1
ASKEP NEOPLASMA A. Kons Konsep ep dasa dasarr
Pada konsep konsep dasar ini akan dijela dijelaska skan n mengena mengenaii pengert pengertian ian,,
anatomi anatomi dan
fisiologi, etiologi , ciri-ciri ciri-ciri tumor ganas, penyebaran tumor ganas, derajat keganasan tumor, tumor, pemeri pemeriksa ksaan an diagnos diagnostik tik dan penatal penatalaks aksanaa anaan n serta serta asuhan asuhan kepera keperawat watan an meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. 1.
Pengertian:
Neoplasma adalah kumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh tumbuh terus menerus secara tidak terbatas, terbatas, tidak terkoordin terkoordinasi asi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh. Sutisna himawan (1996, hal: 77). Kanker Kanker adalah adalah
istil istilah ah umum yang digunakan digunakan untuk menggam menggambar barkan kan
gangguan pertumbuhan selular dan merupakan kelompok penyakit dan bukan hanya penyakit tunggal. Doengoes (2000, hal 997). Cancer Mastoid adalah: kumpulan sel abnormal abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus menerus secara secara tidak terbatas, terbatas, tidak terkoordinasi terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi tubuh terjadi pada tulang mastoid. 2.
Anatomi dan Fisiologi
Tulang adalah suatu bentuk khusus jaringan ikat, ditandai dengan adanya sel bercaba bercabang ng panjang panjang-pa -panja njang ng dan berkel berkeluk-k uk-kelu eluk k (osteo (osteosit sit)) yang yang mengis mengisii rongga-rongga (lakuna) dan celah yang kecil (kanalikulus) di dalam matrix yang keras terdiri atas serabut kalogen pada jaringan amorf yang mengandung gugusan fosfat kalsium. Tulang merupakan tempat penyimpanan kalsium dan fosfat, yaitu 99% daripada seluruh kalsium tubuh dan 90% daripada fosfat tubuh. Epifisis dan metafisis ialah bagian tulang yang tumbuh. Sumusum tulang berwarna merah pada umur muda dan kuning pada dewasa, kecuali ke cuali tulang gepeng gepe ng (tengkorak, iga, vertebra, pelvis). Tulang mastoid merupakan bagian dari tulang tengkorak.
2
Gambar 2.1 Anatomi tulang tekorak Kepala Bagian Samping
Sumber: Atlas of Human Anatomy, Sobotta, Sobotta, 1995. Tulang panjang :
a.
Diafisis
Terdiri dari tulang kompakta dengan rongga sumsum tulang, medulla. b.
Epifisis
Terdiri dari tulang spongiosa dengan kortexnya tulang kompakta. Pada orang orang dewasa dewasa rongga rongga tulang tulang spongi spongiosa osa pada pada epifi epifisis sis berhubu berhubungan ngan dengan dengan rongga rongga sumsum sumsum tulang tulang diafis diafisis. is. Tetapi Tetapi pada pada anak-an anak-anak ak yang yang masih masih tumbuh, epifisis dan diafisis dipisahkan oleh lempeng tulang rawan epifisis, yang bersatu dengan diafisis melalui suatu tulang spongiosa yang disebut metafisis. Lempeng Lempeng tulang tulang rawan rawan epifi epifisis sis merupa merupakan kan tempat tempat tulang tulang panjang panjang menjad menjadii panjang. Semua permukaan tulang diliputi oleh jaringan ikat khusus yang disebut periosteum, kecuali pada bagian yang membentuk sendi. Cara pembentukan tulang
a.
Ossifikasi intramembranosa, ialah perubahan dari
jaringan ikat, misalnya pada tulang tengkorak, mandibula dan clavicula. b.
Ossifikasi intrakartilaginosa atau endochondral, ialah
perubahan dari tulang rawan, misalnya pada tulang panjang.
3
Unsur-unsur tulang
1.
Unsur tetap: Osteosit, matrix (jaringan interseluler) yang mengandung mineral (calcium phosphate, hydroxapatitecystal)
2.
Unsu Unsurr
seme sement ntar ara: a:
Osteoblas,
Osteoklas Selain ini terdapat pula : sumsum tulang be risi derivat sel retikuloendotel. Osteosit
Sel tulang menunjukan menunjukan gambaran sbb : Sel besar bercabang bercabang ke bagian arah dan banyak cabang dbersatu dengan osteosit lain-lain. lain-lain. Badan osteosit osteosit terletak terletak di dalam lakuna dan cabang-cabangnya terletak di dalam kanalikulus. Slah satu ciri khas osteosit ialah tidak dapat mengadakan mitosis. Osteoblas
Sel osteogen yang belum berdiferensiasi sempurna. Osteoblas membentuk membentuk dan mengadakan mengadakan klasifikas klasifikasii jaringan jaringan interselul interseluler. er. OsteoblasOsteoblas-osteo osteoblas blas saling saling berhubungan melalui jembatan-jembatan interseluler. Pada pembentukan tulang, beberapa osteoblas aka dikelilingi jaringan intrerseluler yang telah dibentuknya sendiri sendiri dan menjadi menjadi cabang daripada osteosit. Osteoblas Osteoblas bila memperbanyak memperbanyak diri/ diri/akt aktif if mengha menghasil silkan kan enzim enzim fosfat fosfatee alkali alkalik, k, yang yang berfun berfungsi gsi mengada mengadakan kan klasifikasi pada matrix. Osteoklas
Sebuah Sebuah sel raksas raksasaa berint berintii banyak: banyak: suatu suatu fagosi fagositt tulang, tulang, dijump dijumpai ai pada pada permukaan tulang yang mengalami resorpsi. Perubahan vital pada tulang terjadi oleh karena adanya keseimbangan antar pembentukan dan kerusakan tulang. Matrix
Mengandung Mengandung gugusan kalsium-fo kalsium-fosfatsfat-karbon karbonat at yang memberikan memberikan siafat siafat keras/kukuh keras/kukuh daripada tulang. Gugusan ini diendapkan diendapkan pada jaringan intraselu intraseluler ler akibat akibat pengar pengaruh uh enzim enzim fosfat fosfatase ase alkali alkalik. k. Jaring Jaringan an intras intraselu eluler ler (matr (matrix) ix) yang yang mengandung mineral diseut osteoid. Untuk kebutuhan tulang dibutuhkan :
a.
Diet dengan mineral dan
vitamin yang memadai. b.
Proses
biologik
dan
biosintetik. Fungsi tulang :
a.
Alat
penunjang
:
Melindungi alat tubuh vital di kepala dan rongga dada dan mengandung sumsum tulang didalamnya. b. kalsium dan fosfor.
Tempat
cadangan
4
c.
Hematopoiesis. Kadar kalsium darah kira-kira 8-11 mg% atau 4,5-5,5 mEq dan kadar
fosf fosfor or dara darah h adal adalah ah 3-5 3-5 mg% mg% (1,7 (1,7-2 -2,3 ,3 mEq) mEq).. Kals Kalsiu ium m dala dalam m seru serum m mempuny mempunyai ai peranan peranan pentin penting g dalam dalam fungsi fungsi tubuh, tubuh, yaitu yaitu berpen berpengar garuh uh pada pada aktivi aktivitas tas enzim, enzim, permeab permeabili ilitas tas membra membran n sel, sel, irama irama jantun jantung g dan aktivi aktivitas tas neuromuskuler. Penurunan kadar kalsium dalam darah akan mengakibatkan tetani dan kematian, kematian, sedangkan sedangkan kadar yang meninggi meninggi akan mengakibatkan mengakibatkan gangguan fungsionil dan efek pada jantung. Bila kadar kalsium serum tinggi, maka kadar fosfor serum akan menurun. Kalsium diserap dari bagian atas usus halus. Penyerapan ini terjadi bila terd terdap apat at vita vitami min n D. Kada Kadarr kals kalsiu ium m dala dalam m dara darah h berg bergan antu tung ng kepa kepada da keseimbangan antara kalsium yang diserap dari usus dan tlang serta kalsium yang dikeluarkan oleh tubuh melalui air kemih dan tinja dan penimbunan dalam bentuk garam-garam tulang. Absorp Absorpsi si fosfor fosfor dari dari usus usus dirang dirangsan sang g oleh oleh banyakny banyaknyaa kalsiu kalsium m dan lemak dalam makanan, dan dipengaruhi sedikit oleh vitamin D. Meta Metabo boli lism smee
kals kalsiu ium m dan dan fosf fosfor or dipe dipeng ngar aruh uhii teru teruta tama ma oleh oleh horm hormon on
parathyroid dan vitamin D. Hormon lain-lain juga berpengaruh yaitu estrogen, androgen, thyroxin, calcitonin (dari thyroid), hormon hipofisis anterior. 3.
Etiologi :
Menurut jenisnya kanker/korsinogen dapat berupa: a.
bahan kimia
b.
virus
c.
konsinogen fisik
d.
hormon
Jenis-Jenis Neoplasma :
a. Jina Jinak/ k/no non n kank kanker er Adal Adalah ah suat suatu u perb perbed edaa aan n loka lokall sema semata ta.. Peol Peolif ifer eris isii selsel-se sell yang ang merupakan neoplasma sangat kohesif,sehingga waktu massa sel neoplasma itu tumbuh, terjadi perluasan massa secara sentifugal dengan batas yang sangat nyata. nyata. Karena sel-sel yang berpeolife berpeoliferisi risi tidak saling saling meninggalka meninggalkan n maka pinggir neoplasma kurang lebih cenderung bergerak ke luar dengan lancar sambil mendesak jarimngan yang berdekatan. Dengan demikian neoplasma jinak mempunyai kapsul jaringan penyambung yang memisahkan neoplasma dengan sekelilingnya. b. Ganas/kanker Umum Umumny nyaa tumb tumbuh uh lebi lebih h cepa cepatt dan dan hamp hampir ir sela selalu lu tumb tumbuh uh seca secara ra progesif tanpa belas kasihan, jika tidak di buang sel neoplasma ganas tidak
5
sekohesif sel jinak. Akibatnya pola penyebaran neoplasma ganas sering kali tidak tidak teratu teratur. r. Neopla Neoplasm smaa ganas ganas cenderu cenderung ng tidak tidak berkap berkapsul sul,, dan biasany biasanyaa mereka mudah dipisahkan dari sekitarnya. Bersifat invasif ke sekitar bukan mendesak ke samping. Sifat lain adalah kemampuan berpeoliferisi sel kanker untuk untuk melepa melepaska skan n diri diri dari dari tumor tumor induk induk dan memasu memasuki ki sirlku sirlkulas lasii untuk untuk meny menyeb ebar ar ke temp tempat at lain lain.. Jadi Jadi sifa sifatt baha bahay ya neop neopla lasm smaa gana ganass adal adalah ah kema kemamp mpuan uan meng mengin inva vasi si jarin jaringa gan n norm normal al dan dan kema kemamp mpuan uan memb memben entu tuk k metastasis. 4. Ciri-ciri Tumor Ganas :
1.
