Analisis Manajemen
Harley Harley-Davidson Inc.
Tugas Ujian Akhir Semester Mata Kuliah : Manajemen Corporate Development Angkatan 08 (CORDEV-08) (CORDEV 08)
Nama : Fery Indrawan NIM : 213100804
Magister Management Telkom University 2013
A. Profil Perusahaan Harley-Davidson Inc, sering disingkat H-D H D atau HD atau Harley adalah pembuat sepeda motor dari Amerika Serikat yang didirikan di Milwaukee, Wisconsin pada dekade pertama abad ke-20 (tahun 1903) dan merupakan salah satu dari dua pabrikan sepeda motor asal Amerika merika Serikat yang bertahan dari badai depresi (great depression). Selain itu, Harley HarleyDavidson juga bertahan dari serangan kompetisi yang dahsyat dari pabrikan sepeda motor Jepang. VISION We fulfill dreams inspired by the many roads of the world by providin extraordinary motorcycles and customer experiences. We fuel the passion for freedom in our customers to express their own individuality.
MISSION We ride with our customer and apply this deep connection in every market we serve to create superior value for all of our stakeholders.
Type
Public company
Traded as
NYSE: HOG S&P 500 Component
Founded
1903
Founder(s)
William S. Harley Arthur Davidson Walter Davidson
William A. Davidson
Headquarters
Milwaukee, Wisconsin, U.S.
Key people
Keith E. Wandell, CEO
Products
Motorcycles
Revenue
US$5.31 billion (2011)[1]
Operating income
US$829.9 million (2011)[1]
Net income
US$599.1 million (2011)[1]
Total assets
US$9.674 billion (2011)[1]
Total equity
US$2.420 billion (2011)[1]
Employees
6,000 (December 2011)[2]
Website
www.harley-davidson.com
Sejak tahun 1977, Harley-Davidson Davidson hanya menjual sepeda motor dengan mesin besar (di atas 700 cc), yang didesign untuk menjelajah jalan bebas hambatan. Sampai dengan saat ini, Harley-Davidson Davidson terkenal dengan model sepeda motor berdesign klasik, kecuali model VRSC yang lebih modern. Adapun usaha u Harley-Davidson Davidson untuk masuk ke pasar sepeda motor yang g lebih kecil tidak mengalami sukses dan dihentikan pada tahun 1978. Harley-Davidson menjaga komunitas mereknya dengan sangat baik dan tetap aktif melalui klub, event dan museum. Pendapatan dari lisensi brand dan logo Harley-Davidson Harley Davidson sebesar $40 million atau 0,8% 8% dari total revenue tahun 2010.
Sejarah
From left: William A. Davidson, Walter Davidson, Sr., Arthur Davidson and William S. Harley
Awal Pada tahun 1901, William S. Harley, pada usia 20 tahun, membuat rancangan mesin kecil (116 cc). Mesin ini dirancang untuk digunakan pada pedal sepeda. Dua tahun kemudian, Harley dan teman masa kecilnya Arthur Davidson, mengerjakan mesin sepeda motor mereka di rumah teman mereka, Henry Melk. Mesin tersebut selesai pada tahun 1903 berkat bantuan kakak Arthur, Walter Davidson . Setelah pengujian, Harley dan Davidson bersaudara merasa mampu mendaki perbukitan di sekitar Milwaukee tanpa bantuan pedal . Mereka dengan segera menyadari bahwa pertama sepeda motor mereka sebagai eksperimen pembelajaran yang berharga. Pekerjaan segera mulai pada mesin baru generasi kedua yang telah ditingkatkan. Mesin “sungguhan” pertama motor Harley-Davidson ini memiliki kapasitas yang lebih besar dari 405 cc. Pola mesin ini mirip dengan mesin motor Milwaukee Merkel tahun 1903 (dirancang oleh Joseph Merkel). Para remaja tersebut juga menerima bantuan dengan mesin yang lebih besar dari motor tempel pelopor Ole Evinrude, yang kemudian membangun mesin gas dari desain sendiri untuk keperluan otomotif di Milwaukee Lake Street.
Prototype Prototipe mesin Harley-Davidson diuji fungsional pada September 8, 1904, ketika berkompetisi dalam perlombaan sepeda motor Milwaukee. Dengan pengendara Edward
Hildebrand, menduduki posisi keempat. Ini merupakan penampilan pertama yang terdokumentasi dari sepeda motor Harley -Davidson dalam catatan sejarah. Pada bulan Januari tahun 1905, mereka menjual mesin ini untuk sebagai produk do-it yourself . Pada April, sepeda motor lengkap di produksi secara sangat terbatas. Tahun itu, agen pertama Harley -Davidson, Carl H. Lang dari Chicago, berhasil menjual tiga sepeda motor dari selusin yang dibuat di halaman belakang gudang Davidson. Pada tahun 1906 , Harley dan Davidson bersaudara membangun pabrik pertama mereka di Chestnut Street. Lokasi ini merupakan kantor pusat perusahaan Harley-Davidson pada saat ini. Perusahaan ini memproduksi sekitar 50 sepeda motor pada tahun itu.
1907 model.
Harley-Davidson 1,000 cc HT 1916 Pada tahun 1907, William S. Harley lulus dari University of Wisconsin - Madison dengan gelar di bidang teknik mesin. Pada tahun itu, pabrik diperluas menjadi 2 lantai dan produksi meningkat menjadi 150 sepeda motor pada tahun 1907. Perusahaan ini resmi didirikan bahwa September. Mereka juga mulai menjual sepeda motor mereka untuk kepolisian dan merupakan pasar yang penting mereka sejak itu. Sepeda motor yang diproduksi pada tahun 1905 dan 1906 semuanya merupakan mesin satu silinder dengan kapasitas 440 cc. Pada Februari 1907 model prototipe dengan mesin V - Twin 45 derajat dipajang di Chicago Automobile Show. Meskipun ditampilkan dan diiklankan, sangat sedikit model V - Twin yang dibangun antara tahun 1907 dan 1910. Mesin V – Twins pertama ini berkapasitas 880 cc dan menghasilkan sekitar 7 tenaga kuda ( 5,2 kW ) atau sekitar dua kali lipat tenaga dibandingkan mesin satu silinder yang pertama. Top
speed sekitar 60 mph ( 100 km / h) . Produksi melonjak dari 450 sepeda motor pada tahun 1908 menjadi 1.149 mesin pada tahun 1909.
