Metode Pelaksanaan
PEKERJAAN : PEMBANGUNAN KAWASAN OLAH RAGA PONCOBUDOYO LOKASI : Desa Poncobudoyo, Kel. Siswodipuran, Kec. Boyolali TAHUN ANGGARAN : 2016
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
Berdasarkan dokumen tender, gambar-gambar, RKS, Berita Acara Penjelasan, serta peninjauan lapangan, maka untuk dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan Pembangunan Kawasan Olah Raga Poncobudoyo Boyolali, dengan tepat waktu dan tepat mutu, dengan ini kami sampaikan metode-metode pelaksanaan untuk proyek ini sebagai berikut: SKOPE PEKERJAAN
PT. PILAR PERSADA
No.
Uraian Pekerjaan
A I
PEKERJAAN PERSIAPAN PEKERJAAN PERSIAPAN
1
Uitzet / bouwplank
2
Administrasi & dokumentasi
3
Papan Nama Proyek
4
Air kerja dan Listrik kerja
5
Direksi keet (Buat)
6
Andang Stegerwerk
C I 1
Pek. Galian Tanah Maksimal 2 m Pondasi Footplate
2
Pek. Galian Tanah Maksimal 1 m Pondasi Batu Belah
3
Pek. Urugan Tanah Kembali
4
Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Footplate
5
Pek. Urugan Pasir Bawah Pondasi Batu Belah
B I 1
6 7
Pek. Urugan Tanah Peninggian Bangunan (Bekas Galian Tanah) Pek. Pemadatan Tanah (per 20 cm)
8
Pek. Urugan Batu Koral
II
PEKERJAAN PONDASI
1
Pek. Pondasi Batu Belah Camp. 1pc : 6pp
III
Pek. Dinding Bata Merah Tebal 1/2 Bata Camp. 1SP : 6PP
2
Pek. Pemas. Dinding Terawang ( Rooster ) Uk. 12x20x20cm camp 1sp : 2 pp
3
Pek. Plesteran 1 Pc : 6 Pp Tebal 15 mm
4
Pek. Acian
b.
Beton mutu f'c=19,3 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,58 Pembesian
c.
Begesting
d.
Lantai Kerja Beton K-100
135 ,94 150 ,28 163 ,63 7 ,35 14, 31 75, 64 75, 64 14, 50 55, 10
hitung hitung hitung hitung hitung hitung
m3
HITUNG TA5
m3
A.2.3.1.2
m3
A.2.3.1.1
m3
A.2.3.1.9
m3 m3 m3 m3 m3 m3
A.2.3.1.1 1 A.2.3.1.1 1 HITUNG TA2 A.2.3.1.1 0 HITUNG TA3 A.3.2.1.4
737 ,19 11, 76 1.474, 38 1.474, 38
m2 m2
A.4.4.1.1 1 HITUNG DD1
m2
A.4.5.2.6
m2
A.4.5.2.2 7
15, 75 2.492, 99 42, 00 2 ,89
m3 kg m2 m3
A.4.1.1.1 0 HITUNG BT1 HITUNG BT3 A.4.1.1.1
Footplate FP2 Dim. 1200x1200 mm a. b. c.
Beton mutu f'c=19,3 MPa (K300), slum (12±2)cm, w/c = 0,58 Pembesian Begesting
Lantai Kerja Beton K-100 Sloof Struktur S01 Dim. 200x300 mm Beton mutu f'c=19,3 MPa (K300), a. slum (12±2)cm, w/c = 0,58 d.
3
4.089, 00
hitung
PEKERJAAN BETON Footplate FP1 Dim. 1500x1500 mm a.
2
1 ,00 1 ,00 1 ,00 1 ,00 1 ,00 1 ,00 1 ,00
PEKERJAAN DINDING DAN PLESTERAN
1
IV 1
Nomer Analis
Metode Pelaksanaan
Bongkaran Bangunan Existing dan Potong Pohon PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN PEKERJAAN PEMATANGAN LAHAN Pek. Perataan dan Pemadatan Lahan Menggunakan Alat Berat PEKERJAAN LAPANGAN BADMINTON PEKERJAAN TANAH
7
Volume m' m2 m3
b.
Pembesian
4 ,03 679 ,53 13, 44 0 ,78
m3 kg m2 m3
A.4.1.1.1 0 HITUNG BT1 HITUNG BT3 A.4.1.1.1
9 A.4.1.1.1 m3 ,38PT. PILAR PERSADA 0 1.649, HITUNG kg 78 BT1 93, HITUNG
Metode Pelaksanaan
Secara keseluruhan menurut dokumen tender, skope pekerjaan meliputi: 1. A.
