ALAT-ALAT LAPANGAN LAPORAN PRAKTIKUM
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Teknik Laboratorium Dosen Pengampu : Dr. Bambang Supriatno, M.Si Dr. Didik Priyandoko, M.Si Dr. Riandi, M.Si
oleh: Kelompok 1 Pendidikan Biologi B 2017
Achmad Fauzi M
1705654
Fildza Huaina Arrifa 1702108 Mulke Choerunisa F 1705041 Rusydina Alifa G
1703051
Silmi Rizki Utami
1701833
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI DEPARTEMEN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG 2018
A. Judul Pengamatan
Alat- alat lapangan B. Pelaksanaan Pengamatan
Pengamatan dilakukan pada : Hari
: Senin, 21 Mei 2018
Waktu
:13.00 – 14.30 WIB
Tempat
: Laboratorium Ekologi FPMIPA UPI
C. Tujuan
1.
Mengetahui prinsip kerja alat-alat lapangan.
2.
Mengetahui cara keja alat-alat lapangan.
3.
Mengetahui prosedur penyimpanan alat-alat lapangan.
D. Dasar Teori Pengertian Alat Lapangan 1. DO meter
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand ) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi ini menunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besar nilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus. Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar. Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biotaair seperti ikan dan mikroorganisme. 2. Soil meter
Merupakan sebuah alat untuk mengontrol kelembaban tanah sangat penting bagi pengguna di bidangnya. Kelembaban tanah biasanya mengungkapkan dalam satuan disebut pH, istilah umumnya asing bagi orang-orang yang menggeluti, dengan menggabungkan pH dengan moisture meter , mudah digunakan. Kelembaban tanah dapat ditentukan.
Soil Tester 4 in 1 (pH Meter Tanah) adalah alat test/uji tanah multi fungsi dengan 4 parameter berbeda dalam satu alat. Alat ini meliputi pengukur Soil pH Meter (pH Meter Tanah), Soil Moisture meter (pengukur kelembaban tanah), Termometer (Soil Thermometer ) dan pengukur intensitas cahaya. 3. Lux meter
Lux meter adalah sebuah alat yang digunakan untuk mengukur intensitas cahaya atau tingkat pencahayaan. Biasanya digunakan dalam ruangan. Kebutuhan pencahayaan setiap ruangan terkadang berbeda. Semuanya tergantung dan disesuaikan dengan kegiatan yang dilakukan. Untuk mengukur tingkat pencahayaan di butuhkan sebuah alat yang bisa bekerja secara otomatis mampu mengukur intensitas cahaya dan menyesuaikannya dengan cahaya yang dibutuhkan. 4. Conductivity meter
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konduktivitas suatu larutan / cairan. Nilai dari konduktivitas itu sendiri sangat dipengaruhi oleh temperatur sehingga alat ini harus rutin dilakukan kalibrasi. Seperti kita ketahui kalibrasi dari conductivity meter dilakukan dengan menggunakan larutan konduktivitas standar yang banyak dijual di pasaran. 5. Thermo Hygrometer
Thermohygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembapan. Thermohygrometer dapat menampilkan suhu dan kelembapan secara realtime. Dikenal ada 2 macam thermohygrometer yaitu analog dan digital. Thermohygrometer digital seperti gambar diatas menunjukkan suhu dan kelembapan dengan angka yang jelas sedangkan thermohygrometer analog (gambar bawah) berupa jarum untuk menunjukkan suhu dan kelembapan. 6. Turbidity meter
Turbidity Meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruhan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya
yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari tingkat kekeruhannya. 7. PH meter
Sebuah alat elektronik yang berfungsi untuk mengukur pH (derajat k easaman atau ke basaan) suatu cairan (ada elektrodakhusus yang berfungsi untuk mengukur pH bahan-bahan semi-padat). Sebuah pH meter terdiri dari sebuah elektroda ( probe pengukur) yang terhubung ke sebuah alat elektronik yang mengukur dan menampilkan nilai pH. alat ini sangat berguna untuk industri air minum, laboratorium, akuarium, industri pakaian terutama batik dan pewarna pakaian Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat 1. DO meter
Setelah digunakan, lepaskan probe dari meteran, bilas dengan air deionisasi dan tempat probe dalam termos berisi air.
