MAKALAH Teknologi Te knologi Produksi Agen Hayati “Keunggulan Jamur Beauveria Bassiana Pada Tanaman Kubis”
Diajukan sebagai Tugas Mata Kulia T!K"#L#$% PD'K(% A$!" HA)AT%
Dosen Pengam*u+ Pro,- Dr- H- (etyo Budi. M(
Disusun ole+ D!DD) K&%(D%A"T# /01 000 000 2013 P$&AM (T'D% A$T!K"#L#$% 4AK'LTA( P!&TA"%A" '"%5!&(%TA( M'HAMMAD%)AH $&!(%K 6207
KATA P!"$A"TA&
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat limpahan rahmat dan hidayahnya, kami dapat menyelesaikan makalah Teknologi Produksi Agen Hayati yang berjudul “Keunggulan jamur Beauveria bassiana sebagai pestisida hayati” dengan baik dan sesuai dengan pedoman yang telah ditentukan! "akalah ini di susun dengan bekal ilmu yang terbatas, dan jauh dari kata sempurna! Sehingga tanpa bantuan dan dukungan dari beberapa pihak, penulis tidak akan dapat menyelesaikan makalah ini! #leh karena itu, penulis mengu$apkan terimakasih kepada % &
Pro'! (r! H! Setyo Budi, "S selaku dosen pengampu
)
Teman*teman Agroteknologi pagi (engan segala kerendahan hati, kami selaku penulis mohon kritik dan saran dari para
pemba$a guna penyempurnaan makalah ini!
Penulis
BAB % P!"DAH'L'A"
0
Latar belakang +amur B. bassiana juga dikenal sebagai penyakit white muscardine karena miselium dan konidium spora- yang dihasilkan ber.arna putih, bentuknya oval, dan tumbuh se$ara /ig /ag pada konidio'ornya 0ndra )112-!
Perkembangannya didalam tubuh serangga B. bassiana akan mengeluarkan ra$un yang disebut beauvericin yang menyebabkan terjadinya paralisis pada anggota tubuh serangga! Paralisis menyebabkan kehilangan koordinasi sistem gerak, sehingga gerakan serangga tidak teratur dan lamakelamaan melemah, kemudian berhenti sama sekali! Setelah lebih*kurang lima hari terjadi kelumpuhan total dan kematian! Toksin juga menyebabkan kerusakan jaringan, terutama pada saluran pen$ernaan, otot, sistem syara', dan system perna'asan Wahyudi )112-! B. bassiana mempunyai kisaran inang yang luas, diharapkan jamur ini dapat mengendalikan serangan hama tungau pada komoditas perkebunan! Telah diketahui bah.a B! bassiana sangat potensial sebagai agensi pengendali biologi pada berbagai serangga hama dan merupakan salah satu komponen dalam pengendalian hama terpadu PHT-! Saat ini B! bassiana dan spesies jamur lainnya sedang dikembangkan se$ara besar*besaran di seluruh dunia untuk digunakan dalam pengendalian berbagai hama utama komoditas pertanian dan perkebunan! Berbagai kelebihan peman'aatan jamur entomopatogen dalam pengendalian hama ialah mempunyai kapasitas reproduksi yang tinggi, siklus hidupnya pendek, dapat membentuk spora yang tahan lama di alam .alaupun dalam kondisi yang tidak menguntungkan, relati' aman, bersi'at selekti', relati' mudah diproduksi, dan sangat ke$il kemungkinan terjadi resistensi A''andi et al. )11&-! 0-6 &uang lingku*
Beauveria bassiana se$ara alami terdapat di dalam tanah sebagai jamur sapro'it! Pertumbuhan jamur di dalam tanah sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, seperti kandungan bahan organik, suhu, kelembapan, kebiasaan makan serangga, adanya pestisida sintetis, dan .aktu aplikasi! Se$ara umum, suhu di atas 31 45, kelembapan tanah yang berkurang dan adanya anti'ungal atau pestisida dapat menghambat pertumbuhannya!
