Laporan kasus ablasio retina di poliklinik mataFull description
Ablasio RetinaFull description
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
lpDeskripsi lengkap
ablasia retina
lp
katarakDeskripsi lengkap
kepaniteraan klinik mata RSUP FatmawatiDeskripsi lengkap
Laporan kasus ablasio retina di poliklinik mataDeskripsi lengkap
patofisiologiFull description
ablasio retina
Askep Ablasio RetinaDeskripsi lengkap
referensi ar
referat mata ablasio retina
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Ablasio Retina terjadi apabila retina terlepas dari tempat perlekatannya. Kejadian ini serupa dengan walpaper yang terkelupas dari dinding. Hal ini diawali oleh robeknya retina yang diikuti menyusupnya cairan pada robekan tersebut. Cairan tersebut akan menyusup terus diantara retina dan dinding bola mata yang berakibat terlepasnya retina. Retina yang terlepas ini dapat menyebabkan hilangnya penglihatan secara permanen. Ablasio Ablasio retina retina adalah adalah terlepa terlepasny snyaa retina retina dari dari perlek perlekatan atan dengan dengan lapisan lapisan dibawa dibawahny hnya a sebagian atau seluruhnya sehingga mengakibatkan terputusnya proses penglihatan. Keadaan ini dapat menyebabkan cacat penglihatan atau kebutaan. Kejadian ini merupakan masalah mata yang serius dan dapat terjadi pada berbagai usia. Kejadian ini lebih besar kemungkinannnya pada penderita yang memakai kaca mata minus !miopia" tinggi. #uga dapat terjadi akibat pukulan yang keras. 1.$ %ujuan &ahasi &ahasiswa swa dapat dapat menget mengetahu ahuii tentan tentang g Ablasi Ablasio o Retina Retina baik baik dari dari segi segi materi materi cara pembuatan askep dan melakukan tindakan keperawatan kepada pasien yang menderita Ablasio Retina
1.' &an(aat &ahasiswa dapat menjelaskan tentang pengertian ablasio retina • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang anatomi (isiologi • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang )tiologi • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang *ato(isiologi • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang &anis(estasi Klinis • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang *enatalaksanaan • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang +ampak &asalah • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang Komplikasi • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang *rognosis • &ahasiswa dapat menjelaskan tentang ,-C dan Askep Ablasio Ablasio Retina • BAB II PEMBAHASAN
$.1 *)/)R%0A Ablasio berasal dari bahasa Latin ablatio yang berarti pembuangan atau terlepasnya salah salah satu satu bagi bagian an bada badan. n. &enur &enurut ut era H. +arl +arlin ing g dan dan &arg &argar aret et R. %hor %horpe pe !122 !1223" 3"
menjelaskan bahwa ablasio retina lebih tepat disebut dengan separasi retina. +isebutkan demikian karena terdapat robekan retina sehingga terjadi pengumpulan cairan retina antara lapisan basilus !sel batang" dan komus !sel kerucut" dengan sel4sel epitelium pigmen retina. Keadaan ini dapat terjadi karena lapisan luar retina !sel epitel pigmen" dan lapisan dalam !pars optika" terletak dalam aposisi tanpa membentuk perlekatan kecuali di sekitar diskus optikus dan pada tepinya yang bergelombang yang disebut ora serata. Ablasia Abl asia reti retina na ada adalah lah sua suatu tu pen penyak yakit it dim dimana ana lap lapisan isan sen sensori sorik k dar darii reti retina na lep lepas. as. Lepasnyaa bagian sensorik retina ini biasanya hampi Lepasny hampirr selalu didahului didahului oleh terbentuknya terbentuknya robekan atau lubang didalam retina sedangkan menurut Barbara L. Christensen Ablasio Retina juga diartikan sebagai terpisahnya khoroid di daerah posterior mata yang disebabkan oleh lubang pada retina sehin sehingga gga meng mengakibat akibatkan kan keboc kebocoran oran cairan sehing sehingga ga antara koroid dan
retina
kekurangan
cairan.
Ablasio retina lebih besar kemunkinanya pada orang yang menderita rabun jauh !miopia" dan pada orang yang anggota keluarganya ada yang pernah mengalami ablasio retina. re tina. &erupakan penyakit mata gawat darurat penderita mengeluh ada kabut dilapangan pandangnya secara mendadak seperti selubung hitam. Kalau mengenai makula lutea maka 5isusnya mundur sekali bila ditanya mungkin ditemukan gejala ada bintik hitam sebelumnya dan penderita miopia tinggi. *enyakit ini harus dioperasi penderita tidak boleh terlalu banyak bergerak dan goyang supaya bagian retina yang sudah lepas tidak bertambah lepas lagi.