Gunakan kertas parafilm sekitar labu dan probe untuk memastikan segel baik, yang akan membantu menjaga kelembabn relatif di dalam labu mendekati 100%
2.
Simpan DO meter ditempat yang aman
Jaga selalu kebersihan ruang DO meter
Berhati hati menggunakan prob karena sifatnya sangat sensitif.
Periksa dengan teratur probnya.
Soil meter
Alat harus disimpan dalam kondisi kering dan bersih lengkap dengan penutup sendor untuk menjaga keoptimalan kerja alat. Larangan: PH Meter ini tidak boleh digunakan untuk mengukur cairan sebagai berikut:
Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
Air Es / air dingin dengan suhu di bawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi
Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam range pengukuran dari spesifikasi alat ini
3. Lux meter
Hal- hal yang harus diperhatikan dalam perawatan alat ini yaitu: Sensor cahaya yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini
harus diamankan pada tempat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini. Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah
baterainya. Jikalau pada layar panel menunjukan kata ”lowbat ” berarti baterai yang digunakan harus diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat dilakukan dengan membuka bagian belakang alat ini (lux meter) kemudian mengambil baterai yang habis, lalu menggantinya dengan yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai dengan tegangan 9 volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya. 4.
Conductivity meter
Setelah
pemakain,
baterai
conductivity
meter
dilepas.
Baterai
conductivity meter mudah meleleh sehingga dapat merusak bagian elektronik conductivity meter .
Probe dicuci dengan sabun dan air mengalir setelah digunakan. Saat penyimpanan probe tidak boleh basah.
Berikut ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat pemakaian conductivity meter
Probe harus bebas dari lemak
Sebelum dan sesudah pemakaian probe harus di bilas dengan aquadest
Saat pemakaian di sekitar probe tidak boleh ada gelembung.
Probe harus dimasukkan pada posisi vertical saat pengukuran dengan
conductivity meter agar diperoleh pembacaan yang stabil. 5. Thermohygrometer
Setelah selesai menggunakan alat Thermohygrometer ini segera masukkan kembali ke wadahnya dan simpan dalam rak penyimpanan supaya tidak terkena debu dan awet 6.
Turbidity meter
Sebelum digunakan turbidimeter harus dikalibrasi dahulu, guna
mengakuratkan kerja alat. Kalibrasi turbidimeter dilakukan dengan cara mencelupkan prob atau
sensor alat kedalam aquades atau air jernih dengan turbiditas nol selama 8 jam. Dan setelah pemakaian alat turbidimeter harus disimpan kembali dengan
keadaan bersih. Catatan penting yaitu prob pada turbidimeter harus diperlakukan secara
khusus yaitu tidak boleh terpeggang oleh kita, karena pada bagian tersebut sangat sensitif. Guna menjaga alat untuk membersihkan prob , cukup kita bersihkan menggunakan tissue. 7.
PH meter
pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut. Pemeliharaannya meliputi:
Penggantian batere dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery
Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu sekali. Pembersihannya menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit kemudian dibersihkan dengan air DI.
Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu,
penyimpanan
elektroda
disarankan
selalu
direndam
dengan
menggunakan air DA. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat.
Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.
E. Alat
Tabel E.1 alat-alat lapangan No
Nama Alat
Jumlah
1
DO meter
1 unit
2
Lux meter
3 unit
3
pH meter
1 unit
4
Turbidity meter
1 unit
5
Soil Tester
1 unit
6
Conductivity meter
3 unit
7
Thermohigrometer
2 unit
F. Langkah Kerja peralatan yang dibutuhkan dipersiapkan untuk memulai pengamatan.
mempelajari prosedur, prinsip kerja, serta cara menggunakan alat.
menyusun laporan hasil pengamatan
mencatat hasil pengamatan tersebut
Bagan F.1 Langkah kerja observasi alat-alat lapangan
G. Hasil Pengamatan
Tabel G.1 alat-alat lapangan No
1
Nama Alat
Gambar
Fungsi
untuk mengukur suhu dan kelembapan
Thermohygrometer
Gambar G.1.1 Thermohigrometer (Dok. Kelompok 1 2018)
2
Untuk mengukur kadar asam atau basa
pH meter
Gambar G.1.2 pH meter (Dok. Kelompok 1 2018) Gambar G.1.3 Lux meter
3
Untuk mengukur besarnya intensitas cahaya
Lux meter
(Dok. Kelompok 1 2018)
4
Untuk mengukur Soil pH Meter (pH Meter Tanah) , Soil Moisture Meter (pengukur kelembaban tanah), Termometer (Soil Thermometer) dan pengukur intensitas cahaya
Soil Meter
Gambar G.1.4 Soil meter (Dok. Kelompok 1 2018)
5
Untuk mengukur jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air.
