SEJARAH SINGKAT REVLON
Revlon adalah perusahaan kosmetik perusahaan kosmetik AS, didirikan pada 1932 pada 1932 oleh Charles dan Joseph Revson bersama seorang ahli kimia Charles Lachman . Mulanya mereka hanya memiliki satu produk, enamel kuku. Dalam waktu 6 tahun perusahaan ini berkembang menjadi usaha dengan aset jutaan dollar. Pada 1940, Revlon memperluas rangkaian produknya dengan lipstick. dengan lipstick. Pada 1952 Revlon meluncurkan parfum bernama "Fire and Ice", yang diiklankan di radio oleh Bob Hope dan Red Skelton. Skelton. Pada 1955, Revlon mensponsori acara kuis CBS kuis CBS The The $64,000 Question. Pada Question. Pada tahun 1960-an, Charles Revson membagi Revlon dalam beberapa divisi untuk pasaran yang berbeda. Ia meniru strategi ini dari General dari General Motors.
Princess Marcella Borghese untuk kalangan internasional
Ultima 11 untuk kalangan atas
Revlon untuk kalangan menengah
Natural Wonder untuk remaja
Moon Drops untuk kulit kering
Etherea untuk kulit alergi
Revlon sendiri sukses di negara-negara seperti Asia Tenggara (Singapura sebagai kantor pusat), Australia, Selandia Baru , Hongkong, Taiwan, Cina, Jepang, Dubai, Afrika Selatan, Italia, Prancis, Inggris, Argentina, Venezuela, Kanada.
REVLON
1
VISI DAN MISI
Visi : Revlon is a global color cosmetics, hair color, beauty tools, fragrances, skincare, antiperspirant/deodorants, and beauty care products company whose vision is Glamour, Excitement, and Innovation through High-quality Products at Affordable Prices . Misi : Revlon’s mission is to emerge as the leader in cosmetic and personal care
throughtout the world (3). Reflon takes pride in manufacturing the top skin care products and strives to t o please young and older old er woman alike (1,2).
Berdasarkan misi Revlon diatas, perusahaan memiliki 3 komponen untuk mendukung misinya tersebut yaitu nomor 1 (Customer), 2 (Product), dan 3 (Market) yang seharusnya terdiri dari 9 komponen utama. Oleh karena itu, kami mencoba membuat misi yang lebih spesifik yang mencakup 9 komponen utama tersebut menjadi : “Revlon’s mission is to emerge as the leader in cosmetic and personal care throughtout the world (3) using the leading technology in the manufacturing process (4) so as to produce products of superior quality and value (7) and we believe that lasting business success success in build upon ethical ethical (6) . Reflon takes pride in manufacturing the top skin care products and strives to please young and older woman alike (1,2) and will reward us with industry leadership in sales, profit, (5) and value creation, creation, allowing our people people (9), our stakeholders, stakeholders, and communities communities
(8) in which we operate.”
REVLON
2
3.
STRATEGY FORMULATION
3.1 THE INPUT STAGE
3.1.1 EFE MATRIX
EFE Matrixs atau External Factors Evaluation di bagi mejadi 2 yaitu Oppurtunities dan Threat . Revlon memiliki beberapa peluang dan ancaman yang
dihadapinya. Dalam peluang, di Amerika Serikat jumlah orang dewasa meningkat, di beri angka 3 karena Revlon di anggap mampu menangkap peluang. Dalam Pasar Asia, Revlon membuktikan Asia memiliki pengaruh untuk membesarkan brandnya sehingga di beri rating 4. Sama seperti Pasar Asia, penjualan untuk produk perawatan di Brazil, Rusia, dan China juga meningkat sebesar 40% di tahun 2009 sampai tahun 2014. Revlon mampu menangkap peluang sehingga di
REVLON
3
beri rating 4. Namun pada segmen hispanik yang berkembang hanya 43%, Revlon belum mampu mengambil peluang sehingga rating yang di berikan hanya 1. Ancaman-ancaman yang dihadapi Revlon beragam. Revlon mampu menghadapi kompetitior-nya seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon dengan alasan sampai sekarang Revlon masih terus berkembang memperkenalkan produk-produknya, sehingga di berikan rating 4. Selain mampu menghadapi kompetitor, Revlon juga membuktikan bahwa pandangan mengenai masih banyak juga di antara masyarakat takut menggunakan produk kecantikan dengan alasan keamanan produk dapat dihadapinya sehingga kami beri rating 4.