Tumbuh secara infiltrat
2.
Residif
3.
Metastasis
4.
Tumbuhnya cepat
5.
Per Peruba ubahan pad pada inti sel/membe embessar
6.
Anoplasia
7.
Kehilangan polaritas
8.
Menyebabkan ke kematian
5. Penyebaran Tumor Ganas
a.
Penyebaran setempat Merupakan penjajaran sel-sel tumor dari tumor induk ke jaringan sehat
sekitarnya. Massa sel tumor ini berhubungan dengan tumor induknya. b.
Penyebaran jauh/Metastasis Merupakan pelepasan sel-sel tumor induk yang kemudian diangkut oleh
aliran aliran darah darah atau atau cairan cairan getah getah bening bening ke tempat tempat yang yang jauh, jauh, memben membentuk tuk pertumbuhan baru yang disebut anak sebar. Massa tumor anak sebar tidak berhubungan pada penyebaran tumor ganas : 1)
danya pelepasan sel-sel tumor yang dapat hidup
outonom. 2)
Adanya jalan penyebaran.
3)
Adanya
lingkungan
yang
memberikan
kemungkinan untuk hidupnya sel-sel tumor pada tempat yang baru. 6. Derajat Keganasan tumor
Cara Cara membeda membedakan kan deraja derajatt keganas keganasan an telah telah dikemb dikembang angkan kan dalam dalam usaha usaha untuk menghubungkan menghubungkan sifat morfologik morfologik tumor tumor dengan sifat-sif sifat-sifat at pertumbuhan pertumbuhan yang akan datang sehingga dapat meramalkan pregrosisnya. a. Meli Meliha hatt gamb gambara aran n makr makros osho hopi pis, s, apaka apakah h tumo tumorr tumb tumbuh uh exop exophy hyti ticc kura kurang ng keganasannya bila dibandingkan dengan tumor yang tumbuh infiltrat. b. Dibagi atas tingkatan berdasar mikroshopik, melihat derajat deferensiasinya, kelainan-kelainan pada inti dan tampaknya mitosis.
6
Pembagian menurut Broders : a. Ting Tingka katt I
: bil bilaa leb lebiih dar darii 75 75 % sel-s el-sel elny nyaa ber berde defe ferrens ensias iasi bai baik. k.
b. Tingkat II
: bila 50-75 % sel-selnya berdeferensiasi baik.
c. Ting Tingka katt III III
: bila bila 25-5 25-50 0 % selsel-se seln lny ya ber berde defe fere rens nsia iasi si baik baik
d. Ting Tingka katt IV IV
: bil bilaa 0-2 0-25 5 % selsel-se seln lny ya berd berdef efer eren ensi sias asii bai baik k
Cara diatas sering tidak tepat sangat berbahaya, karena gambaran yang terlihat dengan mikroskop sangat relatif. Selain itu bahwa tiap bagian dari tumor tidak sama, melainkan menunjukan gambaran yang berbeda-beda. Pembag Pembagian ian deraja derajatt kegana keganasan san tumor tumor atas atas dasar dasar gambar gambaran an mikro mikrosho shopik pik tidak tidak menentukan progrosis, melainkan hanya berhubungan dengan radio sensitivitas tumor. Untuk menentukan progrosis lebih baik memakai pembagian secara klinik dengan memperhatikan umur pasien, lama dan ukuran tumor, sifat pertumbuhan, adanya metastasis dan keadaan klinik. 7. Pemeriksaan Diagnostik
Tes seleksi tergantung riwayat, manifestasi klinis dan indeks kecurigaan untu untuk k kank kanker er tert terten entu tu..
Skan Skan (mis (misal al MRI, MRI, CT, CT, gall galliu ium) m) dan dan ultr ultras asoun ound d :
Dilakukan untuk tujuan diagnostik, identifikasi metastatik dan evaluasi respons pada pengobatan. Biopsi (aspirasi, eksisi, jarum, melubangi) : Dilakukan untuk diagnosis banding dan menggambarkan pengobatan dan dapat dilakukan melalui sums sumsum um tula tulang, ng, kulit kulit,, orga organ n dan dan seba sebagai gainy nya. a. Cont Contoh ohny nyaa : sums sumsum um tula tulang ng dilaku dilakukan kan pada pada penyakit penyakit mielo mielopro prolif lifera eratif tif untuk untuk diagnos diagnosis: is: pada tumor tumor solid solid untuk pentahapan. Penanda tumor (zat yang dihasilakan dan disekresi oleh sel tumor dan ditemukan dalam serum misal CEA, antigen spesifik prostat, alfafetoprotein, HCG, asam fosfat prostat, kalsitonin, antigen ankofetal pankreas, CA 15-3, CA 19-9, CA 125 dan sebagainya) : dapat membantu dalam mendiagnosis kanker tetapi lebih bermanfaat sebagai prognostik dan/atau monitor terapeutik. Reseptor esktrogen dan progesteron adalah esai yang dilakukan pada jaringan payudara untuk memberikan informasi tentang apakah atau bukan manipulasi hormonal akan terapeutik pada kontrol ko ntrol penyakit metastatik. Tes kimia kimia skrini skrining ng : misal misal elektr elektroli olitt (natri (natrium, um, kalium kalium,, kalsiu kalsium) m) : tes ginjal ginjal (BUN/ (BUN/Cr0 Cr0:: tes hepar hepar (bili (bilirum rum,, AST/SG AST/SGOT OT alkali alkalin n fosfat fosfat,, LDH): LDH): tes tulang tulang (alkalin fosfat, kalsium). kalsium). JDL dengan diferensial dan trobosit trobosit : dapat menunjukan anemia, perubahan pada SDM dan SDP: trombosit berkurang atau meningkat. Sinar X dada : menyelidiki penyakit paru metastatik atau primer. 8.
Penatalaksanaan
Penatalaksanaan pada kanker meliputi; pembedahan, kemotherapi dan radiasi serta medikasi.
7
B. Asuha Asuhan n Kepe Kepera rawat watan an 1.
Pengkajian:
Menu Menuru rutt Lism Lismid idar ar,, H, dkk dkk (199 (1990) 0) bahw bahwaa peng pengka kaji jian an adal adalah ah suat suatu u pendekatan sistematis untku mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga dapat di ketahui kebutuuhan perawatan pasien.
Menurut Doengoes E. Marylin, (2000), pengkajian pada kanker meliputi: a.
Aktivitas/istirahat
Gejala : Kelemahan dan/atau keletihan, perubahan pada pola istirahat dan jam kebiasaan tidur pada malam hari: adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur misal, nyeri, ansietas, berkeringat malam, keterbatasan partisipasi dalam hobi hobi,, lati latiha han, n, peke pekerj rjaa aan n atau atau prof profes esii deng dengan an pema pemaja jana nan n
kars karsin inog ogen en
lingkungan, tingkat stres tinggi. b.
Sirkulasi
Gejala : Palpitasi, nyeri dada pada pengerahan kerja. Kebiasaan : Perubahan pada TD. c.
Integrita ego
Gejala Gejala : Faktor Faktor stres stres (keuan (keuangan, gan, pekerja pekerjaan, an, perubah perubahan an peran) peran) dan cara cara meng mengat atas asii stre stress (mis (misal al,, mero merokok kok,, mini minium um alko alkohol hol,, menun menunda da menca mencari ri pengobatan, keyakinan relegius/spiritual), menyangkal diagnosis, perasaan tidak tidak beday bedaya, a, putus putus asa, asa, tidak tidak mamp mampu, u, tida tidak k berm bermak akna na,, rasa rasa bersa bersala lah, h, kehilangan kontrol, depresi. Tanda : Menyangkal, menarik diri, marah. d.
Eliminasi
Gejala : Perubahan pada pola defekasi misal, darah pada feses, nyeri pada defekasi, perubahan eliminasi urinaris misal, nyeri atau rasa terbakar pada saat berkemih, hematuria, sering berkemih. Tanda : Perubahan pada bising usus, distensi abdomen. e.
Makanan/Cairan
Gejala : Kebiasaan diet buruk (misal, rendah serat, tinggi lemak, aditif, bahan pengawetan), Anoreksia, mual/muntah, Intoleransi makanan. Tanda : Perubahan pada kelembaban/turgor kulit: edema. f.
Neurosensori
Gejala : Pusing: sinkope. g.
Nyeri/Kenyamanan
Gejala Gejala : Tidak Tidak ada nyeri, nyeri, atau atau deraja derajatt bervar bervarias iasii misal misal ketida ketidakny knyaman amanan an ringan sampai nyeri berat (dihubungkan dengan proses penyakit). h.
Pernafasan
8
Gejala Gejala : Merokok Merokok (temba (tembakau, kau, mariy mariyuana uana,, hidup hidup dengan dengan seseor seseorang ang yang yang merokok), pemajanan asbes. i.
Keamanan
Gejala Gejala : Pemaja Pemajanan nan pada pada kimia kimia toksik toksik,, karsin karsinogen ogen,, pemaja pemajanan nan mataha matahari ri lama/berlebihan. Tanda : Demam, ruam kulit, ulserasi.
j.
Seksualitas
Gejala Gejala : Masala Masalah h seksua seksuall misal misal dampak dampak pada hubunga hubungan, n, perubah perubahan an pada pada tingkat kepuasan, Nuligravida lebih besar dari usia 30 tahun, Mulgravida, pasangan seks multipel, aktivitas seksual dini, Herpes genital. k.
