analisis kualitatif bahan baku parasetamolDeskripsi lengkap
analisis kualitatif parasetamol
analisis kualitatif parasetamolFull description
Deskripsi lengkap
laporan praktikum voltametriFull description
pct
Deskripsi lengkap
parasetamolFull description
analisis gugus fungsi parasetamol dengan FTIRFull description
farmasiDeskripsi lengkap
pctDeskripsi lengkap
Semester 5Full description
obatDeskripsi lengkap
kimiaFull description
laporan suspensi parasetamol, hasil kerja dan pembahasanDeskripsi lengkap
indeks keamanan paracetamol terbaru
laporan suspensi parasetamol, hasil kerja dan pembahasan
makalahDeskripsi lengkap
FarmasetikaDeskripsi lengkap
Analisis Parasetamol
Oleh
Giovani Hanny Ume
Eka Novana Lariwu
Ardino Wungkana
Metode Kromatografi Lapis Tipis
Metode KLT Dentrometri telah digunakan untuk analisis parasetamol dan klorsokzason secara simultan. Keuntungan KLT Densitometri dibandingkan dengan spektrofotometri adalah kemampuan KLT untuk memisahkan komponen-komponen dalam sampel yang dianalsis sehingga menghilangkan adanya kemungkinan saling mengganggu antar komponen
Uji kualitatif dapat diketahui dengan cara melihat kasat mata antara pembanding dengan sampel parasetamol yang di uji. Jika sampel yang di uji dan pembanding berada pad titik yang sama dapat menunjukan bahwa sampel tersebut adalah parasetamol. Namun untuk memastikan dapat di lihat dari nilai Rf= Jarak yang di tempush Solut/ jarak ayng ditempuh fase gerak
Panjang Plat KLT = 4 cm
Jarak parasetamol murni = 3 cm
Jarak sampel pct = 2.9 cm
Ø Nilai Rf sampel = = = 0.725
Ø Nilai Rf parasetamol = = = 0,75
Dekatnya nilai Rf mengindikasikan bahwa dalam sediaan obat tersebut mengandung parasetamol
Metode spektrofluorometri
Metode spektrofluorometri dengan batas deteksi yang rendah telah diusulkan untuk penetapan kadar parasetamil. Karena parasetamol bukan suatu senyawa yang berfluoresens, maka parasetamol dapat ditetapkan secara tidak langsung dengan mereaksikannya menggunakan Ce (IV) sebagai agen pengoksidasi dan mengukur intensitas fluoresensi relatif Ce (III) yang berasal dari Ce (IV).
Penetapan kadar parasetamol dengan spektrofluorometri secara lansung membutuhkan tahap derivatisasi sebelumnya. Reagen-reagen seperti fluoresamin dan dansil klorida telah diusulkan oleh Bosch dkk. (2006) dalam review-nya sebagai agen penderivat parasetamol.
Spektrofotometri visible
- Metode Amonium Moliblat
Metode spektrofotometri visibe yang mendasarkan pada reaksi antara parasetamol dengan amonium molibdat dalam medium asam kuat untuk menghasilkan molibdenum biru telah dikembangkan oleh morelli (1989). Hukum beer's dipenuhi sampai pada kosentrasi parasetamol 6 µg/Ml. Batas deteksinya adalah 0,10 µg/mL, dan nilai absorbtivitas molarnya pada panjang gelombang 670 nm sebesar 2,6 x 104L/mol. Spektra absorpsi hasil parasetamol dengan ammonium molibdat dapat dilihat pada Gambar 1.13.
Terima Kasih
Berat Parasetamol(mg) = M.V.N/ n
M= berat molekul parasetamol
V= volume larutan baku DBH
N= Normalitas larutan DBH
N= bilangan ekivalen (valensi) yang besarnya
Metode Spektrofotometri UV
Parasetamol dalam etanol mempunyai panjang gelombang maksimal 249 dengan nilai 1% sebesar 900.Cara penetapan parasetamol secara spektrofotometri UV: sebanyak 100 mg parasetamol ditimbang secara seksama lalu dilarutkan dalam etanoll. Larutan dimasukkan dalam labu takar 100ml dan ditambah etanol sampai batas tanda. Sebanyak 0,5mL larutan diatas di ambil dan dan dimasukkan dalam labu takar 100 mL, dan ditambah etanol sampai batas tanda. Larutan ini selanjutnya di baca absorbansinya pada panjang gelombang 249nm terhadap blanko yang berisi etanl sehingga akan didapatkan absorbansi larutan baku ( ) . untuk sampel dilakukan hal yang sehingga didapatkan absorbansi sampel ( ). Untuk perhitungan kadar sampel digunakan rumus sbb:
Kadar Parasetamol = x konsentrasi baku x Faktor Pengenceran
Metode Titrimetri
Titirasi dengan N,N- dibromo dimetilhidantoin
Cara analisis dengan titran DBH : sebanyak 20 tablet ditimbang secara seksama lalu digerus halus. Sejumlah sebuk tablet yang setara 150 mg parasetamol ditimbang secara seksama lalu dilarutkan dalam 5o ml asam asetat 10 persen dalam air dan disaring dengan kertas Whatman nomor 41. Residu dicuci 5 kali dengan asam asetat 10 % dalam air. Filtrate dan hasil cucian yang terkumpul diencerkan sampai 250 mL. parasetamol murni ( kuran glebih 150 mg) juga disiapkan dalam laritan asam asetat dalam larutan asam asetat 10% dalam air. Sebagai indicator digunakan larutan amaranth 0,2 dalam etanol. Sebanyak 5-15 ml volume sampel diukur ditambah dengan tetes indicator Amaranth 0,2 %, lalu dititrasi dengan larutan baku DBH. Titik akhir titrasi ditandai dengan hilangnya warna merah jingga (pink). Kadar parasetamol dalam sampel yang dititrasi hitung dengan rumus sbb:
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master subtitle style
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click icon to add picture
Click to edit Master text styles
3/3/2015
#
Click to edit Master title style
Click to edit Master text styles
Click to edit Master text styles
Second level
Third level
Fourth level
Fifth level
3/3/2015