ABSES Definisi Abses adalah infeksi bakteri setempat yang ditandai dengan pengumpulan pus (bakteri, jaringan
nekrotik dan sel darah putih). Proses ini merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran/perluasan infeksi kebagian lain dari tubuh. Klasifikasi 1. Abses retrope retroperiton ritoneal eal (abses (abses di belakang belakang rongga rongga perut) perut) terletak terletak di belakang belakang peritoneum peritoneum (sel (selap aput ut tipi tipiss yang yang mela melapi pisi si rong rongga ga dan organ organ peru perut) t).. Penye Penyeba bab b terj terjadi adiny nyaa abses abses retrop retroperi eritone toneal al adalah adalah perdan perdangan gan usus usus buntu buntu (apend (apendisi isitis tis)) dan peradan peradangan gan pankrea pankreass (pankr (pankreat eatiti itis). s). Nyeri Nyeri biasan biasanya ya dirasa dirasakan kan di punggung punggung sebela sebelah h baah baah dan semaki semakin n memburuk jika penderita menggerakkan tungkainya ke arah pinggul. !. Abses ginjal ginjal bisa bisa disebabkan disebabkan oleh bakteri bakteri yang yang berasal berasal dari suatu suatu infeksi infeksi yang yang terbaa terbaa ke ginjal melalui aliran darah atau akibat suatu infeksi saluran kemih yang terbaa ke ginjal dan menyebar ke dalam jaringan ginjal. Abses di permukaan ginjal (abses perinefrik) hampir selalu disebabkan oleh pecahnya suatu abses di dalam ginjal, yang menyebarkan infeksi ke permukaan dan jaringan di sekitarnya. "ejala dari abses ginjal adalah#
demam, menggigil, nyeri di punggung sebelah baah, nyeri ketika berkemih, air kemih mengandung darah (kadang$kadang).
%. Abses limpa limpa bisa disebabk disebabkan an oleh suatu suatu infeksi infeksi yang terbaa terbaa oleh aliran aliran darah darah ke limpa, cedera pada limpa, dan penyebaran infeksi dari abses di dekat limpa (misalnya abses dibaah diafragma). Nyeri bisa dirasakan di perut sebelah kiri, di punggung atau di bahu sebelah kiri. &. Abses Abses di dalam dalam pankreas pankreas biasan biasanya ya terbent terbentuk uk setela setelah h suatu suatu serangan serangan pankreati pankreatitis tis akut. akut. "ejala "ejalanya nya berupa berupa demam, demam, nyeri nyeri perut, perut, mual dan muntah muntah,, yang sering seringkal kalii timbul timbul 1 minggu atau lebih setelah penderita sembuh dari pankreatitis. '. Abses hati hati bisa disebabkan disebabkan oleh oleh bakteri atau atau amuba (parasit (parasit bersel bersel tunggal). tunggal). Amuba dari dari suatu infeksi infeksi usus sampai ke hati melalui melalui pembuluh getah bening. Abses hati nanti akan dibahas lagi lebih jauh. . Abses prostat prostat biasanya biasanya terjadi terjadi akibat akibat suatu suatu infeksi infeksi saluran saluran pencernaan pencernaan yang menyebab menyebabkan kan prostatitis (infeksi kelenjar prostat). Abses prostat paling sering terjadi pada usia &$
tahun. Penderita merasakan nyeri ketika berkemih, sering berkemih atau sulit untuk berkemih. *adang penderita merasakan nyeri dalam di pangkal penis dan air kemihnya mengandung darah atau nanah. Etiologi (1) perforasi dari +iskus yang sakit, yang mencakup perforasi ulkus peptikum (!) perforasi usus buntu dan di+ertikulitis (%) gangren kolesistitis (&) mesenterika iskemia dengan infark usus, dan (') pankreatitis atau nekrosis pankreas berkembang menjadi abses pankreas. Patofisiologi Proses abses merupakan reaksi perlindungan oleh jaringan untuk mencegah penyebaran atau