Interaksi sosial
Gejala : Ketidakadekuatan/kelemahan sistem pendukung, riwayat perkawinan (berke (berkenaan naan dengan dengan kepuas kepuasan an di rumah, rumah, dukunga dukungan n atau atau bantuan) bantuan),, masala masalah h tentang fungsi/tanggung jawab peran. l.
Penyuluhan/pembelajaran
Gejala : Riwayat kanker pada keluarga misal ibu atau bibi dengan kanker payudara, sisi primer: penyakit primer, tangga ditemukan/didiagnosis, penyakit metastatik: sisi tambahan yang terlibat: bila tidak ada, riwayatt alamia alamiah h dari dari primer primer kan memberi memberikan kan inform informasi asi pentin penting g untuk untuk mencar mencarii metastatik, riwayat pengobatan: pengobatan sebelumnya untuk tempat kanker dan pengobatan yang diberikan. Pertimbangan rencana pemulangan : DRG menunjukan rerata lama dirawat : tergant tergantung ung pada sistem sistem khusus khusus yang yang terkena terkena dan kebutuh kebutuhan. an. Rujuk Rujuk pada sumber sumber-su -sumbe mberr yang yang tepat. tepat. Memerl Memerluka ukan n bantua bantuan n dalam dalam keuanga keuangan, n, obatobatobatan/pengobatan, yang diberikan. 2.
Diagnosa Keperawatan
Menuru Menurutt Gordon Gordon (1978) (1978) dan Lismi Lismidar dar,, H (1990) (1990) diagnos diagnosaa kepera keperawat watan an adalah suatu masalah kesehatan yang aktual dan potensial yang mana perawat dengan keahliannya yang diperoleh diperoleh dari pendidikan dan pengalamannya mampu dan diberi ijin untuk menanganinya. Menurut Doengoes, E. Marylin (2000), diagnosa keperawatan pada Ca. Mastoid adalah sebagai berikut: a.
Ketakutan/Ansietas (Uraikan Tingkatan)
Dapat
dihubungkan
dengan
:
Krisis
situasi
(kanker),
ancaman/perubahan pada status kesehatan/sosioekonomik, fungsi peran, pola inte intera raks ksi, i, ancam ancaman an kema kemati tian an,,
perpi perpisa sahan han dari dari kelu keluar arga ga (hos (hospi pita tali lisa sasi si,,
pengobatan), transmisi/penularan perasaan interpersonal.
9
Kemungkinan dibuktikan oleh : Peningkatan ketegangan, gemetar, ketakutan, gelisa gelisah, h, mengek mengekspr spresi esikan kan masala masalah h mengen mengenai ai perubah perubahan an dalam dalam kejadia kejadian n hidup, stimulasi simpatis, keluhan somatik. b.
Nyeri, [Akut]
Dapat Dapat dihubun dihubungka gkan n dengan dengan : Proses Proses penyak penyakit it (kompr (kompresi esi/de /destr struksi uksi jantung saraf, infiltrasi saraf atau suplai vaskularnya, obstruksi jaras saraf, inflamasi. Kemungk Kemungkina inan n dibukt dibuktika ikan n oleh oleh : Keluhan Keluhan nyeri nyeri,, memfok memfokusk uskan an pada diri diri sendiri/pnyempitan fokus, distraksi/perilaku berhati-hati, respons autonomik, gelisah c. Nutrisi, Perubahan: Perubahan: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Dapat dihubungkan dengan : Status hipermetabolik berkenaan dengan kanker, konsekuensi kemoterapi, radiasi, pembedahan, misal anoreksia, iritasi lambung, penyimpangan rasa mual, distres emosional, keletihan, kontrol nyeri buruk. Kemungkinan dibuktikan oleh : Keluhan masukan makanan tidak adekuat adekuat,, perubah perubahan an sensas sensasii pengeca pengecap, p, kehila kehilanga ngan n minat minat pada makanan makanan,, ketidakmampuan untuk mencerna yang dirasakan/aktual, Berat badan 20% atau atau lebi lebih h dibaw dibawah ah bera beratt badan badan ideal ideal untu untuk k ting tinggi gi dan bent bentuk uk tubuh tubuh,, penurunan lemak subkutan/massa otot, sariawan, rongga mulut terinflamasi, diare dan/atau konstiasi, kram abdomen. d. Kekurangan Volume Cairan, Risiko tinggi terhadap
Faktor Faktor risiko risiko melipu meliputi ti : Kehilan Kehilangan gan berleb berlebiha ihan n melalu melaluii rute rute normal normal dan/atau dan/atau abnormal abnormal (misal (misal selang selang indwelling, indwelling, luka), status status hipermetab hipermetabolik, olik, kerusakan masukan cairan. Kemungkinan dibuktikan oleh : Tidak dapat diterapkan: adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual. e. Keletihan
Dapat Dapat dihubu dihubungka ngkan n dengan dengan : Penuru Penurunan nan produks produksii energi energi metabol metabolik, ik, peningkatan
kebutuhan
energi
(status
hipermetabolik),
kebutuhan
psikologis/emosional berlebihan, perubahan kimia tubuh: efek samping obatobatan, kemoterapi. Kemungk Kemungkina inan n dibukt dibuktika ikan n oleh oleh : Kekura Kekurangan ngan energi energi yang yang tidak tidak terpen terpenuhi uhi berulang/berlebihan, ketidak mampuan untuk mempertahankan rutinitas biasanya, penurunan kinerja, kerusakan kemampuan untuk berkonsentrasi, letargi/gelisah, tidak berminat terhadap sekitarnya. f. Infeksi, Risiko tinggi terhadap
Faktor Faktor risiko risiko melipu meliputi ti : Ketida Ketidakad kadekua ekuatan tan pertah pertahana anan n sekund sekunder er dan imunosupresi misal, supresi sumsum tulang (efek samping pembatasan dosis baik kemoterapi dan radiasi), malnutrisi proses penyakit kronis, prosedur
10
invasi invasif. f. Kemungk Kemungkina inan n dibukt dibuktika ikan n oleh oleh : Tidak Tidak dapat dapat ditera diterapkan pkan:: adanya adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktua g. Integritas Kulit/Jaringan, Kerusakan, Risiko Tinggi Terhadap
Fakt Faktor or risi risiko ko meli meliput putii : Efek Efek radi radias asii dan dan kemo kemote tera rapi pi,, penu penuru runa nan n imunologis, perubahan status nutrisi, anemia. Kemungkian dibuktikan oleh : Tidak dapat diterapkan: adanya tanda-tanda dan gejala-gejala membuat diagnosa aktual. h. Kurang Pngetahuan Pngetahuan [Kebutuhan [Kebutuhan Belajar], Belajar], Mengenai Penyakit Prognosis Prognosis dan Kebutuhan Pengobatan
Dapat Dapat dihubun dihubungkan gkan dengan dengan : Kurang Kurang pemajan pemajanan/ an/men mengin gingat gat:: kesala kesalahan han interpretasi informasi, mitos, tdak megenal sumebr informasi, keterbatasan kognitif. kognitif. Kemungkinan dibuktikan dibuktikan oleh : Pernyataan Pernyataan /meminta /meminta informasi informasi,, mengu mengung ngka kapka pkan n
masa masala lah, h,
pern pernya yataa taan n
sala salah h
kons konseps epsi, i,
keti ketida daka kakur kurat atan an
mengikuti instruksi/terjadinya komplikasi yang dapat dicegah. 3.
Perencanaan
Menurut Lismidar, Lismidar, H (1990), perencanaan adalah menyususun rencana tindakan keperawtan yang akan dilaksanakan untuk menanggulangi masalah sesuai dengan diagnosa keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan kebutuhan pasien dapat tercapai. Adapun perencanaan menurut Doengoes, E. Marylin (2000) adalah sebagai berikut: a.
Diagnosa
keperawatan
pertama:
Ketakutan/Ansietas
[Uraikan Tingkatan]
Tindakan/intervensi Mandiri
1) Tinjau Tinjau ulang ulang pengala pengalaman man pasien pasien/or /orang ang terdek terdekat at sebelu sebelumny mnyaa dengan dengan kanke kanker. r. Tent Tentuka ukan n apaka apakah h dokte dokterr tela telah h menga mengata takan kan pada pada pasi pasien en dan dan apakah apakah kesimp kesimpula ulan n pasien pasien telah telah dicapai dicapai.. Rasion Rasional al : Membant Membantu u dalam dalam iden identi tifi fika kasi si
rasa rasa taku takutt
dan dan
kesa kesala laha han n
kons konsep ep
berd berdas asar arka kan n
pada pada
pengalaman dengan kanker. 2)
Doro Dorong ng pas pasie ien n untu untuk k meng mengun ungk gkap apka kan n piki pikira ran n dan per peras asaa aan. n.
Rasional : Memberikan kesempatan untuk memeriksa rasa takut realitis serta kesalahan konsep tentang diagnosis. 3)
Beri Berika kan n lingku ngkung ngan an terb terbuk ukaa dim dimana ana pasi pasien en mera merassa aman aman
untuk untuk mendis mendiskus kusika ikan n perasa perasaan an atau atau menola menolak k untuk untuk bicara bicara.. Rasion Rasional al : Membant Membantu u pasien pasien untuk untuk merasa merasa diteri diterima ma pada adanya adanya kondis kondisii tanpa tanpa perasaan dihakimi dan meningkatkan rasa terhormat dan kontrol. 4)
Pert Pertah ahan anka kan n kont kontak ak ser sering ing deng dengan an pas pasien, ien, bica bicarra deng dengan an
menyentuh pasien bila tepat. Rasional : Memberikan keyakinan bahwa
11
pasien tidak sendiri atau ditolak: berikan respek dan penerimaan pen erimaan individu, mengembangkan kepercayaan. 5)
Sada Sadari ri efe efekk-ef efek ek isol isolas asii pada pada pasie pasien n bila bila diper diperlu luka kan n untuk untuk
imun imunos osup upre resi si
atau atau
impl implan an
radi radias asi. i.