BAB %% P(!( %(#LA(% (AMPA% %"#K'L'M 0
Metode Perbanyakan Konidium Beauveria Bassiana Seperti jamur lain, pertumbuhan B. bassiana juga sangat ditentukan oleh kelembaban lingkungan! 6amun demikian, jamur ini juga memiliki 'ase resisten yang dapat mempertahankan kemampuannya mengin'eksi inang pada kondisi kering Soetopo dan 0ndrayani, )117-! 8ntuk kebutuhan bioassay, perbanyakan isolat B. bassiana $ukup dilakukan pada medium agar P(A- di dalam tabung reaksi slant - Soetopo dan 0ndrayani, )117-! Perbanyakan B. bassiana dalam skala ke$il ditumbuhkan pada & tabung reaksi- dan untuk masa penyimpanan berdurasi singkat kurang dari & tahun, karena itu $ukup dilakukan dengan menggunakan media Sabouroud Dextrose Agar S(A- Soetopo dan 0ndrayani, )117-! "edium ini dapat menjaga viabilitas konidium Beauveria bassiana hingga 9 minggu sebelum digunakan sebagai sumber inokulum dalam perbanyakan massal Soetopo dan 0ndrayani, )117-! 8ntuk mempertahankan virulensi, pemurnian pada medium buatan sebaiknya $ukup dilakukan empat kali Wright et al !, )11&-, selanjutnya dilakukan pemurnian dengan serangga inang insect passageBro.nbridge et al !, )11&-! Suhu optimal untuk perke$ambahan konidium B. bassiana adalah ):* 3145, dengan suhu minimum &145 dan maksimum 3)45! 8ntuk pH ideal pertumbuhan 7*2 ;oral dan
6
(eleksi
Seleksi isolat jamur entomopatogen ini dilakukan dengan "edia agar di$airkan lalu diteteskan di atas ka$a objek, dibiarkan sampai dingin dan memadat, kemudian tiap*tiap isolat diinokulasikan, selanjutnya ka$a objek ditutup dengan ka$a penutup lalu diinkubasi di ruang gelap selama 3 hari! Preparat diamati dengan menggunakan mikroskop perbesaran >11?! Kerapatan hi'a merupakan banyaknya hi'a yang dihasilkan isolat diukur dengan kriteria@ rapat, kurang rapat, dan tidak rapat! Hi'a disebut rapat apabila hi'a memenuhi 3 kuadran@ kurang rapat apabila hi'a memenuhi ) kuadran@ tidak rapat apabila hi'a hanya memenuhi & kuadran! 8ntuk pengamatan viabilitas, setiap preparat hasil isolate diamati setiap hari selama &1 hari akhir pengamatan-! Beauveria bassianayang diperoleh dari hasil eksplorasi diaplikasikan pada serangga uji dengan menggunakan metode an$angan A$ak jam dari pemberian perlakuan sampai hari ke*&1! +umlah larva yang mati dihitung dengan menggunakan persentase kematian dari larva P.xylostella!
W =
¿ X i X 24 10
Keterangan+
W lama .aktu kematian jam 6i jumlah larva yang mati pada hari ke*i i hari kematian (ata mor'ologi yang diamati adalah .arna koloni, ukuran konidia, dan kerapatan hi'a! (ata ini dianalisis se$ara deskripti'! (ata mortalitas dan perhitungan lama .aktu yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan uji statisti$ analisis varian & arah 8
1
A6ACA & arah-! Puri,ikasi Tingkat kemurnian ditentukan dari perbandingan antara aktivitas spesi'ik tiap tahap pemurnian en/im dengan aktivitas spesi'ik ekstrak kasar sehingga aktivitas spesi'ik akan meningkat seiring dengan tahapan pemurnian Se'tiono, )112-! %solat 'nggul Pengambilan (am*el Sampel tanah diambil dari 9 perkebunan kubis yg berbeda !Pengambilan sampel
tanah dilakukan dengan metode sampling diagonal yang diaplikasikan per petak dari lahan! Pengambilan sampel tanah dilakukan se$ara a$ak sebanyak 3 kali dengan $ara melubangi tanah di sekitar perakaran sedalam &1D&: $m, kemudian dimasukkan ke dalam plastik! 5enda.an B. bassiana dikoleksi dengan menggunakan serangga umpan, yaitu ulat hongkong. 8lat hongkong diletakkan pada .adah plasti$ yang terisi tanah sampel yang lembab! Selanjutnya .adah ditutup menggunakan kain kasa agar ulat tidak keluar dari .adah, kemudian ditunggu selama &D) minggu di tempat gelap agar ulat perangkap bergerak akti' sehingga mudah kontak dengan jamur entomopatogen yang berada di dalam sampel tanah tersebut untuk diletakkan ke dalam sampel tanah pertanaman kubis "eyling )117-!
