SMALL GROUP DISCUSSION KEPERAWATAN SENSORI PERSEPSI ASUHAN KEPERAWATAN : ABLASIO RETINA DAN RETINOBLASTOMA
Disusunoleh: Kelompok 3/ Kelas A3/ Angkatan Angkatan 2014 1& 2& 3& 4& & & 6& &
Kartika 'arsaktiningtyas *ilang D+i Kun,ahyo -holilatul .uhriya olanda ka!aulida Annisa !uidah 5stinur Aliah Aisyah Kartika .akarias $o7ianto
(131411131012) (131411131030) (13141113101) (1314111310) (13141113104) (131411131102) (131411131062) (131411133022) PENDIDIKAN NERS
PROGRAM STUDI
FAKULTAS KEPER KEP ERAW AWA ATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 KATA KATA PENGANTAR PENG ANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan ang !ahaKuasa atas segala "erkat dan rahmat#$ya sehingga kami dapat menyelesaikan % Makala S!al S!alll
G"#$ G" #$% %
D&'( D&'($' $''& ') #)
R*-&)#,la'-#!a/
!*)+ !*)+*) *)a& a&
Ga)+ Ga)++$ +$a) a)
A,la' ,la'
R*-& R*-&)a )a
.a) .a)
Ke"erhasilan ini tidak lepas dari "antuan semua pihak yang telah "anyak mem"erikan dorongan dan "im"ingan kepada kami& Pada kesempatan ini dengan segala segala kerend kerendaha ahan n hati hati kami kami menyam menyampai paikan kan terima terima kasih kasih yang yang tak terhing terhingga ga kepada kepada pihak pihak yang yang telah telah mem"eri mem"erikan kan sum"an sum"angsi gsih h pemiki pemikiran ran88 "antua "antuan n materi materi maupun moril& Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini8 kami mengalami "anyak kesulitan maupun ham"atan8 namun "erkat "antuan dari "er"agai pihak akhirnya dapat diselesaikan tepat pada +aktunya& Kami menyadari sepenuhnya "ah+a karya tulis ini masih jauh dari kesempurnaan& 9ntuk itu kami mengharapkan kepada para pem"a,a untuk senantiasa mem"eri masukan8 kritik dan saran guna kesempurnaan makalah ini& Akhirnya Akhirnya kami mengharapk mengharapkan an semoga makalah yang sederhana sederhana ini dapat "erguna "agi perkem"angan dunia pendidikan "aik di masa sekarang maupun yang akan datang&
S$"a,aa 03 Ok-#,*" 2015
Da4-a" I'& Ka-a P*)+a)-a" &&&&&& &&&&&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&& &&&&&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&& Da4-a" I'&&&&&&& Ba, I P*).a$l$a) 1&1 atar atar ;elakang ;elakang&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&& 1&2 Tujua Tujuan n 9mum&& 9mum&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&& 1&3 Tujua Tujuan n Khusus& Khusus&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&& 1&4 !anaat !anaat&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&& Ba, II T&)a$a) P$'-aka
1 2 4
1
2&1 A"lasi A"lasio o
6 6 6 10 11
2&1& 2&1& !anie !aniestas stasii Klinis Klinis&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&& && 2&1& 2&1& Penatal Penatalaksa aksanaa naan n &&&&&& &&&&&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&&& &&&&& 2&1 2&1&6 >?-== ?-==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==&&&& 2&2
?-== ?-==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==== ==&&&& Ba, III A'$a) K*%*"a6a-a) 3&1 3&1 A"l A"las asio io
11 11 1 20 20 20 21 21 22 22 26 2 2 2 2 32 32 40 40 41 42 4 4 2 3
2
BAB I PENDAHULUAN 11
La-a" ,*laka)+
!anusia di dunia ini dianugrahi oleh tuhan yang dise"ut dengan pan,a indera8seperti ,ontohnya indra pen,iuman (hidung)8 indra pendengaran (telinga)8 indra indra pengli penglihata hatan n (mata) (mata)88 dan salah salah satuny satunyaa disini disini yang yang akan akan di"aha di"ahass ialah ialah mengen mengenai ai ganggu gangguan an yang yang terjad terjadii pada pada indera indera pengli penglihata hatan n (mata)8 (mata)8 salah salah satu gangguan mata yang terjadi ialah A"lasio
3
retin retino" o"las lasto toma ma adal adalah ah tumo tumorr endo endo#o #oku kula larr pada pada anak anak yang yang meng mengen enai ai sara sara em"rionik retina& Kasus ini jarang terjadi8 sehingga sulit untuk dideteksi se,ara a+al&
12
T$$a) U!$!
Betelah tersusunnya makalah ilmiah ini8 pem"a,a diharapkan memahami dan mengerti tentang asuhan kepera+atan untuk gangguan A"lasio
T$$a) T$ $a) K$'$'
1&
!enjelaskan tentang Deinisi A"lasio
2&
!enj !enjel elas aska kan n tent tentan ang g tio tiolo logi gi A"l A"las asio io
3&
!enjelaskan tentang Klasiikasi A"lasio
4&
!enj !enjel elas aska kan n tent tentan ang g Pat Pato ois isio iolo logi gi A"las "lasio io
&
!enj !enjel elas aska kan n ten tenta tang ng !ani !anie est stas asii Kli Klini niss A"l A"las asio io
&
!enj !enjel elas aska kan n ten tenta tang ng Pena Penata tala laks ksan anaa aan n A"las "lasio io
4
6&
!enjelaskan tentang Asuhan Kepera+atan pada *angguan A"lasio
18
Ma)4aa-
1&
!engetahui dan memahami tentang Deinisi A"lasio
2&
!engetahui dan memahami tentang tiologi A"lasio
3&
!engetahui dan memahami tentang Klasiikasi A"lasio
4&
!engetahui dan memahami tentang Patoisiologi A"lasio
&
!engetahui
dan
memahami
tentang
!enjelaskan
tentang
!aniestasi Klinis A"lasio
!engetahui dan memahami tentang Penatalaksanaan A"lasio
6&
!engetahui dan memahami tentang Asuhan Kepera+atan pada *angguan A"lasio
5
BAB II TIN9AUAN PUSTAKA 21 A,la' R*-&)a 211 D*4&)&'&
A"lasio retina (retinal detachment ) adalah pemisahan retina sensorik8 yakni lapisan otoreseptor dan jaringan "agian dalam8 dari epitel pigmen retina di "a+ahnya& A"lasio retina dapat menim"ulkan ruang su"retina dan ,airan 7itreus merem"es di "a+ah retina8 memisahkan "agian terse"ut dari dinding 7askular dan akhirnya menurunkan suplai darah ke dalamnya& 5nsiden kasus ini meningkat se,ara dramatis setelah usia 40 tahun dan men,apai pada dekade ke# dan ke#&
6
terdapat nyeri atau kemerahan pada mata yang sakit& Pelepasan retina dapat unilateral atau "ilateral8 tergantung pada aktor penye"a"& Pem"edahan diperlukan untuk menyatukan kem"ali retina& 212 Kla'&4&ka'& a A,la- R*-&)a* R*+!a-#+*)#'a ;entuk tersering a"lation retinae8 a"lation retinae regmatogenosa ditandai
dengan pemutusan total retina sensorik8 traksi 7iterus dengan derajat "er7ariasi dan mengalirnya 7itreus ,air melalui ro"ekan ke dalam su"retina& A"lation retinae regmatogenosa spontan "iasanya didahului atau disertai oleh pelepasan 7itreus posterior dan "erhu"ungan dengan myopia8 aakia8 degenerasi lattice, dan trauma mata& ?talmoskopi indirek "inokular dengan depresi sklera memperlihatkan peninggian retina sensorik yang lepas dan "er+arna translusen dengan satu atau le"ih pemutusan retina total8 misalnya ro"ekan "er"entuk tapal kuda8lu"ang atroik "undar8 atau ro"ekan sirkumerensial anterior (dialisis retina)& etak pemutusan retina "er7ariasi sesuai dengan jenisnya ro"ekan tapal kuda paling sering terjadi di kuadran superotemporal8 lu"ang atroik di kuadran temporal8 dan dialisis retina di kuadran inerotemporal& ;ila terdapat ro"ekan retina multiple8 deek#deek terse"ut "iasanya terletak 0 derajat satu sama lain& T*"a%& Tujuan utama "edah a"lasi adalah untuk menemukan dan memper"aiki semua ro"ekan retina digunakan krioterapi atau laser untuk menim"ulkan adhesi antara epitel pigmen dan retina sensorik sehingga men,egah inluks ,airan le"ih lanjut ke dalam ruang su"retina8 mengalirkan ,airan su"retina ke dalam dan ke luar8 dan meredakan traksi 7itreoretina& Diterapkan "er"agai teknik "edah& Pada retinopeksi peumati,8 udara atau gas yang dapat memuai disuntikkan ke dalam 7itreus untuk mempertahankan retina pada posisinya8 sementara adhesi korioretina yang diinduksi oleh laser atau ,ryoterapi meutup ro"ekan retina se,ara permanen& Teknik ini memiliki angka ke"erhasilan yang le"ih rendah di"andingkan ,ara lain dan hanya digunakan pada ro"ekan retina tunggal ke,il yang mudah di,apai8 ,airan su"retina yang minimal8 dan tidak adanya traksi 7itreoretina& B,leral "u,kling mempertahankan retina di posisinya sementara adhesi korioretinanya ter"entuk8 dengan melekukkan sklera menggunakan eksplan
7