DO meter
Gambar G.1.5 DO meter (Dok. Kelompok 1 2018)
6
untuk mengukur kekeruhan air atau larutan
Turbidity meter
Gambar G.1.6 Turbidity meter (Dok. Kelompok 1 2018)
7
untuk mengukur konduktivitas suatu larutan / cairan.
Conductivity meter
Gambar G.1.7 Conductivity meter (Dok. Kelompok 1 2018)
H.
Pembahasan Alat-alat lapangan 1. DO meter
Oksigen terlarut (dissolved oxygen, disingkat DO) atau sering juga disebut dengan kebutuhan oksigen (Oxygen demand) merupakan salah satu parameter penting dalam analisis kualitas air. Nilai DO yang biasanya diukur dalam bentuk konsentrasi inimenunjukan jumlah oksigen (O2) yang tersedia dalam suatu badan air. Semakin besarnilai DO pada air, mengindikasikan air tersebut memiliki kualitas yang bagus.Sebaliknya jika nilai DO rendah, dapat diketahui bahwa air tersebut telah tercemar.Pengukuran DO juga bertujuan melihat sejauh mana badan air mampu menampung biotaair seperti ikan dan mikroorganisme. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat: a. Setelah digunakan, lepaskan probe dari meteran, bilas dengan air deionisasi dan tempat probe dalam termos berisi air. b. Gunakan kertas parafilm sekitar labu dan probe untuk memastikan segel baik, yang akan membantu menjaga kelembabn relatif di dalam labu mendekati 100% c. Simpan DO meter ditempat yang aman d. Jaga selalu kebersihan ruang DO meter
e. Berhati hati menggunakan prob karena sifatnya sangat sensitif. f.
Periksa dengan teratur probnya
2. Soil meter
Soil Tester 4 in 1 (pH Meter Tanah) adalah alat test/uji tanah multi fungsi dengan 4 parameter berbeda dalam satu alat. Alat ini meliputi pengukur Soil pH Meter (pH Meter Tanah), Soil Moisture meter (pengukur kelembaban tanah), Termometer (Soil Thermometer ) dan pengukur intensitas cahaya. Prosedur Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat: Alat harus disimpan dalam kondisi kering dan bersih lengkap dengan penutup sendor untuk menjaga keoptimalan kerja alat. Larangan: PH Meter ini tidak boleh digunakan untuk mengukur cairan sebagai berikut : a. Air panas dengan suhu melebihi suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi b. Air Es / air dingin dengan suhu dibawah suhu kamar karena pengukuran menjadi tidak presisi c. Jenis air atau cairan lainnya yang tidak masuk dalam range pengukuran dari spesifikasi alat ini 3. Lux meter
Lux meter adalah sebuah instrumen yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya. Kenapa intensitas cahaya ini perlu diukur? Tentunya hal ini berhubungan dengan standar dari suatu lingkungan kerja sehingga tidak menyalahi aturan kesehatan keselematan kerja bagi para karyawan. Prosedur Pemeliharaan dan Penyimpanan Alat: a. sensor cahaya yang bersifat amat sensitif. Dalam perawatannya sensor ini harus diamankan pada tempat yang aman sehingga sensor ini dapat terus berfungsi dengan baik karena sensor ini merupakan komponen paling vital pada alat ini.
