AGEN PEMBAHARU 27
Jan
PENDAHULUAN
1.
A.
Latar Belakang
Pendidikan merupakan proses yang dinamis dan berkembang seiring dengan perubahan zaman. Perubahan tersebut senantiasa mendapat respon dari stakeholder pendidikan untuk memformulasikan gagasan dan konsep mutakhir untuk melakukan inovasi agar pendidikan yang diselenggarakan dapat selaras dengan tuntutan tersebut. Pelaksanaan inovasi pendidikan, seperti inovasi kurikulum, tidak dapat dipisahkan dari inovator dan pelaksana inovasi itu sendiri. Banyak contoh inovasi yang dilakukan oleh pemerintah selama beberapa dekade terakhir ini, seperti Cara Belajar Siswa ktif !CBS", guru pamong, sekolah persiapan pembangunan, Sekolah kecil, Sistem Pengajaran #odul, Sistem Belajar $arak $auh, S#P %erbuka, dan yang lainya, namun implementasi inovasi tersebut kurang menunjukkan keberhasilan, bahkan tidak jarang proses inovasi tersebut hilang tanpa evaluasi yang jelas. &novasi dalam bidang pendidikan sangat diperlukan karena terkait dengan masalah relevansi, mutu, efisiensi, efektifitas dan masalah struktur. Selain itu, proses inovasi memiliki karakteristik mengenai adanya kebutuhan, kejelasan, kompleksitas, kualitas dan kepraktisan yang berjalan karakteristik masyarakat local, maka dibutuhkan peran agen pembaharu untuk menunjang keberhasilan proses inovasi pendidikan. 'avelock !())*" mengemukakan agen pembaharu sebagai “the sebagai “the principal actors in any organization organization effort, change change agents play play many roles, including including leaders, facilitators, negotiators and advisors”. +ebih lanjut Smither mengatakan, baik secara internal maupun eksternal, seorang agen pembaharu harus memiliki karakteristik, yaitu- (" memiliki ketrampilan komunikasi interpersonal !interpersonal !interpersonal communication communicat ion skills skills", ", " memiliki kapabilitas pemecahan masalah !theory !theory based problem solving solving capability ", ", /" memiliki kemampuan edukasional !educational !educational skills", skills ", dan " memiliki kesadaran diri sendiri !self !self awareness". awareness". 0ehadiran agen pembaharu diharapkan dapat menjadi stimulus untuk pencapaian tujuan inovasi pendidikan. Sehubungan Sehubungan dengan itu, makalah ini mengkaji peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan. 1.
B.
Permasalahan
Permasalahan Permasalah an yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1.
Bagaimanakah peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan?
2.
Apakah faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan?
3.
Bagaimana strategi meningkatkan peran guru sebagai agen pembaharu?
4.
C.
Tujuan Penulisan Makalah
%ujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut. 1.
Untuk mengetatahui peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan.
2.
Untuk mengetatahui faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan.
3.
Untuk mengetatahui strategi meningkatkan peran guru sebagai agen pembaharu.
BAB II PEMBAHASAN
1.
A.
Konsep Agen Pembaharu
1saha2usaha pembangunan suatu masyarakat selalu ditandai oleh adanya sejumlah orang yang mempelopori, menggerakkan, dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. #ereka adalah orang2orang yang disebut sebagai agen rubahan. 3ama yang diberikan sesuai dengan misi yang ingin dibawa, yakni membuat suatu perubahan yang berarti bagi sekelompok orang. #enurut Soekanto !())- 4/", pihak2pihak yang menghendaki perubahan dinamakan agent of change, yaitu seseorang atau sekelompok orang yang mendapat kepercayaan sebagai pemimpin satu atau lebih lembaga2lembaga kemasyarakatan. 'avelock !())*" mengemukakan bahwa agen pembaharu adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan sosial atau suatu inovasi berencana. &brahim !()55- (66" mengemukakan bahwa agen pembaharu !change agent " ialah orang yang bertugas mempengaruhi klin agar mau menerima inovasi sesuai dengan tujuan yang diinginkan oleh pengusaha pembaharu. 'al ini sesuai dengan yang diungkapkan 7ogers !()5/- /(/" bahwa- An wide variety of occupations fit our definition of change agent: teacher, consultants, public health workers, agricultural extention agents, development workers, sales people, and many other. All of these change agents provide a communication link between a resource system of some kind commonly called a change agency! and a client system. 8ari pengertian tersebut mencakup berbagai macam pekerjaan seperti- guru, konsultan, penyuluh kesehatan, penyuluh keluarga berencana, penyuluh pertanian, dan sebagainya, disebut sebagai agen inovasi.
