ASUHAN KEPERAWATAN
PADA PASIEN DENGAN LUKA BAKAR (COMBUSTIO)
DEFINISI
Luka bakar adalah suatu trauma yang disebabkan oleh panas, arus
listrik, bahan kimia dan petir yang mengenai kulit, mukosa dan jaringan
yang lebih dalam (Irna Bedah RSUD Dr.Soetomo, 2001).
Etiologi
Luka Bakar Suhu Tinggi(Thermal Burn)
a. Gas
b. Cairan
c. Bahan padat (Solid)
Luka Bakar Bahan Kimia (hemical Burn)
Luka Bakar Sengatan Listrik (Electrical Burn)
Luka Bakar Radiasi (Radiasi Injury)
Fase Luka Bakar
A. Fase akut.
Disebut sebagai fase awal atau fase syok. Dalam fase awal
penderita akan mengalami ancaman gangguan airway (jalan nafas), brething
(mekanisme bernafas), dan circulation (sirkulasi). Gnagguan airway tidak
hanya dapat terjadi segera atau beberapa saat setelah terbakar, namun
masih dapat terjadi obstruksi saluran pernafasan akibat cedera inhalasi
dalam 48-72 jam pasca trauma. Cedera inhalasi adalah penyebab kematian
utama penderiat pada fase akut.
Pada fase akut sering terjadi gangguan keseimbangan cairan dan
elektrolit akibat cedera termal yang berdampak sistemik.
B. Fase sub akut.
Berlangsung setelah fase syok teratasi. Masalah yang terjadi
adalah kerusakan atau kehilangan jaringan akibat kontak denga sumber
panas. Luka yang terjadi menyebabkan:
1. Proses inflamasi dan infeksi.
2. Problempenuutpan luka dengan titik perhatian pada luka telanjang atau
tidak berbaju epitel luas dan atau pada struktur atau organ – organ
fungsional.
3. Keadaan hipermetabolisme.
C. Fase lanjut.
Fase lanjut akan berlangsung hingga terjadinya maturasi parut
akibat luka dan pemulihan fungsi organ-organ fungsional. Problem yang
muncul pada fase ini adalah penyulit berupa parut yang hipertropik,
kleoid, gangguan pigmentasi, deformitas dan kontraktur.
Klasifikasi Luka Bakar
A. Dalamnya luka bakar.
"Kedalaman "Penyebab "Penampilan "Warna "Perasaan "
"Ketebalan "Jilatan api, "Kering tidak ada "Bertambah "Nyeri "
"partial "sinar ultra "gelembung. "merah. " "
"superfisial "violet "Oedem minimal atau " " "
"(tingkat I) "(terbakar oleh"tidak ada. " " "
" "matahari). "Pucat bila ditekan " " "
" " "dengan ujung jari, " " "
" " "berisi kembali bila " " "
" " "tekanan dilepas. " " "
"Lebih dalam "Kontak dengan "Blister besar dan "Berbintik-bi"Sangat "
"dari "bahan air atau"lembab yang "ntik yang "nyeri "
"ketebalan "bahan padat. "ukurannya bertambah "kurang " "
"partial "Jilatan api "besar. "jelas, " "
"(tingkat II)"kepada "Pucat bial ditekan "putih, " "
"Superfisial "pakaian. "dengan ujung jari, "coklat, " "
"Dalam "Jilatan "bila tekanan dilepas"pink, daerah" "
" "langsung "berisi kembali. "merah " "
" "kimiawi. " "coklat. " "
" "Sinar ultra " " " "
" "violet. " " " "
"Ketebalan "Kontak dengan "Kering disertai "Putih, "Tidak "
"sepenuhnya "bahan cair "kulit mengelupas. "kering, "sakit, "
"(tingkat "atau padat. "Pembuluh darah "hitam, "sedikit "
"III) "Nyala api. "seperti arang "coklat tua. "sakit. "
" "Kimia. "terlihat dibawah "Hitam. "Rambut "
" "Kontak dengan "kulit yang "Merah. "mudah "
" "arus listrik. "mengelupas. " "lepas bila"
" " "Gelembung jarang, " "dicabut. "
" " "dindingnya sangat " " "
" " "tipis, tidak " " "
" " "membesar. " " "
" " "Tidak pucat bila " " "
" " "ditekan. " " "
B. Luas luka bakar
Wallace membagi tubuh atas bagian 9% atau kelipatan 9 yang
terkenal dengan nama rule of nine atua rule of wallace yaitu:
1) Kepala dan leher : 9%
2) Lengan masing-masing 9% : 18%
3) Badan depan 18%, badan belakang 18% : 36%
4) Tungkai maisng-masing 18% : 36%
5) Genetalia/perineum : 1%
Total : 100%
C. Berat ringannya luka bakar
Untuk mengkaji beratnya luka bakar harus dipertimbangkan
beberapa faktor antara lain :
1) Persentasi area (Luasnya) luka bakar pada permukaan tubuh.
2) Kedalaman luka bakar.
3) Anatomi lokasi luka bakar.
4) Umur klien.
5) Riwayat pengobatan yang lalu.
6) Trauma yang menyertai atau bersamaan.
American college of surgeon membagi dalam:
A. Parah – critical:
a) Tingkat II : 30% atau lebih.
b) Tingkat III : 10% atau lebih.
c) Tingkat III pada tangan, kaki dan wajah.
d) Dengan adanya komplikasi penafasan, jantung, fractura, soft
tissue yang luas.