PEKERJAAN PERSIAPAN. 1. PENGUKURAN DAN BOUWPLANK Pengukuran dan Bouwplank perlu dilakukan terlebih dahulu agar Kontraktor mengetahui batas-batas yang jelas, ketinggian (level) bangunan sehingga didapatkan bangunan yang presisi dan sesuai dengan keinginan pengguna barang/jasa. Pemasangan Bouwplank/Pengukuran dari papan dan kayu 5/7, untuk papan diketam halus atau lurus pada sisi atasnya dan dipasang Waterpass (timbang air) dengan sudut-sudutnya yang siku. Pekerjaan ini dilakukan adalah untuk menentukan dimana lokasi pembangunan yang akan dilaksanakan nantinya.
1. PENGUKURAN DAN PEMASANGAN BOWPLANK
2. ADMINISTRASI DAN DOKUMENTASI PERIJINAN Kegiatan yang dilakukan oleh kontraktor berkaitan dengan administrasi pekerjaan dokumentasi kegiatan serta perijinan yang melibatkan pihak lain. 3. AIR KERJA DAN LISTRIK KERJA Kebutuhan air dan listrik yang akan digunakan untuk kelancaran kegiatan pembangunan. 4. PAPAN NAMA PROYEK Pembuatan Papan kegiatan yang memberikan informasi lengkap tentang kegiatan yang sedang dilaksanakan Pemasangan papan nama proyek dari papan kayu kalimantan dengan ukuran 1,5 x 1,0 m2 disangga dengan 2 buah tiang penyangga kayu kalimantan ukuran 5/10 cm dengan bagian tertanam 50 cm serta tinggi terlihat 200cm. Papan nama berisi informasi tentang Nama Proyek, pemilik proyek, Lokasi proyek, dan jumlah biaya serta Penyedia jasa. 5. DIREKSI KEET Pembuatan Direksi Keet/Gudang. Direksi Keet/Gudang ini adalah bangunan sementara dari kayu yang dibangun sebagai tempat penyimpanan bahan/material yang akan digunakan, tempat rapat/koordinasi lapangan antara pelaksana, konsultan perencana, konsultan pengawas dan instansi terkait baik rutin ataupun koordinasi yang sifatnya mendadak dan sebagai tempat peristirahatan para pekerja.
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan B.
1.
PEKERJAAN LAPANGAN BADMINTON
PEKERJAAN TANAH
GALIAN TANAH PONDASI
Pekerjaan Tanah meliputi pekerjaan galian tanah pondasi, urugan tanah bekas galian, pemadatan, urugan sirtu bawah pondasi dan bawah lantai. a. Pekerjaan galian tanah pondasi menerus dan pondasi foot plat 1. Kontraktor menyiapkan rencana kerja galian tanah pondasi menerus dan pondasi foot plat meliputi volume pekerjaan, jumlah tenaga kerja dan alat, jadwal pelaksanaan, rencana tempat pembuangan dan alur pekerjaan sebelum pelaksanaan galian. 2. Kedalaman dan lokasi yang akan di gali menyesuaikan dengan gambar perencanaan. 3. Untuk tanah bekas galian yang akan digunakan untuk pengurukan kembali bekas galian baru ditempatkan pada tempat yang tidak mengganggu pekerjaan. 4. Selanjutnya pada pekerjaan urug kembali, bekas galian dipadatkan menggunakan alat pemadat sehingga tanah bekas galian memenuhi tanah padat yang sempurna. Cara pemadatan dengan bertahap yaitu setiap pengurugan 20cm harus dipadatkan terlebih dahulu sebelum dilanjutkan tahap pengurugan lapis berikutnya. 5. Bilamana terdapat air didasar galian, maka kami akan memasang pompa air sebanyak yang
diperlukan, untuk memompa air keluar dari dasar galian ke saluran depan/luar. b. Pekerjaan Urugan pasir untuk pondasi foot plat, pondasi menerus, dan urugan sirtu untuk peninggian peil bangunan dan dasar lantai. 1. Pasir yang digunakan memenuhi gradasi yang disyaratkan, ketebalan menyesuaikan rencana kerja, atau sirtu setempat yang telah memenuhi hasil pengujian material. Pasir bebas dari bahan – bahan organis, lumpur, tanah lempung dan sebagainya, jumlah kandungan bahan ini maksimal 5% dan tidak mengandung garam. 2. Pasir yang digunakan menggunakan pasir urug. 3. Urug pasir harus dipadatkan menggunakan stamper.
2.