Warna koloni
Ukuran konidia (panjan gx lebar) µm
A
Putih kapur
B
Putih kapur
9
Putih kapur
(22,5)x(22,2) (22,4)x(22,5) (2,22,4)x(22,4)
D
Putih kapur
!
Putih kapur
Isolat
(2,02,2)x(2,0 ) (2,22,)x(22,4) 2x2,2
Ukuran konidiu m (panjan gx lebar) µm 12x5
Kerapat an hifa
Viabilita s Hifa
Rapat
Hari ke-4
Hari ke-5
12x(7,510)
Rapat
Hari ke-
Hari ke-4
12x(57,5)
!urang rapat
Hari ke-4
Hari ke-5
10x(5-7)
Rapat
Hari ke-4
Hari ke-5
10x(57,5)
Rapat
Hari ke-
Hari ke-4
Viabilita s konidiu m
10x(5,5Rapat Hari ke-4 Hari ke-5 Putih 7,5) kapur Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bah.a karakteristik isolat dengan ukuran konidium terbesar diperoleh dari B! bassiana isolat B! Ciabilitas isolat berdasarkan ke$epatan pertumbuhan hi'a dan konidium menunjukkan bah.a keempat isolat, memiliki daya perke$ambahan yang sama, yaitu hi'a pada hari ke*> dan konidium terbentuk pada hari ke*:! Sedangkan yang dua memiliki viabilitas isoat unggul karena memiliki ke$epata hi'a pada hari ke*3 dan konidium pada hari ke*>!
4
$ambar 0- Kerapatan Hi'a B! Bassiana 0solat A,B,5,(,E dan F
Berdasarkan gambar diatas untuk kerapatan hi'a, kelima isolat memiliki kerapatan hi'a yang tergolong rapat sedangkan untuk satu isolat memiliki kerapatan hi'a yang tergolong kurang rapat! Walaupun yang satu kurang rapat tapi masih memiliki viabilitas hi'a pada hari ke*>, yang mana masih sama dengan ke*> lainnya!
$ambar 6! Panjang dan
Berdasarkan gambar diatas konidium A,B,5 mempunyai panjang Gm- yg sama yaitu &) Gm namun lebar yang berbeda dimana konidium B lebih lebar dari A dan 5 yaitu sebesar 7,:*&1 Gm! sedangkan konidium (,E,F mempunyai panjang dan lebar yang hampir sama! (engan demikian isolat yg konidiumnya yang paling besar adalah isolat B-
$ambar 8! Panjang dan
Berdasarkan gambar diatas tidak ada perbedaan panjang dan lebar Gm- antar konidia yang signi'ikan! Tapi yang paling besar adalah ukuran konidia isolat B dengan ukuran )*),>-)*),:- Gm!
