ANALISA STRATEGI DAN TARGET
Disusun oleh : Putri Handayani 25211644
Visi dan Misi Perusahaan
Visi Menjadi kelompok usaha yang terkemuka di Indonesia di bidang agribisnis,
perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta serta properti dan energi.
agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta properti dan energi. Memenuhi harapan para
Misi Memberikan kontribusi yang sangat berani dalam perekonomian nasional melaui pengembangan usaha di bidang
pemangku kepentingan (stakeholder) melalui pengelolaan perusahaan secara profesional dengan orientasi pada kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima. Berkomitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan
Target dan Strategi Perusahaan 2014 Penetapan target dan strategi perusahaan
PT RNI (persero) memunyai empat target
untuk satu tahun ke depan dilakukan PT RNI (Persero) untuk memotivasi dan memacu seluruh karyawan RNI Group agar optimal
umum sepanjang tahun 2014. Target umum tersebut untuk mencapai visi dan misi yang telah diamanatkan oleh para shareholder .
dalam menjalankan setiap program kerja. Di
Keempat target umum tersebut adalah:
bawah ini adalah penjelasan mengenai target dan strategi perusahaan untuk tahun 2014.
Target Perusahaan 2014
1. Memi Memili liki ki pert pertum umbu buha han n revenue di atas rata-rata usaha agro industri, perdagangan perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan serta properti dan energi.
2.
Memp Memper erku kuat at por porto tofo foli lio, o, sin siner ergi gi antar-lini bisnis dalam menghadapi
•
naik menjadi 235.313 ton dari prognosa tahun 2013 sebanyak
pasar global global dengan mening- katkan efisiensi dan inovasi di segala bidang. 3. Pemut Pemutakh akhira iran n sist sistem em,, alat alat,, dan dan teknologi.
235.245 ton. •
97.748 ton dari prognosa tahun 2013 sebanyak 73.794 ton. •
daya manusia.
target untuk masing-masing bisnis utama
Total hasil produksi karet diperkirakan turun 7% menjadi 1.148 1.148 ton dari dari prognosa tahun 2013 sebanyak 1.232 ton.
Target umum tersebut selanjutnya diterjemahkan oleh perusahaan perusahaan ke dalam
Total hasil produksi CPO ditargetkan mengalami kenaikan 32,5% menjadi
4. Menge Mengemba mbang ngkan kan kem kemam ampu puan an dan kompetensi un- tuk meningkatkan meningkatkan kualitas dan dan produktifitas produktifitas sum- ber
Total hasil produksi tetes ditargetkan
•
perusahaan yaitu:
Total hasil produksi teh mengalami peningkatan 2,3% menjadi 3.807 ton dari prognosa prognosa tahun 2013 2013 sebesar sebesar 3.720 ton.
Agro Industri Sasaran bidang usaha agro meliputi sasaran luas areal, produksi, jumlah hasil produksi dan lainnya. Berikut dijabarkan lebih rinci mengenai target dimaksud: •
Farmasi dan Alat Kesehatan Taget untuk bidang usaha farmasi dan alat
Meningkatkan luas kebun sebesar sebesar 5% pada tahun 2014 menjadi 102.591
kesehatan adalah kenaikan penjualan. PT RNI (Persero) merencanakan tahun 2014
hektar dari prognosa tahun 2013 seluas 97.621 hektar. Kebun tebu eks
penjualan farmasi dan alat kesehatan
giling akan naik 1,9% menjadi 57.751
dibandingkan prognosa tahun 2013 sebesar
hektar dibanding prognosa tahun 2013 seluas 56.683 hektar. Luas areal
Rp 612,1 miliar.
kebun sawit ditargetkan bertambah 4,05% menjadi 39.670 hektar dari prognosa tahun 2013 seluas 38.126 hektar. Kebun karet ditargetkan
mencapai Rp 718,8 miliar atau naik 17,4%
Target bidang usaha farmasi dan alat kesehatan ini dijabarkan sebagai berikut: a.
Farmasi •
bertambah 67,7% menjadi 2.232
dilakukan dengan melakukan maintenance mesin-mesin
hektar dari prognosa tahun 2013 seluas 1.331 hektar. Untuk kebun teh, perusahaan tidak meningkatkan
secara berkala untuk memaksimalkan memaksimalkan kinerja mesin.
perluasan kebun. •
Total hasil produksi gula ditargetkan mengalami kenaikan 18,9% menjadi
Peningkatan produksi
•
Mengembangkan manajemen mutu, manajemen
383.664 ton dari prognosa tahun 2013
lingkungan, manajemen
sebanyak 322.441 ton, terdiri dari gula bagian pabrik gula sebanyak
keselamatan dan kesehatan kerja untuk meningkatkan meningkatkan
167.258 ton dan gula bagian petani
reputasi perusahaan.
sebanyak 216.406 ton.
•
produk dan mengurangi risiko pemasaran kondom.
Meningkatkan produktifitas, utilitas aset dan perbaikan proses produksi.
•
•
alat kesehatan sekali pakai
Peningkatan kapasitas dan penggantian mesin dan
untuk perlengkapan operasi (surgical )
perlengkapan •
Perluasan pabrik
•
Memperbaiki kinerja
Perdagangan dan lain-lain
pengolahan lingkungan sehingga diperoleh minimal peringkat proper biru.
Bidang perdagangan dan lain-lain, PT RNI (Persero) menargetkan nilai penjualan
•
Pengembangan produk baru untuk menarik minat pelanggan baru maupun mempertahankan pelanggan yang lama dengan menggunakan konsep customer oriented.
•
Peningkatan omzet melalui perluasan pasar, promosi, dan penambahan produk baru.
b.
Pengembangan usaha barang
Alat Kesehatan •
•
2013 senilai Rp 2,33 triliun. Langkah yang dilaku- kan untuk mencapai mencapai target target tersebut adalah meningkatmeningkat- kan omzet, penambahan penambahan prinsipal, penambahan pasar baru, peningkatan kapasitas pabrik karung plastik, dan menurunkan produk reject . Target bidang perdagangan dan lain-lain tersebut dijabarkan sebagai berikut: •
•
untuk penurunan struktur HPP.
memperluas jaringan distribusi dan menjaga ketersediaan barang di pasar
Penambahan Penambahan prinsipal yang
melalui pembangan Rajawali Mart. •
Memperbaiki kinerja
•
harga. •
masih sangat terbuka, selain itu pengembangan produk ini diarahkan untuk diversifikasi
Meningkatkan dan mengintensifkan proses komunikasi dan koordinasi dengan sentra-sentra distribusi yang dimiliki.
peringkat biru.
pasar sarung tangan yang
Menyelaraskan program edukasi pelanggan dengan stategi penentuan
pengolahan lingkungan sehingga diperoleh minimal Pengembangan sarung tangan sekali pakai untuk menangkap menangkap
Pengembangan Pengembangan produk komoditi hilir dalam bentuk kemasan ritel.
Peningkatan kapasitas produk perkembangan tuntutan pasar.
•
Pengembangan pasar lokal dengan memperkuat sistem produksi,
ASSP untuk memenuhi
•
Tercipta akses pasar yang efisien khususnya untuk produk komoditi.