3.1.2 IFE MATRIX
REVLON
4
IFE Matrixs atau Internal Factors Evaluation di bagi mejadi 2 yaitu Strenghts dan Weaknesses . Produk Revlon yang terjual lebih dari 100 Negara
dengan 55% penjualan di luar Amerika menempati weight paling besar pada kekuatan kami dengan nilai 0,11. Hal ini kami anggap sangat penting di Industri karena dengan adanya pasar yang meluas dan penjualan yang tinggi diluar Amerika ini merupakan indikator yang dapat menunjukkan kekuatan bersaing dengan kompetitor lain pada pasar. Pada kekuatan, Produk Revlon dijual lebih dari 100 Negara dengan 55% diluar Amerika Serikat pada tahun 2010, kami memberikan rating 4 karena Revlon sebagai produk kosmetik dan kecantikan telah mampu menggunakan kekuatan tersebut untuk bersaing di luar pasar Amerika Serikat. Dengan pengurangan biaya operasional, dapat meminimalisir biaya yang dikeluarkan sehingga pendapatan akan dapat meningkat namun tidak begitu berpengaruh sebagai kekuatan oleh karena itu kami beri rating 3 pada kekuatan ini. Inovasi produk yang dikeluarkan Revlon juga dapat menjadi kekuatan yang besar bagi perusahaan untuk bersaing dipasar sehingga kami beri rating 4. CSR berpengaruh untuk keberlangsungan perusahaan, namun tidak berpengaruh secara langsung ke perusahaan oleh karena itu kami beri rating 3. Revlon juga mampu bersaing dengan para kompetitor dengan menyebarkan produknya ke peritel - peritel besar. Dengan penyebaran produk ke peritel besar , Revlon mampu mengambil pangsa pasar yang lebih luas dan ini menjadi kekuatan utama bagi Revlon dengan rating 4. Penjualan pada Walt Mart sebesar 22% dan perolehan sertifikat ISO-9000 juga merupakan kekuatan Revlon untuk menghadapi pasar namun bukan merupakan kekuatan utama dari Revlon oleh karena itu kami beri rating 3. Weight yang paling besar pada weaknesses perusahaan Revlon adalah kurangnya diversifikasi produk dibanding dengan produk kompetitor yaitu sebesar 0,15. Kelemahan utama dari perusahaan Revlon adalah dari jumlah hutang yang cukup signifikan sebesar $1,1 miliyar di tahun 2010 dan dari kurangnya diversifikasi produk dibanding dengan kompetitor sehingga kami beri rating 1 . Anggaran yang rendah untuk R&D dan dan kekurangan sumber dana juga
REVLON
5
merupakan kelemahan dari Revlon namun bukan kelemahan utama dan dapat diatasi. Hasil total weight dari IFE perusahaan Revlon sebesar 2.57 telah diatas batas rata-rata yaitu 2,5. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan Revlon telah mampu untuk menggunakan kekuatan nya dan mengatasi kelemahan yang ada didalam perusahaan tersebut.
3.1.3 CPM (COMPETITIVE PROFILE MATRIX)
L’OREAL
REVLON
AVON
Critical Success Factors
Weight
Rating
Score
Rating
Score
Rating
Score
Marketing / Advertising
0.08
3
0.24
4
0.32
1
0.08
Brand Reputation
0.16
3
0.48
4
0.64
1
0.16
Product Variation
0.08
1
0.08
3
0.24
2
0.16
Product Quality
0.13
3
0.39
4
0.52
2
0,26
Price Affordability
0.08
2
0.16
4
0.32
3
0.24
Customer Loyalty
0.08
2
0.16
3
0.24
1
0.08
Global Expansion
0.09
2
0.18
3
0.27
2
0.18
Sales Distribution
0.08
2
0.16
3
0.24
4
0.32
E-commerce
0.05
2
0.10
4
0.20
3
0.15
Financial Position
0.06
2
0.12
4
0.24
3
0.18
Innovation
0.11
1
0.12
3
0.36
2
0.24
TOTAL
1.00
2.19
3.59
2.05
REVLON
6
Competitive Profile Matrix merupakan matriks yang mengidentifikasikan kompetitor utama perusahaan dan kekuatan dan kelemahan yang berkaitan untuk posisi strategis perusahaan dibandingkan dengan perusahaan kompetitor. Dengan nilai rata-rata 2.50 yang menunjukkan bahwa perusahaan sangat merespon untuk peluang dan ancaman yang ada pada industry. Total score yang didapat pada CPM dapat dibandingkan dengan perusahaan lainnya dan hasil analisisnya memberikan informasi yang penting mengenai strategic internal perusahaan. Pada industry kosmetik yang merupakan factor penting adalah Brand Reputation dan Product Quality., yang masing-masing dengan weight 0.16 dan
