Kajian Teori Pengertian Budaya Organisasi Budaya Budaya organis organisasi asi adalah adalah sebuah sebuah sistem sistem yang memiliki makna makna bersama bersama yang dianut anggotanya dan membedakan suatu organisasi dengan organisasiorganisasi lainnya. Sistem makna bersama ini adalah sekumpulan karakteristik kunci yang dijunjung tinggi oleh organisasi. Menurut Davis (19!"# budaya organisasi merupakan pola keyakinan dan nila nilaii-ni nila laii
orga organi nisa sasi sio onal nal
yang yang
dipa dipaha hami mi##
diji diji$a $aii
dan dan
dipr diprak akti tikk kkan an
oleh leh
organisasional sehingga pola tersebut memberikan arti tersendiri dan menjadi dasar berperilaku dalam organisasional 1. %dgar %dgar &. Schein Schein (199'1 (199'1)" )" dalam dalam kar karyany yanya a *+rgani,at +rgani,ationa ionall ulture ulture and ead eader ersh ship ip/ /
patter ern n of sh shar are e bas basic mend mende0 e0ni nisi sika kan n buday budaya a seba sebaga gai i “A patt
assu assump mpti tion on that that the the grou group p lear learne nerr as it solv solved ed its its prob proble lems ms of exte extern rnal al adap adapta tati tion on and and inte intern rnal al inte integr grat atio ion, n, that that has has work worked ed well well enou enough gh to be considered valid and therefore, to be taught to new members as the correct way to perceive, think and feeling relation to these problems”.
Fungsi Budaya Organisasi Menurut Stephen . 2obbins# budaya organisasi memiliki man3aat bagi organisasi sebagai berikut 1. Budaya +rganisasi +rganisasi menciptakan menciptakan sesuatu sesuatu pembedaan yang jelas jelas antara antara organisasi yang satu degan yang lain. '. Budaya +rganisasi +rganisasi memba$a memba$a suatu suatu rasa identitas bagi bagi anggota-anggota anggota-anggota organisasi. 4. Budaya +rganisasi +rganisasi mempermudah mempermudah timbulnya komitmen komitmen pada pada sesuatu sesuatu yang lebih luas daripada kepentingan diri individual seseorang. !. Budaya +rganisasi +rganisasi merupakan merupakan perekat perekat sosial sosial yang yang membantu membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karya$an. 5. Budaya +rganisasi +rganisasi sebagai mekanisme mekanisme pembuat pembuat makna dan kendali kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karya$an.
Culture. 1 Davis, S. M. (1984). Managing Corporate Culture.
1
Unsur-Unsur Budaya Menurut Schein# unsur-unsur budaya perusahaan meliputi
•
ilmu pengetahuan# kepercayaan# seni# moral# hukum# adat-istiadat#
•
perilaku6kebiasaan (norma" masyarakat# asumsi dasar# sistem nilai# pembelajaran6pe$arisan#
•
dan masalah adaptasi eksternal dan integrasi internal.
•
Lapisan/Tingkatan Budaya : Menurut Schein# budaya terdiri dari tiga lapisan atau tingkatan# yaitu a.
Artefacts kegiatan atau bentuk organisasi terlihat seperti struktur
organisasi maupun proses# lingkungan 0sik organisasi dan produk-produk yang dihasilkan. b. Espoused Values nilai-nilai yang didukung# terdiri dari strategi# tujuan# dan 0loso0 organisasi. 7ingkat ini mempunyai arti penting dalam kepemimpinan# nilai-nilai ini harus ditanamkan pada tiap-tiap anggota organisasi. c. nderlying Assumption suatu keyakinan yang dianggap sudah harus ada dalam diri tiap-tiap anggota mengenai organisasi yang meliputi aspek keyakinan# pemikiran dan keterikatan perasaan terhadap organisasi.
Tipe Budaya Organisasi Trompenaars' Four Diversity u!tures
7rompenaars membentuk sebuah model yang mengasumsikan dimensi dari manusia versus tugas dan sentralisasi versus desentralisasi. 8ombinasi tersebut membentuk karakteristik !ncubator, "amily, #uided $issile dan Ei%el &ower .
'
Bagan " #mpat tipe dasar $udaya organisasi
Source changingminds.org ada budaya 8eluarga# karakteristik budaya ini ber3okus pada hirarki dan orientasi pada manusia. 8arya$an dianggap sebagai anggota keluarga# sehingga masing-masing anggota bukan hanya menghormati individu yang ber$enang# tetapi
juga
meminta
bimbingan.
ada
tipe
ini#
jalur
pemikiran
dan
pembelajarannya lebih bersi3at intuiti3# holistik# lateral dan juga pembenaran bila terjadi kesalahan. ada budaya menara eiel# karakteristik lebih menekankan pada hierarki dan beorientasi pada tugas. ada budaya perusahaan ini# tugas dan pekerjaan diatur secara baik# karya$an paham mengenai apa yang harus mereka lakukan dan terdapat koordinasi dari tingkatan atas. Budaya ini juga memiliki pola pemikiran
dan
pembelajaran
yang
logis# analitis
dan
vertikal.