Harley-Davidson works in 1911 Pada tahun 1911, sekitar 150 merek sepeda motor sudah dibangun di Amerika Serikat meskipun hanya segelintir yang bertahan di era 1910-an. Pada tahun 1911, model V-Twin yang telah ditingkatkan diperkenalkan. Mesin baru ini menggunakan katup intake manual, sebagai lawan dari katup intake otomatis yang digunakan pada awal V-Twins. Dengan kapasitas 811 cc, mesin 1911 V-Twin baru ini lebih kecil daripada mesin sebelumnya, tetapi memberi kinerja yang lebih baik. Setelah tahun 1913, mayoritas sepeda yang diproduksi oleh Harley-Davidson adalah model V-Twin. Meskipun kompetisi sangat ketat, Harley-Davidson telah berada di depan dan mendominasi balap motor setelah 1914. Produksi tahun itu membengkak menjadi 16.284 mesin.
Ralph Hepburn on his Harley racing bike in this 1919 photo.
Perang Dunia I Pada tahun 1917, Amerika Serikat memasuki Perang Dunia I dan militer memerlukan sepeda motor yang digunakan untuk perang. Harley sudah pernah digunakan oleh militer pada ekspedisi Pancho Villa, namun untuk Perang Dunia I, hal ini adalah pertama kalinya
sepeda motor telah diadopsi untuk layanan tempur. Harley-Davidson membuat sekitar 15.000 mesin untuk pasukan militer selama Perang Dunia I.
1920s
Harley-Davidson 1000 cc HT 1923 Pada 1920, Harley - Davidson adalah produsen sepeda motor terbesar di dunia, dengan produksi 28.189 mesin dan dealer di 67 negara. Pada tahun 1921, Harley-Davidson, dikendarai oleh Otto Walker, adalah sepeda motor pertama yang pernah memenangkan balapan dengan kecepatan rata-rata lebih dari 160 km/jam. Selama tahun 1920, beberapa perbaikan telah dilakukan, seperti mesin baru 1,212.6 cc V Twin, diperkenalkan pada tahun 1922, dan " Teardrop " tangki bensin pada tahun 1925 . Sebuah rem depan ditambahkan pada tahun 1928 meskipun terutama hanya pada J / JD model. Pada akhir musim panas tahun 1929, Harley-Davidson memperkenalkan mesin 737 cc Flathead V - Twin untuk bersaing dengan India 101 Scout dan the Excelsior Super X. Ini adalah " D " model , diproduksi dari tahun 1929 sampai 1931. Pengedara sepeda motor India mengejek model ini sebagai "tiga silinder Harley" karena generator itu tegak dan sejajar dengan silinder depan.
Great Depression
Harley-Davidson 1,200 cc SV 1931 Untuk dapat bertahan pada era Depresi ini, perusahaan memproduksi mesin pabrik industri berbasis mesin sepeda motor mereka. Mereka juga merancang dan membangun sebuah kendaraan pengiriman roda tiga yang disebut Servi-Car, yang tetap di produksi sampai 1973.
Harley-Davidson WL Pada pertengahan 1930-an, Alfred Rich Child membuka jalur produksi di Jepang dengan mesin 1.210 cc VL. Pemegang di Jepang, Sankyo Seiyako Corporation, memutuskan hubungan bisnis dengan Harley-Davidson pada tahun 1936 namun terus mengembangkan model VL di bawah nama Rikuo.
Harley-Davidson dealer in Texas, ca. 1930-1945 Sebuah mesin 1.300 cc flathead ditambahkan pada tahun 1935, dan saat itu, sepeda motor silinder tunggal telah dihentikan.
Pada tahun 1936, model 61E dan 61EL dengan " Knucklehead " mesin OHV diperkenalkan. Masalah Valvetrain di mesin awal Knucklehead memerlukan redesign di pertengahan tahun pertama produksi dan dengan perkuatan valvetrain pada mesin sebelumnya. Tahun 1937, semua mesin flathead Harley-Davidson dilengkapi dengan sistem resirkulasi oli dry-sump, mirip dengan yang diperkenalkan pada " Knucklehead " mesin OHV . Mesin 1.210 cc V dan VL hasil perbaikan ini diberi nama U dan UL, mesin 1.300 cc VH dan VLH diganti namanya menjadi UH dan ULH, sedangkan mesin 740 cc R untuk diganti namanya menjadi W. Pada tahun 1941, mesin 1.210 cc " Knucklehead " diperkenalkan sebagai F dan FL. Mesin 1.300 cc Flathead UH dan model ULH dihentikan setelah tahun 1941, sementara mesin 1210 c U & UL model flathead tetap diproduksi hingga tahun 1948.
Perang Dunia II
Harley copied the BMW R71 to produce its XA model. Salah satu dari dua produsen sepeda motor Amerika yang bertahan dari Depresi Besar, Harley-Davidson kembali memproduksi sejumlah besar sepeda motor untuk Angkatan Darat AS dalam Perang Dunia II dan juga kembali memproduksi sepeda motor untuk sipil setelah itu, memproduksi berbagai sepeda motor dengan mesin V-twin sepeda yang berhasil baik pada perlombaan dan untuk pembelian pribadi. Harley-Davidson, pada malam Perang Dunia II, sudah memasok Angkatan Darat dengan versi khusus militer (740 cc) model WL, disebut WLA. Huruf A dalam kasus ini berarti "Army". Lebih dari 90.000 sepeda motor militer, sebagian besar WLAs dan WLCs (versi Kanada) diproduksi, banyak yang akan diberikan kepada sekutu. Harley-Davidson menerima dua Army-Navy 'E' Choice, satu pada tahun 1943 dan lainnya pada tahun 1945, yang mendapat penghargaan untuk Excellence in Production.
Harley produced the WLC for theCanadian military. Pengiriman ke Uni Soviet di bawah Lend-Lease Program setidaknya 30.000 unit. WLAs yang diproduksi selama keempat tahun masa perang umumnya memiliki nomor seri 1942. Produksi WLA berhenti pada akhir Perang Dunia II, namun dilanjutkan pada tahun 19501952 untuk digunakan dalam Perang Korea. Tentara AS juga meminta Harley -Davidson untuk memproduksi sepeda motor baru dengan banyak fitur pada mesin R71 dari BMW . Harley mencontoh mesin BMW dan memproduksi 750 cc 1942 Harley- Davidson XA . Motor ini tidak berbagi ukuran, parts dan tidak ada konsep desain (kecuali katup sisi) dengan mesin Harley -Davidson sebelumnya dan tidak pernah diproduksi secara penuh. Sepeda motor pada saat itu telah dikalahkan oleh Jeep sebagai angkutan umum Angkatan Darat. dan WLA – yang sudah di produksi - sudah cukup untuk tugas polisi yang terbatas, pendamping, dan peran kurir . Hanya 1.000 unit yang dibuat dan XA tidak pernah masuk ke produksi penuh. Small Harleys: Hummers and Aermacchis
Harley-Davidson Hummer Sebagai bagian dari pampasan perang, Harley-Davidson memperoleh desain sepeda motor Jerman kecil, DKW RT 125, mereka mengadaptasi, diproduksi, dan dijual pada tahun 19481966. Berbagai model yang dibuat, termasuk Hummer mulai dari tahun 1955 hingga 1959, tetapi mereka semua bahasa sehari-hari disebut sebagai "Hummer" saat ini. BSA di Inggris mengambil desain yang sama sebagai dasar dari BSA Bantam.