Perbaikan proses produksi
prospektif. •
menjadi Rp 3,47 triliun dari prognosa tahun
Kerjasama stategis dalam memproduksi kondom.
•
mengalami peningkatan sebesar 49,5%
•
Meningkatkan metode dan teknikteknik untuk mengelola agar tetap terjaga supply and demand
Program Peternakan Sapi
Setelah sejumlah program dan rencana direalisasikan sepanjang tahun 2013,
Properti
program peternakan sapi PT RNI (Persero)
PT RNI (Persero) (Persero) telah merancang merancang ekspansi bisnis bidang properti untuk digarap
merencanakan sejumlah pengembangan usaha dan investasi untuk bisnis sapi yaitu: •
Pembangunan rumah potong hewan (RPH) dengan kapasitas sekitar 100 ekor/hari di PG Jatitujuh dan PG Subang.
•
Peningkatan kesejahteraan kesejahteraan masyarakat dengan melibatkan Sarjana Masuk Desa (sebagai fasilitator dalam program Bumi
sepanjang tiga sampai lima tahun mendatang. Rencana tersebut dilakukan dengan mengembangkan aset milik RNI Grup yang berlokasi di wilayah strategis. Pada 2014, perusahaan akan menuntaskan tahap perizinan dan perencanaan sejumlah lokasi agar dapat memulai proses pembangunan fisik proyek properti. •
bangun telah ditetapkan sebagai target perusahaan pada tahun 2014
Berdaya) untuk membina masyarakat plasma sapi dan masyarakat sekitar (ibu rumah
yaitu pembangunan hotel di Cirebon yang merupakan aset milik anak
tangga, masyarakat, dan pemuda desa) untuk sekaligus menjadi
perusahaan PT RNI yaitu PT PG Rajawali II dengan luas tanah mencapai 1.587 meter persegi.
pagar sosial bagi lingkungan pabrik dan kebun. •
Rencananya, perusahaan akan
Pembibitan sapi dengan
membangun hotel budget dengan kapasitas sekitar 100 kamar. Hotel ini
mendatangkan sapi indukan dan bakalan dari Australia, serta perolehan semen dari Balai •
•
akan menjadi hotel pertama yang
Inseminasi Buatan.
dimiliki perusahaan dan melibatkan operator hotel hotel terkemuka sebagai
Akuisisi lahan peternakan sapi di
pengelola.
Australia, sebagai tindak lanjut dari penunjukan Kementerian Kementerian
•
•
Proyek MT Haryono 12-13 di Jakarta yang akan memanfaatkan lahan
BUMN dalam rangka pembibitan
seluas 7.025 meter persegi untuk
untuk menambah populasi sapi di
dibangun gedung perkantoran.
dalam negeri.
Perusahaan menargetkan kuartal I dan II akan menyelesaikan aspek
Integrasi sapi teh di kebun teh Liki milik PT Mitra Kerinci (Sumatera
legalitas tanah tanah sehingga pada kuartal kuartal
Barat).
III dan IV tahun 2014 akan masuk fase
Kerjasama dengan Pemerintah penyediaan sapi bakalan dan
perencanaan teknis, perizinan bangunan, dan dapat memulai pembangunan fisik pada kuartal I
penjualan pascapanen. pascapanen.
tahun 2015.
Kabupaten Majalengka untuk
•
Beberapa lokasi strategis dan siap
Setelah berhasil memproduksi memproduksi Raja Daging, PT RNI (Persero) akan mengembangkan daging sapi olahan.
•
Proyek hotel di Jalan Jimerto, Surabaya, Feasibility study, perencanaan teknis, dan perizinan bangunan proyek di atas atas lahan seluas sekitar 1.283 meter persegi tersebut
ditargetkan selesai pada tahun 2014, dan pembangunan fisik direncanakan direncanakan
3. Finan Financi cial al and and Resou Resourc rces es Impr Improv oveme ement nt
(peningkatan kemampuan finansial
dimulai pada awal kuartal I 2015.
dan sumber daya) Penguatan struktur finansial dan seluruh sumber daya perusahaan perusahaan merupakan hal mutlak yang harus
Proyek properti lainnya yaitu gedung perkantoran di Menara RNI di Jakarta, proyek mix-used complex di Pancoran Jakarta, proyek mix-used complex di Undaan Kulon Surabaya,
dilakukan untuk mendorong pertumbuhan perusahaan baik melalui kekuatan sendiri maupun bersinergi
pembangunan pembangunan rumah toko (ruko) di Surabaya, serta proyek lainnya dijabarkan sebagai
dengan mitra strategis.
berikut.
Strategi Perusahaan 2014 Kondisi perekonomian nasional yang terus tumbuh disertai tantangan yang juga makin besar mengharuskan PT RNI (Persero) menyusun dan membuat membuat langkahlangkah- langkah sebagai strategi perusahaan mencapai target yang telah ditetapkan. Sebagai upaya efisiensi, efektivitas, dan tepat sasaran, PT RNI (Persero) membagai membagai strategi tersebut menjadi tiga bagian yaitu strategi korporasi, strategi
Strategi Bisnis Pertumbuhan ekonomi nasional saat ini dan di masa mendatang membuat PT RNI (Persero) harus mengimbanginya dengan mengembangkan bisnis yang sudah ada dan bisnis baru. Ekspansi dilakukan dengan pengembangan pengembangan industri hilir dan pemanfaatan pemanfaatan by product melalui pembangunan pabrik-
pabrik baru maupun mengakuisisi perusahaan-perusahaan perusahaan-perusahaan sejenis.
bisnis, strategi penjualan, strategi pemasaran
Pengelolaan perusahaan akan dilakukan
dan promosi, serta strategi fungsional
secara efektif dan efisien, melakukan restrukturisasi dengan down/rightsizing pada
perusahaan.
anak-anak perusahaan sejenis sehingga biaya
Strategi Korporasi
usaha dapat ditekan, serta melakukan optimalisasi aset idle untuk ekspansi ke bisnis
1. Sust Sustai aina nabl ble e Gro Growt wth h (pertumbuhan
properti di antaranya dengan membangun
usaha yang berkelanjutan) Perusahaan melakukan berbagai
hotel dan perkantoran untuk disewakan.
upaya strategis untuk terus
Berikut penjabaran strategi di setiap segmen
meningkatkan pertumbuhan usaha yang berkelanjutan melalui penguatan produk inti, optimalisasi skala usaha
usaha PT RNI (Persero) untuk tahun 2014:
industri, serta menciptakan sejumlah inovasi. 2. Core Core Comp Compet eten ence ce Str Stren engt gthe hen n
(peningkatan kompetensi inti) Pada poin ini, seluruh jajaran direksi dan karyawan, baik induk maupun
1. Agro Agro Indu Indust stri ri Mengingat produk agro berupa komoditi maka strategi bisnis yang diterapkan adalah cost leadership dengan rincian sebagai berikut: a. Mening Meningkat katkan kan nila nilaii penjua penjualan lan mela melalui lui::
anak perusahaan diminta untuk fokus pada peningkatan kompetensi inti dan peningkatan daya saing setiap bidang
•
usaha.
