BAB I PENDAHULUAN 1. Lat Latar Be Belaka lakang ng
Kanker laring merupakan keganasan yang terjadi pada sel skuamosa laring. Keganasan dilari dilaring ng bukanl bukanlah ah hal yang yang jarang jarang ditemu ditemukan kan dan masih masih merupa merupakan kan masala masalah, h, karena karena penanggulannnya mencakup berbagai segi. Sebagai gambaran perbandingan, diluar negeri karsin karsinoma oma laring laring menemp menempati ati urutan urutan pertam pertamaa dalam dalam urutan urutan kegana keganasan san dibida dibidang ng THT, THT, sedangkan di RS Cipto Mangunkusuma Jakarta karsinoma laring menduduki urutan ketiga setelah karsinoma nasofaring dan tumor ganas hidung dan sinus paranasal. Menurt data statistik WHO tahun 1961 yang meliputi 35 negara seperti dikutip oleh Batsakis tahun 1979 rata-rata 1,2 orang /100000 penduduk meninggal oleh karsinoma laring. Penyebab Penyebab karsinoma karsinoma laring belum diketahui diketahui dengan dengan pasti. pasti. Pengumpula Pengumpulan n data yang dilakukan di RSCM menunjukkan bahwa karsinoma laring jarang ditemukan pada orang yang tidak merokok, sedangkan risiko untuk mendapatkan karsinoma laring naik, sesuai dengan dengan kenaik kenaikan an jumlah jumlah rokok rokok yang yang dihisa dihisap, p, kanker kanker laring laring mewaki mewakilil lil dari dari 1 % yang yang mewaklili kasus kanker dan terjadi sekitar 8 kali lebih sering pada laki-laki dibanding wanita dan paling sering pada individu dengan usia 50-70 tahun. Setiap tahun di Amerika Serikat sekitar 11 sampai sampai 600 kasus baru ditemukan dari 4030 4030 individu menderita kanker laring akan mati. (American Canser Society 995). Beberapa karsinogen : tembakau (berasap atau tidak), alkkohol dan efek kombinasinya, pemajanan terhadap asbestos, gas mustab, kayu, kulit, dan logam. Fakt Faktor or penu penunj njan ang g lain lainny nyaa : bert berteri eriak ak kera keras, s, larin laringi giti tiss kron kronis is,, defis defisien iensi si nutri nutrisi si (riboflavin), dan predisposisi. Diruang perawatan kelas III RC III THT dan Bedah Mulut RS hasan Sadikin kanker laring merupakan penyakit yang paling sering ditemukan diruangan. Berdas Berdasark arkan an data data diatas diatas penuli penuliss tertari tertarik k untuk untuk menyus menyususn usn Asuha Asuhan n Keperaw Keperawata atan n Dengan Gangguan Sistem Pernafasan : Suspect Karsinoma Laring +Post Trakheostomi 2. Tu Tuju juan an Penu Penuli lisa san n
Tujuan Umum : Setelah penyusunan penyusunan laporan laporan ini Mahasiswa Mahasiswa mampu mampu memberikan memberikan Asuhan Keperawatan Keperawatan yang aman dan efektif sesuai dengan standar keperawatan dan etika keperawatan pada klien usia dewasa yang mengalami masalah kesehatan pada Sisitem Pernafasan. Tujuan khusus :
Setelah penyusunan Asuhan Asuhan Keperawatan Ini diharapkan mahasiswa mahasiswa mampu : a. Mengkaji Mengkaji data –data secara holistik holistik yang didapatkan didapatkan melalui melalui wawancara, pemeriksaan pemeriksaan fisik, catatan medis dan keperawatan, yang digunakan dilahan praktek. b. Membedakan Membedakan data – data data patologis patologis dan data-dat data-dataa normal. c. Mengelompo Mengelompokan kan data-data data-data patololgis patololgis dan data-data data-data normal. normal. d. Merumuskan Merumuskan diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan berdasarkan berdasarkan pengkajian. pengkajian. e. Menentukan Menentukan rencana rencana keperawatan keperawatan berdasarkan berdasarkan prioritas prioritas masalah masalah dan diagnosa. diagnosa. f. Mengimplem Mengimplementasi entasikan kan rencana rencana keperawatan keperawatan g. Mengevaluasi Mengevaluasi Asuhan Asuhan Keperawata Keperawatan n yang diberikan. diberikan. 3. Meto Metode de Penu Penuli lisa san n
Adapun metode penulisan yang kami gunakan dalam penyusunan laporan ini adalah metode studi kasus, studi dokumentasi, dan studi pustaka dengan menggunakan proses keperaw keperawata atan n yang yang melipu meliputi ti wawanc wawancara, ara, observ observasi asi langsu langsung ng dan observ observasi asi tidak tidak langsung. 4. Sisi Sisite tema mati tika ka Penu Penuli lisa san n
BAB I
: PENDAHULUAN 1. Latar belakang masalah 2. Tujuan Penulisan 3. Metode Penulisan 4. Sisitematika Penulisan
BAB II
: TI TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Pengertian karsinoma karsinoma Laring 2. Anatomi Anatomi dan Fisiolog Fisiologii Sistem Sistem dan Organ Organ 3. Patofisiolo Patofisiologi gi karsin karsinoma oma Laring Laring 4. Penyebab Penyebab karsinoma karsinoma Laring Laring 5. Tanda Tanda dan Gejala karsinoma karsinoma Laring Laring 6. Menejemen Menejemen Medik Medik karsinoma karsinoma Laring Laring 7. Proses Proses Keperawat Keperawatan an karsinoma karsinoma Laring
BAB BAB III III
: TIN TINJA JAU UAN PUST PUSTA AKA 1. Peng Pengka kaji jian an 2. Diagno Diagnosa sa keperaw keperawata atan n 3. Pere Perenc ncan anaa aan n 4. Impl Implem emen enta tasi si 5. Eval Evalua uasi si
BAB IV
: KESIMPULAN DAN SARAN 1. Kesimpulan 2. Saran
BAB II TINJAUAN TEORITIS 1. PENGERTIAN
Kanker laring adalah keganasan yang terjadi pada sel skuamosa laring ( Boeis, 1997) 2. ANAT ANATOM OMII DAN DAN FIS FISIO IOLO LOGI GI Anatomi dan Fisiologi Sistem pernafasan
Pernafas Pernafasasn asn (respir (respirasi asi)) adalah adalah perist peristiwa iwa menghi menghirup rup udara udara dari dari luar luar yang yang mengan mengandun dung g oksige oksigen n kedala kedalam m tubuh tubuh serta serta menghe menghembu mbuska skan n udara udara yang yang banyak banyak mengan mengandun dung g CO 2. sebaga sebagaii sisa sisa dari dari oksid oksidasi asi keluar keluar dari dari tubuh. tubuh. Penghi Penghisap sapan an udara udara disebu disebutt inspir inspirasi asi dan menghembuskan disebut ekspirasi. Fungsi pernafasan
Mengambil oksigen yang kemudian dibawa oleh darah seluruh tubuh (sel – selnya) untuk mengadakan pembakaran.
Meng Mengelu eluark arkan an karb karbon on diok dioksi sida da yang yang terj terjad adii seba sebaga gaii sias sias adar adarii pemb pembak akara aran n , kemudian di abewa oleh garah ke paru – paru untuk dibuang
Menghangatkan dan melembabkan udara
Organ – organ pernafasan Saluran Saluran pernafasan terdiri dari hidung, hidung, faring, laring, laring, trakea, broncus, broncheol broncheolus us dan alveol alveolus. us.Sal Salura uran n pernaf pernafasa asan n dari dari hidung hidung sampai sampai bronch bronchiol iolus us dilapi dilapisi si oleh oleh membra membrane ne mukosa yang bersilia.Ketika udara masuk kdalam rongga hidung disaring, dihangatkan dan dilembabkan, Ketiga proses ini merupakan fungsi utama dari mukosa respirasi yang terdiri dari epitel torax bertinglat, bersilia da bersel goblet.( lihat gambar A).
Hidung
Bekerja sebagai saluran udara pernafasan
Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu – bulu hidung
Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
Membunuh kuman – kuman yang masuk, bersama – samaudara pernafasan oleh lekosit yang terdapat dalam selaput lender (mukosa atau hidung)
Faring Faring adalah pipa berotot yang berjalan dari dasr tengkorak sampai persambungannya dengan esophagus pada ketinggian kartilago krikoid. Maka letaknya dibelakang hidung (nasofaring), dibelakang mulut (orofaring), dan dibelakang laring (laringofaring )fungsi faring adalah Mengalirkan udara dari hidung ke laring
Laring Laring merupakan rangkaian cincin tulang rawan yang dihubungkan oleh otot dan mengan dung pita suara. Laring terletak didepan bagian terendah faring yang memisahkannya dari kolumna vertebra, berjalan dari faring sampai ketinggian vertebra servikalis dan masuk kedalam trachea dibawahnya.
