. Pat$(%s%$l$g% ampai saat ini Penyakit 5embran
deisiensi pembentukan Fat suraktan pada paru bayi yang belum matang. uraktan adalah Fat yang berperan dalam pengembangan paru dan merupakan suatu kompleks yang terdiri dari dipalmitil osatidilkolin lesitin1, osatidil gliserol, apoprotein, kolesterol. enyawa utama Fat tersebut adalah lesitin yang mulai dibentuk pada umur kehamilan "" > "& minggu dan berjumlah cukup untuk berungsi normal setelah minggu ke !'. 2gen akti ini dilepaskan ke dalam al4eolus untuk mengurangi tegangan permukaan dan membantu mempertahankan stabilitas al4eolus dengan jalan mencegah kolapsnya ruang udara kecil pada akhir ekspirasi. amun karena adanya imaturitas, jumlah yang dihasilkan atau dilepaskan mungkin tidak cukup memenuhi kebutuhan pasca lahir. 2l4eolus akan kembali kolaps setiap akhir ekspirasi sehingga untuk pernaasan berikutnya dibutuhkan tekanan negati intratoraks yang lebih besar yang disertai usaha inspirasi yang lebih kuat. *olaps paru ini akan menyebabkan terganggunya 4entilasi sehingga terjadi hipoksia, retensi 9A" dan asidosis.
1
Aksigenasi jaringan menurun N metabolisme anerobik dengan
penimbunan asam laktat asam organic N asidosis metabolik. 2 *erusakan endotel kapiler dan epitel duktus al4eolaris N transudasi kedalam al4eoli N terbentuk ibrin N ibrin dan jaringan epitel yang nekrotik N lapisan membrane hialin. 2sidosis dan atelektasis juga menyebabkan terganggunya sirkulasi darah dari dan ke jantung. Demikian pula aliran darah paru akan menurun dan hal ini akan mengakibatkan berkurangnya pembentukan substansi suraktan.yang menyebabkan terjadinya atelektasis. el tipe II ini sangat sensiti4e dan berkurang pada bayi dengan asiksia pada periode perinatal, dan kematangannya dipacu dengan adanya stress intrauterine seperti hipertensi, I7H/ dan kehamilan kembar. ecara singkat patoisiologinya dapat digambarkan dalam bentuk lingkaran setan, sebagai berikut ? 2telektasis O hipoksemia O asidosis O transudasi O penurunan aliran darah paru O hambatan pembentukan Fat suraktan O atelekstasis.
2.+.*.
Path)a'
2.+.+.
Man%(estas% l%n%s -ayi penderita penyakit membran hialin biasanya bayi kurang
bulan yang lahir dengan berat badan antara #"00 > "000 gram dengan masa gestasi antara !0 > !6 minggu. arang ditemukan pada bayi dengan berat badan lebih "'00 gram dan masa gestasi lebih !8 minggu. Hejala klinis biasanya mulai terlihat pada beberapa jam pertama setelah lahir terutama pada umur 6 > 8 jam. Hejala karakteristik mulai timbul pada usia "& > " jam dan setelah itu keadaan bayi mungkin memburuk atau mengalami perbaikan. -ila keadaan membaik, gejala akan menghilang pada akhir minggu pertama. Hangguan pernaasan pada bayi terutama disebabkan oleh atelektasis
dan
perusi
paru yang
menurun.
*eadaan
ini akan
memperlihatkan gambaran klinis seperti ? #. Dispnea. ". 5erintih saat ekspirasi grunting1. !. 3akipnea rekwensi pernaasan N 60 ( menit1. &. Pernaasan cuping hidung. '. /etraksi dinding thoraks suprasternal, epigastrium atau interkostal1 pada saat inspirasi. 6. ianosis. Hejala > gejala ini timbul dalam "& jam pertama sesudah bayi lahir dengan gradasi yang berbeda > beda. amun yang ada ialah dispnea, sehingga dapat kita katakan bahwa kita menghadapi sindrom gawat naas bila kita menemukan adanya dispnea. Dispnea adalah kesulitan 4entilasi paru. Pada 4entilasi paru yang normal tidak dibutuhkan rekuensi 4entilasi ekstra atau bantuan otot pernaasan tambahan. ehingga kalau telah ada dispnea maka akan terjadi takipnea., pernaasan cuping hidung, retraksi dinding thoraks dan sianosis. adi praktisnya bila kita melihat adanya dispnea pada neonatus pada dasarnya kita berhadapan dengan sindrom gangguan naas pada neonatus. elain tanda gangguan pernaasan, ditemukan gajala lain misalnya brakikardia, hipotensi, kardiomegali, pitting oedema terutama di dorsal
tangan atau kaki, hipotermia, tonus otot menurun dan terdapatnya gejala sentral. emua gejala tambahan ini sering ditemukan pada penyakit membran hialin yang berat atau yang sudah mengalami komplikasi. Hejala > gejala dan tanda > tanda penyakit ini dapat mencapai puncaknya dalam waktu ! hari, kemudian akan mulai terjadi perbaikan yang berangsur > angsur. *ematian jarang terjadi setelah ! hari, kecuali pada bayi yang perjalanan penyakitnya atal. 2.+.,. $m&l%kas% 2. *omplikasi jangka pendek dapat terjadi ? #. kebocoran al4eoli ? apabila dicurigai terjadi kebocoran udara
pneumothorak,
pneumomediastinum,
pneumopericardium,
emisema intersisiel1, pada bayi dengan /D yang tiba > tiba memburuk dengan gejala klinikal hipotensi, apnea, atau bradikardi atau adanya asidosis yang menetap. ". 2ngkutan penyakit karena keadaan penderita yang memburuk dan adanya perubahan jumlah leukosit dan thrombositopeni. Ineksi dapat timbul kerana tindakan in4asi4 seperti pemasangan jarum 4ena, kateter, dan alat > alat respirasi. !. Perdarahan intrakranial dan leukomalacia
peri4entrikular ?
perdarahan intra4entrikuler terjadi pada "0 > &0% bayi prematur dengan rekuensi terbanyak pada bayi /D dengan 4entilasi mekanik. -. *omplikasi jangka panjang dapat disebabkan oleh keracunan oksigen, tekanan yang tinggi dalam paru, memberatkan penyakit dan kekurangan oksigen yang menuju ke otak dan organ lain. *omplikasi jangka panjang yang sering terjadi ? # -ronchopulmonary Dysplasia -PD1 ? merupakan penyakit paru kronik yang disebabkan pemakaian oksigen pada bayi dengan masa gestasi !6 minggu. -PD berhubungan dengan tingginya 4olume dan tekanan yang digunakan pada waktu menggunakan 4entilasi mekanik, adanya ineksi, inlamasi, dan deisiensi 4itamin 2. Insiden -PD meningkat dengan menurunnya masa gestasi.
"
/etinopathy prematur *egagalan ungsi neurologi, terjadi sekitar #0 > 0% bayi
yang berhubungan dengan masa gestasi, adanya
hipo;ia, komplikasi intrakranial, dan adanya ineksi. 2.+.. Pemer%ksaan D%agn$st%k 2. Hambaran /ontgen -erdasarkan gambaran rontgen, paru > paru dapat memberikan gambaran yang karakteristik, tapi bukan patognomonik, meliputi gambaran retikulogranular halus dari parenkim dan gambaran air bronchogram tampak
lebih
jelas
di
lobus
kiri
bawah
karena
superimposisi dengan bayangan jantung. 2walnya gambaran rontgen normal, gambaran yang tipikal muncul dalam 6 > #" hari. Hambaran rontgen <5D dapat dibagi jadi & tingkat, yaitu ? #. tage I ? Hambaran reticulogranular. ". tage II ? tage I disertai air bronchogram di luar bayangan jantung. !. tage III ? tage II disertai kesukaran menentukan batas jantung. &. tage IE ? tage III disertai kesukaran menentukan batas diaragma dan thymus. -. aboratorium Dari pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan tanda ineksi. *ultur darah tidak terdapat treptokokus. 2nalisis gas darah awalnya dapat ditemukan hipoksemia, dan pada keadaan lanjut ditemukan hipoksemia progresi, hipercarbia dan asidosis metabolik yang ber4ariasi. *elainan yang ditemukan pada pemeriksaan laboratorium diantaranya ialah pemeriksaan darah ? #. *adar asam laktat dalam darah meninggi. ". *adar bilirubin lebih tinggi bila dibandingkan dengan bayi normal dengan berat badan sama. !. kadar PaA" menurun disebabkan berkurangnya doksigenasi di dalam paru dan karena adanya pirau arteri 4ena. &. *adar PaA" meninggi, karena gangguan 4entilasi dan pengeluaran 9A" sebagai akibat atelektasis paru. '. P< darah menurun dan deisit basa meningkat akibat adanya asidosis respiratorik dan metabolik tubuh. uga diperkirakan pemeriksaan ?
