TUGAS BESAR BISNIS MANAJEMEN Dosen: Sri Widiyanesti ST., MM.
vs
Bandung, 2012
DAFTAR ISI 1. Gambaran umum perusahaan 1.1. Sejarah perusahaan 1.2. Visi dan misi perusahaan 1.3. Struktur organisasi perusahaan 1.4. Business environment 1.5.
Tugas Besar Business Management
Halaman 1
1 PT Carrefour Indonesia Tbk. 1. 2.
3.
Mengi Men gid den enti tifi fika kasi si un uns surr-un uns sur ut uta ama dar darii lingkungan bisnis Mema Me mapa park rkan an pe pema mas0 s0k k uta utama ma da dari ri pe pera rang ngka katt lunak perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) Men Me nganali lisi sis s Tang Ta ngg gun ung g Jawa Ja wab b sosiial sos perusahaan
Tugas Besar Business Management
Halaman 2
A. Profil Perusahaan 1. Hypermarket Carrefour International Perusahaan dagang Carrefour dibentuk tahun 1957 oleh keluarga Fournier dan Defforey, disusul dengan pembukaan supermarket Carrefour setahun kemudian di kota Annecy, wilayah sebelah timur Prancis. Penemuan konsep swalayan baru ―hypermarket‖ oleh perusahaan ini pada tahun 1963 direalisasikan dengan pembukaan hypermarket Carrefour di Sainte-Genevieve-des-Bois, suatu kawasan di kota Paris, dengan menempati lahan seluas 2500 m2 yang memuat 400 buah areal parkir dan 12 jalur kasa pembayaran. Tahun 1973, Carrefour membuka cabang pertama di luar negeri, yaitu di Spanyol. Dilanjutkan dengan pembukaan cabang di Brazil pada tahun 1975, Argentina pada tahun 1982, Italia pada tahun 1993. Pembukaan cabang Carrefour untuk kawasan Asia pertama kali dilakukan di Taiwan pada tahun 1989, kemudian di Malaysia pada tahun 1994, Cina pada tahun 1995, Singapura pada tahun 1997, Indonesia pada tahun 1998, dan Jepang pada tahun 2000. Pada penghujung tahun 1999, Carrefour dan Promodes4 (induk perusahaan Continent, merek dagang paserba dari Prancis) sepakat melakukan penggabungan atas semua usahanya di dunia. Penggabungan ini membentuk suatu grup usaha ritel terbesar kedua di dunia dengan mamakai nama Carrefour. Kartu belanja Carrefour ‗la carte Pas‘ diperkenalkan pada tahun 1981, diikuti dengan peluncuran program asuransi Carrefour pada tahun 1984, dan peluncuran produkproduk menggunakan merek dagang Carrefour pada tahun 1985. Website Carrefour.fr diluncurkan pada tahun 2000.
Tugas Besar Business Management
Halaman 3
2. Hypermarket Carrefour Indonesia Carrefour Indonesia dibuka pertama kali pada bulan oktober 1998 di kawasan cempaka putih, Puri Indah, Jakarta Barat, pada tanggal 12 Juni 2002, dengan menempati lahan seluas 8100 m2 yang memuat 500 buah areal parker, 21 buah toko, dan mempekerjakan sebanyak 480 pegawai. Hingga kini Carrefour memiliki 17 (tujuh belas) paserba yang tersebar di Jakarta, termasuk diantaranya di kawasan Cempaka Putih dan Puri Indah, Mega Mal Pluit, ITC Cempaka Mas Mega Grosir, Ratu Plaza, Duta Merlin, Lebak Bulus, MT Haryono, Pasar Pestival, ITC Kuningan, dan satu cabang di kota Bandung. Carrefour Indonesia memiliki 17 (tujuh belas) store yang tersebar di Jakarta yang didukung oleh 7500 (tujuh ribu lima ratus) profesional yang siap melayani para konsumen. Fokus pada konsumen ini diterjemahkan dalam 3 pilar utama Carrefour, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat berbelanja bagi para konsumen Indonesia. Ketiga pilar utama tersebut yaitu ; harga yang bersaing, pilihan yang lengkap, dan pelayanan yang memuaskan. Strategi positioning Carrefour adalah Hypermarket dengan harga yang paling murah diterjemahkan ke dalam tagline ―Ada yang Lebih Murah, Kami Ganti Selisihnya.‖ Lewat statement positioning ini, Carrefour m enjamin tidak ada ritel lagi yang harganya lebih murah dari Carrefour. Strategi ini berhasil menghantarkan Carrefour menjadi peritel yang paling digemari di seluruh Indonesia sehingga Carrefour bisa mencapai omset Rp. 1 millar per hari per outlet. Riset ACNielsen menunjukkan di Jakarta pada dua tahun lalu Carrefour memiliki Store Equity Index (SEI) tertinggi 2,4. Angka SEI menunjukkan tingkat preferensi konsumen terhadap toko yang bersangkutan. Index SEI berkisar 1-10. Angka 1 menunjukkan tingkat preferensi rendah. Survey ACNielsen tahun 2005 menunjukkan bahwa secara umun Carrefour dipersepsikan sebagai toko yang menyediakan aneka kebutuhan dengan harga paling murah diikuti oleh Alfamart dan Indomaret dan tahun 2006, Carrefour masih menjadi leader dalam format hypermarket. Saat ini, Carrefour Indonesia memiliki 30 (tiga puluh) gerai yang tersebar di Jakarta, Bandung, Surabaya, Denpasar, Yogyakarta, Medan, Palembang dan Makasar yang didukung lebih dari 9,794 (sembilan ribu tujuh ratus sembilan puluh empat karyawan) profesional yang siap untuk melayani para konsumen.
Gambar 1. Carrefour di Prancis
Tugas Besar Business Management
Halaman 4
B. Visi dan Misi Perusahaan Carrefour Indonesia 1.
Visi Perusahaan
Visi hypermarket Carrefour Indonesia adalah menjadi ritel nomor 1 (satu) di Indonesia. Visi ini menunukkan bahwa Carrefour berusaha untuk menjadi Top Leader dalam bisnis ritel di Indonesia baik peritel local maupun peritel dari luar sehingga persaingan semakin kompetitif dalam merebut, menarik, dan mempertahankan konsumen. 2. Misi Perusahaan Misi dari Carrefour berlandaskan aspek kebebasan, tanggung jawab, berbagi, menghargai, integritas, solidaritas, dan progres, dapat dijabarkan sebagai berikut: Menciptakan paserba dengan konsep tempat belanja keluarga. Memberikan pilihan dan kualitas ke semua orang. Menciptakan harga yang diinginkan konsumen dan penyediaan lokasi yang dekat dengan rumah. Membangun kerja sama yang baik dengan para pemasok yang berkualitas. Memberikan dukungan yang terbaik bagi para karyawan untuk berkembang dan mencapai potensi maksimal guna memberikan pelayanan yang memuaskan kepada pelanggan.
C. Struktur Organisasi Perusahaan
PRESIDENT DIRECTOR CORPORATE SECRETARY
OPERATION
COMMERCIAL & MARKETING
SALES
CONSUMER GOODS
RECEIVING
PROMOTION
LOSS PREVENTION
MERCHANDISE
SOCIAL RENSPOSIBILITY
FINANCE & RISK MANAGEMENT
ACCOUNTING
CREDIT
BUDGETING
MARKET RISK
LEGAL & CORPORATE AFFAIRS
INFORMATION TECHNOLOGY
HUMAN RESOURCE & SUPPORT SERVICE
TECHNICAL
PROCUREMENT
FUNCTION
TRAINING
HELP DESK
ASSET MANAGEMENT
SERVICE & AUDIT
CUSTOMER CARE
Tugas Besar Business Management
Halaman 5
D. Analisis Lingkungan Eksternal 1. Organisasi Bisnis Fokus Carrefour terhadap konsumen diterjemahkan dalam 3 pilar utama, yang diyakini akan dapat membuat Carrefour menjadi pilihan tempat belanja bagi para konsumen Indonesia. Ke-tiga pilar utama tersebut adalah sebagai berikut : • Harga yang bersaing • Pilihan yang lengkap • Pelayanan yang memuaskan Secara umum proses bisnis pada PT. Carrefour terbagi menjadi 3 bagian utama yaitu: • Hubungan dengan pemerintah berkaitan dengan aktifitas: - Pengajuan rencana kerjasama investasi - Permohonan izin pembangunan unit usaha - Penggunaan fasilitas telekomunikasi dan energy • Hubungan dengan pemasok berkaitan dengan aktifitas: - Pemberian tender kepada pemasok - Pembuatan perjanjian kerjasama dengan pemasok yang dipilih - Berbagi informasi dan teknologi (seperti penggunaan teknologi Electronic Data Interchange di tiap pemasok) - Pengiriman informasi stok barang dan pembayaran • Hubungan dengan konsumen - Penyebaran informasi produk - Penyediaan tempat belanja yang nyaman (tata letak produk, fasilitas kasir, fasilitas pembayaran non tunai, fasilitas parkir dll.) Komposisi saham Carrefour Indonesia berubah sejak April 2010 dengan komposisi saham tunggal terbesar dikuasai perusahaan Indonesia: - Trans Corp Indonesia (40%) - Carrefour SA (39%) - Onesia BV (11,5%) - Carrefour Netherland BV (9,5%) Dengan komposisi kepemilikan terbaru ini pihak Trans Corp akan membuka lebih luas produk yang dijual di Carrefour dengan produksi Indonesia unggulan. Slogan Carrefour: - 1998—2001: Belanja Leluasa, Penuh Gembira - 2001—2010: Ke Carrefour Aja, Ahh!!! - 2010—kini: Untuk Hidup yang Lebih Baik Di Indonesia, ada 3 tipe Carrefour di Indonesia - Carrefour ada 62 gerai - Carrefour Express, ada 3 gerai - Carrefour Market, ada 11 gerai