yang dijahitkan pada daerah ro"ekan retina& Teknik ini juga mengatasi traksi 7itreoretina dan menyingkirkan ,airan su"retina dari ro"ekan retina& Angka ke"erhasilannya adalah 2#4C pada kasus#kasus tertentu yang sesuai& Komplikasi lainnya antara lain peru"ahan kelainan reraksi8 diplopia aki"at @i"rosis atau terganggunya otot#otot ekstraokular oleh eksplan8 ekstrusi eksplan8 dan kemungkinan peningkatan risiko 7itreoretinopati prolierati7e& itrektomi pars plana memungkinkan pelepasan traksi 7itreo retina8 drainase internal ,aairan su"retina
jika diperlukan dengan penyuntikan
perluoro,ar"on atau ,airan "erat8 dan penyuntikan udara atau gas yang dapat memuai untuk mempertahankan retina pada posisinya8 atau penyuntikan dengan minyak jika di"utuhkan tamponade retina yang le"ih lama& Teknik ini digunakan "ila terdapat ro"ekan retina multiple8 di superior8 atau di posterior "ila 7isualisasi retina terhalang8 misalnya oleh perdarahan 7itreus dan "ila ada 7itreoretinopati
prolierati
yang
"ermakna& itrektomi
menginduksikan
pem"entukan katarak dan mungkin dikontraindikasikan pada mata akik& !ungkin diperlukan pengaturan posisi pasien pas,aoperasi& 'asil akhir penglihatan pas,a "edah a"lation retinae regmatogenosa terutama tergantung dari status praoperasi ma,ula& Apa"ila ma,ula terlepas8 pengem"alian penglihatan ,entral "iasanya tidak sempurna& ?leh karena itu8 tindakan "edah harus segera dilakukan selagi ma,ula masih melekat& ;ila ma,ula sudah terlepas8 penundaan tindakan "edah hingga 1 minggu tidak mengu"ah hasil penglihatan& , A,la- "*-&)a* ak&,a- -"ak'& A"latio retinae aki"at traksi adalah jenis tersering pada retinopati dia"eti, prolierati& Kelainan ini juga dapat menyertai 7itreoretinopati prolierati7e8 retinopati prematuritas8 atau trauma mata& Di"andingkan dengan a"lation retinae aki"at traksi memiliki permukaan yang le"ih konka dan ,enderung le"ih terlokalisasi8 "iasanya tidak meluas ke ora serata& *aya#gaya traksi menarik retina sensorik menjauhi epitel pigmen di"a+ahnya se,ara akti8 menuju "asis 7itreus& Traksi ini dise"a"kan oleh pem"entukan mem"rane 7itreosa8 epiretina8 atau su"retina yang terdiri atas i"ro"last dan sel glia atau sel epitel pigmen retina& Pada mulanya8 pelepasan mungkin terlokalisasi di sepanjang ar,ade# arkade 7as,ular8 tetapi dapat meluas hingga meli"atkan retina midperier dan ma,ula& Traksi okal dari mem"rane#mem"ran selular dapat menye"a"kan
8
ro"ekan retina dan menim"ulkan kom"inasi a"latio retinae regmatogenosa# traksional itreoretinopati prolierati7e merupakan komplikasi a"latio retinae regmatoenosa dan penye"a" tersering kegagalan tindakan "edah pada mata terse"ut& T*"a%& itrektomi pars plana memungkinkan pengangkatan unsur penye"a" traksi diikuti dengan penyingkiran mem"rane#mem"ran i"rotik& !ungkin perlu dilakukan retinotomi dan atau penyuntikan perluorokar"on atau ,airan "erat untuk meratakan retina& Dapat digunakan tamponade gas8 minyak sili,on8 atau scleral buckling. ( A,la- "*-&)a* '*"#'a .a) *!#"a+&k A"latio retinae serosa dan hemoragik dapat terjadi +alaupun tidak terdapat pemutusan retina atau traksi 7itreoretina& A"lasi ini adalah hasil darin penim"unan ,airan di "a+ah retina sensorik dan terutama dise"a"kan oleh penyakit epitel pigmen retina dan koroid& Penyakit#penyakit degenerati8 inlamasi8 dan ineksi8 serta neo7askularisasi su"retina aki"at "erma,am#ma,am hal mungkin "erkaitan dengan a"latio retinae jenis ini& A"lasi jenis ini juga dapat menyertai penyakit peradangan dan penyakit 7askuler sistemik&
9
;e"erapa penye"a" terjadinya a"lasio retina adalah : a) !iopia8 pada miopia "erat ukuran anteroposterior mata mem"esar dan mengaki"atkan desakan pada retina& ") Trauma atau penggunaan isik yang kuat dan mendadak akan menye"a"kan ro"ekan pada retina& ,) Aakia8 aakia menye"a"kan pergerakan 7itreus ke depan& d) Degenerasi retina atau 7itreus8 menye"a"kan terikan pada retina8 inilah yang "iasanya menye"a"kan ro"ekan retina& 218 Pa-#4&'l#+&
kedua lapisan terse"ut terpisah karena akumulasi ,airan atau tarikan kontraksi "adan 7itreus& Tarikan 7itreus pada retina menye"a"kan klien melihat sinar kilat& Klien juga mengeluh melihat titik#titik hitam di depan mata8 yang terjadi karena lepasnya sel#sel retina dan putusnya kapiler yang mengalirkan sel darah merah ke dalam 7itreus& Bel darah merah ini menghasilkan "ayangan pada retina yang diterima se"agai titik#titik hitam terse"ut& epasnya retina juga menye"a"kan gangguan penerimaan rangsangan 7isual yang mengaki"atkan kon7ersi rangsangan ke"entuk yang tidak dapat diinterpretasikan otak dan menye"a"kan klien mengalami penurunan atau hilangnya pandangan& 'ilangnya lapang pandang "ergantung pada area lepasnya retina&
Pasien "iasanya melaporkan ri+ayat melihat "enda mengapung atau pandaran ,ahaya at au keduanya& @loater dapat dipersepsi se"agai titik#titik hitam ke,il atau rumah la"a#la"a& Partikel loater ini tersusun atas sel#sel retina dan darah yang terlepas ketika terjadi ro"ekan dan mem"eri "ayangan pada retina ketika mereka "ergerak& Pada tahap "erikut pasien akan melihat "ayangan "erkem"ang atau tirai "ergerak di lapang pandang8 mengaki"atkan pandangan ka"ur dan kehilangan lapang pandang ketika retina "enar "enar terlepas dari epitel "erpigmen& Penurunan tajam pandang sentral atau hingnya pandang sentral menunjukkan "ah+a ada keterli"atan ma,ula&
10
Pasien yang di,urigai mengalami a"lasio retina harus dirujuk ke spesialis retina segera untuk penanganan kedaruratannya& Pupil perlu didilatasi8 dan undus diperiksa dengan otalmoskop indirek dan lensa pem"esar& !etoda le"ih luas sehingga seluruh retina dapat diperiksa dan setiap ro"ekan teridentiikasi& 21; P*)a-alak'a)aa)
A"lasio inlamasi "iasanya ditangani se,ara medis& $amun8 pada a"lasio retina eksudati atau serosa (sehu"ungan dengan proses yang "erhu"ungan seperti tumor atau inlamasi yang menim"ulkan ,airan su"retina tanpa ro"ekan retina) dapat "erespons terhadap otokoagulasi laser& Prosedur laser mem"entuk jaringan parut pada retina8 melekatkannya ke epitel "erpigmen&
7itreus
untuk
mengurangi
gaya
tarik
pada
retina
yang
ditim"ulkannya& Terapi radiasi mungkin "erguna dalam menangani a"lasio retina karena tumor intraokuler& Pasien yang telah didiagnosis mengalami a"lasio retina "iasanya dira+at di rumah sakit padahari itu juga& ;ergantung pada luas atau lokasi pengelupasan retina8 pasien mungkin memerluka pem"edahan darurat atau istirahant okuler se"agai persiapan pem"edahan& 5stirahat okeluler meliputi pem"alutan kedua mata dan tirah "aring dira+at untuk memungkinkan setting retina dan men,egah a"lasio meluas& !ata yang sakit didilatasi maksimal se"elum pem"edahan8 sehingga ahli "edah dapat melihat undus& Dengan adanya tindakan pem"edahan8 maka perlu adanya pera+atan luka asepti, dan antiseptik untuk meminimalkan masuknya mikroorganisme dan mengurangi resiko ineksi& Ada dua jenis teknik aseptik yang diterapkan dalam praktek kepera+atan8 yaitu Aseptik medis dan Aseptik "edah : a A'*%-&k !*.&'
Aseptik medis adalah teknik atau prosedur yang dilakukan untuk mengurangi
jumlah
mikroorganisme
disuatu
o"jek8
serta
menurunkan
kemungkinan penye"aran dari mikro organisme terse"ut&& Aseptik medis sangat penting untuk diterapkan saat mera+at indi7idu yang rentan terhadap ineksi "aik karena penyakitnya8 pem"edahan atau karena immonosupresi& Belama
11
proses kepera+atan8 pera+at melakukan kontak dengan "anyak pasien dirumah sakit8 oleh karena itu pera+at harus menyadari dan mengetahui akan prinsip# prinsip aseptik medis se"agai upaya untuk menghindari transer kuman dari pasien ke pera+at8 dari pera+at ke pasien8 dari pera+at ke pera+at lain atau petugas kesehatan lain8 serta dari satu pasien ke pasien lainnya& Buatu o"jek dikatakan terkontaminasi "ila o"jek terse"ut menjadi tidak steril atau "ersih& Dalam aseptik medik suatu area atau o"jek dikatakan terkontaminasi "ila terdapat atau o"jek di,urigai mengandung kuman pathogen8 misalnya tempat tidur ("adpan) yang telah dipakai8 lantai dan kasa "asah yang telah dipakai& !ata rantai ineksi yang paling mudah untuk di putus adalah ,ara penularannya& Dalam lingkungan pera+atan kesehatan lingkungan8 men,u,i tangan adalah merupakan teknik dasar yang paling penting dalam pen,egahan dan pengontrolan penularan ineksi nosokomia& !enurut arson dalam D+i 'andayani (2003)8 !en,u,i tangan adalah menggosok dengan sa"un se,ara "ersama seluruh kulit permukaan tangan dengan kuat dan ringkas yang kemudian di "ilas di"a+ah air mengalir& ?leh karena itu8 men,u,i tangan menjadi metode pen,egahan dan pengendalian ineksi yang paling penting& Tujuan