1971 Aermacchi Harley-Davidson Turismo Veloce Pada tahun 1960 , Harley - Davidson mengkonsolidasikan Model 165 dan Hummer menjadi Super-10, memperkenalkan skuter Topper , dan membeli lima puluh persen dari divisi sepeda motor Aermacci. Impor motor 250 cc mesin tunggal horisontal Aermacchi pun dimulai. Motor ini menggunakan merek Harley - Davidson dan dipasarkan sebagai Harley Davidson Sprint . Mesin dari Sprint ditingkatkan menjadi 350 cc pada tahun 1969 tetap menggunakan mesin ini sampai tahun 1974, ketika penjualan Sprint empat-stroke dihentikan. Setelah model Pacer dan Scat dihentikan pada akhir tahun 1965 , Bobcat menjadi yang terakhir dari sepeda motor dua-stroke Harley – Davidson buatan Amerika. Bobcat diproduksi hanya dalam model tahun 1966. Harley- Davidson membeli kontrol penuh dari produksi sepeda motor Aermacchi pada tahun 1974 dan terus membuat sepeda motor dua-stroke di sana sampai tahun 1978 , ketika mereka menjual pabrik ini ke Cagiva. Overseas Sebelum Perang Dunia II, Harley-Davidson yang diproduksi di Jepang di bawah lisensi untuk perusahaan Rikuo (Rikuo Internal Combustion Perusahaan) dimulai pada tahun 1929 dengan nama Harley-Davidson dan menggunakan fasilitas perusahaan, dan nantinya menjadi brand Rikuo. Produksi berlanjut hingga tahun 1958. Kehilangan Reputasi
Replica of the "Captain America bike" from the film Easy Rider. Pada tahun 1952, setelah permohonan mereka kepada Komisi Tarif AS untuk pajak 40% pada sepeda motor impor, Harley-Davidson didakwa dengan praktik pembatasan.
AMF H-D Electra Glide Pada tahun 1969, American Machine and Foundry (AMF) membeli perusahaan ini, mengurangi produksi dan memangkas tenaga kerja. Taktik ini mengakibatkan pemogokan tenaga kerja dan mengakibatkan kualitas motor yang lebih rendah. Harga motor menjadi mahal dan berkualitas lebih rendah dalam performansi, handling, dan kualitas keseluruhan dibanding sepeda motor Jepang. Penjualan dan kualitas menurun, dan perusahaan hampir bangkrut. "Harley-Davidson" nama diolok-olok sebagai "Hardly Ableson", "Hardly driveable," dan "Hogly Ferguson", dan julukan "Hog" menjadi permanen sampai sekarang. Pada tahun 1977, setelah sukses dengan Edition Liberty untuk memperingati dua abad Amerika pada tahun 1976, Harley-Davidson menghasilkan apa yang telah menjadi salah satu model yang paling kontroversial, Harley-Davidson Confederate Edition. Motor ini pada dasarnya adalah motor sisa Harley dengan cat dan detail khusus Confederate. Restrukturisasi dan Kebangkitan
Pada tahun 1981, AMF menjual perusahaan kepada tiga belas investor yang dipimpin oleh Vaughn Beals dan Willie G. Davidson dengan transaksi sebesar $ 80 juta. Pada awal tahun delapan puluhan, Harley - Davidson menyatakan bahwa impor produsen sepeda motor Jepang ke AS dalam telah mengancam industri domestik. Setelah penyelidikan oleh Komisi Perdagangan Internasional AS, Presiden Reagan pada tahun 1983 mengenakan tarif 45 % untuk impor sepeda motor dengan kapasitas mesin lebih besar dari 700 cc. Harley- Davidson kemudian menolak tawaran bantuan dari para pembuat sepeda motor asal Jepang . Namun, perusahaan menawarkan untuk membatalkan permintaan tarif dengan imbalan pinjaman dari Jepang. Daripada mencoba untuk menandingi Jepang, manajemen baru justru sengaja mengeksploitasi daya tarik "retro" motor HD, membangun sepeda motor yang sengaja mengadopsi tampilan dan nuansa dari mesin mereka sebelumnya. Banyak komponen seperti rem, garpu, shock breaker, karburator, listrik dan roda yang outsourcing dari produsen asing dan kualitas pun meningkat, perbaikan teknis pun terjadi dan pembeli perlahan kembali.
Ford F-150 Super Crew Harley-Davidson edition Tahun 1993 dan 1994 terjadi penggantian model FXR dengan Dyna ( FXD. FXR dihidupkan kembali pada tahun 1999-2000 untuk edisi terbatas khusus ( FXR2 , FXR3 & FXR4 ). Pada tahun 2000, Ford Motor Company menambahkan trim Harley - Davidson pada F- 150 , yang diproduksi hingga tahun 2003. Pada tahun 2004, Ford memperkenalkan trim Harley Davidson ke model Super Duty , yang diproduksi sampai trim dihentikan untuk model tahun 2011. Produksi F - 150 Harley - Davidson kembali pada tahun 2006 dan berlanjut sampai 2012, ketika Ford menghentikan F - 150 Harley - Davidson edisi untuk model 2013 tahun karena penjualan rendah, tercatat hanya 1-2 % dari total penjualan F – 150.