Tugas Besar Business Management
Halaman 6
2. Lingkungan Teknologi E-Business System merupakan kependekan dari electronic business system. Menurut O‘Brien (2010) E-Business merupakan penggunaan internet dan teknologi informasi dan jaringan lainnya untuk mendukung ecommerce, komunikasi, dan kolaborasi perusahaan, proses bisnis berbasis web, baik antar komponen dalam perusahaan yang berjejaring maupun antara perusahaan dengan rekan bisnis dan pelanggan. E-Business berbeda dengan istilah ¬e-commerce dengan karakteristik cakupannya yang lebih luas, bekerja di balik transaksi untuk mengoptimalkan penggunaan net yang dikombinasikan dengan teknologi dan bentuk komunikasi elektronik lainnya untuk memperlancar berbagai aktivitas bisnis. Sehingga e-commerce dalam hal ini tercakup di dalamnya. Penerapan E-Business di Carrefour indonesia mulai serius dilakukan pada bulan Juli tahun 2007 (SWA, 2009). Penerapan E-Business ini dilakukan untuk mengoptimalkan proses bisnis yang ada di Carrefour terutama dalam hal manajemen rantai pasokan dan manajemen relasi pelanggan. Rantai pasokan ini harus diatur untuk memudahkan kerja antara gerai dan pemasok. Sedangkan manajemen relasi pelanggan bertujuan untuk mengelola pelanggan Carrefour sehingga tetap setia berbelanja di Carrefour. 3. Lingkungan Sosial budaya Carrefour: Kami bukan musuh pasar tradisional Persaingan antar pasar tradisional dan pasar modern semakin meruncing dengan semakin menjamurnya aktivitas dan bisnis ritel dan pasar modern di berbagai daerah. Kehadiran ritel dan pasar modern kerap dituding sebagai kambing hitam tergusurnya peran pasar tradisional. Hal tersebut langsung dibantah oleh PT Carrefour Indonesia sebagai salah satu ritel modern skala besar yang sudah menjalankan aktivitas bisnisnya di Indonesia sejak 1996. Carrefour menilai, peritel modern bukanlah musuh pasar tradisional melainkan pelengkap dari pasar tradisional. Pihak Carrefour juga berupaya meredam persaingan antar pasar tradisional dan modern. "Pesaing kami bukan pasar tradisional tetapi sesama pasar modern," ujar Head of Public Affairs PT Carrefour Satria Hamid di Jakarta, Menurutnya, justru diperlukan sinergi yang baik antara pasar tradisional dan modern. Hal ini bisa dilakukan dari waktu operasional. Carrefour sebagai ritel modern memiliki kebijakan operasional pukul 10.00 WIB hingga 22.00 WIB. Dengan kebijakan tersebut, Carrefour melihat potensi pasar tradisional untuk berkembang. "Carrefour memberikan kesempatan pada pasar tradisional untuk buka lebih dahulu. Jadi pasar tradisional juga harus berkembang
Tugas Besar Business Management
Halaman 7
dan saling melengkapi dengan kebutuhan ritel modern," jelasnya. Pihaknya tidak bermaksud memonopoli usaha, melainkan hanya menyesuaikan perkembangan dan kebutuhan konsumsi masyarakat. "Kita tegaskan bisnis ritel adalah bisnis yang berkembang dengan pesat. Bisnis yang selalu memperhatikan pertumbuhan sosial ekonomi di masyarakat," paparnya. Dalam menjalankan segala bentuk usahanya baik itu penjualanretail hingga restoran, Carrefour mengklaim mengantongi izin usaha resmi sesuai aturan pemerintah. Setidaknya dalam satu gerai Carrefour, terdapat 44 izin usaha. Sebelumnya, Menteri Perdagangan Gita Wirjawan menegaskan akan mengeluarkan payung hukum pembatasan waralaba. Pihak Kementerian Perdagangan menegaskan, aturan tersebut bukan sebagai bentuk atau upaya pengekangan. Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Gunaryo menyatakan, aturan terssebut adalah amanat undang-undang. "Pembatasan ini bukan bentuk pengekangan. Berangkat dari amanat UU 20 Tahun 2008 mengenai UMKM di situ menekankan arti pentingnya keterlibatan pihak lain, usaha kecil dan menengah. Pelaku usaha besar wajib sifatnya untuk melakukan pemerataan dengan usaha kecil," ujar Gunaryo beberapa waktu lalu. Menurutnya, waralaba tidak boleh secara semena-mena dimiliki sendiri. Bisnis waralaba juga diperkenankan berkembang asalkan juga untuk mendorong pihak lain berkembang. Dalam hal ini usaha kecil dan menengah. Serbuan waralaba asing semakin menjamur. Asosiasi Franchise Indonesia menyebutkan, sekitar 400 waralaba asing atau franchise dengan 15.000 gerai akan segera beroperasi di Indonesia. Ketua Asosiasi Franchise Indonesia Anang Sukandar Edy Setiadi tahun 2011, 16 perusahaan franchise asal AS,selain dari Malaysia dan Vietnam sudah masuk Indonesia. ( Merdeka.com) 4. Lingkungan Global Sebagai bagian dari perusahaan global, PT. Carrefour Indonesia berusaha untuk memberikan standar pelayanan kelas dunia dalam industri ritel Indonesia. Carrefour Indonesia memperkenalkan konsep hipermarket dan menyediakan alternatif belanja baru di Indonesia bagi pelanggan Carrefour Indonesia. Carrefour menawarkan konsep ―One-Stop Shopping‖ yang menawarkan tempat pilihan dengan produk yang beragam, harga murah, dan juga memberikan pelayanan terbaik sehingga melebihi harapan pelanggan. 5. Lingkungan Hukum-Politik CARREFOUR HENGKANG: Chairul Tanjung Siap Akuisisi 100% Saham Carrefour Indonesia JAKARTA: Raksasa ritel asal Perancis Carrefour berancang-ancang untuk hengkang dari Indonesia. Di Indonesia, Carrefour dinaungi oleh PT Carrefour Indonesia dengan proporsi saham sebanyak 40% telah dibeli oleh pemilik CT Corp Chairul Tanjung melalui PT Trans Ritel.
Tugas Besar Business Management
Halaman 8
Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia Satria Hamid mengatakan bahwa Carrefour tetap berkomitmen dalam jangka panjang untuk berada di Indonesia. Dia juga memastikan Carrefour tidak ingin hengkang dari Indonesia. "Kami tetap berkomitmen jangka panjang di Indonesia dengan cara bermitra dengan mitra lokal melalui CT Corp milik Chairul Tanjung," kata Satria, kepada Bisnis, Senin 3 September 2012. Menurutnya, komitmen Carrefour di Indonesia yang telah hadir sejak 1998 tidak perlu diragukan lagi. Carrefour telah memberikan warna tersendiri terhadap pasar ritel di Indonesia. Dia juga menuturkan, Carrefour yang telah bermitra dengan Usaha Kecil Menengah (UMKM) lokal melalui Pojok Rakyat akan tetap mempertahankan itu. Distribusi logistik nasional, kata dia, juga dikontribusikan dengan keberadaan Carrefour di seluruh Indonesia. Hal itu dapat membantu perekonomian masyarakat untuk tetap dijaga dengan cara mempertahankan harga yang terjangkau segingga dapat menekan laju inflasi. Selain itu, dengan meningkatknya konsumsi dalam negeri serta pertumbuhan pendapatan masyarakat juga membuat Carrefour akan mempertahankan kerjasama dengan UMKM. Hal itu menjadikan peluang tersendiri bagi para pengusaha kecil agar dapat memanfaatkan peningkatan ekonomi domestik. "Itu menjadi landasan komitmen kami dalam jangka panjang di Indonesia. (Untuk kepemilikan) kami belum tahu karena bukan domain kami," ujarnya. Seperti diketahui Trans Corp melalui PT Trans Ritel telah membeli 40% saham PT Carrefour Indonesia senilai US$300 juta atau lebih dari Rp3 triliun dan posisi saham berikutnya dikuasai Carrefour SA 39%, Carrefour Netherland BV 9,5% dan Onesia BV 11,5%. Perjanjian jual beli saham dan usaha patungan Carrefour di Indonesia dilaksanakan di kantor pusat di Paris, Prancis, pa da 12 Maret 2010 ditandatangani langsung oleh Chairul dan Lars Olofsson, Chief Executive Officer Carrefour Group. Chairul Tanjung pernah mengatakan CT Corp ingin meningkatkan kepemilikan saham di PT Carrefour Indonesia hingga 100% dari saat ini sebesar 40%. Dia mengaku, setelah pembelian saham Carrefour di Malaysia dan Singapura ditunda, pihaknya akan fokus memperbesar kepemilikannya di Carrefour Indonesia.