men,u,i
tangan
adalah
menurunkan
;io"urden(jumlah
mikroorgsnisme) pada tangan dan untuk men,egah penye"aranya ke area yamg tidak terkontaminasi& !en,u,i tangan yang kurang tepat menempatkan "aik pasien dan tenaga pera+atan kesehatan pada resiko terhadap ineksi atau penyakit& Tenaga pera+atan kesehatan yang men,u,i tangan kurang adekuat dapat memindahkan organisme#organisme sepertistaphylo,o,,us8 es,heria ,oli8 pseudomonas dan kle"isellase,ara langsung ke pada hospes yang rentan8 yang menye"a"kan ineksi nasokomial dan endemik disemua jenis lingkungan pasien& Adapun teknik ,u,i tangan yang eekti sesuai prosedur ,u,i tangan menurut >'? (2006) yaitu se"agai "erikut 1) Dimulai ,u,i tangan dengan menggunakan air mengalir dan "ersih& 2) !enggunakan sa"un ,air atau sa"un "atangan8 menggosokan sa"un terse"ut sampai "er"usa "anyak& 3) !enggosokan ke "agian punggung tangan dengan jari tangan menjalin se,ara "ergantian8 se"anyak 3 (tiga) kali&
12
4) !engepalkan salah satu tangan dan menggosokan ke permukaan tangan lainnya dimulai dengan menggosokan "uku#"uku jari tangan8 kuku tangan8 dan ujung#ujung jari tangan se,ara "ergantian8 se"anyak 3 (tiga) kali& ) !emutar#mutar i"u jari tangan dengan salah satu tangan yang dilakukan se,ara "ergantian8 se"anyak 3 (tiga) kali& ) !em"ilas tangan dengan air mengalir mulai dari permukaan tangan sampai dengan sikut tangan& 6) !engeringkan tangan&
, A'*%-&k ,*.a
Aseptik "edah atau teknik steril termasuk prosedur yang digunakan untuk mem"unuh mikroorganisme& Betelah o"jek menjadi tidak steril maka o"jek terse"ut telah terkontaminasi8 misalnya alat#alat pera+atan luka yang telah dipakai atau tersentuh o"jek yang tidak steril& Pada aseptik "edah8 suatu area atau o"jek dinyatakan terkontaminasi jika disentuh oleh setiap o"jek yang tidak steril& Teknik steril sering dilakukan dalam "er"agai tindakan kepera+atan di ruang kepera+atan8 seperti dalam pera+atan luka operasi (mengganti "alutan)& Keeektian tindakan pen,egahan luka operasi "ergantung pada moti7asi pera+at dalam menggunakan teknik aseptik& Pera+at yang "ekerja dengan lingkungan yang steril atau dengan peralatan yang seteril harus mengerti "ah+a kegagalan seke,il apapun dalam teknik ini mengaki"atkan kontaminasi yang akan mem"uat pasien "eresiko terkena ineksi luka operasi yang dapat mengham"at proses penyem"uhan ( B,haer dkk8 2004)& Kulit yang sehat dan utuh serta mem"eran mukosa dapat mem"erikan suatu "arier yang eekti terhadap mikroorganisme8 tetapi jaringan yang di "a+ahnya
merupakan
media
yang
sangat
"aik
untuk
pertum"uhan
mikroorganisme& ?leh karena itu saat jaringan "a+ah kulit ter"uka aki"at luka karena prosedur operasi8 maka untuk melindungi daerah terse"ut dari mikroorganisme harus digunakan teknik steril& Adapun prosedur#prosedur steril pera+atan luka menurut llis8 et al (1) adalah se"agai "erikut: a)& !enata area steril 1& !en,u,i tangan&
13
2& Pililah permukaan yang datar8 kuat dan kering untuk menyiapkan ala t steril8 dengan luas kurang le"ih 12E12 in,i& 3& Be"elum dilakukan sterilisasi8 alat#alat di"ungkus rapat agar tidak terkontaminasi 8 sehingga saat di"uka alat#alat yang sudah steril terse"ut tidak akan terkontaminasi& 4& Apa"ila ingin menam"ah ala#alat yang steril8 tempatkan ke sisi area yang steril&
")& !em"uka "ungkusan steril 1& !en,u,i tangan& 2& Ketika mem"uka "ungkusan steril8 jangan sampai menyentuh o"jek yang steril atau areah yang steril& 3& Peganglah hanya pada sisi luar pen"ungkusnya& 4& Fangan mem"iyarkan sesuatu yang tidak steril menyentuh isi "ungkusan steril& ,)& !enam"ahkan alat#alat ke dalam area steril Ketika menam"ahkan alat#alat steril ke area steril8 hal yang harus diperhatikan adalah menjaga agar tidak terjadi kontaminasi& 1)
!en,u,i tangan&
2)
!em"uka pem"ungkus tanpa menyentu area steril&
3)
Tempatkan alat#alat terse"ut pada "idang yang steril dan jaga agar tangan
tidak menyentu "idang steril& ;ila alat#alat terse"ut "esar atau "erat atau se,ara hati#hati pada "idang steril atau "isa menggunakan korentang steril & 4)
Faga agar tangan tidak menyentu "idang steril&
d)& !enam"ahkan ,airan ke dalam area steril 1)
!en,u,i tangan&
2)
Tuangkan sedikit ,airan8 misalnya "etadin kedalam tempat pem"uangan
se"elum menuangkannya kedalam +adah steril& 3)
Tuangkan ,airan ke dalam +adah steril8 tuangkan kira#kira # in,hi di
atasnya& 4)
Tuangkan se,ara perlahan#lahan untuk men,egah terjadinya per,ikan&
)
Fagalah agar tidak "ersentuhan langsung dengan area steril&
14
e)& !enggunakan sarung tangan steril 1)
-u,i tangan se,ara menyeluruh&
2)
;uka pem"ungkus kemasan "agian luar dengan hati#hati menyi"akkannya
ke samping& 3)
Pegang kemasan "agian dalam dan letak pada permukaan yang datar dan
"ersih tepat diatas ketinggian pergelangan tangan& ;uka kemasan8 pertahankan sarung tangan pada permukaan dalam pem"ungkus& 4)
5dentiikasi tangan kanan dan kiri& Betiap sarung tangan mempunyai
manset kurang le"ih ,m8 kenakan sarung tangan pada tangan dominan terle"ih dahulu& )
Dengan i"u jari dan 2 jari lainnya dari tangan non dominan8 pegang tepi
manset sarung tangan untuk tangan dominan& Bentuh hanya pada permukaan dalam sarung tangan& )
Dengan hati#hati tarik sarung tangan pada tangan dominan8 le"arkan
manset dan pastikan "ah+a manset tidak menggulung pada pergelangan tangan& Pastikan juga "ah+a i"u jari dan jari#jari pada posisi yang tepat& 6)
Dengan tangan dominan yang telah menggunakan sarung tangan8 masukan
jari#jari tangan manset sarung tangan kedua& )
Dengan hati#hati tarik sarung tangan kedua pada tangan non dominan&
Fangan "iyarkan jari#jari dan i"u jari sarung tangan dominan menyentuh "agian tangan non dominan yang ter"uka& Pertahankan i"ujari tangan non dominan a"duksi ke "elakang& )
!anakala sarung tangan kedua telah terpasang8 ,akupkan kedua tangan
anda& !anset "iasanya terlepas setelah pemasangan& Pastikan untuk hanya menyentuh "agian yang steril&
)& !era+at luka !enurut Da7id dalam D+i 'andayani (2003)8 pera+atan luka paska "edah adalah tanggung ja+a" pera+at "angsal& Adapun tujuan pera+atan luka adalah se"agai "erikut : 1) !engangkat jaringan mati8 sehingga mendukung proses penyem"uhan luka&
15
2) !en,egah terjadinya ineksi pada luka 3) Apsor"si ,airan eksudat 4) !empertahankan kelem"a"an daerah sekitar luka ) !elindungi luka dari kerusakan le"ih lanjut ) !elindungi daerah sekitar luka dari ineksi dan trauma
!enurut 5gnata7i,ius8 et al dalam D+i 'andayani (2003)8 pera+atan luka paska "edah terdiri dari mengganti "alutan8 mera+at "alutan8 mem"ersihkan luka dan pera+atan drain& Pera+atan luka paska "edah yang "aik mem"erikan penyem"uhan luka yang "aik& Dalam hal ini yang terpenting adalah penggunaan pem"alut& Pem"alutan pada luka paska "edah "erungsi untuk mem"erikan lingkungan yang sesuai untuk penyem"uhan luka8 untuk menyerap drainase8 untuk mem"e"at dan mengimo"ilisasi luka8 untuk melindungi luka dan jaringan epitel "aru dari ,edera mekanik8 untuk melindungi luka dari kontaminasi "akteri dan pengotoran oleh aeses8 muntahan dan urine8 untuk meningkatkan hemostatis8 seperti pada "alutan tekanan dan untuk mem"erikan kenyamanan mental dan isik "agi pasien&
7 T*k)&k a'*%-&k .ala! %*"a6a-a) l$ka #%*"a'&
!enurut Da7id dalam D+i 'andayani (2003) dalam pelayanan kepera+atan8 pera+atan luka operasi adalah tanggung ja+a" pera+at& ;erikut adalah tata,ara pera+atan luka operasi dengan teknik aseptik& a&
Biapkan peralatan
"&
-ek pem"alut pasien
,&
Pasang peralatan
d&
Felaskan prosedur tindakan pada pasien
e&
-u,i tangan dengan eekti8 sesuai prosedur ,u,i tangan menurut >'?