%ugas utama agen pembaharu adalah melancarkan jalannya arus inovasi dari pengusaha pembaharu ke klien. 8alam dunia pendidikan peran ini bisa dilakukan oleh guru sebagai penerus inovasi dari kepala sekolah, bahkan kepala sekolah sebagai penerus dari kebijakan 8inas Pendidikan. 9ungsi utama agen pembaharu adalah sebagai penghubung antara pengusaha pembaharu !change agency ", dengan klien !client ", dengan tujuan agar inovasi dapat diterima !diterapkan oleh klien sesuai dengan keinginan pengusaha pembaharu !&brahim, ()55- (6". 0unci utama diterima atau tidaknya inovasi tergantung dari proses komunikasi yang dilakukan oleh agen pembaharu dengan klien. gen pembaharu harus mampu menjalin hubungan baik dengan pengusaha pembaharuan dan juga dengan system klien. danya kesenjangan heterophily pada kedua sisi agen pembaharu dapat menimbulkan masalah dalam komunikasi. Sebagai penghubung antara kedua system yang berbeda sebaiknya agen pembaharu bersikap marginal, ia berdiri dengan satu kaki pada pengusaha pembaharu dan satu kaki yang lain pada klien. 0eberhasilan agen pembaharu dalam melancarkan proses komunikasi antara pengusaha pembaharu dengan klien, merupakan kunci keberhasilan proses difusi inovasi. Selain itu agen pembaharu melakukan seleksi informasi untuk dapat disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan klien "ambar . Agen #embaharu sebagai penghubung antara pengusaha pembaharudengan klien $ogers, %&'(! #enurut :altman dalam &brahim !()55- (6", ada tiga hal yang perlu diperhatikan oleh agen pembaharu dalam usaha memantapkan hubungan dengan klien yaitu1.
i mata klien seorang agen pembaharu harus mampu dan se!ara resmi mendapat tugas untuk membantu klien dalam usaha meningkatkan kehidupannya atau meme!ahkan masalah yang dihadapinya.
2.
"arus diusahakan ter#adinya pertukaran informasi tentang hal-hal yang diharapkan akan di!apainya dalam proses perubahan $inovasi% antara agen pembaharu dengan klien.
3.
&erlu diusahakan adanya sanksi yang tepat terhadap target perubahan yang akan di!apai
7ogers dan Shoemaker !dalam 3asution, 66-()", mengemukakan bahwa agen pembaharu berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antardua !atau lebih" sistem sosial, yaitu menghubungkan antara suatu sistem sosial yang mempelopori perubahan tadi dengan sistem sosial masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. 'al itu tercermin dalam peranan utama seorang agen perubahan yaitu- !(" Sebagai katalisator, menggerakkan masyarakat untuk mau melakukan perubahan; !" Sebagai pemberi pemecahan persoalan; !/" sebagai
penghubung !linker " dengan sumber2sumber yang diperlukan untuk memecahkan masalah yang dihadapi; dan !" Sebagai pembantu proses perubahan- membantu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai bagaimana- !a" mengenali dan merumuskan kebutuhan; !b" mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan; !c" mendapatkan sumber2sumber yang relevan; !d" memilih atau menciptakan pemecahan masalah; dan !e" menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah. 7ogers mengemukakan ada 4 langkah kegiatan agen pembaharu dalam pelaksanaan tugasnya memperkenalkan inovasi tunggal kepada sistem klien, yaitu1.
Membangkitkan kebutuhan untuk berubah pada klien. alam tu#uan untuk memulai proses perubahan' agen perubahan mengusulkan alternatif baru dari masalah yang ter#adi' menguraikan dengan baik dan #elas pentingnya masalah tersebut untuk diatasi' dan meyakinkan klien bah(a mereka mampu untuk menghadapi masalah tersebut. &ada tahap ini agen pembaharu menentukan kebutuhan klien dan #uga membantu !aranya menemukan masalah atau kebutuhan dengan !ara konsultatif
2.