Harley membangun museum pada tahun 2006 dengan biaya $ 75.000.000, di area seluas 130.000 kaki persegi ( 12.000 m2 ) di Lembah Menomonee pada tanggal 1 Juni 2006. Dibuka pada tahun 2008 dan menjadi rumah koleksi perusahaan sepeda motor bersejarah ini dan beserta arsip perusahaan, yang dilengkapi restoran, kafe, dan ruang pertemuan. Buell Motorcycle Company
Buell Lightning XB9SX Kerjasama Harley-Davidson dengan produsen motor sport Buell Motor Company dimulai pada tahun 1987 ketika mereka mensupply Buell dengan lima puluh mesin XR1000. Buell terus membeli mesin dari Harley - Davidson hingga 1993, ketika Harley- Davidson membeli empat puluh sembilan persen dari Buell Motor Company. Harley -Davidson meningkatkan saham di Buell sampai sembilan puluh delapan persen pada tahun 1998, dan menjadi kepemilikan penuh pada tahun 2003. Pada tanggal 15 Oktober 2009, Harley - Davidson Inc mengeluarkan pernyataan resmi bahwa itu mereka akan segera menghentikan penjualan Buell dan menghentikan produksi. Alasan lain adalah untuk fokus pada merek Harley –Davidson. Perusahaan menolak untuk mempertimbangkan menjual Buell. Pendiri Buell, Erik Buell kemudian mendirikan Erik Buell Racing dan terus memproduksi dan mengembangkan motor balap 1125RR. Pabrik Pertama di Luar Negeri, Brazil Pada tahun 1998 pabrik pertama Harley-Davidson di luar AS dibuka di Manaus, Brasil, mengambil peluang dari zona ekonomi bebas di sana. Pabrik ini diposisikan untuk menjual sepeda motor di pasar belahan bumi selatan. Manipulasi Harga Saham
Harley-Davidson Inc (NYSE:HOG) stock price (source: ZenoBank.com) Pada masa penjualan mencapai puncaknya, selama akhir 1990-an dan awal dekade pertama abad ke-21, Harley - Davidson memulai program perluasan jumlah dealer di seluruh negeri. Pada saat yang sama, dealer saat ini biasanya memiliki daftar tunggu yang diperpanjang sampai satu tahun untuk beberapa model yang paling populer. HarleyDavidson, seperti produsen mobil, mencatat penjualan tidak ketika konsumen membeli produk mereka, melainkan ketika motor dikirim ke dealer. Oleh karena itu, adalah mungkin bagi produsen untuk mengembang angka penjualan dengan meminta dealer untuk menerima persediaan lebih dari yang diinginkan. Ketika permintaan menurun menyusul model unik tahun 2003, berita ini menyebabkan penurunan harga saham secara dramatis. Pada bulan April 2004 saja, harga saham HOG turun dari lebih dari $ 60 hingga kurang dari $ 40. Segera sebelum penurunan ini, CEO (pada masa itu) Jeffrey Bleustein mendapat keuntungan $ 42.000.000 dengan pelaksanaan opsi saham karyawan. Harley - Davidson disebut sebagai tergugat dalam berbagai gugatan class action yang diajukan oleh investor yang mengaku mereka sengaja ditipu oleh manajemen dan direksi Harley – Davidson. Pada bulan Januari 2007, harga saham Harley - Davidson mencapai $ 70. Masalah pada Model Police Touring Mulai sekitar tahun 2000, beberapa departemen polisi mulai melaporkan masalah dengan ketidakstabilan kecepatan tinggi pada sepeda motor Harley-Davidson Touring. Seorang petugas kepolisian Raleigh, North Carolina, Charles Paul, tewas ketika motornya rusak setelah dilaporkan mengalami goyangan pada kecepatan tinggi. The California Highway Patrol (CHP) melakukan pengujian model sepeda motor tersebut pada tahun 2006. Para pengendara uji CHP melaporkan mengalami goyangan atau ketidakstabilan saat mengendarai sepeda motor ini di jalur tes. Mogok tahun 2007 Pada tanggal 2 Februari 2007, setelah berakhirnya kontrak serikat mereka, sekitar 2.700 karyawan di pabrik manufaktur terbesar Harley-Davidson Inc 's di York, PA melakukan
pemogokan setelah gagal untuk menyepakati upah dan tunjangan kesehatan. Selama menunggu hasil pemogokan, perusahaan menolak untuk membayar sebagian dari perawatan kesehatan karyawan yang mogok kerja. Sehari sebelum pemogokan, setelah serikat memilih menentang kontrak yang diusulkan dan untuk mengotorisasi pemogokan, perusahaan menutup semua produksi di pabrik. Fasilitas York mempekerjakan lebih dari 3.200 pekerja, serikat pekerja maupun non-serikat. Harley-Davidson mengumumkan pada tanggal 16 Februari 2007, bahwa mereka telah mencapai suatu perjanjian kerja dengan serikat pekerja di pabrik manufaktur terbesarnya, sebuah terobosan setelah dua-minggu aksi mogok kerja. Pemogokan mengganggu produksi nasional Harley-Davidson dan memiliki efek lebih lanjut, seperti di Wisconsin, di mana 440 karyawan yang diberhentikan, dan banyak pemasok Harley juga PHK pekerja karena pemogokan. MV Agusta Group Pada 11 Juli 2008 Harley-Davidson mengumumkan bahwa mereka telah menandatangani perjanjian definitif untuk mengakuisisi MV Agusta Group sebesar $ 109M USD (€ 70 juta). MV Agusta Grup mempunyai 2 lini sepeda motor: merek dengan performansi tinggi, MV Agusta dan merek untuk motor kecil, Cagiva. Akuisisi ini diselesaikan pada tanggal 8 Agustus. Pada tanggal 15 Oktober 2009, Harley-Davidson mengumumkan bahwa mereka akan melakukan divestasi sahamnya di MV Agusta. Harley-Davidson Inc menjual pembuat motor Italia MV Agusta ke Claudio Castiglioni, transaksi dilakukan pada minggu pertama Agustus 2010. Castiglioni adalah mantan pemilik perusahaan dan telah menjadi ketua MV Agusta sejak Harley-Davidson membelinya pada tahun 2008. Operasi di India Pada bulan Agustus 2009, Harley-Davidson mengumumkan rencana untuk memasuki pasar di India, dan mulai menjual sepeda motor di sana pada tahun 2010. Perusahaan mendirikan anak perusahaan Harley-Davidson India, inGurgaon, dekat Delhi, pada tahun 2011, dan menciptakan jaringan dealer India. Krisis Finansial Menurut Interbrand, nilai merek Harley-Davidson turun 43% menjadi $ 4.34 billion pada tahun 2009. Penurunan nilai ini diyakini berkaitan dengan penurunan profit sebesar 66% dalam dua kuartal tahun sebelumnya. Pada tanggal 29 April 2010, Harley-Davidson menyatakan bahwa mereka harus memotong $ 54 juta pada biaya produksi perusahaan
fasilitas produksi di Wisconsin, dan bahwa mereka akan mengeksplorasi pabrik di AS sebagai alternatif untuk mencapai hal ini. Pengumuman itu datang setelah restrukturisasi perusahaan besar-besaran, yang dimulai pada awal tahun 2009 dan melibatkan penutupan dua pabrik, satu pusat distribusi, dan penghapusan direncanakan hampir 25% dari total tenaga kerja (sekitar 3.500 karyawan). Perusahaan ini mengumumkan pada tanggal 14 September 2010 bahwa mereka akan tetap berada di Wisconsin.