B. Sedang – moderate:
a) Tingkat II : 15 – 30%
b) Tingkat III : 1 – 10%
C. Ringan – minor:
a) Tingkat II : kurang 15%
b) Tingkat III : kurang 1%
Patofisiologi / Pathway
(Terlampir)
Perubahan Fisiologis Pada Luka Bakar
"Perubahan "Tingkatan hipovolemik "Tingkatan diuretik "
" "( s/d 48-72 jam pertama) "(12 jam – 18/24 jam "
" " "pertama) "
" "Mekanisme "Dampak dari "Mekanisme "Dampak dari "
"Pergeseran"Vaskuler ke "Hemokonsentr"Interstitial "Hemodilusi. "
"cairan "insterstitial. "asi oedem "ke vaskuler. " "
"ekstraselu" "pada lokasi " " "
"ler. " "luka bakar. " " "
"Fungsi "Aliran darah "Oliguri. "Peningkatan "Diuresis. "
"renal. "renal berkurang " "aliran darah " "
" "karena desakan " "renal karena " "
" "darah turun dan " "desakan darah" "
" "CO berkurang. " "meningkat. " "
"Kadar "Na+ direabsorbsi"Defisit "Kehilangan "Defisit "
"sodium/nat"oleh ginjal, "sodium. "Na+ melalui "sodium. "
"rium. "tapi kehilangan " "diuresis " "
" "Na+ melalui " "(normal " "
" "eksudat dan " "kembali " "
" "tertahan dalam " "setelah 1 " "
" "cairan oedem. " "minggu). " "
"Kadar "K+ dilepas "Hiperkalemi "K+ bergerak "Hipokalemi. "
"potassium."sebagai akibat " "kembali ke " "
" "cidera jarinagn " "dalam sel, K+" "
" "sel-sel darah " "terbuang " "
" "merah, K+ " "melalui " "
" "berkurang " "diuresis " "
" "ekskresi karena " "(mulai 4-5 " "
" "fungsi renal " "hari setelah " "
" "berkurang. " "luka bakar). " "
"Kadar "Kehilangan "Hipoproteine"Kehilangan "Hipoproteine"
"protein. "protein ke dalam"mia. "protein waktu"mia. "
" "jaringan akibat " "berlangsung " "
" "kenaikan " "terus " "
" "permeabilitas. " "katabolisme. " "
"Keseimbang"Katabolisme "Keseimbangan"Katabolisme "Keseimbangan"
"an "jaringan, "nitrogen "jaringan, "nitrogen "
"nitrogen. "kehilangan "negatif. "kehilangan "negatif. "
" "protein dalam " "protein, " "
" "jaringan, lebih " "immobilitas. " "
" "banyak " " " "
" "kehilangan dari " " " "
" "masukan. " " " "
"Keseimbnag"Metabolisme "Asidosis "Kehilangan "Asidosis "
"an asam "anaerob karena "metabolik. "sodium "metabolik. "
"basa. "perfusi jarinagn" "bicarbonas " "
" "berkurang " "melalui " "
" "peningkatan asam" "diuresis, " "
" "dari produk " "hipermetaboli" "
" "akhir, fungsi " "sme disertai " "
" "renal berkurang " "peningkatan " "
" "(menyebabkan " "produk akhir " "
" "retensi produk " "metabolisme. " "
" "akhir tertahan)," " " "
" "kehilangan " " " "
" "bikarbonas " " " "
" "serum. " " " "
"Respon "Terjadi karena "Aliran darah"Terjadi "Stres karena"
"stres. "trauma, "renal "karena sifat "luka. "
" "peningkatan "berkurang. "cidera " "
" "produksi " "berlangsung " "
" "cortison. " "lama dan " "
" " " "terancam " "
" " " "psikologi " "
" " " "pribadi. " "
"Eritrosit "Terjadi karena "Luka bakar "Tidak terjadi"Hemokonsentr"
" "panas, pecah "termal. "pada "asi. "
" "menjadi fragil. " "hari-hari " "
" " " "pertama. " "
"Lambung. "Curling ulcer "Rangsangan "Akut dilatasi"Peningkatan "
" "(ulkus pada "central di "dan paralise "jumlah "
" "gaster), "hipotalamus "usus. "cortison. "
" "perdarahan "dan " " "
" "lambung, nyeri. "peingkatan " " "
" " "jumlah " " "
" " "cortison. " " "
"Jantung. "MDF meningkat 2x"Disfungsi "Peningkatan "CO menurun. "
" "lipat, merupakan"jantung. "zat MDF " "
" "glikoprotein " "(miokard " "
" "yang toxic yang " "depresant " "
" "dihasilkan oleh " "factor) " "
" "kulit yang " "sampai 26 " "
" "terbakar. " "unit, " "
" " " "bertanggung " "
" " " "jawab " "
" " " "terhadap syok" "
" " " "spetic. " "
Indikasi Rawat Inap Luka Bakar
A. Luka bakar grade II:
1) Dewasa > 20%
2) Anak/orang tua > 15%
B. Luka bakar grade III.
C. Luka bakar dengan komplikasi: jantung, otak dll.
Penatalaksanaan
A. Resusitasi A, B, C.
1) Pernafasan:
a) Udara panas mukosa rusak oedem obstruksi.
b) Efek toksik dari asap: HCN, NO2, HCL, Bensin iritasi
Bronkhokontriksi obstruksi gagal nafas.
2) Sirkulasi:
gangguan permeabilitas kapiler: cairan dari intra vaskuler pindah ke
ekstra vaskuler hipovolemi relatif syok ATN gagal ginjal.
B. Infus, kateter, CVP, oksigen, Laboratorium, kultur luka.
C. Resusitasi cairan Baxter.
Dewasa : Baxter.
RL 4 cc x BB x % LB/24 jam.
Anak: jumlah resusitasi + kebutuhan faal:
RL : Dextran = 17 : 3
2 cc x BB x % LB.
Kebutuhan faal:
< 1 tahun : BB x 100 cc
1 – 3 tahun : BB x 75 cc
3 – 5 tahun : BB x 50 cc
½ diberikan 8 jam pertama
½ diberikan 16 jam berikutnya.
Hari kedua:
Dewasa : Dextran 500 – 2000 + D5% / albumin.
( 3-x) x 80 x BB gr/hr
100
(Albumin 25% = gram x 4 cc) 1 cc/mnt.
Anak : Diberi sesuai kebutuhan faal.
D. Monitor urine dan CVP.
E. Topikal dan tutup luka
- Cuci luka dengan savlon : NaCl 0,9% ( 1 : 30 ) + buang jaringan
nekrotik.
- Tulle.
- Silver sulfa diazin tebal.
- Tutup kassa tebal.
- Evaluasi 5 – 7 hari, kecuali balutan kotor.
F. Obat – obatan:
o Antibiotika : tidak diberikan bila pasien datang < 6 jam sejak
kejadian.
o Bila perlu berikan antibiotika sesuai dengan pola kuman dan sesuai
hasil kultur.
o Analgetik : kuat (morfin, petidine)
o Antasida : kalau perlu
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Aktifitas/istirahat:
Tanda: Penurunan kekuatan, tahanan; keterbatasan rentang gerak pada
area yang sakit; gangguan massa otot, perubahan tonus.
b) Sirkulasi:
Tanda (dengan cedera luka bakar lebih dari 20% APTT): hipotensi
(syok); penurunan nadi perifer distal pada ekstremitas yang cedera;
vasokontriksi perifer umum dengan kehilangan nadi, kulit putih dan
dingin (syok listrik); takikardia (syok/ansietas/nyeri); disritmia
(syok listrik); pembentukan oedema jaringan (semua luka bakar).
c) Integritas ego:
Gejala: masalah tentang keluarga, pekerjaan, keuangan, kecacatan.