PEKERJAAN PASANGAN 1.PASANGAN PONDASI BATU KALI
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
a. Sebelum memulai pekerjaan pasangan dibuat profil – profil pondasi dari kayu / bamboo pada ujung galian dengan bentuk dan ukuran sesuai dengan penampang pondasi. b. Sebelum dipasang pondasi, pada daar galian harus ditimbun dengan sirtu setebal 5cm dan dipadatkan. c. Spesi pasangan batu belah hitam menggunakan campuran dengan perbandingan 1 PC : 3 pasir. d. Pasangan batu dipasang lurus mengikuti benang yang diikatkan pada profil yang sudah dibuat, sehingga didapatkan pasangan batu yang lurus dan rapi. e. Untuk pembesian sloof dan kolom di buat stek – stek per jarak 1m sedalam 30cm ke dalam pondasi batu kali untuk memberikan ikatan pada sloof dan pasangan batu kali. 2.PASANGAN BATA DINDING
a. b.
Pekerjaan dinding menggunakan bata merah. Pasangan dikerjakan setelah terlebih dahulu dipasang marking as dari dinding pasangan bata langsung
c.
pada beton lantai, sesuai rencana ruangan dalam gambar. Untuk mendapatkan pemasangan bata yang lurus dan vertikal setiap pemasangan lapis demi lapis
d.
selalu dipasang benang (benang lot) yang diikatkan pada jedar yang telah disiapkan. Pasangan bata yang digunakan adalah pasangan ½ bata. Campuran spesi yang dipakai Campuran Trasram 1 PC : 5 Pasir digunakan untuk kamar mandi, rolaag, Campuran pasangan bata untuk semua
e. f. g.
dinding 20cm diatas plat lantai dengan campuran 1PC : 3 kapur : 10 Pasir. Setiap pengadukan spesi dilakukan dengan molen pengaduk spesi. Sebelum dipasang bata direndam agar jenuh air tidak menyerap air dari campuran. Pemasangan dinding batu bata dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap
h.
harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. Bidang dinding yang luasnya lebih besar dari 12m² ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 cm, dengan tulangan pokok 4 diameter 8mm, beugel diameter 6mm
i.
jarak 20cm. Kolom praktis dicor pada tiap ketinggian 1m (untuk pasangan bata yang luasannya lebih dari 12m²
j.
harus ada pasangan kolom praktis). Setelah bata terpasang, nad harus dikerok sedalam 1 cm dan dibersihkan dengan sapu lidi dan kemudian disiram air.
3.
PLESTERAN DINDING
A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN : 1. Meteran 2. Jidar aluminium PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan 3. Roskam kayu 4. Roskam besi 5. Kertas semen 6. Benang B. BAHAN YANG DIGUNAKAN : 1. Triplek 2. Kawat ayam ( jika plesteran lebih dari 3 cm ) 3. Air 4. Semen C. PELAKSANAAN : 1. Pasang batu bata sesuai shop drawing. 2. Basahi permukaan pasangan bata / bata dengan air sampai basah secara merata ( curing ). 3. Pasang tarikan benang vertikal dan horizontal untuk caplakan kepalaan dan cek tarikan benang. 4. Setelah kepalaan terpasang tentukan hold point ke 1 : a. Instalasi M/E sesuai shop drawing
b. Ketebalan kepalaan sesuai spesifikasi c. Cek vertikalnya shop drawing 5. Kemudian Tentukan Hold Point Ke 2 :
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
4.
PEKERJAAN PASANG KERAMIK PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan A. PLANNING I. SHOP DRAWING a. Menentukan sisa potongan keramik harus > ½ badan keramik. b.
Menentukan nad keramik dinding & lantai agar bertemu & nad keramik seragam.
c.
Menentukan supaya perempatan keramik bertemu.
d.
Menentukan tata letak sanitair & fixture harus diperempatan / tengah badan keramik.
e.
Menentukan titik awal pemasangan keramik.
f.
Menentukan expantion joint minimal setiap luasan 12 m² - 16 m².
II. PERHITUNGAN RESOURCES ( SUMBER DAYA ) : A. Bahan yang digunakan : 1. Keramik. 2. Semen PC. 3. Air. 4. Additive. B. Alat yang digunakan : 1. Jidar aluminium. 2. Bak air ( ember ). 3. Tempat dudukan / tatakan keramik. 4. Benang atau senar. 5. Palu karet. 6. Sendok spesi. 7. Waterpass. 8. Sekop. 9. Busa / spon 10. Kain / lap basah. C. Tenaga kerja :
1. Menentukan tenaga kerja yang dibutuhkan 2. Sesuai skedul dan volume pekerjaan.
B. PELAKSANAAN 1. Siapkan peralatan dan bahan - bahan yang akan digunakan. 2. Pahami gambar kerja, pola pemasangan dan lain - lain. 3. Sortir keramik agar menghasilkan keseragaman : : ukuran / dimensi. presisi. warna. 4. Rendam keramik yang akan dipasang kedalam bak air ( ember ) selama 1 jam.