Bata Batasi si
peng penggu guna naan an
paka pakaia ian n
pasien/masker isolasi bila mungkin. Rasional Penyimpangan sensori dapat dapat terj terjad adii nila nilaii
stim stimul ulan an yang yang cukup cukup tidak tidak tersedi tersediaa dan dapat dapat
memperberat perasaan ansietas/takut. 6)
Bantu
pasien/orang
terdekat
dalam
mengenali
dan
mengkl mengklari arifik fikasi asi rasa rasa takut takut untuk untuk memulai memulai mengem mengembang bangkan kan strate strategi gi koping untuk menghadapi rasa takut ini. Rasional Rasional : keterampil keterampilan an koping rusa rusak k sete setela lah h diag diagno nosi siss dan dan sela selama ma fase fase pengo pengobat batan an yang yang berbe berbeda. da. Dukunga Dukungan n dan konsel konseling ing sering sering perlu perlu untuk untuk memungk memungkinka inkan n indivi individu du mengenal dan menghadapi rasa takut dan untuk menyakini bahwa strategi kontrol/koping tersedia. 7)
Beri Berika kan n inf informa ormassi akur akurat at,, kons konsis iste ten n menge engena naii prod prodno nosi sis, s,
hindari memperdebatkantentang persepsi pasien terhadap situasi. Rasional : Dapa Dapatt menu menuru runk nkan an ansi ansiet etas as dan dan memu memungk ngkin inka kan n pasi pasien en memb membuat uat keputusan/pilihan berdasarkan realita. 8)
Ijin Ijinka kan n ekspr ekspres esii mara marah, h, kece kecewa wa tanp tanpaa konfr konfron onta tasi si,, berik berikan an
nformasi dimana perasaan adalah normal dan dekspresikan secara tepat. Rasional : Penerimaan perasaan memungkinkan pasien mulai meghadapi situasi. 9)
Jelaskan
pengobatan
yang
dianjurkan,
tujuannya
dan
potensial efek samping, membantu pasien menyiapkan pengobatan. Rasion Rasional al : Tujuan Tujuan pengoba pengobatan tan kanker kanker adalah adalah mengha menghancur ncurkan kan sel-se sel-sell magl maglin inan an samb sambil il memin eminim imas asii keru kerusa saka kan n
pada pada sel sel yang ang
norm normal al..
Pengobatan dapat meliputi pembedahan (kuratif, preventif, paliatif) serta kem kemoter oterap api, i,
radi radias asii
baru/spesifek
(int (inter erna nal, l,
seperti
ekst ekster erna nal) l)
hipertemia
seluruh
atau atau tubuh
peng pengob obat atan an atau
lebi lebih h
bioterapi.
Transplanta Transplantasi si sumsum sumsum tulang tulang mungkin mungkin dianjurkan dianjurkan untuk beberapa beberapa tipe kanker. 10) 10)
Jela Jelask skan an pros prosed edur ur,, berik berikan an kesem kesempat patan an untuk untuk berta bertany nyaa dan
jawaban jujur, tinggal dengan pasien selama prosedur yang menimbulkan ansiet ansietas as dan konsul konsultas tasi. i. Rasion Rasional al : Inform Informasi asi akurat akurat memungk memungkink inkan an pasien menghadapi situasi lebih efektif dengan realitas, karenanya menurunkan ansietas dan rasa takut karena ketidaktahuan. 11) 11) mungk ungkiin.
Beri Berika kan n pembe pemberi ri pera perawa wata tan n prime primerr atau atau konsis konsiste ten n kapanp kapanpun un Ras Rasiona ionall
:
Mem Membant bantu u
menur enurun unka kan n
ansi ansiet etas as
deng dengan an
12
menge mengemb mban angka gkan n hubung hubungan an tera terape peut utik ik dan dan memu memuda dahka hkan n pera perawa wata tan n kontinu. 12) 12)
Ting Tingka katk tkan an rasa rasa tena tenang ng dan lingk lingkun unga gan n tena tenang ng.. Rasi Rasion onal al :
Memudahkan istirahat, meghemat energi, dan meningkatkan kemampuan koping. 13)
Identi Identifi fikas kasii tahap/ tahap/sta stadium dium berduka berduka pasien pasien dan oran orang g terde terdekat kat
yang sedang dialami (rujuk pada DK : berduka, Antisipasi). Rasional : Pilihan intervensi ditentukan oleh tahap berduka, perilaku koping, misal marah/menarik diri, menyangkal. 14) 14)
Perh Perhat atik ikan an koping koping takef takefekt ektif if,, misa misall intera interaks ksii sosi sosial al buruk buruk,,
tida tidak k berd berday aya, a, fungs fungsii meny menyer erah ah seti setiap ap hari hari dan dan kepua kepuasa san n sumb sumber er.. Rasional : Mengidentifikasi masalah masalah individu dan memberikan dukungan pada pasien/orang terdekat dalam menggunakan keterampilan koping efektif. 15)
Waspada Waspada pada tanda tanda meny menyangka angkal/ l/depr depresi esi,, misa misall menar menarik ik diri diri,,
mara marah, h, tand tandaa tidak tidak tepa tepat. t. Tent Tentuk ukan an adany adanyaa ide ide bunuh bunuh diri diri dan dan kaji kaji potensial nyeri pada skala 1-10. Rasional : Pasien dapat menggunakan mekanisme pertahanan dari menyangkal dan mengekspresikan harapan dimana diagnosis tidak akurat. Perasaan bersalah, distres spiritual, gejala fisik fisik atau atau kurang kurang perawa perawatan tan diri diri dapat dapat menye menyebabka babkan n pasien pasien menjadi menjadi menarik diri dan yakin bahwa bunuh diri adalah pilihan yang ada. 16) 16)
Doro Dorong ng dan dan kemb kemban angk gkan an inte intera raks ksii pasi pasien en denga dengan n sist sistem em
pendukung. Rasional : Mengurangi perasaan isolasi. Bila sistem pendukung keluarga tidak tersedia, sumber luar mungkin diperlukan dengan segera, misal kelompok pendukung kanker lokal. 17) 17)
Beri Berika kan n infor informa masi si yang yang dapat dapat diper dipercay cayaa dan konsi konsist sten en dan dan
dukun dukungan gan untuk untuk oran orang g terd terdek ekat at.. Rasi Rasiona onall : Memu Memungk ngkin inkan kan untuk untuk intera interaksi ksi interp interpers ersonal onal lebih lebih baik baik dan meniur meniurunka unkan n ansiet ansietas as dan rasa rasa takut. 18)
Libatk Libatkan an orang orang terd terdeka ekatt sesua sesuaii indi indikas kasii bila bila keput keputusa usan n mayor mayor
akan dibuat. Rasional : Menjamin sistem pendukung untuk pasien dan memungkinkan orang terdekat terlibat dengan tepat. b.
Diagnosa keperawatan kedua: Nyeri, [Akut]
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Tentuka Tentukan n riwaya riwayatt nyeri, nyeri, misal lokasi lokasi nyeri, nyeri, frekuensi frekuensi,, durasi durasi,, dan intens intensita itass (skala (skala 0-10) 0-10) dan tindak tindakan an penghi penghilan langan gan yang yang diguna digunakan. kan. Rasional : Informasi memberikan data dasar untuk mengevaluasi
13
kebutuh kebutuhan/ an/keef keefekt ektifa ifan n interv intervens ensi. i. Catata Catatan: n: pengala pengalaman man nyeri nyeri adalah adalah individual yang digabungkan dengan baik respons fisik dan emosional. 2) Evaluasi/s Evaluasi/sadari adari terapi terapi tertentu, misal misal pembedahan, radiasi, radiasi, kemoterapi, kemoterapi, bioterapi. Ajarkan pasien/orang terdekat apa yang diharapkan. Rasional diharapkan. Rasional : Ketidaknyamanan rentang luas adalah umum, (misal nyeri, insisi, kulit terbakar, nyeri punggung bawah, sakit kepala) tergantung pada prosedur yang digunakan. 3) Beri Berika kan n
tind tindak akan an keny kenyam aman anan an dasa dasarr (mis (misal al repo reposi sisi si,, goso gosoka kan n
punggung) dan aktivitas hiburan (misal musik, televisi). Rasional : meningkatkan relaksasi dan membantu memfokuskan kembali perhatiian. 4) Dorong Dorong penggun penggunaan aan keteram keterampil pilan an manajem manajemen en nyeri, nyeri, (misa (misall teknik teknik relaksasi, visualisasi, bimbingan imajinasi), tertawa, musik dan sentuhan terapeutik. Rasional terapeutik. Rasional : Memungkinkan pasien untuk berpartisipasi secara aktif dan meningkatkan rasa kontrol. 5) Evaluas Evaluasii penghil penghilanga angan n nyeri/ nyeri/kont kontrol rol.. Nilai Nilai aturan aturan pengoba pengobatan tan bila bila perlu. Rasional : Tujuannya adalah kontrol nyeri maksimum dengan pengaruh minimum pada AKS. Kolaborasi
6) Kembang Kembangkan kan rencana rencana manajem manajemen en nyeri nyeri dengan pasien pasien dan dokter. dokter. Rasional : Rencana terorganisasi mengembankan kesempatan untuk kontrol nyeri. Terutama dengan nyeri kronis, pasien/orang terdekat harus aktif menjadi partisipasi dalam manajemen nyeri di rumah. 7) Berikan Berikan analgetik analgetik sesuai indikasi, indikasi, misal Brompton’s Brompton’s cocktail, cocktail, morfin, morfin, meta metado don n atau atau camp campur uran an nark narkot otik ik IV khus khusus us.. Berik Berikan an hany hanyaa untuk untuk memberikan analgesik dalam sehari. Ubah dari analgesik kerja pendek menjadi menjadi kerja kerja panjang panjang bila bila diindi diindikas kasika ikan. n. Rasional : Nyeri adalah komplikasi sering dari kanker, meskipun repons individual berbeda. Saat peri=ubahan
penyakit/pengobatan
terjadi,
penilaian
dosis
dan
pemberian akan diperlukan, catatan: adiksi atau ketergantungan pada obat bukan masalah. 8) Beri Berika kan/ n/in inst stru ruks ksii
peng penggu guna naan an
PCA PCA
deng dengan an
tepa tepat. t. Rasional
:
Analgesia dikontrol pasien sehingga pemberian obat tepat waktu, mecegah fluktuasi pada intensitas nyeri, sering pada dosis total rendah akan diberikan melalui metode konvensional. 9) Siapkan/bant Siapkan/bantu u dalam prosedur misal misal blok saraf, saraf, kordotomi, kordotomi, mielotomi mielotomi komisura. Rasional : Mungkin digunakan dalam nyeri berat yang tidak berespons pada tindakan lain. c. Nutrisi, Perubahan: Perubahan: Kurang dari Kebutuhan Tubuh
Tindakan/Intervensi
14
Mandiri
1) Pantau masukan masukan makanan makanan setiap setiap hari, biarkan biarkan pasien pasien menyimpan menyimpan buku harian harian tentan tentang g makanan makanan sesuai sesuai indika indikasi. si. Rasional : Mengidentifikasi kekuatan/defisiemsi nutrisi. 2) Ukur Ukur tingg tinggi, i, bera beratt badan badan dan kete keteba bala lan n lipa lipata tan n kuli kulitt tris trisep ep (ata (atau u pengukuran
antropometrik lain
sesuai indikasi). Pastikan
jumlah
penurunan berat badan saat ini. Timbang berat badan setiap hari atau sesuai sesuai indikasi. indikasi. Rasional : Membantu dalam identifikasi malnutrisi protein-kalori khususnya bila berat badan dan pengukuran antrometrik kurang dari normal. 3) Dorong Dorong pasien pasien untuk makan makan diet diet tinggi tinggi kalori kalori kaya nutrien nutrien,, dengan dengan kasuka kasukan n cair cairan an adeku adekuat at.. Doro Dorong ng pengg pengguna unaan an supl suplem emen en dan maka makan n seri sering ng/l /leb ebih ih sedi sediki kitt
yang yang diba dibagi gi-b -bag agii
sela selama ma sehar sehari. i. Rasional :
Kebutuhanjaringan metabolik ditingkatkan begitu juga cairan (untuk menghilangkan menghilangkan produk sisa). sisa). Suplemen Suplemen dapat memainkan peran penting penting dalam mempertahankan masukan kalori dan protein adekuat. 4) Nilai diet diet sebelumnya sebelumnya dan segera segera setelah setelah pengobatan pengobatan misal makanan makanan bening, cairan dingin, saring, kerkers sering, roti panggang, minuman berkarbonat. Berikan cairan 1 jam sebelum atau 1 jam setelah makan. Rasional
:
Keefektifan
penghilangan
mual
penilaian
pascaterapi.