perluasan infeksi ke bagian lain tubuh. -rganisme atau benda asing membunuh sel$sel lokal yang pada akhirnya menyebabkan pelepasan sitokin. itokin tersebut memicu sebuah respon inflamasi (peradangan), yang menarik kedatangan sejumlah besar sel$sel darah putih (leukosit) ke area tersebut dan meningkatkan aliran darah setempat. Tanda dan Gejala Utama Abses Penumpukan darah Peradangan *emerahan dan rasa sakit akit uncul kantung atau benjolan pada kulit yang penuh dengan nanah uhu tubuh meningkat (tanda sel darah putih melaan infeksi) ulit bergerak ulit menelan "ejala sinusitis (terutama ketika abses gigi mempengaruhi rongga sinus) 0umlah sel darah putih meningkat *eluar cairan kekuningan, kuning$putih, atau putih asalah saraf termasuk gangguan (saat abses muncul pada otak) asalah pencernaan jika abses berada pada setiap bagian saluran pencernaan termasuk usus besar dan rektum. ntuk dapat didiagnosis dengan sepsis karena munculnya abses, pasien memilik Diagnosis *arena gejala abses mirip dengan gejala kondisi yang kurang serius lainnya, dokter Anda mungkin perlu tes pencitraan untuk konfirmasi. ltrasound biasanya alat diagnostik yang pertama kali digunakan. 0ika diperlukan, tes pencitraan lain seperti 23 scan atau 45 dapat digunakan untuk melihat organ$organ perut dan jaringan. $
*omputerisasi 3omography (23) scan ntuk prosedur ini, Anda akan berbaring di atas meja. 23 scanner terlihat seperti
lingkaran besar dengan lubang di tengah, yang disebut gantry a. 3abel diposisikan di gantry. "antry kemudian mulai berputar di sekitar Anda untuk mengambil gambar dari perut Anda dari berbagai sudut. 6al ini memberikan dokter pandangan lengkap daerah. 23 scan dapat menampilkan pecah, organ, pertumbuhan perut, dan benda asing dalam tubuh. $
agnetic 4esonance 5maging (45) esin 45 adalah tabung magnetik panjang. Anda akan berbaring di tempat tidur yang slide ke dalam lubang tabung. edan magnet yang dihasilkan oleh mesin mengelilingi tubuh Anda, dan sejalan molekul air dalam tubuh Anda. 6al ini memungkinkan mesin untuk menangkap gambar yang jelas dan penampang perut Anda.
$
Abses Analisis ampel 2airan 7okter Anda dapat memilih untuk mengambil sampel cairan dari abses dan memeriksanya untuk diagnosis yang lebih baik. etode untuk mendapatkan sampel cairan tergantung pada lokasi abses.
Factor Resiko 5nfeksi saluran empedu (%8 $8)# obstruksi empedu dan kondisi peradangan sekunder
(misalnya, kolesistitis, choledocholithiasis, dan kolangitis, terutama pada pasien dengan
keganasan saluran empedu dengan stent empedu) 5nfeksi dari organ$organ pencernaan atau organ pel+is melalui sirkulasi portal (!&8)# contoh termasuk usus buntu, di+ertikulitis, dan perforasi usus 3idak diketahui (!8) Penyebaran hematogen sekunder dengan bakteremia
(1'8)#
infeksi
endokarditis,
pielonefritis, infeksi mulut yang tidak diobati, semua penyebab gangguan sistem kekebalan tubuh pada anak$anak (misalnya, leukemia) Terapi Pada hampir semua kasus abses abdomen, nanah harus dibuang, baik melalui pembedahan maupun dengan bantuan sebuah jarum yang dimasukkan melalui kulit. 7ilakukan analisa nanah di laboratorium guna menentukan organisme penyebab infeksi, sehingga bisa diberikan antibiotik yang paling e fektif untuk organisme yang bersangkutan. 3erapi farmakologi yang diberikan#
Antibiotik 9 3ujuan utama dari antibiotik adalah untuk membantu mengontrol dan akhirnya menghilangkan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi d abses. Namun, perlu
diingat baha antibiotik juga dapat membunuh bakteri baik, yang dapat membantu dalam meningkatkan kekebalan tubuh. -leh karena itu perlu untuk mengikuti petunjuk dokter mengenai dosisnya.