#.
deret
atau
lebih
pada
seluruh
permukaan neonatus matur. +. 2mni 2mnios osen ente tesi siss -erb -erbag agai ai macam macam tes tes dapat dapat dila dilaku kuka kan n untuk untuk memp mempred redik iksi si kemungk kemungkina inan n terjad terjadiny inyaa <5D, <5D, antara antara lain lain menguku mengukurr konsent konsentras rasii lesi lesiti tin n
dari dari
cair cairan an
amni amnion on
deng dengan an
mela melaku kuka kan n
amni amnios osen ente tesi siss
pemeriksaan antenatal1. /asio lesitin > spingomielin. @. 3es 2pu 2pung ng Paru Paru 3es 3es apung paru > paru docimacia pulmonum hydrostat hydrostatica1, ica1, dikerj dikerjaka akan n untuk untuk menget mengetahui ahui apakah apakah bayi bayi yang yang diperi diperiksa ksa pernah pernah hidup. 7ntuk melakukan test ini syaratnya mayat harus segar.
*eluarkan alat > alat dalm rongga mulut, leher dan rongga dada dalam satu kesatuan, pangkal dari esoagus dan trakhea boleh diikat. 2pungkan seluruh alat > alat tersebut pada bak yang berisi air. -ila terapung, lepaskan organ paru > paru, baik yang kiri maupun yang kanan. 2pungkan kedua organ paru > paru tadi, bila terapung lanjutkan dengan pemisahan masing > masing lobus, kanan terdapat ' lobus, kiri " lobus. 2pungkan 2pungkan semua lobus tersebut, tersebut, catat mana yang tenggelam, mana yang terapung. obus yang terapung diambil sebagian, yaitu tiap)tiap lobus ' potong dengan ukuran 'mm ; 'mm, dari tempat yang terpisah dan perier. 2pungkan ke > "' potongan kecil > kecil tersebut. -ila terapung, letakan potongan tersebut pada " karton, dan lakukan penginjakan dengan berat badan, kemudian dimasukkan kembali ke dalam dalam air air. -ila -ila tera terapu pung ng berar berarti ti tes tes apung apung posi positi ti, , paru paru > paru paru mengandung mengandung udara, bayi tersebut pernah dilahirkan hidup. -ila hanya sebagian sebagian yang terapung, kemungkinan kemungkinan terjadi pernaasan partial, bayi 2.+. 2.+./. /.
tetap pernah dilahirkan hidup. Penat enatal alak aksa sana naan an 5enurut 5enurut uriadi uriadi dan Muliani Muliani "00#1 dan urasmi, urasmi, dkk "00!1, "00!1,
tindakan untuk mengatasi masalah kegawatan pernaasan meliputi ? #. 5empertahank 5empertahankan an 4entilasi 4entilasi dan oksigenasi oksigenasi adekuat. adekuat. ". 5emper 5empertah tahank ankan an keseim keseimbang bangan an asam asam basa. basa. !. 5emper 5empertah tahank ankan an suhu suhu lingku lingkungan ngan netr netral. al. &. 5emper 5empertah tahank ankan an perusi perusi jarin jaringan gan adekuat adekuat.. '. 5ence 5encega gah h hipot hipoter ermi mia. a. 6. 5emper 5empertah tahank ankan an cairan cairan dan elektro elektrolit lit adekua adekuat. t. . Panta Pantau u sela selalu lu tan tanda da 4it 4ital. al. 8. aga aga pat paten ensi si jala jalan n naa naas. s. $. -erikan -erikan Aksigen Aksigen " > ! liter(m liter(menit enit dengan dengan kateter kateter nasal1. nasal1. Penatalaksanaan secara umum ? #. Pasang Pasang jalur jalur inus intra4e intra4ena, na, sesuai sesuai dengan dengan kondisi kondisi bayi, bayi, yang paling paling sering sering dan bila bayi tidak tidak
dalam dalam keadaan keadaan dehidras dehidrasii berikan berikan inus inus
dektrosa '%. ". ika ika bayi bayi men mengal galam amii apne apneu. u. a1 aku akukan kan tinda tindaka kan n resu resusi sita tasi si sesu sesuai ai taha tahap p yang yang dip diper erlu lukan kan.. b1 akukan penilaian lanjut.
!. -ila -ila terj terjadi adi kejang kejang poto potong ng keja kejang. ng. &. egera egera periks periksaa kadar kadar gula gula dara darah. h. '. Pembe Pemberi rian an nutr nutris isii adeku adekuat. at. 2.,. $nse& $nse& Aske& Aske& RD# RD# 2.,.1. Pengkaj%an 2. /iway /iwayat at 5at 5ater ernal nal #. 5ender 5enderita ita penyak penyakit it sepert sepertii diabetes diabetes melli mellitus. tus. ". *ondis *ondisii sepert sepertii perdar perdarahan ahan plas plasent enta. a. !. 3ipe 3ipe dan dan lamany lamanyaa persa persali linan nan.. &. tress tress etal etal atau atau intr intrapa apartu rtus. s. -. tatus tatus Inant Inant aat ahir ahir #. Prem Premat atur ur,, umur umur keham kehamil ilan. an. ". 2pgar 2pgar score score,, apakah apakah terj terjadi adi aspi aspiksi ksia. a. !. -ayi prematur prematur yang yang lahir lahir melalui melalui operasi operasi 9aesar. 9aesar. 9. 9ard 9ardio io4a 4asc scul ular ar #. -radikardi -radikardi dibawah dibawah #00; #00; per menit1 menit1 dengan hipoksemia hipoksemia berat. berat. ". 5urm 5urmur ur sist sistol olik ik.. !. Denyut Denyut jant jantung ung dalam dalam batas batas normal normal.. D. Int Integum egumen en #. Pallo Pallorr yang yang dise disebab babka kan n ole oleh h 4as 4asok okont ontri riks ksii per perip iphe heral ral.. ". Pitt Pittiing edem edemaa pad padaa tan tanga gan n dan dan kaki kaki.. !. 5ottling. +. eur eurol olog ogiis #. Imm Immobi obilitas itas,, kele kelem mahan ahan,, lac lacid idiitas. tas. ". Penurunan suhu tubuh. @. Pul Pulmonary #. 3akipn kipnea ea per perna naa asa san n lebih lebih dari dari 60; 60; per per meni menit, t, mun mungk gkin in 80 80 > ". !. &. '.
#00;1. aas grunting. asal laring. /etr /etrak aksi si inte interc rcos osta tal, l, supr supras aste tern rnal al,, ata atau u sub subst ster erna nal. l. 9yan 9yanos osis is sen sentr tral al kemud kemudia ian n diik diikut utii sirk sirkum um oral oral11 berh berhub ubun unga gan n
dengan persentase desaturasi hemoglobin. 6. Penu Penuru runa nan n sua suara ra naa naas, s, crak crakle les, s, epi episo sode de apne apnea. a. H. Pemer Pemerik iksa saan an isi isik k akan akan dite ditemu mukan kan tanda tanda dan dan geja gejala la /D, /D, geja gejala la tersebut dapat terjadi pada saat kelahiran atau antara waktu " jam. Perkembangan penyakit terjadi dengan cepat yang dimulai dengan ? #. 3akipnea. ". Pern Pernap apaan aan mend mendeng engku kur. r. !. /etrak /etraksi si suko sukosta stall atau atau interk interkost ostal. al. &. ian ianos osis is dan dan puca pucat. t. '. 5ening 5eningkat katnya nya gejala gejala lapar lapar udara. udara. 6. Hera Heraka kan n tub tubuh uh ber berir iram ama. a.
. entakan dagu. 8. 2walnya suara napas normal kemudian pernapasan dalam. 2.,.2. D%agn$sa e&era)atan 2. Pola napas tidak eekti berhubungan dengan deisiensi suraktan. -. Hangguan perusi jaringan berhubungan dengan suplai oksigen ke jaringan menurun. 9. Hangguan pemenuhan
nutrisi
kurang
adri
kebutuhan
tubuh
berhubungan dengan imaturitas sistem pencernaan. 2.,.3. !nter-ens% A #.
DI2HA2 *+P+/2G232
3772 D2 I3+/E+I */I3+/I2 <2I 3ujuan ? #. #. Posisikan untuk #. Pola napas tidak pertukaran udara yang eekti berhubung etelah dilakukan asuhan keperawatan optimal? an dengan diharapkan bayi mampu? Q )3empatkan pada deisiensi #. menunjukan pola napas posisitelungkup bila suraktan yang adekuat. mungkin ". 5enunjukan rekuensi Q ) 3empatkan pada posisi dan pola napas dalm terlentang pada posisi ". batas yang sesuai usia mengendus dengan leher dan -- dengan kriteria hasil? Q ) -- rek napas !0) 60;(menit ". Q )@rek napas saat tidur !';(menit !.
/2IA2 #.*arena posisi ini menghasilkan perbaikan oksigenasi, mengatur pola tidur atau istirahat dan mencegah adanya penyempitan jalan napas. ".*arena akan mengurangi diameter trachea !.7ntuk mengenali tanda)tanda disetress &. 7ntuk menghilangkan mukus yang terakumulasi dari nasoaraing trachea dan selang endotracheal '.7ntuk memastikan jalan napas bersih 6.7ntuk menghemat penggunaan A"
sedikit ekstensi dan hidung menghadap !. keatas. ".
