A s ke p K i t a B l o g ' s Di Blog ini anda dapat bebas melakukan apapun,silahkan menggunakan semua berita,artikel,informasi berita,artikel,informasi dan tips kesehat kesehatan an dari website ini. enjoy this site !
SSEEA EAARRCCHHA HAASSKKEEPP
SSEELLAASSAA,,,, 1199A 9 AAPPRRII IILL2 L 22001111
Cari
a sskkeep a bboorrt rttu tu ss i n ssi ppi een
AABBOOUUTTW TW WRRIITTEERR
aaddd ddd m myy fbb ((c (ccrru ruuiisseerr_ r__ccrr rr44w wnn@ @yyaahhoooo..ccoom m)) )) Thank for Allah ! and all of my friend.. On SNR angkatan 5... Lihat profil lengkapku
AANNDDAAP A PPEEN EN NGGUUN NJJU JUUN NGG KKEE!!!! E !!!!
8 22 44 33 22 GGAABBU BUUN NGG YYUUKK!!!! K !!!! 65 orang menyukai ini. Jadilah yang pertama di antara teman Anda.
Suka
DDOOW WN NLLO LOOAADDA DAARREEAA!!!! A!!!!
.Pdf
.Ppt
.doc
anvanced cardiac life support Guide Lab Diagnostic Test manifestasi klinik shock septik mekanisme obat anti radang pedoman penanggulangan tuberkolosis
FFRREEE EEED EDDOOW WN NLLO LOOAADD!!!! D!!!!
D Doow wnnllooaadd ffr oom m 44sshhaarre reedd ASKEP APPENDIKSITIS.pptx Aspek Sosial Budaya dalam Penkes.ppt ASUHAN KEPERAWATA GAWAT DARURAT1.ppt ASUHAN KEPERAWATA BBLLOOGG,,,,SSAARRCCHHII IIVVEE ► ▼
2012 (8) 2012 (8) 2011 (113) 2011 (113) ►
Desember (4) Desember (4)
►
Mei (15) Mei (15)
▼
April (94) April (94) askep lansia dengan gangguan jiwa reaksi hospitalisasi askep ulkus peptikum 2 insertio velamentosa plasenta previa
A A.. LLaannddaassaann TTeeoorri rii 11.. P Peennggeerrt rt iiaann A Abboorrt rt uuss Abortus Abortus atau kegugura keguguran n adalah adalah terhentin terhentinya ya kehamila kehamilan n sebelum janin dapat bertahan hidup, yaitu sebelum kehamilan berusia 20 minggu atau berat janin belum mencapai 500 gram. Abortus biasanya ditandai dengan terjadinya perdarahan pada wanita wanita yang yang sedang sedang hamil. hamil. Dengan Dengan adanya adanya perala peralatan tan USG, USG, sekara sekarang ng dapat dapat diketa diketahui hui bahwa bahwa abortu abortus s dapat dapat dibeda dibedakan kan menj menjad adii 2 jeni jenis. s. Yang ang pert pertam ama a adal adalah ah abortu abortus s karena karena kegag egagal alan an perk perkem emba bang ngan an jani janin n dima dimana na gamb gambar aran an USG USG menunjukkan kantong kehamilan yang kosong, sedangkan jenis yang kedua adalah abortus karena kematian janin, di mana janin tidak tidak menunj menunjukk ukkan an tandatanda-tan tanda da kehid kehidupa upan n seperti seperti denyut denyut jantung atau pergerakan pergerakan yang sesuai dengan dengan usia kehamilan. 22.. EEtti tti ool ooggi Delapan puluh persen kejadian abortus terjadi pada usia keham kehamila ilan n sebelu sebelum m 12 minggu minggu.. Risiko Risiko terjadinya terjadinya abortus abortus meningkat dengan meningkatnya jumlah kehamilan, umur ibu dan umur ayah. Risiko Risiko ini juga juga mening meningkat kat jika jika seoran seorang g ibu langsung hamil kembali 3 bulan setelah melahirkan. Penyebab abortus dapat dibagi menjadi 3 faktor yaitu a. Faktor janin Faktor janin penyebab keguguran adalah kelainan genetik, dan ini terjadi pada 50%-60% kasus keguguran. keguguran. b. Faktor ibu 1. kelainan endokrin (hormonal) misalnya kekurangan tiroid, kencing manis. 