ABSES SEREBRI MULTIPEL Asrizal Asril
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------PENDAHULUAN Pendahuluan
Abses serebri adalah infeksi purulen pada parenkim otak yang diikuti kerusakan jaringan dan edema sekitarnya. sekitarnya. Fasilitas diagnosis dan pengobatan abses serebri telah mengal mengalami ami banyak banyak kema kemajua juann , tetapi tetapi mortal mortalita itass masih masih tetap tetap tinggi tinggi.. Tidak Tidak ada gejala gejala patognomonik untuk abses serebri. Presentasi klinis amat bervariasi, tergantung dari lokasi dan ukuran abses, abses, virulensi organisme, organisme, derajat edema edema dan respon tubuh terhadap terhadap infeksi. Diagnosis sering terlambat karena gejala tidak khas. Tindakan operasi tidak selalu dapat dilakukan karena lokasi abses tidak dapat dicapai atau adanya abses multipel nsiden nsiden kasus abses serebri cendrung cendrung meningkat meningkat dimana abses serebri serebri multipel multipel berkisar !-!"# dari total kasus abses serebri , angka mortalitas lebih tinggi dibandingkan abses soliter $%-!%%#. &hun dkk pada tahun !'$( mendapatkan insiden abses multipel )* # dari kasus. +hand pada tahun )%% )%% mendapatkan mendapatkan insiden abses serebri serebri multipel )! # dari kasus. ebanyak ebanyak !%-* # dari kasus abses serebri tidak diketahui diketahui sumber infeksinya infeksinya dalam hal ini tak dapat dapat dipastik dipastikan an apakah infeksi infeksi sebelumnya sebelumnya sangat minimal minimal sehingga sehingga tidak menunj menunjuka ukann buktibukti-buk buktiti klinis klinis atau atau telah telah sembuh sembuh jauh jauh sebel sebelum um abses abses di otak otak menja menjadi di manifes . +erikut ini akan dibahas suatu kasus abses serebri multipel yang tidak diketahui sumber infeksinya dalam penegakan diagnosis dan penatalaksanaan. Presentasi Kasus
eorang pasien laki-laki )" tahun di ra/at di bangsal 0eurologi 12P 3 Djamil Padang sejak tanggal )* 3aret )%%* jam !(.% 4+ dengan 5 Keluhan Utama 5 5 Aggota gerak ba/ah bertambah berat sejak ! hari 31 Riwayat Penyait Searan! "
Anggota Anggota gerak ba/ah ba/ah bertambah bertambah berat sejak sejak ! hari 31, 31, Dia/ali dengan dengan lemah anggota gerak ba/ah ! minggu sebelum dira/at, lemah lebih dulu dirasakan pada tungkai kiri kemudian ketungkai kanan, tungkai kiri terasa lebih berat. 6s masih bisa berjalan dengan menyeret kedua kaki, dalam ! hari ini anggota gerak ba/ah bertambah berat tetapi masih bisa mengangkat kedua anggota gerak dan tidak bisa menahan berat badan sehingga os hanya berbaring ditempat tidur . +ak kadang-kadang tidak bisa ditahan dalam ! minggu hari ini Riwayat Penyait Dahulu