•
•
Peningkatan hasil produksi. Peningkatan kualitas produksi gula, CPO, Karet dan Teh. Pengelolaan Raw Sugar.
•
meningkatkan daya saing perusahaan.
Perluasan areal antara lain melalui akuisisi kebun yang siap panen dengan
•
untuk mengurangi risiko
perbankan.
pengawasan.
Optimalisasi kapasitas
Peningkatan potensi rendemen dengan
•
•
• •
•
•
Efisiensi biaya operasional diseluruh lini perusahaan. Mengelola pinjaman (hutang) untuk menekan beban bunga.
2. Farmasi dan Alat Kesehatan
a. Fokus pada niche market untuk
pencegahan kebakaran tebu.
kelompok produk Alpha (branded
Peningkatan kualitas gula menjadi gula premium (icumsa < 100 IU). IU).
generic) dan kondom.
Pembangunan Pembangunan energi listrik dari limbah pabrik pabrik ( ampas tebu, limbah cair sawit).
•
c. Mengen Mengendal dalika ikan n biay biaya a usah usaha a mela melalui lui::
Peningkatan produktivitas (drip irigation) di PG Suban Subang g seluas 2.000 ha.
•
Mengoptimalkan mekanisasi
memanfaatkan pendanaan
produksi dengan meningkatkan kuantitas hasil produksi on-farm. •
•
Pembang Pembangunan unan pabrik pabrik gula baru di Gempol
b. Strategi cost leadership untuk kelompok produk generik, ASSP nonbranded dan kondom non-branded.
c. Maksim Maksimali alisas sasii kapa kapasit sitas as produ produksi ksi untuk produk ASSP dan kondom. d. Perlua Perluasa san n Pabri Pabrikk (SA, (SA, ME ME & Utlil Utlility ity))
Penjualan gula retail maupun
dan pengembangan mesin dan perlengkapan yaitu peningkatan
curah.
kapasitas pabrik, replacement, inline
Sari tebu kemasan. Pembangunan Pembangunan pabrik minyak goreng.
proses. e. Pena Penamb mbah ahan an prod produk uk baru baru.. f.
Memp Memper erta taha hank nkan an Harg Harga a Pok Pokok ok
•
Perubahan pola penjualan.
•
Mekanisasi pemetikan teh.
•
Peningkatan produktivitas
Penjualan. g. Penam Penamba bahan han produk produk baru baru glov gloves es dan dan alkes sekali pakai.
SDM.
h. Penge Pengemba mbanga ngan np prod roduk uk obat obat baru baru
•
•
•
Memperbesar komposisi teh hijau. Rekayasa keuangan dan perencana pajak.
a. Strategi Strategi difere diferensias nsiasii untuk kelompok kelompok produk farmasi dan alat kesehatan.
PLTMH (Pembangkit Listrik Tenaga Mikro Hidro) di Mitra
b. Stra Strate tegi gi cost leadership untuk
Kerinci
dan umum. c. Perlu erlua asan san coverage area pemasaran.
b. Mengo Mengopti ptima malka lkan nb biay iaya a prod produks uksii melalui: •
3. Perdagangan Perdagangan dan Distribusi
kelompok produk perdagangan agro
d. Pening Peningkat katan an promo promosi. si.
Efisiensi biaya tanaman dan
e. Peningkata Peningkatan n kapasita kapasitass pabrik pabrik karung karung plastik dan plastik gula kiloan.
biaya pabrikasi untuk
f. Pendir Pendirian ian Rajaw Rajawali ali Mart. Mart.
Strategi Penjualan Untuk meningkatkan nilai penjualan dan meningkatkan kemampuan menghadapi persaingan dalam dalam pasar bebas, perusahaan perusahaan harus melakukan perbaikan di semua lini operasi, distribusi, dan pemasaran melalui melalui pengembangan pengembangan jaringan yang potensial dan optimal. PT RNI (Persero) menargetkan untuk memperkuat jalur distribusi produk-produk RNI Group untuk menjual produk gula kemasan Rajagula dan menyalurkan langsung kepada konsumen. Jaringan distribusi untuk pangsa pasar ritel akan dibangun sendiri oleh perusahaan melalui PT Rajawali Nusindo, Waroeng Rajawali Mart, dan outlet pasar modern lain yang berada di lokasi strategis. Lokasi strategis dimaksud yaitu wilayah padat penduduk yang terjangkau masyarakat masyarakat untuk menjadi tempat belanja kebutuhan seharihari. Penjualan produk Rajagula berbagai ukuran yaitu 0,5 kg, 1 kg, dan 5 kg dengan kemasan mewah serta kemasan tutup buka. Ukuran produk yang beragam tersebut ditargetkan dapat menarik minat konsumen rumah tangga maupun restoran atau rumah makan. PT RNI (Persero) sebagai investment holding juga melakukan melakukan konsolidasi bisnis Group dengan penjualan produk-produk antar anak
Strategi Fungsional Bidang Organisasi dan Manajemen 1. Peng Pengem emba bang ngan an SDM SDM mel melal alui ui implementasi Human Capital. 2. Penata Penataan an orga organis nisasi asi dan SDM untuk untuk meningkatkan fleksibilitas dalam menghadapi tuntutan perubahan lingkungan bisnis. 3. Pengel Pengelola olaan an risik risiko o perus perusaha ahaan an yang yang komprehensif. 4. Implem Implement entas asii dan dan optima optimalis lisas asii pemanfaatan teknologi informasi. 5. Penge Pengemba mbanga ngan n peran perangka gkatt sine sinergi rgi kelompok perusahaan berupa rencana strategis yang solid dan terintegrasi. 6. Pening Peningkat katan an kinerj kinerja a portof portofoli olio o dengan dengan investasi pada usaha yang prospektif secara selektif.
Strategi Fungsional Bidang Produksi 1. Terben Terbentuk tuk standa standardi rdisas sasii HPP HPP pada pada industri agro. 2. Standa Standardi rdisas sasii kualit kualitas as hasil hasil prod produk. uk. 3. Pemanf Pemanfaa aatan tan hasil hasil produk produk untuk untuk peningkatan nilai tambah perusahaan 4. Penge Pengemba mbanga ngan nb bisn isnis is hili hilirr untu untukk komoditas gula dan teh. 5. Optima Optimalis lisas asii kapasit kapasitas as terpa terpasan sang g pada
perusahaan
kelompok manufaktur dan peningkatan produktivitas pada
Strategi Strat egi Fungsi Fungsional onal Bidan Bidang g
kelompok agro.
Keuangan 1. Terbentuk cash management di RNI Group sebagai langkah optimalisasi pengelolaan dana perusahaan. 2. Penera Penerapa pan n pro proses ses perenc perencan anaa aan n investasi dengan memperhitungkan memperhitungkan imbal hasil maksimal bagi perusahaan. 3. Penera Penerapa pan n mana manajem jemen en piutan piutang. g.