2. faktor faktor kekebal kekebalan an (imunolo (imunologi), gi), misalnya misalnya pada penyakit lupus, Anti phospholipid syndrome syndrome 3. infeksi, diduga akibat beberapa virus seperti cacar air, air, campak jerman, toksoplasma , herpes, klamidia. 4. kelemahan otot leher rahim 5. Kelainan bentuk rahim. c. Faktor Bapak Kelai Kelainan nan kromos kromosom om dan infeks infeksii sperma sperma diduga diduga dapat dapat menyebabkan abortus 33.. P Paatto ttooffi ffi ssi ool ooggi Pada Pada awal awal abortu abortus s terjad terjadii perdar perdaraha ahan n desidu desiduaba abasal salis, is, diikuti diikuti dengan dengan nerkrosis nerkrosis jaringan jaringan sekitar sekitar yang menyebab menyebabkan kan hasil konsepsi terlepas dan dianggap benda asing dalam uterus. Kemudian uterus berkontraksi untuk mengeluarkan benda asing tersebut. Pada kehamilan kurang dari 8 minggu, villi korialis belum menemb menembus us desidu desidua a secara secara dalam dalam jadi jadi hasil hasil konsep konsepsi si dapat dapat dikeluarkan seluruhnya. Pada kehamilan 8 sampai 14 minggu,
solusio plasenta askep klien dengan gips askep klien dengan traksi askep spondilitis askep osteomalasia askep fraktur klavikula askep faringitis askep endokarditis askep dimensia askep ca serviks askep karsinoma laring askep gagal nafas askep fraktur cruris askep pada anak dengan bronchopneumoni askep aritmia / distritmia askep hepatitis askep vertigo askep trauma abdomen askep tinnitus askep influenza askep hernia askep epilepsi askep bronkitis askep anemia antigen
penembusan sudah lebih dalam hingga plasenta tidak dilepaskan sempurna dan menimbulkan banyak perdarahan. Pada kehamilan lebih dari 14 minggu janin dikeluarkan terlebih dahulu daripada plasenta hasil konsepsi keluar dalam bentuk seperti kantong kosong amnion atau benda kecil yang tidak jelas bentuknya (blightes ovum),janin lahir mati, janin masih hidup, mola kruenta, fetus kompresus, maserasi atau fetus papiraseus. 44.. M Maanniiffeessttaassii K Klli nniiss · Terlambat haid atau amenorhe kurang dari 20 minggu · Pada pemeriksaan fisik : keadaan umum tampak lemah kesadaran menurun, tekanan darah normal atau menurun, denyut nadi normal atau cepat dan kecil, suhu badan normal atau meningkat · Perdarahan pervaginam mungkin disertai dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi · Rasa mulas atau kram perut, didaerah atas simfisis, sering nyeri pingang akibat kontraksi uterus 55.. K Koom mpplliikkaassii · Perdarahan, perforasi, syok dan infeksi · Pada missed abortion dengan retensi lama hasil konsepsi dapat terjadi kelainan pembekuan darah
askep angina pektoris askep luka bakar askep anak dengan gastro enteritis askep anak dengan Atrial Septal Defect askep anak dengan marasmus kejang demam askep anak dengan encephalitis askep abortus insipien askep meningitis askep kehilangan askep ibu hamil dengan tbc askep hipertropi prostat askep halusinasi askep glaukoma askep gagal ginjal kronik askep apendiksitis2 Askep Anak Dengan Leukemia askep hipoglikemia dengan dm askep sindroma nefrotik askep hisprung PATOFISIOLOGI IKTERUS ikterus konsep farmakologi perkembangan sistem perkemihan dari bayi sampai la...