Tanda: ansietas, menangis, ketergantungan, menyangkal, menarik diri,
marah.
d) Eliminasi:
Tanda: haluaran urine menurun/tak ada selama fase darurat; warna
mungkin hitam kemerahan bila terjadi mioglobin, mengindikasikan
kerusakan otot dalam; diuresis (setelah kebocoran kapiler dan
mobilisasi cairan ke dalam sirkulasi); penurunan bising usus/tak
ada; khususnya pada luka bakar kutaneus lebih besar dari 20% sebagai
stres penurunan motilitas/peristaltik gastrik.
e) Makanan/cairan:
Tanda: oedema jaringan umum; anoreksia; mual/muntah.
f) Neurosensori:
Gejala: area batas; kesemutan.
Tanda: perubahan orientasi; afek, perilaku; penurunan refleks tendon
dalam (RTD) pada cedera ekstremitas; aktifitas kejang (syok
listrik); laserasi korneal; kerusakan retinal; penurunan ketajaman
penglihatan (syok listrik); ruptur membran timpanik (syok listrik);
paralisis (cedera listrik pada aliran saraf).
g) Nyeri/kenyamanan:
Gejala: Berbagai nyeri; contoh luka bakar derajat pertama secara
eksteren sensitif untuk disentuh; ditekan; gerakan udara dan
perubahan suhu; luka bakar ketebalan sedang derajat kedua sangat
nyeri; smentara respon pada luka bakar ketebalan derajat kedua
tergantung pada keutuhan ujung saraf; luka bakar derajat tiga tidak
nyeri.
h) Pernafasan:
Gejala: terkurung dalam ruang tertutup; terpajan lama (kemungkinan
cedera inhalasi).
Tanda: serak; batuk mengii; partikel karbon dalam sputum;
ketidakmampuan menelan sekresi oral dan sianosis; indikasi cedera
inhalasi.
Pengembangan torak mungkin terbatas pada adanya luka bakar lingkar
dada; jalan nafas atau stridor/mengii (obstruksi sehubungan dengan
laringospasme, oedema laringeal); bunyi nafas: gemericik (oedema
paru); stridor (oedema laringeal); sekret jalan nafas dalam
(ronkhi).
i) Keamanan:
Tanda:
Kulit umum: destruksi jaringan dalam mungkin tidak terbukti selama 3-
5 hari sehubungan dengan proses trobus mikrovaskuler pada beberapa
luka.
Area kulit tak terbakar mungkin dingin/lembab, pucat, dengan
pengisian kapiler lambat pada adanya penurunan curah jantung
sehubungan dengan kehilangan cairan/status syok.
Cedera api: terdapat area cedera campuran dalam sehubunagn dengan
variase intensitas panas yang dihasilkan bekuan terbakar. Bulu
hidung gosong; mukosa hidung dan mulut kering; merah; lepuh pada
faring posterior;oedema lingkar mulut dan atau lingkar nasal.
Cedera kimia: tampak luka bervariasi sesuai agen penyebab.
Kulit mungkin coklat kekuningan dengan tekstur seprti kulit samak
halus; lepuh; ulkus; nekrosis; atau jarinagn parut tebal. Cedera
secara mum ebih dalam dari tampaknya secara perkutan dan kerusakan
jaringan dapat berlanjut sampai 72 jam setelah cedera.
Cedera listrik: cedera kutaneus eksternal biasanya lebih sedikit di
bawah nekrosis. Penampilan luka bervariasi dapat meliputi luka
aliran masuk/keluar (eksplosif), luka bakar dari gerakan aliran pada
proksimal tubuh tertutup dan luka bakar termal sehubungan dengan
pakaian terbakar.
Adanya fraktur/dislokasi (jatuh, kecelakaan sepeda motor, kontraksi
otot tetanik sehubungan dengan syok listrik).
j) Pemeriksaan diagnostik:
1) LED: mengkaji hemokonsentrasi.
2) Elektrolit serum mendeteksi ketidakseimbangan cairan dan biokimia.
Ini terutama penting untuk memeriksa kalium terdapat peningkatan
dalam 24 jam pertama karena peningkatan kalium dapat menyebabkan
henti jantung.
3) Gas-gas darah arteri (GDA) dan sinar X dada mengkaji fungsi
pulmonal, khususnya pada cedera inhalasi asap.
4) BUN dan kreatinin mengkaji fungsi ginjal.
5) Urinalisis menunjukkan mioglobin dan hemokromogen menandakan
kerusakan otot pada luka bakar ketebalan penuh luas.
6) Bronkoskopi membantu memastikan cedera inhalasi asap.
7) Koagulasi memeriksa faktor-faktor pembekuan yang dapat menurun
pada luka bakar masif.
8) Kadar karbon monoksida serum meningkat pada cedera inhalasi asap.
2. Diagnosa Keperawatan
Marilynn E. Doenges dalam Nursing care plans, Guidelines for planning
and documenting patient care mengemukakan beberapa Diagnosa keperawatan
sebagai berikut :
1. Resiko tinggi bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan obtruksi trakeabronkial;edema mukosa dan hilangnya kerja
silia. Luka bakar daerah leher; kompresi jalan nafas thorak dan
dada atau keterdatasan pengembangan dada.
2. Resiko tinggi kekurangan volume cairan berhubungan dengan
Kehilangan cairan melalui rute abnormal. Peningkatan kebutuhan :
status hypermetabolik, ketidak cukupan pemasukan. Kehilangan
perdarahan.
3. Resiko kerusakan pertukaran gas berhubungan dengan cedera inhalasi
asap atau sindrom kompartemen torakal sekunder terhadap luka bakar
sirkumfisial dari dada atau leher.
4. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan Pertahanan primer tidak
adekuat; kerusakan perlinduingan kulit; jaringan traumatik.
Pertahanan sekunder tidak adekuat; penurunan Hb, penekanan respons
inflamasi.
5. Nyeri berhubungan dengan Kerusakan kulit/jaringan; pembentukan
edema. Manifulasi jaringan cidera contoh debridemen luka.