Trakea Trakea Trakea disoko disokong ng oleh oleh cicncin cicncin tulang tulang rawan rawan yang yang berben berbentuk tuk sepeti sepeti sepatu sepatu kuda kuda yang yang panjangnya kurang lebih 5 inchi/9 cm
Bronchus Bronchus utama kiri dan kanan tidak simetris ( lihat gambar).Bronchus kanan lebih pendek dan dan lebih lebih lebar lebar dan dan meru merupa palk lkan an kela kelanj njut utan an dari dari trake trakeaa yang yang arah arahny nyaa lebi lebih h vert vertic ical al .Sebaliknya , bronchus kiri lebih panjang dan lebih sempit dan merupakan kelanjutan dari trakea dengan sudut yang lebih tajam.
Alveolus Merupakan Merupakan inti dari fungsi pernafasan pernafasan ,karena ,karena pada alveolus alveolus terjadi pertukaran pertukaran oksigen dengan kapiler darah. Fisiologi pernafasan : 4 proses yang berhubungan dengan pernafasan pulmonary : 1. ventil ventilasi asi pulmona pulmonall atau gerak gerak pernaf pernafasa asan n yang yang menuka menukarr udara udara dalam alveoli alveoli dengan dengan udara luar 2. arus arus dar darah ah mela melalu luii paruparu-pa paru ru 3. distribusi distribusi arus arus udara dan dan arus darah sesemi sesemikian kian sehingga sehingga jumlah jumlah tepat tepat dari setiap udara udara dapat mencapai semua bagian tubuh 4.
difusi gas yang menembusi membrane pemisah alveoli dan kapiler. CO 2 lebih nudah berdifusi dari pada O 2
Anatomi dan Fisiologi Laring
Laring atau organ suara adalah struktur epitel kartilago yang menghubungkan antara faring dan trakea.Laring juga sering disebut sebagai kotak suara dan terdiri atas :
Epiglotis : Daun katup kartilago yang menutupi ostium ke arah laring selama menelan
Glotis : Ostium antara pita suara dalam laring
Kartilago tiroid : Kartilago terbesar pada trakea, sebagian darai kartilago ini
memebentuk jakun ( Adam ‘s Apple).
Kartilago krikoid : satu – satunya cincin kartilago yang komplit dalam laring
( terletak di baewah kartilago tiroid).
Kartilago aritenoid : digunakan dalam gerakan pita suara dengan kartilago
tiroid
Pita Suara : Ligamen yang dikontrol oleh otot yang menghasilkan bunyi
suara , pita suara melekat pada lumen laring . Udara mengalir mengalir dari faring menuju laring laring atau kotak suara .Diantara .Diantara pita suara terdapat ruang berbentuk segitiga yang bermuara ke dalam trakea dan dinamakan glottis.Glotis merupakan pemisah antara saluran pernafasan bagian atas dan bawah .Meskipun laring terutama dianggap berhubungan dengan dengan fonasi , tetapi fungsinya sebagai sebagai organ pelindung pelindung jauh lebih penting.Pada waktu menelan gerakan laring ke atas,penutupan glottis, dan fungsi seerti seerti laring laring pada pada aditus aditus laring laring dari dari epiglo epiglotti ttiss yang yang berben berbentuk tuk daun, daun, berper berperan an untuk untuk engarahkan makanan dan cairan mauk ke dalam esophagus, namun jika benda asing bisa mabsuk mabsuk melamp melampoi oi glotti glottis, s, maka maka laring laring yang yang mempny mempnyai ai fungsi fungsi batuk batuk akan akan memban membantu tu menghalau benda dan secret keluar dari saluran pernapasan bagian bawah. Proses Pembentukan Suara
Terben Terbentuk tuknya nya suara suara merupa merupakan kan hasil hasil kerja kerja sama sama antara antara rongga rongga mulut, mulut, rongga rongga hidung hidung,, laring, lidah dan bibir.Pada pita suara palsu tidak terdapat otot, oleh karena itu pita suara ini tidakadapat bergetra, hanya antara kedua pita suara tadi dimasuki oleh aliran udara maka kartilago tiroid dan kartilago aritenoid diputar, akibatnya pita suara daoat menjadi kencan kencang g dan mengend mengendor, or,den dengan gan demikian demikian sela udara menjadi menjadi sempit sempit
dan menjadi menjadi
luas.P luas.Perg ergerak erakan an ini dibantu dibantu pula pula oleh oleh otototot- otot otot laring laring , udara udara yang yang dari dari paru paru – paru paru dihembuskan dan menggetarkan pita suara ,getran ini diteruskan melalui udara yang keluar masuk.Perbedaan suara seseorang tergantung pada tebal dan panjangnya pita suara.Pita suara pria lebih panjang dan tebal dari pada pita suara wanita. 3. PENYEBAB
Penyebab Penyebab kanker kanker laring belum diketahui dengan pasti.Dikatakan pasti.Dikatakan oleh para ahli bahwa perokok dan peminum alcohol merupakan kelompok orang – orang dengan resiko tinggi terhadap terhadap terjadinya terjadinya kanker kanker laring.Pene laring.Penelitian litian epidemiolo epidemiologic gic menggambark menggambarkan an beberapa beberapa hal yang diduga menyebabkan terjadinya kanker laring yang kuat ialah rokok , alcohol, dan oleh sinar radioaktif. 4. TAND TANDA A DAN DAN GE GEJA JALA LA •
Suara serak dalah hal pertama yang akan tampak pada pasien dengan kanker pada daerah daerah glotis glotis karena karena tumor tumor mengga menggangg nggu u kerja kerja pita pita suara suara selama selama berbic berbicara ara .Suara .Suara mungkin parau yang puncaknya suara rendah.
•
Nyeri dan rasa terbakar saat minum air hangat atau minum jus jerik adalh tanda dini kanker subglotis atau supra glottis
•
Teraba massa di belakang leher
•
Batuk yang kadang – kadang kadang dengan dengan reak yang bercampur bercampur darah dikarenakan dikarenakan adanya ulserai pada tumor tersebut
•
Disfagia, kesulitan bernafas dan nafas bau merupakan gejala tahap lanjut.
•
Pembesaran nodus limfa servikal ,penurunan berat badan dan status kelelahan umum dan nyeri yang menjalar ke telinga dapat terjadi bersama metastase.
5. MANA MANAGE GEM MENT ENT MED MEDIS IS
Pengobatan Pengobatan untuk kondisi kondisi ini bervariasi bervariasi sejalan dengan keluasan keluasan malignansi. malignansi. Pengobatan Pengobatan pilih pilihan an termas termasuk uk terapi terapi radias radiasii dan pembed pembedaha ahan. n. Pemerik Pemeriksaa saan n gigi gigi dilaku dilakukan kan untuk untuk menyingkirkan setiap penyakit mulut. Semua masalah yang berkaitan dengan gigi diatasi, jika mungkin sebelum dilakukan pembedahan. Jika pembedahan akan dilakukan, tim yang terdi terdiri ri atas atas mult multid idis isipl iplin in ilmu ilmu meng mengev eval alua uasi si kebu kebutu tuha han n pasi pasien en dan dan kelu keluar arga ga untu untuk k mengembangkan suatu rencana keperawatan yang berhasil. a.
Terapi Radiasi
Hasil yang sangat memuaskan dapat dicapai dengan terapi radiasi pada pasien yang hanyamengalami 1 pita suara yang ssakit dan normalnya dapat digerakan(bergerak saat fonasi fonasi), ), selain selain itu pasien pasien ini masih masih memili memiliki ki suara suara yang yang hampir hampir normal normal.. Bebera Beberapa pa mungkinmengalami kondritis (inflamasi cartilage) atau stenosis. Terapi radiasi juga dapat digunakan secara praoperatif untuk mengurangi ukuran tumor. b.