66.. P Peem meerriikkssaaaann P Peennuunnjjaanngg a. Tes Kehamilan Positif bila janin masih hidup, bahkan 2-3 minggu setelah abortus b. Pemeriksaaan Doppler atau USG untuk menentukan apakah janin masih hidup c. Pemeriksaan kadar fibrinogen darah pada missed abortion 77.. D Diiaaggnnoossaa B Baannddiinngg Kehamilan etopik terganggu, mola hidatidosa, kehamilan dengan kelainan serviks. Abortion imiteins perlu dibedakan dengan perdarahan implantasi yang biasanya sedikit, berwarna merah, cepat terhenti, dan tidak disertai mules-mules. 8.. JJeenniiss – – JJeenniiss A Abboorrttuuss Jenis abortus berdasarkan gejalanya dapat dibagi menjadi 5, yaitu: 1. Abortus Mengancam 2. Abortus insipien 3. Abortus inkomplit 4. Abortus komplit 5. Missed abortion (abortus tertahan)
mekanisme tubuh mempertahankan cairan & elektrolit... proses terjadinya edema proses pemekatan urine proses pembentukan urine Askep fraktur cirugis askep cedera kepala askep hemofilia askep spina bifida askep artritis askep GBS Askep Tumor Otak askep trauma dada flu burung jenis teknik sampel
B B.. A Abboorrttuuss I nnssiippiieennss 11.. P Peennggeerrttiiaann Abortus Insipiens adalah peristiwa perdarahan uterus pada kehamilan sebelum 20 minggu dengan adanya dilatasi serviks uteri yang meningkat tetapi hasil konsepsi masih dalam uterus. Dalam hal ini rasa mules menjadi lebih sering dan kual perdarahan bertambah. Pengeluaran hasil konsepsi dapat dilaksanakan dengan kuret vakum atau dengan cunam ovum, disusul dengan kerokan. Perdarahan saat awal kehamilan di mana walaupun
askep SARS askep penyakit jantung bawaan Perilaku Organisasi suction askep fraktur iga askep gagal nafas kumbah lambung RJP askep trauma spinal askep gagal jantung akut dan kronik askep kardiomiopati diabetik askep cor pulmonal askep jantung koroner askep hipertensi askep gangguan hati pankreas dan empedu askep gangguan usus besar askep apendiksitis askep gangguan esofagus askep diare askep abses paru askep ARDS askep atelektasis paru askep asma askep sindrom buerger askep pneumothorak Askep Tumor Otak
FFOOLLLLOOW WTTHHIISS LLIIN NKK!!!!
dapat uang dengan modal Rp.O Rupiah... milikilah jantung sehat tanpa operasi
BBEECCOOM MEEFFOOLLLLOOW WEERR' 'SS
JJooiinn tthhiissssiittee
belum ada jaringan yang keluar namun mulut rahim sudah terbuka. Pada keadaan seperti ini, kehamilan ini tidak dapat dipertahankan. Jaringan di dalam rahim harus dibersihkan, baik dengan pemberian obat ataupun dengan cara kuret. Perdarahan tersebut ringan hingga sedang pada kehamilan muda dimana hasil konsepsi masih berada dalam kavum uteri kondisi ini menunjukkan proses abortus sedang berlangsung dan akan berlanjut menjadi abortus inkomplit atau komplit selain itu Abortus Insipien. Ialah buah kehamilan yang mati di dalam kandungan-lepas dari tempatnyatetapi belum dikeluarkan. Hampir serupa dengan itu, ada yang dikenal missed Abortion, yakni buah kehamilan mati di dalam kandungan tetapi belum ada tanda-tanda dikeluarkan. 2. Penanganan Penanganan Abortus Insipiens meliputi : 1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan: 2. Berikan ergomefiin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila perlu). 3. Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus. 4. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu : 5. Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi. 6. Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik atau larutan ringer laktat dengan kecepatan 40 tetes permenit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi. 7. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan
with Google Friend Connect
M Meem mbbeerrss((1199)) More
Already a member? Sign in
»
C C.. K KO ON NS SEEP PA AS SU UH HA AN NK KEEP PEER RA AW WA ATTA AN N 11.. P Peennggkkaajjiiaann Pengkajian adalah pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan menganalisanya sehingga dapat diketahui masalah dan kebutuhan perawatan bagi klien. Adapun hal-hal yang perlu dikaji adalah : B Biiooddaattaa : mengkaji identitas klien dan penanggung yang meliputi ; nama, umur, agama, suku bangsa, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, perkawinan ke- , lamanya perkawinan dan alamat K Keelluuhhaann uuttaam maa : Kaji adanya menstruasi tidak lancar dan adanya perdarahan pervaginam berulang R Riiw waayyaatt kkeesseehhaattaann , yang terdiri atas : R Riiw waayyaatt kkeesseehhaattaann sseekkaarraanngg yaitu keluhan sampai saat klien pergi ke Rumah Sakit atau pada saat pengkajian seperti perdarahan pervaginam di luar siklus haid, pembesaran uterus lebih besar dari usia kehamilan. R Riiw waayyaatt kkeesseehhaattaann m maassaa l aalluu R Riiw waayyaatt ppeem mbbeeddaahhaann : Kaji adanya pembedahan yang pernah dialami oleh klien, jenis pembedahan , kapan , oleh siapa dan di mana tindakan tersebut berlangsung. R Riiw waayyaatt ppeennyyaakkiitt yyaanngg ppeerrnnaahh ddiiaallaam mii : Kaji adanya penyakit yang pernah dialami oleh klien misalnya DM , jantung , hipertensi , masalah ginekologi/urinary , penyakit endokrin , dan penyakit-penyakit lainnya.