6. Resiko tinggi kerusakan perfusi jaringan, perubahan/disfungsi
neurovaskuler perifer berhubungan dengan Penurunan/interupsi
aliran darah arterial/vena, contoh luka bakar seputar ekstremitas
dengan edema.
7. Perubahan nutrisi : Kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
status hipermetabolik (sebanyak 50 % - 60% lebih besar dari
proporsi normal pada cedera berat) atau katabolisme protein.
8. Kerusakan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan
neuromuskuler, nyeri/tak nyaman, penurunan kekuatan dan tahanan.
9. Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan Trauma : kerusakan
permukaan kulit karena destruksi lapisan kulit (parsial/luka bakar
dalam).
10. Gangguan citra tubuh (penampilan peran) berhubungan dengan krisis
situasi; kejadian traumatik peran klien tergantung, kecacatan dan
nyeri.
11. Kurang pengetahuan tentang kondisi, prognosis dan kebutuhan
pengobatan berhubungan dengan Salah interpretasi informasi Tidak
mengenal sumber informasi.
Rencana Intervensi
"Diagnosa "Rencana Keperawatan "
"Keperawatan" "
" "Tujuan dan"Intervensi "Rasional "
" "Kriteria " " "
" "Hasil " " "
"Resiko "Bersihan "Kaji refleks "Dugaan cedera "
"bersihan "jalan "gangguan/menelan; "inhalasi "
"jalan nafas"nafas "perhatikan " "
"tidak "tetap "pengaliran air liur," "
"efektif "efektif. "ketidakmampuan "Takipnea, "
"berhubungan"Kriteria "menelan, serak, "penggunaan otot "
"dengan "Hasil : "batuk mengi. "bantu, sianosis dan"
"obstruksi "Bunyi "Awasi frekuensi, "perubahan sputum "
"trakheobron"nafas "irama, kedalaman "menunjukkan terjadi"
"khial; "vesikuler,"pernafasan ; "distress "
"oedema "RR dalam "perhatikan adanya "pernafasan/edema "
"mukosa; "batas "pucat/sianosis dan "paru dan kebutuhan "
"kompressi "normal, "sputum mengandung "intervensi medik. "
"jalan nafas"bebas "karbon atau merah " "
". "dispnoe/cy"muda. "Obstruksi jalan "
" "anosis. " "nafas/distres "
" " "Auskultasi paru, "pernafasan dapat "
" " "perhatikan stridor, "terjadi sangat "
" " "mengi/gemericik, "cepat atau lambat "
" " "penurunan bunyi "contoh sampai 48 "
" " "nafas, batuk rejan. "jam setelah "
" " " "terbakar. "
" " "Perhatikan adanya " "
" " "pucat atau warna "Dugaan adanya "
" " "buah ceri merah pada"hipoksemia atau "
" " "kulit yang cidera "karbon monoksida. "
" " "Tinggikan kepala "Meningkatkan "
" " "tempat tidur. "ekspansi paru "
" " "Hindari penggunaan "optimal/fungsi "
" " "bantal di bawah "pernafasan. "
" " "kepala, sesuai "Bilakepala/leher "
" " "indikasi "terbakar, bantal "
" " " "dapat menghambat "
" " " "pernafasan, "
" " "Dorong batuk/latihan"menyebabkan "
" " "nafas dalam dan "nekrosis pada "
" " "perubahan posisi "kartilago telinga "
" " "sering. "yang terbakar dan "
" " "Hisapan (bila perlu)"meningkatkan "
" " "pada perawatan "konstriktur leher. "
" " "ekstrem, pertahankan"Meningkatkan "
" " "teknik steril. "ekspansi paru, "
" " " "memobilisasi dan "
" " " "drainase sekret. "
" " "Tingkatkan istirahat"Membantu "
" " "suara tetapi kaji "mempertahankan "
" " "kemampuan untuk "jalan nafas bersih,"
" " "bicara dan/atau "tetapi harus "
" " "menelan sekret oral "dilakukan "
" " "secara periodik. "kewaspadaan karena "
" " " "edema mukosa dan "
" " "Selidiki perubahan "inflamasi. Teknik "
" " "perilaku/mental "steril menurunkan "
" " "contoh gelisah, "risiko infeksi. "
" " "agitasi, kacau "Peningkatan "
" " "mental. "sekret/penurunan "
" " " "kemampuan untuk "
" " "Awasi 24 jam "menelan menunjukkan"
" " "keseimbngan cairan, "peningkatan edema "
" " "perhatikan "trakeal dan dapat "
" " "variasi/perubahan. "mengindikasikan "
" " " "kebutuhan untuk "
" " " "intubasi. "
" " " "Meskipun sering "
" " "Lakukan program "berhubungan dengan "
" " "kolaborasi meliputi "nyeri, perubahan "
" " ": "kesadaran dapat "
" " "Berikan pelembab O2 "menunjukkan "
" " "melalui cara yang "terjadinya/memburuk"
" " "tepat, contoh masker"nya hipoksia. "
" " "wajah "Perpindahan cairan "
" " "Awasi/gambaran seri "atau kelebihan "
" " "GDA "penggantian cairan "
" " " "meningkatkan risiko"
" " " "edema paru. Catatan"
" " " ": Cedera inhalasi "
" " " "meningkatkan "
" " "Kaji ulang seri "kebutuhan cairan "
" " "rontgen "sebanyak 35% atau "
" " " "lebih karena edema."