diet
sangat
Pasien
harus
individual mencoba
dalam untuk
menemukan solusi/kombinasi ter baik. 5) Kont Kontrrol fakto aktorr
lingku ngkung ngan an (mis (misal al bau bau
kuat kuat/t /tiidak dak
sedap edap atau atau
kebis kebisin ingan gan), ), hind hindar arii terl terlal alu u mani manis, s, berl berlem emak ak atau atau makan makanan an peda pedas. s. Rasional : Dapat mentriger respons mual/muntah. 6) Ciptak Ciptakan an suasan suasanaa makan makan malam malam yang menye menyenang nangkan kan,, dorong dorong pasien pasien untuk berbagi makanan dengan keluarga/tem keluarga/teman. an. Rasional : Membuat waktu makan lebih menyenagkan yang dapat meningkatkan masukan. 7) Dorong penggunaan penggunaan teknik relaksasi relaksasi,, visualisasi, visualisasi, bimbingan bimbingan imajinasi, imajinasi, latihan sedang sebelum makan. Rasional makan. Rasional : Dapat mencegah awitan atau penurunan beratnya mual, penurunan anoreksia, dan memungkinkan pasien meningkatkan masukan oral. 8) Identi Identifik fikasi asi pasien pasien yang yang mengal mengalami ami mual/m mual/munta untah h yang yang dianti diantisip sipasi asi.. Rasional : Mual/muntah psikogenik terjadi sebelum kemoterapi mulai secara umum tidak berespons terhadap obat antiemetik. Perubahan lingkun lingkungan gan pengoba pengobatan tan atau atau rutini rutinitas tas pasien pasien pada hari hari pengobat pengobatan an mungkin efektif. 9) Dorong komunik komunikasi asi terbuka terbuka mengenai mengenai masalah masalah anoreksia. anoreksia. Rasional Rasional : Sering sebagai sumber distres emosi khususnya untuk orang terdekat
15
yang menginginkan untuk memberikan makan pasien dengan sering. Bila pasien menolak, orang terdekat dapat merasakan ditolak/frustasi. 10)
Berikan antiemetik pada jadwal reguler sebelu/selama dan
sete setela lah h pember pemberia ian n agen agen anti antine neopl oplas asti tik k denga dengan n sesu sesuai ai.. Rasional : Mual/muntah paling menurunkan
kemampuan
dan efek samping
psikologis kemoterapi yang menimbulkan stres. 11)
Evaluasi keefektifan antiemetik. Rasional : Individu berespon
secara berbeda pada semua obat-obatan. Antiemetik firstine mungkin tidak bekerja, memerlukan perubahan pada atau kombinasi terapi obat. 12)
Hematest fe feses, se sekresi la lambung. Rasional : Terapi tertentu
(misal (misal antimetabol antimetabolik) ik) menghambat menghambat pembaharuan pembaharuan lapisan lapisan sel-sel sel-sel epitel epitel saluran GI, yang dapat menyebabkan perubahan yang direntang dari eritema ringan sampai ulserasi berat dengan perdarahan. Kolaborasi
13) 13)
Tinj Tinjau au ul ulang ang pem pemer eriiksaa ksaaan an lab labor orat ator oriium ses sesua uaii ind indiikas kasi mi misal sal
jumlah limfosit total, transferin serum, dan albumin. Rasional : Membantu
mengidentifikasi
derajat
ketidak
seimbangan
biokimia/malnutrisi dan mempengaruhi piluhan intervensi diet, catatan pengobatan antikanker dapat juga mengubah pemeriksaan nutrisi sehingga semua hasil harus diperbaiki dengan status linis pasien. 14)
Berikan ob obat-obatan se sesuai in indikasi :
Fenotiazin Fenotiazin misal misal prokloperaz prokloperazin in (Compazine) (Compazine),, tietilper tietilperazin azin (Torecan): (Torecan): antidopaminergik, misal metoklorpramid (Reglan), ondansetron (Zofran): antihistam antihistamin in misal difenhidram difenhidramin in (Benadryl) (Benadryl).. Rasional : Kebanyakan antiemetik bekerja untuk mempengaruhi stimulasi pusat muntah sejati dan kemoreseptor mentriger agen zona juga bertindak secara perifer untuk menghambat peristaltik balik. Kortik Kortikost ostero eroid id misal misal deksam deksameta etazon zon (Decad (Decadron ron): ): kanabin kanabinoid oid misal misal 9tetrahidrokanabinol: benzodiazepin misal diazepam (Valium). Rasional : Tera Terapi pi komb kombin inas asii (mis (misal al Tore Toreca can n deng dengan an Decad Decadro ron n atau atau Vali Valium um)) seringkali lebih efektif daripada agen tunggal. Vitamin, khususnya A,D, E dan B6. Rasional : Mencegah kekurangan karena karena penurua penuruan n absorp absorpsi si vitami vitamin n larut larut dalam dalam lemak. lemak. Defisi Defisiens ensii B6 dapat memperberat/mengeksaserbasi depresi, peka rangsang. Antasid. Rasional : Maminimalkan iritasi lambung dan mengurangi risiko ulserasi mukosa. 15)
Rujuk pada ahli diet/tim pendukung nutrisi. Rasional :
memberikan rencana diet khusus untuk memenuhi kebutuhan individu
16
dan menurunkan masalah berkenaan dengan malnutrisi protein/kalori dan defisiensi mikronutrien. 16)
Pasang/p g/pertahan hankan se selang NG at atau pem pember berian mak makan un untuk
makanan enteral, atau jalur sentarl untuk hiperalimentasi parenteral bila diindikasikan. Rasional : Pada adanya
malnutrisi berat (misal
kehilangan berat badan 25%-30% dalam 2 bulan), atau pasien telah dipu dipuas asak akan an sela selama ma 5 hari hari dan dan tida tidakk mung mungki kin n untuk untuk mampu mampu maka makan n selama 2 minggu, pemberian pembe rian makan per selang atau NPT mungkin perlu untuk untuk memenu memenuhi hi kebutuh kebutuhan an nutris nutrisi. i. Catata Catatan: n: NPT diguna digunakan kan dengan dengan kewaspadaan yang dihubungkan dengan peningkatan lebih dari 4 kali lipat pada risiko infeksi signifikan.