Strategi Strat egi Fung Fungsional sional Bidan Bidang g Pengembangan 1. Invest Investasi asi untuk untuk m meni eningk ngkat atkan kan skal skala a usaha pada kelompok industri yang berada pada lingkungan industri yang atraktif.
2. Peng Pengem emba bang ngan an pro produ dukk dan dan diversifikasi untuk memberikan nilai tambah bagi perusahaan. 3. Penge Pengemb mbang angan an prod produk uk turu turunan nan untuk untuk mendapatkan nilai tambah pada produk utama sehingga tercipta daya saing perusahaan. 4. Rest Restru rukt ktur uris isas asii usaha usaha untu untukk meningkatkan daya saing. 5. Optima Optimalis lisas asii infrast infrastruk ruktur tur dan dan sumber sumber daya perusahaan untuk meningkatkan meningkatkan Level of Services 6. Penge Pengemb mbang angan an usa usaha ha baru baru terkai terkaitt hasil usaha existing (integrasi sapisawit, sapi-tebu, sapi-teh), pengembangan outlet (Rajawali Mart), penciptaan nilai tambah produk ritel (gula kemasan dan teh kemasan), dan usaha baru di luar bisnis inti (usaha tani tani padi sawah). sawah).
Strategi Fungsional Bidang Pemasaran dan Promosi Untuk mengejar dan meraih peluang pemasaran yang lebih masif dan makin luas, PT RNI (Persero) (Persero) mengembangkan mengembangkan produkproduk agro dan non-agro, terutama obatobatan dan perdagangan umum untuk ditawarkan ke pasar. Penawaran dilakukan melalui promosi, secara umum maupun komunikasi langsung kepada konsumen.
3. Menem Menempat patkan kan prod produk uk dala dalam m jarin jaringa gan n distribusi RNI Group dan di luar RNI Group agar terjangkau oleh konsumen melalui penjualan langsung atau melalui jalur distirubsi satu/dua tahap. 4. Melakukan brand extention terhadap produk dengan brand yang kuat. 5. Menge Mengemba mbangk ngkan an gula gula kem kemasa asan n ritel ritel untuk mendapatkan nilai tambah. 6. Penge Pengemba mbanga ngan n jaring jaringan an pem pemasa asaran ran dan distribusi produk pada area potensial. 7. Menc Mencip ipta taka kan n siner sinergi gi dala dalam m pengembangan pengembangan pasar ekspor melalui kerjasama dengan mitra strategis 8. Memb Member erda daya yaka kan n 42 cab caban ang g existing, menambah cabang baru, menambah outlet, dan memanfaatkan tanah/aset strategis. 9. Mening Meningkat katkan kan akses akses pas pasar ar pada pada end user khususnya produk komoditas. komoditas. 10. Menjaga Menjaga ketersedia ketersediaan an produk produk di pasaran. 11. Menciptakan sistem pemasaran pemasaran yang efisien melalui pengembangan pengembangan teknologi informasi. Dalam memperkuat pemasaran, perusahaan meng- gunakan sejumlah sejumlah pendekatan pendekatan dalam rangka promosi produk yaitu: 1. Iklan
Secara spesifik, strategi pemasaran tersebut
2. Pub Public lic Rela Relati tion on
diterapkan dengan cara:
3. Pema Pemasa sara ran n Niaga iaga
1. Menge Mengemba mbang ngkan kan produk produk-pr -produ odukk baru baru yang unggul untuk ditawarkan ke pasar 2. Pricing, packaging, dan positioning
4. Katalog 5. Sura Suratt La Langs ngsung ung 6. Pema Pemasa sara ran n Onli Onlin n
produk secara rutin.
Lingkungan Internal dan Eksternal
Bisnis utama yang dijalankan oleh PT RNI (Persero) memiliki kontribusi dan telah
curah hujan tinggi yang terjadi pada masa tebang hingga sekitar Juli 2013 memberi
memberikan nilai tambah yang signifikan bagi
dampak bagi kinerja industri gula; sedangkan
masyarakat luas. Pengembangan dan ekspansi unit usaha PT RNI (Persero) juga mendatangkan pengaruh terhadap kondisi
kemarau basah tahun 2013 menghambat
perekonomian nasional. Sebaliknya situasi ekonomi Indonesia juga memunculkan peluang dan tantangan bagi pertumbuhan RNI
pertumbuhan generatif tanaman tebu. Selain berdampak pada industri gula, kondisi iklim basah basah juga juga berdam berdampak pak pada pada produksi produksi industri kelapa sawit. Produksi crude palm oil
Group.
(CPO) tahun 2013 mencapai 61.902 ribu ton atau turun 23,8% dibanding produksi tahun
Secara internal, RNI Group menjalankan
2012 sebanyak 81,287 ton.
segala upaya untuk terus meningkatkan pertumbuhan pendapatan perusahaan, memperluas pangsa pasar, dan mencapai
Kondisi Pasar
target-target yang telah ditetapkan. Untuk memaksimalkan peluang dan menjawab tantangan yang ada, RNI Group terus
Sepanjang tahun 2013, kebutuhan gula konsumsi nasional sekitar 3,1 juta ton,
beradaptasi dengan cepat terhadap situasi
2013 mencapai 2,53 juta ton. Produksi gula PT
perekonomian dan lingkungan eksternal yang menyertainya.
RNI (Persero) sepanjang tahun 2013 mencapai
sementara total produksi gula nasional tahun
330.468 ton, setara dengan 13,1% dari produksi nasional.
Secara umum, PT RNI (Persero) memiliki tinjauan terhadap kondisi-kondisi tersebut yang digambarkan dalam penjelasan berikut.
Produksi tebu dalam negeri juga mengalami peningkatan 11% menjadi 35,37 juta ton pada 2013, dari 32 juta ton tahun 2012. Namun
Iklim
produktivitas tersebut tidak diimbangi oleh harga lelang gula yang turun 14% dari Rp
Kondisi iklim basah sepanjang tahun 2013 menjadi faktor dominan yang membuat kinerja rendemen dan giling menurun dibanding tahun 2012. Pada musim giling tahun tahun 2013 (Periode (Periode Mei-Oktobe Mei-Oktober) r) jumlah jumlah curah hujan di pabrik-pabrik gula PT RNI (Persero) rata-rata mencapai 81 mm per bulan, jauh lebih tinggi dibanding periode sama tahun 2012 yang mencapai rata-rata 17 mm per bulan. Rendemen pada tahun 2013 menjadi 7,01%, turun dibandingkan tahun 2012 sebesar 8,09%. Bukan hanya berpengaruh terhadap rendemen, kondisi tersebut juga mengakibatkan kendala operasional tebang dan angkut yang membuat inefisiensi di pabrik dan tingginya potensi gula yang hilang;
10.100/kg pada Januari 2013 menjadi Rp 8.671/ kg pada Desember 2013. Selain itu, masalah rembesnya rembesnya gula rafinasi ke pasar konsumsi rumah tangga memukul industri gula lokal meskipun angka perembesan pada tahun 2013 mengalami penurunan dibanding tahun 2012. Berdasarkan data Kementerian Perdagangan, perembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi tahun 2013 2013 mencapai mencapai 110.799 ton dibanding dibanding 398.044 ton pada tahun 2012. Pada 2014, kebutuhan gula nasional untuk konsumsi langsung rumah tangga maupun industri diperkirakan terus meningkat sejalan dengan
peningkatan
Kebutuhan
gula
jumlah
nasional
penduduk. diperkirakan
mencapai 5,7 juta ton. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut pemerintah
tumbuh di atas 10%. Hal tersebut terutama ditopang oleh peningkatan jumlah konsumen
mengupayakan Program Swasembada Gula
menengah atas di Indonesia serta belanja
Tahun 2014. Target produksi hablur (gula sukrosa yang dikristalkan) sebesar 3,5 juta ton dari existing dan 2,1 juta ton dari perluasan
politik dalam penyelenggaraan pesta demokrasi yang berimbas pada banyaknya uang beredar. Permintaan produk kebutuhan
dan pembangunan pabrik gula baru.