Tugas Besar Business Management
Halaman 9
"Yang [Carrefour] di Malaysia dan Singapura kan ditunda,kami masih tunggu yang di Indonesia, kalau mau dilepas semua kami ingin beli.Sekarang kan kami hanya punya 40%.Pokoknya setiap jual akan kami beli. Kalau bisa sampai 100%," kata Chairul Tanjung kala itu. Dia juga mengatakan ingin terus mengembangkan bisnis ritel tersebut. Saat ini pihaknya sedang melakukan modernisasi outlet Carrefour yang ada. "Sekarang sedang modernisasi outlet Carrefour, kami ingin menjadi modern ritel yang kinclong," ungkapnya. Untuk tujuan jangka panjang, Chairul pernah mengatakan pihaknya akan menjadikan Carrefour dicintai oleh setiap orang. "Saya ingin memastikan sembako (sembilan bahan pokok) dijual dengan harga terbaik di Carrefour," kata Chairul Tanjung. (bisnis.com – September 2012) Chairul Tanjung dan Foke Luncurkan Konsep Baru Carrefour Jakarta - Pendapatan penduduk Jakarta yang semakin meningkat membuat masyarakat makin sadar akan kualitas berbelanja yang ditawarkan oleh sebuah pusat perbelanjaan. Hal tersebut ditangkap oleh PT Carrefour Indonesia yang menawarkan konsep belanja baru yang nyaman, modern dan berkualitas melalui peluncuran kembali gerai Carrefour Lebak Bulus Jakarta Selatan yang seluas 7.650 m2. "Inovasi ini kita lakukan melalui peluncuran konsep baru gerai Lebak Bulus yang makin cantik dan hadir untuk memberikan pengalaman berbelanja yang baru bagi pelanggan dan konsumen Carrefour," ungkap Head of External Communication and CSR Carrefour Indonesia, Hendrik Adrianto saat peluncuran konsep belanja di Carrefour Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Selasa (17/7/2012). Carrefour Lebak Bulus yang berkonsep baru ini, menawarkan produk yang lengkap dari kebutuhan sehari-hari, makanan cepat saji, fashion hingga barang elektronik dengan harga yang kompetitif. Hadir juga pada kesempatan yang sama, Gubernur DKi Jakarta Fauzi Bowo dan Presiden Komisaris Carrefour Indonesia Chairul Tanjung. Ditempat ini, Fauzi Bowo menjelaskan gerai Carrefour dengan konsep belanja yang baru ini, bisa menjadi bagian untuk mendukung pemenuhan kebutuhan dan gaya hidup masyarakat Jakarta. "Carrefour Indonesia punya komitmen terhadap konsumen Indonesia sehingga konsepnya dirubah supaya cocok untuk kebutuhan penduduk Jakarta khususnya Jakarta Selatan," imbuh Fauzi Bowo. (finance.detik.com – juli 2012)
Tugas Besar Business Management
Halaman 10
6. Tantangan dan peluang yang muncul
Prospek pasar ritel yang akan tumbuh terus di masa depan merupakan harapan yang baik untuk pertumbuhan Carrefour Indonesia ke depannya.Carrefour Indonesia dapat tumbuh dengan baik apabila menggunakan strategi yang tepat. Investasi awal di bidang IT merupakan kebijakan yang tepat. Carrefour dapat
meningkatkan efisiensi dan tingkat kepuasan pelanggan dengan lebih baik dengan berinvestasi lebih serius di bidang IT yaitu dengan menerapkan e-business secara lebih menyeluruh. Langkah ini sudah dimulai juga dengan adanya kartu belanja Carrefour yang dari sisi e-business merupakan perangkat untuk membangung relasi yang lebih baik dan lebih dekat dengan pelanggan. Konsep yang jelas telah ditunjukkan oleh O‘Brien (2010) sebagai gambaran bagaimana implementasi ebusinees dalam bentuk cross-functional enterprise system. O‘Brien (2010) memberikan ilustrasi cross-functional enterprise system dalam enterprise application architecture seperti terlihat pada Gambar
Tugas Besar Business Management
Halaman 11
E. Perencanaan Sumber Daya Perusahaan ( Enterprise Resourcing Planning) Penerapan IT dalam manajemen rantai pasokan di Carrefour Indonesia tergolong baru. Manajemen rantai pasokan sendiri secara mendasar menghubungkan antar proses bisnis sedemikian sehingga antara pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis terhubung dalam suatu jaringan. Dalam hal ini Carrefour Indonesia menggunakan perangkat lunak infolog. Sebelum menggunakan perangkat ini Carrefour dan pemasoknya sering mengalami kesulitan. Carrefour mengalami kendala dalam hal menjaga ketersedian stok untuk para pelanggannya sehingga sering mengalami lost of sales. Kondisi ini juga tentunya dialami pemasoknya karena bagaimanapun keseluruhannya merupakan satu mata rantai. Selain mengalami hal yang serupa, pemasok juga harus mengalami kesulitan dalam hal pendistribusian barang karena harus memasok sendiri ke seluruh gerai yang dimiliki Carrefour. Penggunaan perangkat lunak infolog sebagai sebuah cross functional inter-enterprise system telah mengubah tatanan proses supply chain management di Carrefour. Salah satu yang cukup signifikan terlihat adalah munculnya distribution center sebagai pusat penerimaan barang dari seluruh pemasok Carrefour. Pemasok tidak lagi harus mengantar barang yang akan dijual ke masing-masing gerai, namun cukup mengirimkannya ke distribution center baru kemudian akan dikirimkan ke masing-masing gerai Carrefour sesuai dengan jumlah unit yang dibutuhkan. Sistem yang digunakan bersifat just in time dan disebut cross dock. Skema seperti terlihat pada Gambar
Gambar 1. Skema sistem Cross Dock Carrefour Indonesia
a. Supply Chain Management
Supply Chain Management didefinisikan sebagai integrasi dari proses bisnis
Secara umum Supply Chain Management didefinisikan sebagai integrasi dari proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai pemasok yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang meningkatkan nilai tambah pada pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya (Stock dan Lambert, 2001). Supply Chain (rantai pasok) sendiri memiliki arti sebagai jaringan dari aliran jasa, material, dan informasi yang menghubungkan antara perusahaan dengan pelanggan, pemenuhan permintaan, dan pemasok. Agar aliran jasa, material, dan informasi ini mengalir dengan lancar dan sesuai tujuan yang diinginkan maka perlu dikelola maka lahirlah istilah supply chain management (manajemen rantai pasok) . Supply chain management menurut Krajewski, Ritzman, dan Malhotra (2007) adalah pengembangan sebuah strategi untuk mengorganisir, mengontrol, dan memotivasi sumber daya yang terlibat dalam aliran jasa dan
Tugas Besar Business Management
Halaman 12
material di dalam rantai pasok. Pengelolaan rantai pasok ini kemudian harus dijalankan secara tepat guna dan tepat sasaran sehingga membutuhkan strategi tepat. Proses pembuatan desain rantai pasok yang strategik ini kemudian disebut sebagai supply chain strategy. Supply chain strategy didefinisikan oleh Krajewski, Ritzman, dan Malhotra (2007) sebagai upaya pembuatan desain rantai pasok perusahaan untuk memenuhi prioritas kompetitif dari strategi operasi perusahaan Obrien (2010) mendefinisikan supply chain management sebagai sebuah cross-functional interenterprise system yang menggunakan teknologi informasi untuk membantu mendukung dan mengelola hubungan antara sejumlah proses bisnis kunci perusahaan dengan pemasok, pelanggan, dan rekanan bisnis. Perangkat lunak yang menangani beberapa proses bisnis dalam supply chain management Carrefour yaitu meliputi : a. Inbound Logistics b. Perencanaan dan pengadaan persediaan c. Operasi Gudang d. Outbound Logistics e. Pelaporan Keseluruhannya dimuat dalam 4 modul yang berbeda yang keluarannya berupa laporan yang diperlukan manajemen dan operator sebagai pertimbangan untuk pengambilan keputusan teknis dan strategis. 1. Inbound Logistics Inbound logistics merupakan aktivitas penerimaan dan penggudangan barang (Porter 1985). Kegiatan ini meliputi : a. Advanced Shipping Notification (ASN) Kegiatan ini juga dikenal dengan vendor confirmation, yaitu informasi yang diberikan oleh pemasok atau rekanan bisnis eksternal lainnya seputar barangnya yang dipesan termasuk di dalamnya kuantitas yang dipesan. Sebuah ASN dapat berupa konfirmasi pemasukan barang atau pengangkutan, pernyataan pemesanan, atau notifikasi pengiriman. Penggunaan ASN ditujukan untuk memperbaharui dokumen transaksi pembelian seperti purchase order, perjanjian penjadwalan, permintaan transfer persediaan (Altavilla, 2010). Carrefour menggunakan sistem ini untuk menjamin bahwa apa yang dikirim sesuai dengan apa yang dipesan. Hal ini akan menyebabkan kedua belah pihak baik pemasok maupun Carrefour apabila spesifikasi barang yang dikirim tidak sesuai dengan spesifikasi yang dipesan. Pihak Carrefour akan mengalami kerugian karena stok dapat kosong karena barang harus di retur dan pemasok harus menanggung biaya retur dan transportasi. b. Reservasi Lokasi Revervasi lokasi dalam gudang dilakukan berdasarkan ASN yang diterima gudang dan disesuaikan dengan kode penempatannya di dalam gudang. c. Various Receipts Proses inbound ini mengangani berbagai proses seperti blind, against ASN, import, local, Stock Transfer, Cross Dock & Back to Back. d.
Fungsi konversi dan penangkapan Barang yang diterima umumnya berupa dalam satuan pack, sementara satuan yang digunakan dalam rangka penyimpanan barang di distribution center Carrefour adalah SKU. Oleh karena itu ketika barang diterima dilakukan pengkonversian satua
Tugas Besar Business Management
Halaman 13
pack menjadi SKU. Sedangkan penangkapan yang dimaksud adalah proses pengambilan kode dari masin-masing SKU yang telah ditetapkan e.
Put Away Put away atau dalam istilah mudahnya menempatkan persediaan merupakan sebuah proses memindahkan persediaan dari pengangkut ke gudang penyimpanan. Istilah ini juga digunakan untuk pemindahan yang dilakukan di dalam gudang sehingga menjadi lebih efisien. Carrefour menggunakan jenis system directed putaway yang telah terintegrasi dalam perangkat lunak infolog. Keuntungan sistem ini menurut Muehlbauer (2011) adalah sebagai berikut : a. Sistem ini mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk meningkatkan pemanfaatan ruang dan meningkatkan kapasitas penyimpanan b. Sistem ini secara konsisten mengikuti aturan penyimpanan persediaan untuk membuat proses pengangkutan lebih efisien c. Pekerja gudang tidak harus hafal semua produk yang digudangkan untuk menempatkan produk sesuai dengan kotak penyimpanannya d. Sistem ini lebih cepat karena operator tidak perlu melihat kotak penyimpanan untuk barang yang sama. System directed putaway memang dirancang dalam kerangka untuk penggunaan satu lokasi penyimpanan terpusat (distribution center). Hal ini sesuai dengan apa yang diterapkan Carrefour dalam pengelolaan gudangnya. Setiap item barang memiliki tempat tertentu sesuai dengan tipe paketnya yang dikenali satuannya sebagai SKU (Stock Keeping Unit). Skema penyimpanannya menggunakan skema pengkodean ABC yang didasarkan pada kecepatan barang. Sederhananya SKU dengan kode A adalah SKU yang dipindahkan lebih sering daripada kode B begitu seterusnya untuk kode C, D, dan seterusnya. Jadi dalam hal ini pengkodean tidak didasarkan pada jenis produknya, berat, dimensi, biaya, pelanggan, maupun pemasoknya. 2. Perencanaan dan pengadaan persediaan a. Definisi tingkat persediaan Carrefour menetapkan tingkat persediaan yang diperlukan untuk menjalankan operasional hariannya. Namun memang karena Carrefour sendiri menggunakan sistem cross dock yang bersifat just in time sehingga persedian yang ada menjadi sangat minim karena fungsi utama gudang Carrefour adalah untuk meredisribusi produk (SWA. 2009). Definisi tingkat persediaan ini terbagi dalam tiga tingkatan yaitu : 1. Tingkat persediaan minimum, menurut Qfinance.com (Anonim, 2011a) adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di bawah ukuran tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontrol. Perhitungan umumnya adalah : Reorder Level - (Average rate of Usage x Average lead time) 2. Tingkat persediaan maksimum, menurut Qfinance.com (Anonim 2011b) adalah ukuran persediaan dimana persediaan tidak boleh di atas ukuran tersebut. Ukuran ini ditetapkan untuk tujuan kontol dan ukuran aktual yang ditahan digudang harus tidak boleh berlebihan. Perhitungan umumnya adalah : Reorder level + economic order quantity-minimum rate of usage x minimum lead time 3. Tingkat Reorder, menurut Qfinance.com (Anonim 2011c) adalah ukuran batas yang telah ditetapkan sebagai pemicu dilakukannya pemesanan baru untuk mencukupi persediaan yang ada.