".
Hangguan perusi jaringan b(d suplai oksigen ke jaringan menurun
!.7ntuk mempertahankan konsentrasi A" &.7ntuk memantau respon bayi terhadap terapi
etelah dilakukan #.#.2uskultasi rek dan #. #.3akikardia sebagai asuhan keperawatan irama dan irama jantung , akibat hipoksemia diharapkan bayi dapat catat terjadinya irama dan kompensasi upaya menunujukan? jantung ekstra. peningkatan aliran Q 3ingkat perusi yang ".Abser4asi perubahan darah dan perusi sesuai misal status status mental. jaringan.Hangguan mental normal, irama !.Abser4asi warna dan irama berhubungan jantung dan rekkuensi suhu kulit atau membran dengan hipoksemia. nadi normal, tidak mukosa. ".".Helisah dan terjadi sianosis, kulit &.7kur haluaran urin dan perubahan sensori atau hangat dan kering, catat - urin motorik dapat mukosa normal, menunjukan gangguan haluaran urin normal. * *A2-A/2I aliran darah, dan #.#.-erikan cairan IE atau hipoksia. oral sesuai indikasi !.!.*ulit pucat atau ". Pantau pemerikasaan sianosis, kuku diagnostik misal +*H, membran bibir atau elektrolit, dan HD2. lidah menunjukan 4asokontriksi atau syok. &.&.Penurunan curah jantung menimbulkan penurunan perusi ginjal yang dimaniestasikan oleh penurunan haluaran urin dengan - normal( meningkat. *A2-A/2I #. #.7ntuk menurunkan hiper4iskositas darah atau perusi jaringan. ". ". 5enge4aluasi
perubahan ungsi organ dan mengawasi eek terapi. !.
etelah dilakukan #. #.Pemberian minuman#.#.5enghindari Hangguan asuhan keperawatan dimulai pd waktu abyi terjadinya hipoglikemi pemenuhan diharapkan bayi berumur ! jam dengan dan hiperbilirubinme. nutrisi kurang mendapat nutrisi jumlah cairan pertama ". 7ntuk mengetahui dari kebutuhan yang adekuat dan kali #)' ml(jam dan ada tidaknya atresia berhubungan menunujukan jumlahnya dapat esophagus dan dengan imaturitas pertambahan -- yang ditambah sedikit)demi mencegah muntah. sistem tepat dengan kriteria sedikit setiap #" jam. !. 7ntuk menghindari pencernaan hasil? ".ebelum pemberian Q
-ayi menunjukan penambahah -- yang mantap "0)!0 gram1 per hari Q Atot kuat Q ingkar lengan N $,' cm Q ingkar dada N !! cm
2.,.4.
!m&lementas%
minuman pertama harus dilakukan penghisapan cairan lambung. !.Pemberian minuman sebaiknya sedikit demi sedikit tapi rekuensinya lebih sering . &.-anyaknya cairan yang diberikan 60 ml(kg(--(hari sampai akhir minggu kedua. '.-ila bayi belum dapat 2I, 2I dipompa dan dimasukan kedalam botol steril. 6.-ila 2I tidak ada maka diganti dengan susu buatan yang mengandung lemak dan mudah dicerna yang mengandung 0 kalori ( !0ml air atau ##0 kkal(kg(--(hari. .Hunakan makanan nasogastrik bila bayi mudah lelah, mengalami penyakit hisapan, relek muntah dan menelan yang lemah.
bayi tersedak. &.7ntuk menjaga nutrisi yang ade kuat. '.2gar bayi tidak mengalami diare dan susu bisa lebih dicerna. 6.7ntuk menjaga nutrisi dan cairan bayi yang ade kuat. . 2gar susu lebih mudah dicerna.
Implementasi adalah proses mewujudkan dan menerapkan strategi yang telah dibuat ke dalam bentuk tindakan yang melalui berbagai serangkaian prosedur, program serta anggaran. 2.,.*. E-aluas% +4aluasi adalah kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil proses keperawatan. 2.. $nse& Te$r% As&h'7%a 2..1. Pengert%an 2siksia merupakan suatu keadaan dimana bayi tidak dapat
bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, keadaan tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea dan sampai ke asidosis
atau tidak mampu bernaas secara spontan yang dapat mempengaruhi organ 4ital lainnya. 2..2. las%(%kas% *lasiikasi aseksia berdasarkan jenis asiksia adalah sebagai berikut ? 2. 2siksia li4ida biru1. -. 2siksia pallida putih1. *lasiikasi asiksia berdasarkan nilai 2PH2/ adalah sebagai berikut ? 2. 2siksia berat 2siksia berat dengan nilai 2PH2/ 0 > !, pada pemeriksaan isik ditemukan reuensi jantung minus dari #00;(mnt, tonus otot buruk, sianosis berat dan kadang)kadang pucat, releksitabilitas tidak ada, dengan henti jantung dimaksudkan dengan henti jantung ialah keadaan ? #. -unyi jantung etus menghilang tidak lebih dari #0 mnt sebelum lahir lengkap. ". -unyi jantung bayi menghilang postpartum. Dalam hal ini pemeriksaan isis lainnya sesuai dengan yang ditentukan pada penderita asiksia berat.
-. 2siksia ringan sedang 5ild 5oderat 2sphy;ia asiksia ringan sedang1. kor 2PH2/ & > 6 pada pemeriksaan isik akan terlihat rekuensi jantung lebih dari #00;(mnt, tonus otot minus baik atau baik, sianosis, relek iritabilitas tidak ada. #1 -ayi normal Eigorous baby1 atau sedikit asiksia dengan nilai 2PH2/ > $. "1 -ayi normal dengan nilai 2PH2/ #0. 2..3. Et%$l$g% *eadaan asiksia terejadi karena kurangnya kemampuan ungsi organ bayi seperti pengembangan paru > paru. Proses terjadinya asiksia neonatorum ini dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan atau segera setelah bayi lahir. A. Penyebab asiksia menurut 5ochtar #$8$1 adalah ? 2siksia dalam persalinan 1. *ekurangan A" a8 Partus lama *PD, rigid ser4iks dan atonia atau insersi uteri1 *etuban pecah dini *PD1 dideinisikan sebagai pecahnya ketuban sebelum waktunya melahirkan.
8 Pada
/igid
ser4iks
atau
kekauan
ser4iks
juga
dapat
menyebabkan terjadinya partus lama karena jalan keluar janin terhambat atau macet. 8 Pada 2tonia uteri akan menyebabkan uterus dalam kondisi yang sangat lelah, sehingga otot > otot rahim tidak mampu melakukan kontraksi sehingga menggangu kemajuan persalinan. 8 /uptur uteri yang memberat, kontraksi uterus yang terus) menerus mengganggu sirkulasi darah ke uteri sehingga sulpai A" ke janin berkurang. e8 3ekanan terlalu kuat dari kepala anak pada plasenta. (8 Prolaps enikuli tali pusat akan tertekan antara kepaladan panggul. g8 Pemberian obat bius terlalu banyak dan tidak tepat pada waktunya. h8 Perdarahan banyak ? plasenta pre4ia dan solutio plasenta. %8 *alau plasenta sudah tua ? postmaturitas serotinus1, disungsi uteri. 2. Paralisis pusat pernaasan a8 3rauma dari luar seperti oleh tindakan orceps 5elahirkan dengan cara mencongkel sisi kepala bayi dengan alat yang disebut orceps. Penggunaan alat ini otomatis akan memperlebar jalan lahir, dan memperbanyak luka ahitan pada ibu serta menyebabkan trauma pada kepala bayi, sehingga dapat menyebabkan gangguan pada pusat penapasan medulla oblongata1.
8 3rauma dari dalam ? akibat obat bius. Pemberian obat bius pada saat melahirkan, obat bius
dapat
masuk
kejanin
melalu
plasenta
sehingga
dapat
mengakibatkan paralisis pusat pernapasan. B. edangkan menurut 3owell #$661, asiksia dapat dipengaruhi beberapa aktor yaitu ? 1 @aktor ibu a8
pada
uterus
akan
menyebabkan berkurangnya aliran oksigen ke plasenta dan juga ke janin, kondisi ini sering ditemukan pada gangguan kontraksi uterus, hipotensi mendadak pada ibu karena perdarahan, 2
hipertensi pada penyakit eklampsi. @aktor plasenta Pertukaran gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta, asiksis janin dapat terjadi bila terdapat gangguan mendadak pada plasenta, misalnya perdarahan plasenta,
3
solusio plasenta. @aktor etus *ompresi umbilikus akan mengakibatkan terganggunya aliran darah dalam pembuluh darah umbilikus dan menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin. Hangguan aliran darah ini dapat ditemukan pada keadaan tali pusat menumbung, melilit leher, kompresi tali pusat antara jalan lahir dan janin.