0.13. Brand Reputation merupakan factor cukup penting karena dengan reputasi merek yang baik akan mendatangkan pelanggan oleh reputasinya yang baik dimata masyarakat dan Revlon mendapatkan rating 3 karena produk Revlon yang dijual di lebih dari 100 negara dan penjualan Revlon di peritel besar terutama Wal-Mart dengan 22% dari total penjualan berasal dari Wal-Mart. Product Quality merupakan factor yang penting dengan weight paling tinggi 0.16 yang
menunjukkan pentingnya keamanan dari sebuah produk untuk memberikan jaminan penggunanaan produk tersebut sehingga mendapatkan kepercayaan dari pelanggan dan menghasilkan pelanggan yang loyal terhadap produk Revlon. Dari CPM Revlon di atas menunjukkan Revlon mendapatkan total score 2.19 dimana batas standarnya adalah 2.50 sehingga CPM Revlon ini sudah terletak diatas batasan standar tersebut. Terdapat beberapa factor yang Revlon kurang jika dibandingkan dengan kompetitor lainnya yaitu pada Product Variation dan Innovation. Revlon kurang pada factor tersebut dikarenakan variasi
dari produk Revlon yang kurang banyak dibandingkan dengan perusahaan kompetitor, salah satunya Loreal yang meliki banyak variasi produk.Pada factor inovasi, Revlon hanya mendapatkan rating 1 yang ditunjukkan dengan kurangnya dana
untuk
melakukan Research
and
Development hanya
$24
Million
dibandingkan dengan kompetitornya, salah satunya Avon yang menghabiskan dana sebesar $77,7 Million.
REVLON
7
3.2 THE MATCHING STAGE
3.2.1 IE MATRIX
Berdasarkan hasil total matrix IFE dan EFE didapatkan matrix IE Revlon berada pada kuadran II, dimana matrix IFE memiliki nilai 2,57 dan matrix EFE memiliki nilai 3,15. Revlon berada pada kuadran II yang memiliki nilai IFE average position, artinya kondisi internal perusahaan Revlon terkait dalam hal kekuatan dan kelemahan berada pada kondisi rata-rata dan nilai EFE yang high artinya kondisi external perusahaan Revlon terkait peluang dan ancaman berada pada kondisi yang tinggi. Pada kuadran II ini merupakan kuadran grow and build , dimana terdapat strategi yang tepat untuk kuadran II ini adalah backward, forward, horizontal integration, market penetration, market development, dan product development .
REVLON
8
3.2.2 GRAND STRATEGY MATRIX
Matrix Grand strategi merupakan tahapan pencocokan pada proses formulasi strategi. Matrix ini didasarkan pada dua dimensi evaluasi yaitu kompetitif position dan market growth.Perusahaan Revlon pada matrix Grand berada pada kuadran I yang menunjukkan Revlon memiliki pertumbuhan pasar yang cepat karena pada dasarnya apabila pertumbuhan indsutri berada di atas 5% maka sudah dapat dikatakan memiliki pertumbuhan yang cepat. Sedangkan pada tahun 2010 dan 2011 pertumbuhan kosmetik berada pada range 6% sampai 10% berdasarkan dengan informasi pertumbuhan industry pada tahun tersebut. Bredasarkan hasil perhitungan matrix CPM perusahaan Revlon memiliki nilai 2,19, dimana nilai tersebut berada diantara L’oreal dengan nilai , dan Avon
dengan nilai . Ini menunjukkan bahwa Revlon berada pada posisi yang cukup
REVLON
9
kompetitif, yang dimana mampu bersaing dengan produk L’oreal dan Avon.
Sehingga pada matrix Grand ini Revlon ditempatkan pada posisi kuadran I. Pada kuadran I ini terdapat strategi market development, market penetration, product development, forward integration, backward integration, horizontal integration dan related diversification.