d. Kekurangan Volume Volume Cairan, Cairan, Risiko tinggi terhadap
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Pantau masukan masukan dan keluaran keluaran dan berat berat jenis: jenis: masukan masukan semua sumber sumber haluran misal, muntah, diare, luka basah. Hitung keseimbangan 24 jam. Rasional : Keseimbangan cairan negatif terus menerus, menurunkan haluaran renal konsentrasi urine menunjukan terjadinya dehidrasi dan perlunya peningkatan penggantian cairan. 2) Timbang Timbang berat berat badan sesuai sesuai indikas indikasi. i. Rasional Rasional : Pengukuran sensitif terhadap fluktuasi keseimbangan cairan. 3) Pantau tanda tanda vital. Evaluasi Evaluasi nadi perifer perifer,, pengisian pengisian kapiler. kapiler. Rasional Rasional : Menunjukan keadekuatan volume sirkulasi. 4) Kaji Kaji turg turgor or kuli kulitt dan dan kele kelemb mbaba aban n memb membra ran n muko mukosa sa.. Perh Perhat atik ikan an keluh keluhan an haus. haus. Rasional : Indikator tidak langsung dari status hidrasi/derajat kekurangan. 5) Doro Dorong ng peni peningk ngkat atan an masu masuka kan n caira cairan n samp sampai ai 3000 3000 ml/h ml/har arii sesu sesuai ai toleransi individu. Rasional : Membantu dalam memelihara kebutuhan cairan dan menurunkan menurunkan risiko efek samping samping yang membahayakan, membahayakan, misal sistitis hemoragi pada pasien yang mendapat siklofosfamid (Cytoxan). 6) Observ Observasi asi terhad terhadap ap kecende kecenderun rungan gan perdar perdaraha ahan n misal misal rembes rembesan an dari dari membran mukosa, sisi fungsi: adanya ekimosis atau petekie. Rasional petekie. Rasional : Identifikasi diri terhadap masalah (yang dapat terjadi sebagai akibat kanker dan/atau terapi) memungkinkan dengan fungsi vena. 7) Meminimalk Meminimalkan an fungsi vena (misal (misal kombinasi kombinasikan kan memulai memulai IV dengan pengambilan contoh darah). Dorong pasien untuk mempertimbangkan
17
penempatan kanker vena sentral. Rasional :
Menurunkan potensial
hemoragi dan infeksi berkenaan dengan fungsi vena berulang. 8) Hindar Hindarii traum traumaa dan pemberi pemberian an tekanan tekanan pada sisi fungsi fungsi.. Rasional : Mengurangi potensial terhadap perdarahan/pembentukan hematoma. Kolaborasi
9) Berika Berikan n cairan cairan IV sesua sesuaii indikasi indikasi.. Rasional : Diberikan untuk u ntuk hidrasi umum umum serta serta mengenc mengencerk erkan an obat antine antineopl oplast astik ik dan menuru menurunka nkan n efek efek samping merugikan misal, mual/muntah atau nefrotoksisitas. 10) 10)
Ber Berikan ikan terap erapii ant antie iem metik etik (ruj (rujuk uk pada pada DK: nut nutrisi risi,, per perub ubah ahan an::
kurang dari kebutuhan kebutuhan tubuh). tubuh). Rasional : Penghilangan mual/muntah menu menuru runk nkan an
kehi kehila langa ngan n
gast gastri rikk
dan dan
memun memungk gkin inka kan n
peni pening ngkat katan an
masukan oral. 11)
Pantau pemeriksaan laboratorium misal, JDL, elektrolit,
albumin serum. Rasional serum. Rasional : Memberikan informasi tentang tingkat hidrasi dan kekurangan yang menyertai, catatan : malnutrisi dan efek penurunan kadar albumin menimbulkan perpindahan cairan/pembentukan odema. 12)
Berikan transfusi sesuai indikasi misal, SDM. Rasional :
Mungkin diperlukan untuk memperbaiki jumlah darah dan mencegah mani manife fest stas asii anem anemia ia yang yang seri sering ng ada ada pada pada pasi pasien en kank kanker er misa misal, l, takikardia, takipnea, pusing dan kelemahan. 13)
Berikan tra transfusi se sesuai uai in indik dikasi mi misal, Trom Trombo bossit. Rasional :
Trombositopenia (yang dapat terjadi sebagai efek samping kemoterapi, radias radiasi, i, atau atau proses proses kanker kanker)) meningka meningkatka tkan n risiko risiko perdar perdaraha ahan n dari dari membran mukosa dan sisi tubuh yang lain. Perdarahan spontan secara umum terjadi pada trombosit kurang dari 20.000. 14)
Hindari penggunaan aspirin, iritan lambung, atau inhibitor
trombosit. Rasional trombosit. Rasional : Menimbulkan risiko perdarahan. e. Keletihan
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Rencanakan Rencanakan perawatan perawatan untuk untuk memungkinka memungkinkan n periode istir istirahat. ahat. Jadwalka Jadwalkan n aktivitas periodik bila pasien mempunyai energi paling banyak. Libatkan pasien/orang terdekat dalam jadwal perencanaan. Rasional : Periode istira istirahat hat sering sering diperl diperluka ukan n
untuk untuk memper memperbai baiki/ ki/meng menghem hemat at energi energi..
Perencanaan akan memungkinkan pasien menjadi aktif selama waktu dimana tingkat energi lebih tinggi, yang dapat memperbaiki perasaan sejahtera dan rasa kontrol. 2) Buat tujuan tujuan aktivita aktivitass realist realistis is dengan dengan pasien. pasien. Rasional Rasional : Memberikan rasa kontrol dan perasaan mampu menyelesaikan.
18
3) Doronga Dorongan n pasien untuk untuk melakuka melakukan n apa saja bila bila mungki mungkin n misal misal,, mandi mandi duduk, bangun dari kursi, berjalan. Tingkatkan tingkat aktivitas sesuai kemampuan.
Rasional
:
Meningkatkan
kekuatan/stamina
dan
memampukan pasien menjadi lebih aktif tanpa kelelahan yang berarti. 4) Pantau respons respons fisiolo fisiologi gi terhadap terhadap aktivitas aktivitas misal,per misal,perubahan ubahan pada TD atau atau frekuensi frekuensi jantung/per jantung/pernafasa nafasan. n. Rasional : Toleransi sangat bervariasi tergant tergantung ung pada tahap tahap proses proses penyaki penyakit, t, status status nutris nutrisi, i, keseim keseimban bangan gan cairan, dan reaksi terhadap aturan terapeutik. 5) Doronga Dorongan n masukan masukan nutrisi nutrisi (rujuk (rujuk pada DK: nutrisi, nutrisi, perubah perubahan: an: kurang kurang dari kebutuhan tubuh). Rasional : Masukan/penggunaan nutrisi adekuat perlu untuk memenuhi kebutuhan energi untuk aktivitas. Kolaborasi
6) Berikan
O2
suplemen
sesuai
indikasi.
Rasional
:
Adanya
anemia/hipoksemia menurunkan ketersediaan O2 untuk ambilan selular dan memperberat keletihan. 7) Rujuk Rujuk pada pada tera terapi pi fisi fisik/ k/oku okupa pasi si.. Rasional : Latihan yang terprogram setiap
hari
dan
aktivitas
membantu
pasien
mempertahankan/meningkatkan kekuatan dan tonus otot, meningkatkan rasa sejahtera. Penggunaan alat adaptasi dapat membantu menghemat energi. f. Infeksi, Risiko tinggi terhadap
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Ting Tingka katk tkan an pros prosedu edurr menc mencuci uci tang tangan an yang yang baik baik deng dengan an staf staf dan pengunjung. Batasi pengunjung yang mengalami infeksi. Tempatkan pada isolasi sesuai indikasi. Rasional : Lindungi pasien dari sumber-sumber infeksi seperti, pengunjung dan staf yang mengalami ISK. 2) Teka Tekan n higi higien enee pers person onal al.. Rasional : Membantu potensial sumber infeksi dan/atau pertumbuhan sekunder. 3) Pant Pantau au suh suhu. u. Rasional Rasional : Peningkatan suhu terjadi (bila tidak tertutup oleh obat kortikosteroid dan anti inflamasi) karena berbagai faktor misal efek samping kemoterapi, proses penyakit atau infeksi. Identifikasi dini proses infeksi memungkinkan terapi yang tepat untuk dimulai dengan segera. 4) Kaji semua semua sistem (misal, (misal, kulit, pernafasan, pernafasan, genitourina genitourinaria) ria) terhadap terhadap tanda/gejal tanda/gejalaa infeksi infeksi secara secara kontinu. kontinu. Rasional : Pengenalan diri dan intervensi segera dapat mencegah progresi pada situasi/sepsis yang lebih serius.
19
5) Ubah Ubah posi posisi si deng dengan an seri sering ng:: pert pertah ahank ankan an line linen n keri kering ng dan dan bebas bebas kerutan. Rasional : Menurunkan tekanan dan iritasi pada jaringan dan mencegah kerusakan kulit (sisi potensial untuk pertumbuhan bakteri). 6) Tingka Tingkatka tkan n istira istirahat hat adekuat adekuat/pe /perio riode de latiha latihan. n. Rasional : Membatasi keletihan, mendorong gerakan yang cukup untuk mencegah komplikasi statis misal, pneumonia, dekubitus dan pembentukan trombus. 7) Tekanka Tekankan n penting pentingnya nya higiene higiene oral yang yang baik. baik. Rasional Rasional : Terjadinya stomatitis meningkatkan risiko terhadap infeksi/pertumbuhan infeksi/pertumbuhan sekunder. 8) Hind Hindar ari/ i/bat batas asii pros prosedu edurr inva invasi sif. f. Taat Taatii tekni teknik k asep asepti tik. k. Rasional : Menurunkan risiko kontaminasi, membatasi entri portal terhadap agen infeksius. Kolaborasi
9) Pant Pantau au JDL JDL deng dengan an ADP ADP dife difere rens nsia iall dan dan juml jumlah ah gran granul ulos osit it dan dan trombosit sesuai indikasi. Rasional : Aktivitas sumsum tulang dihambat oleh efek kemoterapi, status penyakit, atau terapi radiasi. Pemantauan status melosupresi penting, untuk mencegah komplikasi lanjut (misal, infeks infeksi, i, anemia anemia atau atau hemora hemoragi) gi) dan jadwal jadwal pember pemberian ian obat, obat, catata catatan: n: Nadir (titik terendah penurunan jumlah darah) terlihat 7-10 hari setelah pe,mberian kemoterapi. 10)
Dapatkan ku kultur se sesuai in indikasi. Rasional : Mengidentifikasi
organisme penyebab dan terapi yang tepat. Berikan antibiotik sesuai indikasi. Rasional : Mungkin digunakan untuk mengidentif mengidentifikasi ikasi infeksi atau diberikan diberikan secara secara profilakti profilaktikk pada pasien imunosupresi.
g.
Integritas Integritas Kulit/Jarin Kulit/Jaringan, gan, Kerusakan, Kerusakan, Risiko Tinggi Terhadap Terhadap
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Kaji kulit kulit dengan dengan sering sering terhadap terhadap efek samping samping terapi terapi kanker, kanker, perhatik perhatikan an keru kerusa saka kan/ n/pel pelam ambat batan an
peny penyem embuh buhan an
luka luka..