4
@aktor neonates Depresi pusat pernapasan pada bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yaitu ? a8 Penggunaan obat anestesi yang berlebihan pada ibu secara langsung dapat menimbulkan depresi pusat pernaasan janin. 8 3rauma yang terjadi saat persalinan misalnya perdarahan intra cranial. 8 *elainan kongenital pada bayi misalnya hernia diaragmatika, atresia atau stenosis saluran pernapasan, hipoplasia paru @*7I,
2..4.
"00#1. Pat$(%s%$l$g% -ila janin kekurangan A" dan kadar 9A" bertambah, timbulah
rangsangan terhadap ner4us 4agus sehingga D denyut jantung janin1 menjadi lambat. ika kekurangan A" terus berlangsung maka ner4us 4agus tidak dapat dipengaruhi lagi. 3imbulah kini rangsangan dari ner4us simpatikus sehingga D menjadi lebih cepat akhirnya ireguler dan menghilang. anin akan mengadakan pernaasan intrauterin dan bila kita periksa kemudian terdapat banyak air ketuban dan mekonium dalam paru, bronkus tersumbat dan terjadi atelektasis. -ila janin lahir, al4eoli tidak berkembang. 2pabila asiksia berlanjut, gerakan pernaasan akan ganti, denyut jantung mulai menurun sedangkan tonus neuromuskuler berkurang secara berangsur > angsur dan bayi memasuki periode apneu primer. ika berlanjut, bayi akan menunjukkan pernaasan yang dalam, denyut jantung terus menurun , tekanan darah bayi juga mulai menurun dan bayi akan terluhat lemas lascid1. Pernaasan makin lama makin lemah sampai bayi memasuki periode apneu sekunder. elama apneu sekunder, denyut jantung, tekanan darah dan kadar A" dalam darah PaA"1 terus menurun. -ayi sekarang tidak bereaksi terhadap rangsangan dan tidak akan menunjukkan upaya pernaasan secara spontan. *ematian akan terjadi jika resusitasi dengan pernaasan buatan dan pemberian tidak dimulai segera.
2..*.
Path)a'
2..+. Man%(estas% l%n%s A. Pada *ehamilan Denyut jantung janin lebih cepat dari #60 ;(mnt atau kurang
dari #00 ;(mnt, halus dan ireguler serta adanya pengeluaran mekonium. #. ika D normal dan ada mekonium ? janin mulai asiksia. ". ika D #60 ;(mnt ke atas dan ada mekonium ? janin sedang asiksia. !. ika D #00 ;(mnt ke bawah dan ada mekonium ? janin dalam gawat. -. Pada bayi setelah lahir #. -ayi pucat dan kebiru > biruan. ". 7saha bernaas minimal atau tidak ada. !.
dan iskemik otak yang berakibat terjadinya edema otak, hal ini juga dapat menimbulkan perdarahan otak.
". 2nuria atau oliguri. Disungsi 4entrikel jantung dapat pula terjadi pada penderita asiksia, keadaan ini dikenal istilah disungsi miokardium pada saat terjadinya, yang disertai dengan perubahan sirkulasi. Pada keadaan ini curah jantung akan lebih banyak mengalir ke organ seperti mesentrium dan ginjal.
darah
mesentrium
dan
ginjal
yang
menyebabkan
pengeluaran urine sedikit. !. *ejang. Pada bayi yang mengalami asiksia akan mengalami gangguan pertukaran gas dan transport A" sehingga penderita kekurangan persediaan A" dan kesulitan pengeluaran
9A" hal ini dapat
menyebabkan kejang pada anak tersebut karena perusi jaringan tak eekti. &. *oma. 2pabila pada pasien asiksia berat segera tidak ditangani akan menyebabkan koma karena beberapa hal diantaranya hipoksemia dan perdarahan pada otak. 2... Pemer%ksaan Penunjang -eberapa pemeriksaan
diagnostik
yang
dilakukan
untuk
mendiagnosis adanya asiksia pada bayi pemeriksaan diagnostik1 yaitu? #. Pemeriksaan p< darah janin Dengan menggunakan amnioskopi yang dimasukkan lewat ser4iks dibuat sayatan kecil pada kulit kepala janin dan diambil contoh darah
janin.
Darah
ini
diperiksa
p<>nya.
2danya
asidosis
menyebabkan turunnya p<. 2pabila p< itu sampai turun dibawah ," hal itu dianggap sebagai tanda bahaya Giknjosastro, "001. ". 2nalisa gas darah 2nalisa dilakukan pada darah arteri, penting untuk mengetahui adanya asidosis dan alkalosis respiratorik atau metabolik.
*omplikasi metabolisme terjadi di dalam tubuh akibatnya persediaan garam > garam elektrolit sebagai buer juga terganggu kesetimbangannya. 3imbul asidosis laktat, hipokalsemi, hiponatremia, hiperkalemi. Pemeriksaan elektrolit darah dilakukan uji laboratorium dengan test urine untuk kandungan ureum, natrium, keton atau protein can1 dan magnetic resonance imaging 5/I1 6. . 8. $. 2../. 2.
mempunyai nilai yang tinggi dalam menegakkan diagnosis. 7H kepala1. Penilaian 2PH2/ score. Pemeriksaan +H9 dab 93>can. @oto polos dada. Penatalaksanaan Pengaturan suhu egera setelah lahir, badan dan kepala neonatus hendaknya dikeringkan seluruhnya dengan kain kering dan hangat, dan diletakan telanjang di bawah alat atau lampu pemanas radiasi, atau pada tubuh Ibunya, bayi dan Ibu hendaknya diselimuti dengan baik, namun harus diperhatikan pula agar tidak terjadi pemanasan yang berlebihan pada
tubuh bayi. -. akukan tindakan 2>->9>D 2irway atau membersihkan jalan naas, -reathing atau mengusahakan timbulnya pernaasan atau 4entilasi, 9irculation atau memperbaiki sirkulasi tubuh, Drug atau memberikan obat1 #. 5emastikan saluran naas terbuka. a1 5eletakkan bayi dalam posisi kepala deleksi, bahu diganjal. b1 5enghisap mulut, hidung dan trakhea. c1 -ila perlu, masukkan pipa +3 untuk memastikan saluran pernaasan terbuka. ". 5emulai pernaasan.
a1 5emakai rangsangan taktil untuk memulai pernaasan. b1 5emakai E3P bila perlu, seperti sungkup dan balon, pipa +3 dan balon, mulut ke mulut hindari paparan ineksi1. !. 5empertahankan sirkulasi darah. a1 /angsangan dan pertahankan sirkulasi darah dengan cara kompres pada daerah dada. &. Pemberian obat > obatan. a1 +pineprin Indikasi ? diberikan apabila rekuensi jantung tetap di bawah 80 ;(mnt walaupun telah diberikan paling sedikit !0 detik E3P adekuat dengan oksigen #00 % dan kompresi dada atau rekuensi jantung. Dosis ? 0,# > 0,! ml(kg untuk larutan #?#0000. 9ara pemberian ? dapat melalui intra4ena IE1 atau melalui pipa endotrakheal. +ek ? 7ntuk meningkatkan kekuatan dan kecepatan konstraksi jantung. b1 Eolume ekspander darah atau whole blood, cairan albumin> salin '%, acl, /1. Indikasi ? digunakan dalam resusitasi apabila terdapat kejadian atau diduga adanya kehilangan darah akut dengan tanda > tanda hipo4olemi. Dosis ? #0 ml(kg. 9ara pemberian ? IE dengan kecepatan pemberian selama waktu ' > #0 menit. +ek ? meningkatkan 4olume 4askuler, meningkatkan asidosis metabolik. c1 atrium -ikarbonat. Indikasi ? digunakan apabila terdapat apneu yang lama yang tidak memberikan respon terhadap terapi lain. Diberikan apabila E3P sudah dilakukan. +ek ? memperbaiki asidosis metabolik dengan meningkatkan ph darah apabila 4entilasi adekuat, menimbulkan penambahan 4olume disebabkan oleh cairan garam hipertonik. d1 alakson hidroklorid atau narcan.
Indikasi ? depresi pernaasan yang berat atau riwayat pemberian narkotik pada Ibu dalam & jam sebelum persalinan. +ek ? antagonis narkotik. 2./. $nse& Aske& As&h'7%a 2./.1. Pengkaj%an 2. irkulasi #. adi apikal dapat berluktuasi dari ##0 sampai #80 ;(mnt. 3ekanan
darah 60 sampai 80 mm &000 gram. !. Panjang badan ? && > &' cm. &. 3urgor kulit elastis ber4ariasi sesuai gestasi1. 9. eurosensori #. 3onus otot ? leksi hipertonik dari semua ekstremitas. ". adar dan akti mendemonstrasikan releks menghisap selama !0 menit pertama setelah kelahiran periode pertama reakti4itas1. Penampilan asimetris molding, edema, hematoma1. !. 5enangis kuat, sehat, nada sedang nada menangis tinggi menunjukkan abnormalitas genetik, hipoglikemi atau eek narkotik yang memanjang1. D. Pernaasan #. kor 2PH2/ ? # menit......' menit....... skor optimal harus antara > #0. ". /entang dari !0 > 60 permenit, pola periodik dapat terlihat. !. -unyi naas bilateral, kadang > kadang krekels umum pada awalnya silindrik thorak ? kartilago ;ioid menonjol, umum terjadi. +. *eamanan #. uhu rentang dari !6,'R9 sampai !,'R9. 2da 4erniks jumlah dan distribusi tergantung pada usia gestasi1.