1i/ayat kejang seluruh tubuh $ bulan yang lalu dira/at di rumah sakit Pariaman selama !% hari, saat itu masih sadar, tidak ada kelemahan anggota gerak , dan tidak ada demam saat itu dan pulang makan obat dilantin selama bulan. Dalam bulan terakhir os tidak lagi makan obat dilantin 6s sering melamun , malas untuk bekerja dan sering meninggalkan ibadah dalam ! bulan ini ering mengeluhkan sakit kepala dan demam yang hilang timbul dalam ! bulan ini. 7ilang dengan makan obat penghilang nyeri. 1i/ayat berobat berobat ke 1 Pariaman dengan dengan keluhan ini ini ! hari yang lalu , kemudian dirujuk ke 1 Dr.3jamil 1
1i/ayat trauma pada kepala tidak ada 1i/ayat batuk-batuk lama tidak ada 1i/ayat telinga berair tidak ada
Riwayat Penyait Keluar!a
Tidak ada keluarga menderita batuk-batuk lama
Riwayat Peer#aan$ S%sial dan Ke&iasaan "
Tamatan Politeknik 20A0D ) tahun yll, pekerjaan sekarang di salah satu &8 di Pariaman, belum menikah, merokok sejak 3A 9 bungkus perhari dan peminum alkohol
Pemeriksaan Umum
:esadaran Tekanan darah 0adi 0afas uhu
5 &3& 5 !)%;*% mm7g 5 $$ <;menit 5 )% <;i, vesikuler 5 (,"=&
:eadaan umum
5 sedang
Tinggi badan +erat badan
5 !(" cm 5 (% kg
Status Internus
>eher :ulit Dada
5 ?8P " @ ) cm7)6 ,bising karotis kiri dan kanan tidak ada 5 tidak ditemukan bekas
Paru
5 simetris kiri dan kanan P 5 F kiri kanan P 5 sonor kiri kanan A 5 suara nafas vesikuler, ronchi B-C 'antun!
5 ictus tidak terlihat P 5 ictus teraba ! jari lateral >3& 1& 8 , tidak kuat angkat P 5 batas jantung5 atas5 1& , kanan5 >D, kiri5>3& , ba/ah 5! jari >ateral >3& 1& 8 A 5 bunyi jantung murni, irama teratur, bising B-C, 3!3), P)A), 71 $$ <;menit Pemeriksaan Neurologis
:esadaran Tanda 1angsang 3eningeal
5 E& 3(8" B!"C 5 :aku kuduk B-C :erniH B-C
+rudGinski B-C +rudGinski B-C
araf :ranialis 5 0 5 penciuman5 baik 0 5 visus normal,lapangan pandang kiri kedua mata terganggu 0 5 reflek cahaya BI;IC, pupil isokor, J mm, ptosis B-C, gerak mata kanan kena sal terganggu 0 8 5 gerak mata ke ba/ah baik 0 8 5 motorik5 bisa membuka mulut, menggerakan rahang ke kiri ke kanan, menggigit dan mengunyah , sensorik 5 baik, reflek kornea BIC pada kedua mata 0 8 5 gerak mata kiri ke lateral baik 0 8 5 motorik5 /ajah simetris, plica nasolabialis kiri sama dengan kanan sensorik5 bisa membedakan rasa manis, asam, asin dan pahit 0 8 5 pendengaran baik 0 K 5 reflek muntah ada 0 K 5 bisa menelan dan bersuara 2
0 K 5 bisa menoleh ke kiri dan ke kanan, bisa mengangkat bahu 0 K 5 lidah deviasi tidak ada Estremitas su(eri%r
anan
iri
Pergerakan :ekuatan Tonus Trofik
aktif """ eutonus eutrofik
tidak ada """ eutonus eutrofik
Estremitas in)eri%r
anan
iri
Pergerakan :ekuatan Tonus Trofik
aktif eutonus eutrofik