Tekan Tekanka kan n
penti penting ngny nyaa
melapor melaporkan kan area area terbuk terbukaa pada pemberi pemberi perawa perawatan tan.. Rasional : Efek kemerahan dan/atau kulit samak (reaksi radiasi) dapat terjadi dalam area radias radiasi. i. Deskuam Deskuamasi asi kering kering (keker (kekering ingan an dan prurit pruritus) us),, deskuam deskuamasi asi lembab lembab (lepu (lepuh), h), ulsera ulserasi, si, kehilan kehilangan gan rambut rambut,, kehilan kehilangan gan dermis dermis,, dan kelenjar keringat juga dapat terlihat. Selainitu reaksi kulit (misal, ruam alergi alergi,, hiperp hiperpigm igment entasi asi,, prurit pruritus us dan alopes alopesia) ia) dapat dapat terjad terjadii pada beberapa agen kemoterapi. 2) Mandikan
dengan
air
hangat
dan
sabun
Memertahankan kebersihan tanpa mengiritasi kulit.
ringan. Rasional
:
20
3) Dorong Dorong pasien pasien untuk menghi menghinda ndari ri menggaru menggaruk k dan menepuk menepuk kulit kulit yang kering daipada menggaruk. Rasional menggaruk. Rasional : Membantu mencegah friksi/trauma kulit. 4) Bali Balikk kkan an/u /uba bah h posi posisi si denga dengan n seri sering ng.. Rasional : Meningkatkan sirkulasi dan mencegah tekanan pada kulit/jaringan yang tidak perlu. 5) Anjurk Anjurkan an pasien pasien untuk untuk menghind menghindari ari krim kulit kulit apapun, apapun, salep, salep, dan bedak bedak kecuali diizinkan dokter. Rasional : Dapat meningkatkan iritasi/reaksi secara nyata. 6) Tinj Tinjau au prot protok okol ol peraw perawat atan an kuli kulitt untu untuk k pasie pasien n yang yang menda mendapat pat tera terapi pi radiasi. Rasional : Dilakukan untuk meminimalkan trauma pada area terapi radiasi. 7) Hindar Hindarii menggaruk menggaruk atau mengguna menggunakan kan sabun, sabun, losion losion atau deodoran deodoran pada area: hindari memberikan panas atau mengusahakan mencuci tanda/tato yang yang ada di kulit kulit sebaga sebagaii identi identifik fikasi asi area area iradia iradiasi. si. Rasional : Dapat menimbulkan atau bahkan mempengaruhi pemberian radiasi. 8) Anjurk Anjurkan an menggunak menggunakan an pakaia pakaian n lembut lembut dan longga longgarr pada area tersebut tersebut:: biarkan pasien menghindari menggunakan bra bila ini memberikan tekanan. Rasional : Kulit sangat sensitif selama pengobatan dan setelahnya: dan semua iritasi harus dihindari untuk mencegah cedera dermal. 9) Berika Berikan n tepung kanji kanji pada area sesuai sesuai kebutuhan kebutuhan dan Euceri Eucerin n (atau (atau krim lain yang dianjurkan) pada area dua kali sehari setelah radiasi selesai. Rasional
:
Membantu
mengontrol
kelembaban
atau
pruritus.
Mempertahankan perawatan diperlukan sampai jaringan kulit telah beregenerasi dan kembali normal. 10) Tinjau Tinjau penggunaan penggunaan tabir surya/blok surya/blok tabir surya. Rasional surya. Rasional : Melindungi kulit dari sinar ultraviolet dan menurunkan risiko reaksi berulang. 11) Tinj Tinjau au ulan ulang g prot protoko okoll pera perawa wata tan n kulit kulit untuk untuk pasie pasien n yang yang menda mendapat pat kemote kemoterap rapi, i, misal misal : Pengguna Penggunaan an yang yang tepat tepat katete kateterr vena vena sentr sentral al atau atau perifer, encerkanobat antikanker per protokol dan pastikan bahwa IV diberikan dengan baik. Rasional baik. Rasional : Menurunkan risiko iritasi/ekstravasasi jaringan dari agen ke dalam jaringan. 12) Instruksikan pasien untuk memberi memberi tahu pemberi perawatan dengan segera tentang ketidaknyamanan pada sisi pemasangan IV. Rasional IV. Rasional : Terjadinya irit iritas asii
menan menanda dakan kan
perl perlun unya ya
pengu pengubah bahan an
kece kecepat patan/ an/pe peng ngenc encer eran an
kemoterapi dan/atau perubahan sisi IV untuk mencegah reaksi yang lebih medis. 13) Kaji sisi IV/kulit IV/kulit dan vena terhadap terhadap eritema, edema, nyeri tekan: bercak sepeti bilur, gatal/rasa terbakar: atau bengkak, rasa terbakar, luka, lepuh
21
yang yang makin makin menjadi menjadi ulsera ulserasi/ si/nek nekros rosis is jaring jaringan. an. Rasional : Adanya flesibitis, kemerahan vena (reaksi alergi lokal) atau ekstravasasi memerlukan memerlukan penghentian segera dari agen antineoplas antineoplastik tik dan intervensi intervensi medis. 14) Cuci kulit dengan segera segera dengan sabun dan air bila agen antineoplastik antineoplastik terc tercec ecer er pada pada kuli kulitt yang yang tida tidak k terl terlin indu dung ngii (pas (pasie ien n atau atau pemb pember erii perawatan). Rasional : Mengencerkan obat untuk menurunkan risiko iritasi kulit/luka bakar kimia. 15) Anjurkan Anjurkan pasien yang menerima menerima 5FU dan metotreksat metotreksat untuk menghindari menghindari pemajanan pada matahari. Tunda metotreksat bila ada luka bakar. Rasional : Matahari dapat menyebabkan eksaserbasi dari titik luka bakar (efek samping dari 5-Fluorouracil) atau dapat menyebabkan area ruam merah dengan metotreksat yang dapat mengeksaserbasikan efek obat. 16) Tinjau Tinjau ulang efek samping dermatologis dermatologis yang dicurigai dicurigai pada kemoterapi kemoterapi misa misall ruam ruam,, hipe hiperp rpig igme ment ntas asii dan penge pengelu lupas pasan an tela telapa pak k oleh oleh 5FU. 5FU. Rasional : Pedoman antisipasi membantu menurunkan masalah bila efek samping terjadi. 17) Informasi Informasikan kan pasien pasien bahwa bila terjadi alopesia, rambut dapat tumbuh tumbuh kembal kembalii setela setelah h kemote kemoterapi rapi selesa selesai, i, tetapi tetapi dapat/ dapat/tid tidak ak dapat dapat tumbuh tumbuh kembal kembalii setela setelah h terapi terapi radias radiasi. i. Rasional : Pedoman antisipasi dapat membant membantu u penila penilaian ian/pe /persi rsiapa apan n untuk untuk kebota kebotakan. kan. Pria Pria sering sering sensit sensitif if terhadap kehilangan rambut demikian juga wanita. Efek radiasi pada akar rambut mungkin permanen, tergantung pada dosis. Kolaborasi
18)Ber 8)Berikan
antidot
yang ang
tepat
bila
terjadi
eksa ksaserbas basi,
misal
:
Rasional : Mengurangi kerusakan jaringan lokal. 19) DMSO DMSO topi topika kal. l. Rasional : Mungkin bermanfaat untuk mitomisin, doksorubisin (Adriamycin)/daunorubisin, catatan: injeksi Benadryl dapat menghilangkan gejala kemerahan vena. 20) Hialuronid Hialuronidase ase (Wydase). (Wydase). Rasional Rasional : Diinjeksikan secara subkutan untuk inflasi vinkrisin. 21) NaHCO3. NaHCO3. Rasional : Injeksi IV dan/atau pada jaringan sekitar untuk Bisantrene. 22) Tiosulfat Tiosulfat.. Rasional : Diinjeksikan secara subkutan untuk mustrad nitrogen. 23) Berikan Berikan salep topikal topikal misal, sulfadiazin sulfadiazin perak (Silvadene) (Silvadene) dengan tepat. Rasional : Mungkin digunakan untuk mencegah enfeksi/memudahkan penyembuhan bila terjadi luka bakar kimia (ekstravasasi).