5. Keramik dianginkan dengan cara diletakan pada tempat dudukan / tatakan keramik, setelah proses perendaman.
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
6. Tentukan garis dasar pasangan serta peil dari lantai. Penentuan peil ini untuk seluruh kesatuan. 7. Pasang benang arah horizontal dan vertikal pada lantai sesuai elevasi pada shop drawing.
Kedudukan benang harus datar dan siku, apabila dinding yang ada adalah kedudukan nat lantai harus disesuaikan dengan yang ada pada dinding.
8.
dinding keramik, maka
Pasang keramik sebagai pasangan kepalaan , sepanjang garis dasar yang telah terpasang.
9. Cek kesikuan keramik dengan besi siku dan kerataan elevasi keramik dengan waterpass. 10. Isi bagian / daerah permukaan lantai yang lainnya dengan adukan / spesi.
11. Jika keramik sudah terpasang semua, ketuk permukaan keramik dengan palu karet untuk mendatarkan / meratakan permukaan keramik supaya tidak rusak / cacat. PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan 12.
Setelah itu cek kerataan elevasi keramik dengan waterpass.
13. Bersihkan permukaan pasangan keramik yang telah terpasang dengan kain/lap basah sampai bersih.
14. Untuk menghindari naiknya lantai ( menggelembungnya lantai ) maka buatlah delatasi.
4. PEKERJAAN BETON KONSTRUKSI BANGUNAN BAWAH PEKERJAAN FOOTPLAT
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan PEKERJAAN KOLOM BAWAH
PEKERJAAN SLOOF BAWAH
PEKERJAAN SLOOF PONDASI PASANG BATU PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
KONSTRUKSI BANGUNAN ATAS 1. PEKERJAAN KOLOM, BALOK DAN RING BALK A. Produksi/pembesian kolom B. Pra/pemasangan bekisting C. Pengecoran kolom dengan metode manual D. Membongkar cetakan.
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
DETAIL CETAKAN BETON
A. Mentransfe r gaya yang besar karena bidang kontak kecil dengan sabu B. Bidang kontak besar
Bekisting Untuk pekerjaan struktur atas pada proyek ini direncanakan menggunakan schafolding sebagai perancah/steiger. Sedangkan untuk bahan bekistingnya digunakan papan/multipleks dengan tabal 2,5cm. Pekerjaan bekisting/formwork dilaksanakan di workshop kontraktor dan lokasi kerja. Bekisting dibuat dalam beberapa ukuran modul/segmen sesuai dengan ukuran beton yang akan dicetak. Penyetelan bekisting dilaksanakan tanpa menunggu fabrikasi bekisting selesai secara keseluruhan. Untuk menjaga ketetapan/kepresisi-an ukuran pengecekan akan terus dilakukan terutama pada titik-titik lemah sambungan. Agar bekisting kuat menahan tekanan dari pompa cor dan tekanan akibat pemadatan, antara bekisting luar dan bekisting sisi dalam diberi pengikat dari besi. Dan untuk kolom setelah penyetelan selesai, sisi luar bekisting diberi sabuk dari besi sebanyak tiga tempat mengelilingi dinding. Diberi horizontal packers untuk meratakan gaya Pembesian pada sabuk besi yangkontraktor kecil Untuk mengejar target waktu, fabrikasi dilaksanakan di workshop dan dilokasi proyek. Besi
dipotong dan dibengkokkan sesuai dengan gambar kerja yang ada. Setelah fabrikasi selesai dilanjutkan dengan merangkai besi dilokasi kerja. Perangkaian besi uni menunggu setelah lantai kerja siap menerima beban (sudah kering dan mengeras). Dalam beberapa item pekerjaan pembesian dilaksanakan tanpa menunggu pekerjaan begisting selesai. (misal: pembesian kolom dapat dilaksanakan tanpa menunggu bekisting sloof selesai). Pekerjaan pembesian ini juga dilaksanakan tanpa menunggu pekerjaan sebelumnya selesai. Sebelum pelaksanaan pembesian terlebih dahulu dipersiapkan beton decking (untuk selimut beton) dengan ketebalan seperti yang telah dipersyaratkan. Setelah penyetelan pembesian selesai sebelum melakukan pengecoran, lokasi pengecoran dibersihkan dengan air sprayer/compresor.
