ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada Koperasi Unit DesaKarangploso Malang)
SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Ekonomi
Oleh:
HALIM WADUDU NIM. 2009120018
JURUSAN MANAJEMEN KONSENTRASI BIDANG SUMBER DAYA MANUSIA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TRIBHUWANA TUNGGADEWI MALANG 2013
LEMBAR PERSETUJUAN ANALISISPENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada Koperasi Unit Desa Karangploso Malang)
SKRIPSI
OLEH: HALIM WADUDU NIM:2009120018
Telah Disetujui Oleh Dosen Pembimbing Untuk Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Pada Tanggal :
Dosen Pembimbing,
Dosen Pembimbing,
Utama
Pendamping
Dr.M. Rifa’i, SE.,MM
Dr. Budi Prihatminingtyas, SE., M.AB
Mengetahui, Ketua Program Studi
Dr. Nur Ida Iriani, MM
i
LEMBAR PENGESAHAN ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi kasus pada Koperasi Unit Desa Karangploso Malang)
SKRIPSI
OLEH: HALIM WADUDU NIM:2009120018
Telah Dipertahankan Di Hadapan Dan Telah Diterima Tim Penguji Skripsi Fakultas Ekonomi Univ. Tribhuwana Tunggadewi Malang Pada tanggal :
Tim Penguji: a. Dr. M. Rifa’i, SE.,MM
b. Dr. Budi Prihatminingtyas, SE.,M.AB
c. Warter Agustim,SE.,MM
Mengesahkan, Dekan Fakultas Ekonomi
Drs. Hari Purnomo, M.Si. AK
ii
LEMBAR PERNYATAAN
Saya yang bertandatangan di bawahini: Nama / NIM
: HalimWadudu/ 2009120018
Fakultas / Program Studi
: Ekonomi / Manajemen
Menyatakan bahwa Skripsi yang berjudul “Analisis Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Koperasi Unit Desa Karangploso” adalah Hasil Karya sendiri dan bukan Karya tulis orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya. Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, maka penulis bersedia menerima sanksi sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
Malang,
September 2013
Yang Menyatakan,
HALIM WADUDU
iii
BIODATA PENULIS HALIM WADUDU, dilahirkan di Bonti, Kabupaten Sanggau Kalimantan Barat padaTanggal 02 Januari 1992 dari pasangan bapak Ebang dan Ibu Galuh Fatimah. Penulis merupakan anak ke-6 dari tujuh bersaudara. Lulus pendidikan tingkat dasar pada SDN 01 Bontitahun 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP) Negeri 1 Bonti pada tahun 2006, Sekolah Menengah Atas Negeri 01 (SMAN01) Bonti lulus tahun 2009 Jurusan IPS, dan di tahun yang sama penulis melanjutkan Studi Perguruan Tinggi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
di
Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dengan Konsentrasi Manajemen Sumber Daya Manusia dan menyelesaikan kuliah pada tahun 2013, Dengan judul penelitian “Analisis Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Koperasi Unit Desa Karangploso. Tidak banyak hal yang yang di ikuti diluar jam perkuliahan, focus pada tujuan merupakan hal utama yang di penuhi penulis, inilah saya sederhana begini apa adanya.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan rahmat dan hidayah serta inayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini dengan judul “AnalisisPengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Pegawai Pada Koperasi Unit Desa Karangploso’’ sebagai syarat untuk menyandang gelar Sarjana Strata-1 (S-1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang. Penulis menyadari bahwa keberhasilan penyusunan skripsi ini berkat bantuan dari berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung baik secara moral dan materi. Oleh karena itu penulis sangat ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih serta penghargaan yang tak terhingga kepada: 1.
Bapak Prof. Dr. Wani Hadi Utomo selaku Rektor di Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
2.
Bapak Drs. Hari Purnomo, MSi., Ak selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
3.
Ibu Dr. Nur Ida Iriani, MM selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
4.
BapakDr. M. Rifa’i SE.,MM selaku Pembimbing Utama yang telah memberikan waktu dan bimbingan kepada penulis hingga terselesaikannya penyusunan skripsi ini.
5.
Ibu Dr. Budi Prihatminingtyas,M.AB selaku Pembimbing Pendamping
v
yang dengan sabar dan ikhlas memberikan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membimbing penulis dari awal hingga akhir proses penyusunan skripsi ini. 6.
Bapak Warter Agustim,SE.,MM. selaku Dosen Penguji yang sudah memberikan banyak masukan untuk perbaikan skripsi ini dan menunjukkan berbagai kesalahan didalamnya.
7.
Seluruh Dosen Pengajar Program Studi Manajemen Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang yang telah menyumbangkan ilmunya kepada penulis dan membantu serta membimbing penulis selama perkuliahan.
8.
Seluruh jajaran pengurus dan karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso yang telah rela menyumbangkan waktu serta memberikan data dan informasi yang sangat dibutuhkan penulis hingga terselesaikannya skipsi ini.
9.
Ayah dan Ibu serta kakak dan adik yang tercinta atas do’a dan dukungan yang sangat luar biasa yang tidak dapat tergantikan sehingga penyusunan skripsi ini dapat selesai dengan baik dan lancar.
10. Teman-teman Mahasiswa Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang khususnya teman seperjuangan Program Studi Manajemen Angkatan 2009 yang selalu memberikan support kepada penulis. 11. Himpunan Mahasiswa Manajemen (HIMMA) yang telah memberikan pengalaman organisasi kepada penulis. 12. Dan kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Semoga semua bantuan, dorongan, serta Motivasi yang telah diberikan kepada penulis mendapatkan ridho dari Tuhan Yang Maha Esa.
vi
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan untuk penelitian lanjutan di masa yang akan datang. Akhir kata, semoga skripsi ini bisa memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan dan dapat berguna bagi kita semua. Amin.
Malang, September 2013
Penulis
vii
DAFTAR ISI Sampul/ Cover Judul Lembar Persetujuan ............................................................................................. i Lembar Pengesahan ............................................................................................ ii Lembar Pernyataan ............................................................................................ iii Riwayat Hidup .................................................................................................. iv Kata Pengantar..................................................................................................... v Daftar Isi........................................................................................................... viii Daftar Tabel
................................................................................................. xii
Daftar Gambar ................................................................................................ xiii Daftar Lampiran ............................................................................................... xiv Abstraksi
................................................................................................ xv
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1 1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 3 1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 3 1.4 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 4 BAB II LANDASAN TEORI .............................................................................. 5 2.1 Komunikasi Interpersonal ............................................................................ 5 2.1.1 Defenisi Komunikasi Interpersonal ............................................................. 5 2.1.2 Komponen Komunikasi Interpersonal ........................................................ 6 2.1.3 Bentuk Komunikasi Interpersonal .............................................................. 8 2.1.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal .............................................................. 9 2.1.5 Evektivitas Komunikasi Interpersonal ...................................................... 11 2.2 Kinerja ........................................................................................................ 12 2.2.1 Definisi Kinerja......................................................................................... 12 2.2.2 Kriteria Kinerja ......................................................................................... 13
viii
2.2.3 Penilaian Kinerja ...................................................................................... 14 2.3 Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja ........................ 19 2.4 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 19 2.5 Hipotesis .................................................................................................... 20 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ........................................................... 21 3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 21 3.2 Populasi dan Sampel .................................................................................. 21 3.2.1 Populasi ................................................................................................... 21 3.3.2 Sampel ..................................................................................................... 22 3.3 Jenis Data .................................................................................................. 22 3.4 Teknik Pengumpulan Data ......................................................................... 23 3.5 Definisi Operasional .................................................................................. 24 3.6 Uji Instrumen ............................................................................................. 30 3.6.1 Uji Validitas .............................................................................................. 30 3.6.2 Uji Reabilitas ............................................................................................ 31 3.7 Uji Asumsi Klasik ....................................................................................... 32 3.7.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 32 3.7.2 Uji Multikolineritas ................................................................................. 32 3.7.3 Uji Heteroskedastisitas ............................................................................. 32 3.8 Analisa Data ............................................................................................... 33 3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda ............................................................ 33 3.8.2 Analisis Korelasi Linear Berganda ............................................................ 34 3.9 Uji Hipotesis .............................................................................................. 35 3.9.2 Uji F ........................................................................................................ 35 3.9.3 Uji T ........................................................................................................ 35 BAB IV HASI DAN PEMBAHASAN............................................................... 37 4.1 Hasil Penelitian ........................................................................................... 37 4.1.1 Sejarah Perkembangan Koperasi Unit Desa Karangploso .......................... 37 4.1.2 Wilayah keanggotaan Koperasi Unit Desa Karangploso ............................ 38 4.1.3 Susunan Pengurus Pengawas dan Manajemen .......................................... 38
ix
4.1.4 Unit Usaha Koperasi Unit Desa Karangploso ............................................ 39 4.1.5 Kerjasama ................................................................................................. 42 4.2 Gambaran Karakteristik Responden ............................................................. 43 4.2.1 Jenis Kelamin Responden.......................................................................... 45 4.2.2 Usia Responden ........................................................................................ 45 4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden ................................................................ 46 4.2.4 Status Perkawinan Responden ................................................................... 46 4.2.5 Status Pekerjaan Responden ...................................................................... 47 4.2.6 Masa Kerja Responden.............................................................................. 47 4.2.7 Gaji Responden ........................................................................................ 48 4.3 Uji Validitas................................................................................................. 49 4.3.1 Butir Pernyataan Variabel Kepercayaan Diri ............................................. 49 4.3.2 Butir Pernyataan Variabel Keakraban ........................................................ 50 4.3.3 Butir Pernyataan Variabel Manajemen Interaksi ........................................ 51 4.3.4 Butir Pernyataan Variabel Daya Ekspresi ................................................. 52 4.3.5 Butir Pernyataan Variabel Orientasi Kepada Orang Lain ........................... 53 4.3.6 Butir Pernyataan Variabel Kinerja ............................................................. 54 4.4 Hasil Uji Reliabilitas ................................................................................... 55 4.5 Uji Asumsi Klasik ........................................................................................ 56 4.4.1 Uji Normalitas ......................................................................................... 56 4.4.2 Uji Multikolinearitas ................................................................................ 57 4.4.3 Uji Heterokedastisitas ............................................................................... 57 4.6 Hasil Uji Hipotesis ...................................................................................... 58 4.5.1 Analisis Regresi Linear Berganda.............................................................. 58 4.5.2 Analisis Korelasi Linear Berganda ........................................................... 61 4.5.3 Uji F (Uji Simultan) .................................................................................. 61 4.5.4 Uji Hipotesis Kedua (Uji T) ...................................................................... 62 4.7 Pembahasan ................................................................................................. 64 4.7.1 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Terdiri Dari Kepercayaan Diri, Keakraban, Manajemen Interaksi, Daya Ekspresi Dan Orientasi Kepada
x
Orang Lain Secara Simultan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kinerja Karyawan.................................................................................................... 64 4.7.2 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Terdiri Dari Kepercayaan Diri, Keakraban, Manajemen Interaksi, Daya Ekspresi Dan Orientasi Kepada Orang Lain Secara Parsial Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kinerja Karyawan.................................................................................................... 65 4.7.3 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Mempunyai Pengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan........................................................................ 67 BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 68
5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 68 5.2 Saran ........................................................................................................... 69
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 71
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Variabel, Sub Variabel, Indikator, Item .............................................. 29 Tabel 4.1 Susunan Pengurus .............................................................................. 38 Tabel 4.2 Susuanan Pengawas............................................................................ 39 Tabel 4.3 Susuanan Manajemen ......................................................................... 39 Tabel 4.4 Karakteristik Responden..................................................................... 44 Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Diri ................................... 49 Tabel 4.6 Hasil Uji Validitas Variabel Keakraban .............................................. 50 Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas Variabel Manajemen Interaksi .............................. 51 Tabel 4.8 Hasil Uji Validitas Variabel Daya Ekspresi ........................................ 52 Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas Variabel Orientasi Kepada Orang Lain ................. 53 Tabel 4.10 Hasil Uji Validitas Variabel Kinerja ................................................. 54 Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabelitas........................................................................ 55 Tabel 4.12 Hasil Uji Multikolineritas ................................................................. 57 Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linear Dengan Tiga Variabel Bebas...................... 59 Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Korelasi Linear Berganda..................................... 61 Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pertama (Uji F) .................................................. 62 Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Kedua (Uji T)..................................................... 63
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 20 Gambar 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 45 Gambar 4.2 Persentase Responden Berdasarkan Usia Responden ...................... 45 Gambar 4.3 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden 46 Gambar 4.4 Persentase Responden Berdasarkan Status Perkawinan Responden . 46 Gambar 4.5 Persentase Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Responden .... 47 Gambar 4.6 Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja Responden ............ 47 Gambar 4.7 Persentase Responden Berdasarkan Gaji Responden ....................... 48 Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas ....................................................................... 56 Gambar 4.9 Hasil Uji Heterkedastistas ............................................................... 58
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Uji Validitas Variabel Kepercayaan Diri .................................... 73 Lampiran 2 Uji Validitas Variabel Keakraban ............................................... 75 Lampiran 3 Uji Validitas Variabel Manajemen Interaksi ............................... 77 Lampiran 4 Uji Validitas Variabel Daya Ekspresi ......................................... 79 Lampiran 5 Uji Validitas Variabel Orientasi Kepada Orang Lain .................. 81 Lampiran 6 UjiValiditasVariabelKinerja (Y) ................................................ 83 Lampiran 7 Uji Linear Berganda ................................................................... 85 Lampiran 8 UjiAsumsiKlasik........................................................................ 89 Lampiran 9 SuratKeteranganPeneltian .......................................................... 94
xiii
ANALYSIS THE EFFECTS OF INTERPERSONAL COMMUNICATION TO THE EMPLOYEES’PERFORMANCE (Case StudyonVillage Unit Cooperatives Karangploso) Halim Wadudu Management Study Program, Economic Faculty, Tribhuwana Tunggadewi University E-mail:
[email protected] ABSTRACT Interpersonal communication can be said to be effective or successful if there is mutual understanding from the sender to the receiver of the message, so the message is easily understood and implemented. Employees’ performance is important to determine the events in the company. The company's success will go hand in hand with employees’ performance. One of individual's abiliti need in this study is interpersonal communication skill. The purpose of this study was to find out whether interpersonal communication variables consisted of self-confidence, familiarity, interaction management, expression power, and orientation to others simultaneously, partially, and dominantly had high influence on the employees’ performance. This research used quantitative, the data collections used were interviews, questionnaires, and documentation. The population was 43 people and for the sample taken by census method. The hypothesis, test needed to have classical assumption tests for intance normality test, multicollinearity test, and heteroskedasitas test toexan the effects. The results of the tests were F value and F table (4.029>2.470) and confidence X1 had tcount of 3.614>ttable of 2.026, familiarity X2 had tcount of 4.727>ttable of 2.026, interaction management X3 had tcount of 2.971>ttable of 2.026, expression X4 had tcount of 2.541>ttable of 2.026, and orientation X5 had tcount of 2.901>ttable of 2.026. Thus there searcher concludes that the employees' performance is strongly influenced by the 5 variables studied and applied by an organization as a consideration to measure the employees’ performance. Keywords: Interpersonal Communication, Employees’ Performance
xiv
ANALISIS PENGARUH KOMUNIKASI INTERPERSONAL TERHADAP KINERJA PEGAWAI (Studi Kasus pada Koperasi Unit Desa Karangploso) Halim Wadudu Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi,Universitas Tribhuwana Tunggadewi E-mail:
[email protected]
Abstrak Komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif atau berhasil apabila terciptanya saling pengertian dari pengirim kepada penerimapesan, sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti dan dilaksanakan. Kinerja pegawai sangatlah menentukan jalannya kegiatan dalam perusahaan itu, keberhasilan perusahaan akan berjalan seiring dengan kinerja karyawan. Salah satu bentuk kemampuan individual tersebut adalah kemampuan komunikasi interpersonal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui untuk mengetahui apakah variable komunikasi interpersonal yang terdiri dari kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi kepada orang lain secara simultan, parsial dan yang dominan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja karyawan. Jenis penelitian ini menggunakan kuantitatif, pengumpulan data menggunakan metode wawancara, penyebaran kuesioner, dan dokumentasi. Populasi yang ada berjumlah 43 orang dan untuk sampel diambil keseluruhan dengan metode sensus. Pengujian hipotesis dilakukan dengan uji asumsi klasik yaitu uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji heteroskedasitas. Untuk menguji ada tidaknya pengaruh. Dari hasil pengujian tersebut, maka didapat Fhitung dan Ftabel (4,029>2,470) dan kepercayaan diri X1 mempunyai thitung sebesar 3,614 > ttabel 2,026, keakraban X2 mempunyai thitung sebesar 4,727 >ttabel sebesar 2,026, manajemen interaksi X3 mempunyai thitung sebesar 2,971 > ttabel sebesar 2,026, daya ekspresi X4 mempunyai thitung sebesar 2,541 > t tabel sebesar 2,026, dan variabel orientasi kepada orang lain X5 mempunyai thitung sebesar 2,901 > t tabel sebesar 2,026. Dengan demikian peneliti dapat menyimpulkan bahwa kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh 5 variabel yang diteliti dan diterapkan oleh sebuah organisasi sebagai bahan pertimbangan untuk melihat kinerja dari karyawan. Kata Kunci: Komunikasi Interpersonal, Kinerja Pegawai
xv
1
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang Manusia di dalam kehidupannya harus berkomunikasi, artinya memerlukan
orang lain dan membutuhkan kelompok atau masyarakat untuk saling berinteraksi. Hal ini merupakan suatu hakekat bahwa sebagian besar pribadi manusia terbentuk dari hasil integrasi sosial dengan sesamanya. Sumber daya manusia mempunyai peran penting dalam pencapaian tujuan perusahaan karena sebagai pengatur dan penggerak segala bentuk aktivitas dari dunia usaha. Jadi kunci sukses sebuah organisasi adalah kepemilikan sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu kemampuan yang dimiliki oleh karyawan adalah kemempuan melakukan
komunikasi
interpersonal.Komunikasi
interpersonal
adalah
komunikasi yang dilakukan antar seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media komunikasi tertentu dan bahasa yang mudah dipahami untuk mencapai tujuan tertentu (Purwanto,2006:21). Komunikasi interpersonal dapat dikatakan efektif atau berhasil apabila terciptanya saling pengertian dari pengirim kepada penerima pesan, sehingga pesan yang disampaikan mudah dimengerti dan dilaksanakan. Maka diperlukan kemampuan seseorang untuk menciptakan suatu pesan yang tepat agar dapai mencapai komunikasi yang efektif. Terbentuknya komunikasi yang efektif dapat dilihat dari; kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekpresi dan daya orientasi terhadap orang lain.