22
Berikan kompres es/kompres hangat per protokol. Rasional protokol. Rasional : Intervensi kontroversi kontroversial al tergantung pada tipe agen yang digunakan. Es membatasi membatasi aliran aliran darah, darah, memper mempertah tahank ankan an obat obat terlok terlokali alisas sasi, i, sedang sedangkan kan panas panas menyebarkan antidot. h. Kura Kurang ng
Peng Penget etah ahua uan n
[Keb [K ebut utuh uhan an
Bela Be laja jar] r],,
Meng Mengen enai ai
Peny Penyak akit it
Prognosis dan Kebutuhan Pengobatan
Tindakan/Intervensi Mandiri
1) Tinj Tinjau au ulan ulang g deng dengan an pasi pasien en/o /ora rang ng terd terdeka ekatt pema pemaham haman an diag diagnos nosaa khusus, alternatif pengobatan dan sifat harapan. Rasional harapan. Rasional : Memvalidasi tingkat tingkat pemahaman pemahaman saat ini, mengidentif mengidentifikasi ikasi kebutuhan belajar, dan member memberika ikan n dasar dasar penget pengetahua ahuan n dimana dimana pasien pasien membua membuatt keputu keputusan san berdasarkan informasi. 2) Tent Tentuk ukan an pers perseps epsii pasi pasien en tent tentan ang g kanke kankerr dan dan pengo pengoba bata tan n kanke kanker: r: tanyakan tentang pengalaman pasien sendiri/sebelumnya atau pengalaman orang lain yang mempunyai (atau pernah mempunyai) kanker. Rasional kanker. Rasional : Membantu penilaian diagnosa kanker, memberikan informasi yang diperlukan diperlukan selama waktu menyerapnya. menyerapnya. Catatan: Catatan: kecepatan kecepatan dan metode pemberian informasi perlu diubah agar menurunkan ansietas pasien dan meningkatkan kemampuan untk mengasimilasi informasi. 3) Berik Berikan an pedom pedoman an anti antisi sipa pasi si pada pada pasi pasien en/o /ora rang ng terd terdek ekat at meng mengena enaii protokol pengobatan, lama terapi, hasil yang diharapkan, kemungkinan efek efek samp sampin ing. g. Bersi Bersika kap p juju jujurr denga dengan n pasi pasien. en. Rasional : Pasien mempunyai hak untuk tahu (diinfornasikan ) dan berpartisipasi dalam pohon keputusan. Informasi akurat dan detil membantu menghilangkan rasa takut dan ansietas, mengklarifikasi rutinitas yang diharapkan dan memungkinkan pasien mempertahankan bebrapa derajat kontrol. 4) Minta pasien pasien untuk umpan umpan balik verbal verbal dan perbaiki perbaiki kesalahan kesalahan konsep konsep tentang tipe kanker individu dan pengobatannya. Rasional pengobatannya. Rasional : Kesalahan konse konsep p tent tentang ang kanke kankerr lebi lebih h mengg menggan angu gu dari daripa pada da kenya kenyata taan an dan dan mempengaruhi pengobatan/penurunan penyembuhan. 5) Nyataka Nyatakan n secara secara normal normal keterb keterbata atasan san yang akan akan dialam dialamii (bila (bila ada) pada AKS (misal, membatasi pemajanan sinar matahari, masukan alkohol alkohol,, kehila kehilangan ngan waktu waktu kerja kerja karena karena pengoba pengobatan tan diruma dirumah h sakit) sakit).. Rasional : Bila pembatasan diperlukan, memungkinkan pasien/orang tedekat
mulai
menempatkan
mereka
pada
perspektif
dan
rencana/adaptasi sesuai indikasi. 6) Berika Berikan n materi materi tertul tertulis is tentan tentang g kanker kanker,, pengoba pengobatan tan dan keters ketersedi ediaan aan sistem sistem pendukung. pendukung. Rasional : Ansietas dan berpikir terus menerus
23
dengan pikiran tentang kehidupan dan kematian sering mempengaruhi kemampu kemampuan an pasien pasien untuk untuk mengasi mengasimil milasi asi inform informasi asi adekuat adekuat.. Materi Materi tertulis yang dibawa pulang memberi penguatan dan klarifikasi tentang informasi sesuai kebutuhan pasien. 7) Tinjau Tinjau ulang atiuran atiuran pengobat pengobatan an khusus khusus dan penggunaan penggunaan obat yang dijual bebas. Rasional : Meningkatkan kemampuan untuk mengatur perawatan diri dan menghindari potensial komplikasi, reaksi/interaksi obat. 8) Beri Beri tahu tahu kebutu kebutuhan han perawata perawatan n khusus khusus di rumah rumah misal, misal, kemamp kemampuan uan untuk hidup sendiri sendiri,,
melakukan melakukan pengobatan/pr pengobatan/prosedur osedur yang yang diperlukan diperlukan
dan bahan yang dibutuhkan. dibutuhkan. Rasional Rasional : Memberikan informasi mengenai perubahan yang diperlukan dalam rencana memenuhi kebutuhan terapeutik. 9) Lakukan evaluasi evaluasi sebelu sebelum m pulang ke rumah rumah sesuai sesuai indikasi. indikasi. Rasional Rasional : Membantu dalam transisi ke lingkungan rumah dengan memberikan informasi tentang kebutuhan perubahan pada situasi fisik, penyediaan bahan yang diperlukan. 10) 10)
Ruju Rujuk k pad padaa sum sumbe berr-sum -sumbe berr di di kom komun uniitas tas ses sesua uaii ind indik ikas asii, mi misal sal
pelayanan sosial (bila ada). Rasional : Meningkatkan kompeten perawatan mandiri dan kemandirian optimal. Mempertahankan pasien dalam situasi yang diinginkan/dirumah. 11)
Tinjau
ulang
dengan
pasie/orang
terdekat
pentingnya
memper mempertah tahanka ankan n status status nutris nutrisii optima optimal. l. Rasional : Meningkatkan keseja kesejahte hteraa raan, n, memudah memudahkan kan pemuli pemulihan han dan memungki memungkinka nkan n pasien pasien mentoleransi pengobatan. 12)
Dorong var variasi die diet dan dan pen pengalaman da dalam pe pencernaa naan mak makan
dan persia persiapan pan makana makanan n misal, misal, memas memasak ak dengan dengan jus manis, manis, anggur, anggur, menyediakan makanan dingin atau pada suhu ruangan dengan tepat (salat telur, es krim). Rasional krim). Rasional : Kreativitas dapat meningkatkan keinginan dan masukan, khususnya bila makanan protein terasa lebih pahit, 13)
Berikan buku masak yang didesain untuk pasien kanker.
Rasional : Membantu dalam memberian menu/ide bumbu khusus. 14)
Anjurk urkan men meningkatka atkan n mas masukan cai cairan dan dan ser serat dal dalam di diet
serta serta latiha latihan n teratu teratur. r. Rasional : Memperbaiki konsistensi feses dan merangsang peristaltik. 15)
Instruksikan pasien untuk mengakji membran mukosa oral
secara rutin, perhatiakn perhatiakn eritema, eritema, ulserasi. ulserasi. Rasional : Pengenalan dini tentang masalah meningkatkan intervensi dini, meminimalkan komplikasi
24
yang merusak masukan oral dan memberikan kesempatan untuk infeksi sistemik. 16)
Anjurk urkan pas pasien mem memperhat hatikan kul kulit dan dan per perawatan ram rambut
misal, menghindari sampo keras, pewarna rambut, air garam permanen, air mengandung klor: menghindari pemajanan pada angin kencang dan panas atau dingin yang ekstrem: hindari pemajanan sinar matahari pada area area targ target et sela selama ma 1 tahu tahun n sete setela lah h akhi akhirr peng pengob obat atan an radi radias asii dan dan member memberika ikan n blok blok tabir tabir surya surya (SPF (SPF 15 atau atau lebih lebih besar) besar).. Rasional : Mencegah kerusakan rambut lebih berat dan iritasi kulit, dapat mencegah reaksi ulangan. 17) 17)
Tinj Tinjau au tan tanda da dan dan gej gejal ala, a, keb kebut utuh uhan an eva evalu luas asii med medis is mi misal sal,inf ,infks ksii,
pelambatan penyembuhan, reaksi obat, peningkatan nyeri (tergantung pada situasi individu). Rasional : Identifikasi dan pengobatan dapat membatsi beratnya komplikasi. Tekankan pentingnya melakukan evaluasi medis. Rasional medis. Rasional : Memberikan pemantauan terus menerus tentang kemajuan/resolusi proses penyakit dan kesempatan untuk diagnosa dan pengobatan tepat waktu terhadap komplikasi. komplikasi. Catatan : beberapa beberapa komplikasi komplikasi dapat terjadi terjadi selama selama setelah setelah terapi selasai misal, fraktur patologis, sistitis/nefritis radiasi. 4. Pelaksanaan
Menu Menuru rutt
Lism Lismid idar ar,,
H
(199 (1990) 0),,
pela pelaks ksan anaa aan n
adal adalah ah
pemb pember eria ian n
asuh asuhan an
kepera keperawat watan an yang yang diberi diberikan kan secara secara nyata nyata kepada kepada pasien pasien sesuai sesuai dengan dengan rencana rencana tindakan keperawatan. Pelak Pelaksa sanaa naan n adal adalah ah pember pemberia ian n asuh asuhan an kepe kepera rawa wata tan n secar secaraa nyat nyataa beru berupa pa rangkaian kegiatan yang sistematik berdasarkan perencanaan untuk mencapai hasil yang optimal. Dalam pelaksanaannya semua tindakan yang telah dilakukan dicatat di dalam buku catatan keperawatan. Catatan keperawatan dapat dijadikan sebagai bahan dokum dokumen enta tasi si yang yang berg bergun unaa untu untuk k komu komuni nika kasi si antar antar tim tim kese keseha hata tan n sehi sehingg nggaa memu memung ngki kinka nkan n
pember pemberia ian n
tind tindak akan an yang yang
berk berkes esin inam ambu bung ngan an dan mence mencegah gah
terjadinya pemberian tindakan yang berulang dalam bentuk yang sama. 5.
Evaluasi
Menurut Menurut Lismi Lismidar dar,, H (1990) (1990),, evalua evaluasi si merupak merupakan an tahap tahap akhir akhir dari dari proses proses keperawatan keperawatan yang digunakan digunakan sebagai sebagai alat untuk mengukur mengukur keberhasil keberhasilan an dari asuhan kepera keperawat watan an dan proses proses ini berlan berlangsu gsung ng terus terus meneru meneruss yang yang diarah diarahkan kan kepada kepada pencapaian tujuan yang diinginkan. Ada empat masalah kemungkinan yang dapat terjadi di dalam tahap evaluasi yaitu : Masalah teratasi seluruhnya, masalah teratasi sebagian, masalah tidak dapat teratasi dan timbul masalah baru.
25
Berdasarkan teoritis maka evaluasi yang yang akan dicapai adalah: 1.
Tidak terjadi kecemasan atau kecemasan teratasi.
2.
Pasien tidak menunjukan rasa nyeri.
3.
Tidak terjadi perubahan nutrisi.
4.
Volume cairan dapat teratasi.
5.
Pasien da d apat me menunjukkan ak a ktivitas da d an te terhindar da dari
keletihan. 6.
Tidak terjadi infeksi selama proses perawatan.
7.
Kulit utuh dan tidak terdapat infeksi.
8.
Pengetahuan pasien dan keluarga dapat meningkat.
DAFTAR PUSTAKA
Adam’s, (1995), The World’s Best Anatomical Charts, Amerika, Anatomical Chart Company.
Arif Arif Mansjo Mansjoer, er, (1999) (1999),, Kapita Kapita Selekt Selektaa Kedokte Kedokteran ran,, Jakart Jakarta, a, Penerb Penerbit it Fakult Fakultas as Kedokteran Universitas Indonesia.
Doenges Doenges Marylin Marylin E, Moorhouse Moorhouse Mary Francer, Francer, Geisser Alice C, (1999), (1999), Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Himawa Himawan n Sutisn Sutisna, a, (1996) (1996),,
Patolo Patologi, gi, Jakarta, Jakarta, Penerbit Penerbit Fakultas Fakultas Kedokter Kedokteran an
Universitas Indonesia.
Lismidar H, dkk, (1990), Proses Keperawatan, Jakarta, Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Luckman Luckman and Sorensan’s, Sorensan’s, (1993), Medical Surgical of Nursing, Nursing, Philadelphia, Philadelphia, W.B, Sounders Company.
Tambayong, Jan, (2000), Patofisiologi Patofisiologi Untuk Keperawatan, Jakarta, Penerbit Buku Kedokteran EGC. Sobotta, (1995), Atlas of Human Anatomy, Urban & Schwarzenberg, USA.