&al
ini
menyebabkan bentuk seperti menara eiel# dengan bentuk meruncing di bagian atas# kecil diatas dan luas di bagian ba$ah. ada budaya peluru kendala# karakteristiknya menekankan mengenai persamaan di tempat kerja dan berorientasi pada tugas. Bidaya ini ber3okus pada pekerjaan# yang cenderung ditangani oleh tim atau grup proyek. Berbeda dengan budaya menara eiel yang karya$aannya memerlukan koordinasi# karya$an dalam budaya peluru kendali melakukan apapun yang perlu dilakukan untuk memastikan bah$a pekerjaan diselesaikan. Budaya ini mempunyai pola pikir pro3esional# praktis# ber3okus pada masalah. Dan
yang
terakhir
adalah
budaya inkubator#
yang ber3okus
apda
persamaaan di tempat kerja dan berorientasi pada manusia. &ubungan antar 4
karya$an berpadu dengan baik dengan proses membagi kreativitas# memiliki pola berpikir yang kreati3# menginspirasi# dan berorientasi pada proses. Budaya ini juga menganggap manusia sebagai partner dalam menciptakan.
Pen%ipta Budaya Organisasi Menurut :erald ;reenberg dan 2obert <. Baron# terdapat tiga hal yang dapat menciptakan budaya organisasi# yaitu a. 'ompany founder (pendiri perusahaan" b. %=perience $ith the environment (interaksi dengan lingkungan" c. 'ontact with others (hubungan dengan orang lain"
Pendiri Organisasi se$agai Pen%ipta Budaya Organisasi endiri organisasi cenderung pengaruh besar terhadap budaya a$al organisasi. 8etika mendirikan sebuah organisasi# ukuran perusahaan yang kecil memudahkan pendiri untuk menanamkan visi mereka kepada seluruh anggota organisasi. endiri organisasi sering mempunyai kepribadian tentang bagaimana organisasi harus bekerja. roses penciptaan budaya terjadi melalui tiga cara. >ang pertama# pendiri hanya merekrut dan mempertahankan karya$an yang memiliki pikiran dan perasaan yang sama dengannya. 8edua# pendiri melakukan indoktrinasi dan menyosialisasikan cara berpikir dan berperilakunya kepada seluruh anggota organisasi. Dan yang terakhir# perilaku pendiri menjadi model peran yang memotivasi karya$an untuk mengidenti0kasi diri dan menginternalisasikan keyakinan# nilai dan asumsi pendiri tersebut.
8etika organisasi mencapai
kesuksesan# visi pendiri dipandang sebagai 3aktor penentu utama keberhasilan itu. ada titik ini# seluruh kepribadian pendiri organisasi melekat dalam budaya organisasi.
Pro&! Perusaaan (K#) ?8%< adalah sebuah perusahaan 3urnitur didirikan pada tahun 19!4 oleh ?ngvar @eodor 8amprad. Aama ?8%< merupakan kombinasi inisial dari penemu dan oendiri ?8%<# ?ngvar 8amprad# (?8" dengan huru3 pertama dari nama-nama pertanian dan desa tempat ia dibesarkan - %lmtaryd dan
negara. 8esuksesan ?8%< ini sendiri disebabkan karena budaya perusahaan yang berhasil ditanamkan oleh pendirinya# 8amprad. ?8%< memiliki visi CMenciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang dan memiliki misi untuk Cmena$arkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik# produk perabotan rumah yang 3ungsional dengan harga yang
sangat
rendah
sehingga
sebanyak
mungkin
orang
akan
mampu
membelinyaC.
Bagan * Peru$aan Logo (K#) ingga saat ini
Source http66$$$.ikea.com6
)na!isis Budaya Perusaaan (K#) )rte+ak Menurut Schein# arte3ak merupakan kegiatan atau bentuk organisasi terlihat seperti struktur organisasi maupun proses# lingkungan 0sik organisasi dan produk-produk yang dihasilkan. Budaya ?8%< juga dapat terlihat dalam arte3akarte3aknya. >ang pertama adalah bangunan 0sik toko ?8%<. ogo ?8%< yang tidak berubah sejak tahun 194 menunjukkan konsistensi ?8%< dalam industrinya. Dan ?8%< berusaha menunjukkan konsistensi tersebut dengan me$arnai tokonya sesuai dengan logo ?8%< saat ini# yaitu biru dan kuning (seperti yang tertera pada bagan '".