1
2
Menurut (Mangkunegara 2000:67) kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugas nya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kinerja dapat di artikan sebagai hasil kerja yang diperoleh karyawan untuk mencapai target target perusahaan. Kinerja karyawan sangatlah menentukan jalannya kegiatan dalam perusahaan itu, keberhasilan perusahaan akan berjalan seiring dengan kinerja karyawan. Maka untuk mencapai keberhasilan tentunya diperlukan kinerja yang sesuai dengan harapan dari perusahaan. Pengukuran kinerja dapat dilakukan dengan berbagai kriteria salah satu teori yang ada yaitu menurut Amstrong dan Barron, membagi tiga type ukuran kinerja berdasarkan pada lingkup penggunaannya, yaitu dalam lingkup individual, tim dam organisasi. Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja secara tidak langsung telah terlihat melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individual yang dikemukakan oleh (Robert L. Mathis 2006:47). Disebutkan salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja individu adalah individual dalam melakukan pekerjaan yang terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadian. Salah satu bentuk kemampuan individual tersebut dapat berupa kemampuan komunikasi interpersonal. Untuk lebih memahami arti penting komunikasi interpersonal dalam sebuah organisasi khususnya bagi para karyawan koperasi dalam mencapai kinerja yang sesuai dengan target, maka sangat menarik untuk melakukan penelitian yang berjudul “Analisis Pengaruh Komunikasi Interpersonal Terhadap Kinerja Karyawan” (Studi kasus pada Koperasi Unit Desa Karangploso Malang).
3
1.2.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka ditetapkan perumusan masalah yang terdiri dari, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan daya orientasi pada orang lain sebagai berikut: 1. Apakah variabel komunikasi interpersonal yang terdiri dari, kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan daya orientasi pada orang lain berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan? 2. Apakah variabel komunikasi interpersonal yang terdiri dari, kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan daya orientasi pada orang lain ini mempunyai pengaruh yang signifikan secara parsial terhadap terhadap kinerja karyawan? 3. Manakah variabel komunikasi interpersonal yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan?
1.3.
Tujuan Penelitian
Berdasarkan masalah yang telah diuraikan sebelumnya, maka tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui apakah variabel komunikasi interpersonal yang terdiri dari kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan orientasi kepada orang lain secara simultan memiliki pengaruh besar terhadap kinerja karyawan. 2. Untuk mengetahui apakah variabel komunikasi interpersonal ini yang dari kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, dan
4
orientasi kepada orang lain secara parsial memiliki pengaruh besar terhadap kinerja karyawan. 3. Untuk mengetahui manakah variabel komunikasi interpersonal yang mempuyai pengaruh dominan terhadap kinerja karyawan.
1.4.
Manfaat Penelitian
Dengan dilaksanakan penelitian ini, diharapkan hasilnya memberi manfaat yang berguna kepada beberapa pihak antara lain: 1. Bagi perusahaan Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai suatu alternatif dasar pemikiran bagi organisasi dalam rangka pengidentifikasian komunikasi interpersonal guna meningkatkan kinerja karyawan. 2. Bagi Peneliti Dapat menjadi tambahan referensi mengenai komunikasi interpersonal karyawan terutama melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kinerja. 3. Bagi pihak lain yang berkepentingan a. Dapat memberikan gambaran secara jelas mengenai pengaruh komunikasi interpersonal terhadap kinerja karyawan pada suatu organisasi. b. Dapat dijadikan sebagai suatu bahan pertimbangan/tolak ukur maupun sebagai sumbangan pemikiran bagi pihak lain yang mengadakan penelitian sejenis.
5
BAB II LANDASAN TEORI
2.1 Komunikasi Interpersonal 2.1.1 Defenisi Komunikasi Interpersonal Komunikasi interpersonal menurut Muhammad (2005:159) adalah proses pertukaran informasi di antara dua orang atau lebih yang dapat di ketahui langsung umpan baliknya. Komunikasi interpersonal menurut Sule dan Saefullah (2010:299) adalah komunikasi yang dilakukan antar seseorang dengan orang lain dalam sebuah organisasi. Komunikasi interpersonal bisa dilakukan antar individu dalam suatu bagian, antarbagian dalam organisasi, antarbawahan, antar pimpinan, maupun antar pimpinan dan bawahan. Pendapat lain mengemukakan bahwa komunikasi interpersonal adalah komunikasi yang dilakukan antar seseorang dengan orang lain dalam suatu masyarakat maupun organisasi (bisnis dan nonbisnis), dengan menggunakan media tertentu dan bahasa yang mudah di pahami untuk mencapai tujuan tertentu (Purwanto 2006:21). Faktor penyebab kinerja dibagi menjadi dua tipe yaitu faktor internal dan faktor eksternal, faktor internal meliputi: (1) Kelemahan dalam memperoleh peluang; (2) Kelemahan dalam struktur akses permodalan; (3) Kelemahan dibidang organisasi dan manajemen; (4) Keterbatasan dalam pemanfaatan akses dan penguasan teknologi; (5) Keterbatasan jaringan usaha dan kerjasama usaha. Faktor eksternal meliputi : (1) Iklim berusaha yang kurang mendukung (kondusif) 5
6
karena masih ada persaingan yang tidak sehat; (2) Sarana dan prasarana yang kurang memadai; (3) Pembinaan yang masih kurang terpadu; (4) Masih kurang pemahaman,
kepercayaan
dan
kepedulian
dari
sebagian
masyarakat
(Prihatminingtyas, 2010). Berdasarkan pengertian yang telah dikemukakan maka dapat disimpulkan bahwa komunikasi interpersonal adalah: 1. Komunikasi dilakukan dua orang atau lebih 2. Komunikasi dilakukan dilingkungan masyarakat maupun organisasi untuk mencapai suatu tujuan. 3. Komunikasi dapat dilakukan secara langsung melalui tatap mukaataupun melalui media lain seperti telpon dan internet. 4. Dalam proses komunikasi dapat langsung diketahui umpan baliknya.
2.1.2 Komponen Komunikasi Interpersonal Menurut Aminah dalam komponen-komponen komunikasi interpersonal dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Komunikasi interpersonal dilakukan paling tidak oleh dua orang. Setiap orang yang terlibat dalam komunikasi interpersonal memfokuskan dan mengirim pesan (fungsi pengiriman) dan sekaligus menerima dan memahami pesan (fungsi penerima) b. Econding dan deconding Econding adalah tindakan menghasilkan pesan, artinya pesan yang disampaikan menggunakan
di
kode kata-kata
atau
diformulasikan
atau
simbol.
lebih
dulu
Sebaliknya
dengan tindakan
7
menginterpretasikan dan memahami pesan yang diterima disebut deconding. c. Pesan Pesan ini dapat disampaikan baik dalam bentuk komunikasi verbal maupun nonverbal. d. Saluran Saluran berfungsi sebagai jembatan yang menghubungkan antara pengirim dengan penerima pesan. Dalam komunikasi interpersonal lazimnya para pelaku komunikasi bertemu secara tatap muka (face to face). e. Gangguan Seringkali pesan yang dikirim berbeda makna dengan pesan yang diterima, hal ini disebabkan karena adanya gangguan saat komunikasi berlagsung. f. Umpan balik (feed back) Umpan balik memainkan peranan penting dalam komunikasi antar pribadi karena pengirim dan penerima secara terus menerus dan bergantian memberikan umpan balik dengan berbagi secara langsung. g. Bidang pengalaman (field of experience) Komunikasi akan lebih efektif bila para pelaku mempunyai mempunyai bidang pengalaman yang sama.
8
h. Akibat (effect) Proses komunikasi selalu mempunyai akibat, baik akibat positif maupun akibat negatif. i. Konteks Ada tiga dimensi konteks dalam proses komunikasi interpersonal, dimensi fisik (tempat), dimensi sosial psikologis, dimensi temporal yang menunjukan adaanya pesan khusus yang sesuai dengan rangkaiaan kejadian-kejadian komunikasi.
2.1.3 Bentuk Komunikasi Interpersonal Pada dasarnya, ada dua bentuk komunikasi yang lazim digunakan dalam komunikasi interpersonal yaitu komunikasi yaitu komunikasi verbal dan nonverbal. Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Komunikasi verbal Komunikasi verbal merupakan salah satu bentuk komunikasi yang biasa digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan kepada pihak lain secara tertulis maupun lisan (Purwanto,2006:5). Melalui komunikasi secara lisan atau tertulis diharapkan orang dapat memahami apa yang disampaikan pengirim pesan dengan baik. a. Komunikasi lisan Kekuatan komunikasi lisan terletak pada kecepatan dan umpan baliknya. Suatu pesan verbal dapat disampaikan dan jawabannya bisa diterima dalam waktu yang singkat. Kelemahan komunikasi lisan terdapat ketika pesan tersebut harus disampaikan melalui sejumlah orang. Semakin
9
banyak orang yang dilalui oleh sebuah pesan, semakin besar kemungkinan penyimpangannya. b. Komunikasi tertulis Kekuatan komunikasi tertulis adalah cara ini mudah dan bisa diverifikasi. Pesan dalam bentuk cetakan membuat pengirim maupun penerima memiliki dokumentasi dari komuniksi tersebut. Kelemahannya adalah dalam penyampaian membutuhkan lebih banyak waktu. 2. Komunikasi Nonverbal Komunikasi nonverbal memiliki sifat yang kurang terstruktur, komunikasi ini dapat berbentuk gerakan anggota tubuh. Komunikasi nonverbal penting artinya terutama dalam penyampaian perasaan dan emosi, mendeteksi kecurangan atau kejujuran, serta sifatnya yang efisien (Purwanto,2006:9).
2.1.4 Tujuan Komunikasi Interpersonal Menurut Muhammad (2005:165) ada enam tujuan komunikasi interpersonal, yaitu: 1. Menemukan diri sendiri Salah satu tujuan komunikasi interpersonal adalah menemukan personal atau pribadi. Bila terlibat dalam pertemuan interpersonal, maka akan banyak yang dapat dipelajari tentang diri sendiri maupun orang lain. Kenyataannya dari presepsi kita adalah hasil dari apa yang telah dipelajari dalam pertemuan interpersonal.
10
2. Menemukan dunia luar Mampu memahami diri sendiri maupun orang lain membuat lebih memahami dengan baik dunia luar. Banyak yang diketahui datang dari komunikasi interpersonal, seringkali banyak informasi itu didiskusikan dan dipelajari atau didalami melalui interaksi interpersonal. 3. Membentuk dan menjaga hubungan yang penuh arti Salah satu keinginan orang yang paling besar adalah membentuk dan memeliara hubungan baik dengan orang lain. Banyak waktu yang digunakan dalam komunikasi interpersonal untuk membentuk dan menjaga hubungan sosial dengan orang lain. 4. Berubah sikap dan tingkah laku Komunikasi interpersonal seringkali digunakan untuk mengubah sikap dan tingkah laku orang lain. 5. Untuk bermain dan kesenangan Bermain mencakup semua aktivitas yang mempunyai tujuan utama adalah mencapai kesenangan. Berbicara mengenai aktivitas ahir pekan, olah raga dan cerita lucu terliat merupakan pembicaraan yang tidak terlalu bearti tetapi mempunyai tujuan yang sangat penting. Melakukan komunkasi interpersonal semacam itu dapat memberikan keseimbangan dalam pikiran yang memerlukan rileks dari semua keseriusan dilingkungan.
11
6. Untuk membantu Interaksi komunikasi interpersonal juga dapat berfungsi membantu orang lain, salah satu bentuknya adalah dengan berkonsultasi dengan orang yang telah dipercaya. 2.1.5 Evektivitas Komunikasi Interpersonal Menurut De Vito dalam subakti (2008) evektivitas komunikasi interpersonal dapat dilihat dari lima hal, yaitu: 1. Kepercayaan diri (self konfidence) Dalam komunikasi interpersonal komunikator yang evektif haruslah memiliki kepercayaan diri. Seorang komunikator yang evektif selalu merasa nyaman bersama orang lain dan merasa nyaman dalam situasi komunikasi pada umumnya. 2. Keakraban (immediacy) Keakraban
mengacu
pada
suatu
proses
penggabungan
antara
komunikator dan komunikan sehingga akan tercipta suatu kesamaan antar keduanya. 3. Manajmen interaksi (interaction management) Komunikator yang evektif perlu mengendalikan interaksi untuk mencapai kepuasan kedua belah pihak. Dalam membangun manajemen interaksi yang efektif, tidak seorang pun merasa di abaikan atau merasa menjadi tokoh utama. Masing-masing pihak memberikan kontribusi dalam keseluruhan komunikasi.