Operasi : laringektomi
1. laringektomi laringektomi parsial (laringofisura-t (laringofisura-tiroto irotomi mi ) dilakukan pada kanker area glottis tahap dini ketika hanya 1 pita suara yang terkena. Tindakan Tindakan ini mempunyai mempunyai kesembuhan kesembuhan sangat tinggi. Dalam operasi operasi ini 1 pita suara diangkat dan semua struktur lainnya tetap utuh. Suara pasien kemungkinan akan menjadi parau. Jalan nafas tetap utuh dan pasien seharusnya tidak memiliki kesulitan menelan. 2. laringektomi laringektomi supraglot supraglotis is ( horizontal horizontal ) laring laringekt ektomi omi supra supra glotti glottiss diguna digunakan kan dalam dalam penatal penatalaks aksana anaan an tumor tumor supra supraglo glotis tis.. Tulang hyoid, glottis, dan pita suara palsu diangkat. diangkat. Pita suara, kartilago krikoid dan dan trachea tetap utuh. Selama operasi, dilakukan diseksi leher radikal pada tempat yang sakit. sakit. Selang Selang trakheosto trakheostomi mi dipasang dipasang dalam trachea trachea sampai sampai jalan nafas glottis glottis pulih. pulih. Selang trakheostomi ini biasanya diangkat setelah beberapa hari dan stoma dibiarkan
menutup. Nutrisi diberikan melalui selang nasogastrik sampai terdapat penyembuhan dan tidak ada lagi bahaya aspirasi. Pascao Pascaoper peratif atif,, klien klien kemung kemungkin kinan an akan akan mengal mengalami ami disfag disfagia ia selama selama 2 minggu minggu pertama. Keuntungan utama dari operasi ini adalah bahwa suara akan kembali pulih seperti biasa, masalah utama adalah kanker tersebut akan kambuh. Karenanya pasien harus dengan sangat cermat dipilih untuk menjalani tindakan ini. 3. laringektomi laringektomi hemivertik hemivertikal al Laring Laringekt ektomi omi hemive hemiverti rtikal kal dilaku dilakukan kan jika jika tumor tumor meluas meluas diluar diluar pita pita suara, suara, tetapi tetapi perluasan tersebut kurang dari 1 cm dan terbatas pada area subglotis. Dalam prosedur ini kartilago tiroid laring dipisahkan dalam garis tengah leher dan bagian pita suara(1 pita suara sejati 1 pita suara palsu)dengan pertumbuhan tumor diang diangkat kat.. Pasien Pasien akan akan mempun mempunyai yai selang selang trakhe trakheost ostomi omi dan selang selang nasoga nasogastr strik ik sete setela lah h oper operas asi. i. Bebe Beberap rapaa peru peruba baha han n dapa dapatt terja terjadi di pada pada kual kualit itas as suara suara (sak (sakit it tenggorok) dan proyeksi. Jalan nafas dan fungsi menelan tetap utuh. Pasien beresiko mengalami aspirasi pascaoperasi. 4. laringektomi laringektomi total laringektomi total dilakuukan ketika kanker meluas dipita suara. Lebih jauh ketulang hyoid, hyoid, epoglo epoglotis tis,, kartil kartilago ago krikoi krikoid, d, dan 2 atau 3 cincin cincin trachea trachea diangk diangkat. at. Lidah, Lidah, dinding faringela dan trachea ditinggalkan. Banyak ahli bedah yang menganjurkan dilakukannya diseksi leher pada sisi yang sama dengan lesi bahkan jika tidak teraba nodus limpe sekalipun. Rasional untuk tindakan ini adalah metastase kenodus limfe servikal sering terjadi. Masalahnya akan lebih rumit jika lesi mengenai struktur garis tengah atau kedua pita suara. Dengan Dengan atau tampa tampa diseks diseksii leher, leher, laringe laringekto ktomi mi total total memerl memerluka ukan n stoma stoma trachea tracheall perma permanen nent. t. Stoma Stoma ini menceg mencegah ah aspira aspirasi si makana makanan n dan cairan cairan kedala kedalam m salura saluran n pernafasan bawah, karena laring yang memberikan perlindungan spingter tidak ada lagi. Pasien tidak akan mempunyai suara lagi tetapi fungsi menelan akan normal. Laringektomi total mengubah cara dimana aliran udara digunakan untuk bernafas dan berbicara. 6.
PROSES KEPERAWATAN A.
PENGKAJIAN
1.
Anamnesa
Pada anamnesa biasanya didapatkan keluahan suara parau y ang diderita sudah cukup lama, tidak bersifat hilang timbul meskipun sudah diobati dan bertendens semakin lama semakin berat. Klien juga kadang mengleuh sakitsakit tenggorok, disfagia atau nyeri dan rasa terbakar dalam tenggorok. Pender Penderita ita kebany kebanykan kan adalah adalah seoran seorang g peroko perokok k berat berat yang yang juga juga kadang kadang-kad -kadang ang adalah seseorang yang banyak memakai suara berlebihan dan salah ( vocal abuse ), pemin peminum um alcoho alcoholl atau seoran seorang g yang yang sering sering /perna /pernah h terpap terpapar ar sinar sinar rasioak rasioaktif tif,, misalnya pernah diradiasi didaerah yang lain. Pada anamnesa juga kadang –kadang didapatkan hemoptisis yang bisa tersamar bersamaan dengan adanya TBC paru , sebab banyak penderita menjelang tua dan dari social ekonomi lemah.
2.
Pemeriksaan Fi Fisik
yang pertama sering didapatkan tidak ada tanda yang khas dari luar, terutama pada stadium dini/permulaan, tetapi bila tumor sudah menjalar kekelenjar limpe leher, terlihat perubahan kontur leher dan hilangnya krepitasi kartilago laring. Pada saat dipalpasi mungkin erdapat pembengkakan. Perawat melihat sifat dari pembedahan sehingga dapat merencnakan asuhan yang sesuai. Kaji kemampuan pasien untuk menden mendengar gar,, meliha melihat, t, membac membacaa dan menuli menulis. s. Kerusa Kerusakan kan visual visual dan buta buta huruf huruf fung fungsi sion onal al dapa dapatt meni menimb mbul ulka kan n masa masala lah h tamb tambah ahan an deng dengan an komu komuni nika kasi si dan dan membutuhkan
pendeka ekatan
kreatif
untuk
memast astikan
pasien
dapat
mengkomunikasikan semua kebutuhannya.
3.
Pemeriksaan Di Diagnostik
Pemeriksaan untuk melihat kedalam laring dapat dilakukan dengan cara langsung maupun maupun tak langsu langsung ng dengan dengan menggu menggunak nakan an laring laringosk oskopi opi untuk untuk menila menilaii lokasi lokasi tumo tumor, r, peny penyeb ebar aran an tumo tumorr yang yang terl terlih ihat at
dan dan kemu kemudi dian an mela melaku kuka kan n biop biopsy sy..
Laringoskopi tidak langsung dilakukan untuk mengevaluasi secara visual keluasan tumor. tumor. Uji diagno diagnosti stic, c, termas termasuk uk sinar sinar X jaring jaringan an lunak, lunak, tomogr tomogram, am, serogra serogram, m, pemeriksaan kontras, dan pencitraan resonansi magnetic (M R I) dilakukan sebagai bagia bagian n dari dari pemeri pemeriksa ksaan an diagno diagnosti sticc untuk untuk menent menentuka ukan n keluas keluasan an pertum pertumbuh buhan an tumor. tumor. Bagaimanap Bagaimanapun, un, pemeriksaan pemeriksaan laringosko laringoskopi pi langsung langsung dibawah dibawah anastesi anastesi u mum, adalah metode primer untuk mengevaluasi laring. Mobilitas pita suara dikaji, jika gerakan normalnya terbatas maka pertumbuhan tumor mungkin sudah mengenai otot, jaringan lain dan bahkan jlan nafas. B.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan pada semua data pengkajian , diagnosa keperawatan utama pasien dapat mencakup yang berikut : 1. Defisit Defisit pengetahuan pengetahuan tentan tentang g prospembed prospembedahan ahan dan perjalan perjalanan an pasca operati operatif f 2. Ansiet Ansietaas aas yang berhubun berhubungan gan dengan dengan diagnosi diagnosisi si kanker kanker dan pembed pembedaha ahan n yang yang akan dijalani 3. Ketida Ketidak k efektif efektifan an bersia bersiahan han jalan nafas berhubun berhubungan gan dengan dengan perub perubaha ahan n dalam dalam jalan nafas 4. Kerusa Kerusakan kan komunik komunikasi asi verbal verbal yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan pengangk pengangkata atan n laring laring dan terhadap edema 5. Peruba Perubahan han nutrisi nutrisi : Kurang Kurang darai kebutuh kebutuhatu atubuh buh,, yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan kesulitan menelan 6. Gangguan Gangguan citra tubuh, tubuh,kons konsep ep diri , harga harga diri yang yang berhubung berhubungan an dengan dengan operai operai leher mayor 7. Defisit Defisit perwatan perwatan diri yang yang berhubun berhubungan gan dengan dengan perawatan perawatan pasca pasca operatif operatif 8. Potens Potensial ial ketida ketidakpa kpatuh tuhan an terhad terhadap ap progra program m rehabi rehabilit litatif atif dan penatalak penatalaksan sanaan aan pemeliharan di rumah
Masalah kolaboratif / potensial komplikasi Berdasarkan data pengkajian , potensial komplikasi yang mungkin terjadi termasuk ; Distres pernafasan ( hipoksia, obstruksi jalan nafas, edem atrakea) Hemoragi Infeksi C.
PERENCANAAN
1. o
o
o
o
Tujuan Tujuan utama untuk pasien dapat mencakup pencapaian tingkat pengetahuan yang cukup , reduksi ansietas, pemeliharaan patensi jalan nafas (Pasien mampu untuk mengatasi sekresinya sendiri),
o
perbaikan komunikasi dengan mneggunakan metode alternative,
o
pencapaian tingkat nutrisi dan hidrasi yang optimal ,
o
perbaikin citra tubuh dan harga diri ,
o
patuh terhadap program rehabilitasi,
o
penatalaksanaan pemeliharan di rumah
dan pencegahan komplikasi.
o
2.