b. Selain dari sensor, yang harus diperhatikan pada alat ini pun adalah baterainya. Jikalau pada layar panel menunjukan kata ”LOW BAT” berarti baterai yang digunakan harus diganti dengan yang baru. Untuk mengganti baterai dapat dilakukan dengan membuka bagian belakang alat ini (lux meter) kemudian mengambil baterai yang habis, lalu menggantinya dengan yang dapat digunakan. Baterai yang digunakan pada alat ini adalah baterai dengan tegangan 9 volt, tetapi untuk tegangan beterai ini tergantung pada spesifikasi alatnya. 4. Conductivity meter
Conductivity meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur konduktivitas suatu larutan / cairan. Nilai dari konduktivitas itu sendiri sangat dipengaruhi oleh temperatur sehingga alat ini harus rutin dilakukan kalibrasi. Seperti kita ketahui kalibrasi dari conductivity meter dilakukan dengan menggunakan larutan conductivity standar yang banyak dijual di pasaran. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat: a. Setelah
pemakain,
baterai conductivity
meter dilepas. Baterai
conductivity meter mudah meleleh sehingga dapat merusak bagian elektronik conductivity meter . b. Probe dicuci dengan sabun dan air mengalir setelah digunakan. c. Saat penyimpanan probe tidak boleh basah. Berikut ini ada beberapa hal yang perlu dipehatikan saat pemakaian conductivity meter a. Probe harus bebas dari lemak b. Sebelum dan sesudah pemakaian probe harus di bilas dengan aquadest c. Saat pemakaian di sekitar probe tidak boleh ada gelembung. d. Probe harus dimasukkan pada posisi vertical saat pengukuran dengan conductivity meter agar diperoleh pembacaan yang stabil
5. Thermo Hygrometer
Thermohygrometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu dan kelembaban. Thermohygrometer dapat menampilkan suhu dan kelembapan secara realtime. Dikenal ada 2 macam thermohygrometer yaitu analog dan digital. Thermohygrometer digital seperti gambar diatas menunjukkan suhu dan kelembapan dengan angka yang jelas sedangkan thermohygrometer analog (gambar bawah) berupa jarum untuk menunjukkan suhu dan kelembapan. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat: Setelah selesai menggunakan alat Thermohygrometer ini segera masukkan kembali ke wadahnya dan simpan dalam rak penyimpanan supaya tidak terkena debu dan awet. 6. Turbidity meter
Turbidity meter adalah salah satu alat umum yang biasa digunakan untuk keperluan analisa kekeruhan air atau larutan. Turbidity meter merupakan alat pengujian kekeruan dengan sifat optik akibat dispersi sinar dan dapat dinyatakan sebagai perbandingan cahaya yang dipantulkan terhadap cahaya yang datang. Intensitas cahaya yang dipantulkan oleh suatu suspensi padatan adalah fungsi konsentrasi jika kondisi-kondisi lainnya konstan. Alat ini banyak digunakan dalam pengolahan air bersih untuk memastikan bahwa air yang akan digunakan memiliki kualitas yang baik dilihat dari tingkat kekeruhanya. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat: a. Sebelum digunakan turbidimeter harus dikalibrasi dahulu, guna mengakuratkan kerja alat. b. Kalibrasi turbidimeter dilakukan dengan cara mencelupkan prob atau sensor alat kedalam aquades atau air jernih dengan turbiditas nol selama 8 jam. c. Dan setelah pemakaian alat turbidimeter harus disimpan kembali dengan keadaan bersih.
Catatan penting yaitu prob pada turbidity meter harus diperlakukan secara khusus yaitu tidak boleh terpeggang oleh kita, karena pada bagian tersebut sangat sensitif. Guna menjaga alat untuk membersihkan prob, cukup kita bersihkan menggunakan tisu. 7. PH meter
pH meter adalah alat ukur elektronik yang digunakan untuk mengukur kadar pH (keasaman atau alkalinitas) dari sebuah cairan (meski probe khusus kadang digunakan untuk mengukur kadar pH zat setengah padat). Umumnya pH meter terdiri dari probe pengukur khusus (elektroda kaca) yang terhubung dengan meter elektronik yang mengukur dan menampilkan hasil pembacaan pH. Prosedur pemeliharaan dan penyimpanan alat: pH meter harus dirawat secara berkala untuk menjaga umur pakai dari alat tersebut. Pemeliharaannya meliputi: a. Penggantian baterai dilakukan jika pada layer muncul tulisan low battery b. Pembersihan elektroda bisa dilakukan berkala setiap minimal 1 minggu sekali. Pembersihannya menggunakan larutan HCl 0.1 N (encer) dengan cara direndam selama 30 menit kemudian dibersihkan dengan air DI. c. Ketika tidak dipakai, elektroda utama bagian gelembung gelasnya harus selalu berada pada keadaan lembab. Oleh karena itu, penyimpanan elektroda disarankan selalu direndam dengan menggunakan air DA. Penyimpanan pada posisi kering akan menyebabkan membran gelas yang terdapat pada gelembung elektroda akan mudah rusak dan pembacaannya tidak akurat. Ketika disimpan, pH meter tidak boleh berada pada suhu ruangan yang panas karena akan menyebabkan sensor suhu pada alat cepat rusak.