sehari-hari, terutama makanan dan minuman
Bagi industri kepala sawit, tahun 2013
masih menjadi kontributor utama permintaan bisnis ritel (>60%).
merupakan tahun yang penuh tantangan baik di dalam negeri maupun luar negeri. Tekanan
Hasil Survei AC Nielsen menunjukkan bahwa
harga minyak sawit mentah/CPO di pasar
48% dari total belanja fast-moving consumer
global berlangsung sepanjang tahun. Harga
goods (FMCG) berasal dari masyarakat middle
CPO hanya hanya berada berada di harga harga rata-rata rata-rata US$ 841,71 per metrik ton. Namun berdasarkan
class income. Masyarakat middle class income
data yang diolah Gabungan Pengusaha Kepala Sawit Indonesia (GAPKI) volume ekspor CPO dan PKO serta produk turunannya pada tahun
tumbuh 174% dibandingkan Filipina 72%, Thailand 39%, Malaysia 18% dan Singapura
2013 naik 16% menjadi 21,2 juta ton dibanding tahun 2012 sebesar 18,2 juta ton. Berdasarkan data Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) pada Januari 2014, produksi CPO dan turunannya sepanjang tahun 2013 diprediksi mencapai 26 juta ton atau turun 1,9% dibandingkan produksi tahun lalu sebesar 26,5 juta ton. Sementara negara tujuan ekspor terbesar masih diduduki India, negara Uni Eropa dan China. Pada tahun 2014 industri sawit diperkirakan memiliki prospek yang cerah. Menurut para ahli, produksi CPO sepanjang tahun 2014 akan meningkat sementara permintaan dunia belum sepenuhnya pulih dan normal. Kebijakan sejumlah negara terutama Indonesia dan Malaysia yang akan meningkatkan konsumsi biofuel dalam negeri akan menjadi faktor menentukan bagi perkembangan kelapa sawit tahun 2014. Diperkirakan
Indonesia
akan
menambah
di Indonesia selama 2012-2020 diperkirakan
10%. Jika dilihat dari perkembangan jumlah gerai, format minimarket tumbuh rata-rata 20,2% per tahun, hipermarket 14,6% per tahun, sedangkan format supermarket mulai cenderung ditinggalkan dengan pertumbuhan gerai rata-rata 2% per tahun. Besarnya potensi pasar ritel Indonesia, banyak pemain asing yang tertarik masuk dalam bisnis ini. Beberapa peritel asing yang cukup agresif berekspansi, yakni Carrefour (Prancis), Giant (Malaysia), Lotte (Korea Selatan), 7-Eleven (AS), Circle K (AS), dan Sogo (Jepang). Peritel asing diperkirakan masih akan terus membanjiri pasar Indonesia jika melihat proyeksi pertumbuhan kelas menengah dan daya
beli
konsumen
lokal
yang
terus
meningkat. Selain persaingan, peritel lokal juga harus memenuhi biaya operasional yang meningkat.
pasokan pasokan konsums konsumsii CPO sebesa sebesarr 3,3 juta ton
Regulasi pemerintah, baik pusat maupun daerah juga semakin ketat. Biaya tenaga kerja,
untuk produksi biofuel.
sewa gedung, dan listrik merupakan porsi
Omzet ritel modern nasional pada tahun 2013 sebesar Rp 148 triliun, meningkat 9,6% dari tahun sebelumnya. Diperkirakan omzet pada tahun 2014 mencapai Rp 162,8 triliun atau
terbesar terbesar dalam dalam struktu strukturr biaya biaya operasion operasional al peritel (60%- 80%), dengan dengan biaya tenaga tenaga kerja berkontribusi sekitar 30%-40%. Tarif sewa ruang ritel di kota besar seperti Jakarta
mengalami kenaikan cukup signifikan pada 2013. Demikian juga dengan service charge ruang ritel, terkait terkait kenaika kenaikan n tarif tarif dasar listrik, listrik, dan UMP. Sementara itu, persaingan yang ketat seringkali juga mendorong naiknya biaya iklan dan promosi. Untuk peritel yang menjual produk dengan import content tinggi, fluktuasi rupiah menjadi concern mengingat rupiah memang tertekan tahun ini.
konsisten. Di satu sisi petani tebu diminta menggenjot produksi, namun di sisi lain gula rafinasi impor beredar luas di semua wilayah Indonesia. Kebijakan pergulaan nasional yang ada cukup baik, namun implementasi undangundang (UU) dan Keputusan Menteri (Kepmen) tersebut banyak dilanggar oleh otoritas kebijakan. Salah satu persoalan yang muncul yaitu pembiaran perembesan gula rafinasi. Membanjirnya gula impor rafinasi di pasar gula konsumsi telah memukul para
Pasar farmasi nasional diperkirakan tumbuh rata-rata 13% per tahun pada 2011-2015, dan sepanjang 2013 diperkirakan sebesar US$ 5,88
petani tebu dalam negeri. Nasib petani tebu makin terpuruk setelah harga gula di tingkat lelang merosot sementara biaya produksi
miliar dan meningkat menjadi US$ 6,61 miliar pada 2014. Obat resep (ethical ) mendominasi
meningkat dari tahun ke tahun. Kondisi tersebut tidak diikut dengan kenaikan harga
sekitar 60% pasar farmasi nasional dan sisanya 40% adalah obat bebas (over the counter /OTC). /OTC). Obat resep terdiri dari obat
jual. Harga lelang tahun 2013 sekitar Rp9.035.8/kg, turun dibanding tahun 2012 yang berkisar di angka Rp 10 ribu sampai Rp
patent (30%) dan obat generik (70%). Obat
11 ribu per kg. Melihat kondisi tersebut,
generik
pemerintah belum berpihak kepada para petani tebu dalam menjalankan peran sebagai
terbagi
menjadi
obat
generik
bermerek dan obat generik biasa (OGB). Dalam hal ini pangsa pangsa OGB di Indonesia masih relatif kecil (<20% dari total pasar obat generik). Potensi pertumbuhan obat resep ke depan, khususnya obat generik, diperkirakan akan semakin tinggi seiring dengan implementasi sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN). Mengingat tingginya bahan baku yang harus diimpor pada industri farmasi, fluktuasi nilai rupiah menjadi hal yang mendapat perhatian, terlebih di saat kecenderungan rupiah
terdepresiasi.