B. Produk Model families Sepeda motor Harley-merek modern tediri dari lima model: Touring, Softail, Dyna, Sportster dan Vrod. Model ini dibedakan oleh frame, mesin, suspensi, dan karakteristik lainnya. Touring
Hamburg Police Electra Glide. The touring family, dikenal juga sebagai "dressers", termasuk Road King, Road Glide, Street Glide and Electra Glide yang ditawarkan dalam beberapa trim. Softail
2002 Softail Heritage Classic. Sepeda motor besar Harley ini mempunyai tradisi yang kuat. Dengan suspensi roda belakang tersembunyi di bawah transmisi, mereka secara visual mirip dengan chopper "hardtail" yang populer pada 1960-an dan 1970-an. Sesuai dengan tradisi itu, Harley menawarkan model Softail dengan "Springer" ujung depan dan "Heritage" styling yang menggabungkan ciri desain sepanjang sejarah mereka. Dyna
2005 Dyna Super Glide Custom. Sepeda motor Dyna-frame dikembangkan pada 1980-an dan 1990-an dan memulai debutnya pada model tahun 1991 dengan Sturgis FXDB ditawarkan dalam jumlah edisi terbatas. Pada tahun 1992 model ini dilanjutkan dengan edisi terbatas FXDB Daytona dan model produksi FXD super Glide. Frame DYNA baru menampilkan mesin besar kembar dan styling tradisional. Mereka dapat dibedakan dari Softail dengan suspensi coil-over tradisional
yang menghubungkan swingarm ke frame, dan dari Sportster oleh mesin yang lebih besar. Pada model ini, transmisi juga merupakan rumah penampungan oli mesin. Sportster
2002 Sportster 883 Custom
2003 Harley-Davidson XL1200 Custom Anniversary Edition Diperkenalkan pada tahun 1957, keluarga Sportster yang dikenal sebagai sepeda motor balap, dan sangat populer di lumpur dan balapan track rata pada tahun 1960-an dan 1970an. Lebih kecil dan lebih ringan dari model Harley lainnya, Sportsters kontemporer menggunakan 883 cc atau 1.200 cc mesin Evolution dan, meskipun sering dimodifikasi, tetap sama dalam tampilannya leluhur balap mereka. VRSC
V-Rod in a gravel driveway. Diperkenalkan pada tahun 2001, keluarga VRSC punya sedikit kemiripan dengan lineup tradisional Harley. Bersaing sepeda motor Jepang dan Amerika pada segmen power cruiser masa depan, "V-Rod" memanfaatkan mesin yang dikembangkan bersama Porsche yang, untuk pertama kalinya dalam sejarah Harley, menggabungkan Cams overhead dan pendingin cair. V-Rod secara visual khas, mudah dikenali dengan mesin V-Twin 60 derajat, radiator dan anggota bingkai hydroformed yang mendukung putaran berlapis penutup udara bersih. Platform VRSC juga digunakan untuk sepeda motor drag race pabrik. VRXSE The VRXSE V-Rod Destroyer adalah motor balap produksi Harley-Davidson, dibangun untuk menjalankan seperempat mil dalam waktu kurang dari sepuluh detik. Hal ini didasarkan pada mesin revolusi yang sama dengan kekuatan model VRSC, tapi VRXSE yang menggunakan mesin Screamin 'Elang 1.300 cc incarnation. C. Landasan Teori a. Marketing Theory i. Marketing Strategy 1. Segmentation : Segmentation yaitu pemetaan pasar. Ada banyak cara untuk memetakan menjadi beberapa kategori. Setiap pemetaan membutuhkan kreatifitas mengelompokkan pelanggan ke dalam segmen. Contoh beberapa segmentasi.
Segmentasi Pasar Berdasarkan Harga Segmentasi ini paling banyak digunakan dan tidak bisa menjadi satu-satunya segementasi untuk membagi pasar, tetapi banyak yang menggunakan segmentasi ini. Segmentasi ini membagi pasar berdasarkan harga, secara umum dibagi lagi menjadi tiga segmen, diskon (murah), mid, dan premium. Segmentasi Pasar Berdasarkan Letak Geografi Segementasi ini sangat dipengaruhi oleh wilayah, ukuran kota, kepadatan, dan iklim. Segmentasi Pasar Berdasarkan Demografi Demografi membagi populasi berdasarkan karakteristik seperti jenis kelamin, usia, penghasilan, pendidikan, agama, ras, warga negara, dll. Segmentasi Pasar Berdasarkan Psikografi Psikografi dibagi berdasarkan unsur sejarah (generasi 70-an, generasi 90-an, dll), kebiasaan, personaliti, lifestyle dan lainlain. Psikografi sering disamakan dengan demografi, seperti contoh umur, umur termasuk dalam demografi karena bisa diukur, sejarah masuk ke psikografi walaupun tolak ukurnya menggunakan umur. Segmentasi yang berhasil memenuhi kriteria: • memiliki kesamaan dalam segmen • memiliki keragaman pada setiap segmen • segmen dapat diukur • setiap segmen dapat dibedakan satu sama lain • segmen cukup besar untuk menghasilkan keuntungan • segmen dapat dicapai dan diwujudkan
2. Targeting : Targeting merupakan Fitting Strategy, yaitu cara menempatkan dengan tepat sebuah produk dan servis dalam segemen target market yang sudah dipilih sebelumnya.
Kriteria untuk menyeleksi segmen pasar yang tepat bagi persusahaan: •
Ukuran pasar
•
Pertumbuhan pasar
•
Keunggulan kompetitif
•
Situasi persaingan
3. Positioning: Setelah pembagian pasar telah diindentifikasi melalui segmentation dan produk atau servis telah ditargetkan untuk segmen yang ada. Tahap selanjutnya adalah positioning. Positioning adalah tentang mendefinisikan identitas dan kepribadian perusahaan/produk dalam benak pelanggan (reason for being). – Prof. Yoram Wind, Profesor
ii. Marketing Tactics 1. Differentiation: Diferensiasi adalah tindakan merancang perbedaa-perbedaan yang berarti pada apa yang ditawarkan oleh perusahaan. – Philip Kotler. Ide Differentiation: • Being the first • Market leader • Heritage • Proses pembuatan • Menjadi yang akan datang
2. Marketing Mix: Marketing mix adalah empat komponen dalam pemasaran yang terdiri dari 4P, yaitu: • Product (produk)
• Price (harga) • Place (tempat, termasuk juga distribusi) • Promotion (promosi)
Product Produk terdiri dari • finished goods • service • software.