Intervensi
Intervensi Keperawatan Pra operatif Penyuluhan :
Jika dilakukan laringektomi komplit, pasien harus mengetahui bahwa suaranya akan akan hilang hilang,, tetapi tetapi palati palatihan han khusu khususs akan akan member memberika ikan n suatau suatau cara untuk untuk melak melakuk ukan an
perc percak akap apan an
yang yang cuku cukup p
norm normal al.N .Nam amun un
kema kemamp mpua uan n
untu untuk k
bernyanyi , tertawa atau bersiul akan hilang.Sampai tiba waktunya pelatihan ini pasien pasien harus mengetahua mengetahua bahwa komunikasi komunikasi masih memungkinkan memungkinkan melalui lampu pemanggil dan dengan tulisan. Menurunkan ansietas dan depresi
1. berik berikan an kese kesemp mpat atan an pada pada pasi pasien en untu untuk k meng mengun ungk gkap apka kan n peras perasaa aa dan dan berbagi persepsi 2. jawab pertanyaan pertanyaan seringkas seringkas dan selengkap selengkap mungkin mungkin 3. datang datangkan kan orang orang yang pernah pernah menjalan menjalanii laring laringekt ektomi omi selama selama pra and pasca operasi yang dapat membantu untuk menyampaikan bahwa ada oarngorang orang
yang yang dapat dapat
dan mau mau memba membantu ntu pasi pasien en dan dan rehabb rehabbili ilitas tasii yang yang
berhasil merupakan hal yang tidak mustahihl
Intrvensi pasca operatif
Mempertahankan jalan nafas yang paten
1. posi posisi sika kan n pasi pasien en dala dalam m posi posisi si fowl fowler er// ½ fowl fowler er sete setela lah h pemu pemuli liha han n dari dari ansestesi 2.
amati amati pasien pasien terhad terhadap ap kegeli kegelisah sahan an pernaf pernafasa asan n labore labored, d, aprehe aprehensi nsi,, dan peningkatan frekuensi nadi. Rasional : tanda-tanda ini menunjukan masalah pernafasan atau sirkulasi
3.
ambulasi dini jika dianjurkan.rasional : mencegah atelektasis dan pulmoni
4. jika dilakuka dilakukan n laringektom laringektomii total, perawatan perawatan untuk untuk selanng selanng ini ini sama dengan dengan perawatan untukj selang trakheostomi. Bersihkan stoma setiap hari dengan larutan salin atau larutan lain yang diresepkan, oleskan salep antibiotic yang mungkin diresepkan dsekitar stoma dan garis jahitan 5. Amati Amati drainase drainase ukur ukur dan catat. Jika Jika drainase drainase kurang kurang dari 50-60 50-60 mml/har mml/hari, i, dokter biasanya melepaskan drain 6. Lepa Lepask skan an sela selang ng lari laring ngek ekto tomi mi jika jika stom stomaa tela telah h semb sembuh uh deng dengan an baik baik,, biasanya dalam 3-6 minggu setelah pembedahan
7. Ajarkan Ajarkan pasien pasien cara members membersihkan ihkan dan menggant menggantii selang selang laringekto laringektomi mi 8. Ajarkan Ajarkan bagaimana bagaimana cara members membersihkan ihkan sekresi sekresi jalan jalan nafas nafas Meningkatkan komunikasi dan rehabilitasi bicara
1. Berika Berikan n penyul penyuluha uhan n pada pada pasien pasien dan keluarga keluarga tentang tentang bentuk bentuk altern alternativ ativee komunikasi meliputi : magic slet, bel pemanggil 2. Anjurkan Anjurkan klien klien untuk untuk bicara melalui melalui esophagu esophaguss (trakheoeso (trakheoesofagal fagal pungtur pungtur ) Meningkatkan nutrisi yang adekuat
1. Pada Pada pascao pascaoper peratif atif pasien pasien tidak diizin diizinkan kan makan makan dan minum selama selama 10-14 10-14 hari 2. Berikan Berikan nutrisi nutrisi dan hidrasi hidrasi yang cukup melalu melaluii intravena, intravena, NGT, dan nutris nutrisii parenteral total. 3. Bila Bila pasi pasien en tela telah h siap siap untu untuk k maka makan n pero perora ral, l, jelas jelaska kan n pada pada pasi pasien en bahw bahwaa cairan kental seperti ensure dan gelatin akan digunakan pertama kali karena cairan ini mudah ditelan. 4.
Instruksikan pasien untuk menghindari makanan yang manis. Rasional : makanan yang dapat meningkatkan saliva dan menekan nafsu makan
5. Berika Berikan n makanan makanan padat padat sesua sesuaii toleran toleransi si pasien pasien 6. instruksika instruksikan n pasien untuk untuk membilas membilas mulut mulut dengan dengan cairan hangat hangat atau atau mouth mouth wash dan menyikat gigi dengan tratur.
1.
Peningkatan nutrisi Laku akukan kan pend pendek ekat atan an yang ang posit ositif if saat saat mera merawa watt pasie asien n yait yaitu u den dengan gan memper memperhat hatika ikan n perawat perawatan an diri diri melipu meliputi ti perawa perawatan tan selang selang baluta balutan n dan drain yang tepasang setelah pembedahan
2.
Moti Motiva vasi si klien klien untu untuk k meng mengek eksp spre resi sika kan n seti setiap ap perasa perasaan an negati negative ve tent tentan ang g perubahan yang disebabkan oleh pembedahan
3.
Dengar Dengarkan kan dan dan dukun dukung g setiap setiap kelu keluaha ahan n yang yang diungk diungkapk apkan an oleh oleh pasie pasien n dan keluarga
4.
Ruju Rujuka kan n pada pada kelo kelomp mpok ok pend penduk ukun ung g (jik (jikaa ada) ada) rasi rasion onal al : dapat membantupasien dan keluarga dalam menghadapi perubahan hidup
D.
EVALUASI
1. Mendap Mendapatk atkan an tingka tingkatt pengetah pengetahuan uan yang yang memad memadai ai : o
Meng Mengun ungk gkap apka kan n
peng penger erti tian an
melakukan perawatan diri secara adekuat 2. menunj menunjuka ukan n penurun penurunan an ansiet ansietas as dan depr depresi esi :
tent tentan ang g
pro prosedu sedurr
pemb pembed edah ahan an
dan dan
o
Mengekspresikan adanya harapan ,
o
Bertemu dengan seseworang yang memiliki masalah serupa.
3. Mempertahan Mempertahankan kan jalan nafas nafas yang yang bersih bersih dan dapat dapat mengatasi mengatasi sekresi sekresi sendiri sendiri o
Memp Memper erag agak akan an tehn tehnik ik yang yang tepa tepatt dan dan prak prakti tiss yang yang menc mencak akup up
pembersiahan dan penanganan selang laringektomi 4. Mendap Mendapatk atkan an tehnik tehnik komun komunika ikasi si yang yang efektif efektif o
Menggunakan lat batu untuk komunikasi ( magic slate, bel pemanggil,
papan gambar,bahasa isarat, membaca gerak bibir, bantuan komputer) 5. Mempertahan Mempertahankan kan nutris nutrisii yang yang seimba seimbang ng dan dan adekua adekuat. t. 6. Menunu Menunujuk jukan an perbai perbaikan kan citra citra diri diri o
Mengekspresikan perasan dan kekawatiran
o
Ikut serta dalam perawatan diri dan pembuatan keputusan
o
Menerima informasi tentang kelompok pendukung
7. Patuh terhadapa terhadapa program program rehabilitasi rehabilitasi dan perawata perawatan n di rumah o
Mempraktikan terapi wicara yang dianjurkan
o
Memper Memperaga agakan kan metode metode yang yang tepat tepat dalam dalam merawa merawatt stoma stoma dan selang selang
laringektomi ( Jika terpasang) o
Mengungkapkan pengertian tentang gejala yang membutuhkan perhatian
medis o
Menyebutkan tindakan keamanan yang harus dilakukan dalam keadaan
darurat 8. menunj menunjuka ukan n tidak tidak terjad terjadii ko9mpl ko9mplika ikasi si : o
Tanda vital( tekanan darah , suhu tubuh, frekuensi adi dan pernafasan)
normal o
o
o
Tidak terdapat kemerahan Nyeri tekan atau drainase purulen pada tempat pembedahan Menunjukan jalan nafas yang paten dan pernafasan yang sesuai tidak
terdapat perdarahan dari tempat operasi dan perdarahan minimal drai drain.
BAB III TINJAUAN KASUS I. PENGKAJIAN
A.
Pengiumpulan da data 1.
Identitas a.
Identitas Klien
Nama
: Tn.U
Umur
: 53 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Status marital
: Ka Kawin
Pendidikan
: SMA
Pekerjaan
: Pegawai Koperasi
Agama
: Islam
Suku Bangsa
: Sunda
Tang Tangga gall masu masuk k RS
: 29 Dese Desemb mber er 2004 2004
Tangga Tanggall Peng Pengkaj kajiaa iaan n : 2 Nove Novembe mberr 2004 2004 No Medrec
: 04090466
Diag Diagno nosa sa Medi Mediss
: Susp Suspec ectt Cars Carsin inom omaa Lari Laring ng + Post Post Trac Trache heos osto tomi mi
Alamat
: Ka Kampung Su Sukasari Rt Rt 03 03 / 03 03 Ke Kecamatan Te Tegal Munjul, Purwakarta
b. Nama
Identitas Penanggung Jawab : Tn.U
Umur
: 53 Tahun
Jenis Kelamin
: Laki - laki
Pekerjaan
: Pegawai Koperasi
Alamat
: Kampung Sukasari Rt 03 / 03 Kecamatan Tegal Munjul,
Purwakarta
2.