tidak ada eutonus eutrofik
II II III III
II II III III
Re)le )isi%l%!is "
+iseps Triseps :P1 AP1 Re)le (at%l%!is "
+abinski group ensibilitas 5 sekresi keringat berkurang setinggi thorakal K Fungsi otonom 5 +A+ tidak ada masalah Laboratorium IGD
7b >eukosit ED1 2reum 0atrium
5 !( g# 5 '$%% ;mm 5 !!* gr# 5 mg# 5 !* mg;l
:alium &hlorida Trombosit
5 , mg;l 5 !% mg;dl 5 )%*.%%%;mm
:E 5 kesan Funduskopi 5 papil /arna kuning jingga,batas tegas,aa5vv)5, kesan dalam batas normal D: 5 Paraparese inferior tipe 230 DT 5 3edulla spinalis setinggi D 5 D 5 Penatalaksanaan Awal Umum : IVFD Asering 12 jam /kolf dan diet 3+ !'%% kal, Pasang kateter !usus:
De
Periksa darah rutin B7b, >eukosit,>D, 7ematokrit,Trombosit ,7itung jenis C dan urin rutin B makroskopis, protein, reduksi ,sedimenC Periksa kimia klinikB ureum,kreatinin,asam urat,gula darah,elektrolit,kolesterol total,7D>,>D>,trigliserida, C 1o foto cranium
3
1o thorako lumbal sentrasi Th K >umbal Pungsi
Follow up Hari edua rawatan *+,-./-.01
A PF 0
5 kedua tungkai masih lemah 5 &3&, TD !!%;$% mm7g, 0adi ($ <;menit, nafas !$ <;menit, suhu ( =& 5 3otorik
"""
"""
$asil laboratorium
7b >eukosit >D 7t 7itung jenis Trombosit EDP :reatinin
5 !",' g# 5 !%.%%%;mm 5 !!;5 "% # 5 %;!;!;*%;)(;) 5 )().%%%;5 $( mg# 5 !,!
ED)j PP T. kolesterol 7D> koles. >D> koles. Trigliserida Asam urat 2reum
5 !!( mg# 5 !$ mg# 5 " mg# 5 !*,) mg# 5 (! mg# 5 ,$ mg# 5 )' mg#
Urinalisa:
Protein 1eduksi >eukosit ritrosit Diagnosa skunder 5
555 )- 5 %-!
+ilirubin 2robilin +enda keton +akteri
55I 55-
2%ll%w u( t!l *+3-./-.01
7asil >P 5 Pandi jernih cincin I ?umlah sel 5 ;mm Protein 5*% mg;dl Elukosa 5* mg;dl &l 5))' mg;dl 2%ll%w u( t!l */.-./-.01 $asil foto %!orako lumbal sentrasi Th K 5 aligment baik , corpus vertebra baik, pedikel intak.
Diskus intervetebralis tidak menyempit kesan tidak tampak kelainan D: 5 Paraparese inferior tipe 230 DT 5 3 setinggi 8ertebra Thorakal K D 5 D 5 1encana terapi 5 2%ll%w u( t!l *+-4 -.01
A PF 0
5 kejang seluruh tubuh 5 &3&, TD !!%;$% mm7g, 0adi $% <;i, nafas !$ <;i, suhu ( =& 5 motorik """
4
Terapi 5 DiaGepam injeksi ! ampul 8 1encana E 2%ll%w u( t!l */-.4-.01
A 5 kejang umum PF 5 &3&, TD !%;$% mm7g, 0adi $%;menit, nafas )% <;menit, suhu ( =& 0 5 Terapi 5 DiaGepam bolus ampul 8 Dilantin < !%% mg po Folic acid ) < " mg po 1encana E 2%ll%w u( t!l *4-.4-.01
E 5 abnormal berupa perlambatan di hemisfere kanan 1encana 1o Foto &ranium Bchedel C dan +rain &T can Follo/ up tgl B(--%*C 1o foto &ranium 5 tak tampak kelainan 2%ll%w u( t!l *5.-.4-.01
+rain &T can 5 kesan abses serebri DD astrocytoma 1encana konsul bedah saraf 2%ll%w u( t!l *55-.4-.01
>aboratorium 5 ED1 !%
0a 5 !'
: 5 ,!
