Analisis Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Novel "Edensor"
I.Unsur Intrinsik A.Tema : Petualangan Petualangan Terbukti dari watak salah satu tokoh utama yang selalu ingin berpetualang, dan ingin menjelajah dunia. Kutipannya, “aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit kesulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.” Bukti lainnya, yaitu jalan cerita dalam novel ini di dominasi oleh petualangan dan pengembaraan. Mulai dari sekolah ke Prancis, United Kingdom, dan mengisi liburan musim panas panas menjadi backpacker sampai ke pedalaman Rusia. B.Judul : Edensor C.Alur Pengarang menceritakan jalan cerita yang cukup menarik. Pengarang lebih terfokus kepada alur maju, yaitu sistematis menurut urutan kejadian, namun terkadang pengarang juga menyelipkan suatu kejadian yang pernah terjadi sebelumnya. Jadi dalam novel ini, pengarang memakai alir campuran. D.Tokoh dan penokohan a.Andrea 1. Saat masih kecil, Aqil (namanya sebelum Andrea) terkenal dengan kenakalannya. “Waktu itu aku dan adikku dihukum mencuci piring karena dengan tanpa alasan jelas mengibarkan bendera merah putih setengah tiang.” “Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya dengan pengeras suara mesjid.” 2. Andrea adalah seseorang yang haus akan petualangan. “aku ingin hidup mendaki puncak tantangan, menerjang batu granit ke sulitan, menggoda mara bahaya, dan memecahkan misteri dengan sains.” 3. Andrea adalah seseorang yang berjiwa sosial seperti ayahnya, terbukti pada sebuah tulisan motivasi yang ia tulis : Sebenarnya saya telah lama bercita-cita ingin mencurahkan seluruh kemampuan yang saya miliki, tak digaji pun taka pa-apa, demi mengangkat harkat dan martabat umat manusia yang masih terbalakang di negeri saya. 4. Andrea adalah seorang anak yang menyayangi keluarga, terutama ayahnya. Terbukti dari kalimat, “Aku memeluk ayahku, ayah yang kucintai melebihi apa pun, tangannya yang kaku merengkuhku. Betapa aku menyayangi ayahku.” b.Arai 1. Arai adalah seseorang yang baik dan penyayang. Terbukti pada saat ia dan Andrea terjebak di suhu dingin sampai menembus minus. Andrea terkulai lemas dan Arai berusaha menolong Andrea. Ia berusah menimbuni tubuh Andrea dengan daun-daun rowan dan memeluk Andrea kuat-kuat, air matanya meleleh. “Bertahanlah! Jangan pergi! Jangan takluk!.” 2. Arai adalah seorang pencinta wanita yang pantang menyerah, menunggu Zakiah Nurmala, wanita yang sangat ia cintai. Berkali-kali Arai mendekati Zakiah, dan berkali-kali pula ia ditolak. Terbukti dari salah satu puisi yang ditulis Arai untuk Zakiah Nurmala. Puisi untuk satu-satunya cinta dalam hidupku! Zakiah Nurma la … Di sini ! Disaksikan pusara Jim Morrison, kukatakan padamu! Rampas jiwaku! Curi masa depanku! Jarah harga diriku! Rampok semua milikku! Sita ! Sita semuanya! Mengapa kau masih tak mau mencintaiku?!