I. Kesimpulan
Dari pengamatan yang kita lakukan, kita dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Alat-alat lapangan yang telah diamati memiliki prinsip kerja yang berbeda beda dari mulai DO meter, lux meter, pH meter, turbidity meter, soil tester, conductivity meter, dan thermohygrometer . Semua alat-alat tersebut mempunyai spesifikasi khusus serta dibutuhkan pemahaman yang cukup dengan mengetahui prinsip-prinsip dari penggunaan alat terssebut sesuai fungsinya. 2. Cara kerja dari alat-alat tersebut berbeda pula sehingga kita harus dapat membedakan bagaimana menerapkan prinsip menjadi suatu cara yang dapat digunakan pada alat-alat tertentu khususnya alat-alat lapangan dimana nantinya berguna dalam kegiatan penelitian tertentu ataupun ketika melakukan kuliah lapangan dalam ranah perkuliahan. 3. Suatu alat yang telah dibuat tentu memiliki prosedur yang telah ditentukan demi menjaga serta mempergunakan alat tersebut sesuai fungsinya. Alat-alat lapangan yang digunakan pun memerlukan perlakuan khusus sesuai sifat dan karakteristik masing-masing. Perlakuan yang salah dalam membawa, menggunakan, dan menyimpan alat dan bahan di Laboratorium dapat menyebabkan kerusakan alat dan bahan serta terjadinya kecelakaan kerja. Dalam kesimpulannya, jika perlakuan pada suatu alat sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan maka suatu kegiatan ataupun penelitian dengan menggunakan alat-alat lapangan tersebut dapat berjalan den gan baik dan lancar.
DAFTAR PUSTAKA
Annisa, Indri. (2013). Pengenalan Alat Praktikum Ekologi Umum. Tersedia [Online] : https://www.academia.edu/3665145/Laporan_alat-alat_ekologi. Diakses : 26 Mei 2018 Chairina, Rizka. (Tanpa tahun). DO meter. Tersedia [Online]: https://www.academia.edu/8623059/do_meter. Diakses : 26 Mei 2018 Ghina dkk. (2009). Ekologi Umum. Tersedia [Online]: http://www.slideshare.net/YongShinnie/kelompok-5-a-ekologi-umum. Diakses : 26 Mei 2018 Ni Luh dkk. (Tanpa tahun). Konduktivitas. Tersedia [Online]: http://dokumen.tips/documents/konduktivitas-55a92bd1a4095.htm. Diakses : 26 Mei 2018 Stepsystem. (Tanpa tahun). PH Soil Tester . Tersedia [Online]: http://www.stepsystems.de/167-1-pH-Soil-Tester.html. Diakses : 26 Mei 2018 Tanpa nama. (2016). Apakah Ph meter itu?. Tersedia [Online] : http://www.meterdigital.com/content/apakah-ph-meter-itu. Diakses : 26 Mei 2018 Tanpa nama. (2013). Soil Tester, pH Meter Tanah 4 in 1. Tersedia [Online]: https://dutakontraktor.wordpress.com/2013/10/25/soil-tester-multi-fungsi-4-in1-ph-meter-tanah-soil-moisture-meter-soil-thermometer-pengukur-intensitascahaya/. Diakses : 26 Mei 2018 Tanpa nama, (2013). Manfaat Anemometer. Tersedia [Online] : http://www.alatlabor.com/article/detail/93/anemometer Diakses : 26 Me 2018 Wirjosoemarto, Koesmadji dkk. (2000). Teknik Laboratorium. Bandung: UPI