&
Pakai sarung tangan steril 1) Am"il sarung tangan se,ara hati#hati dari +adahnya dengan menggunakan korentang& 2) Pegang sarung tangan pertama pada "agian dalam&
16
3) !asukan tangan yang tidak memegang sarung tangan dengan hati#hati tanpa menyentuh "agian luar sarung tangan& 4) Am"il sarung tangan kedua dengan tangan yang sudah terpasang sarung tangan pada "agian luar pada lipatan& ) !asukan tangan yang kedua tanpa terkontaminasi ) Atur sarung tangan yang sudah terpasang agar pas ditangan 6) !enjaga tangan yang sudah terpasang sarung tangan steril agar tidak terkontaminasi8 dan selalu "erada di atas pinggang&
g&
epaskan plester menggunakan pinset
h&
;uang pem"alut kotor pada tempat yang telah disediakan
i&
Perhatikan luka dengan teliti untuk menandai terhadap ineksi dan
penyem"uhan j&
;uka "ak instrumen
k&
Biapkan larutan pem"ersih
l&
Fika "ekerja sendiri8 letakan sarung tangan steril pada tangan yang
dominan8 "iarkan tangan yang lain "e"as untuk "ekerja dengan peralatan yang tidak steril m&
;ersihkan luka& Ketika mem"ersihkan area8 selalu mulai pada daerah
ter"ersih dan kerjakan menjauh dari area terse"ut n&
Fika ada drain8 "ersihkan di"a+ah saluran dan sekitar lokasi dengan
lapisan kasa 4 E 4 -m dan larutan pem"ersih o&
etakan "e"erapa kain kasa di "a+ah drain
p&
etakan "e"erapa kasa "etadin 4 E 4 -m di atas luka dan plester
G&
;uang sarung tangan
r&
Tutup kantong plastik dan "uang pada kantong isolasi "ahan
s&
-u,i tangan dengan eekti&
:
17
213 WOC A,la' R*-&)a Trauma
Miopia
Afakia
Degeneratif
Akumulasi airan! tarikan konstriksi
"epasn#a
&el 'ara( mera( 'an sel)sel retina le as
$erlu %perasi
$ost %$
*e+er(asilan
,angguan -isual
.ilangn#a MK. MK. GANGGUAN RASA
MK.
MK. RESIKO
MK. RESIKO TINGGI
$eru+a(an pola (i'up
MK. GANGGUAN
18
22 R*-&)#,la'-#!a 221 D*4&)&'&
papil& Prognosis meragukan& d *olongan 5 Tumor multipel sampai ora serata& Prognosis tidak "aik&
19
e
*olongan Betengah retina terkena dengan "enih di "adan ka,a& Prognosis "uruk&
227 E-l#+&
9mumnya8 retino "lastoma merupakan suatu penyakit herediter8 tetapi le"ih dari sepertiga kasus I kasus keturunan terjadi unilateral&Buatu alel dalam pita kromosom 13G14 mengontrol tumor "aik "entuk herediter maupun nonherediter& *en retino"lastoma normal (gen <;1)8 yang terdapat pada semua orang8 adalah suatu gen supresor atau anti onkogen& 5ndi7idu dengan "entuk penyakit herediter memiliki satu alel terganggu di setiap sel tu"uhnya8 apa"ila alel pasangannya di sel retina yang sedang tum"uh mengalami mutasi spontan8 ter"entuklah
tumor&Pada
"entuk
yang
nonherediter8
kedua
alel
gen
retino"lastoma normal di sel retina yang sedang tum"uh dinonaktikan oleh mutasi spontan& Pengidap "entuk herediter yang "ertahan hidup (C dari kasus "aru yang orang tuanya sakit atau mereka yang mengalami mutasi selg erminati7um) memiliki kemungkinan hampir 0C menghasilkan anak yang sakit& 228 Pa-#4&'l#+& Fika letak tumor di makula8 dapat terlihat gejala a+al stra"ismus& !assa
tumor yang makin mem"esar akan memperlihatkan gejala leukokoria8 tanda peradangan 7itreus yang menyerupai endotalmitis& Fika sel#sel tumor masuk ke segmen anterior mata8 akan menye"a"kan glaukoma atau tanda peradangan "erupa hipopion atau hiema& Pertum"uhan tumor ini dapat menye"a"kan metastasis dengan in7asi tumor melalui : ner7us optikus ke otak8 sklera ke jaringan or"ita dan sinus paranasal8 dan metastasis jauh ke sumsum tulang melalui pem"uluh darah& Pada undus terlihat "er,ak kuning mengkilat8 dapat menonjol ke "adan ka,a& Di permukaan terdapat neo7askularisasi dan perdarahan& >arna iris tidak normal& Penye"aran se,ara limogen ke kelenjar lime pre aurikuler dan su" mandi"ula serta se,ara hematogen ke sumsum tulang dan 7isera8 terutama hati&
20
meluas "ersama ner7us opti,us ke otak dan8 le"ih jarang8 di sepanjang sara dan pem"uluh#pem"uluh emisari di sklera ke jaringan or"ita lainnya& Tumor ini terkadang tum"uh se,ara dius di retina8 melepaskan sel#sel ganas ke dalam 7itreus dan "ilik mata depan dengan demikian8 menim"ulkan proses pseudoinlamasi yang dapat menyerupai retinitis8 7itritis8 u7eitis8 atau endotalmitis& Be,ara mikroskopis8 se"agian "esar retino"lastoma terdiri atas sel#sel ke,il8 tersusun rapat8 "undar atau poligonal dengan inti "esar "er+arna gelap dan sedikit sitoplasma& Bel#sel ini kadang# kadang mem"entuk rosette @leEner#>intersteiner yang khas8 menandakan adanya dierensiasi otoreseptor& Kelainan# kelainan degenerati sering dijumpai8 disertai dengan nekrosis dan kalsiikasi& Bejumlah ke,il kasus akan sem"uh se,ara spontan&
dengan metastasis ke luar8 misalnya dengan gejala proptosis "ola mata& Fika satu mata terserang8 pengo"atan "ergantung pada klasiikasi tumor: a *olongan 5 dan 55 dengan pengo"atan lokal (radiasi8 ,ryotherapy8 "
otokoagulasi laser)& Kadang#kadang diga"ung dengan kemoterapi& Fika tumor "esar (*olongan 5 atau )8 mata harus dienukleasi segera& !ata yang tidak terkena dilakukan radiasi sinar# dan kemoterapi& Pada tumor intraokuler yang sudah men,apai seluruh 7itreus dan 7isus nol8
dilakukan enukleasi& Fika tumor telah keluar "ul"us okuli tetapi masih ter"atas
21
di rongga or"ita8 dilakukan kom"inasi eksenterasi8 radioterapi dan kemoterapi& Klien harus terus die7aluasi seumur hidup karena 20#0C klien retino"lastoma "ilateral kan menderita tumor ganas primer terutama osteosarkoma& Belain itu retino"lastoma terjadi pada anak#anak8 sehingga perlu penanganan 'ospitalisasi yang tepat untuk anak#anak& !aka perlu adanya inter7ensi kepera+atan dalam mengatasi
dampak hospitalisasi& @o,us
inter7ensi kepera+atannya adalah meminimalkan stressor8 memaksimalkan manaat hospitalisasi8 dan mempersiapkan anak se"elum dira+at di rumah sakit& 9paya meminimalkan stresordapat dilakukan dengan ,ara men,egah atau mengurangi dampak perpisahan8 men,egah perasaan kehilangan ,ontrol8 dan mengurangi atau meminimalkan rasa takut terhadap perlakuan tu"uh dan rasa nyeri& 9ntuk men,egah atau meminimalkan dampak perpisahan dapat dilakukan dengan ,ara: 1& !eli"atkan orang tua "erperan akti dalam pera+atan anak dengan ,ara mem"olehkan mereka untuk tinggal "ersama anak selama 24 ajm (rooming in)& 2& Fika tidak mungkin untuk rooming in8 "eri kesempatan orang tua untuk melihat anak setiap saat dengan maksud mempertahankan kontak antarmereka& 3& !odiikasi ruang pera+atan dengan ,ara mem"uat situasi ruang ra+at seperti di rumah8 dinataranya dengan mem"uatdekorasi ruangan yang "ernuansa anak& 4& !empertahankan kontak dengan kegiatan sekolah8 diantaranya dengan memasilitasi pertemuan dengan guru8 teman sekolah dan mem"antunya melakukan serat#menyurat dengan siapa saja yang anak inginkan& 9ntuk men,egah perasaan kehilangan ,ontrol dapat dilakukan dengan ,ara: 1& 'indari pem"atasan isik jika anak dapat kooperati terhadap petugas kesehatan& Apa"ila anak harus diisolasi8 lakukan modiikasi lingkungan sehingga isolasi tidak terlalu dirasakan oleh anak dan orang tua8
22
pertahankan kontak antara orang tua dan anak terutama pada "ayi dan anak toddler untuk mengurangi stress& 2& ;uat jad+al kegiatan untuk prosedur terapi8 latihan8 "ermain8 dan akti7itas lain dalam pera+atan untuk menghadapi peru"ahan ke"iasaan/kegiatan sehari hari& 3& @okuskan inter7ensi