". *ulit ? lembut, leksibel, pengelupasan tangan atau kaki dapat terlihat, warna merah muda atau kemerahan, mungkin belang) belang menunjukkan memar minor misal ? kelahiran dengan orseps1, atau perubahan warna herleuin, petekie pada kepala atau wajah dapat menunjukkan peningkatan tekanan berkenaan dengan kelahiran atau tanda nukhal1, bercak portwine, ne4i telengiektasis kelopak mata, antara alis mata, atau pada nukhal1 atau bercak mongolia terutama punggung bawah dan bokong1 dapat terlihat. 2brasi kulit kepala mungkin ada penempatan elektroda internal1. 2./.2. D%agn$sa e&era)atan #. -ersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan produksi mukus banyak. ". Pola naas tidak eekti berhubungan dengan hipo4entilasi atau hiper4entilasi !. *erusakan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan perusi 4entilasi. &. /isiko cedera berhubungan dengan anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan pada agen > agen ineksius. '. /isiko ketidakseimbangan suhu tubuh berhubungan dengan kurangnya suplai A" dalam darah. 6. Proses keluarga terhenti berhubungan dengan pergantian dalam status kesehatan anggota keluarga. 2./.3. !nter-ens% 2. -ersihan jalan naas tidak eekti berhubungan dengan produksi mukus banyak. 3ujuan ? etelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan jalan naas lancar. A9 I ? tatus Pernaasan ? *epatenan alan aas *riteria
#. 5udah dalam bernaas. ". 3idak menunjukkan kegelisahan. !. 3idak adanya sianosis. &. Pa9A" dalam batas normal. '. PaA" dalam batas normal. 6. *eseimbangan perusi 4entilasi I9 I ? uction jalan naas Inte4ensi ? #. 3entukan kebutuhan oral atau suction tracheal. ". 2uskultasi suara naas sebelum dan sesudah suction. !. -eritahu keluarga tentang suction. &. -ersihkan daerah bagian tracheal setelah suction selesai dilakukan. '. 5onitor status oksigen pasien, status hemodinamik segera sebelum, selama dan sesudah suction. I9 II ? /esusitasi ? eonatus #. iapkan perlengkapan resusitasi sebelum persalinan. ". 3es resusitasi bagian suction dan aliran A" untuk memastikan dapat berungsi dengan baik. !. 3empatkan -- di bawah lampu pemanas radiasi. &. 5asukkan laryngoskopy untuk mem4isualisasi trachea untuk menghisap mekonium. '. Intubasi dengan endotracheal untuk mengeluarkan mekonium dari jalan naas bawah. 6. -erikan stimulasi taktil pada telapak kaki atau punggung bayi. . 5onitor respirasi. 8. akukan auskultasi untuk memastikan 4etilasi adekuat. -. Pola naas tidak eekti berhubungan dengan hipo4entilasi atau hiper4entilasi. 3ujuan ? etelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan pola naas menjadi eekti. A9 ? tatus /espirasi ? Eentilasi *riteria
!. 2uskultasi jalan naas untuk mengetahui adanya penurunan 4entilasi. &. *olaborasi dengan dokter untuk pemeriksaan 2HD dan pemakaian alan bantu naas. '. iapkan pasien untuk 4entilasi mekanik bila perlu. 6. -erikan oksigenasi sesuai kebutuhan. 9. *erusakan pertukaran gas berhubungn dengan ketidakseimbangan perusi 4entilasi. 3ujuan ? etelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan pertukaran gas teratasi. A9 ? tatus /espiratorius ? Pertukaran gas *riteria hasil ? #. 3idak sesak naas. ". @ungsi paru dalam batas normal I9 ? 5anajemen 2sam -asa Inter4ensi ? #. *aji bunyi paru, rekuensi naas, kedalaman naas dan produksi sputum. ". Pantau saturasi A" dengan oksimetri. !. Pantau hasil 2nalisa Has Darah D. /isiko cedera berhubungan dengan anomali kongenital tidak terdeteksi atau tidak teratasi pemajanan pada agen > agen ineksius. 3ujuan ? etelah dilakukan tindakan keperawatan selama proses keperawatan diharapkan risiko cidera dapat dicegah. A9 ? Pengetahuan ? *eamanan 2nak *riteria hasil ? #. -ebas dari cidera atau komplikasi. ". 5endeskripsikan akti4itas yang tepat dari le4el perkembangan anak. !. 5endeskripsikan teknik pertolongan pertama. I9 ? *ontrol Ineksi Inter4ensi ? #. 9uci tangan setiap sebelum dan sesudah merawat bayi. ". Pakai sarung tangan steril. !. akukan pengkajian isik secara rutin terhadap bayi baru lahir, perhatikan pembuluh darah tali pusat dan adanya anomali. &. 2jarkan keluarga tentang tanda dan gejala ineksi melaporkannya pada pemberi pelayanan kesehatan.
dan
'. -erikan agen imunisasi sesuai indikasi imunoglobulin hepatitis dari 4aksin hepatitis - bila serum ibu mengandung antigen permukaan hepatitis - lain. !. 5onitor temperatur dan warna kulit. &. 5onitor 33E. '. 5onitor adanya bradikardi. 6. 5onitor status pernaasan. I9 II ? 3emperatur /egulasi Inter4ensi ? #. 5onitor temperatur -- setiap " jam sampai suhu stabil. ". aga temperatur suhu tubuh bayi agar tetap hangat. !. 3empatkan -- pada inkubator bila perlu.
2.19. $nse& Te$r% H%&er%l%ru%n 2.19.1.De(%n%s% Pen'ak%t 5enurut utrisno "00$1 hiperbilirubinemia merupakan suatu
keadaan dimana kadar bilirubin serum total yang lebih dari #0 mg% pada minggu pertama yang ditandai dengan ikterus pada kulit, sclera dan organ lain. *eadaan ini mempunyai potensi meningkatkan kern ikterus yaitu keadaan kerusakan pada otak akibat perlengketan kadar
bilirubin pada otak. '0% neonatus cukup bulan dan lebih tinggi pada neonatus kurang bulan1 utrisno, "00$1. #,# mg(dl, bilirubin direk 0,# > 0,& mg(dl utrisno, "00$1. 2.19.2.Et%$l$g% 5enurut Peningkatan kadar serum bilirubin disebabkan oleh deposisi pigmen bilirubin yang terjadi waktu pemecahan sel darah merah. Phototerapi merupakan terapi untuk hiperbilirubin ennisa, "001. +tiologi hiperbilirubin antara lain 2nonim, "0081 ? 1. Peningkatan produksi.
ketidaksesuaian
golongan
darah
dan
anak
pada
penggolongan rhesus dan 2-A. 2. Perdarahan tertutup misalnya pada trauma kelahiran. Ikatan bilirubin dengan protein terganggu seperti gangguan metabolic yang terdapat pada bayi hipoksia atau asidosis. 3. Deisiensi H6PD Hlukosa 6 Phostat Dehidrogenase1. 4. -reast milk jaundice yang disebabkan oleh kekurangannya pregnan ! ala1, "0 beta1, diol steroid1. *. *urangnya enFim glukoronil transerase, sehingga kadar bilirubin indirek meningkat misalnya pada --/. +. *elainan congenital. ,. Hangguan transportasi akibat penurunan kapasitas pengangkutan misalnya hipoalbuminemia atau karena pengaruh obat)obat tertentu misalnya suladiaFine. . Hangguan ungsi hati
yang
disebabkan
oleh
beberapa
mikroorganisme atau toksin yang dapat langsung merusak sel hati dan darah merah seperti ineksi, toksoplasmasiss, syphilis. /. Hangguan ekskresi yang terjadi intra atau ektra hepatik. 19. Peningkatan sirkulasi enterohepatik, misalnya pada ileus obstrukti.
5enurut Ika "0081 sel > sel darah merah yang telah tua dan rusak akan dipecah atau dihidrolisis menjadi bilirubin pigmen warna kuning1, yang oleh hati akan dimetabolisme dan dibuang melalui eses. Di dalam usus juga terdapat banyak bakteri yang mampu mengubah bilirubin sehingga mudah dikeluarkan bersama eses.
bilirubin
ini
masih
belum
mencukupi
sehingga
ditemukan bilirubin yang masih beredar dalam tubuh tidak dibuang bersama eses. -egitu pula dalam usus bayi terdapat enFim glukoronil transerase yang mampu mengubah bilirubin dan menyerap kembali bilirubin ke dalam darah sehingga makin memperparah akumulasi bilirubin dalam badannya. 2kibatnya pigmen tersebut akan disimpan di bawah kulit, sehingga jadilah kulit bayi kuning. -iasanya dimulai dari wajah, dada, tungkai dan kaki menjadi kuning. 2.19.3.Pat$(%s%$l$g% Peningkatan kadar bilirubin tubuh dapat terjadi pada beberapa keadaan. *eadaan yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan beban bilirubin pada sel hepar yang berlebihan.