" " " "O2 memperbaiki "
" " "Berikan/bantu "hipoksemia/asidosis"
" " "fisioterapi ". Pelembaban "
" " "dada/spirometri "menurunkan "
" " "intensif. "pengeringan saluran"
" " " "pernafasan dan "
" " " "menurunkan "
" " " "viskositas sputum. "
" " "Siapkan/bantu "Data dasar penting "
" " "intubasi atau "untuk pengkajian "
" " "trakeostomi sesuai "lanjut status "
" " "indikasi. "pernafasan dan "
" " " "pedoman untuk "
" " " "pengobatan. PaO2 "
" " " "kurang dari 50, "
" " " "PaCO2 lebih besar "
" " " "dari 50 dan "
" " " "penurunan pH "
" " " "menunjukkan "
" " " "inhalasi asap dan "
" " " "terjadinya "
" " " "pneumonia/SDPD. "
" " " "Perubahan "
" " " "menunjukkan "
" " " "atelektasis/edema "
" " " "paru tak dapat "
" " " "terjadi selama 2 – "
" " " "3 hari setelah "
" " " "terbakar "
" " " "Fisioterapi dada "
" " " "mengalirkan area "
" " " "dependen paru, "
" " " "sementara "
" " " "spirometri intensif"
" " " "dilakukan untuk "
" " " "memperbaiki "
" " " "ekspansi paru, "
" " " "sehingga "
" " " "meningkatkan fungsi"
" " " "pernafasan dan "
" " " "menurunkan "
" " " "atelektasis. "
" " " "Intubasi/dukungan "
" " " "mekanikal "
" " " "dibutuhkan bila "
" " " "jalan nafas edema "
" " " "atau luka bakar "
" " " "mempengaruhi fungsi"
" " " "paru/oksegenasi. "
"Resiko "Pasien "Awasi tanda vital, "Memberikan pedoman "
"tinggi "dapat "CVP. Perhatikan "untuk penggantian "
"kekurangan "mendemostr"kapiler dan kekuatan"cairan dan mengkaji"
"volume "asikan "nadi perifer. "respon "
"cairan "status " "kardiovaskuler. "
"berhubungan"cairan dan"Awasi pengeluaran " "
"dengan "biokimia "urine dan berat "Penggantian cairan "
"Kehilangan "membaik. "jenisnya. Observasi "dititrasi untuk "
"cairan "Kriteria "warna urine dan "meyakinkan rata-2 "
"melalui "evaluasi: "hemates sesuai "pengeluaran urine "
"rute "tak ada "indikasi. "30-50 cc/jam pada "
"abnormal. "manifestas" "orang dewasa. Urine"
"Peningkatan"i " "berwarna merah pada"
"kebutuhan :"dehidrasi,"Perkirakan drainase "kerusakan otot "
"status "resolusi "luka dan kehilangan "masif karena "
"hypermetabo"oedema, "yang tampak "adanyadarah dan "
"lik, "elektrolit" "keluarnya "
"ketidak "serum " "mioglobin. "
"cukupan "dalam "Timbang berat badan "Peningkatan "
"pemasukan. "batas "setiap hari "permeabilitas "
"Kehilangan "normal, " "kapiler, "
"perdarahan."haluaran "Ukur lingkar "perpindahan "
" "urine di "ekstremitas yang "protein, proses "
" "atas 30 "terbakar tiap hari "inflamasi dan "
" "ml/jam. "sesuai indikasi "kehilangan cairan "
" " " "melalui evaporasi "
" " "Selidiki perubahan "mempengaruhi volume"
" " "mental "sirkulasi dan "
" " " "pengeluaran urine. "
" " " "Penggantian cairan "
" " "Observasi distensi "tergantung pada "
" " "abdomen,hematomesis,"berat badan pertama"
" " "feces hitam. "dan perubahan "
" " "Hemates drainase NG "selanjutnya "
" " "dan feces secara "Memperkirakan "
" " "periodik. "luasnya "
" " "Lakukan program "oedema/perpindahan "
" " "kolaborasi meliputi "cairan yang "
" " ": "mempengaruhi volume"
" " "Pasang / pertahankan"sirkulasi dan "
" " "kateter urine "pengeluaran urine. "
" " " "Penyimpangan pada "
" " "Pasang/ pertahankan "tingkat kesadaran "
" " "ukuran kateter IV. "dapat "
" " "Berikan penggantian "mengindikasikan "
" " "cairan IV yang "ketidak adequatnya "
" " "dihitung, "volume "
" " "elektrolit, plasma, "sirkulasi/penurunan"
" " "albumin. "perfusi serebral "
" " " "Stres (Curling) "
" " "Awasi hasil "ulcus terjadi pada "
" " "pemeriksaan "setengah dari semua"
" " "laboratorium ( Hb, "pasien yang luka "
" " "elektrolit, natrium "bakar berat(dapat "
" " "). "terjadi pada awal "
" " " "minggu pertama). "
" " "Berikan obat sesuai " "
" " "idikasi : " "
" " "Diuretika contohnya "Observasi ketat "
" " "Manitol (Osmitrol) "fungsi ginjal dan "
" " " "mencegah stasis "
" " " "atau refleks urine."
" " "Kalium "Memungkinkan infus "
" " " "cairan cepat. "
" " "Antasida "Resusitasi cairan "
" " " "menggantikan "
" " " "kehilangan "
" " "Pantau: "cairan/elektrolit "
" " "Tanda-tanda vital "dan membantu "
" " "setiap jam selama "mencegah "
" " "periode darurat, "komplikasi. "
" " "setiap 2 jam selama "Mengidentifikasi "
" " "periode akut, dan "kehilangan "
" " "setiap 4 jam selama "darah/kerusakan SDM"
" " "periode "dan kebutuhan "
" " "rehabilitasi. "penggantian cairan"
" " "Warna urine. "dan elektrolit. "
" " "Masukan dan haluaran" "
" " "setiap jam selama "Meningkatkan "
" " "periode darurat, "pengeluaran urine "
" " "setiap 4 jam selama "dan membersihkan "
" " "periode akut, setiap"tubulus dari debris"
" " "8 jam selama periode"/mencegah nekrosis."