kepera+atan
pada
upaya
untuk
mengurangi
ketergantungan dengan ,ara mem"eri kesempatan anak mengam"il keputusan dan meli"atkan orang tua dalam peren,anaan kegiatan asuhan kepera+atan& 9ntuk meminimalkan rasa takut terhadap ,edera tu"uh dan rasa nyeri dapat dilakukan dengan ,ara: 1& !empersiapkan psikologis anak dan orang tua untuk tindakan prosedur yang menim"ulkan rasa nyeri8 yaiotu dengan menjelaskan apa yang akan dilakukan dan mem"erikan dukungan psokologis pada orang tua& 2& akukan permainan terle"ih dahulu se"elum melakukan persiapan isik anak8 misalnya dengan ,ara "er,erita8 menggam"ar8 menonton 7ideo kaset dengan ,erita yang "erkaitan dengan tindakan atau prosedur yang akan dilakukan pada anak& 3& Pertim"angkan untuk menghadirkan orang tua pada saat anak dilakukan tindakan atau prosedur yang menim"ulkan rasa nyeri apa"ila mereka tidak dapat menahan diri8 "ahkan menangis "ila melihatnya& Dalam kondisi ini8 ta+arkan pada anak dan orang tua untuk memper,ayakan kepada pera+at se"agai pendamping anak selama prosedur terse"ut dilakukan& 4& Tunjukan sikap empati se"agai pendekatan utama dalam mengurangi rasa takut aki"at prosedur yang menyakitkan& & Pada tindakan pem"edahan elekti8 lakukan persiapan khusus jauh hari se"elumnya
apa"ila
memmungkinkan&
!isalnya8
dengan
mengorientasikan kamar "edah8 tindakan yang akan dilakukan8 petugas yang akan menangani anak melalui ,erita8 gam"ar8 atau menonton ilm 7ideo yang menggam"arkan kegiatan operasi terse"ut& Tentunya terle"ih dahulu perlu dilakukan pengkajian yang akurat tentang kemampuan psikologis anak dan orang tua untuk menerima inormasi ini dengan ter"uka& akukan pula latihan relaksasi pada ase se"elum operasi se"agai persiapan untuk pera+atan pas,aoperasi&
23
!emaksimalkan manaat hospitalisasi pada anak8 dengan ,ara : 1& !em"antu perkem"angan orang tua dan anak dengan ,ara mem"eri kesempatan orang tua mempelajari tum"uh kem"ang anak dan reaksi anak terhadap stressor yang dihadapi selama dalam pera+atan di rumah sakit& 2& 'ospitalisasi dapat dijadikan media media "elajar untuk orang tua& 9ntuk itu pera+at dapat mem"eri kesempatan pada orang tua untuk "elajar tentang penyakit anak8 terapi yang didapat8 dan prosedur kepera+atan yang dilakukan padan anak8 tentunya sesuai dengan kapasitas "elajarnya& 3& 9ntuk meningkatkan kemampuan kontrol diri dapat dilakukan dengan mem"eri kesempatan pada anak mengam"il keputusan8 tidak terlalu "ergantung pada orang lain dan per,aya diri& Tentunya hal ini hanya dapat dilakukan oleh anak yang le"ih "esar dan "ukan "ayi& ;erikan selalu pengetahuan yang positi dengan selalu mem"erikan pujian atas kemampuan anak dan orang tua dan dorong terus untuk meningkatkannya& 4& @asilitasi anak untuk tetap menjaga sosialisasinya dengan sesame pasien yang ada8 teman se"aya atau teman sekolah& ;eri kesempatan padanya untuk saling kenal dan mem"agi pengalamannya& Demikian juga interaksi dengan petugas kesehatan dan sesama orang tua harus diasilitasi oleh pera+at karena selama di rumah sakit orang tua dan anak empunyai kelompok so,ial yang "aru& Persiapan anak s"elum dira+at di rumah sakit didasarkan pada adanya asumsi "ah+a ketakutan akan sesuatu yang tidak diketahui akan menjadi ketakutan yang nyata& Pada tahap se"elum masuk rumah sakit dapat dilakukan: 1) Biapkan ruang ra+at sesuai dengan tahapan usia anak dan jenis penyakit dengan peralatan yang diperlukan 2) Apa"ila anak harus se,ara "eren,ana8 1#2 hari se"elum dira+at diorientasikan dengan situasi rumah sakit dengan "entuk miniature "angunan rumah sakit& Pada hari pertama dira+at dilakukan tindakan: 1) Kenalkan pera+at dan dokter yang akan mera+atnya 2) ?rientasikan anak dan orang tua pada ruanangan ra+at yang ada "eserta asilitas yang dapat digunakan 3) Kenalkan dengan pasien anak lain yang akan menjadi teman sekamarnya 4) "erikan
24
identias pada anak8 misalnya dengan papan nama anak ) Felaskan aturan rumah sakit yang "erlaku dan jad+al kegiatan yang akan diikuti ) aksanakan pengkajian ri+ayat kepera+atan 6) akukan pemeriksaan isik dan pemeriksaan lainnya sesuai dengan yang diprogramkan&
223 WOC R*-&)#,la'-#!a
/aktor *eturunan Mutasi en R1 'ari kromosom 13 14
,en R1 inaktif
$ertum+u(an sel 'aera( retina ti'ak
RT%"A&T%MA
,angguan penerimaan sensori
Tumor ,anas
$enon olan a'a *etaaman pengli(atan
utu( o erasi
25
$ost %$ $eraatan ruma( sakit
-isus menuru
%rang asing #ang meraat $etugas
Ter'apa t luka
MK.
MK. RESIKO
DEFISIT PERAWATA
MK.
$emuli(an
KURANG NYAMAN
MK.
$erlin'ung an luka
RESIKO
MK. TAKUT
$enggunaan penutup mata 'an keter+atasan
BAB III ASUHAN KEPERAWATAN 71 A,la' R*-&)a 711 P*)+ka&a)
Pengumpulan Data 1& 5dentitas pasien !eliputi nama8 umur untuk mengetahui angka kejadian pada usia ke"erapa8 jenis kelamin untuk mem"andingkan angka kejadian antara laki# laki dan perempuan8 pekerjaan untuk mengetahui apakah penderita sering menggunakan tenaga se,ara "erle"ihan atau tidak& 2&
26
Adakah ri+ayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang "erhu"ungan dengan tim"ulnya a"lasio retina yaitu adanya miopi tinggi8 retinopati8 trauma pada mata& 4&
1& isus
: 9ntuk melihat ketajaman penglihatan (menurun) 1/300&
2& @unduskopi
:
3&
: Kelainan reraksi mata myopi&
4& @lurensin anglograi: Ke"o,oran didaerah para papilaris dan daerah yang "erdekatan dengan ruptur serta terliha gangguan perme"ialitas koriokapilaris aki"at rangsangan langsung "adan ka,a pada ,horoid& & 9B*
: Terlihat lu"ang pada retina yang "er"entuk ladam kuda&
u"ang ke,il atau "ulan sa"it& & Pemeriksaan segmen anterior a& Adanya pem"engkakan pada palpe"rae atau tidak8 "iasanya pada klien post operasi a"lasio retina8 palpe"raenya akan "engkak& "& Keadaan lensa8 "ila tidak ada komplikasi lain8 maka keadaan lensanya adalah jernih& ,& ;agaimana keadaan pupilnya8 pupil pada klien a"lasio retina yang telah masuk rumah sakit akan mele"ar se"agai aki"at dari pem"erian atropin& d& Kamera ?kuli Anteriornya "iasanya dalam& e& ;agaimana keadaan konjungti7anya8 "iasanya pasien post operasi akan mengalami hiperemi pada konjungti7anya& 6& Pemeriksaan segmen posterior
27
a& -orpus 7itreum ada kelainan atau tidak& "& Ada atau tidak pupil syara optiknya& 717 N#
A)al&'&' Da-a Da-a
E-l#+&
Ma'ala
P"* OP
1&
DB : #
Akumulasi ,airan
D? : isus menurun8
loaters8 pemeriksaan Bel#sel darah merah dan penurunan tajam undus okuli : tampak
sel#sel retina lepas
penglihatan
retina yang terlepas "er+arna pu,at
Terjadi ganggguan 7isual
dengan pem"uluh darah retina yang
'ilangnya Penglihatan
"erkelok#kelok Adanya
DB:Terus
Akumulasi ,airan
menanyakan kapan
Ansietas dengan
pelaksanaan
"erhu"ungan an,aman
Bel#sel darah merah dan kehilangan penglihatan
operasinya serta
sel#sel retina lepas
keadaan matanya& D?:
*elisah
selalu Terjadi ganggguan 7isual
"ertanya8 menuruti
tidak anjuran 'ilangnya Penglihatan
untuk "edrest total8 "erde"ar#de"ar&
3&
DB :
Pasien -emas
Akumulasi ,airan
# Klien ,emas dan sering mengatakan moti7asi diri yang
*angguan konsep diri "erhu"ungan dengan eek
Bel#sel darah merah dan peru"ahan pada gaya sel#sel retina lepas
hidup
kurang # !engeluh tidak
Terjadi ganggguan 7isual