Tugas Besar Business Management
Halaman 14
b.
Purchase order on vendor/Stock Transfer order ke gudang lain Distribution center yang dimiliki Carrefour terdapat di dua tempat yaitu di Pondok Ungu dan Lebak Bulus. Sehingga dimungkinkan terjadinya stock transfer antara kedua DC tersebut. Sistem yang digunakan mengontrol proses aliran order para pemasok adalah sistem Central Order Pool (COP). Sistem ini melakukan proses order otomatis dan terpusat berdasarkan posisi stok di gerai dan parameter-parameter lain. Untuk melakukan pemesanan barang, Carrefour Indonesia menggunakan sistem Electronic Data Interchange. Jadi secara otomatis jika pemesanan telah dilakukan, pemasok akan menerima purchase order melalui web. Bahkan sebagian pemasok telah mengintegrasikan sistem ini dengan sistem ERP mereka (SWA, 2009).
3. Operasi Gudang a. Mendefinisi tipe gudang Gudang yang digunakan Carrefour merupka jenis gudang perusahaan yang dimiliki sendiri oleh Carrefour Infonesia. Terdapat dua gudang (distribution center) yaitu DC Pondok Ungu dan DC Lebak Bulus keduanya terhubung dengan 62 gerai hipermarket. b.
Manajemen ruang berdasarkan kapasitas dan volume Ukuran gudang memiliki keterbatasan oleh karena itu dibutuhkan pengaturan agar setiap bagiannya dapat termanfaatkan dengan baik. c.
Cycle count dan stock adjustment Cycle count menurut Murray (2011) merupakan suatu solusi perhitungan persediaan yang memungkinkan perusahaan untuk menghitung sejumlah area dalam gudang tanpa harus menghitung keseluruhan persediaan yang ada. Terdapat 3 tipe cycle count yang umum digunakan yaitu : a. Control Group b. Random sampel c. ABC Analysis Carrefour Indonesia dalam hal kemungkinan besar menggunakan ABC Analysis karena pengkodean SKU juga menggunakan sistem ABC. d. Order Lot/ Batch Control Kontrol yang dilakukan berdasarkan SKU yang telah ditetapkan e.
Retur Penjualan Carrefour tidak menanggung retur penjualan, biaya akibat retur penjualan ini dibebankan kepada pemasok sehingga dalam hal ini Carrefour sangat diuntungkan. Ditambah lagi adanya berbagai aturan mengikat lainnya. 4. Outbond Logistics
Tugas Besar Business Management
Halaman 15
Gambar 2. Outbound Logistics Outbond logistics menurut businessdictionary.com (Anonim, 2011d) merupakan upaya pergerakan material yang terdiri atas proses penyimpanan, pengangkutan, dan pendistribusian barang ke pelanggan. Pelanggan bagi sistem outbound logistics Carrefour yang dimaksud adalah gerai-gerai Carrefour yang tersebar di seluruh Indonesia. Aktivitas outbound logistics meliputi : a. Penangkapan pesanan pembeli, distribusi, dan penjualan b. Pembuatan daftar angkut berdasarkan aturan angkut dan konfirmasi angkut c. Konfirmasi pemuatan dan pengiriman d. Pembuatan invoice dan packs 5. Pelaporan Laporan yang dibuat untuk keperluan manajemen dan teknis terdiri atas laporan sebagai berikut : a. Resep dan pengiriman b. Buku besar dan laporan persediaan c. Daftar angkut dan daftar kemas d. Invoice e. Laporan saran lokasi penyimpanan f. Laporan saran persediaan SKU g. Laporan cycle count h. Laporan Fullfillment i. Lokasi kosong j. Kartu stok F. Social Rensposibility Sejalan dengan program Pemerintah tentang Corporate Social Responsibility (CSR), Carrefour Indonesia terus mengembangkan program yang komprehensif, terpadu dan berkelanjutan, yaitu "Pojok Rakyat" yang sepenuhnya didukung oleh Departemen Perdagangan, Departemen Koperasi dan UMKM dan Departemen Perikanan dan Kelautan Republik Indonesia. Carrefour Indonesia mengalokas ikan "Pojok Rakyat" di sebuah lokasi khusus di 14 gerai yang tersebar di 7
Tugas Besar Business Management
Halaman 16
kota (Jakarta, Palembang, Surabaya, Makassar, Bandung, Medan and Yogyakarta. Carrefour juga ikut menyediakan akses pasar dan kegiatan promosi untuk memastikan bahwa produk tersebut berhasil. Carrefour Indonesia tumbuh dan berkembang bersama-sama dengan pelanggan, lingkungan, masyarakat, karyawan (asosiasi), mitra bisnis, sektor pertanian dan industri terkait. Carrefour Indonesia juga telah berkontribusi untuk menciptakan kesempatan kerja langsung dan tidak langsung untuk lebih dari 28.000 orang dan menekankan penggunaan produk lokal yang pada gilirannya akan menciptakan lebih banyak peluang lapangan kerja di masing masing wilayah sehingga akan mengurangi urbanisasi ke kota. Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian dengan membeli 95% produk dari pasar domestik, meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang dan memperluas akses pasar di gerai Carrefour Indonesia, meningkatkan perkembangan kualitas produk lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern dan lebih aman, misalnya pengembangan secara aktif penggunaan pupuk alami, dan menerapkan sistem kontrol
pengelolaan air. Tahun ini, 13 tahun kehadiran di Indonesia, Carrefour terus mengembangkan cara untuk berkontribusi secara konsisten dan berkesinambungan terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. Carrefour Indonesia telah memberi kontribusi terhadap peningkatan pendapatan pajak nasional, mengatasi inflasi dengan menawarkan dan pelebaran akses masyarakat terhadap produk yang lebih terjangkau, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat konsumsi domestik dan daya beli pelanggan. Carrefour Indonesia berharap semua usaha dan kontribusi selama tahun-tahun 13 di Indonesia akan membawa Carrefour Indonesia untuk menjadi Perusahaan Retail Pilihan Keluarga Indonesia pada tahun 2012.
Tugas Besar Business Management
Halaman 17
2
PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 1. Identifikasi unsur-unsur utama dari lingkungan bisnis 2. Memaparkan pemas0k utama dari perangkat perencanaan sumber daya perusahaan (ERP)
lunak
3. Menganalisis Tanggung Jawab social perusahaan
Tugas Besar Business Management
Halaman 18
A. SEJARAH PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (dahulu PT. Indofood Sukses Makmur Tbk, PT Gizindo Primanusantara, PT Indosentra Pelangi, PT Indobiskuit Mandiri Makmur, dan PT Ciptakemas Abadi) merupakan produsen berbagai jenis makanan dan minuman yang bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh Sudono Salim dengan nama Panganjaya Intikusuma yang pada tahun 1994 menjadi Indofood. Perusahaan ini mengekspor bahan makanannya hingga Australia, Asia, dan Eropa. Dalam beberapa dekade ini PT Indofood Sukses Makmur Tbk (Indofood) telah bertransformasi menjadi sebuah perusahaan Total Food Solutions dengan kegiatan operasional yang mencakup seluruh tahapan proses produksi makanan, mulai dari produksi dan pengolahan bahan baku hingga menjadi produk akhir yang tersedia di rak para pedagang eceran. Kini, Indofood dikenal sebagai perusahaan yang mapan dan terkemuka di setiap kategori bisnisnya. Dalam menjalankan kegiatan operasionalnya, Indofood memperoleh manfaat dari ketangguhan model bisnisnya yang terdiri dari empat Kelompok Usaha Strategis (―Grup‖) yang saling melengkapi sebagai berikut: Produk Konsumen Bermerek (―CBP‖). Kegiatan usahanya dilaksanakan oleh PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (―ICBP‖), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Indonesia (―BEI‖) sejak tanggal 7 Oktober 2010. ICBP merupakan salah satu produsen makanan dalam kemasan terkemuka di Indonesia yang memiliki berbagai jenis produk makanan dalam kemasan. Berbagai merek produk ICBP merupakan merek –merek yang terkemuka dan dikenal di Indonesia untuk makanan dalam kemasan. Bogasari, memiliki kegiatan usaha utama memproduksi tepung terigu dan pasta. Kegiatan usaha Grup ini didukung oleh unit perkapalan dan kemasan. Agribisnis. Kegiatan operasional di bidang agribisnis dijalankan oleh PT Salim Ivomas Pratama Tbk (―SIMP‖) dan PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (―Lonsum‖), yang sahamnya tercatat di BEI, serta merupakan anak perusahaan Indofood Agri Resources Ltd. (―IndoAgri‖), yang sahamnya tercatat di Bursa Efek Singapura. Kegiatan usaha utama Grup ini meliputi penelitian dan pengembangan, pembibitan, pemuliaan dan pengolahan kelapa sawit hingga produksi dan pemasaran minyak goreng, margarin dan shortening bermerek. Di samping itu, kegiatan usaha Grup ini juga mencakup pemuliaan dan pengolahan karet dan tebu serta tanaman lainnya. Distribusi, memiliki jaringan distribusi yang paling luas di Indonesia. Grup ini mendistribusikan hampir seluruh produk konsumen Indofood dan anak – anak perusahaannya, serta berbagai produk pihak ketiga
B. VISI DAN MISI PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. 1. Visi Perusahaan Perusahaan Total Food Solutions 2. Misi perusahaan Memberikan solusi atas kebutuhan pangan secara berkelanjutan Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan Meningkatkan stakeholders' values secara berkesinambungan C. STRUKTUR ORGANISASI PERUSAHAAN Struktur Organisasi perusahaan merupakan gambaran dari tanggung jawab perusahaan, tugas dan kewajiban serta kekuasaan yang ada pada perusahaan dalam rangka
Tugas Besar Business Management
Halaman 19