Pengecoran PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
Sebelum melaksanakan pengecoran akan dilakukan percobaan pendahuluan (trial test) atas kubus-kubus beton agar mutu hasil pekerjaan beton yang dikehendaki. Untuk menentukan campuran air dalam adukan beton, sebelumnya dilakukan percobaan dengan kerucut Abrams (slump beton). Untuk pengecoran menggunakan Molen K-175 untuk beton Non struktur, Ready mix K-250 untuk beton struktur. Jika dengan mobil mixer adukan beton dituang ke lokasi pengecoran dengan menggunakan alat conrete pump. Pada pelaksanaan pengecoran, lokasi kerja harus dalam keadaan bersih. Untuk itu sebelum dicor lokasi kerja dibersihkan lagi dengan compresor sehingga lokasi benar-benar bersih. Sebelum pengecoran lantai kerja dan bekisting dibasahi dengan air. Setelah pengecoran selesai dilanjutkan dengan perataan beton dengan trowel. Curing beton dilakukan dengan cara menyiram air dan atau menutup dengan karung-karung basah untuk menjaga pengeringan yang mendadak. Pembongkaran bekisting dilakukan setelah beton mancapai kekuatan khusus yang cukup untuk memikul 2x beban sendiri atau minimal 21 hari. Perawatan beton dilaksanakan begitu beton sudah agak kering.
5. PEKERJAAN ATAP 1.
Pelaksanaan rangka atap dapat dilaksanakan setelah ringbalk yang menjadi dudukan kudakuda baja dielevasi, sehingga dudukan balokan atap baja mendapat dudukan yang rata.
2.
Membuat dan memasang kuda-kuda/kap lengkap dari baja dengan ukuran sesuai gambar rencana, baik untuk pengelasannya maupun ukuran besi baja yang digunakan.
3.
Dilakukan pengecatan setelah pemasangan atap dan pengelasannya.
4.
Memasang atap dan rabung diatas gording dengan menggunakan paku g, pemasangan dimulai dari sisi bawah. Pemasangan harus rapi dan memenuhi syarat pabrikan sehingga tidak bocor.
5.
Spesifikasi bahan sesuai dengan RKS. Gb. Rangka Atap Pipa Baja, Gording Canal C
Gb. Pekerjaan Penutup Atap
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
H. PEKERJAAN LAPANGAN BADMINTON DAN TENIS OUT DOR 1. PEKERJAAN LANTAI
-
Pengecoran lantai
-
Pemasangan Under layer
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
-
Pemasangan Kramik Rustic Uk (40x40) cm Ex. Roman
-
Cara Memasang Net Lapangan Badminton
I. PEKERJAAN SANITASI DAN DRAINASE A. BAHAN 1. Pipa air bersih Pipa distribusi air bersih yang ditanam di dalam tanah, dalam shaft dan langit-langit, maupun pipa cabang untuk distribusi air bersih ke stiap alat plambing (fixture) terbuat dari Galvanized Steel Pipe (GSP) standar ASTM klas Medium A. Pipa yang tertanam di dalam tanah harus dilapisi tar coating di sebelah luar. Pipa bukan di dalam tanah diberi cat pelapis meni (zinchromate) rangkap dua dan dicat finis dengan dengan cat khusus warna biru. Pipa harus dari merk : Bakrie, Wavin, ISTW 2. Pipa air kotor Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2. Pipa PVC harus dari merk : Wavin 3. Pipa air bekas Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2. Pipa PVC harus dari merk : Wavin 4. Pipa ven Pipa air kotor dari setiap alat plambing (fixture) ke pipa tegak yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2. Pipa PVC harus dari merk : Wavin 5. Pipa air hujan Pipa air hujan dari setiap roof drain ke pipa tegak yang terletak di shaft terbuat dari pipa PVC klas AW tekanan kerja 7.5 kg/cm2. Pipa PVC harus dari merk : Wavin 6. Semua pipa, fixture dan fitting yang berada di luar dinding dan kelihatan terbuat dari stainless steel. 7. Setiap bahan pipa, fitting, alat plambing dan peralatan-peralatan yang akan dipasang pada instalasi menyesuaikan dengan RKS dan perintah Direksi. B. PELAKSANAAN 1. Pekerjaan sanitair pada kamar mandi dikerjakan setelah tahap pemasangan keramik lantai dan dinding dengan menyediakan lubang tempat untuk penempatan pekerjaan sanitair (tanpa dikeramik).