3.2.3 SWOT MATRIX
Pada matrix SWOT ini terdapat SO Strategies, WO Strategies, ST Strategies, WT Strategies. Dimana pada perusahaan Revlon ini pada SO Strategies
REVLON
10
dapat di lakukan strategi dengan menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menangkap peluang yang ada pada external perusahaan dengan mengadakan promosi diskon untuk produk inovasi produk berdasarkan kekuatan Revlon yang dimana perusahaan melakukan pemasaran produk baru yang inovatif yaitu Almay Smart Shade Smart Balance, karena adanya peluang meningkatnya jumlah orang dalam pasar dewasa pertahunnya, dimana dapat menerapkan strategi product development untuk menjalankan strategi ini. Selain itu membuka lebih
banyak toko retail di luar Amerika khususnya wilayah Asia dapat dilakukan dengan menerapkan strategi market development sebab dengan, adanya kekuatan produk Revlon yang dijual lebih dari 100 Negara di seluruh dunia dengan penjualan di luar Amerika Serikat mencapai 55% dari penjualan pada 2010 dengan adanya peluang di pasar Asia yang merupakan populasi terbesar 60% dari populasi dunia. Dengan kekuatan dimana customer utama produk Revlon berasal dari peritel besar dan jaringan toko obat seperti Wal-Mart, K-Mart, Walgreens, CVS, dan dari situs Web serta peluang dimana pasar untuk pewarnaan rambut yang semakin meluas untuk kalangan remaja (15-19tahun) mencapai 10.5 jt maka Revlon dapat menerapkan strategi market development dengan menempatkan produk pewarnaan rambut di peritel besar dan jaringan toko obat seperti WalMart, K-Mart, Walgreens, CVS, dan dari situs Web. Pada WO Strategies Revlon dapat memperbaiki kelemahan internal yang di punya untuk menangkap peluang external yang ada di luar perusahaan dengan cara membuat diversifikasi produk yang baru dengan menerapkan strategi product development dan strategi diversification berdasarkan kelemahan Revlon pada
kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan perusahaan kompetitor dan peluang yang dapat ditangkap ialah dengan adanya peningkatan jumlah orang dalam pasar dewasa yang terus meningkat jumlahnya dan adanya peluang di pasar Asia yang merupakan populasi terbesar 60% dari populasi dunia. Selain itu ada pula strategi yang dapat di lakukan yakni dengan mulai melakukan R&D pada produk pria dengan adanya kelemahan diversifikasi produk baru dapat di perbaiki dengan menangkap peluang dimana pria saat ini juga mulai memperhatikan
REVLON
11
produk perawatan dan kosmetik untuk menunjang penampilan mereka, untuk itu Revlon dapat menerapkan strategi product development . Strategi dengan menambah anggaran R&D untuk membuat produk baru di pasar Asia dapat di terapkan dengan menggunakan strategi product development untuk memperbaiki kelemahan kurangnya sumber dana dengan total equity yang negative dari tahun 2006 sampai dengan 2010 dengan menangkap peluang yang ada di pasar Asia, yang merupakan populasi terbesar 60% dari populasi dunia. Untuk ST Strategies, dimana menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari ancaman external yang dapat mempengaruhi perusahaan dapat dilakukan dengan melakukan strategi dengan mengadakan sosialisasi mengenai keamanan produk Revlon dan memberikan bonus kepada peritel besar jika menjual produk Revlon dalam jumlah tertentu. Strategi mengadakan sosialisasi mengenai keamanan produk Revlon dapat di terapkan dengan menggunakan strategi market penetration karena adanya kekuatan yang dimiliki Revlon yakni beberapa pabrik perusahan Revlon telah memperoleh sertifikat ISO-9000 yang menandakan komitmen untuk produk yang berkualitas, dengan ancaman kekhawatiran konsumen yang semakin besar tentang keamanan produk dan peningkatan pada peraturan pemerintah dan regulasi pada kosmetik. Sedangkan strategi memberikan bonus kepada peritel besar jika menjual produk Revlon dalam jumlah tertentu, dengan menerapkan strategi market penetration yang didasarkan pada kekuatan Revlon dimana customer utama produk Revlon berasal dari peritel besar dan jaringan toko obat seperti Wal-Mart, K-Mart, Walgreens, CVS, dan dari situs Web dan penjualan produk Revlon di Wal-Mart sebesar 22% dari penjualan total Revlon pada tahun 2010 dan adanya ancaman banyaknya peritel besar seperti Walt Mart yang mengurangi tingkat persediaan mereka, membuat perusahaan kosmetik memiliki sedikit peluang untuk menyimpan produk tambahan di rak toko ritel. WT Strategies dapat di terapkan untuk memperbaiki kelemahan internal perusahaan untuk menghadapi ancaman external perusahaan. Dengan kelemahan dalam hal kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan perusahaan
REVLON
12
kompetitor dan ancaman bertambahnya jumlah kompetitor dari perusahaan lain seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon, dapat di terapkan strategi diversification dengan cara membuat diversifikasi produk baru untuk mengimbangi kompetitor. Ada pula kelemahan yang dimana Revlon memiliki jumlah utang yang besar senilai $1.1 miliar di tahun 2010 dan kurangnya sumber dana dengan total equity yang negative dari tahun 2006 sampai dengan 2010 dengan ancaman adanya peningkatan pada biaya produksi dan distribusi, dapat di hadapi dengan menerapkan strategi divestiture dengan menganalisa dan menjual bagian divisi mana yang tidak menghasilkan keuntungan bagi perusahaan Revlon itu sendiri.