mampu
28
melakukan peran dan
'ilangnya Penglihatan
ungsi se"agaimana mestinya&
Terjadi peru"ahan pola
# 9ngkapan
hidup pada diri pasien
mengkritik diri sendiri8 mengejek
Adanya gangguan
dan menyalahgunakan konsep diri pada pasien diri sendiri& D? : # Kontak mata kurang8 sering menunduk # !udah marah dan tersinggung& # !enarik diri& # !enghindar dari orang lain& 4&
DB : Pasien
Akumulasi ,airan
mengatakan takut untuk dioperasi& D? :
dengan kehilangan Bel#sel darah merah dan ,ontrol dan hasil yang sel#sel retina lepas
# Pasien tampak takut dan gelisah # kspresi tegang
Takut "erhu"ungan
tidak dapat diperkirakan8 sekunder akidan hasilnya&
Dilakukkan tindakan operasi
#Klien selalu "ertanya tanya tentang penyakitnya&
Ke"erhasilan operasi yang "elum pasti
Pasien Takut P#'- OP
DB : Klien mengeluh 1&
Akumulasi ,airan
nyeri pada mata (daerah yang sudah dioperasi&
*angguan rasa nyaman (nyeri) "erhu"ungan
Bel#sel darah merah dan dengan dampak sel#sel retina lepas
pem"edahan
29
D? : # Pasien tampak
Dilakukkan tindakan
meringis #Adanya luka operasi
operasi
pada daerah mata # Bkala nyeri 4# # TT tidak normal
uka Post ?P
Adanya *angguan rasa nyaman (nyeri) DB : # 2&
Akumulasi ,airan
D? : Tampak luka
insisi pada mata yang Bel#sel darah merah dan peningkatan kerentanan ditutup per"an&
sel#sel retina lepas
sekunder terhadap gangguan aki"at
Dilakukkan tindakan pem"edahan mata operasi
uka Post ?P
Adanya
718
D&a+)#'a K*%*"a6a-a)
P"* O%
1&
1& *angguan rasa nyaman (nyeri) "erhu"ungan dengan dampak pem"edahan&
30
2&
I)-*"<*)'& .a) Ra')al D&a+)#'a
K*%*"a6a-a) PRE OP 1
T$$a) .a)
Tujuan: Tidak terjadi
penurunan tajam
ke,elakaan atau
penglihatan&
,edera pada pasien&
DB: #
menurun8 loaters8 pemeriksaan undus okuli : tampak retina yang terlepas "er+arna pu,at dengan pem"uluh darah retina yang "erkelok I kelok&
Ra')al
K"&-*"&a Ha'&l
"erhungan dengan
D?: isus
I)-*"<*)'&
!eminimalisir -iptakan lingkungan yang nyaman "agi klien Tingkat Pindahkan
Kriteria 'asil:
"enda#"enda
#
"erisiko dari
Tidak terjadi
,edera pada
lingkungan
pasien
klien
#
Pasien dapat
mengetahui aktor yang dapat menye"a"kan ,edera
trauma
keamanan pasien terjaga
Keluarga Ajarkan keluarga tentang aktor risiko jatuh dan "agaimana
adalah orang terdekat yang "isa ikut "ekerja sama dalam in7ensi pasien
mengurangi risiko jatuh !em"antu
Dengan tetap
pasien
"eraktiitas
"erakti7itas
pasien akan
tanpa terjadi
tetap
,idera
"ersosialisasi tanpa resiko Tingkat
!engetahui "enda#"enda
keamanan pasien terjaga
31
yang dapat menye"a"ka n ,idera pada pasien -idera akan !engurangi resiko ,idera 2
Ansietas
Tujuan:
Kaji tingkat
"erhu"ungan
Ke,emasan
ansietas :
dengan an,aman
"erkurang atau
ringan8
kehilangan
hilang&
sedang8
penglihatan&
"erat8 pani,
menanyakan kapan pelaksanaan operasinya serta keadaan matanya& D?: *elisah selalu "ertanya8 tidak menuruti anjuran untuk "edrest total8 "erde"ar#de"ar&
askep se#
# Klien mengerti
lanjutnya& Agar klien
tentang tujuan pera+atan yang
;erikan
di"erikan/
kenyaman
dilakukan&
dan
# Klien
ketentraman
memahami tujuan
hati
prognosisnya ("ila dilakukan operasi)&
mana tingkat
pem"erian
kopingnya&
operasi8
sampai sejauh
penanganan/
ansietas dan pola
operasi8 pas,a
mengetahui
memu#dahkan
menggam"arkan
pelaksanaan
9ntuk
klien sehingga
# Klien mampu
operasi8
prognosis
ke,emasan
Kriteria 'asil: DB:Terus
memperparah
tidak terlalu memikirkan penyakitnya&
Agar klien ;erikan penjelasan mengenai prosedur pera+atan8 perjalanan
mengetahui/ memahami "ah+a ia "enar sakit dan perlu dira+at
penyakit L progno# sisnya
32
Agar klien ;erikan/ tempatkan alat pemanggil yang mudah dijangkau
merasa aman dan terlindungi saat memerlukan "antuan
oleh klien 9ntuk *ali inter7ensi yang dapat menurunkan ansietas
mengetahui ,ara mana yang eekti untuk menurunkan/ mengurangi ansietas Agar klien
;erikan akti7itas yang dapat menurunkan ke,emasan/ ketegangan
dengan senang hati melakukan akti7itas karena sesuai dengan keinginan#nya dan tidak "ertentangan dengan prog# ram
3&
*angguan konsep
Tujuan:
diri "erhu"ungan
Konsep diri klien
dengan eek
mengarah ke
peru"ahan pada
positi (adapti)&
Dorong klien untuk mengungkap kan
gaya hidup8 sekunder aki"at
pera+atan& 5nteraksi yang
Kriteria 'asil:
perasaannya
men,o"at meningkatkan konsep diri dimulai dengan 33
kehilangan ungsi
# Konsep diri
mengkaji
tu"uh&
yang
tentang apa
diekspresikan
yang
klien non7er"al
dirasakan
dan 7er"al yang
klien tentang
konstrukti&
penyakit dan
#
pem"edahan& 'al ini
DB: # Klien ,emas dan sering mengatakan moti7asi diri yang kurang # !engeluh tidak mampu melakukan peran dan ungsi se"agaimana mestinya& # 9ngkapan mengkritik diri
terhadap peru"ahan gaya hidup ke arah positi # Klien mau menerima keadaan dan
;antu klien untuk mengidentii kasi tingkat mekanisme koping yang dimiliki
pasrah&
mengu"ah okus dari peru"ahan penampila ke semua aspek
yang
dan menyalahgunak
menunjang
an diri sendiri&
konsep diri !empertahan ;erikan
kurang8 sering
support
menunduk
sistem
# !udah marah dan
(keluarga8
tersinggung&
teman dekat
# !enarik diri&
dan lainlain)
# !enghindar dari orang lain&
klien untuk
yang positi
sendiri8 mengejek
D?: # Kontak mata
mem"antu
kan kotrak sosial kekuatan moral klien dalam mengahdapi
Ajarkan
masalahnya !eminimalka
klien untuk
n peru"ahan
"eradaptasi
yang ada ke
terhadap
arah
peru"ahan
konstrukti
penampilann ya
34
4& Takut "erhu"ungan dengan kehilangan ,ontrol yang
dan
hasil
tidak
-iptakan
!engungkapk
Klien tidak takut
suasana
an perasaan
dalam manjalani
lingkungan
dan
operasinya&
yang
keka+atiran
kondusi dan
meningkatkan
Kriteria 'asil:
saling
ke+aspadaan
# Klien akan
per,aya
diri klien dan
dapat
diperkirakan8 sekunder
Tujuan:
aki"at
operasi
dan
mengekspresikan
mem"antu
keka+atiran nya
klien dalam
mengenai operasi
mengidentiik
DB: Pasien
yang akan
mengatakan takut
dijalani selama
Dengarkan
asi masalah alidasi
untuk dioperasi # D?: Pasien tampak
dialog ("anyak
dengan akti
mem"eri
dan 7alidasi
keyakinan
takut dan gelisah # kspresi tegang Klien selalu
,ari klien)&
ketakutan
meningkatkan
klien
harga diri dan
hasilnya&
inormasi yang di
# Klien mau dan
"ertanya tanya
"ekerja sama
tentang
dalam tindakan
penyakitnya&
operasi setelah mengerti tentang prosedur pem"edahan8 resiko8 serta manaatnya& # Klien tenang
mem"antu mengurangi Bajikan
ansietas& Btimulasi
inormasi
simultan
dengan
"er"agai
menggunaka
indera
n metode
meningkatkan
model
proses "elajar
anatami atau
mengajar
dan tak gelisah& # Tensi 130/08
,ontoh
nadi normal (0
protesis Diskusikan
5nromasi
tentang
tentang apa
pera+atan
yang akan
preoperati
dihadapi dapat
(premedikasi
mengurangi
8 sedasi8 inus
ke,emasan8
sampai 0 menit/detik)&
35
,airan )
sehingga memungkinka n klien mau
jelaskan
"erpartisipasi 5normasi
akti7itas
dapat
yang
meningkatkan
diper"olehka
kepatuhan dan
n setelah
memasilitasi
operasi
proses
("er"aring8
peren,anaan
am"ulasi8
pulang&
latihan naas dalam) POST OP 1& *angguan
rasa
nyaman
Tujuan:
(nyeri) $yeri "erkurang
"erhu"ungan dengan
atau rasa nyaman
dampak terpenuhi
Pengetahuan 5dentiikasi klien dlam mem"antu menghilangka
pem"edahan& Kriteria 'asil:
n rasa nyerinya
yang mendalam tentang nyeri dan keektian
DB:Klien mengeluh
