Asidosis tubulus renalis (Renal tubular acidosis, RTA) RTA) adalah suatu penyakit ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan manifestasi manifestas i klinis yang tidak spesifik sehingga diagnosis sering terlambat. enyakit Asidosis tubulus renalis (ATR) (ATR) tergolong penyakit yang jarang terjadi. Meski begitu kejadian penyakit ini semakin meningkat dari tahun ke tahun. !alam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. ada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal. !alam keadaan normal, ginjal menyerap asam dari darah dan membuangnya ke dalam air kemih. ada penyakit ini, tubulus renalis tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya dan hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam air kemih. enyebab "ecara pasti kelainan ini belum diketahui sebabnya, diduga penyakit ini disebabkan faktor auto imun atau penyait autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma "j#gren). $aktor lain diduga berperanan seperti genetik, keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan atau keracunan logam berat "ebagai akibatnya terjadi penimbunan asam di dalam darah, keadaan ini disebut asidosis metabolik, yang bisa menimbulkan masalah berikut% - rendahnya kadar kalium dalam darah - pengendapan kalsium di dalam ginjal - kecenderungan terjadinya dehidrasi - perlunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis). &enis-&enis Asidosis Tubulus Renalis Terdapat ' jenis asidosis tubulus renalis, yang masing-masing memiliki gejala yang berbeda. &ika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan refleks, dan bahkan kelumpuhan. kelumpuhan. embentukan batu ginjal bisa menyebabkan menyebabkan kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis. erikut jenis-jenis asidosis tubulus renalis% . isa merupakan penyakit keturunan, bisa dipicu oleh penyakit autoimun atau obat-obat tertentu, enyebabnya biasanya tidak diketahui, terutama pada *anita.
+ejala dan kelainan metabolik yang terjadi % etidakmampuan untuk membuang asam ke dalam air kemih, Tingginya keasaman darah, !ehidrasi ringan, Rendahnya kadar kalium darah, menyebabkan kelemahan otot dan kelumpuhan, Tulang yg rapuh, yeri tulang, atu ginjal (endapan kalsium), +agal ginjal . iasanya disebabkan oleh suatu penyakit keturunan seperti sindroma $anconi, intoleransi fruktosa yg diturunkan, penyakit /ilson atau sindroma 0o*e. isa juga disebabkan oleh keracunan logam berat atau obat tertentu. +ejala dan kelainan metabolik yang terjadi %etidakmampuan untuk menyerap kembali bikarbonat dari air kemih, sehingga bikarbonat terbuang, Tingginya keasaman darah, dehidrasi ringan, adar kalium darah yg rendah. '. ukan merupakan penyakit keturunan, enyebabnya adalah diabetes, penyakit autoimun, penyakit sel sabit atau suatu penyumbatan pada saluan kemih. +ejala dan kelainan metabolik yang terjadi % ekurangan atau ketidakmampuan untuk memberikan respon terhadap aldosterom (hormon yg membantu mengatur pengeluaran kalium dan natrium di ginjal. Tingginya keasaman darah dan kadar kalium darah yg jarang menimbulkan gejala, kecuali jika kadar kalium sangat tinggi sehingga terjadi gangguan irama jantung dan kelumpuhan. enanganan "ejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakit diabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin). "ementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung 1at bersifat basa (alkalin) secara berkala (periodik), sehingga tercapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. 2at basa ini mengandung bahan aktif natrium bikarbonat (bicnat). engobatan tergantung kepada jenis asidosis yang terjadi. &enis dan diobati dengan meminum larutan bikarbonat (baking soda) setiap hari untuk menetralkan asam di dalam darah. engobatan ini akan meringankan gejala dan mencegah gagal ginjal serta penyakit tulang atau mencegah memburuknya penyakit. !iperlukan juga tambahan kalium. ada jenis ', asidosisnya bersifat ringan sehingga tidak diperlukan bikarbonat. adar kalium yang tinggi bisa diatasi dengan minum banyak air putih dan obat diuretik. erdasarkan bentuknya terdapat sedikitnya tiga jenis bicnat di pasaran 3ndonesia% tablet, bubuk, dan cairan. &ika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. "etelah itu dicampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. "edangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan cairan, tinggal
dicampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosis yang ditentukan dokter Asidosis tubulus renalis (bahasa
Inggris: Renal tubular acidosis, RTA ) adalah suatu penyakit
ginjal (renal) khususnya pada bagian tubulus renalis-nya. Menurut sejumlahliteratur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit langka, dengan maniestasi klinis yang tidak spesiik sehingga diagnosis sering terlambat. !alam keadaan normal, ginjal menyerap asam sisa metabolisme dari darah dan membuangnya ke dalam urin. "ada penderita penyakit ini, bagian dari ginjal yang bernama tubulus renalis tidak dapat berungsi sebagaimana mestinya, sehingga hanya sedikit asam yang dibuang ke dalam urin. Akibatnya terjadi penimbunan asam dalam darah, yang mengakibatkan terjadinya asidosis, yakni tingkat keasamannya menjadi di atas ambang normal. Menurut sejumlah literatur ilmiah bidang kesehatan, penyakit ATR ini memang tergolong penyakit yang jarang terjadi, dengan maniestasi klinis yang tidak spesiik sehingga diagnosis sering terlambat. #amun menurut !r. dr. !amayanti Rusli $jari , $p.A (%), dokter spesialis gi&i dan metabolik anak pada 'agian Ilmu %esehatan Anak di R$M akarta, pasien penyakit ATR yang dia ditangani semakin hari semakin ban yak. "ada tahun *++ saja, pasien ATR yang dia tangani ada sekitar *+-an orang anak. !an setiap tahun angka prealensinya senantiasa bertambah. "enyakit asidosis jika dibiarkan bisa menimbulkan dampak berikut: •
Rendahnya kadar kalium dalam darah. ika kadar kalium darah rendah, maka terjadi kelainan neurologis seperti kelemahan otot, penurunan releks dan bahkan kelumpuhan.
•
"engendapan kalsium di dalam ginjal yang dapat mengakibatkan pembentukan batu ginjal. ika itu terjadi maka bisa bisa terjadi kerusakan pada sel-sel ginjal dan gagal ginjal kronis.
•
%eenderungan terjadinya dehidrasi (kekurangan airan)
•
"elunakan dan pembengkokan tulang yang menimbulkan rasa nyeri (osteomalasia atau rakitis).
•
/angguan motorik tungkai ba0ah merupakan keluhan utama yang sering ditemukan, sehingga anak mengalami keterlambatan untuk dapat duduk, merangkak, dan berjalan.
•
%eenderungan gangguan penernaan, karena kelebihan asam dalam lambung dan usus, sehingga pasien mengalami gangguan penyerapan &at gi&i dari usus ke dalam darah. Akibat selanjutnya pasien mengalami keterlambatan tu mbuh kembang (delayed deelopment) dan berat badan kurang.
Sebab1sunting 2 sunting sumber 3
'iasanya dokter tidak dapat memastikan penyebab ATR. #amun diduga penyakit ini disebabkan aktor keturunan atau bisa timbul akibat obat-obatan, keraunan logam berat atau penyakit autoimun (misalnya lupus eritematosus sistemik atau sindroma $j4gren).
Penyembuhan1sunting 2 sunting sumber 3 $ejauh ini dunia kedokteran belum menemukan obat atau terapi untuk menyembuhkannya, karena penyakit ini tergolong sebagai kerusakan organ tubuh, seperti penyakitdiabetes mellitus (akibat kerusakan kelenjar insulin). $ementara ini penanganan ATR baru sebatas terapi untuk mengontrol tingkat keasaman darah, yaitu dengan memberikan obat yang mengandung &at bersiat basa (alkalin) seara berkala (periodik), sehingga terapai tingkat keasaman netral, seperti pada orang normal. 5at basa ini mengandung bahan akti natrium bikarbonat (binat). !ilihat dari bentuknya, sedikitnya ada tiga jenis binat di pasaran Indonesia: tablet, bubuk, dan airan. ika pasiennya anak-anak, maka kalau menggunakan obat dalam bentuk tablet, tablet tersebut harus digerus terlebih dulu sebelum digunakan. $etelah itu diampur dengan air matang, lalu diberikan kepada pasien. $edangkan jika menggunakan bentuk bubuk dan airan, tinggal diampur air matang lalu diberikan kepada pasien, sesuai dengan dosisyang ditentukan dokter.