12
4. Daya ekspresi (expressiveness) Daya ekspresi mengacu pada suau keterampilan mengkomunikasikan keterlibatan yang tulus dalam interaksi interpersonal. 5. Orientasi pada orang lain (other orientation) Sikap yang berorientasi kepada orang lain merupakan suatu kemampuan komunikator untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya selama berkomunikasi. Orientasi ini mencakup pengkomunikasian perhatian dan minat terhadap apa yang dikatakan oleh lawan bicara.
2.2
Kinerja
2.2.1 Definisi Kinerja Menurut Mangkunegara (2000:67) kinerja adalah hasil kerja kualitas dan kuantitas yang ingin dicapai oleh seseorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yaang diberikan kepadanya. Pendapat lain tentang kinerja adalah menurut (Rivai 2009:309) yang menyatakan kinerja sebagai perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi kerja yang dihasilkan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Menurut (Robbins:2008) bahwa kinerja merupakan fungsi dari kemampuan, motivasi dan kesempatan.dengan kemampuan kinerja seseorang tergantung pada kombinasi dari kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Disisi lain Prihatminingtyas (2005) menegaskan bahwa kemampuan yang tinggi didukung kinerja yang baik akan meningkatkan kepuasan.
13
Berdasarkan beberapa pandangan tentang kinerja tersebut, maka secara umum kinerja merupakan hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas yang diberikan kepadanya dengan kriteria yang telah ditetapkan.
2.2.2 Kriteria Kinerja Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individual menurut Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson (2006:113) 1. Kemampuan individual untuk melakukan pekerjaan tersebut terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadiaan. 2. Tingkat usaha yang dicurahkan, terdiri dari motivasi, etika kerja kehadiran, dan rancangan tugas. 3. Dukungan organisasi, terdiri dari pelatihan dan pengembangan, standar kinerja,manajemen dan rekan kerja. Selain faktor-faktor kinerja, untuk mengukur kinerja dapat dilihat dari sudut lingkup kinerja yang dijelaskan oleh Amstrong, Baron dan Wibowo (2007:361) yang membagi tiga tipe ukuran kinerja berdasarkan lingkup penggunaannya, dalam lingkup individual, tim dan organisasional. Lingkup penelitian ini untuk mengukur kinerja pegawai maka hanya dijelaskan tentang ukuran individual yaitu: Ukuran kinerja untuk individu karyawan meliputi: 1. Kuantitas, dinyatakan dalam jumlah output, atau persentase antara output aktual dengan output yang menjadi target.
14
2. Kualitas, dinyatakan dalam bentuk pengawasan kualitas yang bervariasi diluar batas, jumlah keluahan yang masih diluar batas yang dapat dipertimbangkan untuk ditoleransi. 3. Produktifitas, diukur sebagai output per pekerja. 4. Ketepatan waktu, dinyatakan dalam bentuk pencapaian batas waktu pengiriman, jumlah unit yang dapat di selesaikan tepat waktu. 5. Pengawasan biaya, sebagai biaya unit produksi, variasi upah buruh langsung maupun tidak langsung.
2.2.3 Penilaian Kinerja Menurut Dessler (Guritno dan Waridin, 2005), penilaian kinerja adalah memberikan umpan balik kepada pegawaidengan tujuan memotivasi orang tersebut untuk menghilangkan kemerosotan kinerja atau berkinerja lebih baik lagi. Dalam proses penlaian kinerja ada lima prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam proses penilaian kinerja, yakni: 1) Melibatkan orang yang tepat dalam penilaian. 2) Penilaian harus dilihat sebagai suatu sub-sub sistem dari sistem-sistem yang kompleks. 3) Belajar dari proses implementasi. 4) Fleksibilitas harus terjaga. 5) Bersikap sabar. 6) Unsur-unsur yang digunakan dalam penilaian kinerja pegawai Tolak ukur atau ukuran penilaian kinerja pegawai berbeda tergantung dari tujuan penilaian prestasi kerja itu sendiri. Sejalan dengan hal tersebut, faktor-
15
faktor pembentuk prestasi kerja dapat dijabarkan dalam beberapa unsur yang selanjutnya dapat digunakan sebagai tolok ukur penilaian kinerja. Adapun unsur-unsur yang dimiliki, menurut Hasibuan (2001:95) adalah, sebagai berikut: 1) Kesetiaan Unsur kesetiaan dalam hal ini menyangkut loyalitas pegawai terhadap pekerjaannya, jabatan organisasi. Kesetiaan ini dicerminkan oleh kesediaan pegawaimenjaga dan membela organisasi di dalam maupun di luar organisasi yang tidak bertanggung jawab. 2) Kedisiplinan Penilai menilai disiplin dalam mematuhi peraturan-peraturan yang ada dan melakukan pekerjaan sesuai dengan instruktur yang diberikan kepadanya. 3) Kejujuran Penilai menilai kejujuran pegawaidalam melaksanakan dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. 4) Kerja sama Penilai menilai hasil kerja yang baik kualitas/ kuantitas dapat dihasilkan pegawaitersebut dari uraian pekerjaannya. 5) Kreatifitas Peniali menilai kemampuan pegawai dalam mengembangkan kreatifitasnya untuk menyelesaikan tugas sehingga bekerja lebih berhasil dan berdaya guna.
16
6) Kepemimpinan Penilai menilai kemampuan untuk memimpin berpengaruh, mempunyai perbedaan yang kuat, dihormati, berwibawa dan dapat memotivasi orang lain/ bawahannya/ bekerja secara aktif. 7) Kepribadian Menilai pegawai dan sikap perilaku, kesopanan, periang, disukai, memberi kesan menyenangkan, memperlihatkan sikap yang baik serta berpenampilan simpatik dan wajar. Lebih lanjut, Hasibuan (2001) menegaskan bahwa kriteria penilaian kinerja dibagi menjadi 3 tipe, yaitu: 1) Penilaian kinerja berdasarkan hasil Tipe kriteria ini merumuskan pekerjaan berdasarkan pencapaian tujuan organisasi, atau mengukur hasil akhir. Jajaran kinerja biasa ditetapkan oleh manajemen atau kelompok kerja, tetapi jika menginginkan agar pegawai meningkatkan kinerja mereka, maka penetatap sasaran secara partisipasi dengan melibatkan para pegawai akan jauh berdampak positif terhadap peningkatan kinerja organisasi. 2) Penilaian kinerja berdasarkan perilaku Tipe kriteria ini mengukur sarana pencapaian sasaran dan bukannya hasil akhir. 3) Penilaian kinerja berdasarkan judgement Tipe kriteria ini menilai atau mengevaluasi kinerja pegawai berdasarkan deskripsi perilaku yang spesifik, yaitu:
17
a. Jumlah kerja yang dilakukan dalam satu periode yang ditentukan. b. Kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapan. c. Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaannya dan keterampilannya. d. Kesetiaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi). e. Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian terhadap kerja. f. Mengukur kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan dan integritas pribadi. Penilaian kinerja pada seluruh pegawai merupakan kegiatan yang harus secara rutin dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi secara obyektif tepat dan didokumentasikan secara baik cenderung menurunkan potensi penyimpanan yang dilakukan pegawai sehingga kinerja pegawai sesuai dengan yang dibutuhkan perusahaan. Penilaian kinerja yang sistematik akan sangat bermanfaat untuk berbagai kepentingan, antara lain: 1) Mendorong peningkatan kinerja pegawai Dengan mengetahui hasil penilaian pegawai maka pihak-pihak yang terlibat dapat mengambil langkah-langkah yang diperlukan agar kinerja pegawaidapat lebih meningkat lagi di masa yang akan datang.
18
2) Bahan pertimbangan keputusan dalam pemberian imbalan Imbalan yang diberikan perusahaan tidak terbatas hanya pada upah atau gaji saja akan tetapi juga berbagai imbalan lain seperti bonus akhir tahun, hadiah pada hari raya atau bahkan ada perusahaan yang memperbolehkan pegawainya yang memiliki sejumlah saham perusahaan sebagai demean hasil penilaian kinerja dapat ditentukan siapa-siapa yang berhak menerima berbagai imbalan tersebut. 3) Kepentingan mutasi pegawai Hasil penilaian kinerja pegawaidi masa lalu dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan mutasi baginya dimasa depan. Mutasi tersebut dapat berupa promosi dan alih wilayah. 4) Guna menyusun program pendidikan dan pelatihan Guna mengatasi berbagai kekurangan dan kelemahan ataupun untuk mengembangkan
potensi
pegawaiyang
sebelumnya
belum
tergaris
sepenuhnya, hal tersebut dapat terungkap pada hasil penilaian kinerja. 5) Membantu para pegawai menentukan rencana kariernya Dengan hasil penilaian kinerja maka bagian personalia dapat membantu pegawaidalam menyusun program pengembangan karier yang paling tepat guna kepentingan pegawaidan organisasi yang bersangkutan.
19
2.3. Hubungan Antara Komunikasi Interpersonal Dengan Kinerja Hubungan antara komunikasi interpersonal dengan kinerja secara tidak langsung telah terlihat melalui faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individual yang telah dikemukakan oleh Robert L.Mathis dan Jhon H.Jackson (2006:36) mereka menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja individu adalah kemampuan individual dalam melakukan pekerjaan yang terdiri dari bakat, minat dan faktor kepribadian. Dalam hal ini komunikasi interpersonal dapat digolongkan sebagai salah satu bentuk kemampuan yang dimiliki oleh individu.
2.4 Kerangka Pemikiran Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, komunikasi interpersonal mempunyai pengaruh sangat penting terhadap kinerja pegawai. Menurut Muhammad (2005:159) komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi diantara seseorang dengan seseorang lainnya atau biasanya diantara dua orang yang dapat langsung diketahui balikannya. Di dalam suatu organisasi khususnya di perusahaan proses komunikasi adalah proses yang pasti dan selalu terjadi.
20
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran
Komunikasi interpersonal (X) Kepercayaan diri (X1)
Kinerja (Y) 1. kuantitas 2. kualitas
Keakraban (X2) Manajemen interaksi (X3) Daya ekspresi (X4) Orientasi kepada orang lain (X5)
2.5 Hipotesis Hipotesis merupakan suatu anggapan sementara yang masih harus dibuktikan kebenarannya. Dalam penelitian ini, hipotesis yang dibuat adalah seperti dibawah ini: H1 = Diduga kepercayaan diri (X1) keakraban (X2), manajemen interaksi (X3), daya ekspresi (X4) dan orientasi kepada orang lain (X5) berpengaruh secara simultan terhadap variabel kinerja (Y). H2 = Diduga kepercayaan diri (X1) keakraban (X2), manajemen interaksi (X3), daya ekspresi (X4) dan orientasi kepada orang lain (X5) berpengaruh secara parsial terhadap variabel kinerja (Y). H3 = Diduga keakraban (X2) berpengaruh secara dominan terhadap variabel kinerja (Y)
21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah penelitian yang identik dengan pendekatan deduktif, yaitu berangkat dari persoalan umum (teori) ke hal khusus sehingga penelitian ini harus memiliki landasan teori. Penelitian ini dilakukan pada Koperasi Unit Desa Karangploso, yang berlokasi diJalan Raya Ngijo No.23 Karangploso, Malang. Alasan peneliti mengadakan penelitian di tempat tersebut adalah karena lokasinya yang mudah dijangkau guna melakukan penelitian.Pertimbangan yang mendasari pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah bahwa karena perusahaan tersebut mempunyai kesesuaian dalam penelitian yang dilakukan. Misalnya, organisasi tersebut telah mempunyai berbagai fasilitas yang memadai dan dapat menunjang peningkatan kesejahteraan karyawan (Jamsostek, jadwal cuti karyawan, dan sebagainya).
3.2 Populasi dan Sampel 3.2.1 Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan diambil kesimpulannya (Sugiono, 2008:80). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan pada Koperasi Unit Desa Karangploso Malang ada 43 karyawan. 21
22
3.3.2 Sampel Sampel adalah sebagian dari populasi yang memiliki jumlah atau kareakteristik
tertentu
yang
dimiliki
populasi
(Arikunto:2000).
Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposif samplingyaitu teknik pengambilan sampel dengan teknik tertentu (Sugiono:2001). Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik total sampling, yaitu seluruh populasi digunakan sebagai sampel, jadi jumlah sampel yang digunakan sebanyak 43 karyawan sehingga penelitian ini dinamakan penelitian sensus.
3.3
Jenis Data Dalam sebuah penelitian, data berguna sebagai dasar obyektif dalam
mengambil suatu keputusan atau kebijakan yang diambil oleh pembuat kebijakan. Data adalah kumpulan fakta-fakta, dimana data-data yang dikumpulkan nantinya akan diperoses menjadi informasi.Adapun jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : a. Data Primer (Primery Data) Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber asli (tidak melalui media perantara). Sumber asli yang dimaksudkan sebagai sumber data primer dalam penelitian ini adalah para responden penelitian, dimana dalam pengumpulan data tersebut digunakan kuisioner yang berisi berbagai item pertanyaan serta wawancara yang berkaitan dengan indikator variabel dalam penelitian ini.
23
b. Data Sekunder (Secondary Data) Menurut Hasan (2002:82) data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber yang telah ada. Dalam penelitian ini data sekunder di peroleh melalui sumber tidak langsung berupa internet dan data dari Koperasi Unit Desa Karangploso Malang.
3.4
Teknik Pengumpulan Data Untuk
mencapai
hasil
yang
valid,
deperlukan
data
yang
dapat
dipertanggungjawabkan kebenarannya sehingga informasi yang diharapkan dapat memberikan gambaran, keterangan, dan fakta yang akurat mengenai suatu kejadian/kondisi tertentu. Untuk mendapatkan data yang valid ini, perlu dipilih suatu teknik pengumpulan data yang tepat dan sesuai dengan karakteristik dari pengamatan yang akan diunggkapkan/diketahui. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1.
Wawancara Metode wawancara adalah suatu metode dengan cara tanya jawab yang di
lakukan oleh pewawancara dengan orang yang diwawancara untuk memperoleh informasi
yang
dibutuhkan,
baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung.Wawancara dilakukan dengan para karyawanKoperasi Unit Desa Karangploso Malang untuk mendapatkan informasi yang relevan dengan variabel yang diteliti.
24
2. Kuisioner Data diambil dari kuisioner dengan menggunakan skala Likert yang berupa data ordinal. Menurut Kinnear (dalam Umar,2003:98) penentuan skor pada masing-masing item pertanyaan terhadap masalah yang diteliti diukur dengan skala Likert, yaitu skala yang berhubungan dengan pernyataan sikap seseorang terhadap sesuatu. Pengukuran data dengan skala Likert yang terdiri dari lima pilihan jawaban atas pertanyaan yang diajukan, yaitu : Sangat setuju bernilai 5 Setuju bernilai 4 Kurang Setuju bernilai 3 Tidak setuju bernilai 2 Sangat tidak setuju bernilai 1 Skala Likert umumnya digunakan untuk mengukur sikap, persepsi dan pendapat seseorang atau kelompok orang tentang suatu fenomena. 3.
Dokumentasi Dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumentasi dalam hal ini dapat bersumber dari data yang dimiliki oleh Koperasi Unit Desa Karangploso Malang ataupun juga berasal dari internet yang relevan dengan obyek penelitian.
3.5
Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan peneliti untuk
25
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel penelitian dibedakan menjadi dua yaitu variabel independen (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebeb perubahannya atau timbulnya variabel dependen. Variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiono,2008:38-39). Variabel bebes dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal yang terdiri dari kepercayaan diri (X1), keakraban (X2), manajemen interaksi (X3), daya ekspresi (X4), dan orientasi kepada orang lain (X5). Dan komunikasi nonverbal (X2). Sedangkan yang menjadi variabel terikat adalah kinerja (Y). 1.