Hangguan
pemecahan
bilirubin
plasma
juga
dapat
menimbulkan peningkatan kadar bilirubin tubuh.
apabila bilirubin tadi dapat menembus darah otak. *elainan yang terjadi pada otak disebut *ernikterus. Pada umumnya dianggap bahwa kelainan pada syara pusat tersebut mungkin akan timbul apabila kadar bilirubin indirek lebih dari "0 mg(dl. 5udah tidaknya kadar bilirubin melewati darah otak ternyata tidak hanya tergantung pada keadaan neonatus. -ilirubin indirek akan mudah melewati darah otak apabila bayi terdapat keadaan -erat -adan ahir /endah, hipoksia, dan hipolikemia artika, "0081. el darah merah yang tua, rusak dan abnormal dibuang dari peredaran darah, terutama di dalam limpa. elama proses pembuangan berlangsung, hemoglobin protein pengangkut oksigen di dalam sel darah merah1 dipecah menjadi pigmen kuning yang disebut bilirubin. -ilirubin dibawa ke hati, dimana secara kimiawi diubah dan kemudian dibuang ke usus sebagai bagian dari empedu. Pada sebagian besar bayi baru lahir, kadar bilirubin darah secara normal meningkat sementara dalam beberapa hari pertama setelah lahir, menyebabkan kulit berwarna kuning jaundice1 artika, "0081. Pada orang dewasa, bakteri yang dalam keadaan normal ditemukan di dalam usus akan memecahkan bilirubin. Pada bayi baru lahir, bakteri ini sangat sedikit sehingga banyak bilirubin yang dibuang melalui tinja yang menyebabkan tinjanya berwarna kuning terang. 3etapi bayi baru lahir juga memiliki suatu enFim di dalam ususnya yang dapat merubah sebagian bilirubin dan menyerapnya kembali ke dalam darah, sehingga terjadi jaundice sakit kuning1. *arena kadar bilirubin darah semakin meningkat, maka jaundice menjadi sdmakin jelas. 5ula) mula wajah bayi tampak kuning, lalu dada, tungkai dan kakinya juga menjadi kuning. -iasanya hiperbilirubinemia dan sakit kuning akan menghilang setelah minggu pertama artika, "0081. *adar bilirubin yang sangat tinggi bisa disebabkan oleh pembentukan yang berlebihan atau gangguan pembuangan bilirubin. *adang pada bayi cukup umur yang diberi susu 2I, kadar bilirubin
meningkat secara progresi pada minggu pertamaS keadaan ini disebut jaundice 2I. Penyebabnya tidak diketahui dan hal ini tidak berbahaya. ika kadar bilirubin sangat tinggi mungkin perlu dilakukan terapi cahaya bilirubin 5uhaj, "00$1. *ejadian yang sering ditemukan adalah apabila terdapat penambahan bebab bilirubin pada streptucocus hepar yang terlalu berlebihan. B dan protein > M terikat oleh anion lain, misalnya pada bayi dengan asidosis atau dengan anoksia atau hipoksia, ditentukan gangguan konjugasi hepar deisiensi enFim glukuronii transerase1 atau bayi menderita gangguan ekskresi, misalnya penderita hepatitis neonatal atau sumbatan saluran empedu intra atau ekstra hepatika 5uhaj, "00$1. Pada derajat tertentu, bilirubin ini akan bersiat toksik dan merusakan jaringan otak. 3oksisitas ini terutama ditemukan pada bilirubin indirek. iat indirek ini yang memungkinkan eek patologik pada sel otak apabila bilirubin tadi dapat menembus sawar darah otak. *elainan yang terjadi pada otak ini disebut kernikterus atau ensealopati biliaris. 5udah tidaknya bilirubin melalui sawar darah otak ternyata tidak hanya tergantung dari tingginya kadar bilirubin tetapi tergantung pula pada keadaan neonatus sendiri. -ilirubin indirek akan mudah melalui sawar darah otak apabila pada bayi terdapat keadaan imaturitas. -erat lahir rendah, hipoksia, hiperkarbia, hipoglikemia dan kelainan susunan sara pusat yang karena trauma atau ineksi 5uhaj, "00$1.
2.19.4.Path)a'
2.19.*.Man%(estas% l%n%s 5enurut urasmi
"00!1
dalam
2nonim
"0081
gejala
hiperbilirubinemia dikelompokkan menjadi ? 1. Hejala akut ? gejala yang dianggap sebagai ase pertama kernikterus pada neonatus adalah letargi, tidak mau minum dan hipotoni. 2. Hejala kronik ? tangisan yang melengking high pitch cry1 meliputi hipertonus dan opistonus bayi yang selamat biasanya menderita gejala sisa berupa paralysis serebral dengan atetosis, gengguan pendengaran, paralysis sebagian otot mata dan displasia dentalis1. edangakan menurut
disebut kern ikterus1. *erena ikterus adalah suatu keadaan dimana terjadi penimbunan bilirubin di dalam otak, sehingga terjadi kerusakan otak. -iasanya terjadi pada bayi yang sangat prematur atau bayi yang sakit berat. Hejalanya berupa ? #. ". !. &. '. 6.
/asa mengantuk. 3idak kuat menghisap. 5untah. Apistotonus posisi tubuh melengkung, leher mendekati punggung1. 5ata berputar > putar ke atas. *ejang -isa diikuti dengan kematian. +ek jangka panjang dari kern
ikterus
adalah
keterbelakangan
mental,
kelumpuhan
serebral
pengontrolan otot yang abnormal, cerebral palsy1, tuli dan mata tidak dapat digerakkan ke atas. 2.19.+.Penatalaksanaan Me%s an Pera)atan A. Perawatan utrisno, "00$1. 1. Pengawasan antenatal yang baik. 2. 5enghindari obat yang meningkatkan ikterus pada masa kematian dan kelahiran, misal ? sula urokolin. 3. Pencegahan dan pengobatan hipoksin pada neonatus dan janin. 4. Penggunaan enobarbital pada ibu # > " hari sebelum partus. *. Pemberian makanan sejak dini pemberian 2I1. -. Pencegahan ineksi. #. 5elakukan dekompensasi dengan oto terapi. ". 3ranusi tukar darah. !. -reast eeding. Pemberian breast eeding secara dini segera setelah dijumpai ikterik pada mukosa, kulit dan konjungti4a pada neonatus, hal ini dapat mengurangi terjadinya ikterus isiologik pada neonatus.
"0081 perawatan
mendapatkan tranusi tukar antara lain ?
untuk
anak yang
#. 5empertahankan intake cairan dengan menyediakan cairan per oral atau cairan parenteral melalui intra4ena, memantau output diantaranya jumlah dan warna urine serta eses, mengkaji perubahan status hidrasinya dengan memantau temperatur tiap " jam. ". 5enutup mata dengan kain yang tidak tembus cahaya, mengatur posisi setiap 6 jam, mengkaji kondisi kulit, menjaga integritas kulit selama terapi dengan mengeringkan daerah yang basah untuk mengurangi iritasi serta mempertahankan kebersihan kulit. !. 5encegah peningkatan kadar birirubin dengan cara meningkatkan 4erja enFim dengan pemberian phenobarbital # > " " mg(*H-, mengubah bilirubin yang tidak larut ke dalam air menjadi larut dalam air dengan melakukan ototerapi atau dengan cara pembuangan kadar bilirubin darah dengan tranusi darah 5. Pengobatan -erdasarkan pada penyebabnya maka manajemen bayi dengan hiperbilirubinemia diarahkan untuk mencegah anemia dan membatasi eek dari hiperbilirubinemia. Pengobatan mempunyai tujuan ? #. 5enghilangkan anemia. ". 5enghilangkan antibody maternal dan eritrosit teresensitisasi. !. 5eningkatkan badan serum albumin. &. 5enurunkan serum bilirubin 5etode terapi hiperbilirubinemia meliputi ? ototerapi, transuse pangganti, inuse albumin dan therapi obat 2nonim, "0081. #. @ototherapi. @ototerapi dapat digunakan sendiri atau dikombinasi dengan
transuse
pengganti
untuk
menurunkan
bilirubin.