Penghilang rasa sakit 9 -bat ini bertujuan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, nyeri, dan rasa sakit yang terkait dengan abses. *arena obat ini juga memiliki efek samping, sebaiknya menggunakannya hanya bila diperlukan.
7rainase 9 7rainase mengacu pada proses pembuatan sayatan kecil pada abses untuk memungkinkan nanah atau cairan mengalir, yang secara signifikan dapat mengurangi rasa sakit. 7aerah ini dibersihkan dengan larutan steril sebelum dan sesudah tindakan untuk mengurangi risiko infeksi.
-perasi 9 3indakan ini lebih cocok ketika drainase biasa tidak mungkin dilakukan atau ketika abses memiliki risiko. 3indakan operasi melibatkan pembentukan sayatan yang lebih besar pada daerah tindakan untuk membuat nanah mengalir.
Tata aksana Terapi Antibiotik Abses luar sering terjadi akibat bakteri taphylococcus aureus, antibiotic yang digunakan yaitu
fluclo:acillin atau diclo:acillin, namun terjadi methicillin (4A) antibiotic tersebut tidak efektif lagi dan dapat digunakan antibiotic lain# clindamycin, trimethoprim,$sulfametho:a;ol, dan do:ycycline Epidemiologi !m!m Peritonitis dapat diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, atau tertiary.1$% peritonitis primer, juga disebut peritonitis bakteri spontan, adalah infeksi rongga peritoneum tanpa sumber jelas dalam perut.
episode peritonitis setiap ! tahun.' 7ata epidemiologis untuk sekunder dan tersier 5nfeksi intraabdominal terbatas. peritonitis sekunder mungkin disebabkan oleh perforasi dari ulkus peptikum perforasi traumatis lambung, usus kecil atau besar, rahim, atau kandung kemih radang usus buntu pankreatitis di+erticulitis infark usus inflamasi penyakit usus, kolesistitis kontaminasi operatif peritoneum atau penyakit pada saluran kelamin perempuan, seperti aborsi septik, infeksi rahim pasca operasi, endometritis, dan salpingitis. Apendisitis adalah salah satu penyebab paling umum dari 5nfeksi intraabdominal. Pada tahun 1>>=, !?=. usus buntu yang dilakukan di Amerika erikat untuk tersangka appendicitis.
3erapi Peritoniotis dan Abses Nonfarmakologi Peritonitis sekunder membutuhkan operasi correction of the underlying pathology.
7rainase material yang purulent baik secara operasi maupun disedot melalui subkutan,
merupakan element yang paling penting dalam penanganan abses intra$abdominal. anajemen dan Aggressive fluid repletion dibutuhkan untuk mempartahankan dan
mengotrol +olume intra+ascular, output urin yang adekuat dan menghentikan asidosis. Pada beberapa jam di aal terapi, perlu ditambahkan sejumlah besar infuse sebesar 1 @/jam selama beberapa jam untuk mengembalikan +olume intramuskular dan kesesimbangan
cairan. Pada pasien yang kehilangan darah cukup banyak (hematokrit !'8), perlu
ditransfusikan darah yang berisi sel darah merah Pencegahan 2ara mencegah utamanya adalah menghindari semua penyebabnya,baik penyebab utama maupun penyebab sekundernya. engurangi minum alkohol dan obat yang dapat menyebabkan sirosis. *arena sirosis
dapat menimbulkan P< (Peritonial
makanan yang bersih enghindari salpingitis dengan cara berhubungan badan yang sehat sehingga terhindar
dari penyakit$penyakit kelamin yang akan menimbulkan salpingitis. 0angan menahan$nahan untuk buang air, karena padatnya feses dapat menyebabkan
appendicitis dan di+erticulitis. enghindari peritonitis dan abses yang disebabkan pasca operasi dengan memakai alat$ alat operasi yang bersih dan aseptis, tidak meninggalkan BsisaC pada operasi, dll.