Pelemahan
Rupiah
memang tidak serta merta menaikkan harga obat karena perusahaan telah memiliki management stock impor bahan baku. Namun jika rupiah terus melemah dalam waktu satu hingga dua kuartal, maka potensi perusahaan farmasi untuk menaikkan harga jual obatnya akan semakin besar.
Regulasi Pemerintah Kebijakan pemerintah terkait pencapaian Swasembda Gula Nasional belum sepenuhnya
pelindung dan mengangkat harkat petani serta industri gula domestik. Dampak kondisi tersebut bagi PT RNI (Persero) sebagai salah satu pelaku usaha di industri gula dan produksi tebu yaitu penyerapan gula berbasis tebu menjadi berkurang. Sehingga berpengaruh terhadap kinerja kinerja perusah perusahaan aan dalam dalam hal pendap pendapatan atan,, dikarenakan harga jual gula berbasis tebu yang murah. Pada tahun 2012, Kementerian Perdagangan penyelenggaraan
merilis
revisi
waralaba
aturan melalui
Permendag Nomor 68/M-DAG/PER/10/2012 tentang Waralaba untuk Jenis Usaha Toko Modern. Dalam Dalam regulasi ini, pemberi pemberi waralaba dan penerima waralaba untuk jenis usaha toko modern dapat mendirikan gerai yang dimiliki dan dikelola sendiri paling banyak 150 gerai. Jika pemberi waralaba dan penerima waralaba telah memiliki gerai sebanyak 150 dan akan melakukan penambahan gerai lebih lanjut, maka pendirian gerai tambahan wajib
diwaralabakan. Prosentase jumlah gerai yang diwaralabakan paling sedikit 40% dari jumlah
Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap seluruh segmen bisnis PT RNI (Persero) yaitu
gerai yang ditambahkan. Dalam Permendag
salah satunya industri farmasi terkait dengan dengan
itu juga disebutkan, pemberi waralaba dan penerima waralaba untuk jenis usaha toko modern wajib menyediakan barang dagangan
bahan baku impor. Bank Indonesia menyatakan nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2014 tidak akan menyentuh level di
produksi dalam negeri paling sedikit 80% dari
bawah Rp 10.000 per dolar AS disebabkan
jumlah dan jenis barang barang yang diperdagangkan. diperdagangkan. Ini akan memengaruhi rencana RNI untuk
kondisi struktural di Indonesia relatif masih lemah.
membangun gerai ritel sebanyak 1.000 gerai selama tahun 2014.
Bunga Bank
Nilai Tukar Valuta Asing
BI rate mengalami kenaikan 175 basis points
Nilai tukar rupiah sepanjang tahun 2013
(bps) dari 5,75% pada awal Januari 2013 menjadi 7,5% pada akhir Desember 2013,
merosot hingga 20,8% secara point to point ke level Rp 12.170 per dolar Amerika Serikat (AS). Jika dihitung rata-rata, rupiah melemah hingga 10,4% year on year (yoy) ke tingkat Rp 10.445 per dolar AS. Bank Indonesia (BI) menganggap pelemahan tersebut wajar dan masih sejalan dengan fundamental ekonomi Indonesia. Pelemahan Pelemahan nilai tukar tersebut juga dianggap mendukung penyesuaian ekonomi domestik sehingga berjalan secara terkendali. Penguatan dolar AS terhadap rupiah memang disebabkan karena AS telah berhasil keluar dari krisis yang terjadi beberapa waktu selama 2013.
Amerika
Serikat
juga
berhasil
mengurangi angka pengangguran di dalam negeri
yang
membuat
negara
tersebut
menarik stimulus yang sebelumnya diberikan kepada sejumlah negara di Asia. Penarikan stimulus tersebut sangat berdampak bagi kondisi ekonomi dan perdagangan di Asia.
yang membuat perbankan menaikkan suku bunga kredit. Menurut data Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) dari 15 bank besar di Indonesia, kenaikan bunga kredit korporasi berkisar antara 24 bps-200 bps. Sementara kredit ritel naik di kisaran 25 bps-300 bps. Bunga kredit konsumsi non kredit pemilikan rumah (KPR) naik di kisaran 24 bps-200 bps. Suku bunga dasar kredit KPR naik di kisaran 25 bps-187 bps. Dampak kenaikan BI rate lebih dirasakan oleh
korporasi
besar
karena
terjadi
peningkatan biaya perusahaan. Kenaikan BI rate juga menimbulkan kekhawatiran bahwa pertumbuhan bank akan berkurang lantaran pinjaman perbankan bagi korporasi besar akan ditahan. BI memberikan sinyal bahwa suku bunga acuan atau BI rate akan dipertahankan pada level 7,5% karena kondisi perekonomian perekonomian saat ini relatif terjaga baik.
Informasi Mengenai Pihak yang Berelasi
PT RNI (Persero) dalam menjalankan operasinya, berhubungan dan melakukan transa transaksi ksi
denga dengan n
pihakpihak- pihak pihak
d)
Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka usaha dengan BUMN-
yang yang
BUMN lain atau perusahaan yang
berelasi. Mengenai hubungan tersebut, terdapat kemungkinan adanya transaksi yang dilakukan dengan kondisi dan syarat
tergabung dalan Grup PT RNI (Persero) yang tidak dikonsolidasikan serta badan-badan atau lembaga
yang tidak sama apabila transaksi tersebut
pemerintah yang berwenang.
dilakukan dengan pihak yang tidak berelasi. Sifat hubungan dengan pihakpihak yang berelasi sebagai berikut : a)
Negara Republik Indonesia diwakili oleh
Menteri
BUMN
Transaksi dengan pihak yang berelasi di bawah ini dilakukan dalam rangka menjalankan bisnis PT RNI (Persero) yaitu sebagai berikut:
merupakan
pemegang saham perusahaan dan BUMN yang lain memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan modal pemerintah Indonesia. b) Perusahaan menempatkan dan
•
dengan PT Perkebunan Nusantara X dan XIV dalam rangka peningkatan kinerja pabrik gula. •
meminjamkan dana kepada bank-
pemberian jasa manajemen dan dropping modal kerja.
sebagaimana yang berlaku untuk c)
dalam bentuk rekening dana investasi dalam mata uang rupiah dengan
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT PG Madu Baru dalam rangka melakukan kegiatan usaha
bank yang dimiliki pemerintah dengan persyarakat dan tingkat bunga normal nasabah pihak ketiga. Perusahaan dan Entitas Anak memperoleh pinjaman jangka panjang panjang
Perusahaan melakukan transaksi
•
Perusahaan melakukan transaksi dengan PT Asuransi Jasa Indonesia dalam rangka transaksi asuransi.
tingkat suku bunga 18% per tahun.