# okasi nyeri
nyeri
minimal&
penghilangan
(daerah yang sudah
# Keparahan
dioperasi
nyeri "erskala 0&
;erikan
nyeri& 5normasi
inormasi
mengurangi
tentang
ansietas yang
penye"a" dan
"erhu"ungan
,ara
dengan
mengatasinya
sesuatu yang
Tindakan
diperkirakan& Tindakan ini
penghilangan
memungkink
rasa nyeri
an klien
nonin7asi
untuk
pada
mata
# 5ndikator nyeri D?:
7er"al dan
#Pasien tampak
non7er"al (tidak
meringis
menyeringai)&
# Adanya luka operasi pada daerah mata # Bkala nyeri 4# TT tidak normal
tindakan
36
dan non
mendapatkan
armakologis
rasa kontrol
(posisi8
terhadap
"alutan (24#
nyeri
4 jam)8 distraksi dan relaksasi& Terapi Terapi analgetik
armakologi diperlukan untuk mem"erikan peredam nyeri&
2&
Tujuan:
Tingkatkan
ineksi
5neksi tak
Penyem"uhan
"erhu"ungan
terjadi&
luka :
dengan peningkatan
# diit
kerentanan
Kriteria 'asil:
seim"ang
sekunder terhadap
# Drainase "aik&
# menjaga
gangguan aki"at
# Buhu dalam
ke"ersihan
pem"edahan mata&
"atas normal&
luka
DB:# D?: Tampak luka
$utrisi dan hidrasi yang optimal meningkatka n kesehatan umum& !emper,epat kesemu"uhan
# $ilai
luka
la"oratorium sel
insisi pada mata
darah putih
Tindakan
yang ditutup per"an
normal&
untuk
pada jahitan
men,egah
dapat
regangan pada
menim"ulkan
jahitan
gangguan8 emm"uat jalan masuk mikroorganis me Teknik
Tindakan 37
aseptik pera+atan luka aseptik dan antiseptik
menimimalka n masuknya mikroorganis me dan mengurangi
Terapi
risiko ineksi Anti kuman
anti"iotika
atau "a"teri "erspektrum luas&
72 R*-&)#,la'-#!a 721 P*)+ka&a)
1& Bejak kapan sakit mata dirasakan Penting untuk mengetahui perkem"angan penyakitnya8 dan sejauhmana perhatian klien dan keluarganya terhadap masalah yang dialami&
yang di+ariskan melalui
kromosom8
protein yang selamat memiliki kemungkinan 0 C menurunkan anak dengan retino"lastoma& 4& Apakah pasien merasakan adanya peru"ahan dalam matanya&
38
& Apakah ada keluhan lain yang menyertai Keluhan sakit kepala merupakan keluhan paling sering di"erikan oleh penderita& Adanya keluhan pada organ lain juga "isa diaki"atkan oleh tumor yang "ermetastase& & Penyakit mata se"elumnya Kadang#kadang dengan mengetahui ri+ayat penyakit mata se"elumnya akan dapat
menerangkan
tam"ahan gejala#gejala
penyakit yang
dikeluhkan
penderita& 6& Penyakit lain yang sedang diderita ;ila sedang menderita penyakit lain dengan keadaan yang "uruk8 dapat pula memper"uruk keadaan klien & 9sia penderita Dikenal
"e"erapa
jenis
penyakit
yang
terjadi
pada
usia
tertentu&
dialami pasien: ,emas8 takut8 gelisah8 sering menangis8 sering "ertanya& "& !ekanisme koping
722
P*!*"&k'aa) F&'&k
5npesksi keseluruhan mata untuk menemukan data o"jekti penye"a" masalah pada mata pasien& 5nspeksi mata terdiri dari inpeksi organ mata eksternal dan inspeksi organ mata internal& 1& 5nspeksi ksternal
39
Terdiri dari pemeriksaan terhadap posisi dan kesejajaran mata8 alis mata (distri"usi penye"aran alis mata8 kesejajaran8 dan gerakannya)8 kelopak mata (pem"engkakan8 +arna8 masa8 kemampuan mengedip8 serta posisinya terhadap kornea)8 apparatus lakrimal dan duktus nasolakrimal (pem"engkkan dan +arna serta nyeri saat palpasi)8 "ola mata (terlihat menonjol atau tidak)8 konjungti7a (+arna8 masa8 "enda asing)8 s,lera (+arna8 perdarahan)8 kornea (kejernihan)8 iris (+arna8 dan "entuk)8 pupil (+arna8 "entuk8 reaksi terhadap ,ahaya dan kesimetrisan ukuran)8 dan lensa (+arna) 2& 5nspeksi 5nternal atau pemeriksaan @unduskopik (pemeriksaan tingkat mahir) !erupakan pemeriksaan organ dalam mata yang tak dapat di inspeksi menggunakan mata telanjang ataupun menggunakan senter& 5npeksi organ mata internal harus dilakukan menggunakan alat ?talmoskop dan dilakukan oleh tenaga yang proessional& Balah satu organ interna yang di periksa adalah retina& $ormal : pada pemeriksaan otalmoskop akan di temukan nilai normal retina yaitu +arna oranye kekuningan sampai merah muda krem menjadi +arna dasar8 diskus "era+arna kuning I kemerahan dengan "atas temporal sedikit kurang jelas8 ma,ula jelas terlihat dan normal di kelilingi hallo "er+arna le"ih gelap8 akan terlihat arteri dan 7ena dengan karteristik +arna arteri merah terang8 dan 7ena "er+arna merah gelap8 ukuran arteri le"ih ke,il daripada ukuran 7ena& A"normal : pada a"lasio retina terjadi ro"ekan antara retina dan lapisan pigmen epitel menye"a"kan kumpulnya ,airan dalam ,elah ters"ut8 sehingga retina akan terangkat dan penglihatan di daerah ters"ut akan terganggu8 "iasanya pada pemeriksaan akan ditemukan +arna diskus akan menjadi pu,at dan atroik8 retina terlihat "er+arna a"u Ia"u8 permukaan retina tidak rata dan terlihat seperti "ergelom"ang8 pem"uluh darah retina "erkelok kelok sesuai dengan gelom"ang retina yang terangkat8 pada daerah a"lasi tidak terlihat gam"aran koroid normal&
A)al&'&' Da-a
N# Da-a P"* OP 1& DB : #
E-l#+&
Ma'ala
Adanya aktor keturunan
Takut "erhu"ungan
D?: Anak tampak takut dan
dengan orang asing !utasi *en
( petugas kesehatan)
40
menangis8 re+el ketika dilakukannya
Pertum"uhan sel daerah retina tidak terkontrol
tindakan oleh petugas kesehatan
*angguan penerimaan sensori pada otoreseptor
'adirnya orang asing dengan adanya pera+atan rumah sakit
2&
DB: Klien
Anak Takut Adanya aktor keturunan
mengatakan tidak dapat melakukan
"erhu"ungan dengan !utasi *en
personal higiene sendiri& D?: Klien terlihat
Deisit pera+atan diri
ketidak"erdayaan aki"at penurunan 7isus pada
Pertum"uhan sel daerah
mata
retina tidak terkontrol
kesusahan untuk personal higiene sendiri& Klien
*angguan penerimaan sensori pada otoreseptor
selalu meminta
3&
tolong&
isus !enurun
DB: #
Deisit Pera+atan diri Adanya aktor keturunan
D?: isus menurun8 loaters8
!utasi *en
penglihatan
pemeriksaan undus okuli : tampak retina yang
Pertum"uhan sel daerah retina tidak terkontrol
terlepas "er+arna pu,at dengan pem"uluh darah
*angguan penerimaan sensori pada otoreseptor
41
retina yang "erkelok I kelok
Ketajaman penglihatan menurun
Adanya
P#'- OP DB: Klien
1&
Adanya aktor keturunan
mengatakan nyeri D?: >ajah klien
(nyeri) "erhu"ungan !utasi *en
meringis menahan nyeri8 keringat dingin8 takikardi
*angguan rasa nyaman
dengan luka post operasi a"lasio retina&
Pertum"uhan sel daerah retina tidak terkontrol
Adanya tumor ganas yang menim"ulkan tonjolan pada mata
Dilakukan tindakan operasi
Adanya
nyaman (nyeri) Adanya aktor keturunan
D?: Ada pus pada luka post op8 kadar
"erhu"ungan dengan !utasi *en
leukosit meningkat8 suhu tu"uh meningkat8 adanya
peningkatan kerentanan sekunder aki"at trauma
Pertum"uhan sel daerah
"edah
retina tidak terkontrol
tanda#tanda ineksi& Adanya tumor ganas yang menim"ulkan tonjolan
42
pada mata
Dilakukan tindakan operasi
Adanya resiko ineksi
DB:# 3&
Adanya aktor keturunan
D?: Terpasang
penutup mata pas,a
!utasi *en
operasi
keter"atasan penglihatan8 "erada
Pertum"uhan sel daerah retina tidak terkontrol
dilingkungan yang tidak dikenal8 dan penutup mata pas,a operasi
Adanya tumor ganas yang menim"ulkan tonjolan pada mata
Dilakukan tindakan operasi
Pemulihan dengan menggunakan penutup mata dan adanya "atasan
Adanya
728 D&a+)#'a K*%*"a6a-a) P"* O%
1& Takut "erhu"ungan dengan orang asing (petugas kesehatan)& 2& Deisit pera+atan diri "erhungan dengan ketidak"erdayaan aki"at penurunan 7isus pada mata& 3&