5emaparkan neonatus pada cahaya dengan intensitas yang tinggi a bound of fluorescent light bulbs or bulbs in the blue light spectrum1 akan menurunkan bilirubin dalam kulit. @ototerapi menurunkan kadar bilirubin dengan cara memasilitasi ekskresi bilirubin tak terkonjugasi.
diabsorpsi jaringan merubah bilirubin tak terkonjugasi menjadi dua isomer yang disebut otobilirubin. @otobilirubin bergerak dari jaringan ke pembuluh darah melalui mekanisme diusi. Di dalam darah otobilirubin berikatan dengan albumin dan di kirim ke hati. @otobilirubin kemudian bergerak ke empedu dan di ekskresikan kedalam duodenum untuk di buang bersama eses tanpa proses konjugasi oleh hati. ' mg(dl. oenatus yang sakit dengan berat badan kurang dari #000 gram harus diototerapi dengan konsentrasi
bilirubin
'
mg(dl. -eberapa ilmuwan
mengarahkan untuk memberikan ototerapi proilaksasi pada "& jam pertama pada bayi resiko tinggi dan berat badan lahir rendah. Dengan penyinaran bilirubin dipecah menjadi dipyrole yang kemudian dikeluarkan melalui ginjal dan traktus digesti4us. lain. *emudian penilaian kadar bilirubin dari tiap > tiap nomor disesuaikan dengan angka rata > rata didalam gambar di bawah ini ?
". 3ransusi Pengganti. 3ransuse pengganti atau imediat didindikasikan adanya actor > aktor ? a1 3iter anti /h lebih dari # ? #6 pada ibu. b1 Penyakit hemolisis berat pada bayi baru lahir. c1 Penyakit hemolisis pada bayi saat lahir perdarahan atau "& jam pertama. d1 *adar bilirubin direk labih besar !,' mg(dl di minggu pertama. e1 erum bilirubin indirek lebih dari "0 mg(dl pada &8 jam pertama. 1
yang
meningkatkan
konjugasi
bilirubin
dan
mengekskresikannya. Abat ini eekti baik diberikan pada ibu hamil untuk beberapa hari sampai beberapa minggu sebelum melahirkan. Penggunaan Phenobarbital pada post natal masih menjadi pertentangan karena 9oloistrin
dapat
eek sampingnya letargi1.
mdngurangi
bilirubin
dengan
mengeluarkannya lewat urine sehingga menurunkan siklus enterohepatika. b1 Pemberian makanan sejak dini pemberian 2I1. Pada jaundice 2I, kadang pemberian 2I harus dihentikan selama # > " hari. egera setelah kadar bilirubin mulai menurun, 2I boleh kembali diberikan. Pemberian 2I harus
sering dilakukan
untuk
mencegah dehidrasi
dan
mempermudah pembuanagn bilirubin ke ese. etidaknya 2i harus diberikan tiap ! jam. ika bayi sulit menghisap, dilakukan pemompaan 2I, baru diberikan kepada bayi. Pemberian cairan selain 2I misal air, air gula, dll1 tidak akan membantu. jadi kunci utama adalah pemberian 2I. 2.11. $nse& Dasar Aske& H%&er%l%ru%n 2.11.1.Pengkaj%an Pengkajian yang dapat
dilakukan
pada
anak
dengan
hiperbilirubin kronik menurut ennisa "001 sebagai berikut ? 1. Identitas pasien dan keluarga. 2. /iwayat *eperawatan. a8 /iwayat *ehamilan ? *urangnya antenatal care yang baik. Penggunaan obat > obat yang meningkatkan ikterus e;? salisilat sulkaturosic o;itosin yang dapat mempercepat proses konjungasi sebelum ibu partus. 8 /iwayat Persalinan ? Persalinan dilakukan oleh dukun, bidan atau Data Abyekti. ahir prematur atau kurang bulan, riwayat trauma persalinan, hipo;in dan aspi;in. 8 /iwayat Post natal ? 2danya kelainan darah tapi kadar bilirubin meningkat kulit bayi tampak kuning. 8 /iwayat *esehatan *eluarga ? eperti ketidak cocokan darah ibu dan anak Polycythenia, gangguan saluran ? cerna dan hati hepatitis1. e8 /iwayat Pikososial ? *urangnya kasih sayang karena perpisahan, perubahan peran orang tua. (8 Pengetahuan *eluarga ? Penyebab perawatan pengobatan dan pemahaman orang tua terhadap bayi yang ikterus
!. *ebutuhan ehari > hari a1 utrisi ? Pada umumnya bayi malas minum relek menghisap dan menelan lemah1 sehingga -- bayi mengalami penurunan. b1 +liminasi ? -iasanya bayi mengalami diare, urin mengalami perubahan warna gelap dan tinja berwarna pucat. c1 Istirahat ? -ayi tampak cengeng dan mudah terbangun. d1 2ktiitas ? -ayi biasanya mengalami penurunan akti4itas, letargi, hipototonus dan mudah terusik. e1 Personal hygiene ? *ebutuhan personal hygiene bayi oleh keluarga terutama ibu. &. Pemeriksaan isik a1 *eadaan umum lemah. b1 33E tidak stabil terutama suhu tubuh hipo atau hipertemi1. c1 /elek hisap pada bayi menurun, -- turun, pemeriksaan tonus otot kejang tremor1. kadang terjadi kerusakan pada retina 1 perubahan warna urine dan eses.
2.11.2.D%agn$sa e&era)atan 5enurut
yang dapat dirumuskan pada anak yang menderita hiperbilirubin antara lain ? 1.
menjadi orang
tua
yang
berhubungan dengan adanya kehadiran anak dengan terjadi
batasan atau pemisahan dengan anak mengingat bayi dilahirkan dilakukan tindakan di tempat khusus. 2. +ek ototherapy. a8 /esiko terjadi injury berhubungan dengan eek phototherapy. 8 /isiko tinggi kurang 4olume cairan yang berhubungan dengan eek terapi ototerapi. 8 /isiko kerusakan integritas kulit yang berhubungan dengan eek samping ototerapi yang menyebabkan kulit kering, iritasi pada mata. 2.11.3.!nter-ens% e&era)atan 5enurut
hypo;ia,
hypothermia,
hypoglikemi
dan
metebolik
asidosis1. /asional ?
". /isiko tinggi kurang 4olume cairan yang berhubungan dengan eek terapi ototerapi. 3ujuan ? 2nak akan mempertahankan kesimbangan cairan dan elektrolit yang ditandai oleh kadar elektrolit serum normal dan haluaran urine # > " ml(kg(jam. Intervensi : a1 5onitor temperatur tubuh a;illa1. /asional ? 7ntuk mendeteksi terjadinya hypothermi atau hyperthermia. b1 Pastikan intake cairan adeuate. /asional ? 7ntuk mencegah dehydrasi. c1 5enyiapkan intake cairan peroral atau cairan parenteral. /asional ? Dapat mengganti cairan tubuh yang hilang pada saat tindakan ototerapi. b. 5emonitoring pada output diantaranya jumlah urine, warna, buang air besarnya. /asional ? dapat memantau adanya kekurangan cairan dan melakukan tindakan awal atau sedini mungkin untuk mencegah dehidrasi. c. 5engkaji status hidrasinya. /asional ? 7ntuk menge4aluasi keberhasilan dari tindakan rehidrasi cairan baik melalui peroral maupun parenteral. 2.11.4.!m&lementas% Implementasi adalah proses mewujudkan dan menerapkan strategi yang telah dibuat ke dalam bentuk tindakan yang melalui berbagai serangkaian prosedur, program serta anggaran. 2.11.*.E-aluas% +4aluasi adalah kegiatan dalam melaksanakan rencana tindakan yang telah ditentukan, untuk mengetahui pemenuhan kebutuhan klien secara optimal dan mengukur hasil proses keperawatan.
BAB 3 LAPRAN A#U# :RMAT PEN;A"!AN BA
3anggal 5asuk
? LLLLLLLLL
am 5asuk
?
LLLLLLLL
/uang ( *elas
? LLLLLLLLL
o. /egister
?
000)#!"!&)8"
3anggal Pengkajian
? L#& > ## )"0#!L
am Pengkajian
?
LLLLLLLL
Diagnosa 5edis
?
eonatus
3.1. PEN;A"!AN DATA #UB"ET!: 1. !DENT!TA#
ama -ayi
?
-y. y. I
7mur
?
' hari
enis *elamin
?
aki)laki
2nak *e
?
# pertama1
2lamat
9intamang /3 08 /G 06 Dayeuh *olot 9angkuang *ulon
ama Ibu
?
y.I
ama uami
? LLLLLLLL
7mur
?
LLLLLLLLLLL
7mur
? LLLLLLLL
uku(bangsa
?
LLLLLLLLLLL
uku(bangsa
? LLLLLLLL
2gama
?
Islam
2gama
? LLLLLLLL
Pendidikan
?
LLLLLLLLLLL
Pendidikan
? LLLLLLLL
Pekerjaan
?
LLLLLLLLLLL
Pekerjaan
? LLLLLLLL
2lamat
?
9intamang /3 08 /G 06
2lamat
? LLLLLLLL
Dayeuh *olot 9angkuang *ulon tatus Perkawinan
!.
?
*awin
2. R!>A
Pada saat pengkajian klein berada didalam inkubator, klien terpasang AH3, berat badan saat ini "#'0 gr, badan kuning, sklera ikterik,
!!!.
R%)a'at Pen'ak%t Dahulu
Ibu klien mengatakan bayinya memiliki riwayat aseksia.