Variabel Bebas Komunikasi Interpersonal (X) Komunikasi interpersonal adalah proses pertukaran informasi yang
dilakukan oleh dua orang atau lebihyang dapat diketahui langsung balikannya. Pada penelitian ini komunikasi interpersonal dikhususkan pada kemampuan karyawan dalam berinteraksi sesama karyawan lainnya maupun dengan para nasabah. Variabel yang digunakan adalah lima hal yang dapat menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif, variabel tersebut akan dijelaskan sebagai berikut : a. Kepercayaan Diri (X1) Rasa percaya diri penting dalam menciptakan komunikasi yang efektif. Seseorang yang percaya diri dalam hal ini khususnya karyawan penjualan, akan mudah melakukan komunikasi karena merasa nyaman dalam melakukan komunikasi dengan orang lain. Indikator dari variabel ini dapat dilihat dari
26
penampilan yang menarik (X1.1), kontak mata (X1.2), penguasaan materi (X1.3), mandiri (X1.4), serta percaya diri (X1.5). b. Keakraban (X2) Keakraban sangat untuk menciptakan komunikasi interpersonal yang efektif. Keakraban mengacu pada suatu proses yang menciptakan suatu kesamaan antara komunikator dan komunikan. Seringkali kominukasi tidak efektif bukan karena adanya gangguan dari proses encoding ke decodingtetapi akaibat dari hubungan yang tidak baik diantara kedua belah pihak. Indikator dari keakraban ini dapat dilihat dari suasana yang terciptasaat berkomunikasi (X2.1), bahasa yang mudah dipahami (X2.2), pembicaraan yang tidakkaku (X2.3),
saling
menjaga
kepercayaan
(X2.4),
seta
bersikap
baik
(X2.5).Penggunaan bahasa informal serta pembicaraan yang tidak kaku juga menandakan adanya hubungan yang baik. Selain itu keakraban juga dapat terbentuk dari rasa percaya yang tertanam dihati konsumen terhadap informasi yang diberikan oleh karyawan. c. Manajemen Interaksi (X3) Dalam melakukan komunikasi yang efektif perlu adanya manajemen interaksi yang baik. Komunikator harus mampu mengendalikan pembicaraan sehingga tujuan komunikasi dapat tersampaikan dengan baik. Indikator dari manajemen interaksi ini dapat dilihat dari mengucap salam (X3.1), inisiatif (X3.2), mengatur tempo (X3.3), menyimak (X3.4), serta menjawab saat ditanya (X3.4)
27
d. Daya Ekspresi (X4) Daya ekspresi akan mengacu pada suatu keterampilan karyawan mengkomunikasikan suatu keterlibatan yang diwujudkan dalam niat yang tulus melakukan interaksi interpersonal dengan konsumen. Indikator dari variabel ini terdiri dari antusias (X4.1), ekspresi wajah bersemangat (X4.2), berbicara dengan anggota tubuh (X4.3), berbicara dengan baik (X4.4), serta menyenangkan (X4.5). Salah satu wujud ekspresi karyawan dalam merespon konsumen adalah tersenyum, dan menganggukan kepala. Selain itu ekspresi wajah yang bersemangat juga membuktikan bahwa karyawan telah bersedia untuk melakukan komunikasi interpersonal dengan baik. e. Orientasi Kepada Orang Lain (X5) Sikap yang berorientasi kepada orang lain merupakan suatu kemampuan seorang komunikator untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicaranya selama
berkomunikasi.
Orientasi
ini
mencangkup
pengkomunikasian
perhatian dan minat terhadap apa yang di katakan oleh lawan bicara. Indikator dari variabel ini dapat dilihat dari karyawan yang menghargai pendapat (X5.1), memberi kesempatan berbicara (X5.2),mendengarkan dengan seksama (X5.3), menerima saran (X5.4), serta memahami pembicaraan (X5.5).
28
2.
Variabel Terikat Kinerja (Y) Kinerja merupakan hasil kerja yang dicapaiseseorang dalam melaksanakan
tugas yang diberikan kepadanya dengan kriteria yang telah ditetapkan. Indikator yang digunakan untuk mengukur variabel kinerja ini adalah kuantitas kerjadan kualitas kerja. a. Kuantitas Kerja Kuantitas
kerja
dapat
di
lihat
dari
bertambahnya
nasabahbaru,
meningkatnya prestasi, tercapainya tujuan organisasi. b. Kualitas Kerja Kualitas kerja dapat dilihat dari indikator keakuran, menciptakan kerjasama, nasabah merasa senang saat berkomunikasi dengan karyawan. Keakuratan yang dimaksud adalah setiap informasi yang disampaikan dapat dipertanggungjawabkan oleh karyawan. Jadi konsumen percaya dengan apa yang disampaikan oleh karyawan.
29
Tabel 3.1 Variabel, Sub Variabel, Indikator, Item Sub Variabel
Indikator
Variabel Komunikasi
KepercayaanDiri (X1)
1. 2. 3. 4.
Keakraban(X2)
1. Suasana yang terciptasaat berkomunikasi (X2.1) 2. Bahasa yang digunakan mudah dipahami (X2.2) 3. Pembicaraan yang tidak kaku (X2.3) 4. Kepercayaan terhadap karyawan (X2.4) 5. Selalu bersikap baik
ManajemenInteraksi (X3)
1. Mengucapkan kata pengantar sebelum masuk ke dalam inti pembicaraan (X3.1) 2. Melakukan pembicaraan selingan agar tidak terjadi jeda (X3.2) 3. Pandai dalam mengatur tempo pembicaraan (X3.3) 4. Menyimak pembicaraan orang lain (X3.4) 5. Nyambung saat berbicara (X3.5)
Daya
1. Merespon konsumen dengan antusias (X4.1) 2. Ekspresi wajah bersemangat (X4.2) 3. Berbicara dengan anggota tubuh (X4.3) 4. Berbicara dengan baik (X4.4) 5. Selalu menyenangkan (X4.5)
Interpersonal (X)
Ekspresi (X4)
Penampilan yang menarik (X1.1) Kontak mata (X1.2) Penguasaan materi (X1.3) Bertindak mandiri dalam pengambilan keputusan (X1.4) 5. Percaya pada kemampuan yang dimiliki (X1.5)
30
Orientasi KepadaOrang Lain (X5)
Kinerja (Y)
Kuantitas Kerja Kualitas Kerja
1. Menghargai pendapat nasabah (X5.1) 2. Kesempatan berbicara yang diberikan kepada nasabah (X5.2) 3. Mendengarkannasabah dengan seksama (X5.3) 4. Menerima saran (X5.4) 5. Memahami pembicaraan (X5.5) 1. Bertambahnya nasabah 2. Meningkatnya prestasi 3. Tercapainya tujuan organisasi 1. Keakuran 2. Menciptakan kerjasama 3. nasabah merasa senang saat berkomunikasi dengan
Sumber : Data KUD Karangploso 3.6
Uji Instrumen
3.6.1 Uji Validitas Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan mengkorelasikan setiap skor item dengan skor total, dengan menggunakan teknik korelasional. Dalam hal ini digunakan Pearson Product Moment Correlation, di mana menurut Arikunto (2002:160) menggunakan rumus, sebagai berikut:
rxy
n xy - x . y [n x 2 - ( x ) 2 ] [n y 2 - ( y) 2 ]
di mana: r
= Koefisien korelasi antara x dan y
n = Jumlah pertanyaan x = Skor item/ butir pertanyaan y = Skor total
...............................................(1.1)
31
Hasil analisa validitas ditunjukkan dengan cara membandingkan nilai rhitung dengan rtabel, di mana apabila nilai rhitung> rtabel maka butir atau item pertanyaan yang disajikan adalah valid. Dalam proses penghitungan, digunakan program SPSS 16.0 for Windows. 3.6.2 Uji Realibilitas Menurut Arikunto (2002:165), pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara memperlihatkan varian untuk setiap skor item dan skor totalnya yang dihitung berdasarkan rumus Aplha Croanbach (α). Adapun rumus yang digunakan adalah, sebagai berikut: 2 k b .............................................................................(2.2) 1 t2 k -1
di mana: α
= nilai reliabilitas
k
= banyaknya butir pertanyaan
t2
2 b
= jumlah varian butir = jumlah varian total
Pengambilan keputusan reliabilitas suatu variabel ditentukan dengan melihat kategori nilai r alpha. Jika nilai alpha adalah 0,80–1,00 maka reliabilitasnya termasuk baik, dan jika nilai alpha adalah 0,60–0,79 maka reliabilitasnya termasuk kategori dapat diterima. Dalam proses penghitungan, digunakan program SPSS 16.0 for Windows.
32
3.7
Uji Asumsi Klasik
3.7.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variable pengganggu atau reseduaal memiliki distribusi normal. Untuk menditeksi normalitas dapat menggunakan analisis grafik melalui grafik normal P-Plot. 3.7.2 Uji Multikolineritas Uji multikuolineritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variable bebas (independen). Salah satu metode
untuk mendiaknosa adanya multicolinerity adalah dengan
menganalisis nilai variance inflation factor (VIF). Apabila nilai VIF>10 maka menunjukan adanya multikolineritas, dan apabila sebaliknya VIF<10 maka tidak terjadi multikolineritas. 3.7.3 Uji Heteroskedastisitas Pengujian ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki ragam (variance) yang sama atau tidak. Model regresi yang baik adalah model yang memiliki ragam yang sama (bersifat homoskedastisitas). Uji heteroskedastisitas ditunjukan untuk menggunakan grafik scatter plot antara variable dependen (SRESID) dan variable residual (ZPRED). Grafik ini menunjukan penyebaran titik-titik. Jika titik-titik menyebar diatas dan dibawah 0 pada sumbu Y bearti tidak terjadi heteroskedastisitas pada data yang akan digunakan.
33
3.8
Analisa Data Tujuan
dari
penggunaan
teknik
analisis
data
ini
yaitu
untuk
menyederhanakan data-data ke dalam bentuk yang lebih mudah untuk dibaca dan diinterpretasikan sesuai dengan tujuan penelitian. Teknik analisa data yang digunakan adalah, sebagai berikut: 3.8.1 Analisis Regresi Linear Berganda Analisis data yang digunakandalam penelitian ini adalah regresi berganda. Sebelum menggunakan analisis ini, perlu dilakukan pengujian persyaratan terlebih dahulu yang disebut uji asumsi klasik. Analisis regresi adalah analisis pesamaan garis yang di peroleh berdasarkan perhitungan-perhitungan statistika, umumnya disebut model, untuk mengetahui bagaimana perbedaan sebuah variabel mempengaruhi variabel lain (Bungin, 2008:221). Uji regresi dimaksudkan untuk menguji bagaimana pengaruh variabelvariabel X (X1, X2, X3, X4, dan X5) dan melihat perbedaan besar kecil pengaruh variabel-variabel tersebut terhadap variabel Y. Model regresi berganda yang disusun dalam kaitannya dengan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat adalah : Y=b0b1X1+b2X2+b3X3 E Di dalam penelitian ini yang akan diuji adalah persamaan sebagai berikut : Y=b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+b5X5 Keterangan : b0
=
konstanta
b1,b2,b3,b4,b5
=
koefisien regresi variabel bebas
34
Y
=
kinerja karyawan
X1
=
kepercayaan diri
X2
=
keakraban
X3
=
manajemen interaksi
X4
=
daya ekspresi
X5
=
orientasi kepada orang lain
E
=
error terms
3.8.2 Analisis Korelasi Linear Berganda Analisis ini digunakan untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas secara bersamaan. Koefisien ini biasa diberi simbol R (Sugiyono, 1997:190), dengan rumus, yaitu:
R
SSreg ...................................................................................(2.2) SStotal
di mana: R
= Koefisien korelasi berganda
SSreg
= Sum Square/ jumlah kuadrat regresi
SStotal = Sum Square yang disesuaikan/ jumlah kuadrat total terkorelasi Dalam proses penghitungan, digunakan program SPSS 17.0 for Windows.
3.9 Uji Hipotesis Adapun pengujian terhadap hipotesis yang diajukan dilakukan dengan cara, sebagai berikut:
35
3.9.1 Uji F Uji hipotesis secara serentak ini menggunakan uji F (F test), dimana nilai Fhitungdibandingkan dengan nilai Ftabelpada tingkat keyakinan tertentu. Dari uji F ini selanjutnya diputuskan untuk menerima atau menolak hipotesis yang diajukan. Hipotesis yang diajukan untuk uji F ini adalah : Ho ; b1 = b2 = b3 = b4 = b5 = 0 H1 ; b1 ≠ b2 ≠ b3 ≠ b4 ≠ b5 ≠ 0 Uji serentak (simultan) dilakukan dengan membandingkan Fhitung dan Ftabel Apabila Fhitung lebih besar daripada Ftabel maka H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Apabila Fhitunglebih kecil daripada Ftabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 3.9.2 Uji t Uji hipotesis ini menggunakan uji-t (ttes), dimana thitung dibandingkan dengan ttabel. Apabila ttabel lebih besar dari thitung (variabel independen secara individual mempengaruhi dependen), maka H0 ditolak dah H1 diterima. Hipotesis yang dilakukan untuk uji t adalah :
Uji variabel parsial untuk mengetahui variabel yang paling dominan komunikasi Interpersonal (Xi) terhadapvariabel kinerja (Y).
36
Kesimpulan dari hasil pengujian secara parsial, dengan indikasi koefisien variabel paling besar maka menunjukan variabel yang dominan yang berpengaruh terhadap kinerja.
37
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Sejarah Perkembangan Koperasi Unit Desa Karangploso Koperasi Unit Desa Karangploso yang beralamat di Jalan Raya Ngijo No.23, Karangploso, Malang 65324. Sebagai lembaga yang bergerak dalam usaha ekonomi rakyat, Kopersi Unit Desa Karangploso dilengkapi persyaratan perijinan antara lain sebagai berikut: 1.
Badan Hukum No. : 4817 A/BH/II/81
2.
Siup No.
: 510/008/421.107/2006
3.
NPWP No.
: 01.236.252.1.657.000
Koperasi Unit Desa Karangploso didirikan pada tahun 1981, awal berdrinya Kopersai Unit Desa Karangploso adalah pada tahun 1973 sekelompok petani sawah sebanyak 93 orang mendirikan BUUD, para petani saat itu bergabung ingin memenh kebutuhan mengenai sarana produksi pertanian, saat itu dirasa sulit bergabung mendiikan BUUD, dalam perjalanannya lembaga BUUD mengembangkan ushanya berubah nama menjadi Koperasi Unit Desa tahun 1981 dengan mendapatkan badan hukum no. 4817 A/BH/8 hingga sekarang.