3.2.4 SPACE MATRIX
REVLON
13
Strategic Position and action evaluation (SPACE) matrix menggambarkan 2 dimensi internal yaitu Financial Position (FP) dan Competitive position (CP) dan 2 dimensi eksternal yaitu Stability Position (SP) dan Industry Position (IP). Berdasarkan perhitungan yang telah dibuat, perusahaan Revlon berada pada garis (-0.1,0.6) sehingga apabila dibuat grafik maka akan berada pada kuadran Conservative dimana strategi yang dapat digunakan pada kuadran ini adalah Market Penetration , Market development , Produk Development , dan Related Diversivication. Pada kuadran konservaif ini menunjukkan bahwa perusahaan
tetap dengan kompetensi dasar perusahaan dan tidak mengambil resiko yang berlebihan.
3.3 THE DECISION STAGE
3.3.1 MATRIX QSPM
REVLON
14
Matrix QSPM adalah matrix yang digunakan untuk memilih salah satu dari alternative strategi yang telah disebutkan diatas berdasarkan perhitungan – perhitungan seluruh matrix sebelumnya. Dari keseluruhan matrix tersebut strategi yang muncul pada perusahaan Revlon ini adalah market penetration ,product development , dan market development .
Berdasarkan faktor ekternal perusahaan dimana terdapat opportunities atau peluang yakni, dimana di Amerika Serikat jumlah orang dalam pasar dewasa terus meningkat jumlahnya dengan range yang highly attractive terdapat di product development dengan nilai 4 yang artinya dengan meningkatnya jumlah orang
REVLON
15
dalam pasar dewasa menjadi peluang yang sangat menarik untuk Revlon dalam melakukan inovasi produk baru sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pasar, sedangkan range 3 terdapat pada market development dimana market development menjadi reasonably attractive sebab Revlon dapat melakukan pengembangan pasar berdasar meningkatnya jumlah orang dalam pasar dewasa, dan range 2 pada market penetration dimana Revlon dapat meningkatkan volume penjualan pada market yang ada yakni pada pasar dewasa. Jumlah pasar Asia sebesar 60% yang di temukan oleh Revlon dapat menjadi highly attractive dengan range 4 pada strategi market penetration, sebab dengan ditemukannya pasar Asia
ini Revlon dapat meningkatkan jumlah penjualan mereka pada market Asia, sedangkan reasonably attractive dengan range 3 pada product development dapat Revlon lakukan dengan membuat produk baru yang sesuai dengan karakter masyarakat Asia, dan range 2 yakni somewhat attractive pada market development sebab Revlon dengan di temukannya pasar Asia menjadi wadah
dimana Revlon dapat memperkenalkan produk mereka yang sudah ada. Peluang dimana pria juga mulai memperatikan produk perawatan dan kosmetik untuk menunjang penampilan mereka menunjukkan bahwa Revlon perlu melakukan product development yang sesuai dengan kebutuhan dan karakter pria itu sendiri
oleh karenanya pada product development merupakan hal yang sangat menarik atau highly attractive dengan range 4, sedangkan pada range 3 yakni reasonably attractive terdapat pada market penetration dimana dapat melakukan promosi atas
produk baru yang dapat menunjang penampilan pria, dan range 2 atau somewhat attractive pada market development sebab kaum pria yang memperhatikan
penampilan masih sedikit jumlahnya untuk itu perlu pertimbangan untuk membuka pasar baru bagi kaum pria. Penjualan produk perawatan di Brazil, Rusia, India, dan China mengalami peningkatan 40% dari tahun 2009-2014 hal ini merupakan peluang yang highly attractive atau sangat menarik bagi Revlon dengan
range 4 pada market penetration sebab, Revlon dapat melakukan
penambahan volume penjualan atau promosi produk mereka yang sudah ada pada Negara-negara tersebut, dan juga range 3 atau reasonably attractive pada product development , dikarenakan perlunya produk yang sesuai dengan karakteristik
REVLON
16
masyarakat pada Negara-negara tersebut, dan range 2 atau somewhat attractive pada market development dikarenakan hal ini cukup menarik bagi Revlon untuk membuka pasar baru di Negara-negara tersebut. Wanita di China, India, dan Timur Tengah lebih tertarik untuk membeli kosmetik dan wewangian menjadikan strategi product development berada pada range 4 dimana hal ini sangatlah menarik bagi Revlon dimana dapat melakukan inovasi produk yang banyak pada produk kosmetik dan wewangian yang sesuai dengan masyarakat, sedangkan range 3 pada market development dimana ini dapat menjadi market baru bagi
