ANALISIS KEKUATAN DAN KELEMAHAN PERUSAHAAN Dalam menyusun strategi manajemen, manajemen harus mengidentifikasi berbagai variable intern yang dapat menunjukkan kekuatan maupun kelemahan perusahaan. Kemampuan identifikasi ini akan membantu perusahaan dalam membangun secara bertahap kompetensi. Analisis SWOT merupakan teknik yang sering digunakan untuk mendapatkan gambaran dengan cepat mengenai situasi strategis perusahaan. Analisis intern lain yang dapat dilakukan yaitu: analisis value chain dan biaya strategis, analisis penilaian kekuatan persaingan dan anaisisis 7 – S framework yang mencakup –structure, strategy, staff, management style, system dan procedures, skills dan shared values. Identifikasi Kekuatan dan Kelemahan Setiap perusahaan harus mampu menjalankan strategi yang sesuai dengan keahlian atau kemampuan utamanya (core competency) sehingga memiliki kemampuan bersaing yang paling kuat dan pada gilirannya akan mampu menempatkan perusahaan dalam posisi keunggulan pasar (market advantage). Sementara itu, kelemahan merupakan sesuatu kekurangan yang mungkin dirasakan dibandingkan dengan pesaing atau yang menimbulkan keterbatasan sehingga tidak dapat meraih apa yang diharapkan. Core Competencies – Suatu perusahaan dianggap kompeten jika perusahaan mampu melakukan usahanya dengan sangat baik dibandingkan dengan pesaing. Jika pesaing tidak mempunyai kemampuan yang sama, akan butuh waktu dan biaya mahal bagi pesaing untuk menandingi
kemampuan
perusahaan.
Jadi, core
competence
merupakan asset yang
bermanfaat dan menjadi penyangga utama keberhsilan perusahaan. Kekuatan Kekuatan (strength) merupakan sumber daya atau kapabilitas yang dikendalikan oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih unggul dibandingkan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan yang dilayaninya. Kekuatan muncul dari sumber daya dan kompetensi yang tersedia bagi perusahaan. Kelemahan Kelemahan (weaknes) merupakan keterbatasan atau kekurangan dalam satu atau lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relative terhadap pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara efektif.
Analisis SWOT Analisis terhadap suatu entity (umumnya perusahaan) yang dilakukan dengan mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal dan faktor lingkungan internal yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Analisis SWOT mengidentifikasi faktor-faktor tersebut secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenghts) dan peluang (Opportunities), namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT membandingkan faktor eksternal yaitu peluang (Opportunities) dan ancaman (Threats) dengan faktor internal yaitu kekuatan (Strenghts) dan kelemahan (Weaknesses). Faktor lingkungan internal adalah faktor yang dapat dikendalikan oleh perusahaan, yaitu aspek-aspek kunci perusahaan yang mempengaruhi kinerja perusahaan, seperti organisasi dan manajemen, keuangan dan investasi, keunggulan bersaing, dan teknologi. Aspek kunci ini menurut Pearce and Robinson (1997) disebut dengan strategic internal factors. Faktor lingkungan internal menunjukkan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Analisis Faktor-faktor Strategis Internal dan Eksternal (IFAS) Menganalisis lingkungan internal (IFAS) untuk mengetahui berbagai kemungkinan kekuatan dan kelemahan. Masalah strategis yang akan dimonitor harus ditentukan karena masalah ini mungkin dapat mempengaruhi pariwisata dimasa yang akan datang. Langkah Penyusunan Tabel IFAS 1. Masukan faktor-faktor kekuatan dan kelemahan pada Tabel IFAS kolom 1. Susun 5 sampaidengan 10 faktor dari kekuatan, kelemahan (Freddy Rangkuti, 2001 : 22) 2. Berikan bobot masing-masing faktor strategis pada kolom 2, dengan skala 1,0 (sangatpenting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Semua bobot tersebut jumlahnya tidak melebihidari skor total = 1,00 (Diklat Spama, 2000 :13). Faktor - faktor itu diberi bobot didasarkan pengaruh posisi strategis (Freddy Rangkuti, 2001 : 22) 3. Berikan rating pada kolom 3 untuk masing masing faktor dengan skala mulai dari 4(sangat
kuat)
berdasarkan
terhadap
pengaruh
faktor
tersebut
sampai
dengan
kodisikawasan
1
(lemah), pariwisata
bersangkutan. Variabel yang bersifat positif (semua variabel yang masukkategori kekuatan) diberi nilai dari 1 sampai dengan 4 dengan membandingkan terhadap rata-rata pesaing
utama. Sedangkan
variabel
yang
bersifat
negatif
kebalikannya
jika
kelemahanbesar sekali (dibanding dengan rata-rata pesaing sejenis) nilainya adalah 1, sedangkan jika nilaikelemahan rendah/di bawah rata-rata pesaing-pesaingnya nilainya 4. 4. Kalikan bobot dengan nilai (rating) untuk memperoleh faktor pembobotan dalam kolom4. Hasilnya
berupa skor
pembobotan
untuk masing-masing
faktor yang
nilainya
bervariasimulai dari 4,0 (menonjol) sampai dengan 1,0 (lemah). 5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor pembobotanba gi kawasan pariwisata yang bersangkutan. Nilai total ini menunjukan bagaimana kawasanpariwisata bereaksi terhadap faktor-faktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakanuntuk membandingkan kawasan pariwisata ini dengan objek wisata lainnya dalam kelompokwisata yang sama. Tabel Model Analisis Faktor Strategi Internal (IFAS) dapat dilihat pada Tabel berikut :