memberi isi dan arah terhadap perusahaan, untuk memudahkan personil dalam melaksanakan aktivitasnya mencapai tujuan akhir yang telah ditentukan. Bentuk struktur organisasi yang digunakan di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. adalah struktur organisasi garis dan staf. Dalam organisasi ini terdapat dua kelompok orang-orang yang berpengaruh dalam menjalani organisasi, yaitu: (1) orang yang melaksanakan tugas pokok 11 organisasi dalam rangka pencapaian tujuan, yang digambarkan dengan garis, dimana bawahan hanya mengenal satu atasan sebagai sumber kewenangan yang memberikan komando dan hubungan antara atasan dan bawahan bersifat langsung melalui garis wewenang; dan (2) orang yang melaksanakan tugasnya berdasarkan keahlian yang dimiliknya, orang ini berfungsi untuk memberikan saran-saran kepada unit operasional, karyawan ini di sebut staf. Kedudukan tertinggi di PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. seorang Manajer Umum (General Manager) dan dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh Sekertaris Manajer, Manajer Umum ini membawahi: (1) Manajer Pabrik (Factory Manager); (2) BPDQC (Branch Process Development and Quality Control); (3) Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager); (4) Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager); (5) Manajer Personalia (Branch Personnel Manager); dan (6) Purchasing Officer. Manajer Pabrik (Factory Manager) membawahi: (1) Supervisor Produksi (Production Supervisor); (2) Manajer Teknik (Technical Manager); (3) Manajer Gudang (Warehouse Manager); dan (4) Supervisor PPIC (Production Planning and Inventory Control). Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager) membawahi: (1) Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process 12 Supervisor); dan (2) Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/ Produk Jadi (Quality Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor). Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager) membawahi: (1) Supervisor Keuangan (Finance Supervisor); (2) Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cots Control Supervisor); dan (3) Supervisor Akunting (Accounting Supervisor). Manajer Personalia (Branch Personnel Manager) membawahi: (1) Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor); (2) Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor); (3) Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor); (4) Supervisor Keamanan (Security Supervisor); dan (5) Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor). Manajer Pemasaran (Area Sales Promotion Manager) terbagi kedalam 2 wilayah yang membawahi ASPS (Area Sales Promotion Supervisor). Struktur organisasi PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. dapat dilihat pada gambar dibawah ini :
Tugas Besar Business Management
Halaman 20
Sumber : PT Indofood CBT Sukses Makmur Tbk. (2011) Pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dalam struktur organisasi sesuai dengan fungsinya yaitu sebagai berikut: 1. Manajer Umum (General Manager) Manejer utama mempunyai wewenang tertinggi perusahaan yang bertanggung jawab atas berlangsungnya segala kegiatan perusahaan meliputi memimpin mengatur, membimbing dan mengarahkan organisasi perusahaan, dimana kegiatan tersebut untuk mencapai prestasi yang tinggi dalam menghasilkan produk-produk berkualitas dengan jaminan sistem mutu yang selalu terjaga dan dilaksanakan secara konsisten. 2. Purchasing Office Purchasing memiliki tugas dan wewenang dalam menetapkan dan memelihara prosedur pembelian untuk mengendalikan aktifitas pembelian, mengesahkan dokumen pembelian sebelum dokumen dikirim ke pemasok dan memilih serta mengevaluasi pemasok yang telah ditetapkan. 3. Manajer Pabrik (Factory Manager) Manajer pabrik bertugas dan bertanggung jawab dalam mengatur dan mengawasi kegiatan yang berhubungan dengan produksi dan mengambil tindakan untuk kelancaran jalannya proses produksi. Selain itu manajer pabrik memiliki tugas dan tanggung jawab: (1) Merencanakan, mengkoordinasi, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan manufacturing yang meliputi PPIC, produksi, teknik purchasing dan gudang untuk memperlancar proses pencapaian sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. (2) meningkatkan usaha dalam bidang peningkatan mutu produk, produktifitas kerja dan pengendalian biaya operasional secara kontinu. (3) Mengatur dan mengendalikan proses manufacturing sesuai dengan standar yang ditentukan. a. Supervisor Produksi (Production Supervisor) Supervisor produksi bertugas menyempurnakan organisasi, prosedur dan sistem kerja guna pencapaian kondisi kerja yang mantap, sehat dan aman dalam semua aspek. Menyediakan kebutuhan sarana dan fasilitas kerja sesuai dengan persyaratan. b. Manajer Teknik (Manager Technical) Manajer teknik bertugas merencanakan, mengkoordinasi dan mengendalikan kegiatan teknik sehingga dapat menjamin kelancaran operasional mesin produksi dan sarana penunjang. Membuat perencanaan kerja yang diselaraskan dengan tujuan manajemen khususnya dalam kegiatan yang menyangkut teknik. Menjaga pelakanaan perawatan dan perbaikan mesin. c. Manajer Gudang (Warehouse Manager) Manajer gudang bertugas merencanakan dan mengendalikan kegiatan pergudangan sehingga tercapai tujuan utamanya, diantaranya: keamanan, keakurasian jumlah dan kebutuhan barang yang dikelola, dengan melaksanakan sistem dan prosedur yang telah ditetapkan manajemen. Menerapkan prosedur kerja, termasuk syarat-syarat, keselamatan dan kesehatan kerja (K3) untuk menjaga dan memelihara semua aset perusahaan berupa aset tetap atau aset tidak tetap. Menjaga kelancaran dan pelaksanaan semua kegiatan arus transaksi barang melalui penentuan tata letak gudang serta penunjang tenaga pelaksana, agar tercapai pemanfaatan fasilitas dan optimalisasi tenaga kerja. d. Supervisor PPIC Supervisor ini bertugas merencanakan jadwal produksi dan mengendalikan pengadaan bahan baku (Raw Material)/RM dan barang jadi (Finish Good)/FG. Merencanakan kedatangan RM untuk menunjang
Tugas Besar Business Management
Halaman 21
kelancaran proses produksi sesuai jadwal yang telah dibuat. Membuat jadwal produksi berdasarkan Confirmed Weekly Order (CWO) yang diterima. Memantau tingkat persediaan dari gudang RM maupun FG sehingga standard an persediaan penyangga tetap terjaga. 4. Manajer Pengembangan dan Pengawasan Mutu Produk (Branch Process Development and Quality Control Manager) Manajer PDQC bertugas dan bertanggung jawab dalam memeriksa bahan baku, bahan tambahan, produk jadi, dan bahan pengemas. Mengawasi analisa kualitas produksi, bertanggung jawab atas kelengkapan laboratorium untuk analisa dan pengembangan produk. Selain itu BPDQC bertugas dan bertanggung jawab: (1) Mengendalikan semua kegiatan departemen PDQC dalam aspek proses pengendalian mutu untuk menjamin kelangsungan aktifitas perusahaan. (2) Bertanggung jawab terhadap pelaksanaan GLP dan Kalibrasi di laboratorium serta GNP dan HACCP diproses produksi. (3) Mengendalikan semua kegiatan pengendalian mutu pada proses awal pengawasan mutu dan hasil pengawasan serta pengembangan produk. (4) Mengatur dan merencanakan kerja, kebutuhan kerja tenaga kerja, alat bantu dan fasilitas kerja selama masih dalam batas-batas standar baku yang diselaraskan dengan rencana manajemen. (5) Menilai/mengevaluasi kerja staff departemen PDQC. a) Supervisor Pengawasan Mutu Proses (Quality Control Process Supervisor) Supervisor pengawasan mutu proses bertugas membantu BPDQC dalam hal sistem pengendalian mutu proses produksi. Memantau & mengendalikan kualitas proses produksi dan produk jadi, sesuai standar mutu yang ditetapkan. Memantau pekerjaan QC Process Section Spv & bagian administrasi. Melakukan perbaikan mutu dan cost reduction serta penangan terhadap complaint produk. Menyediakan bahan kimia dan cost peralatan untuk kebutuhan analisis. b) Supervisor Pengawasan Mutu Bahan Baku/Produk Jadi (Quality Control Raw Material/ Finished Gd Supervisor) Supervisor pengawasan mutu bahan baku/produk jadi bertugas membantu BPDQC dalam dalam hal pengendalian mutu RM & FG serta pengembangan proses produksi. Melakukan pengawasan secara langsung terhadap proses Incoming Quality Control (IQC), Outgoing Quality Control (OQC) yang meliputi koordinasi tugas QC Field RM & FG serta pelaksanaan penerbitan hasil analisa IQC dan OQC sehingga aktivitas kerja bisa berjalan lancar. Melakukan koordinasi tugas IQ RM & FG, OQC RM & FG serta mengembangkan proses. Menjaga kelancaran tugas penerimaan RM/FG dan OQC RM/FG. Mengawasi pelaksaan GMP HACCP dan SOP pada pergudangan. Mewakili BPDQC jika tidak ada. Memantau, mengevaluasi standar mutu yang telah ditetapkan. 5. Manajer Keuangan (Finance and Accounting Manager) Manajer keuangan bertugas dan bertanggung jawab merencanakan, menyiapkan budget dan planning (AOP) untuk menetukan tujuan yang harus dicapai. Memonitor kegiatan operasional dalam hal aspek financial supaya sejalan dengan AOP. Menandatangai bank instrument (Cheque, transfer bank) sesuai dengan batasan yang ditetapkan perusahaan. Verifikasi setiap pengeluaran biaya ataupun pembelian aset dan penggunaan dana lainnya sesuai dengan batasan yang ditetapkan oleh perusaaan. Menetapkan pelaksanaan sistem dan prosedur yang berkaitan dengan keuangan. A. Supervisor Keuangan (Finance Supervisor) Supervisor keuangan bertugas membantu FAM dalam menjalankan fungsi treasury & Controllership. B. Supervisor Pengontrol Pembiayaan (Cost Control Supervisor) Supervisor pengontrol pembiayaan bertugas memonitor project cost. Biasanya cost control tidak menyusun budget karena budget sudah ditentukan di awal sebelum project
Tugas Besar Business Management
Halaman 22