Untuk memantapkan hubungan pertukaran informasi. Agen perubahan dapat meningkatkan hubungan dengan klien dengan sikap dapat diper!aya $credible%' kompeten' dan terper!aya $trustworthy % dan #uga empati terhadap kebutuhan dan masalah klien. )lien harus menerima agen perubahan sebelum mereka akan menerima inovasi yang dipromosikannya. *novasi dinilai pada dasar bagaimana agen perubahan itu dirasakan oleh klien.
3.
Untuk menganalisis masalah klien. Agen perubahan bertanggung#a(ab untuk menganalisis masalah yang dihadapi para klien untuk menentukan mengapa alternatif yang ada tidak !o!ok dengan kebutuhan mereka. alam menu#u kesimpulan analisis' agen perubahan harus melihat situasi dengan empatik dari sudut pandang klien.
4.
4.
Untuk menumbuhkan niat berubah pada klien. +etelah agen perubahan
menggali berbagai ma!am !ara yang mungkin dapat di!apai oleh klien untuk men!apai tu#uan' maka agen perubahan bertugas untuk men!ari !ara memotivasi dan menarik perhatian agar klien timbul kemauannya untuk berubah atau membuka dirinya untuk menerima inovasi. ,.
Mewujudkan niat klien ke dalam tindakan. Agen perubahan men!oba untuk mempengaruhi sikap klien dalam menyesuaikan saranrekomendasi berdasarkan kebutuhan para klien. aringan interpersonal mempengaruhi dari pengamatan #arak dekat yang paling penting pada tahap persuasi dan keputusan dalam proses pengambilan keputusan inovasi.
/.
Untuk menstabilkan adopsi dan mencegah diskontinyu. Agen perubahan mungkin se!ara efektif menstabilkan tingkah laku baru sampai menguatkan
pesan kepada klien yang telah mengadopsi' dengan demikian seperti 0membekukan tingkah lakusikap baru dari klien. Bantuan ini diberikan ketika seorang klien sedang berada pada tahap implementasi atau konrmasi dalam proses keputusan inovasi. .
Mengakhiri hubungan ketergantungan. u#uan akhir dari agen perubahan adalah untuk mengembangkan sikap memperbaharui diri $self-renewing% dalam bagian dari klien. )etika perubahan telah ter#adi pada klien dan dipandang telah stabil' maka seorang agen perubahan harus dapat menarik dirinya untuk keluar dari urusan dengan mengembangkan kemampuan klien untuk men#adi !hange agent bagi dirinya sendiri.
1.
B.
Peran agen pembaharu dalam proses inovasi pendidikan
+embaga pendidikan membutuhkan agen2agen perubahan yang dapat mendorong perubahan !drive to change", bukannya dipimpin oleh perubahan !lead by change", atau menolak perubahan !resist to change". gen perubahan yang dibutuhkan adalah agen perubahan yang memiliki pengetahuan tentang perubahan serta pengetahuan terhadap aspek dasar perubahan sebagai sesuatu yang kritis bagi proses perencanaan, kepemimpinan, pengelolaan, dan evaluasi perubahan. Beberapa unsur yang termasuk dalam agen pembaharu dalam inovasi pendidikan adalah sebagai berikut. 1.
1.
Guru
yang dilakukan tidak akan berjalan bahkan akan memunculkan resistensi karena guru menganggap inovasi tersebut bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya dianggap mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. 1.
.