&l 5 ''
2%ll%w u( t!l *5/-.4-.01
?a/aban konsul bedah saraf 5 &T 5 lesi mutipel, hipodense berkapsul tipis kesan DD Abses multipel I metastasis &arcinoma di frontal I mielitis &aran 5 &T dengan kontras, cari fokus primer 1encana 5
?a/aban :onsul T7T 5 aat ini tidak ditemukan fokus primer dibidang T7T +rain &T can 5 Tampak lesi hipodens, lesi difrontal temporo parietal kanan yang meluas kekiri, batas tak tegas, tepi irregular disertai perifokal edema. Tampak midline shift kekiri . &erebelum, pons ,&PA baik kesan uspect Astrocytoma anjuran &T can dengan kontras +rain &T can dengan kontras 2%ll%w u( t!l *56-.4-.01
3anitol kir < !%% cc De
7b >D
5 !,( g# 5 !%;-
>eukosit 7itung jenis
5
5 '%%;mm 5 %;!;;*";!';!
EDP 5 $( mg# :reatinin 5 %,$ : 5 ,( Anti 78 5 negatif Anti 78 5 negatif Terapi 5 &efota
2reum 0a &l
5 !" mg# 5 !' 5 !%)
2%ll%w u( t!l *53-.4-.01 "
:onsul +edah araf 2%ll%w u( t!l *+.-.4-.01 " &an!sal #antun!
?a/aban :onsul +edah saraf 5 &T dan >aboratorium cendrung Abses erebri 3ultipel 3asalah Abses penampang kecil sulit untuk aspirasi; drainase aran terapi bagian T lanjut +rain &T can dengan kontras 5 tampak lesi hipodens luas didaerah frontotemporoparietal kanan . 3idline shift kekiri disertai perifokal edema luas lesi menyebabkan obliterasi ventrikel laterateral. &erebelum,Pons, &PA baik kesan Astrocytoma Eigi 5 jumlah lengkap, karies B-C, gangren B-C onsul %$% : tak ada kelainan di bidang T7T
PEMBAHASAN KASUS
Pada kasus ini dilaporkan seorang pasien laki-laki usia muda )" tahun, didiagnosa dengan 3ielitis Transversal selama pera/atan mengalami kejang Perokok, pencandu alkohol, Abses serebri adalah infeksi purulen pada parenkim otak yang diikuti kerusakan jaringan dan edema sekitarnya. nsiden kasus abses serebri cendrung meningkat dimana abses serebri multipel berkisar !!"# dari total kasus abses serebri . &hun dkk pada tahun !'$( mendapatkan insiden abses multipel )* # dari kasus. +hand pada tahun )%% mendapatkan insiden abses serebri multipel )! # dari kasus. ebanyak !%-* # dari kasus abses serebri tidak diketahui sumber infeksinya .nsiden keseluruhan abses otak kira-kira ! per !%%.%%%, dengan insiden puncak pada anak-anak dan usia diatas (%. Abses otak tiga kali lebih sering terjadi pada laki-laki dibanding /anita. :linis pasien ke arah abses serebri mutiple tidak begitu yang khas . Presentasi klinis amat bervariasi, tergantung dari lokasi dan ukuran abses, virulensi organisme, derajat edema dan respon tubuh terhadap infeksi. Diagnosis sering terlambat karena gejala tidak khas. Pada pasien ini ditemukan kejang, sakit kepala dan demam yang hilang timbul serta perubahan dalam tingkah laku sehari-hari menjadi pemalas dan pemurung. ecara keseluruhan gejala ini sudah ada ! bulan yang tetapi belum menganggu aktifitas sehari-hari, karena gejala ini hilang dengan memakan obat penghilang nyeri sehingga pasien tidak memba/a berobat kerumah sakit . +eberapa kepustakaan menyebutkan gejala yang palin sering adalah sakit kepala B *" #C, demam B "%#C, defisit neurology local B"%#C, muntah B ))-"%# C,kejang umum ; fokal pada B!"-"#C papil edema B)"#C pasienBharisonC. Demam dan sakit kepala sejak ! bulan yang lalu diperkirakan proses dari abses serebri ini sebetulnya sudah terjadi. 3enurut kepustakaan a/al infeksi sampai proses pembentukan kapsul membutuhkan /aktu lebih kurang ) minggu