Revlon untuk menjual produknya, sedangkan range 2 pada market penetration dapat Revlon terapkan untuk mempromosikan inovasi produk yang mereka punya. Yang terakhir pada opportunities ini adalah dimana pasar pada pewarnaan rambut yang semakin luas untuk kalangan remaja (15 – 19 tahun) yang mencapai 10.5 juta, hal ini tentu saja menempatkan product development pada range 4 sebab sangat menarik bagi Revlon untuk menciptakan produk pewarnaan produk sebagai solusi untuk memperbanyak inovasi produk yang mereka miliki, sedangkan range 3 pada market penetration sebab dengan adanya produk baru Revlon dapat memperbanyak penjualan produk dan mempromosikan produk yang mereka punya, dan range 2 pada market development sebab produk pewarnaan rambut bisa menjadi market baru bagi Revlon dalam melakukan penjualan. Pada faktor external lain yakni threats atau ancaman adalah dimana bertambahnya jumlah kompetitor lain seperti Estee Lauder, L’Oreal, dan Avon menjadikan product development merupakan strategi yang tepat untuk mengatasi ancaman ini dimana Revlon perlu membuat inovasi
produk yang dapat
menyaingin produk yang ada dari merk-merk tersebut. Untuk market penetration berada pada range 3 sebab dengan menambah jumlah penjualan dan melakukan promosi dapat di lakukan untuk menanggapi ancaman tersebut, dan market development pada range 2 dimana untuk dapat menanggapi ancaman tersebut
Revlon dapat pula mencari pasar baru untuk memasarkan produk mereka. Pada faktor internal perusahaan terdapat strength atau kekuatan dan weakness atau kelemahan yang dapat diatasi dengan menerapkan strategi market
REVLON
17
penetration , product development , dan market development . Kekuatan pada
produk Revlon yang dijual lebih dari 100 Negara di seluruh dunia dengan penjualan di luar Amerika Serikat mencapai 55% dari penjualan pada 2010 dapat menggunakan strategi market penetration yakni berada range 4 dengan makdus dimana Revlon dapat meningkatkan jumlah penjualan produk mereka dan melakukan promosi terhadap produk mereka pada pasar yang sudah ada, pada product development yang berada pada range3 dimana strategi ini juga dapat di
terapkan untuk menambahkan beberapa jenis produk sebagai cara Revlon melakukan inovasi produk agar penjualan semakin meningkat, dan range 2 untuk market development dimana Revlon juga dapat mencari pasar baru untuk dapat
meningkatkan pendapatan yang mereka terima. Kekuatan dimana Perusahaan memperkenalkan produk inovatif baru, yaitu Almay Smart Shade Smart Balance tentu saja dapat di terapkan dengan menggunakan strategi product development dengan memberikan range 4 pada strategi ini, dan range 3 pada market penetration untuk menambah volume penjualan dan promosi produk tersebut,
serta range 2 pada market development . Terakhir pada kekuatan penjualan produk Revlon di Wal-Mart sebesar 22% dari penjualan total Revlon pada tahun 2010 dapat di dukung dengan market penetration yang berada pada range 4 dengan maksud untuk menambah volume penjualan produk Revlon, selain itu product development pada
range 3,
dengan
menambah
inovasi
produk
dapat
meningkatkan total penjualan Revlon dan range 2 pada market development dengan mencari distributor baru untuk menjualkan produk mereka. Weakness atau kelemahan merupakan salah satu faktor internal yang Revlon miliki yakni kurangnya diversifikasi produk dibandingkan dengan perusahaan kompetitor dapat diatasi dengan mengembangkan strategi product development sehingga nantinya Revlon dapat bersaing dengan kompetitor lainnya,
sedangkan range 3 pada market development dimana Revlon dapat melakukan penambahan jumlah produk yang dijual dan melakukan promosi produk mereka, dan range 2 pada market development dengan cara mencari pasar yang baru untuk melakukan penjualan atas produk mereka.