Kepala !ekolah
0epala sekolah hendaknya dapat menjadi change maker di lembaga yang dipimpinnya. 0epala sekolah mempunyai tanggungjawab besar sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya dalam pengembangan sekolahnya agar semakin berkualitas dan dapat mempunyai daya saing tinggi dengan kemajuan sain dan teknologi yang terus menerus berkembang dengan semakin pesat. Selain itu, kepala sekolah menjadi penghubung antara administrator pendidikan dengan guru dan masyarakat di sekitarnya. 'arold change is the process of implementing an innovation in an organization.Perubahan pada program pendidikan akan akan berimplikasi pada adanya perubahan pada komponen2komponen sekolah. 0arena sebagai sistem perubahan pada salah satu komponen sekolah maka akan terjadi perubahan pada komponen lain. #isalkan perubahan pada komponen managemen akan terjadi perubahan pada komponen guru, sarana, dana, dan layanan pendidikan. 8alam membangun kualitas mental guru, kedudukan dan peran kepala sekolah adalah sangat sentral. 0epala sekolah harus mampu memainkan peran baru !new rules", ketrampilan baru !new skills", dan mampu mengaplikasikan sarana baru dari permasalahan yang timbul !new tools". 0epala sekolah harus- !a" berperan sebagai perancang !designer " kebijakan strategis terhadap aplikasi keenam konsep tersebut; !b" berfikir integral dalam mencermati tantangan pendidikan ke depan !visioner".; !c" mampu membangkitkan learning organization; !d" mendorong setiap guru untuk mengembangkan potensi profesinya secara maksimal; dan !e" terbuka pada kritik dan saran yang konstruktif; transparan dan tanggungjawab dalam pengelolaan sumber daya sekolah. 1.
".
#inas Pendidikan
%ugas 8inas Pendidikan setempat adalah untuk mengarahkan pengembangan dan pelaksanaan suatu rencana, menunjukkan dan memasukan seluruh perubahan pada tingkat wilayah, sekolah, dan kelas. 8inas Pendidikan setempat merupakan unsur
penting untuk melakukan perubahan dalam wilayahnya. #ereka berperan pada tiga tahap utama dari perubahan, yaitu keputusan inisiasi atau mobilisasi, implementasi, dan institusionalisasi. 'al2hal yang perlu dilakukan para administrator level kabupaten untuk mendorong proses inovasi adalah- (" sesuai dengan kebutuhan dan dapat diuji, " menentukan inovasi tertentu sesuai kebutuhan, /" mengklarifikasi dan mendukung peran kepala sekolah serta administrator lainnya dalam implementasi program pembaharuan, " menjamin dukungan implementasi pembaharuan, *" memungkinkan adanya redefinisi dan adaptasi inovasi tertentu, dan ?" mengkomunikasikan dan memelihara dukungan orang tua dan dewan pendidikan !:akso, 6(6-(4". 1.
$.
Penga%as Pendidikan
Sejalan dengan pergeseran paradigma supervisi dari kontrol menuju membantu, hendaknya peran pengawas dalam memfasilitasi perubahan pada guru bersifat transformasional; bukan transaksional. Pengawas transaksional biasanya memberikan reward pada guru yang memiliki kinerja bagus dan sebaliknya memberikan teguran atau punishment bagi yang berkinerja rendah. Sedangkan pengawas transformasional bersifat lebih memanusiakan guru dan memberdayakan guru !self*empowering". Pengawas transformasional adalah pengawas yang membuat guru menyadari betapa pentingnya pekerjaan dan kinerja mereka terhadap sekolah dan menyadari akan kebutuhan untuk perbaikan diri sendiri dan pengawas yang bisa memotivasi guru untuk bekerja lebih baik demi sekolah. Peran pengawas dalam proses ini adalah- !a" mampu menstimulasi guru secara intelektual, !b" selalu mempertimbangkan perkembangan dan inovasi, !c" menyadarkan guru akan arti penting mereka di sekolah, !d" menyadarkan guru untuk selalu berkembang, !e" membuat guru bekerja keras demi kemajuan sekolah. Selain keempat komponen tersebut, siswa dan orang tua dianggap sebagai agen pembaharu. 'al ini dikarenakan proses perubahan dalam inovasi pendidikan, pada umunya ditujukan untuk meningkatkan prestasi siswa. %etapi seringkali, inovator jarang memikirkan siswa sebagai partisipan dalam suatu proses perubahan dan kehidupan organisasi. #ereka dianggap sebagai objek perubahan bukan sebagai subjek. Padahal jika siswa berpikir bahwa guru tidak memahami mereka, maka biasanya akan timbul kesenjangan komunikasi diantara mereka, dan hanya sejumlah kecil siswa ikut berpartisipasi dalam perubahan tersebut. Sedangkan pada sisi orang tua, kebanyakan orang tua memperhatikan dan tertarik dalam program dan perubahan yang bersangkutan dengan siswa. 3amun dalam pelaksanaanya sering terdapat beberapa rintangan yang dihadapi keterlibatan orang
tua. 7intangan ini dikategorikan dalam rintangan fenomenologis dan logistis. 7intangan fenomenologis berhubungan dengan kurang pengetahuan dan pemahaman bahwa administratur dan orang tua memiliki dunia yang berbeda. Sedangkan rintangan logistis atau teknis berkaitan dengan kurangnya waktu, kesempatan. ktivitas atau bentuk keterlibatan orang tua akan lebih efektif untuk tercapainya perubahan sebagai implementasi inovasi di sekolah. 1.