6
tadium perkembangandari abses melalui empat tahap yaitu 5 !. tadium serebritis dini B !- hari C ). tadium serebritis lanjut B -' hari C . tadium formasi kapsul dini B !%-! hari C . tadium formasi kapsul lanjut B ! hari C Proses dia/ali terjadinya reaksi radang yang difus pada jaringan otak Binfitrat leukosit , edema , perlunakan, dan kongestiC kadang disertai bintik-bintik perdarahan. +eberapa hariminggu terjadi nekrosis dan pencairan pada pusat lesi sehingga membentuk rongga abses. Astroglia, makrofag mengelilingi jaringan yang nekrotik sehingga terbentuk abses yang tidak berbatas tegas. Tahap lanjut terjadi fibrosis yang progresif sehingga terbentuk kapsul dengan dinding yang konsentris. :ecepatan dan kematangan pembentukan kapsul abses otak dipengaruhi oleh 5 !. organisme penyebab ). asal infeksi Blangsung atau metastasisC . mekanisme pertahanan penderita . pemberian kortikosteroid ". terapi antibiotik Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan rongen foto cranium, lumbal pungsi,E, +rain &T can tanpa kontras dan dengan kontras. Angiografi serebral dan brain scintigrafi tidak kita lakukan , sebaiknya kita lakukan karena pemeriksaan ini lebih akurat dan hasilnya '%,( # positif memberikan gambaran abses berupa gambaran kue donat BDoughnut signC Diagnosa abses ditegakan setelah +rain &T can keluar, kemudian dikonsulkan kebedah saraf ementara hasil dari radiologi adalah suspect astrocytoma anjuran &T can dengan kontras Dalam pera/atan os mengalami kejang kemudian dilakukan E didapatkan hasil abnormal dengan perlambatan pada hemisfere kanan :eluhan sudah dirasakan ! bulan yang lalu, sering mengeluhkan sakit kepala dan demam hilang timbul Pada pasien ini fokus primer tidak diketahui dengan jelas , semua yang kita curigai sebagai sumber infeksi telah kita telusuri. 3enurut kepustakaan !%-* # abses serebri tidak diketahui sumber infeksinya .Abses serebri dapat berasal dari beberapa sumber infeksi yaitu 5 a. Penyebaran infeksi lokal dari sinus, gigi, telinga tengah dan duramater dapat menembus langsung menembus duramater b. Penyebaran hematogen dari fokus infeksi yang jauh berasal dari endokarditis bakterialis subakut, penyakit jantung kongenital atau bronkiektasi atau abses paru Abses otak dapat disebabkan oleh beraneka ragam bakteri. 6rganisme penyebab yang sering dijumpai B*" #C adalah streptokokus aerobik , stafilokokus, pneumokokus , hemofilus dan enterobakteri dan )" # disebabkan oleh mikroorganisme lainnya. 6rganisme anaerob juga menunjukan perannya dalam kejadian abses otak antara lain 5 spesies bakteriodes B + fragylis, +. melaninogeusC, step anaerobik B peptostreptokokus C, peptokokus dll. :ebanyakan abses mengandung salah satu bakteri :eberhasilan mengetahui penyebab abses sangat dipengaruhi oleh cara pembiakan Di 11& terdapat , # kasus menunjukan biakan positif . edangkan +rook BL!'$!C melaporkan bah/a !%% # kasus menunjukan mikroorganisme pada biakan dan pada !)-% # ditemukan lebih dari mikroorganisme
7