Teori umum di dunia bisnis, semua produk memiliki life cycle: development, introduction, growth and maturity — dan decline. Price Beberapa pertimbangan dalam menentukan pricing: • Pricing objective, harga ditentukan oleh kualitas servis,
keuntungan yang ingin diperoleh, dll. • Biaya, tergantung dengan biaya produksi. • Harga kompetitor, harga digunakan untuk menghadapi
kompetitor. • Demand, harga ditentukan berdasarkan permintaan pasar.
Place Lokasi harus strategis, mudah dijangkau, dan ada dimanamana. Lokasi harus mendukung aspek marketing lainnya. Promotion Promosi bisa dilakukan dengan iklan, sales promotion dan public relation. Fungi utama promosi bukan untuk menjual produk dan jasa, tetapi untuk memperkenalkan produk dan jasa ke publik. Promosi dalam bentuk iklan dapat berupa: • Selebaran • Packaging
• Yellow Pages • Video • Audio • Dan lainnya
Contoh sales promotion: • Diskon • Undian • Hadiah langsung • Bazar • Trade-in • Dan lainnya
Public Relation dapat dilakukan dengan: • Penulisan artikel • Kegiatan • Sumbangan • Seminar • Publikasi • Dan lainnya
3. Selling: Selling yang dimaksudkan adalah taktik untuk mendciptakan hubungan jangka panjang dengan pelanggan melalui produk perusahaan. Tiga tingkat utama dari penjualan: • Penjualan fitur • Penjualan manfaat • Penjualan solusi
iii. Marketing Value 1. Brand:
Merek bukan hanya sebuah nama, logo atau simbol. Mereka adalah value indicatorbagiThe Marketing Company. Dengan merek perusahaan mampu membebaskan dirinya dari kurva
penawaran-permintaan. Harga penawaran tidak akan tergantung pada titik keseimbangan harga (price-equilibrium point). Elemen penting dari merek: • Ekuitas perusahaan yang menambahkan value untuk produk
dan jasa yang ditawarkan. • Menentukan harga • Mengindikasikan value produk dan jasa
Merek harus digunakan, dibangun, dan dilindungi karena merekalah yang akan membuat perusahaan mampu mengihindari commodity-like trap. Ide pembuatan brand yang bagus: • Mudah diingat • Mudah dibaca dan diucapkan • Eye catching
Brand Slogan (Tagline) Selain brand ada yang namanya tagline. Tagline digunakan untuk meningkatkan kekuatan brand atau iklan. Tagline diklaim sebagai yang paling efektif untuk menarik perhatian ke satu atau lebih aspek dari suatu produk. Tujuan utama penggunaan tagline adalah untuk menekankan ungkapan bahwa perusahaan ingin diingat oleh, terutama untuk pemasaran citra perusahaan atau koneksi ke produk. Tagline yang efektif biasanya: • Menyatakan manfaat utama dari produk atau merek untuk
pengguna atau pembeli potensial • Menyiratkan perbedaan antara perusahaan atau produk
lain. • Sederhana, langsung, singkat, renyah, dan cenderung
pernyataan • Sering jenaka • Memberikan kesan yang kredibel dari sebuah merek atau
produk • Membuat konsumen merasa “baik”
• Membuat konsumen merasa keinginan atau kebutuhan • Sulit untuk melupakan – itu melekat pada memori seseorang
(apakah seseorang suka atau tidak), terutama jika disertai oleh perangkat mnemonic, seperti jingle, ditties, gambar atau film.
2. Service: Service bukan hanya layanan purna-jual (after-sales service), layanan pra-jual (before-sales service), atau layanan saat-jual (during-sales services). Semua perusahaan berada dalam satu kategori bisnis, yaitu bisnis servis. Perusahaan harus memberikan solusi yang tepat kepada pelanggannya tidak perduli apakah perusahaan itu bergerak dalam bidang jasa atau manufaktur karena servis merupakan solusi
3. Process: Proces mencerminkan kualitas, biaya dan penghantaran produk dari suatu perusahaan kepada pelanggan, yang menuntut perusahaan untuk menjadi the captain of supply-chain process.
b. Financial Analysis Theory Analis keuangan menilai unsur-unsur berikut dari suatu perusahaan: i. Profitabilitas - kemampuannya untuk memperoleh pendapatan dan mempertahankan pertumbuhan baik dalam jangka pendek dan jangka panjang sebuah perusahaan. Tingkat profitabilitas biasanya didasarkan pada laporan laba rugi, yang melaporkan hasil operasional perusahaan. 1. Profitability Indicator Ratios: Profit Margin Analysis
2. Profitability Indicator Ratios: Effective Tax Rate
3. Profitability Indicator Ratios: Return On Assets
4. Profitability Indicator Ratios: Return On Equity
5. Profitability Indicator Ratios: Return On Capital Employed
ii. Solvabilitas - kemampuannya untuk membayar kewajiban kepada kreditur dan pihak ketiga lainnya dalam jangka panjang.Formula yang digunakan untuk menghitung rasio Solvabilitas adalah: Solvency ratio = (After Tax Net Profit + Depreciation) / Total liabilities Rasio solvabilitas yang dapat diterima dapat berbeda sesuai industrinya. Secara umum rasio solvabilitas lebih besar dari 20% dianggap sehat secara finansial. Semakin kecil solvabilitas rasio, maka perusahaan tersebut memiliki resiko yang semakin besar untuk gagal memenuhi kewajibannya Secara umum, ada 6 rasio keuangan lain yang juga penting dalam mengukur solvabilitas dari suatu perusahaan, yaitu: •
Current ratio
Current ratio = Current Assets ÷ Current liabilities, rasio ini rasio ini membantu dalam membandingkan aktiva lancar terhadap kewajiban lancar dan umumnya digunakan sebagai kuantifikasi solvabilitas jangka pendek.