Corporate Social Responsibility PT RNI (Persero) menyadari bahwa sebagai
diharapkan dapat memberi reputasi positif
sebuah perusahaan harus terus meningkatkan
perusahaan di mata publik. Bagi PT RNI
peran terhadap stakeholders, terutama kepada masyarakat di sekitar perusahaan beroperasi. Sehingga keberadaan program
(Persero), communitiy development menjadi sarana yang tepat untuk menumbuhkan dan meningkatkan ruang dialog antar-pelaku
tanggung jawab sosial perusahaan memiliki
usaha dengan masyarakat, sehingga terjadi
arti yang cukup penting untuk memupuk
hubung hubungan an simbio simbiosis sis mutual mutualism isme. e. Komitm Komitmen en
kepedulian kepedulian sosial sosial pe perusa rusahaa haan n bagi bagi kondisi kondisi lingkunga lingkungan n dan sosial sosial ekonomi ekonomi masyar masyarakat akat..
PT RNI (Persero) untuk menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan dilakukan
Untuk itu, perusahaan selalu melakukan
secara terus menerus. Dalam praktiknya,
upaya pemberdayaan masyarakat dan lingkungan serta menjadikannya sebagai Community Development yang model
Perusahaan melaksanakan dua program sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada masyarakat masyarakat yaitu Program Kemitraan dan Bina Bina
Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social Responsibility (CSR). Kedua program ini
usaha yang dibina dapat menjadi usaha tangguh dan mandiri. Usaha tersebut
dijalankan untuk memberi manfaat bagi
diharapka diharapkan n menjadi menjadi usaha usaha menen menengah gah dan
masyarakat di beberapa sektor yaitu sektor industri, perdagangan, pertanian, peternakan,
besar setelah mengikuti PKBL.
perkebunan, perikanan, jasa dan lainnya.
Kegiatan Pembinaan
PKBL
Jenis pembinaan yang diberikan PT RNI group
sebelumnya
bernama
Program
Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK). PT RNI RNI (Persero) (Persero) telah telah menjalankan menjalankan program ini sejak tahun 1990. Kegiatan operasional PKBL
PT
RNI
(Persero)
sesuai
kepada mitra binaan sampai saat ini berupa: 1. Bantua Bantuan n pembi pembinaa naan n bersi bersifat fat hibah hibah untuk untuk penin peningg- katan katan kua kualit litas as SDM SDM
dengan
berupa berupa pendid pendidika ikan, n, pel pelati atihan han,, dan dan
kebijakan yang telah ditetapkan, dijalankan
pemagangan untuk meningkatkan kemampuan kewirausahaan,
oleh unit-unit PKBL yang berada di setiap unit usaha yang hingga kini terbagi dalam lima
manajemen dan keterampiketerampi- lan teknis
wilayah wilayah yaitu yaitu wilaya wilayah h DKI Jakarta, Jakarta, wilayah wilayah Jawa Barat, wilayah Jawa Timur, wilayah Bali, dan Sumatera Barat. Sementara program CSR
produksi, serta penelitian dan pengkajian penyusunan studi pengembangan usaha untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan usaha secara efektif dan efisien.
PT RNI (Persero) mulai dijalankan pada tahun 2013. PKBL dan program CSR PT RNI (Persero) ditujukan untuk menjaga hubungan harmonis dengan komunitas di lingkungan perusahaan dan sebagai bentuk kontribusi perusahaan bagi kehidupan masyarakat yang berkelanjutan secara sosial, ekonomi, maupun lingkungan.
2. Bantua Bantuan n pinjam pinjaman an moda modall usaha usaha dan investasi untuk peningkatan modal usaha, pengadaan sarana usaha, modernisasi peralatan dan mesin. 3. Bantua Bantuan n pemasa pemasaran ran dan dan prom promosi osi hasi hasill produksi untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil dan koperasi
Pelaksanaan Program PKBL PKBL PT RNI (Persero) dibagi menjadi dua yaitu program kemitraan dan bina lingkungan yang sumber dananya berasal dari penyisihan laba bersih perusahaan setelah diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).
dalam pemasaran hasil produksi di dalam negeri maupun ekspor. 4. Pen Pendam damping pinga an. Wewenang Penyaluran Dana Bantuan •
PT RNI (Persero) menetapkan sejumlah kebijakan manajemen sebagai acuan
di Bagian PKBL, selanjutnya disalurkan kepada PKBL anak perusahaan sesuai usulan dan dituangkan dalam RKA
pelaksanaan PKBL yaitu:
PKBL
Sasaran Pembinaan adalah
Kegiatan PKBL dimulai dari penyusunan RKA oleh setiap unit
kewirausahaan
PKBL, dikoordinasikan oleh PKBL anak
•
Target
PKBL
peningakatan dan
PT
RNI
(Persero)
kemampuan
manajerial
serta
Dana PKBL berasal dari penyisihan laba PT RNI (Persero) yang dihimpun
memberi
bantuan
permodalan, peningkatan kemampuan produksi, pemasaran dan lain-lain sehingga
perusahaan, hingga diajukan dalam RUPS anak perusahaan, selanjutnya
disusun RKA PKBL konsolidasi untuk diajukan dalam RUPS PT RNI. •
•
3. Sel Seluru uruh h baik baik jangka jangka panja panjang ng dan dan
RUPS dapat segera direalisasikan
jangka pendek dilaksanakan antara tiga pihak yaitu BUMN pembina, mitra binaan, dan rekan usaha mitra binaan
Keputusan dan wewenang untuk menyalurkan dana Program Kemitraan kepada calon mitra binaan
diteta ditetapka pkan n
Direksi Anak Perusahaan sebagai penanggung jawab Wilayah PKBL.
kemitraan yang disalurkan pada tahun
Penyaluran dana Bina Lingkungan oleh
setiap
anak
untuk mendapatkan persetujuan. Bantuan melalui program bina lingkungan tidak diberikan dalam bentuk uang tunai melainkan dalam bentuk kegiatan (natura).
•
BUMN pembina. 4. Biaya Biaya pembin pembinaan aan
maksi maksimal mal 20% 20% dari dari dana dana progra program m
perusahaan kepada PT RNI (Persero)
•
dengan kondisi yang ditetapkan oleh
didelegasikan kepada masing-masing
diusulkan
•
dari
RKA PKBL yang sudah disetujui dalam mulai bulan Januari setiap tahun anggaran.
•
untuk memenuhi pesanan rekanan usaha mitra binaan.
berjalan. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2013, penyaluran pinjaman akan diberikan kepada 2.280 mitra binaan. Jumlah tersebut terbagi menjadi pinjaman biasa 506 mitra dan pinjaman khusus 1.774 mitra. Berikut penjabaran secara rinci mengenai
Apabila dalam tahun anggaran terjadi
program kemitraan dan bina lingkungan
pembatalan calon mitra binaan atau masih tersisa dana pembinaan, maka
yang dilakukan PT RNI sepanjang tahun 2013:
dana tersebut dapat disalurkan kepada calon mitra binaan baru lainnya, sesuai prosedur.