Riwayat Kesehatan a.
Riwayat Kesehatan Sekarang 1) Keluha Keluhan n utama utama saat saat masuk masuk ruma rumah h sakit sakit Seja Sejak k 3 bula bulan n yang yang lalu lalu klie klien n meng mengel eluh uh sesa sesak k nafas nafas yang yang diras dirasak akan an bertambaha berat disertai dengan suara sakit.Klien bisa makan dan minum termasuk memakan makanan padat , keluhan disertai batuk , klien juga mengel mengeluh uh ada benjol benjolan an di leher leher sebela sebelah h kiriny kirinya.5 a.5 hari hari yang yang lalu klien klien ber berob obat at ke POLI POLI THT THT RS Bayu Bayu Asih Asih Purw Purwak akar arta ta , dan dan dila dilaku kuka kan n tracheostomi tracheostomi untuk memudahkan memudahkan bernafas.Kl bernafas.Klien ien dinyatakan dinyatakan tumor laring dan dianjurkan dirawat.Klien dibawa ke RS Hasan Sadikin pada tanggal 29 Dese Desemb mber er dan dan diny dinyat atak akan an Susp Suspec ectt Cars Carsin inom omaa Lari Laring ng deng dengan an post post Tracheostomi. 2) Kelu Keluha han n utam utamaa saat saat dika dikaji ji Pada saat dilakukan pengkajian pada tanggal 2 November 2004 pukul 08.00 klie klien n meng mengel eluh uh batu batuk k dise diserta rtaii secr secret et berw berwarn arnaa puti putih h dan dan ence encer. r.Ba Batu tuk k dirasa dirasakan kan ketika ketika tenggo tenggorok rokann annya ya terasa terasa gatal gatal dan banyak banyak secret, secret,bat batuk uk berhenti bila dilakukan suctioning , batuk tidak dapat dikontrol dan hilang timbul.
b.
Riwayat Kesehatan Dahulu
Kurang lebih 1 tahun yang lalu klien mengatakan sering batuk – batuk dan radang tenggorokan, walaupun sudah berobat ke Dokter radang tenggorokan klien tidak sembuh, walaupun sembuh tapi timbul lagi, klien merokok dari usia 20 tahun, 1 hari rata-rata menghabiskan 1 bungkus rokok, baru berhenti 3 bulan yang lalu. c.
Riwayat Kesehatan Keluarga
Menurut pengakuan klien dan keluarganya, tidak ada yang mempunyai penyakit yang serupa dengan klien. Tidak ada yang menderita penyakit keturunan seperti DM, jantung, hipertensi, asma, tidak ada yang sedang atau pernah menderita penyakit infeksi. 3.
Pemeriksaan Fisik a.
Sistem Pernafasan
Bentuk Bentuk hidung hidung simetr simetris, is, tidak tidak terdap terdapat at lesi, lesi, tidak tidak ada pernap pernapasa asan n cuping cuping hidung, tidak ada cyanosis, tidak ada secret pada hidung, tidak ada deviasi septum septum,, pada pada leher leher terpas terpasang ang trache tracheost ostomi omi,, baluta balutan n tracheo tracheosto stomi mi kotor, kotor,
terdapat secret yang kering pada kasa balutan. Terdapat benjolan pada leher sebe sebela lah h kiri kiri,, pada pada saat saat dira diraba ba memp mempun unya yaii ukur ukuran an lebi lebih h kuran kurang g sebe sebesa sar r kelereng, benjolan teraba keras dan sulit digerakan. Pergerakan dada simetris, tidak ada deviasi deviasi trakea, trakea, tidak ada retraksi retraksi interkostali interkostalis,. s,. Suara nafas stridor. Pada saat diperkusi suara paru terdengar resonan, frekuensi nafas 22 x/menit
b.
Sistem Cardiovaskuler
Konjungtiv Konjungtivaa berwarna berwarna merah muda, tidak ada peningkata peningkatan n JVP, akral teraba hangat hangat tidak tidak ada cyanos cyanosis is pada pada ujungujung-uju ujung ng ekstrim ekstrimita itas, s, tidak tidak terdap terdapat at clubbing finger, CRT kembali dalam 3 detik, tidak ada pembesaran KGB, KGB kiri sulit diraba karena ada masa. Bunyi jantung murni dan regular, point of maksimal impuls antara ICS 4 dan 5 Mid klavikula kiri. Nadi 84 x/ menit tekanan darah 100/70 mmHg. c.
Sistem Pencernaan
Sklera putih, mata tidak cekung,bentuk bibir bibir simetris, mukosa mukosa bibir lembab, tidak terdapat iritasi pada rongga mulut, gigi lengka, tidak terpasang gigi palsu palsu,, tidak tidak terdap terdapat at caries caries,, warna warna gigi gigi kuning kuning kecokl kecoklata atan, n, bentuk bentuk lidah lidah simetris. Abdomen tampak cekung pada saat klien terlentang, bising usus 8-12 x/menit, x/menit, pada saat diperkusi diperkusi terdengar terdengar timpani, pada saat dipalpasi tidak ada nyeri tekan dan nyeri lepas, klien mengeluh tidak ada nafsu makan, berat badan sebelum sakit 53 kg sedangkan saat sakit 49 kg. Klien mengatakan pada tanggal 1 desember 2004 BAB 10x dengan konsistensi cair, sedangkan pada saat dikaji tanggal 2 desember 2004 2004 pada jam 10.00 klien BAB sudah 3 kali dengan konsistensi cair. d.
Sistem Perkemihan
Tidak ada pembesaran ginjal, tidak ada nyeri tekan. Pada saat diraba blass teraba kosong, kosong, klien dapat BAK kekamar kekamar mandi klien mengatakan mengatakan tidak ada keluhan saat BAK e.
SistemMuskuloskeletal
Bentuk tulang sesuai dengan struktur, tidak ada pembengkakan pada sendi, tidak ada kontraktur, kontraktur, reflek bisep ++/++, reflek trisep ++/++, reflek patella patella + +/++ reflek babinski --/--ekstrimitas atas dan bawah dapat digerakan secara bebas kekuatan kekuatan otot 5 5
f.
SistemIntegumen
Kulit kepala tampak bersih, rambut tidak lengket, distribusi rambut merata, tidak mudah dicabut. Kuku tangan dan kaki pendek dan bersih, badan segar dan bersih, suhu 36,5
0.
Turgor kulit baik, bila dicubit kembali dalam waktu
waktu 3 detik.
g.
Sistem Endokrin
Kelenjar Kelenjar tiroid tidak dapat dipalpasi dipalpasi karena karena terpasang terpasang trakheosto trakheostomi, mi, klien tidak ada keluhan polipagi, polidipsi dan poliuri. h. 1.
Sistem Persarafan Tes Tes Fun Fung gsi Cere Cerebr bral al ♦
Tingkat Kesadaran
Kual Kualit itas as : comp compos os mentis mentis klie klien n
dapa dapatt beres berespo pon n deng dengan an tepa tepatt
terhadap stimulus yang diberikan melalui suara, taktil dan visual Kuantitas ; GCS 15 E = 5, M = 6, V= 4 ♦
Status mental
Orien Orienta tasi si klie klien n terh terhad adap ap oran orang g wakt waktu u dan dan temp tempat at baik baik terb terbuk ukti ti dengan klien mampu menjawab dimana dia berada, kapan masuk RS dan siapa yang menemaninya. Daya ingat : klien mampu menjawab kapan terakhir kali dia merokok 2.
Tes Tes Fun Fungsi kran ranial ial N I ( olfaktorius ) Klien dapat membedakan bau kayu putih dan kopi N II ( optikus) Klien dapat membaca papan papan nama perawat dalam jarak kurang lebih 30 cm denga mengunakan kaca mata N III,IV,VI (okulomotoris, trokhealis, abdusen ) Respon cahaya terhadap pupil + Bola mata dapat digerakan kesegala arah , tidak terdapat nistagmus atau diplopia N V (trigeminus ) Mata klien berkedip pada saat pilinan kapas diusapkan pada kelopak mata, klien merasakan sentuhan saat kapas diusapkan kemaksila dengan mata tertutup
N VII ( Fasialis ) Klien dapat membedakan rasa manis dan asin, klien dapat mengerutkan dahi, wajah klien tampak simetris saat klien tersenyum. N VIII (auditorius ) Kien dapat dapat menjaw menjawab ab pertan pertanyaa yaan n perawa perawatt dengan dengan baik baik tanpa tanpa harus harus diulang
N IX, X ( glosofaringeus, vagus ) Uvula Uvula berget bergetar ar simetr simetris is saat saat kien kien mengat mengataka akan n “Ah”, “Ah”, reflek reflek menela menelan n bagus, N XI (asesorius ) Klien dapat menoleh kekanan dan kekiri N XII ( hipoglosus ) Lidah klien dapat digerakan secara bebas kesegala arah 3.