:
'ji la*as 6-:-a Mekanisme %n,eksi Jamur Beauveria bassiana "ekanisme in'eksi dimulai in'eksi langsung hi'a atau spora B. bassiana ke dalam kutikula melalui kulit luar serangga! Pertumbuhan hi'a akan mengeluarkan en/im seperti protease, lipolitik, amilase, dan kitinase! En/im*en/im tersebut mampu menghidrolisis kompleks protein di dalam integument Brady &=7=-, yang menyerang dan menghan$urkan kutikula, sehingga hi'a tersebut mampu menembus dan masuk serta
berkembang di dalam tubuh serangga! "ekanisme in'eksi se$ara mekanik adalah in'eksi melalui tekanan yang disebabkan oleh konidium B. bassiana yang tumbuh! Se$ara mekanik in'eksi jamur B.bassiana bera.al dari penetrasi miselium pada kutikula lalu berke$ambah dan membentuk apresorium, kemudian menyerang epidermis dan hipodermis! Hi'a kemudian menyerang jaringan dan hi'a berkembang biak di dalam haemolymph 5larkson dan 5harnley, &==9- Pada perkembangannya di dalam tubuh serangga B. bassiana akan mengeluarkan ra$un yang disebut beauvericin yang menyebabkan terjadinya paralisis pada anggota tubuh serangga!
$ambar 1! "ekanisme 0n'eksi +amur B!Bassiana
Berdasarkan ;ambar diatas menunjukan Konidium yang berke$ambah didalam Kutikula dan Hi'a yang berkembang biak di dalam tubuh serangga dan didalam tubuh serangga B!Bassiana akan mengeluarkan ra$un yang disebut beauveri$in yang menyebabkan terjadinya paralisis pada anggota tubuh serangga!
6-:-b Daya Bunu Jamur Beauveria bassiana pada serangga Plutella xylostella Kee'ekti'an B. bassiana mengin'eksi serangga hama tergantung pada spesies atau strain $enda.an, dan kepekaan stadium serangga pada tingkat kelembaban lingkungan, struktur tanah untuk serangga dalam tanah-, dan suhu yang tepat! Selain itu, harus terjadi kontak antara spora B. bassiana yang diterbangkan angin atau terba.a air dengan serangga inang agar terjadi in'eksi Soetopo dan 0ndarayani, )117-! Konidium merupakan unit B. bassiana yang paling in'ekti' dan stabil untuk aplikasi di lapangan dibandingkan dengan hi'a maupun blastosporanya Soper dan Ward, &=2&@ Feng et al !, &==>-!
Konidium yang diaplikasikan dapat berupa suspensi tidak di'ormulasi-, 'ormulasi butiran, dan bentuk pellet , dan ketiganya memperlihatkan hasil pengendalian yang $ukup nyata! Stima$ et al ! &==3- menyatakan bah.a aplikasi konidium B. bassiana dengan $ara sprinkle dan disemprotkan pada permukaan tanah sangat e'ekti' menyebabkan mortalitas hama sasaran! 8ntuk mngetahui daya bunuh B!Bassiana pada serangga Plutella ylostella dapat dijelaskan pada tabel ) dan ;ambar : sebagai berikut!
Tabel 6! "ortalitas dan
Mortalitas /;3
A B 5
=1,1 I &7,3) &11,1 I 1,11 29,7 I )3,1=
Lama ,> I )3,: &)3,1 I =,: &>1,2 I )2,9
( E F
21,1 I )1,11 23,3 I &:,)2 79,7 I )1,2)
&>&,9 I )9,> &>3,) I &:,> &:2,> I ):,&
Berdasarkan tabel diatas bah.a isolat yang diperoleh diujikan pada larva P!ylostella instar ) selama &1 hari! Hasil penelitian menunjukkan bah.a tidak ada pengaruh yang nyata di antara perlakuan keenam isolat dalam hal e'ektivitasnya untuk mengendalikan serangga uji berdasarkan persentase mortalitas dan .aktu kematian! 6amun, tingkat persentase kematian P! ylostella tertinggi didapatkan dari B! bassiana isolat B , yaitu sebesar &11J, dan rata*rata lama .aktu kematian tersingkat dengan jumlah yang banyak juga diperoleh dari perlakuan aplikasi B! bassiana isolat B, yaitu sebesar &)3,1 jam!
A
B
5
(
E
F
$ambar :- "ortalitas (an
Berdasarkan ;ambar diatas dapat disimpulkan presentase kematian tertinggi dengan .aktu kematian tersingkat diperoleh di perlakuan B!Bassiana isolat B dan presentase kematian terendah dengan .aktu kematian terlama diperoleh di perlakuan isolat F!