C.
!trategi Meningkatkan Peran Guru !ebagai Agen Pembaharu
0eberhasilan pembaharuan pendidikan sesungguhnya sangat tergantung apa yang dipikirkan dan diperbuat oleh guru. 'al ini sejalan dengan pendapat 9ullan dalam :akso !6(6-(*" yang menyatakan bahwa improvements in schools will not occur without changes in the +ualities of learning experiences on the part of those who run the schools. Beberapa langkah strategis yang dapat dilakukan dalam meningkatkan peran guru sebagai agen perubahan ! agent of change" antara lain1.
5embangun kualitas mentalitas positif guru
'al ini dapat dilakukan melalui kegiatan pelatihan @motivasi berprestasi@ dan sejenisnya secara periodik, misalnya pembinaan dan pelatihan AS. #eskipun setiap guru secara teoritik telah mengetahui sebagian teori2teori psikologi pembelajaran, namun tetap memerlukan penyegaran orientasi dan wawasan hidup prospektif dari para pakar psikologi atau para motivator dalam menghadapi beragam persoalan pekerjaan sebagai pendidik. 8alam hal ini fokus pelatihan lebih ditekankan pada upaya membangun konsistensi diri sebagai pendidik sepanjang karir profesinya untuk mengembangkan tentang- !a" prinsip selalu belajar !learning principle"; !b" prinsip kebutuhan untuk berprestasi !need achievement principle"; !c" prinsip kepemimpinan !leadership principle"; !d" prinsip orientasi hidup ke depan !vision principle"; dan prinsip menjadi pencerah dalam kehidupan kelompok !well organized principle" !Seligman, 66*". 1.
5endorong akselerasi pemahaman inovasi pembela#aran dan pemanfaatan *).
#enyikapi kondisi guru yang masih belum memahami beragam inovasi pembelajaran dan arti pentingnya pemanfaatan kemajuan teknologi pembelajaran, maka strategi yang dapat dilakukan adalah setiap satuan pendidikan harus mempunyai @tim ahli inovasi pembelajaran@. Beberapa aktivitas yang dapat dilakukan oleh tim ahli inovasi pembelajaran dalam meningkatkan kualitas guru adalah- !a" melakukan diskusi kolegial tentang pengembangan penguasaan konsep2konsep keilmuan dan perkembangan teknologi terkini; !b" melakukan penyusunan bahan ajar atau modul dan melakukan pelatihan penggunaan multi media berbasis &%; !c" melakukan kegiatan penelitian tindakan kelas; !d" melibatkan guru dalam proses evaluasi diri sekolah !school self evaluation"; dan !e" memberikan masukan tentang penerapan
metode pembelajaran yang menegakkan pilar2pilar pembelajaran, yaitu- learning to know, learning to do,learning together , dan learning to be. . 1.
5embangun mentalitas ker#asama sebagai team (ork yang kokoh.
Semua guru pada satuan pendidikan dalam proses layanan pendidikan harus menyatu bagaikan satu bangunan kokoh !kesatuan sistem". Proses interaksi dissosiatif sesama pendidik dalam pemberian layanan pendidikan harus diminimalisir. leh karena itu, dalam konteks pemberian layanan pembelajaran di satuan pendidikan yang berkualitas, seharunya setiap guru senantiasa belajar untuk memajukan satuan pendidikannya melalui enam konsep yaitu- !a" system thinking; !b" mental models; !c" personal mastery; !d" team learning and teaching; !e" shared vision; dan !f" dialog. 1.
&emantauan dan pembinaan terhadap kiner#a guru.