REVLON
18
Berdasarkan dari hasil table Matrix QSPM diatas product development merupakan strategi alternative yang darap Revlon terapkan untuk menetapkan strategi implementasi jangka panjang mereka, hal ini di sebabkan Revlon memiliki jenis produk yang cenderung lebih sedikit disbanding kompetitor lainnya, oleh karenanya Revlon perlu menambahkan beberapa jenis produk dengan melakukan inovasi produk dengan tetap memperhatikan kebutuhan masyarakat akan kosmetik. 4.
STRATEGY IMPLEMENTATION
4.1 LONG TERM OBJECTIVE
Long-Term Company Objective Meningkatkan penjualan Revlon 10%-15% selama 2 tahun dari jumlah pendapatan yang diterima sekarang dengan melakukan pengembangan produk baru
Management & Administration :
Research and Development:
Production (Operation) :
Marketing:
Finance:
Melakukan penambahan karyawan pemasaran untuk memperkenalkan produk baru, Melakukan kerjasama dengan pihak lain untuk mengiklankan produk baru sekaligus produk lama.
Melakukan penelitian mengenai produk baru yang akan dikenalkan kepada masyarakat.
Melakukan penelitian produk apa yang menjadi tren di masyarakat saat ini, Melakukan penelitian mengenai produk baru yang akan dikenalkan kepada masyarakat.
Melakukan produksi produk baru Melakukan produksi produk lama dengan meningkatkan jumlah produksi 2 kali lipat.
REVLON
19
Menambah pembiayaan untuk melakukan RnD, untuk produksi, dan marketing produk baru.
4.2 POLICY 1. Research and Development
Observasi langsung ke lapangan minimal 10 jam per minggu untuk melihat minat dari masyarakat secara langsung.
Observasi akan kebutuhan masyarakat saat ini minimal 15 jam per minggu.
Meneliti kelemahan produk kompetitor untuk membuat produk yang lebih baik dari produk kompetitor.
2. Production
Target produksi produk lama adalah 2 kali lipat dari produksi sebelumnya.
Membeli mesin baru untuk memproduksi produk baru agar lebih efektif, efisien, dan ekonomis.
Jumlah jam kerja adalah 8 jam, dan setiap jam tambahan dianggap lembur dengan upah tambahan berdasarkan perhitungan jumlah jam lembur.
Melaksanakan training terhadap karyawan dan buruh secara per kelompok dan periodic dalam seminggu.
Melaksanakan monitoring terhadap produksi berdasarkan target yang telah ditetapkan.
Melakukan
quality control terhadap barang baru maupun lama
yang telah selesai diproduksi dan diberi label apabila telah dilakukan quality control tersebut.
3. Marketing
Melakukan demo langsung terhadap produk baru di pusat perbelanjaan.
Memberikan sample gratis.
REVLON
20
Target penjualan harus ditingkatkan 2 kali lipat setiap tim nya dari penjualan tahun sebelumnya.
4. Finance
Membuatperencanaan
pendapatan
dan
cost
budgeting
dari
penjualan produk baru dan produk lama.
Mencari dana untuk melakukan research and development produk baru yang akan diluncurkan.
Mencari dana untuk memproduksi produk baru dan memingkatkan produksi produk lama.
Membuat anggaran pembelanjaan untuk produksi produk baru dan produk lama agar lebih dapat dikendalikan.
5. Management & Administration
Menambah jumlah karyawan bagian produksi untuk dapat mengeffisisenkan produksi produk
Melakukan monitoring secara keseluruhan pada setiap fungsi yang ada pada perusahaan.
REVLON
21
LAMPIRAN PRESENTASI
REVLON
22