" " "rehabilitasi. "Penggantian lanjut "
" " "Hasil-hasil JDL dan "karena kehilangan "
" " "laporan elektrolit. "urine dalam jumlah "
" " "Berat badan setiap "besar "
" " "hari. "Menurunkan keasaman"
" " "CVP (tekanan vena "gastrik sedangkan "
" " "sentral) setiap jam "inhibitor histamin "
" " "bial diperlukan. "menurunkan produksi"
" " "Status umum setiap 8"asam hidroklorida "
" " "jam. "untuk menurunkan "
" " " "produksi asam "
" " "Pada penerimaan "hidroklorida untuk "
" " "rumah sakit, "menurunkan iritasi "
" " "lepaskan semua "gaster. "
" " "pakaian dan "Mengidentifikasi "
" " "perhiasan dari area "penyimpangan "
" " "luka bakar. "indikasi kemajuan "
" " "Mulai terapi IV yang"atau penyimpangan "
" " "ditentukan dengan "dari hasil yang "
" " "jarum lubang besar "diharapkan. Periode"
" " "(18G), lebih disukai"darurat (awal 48 "
" " "melalui kulit yang "jam pasca luka "
" " "telah terluka bakar."bakar) adalah "
" " "Bila pasien "periode kritis yang"
" " "menaglami luka bakar"ditandai oleh "
" " "luas dan menunjukkan"hipovolemia yang "
" " "gejala-gejala syok "mencetuskan "
" " "hipovolemik, bantu "individu pada "
" " "dokter dengan "perfusi ginjal dan "
" " "pemasangan kateter "jarinagn tak "
" " "vena sentral untuk "adekuat. "
" " "pemantauan CVP. " "
" " "Beritahu dokter " "
" " "bila: haluaran urine" "
" " "< 30 ml/jam, haus, " "
" " "takikardia, CVP < 6 " "
" " "mmHg, bikarbonat " "
" " "serum di bawah " "
" " "rentang normal, " "
" " "gelisah, TD di bawah" "
" " "rentang normal, "Inspeksi adekuat "
" " "urine gelap atau "dari luka bakar. "
" " "encer gelap. " "
" " " " "
" " "Konsultasi doketr "Penggantian cairan "
" " "bila manifestasi "cepat penting untuk"
" " "kelebihan cairan "mencegah gagal "
" " "terjadi. "ginjal. Kehilangan "
" " " "cairan bermakna "
" " " "terjadi melalui "
" " "Tes guaiak muntahan "jarinagn yang "
" " "warna kopi atau "terbakar dengan "
" " "feses ter hitam. "luka bakar luas. "
" " "Laporkan "Pengukuran tekanan "
" " "temuan-temuan "vena sentral "
" " "positif. "memberikan data "
" " " "tentang status "
" " "Berikan antasida yag"volume cairan "
" " "diresepkan atau "intravaskular. "
" " "antagonis reseptor " "
" " "histamin seperti " "
" " "simetidin "Temuan-temuan ini "
" " " "mennadakan "
" " " "hipovolemia dan "
" " " "perlunya "
" " " "peningkatan cairan."
" " " "Pada lka bakar "
" " " "luas, perpindahan "
" " " "cairan dari ruang "
" " " "intravaskular ke "
" " " "ruang interstitial "
" " " "menimbukan "
" " " "hipovolemi. "
" " " " "
" " " "Pasien rentan pada "
" " " "kelebihan beban "
" " " "volume "
" " " "intravaskular "
" " " "selama periode "
" " " "pemulihan bila "
" " " "perpindahan cairan "
" " " "dari kompartemen "
" " " "interstitial pada "
" " " "kompartemen "
" " " "intravaskuler. "
" " " "Temuan-temuan "
" " " "guaiak positif "
" " " "ennandakan adanya "
" " " "perdarahan GI. "
" " " "Perdarahan GI "
" " " "menandakan adaya "
" " " "stres ulkus "
" " " "(Curling's). "
" " " "Mencegah perdarahan"
" " " "GI. Luka bakar luas"
" " " "mencetuskan pasien "
" " " "pada ulkus stres "
" " " "yang disebabkan "
" " " "peningkatan sekresi"
" " " "hormon-hormon "
" " " "adrenal dan asam "
" " " "HCl oleh lambung. "
"Resiko "Pasien "Pantau laporan GDA "Mengidentifikasi "
"kerusakan "dapat "dan kadar karbon "kemajuan dan "
"pertukaran "mendemonst"monoksida serum. "penyimpangan dari "
"gas "rasikan " "hasil yang "
"berhubungan"oksigenasi" "diharapkan. "
"dengan "adekuat. "Beriakan suplemen "Inhalasi asap dapat"
"cedera "Kriteroia "oksigen pada tingkat"merusak alveoli, "
"inhalasi "evaluasi: "yang ditentukan. "mempengaruhi "
"asap atau "RR 12-24 "Pasang atau bantu "pertukaran gas pada"
"sindrom "x/mnt, "dengan selang "membran kapiler "
"kompartemen"warna "endotrakeal dan "alveoli. "
"torakal "kulit "temaptkan pasien "Suplemen oksigen "
"sekunder "normal, "pada ventilator "meningkatkan jumlah"
"terhadap "GDA dalam "mekanis sesuai "oksigen yang "
"luka bakar "renatng "pesanan bila terjadi"tersedia untuk "
"sirkumfisia"normal, "insufisiensi "jaringan. Ventilasi"
"l dari dada"bunyi "pernafasan "mekanik diperlukan "
"atau leher."nafas "(dibuktikan dnegna "untuk pernafasan "
" "bersih, "hipoksia, "dukungan sampai "
" "tak ada "hiperkapnia, rales, "pasie dapat "
" "kesulitan "takipnea dan "dilakukan secara "
" "bernafas. "perubahan "mandiri. "
" " "sensorium). " "
" " "Anjurkan pernafasan " "
" " "dalam dengan "Pernafasan dalam "
" " "penggunaan "mengembangkan "
" " "spirometri insentif "alveoli, menurunkan"
" " "setiap 2 jam selama "resiko atelektasis."
" " "tirah baring. " "
" " "Pertahankan posisi "Memudahkan "
" " "semi fowler, bila "ventilasi dengan "
" " "hipotensi tak ada. "menurunkan tekanan "
" " " "abdomen terhadap "
" " "Untuk luka bakar "diafragma. "
" " "sekitar torakal, " "
" " "beritahu dokter bila"Luka bakar sekitar "
" " "terjadi dispnea "torakal dapat "
" " "disertai dengan "membatasi ekspansi "
" " "takipnea. Siapkan "adda. Mengupas "
" " "pasien untuk "kulit (eskarotomi) "
" " "pembedahan "memungkinkan "
" " "eskarotomi sesuai "ekspansi dada. "
" " "pesanan. " "
"Resiko "Pasien "Pantau: " "
"tinggi "bebas dari"Penampilan luka "Mengidentifikasi "
"infeksi "infeksi. "bakar (area luka "indikasi-indikasi "
"berhubungan"Kriteria "bakar, sisi donor "kemajuan atau "
"dengan "evaluasi: "dan status balutan "penyimapngan dari "
"Pertahanan "tak ada "di atas sisi tandur "hasil yang "
"primer "demam, "bial tandur kulit "diharapkan. "
"tidak "pembentuka"dilakukan) setiap 8 " "
"adekuat; "n jaringan"jam. " "
"kerusakan "granulasi "Suhu setiap 4 jam. " "
"perlinduing"baik. "Jumlah makanan yang " "
"an kulit; " "dikonsumsi setiap " "
"jaringan " "kali makan. "Pembersihan dan "
"traumatik. " "Bersihkan area luka "pelepasan jaringan "
"Pertahanan " "bakar setiap hari "nekrotik "
"sekunder " "dan lepaskan "meningkatkan "
"tidak " "jarinagn nekrotik "pembentukan "
"adekuat; " "(debridemen) sesuai "granulasi. "
"penurunan " "pesanan. Berikan " "
"Hb, " "mandi kolam sesuai " "
"penekanan " "pesanan, " "
"respons " "implementasikan " "
"inflamasi " "perawatan yang "Antimikroba topikal"
" " "ditentukan untuk "membantu mencegah "
" " "sisi donor, yang "infeksi. Mengikuti "
" " "dapat ditutup dengan"prinsip aseptik "
" " "balutan vaseline "melindungi pasien "
" " "atau op site. "dari infeksi. Kulit"
" " "Lepaskan krim lama "yang gundul menjadi"
" " "dari luka sebelum "media yang baik "
" " "pemberian krim baru."untuk kultur "
" " "Gunakan sarung "pertumbuhan "
" " "tangan steril dan "baketri. "
" " "beriakn krim " "
" " "antibiotika topikal "Temuan-temuan ini "
" " "yang diresepkan pada"mennadakan infeksi."