3ekanisme Patogenesis +akteri Penyebab Abses otak dapat disebabkan oleh beraneka ragam bakteri. 6rganisme penyebab yang sering dijumpai B*"#C adalah streptokokus aerobik , stafilokokus, pneumokokus , hemofilus dan enterobakteri serta )" # disebabkan oleh mikroorganisme lainnya. Pemeriksaan penunjang yang telah dilakukan rongen foto cranium, lumbal pungsi,E, +rain &T can tanpa kontras dan dengan kontras. Angiografi serebral dan brain scintigrafi tidak kita lakukan , sebaikanya kita lakukan karena pemeriksaan ini lebih akurat dan hasilnya '%,( # positif memberikan gambaran abses berupa gambaran kue donat BDoughnut signC. +eberapa kepustakaan menyebutkan pemeriksaan penunjang yang diperlukan untuk menegakkan abses serebri 1' Foto rongen ke(ala merupakan metode investigasi yang non invasive yang ditujukan untuk mengungkap penyebab infeksi intrakranial, khususnya mengenai penyakit inflamasi didaerah sinus paranasal, osteomielitis tulang tengkorak , cedera kepala terbuka, serta deteksi benda asing didalam tulang kepala, disamping juga untuk penilaian tanda-tanda tak langsung dari peniggian tekanan intrakranial. 0amun kepentingannya hanya sedikit untuk upaya mendeteksi absesnya sendiri. 2' >umbal Pungsi memperlihatkan tekanan yang tinggi, pleiositosis polinuklearis, jumlah protein yang lebih besar dari pada normal dan kadar &l serta glukosa dalam batas normal )' **G dapat menunjukan lokasi abses, dengan memperlihatkan gelombang delta voltase tinggi pada tempat lesi supuratif +' Angiografi serebral dapat menunjukan masa avaskular Byang terdiri dari abses dan edema sekelilingnyaC dan pada gambaran pada fase arteriel kadang-kadang ditampilkan area neovaskularisasi atau rim jaringan granulasi BblushC yang mengelilingi Gone nekrosis sentral. ,' Pemeriksaan sidik otak -brain s#intigrafi. lebi! akurat pemeriksaan ini positif pada '%,(# dari kasusnya berupa gambaran kue donat -0oug!nut sign. ' rain 3% an bermakna dalam memastikan diagnosa dan melokalisir abses-abses otak piogenik B nilai ketepatannya lebih dari *% # C. %an(a kontras dinding abses ditampilkan sebagai bagian yang isodens atau bahkan mempunyai densitas lebih padat dari jaringan otak normal. Dengan kontras , abses tampak suatu lesi dengan dinding yang rata, tipis, dan regular, ditengah lesi Bmateri-materi piogenikC dan substansia putih disekitarnya B edemaC menampakan penurunan densitas gambar Pasien ini didiagnosa sebagai abses serebri multiple setelah dilakukan konsul dengan bedah syaraf tidak bisa dilakukan drainase abses karena penampangnnya kecil dan dianjurkan pemakaian antibitioka. 3enurut kepustakaan prinsip p enanganan ter!a0a( abses otak a0ala! mrng!ilangkan kokus infeksi 0an efek masa' Pa0a kasus ini a0ala! konser4atif 0engan (emberian tera(i antibiotika terutama (a0a 5 pasien-pasien yang mempunyai resiko tinggi M
abses yang kecil B diameter N cm C atau mutipel M abses yang lokasinya dalam M adanya meningitis ; ependimitis M atau hidrosefalus yang memerlukan tindakan operasi terhadap absesnya. +iasanya diberikan kombinasi antibiotika yang terdiri dari golongan Penisilin; Ampisilin ) gr ; ( jam iv B )%%-%% mg ; kg++ ; hari selama ) mingguC, :loramfenikol ! gr ; (jam iv selama ) minggu , dan 3etronidaGole "%% mg; $jam iv selama ) minggu. 2ntuk mengurangi edema serebri digunakan de