Fungsi Motorik rik Tidak terdapat kontraktur pada ekstrimitas atas dan bawah, tonus otot cukup baik untukmenahan gravitasi, reflek bisep ++/++, reflek trisep ++/ ++, reflek patella ++/++ reflek babinski --/--
4.
Fungsi Se Sensorik Klien dapat membedakan sensai tumpul dan tajam.
4.
Pola Aktivitas Sehari-hari
NO AKTIVITAS 1 Nutrisi
a.
SEBELUM SAKIT
SETELAH SAKIT
Makan Frekuensi
2 x/hari
3x/hari
Nafsu makan
Baik, 1 porsi habis
kurang, klien tidak suka diit yang diberikan, habis ¼ porsi
Jenis
Nasi,lauk pauk, sayuran
bubur, sayur, lauk-pauk
Air putih dan air the
Air putih dan air teh
7-8 gelas/hari
5-6 gelas
Frekuensi
1 x/hari
3 x/hari
Konsistensi
Lembek
cair
b. Minum Jenis 2
Jumlah Eliminasi BAB
Warna
Kuning
Kuning
3-4 x/hari
3-4x/hari
Warna Istirahat tidur
Kuning jernih
Kunng jernih
Siang
Tidak/jarang tidur siang
Jam 13.00-15.00
Malam Personal hygine
21.00-05.00
20.00-05.00
a.
2 x/ hari
2x/hari diseka
b. Keramas
3x / minggu
baru 1 x
c. Gosok gigi Akti Aktivi vita tass
2 x / hari Klie Klien n beke bekerj rjaa di kope kopera rasi si
2x/hari Klie Klien n dapa dapatt bera berakt ktiv ivit itas as deng dengan an
BAK Frekuensi 3
4
5
Mandi
sedikit bantuan
5.
Data Psikologis a.
Status Emosi
Klien tampak tenang, ekspresi wajah ceria b.
Konsep Diri 1)
Gambaran Diri
Klien mengatakan bahwa dirinya tidak malu dengan benjolan disebelah kiri lehernya karena itu merupakan suatu penyakit yang akan ditangani oleh tenaga kesehatan yang lebih ahli. 2)
Identitas Diri
Klien adalah seorang seorang dari 4 orang anak. Klien bekerja bekerja di koprasi didaerah didaerah tempat tinggalnya. 3)
Peran
Klien Klien berper berperan an sebaga sebagaii seoran seorang g suami suami dari dari satu satu orang orang istri istri dan sebaga sebagaii kepa kepala la kelu keluarg argaa yang yang bert bertug ugas as untu untuk k menc mencari ari nafk nafkah ah untu untuk k diri diri dan dan keluarganya. 4)
Ideal Diri
Klien berharap penyakitnya cepat sembuh dan segera dioperasi dan berharap ingin cepat pulang agar dapat melakukan kegiatannya seperti biasanya. 5)
Harga Diri
Klien sadar sebagai manusia biasa klien memiliki banyak kekurangan dan sadar bahwa semuanya ini merupakan cobaan dari tuhan c.
Gaya komunukasi
Pada waktu diajak diajak berkomunikas berkomunikasii Klien mennjawab mennjawab dengan dengan spontan dengan dengan menggunakan bahasa non verbal ( mengangguk, menggerakan bibir) d.
Pola Interaksi
Klien dapat berinteraksi dengan orang lain, tim kesehatan dengan menggunakan bahasa non verbal( bahasa tubuh dan tulisan ) e.
Koping
Menurut klien jika jika ada masalah kien suka menceritakan pada istrinya dan merasa lega setelah bercerita dengan istrinya 6.
Data Sosial
Klien bekerja sebagai pegawai koperasi sehigga sering berinteraksi dengan banyak orang orang beritu beritu juga juga ketika ketika klien klien sakit sakit dan dirawat dirawat di RS klien klien rajin rajin berint berintera eraksi ksi dengan keluarga dank lien lainnya. 7.
Data Spiritual
Klien beragama isalam, dalam kondisinya sekarang ibadah solat klien tergangu. Klien meyakini sakitnya adalah cobaan dari Alloh. Sebagai manusia biasa klien hanya bisa berusaha dan berdo’a 8.
Data Penunjang
Pemeriksaan labolatorium tanggal 29 November 2004 Pemeriksaan Hasil Nilai normal Hematologi Hemoglobin 13,6 13-18 Leukosit 13.200 3,8-10 rb Hematokrit 42 40-52 Trombosit 246.000 150.000-440.000 Kimia klinik Albumin 3,3 3,5-5 Labolatorium tanggal 1 desember 2004
Hematology LED 25/46 Kimia klinik SGOT (Lk) 27 SGPT 33 Ureum 36 Kreatinin 0,7 Glukosa puasa 71 Glukosa 2 jam pp 114 Natrium
Satuan
gr/dl /mm 3 % /mm 3
0-10 s.d37 s.d 40 15-50 0,6-11 70-110 < 140 133
U/L 37 0C U/L 37 0C Mg/dl Mg/dl Mg/dl Mg/dl 135-145
MEq/L
Kalium Urin Urin rutin BJ PH Protein Glukosa urin Bilirubin Urobilinogen
3,7
3,6-5,5
MEq/L
1,025 6,5 Neg Neg Neg Normal
1,01-1,025 4,8-7,5 Ne g Neg
Mg/dl Mg/dl Mg/dl Mg/dl
Nitrit Keton Eri Leuko Epitel Ca oksalat
Ne Neg Neg 2-3 2-3 Pos
Neg Ne g <1 <6
Neg /lpb /lpb /lpk
Terapi Analsik 3x1 New Diatab diminum setiap kali klien BAB Clindamycin 300 mg 3x1
Hasil biopsi tanggal 4 desember 2004
B. NO
1
Analisa Data DATA
DS Klien mengeluh batuk disertai secret ber berwa warn rnaa puti putih h dan dan
KEMUNGKINAN PEYEBAB DAN DAMPAK Suspek Ca Laring
Tindakan medis (trakheostomi )
MASALAH
Gangguan oksigenasi : ventilasi
encer. Batuk dirasakan ketika tenggorokannya terasa Canul trachea merupakan benda gatal dan banyak asing bagi tubuh secret, secret,bat batuk uk berhen berhenti ti bila dilakukan suctioning , batuk Merangsang sel goblet tidak tidak dapat dapat dikont dikontrol rol dan hilang timbul. Mengeluarkan secret berlebihan DO Klien terpasang kanul Secret terakumulasi dijalan nafas trakheosto trakheostomi mi sejak di termasuk dilubang trakheostomi RS purw purwak akar arta ta pada pada tangga tanggall 24 desemb desember er 2004 Ventilasi terganggu Frek Freku uensi ensi nafas afas 22 x/mnt Klie Klien n tamp tampak ak seri sering ng bat batuk uk dise disert rtai ai secre secrett putih dan encer Terd erdapa apat benj enjolan pada leher sebelah kiri
2
Tindakan trakheostomi DS : DO : Klien Klien berkom berkomuni unikas kasii Klien bernafas melalui stoma dengan dengan menggunak menggunakan an bahasa tubuh (men (mengg gger erak akan an bibi bibir, r, Plika vokal suara tidak berkontrasi tangan, dan anggukan kepala ) Klien terpasang kanul Suara tidak keluar trakheosto trakheostomi mi sejak di RS purw purwak akar arta ta pada pada tangga tanggall 24 desemb desember er Klien tidak dapat berkomunikasi 2004 secara verbal
Gangguan komuniksai verbal
3
DS: Klien mengeluh nafsu makan berkurang Klien mengatakan makan habis ¼ porsi Klien tidak suka memaka memakan n bubur/ bubur/ diit diit yang diberikan
Suspek Ca Laring
Adanya proses pertumbuhan kanker
Menyebabkan penurunan enzim pencernaan, abnormalitas dalam
Asupan kurang kebutuhan
Nutrisi dari
metabolisme glukosa dan trigliserid DO : Makanan habis ¼ porsi Klien Klien tampak tampak kurang kurang Stimulus sekresi enzim dan hormone gastrin nafsu makanan BB sebelum sakit 53 kg BB setelah sakit 49 kg Merangsang sekresi asam lambung Albumin 3,3 ( n : 3,55) Stimulus reseptor volume lambung berkepanjangan yang menunjukan perasaan kenyang
Penurunan nafsu makan
Intake nutrisi kurang
4
Invasi mikroorganisme kedalam tubuh
DS : Klien mengatakan perban trakheostominya belum diganti DO : Tampak adanya stoma trakheostomi Balutan tracheostomi kotor Terdapat secret yang kering pada kasa balutan leukosit : 13.200 /mm 3 ( N 3,8-10 rb )
Resiko Infeksi
Perlu rluasan
Masuk melalui aliran darah secara sistemik
Terjadinya peningkatan leukosit sebagai kompensasi tubuh untuk memfagosit kuman yang masuk
Jika tubuh tidak mampu melawan kuman yangmasuk
Terjadi perluasan infeksi
5
Diare
DS : lien men mengata gataka kan n ♦ klien BAB sudah udah 3 kali ali dengan dengan konsis konsisten tensi si
Cairan dan elektrolit dikeluarkan melebihi batas normal
Terjadi dehidrasi