Bukti lainnya yaitu kutipan kalimat dari novel yang ditulis pengarang, yaitu : “Baru kutahuada orang yang ditampik hampir sepuluh tahun tapi masih kukuh berjuang. Arai tak pernah tertarik pada perempuan lain.” c.Ayah Ayah adalah sosok orang yang berjiwa sosial, terbukti dari surat yang ia tulis untuk Andrea dan Arai yang ia sarankan agar menjadi ahli pupuk dan apoteker. Karena saat itu di kampung sedang menderita kekeringan hingga tanaman sulit tumbuh. Saat itu pula penduduk mengalami penyakit yang sulit disembuhkan. “Ayahku dengan ketulusannya yang tak teru kur, dengan pensiun Rp.87.300,- masih bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan apa yang terbaik untuk bangsanya.” d.Ibu Keras kepala menginginkan anak nomor limanya perempuan dan harus lahir pada tanggal 24 Oktober yang bertepatan dengan tanggal lahirnya PBB. Karena berharap anaknya kelak akan menjadi sosok pendamai bagi setiap orang yang berada di sekitarnya. Buktinya, “Ibu sudah bosan setiap hari dikerubuti laki -laki, laki-laki cenderung mengacau.” Ibu berteori bahwa seni pengelolaan rumah tangga terletak pada anak perempuan. Bukti lain, pada percakapan antara Mak Birah dan Ibu saat proses persalinan. “Apa maumu Nyi?! Keluarkan bayimu sekarang!”, kata Mak Birah. Namun ibu sama sekali tidak peduli dan terus menatap jam weker. e.Adik nomor lima Adik adalah seorang anak yang polos dan melakukan apa saja yang disuruh oleh abangnya asalkan disogok dengan sesuatu yang ia sukai. Terbukti dari tulisan pengarang, “Dengan sogokan sebungkus kwaci, kuhasut adikku untuk menyan yikan lagu Indonesia Raya dengan pengeras suara mesjid. Suaranya yang cadel melolong-lolong seantero kampong.” f.Weh 1. Weh adalah seorang lelaki yang shaleh namun karena penyakit Andrea: “laki-laki itu keluar dari lubang palka, tubuhnya aneh. Ia tampak m iris bertemu manusia.” 2. Andrea : “Weh mencabut sundang di pinggangnya, dengan satu gerakan tangkas, meski tertahan tekanan air. Ia menampas tali tempuling. Aku terlonjak ke permukaan, kehabisan napas.” 3. Andrea : “Laki-Laki pembaca langit itu telah mati, mati meragan menggantung dirinya sendiri di tiang layar. Penyakit yang tak teragungkan telah merobohkan benteng terakhir semangatnya.” g.Mak Birah Mak Birah adalah seorang tetangga yang baik, ia menolong ibu Andrea saat melahirkan dan ia menceritakan bagaimana proses persalinan kepada Andrea. Mak Birah juga penyabar, terbukti pada saat ia membantu persalinan, namun ibu Andrea tidak mau mengejan. Karena ingin anaknya lahir tanggal 24 Oktober dan saat itu baru jam setengah dua belas malam. h.Zakiah Zakiah adalah seorang wanita yang dingin dan tak acuh, terbukti dari tulisan pengarang, “Zakiah pasti menerima surat Arai tapi tak sudi membalas. Seperti dulu sejak SMA, perempuan itu tetap indifferent, tak acuh” i.Famke Famke adalah teman yang baik, teman pertama yang Andrea dan Arai temui di Eropa. Buktinya adalah saat mereka tiba di bandara, Famke lah yang menyambut kedatangan mereka. “Native Eropa pertama yang kami temui di tanah airnya sendiri, keramahannya mencengangkan. Ia meraih koper kami. Koper berat k ulit buaya itu ringan saja di tangannya.”