37
38
4.1.2 Wilayah Keanggotaan Koperasi Unit Desa Karangploso Wilayah dari keanggotaan Koperasi Unit Desa Karangploso yaitu meliputi wilayah se-kecamatan karangploso kabupaten malang yang terdiri dari 9 desa yaitu: 1. Desa Girimoyo 2. Desa Ngijo 3. Desa Kepuharjo 4. Desa Bocek 5. Desa Ngenep 6. Desa Donowarih 7. Desa Tawangargo 8. Desa Ampeldento 9. Desa Tegalgondo 4.1.3 Susunan Pengurus, Pengawas dan Manajemen Jumlah karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso sebanyak 43 pegawai.Komposisi karyawan 28 karyawan pria dan 15 karyawan wanita. Tabel 4.1 Susunan Pengurus : Nama
Umur
Pendidikan
Jabatan
No. Anggota
Ir. Agung Rino S
44 Tahun
S1
Ketua
1235/i
Abd. Mujib
45 Tahun
SLTA
Seketaris
467/4
Abdul Kodim SPT
46 Tahun
S1
Bendahara
3368/6
Sumber : Data KUD Karangploso
39
Tabel 4.2 Susunan Pengawas : Nama
Umur
Pendidikan
Jabatan
No. Anggota
Suyono
42 Tahun
SLTA
Kordinator
3030/7
Achmad Dolgoni
49 Tahun
SLTA
Anggota
1463/6
Saturi
38 Tahun
SLTA
Angota
1465/4
Sumber : Data KUD Karangploso Tabel 4.3 Susunan Manajemen: Nama
Umur
Pendidikan
Jabatan
Hari Santoso
51 Tahun
SLTA
Akuntansi
Hj. Nafisah
53 Tahun
SLTA
Kepala Unit SP
Ir. Edi Priyo S
42 Tahun
S1
Kepala Saper
Hariyadi
45 Tahun
SLTA
Kepala RMU
Pudji Rahayu
58 Tahun
SLTA
Kepala Jasa
Wasiah Rubianik
50 Tahun
SLTA
Kepala Toko
Abd. Azis SPT
31 Tahun
S1
Kepala Pertanian
Sumber : Data KUD Karangploso 4.1.4 Unit Usaha Koperasi Unit Desa Karangploso Sesuai dengan kerakteristik bisnis yang di miliki oleh Koperasi Unit Desa Karangposo, unit sapi perah adalah unit andalan bagi Koperasi Unit Desa Karangploso atau dapat dikatakan Unit Usaha Inti (Core Businees) karena dari unit ini roda kehdupan Koperasi Unit Desa Karangploso dapat berjalan sampai saat ini, unit sapi perah, agar usaha ini dapat berkembang dan mampu memberkan pelayanan sebaik baiknya, maka unit ini ditunjang langsung oleh Industri Pakan.
40
Gambaran Singkat Unit Usaha Karakteristik bisnis Koperasi Unit Desa Karangploso tersebut mencerminkan bahwa untuk mengembangkan dan memberikan nilai tambah dan bermanfaat bagi anggota maupun masyarakat, usaha inti harus mendapatkan dukungan oleh usaha-usaha penunjang baik yang langsung maupun yang tidak langsung, berikut ini gambaran singkat usaha Koperasi Unit Desa Karangploso: 1. Unit Usaha Sapi Perah (Inti) a. Dalam pengelolaannya unit in mengedepankan suatu tim kerja yang solid, dukungan insfratuktur yang memadai kaitannya dalam pelaksanaan SOP (Standart Operasional Prosedur) untuk mendapatkan susu yang berkualitas baik dan kompetitif. b. Komitmen dan dukungan anggota yang cukup tinggi dengan pengelolaan usaha yang kompetitif adalah modal yang esar untuk kelangsungan usaha dan ketahanan Koperasi. c. Prospektif d. Memberikan manfaat yang lebih kepada para peternak anggota Koperasi Unit Desa Karangploso. e. Produksi pakan ternak sapi perah angota 110 ton/bulan f. Program perbaikan kesejahteraan anggota melalui pengelolaan SHU bagi angota yang dihitng sebagai biaya koperasi tap hari raya; pengembaangan biogas; perkandangan dan regenerasi sapi.
41
2. Unit Usaha Simpan Pinjam Unit usaha ini merupakan unit andalan kedua bagi Koperasi Unit Desa Karangploso. Dengan pola kerja sebagai berikut: a. Pengelolaan dengan menggunakan system otonom b. Produk layanan dengan pola umum, pola sapi perah, pola pasar dan pola bayar panen (yarnen) c. Pemasaran berbasis anggota aktif 3. Unit pertanian a. Pelayanan pupuk bagi petani, tebang angkut, perkreditan, dan pencairan nota gula. b. Penebusan dan penyaluran pupuk bersubsidi dengan mempertahankan harga eceran tertinggi. c. Pelayanan/penjualan pupuk ritel bekerjasama dengan para kelompok tani yang ada di wilayah kerja Koperasi Unit Desa Karangploso. 4. Unit RMU Unit ini merupakan unit penunjang secara tidak langsung bagi unit andalan, karena para anggota petani/peternak menggunakan jasa unit ini untuk menggiling padi, gabah dan jagung, dengan biaya yang murah. 5. Unit Jasa Unit jasa merupakan unit penunjang secara tidak langsung, karena unit ini dalam pelayanannya dengan tujuan utama adalah pendekatan
42
pelayanan kepada anggota sekitar, dengan kegiatan penjualan rekening listrik, rekening telepon dan rekening listrik pra bayar. 6. Unit Toko Unit ini merupakan pengembangan usaha Koperasi Unit Desa Karangploso dalam hal memenuhi kebutuhan anggota karyawan dan masyarakat sekitar dibidang sembako, khusus pelayanan kepada anggota peternak dapat dilayani dengan system kas/bon. 4.1.5 Kerjasama Dalam mempercepat pertumbuhan dan pelayanan kepada para anggota serta peran Koperasi Unit Desa Karangploso dalam sektor perekonomian, dilakukan berbagai kerjasama baik di bidang keuangan, bisnis maupun pengembangan kualitas sumber daya manusia dan system manajemen diantaranya: kerjasama dengan Swasta, BUMN, dan lembaga Pemerintah: 1. PT. Nestle, dalam hal pemasaran susuternak. 2. PT. Bogasari dalam hal kerjasama kredit pengembangan sapi perah. 3. PG. kebon Agung dalam hal pemasaran dan penjualan tebu milik petani 4. PBIB Singosari dalam hal pengadaan bibit dan semen beku sapi perah. 5. Balai Peternakan Songgoriti Batu dalam hal pelatihan bagi karyawan dan anggota sapi perah. 6. PLN Jawa Timur dalam hal kerjasama penjualan rekening listrik. 7. PT. Telkom dalam hal penjualan rekening telepon. 8. GKSI Jawa Timur hal pembinaan organisasi dan manajemen.
43
9. Kerjasam
dengan
PT.
Hivos
dan
LPKP
Malang
dalam
hal
pengadaan/pembangunan Biogas bagi peternak anggota Koperasi Unit Desa Karangploso, sampai saat ini telah dibangun 98 unit kerjasama dengan LPKP dan 6 unit dibangun secara mandiri. Kerjasama dengan Bank: 1. Bank Bukopin 2. Bank Mandiri 3. Bank BRI 4. Bank BNI Penghargaan yang pernah diperoleh adalah: 1. Sebagai koperasi terbaik tingkat II Provinsi Jawa Timur tahun 2010 bidang produksi. 2. Continous Excellence tahun 2010 dari PT. Nestle Indonesia.
4.2 Gambaran Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso. Dalam penelitian ini karakteristik responden dianalisa secara deskriptif seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, status perkawinan, status pekerjaan, masa kerja, dan gaji, dapat dilihat pada tabel berikut :
44
Karakteristik
Jumlah Responden
Tabel 4.4 Karakteristik Responden
Persentase (%)
45
Janis Kelamin Usia (Tahun)
Tingkat Pendidikan
Status Perkawinan
Status Kerja
Masa Kerja (Tahun)
Gaji
20-30 Tahun
28 15 1
65% 35% 2%
31-40 Tahun
12
28%
41-50 Tahun
24
56%
51-60 Tahun
6
14%
SMP/ Sederajat
0
0%
SMA/ Sederajat
30
70%
Diploma
8
18%
Sarjana
5
12%
Menikah
42
98%
Belum Menikah
0
0%
Duda/Janda
1
2%
Pegawai Tetap Pegawai Tidak Tetap/ Kontrak Pegawai Percobaan/ Training
43
100%
0
0%
0
0%
< dari 1 Tahun
0
0%
1 Tahun – 5 Tahun
3
7%
> dari 5 Tahun Rp 500.000 – Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 – Rp 2.500.000
40
93%
4
9%
31
72%
8
19%
0
0%
Pria Wanita
Sumber : Data KUD Karngploso
4.2.1 Jenis Kelamin Responden Gambar 4.1 Persentase Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
46
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.1 diatas dapat disimpulkan persentas responden dari jenis kelamin praia sebesar 65%, dan untuk jenis persentase responden jenis kelamin wanita sebesar 35%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa karyawan yang bekerja di Koperasi Unit Desa Karangploso rata-rata adalah pria. 4.2.2 Usia Responden Gambar 4.2Persentase Responden Berdasarkan Usia Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.2 diatas dapat disimpulkan bahwa persentase responden dengan usia 20-30 tahun sebesar 2%, usia 31-40 tahun sebesar 28%, usia 41-50 tahun sebesar 56%, dan usia 51-60 tahun sebesar 14%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar usia karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso adalah 41-50 tahun.
4.2.3 Tingkat Pendidikan Responden
47
Gambar4.3 Persentase Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.3 diatas dapat disimpulkan bahwa persentase responden dengan tingkat pendidikan SMP/ Sederajat sebesar 0%, tingkat pendidikan SMA/ Sederajat sebesar 70%, tingkat pendidikan Diploma sebesar 18%, dan tingkat pendidikan Sarjana 18%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar tingkat pendidikan karyawan koperasi unit desa karangploso adalah SMA/ Sederajat. 4.2.4 Status Perkawinan Gambar 4.4 Persentase Responden Berdasarkan Status Perkawinan Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.4 diatas disimpulkan bahwa persentase responden berdasarkan status perkawinan, menikah sebesar 98%, belum menikah sebesar 0%, dan duda/ janda sebesar 2%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar status perkawinan karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso dengan status perkawinan adalah menikah.
48
4.2.5 Status Pekerjaan Responden Gambar 4.5 Persentase Responden Berdasarkan Status Pekerjaan Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.5 diatas dapat disimpulkan bahwa persentase responden dengan status pekerjaan pegawai tetap sebesar 100%, pegawai tidak tetap 0%, dan pegawai percobaan 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa seluruh karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso seluruhnya adalah pegawai tetap. 4.2.6 Masa Kerja Responden Gambar 4.6 Persentase Responden Berdasarkan Masa Kerja Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.6 diatas dapat disimpulkan bahwa persentase responden masa kerja kurang dari 1 tahun sebesar 0%, masa kerja 1-5 tahun sebesar 7%, dan masa kerja lebih dari 5 tahun sebesar 93%. Dengan
49
demikian dapat disimpulkan bahwa masa kerja karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso sebagian besar adalah lebih dari 5 tahun. 4.2.7 Gaji Responden Gambar 4.7 Persentase Responden Berdasarkan Gaji Responden
Sumber: Data KUD yang diolah
Berdasarkan gambar 4.7 diatas dapat disimpulkan bahwa persentase responden gaji rp.500.000 - rp.1.000.000 sebesar 9%, gaji rp.1.000.000 - rp. 1.500.000 sebesar 72%, gaji rp.1.500.000-rp.2.000.000 sebesar 19%, dan gaji rp.2.000.000 - rp.2.500.000 sebesar 0%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaji karyawan Koperasi Unit Desa Karangploso sebagian besar adalah rp.1.000.000 - rp.1.500.000.
4.3
Uji Validitas
50
Uji validitas kuesioner dilakukan untuk menunjukkan sejauh mana alat pengukur itu mengukur hal yang akan diukur. Uji validitas kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui apakah pernyataan yang terdapat dalam kuesioner memenuhi syarat sah atau tidak untuk dijadikan data utama penelitian Pada awal penelitian, kuesioner disebarkan kepada 43 responden. Kuesioner yang disebarkan terdiri atas dua bagian, bagian pertama merupakan pertanyaan yang berkaitan dengan identitas responden dan yang kedua berisi pernyataan. Setelah dilakukan uji validitas berdasarkan pearson product moment correlation dengan mnggunakan program SPSS 17.0 for windows. 4.3.1 Butir Pernyataan Variabel Kepercayaan Diri Variabel
kepercayaan diri (X1) terdiri dari 5 item pernyataan,
n=43, df = 43-1= 42, taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5 % dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Variabel Kepercayaan Diri No Pernyataan Rhitung r table Keterangan 1
X1.1
0.605
Valid
2
X1.2
0.540
Valid
3
X1.3
0,430
4
X1.4
0.455
Valid
5
X1.5
0.335
Valid
0,304
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.5 diatas uji validitas variabel kepercayaan diri(X1)menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid terlihat dari butir r hitung lebih besar dari r (pada signifikan 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r
tabel
tabel
yang didapat
51
adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut
valid dan layak diikutsertakan pada analisis data
berikutnya. 4.3.2 Butir Pernyataan Variabel Keakraban Variabel Keakraban (X2) terdiri
atas 5 butir
pernyataan,
n=43,df=43-1=42 Taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5% dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel. Tabel 4.6 Hasil uji Validitas Variabel Keakraban Pernyataan Rhitung r tabel Keterangan
N0 1
X2.1
0,717
Valid
2
X2.2
0,562
Valid
3
X2.3
0,592
4
X2.4
0,661
Valid
5
X2.5
0,682
Valid
0,304
Valid
Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan
tabel
4.6
diatas
uji
validitas
variabel
Keakraban(X2)menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid terlihat dari butir r hitung lebih besar dari r
tabel
(pada signifikani 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r
tabel
yang
didapat adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut valid dan layak diikutsertakan pada analisis data berikutnya.
4.3.3 Butir Pernyataan Variabel Manajemen Interaksi
52
Variabel manajemen interaksi (X3) terdiri dari 5 item pernyataan, n=43, df = 43-1= 42, taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5 % dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.7 Hasil Validitas Variabel Manajemen Interaksi No Pernyataan Rhitung r table Keterangan 1
X1.1
0.680
Valid
2
X1.2
0.753
Valid
3
X1.3
0,526
4
X1.4
0.556
Valid
5
X1.5
0.519
Valid
0,304
Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.7 diatas uji validitas variabel manajemen interaksi(X3)menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid terlihat dari butir r
hitung
lebih besar dari r
(pada signifikani 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r
tabel
tabel
yang didapat
adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut
valid dan layak diikutsertakan pada analisis data
berikutnya. 4.3.4 Butir Pernyataan Variabel Daya Ekspresi Variabel daya ekspresi(X4) terdiri dari 5 item pernyataan, n=43, df = 43-1= 42, taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5 % dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel berikut.
53
Tabel 4.8 Hasil Validitas Variabel Daya Ekspresi No
Pernyataan
Rhitung
r table
Keterangan
1
X1.1
0.653
Valid
2
X1.2
0.466
Valid
3
X1.3
0,594
4
X1.4
0.450
Valid
5
X1.5
0.749
Valid
0,304
Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.8 diatas uji validitas variabel daya ekspresi(X4)menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid terlihat dari butir r
hitung
lebih besar dari r
tabel
(pada signifikani 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r tabel yang didapat adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut berikutnya.
valid dan layak diikutsertakan pada analisis data
54
4.3.5 Butir Pernyataan Variabel Orientasi Kepada Orang Lain Variabel orientasi kepada orang lain(X5) terdiri dari 5 item pernyataan, n=43, df = 43-1= 42, taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5 % dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel berikut. Tabel 4.9 Hasil Validitas Variabel Orientasi Kepada Orang Lain No
Pernyataan
Rhitung
r table
Keterangan
1
X1.1
0.653
Valid
2
X1.2
0.466
Valid
3
X1.3
0,594
4
X1.4
0.450
Valid
5
X1.5
0.749
Valid
0,304
Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.9 diatas uji validitas variabel orientasi kepada orang lain(X5)menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid terlihat dari butir r
hitung
lebih besar dari r
(pada signifikani 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r
tabel
tabel
yang didapat
adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut berikutnya.
valid dan layak diikutsertakan pada analisis data
55
4.3.6 Butir Pernyataan Variabel kinerja Variabel kinerja(Y) terdiri dari 6 item pernyataan, n=43, df = 431= 42, taraf kepercayaan 95% atau signifikan 5 % dengan hasil pengujian validitas terlihat pada tabel berikut.