8
dibutuhkan untuk mengurangi edema serebri yang mengakibatkan perbaikan defisit neurologik secara dramatis dan dipihak lain secara bermakna menghambat pertahanan tubuh seperti pengurangan jumlah sel lekosit dan makrofag pada daerah inflamasi , gangguan respon limfosit dan fibroblast, reduksi permeabilitas kapiler dengan konsekuensi dapat mengganggu penetrasi antibiotika melalui sa/ar darah otak. %era(i 0efinitif abses otak adalah operasi, yang dengan tindakan ini dapat ditentukan
diagnosis pasti, membuang bahan-bahan terinfeksi dan nekrosis, serta menghilangkan tekanan intrakranial yang meninggi. Tindakan operasi selalu diperlukan bila pada &T can menunaikan pembesaran abses. Abses otak dapat disebabkan oleh bakteri aerob atau anaerob dan sering terdiri dari banyak organisme yang berasal dari sumber infeksi B:aplan !'$", &hun dkk !'$(, 3olavi dan Di0ubile !'$$M Tunkel dan cheld !'')C. ni timbul dari otitis media, mastoiditis atau sinusitis terdiri dari streptokokkus aerob dan anaerob, staphylococcus aureus, atau bacteroides. ni berasal dari trauma kepala terbuka atau bedah saraf, disebabkan oleh streptococci, staphylococcus, atau batang gram negatif. ndocarditis bakterial menyebabkan abses akibat staphylococcus aureus atau streptococcus viridans. nfeksi paru yang diakibatkan oleh staphylococcus, streptococcus, actinomyces,batang gram negatif atau fusobacteria, dan jarang oleh nocardia Bkhususnya pada orang dengan imunocompromised C B:aplan !'$"M &hun dkk !'$(C. Abses yang disebabkan candida, aspergillus, atau toksoplasma juga dapat ditemukan pada pasien imunocompromised. ecara umum, terdapat insiden yang tinggi dari streptococcus 3illeri yang diisolasi dari abses otak yang disebabkan oleh sebab apapun B:aplan !'$"M 3alavi dan Di0ubile !'$$C. 6rganisme ini biasa ditemukan pada traktus gastrointestinal dan orofaring. ni jarang menyebabkan infeksi dan alasan mengapa terdapat kuman ini pada kultur abses otak tidak diketahui. nsiden abses otak berkurang dengan adanya antibiotik. Analisa terbaru pada !)) pasien abses otak dari Tai/an, mempunyai ri/ayat kelainan otolaringeal B)(#C, penyakit jantung sianotik B)*#C, implantasi abses B)"#C, infeksi paru B"#C, meningitis B#C, osteomyelitis B)#C, penurunan imunitas B!)#C, dan tidak diketahui B)!#C. Penyebab yang berasal dari otolaryngeal yaitu otitis kronik dengan cholesteatoma B!"#C dan mastoiditis B#C dan sinusitis B)#C BOen dkk !''"C. +akteri menginvasi parenkim otak secara langsung, melalui implantasi atau melalui penyebaran hematogen dari daerah infeksi jauh BdGmann dkk !'$"M :aplan !'$M 3olavi dan Di0ubile !'$$C. Abses yang timbul akibat invasi langsung pada &0 khasnya soliter dan berlokasi pada tempat yang berbatasan dengan tempat primer infeksi. &ontoh, abses otogenik sering berlokasi di lobus temporal, sementara yang berasal dari sinus frontal yang diakibatkan penyebaran hematogen sering ditemukan pada beberapa lokasi pada daerah gray-/hite junctionQ hemisfer serebri. :etika organisme mencapai &0, inflamasi lokal BserebritisC dimulai, ditandai dengan adanya sel P30 dan makrofag, disertai edema mengelilingi fokus infeksi, dan infiltrasi limfosit perivaskuler. etelah beberapa hari, abses mengalami nekrosis pada daerah sentral dan neovaskularisasi di perifer. :emudian terbentuk kapsul kolagen B:aplan !'$"M 3olavi dan Di0ubile !'$$C. Pembaca dirujuk pada revie/ yang lebih baik dan mendetil mengenai patogenesis abses otak B:aplan !'$"M 3olavi dan Di0ubile !'$$C. :arena parenkim otak tidak memiliki reseptor sensoris, nyeri kepala karena ensefalitis dan abses otak dapat disebabkan oleh inflamasi meningeal yang sering menyertai proses iniM