j.Van Der Wall Seorang manajer apartemen, sifatnya sombong, angkuh, dingin, dan tidak peduli terhadap orang lain. Terbukti dari kutipan, “Sikap Van der Wall delapan derajat celsius, lebih satu strip dari suhu luar . Kulihat Arai ingin marah dan aku ingin mengatakan bahwa kami tak tahu harus kemana jika tak boleh tinggal di apartemen itu. Tapi kami tahu sikap itu hanya akan membuatnya mengeluarkan kata-kata lebih menyakitkan.” k.Stansfield Ialah seorang The Brits yang trendy, primodial, tidak mau kalah dan pemarah. Terbukti dari kutipan, “Seperti kebanyakan orang Inggris, sikapnya primodial. Perangai itu ia kibarkan lewat makian British kebanggaannya: Bollock! Ia adalah seorang perempuan yang trendy dan berkejaran de ngan mode.” l.Townsend Ialah perempuan dari negeri paman sam yang meladeni Stansfield. Sifatnya hampir menyerupai Stansfield. Dan tidak jarang mereka beradu mulut. Terbukti dari kutipan, “Jika Stansfield mengumpaynya Bloody Aniston Moron, Townsend membala snya yeah, yeah, yeah Stansfield, ha … f@$#king brit! Go to f@$#king Hell, yeah, dengan logat Briteish yang dilebih- lebihkan untuk mengejek.” m.MVRC Manooj Monahar Vikram Raj Chauduri Manooj, yang lebih akrab disapa MVRC Manooj. Berperangai sederhana, jenaka, aneh, lucu. Terbukti dari cara ia menjawab pertanyaan dengan menggoyang-goyangkan kepalanya. Bukti lain dari kutipan novel yang ditulis pengarang, “Ia berkulit legam, kurus, tinggi, dan berwajah jenaka tipikal India. Bulu matanya lentik, lehernya panjang. Gaya berjalannya seperti orang yang ingin menari.” n.Gonzales Gonzales bersifat lebih jenaka dari MVRC Manooj, periang, dan lucu. Terbukti dari kutipan, “Tapi Gonzales lebih jenaka dari MVRC terutama karena pembawaannya yang gembira dan paras baby facenya o.Ninoch Wanita pemalu, tidak punya teman selain MVRC Manooj, Gonzales, Arai dan Andrea. Buktinya : “Aku menoleh pada MVRC Manooj dan orang india itu menoleh pada Ninoch dan seperti biasa, ia menunduk malu.” p.Katya 1. Katya adalah wanita yang cerdas, buktinya : “Sebaliknya, Katya yang cerdas bukan buatan, tak begitu saja dibuat bertekuk lutut. Walaupun D’Archy menggodanya dengan siasan Cassanova, sang bengawan cinta.” 2. Katya adalah wanita yang cantik, buktinya : “Katya adalah primadona. Semua pr ia di kelasku, termasuk aku, jika ditawarinya kawin, rela menukar kewarganegaraan, murtad bangsa sendiri,menjadi warga Jerman.” 3. Katya adalah wanita yang baik dan tidak sombong. Walaupun ia cantik dan nyaris sempurna, tapi tak pernahmembeda-bedakan seseorang yang ia sukai dari segi apapun itu. Terbukti dari e-mail yang ia tulis untuk Andrea : Hi, there … If you want to date me, all you have to do … Just … Ask … Much love, Katya
q.D’Archy D’Archy adalah sosok laki-laki playboy. Buktinya : “Sebenarnya D’ Archy kekasih Stansfield, namun panggilan jiwanya sebagai kelinci tak membiarkan Katya berlalu.” E.Setting a.Tempat : Tanjong Pandan, Belitong, Jawa, Bogor, Universitas Sorbonne, Eropa, United Kingdom, Edensor desa impian. b.Suasana 1.Haru saat Andrea dan Arai mendapat beasiswa ke Universitas Sorbonne di Prancis. 