No
Tabel 4.10 Hasil Validitas Variabel Kinerja Pernyataan Rxy r tabel Keterangan
1
Y.1
0,565
Valid
2
Y.2
0,588
Valid
3
Y.3
0,473
4
Y.4
0,346
5
Y.5
0.613
Valid
6
Y.6
0,442
Valid
0,304
Valid Valid
Sumber : data primer yang diolah, 2013 Berdasarkan tabel 4.10 diatas uji validitas variabel kinerja (Y) menunjukan bahwa seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesioner dinyatakan valid
terlihat dari butir r
hitung
lebih besar dari r
tabel
(pada
signifikani 0,05 dengan uji 2 sisi dan N=43) nilai r tabel yang didapat adalah 0,304, dengan demikian seluruh butir pernyataan yang ada dalam kuesiuner tersebut valid dan layak diikutsertakan pada analisis data berikutnya.
56
4.4
Hasil Uji Reliabilitas Uji reliabilitas dimaksudkan untuk dimaksudkan untuk mengetahui adanya
konsistensi alat ukur tersebut penggunaannya, atau alat ukur tersebut mempunyai hasil yang konsisten apabila digunakan berkali-kali pada waktu berbeda. Tabel 4.11 Hasil Uji Reliabilitas Nama variable Nilai Alpha
N0
Keterangan
1
Kepercayaan diri (X1)
0,635
Realiabel
2
Keakraban (X2)
0,754
Realiabel
3
Manajemen interaksi (X3)
0,734
Realiabel
4
Daya ekspresi (X4)
0,726
Realiabel
5
Orientasi kepada orang lain (X5)
0,707
Realiabel
6
Kinerja (Y)
0,670
Realiabel
Sumber : data primer yang diolah, 2013 Hasil uji reliability disajikan pada tabel 4.11. Menunjukan bahwa nilai CronbachAlpha variabel atau faktor kepercayaan diri (X1) sebesar 0,635 adalah dapat diterima, variabel keakraban (X2) sebesar 0,754 adalah dapat diterima, manajemen interaksi (X3) sebesar 0,734 adalah dapat diterima, variabel daya ekspresi (X4) sebesar 0,726 adalah dapat diterima, variabel orientasi kepada orang lain (X5) sebesar 0,707 adalah juga dapat diterima, dan variabel kinerja (Y) sebesar 0,670 adalah dapat diterima. Karena jika nilai Cronbach adalah 0,60-0,79 maka termasuk kategori dapat diterima.
57
4.5 Uji Asumsi Klasik 4.5.1 Uji Normalitas Uji normalitas data mutlak harus dilakukan sebelum melaksanakan analisis regresi,hal ini dilakukan agar hasil dari analisis data tidak meyalahi asumsi klasik dan apabila menyebar tidak sesuai dengan garis diagonal nya maka data dikatakan tidak normal. .Uji normalitas data pada penelitian ini adalah dengan grafik P-P Plot.Uji P-P Plot dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 4.8 Hasil Uji Normalitas
Sumber : Data primer yang diolah, 2013 Dari tampilan output diatas maka dapat dilihat dari titik-titik pada p-p plot diatas menyebar sesuai dengan garis diagonal maka data dapat dikatakan normal.
58
4.5.2 Uji Multikolineritas Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi sempurna atau mendekati sempurna di antara variabel bebasnya. Konsekuensi adanya multikolinearitas adalah koefisien korelasi variabel tidak tertentu dan kesalahan menjadi sangat besar atau tidak terhingga. Tabel 4.12Hasil Uji Multikolineritas Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficien Coefficients ts Model 1
B
(Constant)
Std. Error
Beta
Collinearity Statistics t
Toleranc Sig. e VIF
21.212
9.494
kepercayaan diri
.131
.214
.095
.614 .543
.995 1.005
Keakraban
.125
.171
.113
.727 .472
.973 1.028
manajemen interaksi
-.157
.162
-.171 -.971 .338
.761 1.313
daya eks[resi
-.300
.195
-.254 -1.541 .132
.874 1.144
.204
.226
orientasi kepada orang lain
2.234 .032
.152
.901 .373
.832 1.202
Sumber : Data primeryang diolah, 2013
Dari output dapat dilihat bahwa nilai VIF kurang dari 10. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinearitas antar variabel bebas.
59
4.5.3 Uji Heterokedastisitas Heterokedastisitas adalah varian residual yang tidak sama pada semua pengamatan di dalam model regresi. Regresi yang baik seharusnya tidak terjadi heteroskedastisitas. Gambar 4.9 Hasil Uji Heterkedastistas
Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Dari output dapat diketahui bahwa titik-titik tidak membentuk pola yang jelas. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian menyempit), maka terjadi heterokedastisitas begitu pun sebaliknya. sebagaimana terlihat, titik-titik itu menyebar diatas dan di bawah angka 0 pada
sumbu
Y.
heterokedastisitas.
Jadi
dapat
disimpulkan
bahwa
tidak
terjadi
60
4.6 Hasil Uji Hipotesis 4.6.1 Analisa Regresi linear berganda Dalam pengujian ini data yang dipergunakan adalah data-data atas pernyataan kuesioner yang telah lulus pada uji validitas, reliabilitas dan uji asumsi klasik. Uji ini
digunakan
pengaruh variabel independen
untuk mengetahui tingkat signifikan yaitu kepercayaan diri, keakraban,
manajemen interaksi, daya ekspresi, orientasi kepada orang lain, terhadap variabel kinerja.pengujian menggunakan program aplikasi spss for windows 16.0 dan metode yang digunakan adalah regresi linear berganda. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh hasil atas estimasi regresi sebagai berikut : Tabel 4.13 Hasil Uji Regresi Linear Dengan TigaVariabel Bebas Coefficientsa
Model 1
Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
B
(Constant)
Std. Error
Beta
t
Sig.
Tolerance VIF
21.212
9.494
2.234
.032
kepercayaan diri
.131
.214
.095 3.614
.043
.995 1.005
Keakraban
.125
.171
.113 4.727
.032
.973 1.028
manajemen interaksi
-.157
.162
-.171 2.971
.038
.761 1.313
daya ekspresi
-.300
.195
-.254 -2.541
.032
.874 1.144
.226
.152 2.901
.023
.832 1.202
orientasi kepada
.204 orang lain Sumber : Data primer yang diolah, 2013
Dari tabel 4.13 korelasi diatas pada tabel diatas dapat disusun persamaan garis regresi sebagai berikut : Y= 21,212 + 0,131 x1 + 0,125 x2
61
+ 0,157 x3 + 0,300 x4 + 0,204 x5. Dari persamaan ini dapat dijelaskan bahwa konstant sebesar 21,212. Menyatakan kepercayaan diri adalah sebesar 0,131. Dengan koefisien regresi untuk variable kepercayaan diri tersebut 0,043
menyatakan
bahwa
setiap
penambahan
satu
satuan
akan
meningkatkan skor kinerja. Koefisien regresi untuk variabel keakraban sebesar 0,125 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan skor keakraban akan meningkatkan kinerja sebesar 0,032, koefisien regresi variabel
manajemen interaksi sebesar 0,157 menyatakan bahwa setiap
penambahan satu satuan skor variabel tersebut akan meningkatkan skor kinerja sebesar 0,038, koefisien regresi variabel daya ekspresi sebesar 0,300 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan skor variabel tersebut akan meningkatkan skor kinerja sebesar 0,032, koefisien regresi variabel orientasi kepada orang lain sebesar 0,204 menyatakan bahwa setiap penambahan satu satuan skor variabel tersebut akan meningkatkan skor kinerja sebesar 0,023. Dilihat dari signifikaninya variabel kepercayaan diri mempunyai nilai p sebesar 0,043lebih kecil dari 0,05 berarti variable kepercayaan diri mempunyai pengaruh terhadap kinerja. Dilihat dari signifikasinya variabel keakraban mempunyai nilai p sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05 berarti variabel keakraban mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja.
Dilihat
dari
signifikasinya
variabel
manajemen
interaksi
mempunyai nilai p sebesar 0,038 lebih kecil dari 0,05 berarti variabel
62
manajemen interaksi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja. Dilihat dari signifikasinya
variabel
daya ekspresi
mempunyai nilai p sebesar 0,032 lebih kecil dari 0,05 berarti variabel daya ekspresi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja serta orientasi kepada orang lain mempunyai nilai p 0,023 juga lebih kecil dari 0,05 berarti variabel orientasi kepada orang lain juga mempunyai pengaruh yang signinifikan terhadap kinerja, berarti dari lima variabel tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel kinerja. 4.6.2 Analisis Korelasi Linear Berganda untuk mengukur keeratan hubungan antara variabel terikat dengan variabel bebas secara bersamaan. Dengan menggunakan R sebagai alat ukur. Tabel 4.14 Hasil Uji Analisis Korelasi Linear Berganda Model Summaryb
Model
R
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
R Square
1 .349a .122 Sumber : Data primer yang diolah, 2013
.003
2.89312
Durbin-Watson 1.700
Dari tabel 4.14 diatas didapat angka R sebesar 0,349 artinya korelasi antar variabel bebas dengan variabel terikat sebesar 0,349. Jadi didalam penelitian ini terjadi hubungan yang sangat erat karena nilai R mendekati angka 1. 4.6.3 Uji F (Uji Simultan) Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen kepercayaan diri (x1), keakraban (x2), manajemen interaksi (x3),
63
daya ekspresi (x4), orientasi kepada orang lain (x5) secara simultan terhadap variabel dependen kinerja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel
sebagai
berikut: Tabel 4.15 Hasil Uji Hipotesis Pertama (Uji F) ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
43.049
5
8.610
309.695
37
8.370
Total 352.744 Sumber : Data primer yang diolah, 2013
42
Residual
F 4.029
Sig. .015a
Dari tabel 4.15 diatas terlihat p(sig.) sebesar 0,015 lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Begitu juga apabila dilihat dari perbandingan Fhitung dan Ftabel sebesar 4,029sedangkan F tabel pada df1 = 5 dan df2 = 37 pada tingkat signifikan 5% adalah 2,470 serta F hitung >F tabel maka H0 ditolak dan Ha diterima. Hal ini berarti bahwa variabel kepercayaan diri(x1), variabel keakraban(x2),variabel manajemen interaksi(x3),variabel daya ekspresi (x4), dan varabel orientasi kepada orang lain (x5) berpengaruh secara simultan terhadap variabel kinerja. 4.6.4 Uji Hipotesis Kedua (Uji t) Uji hipotesis ini digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen kepercayaan diri (x1), keakraban (x2), manajemen interaksi (x3), aya ekspresi (x4), orientasi kepada orang lain (x5) secara parsial terhadap variabel dependen kinerja karyawan (Y) dapat dilihat pada tabel berikut:
sebagai
64
Tabel 4.16 Hasil Uji Hipotesis Kedua (Uji t) Coefficientsa Unstandardized
Standardized
Collinearity
Coefficients
Coefficients
Statistics
Std. Model 1
B (Constant)
Error
21.212
9.494
kepercayaan diri
.131
.214
Keakraban
.125
manajemen interaksi daya ekspresi
Beta
t
Sig. Tolerance VIF
2.234
.032
.095
3.614
.543
.995 1.005
.171
.113
4.727
.472
.973 1.028
-.157
.162
-.171
2.971
.338
.761 1.313
-.300
.195
-.254 -2.541
.132
.874 1.144
.204 lain Sumber : Data primer yang diolah, 2013
.226
.373
.832 1.202
orientasi kepada orang
.152
2.901
Dari tabel 4.16 diatas terlihat bahwa kepercayaan diri mempunyai t
hitung
sebesar 3,614 dengan t
tabel
X1
pada df = 37 sebesar 2,026,
maka dikatakan thitung lebih besar dari ttabel, artinya variabel kepercayaan diri mempunyai pengaruh terhadap kinerja. keakrabanX2 mempunyai t sebesar 4,727 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t
tabel
hitung
pada df = 37
sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar dari ttabel, artinya variabel keakraban X2 berpengaruh terhadap kinerja. Manajemen interaksi X3 mempunyai thitung sebesar 2,971 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t tabel pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar dari ttabel, artinya variabel manajemen interaksi X3 berpengaruh terhadap kinerja. Daya ekspresi X4 mempunyai thitung sebesar 2,541 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t dari t
tabel
tabel,
pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar
artinya variabel daya ekspresi X4 berpengaruh terhadap kinerja.
65
Variabel orientasi kepada orang lain X5 mempunyai t
hitung
sebesar 2,901
dengan tingkat signifikan 5% dengan t tabel pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan t hitung lebih besar dari t tabel artinya variabel orientasi kepada orang lain X5 berpengaruh terhadap kinerja.
4.7
Pembahasan
4.7.1 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Terdiri Dari Kepercayaan Diri, Keakraban, Manajemen Interaksi, Daya Ekspresi Dan Orientasi Kepada Orang Lain Secara Simultan Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kinerja Karyawan. Dari hasil analisis diatas, dapat ditemukan bahwa variabel kepercayaan diri (x1), variabel keakraban (x2), variabel manajemen interaksi (x3), variabel daya ekspresi (x4), dan varabel orientasi kepada orang lain (x5) mempunyai pengaruh yang sangat besar yaitu sebesar 4,029. Sehingga kinerja karyawan sangat dipengaruhi oleh lima variabel yang diteliti dan dapat diterapkan dalam sebuah organisasi sebagai bahan pertimbangan untuk melihat kinerja dari karyawan. Selanjutnya (Simanjuntak2005) menyatakan
bahwa
kinerja
adalah tingkatan pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu dalam rangka mewujudkan pencapaian hasil untuk mencapai tujuan perusahaan. Kinerja adalah sebuah aksi, bukan kejadian. Aksi kinerja itu sendiri terdiri dari banyak komponen dan bukan merupakan hasil yang dapat dilihat pada saat itu juga. Pada dasarnya kinerja merupakan sesuatu hal yang bersifat individual, karena setiap karyawan memiliki tingkat kemampuan yang
66
berbeda dalam mengerjakan tugasnya. Kinerja tergantung pada kombinasi antara kemampuan, usaha, dan kesempatan yang diperoleh. Jadi secara keseluruhan variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini saling berkaitan dengan teori-teori yang ada. Penilaian kinerja ini dapat dilakukan oleh meneger, rekan sekerja, bawahan, dan evaluasi mandiri. Cara yang memadai untuk mengukur kinerja telah diperdebatkan secara ekstensif dalam literatur. Dalam pendapat-pendapat tersebut, secara umum (Rifa’i 2010) kinerja dapat dikatakan sebagai prilaku atau aktivitas seseorang dalam melakukan tugas atau tanggung jawabnya sebagai anggota organisasi dalam upaya untuk mencapai efektifitas dan ekstensi. 4.7.2 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Terdiri Dari Kepercayaan Diri, Keakraban, Manajemen Interaksi Dan Orientasi Kepada Orang Lain Secara Parsial Memiliki Pengaruh Besar Terhadap Kinerja Karyawan. Dari analisis uji parsial diatas, dapat dilihat bahwa Dari kepercayaan diri X1 mempunyai t hitung sebesar 3,614 dengan t tabel pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar dari ttabel, artinya variabel kepercayaan diri mempunyai pengaruh terhadap kinerja. keakraban X2 mempunyai t hitung sebesar 4,727 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t tabel
pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar dari ttabel,
artinya variabel keakraban X2 berpengaruh terhadap kinerja. Manajemen interaksi X3 mempunyai thitung sebesar 2,971 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t tabel pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan thitung lebih besar
67
dari ttabel, artinya variabel manajemen interaksi X3 berpengaruh terhadap kinerja. Daya ekspresi X4 mempunyai thitung sebesar 2,541 dengan tingkat signifikan 5 % dengan t thitung lebih besar dari t
tabel
tabel,
pada df = 37 sebesar 2,026, maka dikatakan
artinya variabel daya ekspresi X4 berpengaruh
terhadap kinerja. Variabel orientasi kepada orang lain X5 mempunyai t hitung sebesar 2,901 dengan tingkat signifikan 5% dengan t sebesar 2,026, maka dikatakan t
hitung
lebih besar dari t
tabel
tabel
pada df = 37
artinya variabel
orientasi kepada orang lain X5 berpengaruh terhadap kinerja. Selanjutnya thitung adalah untuk menentukan dari lima variabel yang diteliti mempunyai pengaruh yang berbeda-beda sehinga menjadikan pertimbangan untuk bagaimana sebuah organisasi memilih untuk menerapkan agar tujuan dari perusahaan mencapai target yang diinginkan. Dan tidak harus semua yang ada di dalam variabel penelitian ini harus dijadikan pilihan utama unuk menilai kinerja karyawan, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi kinerja yang tidak dimasukan didalam penelitian ini, (Simamora 2002) menyatakan bahwa Penilaian kinerja mengacu kepada suatu sistem formal dan terstruktur yang digunakan untuk mengukur, menilai dan mempengaruhi sifat-sifat yang berkaitan dengan pekerjaan, perilaku dan hasil, termasuk tingkat ketidak hadiran. Dengan demikian penilaian kinerja adalah merupakan hasil kerja karyawan dalam lingkup tanggung jawabnya.