8inas Pendidikan 0ota atau 0abupaten, melalui pengawas sekolah terus melakukan pemantauan atau pembinaan terhadap kinerja guru dalam mengimplementasikan empat kompetensi dasar guru profesional. Beberapa persyaratan yang harus dimiliki oleh pengawas dalam proses pembinaan guru agar mampu menjadi salah satu agent of change pembelajaran di sekolah, yaitu sosok pribadi seorang pengawas sebagai pembina kinerja guru profesional harus betul2betul berkualitas, antara lain- !a" memahami secara teoritis dan aplikatif tentang beragam teori psikologi pembelajaran; !b" berwawasan integral, demokratik, visioner dan mempunyai keunggulan &AS; !c" memiliki kemampuan multi, baik menyangkut disiplin keilmuan tertentu, managerial, komunikatorDmotivator, dan humanis; !d" menguasai secara konseptual dan aplikatif tentang penelitian pendidikan dengan beragam strategi atau pendekatan pembelajaran. 1.
alam rangka memudahkan aktivitas guru untuk me(u#udkan beragam kompetensi profesinya' maka pemerintah dan (arga masyarakat harus tetap punya komitmen dalam penyediaan sarana dan prasarana pembela#aran dengan baik' karena ketersediaan sarana dan prasarana pembela#aran se!ara baik akan mampu meningkatkan kualitas proses pembela#aran sis(a di sekolah. )etika sarana dan prasarana pembela#aran tersedia dengan baik' kese#ahteraan guru ter#amin dan diikuti dengan tumbuhnya sikap mental positif pada diri setiap guru sebagaimana yang telah diuraikan di atas' maka diasumsikan guru akan mampu meningkatkan kualitas profesionalnya sehingga guru akan mampu berperan sebagai agen perubahan $agent of change% pembela#aran sis(a di sekolah.
1.
#.
&aktor'(aktor )ang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu
dalam proses inovasi pendidikan
#enurut 7ogers, faktor2faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu, berkenaan dengan hal2hal sebagai berikut1.
Usaha dari agen perubahan itu sendiri
Satu faktor dalam kesuksesan agen perubahan adalah dari banyaknya waktu yang dihabiskan dalam aktivitas komunikasi dengan klien. 0esuksesan agen perubahan dalam menjaga adopsi inovasi oleh klien merupakan sesuatu yang positif berhubungan dengan usaha agen dalam menghubungiDmelakukan mengkontak dengan klien. 1.
6rientasi klien
Posisi agen perubahan sosial adalah pertengahan antara agensi perubahan dan sistem klien. gen perubahan adalah subjek kebutuhan untuk peran persaingan, seorang agen perubahan sering diharapkan untuk menjanjikan dalam perilaku pasti oleh agensi perubahan, dan pada waktu yang sama klien mengharapkan agen perubahan untuk mewujudkan tindakan2tindakan yang benar2benar berbeda. 0esuksesan agen perubahan dalam menjamin adopsi inovasi dari klien secara positif berhubungan untuk orientasi seorang klien lebih daripada orientasi agensi perubahan. 1.
)esesuaian inovasi dengan kebutuhan klien
Sebuah peranan penting dan sulit untuk agen perubahan untuk mendiagnosis kebutuhan para klien. 0esuksesan gen perubahan dalam menjamin adopsi inovasi dari klien secara positif berhubungan untuk derajat dimana sebuah program difusi sesuai dengan kebutuhan para klien. 1.
7mpati dari agen perubahan
Ampati dapat diartikan sebagai derajat untuk individu yang dapat meletakan dirinya sendiri ke dalam peran dari orang lain. Ampati dari agen perubahan dengan klien adalah ketika klien mengalami kesulitan secara ekstrim yang berbeda dari agen perubahan, diharapkan agen perubahan lebih sukses jika mereka mendapatkan empati dengan klien mereka. 0esuksesan agen perubahan dalam menjamin adopsi inovasi secara positif berhubungan untuk empati dengan para klien. 1.
"omolitasnya dengan klien
'omophily adalah interaksi yang terjadi antara individu yang memiliki kesamaan pada pandangan, pengetahuan dan lainnya. Sedangkan heterophily adalah kebalikan dari homophily yaitu merupakan interaksi antar individu yang memiliki perbedaan. gen perubahan memiliki banyak perbedaan dalam banyak hal dari kliennya dan mereka memiliki kontak dengan kilen yang memiliki lebih banyak kesamaan pada diri mereka.
1.