!?.
R%)a'at Pen'ak%t eluarga
Ibu klien mengatakan tidak ada keluarga yang mengalami penyakit saama seperti klien.
?.
R%)a'at Antenatal Ibu mengatakan hamil anak ke # pertama1 7sia kehamilan ? !& minggu 29 sejak umur kehamilan ? LLLLL di LLLLLL 29 ? 35 I ? @rekuensi ? .................kali *eluhan ? ................................... 3erapi ? ................................... 35 II ? @rekuensi ? .................kali *eluhan ? ................................... 3erapi ? ................................... 35 III ? @rekuensi ? .................kali *eluhan ? ................................... 3erapi ? ................................... Imunisasi? 33# ? udah -elum 33" ? udah -elum *enaikan -- selama hamil ? ..............*g *omplikasi selama hamil ? .................. *ebiasaan waktu hamil makan, obat > obatan(jamu, merokok1 .................................................................................................................
................................ ................................................................................................................. ................................ EI. /iwayat Intranatal ahir tanggal ( jam enis persalinan
? $)##)"0#! ? spontan ..................................................................atas
indikasi1 Penolong ? bidan ama persalinan ? *ala I ? ............................................................................................... *ala II ? ............................................................................................... *omplikasi persalinan ? ............................................................................................... EII.
*eadaan -ayi -aru ahir
-erat badan lahir Panjang badan ilai 2PH2/
? "&00 gram ? &! cm ? # menit ( ' menit ( #0 menit ? ...... ( ......
( ....... N$ # " ! & '
r%ter%a Denyut antung 7saha aas 3onus Atot /elek Garna *ulit TTAL
1 men%t
* men%t
19 men%t
EIII. ;en$gram IV. B. DATA B"ET!: 1. Pemer%ksaan Umum •
*eadaan 7mum
• *esadaran •
3ekanan Darah
? lemah ? composmentis ? LLLLLmm
Pemer%ksaan Antr$&$metr% •
P-
? &! cm
•
--
? "#'0 gram
•
ingkar lengan
? LLLLL cm
•
I*2
•
o
@A
? LLLLL cm
o
5A
? LLLLL cm
o
A-
? LLLLL cm
ingkar dada
? LLLLL cm
• adi • uhu •
//
? #'0 ;(menit ? ! W9 ? '8 ;(menit
2. Pemer%ksaan husus
!ns&eks%
*epala
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
/ambut
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
Gajah
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
5ata
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
5ulut
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
eher
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
Dada
? -entuk dada simetris
2bdomen
? -entuk abdomen datar lembut
+kstremitas
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
•
2tas
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
•
-awah
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
2nogenital
? 7rin kuning dan pekat
77*
? LLLLLLLLLLLLLLLLLL.
77-
? -elum menutup
3urgor
? *urang dari tiga detik
5oro
?
/ooting
? ya 1 ada
1 tidak
ucking
? ya 1 ada
1 tidak
wallowing
?
1 ada
1 tidak
Galking
?
1 ada
1 tidak
Pal&as%
Re(lek
1 ada
1 tidak
Hraphs
?
1 ada
1 tidak
-abinski
?
1 ada
1 tidak
3onicneck
?
1 ada
1 tidak
El%m%nas%
3.
5iksi
? ormal pekat
Deekasi
? *onsentrasi bak lembek
Pemer%ksaan Penunjang
a. aboratorium
?
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL... b. 7H
?
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL... c. /ontgen
?
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL... d. 3erapi yang didapat ? LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL..... 4. Data Tamahan
LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLL.. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLL.. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLL.. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLL.. LLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLLL LLLLLL..
LLLLLLL..L.
LLLLL..,
5ahasiswa
LLLLLLLLLLLLL..1
LA#!:!A#! DAN ANAL!#A DATA Nama Pas%en 6'. N' . ! N$. Reg Tgl
6 999132342
el$m&$k Data
emungk%nan
Masalah
Pen'ea
#&)##) "0#!
Ds ? ) Do ?) suhu !09
Peningkatan kadar
-ayi berada dalam inkubator. Indikasi ototerapi
D%agn$sa
Tt
e&era)ata n
Mhs
Peningkatan suhu tubuh hipertermi1 berhubungan dengan ototerapi di tandai dengan suhu tubuh !09.
inar dengan intensitas tinggi
Peningkatan suhu tubuh hipertermi1
"
Ds ? ) Do ? )kulit klien tipis
Peningkatan kadar bilirubin dalam Hangguan darah integritas kulit
Hangguan integritas kulit berhubungan dengan ikterus pada badan dan leher dan oto
9/3 =! detik -ayi berada dalam inkubator
Ikterus pada badan dan leher
Indikasi oto terapi
Hatal, kulit kering
Hangguan integritas kulit
terapi ditandai dengan kulit klien tipis, 9/3 = ! detik
3.2. REN5ANA T!NDAAN EPERA>ATAN Nama Pas%en 6 B'. N'. ! N$. Reg Tgl
6 999132342
D%agn$sa
Tujuan an r%ter%a Has%l
e&era)at an 14@ Peningkatan suhu tubuh 11@ 291 hipertermi1 3 berhubunga n dengan ototerapi di tandai dengan suhu tubuh !09.
etelah dilakukan tindakan keperawtan selama L; "& jam "1 diharapkan suhu dalam rentang normal. •
3ermoregulati
on *riteria hasil ? •
uhu tubuh
•
dalam rentang normal adi dan
•
respirasi dalam batas normal 3idak ada
perubahan warna kulit Indicator kala ? #. 3idak pernah menunjukkan. ". arang menunjukkan
Renana T%nakan
Ras%$nal
Tt Mh s
1. Perubahan #. *ontrol ( obse4asi suhu dapat suhu badan setiap terjadi jam selama oto dengan terapi berlangsung cepat akibat ". 7bah posisi bayi pemaparan sinar yang setiap " jam juga sebagi sumber !1
!. *adang menunjukkan &. ering menunjukkan '. elalu menunjukkan
menguran gi ( sebagai media konduksi pembuang an panas '. untuk mendapatka n antipiretik
#. Deteksi dini kerusakan integritas kulit ". @eses
etelah dilakukan tindakan keperawatan selama L;"& jam diharapkan integritas kulit kembali baik ( normal. 3issue Integrity ? kin and 5ucous 5embranes
urine yang bersiat asam dapat mengiritasi kulit !. uhu yang tinggi menyebabk an
*riteria
Hangguan
•
Integritas kulit
•
yang baik bisa dipertahankan 3idak ada luka
•
( lesi pada kulit Perusi jaringan baik
dan
kulit
kering sehingga kulit mudah #. 5onitor kerusakan
pecah. adanya &. Perubahan posisi
integritas kulit berhubunga dengan 14@ n ikterus pada 11@ dan 291 badan leher dan 3 oto terapi ditandai dengan kulit klien tipis, 9/3 = ! detik
•
•
5enunjukkan pemahaman dalam proses perbaikan kulit dan mencegah terjadinya cedera berulang 5ampu
melindungi kulit dan mempertahank an kelembaban kulit dan perawatan alami Indicator kala ? #. 3idak pernah menunjukkan. ". arang menunjukkan !. *adang menunjukkan &. ering menunjukkan elalu menunjukkan
integritas kulit ". -ersihkan kulit bayi dari kotoran setelah -2-, -2* !. Pertahankan suhu lingkungan netral dan
suhu
!6.'
a;ial derajat
setiap " jam.
ankan sirkulasi yang adekuat dan mencegah penekanan
9elsius &. akukan perubahan
mempertah
yang posisi
berlebihan pada sisi
satu
3.3. T!NDAAN EPERA>ATAN Nama Pas%en 6 N$. Reg Tgl
"am
6 T%nakan e&era)atan
Tt Mhs
2.2. E?ALUA#! Nama Pas%en 6 N$. Reg Tg l
6
D%agn$sa e&era)atan
E-aluas%
Tt Mh s
BAB 4 PENUTUP
4.1. es%m&ulan
-ayi prematur atau bayi pre)term adalah bayi yang berumur kehamilan ! minggu
tanpa memperhatikan berat bedan. ebagian besar bayi lahir dengan
berat badan kuang dari "'00 gram adalah bayi prematur 2srining urasmi, dkk. "00!1. 5enurut /ibek dkk "0##1, berat badan lahir rendah yaitu bayi yang lahir dengan berat badan kurang dari "'00 gram tanpa memperhatikan usia gestasi dihitung satu jam setelah melahirkan1. /D adalah gangguan pernaasan yang terjadi pada bayi premature dengan tanda)tanda takipnue N60;(mnt1, retraksi dada, sianosis pada udara kamar, yang menetap atau memburuk pada &8)$6 jam kehidupan dengan ;>ray thorak yang spesiik. 2siksia merupakan suatu keadaan dimana bayi tidak dapat bernapas secara spontan dan teratur segera setelah lahir, keadaan tersebut dapat disertai dengan adanya hipoksia, hiperkapnea dan sampai ke asidosis