68
4.7.3 Variabel Komunikasi Interpersonal Yang Mempunyai Pengaruh Dominan Terhadap Kinerja Karyawan. Dari hasil analisis diatas bahwa variabel komunikasi interpersonal yang terdiri dari lima indikator mempunyai pengaruh yang berbeda sehingga dapat dijadikan pertimbangan dan untuk menentukan variabel mana yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja. Dari lima varibel yang dimasukan didalam penelitian ini semua mempunyai pengaruh. Selanjutnya yang mempunyai pengaruh dominan diantara variabel kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi dan orientasi kepada orang lain adalah variabel keakraban dengan nilai sebesar 4,727. Dari penelitian yang dilakukan variabel keakraban memang menjadi faktor paling kuat dalam melihat kinerja karyawan.Karena dengan keakraban seseorang dapat melakukan pekerjaan dengan santai dan tidak tegang. Keakraban dari karyawan juga dapat memberikan banyak hal positif dan menciptakan suasana kerja yang aman. Selanjutnya menurut (Samsudin2006), Kinerja yang tinggi dapat tercapai oleh karena kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara anggota - anggotanya artinya para anggota mempercayai integritas, karakteristik, dan kemampuan setiap anggota lain. Untuk mencapai kinerja yang tinggi memerlukan waktu lama untuk membangunnya, memerlukan kepercayaan, dan menuntut perhatian yang seksama dari pihak manajemen. Jadi keakraban diantara karyawan akan membantu dalam meningkatkan kinerja karyawan.
69
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil dari analisis regresi dan pengujian hipotesis yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan hasil pengujian secara simultan dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu komunikasi interpersonal yang terdiri dari kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, orientasi kepada orang lain, mempunayi berpengaruh signifikan secara simultan terhadap variabel dependen yaitu kinerja (hipotesis pertama diterima). 2. Berdasarkan hasil pengujian secara parsial dapat disimpulkan bahwa variabel independen yaitu komunikasi interpersonal yang terdiri dari kepercayaan diri, keakraban, manajemen interaksi, daya ekspresi, orientasi kepada orang lain, mempunyai pengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependen yaitu kinerja (hipotesis kedua diterima). 3. Berdasarkan hasil analisis regresi linear berganda, dapat dilihat bahwa dimensi variabel yang mempunyai pengaruh dominan terhadap kinerja pegawai adalah variable keakraban. Maka dapat dikatakan bahwa pegawai Koperasi Unit Desa Karangploso memiliki hubungan baik antar sesame pegawai (hipotesis ketiga diterima). Hal tersebut diatas tidak lepas dari beberapa hal mencakup (pertama)
penerapan komunikasi yang baik
informal maupun nonformal, (kedua) kerjasama yang sangat baik dalam menyelesaikan segala permasalahan yang sedang dihadapi oleh perusahaan
68
70
khususnya pada Koperasi Unit Desa Karangploso, (ketiga) intensitas tinggi dan selalu berfikir cerdas dalam setiap pengambilan keputusan guna untuk meningkatkan mutu dan kinerja yang efisien.
5.2 Saran Berdasarkan tujuan penelitian dan kesimpulan dari hasil penelitian, maka peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan yang muncul dalam pelaksanaan penelitian ini oleh karena itu hasil penelitian ini masih belum dapat dikatakan sempurna namun demikian, diharapkan dapat memberikan kontribusi. Berdasarkan hasil penelitian ini terdapat beberapa hal yang dapat dilakukan lebih lanjut antara lain maka diajukan beberapa saran yaitu sebagai berikut: 1. Dari sisi akademis a. Dilakukan penelitian terhadap variabel – variabel lain diluar variabel komunikasi
interpersonal
yang
dapat
mempengaruhi
kinerja
karyawan. b. Melakukan penelitian ini dengan menambah objek penelitian namun dengan menggunakan alat analisis yang berbeda sehingga penelitian yang dilakukan menjadi lebih luas lagi dan dapat terinci dengan jelas. 2. Bagiperusahaan Untuk
meningkatkan
kinerja
karyawan
perusahaan
harus
memberikan keluasan kepada karyawan dalam melaksanakan pekerjaan. Dalam hal komunikasi interpersonal harus dilakukan pengkajian yang
71
mendalam apakah menguntungkan atau sebaliknya yaitu dapat merugikan peusahaan sendiri. Banyak hal yang perlu dilakukan untuk meningkatkan kinerja karyawan antara lain dengan memberikan pemahaman terkait dengan komunikasi interpersonal. 3. Bagi Peneliti Selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menggunakan variabel lain yang berpengaruh terhadap kinerja kerja karyawan.
72
DAFTAR PUSTAKA
Amstrong, Baron, dan Wibowo Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Jakarta. Arni.M, 2005, Komunikasi Organisasi, PT Bumi Aksara, Jakarta. Bungin,B.H.M, 2005, Metodelogi Penelitian Kuantitatif, Kencana, Jakarta. Ghozali.I, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan program SPSS. Cetakan IV, Badan Penerbit Universitas Diponogoro, Semarang. Gujarti D.N, 2006, Dasar-dasar Ekonometrika, Erlangga, Jakarta. Guritno dan Waridin. 2005. Psikologi Kerja. Jakarta: Pustaka Pelajar. Hasibuan,M. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV. Haji Masagung. Mangkunegara, A.P, 2000, Manajemen Sumber Daya ManusiaPerusahaan, PT, Remaja Rosdakarya, Bandung. Muhammad, 2005, Dasar-dasar Ekonomi Manajemen, Bandung. Purwanto.D, 2006, Komunikasi Bisnis, Erlangga, Jakarta. Prihatminingtyas, B. 2005, Pengaruh Kemampuan Terhadap Kinerja dan Dampaknya pada Kepuasan Kerja. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial. Vol 17 Nomor 1 Agustus 118-123. Prihatminingtyas, B. 2010, Analisis Faktor-Faktor yang Berpengaruh Terhadap Kinerja Usaha Kecil Yang Dikelola Perempuan di Kota Malang, Disertai. Universitas Merdeka. Malang. Rianse, Usman,M.S dan Abdi, 2008, Metodelogi Penelitian Sosial dan Ekonomi (Teori dan Aplikasi), Edisi Pertama, Alfabeta, Bandung. Rifa’i. M, 2010, Mendongkrak Kinerja Pegawai, Putra Media Nusantara, Surabaya. Rivai.V dan Mulyadi.D, 2009, Kepemimpinan dan Prilaku Organisasi, Edisi Ketiga, PT, Rajagrafindo Persada, Jakarta. Robbins.S.P dan Judge. A.T, 2008, Prilaku Organisasi Edisi 12 Buku 1, Terjemahan oleh Diana Angelica, 2008, Salemba Empat, Jakarta.
73
Robert, L dan Jackson, H, 2006, Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia, Jakarta Samsudin, Sadili, 2006. Manajemen Sumber Daya, Bandung: Pustaka Setia. Simamora, henry, (2002), manajemen sumberdaya manusia, cetakan 3, STIE YKPN, Yogyakarta. Simanjuntak, Payaman, (2005), Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia., Fakultas Ekonomi UI, Jakarta. Subakti, Nurhayati dan Silalahi. S.M.E, 2007, Pengaruh Kredibilitas Pegawai Dalam Komunikasi Interpersonal Terhadap Sikap Nasabah Pada Perusahaan, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Pajajaran. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung. Sule, Erni.T dan Kurniawan.S,2010, Pengantar Manajemen, Kencana Prenada Media Group, Jakarta. Umar.H, 2010, Desain Penelitian MSDM dan Prilaku Karyawan, Rajawali Pers, Jakarta.
74
A. Uji Validitas
1. Uji Validitas Variabel Kepercayaan Diri Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Jumlah an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 Pernyataa Pearson n1 Correlation
.287
-.020
.047
.096
.605**
.062
.900
.763
.539
.000
43
43
43
43
43
43
.287
1
.090
-.187
-.013
.540**
.568
.229
.935
.000
1
Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n2 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n5 Correlation Sig. (2-tailed) N Jumlah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.062 43
43
43
43
43
43
-.020
.090
1
.208
-.255
.430**
.900
.568
.181
.099
.004
43
43
43
43
43
43
.047
-.187
.208
1
.050
.453**
.763
.229
.181
.751
.002
43
43
43
43
43
43
.096
-.013
-.255
.050
1
.335*
.539
.935
.099
.751
43
43
43
43
43
43
.605**
.540**
.430**
.453**
.335*
1
.000
.000
.004
.002
.028
43
43
43
43
43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
.028
43
74
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kepercayaan Diri Pernyataan 1 2 3 4 5 4 5 5 4 4 2 3 4 4 4 4 4 5 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 5 3 4 5 5 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 2 5 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 5 5 3 4 5 3 4 5 4 3 4 5 4 3 2 4 5 3 3 4 5 3 4 3 5 4 2 3 2 2 3 4 5 3 4 5 3 4 4 5 3 4 5 3 4 5 3 4 5 3 3 4 5 5 5 3 3 5 3 5 5 3 4 3 5 4 3 4 4 4 2 2 5 4 3 5 4 2 2 2 3 4 5 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 3 5 5 4 4 3 3 4 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 4 5 4 5 4 5 3 5 3 5 3 4 3 4 3 4 4 5 3 4 5 4 5 3 4 3 5 5 4 3 3 3 3 4 4 5 5 4 3 3 3
Jumlah 22 17 23 21 21 20 21 20 18 17 24 21 20 21 20 17 19 17 16 19 21 19 20 21 20 19 17 18 16 25 20 20 19 23 22 23 19 18 21 19 20 19 18
75
2. Uji Validitas Variabel Keakraban
Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Jumla an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 h Pernyataa Pearson n1 Correlation
.123
.302*
.481**
.431
.049
.001
.006
.000
43
43
43
43
43
43
.123
1
.230
.153
.280 .562**
.138
.328
.069
.000
43
43
1
Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n2 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyataa Pearson n5 Correlation Sig. (2-tailed) N Jumlah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.431
.410** .717**
43
43
43
43
.302*
.230
1
.289
.130 .592**
.049
.138
.060
.407
.000
43
43
43
43
43
43
.481**
.153
.289
1
.001
.328
.060
43
43
43
43
.410**
.280
.130
.278
1 .682**
.006
.069
.407
.071
.000
43
43
43
43
43
43
.717**
.562**
.592**
.661**
.682**
1
.000
.000
.000
.000
.000
43
43
43
43
43
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.278 .661** .071
.000
43
43
43
76
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Keakraban Pernyataan 1 2 3 4 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 3 3 3 3 3 5 3 4 3 4 4 4 4 5 3 4 3 4 3 4 5 5 4 5 5 3 4 5 3 5 3 4 5 4 4 5 3 4 5 3 5 3 4 3 3 4 3 4 3 4 5 3 4 5 3 4 3 3 3 4 4 4 5 4 3 4 5 4 3 4 3 3 4 5 3 4 5 4 3 5 2 3 5 4 4 3 4 3 2 5 4 5 4 5 3 4 5 5 5 3 3 3 3 3 4 5 4 4 4 5 5 5 4 5 2 3 4 2 3 5 4 4 4 5 4 5 5 5 4 5 4 4 5 4 4 5 5 3 3 3 5 3 4 5 3 4 3 4 3 4 3 4 4 5 3 3 4 5 3 3 4 5 4 4 4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 5 5 5 5 5 5 4 4 3 3 5
Jumlah 21 23 20 25 15 18 21 17 23 20 21 21 18 17 21 16 21 19 19 19 19 16 23 22 15 21 24 14 22 23 22 20 20 17 20 18 20 20 21 19 17 25 19
80
3.
Uji Validitas Variabel Manajemen Interaksi Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Jumla an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 h
Pernyata Pearson an 1 Correlation
.465**
.002
.217
.002
.988
.163
.041
.000
43
43
43
43
43
43
.465**
1
.433**
.306*
.004
.046
.339
.000
43
43
1
Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 2 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 5 Correlation Sig. (2-tailed) N Jumlah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.002 43
43
43
43
.002
.433**
1
.224
.988
.004
43
43
.217
.313* .680**
.149 .753**
-.005 .526**
.149
.976
.000
43
43
43
43
.306*
.224
1
.163
.046
.149
43
43
43
43
.313*
.149
-.005
.013
1 .519**
.041
.339
.976
.936
.000
43
43
43
43
43
43
.680**
.753**
.526**
.556**
.519**
1
.000
.000
.000
.000
.000
43
43
43
43
43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2tailed).
.013 .556** .936
.000
43
43
43
78
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Manajemen Interaksi Pernyataan 1 2 3 4 5 4 5 3 3 5 4 4 4 4 4 5 5 5 5 5 3 4 2 3 4 3 5 4 3 3 5 5 4 4 4 5 3 3 3 4 4 2 2 2 5 3 3 3 3 3 3 4 4 3 5 5 3 3 4 5 2 3 4 2 5 5 4 2 3 2 3 4 5 4 5 5 3 3 3 3 5 4 3 2 3 4 4 3 3 4 5 5 5 5 2 5 4 3 3 4 2 3 4 2 2 3 5 5 3 5 4 3 2 5 3 2 3 2 4 3 3 4 5 5 2 3 4 3 2 3 3 4 5 2 2 2 2 3 4 4 2 3 4 5 2 3 3 4 2 3 3 2 2 3 3 2 3 5 3 2 2 3 3 3 3 2 3 5 3 4 4 5 5 3 2 5 5 3 4 5 5 4 4 3 5 5 5 5 4 3 5 5 5 5 5 4 4 3 2 5 5 4 5 4 5 3 4 3 3 3 3 5 3 5 3 5 5 4 4 5
Jumlah 20 20 25 16 18 22 18 15 15 19 20 16 16 21 17 17 18 22 19 13 21 17 14 19 15 16 15 16 15 13 15 14 17 19 22 21 22 25 18 23 16 19 23
79
4.