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan 2. Pemasangan kloset duduk pada bagian pertemuan dengan pipa saluran air kotor dibuat pas dan terpasang dengan baik agar tidak bocor. Pada kloset duduk jarak tangki dengan dinding disiapkan terlebih dahulu. 3. Wastafel keramik dipasang pada penggantung wastafel yang telah difisher ke tembok, instalasi air bersih dan air bekasnya telah dikerjakan terlebih dahulu. 4. Serupa dengan wastafel, pengerjaan urinoir dipasang setelah istalasi airnya tersedia. 5. Pelaksanaan plumbing dibutuhkan kecermatan dalam pengerjaannya, kemiringan saluran air kotor dari WC dibuat cukup agar penaliran lancar. 6. Pemasangan perangkat sanitair dilengkapi dengan instalasi plumbing. 7. Pekerjaan menggunakan alat bantu seperti: sealent, lem pralon, cetok, cangkul, dan meteran. 8. Sistem pemipaan air bersih di dalam bangunan Kantor Askes menyesuaikan gambar Mekanikal pada dokumen tender lengkap dengan katup penyetop, elbow, sambungan –T, fitting dan perlengkapan lain yang diperlukan. 9. Semua panel kontrol dan panel listrik yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem distribusi air bersih. 10. Semua alat plambing (fixture) yang direncanakan dipasang di dalam bangunan, termasuk fitting, kran dan alat-alat lain yang diperlukan. 11. Sistem pemipaan air kotor dari setiap fixture di dalam bangunan hingga ke jaringan pembuangan air kotor, lengkap dengan pipa ven beserta penunjangnya. 12. Semua sambungan yang menghubungkan pipa-pipa dengan ukuran yang berbeda harus menggunakan reducing fitting. Dilaksanakan belokan-belokan dengan jenis long radius. Belokan-belokan short radius hanya digunakan apabila kondisi setempat tidak memungkinkan memakai long radius. 13. Penggantung atau penumpu pipa diikat dengan kuat pada bangunan dengan menggunakan dynabolt atau fischer dilengkapi dengan konstruksi baja. 14. Setiap pipa cabang utama yang masuk ke lantai dilengkapi dengan katup penyetop (Gate Valve).
J. PEKERJAAN ELEKTRIKAL 1) Dikerjakan sesuai gambar rencana dan berita acara anwijzing, dengan spesifikasi bahan tertera pada RKS. 2) Letak titik AC, perangkat pemadam kebakaran, perangkat telpon, jaringan kabel data dan titik lampu yang akan dikerjakan menyesuaikan gambar. 3) Untuk pekerjaan instalasi stopkontak AC disiapkan sesuai posisi AC yang direncanakan. 4) Selang penyaluran udara dingin AC dipasang rapi melalui plafond hingga berhubug dengan outdoor AC. Untuk air buangan dari AC baik indoor maupun outdoornya disalurkan melalui pipa dengan diameter 1” dan menuju ke saluran air atau got diluar. 5) Pemasangan AC dengan memasang bracket terlebih dahulu dengan memfisher ke tembok. 6) Pemasangan panel dibuat terlindung dan perletakan sesuai gambar rencana. 7) Pekerjaan panel listrik meliputi: panel utama yakni panel MDP lengkap dengan kelengkapan panel lainnya dengan komponen dipasang pada posisi sesuai gambar rencana, spesifikasi bahan sesuai RKS. 8) Pekerjaan panel dilengkapi pekerjaan pentanahan atau grounding. 9) Pekerjaan kabel-kabel: kabel data dan instalasi penengkal petir beserta pentanahannya dipasang pada posisi sesuai gambar. 10) Panel MDP berhubungan langsung dengan kabel PLN dan memiliki penempatan KWH meter PLN. Setelah melewati komponen dalam panel MDP kemudian terhubung dengan panel-panel sekunder di tiap lantai. 11) Panel-panel ditiap lantai mengontrol grup listrik dl lantai tersebut dan dilengkapi pengaman MCB tiap grupnya. PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
12) Tiap panel terhubung dengan arde yang berbahan tembaga dan arde berada dalam pipa PVC dan tertanam dalam dinding. 13) Alat-alat yang dipakai: tang, obeng, palu, tangga, betel, tespen, multitester dan meteran. 14) Pipa input menggunakan pipa 2” hingga 1” menuju rooftank, untuk output atau distribusi ke tiap jaringan menggunakan pipa 2” hingga 1” diteruskan pembagian ke ruang maupun taman pipa ¾” hingga ½”.
K. PEKERJAAN FINISHING A. PERALATAN YANG DIGUNAKAN : 1) Kertas semen / koran
5) Rol
2) Lakban
6) Kuas
3) Amplas
7) Skrap
4) Kain lap B. BAHAN YANG DIGUNAKAN : 1) Plamir 2) Cat dinding C. PELAKSANAAN : 1) Pekerjaan finising cat meliputi pekerjaan cat tembok, cat gording dengan memakai meni besi, pekerjaan melamin pada plint kayu serta coating pasangan batu andesit. 2) Bersihkan permukaan dinding dari debu , kotoran dan bekas percikan plesteran dengan kain lap. 3) Lindungi bahan - bahan / pekerjaan lain yang berbatasan dengan dinding yang akan dicat dengan kertas semen / koran dan lakban. 4) Gunakan skrap untuk memperbaiki bagian bagian dinding yang retak & kurang rata dengan plamir, kemudian tunggu sampai kering. 5) Haluskan plamir yang telah kering dengan amplas hingga rata. C e k, apakah permukaan dinding sudah rata ? 6) Jika permukaan sudah rata, maka
lakukan pengecatan dasar dengan alat rol pada bidang yang
luas
& dengan kuas untuk bidang yang sempit ( sulit ). 7) Jika cat dasar tersebut sudah kering, lakukan pengecatan finish yang pertama. 8) Jika cat finish yang pertama sudah kering, lakukan pengecatan finish yang kedua/terakhir ( jumlah pelapisan cat sesuai dengan spesifikasi ). C e k , apakah pengecatan finish yang kedua / terakhir itu sudah rata ? 9) Apabila
sudah
rata, bersihkan
cat - cat
yang mengotori
bahan – bahan /pekerjaan lain
yang
seharusnya tidak terkena cat dengan kain lap.