Resi Resik ko terj terjad adin inya ya gangguan keseimbanga keseimbangan n cairan dan elektrolit
encer
DO: Turg urgor
kuli kulitt
baik baik,,
bila bila dicubi dicubitt kembal kembalii dalam waktu waktu 3 detik. ♦
♦
♦ ♦
♦
Nat Natri rium um 133 133 meq/ meq/ll (135-145) BJ plasma 1,025 (N 1,010-1,025)mg/dl Mata tidak cekung Selaput mukosa basah Urin normal
II. DIAGNO DIAGNOSA SA KEPERAW KEPERAWAT ATAN AN
NO
DIAGNOSA KEPERAWATAN
DITEMUKAN
DIPECAHKAN
1
Ganguan oksigenasi : ventilasi b.d
TANGGAL 2-12-2004
PARAF Kel 7
TANGGAL
PARAF
akumulasi secret dijalan nafas 2
Ganggu Gangguan an komuni komunikas kasii verbal verbal b.d 2-12-2004
Kel 7
plika vokal suara tidak berkontraksi 3
Asupan
nutrisi
kebu kebutu tuha han n
b.d b.d
kurang
dari
2-12-2004
Kel 7
penu penuru runa nan n
nafs nafsu u
kese keseim imba bang ngan an 2-12-2004
Kel 7
makan 4
Resi Resiko ko
gang ganggu guan an
cairan dan elektrolit b.d diare 5
Resiko terjadinya perluasan infeksi 2-12-2004
Kel 7
s.d invasi mikroorganisme
IV IMPLEMENTASI, EVALUASI
NO TANGGAL/JAM 1 2 Des 2004
NO DP DP DP 1
IMPLEMENTASI,EVALUASI 1. mengobservasi pernafasan klien : tanda
PARAF
dan gejala distress pernafasan 2. mengan menganjur jurkan kan klien klien dengan dengan posis posisii fowler fowler 3. meng mengan anju jurk rkan an klie klien n dan dan kelu keluar arga ga untu untuk k melakukan penghisapan bila klien batuk 4. mengau mengausku skulta ltasi si bunyi bunyi nafas nafas sebelu sebelum m dan sesudah penghisapan evaluasi 1. tidak ada ada tanda dan geja ejala distress pernafasan pernafasan : tidak ada retrasksi retrasksi muskulo muskulo ICS ICS dan dan peng penggu guna naan an otot otot-o -oto tott Bant Bantu u perna pernafasa fasan n tidak tidak ada ada PCH, tida tidak k ada sianosis, fekuensi nafas 20 x/menit 2. posisi klien duduk dan terlihat pernafasan klien maksimal 3. klien klien melaku melakuka kan n peng penghi hisa sapa pan n pada pada saat saat bat batu uk secar ecaraa mand mandir irii atap atapun un oleh oleh keluarga 4. buny bunyii nafas nafas strid stridor or sebel sebelum um di sucti suction on , setelah di suction bunyi nafas bersih 2
2 Des 2004
DP 2
1. meme memebr brik ikan an pili piliha han n cara cara komu komuni nika kasi si yaitu yaitu deng dengan an meng mengun unak akan an kert kertas as dan dan pensil dan bahas tubuh 2. memb memban antu tu komu komuni nika kasi si deng dengan an lati latiha han n untuk untuk meningkatk meningkatkan an kekuatan, kekuatan, rentang rentang gerak, koordinasi dan kekuatan otot lidah 3. memb member erik ikan an wakt waktu u yang yang cuku cukup p untu untuk k berkomunikasi 4. memb member erik ikan an sent sentuh uhan an yang yang tera terape peut utik ik saat berkomunikasi dengan klien evaluasi 1. klien mau berkomunikasi dengan menggunakan kertas, pensil dan bahasa tubuh 2. klien tetap berkomunikasi dengan menggunak menggunakan an bibirnya bibirnya walaupun walaupun tidak mengeluarkan suara 3. klien lien beru erusaha saha untu ntuk menja enjawa wab b tiap tiap pertanyaan 4. klien tampak lebih nyaman ketika diberikan sentuhan teraputik
3
2 Des 2004
DP 3
1.
meng mengan anju jurk rkan an kie kien n untu untuk k meng menghi hind ndari ari pandangan dalam makanan, bau-bauan yang yang tida tidak k meny menyen enan angk gkan an dida didala lam m lingkungan selama waktu makan 2. menyarankan klien untuk mengkonsu mengkonsumsi msi makanan makanan yang disukai disukai dan mengandung TKTP 3. menganjurkan klien untuk banyak minum 10 gelas perhari
4. 5.
memb membat atas asii cair cairan an ket ketik ikaa maka makan n men mencip ciptaka takan n ling lingku kung ngan an yang ang rile rileks ks dan tenang selama waktu makan 6. menganjurkan klien untuk makan sedikit demi sedikit tapi sering 7. menganjurkan klien untuk menjaga aga kebersihan mulut evaluasi 1. klie klien n meng enghin hindara daraii pand andanga angan n yang ang tida tidak k meny menyen enan angk gkan an keti ketika ka maka makan: n: menghi menghinda ndari ri meliha melihatt secret secret orang orang lain lain yang batuk 2. kien mau makan nasi yang asalnya dibe diberi ri bubu bubur, r, deng dengan an maka makan n habi habiss ½ porsi 3. klie klien n mengata mengataka kan n akan akan banya banyak k minum minum minimal 2 aqua besar 4. kien kien menghi menghind ndari ari bany banyak ak minum minum ketika ketika makan 5. lingku lingkunga ngan n sekita sekitarr kjlien kjlien tampak tampak bers bersih ih dan rapih 6. klie klien n maka makan n sedi sediki kitt demi demi sedi sediki kitt tapi tapi sering 7. klie klien n meng menggo goso sok k gigi gigi tiap tiap kali kali sesud sesudah ah makan 4
5
2 Des 2004
2 Des 2004
DP 4
DP 5
1. men mengin ginspek speksi si daera aerah h sek sekitar itar stom toma terhadap tanda-tanda infeksi 2. menggunakan teknik ase aseptic dalam perawatan luka 3. men menggun ggunak akan an alat alat-a -ala latt ster steril ilee dala dalam m perawatan trakheostomi 4. melaku melakukan kan peraw perawata atan n trakhe trakheost ostomi omi bila bila kotot 5. mecu mecuci ci tang tangan an sebe sebelu lum m dan dan sesu sesuda dah h tindakan Evaluasi: 1. tidak tidak ada tanda-t tanda-tand andaa infe infeksi ksi 2. alat-ala alat-alatt yang yang diguna digunakan kan steril steril 3. menggunakan prin rinsip steril ril dala alam perawatan steril : 2 pinset untuk 1 orang 4. Balu Balutan tan trach tracheo eost stom omii bers bersih ih,, tida tidak k ada ada secret yang mongering yang menempel dikasa. 1. Meng Mengin info form rmas asik ikan an kepa kepada da klie klien n dan dan keluar keluarga ga akibat akibat jika jika suctio suctionin ning g tidak tidak sesuai ketentuan 2. Mem Memberi berika kan n info inform rmas asii baqg baqgai aima man na suctioning sesuai dengan prosedur 3. Melak Melakuk ukan an sucti suction onin ing g dala dalam m wakt waktu u 10
detik atau 5-10 detik 4. Memas Memasuk ukan an ujung ujung kate katete terr keda kedala lam m air air steri sterill atau caira cairan n rubrik rubrikan an sebe sebelu lum m suctioning 5. Mela Melaku kuka kan n suct suctio ioni ning ng deng dengan an tekn teknik ik steril Evaluasi : 1. Klien Klien dan dan kelu keluarg argaa menger mengerti ti baga bagaima imana na akibat jika suctioning tidak sesuai tidak sesu sesuai ai deng dengan an kete ketent ntua uan n yait yaitu u bisa bisa menyebabkan iritasi mukosa trakea dan tubuh kekurangan oksigen. 2. Klie Klien n mema memaham hamii baga bagaim iman anaa sucti suction onin ing g yang sesuai dengan prosedur 3. Klien Klien dan dan kelu keluarh arhga ga mamp mampu u melak melakuka ukan n suctioning yang sesuai prosedur 6
3 Des 2004
DP 1
1. meng mengob obse serv rvas asii pern pernaf afas asan an klie klien n : tand tandaa dan gejala distress pernafasan 2. mengau mengausku skulta ltasi si bunyi bunyi nafas nafas sebelu sebelum m dan sesudah penghisapan Evaluasi : 1. Tdak ada tanda gejala distress pernapasan, frekuensi napas 20 kali/menit 2. Buny Bunyii naf nafas as stid stidor or
7
3 Des 2004
DP 2
1.