Ads Powered by:KumpulBlogger.com
R Riiw waayyaatt kkeesseehhaattaann kkeelluuaarrggaa : Yang dapat dikaji melalui genogram dan dari genogram tersebut dapat diidentifikasi mengenai penyakit turunan dan penyakit menular yang terdapat dalam keluarga. R Riiw waayyaatt kkeesseehhaattaann rreepprroodduukkssii : Kaji tentang mennorhoe, siklus menstruasi, lamanya, banyaknya, sifat darah, bau, warna dan adanya dismenorhoe serta kaji kapan menopause terjadi, gejala serta keluahan yang menyertainya R Riiw waayyaatt kkeehhaam miillaann ,, ppeerrssaalliinnaann ddaann nniiffaass : Kaji bagaimana keadaan anak klien mulai dari dalam kandungan hingga saat ini, bagaimana keadaan kesehatan anaknya. R Riiw waayyaatt sseekkssuuaall : Kaji mengenai aktivitas seksual klien, jenis kontrasepsi yang digunakan serta keluahn yang menyertainya. R Riiw waayyaatt ppeem maakkaaiiaann oobbaatt : Kaji riwayat pemakaian obat-obatankontrasepsi oral, obat digitalis dan jenis obat lainnya. P Poollaa aakkttiivviittaass sseehhaarrii--hhaarrii : Kaji mengenai nutrisi, cairan dan elektrolit, eliminasi (BAB dan BAK), istirahat tidur, hygiene, ketergantungan, baik sebelum dan saat sakit. Pemeriksaan fisik, meliputi : 11.. IInnssppeekkssii adalah proses observasi yang sistematis yang tidak hanya terbatas pada penglihatan tetapi juga meliputi indera pendengaran dan penghidung. Hal yang diinspeksi antara lain : mengobservasi kulit terhadap warna, perubahan warna, laserasi, lesi terhadap drainase, pola pernafasan terhadap kedalaman dan kesimetrisan, bahasa tubuh, pergerakan dan postur, penggunaan ekstremitas, adanya keterbatasan fifik, dan seterusnya 22.. P Paallppaassii adalah menyentuh atau menekan permukaan luar tubuh dengan jari. Sentuhan : merasakan suatu pembengkakan, mencatat suhu, derajat kelembaban dan tekstur kulit atau menentukan kekuatan kontraksi uterus. Tekanan : menentukan karakter nadi, mengevaluasi edema, memperhatikan posisi janin atau mencubit kulit untuk mengamati turgor. Pemeriksaan dalam : menentukan tegangan/tonus otot atau respon nyeri yang abnormal 33.. P Peerrkkuussii adalah melakukan ketukan langsung atau tidak langsung pada permukaan tubuh tertentu untuk memastikan informasi tentang organ atau jaringan yang ada dibawahnya. Menggunakan jari : ketuk lutut dan dada dan dengarkan bunyi yang menunjukkan ada tidaknya cairan , massa atau konsolidasi. Menggunakan palu perkusi : ketuk lutut dan amati ada tidaknya refleks/gerakan pada kaki bawah, memeriksa refleks kulit perut apakah ada kontraksi dinding perut atau tidak 44.. A Auusskkuullttaassii adalah mendengarkan bunyi dalam tubuh dengan bentuan stetoskop dengan menggambarkan dan menginterpretasikan bunyi yang terdengar. Mendengar : mendengarkan di ruang antekubiti untuk tekanan darah, dada untuk bunyi jantung/paru abdomen untuk bising usus atau denyut jantung janin. (Johnson & Taylor, 2005 : 39) Pemeriksaan laboratorium :
Darah dan urine serta pemeriksaan penunjang : rontgen, USG, biopsi, pap smear. Keluarga berencana : Kaji mengenai pengetahuan klien tentang KB, apakah klien setuju, apakah klien menggunakan kontrasepsi, dan menggunakan KB jenis apa. Data lain-lain : Kaji mengenai perawatan dan pengobatan yang telah diberikan selama dirawat di RS.Data psikososial. Kaji orang terdekat dengan klien, bagaimana pola komunikasi dalam keluarga, hal yang menjadi beban pikiran klien dan mekanisme koping yang digunakan. Status sosio-ekonomi : Kaji masalah finansial klien Data spiritual : Kaji tentang keyakinan klien terhadap Tuhan YME, dan kegiatan keagamaan yang biasa dilakukan.