2. Sedih ketika mereka tidak diperbolehkan masuk apartemen dan terpaksa bermalam di luar dengan kondisi cuaca yang berbahaya, yaitu badai salju dengan suhu mencapai minus derajat Celsius. Terbukti pada kutipan, “Kami duduk berpelukan, lengket, mengerut, dan menggigil hebat. Tubuh gemetar tak terkendali seakan diguncang tak terkendali. Pandanganku berputar dan tak merasakan kepalaku. Aku meronta-ronta. Inikah serangan maut pulmonary adema?” F.Gaya Bahasa Bahasa yang digunakan dalam novel ini di dominasi oleh bahasa ibu, yaitu Bahasa Indonesia. Namun tidak jarang penulis memakai bahasa asing dan bahasa gaul dari bahasa asing yang mungkin belum bisa dafahami seutuhnya dan penulis juga mengartikan bahasa asing itu di bawah halaman. G.Sudut Pandang Dalam novel ini, penulis menempatkan dirinya sebagai pelaku aktif yang ikut terjun dalam cerita. Yaitu memakai kata ”Aku”. Jadi dalam novel ini orang pertama sebagai pelaku utama. H.Amanat a. Ciptakan mimipi-mimpi setinggi langit, dan berjuanglah untuk mencapainya. Yakinlah tidak ada sesuatu yang tidak mungkin terjadi di dunia ini. b. Jelajahilah seluruh dunia untuk mendapatkan hal-hal baru dan jangan pernah takut untuk berpetualang. Karena berpetualang tidak hanya membawa kita ke tempat-tempat yang spektakuler, tidak pula hanya member tantangan ganas yang menghadapkan kita pada keputusan hitam putih, sehingga kita tahu seperti apa diri kita ini. c. Carilah cinta sejatimu walaupun harus ke ujung dunia. Temukanlah dia, dan yakinlah cinta dapat mempersatukan kita. d. Jangan menyerah ! II. Unsur Ekstrinsik A.Agama a. Mesjid seperti oase bagi semua anak melayu udik. Bukan sekadar tempat shalat dan mengaji. b. Adzan magrib mengalir ke dalam rumah-rumah panggung orang Melayu, umat berduyun-duyun menuju mesjid, menuju kemenangan. c. “Brother Muslim! Oh, Subhanallah, marhaban, marhaban.” B.Pendidikan a. “Akan saya sumbangkan seluruh ilmu dan pengalaman riset yang saya dapatkan di Sorbonne demi kemajuan nusa dan bangsa.” b. “Meskipun kami saling bersaing tajam, semuanya hanya secara akademik.” C.Adat a. ”Namun bagi orang Melayu pedalaman seperti kami, nama amat penting, nama berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura.”
b. “Boleh jadi ia salah satu pasangan yang menikah dan hidup bersama tapi tak berminat punya anak. Suatu pilihan hidup yang sedang booming di Prancis.” D.Sosial a.”Ayahku dengan ketulusannya yang tak terukur, dengan pension Rp.87.300, - masih bersemangat memikirkan nasib orang-orang di kampungnya, masih sempat memikirkan apa yang terbaik untuk bangsanya.” E.Ekonomi ”Tiga ratus tujuh puluh lima Euro, bukan sedikit uang. Menggiurkan, jika dirupiahkan hampir empat juta.” F.Biografi pengarang Andrea Hirata, lahir di Belitong. Meskipun studi mayornya ekonomi, ia sangat menggemari sains-fisika, kimia, biologi, astronomi, dan sastra. Edensor adalah novel ketiganya setelah Laskar Pelangi dan Sang pemimpi. Andrea lebih mengidentikkan dirinya sebagai seotang akademisi dan backpacker. Sekarang ia tengah mengejar mimpinya yang lain untuk tinggal di kye Gompa, desa tertinggi di dunia, di Himalaya. Andrea berpendidikan ekonomi dari Universitas Indonesia. Ia mendapat beasiswa Uni Eropa untuk studi master of science di Universite de Paris, Sorbonne, Prancis dan Sheffield Hallam University, United Kingdom. Tesis andrea di bidang ekonomi dan telekomunikasi mendapat penghargaan dari kedua universitas tersebut dan ia lulus cum laude. Tesis itu telah diadaptasi ke dalam bahasa Indonesia dan merupakan buku teori ekonomi telekomunikasi pertama yang ditulis oleh orang Indonesia. Buku itu telah beredar sebagai referensi ilmiah. Saat ini Andrea tinggal di Bandung dengan hobinya naik komidi putar.