5
Bagan , Toko (K#) di roningen. Be!anda
Source $ikipedia.org >ang kedua# arte3ak yang mencolok yang dimiliki oleh ?8%< terlihat pada kota ang ketiga# budaya perusahaan juga dapat terlihat di isi dan Misi ?8%<. isi ?8%< adalah Cmenciptakan kehidupan sehari-hari yang lebih baik bagi banyak orang/ dan memiliki misi untuk Cmena$arkan berbagai rancangan yang didesain dengan baik# produk perabotan rumah yang 3ungsional dengan harga yang sangat rendah sehingga sebanyak mungkin orang akan mampu membelinyaC. &al ini secara tidak langsung akan mempengaruhi keseluruhan aktivitas ?8%<. alu berikutnya terlihat dalam proses pembuatan desain produk. ?8%< memiliki tim inhouse designer yang beranggotakan kurang lebih 15 orang. Aamun ?8%< tetap mengi,inkan dua orang designer untuk mendesain secara manual dengan menggunakan
keterampilan tangan#
tidak
menggunakan )
bantuan teknologi. &al ini menunjukkan bah$a ?8%< memiliki rasa apresiasi yang besar pada setiap kemampuan karya$annya asalkan benar-benar sesuai dengan standar ?8%<.
Bagan Desain produk (K#) menggunakan 0ket% 1anua!
Source >outube.com isi Misi ?8%< juga mempengaruhi produk-produk yang dihasilkan. rodukproduk yang dihasilkan memiliki bentuk yang menarik# inovati3 dan seringkali ekslusi3 (hanya terdapat di ?8%<". Salah satu keunikan lainnya adalah produk yang didesain sehingga konsumen dapat menyusun sendiri 3urnitur ?8%<. ?8%< menyatakan bah$a hal ini dapat membantu mengurangi biaya pengiriman dan ruangan dalam pengiriman sehingga dapat dijangkau oleh lebih banyak masyarakat. Dari sini dapat terlihat bah$a baik perusahaan dan juga pelanggan sama-sama menghemat biaya# perusahaan untuk biaya pemasangan dan pelanggan untuk biaya pengiriman.
E
Bagan 2 Konsumen merakit sendiri +urnitur (K#)
Source Source http66$$$.ikea.com6 >ang terakhir adalah katalog produk ?8%<. Dalam promosinya# ?8%< juga mempertimbangkan aspek keberlanjutan. ?8%< menyadari bah$a seringkali katalog produk yang konsumen terima berbentuk lembaran kertas hanya sekali baca lalu dibuang. Dari sini ?8%< mena$arkan katalog produknya berupa menyerupai majalah gaya hidup sehingga dapat dikoleksi oleh konsumen dan juga mencegah pembuangan kertas secara sia-sia.
Bagan 3 Kata!og produk (K#) $er$entuk maja!a
Source http66$$$.ikea.com6
Be!ie+ and 4a!ues Menurut Schein# Espoused Values merupakan nilai-nilai yang didukung# terdiri dari strategi# tujuan# dan 0loso0 organisasi. 7ingkat ini mempunyai arti
penting dalam kepemimpinan# nilai-nilai ini harus ditanamkan pada tiap-tiap anggota organisasi. endiri perusahaan tentu memiliki pengaruh dalam penciptaan budaya perusahaan# sama halnya dengan ?8%<. 8amprad# pendiri ?8%< berasal dari sebuah desa kecil di
yang rapi. Budaya
&illsammans yang didapatkan pendirinya# 8amprad saat masa mudanya tersebut
kemudian diimplementasikan kedalam perusahaan ?8%< sejak didirikan pada tahun 19!4. Ailai ini ditanamkan mulai dari hubungan semua anggota organisasi. Budaya ini terus dipertahankan dan dijadikan ji$a# identitas# semangat dan budaya perusahaan ?8%< hingga saat ini. &illsammans terkesan in3ormal# terbuka dan peduli terhadap hubungan antara pemimpin dan karya$an. Suasana dan hubungan kerja yang gotong royong dan penuh keakraban kekeluargaan tercipta di seluruh karya$an ?8%<. Suasana ini sangat terasa# dimana tidak ada individualis atau cuek sesama pekerja. Setiap karya$an yang berpapasan# meski berbeda divisi# tetap saling tersenyum dan bertegur sapa. &illsammans menjadi 3ondasi untuk penciptaan nilai-nilai perusahaan yang lainnya. ?8%< menginginkan terbentuknya nilai &illsammans bukan berdasarkan sebuah paksaan baku# melainkan berdasarkan hubungan yang saling menghargai dan menghormati. enghargaan pada karya$an terlihat karena perusahaan menghargai kreativitas# saran dan kritik dari karya$annya. erusahaan menghargai meski terdapat designer yang membuat design 3urnitur menggunakan tangan. erusahaan juga mengakomodir dengan melakukan pelatihan dan bimbingan agar design yang dihasilkan dapat benar-benar diproduksi menjadi sebuah 3urnitur yang unik. ?8%< juga menjalin hubungan yang akrab dengan partner promosinya# yaitu ?8%< ommunication
sebuah hal yang penting bagi ?8%< dalam memasarkan produk-produknya. romosi dilakukan dengan cara menerbitkan katalog produk namun dalam bentuk menyerupai majalah sehingga dapat dikoleksi oleh pelanggan dan tidak langsung dibuang.