22.. D Diiaaggnnoossaa K Keeppeerraaw waattaann · Devisit Volume Cairan s.d perdarahan · Gangguan Aktivitas s.d kelemahan, penurunan sirkulasi · Gangguan rasa nyaman: Nyeri s.d kerusakan jaringan intrauteri · Resiko tinggi Infeksi s.d perdarahan, kondisi vulva lembab · Cemas s.d kurang pengetahuan 33.. I nntteerrvveennssii K Keeppeerrw waattaann aa.. D Deevviissiitt V Voolluum mee C Caaiirraann bb..dd P Peerrddaarraahhaann Tujuan : Tidak terjadi devisit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. Intervensi : 1. Kaji kondisi status hemodinamika Rasional : Pengeluaran cairan pervaginal sebagai akibat abortus memiliki karekteristik bervariasi 2. Ukur pengeluaran harian Rasional : Jumlah cairan ditentukan dari jumlah kebutuhan harian ditambah dengan jumlah cairan yang hilang pervaginal 3. Berikan sejumlah cairan pengganti harian Rasional : Tranfusi mungkin diperlukan pada kondisi perdarahan massif 4. Evaluasi status hemodinamika Rasional : Penilaian dapat dilakukan secara harian melalui pemeriksaan fisik bb.. G Gaanngggguuaann A Akkttiivviittaass bb..dd kkeelleem maahhaann,, ppeennuurruunnaann ssiirrkkuullaassii Tujuan : Kllien dapat melakukan aktivitas tanpa adanya komplikasi Intervensi : 1. Kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktivitas Rasional : Mungkin klien tidak mengalami perubahan berarti, tetapi perdarahan masif perlu diwaspadai untuk menccegah kondisi klien lebih buruk 2. Kaji pengaruh aktivitas terhadap kondisi uterus/kandungan Rasional : Aktivitas merangsang peningkatan vaskularisasi dan pulsasi organ reproduksi 3. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktivitas sehari-hari Rasional : Mengistiratkan klilen secara optimal 4. Bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai dengan kemampuan/kondisi klien
Rasional : Mengoptimalkan kondisi klien, pada abortus imminens, istirahat mutlak sangat diperlukan 5. Evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktivitas Rsional : Menilai kondisi umum klien
cc.. G Gaanngggguuaann rraassaa nnyyaam maann :: N Nyyeerrii bb..dd K Keerruussaakkaann jja ar i n g a n i nnttrraauutteerrii Tujuan : Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami Intervensi : 1. Kaji kondisi nyeri yang dialami klien Rasional : Pengukuran nilai ambang nyeri dapat dilakukan dengan skala maupun dsekripsi. 2. Terangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya Rasional : Meningkatkan koping klien dalam melakukan guidance mengatasi nyeri 3. Kolaborasi pemberian analgetika Rasional : Mengurangi onset terjadinya nyeri dapat dilakukan dengan pemberian analgetika oral maupun sistemik dalam spectrum luas/spesifik dd.. R Reessiikkoo ttiinnggggii I nnffeekkssii bb..dd ppeerrddaarraahhaann,, kkoonnddiissii vvuullvvaa lleem mbbaabb Tujuan : Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan Intervensi : 1. Kaji kondisi keluaran/dischart yang keluar ; jumlah, warna, dan bau Rasional : Perubahan yang terjadi pada dishart dikaji setiap saat dischart keluar. Adanya warna yang lebih gelap disertai bau tidak enak mungkin merupakan tanda infeksi 2. Terangkan pada klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan Rasional : Infeksi dapat timbul akibat kurangnya kebersihan genital yang lebih luar 3. Lakukan pemeriksaan biakan pada dischart Rasional : Berbagai kuman dapat teridentifikasi melalui dischart 4. Lakukan perawatan vulva Rasional : Inkubasi kuman pada area genital yang relatif cepat dapat menyebabkan infeksi. 