7
Bagan %solasi = 'ji La*as
"ersiapa
#engisol
#en u i
plikasi &n'im $ji sta%ilitas
$ji di a%, *reen House BAB %%% ntagoni $ambar 7- Bagan 0solasi (an 8ji
Berdasarkan ;ambar diatas dapat dijelaskan bah.a proses isolasi sampai uji lapas memerlukan .aktu yang $ukup lama karena harus memulai dengan Persiapan terlebih dahulu yaitu mempersiapkan alat*alat maupun serangga yang akan digunakan! Selanjutnya dilakukan proses 0solasi dan "enguji Keunggulan dengan metode peman$ingan maupun metode lainnya yang memerlukan .aktu beberapa minggu dan setelah itu dilakukan Pemurnian isolat! +ika sudah melakukan Pemurnian selanjutnya dengan menguji stabilitas en/im maupun antagonistik dimana pengujian itu dilakukan di
BAB %%% P!"'T'P 0
Kesim*ulan 0 Setiap isolat mempunyai karakter mor'ologi yang berbeda pada ukuran konidia serta konidium dan kerapatan hi'a 6 Semua isolat dapat menyebabkan kematian serangga uji 79,7*&11J 8 Semua isolat yang diisolasi membunuh serangga uji dalam .aktu &)3,1 D &:2,> jam! 1 0solat B dapat menyebabkan kematian &11J serangga uji dalam .aktu &)3,1 jam!
:
6
0solat b!bassiana yang memiliki ukuran konidia dan konidium besar serta hi'a rapat lebih e'ekti' mengendalikan larva Plutella xylostella.
(aran ;unakan B!Bassiana sebagai biosektisida alami yang aman bagi tanah dan juga manusia!
(AFTA P8STAKA
ttp.e-journal/uaj/a/id1222301000/pd http%LLbiogen!litbang!pertanian!go!idLterbitanLpd'LAgrobiogenM=M)M)1&3M77*2>!pd' (itjen, )1&)! http%LL$iptakarya!pu!go!idLpro'ilLpro'ilLbaratLja timLbatu!pd'! (iakses pada tanggal ) +anuari )1&3!
;anjar 0, Samson A, Cermeulen (T, #etari A, Santoso 0, &===! Pengenalan Kapang Tropik 8mum! +akarta% 8niversitas 0ndonesia! Hardiyanti (W, )119! Kajian penyebaranmiselium jamur Beauveria bassiana dankerusakan terhadap epitel saluranpen$ernaan makanan larva Plutellaylostella -% 33:*3>)! Hidayat , )1&)! Pengaruh Aplikasi 0solat 5enda.an Entomopatogen Beauveria bassiana dari (aerah Nang Berbeda Terhadap 0ntensitas Serangan (an Produksi 8lat Ba.ang Spodoptera eigua Hubner 1, (K*&27& Frederiksberg 5, (enmark! 6uraida dan Hasyim, )11=! 0solasi, 0denti'ikasi, dan Karakterisasi +amur Entomopatogen dari i/os'ir Pertanaman Kubis! +!Hort, &=>-% >&=*>3)! Pra$aya! )112! Petunjuk Pembuatan Biopestisida Botani! 6iaga S.adaya, Bogor! Pra.irosukarto S, oerrha NP, 5ondro 8, dan Susanto, )113! Pengenalan dan Pengendalian Hama dan Penyakit Tanaman Kelapa Sa.it! "edan% PPKS! Prayogo N, )119! 8paya "empertahankan Kee'ekti'an 5en da.an Entomopatogen 8ntuk "engendalikan Hama Tanaman Pangan! +urnal