Bagan 5 Ti!!sammans terasa saat imp!ementasi demo%rati% design
Source http66$$$.ikea.com6 Sesuai dengan konsep democratic design, produk diupayakan memiliki harga yang terjangkau. Salah satu strateginya adalah dengan mengembangkan sistem pengadaan bahan baku yang kuat# harga beli kompetiti3# dan harus mampu menemukan berbagai alternati3 bahan baku. ?8%< mempunyai rantai pasok yang baik dengan sistem multisourcing, dimana memiliki supplier yang banyak. Fntuk menjamin agar democratic design dapat berjalan dengan baik# maka ?8%< menetapkan standarisasi kualitas untuk memastikan bah$a produk-produk yang dihasilkan mitra pemasok sesuai
1
dengan kriteria ?8%<. ?8%< mendirikan berbagai labotarium dan ;M ab Fji ?8%< selain ab Fji Modern di kantor pusatnya. Fji tes ini dilakukan sebelum sebuah produk dipasarkan. ?8%< juga memiliki konsep *8ami mengerjakan bagian kami#
Basi% Under!ying )ssumption Menurut Schein# nderlying Assumption merupakan suatu keyakinan yang dianggap sudah harus ada dalam diri tiap-tiap anggota mengenai organisasi yang meliputi aspek keyakinan# pemikiran dan keterikatan perasaan terhadap organisasi. 8arya$an ?8%< bahkan calon karya$an ?8%< didorong untuk memiliki aspek keyakinan# pemikiran dan keterikatan perasaan terhadap organisasi yang dilandasi oleh &illsammans. Berikut adalah nilai-nilai ?8%< yang menjadi sebuah keyakinan# pemikiran dan keterikatan perasaan terhadap organisasi.
11
Bagan 6 7i!ai-ni!ai (K#)
Source http66$$$.ikea.com6
Kesimpu!an Budaya perusahaan dapat terlihat melalui Artefacts, Espoused Values dan nderlying Assumption yang ada di perusahaan tersebut. &al ini juga terlihat di
perusahaan ?8%<.
?8%< yang mengaplikasikan nilai *tillsammans/ dalam sikap seperti memimpin dengan memberikan contoh# selalu menginginkan pembaharuan# ber3okus pada penciptaan produk dengan harga yang terjangkau# rendah hati dan penuh tekad# dan masih banyak lagi. Berdasarkan &rompenaars- "our (iversity 'ultures # sangat terlihat bah$a ?8%< cenderung berada di tipe keluarga. &al ini terlihat jelas dengan adanya pendiri organisasi# 8ampard sebagai role/gure dari semua karya$an ?8%<. Selain itu juga didukung dengan adanya nilai dasar * tillsammans/ yang dalam bahasa s$edia sendiri berarti kerjasama dan gotong royong. 8arya$an dianggap
1'
sebagai anggota keluarga# sehingga semua anggota menghormati baik ba$ahan maupun atasan.
Da+tar Pustaka Davis# S. M. (19!". $anaging 'orporate 'ulture. ambridge# M< Ballinger ublishing ompany. Prahalad, C. K., & Hamel, G. (1990). The core competence of the corporation. Boso! (M"), halama! #$%#%'. oi!s, S. P., & *+de, -. ". (#01#). Organizational Behavior 15th Edition . Pre!ie Hall. S+darmadi. #014. / Pelajaran dari Sebuah e!a Sepi di "lmhult . S" edisi $0 23oer 1# ovemer #014 , 8'91
-rom5e!aars, 6., & Ham5de!-+r!er, C. (1998). #iding the $ave! of culture (5. 1'#). e7 or3 MGra7Hill.
http66$$$.ikea.com6ms6inG?D6 diakses '!6116'1! http66en.$ikipedia.org6$iki6?8%< diakses '!6116'1!
14