5. Terangkan pada klien cara mengidentifikasi tanda inveksi Rasional : Berbagai manivestasi klinik dapat menjadi tanda nonspesifik infeksi; demam dan peningkatan rasa nyeri mungkin merupakan gejala infeksi 6. Anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama se;ama masa perdarahan Rasional : Pengertian pada keluarga sangat penting artinya untuk kebaikan ibu; senggama dalam kondisi perdarahan dapat memperburuk kondisi system reproduksi ibu dan sekaligus meningkatkan resiko infeksi pada pasangan. ee.. C Ceem maass bb..dd kkuurraanngg ppeennggeettaahhuuaann Tujuan : Tidak terjadi kecemasan, pengetahuan klien dan keluarga terhadap penyakit meningkat Intervensi : 1. Kaji tingkat pengetahuan/persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit Rasional : Ketidaktahuan dapat menjadi dasar peningkatan rasa cemas
2. Kaji derajat kecemasan yang dialami klien Rasional : Kecemasan yang tinggi dapat menyebabkan penurunan penialaian objektif klien tentang penyakit 3. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan Rasional : Pelibatan klien secara aktif dalam tindakan keperawatan merupakan support yang mungkin berguna bagi klien dan meningkatkan kesadaran diri klien 4. Asistensi klien menentukan tujuan perawatan bersama Rasional : Peningkatan nilai objektif terhadap masalah berkontibusi menurunkan kecemasan 5. Terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga Rasional : Konseling bagi klien sangat diperlukan bagi klien untuk meningkatkan pengetahuan dan membangun support system keluarga; untuk mengurangi kecemasan klien dan keluarga. 44.. EEvvaalluuaassii · Tidak terjadi deficit volume cairan, seimbang antara intake dan output baik jumlah maupun kualitas. · Klien dapat melakukan aktifitas tanpa adanya komplikasi · Klien dapat beradaptasi dengan nyeri yang dialami · Tidak terjadi infeksi selama perawatan perdarahan · Tidak terjadinya kecemasan klien dan keluarga dan dapat meningkatkan pengetahuan tentang penyakit yang ada.
Contoh kasus Klien dengan Abortus Insipiens : Ny. A berusia 25 tahun masuk kerumah sakit dengan keluhan nyeri abdomen dan terjadi perdarahan, diusia kehamilan 16 minggu. Dia mengatakan sering merasa mulas, kram perut bagian bawah, dia juga mengatakan bahwa pernah mengalami abortus sebelumnya. Ny. A mengatakan ia merasa cemas terhadap penyakitnya tersebut karena ia tidak tahu apa yang akan terjadi pada dirinya. Dari pemeriksaan fisik pada abdomen tidak terdapat nyeri tekan. Uterus dapat teraba pra abdomen. A A.. D Diiaaggnnoossaaaa kkeeppeerraaw waattaann 1. Deficit volume cairan b/d perdarahan 2. Gangguan aktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi 3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra auteri. 4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan, kondisi vulva lembab 5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan. B B.. I nntteerrvveennssii kkeeppeerraaw waattaann 1. Deficit volume cairan b/d perdarahan a. kaji kondisi status hemodinamika b. ukur pengeluaran harian c. Berikan sejumlah cairan pengganti harian d. Evaluasi status hemodinamika 2. Gangguan sktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi a. kaji tingkat kemampuan klien untuk beraktifitas b. kaji pengaruh aktifitass terhadap kondisi uterus c. Bantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari. d. bantu klien untuk melakukan tindakan sesuai kemampuan/kondisi klien. e. evaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktifitas. 3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra
auteri a. kaji kondisi nyeri yang dialami klien b. jelaskan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya c. kolaorasi pemberian analgetik 4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan dengan kondisi vulva lembab. a. kaji kondisi keluar atau dischart yang keluar : jumlah warna dan bau. b. terangkan pada klien pentingnya perawtan vulva selama masa perdarahan c. lakukan pemeriksaan biakan pada dischart. d. anjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa perdarahan. 5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan a. kaji tingkat pengetahuan atau persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit. b. Bantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan c. terangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga C. Implementasi 1. Devisit Volume cairan a. Mengkaji kondisi status hemodinamika b. Mengukur pengeluaran harian c. Memberikan sejumlah cairan pengganti harian d. Mengevaluasi status hemodinamika 2. Gangguan aktifitas b/d kelemahan, penurunan sirkulasi a. Mengkaji tingkat kemampuan klien untuk beraktifitas b. Mengkai pengaruh aktifitas terhadap kondisi uterus / kandungan c. Membantu klien untuk memenuhi kebutuhan aktifitas sehari-hari d. Membantu klien untuk melakukan tindakan sesuai kemampuan/kondisi klien. e. Mengevaluasi perkembangan kemampuan klien melakukan aktifitas. 3. Gangguan rasa nyaman : nyeri b/d kerusakan jaringan intra auteri a. Mengkaji kondisi nyeri yang dialami klien b. menerangkan nyeri yang diderita klien dan penyebabnya c. mengkolaborasikan pemberian analgetik 4. Resiko tinggi infeksi b/d perdarahan, kondisi vulva lembab a. mengkaji kondisi keluaran / dischart yang keluar : jumlah, warna, dan bau b. menerangkan kepadan klien pentingnya perawatan vulva selama masa perdarahan c. melakukan pemeriksaan biakan pada dischart d. Menganjurkan pada suami untuk tidak melakukan hubungan senggama selama masa perdarahan. 5. Cemas b/d kurangnya pengetahuan a. Mengkaji tingkat pengetahuan atau persepsi klien dan keluarga terhadap penyakit. b. Membantu klien mengidentifikasi penyebab kecemasan c. Menerangkan hal-hal seputar aborsi yang perlu diketahui oleh klien dan keluarga
D DA AFFTTA AR RP PU US STTA AK KA A Carpenito, Lynda, (2001), Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta Hamilton, C. Mary, 1995, Dasar-dasar Keperawatan Maternitas, edisi 6, EGC, Jakarta Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran, Jilid I. Media Aesculapius. Jakarta Cunningham FG, MacDonald PC,Gant NF. Abortion. In Williams th
Obstetrics 20 Ed. Appleton Lange, 1997, p 579 Arias F. Early pregnancy loss. In Practical Guide to High Risk Pregnancy and Delivery. St Louis, Mosby Year Book,1993, p57ng
Diposkan oleh add my fb (
[email protected]) di 20.26
T Tiid a kk a d a kkoom meennt aarr:: P oosskkaan K o m meennt a rr Masukkan komentar Anda...
BBeerrii kkoom meennttaarr sseebbaaggaaii:: Select
P Puubblliikkaassiikkaann
profile...
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Beranda
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Ada kesalahan di dalam gadget ini
SSHHAARREE ITT
Share this on Facebook Tweet this View stats (NEW) Appointment gadget >>
FOREDI UNTUK TAHAN LAMA SEX REKOMENDASI BOYKE!
MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU
I NV ES TA SI 9 5 R IB U H AS IL 30 J UTA /B UL AN , M AU ?
G AS A U NT UK E RE KS I K ER AS RE KO ME ND AS I B OYK E!
MAU GAJI 20 JUTA ? KERJA 2 JAM MODAL CUMA 95RIBU
SEX KUAT TAHAN LAMA FOREDI BOYKE SOLUSINYA!
S EX KUAT E RE KS I K ERA S R EKO ME ND AS I B OY KE !
I NVE STA SI 9 5 R IBU H AS IL 3 0 J UTA /B UL AN , M AU ?
AGEN RESMI FOREDI DAN GASA, DIJAMIN ASLI DAN BARU
CARA ALAMI MEMPERBESAR ALAT VITAL
LOWONGAN KERJA ONLINE 2013
EREKSI KERAS & TAHAN LAMA SEKS REKOM BOYKE
Posting Lama
RAHASIA BERBURU JUTAAN RUPIAH DARI INTERNET
FOREDI ATASI EJAKULASI DINI, PUASKAN ISTRI..!! KumpulBlogger.com
Template Simple. Gambar template oleh Storman. Diberdayakan oleh Blogger.