" " "area luka bakar "Kultur membantu "
" " "dengan ujung jari. "mengidentifikasi "
" " "Berikan krim secara "patogen penyebab "
" " "menyeluruh di atas "sehingga terapi "
" " "luka. "antibiotika yang "
" " "Beritahu dokter bila"tepat dapat "
" " "demam drainase "diresepkan. Karena "
" " "purulen atau bau "balutan siis tandur"
" " "busuk dari area luka"hanya diganti "
" " "bakar, sisi donor "setiap 5-10 hari, "
" " "atau balutan sisi "sisi ini memberiakn"
" " "tandur. Dapatkan "media kultur untuk "
" " "kultur luka dan "pertumbuhan "
" " "berikan antibiotika "bakteri. "
" " "IV sesuai ketentuan."Kulit adalah "
" " " "lapisan pertama "
" " "Tempatkan pasien "tubuh untuk "
" " "pada ruangan khusus "pertahanan terhadap"
" " "dan lakukan "infeksi. Teknik "
" " "kewaspadaan untuk "steril dan tindakan"
" " "luka bakar luas yang"perawatan "
" " "mengenai area luas "perlindungan "
" " "tubuh. Gunakan linen"lainmelindungi "
" " "tempat tidur steril,"pasien terhadap "
" " "handuk dan skort "infeksi. Kurangnya "
" " "untuk pasien. "berbagai rangsang "
" " "Gunakan skort "ekstrenal dan "
" " "steril, sarung "kebebasan bergerak "
" " "tangan dan penutup "mencetuskan pasien "
" " "kepala dengan masker"pada kebosanan. "
" " "bila memberikan " "
" " "perawatan pada " "
" " "pasien. Tempatkan "Melindungi terhadap"
" " "radio atau televisis"tetanus. "
" " "pada ruangan pasien " "
" " "untuk menghilangkan " "
" " "kebosanan. "Ahli diet adalah "
" " "Bila riwayat "spesialis nutrisi "
" " "imunisasi tak "yang dapat "
" " "adekuat, berikan "mengevaluasi paling"
" " "globulin imun "baik status nutrisi"
" " "tetanus manusia "pasien dan "
" " "(hyper-tet) sesuai "merencanakan diet "
" " "pesanan. "untuk emmenuhi "
" " "Mulai rujukan pada "kebuuthan nutrisi "
" " "ahli diet, beriakn "penderita. Nutrisi "
" " "protein tinggi, diet"adekuat memabntu "
" " "tinggi kalori. "penyembuhan luka "
" " "Berikan suplemen "dan memenuhi "
" " "nutrisi seperti "kebutuhan energi. "
" " "ensure atau sustacal" "
" " "dengan atau antara " "
" " "makan bila masukan " "
" " "makanan kurang dari " "
" " "50%. Anjurkan NPT " "
" " "atau makanan enteral" "
" " "bial pasien tak " "
" " "dapat makan per " "
" " "oral. " "
"Nyeri "Pasien "Berikan anlgesik "Analgesik narkotik "
"berhubungan"dapat "narkotik yang "diperlukan utnuk "
"dengan "mendemonst"diresepkan prn dan "memblok jaras nyeri"
"Kerusakan "rasikan "sedikitnya 30 menit "dengan nyeri berat."
"kulit/jarin"hilang "sebelum prosedur "Absorpsi obat IM "
"gan; "dari "perawatan luka. "buruk pada pasien "
"pembentukan"ketidaknya"Evaluasi "dengan luka bakar "
"edema. "manan. "keefektifannya. "luas yang "
"Manipulasi "Kriteria "Anjurkan analgesik "disebabkan oleh "
"jaringan "evaluasi: "IV bila luka bakar "perpindahan "
"cidera "menyangkal"luas. "interstitial "
"contoh "nyeri, " "berkenaan dnegan "
"debridemen "melaporkan"Pertahankan pintu "peningkatan "
"luka. "perasaan "kamar tertutup, "permeabilitas "
" "nyaman, "tingkatkan suhu "kapiler. "
" "ekspresi "ruangan dan berikan "Panas dan air "
" "wajah dan "selimut ekstra untuk"hilang melalui "
" "postur "memberikan "jaringan luka "
" "tubuh "kehangatan. "bakar, menyebabkan "
" "rileks. " "hipoetrmia. "
" " "Berikan ayunan di "Tindakan eksternal "
" " "atas temapt tidur "ini membantu "
" " "bila diperlukan. "menghemat "
" " " "kehilangan panas. "
" " " "Menururnkan neyri "
" " "Bantu dengan "dengan "
" " "pengubahan posisi "mempertahankan "
" " "setiap 2 jam bila "berat badan jauh "
" " "diperlukan. Dapatkan"dari linen temapat "
" " "bantuan tambahan "tidur terhadap luka"
" " "sesuai kebutuhan, "dan menuurnkan "
" " "khususnya bila "pemajanan ujung "
" " "pasien tak dapat "saraf pada aliran "
" " "membantu membalikkan"udara. "
" " "badan sendiri. "Menghilangkan "
" " " "tekanan pada "
" " " "tonjolan tulang "
" " " "dependen. Dukungan "
" " " "adekuat pada luka "
" " " "bakar selama "
" " " "gerakan membantu "
" " " "meinimalkan "
" " " "ketidaknyamanan. "
"Resiko "Pasien "Untuk luka bakar "Mengidentifikasi "
"tinggi "menunjukka"yang mengitari "indikasi-indikasi "
"kerusakan "n "ekstermitas atau "kemajuan atau "
"perfusi "sirkulasi "luka bakar listrik, "penyimpangan dari "
"jaringan, "tetap "pantau status "hasil yang "
"perubahan/d"adekuat. "neurovaskular dari "diharapkan. "
"isfungsi "Kriteria "ekstermitas setaip 2" "
"neurovaskul"evaluasi: "jam. "Meningkatkan aliran"
"er perifer "warna "Pertahankan "balik vena dan "