43
P#'- O%
1& *angguan rasa nyaman (nyeri) "erhu"ungan dengan luka post operasi& 2&
I)-*"<*)'& .a) Ra')al D&a+)#'a
K*%*"a6a-a) PRE OP 1& Takut
T$$a) .a)
I)-*"<*)'&
K"&-*"&a Ha'&l
Tujuan:
"erhu"ungan
Peningkatan
dengan orang
kenyamanan
asing (petugas
psokologis dan
kesehatan)&
isiologis
Penjelasan Terima ketakutan anak dan "erikan penjelasan8 jika mungkin8 atau
DB : # D?: Anak tampak takut dan menangis8 re+el ketika dilakukannya tindakan oleh petugas kesehatan
Ra')al
Kriteria 'asil: #
Kien tidak
terlalu "anyak menangis #
Klien dapat
mendiskusikan
"e"erapa "entuk pengendalian "eri tahu anak "ah+a perasaan takut adalah hal
mem"uat anak le"ih merasa "ah+a tidak dipaksa dan masih dilindungi akan ketakutannya tese"ut& Dengan
Diskusikan
(jika mungkin)
dengan orang tua
#
"ah+a ketakutan
merasa nyaman
dan telaten akan
yang +ajar
ketakutannya
Klien
se,ara perlahan
pada anak adalah hal normal jelaskan perlunya menerima katakutan dan
mengajak orang tua untuk ikut serta dalam inter7ensi kepera+atan8 klien akan le"ih merasakan rasa aman dan nyaman&
dampak negati7e aki"at pem"erian
44
hukuman atau upaya memaksa anak untuk mengatasi ketakutannya& Dengan melihat ;eri anak kesempatan untuk mengamati "agaimana anak# anak yang lain "erhasil menghadapi hal# hal yang dianggapnya
se,ara langsung8 anak akan le"ih mendapatkan ke"eranian8 "ah+a yang ditakutinya8 merupakan hal yang "isa dihadapi&
menakutkan& 2&
Deisit
Tujuan:
pera+atan diri
Pera+atan diri
"erhungan
pasien
dengan
terpenuhi
n aki"at
Kriteria 'asil:
penurunan 7isus
#
pada mata&
kotor
mengatakan tidak dapat melakukan personal higiene sendiri& D?: Klien
atih pasien untuk menggunakan o"jek#o"jek
ketidak"erdayaa
DB: Klien
Ke+aspadaan
Kien tidak
#
Klien tenang
#
Klien
merasa nyaman
akan mem"eri keamanan pada pasien itu sendiri
yang memerlukan ke+aspadaan seperti penggunaan pisau dan minum dengan sedotan ;antu pera+atan
Pera+atan
diri klien se,ara
teratur
teratur
mem"erikan pola hygiene yang "aik dan
45
terlihat kesusahan untuk personal higiene sendiri& Klien selalu meminta
!enurunkan
tertata Partisipasi tidak
kelelahan dan
akan mem"uat
meningkatkan
pasien merasa
partisipasi dalam
dirinya sendiri
pera+atan diri
tolong&
pasien !eminimalisir
Tidak
trauma yang
memperparah
diaki"atkan
trauma yang
o"jek#o"jek
sudah ada
yang "er"ahaya 3&
Tujuan:
"erhungan
Tidak terjadi
dengan
ke,elakaan atau
penurunan tajam
,edera pada
penglihatan&
pasien&
!eminimalisir -iptakan lingkungan yang nyaman "agi klien Tingkat Pindahkan
DB: # D?: isus menurun8 loaters8 pemeriksaan undus okuli : tampak retina yang terlepas "er+arna pu,at dengan
Kriteria 'asil: #
"enda#"enda
keamanan pasien terjaga
Tidak terjadi "erisiko dari
,edera pada pasien #
trauma
Pasien dapat
mengetahui aktor yang dapat menye"a"kan ,edera
lingkungan klien Keluarga adalah Ajarkan keluarga tentang aktor risiko jatuh dan "agaimana
orang terdekat yang "isa ikut "ekerja sama dalam in7ensi pasien
mengurangi
pem"uluh darah
risiko jatuh
retina yang
!em"antu
"erkelok I
pasien
kelok&
"erakti7itas
Dengan tetap
tanpa terjadi ,idera
"eraktiitas pasien akan tetap "ersosialisasi tanpa resiko
46
Tingkat !engetahui "enda#"enda
keamanan pasien terjaga
yang dapat menye"a"kan ,idera pada pasien !engurangi
-idera akan
resiko ,idera
memperparah prognosis
POST OP 1& *angguan rasa
Tujuan:
nyaman (nyeri)
$yeri "erkurang
"erhu"ungan
atau hilang
Tentukan +aktu khusus untuk "er"i,ara
dengan luka post operasi&
!engukur
Kriteria 'asil: # Pasien
pasien tentang persepsi nyerinya
dengan pasien tentang nyeri dan eek
DB: Klien
mengungkapkan
mengatakan
perasaan tentang
nyeri
nyeri
D?: >ajah klien
# Pasien
Kaji akti7itas
meringis
mengidentiikasi
pasien sehari#
menahan nyeri8
sum"er#sum"er
hari pasien dan
keringat dingin8
nyeri
gejala#gejala
takikardi
# Pasien
isik nyeri 8
mengidentiikasi
pantau dan
hu"ungan antara
,atat
nyeri dan stress
keeektian dan
atau konlik
reaksi tidak
# Pasien
diinginkan dari
mengidentiikasi
o"at dan
a,tor yang
hu"ungkan
mempengaruhi
perilaku pasien
kejadian atau
yang terkait
keparahan nyeri
nyeri
psikologis dan emosinya $yeri akut menunjukan adanya T5? dan perdarahan
47
# Pasien
Ajarkan teknik
!eningkatkan
menggunakan
relaksasi dan
kualitas
tindakan
"erikan
hidupnya
pengurangan
penghargaan
nyeri
untuk perilaku
nonin7asi7e
yang terkait
seperti distraksi8
dengan
relaksasi dan
pengurangan
imajiner&
nyeri ;eri dorongan
!em"antu
kepada pasien
mengurangi
untuk
rasa takut dan
menerima
meningkatkan
ketr"atasan
kerja sama
yang
dalam
dise"a"kan
pem"atasan
oleh nyeri dan
yang diperlukan
# Pasien mengurangi nyeri dengan menggunakan aktiitas pengalihan dan rekreasional
untuk menggunakan aktiitas pengalihan 5normasi Diskusikan apa yang terjadi pada pas,a
tentang diri pasien akan meminila takut
operasi tentang nyeri8pem"atas an akti7itas dan "alutan mata 2&
Tujuan:
"erhu"ungan
dengan
tidak terjadi
!enurunkan
pentingnya
jumlah "akteri
men,u,i tangan pada tangan
peningkatan kerentanan
Diskusikan
Kriteria 'asil:
se"elum
men,egah
menyentuh dan
kontaminasi
48
sekunder aki"at
# Pasien
trauma "edah
melaporkan
mengo"ati mata area ro"ekan mata
tanda Itanda
3
DB: #
ineksi (kalor8
Pantau suhu
Buhu yang terus
D?: Ada pus
ru"or8 dolor8
dan ,atat jika
meningkat
pada luka post
tumor8 dan
ada
menunjukan
op8 kadar
ungsiolesa)
penungkatan
tanda#tanda
leukosit
# Buhu tetap
suhu
meningkat8 suhu
dalam rentang
ineksi !enghindari
tu"uh
normal
meningkat8
# uka terlihat
adanya tanda# tanda ineksi
*unakan teknik steril pada saat
penye"aran patogen
"ersih
mera+at luka Pantau leukosit
Peningkatan
# 'itung
sesuai program
leukosit total
leukosit dalam
menunjukan adanya ineksi
rentang normal Tujuan:
"erhu"ungan
Tidak terjadi
dengan
resiko ,idera
keter"atasan
;atasi akti7itas
Digunakan
pasien seperti
untuk
menggerakan
melindungi
kepala ti"a#
mata dari
ti"a8
,edera dan
menggaruk
menurunkan
mata&
gerakan mata Tingkat
penglihatan8
Kriteria 'asil:
"erada
Pasien akan
dilingkungan
mengu"ah
yang tidak
lingkungan yang
dikenal8 dan
sesuai indikasi
Pertahankan
adanya penutup
untuk
perlindungan
mata pas,a
meningkatkan
mata sesuai
operasi
keamanan
indikasi
keamanan terjaga
!enurunkan ;eri pasien DB:# D?: Terpasang penutup mata pas,a operasi
posisi pronasi dengan kepala menunduk
tekanan pada mata yang sakit dan mengoptimalka n penyem"uhan pas,a operasi
49
BAB IV KESIMPULAN
a A"lasia retina juga dise"ut se"agai suatu penyakit dimana lapisan sensorik dari
retina lepas& epasnya "agian sensorik retina ini "iasanya hampir selalu didahului oleh ter"entuknya ro"ekan atau lu"ang didalam retina& (P&$ ?ka8 13)& ,
kedua mata (Buriadi8
untuk pasien yang menderita gangguan A"lasia
50
DAFTAR PUSTAKA
;runner8 Buddarth& 2002& Buku Ajar Keperawatan Medikal – Bedah disi !& Fakarta :Pener"it ;uku Kedokteran *-& -arpenito# !oyet8 &F&200& "ursing #are $lans % &ocumentation ' "ursing &iagnoses and #ollaborati(e $robems )* th +& Philadelphia: ippin,ott >illiams and >ilkins& 5ndriana $ 5stoGomah& 200& Asuhan Keperawatan Klien angguan Mata& Fakarta :Pener"it;ukuKedokteran *-& Paul8 Fohn& 2010& -ftalmologi mum& Fakarta :Pener"it ;uku Kedokteran *-& Buriadi8
51