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan D. HASIL AKHIR : Hasil akhir pengecatan dinding yang baik adalah sebagai berikut : 1.
Permukaan rata.
2.
Tidak mengenai bidang lain.
3.
Tidak mengelupas.
PEKERJAAN VEGETASI A. Lingkup Kerja Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga , bahan-bahan dan peralatan dan alat bantu lainnya yang dibutuhkan untuk pelaksanaan penanaman, guna mendapatkan hasil yang baik. Pekerjaan penanaman yang dilaksanakan meliputi semua pekerjaan yang tertera dalam gambar Kerja, RAB dan sesuai petunjuk Pengawas Lapangan, meliputi : • Pekerjaan persiapan pembentukan tanah • Pekerjaan Penanaman • Pekerjaan Pemeliharaan / perawatan tanaman
B. Tahapan Pekerjaan Tahapan pelaksanaan pekerjaan menyesuaikan dengan kondisi lahan dan kesiapan lapangan. Pekerjaan penanaman hanya dilaksanakan pada bagian site yang telah siap dan tidak lagi dilakukan pekerjaan fisik, untuk menghindari kerusakan tanaman sebagai akibat aktivitas pembangunan fisik lainnya. Semua Pekerjaan penanaman harus dilaksanakan mengikuti petunjuk Gambar kerja dan sesuai petunjuk yang diberikan Pengawas. Jika terjadi perbedaan antara Gambar Kerja dan keadaan lapangan, Kontraktor harus melaporkan kepada Pengawas Lapangan untuk diambil keputusan penyelesaiinya. Semua tata letak tanaman dilapangan yang menyimpang dari ketentuan Gambar Kerja yang disebabkan karena keadaan lapangan, harus mendapat persetujuan Pengawas.
C. Syarat Pelaksanaan Pekerjaan 1. Persyaratan Umum Dalam melakukan berbagai aktivitas pekerjaan tidak diperkenankan mengakibatkan terganggunya kelancaran lalu lintas, serta tetap memperhatikan keamanan baik pekerja maupun pemakai jalan. Dalam mendatangkan alat maupun bahan ke lokasi harus memperhitungkan berbagai hal, terutama yang menyangkut keamanan dan kelancaran lalulintas, serta kebersihan lingkungannya. Alat dan bahan harus ditempatkan pada tempat yang aman, tidak mengganggu kelancaran pekerjaan lain dan memperhitungkan keselamatan baik pelaksana maupun yang lainnya. Alat-alat yang dipergunakan sepenuhnya menjadi tanggung jawab pelaksana.
2. Pekerjaan Persiapan dan pembentukan Tanah Sebelum pekerjaan dimulai, keadaan tapak / site harus bersih dari segala macam kotoran / sampah dan rintangan-rintangan lain yang dapat mengganggu kelancaran pekerjaan. Pelaksana diwajibkan untuk mengadakan pengukuran yang dilakukan dengan cermat dan teliti, agar dapat dicapai titik akurasi yang maksimal sesuai gambar rencana. Pengukuran dilakukan untuk menentukan titik / patok untuk semua pekerjaan sesuai gambar rencana. RKS-Teknis 14 Semua kelainan / perbedaan berkaitan dengan hasil pengukuran harus dibicarakan dengan petugas yang berwenang / pengawas. 3.