dimulai. Budget sudah disiapkan oleh perusahaan, dan tugas cost controler adalah memonitor penggunaannya. C. Supervisor Akunting (Accounting Supervisor) Supervisor akunting bertugas melaksanakan tugas verifikasi dan kontrol untuk setiap pengeluaran. Mengkoordinir setiap kegiatan pencatatan transaksi paerusahaan secara up to date. Melaksanakan pembayaran pajak dan laporan pajak sesuai ketentuan pemerintah. 6. Manajer Pemasaran (Area Sales and Promotion Manager) Manajer pemasaran memiliki tugas dan tanggung jawab dalam mengkoordinir distribusi produk ke daerah pemasaran, melakukan tugas penjualan dan permintaan produk, menyiapkan rencana penjualan dan permintaan produk, merencanakan dan membuat rancangan promosi, serta membuat rencana penjualan dan permintaan produk. ASPS (Area Sales Promotion Supervisor) ASPS memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut: A. Time Territorial Management (TTM) yaitu ASPS dapat mengelola area yang meliputi tanggung jawabnya sesuai wilayah, mengetahui berapa besar pasar yang ada dan menganalisa pasar potensial, mengetahui data mengenai jumlah populasi penduduk, pendapatan perkapita seperti berapa kecamatan di area tersebut, dll. serta mengelola sales person yang mencakup area tersebut. B. Merchandising yaitu ASPS bertanggung jawab untuk brand building seperti menganalisa daerah-daerah tertentu apakah harus dipasang atau mengganti billboard, papan vinyl, spanduk, dll. yang bergambar produk Indofood. ASPS juga melakukan pemeriksaan produk-produk yang ada di toko-toko dan menarik produk yang kadaluarsa. C. Promotion, yaitu kegiatan yang meliputi Trade Promo (melakukan promosi ke toko-toko dengan memberikan potongan harga), Consumer Promo (melakukan demo icip-icip, jualan produk perpaket, heboh desa), dan Sponsorship (menjadi sponsor dalam acara atau event-event tertentu). D. Goodwill yaitu ASPS harus menjalin hubungan baik dengan distributor, toko-toko dan juga rekan bisnis. 7. Manajer Peronalia (Branch Personnel Manager) Manajer personalia memiliki fungsi merencanakan, mengkordinir, mengarahkan dan mengendalikan kegiatan kepersonaliaan yang meliputi hubungan industrial, administrasi kepegawaian, keamanan, kehumasan, dan pelayanan umum untuk mendukung proses pencapain tujuan perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang. Selain itu manajer personalia memiliki tugas dan tanggung jawab menciptakan hubungan industrial yang harmonis untuk mencapai ketenangan industrial (ketenangan kerja dan ketenangan usaha) dilingkungan perusahaan. Menyelenggarakan syarat-syarat dan kondisi kerja dalam rangka mewujudkan hak dan kewajiban karyawan dan administrasi kepegawaian secara tepat sebagai syarat untuk meningktkan produktifitas kerja yang optimal. Memberikan dukungan dan pelayanan kepada seluruh pihak agar dapat mencapai standar kerja secara optimal. Membuat analisa pengembangan organisasi secara berkala dan secara aktif ikut mendukung kegiatan-kegiatan pengembangan mutu/Total Quality Management (TQM). Turut serta melaksanakan program HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point). A. Supervisor Hubungan Industri (Industrial Relations Supervisor) Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinir dan melaksanakan kegiatan hubungan industrial untuk mencapai tingkat ketenangan industrial yang optimal. B. Supervisor Administrasi dan Gaji (Administration and Wages Supervisor) Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi, dan melaksanakan kegiatan administrasi kepegawaian dan pengupahan/jaminan sosial sesuai dengan ketentuan yang berlaku. C. Supervisor Jasa dan Layanan Umum (General Affair and Service Supervisor) Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, pengkoordinasian dan pelaksanaan kegiatan pelayanan umum, pelayanan khusus dan perijinan perusahaan sesuai ketentuan.
Tugas Besar Business Management
Halaman 23
D. Supervisor Keamanan (Security Supervisor) Supervisor ini bertugas membantu atasan dalam perencanaan, mengkoordinasi dan melaksanakan kegiatan pengamanan, penertiban pabrik, lingkungan agar mencapai tingkat ketenangan yang optimal. E. Supervisor Hubungan Publik (Pubic Relations Supervisor) Supervisor ini bertugas dalam menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara perusahaan dengan publiknya. Hubungan baik dengan public ini ditujukan dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan mendorong public untuk berpartisipasi dalam menciptakan iklim pendapat atau opini yang menguntungkan perusahaan. PRODUK UTAMA Indomie, Pop Mie, Sarimi, Supermi, Mie Telur Cap 3 Ayam, Pop Bihun, Cheetos, Chiki, Jet-Z, Lays Potato Chips, Chitato Potato Chips, Qtela Cassava Chips, Indomilk, Cap Enaak, Tiga Sapi, Indoeskrim, Kremer, Crima, Nice Yogurt, Orchid Butter, Kecap Indofood, Promina, SUN, Piring Lombok, Bumbu Kaldu Indofood, Bumbu Instan Indofood, Bumbu Racik Indofood, Bimoli, Simas Palmia, Happy Salad Oil, Bogasari, La Fonte, Trenz, BimBim, Canasta, Maggi, Quaker Oats, Fruitamin,Tekita. ANAK PERUSAHAAN • PT Indofood Fritolay Makmur (berpatungan dengan PepsiCo) • PT Nestlé Indofood Citarasa Indonesia (berpatungan dengan Nestlé) • PT Indolakto • PT PepsiCola Indobeverages (berpatungan dengan PepsiCo) • PT Sari Incofood Corporation (berpatungan dengan Incofood Corporation) • PT Quaker Indonesia (berpatungan dengan Quaker Oats Company) • PT Surya Rengo Container • PT Indomarco Adi Prima (Distribution)
D. LINGKUNGAN EKSTERNAL A.
Lingkungan perekonomian
Tugas Besar Business Management
Halaman 24
B. Lingkungan Teknologi 1. Strategi Pemasaran Dominasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk begitu kuat walaupun sudah terjadi pergeseran. Tahun 2002 Indomie menguasai sekitar 90% pasar mie instan, tahun lalu menurun menjadi 75%. Sisanya yang 25% dikeroyok merk mie instan lainnya. Kemunduran itu patut diwaspadai. Apalagi baru-baru ini muncul produk-produk baru, seperti mie sedap milik PT Sayap Mas Utama yang merupakan grup dari kelompok Wings yang diluncurkan pada Mei 2003 dan baru didistribusikan di Pulau Jawa dan Bali, namun namanya sudah mulai diperbincangkan di kalangan pembeli di warung-warung, bahkan pasar swalayan. Ketatnya persaingan produk mi instan disadari benar oleh manajemen PT Indofood. Sumber yang tidak mau disebut namanya mengakui bahwa saat ini penguasaan Indofood terhadap pasar mi instan menurun dari 90% menjadi 75%. Meski terjadi penurunan penguasaan pasar, namun divisi mie instan tetap dapat meraih kenaikan penjualan sebesar 6,6% menjadi Rp4,5 triliun dibanding Rp4,2 triliun pada periode yang sama 2002. Kenaikan itu antara lain dipengaruhi lebih tingginya harga jual rata-rata. Selain itu, hingga saat ini divisi mi instan tetap dapat mempertahankan volume penjualannya sebesar 7,3 miliar bungkus. Tentang strategi menghadapi persaingan, Indofood akan menerapkan strategi Mastering The Present, Pre-empting the Future. Strategi ini antara lain fokus kepada organic growth, memanfaatkan competitive advantage melalui scale, scope, span, dan speed. Selain itu akan menjalankan program cost efficiency and cost cutting. Di samping itu tetap melanjutkan segmentasi para konsumennya dengan memperkenalkan produk-produk dengan higher price and higher margin. 2. Teori-teori dari Strategi Pemasaran a. Promosi Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya. b. Tujuan Promosi: 1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial 2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit 3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan 4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi persaingan pasar 5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing 6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan 3. Tujuan transaksional sistem pemasaran dalam strategi pemasaran: Tingkat konsumsi masyarakat yang maksimum Tingkat kepuasan konsumen yang maksimum Tingkat pilihan konsumen yang maksimum Kualitas hidup konsumen yang maksimum 4. Aspek pemasaran yang meliputi kegiatan : Perencanaaan barang Penetapan harga Program promosi Saluran distribusi 6. Saluran distribusi Pendistribusian adalah kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar serta mempermudah penyampaian produk dan jasa dari produsen kepada konsumen sehimgga pengguna sesuai dengan yang di perlukan.
Tugas Besar Business Management
Halaman 25
7.
Proses pendistribusian yang merupakan strategi pemasaran : Menciptakan nilai tambah produk melalui fungsi pemasaran Memperlancar arus saluran pemasaran secara fisik dan non fisik
C.
Lingkungan sosial-budaya
Demografi Pemasaran Indomie dari perusahaan PT. Indofood Sukses Makmur ini menargetkan kepada konsumen dengan rentang usia diatas 3 tahun. Karena akan kurang pantas jika dikonsumsi oleh batita (bayi dibawah tiga tahun) mereka masih membutuhkan asupan gizi yang lebih baik, makanan-makanan bermanfaat bagi pertumbuhan mereka. Tetapi apabila untuk dikonsumsi sekali-kali tidak apa-apa. Dari sisi jenis kelamin, dapat dikonsumsi oleh pria maupun wanita. Dari sisi penghasilan, harga mie instant Indomie sendiri masih cukup terjangkau dibandingkan dengan rata-rata penghasilan warga mereka per tahun. Nilai dan Kebiasaan Nilai – Nilai budaya yang diterapkan baik pada Indofood maupun Indomie terkandung dalam Credo : Dari semboyan yang menunujukan nilai perusahaan ini, Indofood ingin menunjukan bahwa mereka adalah perusahaan yang ingin selalu memenuhi dan memuaskan kebutuhan konsumen yang merupakan faktor yang menentukan kesuksesan perusahaan, melalui staff yang handal yang merupakan asset terbesar yang dimiliki oleh Indofood, dan dengan didukung melalui inovasi-inovasi yang terus dilakukan, untuk mencapai hasil yang excellence dengan mengandalkan kinerja tim. •
•
D.