9
dari respon nonspesifik terhadap demam,dari peningkatan tekanan intrakranial, atau akibat efek massa yang disebabkan regangan pada struktur intrakranial yang peka nyeri. Tanda dan gejala abses otak umumnya berhubungan dengan efek massa. 0yeri kepala . 0yeri kepala , deficit neurologist fokal, dan gangguan mentasi sering tampak. Demam terjadi pada "% # dari /aktu, namun mungkin tidak ada atau sedikit bukti infeksi sistemik. :ejang terjadi pada )"-(% # pasien . dema otak, efek massa dan pengeseran garis tengah umum terjadi M karena pungsi lumbar kontraindikasi dan mempunyai nilai klinik yang kecil karena kultur & positif hanya pada kurang !% # kasus. Tanda dan gejala abses otak umumnya berhubungan dengan efek massa. 0yeri kepala , defisit neurologi fokal, dan gangguan mentasi sering tampak. Demam terjadi pada "% # dari /aktu, namun mungkin tidak ada atau sedikit bukti infeksi sistemik. :ejang terjadi pada )"-(% # pasien . dema otak, efek massa dan pengeseran garis tengah umum terjadi M karena pungsi lumbar kontraindikasi dan mempunyai nilai klinik yang kecil karena kultur & positif hanya pada kurang !% # kasus. :asus abses otak tampak cendrung meningkat, dikaitkan dengan bertambahnya pasienpasien yang mengalami gangguan imunologi akibat infeksi oportunistik seperti AD. nfeksi oportunistik adalah infeksi yang timbul akibat penurunan kekebalan tubuh. nfeksi oportunistik perlu dikenal dan diobati karena infeksi yang berat dapat menimbulkan kematian. 78 secara langsung dapat menginfeksi jaringan otak dan cairan serebrospinal. Adanya defisiensi imun akibat infeksi 78 ini akan memudahkan terjadinya infeksi oportunistik pada sistem saraf pusat yang terjadi bisa akut maupun kronis DAF%A" PU&%AA
!. 7arold.P.>ambert, 3.D.,F.1.&.P. nfections of the &entral 0ervous ystem. +rain Abscess. +. Anthony, 3.D.,F.1.&.M?uliet A.+ritton,3.1.&.P.,F.1.&.1 (!-* ). +rook . +rain Abscess Available at 5 7ttp 5;///.emedicine.com;Accessed 3arch !(, )%%( . +rook . +rain Abscess Available at 5 http5;///.cmedicine.com;Accessed Des !" , )%%( . 3eshkini A, Fakhr ?u A. +rain Abscess associated /ith Astrocytoma 5 &ase 1eport and 1evie/ of >iterature. Available at 5 http5;///.e-imj.com;8ol-0o!.Accessed 3ei )(,)%%* ". Adams and 8ictorRs. +rain Abscess n5nfections of The 0ervous ystem. 3cEra/-7ill .d $th.(%*-(%' (. 1oss.:>, Tyler :>. +rain Abscess.n 5 3eningitis, ncephalitis, +rain Abscess and mpyema 3cEra/-7ill.)%%(.*-"% *. +ell +A, +ritton ?A. +rain Abscess. n5 nfections of the &entral 0evous ystem. >ambert.Philadelphia 5 +& Decker, !''!.p.(!-* $. Eilroy ?. +rain Abscess n 5 nfectious Diseases n 5 +asic 0eurology. The 3cEra/-7ill &ompanies. d th )%%%.'-. '. +rand AA. +rain Abscess-Diagnosis and 3anagement !%.
10
11
12