2. 3.
1. 2. 3.
8
3 Des 2004
DP 4
1. 2. 3. 4. 5.
meme memebr brik ikan an pili piliha han n cara cara komu komuni nika kasi si yaitu yaitu deng dengan an meng mengun unak akan an kert kertas as dan dan pensil dan bahas tubuh memb member erik ikan an wakt waktu u yang yang cuku cukup p untu untuk k berkomunikasi memb member erik ikan an sent sentuh uhan an yang yang tera terape peut utik ik saat berkomunikasi dengan klien Evaluasi : Klien berkomunokasi dengan menggunakan bahasa tubuh Klie Klien n menj menjaw awab ab pert pertan any yaan aan deng engan spontan Klie Klien n tid tidak keb keberat eratan an dis disentu entuh h oleh oleh perawat saat berkomunikasi meng mengin insp spek eksi si daer daerah ah seki sekita tarr stom stomaa terhadap tanda-tanda infeksi meng engguna gunaka kan n tek teknik nik sept septik ik asep asepti ticc dalam perawatan luka meng engguna gunaka kan n alat alat-a -ala latt steri terile le dala dalam m perawatan trakheostomi melaku melakukan kan perawa perawatan tan trakhe trakheost ostomi omi bila bila kotot mecu ecuci tan tangan gan sebel ebelum um dan sesu sesuda dah h
tindakan Evaluasi ; 1. tidak tidak ada ada tanda tanda-tan -tanda da infe infeksi ksi 2. alat-al alat-alat at yang yang diguna digunakan kan steril steril 3. meng enggunakan prinsip steril dala alam perawatan steril : 2 pinset untuk 1 orang 4. Balu Baluta tan n trach tracheo eost stom omii bers bersih ih,, tida tidak k ada ada secret yang mongering yang menempel dikasa.
CATATAN PERKEMBANGAN
NO TANGGAL/JAM 1. 3 Des 2004
NO DP DP
CATATAN PERKEMBANGAN S:
PARAF
07.30
2
3
3 Des 2004 13.30
3 Des 2004 13.40
Baru
DP 1
DP 2
Klien mengatakan belum diseka Klien me mengatan be belum ma mandi karena dingin dan disekanya nanti saja Klien mengatakan belum gosok gigi O: - Tanpak klien kusut dan tidak rapih - Tercium bau Rambut klien tidak teratur A: - Kurangnya Kurangnya pemenuhan pemenuhan person personal al hygiene hygiene s.d kurangnya motivasi P: 1. Jelask Jelaskan an pada pada klie klien n pentin pentingny gnyaa mandi mandi pagi 2. Seka Seka klien klien deng dengan an meng menggu guna naka kan n air air hangat 3. Anjur Anjurkan kan klien klien untuk untuk mengg menggoso osok k gigi gigi 4. Pasilitasi asi klien untuk merpaikan dirinya I: 1. Menjelaskan pada klien pentingnya mandi pagi 2. Meny Menyek ekaa klien klien den denga gan n meng menggu guna naka kan n air hangat 3. Meng Mengan anju jurk rkan an klie klien n untu untuk k meng menggo goso sok k gigi 4. Memf Memfas asil ilit itas asii klien lien untu ntuk merp erpaika aikan n dirinya E: 1. Klien Klien menge mengerti rti tenta tentang ng penti pentingn ngnya ya mandi mandi pagi 2. tampak tampak bersih bersih segar segar dan nyaman nyaman Tercium wangi 3. klie klien n tam tampa pak k rap rapii S: Klie Klien n men meng gatak atakan an tida tidak k ad ada ses sesak ak Batuk berkurang Klien mengatakan dengan posisi duduk bernafas lebih maksimal O: - Bunyi nafas stridor - Sekret putuh dan encer - R = 20 20 x/menit A: - Masalah teratasi S:
-
Klien
mengungkapkan
lebih
enak enak komun komunoka okasi si dengan dengan bahas bahas tubuh tubuh kecu kecual alii kalau kalau orang orang lain lain masih masih tidak tidak mengerti baru ditulis O:
Tampak kl klien be b erkomunikasi deng dengan an baha bahasa sa tubu tubuh, h, isya isyarat rat kada kadang ng dengan tulisan 4
3 Des 2004 13.45
DP 3
A:
-
Masalah teratasi
S:
Klien mengatakan nafsu makannya meningkat bila makan nasi O:
-
Makan habis 1\2 porsi
-
Masalah teratasi
A:
5
3 Des 2004 13.50
Dp 4 S:O:
-
TTV : TD : 100/70 mmHg N : 84x/menit R: 20x/menit S : 36,7 0 tidak ada anda-tanda infeksi Balutan trakheostomi bersih dan tidak ada secret yang menempel A:
6
3 Des 2004 13.55
DP 5
-
Masalah teratasi
S:
klien dan keluarga mengatakan faham bagaimana teknik teknik suctionin suctioning g yang sesuai dengan prosedur O:
klien dan keluarga mendem mendemons onstras trasika ikan n suctio suctionin ning g sesuai sesuai dengan prosedur tidak ad ada ir iritasi pa pada mu mukosa trachea A: -
masalah tratasi
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN KESIMPULAN Kanker laring merupakan keganasan yang terjadi pada laring. Penyebab Penyebab kanker laring belum belum diketah diketahui ui dengan dengan pasti. pasti. Dikatak Dikatakan an oleh oleh para para ahli ahli bahwa bahwa peroko perokok k dan peminu peminum m alkohol merupakan kelompok orang-orang dengan resiko tinggi terhadap terjadinya kanker laring. laring. Penelitian Penelitian epidemiolo epidemiologi gi menggamba menggambarkan rkan beberapa beberapa hala yang diduga menyebabk menyebabkan an kank kanker er lari lariny ny yang yang kuat kuat yait yaitu u roko rokok, k, alkoh alkohol ol dan dan oleh oleh sina sinarr radi radioa oakt ktif if.. Terb Terban anya yak k didapatkan pada klien berusia 50-60 th. Pena Penata tala laks ksan anaan aan kega kegana nass ssan an dila dilari ring ng tanp tanpaa memp memperh erhati atika kan n bida bidang ng rehab rehabil ilita itasi si belum belumlah lah lengka lengkap. p. Pengob Pengobayt aytan an untuk untuk konisi konisi ini bervar bervarias iasii sejala sejalan n dnegan dnegan keluas keluasan an malognansi. Pengobatan pilihan termasuk pembedahan dan terapi radiasi. Yang terpenting pada pada penang penanggul gulang angan an pada pada karsin karsinoma oma laring laring adalah adalah diagno diagnosis sis dini
dan pengobat pengobatan an
/tindakan yang tepat dan kuratif karena tumor masih terisolasi dan dapat diangkat secara radikal. Tuju Tujuan an utam utamaa yait yaitu u meng menger erlu luar arka kan n bagi bagian an larin laring g yang yang terke terkena na tumo tumorr deng dengan an memperhatikan fungsi respirasi, fungsi fonasi serta fungsi spingter laring. A. SARAN a. Penulis sudah mampu mengkaji data –data secara holistik yang didapatkan melalui wawancara, pemeriksaan fisik, catatan medis dan keperawatan, yang digunakan dilahan praktek. b. Penulis Penulis sudah mampu mampu membedakan membedakan data – data patologis dan data-data data-data normal. normal. c. Penulis Penulis sudah mampu mengelomp mengelompokan okan data-data data-data patololgis patololgis dan data-data normal. d. Penulis sudah sudah mampu merumuskan diagnosa diagnosa keperawatan berdasarkan pengkajian. pengkajian. e. Penulis Penulis sudah mampu menentukan menentukan rencana rencana keperawatan berdasarkan berdasarkan prioritas prioritas masalah dan diagnosa. f. Penulis Penulis sudah sudah mampu mengim mengimplemen plementasika tasikan n rencana keperawat keperawatan an g. Penulis Penulis sudah mampu mengevalu mengevaluasi asi Asuhan Keperawatan Keperawatan yang diberikan. diberikan.
DAFTAR PUSTAKA
Adams, Boies Higler. 1997. Buku Ajar Penyakit THT. Jakarta : EGC.
Brunner & Suddart. 1996. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah edisi 8 vol 1. Jakarta : EGC. Pearce, Evelyn C. 1979. anatomi dan fisiologi untuk para medis. Jakarta Jakarta : Gramedia Gramedia Pustaka Pustaka Utama. Price, Sylvia A. 1995. Patofisiologi Konsep Klinik Proses-Proses Penyakit edis 4. Jakarta : EGC. Soepardi, Efiaty Assyad dkk. Telinga Telinga Hidun Hidung g Tenggor Tenggorok ok
edisi edisi 3. Jakarta. Balai Penerbit
FKUI. Syaifuddin. 1997. Anatomi Fisiologi untuk siswa Perawat edisi 2. Jakarta : EGC.