Hasil Uji Validitas Variabel Daya Ekspresi Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Jumla an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 h
Pernyata Pearson an 1 Correlation
.182
.199
-.070
.491** .653**
.244
.201
.655
.001 .000
43
43
43
43
.182
1
.098
.036
.118 .466**
.533
.820
.451 .002
1
Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 2 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 5 Correlation Sig. (2-tailed) N Jumlah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.244
43
43
43
43
43
.199
.098
1
.148
.261 .594**
.201
.533
.342
.090 .000
43
43
43
43
-.070
.036
.148
1
.655
.820
.342
43
43
43
43
.491**
.118
.261
.287
1 .749**
.001
.451
.090
.062
.000
43
43
43
43
43
43
.653**
.466**
.594**
.450**
.749**
1
.000
.002
.000
.002
.000
43
43
43
43
43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
43
43
43
43
43
.287 .450** .062 .002 43
43
43
80
Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Daya Ekspresi Pernyataan 1 2 3 4 5 5 2 3 4 5 4 3 5 3 5 4 5 3 3 4 2 3 4 5 3 3 5 4 4 4 5 4 4 3 4 3 4 5 4 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 3 4 5 3 5 4 5 4 5 5 5 5 5 5 2 4 3 4 3 3 4 2 2 2 3 4 3 4 3 4 5 3 4 5 4 4 4 5 4 3 4 3 4 3 5 4 3 3 4 5 5 5 5 5 4 3 4 3 4 5 5 5 5 5 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 5 4 4 5 5 5 5 4 5 4 3 4 5 4 5 4 5 4 4 5 3 4 4 5 5 4 3 5 4 5 4 3 4 5 5 4 3 5 4 5 5 3 4 5 5 5 5 4 3 5 4 3 4 5 5 4 4 3 4 3 3 4 5 5 4 5 3 4 5 4 4 5 4 5 5 4 3 3 4 3 4 5 3 3 5 5 5 3 3 3 5 3 5 4
Jumlah 19 20 19 17 20 20 21 23 20 18 23 25 16 13 17 21 21 17 19 25 18 25 20 17 22 24 20 22 21 21 21 21 22 22 21 20 20 21 22 19 18 21 20
81
5.
Hasil Validitas Variabel Orientasi Kepada Orang Lain Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyataa Jumla an 1 an 2 an 3 an 4 n5 h
Pernyata Pearson an 1 Correlation
1
-.218
.255
.457
.161
.099
.003
.000
43
43
43
43
43
43
.117
1
.033
.210
.063 .475**
.831
.176
.689
.001
43
43
Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 2 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 3 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 4 Correlation Sig. (2-tailed) N Pernyata Pearson an 5 Correlation Sig. (2-tailed) N Jumlah
Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N
.443** .589**
.117
.457 43
43
43
43
-.218
.033
1
.080
.182 .405**
.161
.831
.608
.243
.007
43
43
43
43
43
43
.255
.210
.080
1
.099
.176
.608
43
43
43
43
.443**
.063
.182
.279
1 .720**
.003
.689
.243
.070
.000
43
43
43
43
43
43
.589**
.475**
.405**
.614**
.720**
1
.000
.001
.007
.000
.000
43
43
43
43
43
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
.279 .614** .070
.000
43
43
43
82 Orientasi Kepada Orang Lain pernyataan Responden 1 2 3 4 5 4 5 3 4 3 1 3 4 4 3 4 2 5 4 3 4 5 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 6 5 5 5 5 5 7 3 5 3 5 3 8 3 4 5 4 3 9 5 5 5 5 5 10 5 5 4 4 4 11 4 5 4 4 5 12 3 4 5 3 4 13 3 4 5 3 4 14 4 5 4 3 4 15 5 4 3 4 5 16 5 4 3 5 5 17 5 4 5 4 5 18 4 5 3 4 5 19 4 5 3 4 5 20 3 4 5 3 4 21 5 4 3 4 5 22 5 4 5 4 5 23 5 5 3 4 5 24 5 4 5 4 5 25 5 5 5 5 5 26 4 4 4 4 4 27 5 4 3 4 5 28 5 4 3 4 5 29 3 4 5 4 5 30 3 4 5 5 5 31 4 3 4 5 4 32 4 5 4 5 4 33 5 4 4 4 5 34 3 3 3 3 3 35 3 5 4 4 4 36 5 3 3 3 3 37 4 5 3 3 3 38 4 4 4 4 4 39 4 5 3 3 3 40 5 4 3 5 3 41 5 3 4 3 5 42 3 2 3 4 4 43
jumlah 19 18 21 20 20 19 25 19 19 25 22 22 19 19 20 21 22 23 21 21 19 21 23 22 23 25 20 21 21 21 22 20 22 22 15 20 17 18 20 18 20 20 16
83
6.
Hasil Validitas Variabel Kinerja (Y) Correlations Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Pernyata Jumla an 1 an 2 an 3 an 4 an 5 an 6 h
Pernyata Pearson an 1 Correlatio n
.383*
.135
-.046
.273
.020 .565**
.011
.386
.768
.076
.897
.000
43
43
43
43
43
43
43
.383*
1
.323*
.074
.089
.004 .588**
.035
.639
.569
.979
.000
43
43
1
Sig. (2tailed) N Pernyata Pearson an 2 Correlatio n Sig. (2tailed) N Pernyata Pearson an 3 Correlatio n Sig. (2tailed) N Pernyata Pearson an 4 Correlatio n Sig. (2tailed) N Pernyata Pearson an 5 Correlatio n Sig. (2tailed) N
.011 43
43
43
43
43
.135
.323*
1
.011
-.082
.386
.035
.946
.600
.878
.001
43
43
43
43
43
43
43
-.046
.074
.011
1
.163
.768
.639
.946
43
43
43
.273
.089
.076 43
.024 .473**
-.234 .346*
.296
.131
.023
43
43
43
43
-.082
.163
1
.569
.600
.296
43
43
43
43
.458** .613**
.002
.000
43
43
84
Pernyata Pearson an 6 Correlatio n Sig. (2tailed) N Jumlah
Pearson Correlatio n Sig. (2tailed) N
.020
.004
.024
-.234
.458**
1 .442**
.897
.979
.878
.131
.002
.003
43
43
43
43
43
43
43
.565**
.588**
.473**
.346*
.613**
.442**
1
.000
.000
.001
.023
.000
.003
43
43
43
43
43
43
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
43
85 Kuantitas dan Kualitas Kerja Kuantitas Kerja Responden 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43
Kualitas Kerja Pernyataan Pernyataan Jumlah 1 2 3 1 2 3 3 4 5 4 4 5 25 4 4 3 4 5 4 24 2 3 5 3 3 5 21 4 3 2 4 4 4 21 3 5 3 5 5 5 26 5 4 5 3 3 3 23 3 3 2 5 3 4 20 4 5 2 4 3 3 21 5 4 3 4 5 5 26 4 4 4 3 4 5 24 5 5 4 3 3 4 24 3 4 4 5 4 3 23 3 4 4 3 2 4 20 4 3 4 4 5 5 25 5 4 5 2 3 4 23 4 5 4 3 3 3 22 3 4 4 2 3 3 19 3 5 5 5 3 2 23 2 3 4 3 3 4 19 3 4 5 5 4 3 24 2 3 4 3 2 3 17 2 3 4 5 3 2 19 3 4 5 4 4 4 24 4 3 4 5 4 5 25 3 4 4 3 3 4 21 3 2 3 3 4 5 20 4 3 3 4 3 3 20 3 3 2 4 3 2 17 4 5 3 5 3 2 22 4 4 3 3 3 3 20 5 5 5 3 4 2 24 3 3 3 5 4 2 20 2 4 5 4 2 3 20 3 4 3 3 5 6 24 2 5 3 2 4 5 21 2 3 3 2 4 5 19 2 2 2 2 2 3 13 3 3 3 2 3 3 17 3 3 2 2 4 3 17 5 3 4 2 4 3 21 4 4 4 5 3 4 24 5 5 5 2 4 5 26 3 3 4 5 4 2 21
86
B. Uji Linear Berganda Variables Entered/Removedb Model 1
Variables Entered
Variables Removed
Orientasi Kepada Orang Lain, Kepercayaan Diri, Keakraban, Daya Ekspresi, Manajemen Interaksia
Method
. Enter
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: kinerja
Model Summaryb Model
R .349a
1
Adjusted R Square
R Square .122
Std. Error of the Estimate
.003
Durbin-Watson
2.89312
1.700
a. Predictors: (Constant), orientasi kepada orang lain, kepercayaan diri, keakraban, daya ekspresi, manajemen interaksi b. Dependent Variable: kinerja
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
43.049
5
8.610
Residual
309.695
37
8.370
Total
352.744
42
F 4.029
Sig. .415a
87
a. Predictors: (Constant), Orientasi Kepada Orang Lain, Kepercayaan Diri, Keakraban, Daya Ekspresi, Manajemen Interaksi b. Dependent Variable: Kinerja Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficien Coefficients ts Model
Std. Error
B
1 (Constant)
Collinearity Statistics
Beta
t
Toleranc Sig. e
VIF
21.212
9.494
2.234 .032
Kepercayaan Diri
.131
.214
.095 3.614 .543
.995
1.005
Keakraban
.125
.171
.113 4.727 .472
.973
1.028
Manajemen Interaksi
-.157
.162
-.171 2.971 .338
.761
1.313
Daya Ekspresi
-.300
.195
-.254 -2.541 .132
.874
1.144
.204
.226
.152 2.901 .373
.832
1.202
Orientasi Kepada Orang Lain a. Dependent Variable: Kinerja
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Orientasi Conditi Manajem Daya kepada Mod Dimensi Eigenval on (Constan Kepercaya Keakraba en ekspre orang el on ue Index t) an diri n interaksi si lain 1
1
5.928
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00
2
.034 13.254
.00
.00
.01
.48
.04
.03
3
.017 18.618
.00
.01
.72
.01
.15
.01
4
.010 23.954
.00
.65
.04
.09
.36
.01
5
.009 25.456
.00
.19
.05
.03
.23
.61
6
.002 57.650
1.00
.15
.19
.39
.22
.34
a. Dependent Variable: Kinerja
88
Casewise Diagnosticsa Case Numbe r Std. Residual
Kinerja
Predicted value Residual
1
1.126
25.00
21.7412
3.25877
2
1.095
24.00
20.8307
3.16933
3
-.127
21.00
21.3688
-.36876
4
-.878
21.00
23.5413
-2.54131
5
1.700
26.00
21.0809
4.91908
6
.867
23.00
20.4905
2.50955
7
-.880
20.00
22.5473
-2.54735
8
.150
21.00
20.5673
.43271
9
1.399
26.00
21.9522
4.04776
10
.470
24.00
22.6404
1.35959
11
.893
24.00
21.4152
2.58482
12
.674
23.00
21.0510
1.94904
13
-.910
20.00
22.6341
-2.63412
14
.776
25.00
22.7539
2.24605
15
.085
23.00
22.7544
.24560
16
.435
22.00
20.7418
1.25818
17
-.924
19.00
21.6736
-2.67365
18
.368
23.00
21.9363
1.06373
19
-.784
19.00
21.2696
-2.26963
20
1.103
24.00
20.8076
3.19244
21
-1.557
17.00
21.5034
-4.50345
22
-.278
19.00
19.8045
-.80449
23
.281
24.00
23.1870
.81298
24
.656
25.00
23.1031
1.89691
25
-.195
21.00
21.5643
-.56429
26
-.588
20.00
21.6998
-1.69976
27
-.743
20.00
22.1494
-2.14939
28
-1.203
17.00
20.4812
-3.48123
29
.113
22.00
21.6728
.32719
89
30
-1.138
20.00
23.2929
-3.29293
31
.553
24.00
22.4014
1.59859
32
-.657
20.00
21.9020
-1.90202
33
-.486
20.00
21.4064
-1.40644
34
.953
24.00
21.2429
2.75714
35
.385
21.00
19.8871
1.11292
36
-.776
19.00
21.2452
-2.24516
37
-2.489
13.00
20.2009
-7.20091
38
-.865
17.00
19.5016
-2.50156
39
-1.462
17.00
21.2286
-4.22861
40
.200
21.00
20.4227
.57731
41
.652
24.00
22.1134
1.88659
42
1.518
26.00
21.6072
4.39282
43
.489
21.00
19.5840
1.41598
a. Dependent Variable: Kinerja
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Predicted Value
Mean
Std. Deviation
N
19.5016
23.5413
21.5116
1.01241
43
-7.20091
4.91908
.00000
2.71546
43
Std. Predicted Value
-1.985
2.005
.000
1.000
43
Std. Residual
-2.489
1.700
.000
.939
43
Residual
a. Dependent Variable: Kinerja
90
C. Uji Asumsi Klasik Variables Entered/Removedb Variables Removed
Model Variables Entered 1
Method
orientasi kepada orang lain, kepercayaan diri, keakraban, daya eks[resi, manajemen interaksia
. Enter
A. All requested Variables Entered. B. Dependent Variable: Kinerja
Model Summaryb Model
R .349a
1
Adjusted R Square
R Square .122
Std. Error of the Estimate
.003
2.89312
a. Predictors: (Constant), Kepercayaan Diri, Keakraban, Daya Ekspresi, Manajemen Interaksi, Orientasi Kepada Orang Lain b. Dependent Variable: Kinerja
ANOVAb Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
43.049
5
8.610
Residual
309.695
37
8.370
Total
352.744
42
F
Sig.
1.029
a. predictors: (constant), Kepercayaan Diri, Keakraban, Daya Ekspresi, Manajemen Interaksi, Orientasi Kepada Orang Lain b. dependent variable: Kinerja
.415a
91
Coefficientsa Standardiz ed Unstandardized Coefficien Coefficients ts Model
B
1 (Constant)
Std. Error
21.212
9.494
kepercayaan diri
.131
.214
Keakraban
.125
.171
manajemen interaksi
-.157
daya eks[resi orientasi kepada orang lain
Collinearity Statistics
Beta
t
Sig.
Toleranc e
VIF
2.234
.032
.095
.614
.543
.995
1.005
.113
.727
.472
.973
1.028
.162
-.171 -.971
.338
.761
1.313
-.300
.195
-.254 -1.541
.132
.874
1.144
.204
.226
.373
.832
1.202
.152
.901
a. Dependent Variable: Kinerja
Collinearity Diagnosticsa Variance Proportions Orienta si Conditi kepada Dime Eigenvalu on (Constan Kepercaya Keakraba Manajeme Daya orang Model nsion e Index t) an diri n n interaksi ekspresi lain 1
1
5.928
1.000
.00
.00
.00
.00
.00
.00
2
.034 13.254
.00
.00
.01
.48
.04
.03
3
.017 18.618
.00
.01
.72
.01
.15
.01
4
.010 23.954
.00
.65
.04
.09
.36
.01
5
.009 25.456
.00
.19
.05
.03
.23
.61
6
.002 57.650
1.00
.15
.19
.39
.22
.34
a. Dependent Variable: Kinerja
92
Residuals Statisticsa Minimum Maximum Predicted Value
Mean
Std. Deviation
N
19.5016
23.5413
21.5116
1.01241
43
-1.985
2.005
.000
1.000
43
.626
1.542
1.057
.229
43
19.2998
24.5480
21.5030
1.13841
43
-7.20091
4.91908
.00000
2.71546
43
Std. Residual
-2.489
1.700
.000
.939
43
Stud. Residual
-2.630
1.809
.001
1.006
43
-8.03747
5.57095
.00862
3.12800
43
-2.876
1.869
-.004
1.030
43
Mahal. Distance
.991
10.948
4.884
2.452
43
Cook's Distance
.000
.134
.025
.030
43
Centered Leverage Value
.024
.261
.116
.058
43
Std. Predicted Value Standard Error of Predicted Value Adjusted Predicted Value Residual
Deleted Residual Stud. Deleted Residual
a. Dependent Variable: Kinerja
93
94