"berhubungan"kulit "ekstermitas bengkak "menurunkan "
"dengan "normal, "ditinggikan. "pembengkakan. "
"Penurunan/i"menyangkal" " "
"nterupsi "kebas dan "Beritahu dokter "Temuan-temuan ini "
"aliran "kesemutan,"dengan segera bila "menandakan "
"darah "nadi "terjadi nadi "keruskana sirkualsi"
"arterial/ve"perifer "berkurang, pengisian"distal. Dokter "
"na, contoh "dapat "kapiler buruk, atau "dapat mengkaji "
"luka bakar "diraba. "penurunan sensasi. "tekanan jaringan "
"seputar " "Siapkan untuk "untuk emnentukan "
"ekstremitas" "pembedahan "kebutuhan terhadap "
"dengan " "eskarotomi sesuai "intervensi bedah. "
"edema. " "pesanan. "Eskarotomi "
" " " "(mengikis pada "
" " " "eskar) atau "
" " " "fasiotomi mungkin "
" " " "diperlukan untuk "
" " " "memperbaiki "
" " " "sirkulasi adekuat. "
"Kerusakan "Memumjukka"Kaji/catat ukuran, "Memberikan "
"integritas "n "warna, kedalaman "informasi dasar "
"kulit b/d "regenerasi"luka, perhatikan "tentang kebutuhan "
"kerusakan "jaringan "jaringan nekrotik "penanaman kulit dan"
"permukaan "Kriteria "dan kondisi sekitar "kemungkinan "
"kulit "hasil: "luka. "petunjuk tentang "
"sekunder "Mencapai " "sirkulasi pada aera"
"destruksi "penyembuha"Lakukan perawatan "graft. "
"lapisan "n tepat "luka bakar yang " "
"kulit. "waktu pada"tepat dan tindakan "Menyiapkan jaringan"
" "area luka "kontrol infeksi. "untuk penanaman dan"
" "bakar. " "menurunkan resiko "
" " "Pertahankan "infeksi/kegagalan "
" " "penutupan luka "kulit. "
" " "sesuai indikasi. " "
" " " "Kain nilon/membran "
" " " "silikon mengandung "
" " " "kolagen porcine "
" " "Tinggikan area graft"peptida yang "
" " "bila mungkin/tepat. "melekat pada "
" " "Pertahankan posisi "permukaan luka "
" " "yang diinginkan dan "sampai lepasnya "
" " "imobilisasi area "atau mengelupas "
" " "bila diindikasikan. "secara spontan "
" " " "kulit repitelisasi."
" " "Pertahankan balutan "Menurunkan "
" " "diatas area graft "pembengkakan "
" " "baru dan/atau sisi "/membatasi resiko "
" " "donor sesuai "pemisahan graft. "
" " "indikasi. "Gerakan jaringan "
" " " "dibawah graft dapat"
" " "Cuci sisi dengan "mengubah posisi "
" " "sabun ringan, cuci, "yang mempengaruhi "
" " "dan minyaki dengan "penyembuhan "
" " "krim, beberapa waktu"optimal. "
" " "dalam sehari, "Area mungkin "
" " "setelah balutan "ditutupi oleh bahan"
" " "dilepas dan "dengan permukaan "
" " "penyembuhan selesai."tembus pandang tak "
" " "Lakukan program "reaktif. "
" " "kolaborasi : " "
" " "- Siapkan / bantu "Kulit graft baru "
" " "prosedur "dan sisi donor yang"
" " "bedah/balutan "sembuh memerlukan "
" " "biologis. "perawatan khusus "
" " " "untuk "
" " " "mempertahankan "
" " " "kelenturan. "
" " " " "
" " " "Graft kulit diambil"
" " " "dari kulit orang "
" " " "itu sendiri/orang "
" " " "lain untuk "
" " " "penutupan sementara"
" " " "pada luka bakar "
" " " "luas sampai kulit "
" " " "orang itu siap "
" " " "ditanam. "
" " " " "
DAFTAR PUSTAKA
BRUNNER AND SUDDART. (1988). TEXTBOOK OF MEDICAL SURGICAL NURSING. SIXTH
EDITION. J.B. LIPPINCOTT CAMPANY. PHILADELPIA. HAL. 1293 – 1328.
Carolyn, M.H. et. al. (1990). Critical Care Nursing. Fifth Edition. J.B.
Lippincott Campany. Philadelpia. Hal. 752 – 779.
Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2
(terjemahan). PT EGC. Jakarta.
Djohansjah, M. (1991). Pengelolaan Luka Bakar. Airlangga University Press.
Surabaya.
Doenges M.E. (1989). Nursing Care Plan. Guidlines for Planning Patient Care
(2 nd ed ). F.A. Davis Company. Philadelpia.
Donna D.Ignatavicius dan Michael, J. Bayne. (1991). Medical Surgical
Nursing. A Nursing Process Approach. W. B. Saunders Company.
Philadelphia. Hal. 357 – 401.
Engram, Barbara. (1998). Rencana Asuhan Keperawatan Medikal Bedah. volume
2, (terjemahan). Penerbit Buku Kedokteran EGC. Jakarta.
Goodner, Brenda & Roth, S.L. (1995). Panduan Tindakan Keperawatan Klinik
Praktis. Alih bahasa Ni Luh G. Yasmin Asih. PT EGC. Jakarta.
Guyton & Hall. (1997). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 9. Penerbit
Buku Kedoketran EGC. Jakarta
Hudak & Gallo. (1997). Keperawatan Kritis: Pendekatan Holistik. Volume I.
Penerbit Buku Kedoketran EGC. Jakarta.
Long, Barbara C. (1996). Perawatan Medikal Bedah. Volume I. (terjemahan).
Yayasan Ikatan Alumni Pendidikan Keperawatan Pajajaran. Bandung.
Marylin E. Doenges. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman Untuk
Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Edisi 3. Penerbit
Buku Kedoketran EGC. Jakarta.