Pekerjaan Urugan dan Pembentukan Tanah Subur. PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
Pembersihan area yang akan ditimbun. Timbunan/urugan tanah subur untuk area taman/area tanam, ketebalan urugan 15 - 20 cm. Pembentukan urugan/timbunan tanah sesuai piel ketinggian yang direncanakan. Dalam melaksanakan pengurugan tanah, harus diperhatikan kebersihan lingkungan jalan. Tanah tidak berceceran mengotori jalan. Jalan harus segera dibersihkan bila terdapat ceceran tanah akibat pekerjaan pengurugan tanah di lokasi pekerjaan. Setelah pekerjaan tanah selesai segera dilaksanakan penanaman pohon semak perdu dan tanaman rumput. Untuk menutupi permukaan tanah tersebut. Penyiraman rumput dilakukan 2 kali dalam sehari, pagi dan sore. Pekerjaan Penyediaan Tanaman Sebelum tanaman ditanam di tempat yang telah ditentukan , terlebih dahulu harus dilakukan penilaian kebenaran jenis tanaman, kesehatan tanaman dan ukuran tanaman tersebut oleh pengawas. -
-
Dalam menyiapkan tanaman dikebun bibit / nursery, tanaman yang akan ditanam harus sudah disiapkan dalam polybag dan dalam kondisi sehat dan segar. Tanaman diangkut ke lokasi penanaman pada pagi hari atau sore hari. Tidak dibenarkan menyimpan tanaman terlalu lama di lokasi pekerjaan ( tidak lebih dari 2 hari ). Khusus untuk tanaman Pohon hendaknya bukan merupakan tanaman yang baru dicabut/dipindahkan dari tanah asal. Nursery harus mempersiapkan tanaman, perakaran terbungkus karung dengan baik, minimal 3 minggu sebelum di tanam. Sebaiknya pelaksana memilih pohon yang telah ditanam dalam pot. Untuk mempertahankan kelembaban tanaman tersebut disiram 2 kali sehari, pagi dan sore. Besar dan tinggi tanaman yang akan ditanam harus sesuai dengan yang tertulis dalam persyaratan atau gambar rencana dan disetujui oleh pengawas. Jenis tanaman yang tidak terdapat dalam rencana, tetapi pada pelaksanaan diminta sebagai pengganti ataupun sebagai tanaman tambahan, akan ditentukan kemudian oleh direksi atau pengawas.
Pekerjaan Penanaman a. Persiapan Tanam Persiapan tanam dilakukan sebaiknya pada awal musim hujan. Yang termasuk pekerjaan ini adalah pembuatan lubang tanam, penggunaan pestisida untuk mencegah serangan serangga ulat tanah, pemberian pupuk kandang. b. Penanaman Tanaman - Tanaman dikeluarkan dari wadah sementara ( pot, karung, polybag dll ) dengan hati-hati supaya akar tidak rusak. - Akar diurai agar menjadi “ bebas “ dan tidak membelit atau terlipat. RKS-Teknis 15 - Tanaman ditanam dalam keadaan akar “ bebas “ menghadap keluar - Tanah atas dikembalikan ke dalam lubang dan dipadatkan di sekitar leher batang tanaman. - Kemudian dipasang Steger/penyangga untuk menjaga agar tanaman dapat berdiri tegak dengan stabil. Mengingat pohon sangat peka terhadap goncangan, maka pemasangan steger / penyangga pohon harus benar-benar kuat. - Siram tanaman dengan baik sehingga air dapat meresap dan menjangkau daerah perakaran.
c. Pemeliharaan Lamanya waktu pemeliharaan 180 hari. Ketentuan ini dapat berubah atas persetujuan direksi / pengawas. Selama masa pemeliharaan pelaksana diwajibkan melakukan penyiramandan pemupukan serta pemangkasan, dengan ketentuan sebagai berikut :
PT. PILAR PERSADA
Metode Pelaksanaan
-
Pemeliharaan yang dilakukana adalah penyiraman dan pemupukan. Penyiraman dilakukan setiap hari ( pagi dan sore, bila tidak terjadi hujan ). Pemupukan baru dilakukan lebih kurang 1 bulan setelah penanaman. Pupuk yang diberikan sebaiknya pupuk NPK , Pemangkasan tanaman, baru dilakukam jika pertumbuhan tanaman sudah melebihi batas maksimal ukuran tumbuh yang direncanakan, atau telah tumbuh ranting – ranting liar yang tidak diharapkan. Penyemprotan obat-obatan baik insektisida maupun fungisida dilakukan jika terlihat adanya gejala serangan hama atau penyakit.
RENCANA PENGANGANAN MASA PEMELIHARAAN Setelah masa pelaksanaan pekerjaan selesai dan telah diserahterimakan, kami akan tetap memelihara hasil pekerjaan tersebut, sehingga pada akhir pasa pemeliharaan tetap baik. 1.
Pembenahan tetap terus dilakukan untuk menyempurnakan finishing hasil pekerjaan, misalnya: pengecatan, plesteran, kebocoran genteng dan pembersihan ruangan atau hal-hal lain yang diakibatkan oleh kesalahan atau kelalaian pada waktu pelaksanaan.
2.
Pelayana apabila ada keluhan atau complain dari pengguna dalam waktu 1 x 24 jam kami akan dating ke lokasi sejak keluhan dating kami terima.
3.
Pengecekan berkala setiap 2 bulan sekali yang meliputi: a. Kebocoran akibat hujan b. Cat c. Listrik d. Penggantung dan pengunci e. Daun pintu dan jendela.
Boyolali, 10 Juli 2015
PT. GRAHA KREASINDO UTAMA
ARIS TEGUH PURWAKA, ST. Direktur Utama
PT. PILAR PERSADA