•
Quick ratio
Dikenal sebagai ‘liquid ratio’ dengan formula: Cash + Accounts Receivable ÷ Current liabilities, hanya mempertimbangkan aktiva lancar sehingga mengungkapkan keandalan perusahaan pada persediaan dan aktiva lancar lain untuk melunasi utang-utang jangka pendek. •
Current debts to inventory ratio
Dengan formula: Current liabilities ÷ Inventory, Rasio ini menunjukkan keandalan perusahaan pada persediaan yang tersedia untuk pembayaran utang. •
Current debts to net worth ratio
Dengan Formula: Current liabilities ÷ Net worth, Rasio ini menunjukkan jumlah kewajiban kepada kreditur dalam waktu satu tahun sebagai persentase dari investasi pemegang saham. •
Total liabilities to net worth ratio
Dengan formula: Total Liabilities ÷ Net Worth¸ Rasio ini menunjukkan hubungan antara total utang dan ekuitas pemilik perusahaan. Rasio yang lebih tinggi menunjukkan kurangnya perlindungan bagi kreditor bisnis. •
Fixed assets to net worth ratio
Dengan formula: Fixed Assets ÷ Net Worth, merupakan persentase aset tetap dibandingkan dengan total ekuitas. iii. Likuiditas - kemampuannya untuk mempertahankan arus kas positif, dan tetap dapat memenuhi kewajiban jangka pendek. 1. Liquidity Measurement Ratios: Current Ratio
2. Liquidity Measurement Ratios: Quick Ratio
3. Liquidity Measurement Ratios: Cash Ratio
Analisis pada nomor ii dan iii didasarkan pada neraca perusahaan, yang menunjukkan kondisi keuangan suatu bisnis dari titik waktu tertentu. c. Operation & Management Analysis Untuk melakukan analisis operasional dapat dilakukan dengan melihat beberapa rasio yang terkait dengan operasional. Rasio-rasio ini melihat seberapa baik sebuah perusahaan merealisasikan asetnya ke dalam bentuk pendapatan serta seberapa efisien perusahaan mengubah penjualan menjadi kas. Pada dasarnya, rasio-rasio ini melihat seberapa efisien dan efektif sebuah perusahaan menggunakan sumber dayanya untuk menghasilkan penjualan dan meningkatkan nilai pemegang saham. Secara umum, semakin baik rasio ini, semakin baik bagi pemegang saham. 1. Operating Performance Ratios: Fixed-Asset Turnover
2. Operating Performance Ratios: Sales/Revenue Per Employee
Analisis manajemen dilakukan dengan melihat beberapa faktor yang terkait dengan kegiatan managerial, antara lain: 1. Planning & Strategic Management 2. Ethics & Corporate Responsibility 3. Organization Culture & Agility 4. Leadership 5. Motivating for Performance 6. Managerial Control 7. Managing Technology & Innovation 8. Managing Change D. Harley-Davidson Marketing Analysis a. Marketing Strategies i. Segmenting: Segmen HD saat ini terbagi menjadi 2 kelompok besar, yaitu segmen tradisional mereka (usia > 35 thn, etnik kaukasian dan
penggemar motor besar) dan segmen baru, yaitu wanita, kaum muda (usia 18-34 thn) dan etnik African-American dan Hispanic. Secara umum, segmen yang dibidik oleh HD adalah penggemar motor besar yang menghargai tradisi dan design klasik dari motor HD. ii. Targetting: Dari segmen yang telah didefinisikan di atas, dan evaluasi terhadap keunggulan kompetitif motor HD dibanding kompetitor, maka HD secara cerdik menyasar market motor besar (>700cc) non sport yang pada awalnya, marketnya adalah konsumen pria usia > 35 tahun. Namun seiring dengan perkembangan waktu, motor HD juga menyasar market yang lebih besar, yaitu kaum muda (18-34 thn) dan kaum wanita yang ingin menjajal kenikmatan mengendarai motor legendaris AS. Strategi ini sangat tepat mengingat market usia 18-34 thn, wanita, etnik hispanik dan etnik afro-amerika 3 kali lebih besar dibanding segmen tradisional HD, dan diperkirakan terus tumbuh. iii. Positioning: Positioning motor HD dipertahankan sebagai motor yang kental dengan sejarah dan legenda Amerika. Hal ini ditandai dengan dipertahankannya design klasik yang relatif tidak banyak perubahan dari masa ke masa dan juga dipertahankannya ciri khas made in USA sebagai upaya positioning american quality and heritage. b. Marketing Tactics i. Marketing Mix 1. Product: Sebagai motor legendaris Amerika, HD sangat selektif dalam mengeluarkan produk barunya. Dan bisa dikatakan, produk yang dikeluarkan merupakan pengembangan dari produk-produk yang telah ada untuk menjaga kesinambungan produk. 2. Price: Posisi harga motor HD juga mencakup range yang cukup lebar, yaitu mulai dari $7,999 s.d. $33,499. Posisi harga ini memungkinkan HD untuk bersaing di semua segmen motor besar, mulai dari entry level s.d. luxury dan ini sangat menguntungkan bagi HD, krn image sebagai premium motorcycle dapat dipertahankan, sekaligus menarik pengguna baru dengan harga yang atraktif.