Organisasi Bisnis
Struktur organisasi perusahaan PT. Indofood diatas masuk kedalam jenis departementalisasi FUNGSIONAL. Struktur yang terdapat pada setiap organisasi pada dasarnya merupakan kerangka pembagian tugas, wewenang dan tanggung jawab dari pegawai yang melaksanakan pekerjaan. Setiap unsur-unsur harus dirancang dan ditaati sebaik-baiknya, sebagai pertimbangan tujuan yang akan dicapai oleh perusahaan. Kejelasan dari struktur ini didapat
Tugas Besar Business Management
Halaman 26
dalam satu organisasi dan dapat diketahui hubungan kerjanya secara fungsional antara satu bagian dengan bagian lainnya. Susunan organisasi yang ada pada PT Indofood Sukses Makmur Tbk. dapat dilihat pada gambar 5 dalam organisasi perlu adanya struktur organisasi, tanggung jawab dari seluruh aktivitas organisasi perusahaan. Struktur organisasi PT Indofood Sukses Makmur Tbk. merupakan suatu garis lurus dari atas ke bawah atau sebaliknya. Dalam pengelolaan kegiatan perusahaan dilaksanakan oleh dewan direksi. Dewan direksi dipimpin oleh seorang direktur utama dengan dibantu tiga orang wakil direktur, serta enam direktur. Fungsi dari direktur utama adalah sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Struktur organisasi yang ada telah berjalan dengan baik, dilengkapi dengan uraian tugas yang jelas, didalamnya telah tercermin adanya pendelegasian wewenang serta tanggung jawab yang jelas pula, serta tergambar adanya pemisahan fungsi yang memungkinkan bekerjanya sistem pengendalian intern dan pengawasan. 1. RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham) RUPS berada paling atas pada struktur organisasi perusahaan, biasanya diadakan setiap satu tahun sekali. Didalam rapat tersebut dewan direksi berkewajiban memberikan laporan perihal jalannya perusahaan mulai dari tata usaha keuangan dari tahun buku yang lalu yang harus ditentukan dan disetujui. 2. Dewan Komisaris Tugas utama dewan direksi adalah mengawasi direksi dalam menjalankan kegiatan dan mengelola perusahaan. Sesuai dengan peraturan yang berlaku, dewan direksi memiliki sepuluh anggota dewan direksi yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris yang terdiri dari satu orang sebagai komisaris utama, enam anggota komisaris dan tiga anggota komisaris independent yang tidak terafiliasi dengan direksi dan dewan komisaris atau pemegang saham pengendali. 3. Dewan Direksi Dewan direksi terdiri dari satu orang direktur utama, tiga orang wakil direktur utama dan enam orang direktur. Tugas utama dari direksi adalah menentukan usaha sebagai pimpinan umum dalam mengelola perusahaan, memegang kekuasaan secara penuh dan bertanggung jawab terhadap pengembangan perusahaan secara keseluruhan, menentukan kebijakan yang dilaksanakan perusahaan, melakukan penjadwalan seluruh kegiatan perusahaan. Tanggung jawab dari direksi adalah untuk mengelola usaha perseroan sesuai anggaran dasar. Pada tahun 2006 secara formal direksi mengadakan tiga kali rapat direksi untuk mengevaluasi kinerja operasional dan keuangan perseroan, serta meninjau strategi dan hal-hal penting lainnya. Selain itu beberapa pertemuan informal juga dilaksanakan untuk membahas dan menyetujui hal-hal yang membutuhkan perhatian dengan segera. 4. Komite Audit Dalam rangka memenuhi peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan sejalan dengan semangat tata kelola perusahaan yang baik, dewan komisaris membentuk komite audit, komite audit dipimpin oleh seorang komisaris independen dan mempunyai tiga orang anggota yang terdiri dari satu komisaris independen dan dua professional independent yang memiliki kualifikasi dan pengalaman dalam bidang keuangan.
Tugas Besar Business Management
Halaman 27
Komite audit bertanggung jawab langsung kepada dewan komisaris. Fungsi utama dari komite audit adalah membantu dewan komisaris untuk menjalankan peran pengendalian yang mencakup hal-hal sebagai berikut: memberikan saran kepada dewan komisaris atas laporan dan hal-hal yang disampaikan direksi. Mengidentifikasi hal-hal yang harus ditindak lanjuti oleh dewan komisaris. Melakukan tugas-tugas yang diberikan dan yang terkait dengan peran dewan komisaris dalam hal pengendalian. Disamping itu, komite audit memberikan opini yang independen dan profesional atas aspek-aspek kepatuhan, kontrol, manajemen resiko serta aktifitas audit internal dan eksternal. Komite audit juga terlibat dalam pemilihan dan penunjukkan akuntan publik dengan mempertimbangkan independensi dan objektifitas dari para auditor. 5. Sekretaris Perusahaan Sekretaris perusahaan berfungsi sebagai penghubung antara perseroan dengan institusi pasar modal, para pemegang saham, dan masyarakat. Sekretaris bertanggung jawab untuk memonitor kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan pasar modal.
E.
Tantangan dan Peluang yang Muncul
Mengambil contoh produk Indomie : 1. Marketing Produk yang diproduksi oleh Indomie adalah mie berkualitas tinggi dengan berbagai macam varians. Ada Indomie goring, Indomie rasa soto, Indomie Kari Ayam, dan bahkan ada Indomie citarasa tradisional seperti rasa Cakalang, soto Betawi dan soto Madura, selain itu juga ada Indomie duo dan Indomie goreng Premium. Hal tersebut menunjukan bahwa Indomie ingin terus memberikan mie yang berkualitas kepada konsumennya, dengan juga terus melakukan inovasi untuk menghasilkan cita rasa mie yang sesuai dengan selera konsumen. Segmen utama yang dituju oleh Indomie adalah segmen pasar Indonesia dengan targetnya adalah kalangan kelas menengah ke atas. Target terebut jujga dipertimbangkan karena produk Indomie merupakan produk yang health conscious, sehingga dinilai sesuai untuk kalangan menengah ke atas yang sudah mulai mengutamakan aspek kesehatan dalam mengkonsumsi suatu produk. Akan tetapi saat ini Indomie telah mulai merambah pasar luar negeri. Dan mengenai masalah target pasarnya, walaupun target utamanya adalah kalangan menengah ke atas, akan tetapi tidak menutup kemungkinan untuk semua kalangan menikmati produk Indomie, dikarenakan sangat banyak warung warung kecil yang menjual produkk Indomie, maupun warung-warung Indomie pinggir jalan yang membuat Indomie siap makan. Aktivitas pemasaran yang dilakukan Indomie untuk menjual produknya tergolong cukup gencar dan terintegrasi. Apalagi ketika Wingsfood dengan mie sedap-nya muncul sebagai kompetitor baru yang agresif, Indofood juga menjadi lebih agresif dalam belanja iklan. Walaupun Indomie bukanlah produk utama yang digunakan untuk melawan mie sedaap, akan tetapi hal tersebut tetap memicu kenaikan biaya pemsaran yang digunakan oleh Indomie. Penetapan harga produk Indomie berbeda dengan produk Indofood lainnya, hal tersebut dikarenakan aspek target pasar yang dtuju oleh Indomie adalah kalangan menengah ke atas, sehingga Indomie sebgai produk yang lebih elegan mempunyai harga yang sedikit lebih mahal. Dalam penentuan harga, suppliers tidak terlalu mempengaruhi penetapan harga produk Indomie, dikarenakan Indofood menguasai jaringan produk ini dari hulu ke hilir, sehingga yang memungkinkan adanya perubahan harga misalnya adalah ketika memang terjadi perubahan harga bahan baku utama yang cukup siginifikan. 2. Produksi Indomie ternyata sudah merambah produksinya hingga Nigeria, arab Saudi, dan mesir, namun pembangunan pabrik disana masih dalam tahap penjajakan.
Tugas Besar Business Management
Halaman 28
Bagi Indomie kegiatan proses produksi adalah suatu kegiatan terpenting bagi perusahaan. Karena dengan berlangsungnya proses produksi yang efektif dan efisien , diharapkan kebutuhan konsumen atau pasar dapat terpenuhi. Proses produksi dapat berjalan dengan lancar apabila ketersediaan akan bahan baku mencukupi. Pengertian bahan baku dalam hal ini adalah sebagai bagian dari aktifa yang meliputi bahan baku, ataupun barang setengah jadi yang akan mengalami suatu proses produksi. Pada prinsipnya persediaan bahan baku ditujukan untuk mempermudah atau memperlancar jalannya jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berurutan dalam upaya memproduksi barang jadi atau produk. 3. Distribusi Indofood memiliki satu grup tersendiri yang menangani pendistribusian produk-produknya yaitu Grup Distribusi Indofood. Grup distribusi Indofood sangat berperan dalam meningkatkan penjualan produknya. Peningkatan penjualan pada tahun 2007 misalnya, merupakan satu hasil kerja keras dari Grup distribusi Indofood, dan tentu saja hasil dari output bagian-bagian lain pula. Indofood dalam pendistribusiannya concern sekali dengan stock point yang ada di kawasan-kawasan startegis, yang dapat menjamin kelancaran distribusi produk ke ritel-ritel. Penetrasi yang dalam juga telah dilakukan oleh grup ini dengan menambah stock point, sehingga dapat meningkatkan jumlah ritel yang dilayani dan dapat menjangkau kawasan-kawasan pedesaan. Dalam konteks produk Indofood adalah mi instant, pendistribusiannya dapat dikatakan sudah cukup dalam, paling tidak menurut pendapat penulis. Hal tersebut terindikasi dari tersebarnya warung-warung yang khusus menjual indomie yang siap makan. Selain itu, indikasi lain adalah keberadaan indomie di warung-warung kecil selain tentu saja keberadaannya di setiap supermarket di pelosok Indonesia. Dan berdasarkan survey yang dilakukan oleh Qasa Consulting, kekuatan distribusi Indomie terbukti, dalam The Most Powerfull Distribution Performance tahun 2007, yang mencapai 95%, sedangkan Mi Sedaap yang merupaklan pesaingnya mempunyai kekuatan distribusi sebesar 73%.