Soetopo dan 0ndrayani, )117! Status Teknologi dan Prospek Beauveria bassiana untuk Pengujian Serangga Hama Tanaman Perkebunan yang amah 9! Sudarmadji (, &==9! Peman'aatan +amur Beauveria bassiana 8ntuk Pengendalian Helopeltis antonii! Warta Pusat Penelitian Bioteknologi Perkebunan, 00 &-! Hal 39D>)! F!!Susanto, &==>-! Sumahyono, )1&1! Petunjuk dan Penggunaan Biopestisida! +akarta% Penebar S.adaya! Tanada N dan Kaya HK, &==3! 0nse$t Pathology! San (iego% A$ademi$ Press, 065! Har$ourt Bra$e +ovanovi$h, Publisher! Tri/elia, )11:! 5enda.an Entomopatogen Beauveria bassiana Bals- Cuill! (euteromy$otina% Hyphomy$etes-% Keragaman ;enetik, Karakteristik Cisiologi, dan Cirulensinya Terhadap 5ro$$idolomia pavonana F!- ? @ardana / 200/ etal time 50 enda:an 3eau9eria %assiana dan #etari'ium anisopliae teradap Saoptes sa%iei/ Seminar Aasional 6eknologi "eternakan dan Beteriner/ Hlm/ 4;-50/ 3arnett H ? Hunter 33/ 1;72/ llustrated *enera o mperet * ? "endland DC/ 1;;/ "riniples o nset "atolog/ !lu:er adem "u%liser/ ondon/ Can A@, #oe !6 ? @eine AAE/ 200/ Stud on te %iolog o diamond%ak mot "lutella xlostella (/) on a%%age/ *#SRA nternational Conerene on Sustaina%le >e9elopment. ssues and "rospets or te *#S 12-14 Ao9 200/ p/1-/ >eianto S ? ndraani */ 200/ Damur entomopatogen 3eau9eria %assiana. potensi dan prospekna dalam pengendalian ama tungau/ "erspekti (2). 85-7/ *an%ar #6, sgar'ade , Hadi'ade R ? Sari ##/ 200;/ Fuik metod or #etari'ium anisopliae isolation rom ultural soils/ m/ D/ gri/ ? 3iol/ Si/ 4(2).152-155/
Hasim A, %raim G3 ? 6an GH/ 2002/ &letron mirosop o entomopatogeni ungal in9asion on te a%%age-eart aterpillar Croidolomia %inotalis =eller (epidoptera. "ralidae)/ DS6>/ 1;. 111 125/ Hasim ? ':ana/ 200/ "atogenisitas isolat 3eau9eria %assiana (3alsamo) Buillemin dalam mengendalikan ama penggerek %onggol pisang, Cosmopolites sordidus *ermar/ D/ Hort/ 1(2). 120-10/ Herlinda S/ 2004/ "otensi parasitoid telur, 6riogrammatoidea sp/ dalam mengatur populasi dan serangan "lutella xlostella (/) (epidoptera. "lutellidae) di pertanaman sa:i/ no9asi 1(1). 4-58/ Herlinda S, Sari , "ujiastuti G, Su:andi, Aurna:ati & ? Rianta / 2005/ Bariasi 9irulensi strainstrain 3eau9eria %assiana (3als/) Buill teradap lar9a "utella xlostella (/) (epidoptera. "lutellidae)/ gritrop/ 24(2). 52-57/ Herlinda S, $tama #>, "ujiastuti G ? Su:andi/ 2008/ !erapatan dan 9ia%ilitas spora 3eau9eria %assiana (3als/) Buill aki%at su%kultur dan pengaaan media, serta 9irulensina teradap lar9a "lutella xlostella (inn/)/ Durnal Hama dan "enakit 6um%uan 6ropika 8(2). 70-7/ Herlinda S, #ulati S ? Su:andi/ 200/ Seletion o isolates o entomopatogeni ungi and te %ioea o teir liFuid prodution against eptoorisa oratorius nmps/ D/ #iro%iol/ ndones/ 2(). 141-148/ Herlinda S/ 2010/ Spore densit and 9ia%ilit o entomopatogeni ungal isolates rom ndonesia, and teir 9irulene against pis gosspii *lo9er (Homoptera. pididae)/ 6ropial ie Sienes Resear 21(1). 