)redibilitas agen perubahan
#eskipun asisten agen perubahan kurang memiliki kredibilitas kompetensi, yang didefinisikan sebagai sejauh mana sumber komunikasi atau saluran dianggap berpengetahuan dan ahli, mereka memiliki keuntungan khusus yaitu kredibilitas keamanan, sejauh mana sumber komunikasi atau saluran dianggap sebagai dipercaya. Sumber heterophilousDsaluran !seperti agen perubahan profesional" dianggap memiliki kredibilitas kompetensi, sedangkan sumber homophilousDsaluran !seperti asisten" dianggap memiliki kredibilitas keamanan. Seorang agen perubahan yang ideal akan memiliki keseimbangan antara kompetensi dan kredibilitas keamanan. 1.
+e#alan dengan pemimpin opini
Pemimpin opini adalah sejauh mana seorang individu dapat mempengaruhi individu lain secara informal. 0ampanye difusi akan lebih berhasil jika agen perubahan mengidentifikasi dan memobilisasi para pemimpin opini. Eaktu dan energi dari agen perubahan adalah sumber daya yang langka. 8engan memfokuskan kegiatan komunikasi pada pemimpin opini dalam suatu sistem sosial, agen perubahan dapat memanfaatkan sumber daya yang langka ini dan mempercepat laju difusi suatu inovasi di antara klien. 1.
)emampuan evaluasi klien
Salah satu masukan unik agen perubahan untuk proses difusi kompetensi teknis. %etapi jika agen perubahan membutuhkan pendekatan jangka panjang untuk melakukan perubahan, ia harus berusaha untuk meningkatkan kompetensi teknis klien dan kemampuan klien untuk mengevaluasi potensi inovasi sendiri. Sayangnya, seringkali agen perubahan lebih peduli dengan tujuan2tujuan jangka pendek seperti peningkatan laju adopsi inovasi. Sebaliknya, dalam banyak kasus, kemandirian klien harus menjadi tujuan utama dari agen perubahan, sehingga dapat menghentikan ketergantungan klien terhadap agen perubahan. %ujuan ini, jarang dicapai oleh sebagian besar agen2agen perubahan, mereka biasanya lebih mementingkan untuk mempromosikan adopsi inovasi, daripada mencari klien untuk diajarkan keterampilan dasar tentang bagaimana untuk mengevaluasi inovasi bagi diri mereka sendiri. BAB III. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian pada pembahasan, maka kesimpulan yang dikemukakan dalam makalah ini adalah sebagai berikut. 1.
Agen pembaharu dalam inovasi pendidikan adalah sekelompok orang yang mempelopori' menggerakkan' dan menyebarluaskan proses perubahan pendidikan untuk men!apai tu#uan yang ditetapkan. 8uru men#adi faktor utama
dalam proses inovasi karena merekalah yang berperan penting dalam menyebarluaskan gagasan perubahan yang terkait dengan kurikulum dan pembela#aran kepada sis(a. )epala sekolah berperan dalam mempengaruhi' menggerakkan dan mengkoordinir proses inovasi pendidikan di sekolahnya. &enga(as pendidikan berperan dalam menstimulasi guru untuk melaksanakan proses inovasi' sedangkan dinas pendidikan berperan dalam hal keputusan inisiasi atau mobilisasi' implementasi' dan institusionalisasi. 2.
9angkah strategis dalam meningkatkan peran guru sebagai salah satu agent of change di sekolah adalah: a% membangun kualitas mentalitas positif setiap guru; b% melalui
3.
=aktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan agen pembaharu antara lain: usaha agen pembaharu' orientasi pada klien' sesuai dengan kebutuhan klien' empati' homophily' kontak agen pembaharu dengan klien yang berstatus lebih rendah' pembantu para-profesional' keper!ayaan klien terhadap agen pembaharu $!redibility%' profesional semu' pemuka pendapat dan kemampuan klien untuk menilai inovasi.
DAFTAR PUSTAKA
7ogers, Averett, #. ()5/. iffusion of )nnovations. Collier #acmillanPublishers. +ondon.
3asution, 66. 5erbagai #endekatan dalam #roses 5ela6ar dan 7enga6ar . P%. Bumi ksara, $akarta. Segiovani %.$.()54. 1he #rincipalship, A $eflective #ractice #erspective. +ondon- llin and Bacon, &nc. Seligman, #arttin.A.P. 66*. Authentic 8appiness: 9sing the ew #ositive #sychology to $ealize ;our #otential