F.
Lingkungan Global
Keberhasilan Indomie terus bercokol di urutan teratas Top Brand adalah berkat konsistensi Indomie dalam menjalankan strategi kunci 3A: a) Acceptability, yaitu rasa Indomie yang sudah bisa diterima di lidah konsumen (Product). b) b)Avalaibility, produk Indomie mudah diperoleh dimana saja (Place) c) Affordability, tercermin dari harga eceran Indomie yag terjangkau (Price)
G.
Lingkungan Hukum Politik
Pengaruh politik dan hukum terhadap industri sapi potong dapat dinilai dari berbagai peraturan maupun kesepakatan berbagai pihak yang terkait, misalnya kesepakatan WTO dan AFTA yang berskala internasional, atau Peraturan Daerah (Perda) yang lingkupnya lebih sempit. Hukum dagang PT. Indofood, yang pada awalnya didirikan dengan nama PT. Panganjaya Intikusuma berdasarkan akta pendirian no.228 yang kemudian diubah dengan akta no. 249, dan akta no.171 tanggal 15 november 1994. Tujuan utama didirikannya PT. Indofood adalah memproduksi makanan olahan (khususnya mie instant), pengolahan gandum menjadi tepung terigu, industri makanan terpadu, distribusi, perkebunan, dan pengolahan kelapa sawit.
E. Penerapan ERP Pada Indofood Perusahaan, yang juga beroperasi di China dan Nigeria menjual lebih dari 8 miliarpaket mie instant tiap tahunnya. Disamping beberapa variasi porduk antara lain snack,kecap, bumbu penyedap, makanan bayi dan soft drink.Cakupan bisnis perusahaan Indofood dan peningkatan pasar kedepannya membuat Enterprise Resource Planning (ERP) merupakan faktor penting dalam kesuksesanperusahaan. Perbedaan varian dari mie instant
Tugas Besar Business Management
Halaman 29
harus berisi bumbu yang tepat yang diproduksi oleh Food Ingredient Division (FID).Setiap divisi harus menyesuaikan rencana produk (Production Plans) mereka sehingga akan selalu tersedia segala jenis bumbu yang dibutuhkan oleh berbagai varian dari mie instant. Pada waktu yang sama, mereka harus menjaga agar persediaan digudang seminimal mungkin. Hanya aplikasi ERP yang dapat membuat hal itu dapat diatur dandijadwalkan dengan sebaik mungkin.Dari Perencanaan dan Kontrol Produksi, melalui kebutuhan peramalan dan inteligensi bisnis, Indofood mempercayakan SAP R/3 sebagai solusi ERP, SAP Advance Plannerand Optimizer (SAP APO) sebagai solusi Supply Chain Management (SCM) danmySAP Business Intelligence dengan SAP Business Information Warehouse (SAPBW). Ketika memilih platform dari system ERP, Indofood melihat 3 buat kriteria antara lain reliability, scalability dan kemudahan manajemen. Dengan melihat criteria itu,terpilihlah IBM iSeries sebagai platform hardware yang digunakan. iSeries memilikikeamanan, skalability dan efisiensi biaya dalam mendukup SAP, dan membantuperusahaan Indofood memaksimalisasi nilai dari solusi SAP. Ketika Indofood memperluas inti dari system SAP R/3 untuk memasukkan SAP BWdan SAP APO, tidak ada yang perlu dipertanyakan lagi untuk mengganti platformserver. Data SAP tersimpan dan diatur oleh IBM BD2 Database Management iSeries telah berjalan dengan sangat baik, dan kami memiliki kemampuan dasar dari OS/400. Oleh karena itu, merupakan pilihan logis jika kami tetap mempertahankan teknologi dari IBM ini. iSeries memberikan virtually trouble-free operation, dan memberikan apapun yang kami butuhkan sesuai dengan kriteriakami yaitu scalability, reliability, dan maintainability. Menyesuaikan Minat Konsumen Agar mendapatkan efisiensi produksi yang luar biasa dan memaksimalkanpendapatan, Indofood harus dapat jeli melihat keinginan konsumen sebaik mungkin diwaktu yang akan datang. Dengan menggunakan solusi SAP, Indofood dapat menganalisis transaksi data secara mendetail, untuk melihat perubahan pola yang terjadi dalam minat konsumen dan kemudian merespon secara efektif.―Sebagai contoh, kita dapat menganalisis informasi rasa apa saja yang paling laris terjual di kota Sukabumi atau rasa apa saja yang tidak laku di Sibolga, sehingga kita dapat mengirimkan jenis rasa mie instant yang tepat ditempat yang dituju, sehingga akan meningkatkan potensi penjualan. SAP memberikan informasi yang mendetail dengan sangat cepat dimana hal tersebut merupakan keuntungan bisnis yang vital.‖kata Gunawan.Informasi penjualan memberikan inputan ke dalam SAP APO, dimana ia akan memberikan informasi berkala pada produk apa saja yang harus di produksi, berapa jumlahnya dan dipabrik mana akan diproduksi Distribusi Informasi Sedangkan data yang disediakan oleh SAP R / 3 sistem dan SAP APO sangat penting untuk perencanaan produksi dan pengendalian persediaan di bagian operasional,manajemen menengah dan tim eksekutif tidak perlu data transaksi yang mentah.Gunawan mengatakan, ―Yang mereka butuhkan adalah informasi mengenaikeseluruhan performa bisnis, arus kas, dan beberapa hal detail operasional. Untuk meningkatkan akurasi maupun ringkasan manajemen yang tepat waktu, kamimengimplementasikan SAP BW pada bulan Juli 2003 Aplikasi tersebut dapat memberikan informasi yang sangat mendetail, sepertipencacahan berapa pak sebenarnya Indomie rasa kari ayam yang terjual di suatu areaselama periode tertentu. Integrasi Sistem Hilir Dengan sistem ERP kelas dunia, Indofood telah memulai untuk perencanaan kedepan, bertujuan untuk memperluas operasinya sekaligus meningkatkan efisiensibiaya.―Salah satu tujuan bisnis kami saat ini adalah untuk mengelompokkan pelanggan-pelangan kami dengan lebih akurat, kemudian melayani setiap kelompok sesuaiminatnya masing-masing.‖ kata Gunawan. ―Kami akan bekerja lebih erat dengan paradistributor hingga pengecer. Ini akan memungkinkan kami kami untuk meningkatkanperencanaan kapasitas dan membantu kami meningkatkan efisiensi serta mengurangibiaya.Beberapa distributor Indofood , seperti Indomarco, juga dalam proses
Tugas Besar Business Management
Halaman 30
pengembangansistem ERP mereka, dan dapat memperpanjang kepada pengecer mereka. Rencananyaadalah untuk mengintegrasikan sistem antara mitra perusahaan supaya memuluskanproses e-commerce.Sudah jelas, bahwa platform komputasi terbuka adalah mutlak diperlukan.untuk mendukung integrasi sistem hilir, yang akan memungkinkan interoperabilitas aplikasitermasuk warisan sistem dan aliran data realtime melalui berbagai sistem ERP. Pengarsipan Dokumen Akhirnya Indofood juga melakukan penyederhanaan sistem pengarsipan, dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP. Software inibertindak sebagai pengarsipan manajemen data terpadu dan solusi distribusi,mengintegrasikan dokumen SAP dan non-SAP ke arsip tunggal untuk memaksimalkan efisiensi sistem dan mengurangi biaya administrasi. ―Dengan menggunakan IBM Content Manager CommonStore untuk SAP, kita mampu mengurangi kebutuhan penyimpanan dokumen kami, sementara tetapmempertahankan kemampuan untuk mengambil dokumen lama seperti laporan pajak tanpa kesulitan‖, Gunawan menyimpulkan.
F. SOCIAL RESPONSIBILITY Sepanjang tahun 2011, Indofood terus melanjutkan program tanggung jawab sosial (Corporate Social Responsibility atau "CSR") yang merefleksikan misi Perseroan yakni "Memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat dan lingkungan secara berkelanjutan". Landasan tujuan yang digunakan dalam melaksanakan program CSR Perseroan adalah: Menciptakan Hidup Yang Lebih Baik Setiap Hari, yang kemudian dituangkan ke dalam lima pilar CSR yaitu Pembangunan Sumber Daya Manusia, Partisipasi Aktif Dalam Kegiatan Komunitas, Peningkatan Nilai Ekonomi, Menjaga Kelestarian Lingkungan, dan Solidaritas Kemanusiaan. Program : 1. Pembangunan Sumber Daya Contohnya : Beasiswa Indofood Sukses Makmur (BISMA), Indofood Riset Nugraha ("IRN"), Program Bantuan Sarana Pendidikan, Layanan Mobil Klinik SUN 2. Partisipasi Aktif dalam Kegiatan Komunitas Contohnya : Rehabilitasi Rumah Tinggal, Kegiatan Sosial dan Keagamaan 3. Peningkatan Nilai Ekonomi Contohnya : Kemitraan dengan Petani, Pemberdayaan Wanita melalui Program Pojok Selera, Program Mahesa, Program UKM Bogasari 4. Peningkatan Nilai Ekonomi Contoh : • Fasilitas Pengolahan Limbah. Guna memastikan agar limbah yang dihasilkan memenuhi baku mutu yang telah dipersyaratkan, maka seluruh pabrik Indofood dilengkapi dengan dengan fasilitas pengolahan limbah. Atas kontribusinya dalam pengelolaan limbah yang ramah lingkungan, Perseroan telah mendapatkan penghargaan dari Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta sebagai perusahaan dengan predikat baik. • Indofood telah membangun Bank Sampah bersama dengan lima perusahaan lain di wilayah Pejaten, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, dengan kapasitas sebesar 1.000 ton limbah yang selanjutnya didaur ulang dan dijual ke industri untuk pengolahan lebih lanjut. • SIMP dan Lonsum telah menjadi anggota Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO). Perseroan memiliki komitmen membangun usaha perkebunan yang berkelanjutan. • Dalam memperingati Hari Bumi dan Hari Anak Nasional, para karyawan bekerja sama dengan sekolah–sekolah setempat melaksanakan program penanaman pohon "Let It Grow, Save Our Future." Program ini mendorong para karyawan dan anak –anak untuk memiliki kesadaran lingkungan yang
Tugas Besar Business Management
Halaman 31