Program Kemitraan
Penyaluran dana program kemitraan
Program Kemitraan adalah program yang
kepada calon mitra binaan baru harus memenuhi ketentuan dan prosedur
memberikan pendampingan dan pinjaman modal kerja maupun investasi.
yang ditetapkan dalam buku Pedoman
Sasaran program ini yaitu membuat usaha kecil menjadi lebih tangguh, mandiri, dan
Pelaksanaan PKBL. Status Dana Pembinaan Bantuan dana program kemitraan RNI Group diberikan dalam bentuk: 1. Pinjam Pinjaman an
jangk jangka a
panj panjan ang g
yait yaitu u
pinjaman untuk membiayai modal kerja dan atau pembelian aktiva tetap (investasi) meningkatkan
dalam produksi
rangka dan
penjualan. 2. Pinjam Pinjaman an jang jangka ka pend pendek: ek: Membi Membiaya ayaii kebutuhan kegiatan usaha mitra binaan yang bersifat jangka pendek
lebih sehat. Pada akhirnya, usaha tersebut akan dipercaya untuk memperoleh pinjaman dari lembaga perbankan (bankable) sehingga meningkatkan kemampuan manajerial dalam kewirausahaan dan pemasaran. Kegiatan dalam program ini berupa pembiayaan dan pembinaan kepada usah akecil, teru teruta tama ma UKM UKM non non-- bank bankab able le serta serta koperasi
yang
memenuhi
kelayakan
usaha. Melalui kemitraan ini diharapkan kemampuan dan produktifitas usaha kecil tersebut menjadi lebih kuat di masa mendatang.
Beberapa
program
kemitraan
yang
direalisasikan PT RNI pada 2013 yaitu: 1. Rencan Rencana a angg anggara aran n progra program m kemitr kemitraa aan n 2013 terdiri dari pinjaman sebesar Rp 8,86 miliar, pinjaman khusus Rp 32,57 miliar, dan hibah Rp 685 juta. 2. Pembe Pemberia rian n pinjam pinjaman an kem kemitr itraa aan n untuk untuk mitra binaan di sejumlah sektor
Jawa Timur, Jawa Barat, Bali, dan Sumatera Barat di mana penggunaan dana di wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat merupakan yang terbanyak sebesar masing-masing Rp 1,97 miliar dan Rp Rp 1,83 miliar. miliar. Jakart Jakarta a Rp 520 juta, Bali Rp 627 juta, dan Sumatera Barat Rp 150 juta.
dengan bunga ringan. Berdasarkan data program kemitraan tahun 2013,
Program Bina Lingkungan
realisasi
untuk
Program Bina Lingkungan adalah program
pinjaman ini sebesar Rp 5,1 miliar
pemberdayaan kondisi sosial masyarakat
yang terdiri dari pinjaman jangka panj panjan ang g sebe sebesa sarr Rp 4,1 4,13 3 mili miliar ar,,
oleh BUMN di sekitar wilayah usahanya melalui melalui pema pemanfaa nfaatan tan dana dari bagian bagian
pinjaman jangka pendek sebesar Rp 865 juta, dan hibah RP 108 juta. Realisasi ini lebih kecil dibanding
laba. Prinsip program bina lingkungan PT
anggaran yang tersedia tahun 2013
lingkungan.
sebesar Rp 42,11 miliar dan mengalami penurunan dibanding
tersebut harus dirasakan oleh komunitas sosial yang berdomisili di sekitar
realisasi tahun 2012 sebesar Rp 27,45
lingkungan kerja dan aktivitas usaha RNI Group sebagai yang stakeholders
penggunaan
dana
miliar. miliar. realisasi realisasi pinjaman pinjaman 2012 terdiri terdiri dari pinjaman jangka panjang Rp 5,95 miliar, pinjaman jangka pendek Rp 21,29 miliar, dan hibah Rp 201 juta. Hal ini disebabkan oleh adanya penghentian kegiatan PKBL dari Kementerian BUMN dan baru dibuka kembali
pada
September
2013.
Sehingga tidak memungkinkan untuk
RNI (Persero) adalah memberi manfaat dan peduli kepada masyarakat dan Manfaat
dan
kepedulian
memberi peran penting bagi perusahaan. Bagi
PT
RNI
komunitas
(Persero),
dan
para
keberadaan pemangku
kepentingan tersebut merupakan bagian penting dalam menggerakkan ekonomi nasional.
Realisasi
program
bina
lingkungan dilakukan dengan melakukan kegiatan pengembangan komunitas
merealisasikan sejumlah program kemitraan dengan waktu yang relatif
dengan
singkat tersebut.
meningkatkan penghasilan masyarakat,
3. Angga Anggaran ran terseb tersebut ut dikel dikelua uarka rkan n untuk untuk membina 1.514 mitraan binaan yang terdiri dari 1.453 mitra binaan baru dan dan 61 mitr mitra a binaa binaan n lama lama per per 31 Desember
2013.
Mitra
binaan
tersebut tersebar di wilayah Jakarta,
Bantuan
memberikan tersebut
bantuan
usaha.
diharapkan
dapat
meningkatkan produktivitas usaha, serta meng me ngem em-- bang bangka kan n dan mele melest star arik ikan an lingkungan yang sehat. Berikut penjelasan realisasi
penyaluran
Program
Lingkungan PT RNI (Persero):
Bina
Penyaluran dana program bina lingkungan
d.
Dalam Dalam kondis kondisii terte tertentu, ntu, besar besar dana dana
diberikan kepada korban bencana alam,
Program Bina Lingkungan dapat
pendidikan dan atau pelatihan, peningkatan
ditetapkan lain dengan persetujuan
kesehatan, pengembangan prasarana dan sarana,
Menteri atau RUPS (SK Menteri Negara
sarana ibadah, pelestarian alam, dan bantuan
BUMN Nomor KEP-236/MBU/2003
sosial kemasyarakatan. Total realisasi penyaluran
tanggal tanggal 17 Juni 2003 – BAB III III Pasal Pasal
dana program bina lingkungan tahun 2 013 sebesar
8)/Peraturan Menteri BUMN Nomor Per-
Rp 350,52 juta. Realisasi tersebut lebih kecil
05/MBU/2007 tanggal 27 April 2007 BAB
dibanding rencana anggaran 2013 sebesar Rp 3,64
III Pasal 9 ayat 4
miliar. Realiasi 2013 tersebut juga masih lebih rendah dibanding realisasi 2012 sebesar Rp 999,89
juta Sumber dana Program Bina Lingkungan tersebut tersebut ber- asal dari: dari: a. b.
Sald Saldo o akhi akhirr dan dana a Pro Progr gram am Bina Bina
Corporate Social Responsibility
Lingkungan tahun sebelumnya.
PT RNI (Persero) juga menganggarkan dana
Penyis Penyisiha ihan n laba laba perusa perusahaan haan sebes sebesar ar
pertang- gungjawaban sosial untuk korban
maksimal 2% setelah pajak dan telah c.
disetujui dalam RUPS.
bencana banjir 2013 melalui program CSR
Hasi Hasill dari dari bung bunga a depo deposi sito to dan dan atau atau jas jasa a
perusahaan. Jumlah anggaran CSR bagi korban
giro dari dana Program Bina Lingkungan Lingkungan
banjir tersebut mencapai Rp 806 juta yang
yang belum digunakan.
dialokasikan kepada korban banjir di wilayah Jakarta dan sekitarnya.