1-21/ ndriati/ 200;/ Birulensi jamur entomopatogen 3eau9eria %assiana (3alsamo) Buillemin (>euteromotina, Hpometes) teradap kutudaun (pis spp) dan kepik ijau (Ae'ara 9iridula)/ D/ Hama dan "enakit 6um%uan 6ropika ;(2). ;2-;/ !also9en *&/ 1;1/ 6e "ests o Cops in ndonesia/ Re9ised and translated % "// Ban der aan/ "6/ tiar 3aru-Ban Hoe9e/ Dakarta/ !rutmuang " ? #eka S/ 2005/ "atogeniit o entomopatogeni ungi #etari'ium anisopliae against termites/ Conerene on nternational griultural Resear or >e9elopment/ Stuttgart-Hoeneim, Eto%er 11-1, 2005/ omer CD, 3ateman R", Donson >, ange:ald D ? 6omas #/ 2001/ 3iologial ontrol o lousts and grassoppers/ nnu/ Re9/ &ntomol/ 48. 887-702/ #ar, S&R, Clod R, #ar > ? Sado CS/ 2001/ 3iolog Control o nsets and te Eter "est o te *reenouse Crop/ Aort Central Regional "u%liation 51/ $ni9ersit o @isonsin&xtention, Cooperati9e &xtention/
Auraida ? Hasim / 200;/ solasi, identi+kasi, dan karakteristik jamur entomopatogen dari ri'os+r pertanaman ku%is/ D/ Hort/ 1;(4). 41;-42/ "raogo G, 6engkano @ ? #ar:oto/ 2005/ "rospek enda:an entomopatogen #etari'ium anisopliae untuk mengendalikan ulat graak Spodoptera litura pada kedelai/ D/ it%ang/ "ertanian 24.1;-28/ Sam%iran @D ? Hosang #/ 2007/ "ertum%uan enda:an #etari'ium anisopliae (#et) Sorokin pada media air kelapa/ 3uletin "alma Ao/ , >esem%er 2007/ Hlm/ ;-17/ Sero'e , Rasid , Sakir S ? !an S#/ 200/ &Iet o %io-ontrol agents on lea rusto :eat and inJueneo diIerent temperature and umidit le9els on teir olon gro:t/ nt/ D/ gri/ 3iol/ 5(1). -5/ Aunila:ati et al/ &ksplorasi, solasi dan Seleksi Damur &ntomopatogen 11 Suarto, 6risusilo:ati &3 ? "urnomo H/ 1;;/ !ajian aspek +siologik 3eau9eria %assiana dan 9irulensina teradap Helio9erpa armigera/ Durnal "erlindungan 6anaman ndonesia 4(2). 112-11;/ Surtikanti ? Gasin #/ 200;/ !eeektian entomopatogenik 3eau9eria %assiana Buill/ dari %er%agai media tum%u teradap Spodoptera litura (epidoptera. Aotuidae) di la%oratorium/ "rosiding Seminar Aasional Serealia/ Hlm/ 5-82/ @aono 6& ? 6arigan A/ 2007/ $ji patogenisitas agen aati 3eau9eria %assiana dan #etari'ium anisopliae teradap ulat serendang (Kstroera esti9a)/ 3uletin 6eknik "ertanian/ 12(1). 27-2;/ @ai CA, 6u #! ? Eo @AA/ 200/ Stud on te %iolog o diamond%ak #ot,"lutella xlostella (/),on a%%age/ *#SRA nternational Conerene on Sustaina%le >e9elopment. ssues and "rospets or te *#S/ 12-14 Ao9/ p/1-/ @ang K*, >uI D, !eller #, =aluki #", iu SS ? 3aile "/ 2004/ Role o >iadegma semilausum (Hmenoptera. neumonidae) in ontrolling "lutella xlostella (epidoptera. "lutellidae). age exlusion experiments and diret o%ser9ation/ 3ioontrol Siene and 6enolog 14(8). 571-58/ @inasa @ ? Herlinda S/ 200/ "opulation o >iamond%ak #ot, "lutella xlostella / (epidoptera.Gponomeutidae), and ts >amage and "arasitoids on 3rassiaeous Crops/ "roeedings o an nternational Seminar on Ergani