3. Place: HD melakukan distribusi penjualannya melalui dealer tradisional, baik itu domestic ataupun internasional. Pertumbuhan dealer pada tahun 2012 dibandingkan 2006 secara total tumbuh 10,22% dengan pertumbuhan tertinggi berada di kawasan Asia Pasifik, yaitu tumbuh 36,65%, disusul oleh pertumbuhan di kawasan Latin-America, 34,04%. Kawasan Kanada merupakan satu-satunya yang mengalami penurunan jumlah dealer, yaitu growth -2,74%. Secara umum, lokasi dealer terbesar masih berada di kawasan Amerika Serikat (47,38%), Eropa (25,29%) dan Asia Pasifik (19,15%). Selain tradisional dealer, HD juga mengembangkan nontradisional outlet yang merupakan perpanjangan tangan dari tradisional dealer. Non tradisional outlet ini berfungsi untuk menjual merchandise HD yang secara tidak langsung akan menguatkan image HD dan outlet-outlet ini berlokasi di tempat-tempat yang tingkat trafiknya cukup tinggi, misalnya bandara, mall, dll. 4. Promotion: Selain tradisional promotion (advertorial, PR, dll), HD juga sangat mengoptimalkan promosi yang berbasis komunitas. Komunitas HD menjaga loyalitas membernya dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat fun dan mengeksplorasi kemampuan motor. Sehingga tidak heran, 53,7% pembeli HD adalah konsumen yang sebelumnya telah menggunakan motor HD. Media komunitas ini juga sangat efektif untuk menggaet pembeli baru yang pada awalnya mengikuti komunitas karena faktor keluarga/teman, dan akhirnya mulai bergabung secara mandiri dengan membeli motor sendiri. c. Marketing Values i. Brand: Dengan usia dan perjalanan panjang perusahaan ini memproduksi sepeda motor di Amerika Serikat dan juga secara historical mempunyai keterlibatan yang sangat erat dengan perjuangan militer AS, maka brand HD secara tidak langsung mendapat benefit sebagai produk asli Amerika yang mewakili kebanggaan dan patriotisme Amerika. Image ini secara sadar dipertahankan oleh perusahaan dengan menjaga produksi sebagai
made in USA dan tercermin dari design klasik yang relatif tidak berubah banyak. Bisa jadi, image “sangat Amerika” ini tidak dapat diterima di beberapa wilayah di dunia, namun, dengan ditunjang oleh industri entertainment (film, musik, dll) Amerika yang saat ini mendominasi dunia, maka American Brand (termasuk HD) mendapat keuntungan image yang luar biasa. ii. Service: Dengan tersebarnya dealer di seluruh penjuru dunia, maka HD mempunyai kekuatan layanan/service yang sangat besar. Karena konsumen tidak akan terlalu dipusingkan dengan layanan after sales dari motor yang dibeli, selama masih ada dealer di wilayah tersebut. iii. Process: Dengan membuat inventory tetap rendah, dengan tingkat penjualan sekitar 247.000 per tahun dan kapasitas produksi 245.000 – 250.000, HD membuat efisiensi yang baik dalam proses produksinya. Namun low inventory ini membuat dealer dan customer menunggu cukup lama untuk mendapatkan motor dengan customisasi tertentu. Hal ini berpotensi untuk mengurangi kepuasan customer dan berpeluang untuk loss sales karena customer akan beralih ke merek lain. E. Harley-Davidson Financial Analysis
Dari data finansial rasio di atas, dapat kita lihat bahwa HD mempunyai profitabilitas yang cukup baik, dengan Gross Margin sebesar 37,8% (lebih baik dibanding rata-
rata industri) dan Net Profit Margin sebesar 5,3% (sedikit lebih kecil dibanding industri). Namun dengan return on equity (RoE) sebesar 12%, return on assets (RoA) sebesar 2,8% dan return on capital masih cukup rendah, yaitu 3,6% yang mana mengindikasikan bahwa perusahaan ini masih belum dapat menghasilkan return yang optimal dari modal/dana investor yang ada. Atau dengan kata lain, tingkat kewajiban/hutang perusahaan juga masih cukup besar dengan debt ratio 76,6% di tahun 2010, sedangkan debt ratio yg dapat diterima berada di kisaran 30%-40%. Data Penjualan 2006-2011: 2012
2011
2010
2009
2008
2007
2006
Sportster®
51.704
49.656
41.409
47.269
60.684
72.036
64.557
Custom
96.425
91.459
87.158
91.650
140.908
144.507
161.195
Touring
99.496
92.002
81.927
84.104
101.887
114.076
123.444
247.625
233.117
210.494
223.023
303.479
330.619
349.196
160.477
152.180
131.636
144.464
206.309
241.539
273.212
87.148
80.937
78.858
78.559
97.170
89.080
75.984
247.625
233.117
210.494
223.023
303.479
330.619
349.196
274
2.614
9.572
13.119
11.513
12.460
Domestic International
BUELL®
-
Dari data penjualan di atas terlihat bahwa sejak tahun 2008, terjadi penurunan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun mulai tahun 2009, terjadi peningkatan penjualan yang ditopang oleh menguatnya penjualan domestic dan internasional.
F. Harley-Davidson Operation Analysis
Dari data operation di atas, terlihat bahwa beberapa operational indicator sudah cukup baik dan berada di atas rata-rata industri, yaitu income/employee, revenue/employee dan inventory/employee. Namun indicator receivable turnover, yang mengindikasikan bahwa collecting cash dari customer/dealer masih kurang efektif, dan asset turnover, yang mengindikasikan revenue dibanding asset masih dibawah rata-rata industri.
Analisis Visi dan Misi Komponen
Misi
Visi
Customer
Yes
Yes
Product & Services
Yes
Yes
Markets
Yes
No
Concern for Survival
Yes
No
Technology
No
Yes
Philosophy
Yes
Yes
Self Concept
Yes
Yes
Concern for Public Image
Yes
Yes
Concern for Employees
No
No
Dari hasil analisis visi dan misi HD di atas, terlihat bahwa visi dan misi telah mencakup komponen-komponen penting dari bisnis, kecuali belum terlihat concern for employees yang tegas di visi ataupun misi yang telah dicanangkan. Namun, secara umum, concern terhadap kepuasan kerja karyawan terlihat juga dari values yang dicanangkan, yaitu:
Kombinasi visi, misi dan values HD membuat perusahaan ini cukup kompetitif di market. Ini terlihat dari data market share, di mana HD dapat bertahan (marketshare 27,6%) dan tetap tumbuh di tengah kompetisi yang sangat ketat dari perusahaan Jepang, khususnya Honda :
G. Kesimpulan a. Harley-Davidson telah menerapkan strategy marketing yang cukup bagus dengan memperlebar segmen market yang ditargetkan dengan menyasar usia muda (18-34 thn), wanita, etnik Hispanik dan Etnik Afro-Amerika. b. Positioning sebagai motor legendaris Amerika masih mempunyai nilai jual yang baik dan layak untuk diperkuat dan dipertahankan. c. Brand Image yang baik dari HD membuat effort untuk melakukan promosi dapat lebih mudah dan dapat dioptimalkan dengan menggunakan komunitas yang telah terbentuk. d. Market di luar U.S. yang mulai tumbuh dengan pesat, utamanya di Asia Pasifik dan Amerika Selatan, telah direspon dengan berkembangnya jumlah dealer di wilayah tersebut, selain market tradisional HD, yaitu Amerika Serikat dan Eropa. e. Kondisi finansial HD cukup baik, dengan profitabilities di atas rata-rata industri, namun tingkat hutang yang tinggi (di atas rata-rata Industri) harus diwaspadai dan dikendalikan sehingga setidaknya sama dengan rata-rata Industri. f.
Operasional perusahaan juga berjalan dengan baik, ditandai dengan rasio income/employee, revenue/employee dan inventory/employee yang baik (di atas rata-rata Industri), namun tingkat pencairan piutang masih harus dibenahi dan asset turnover masih dibawah industri.
g. Organisasi, leadership dan culture organisasi berkembang cukup baik dengan penetapan visi, misi dan corp value yang tepat. Hal ini tercermin pada rasio income/employee dan revenue/employee yang baik. h. Secara umum, HD dapat mempertahankan marketsharenya di tengah gempuran motor Jepang (khususnya Honda), dengan marketshare di U.S. sebesar 27.6%. Dengan produk dan segmen yang semakin luas, diperkirakan market share ini akan mengalami peningkatan.