$.$ AA%-&0 +A 6070-L-/0 &ata adalah suatu organ komplek yang berkembang sangat (otosensiti( yang memungkinkan analisa dengan tepat bentuk intensitas cahaya dan warna yang dipantulkan dari obyek !Loise #un8uend &+ dan #ose # ose Larneiro 1229 :12;". 0ndera penglihatan terdiri atas ' bagian yaitu : 1. Bola mata !bulbus okuli" dengan sara( optik !ner5us optikus" Bola mata terdiri dari ' lapisan: 7klera. • &erupakan lapisan (ibrous yang elastis yang merupakan bagian dinding luar bola mata dan membentuk bagian putih mata. Bagian depan sklera tertutup oleh kantong konjungti5a •
!7yai(uddin 1229 :1<9". Khoroid
7uatu membran berpigmen yang berada dibawah sklera yang membantu perpendaran cahaya. %epat %epat dibawah kornea khoroid berubah menjadi iris !)li=abeth #. Corwin $>>> : •
$>1". Retina. Retina mencakup duapertiga bagian dalam dinding belakang bola mata. Retina merupakan lembaran jaringan neural berlapis banyak yang melekat erat pada satu lapis sel epitel berpigmen yang kemudian menempel pada membran Brunch. Bagian anterior retina melekat erat pada epitel pigmen. +i bagian belakang sara( optik melekatkan retina ke dinding bola mata. +i lain tempat retina mudah dipisahkan dari epitel pigmen. *ada orang dewasa ora serata di bagian temporal bola mata letaknya kurang lebih 3; mm dibelakang garis 7chwalbe sedangkan di bagian nasalnya kurang lebih ;9 mm di belakang garis yang sama. +i ora serata tebal retina >1 mm sedangkan di polus posterior >$' mm. ?ang ?ang paling tipis adalah (o5ea sentral yaitu bagian tengah makula. Retina normal bersi(at bening dan sebagian cahaya di pantulkan di batas 5itreoretina. *ada pemeriksaan o(talmoskopis direk permukaan (o5ea yang cekung menghasilkan menghasilkan bayangan lampu terbalik dan nyata. 6o5ea 6o5ea sentral yang terletak kira4kira '; mm di sebelah lateral papil optik khusus untuk membedakan penglihatan yang halus. +i (o5ea semua reseptor adalah sel kerucut lapisan nuklear luar tipis lapisan parenkim lainnya bergeser sentri(ulgar dan membran limitans dalam tipis. Hampir di seluruh retina akson sel4sel reseptor melintas langsung ke bagian dalam lapisan pleksi(orm luar berhubungan dengan dendrit sel4sel lapisan horisontal dan sel4 sel bipolar yang menuju keluar dari lapisan nuklear dalam tetapi di makula akson sel4sel reseptor miring arahnya dan dinamakan lapisan serabut Henle. Akson sel4sel bipolar berhubungan dengan sel amakrin dan sel ganglion di lapisan pleksi(orm dalam yang teranyam dengan rapat. Akson panjang sel4sel ganglion berjalan melalui lapisan serabut sara( menuju sara( optik. Retina di pasok darah dari $ sumber. Lapisan koriokapiler adalah lapisan tunggal yang terdiri atas kapiler4kapiler dengan rongga4rongga yang tersusun rapat dan melekat erat pada permukaan luar membran Brunch. Koriokapiler Koriokapiler memasok darah pada sepertiga bagian luar retina termasuk lapisan4lapisan pleksi(orm luar dan nuklear luar (otoreseptor dan epitel pigmen. +uapertiga bagian dalam retina menerima cabang4cabang arteri retina sentral. Karena koriokapiler adalah satu4satunya pemasok darah ke (o5ea sentral sedangkan (o5ea sentral adalah bagian terpenting dari retina maka apabila retina di daerah ini terlepas dari dasarnya maka akan terjadi kerusakan (o5ea untuk selama4lamanya !+aniel aug aughan han dan
%ailor Asbury 122; : 121". $. Alat penunjang !adne@a"
•
Kelopak mata !palpebra" &erupakan lipatan jaringan yang mudah digerakkan dan ber(ungsi melindungi mata. merupakan kulit tubuh tertipis longgar dan lentur sehingga mudah mengalami pembengkakan hebat dan kemudian kemudian bisa normal kembali ke ukuran semula !+aniel au aughan ghan
•
dan %aylor Asbury 122; : 32". Kelenjar air mata !Aparatus lakrimalis" Aparatus lakrimalis menghasilkan airmata yang terdiri atas : kelenjar lakrimalis duktus lakrimalis atas dan bawah kantung lakrimalis dan duktus nasolakrimalis !#ohn /ibson &+
•
122; : $;>". -tot4otot penggerak rongga mata !&uskulus okuli" &erupakan otot ekstrinsik mata yang terdiri dari 9 buah otot 3 buah otot diantaranya melekat dengan os ka5um orbitalis 1 buah mengangkat kelopak mata ke atas. &uskulus rektus okuli berorigo pada anulus tendineus komunis yang merupakan sarung (ibrosus yang
menyelubungi ner5us optikus !7yai(uddin 1229 : 1<3". '. Rongga orbita !ca5um orbitae" 7ecara skematik rongga orbita digambarkan sebagai piramid dengan < dinding yang puncaknya di belakang. +inding +inding lateral dan dinding medial orbita membentuk sudut <; <; derajat sehingga terbentuk sudut tegak lurus antara kedua dinding lateral tersebut. Bentuk orbita seperti buah pear dengan sara( optik sebagai batangnya !+aniel aughan aughan dan %aylor %aylor Asbury 122; : $3;". $.' )%0-L-/0 7ebagian besar ablasio retina terjadi akibat adanya satu atau lebih robekan4robekan atau lubang4lubang di retina dikenal sebagai ablasio retina regmatogen !Rhegmatogenous Retinal +etachment". Kadang4kadang proses penuaan yang normal pun dapat menyebabkan retina menjadi tipis dan kurang sehat tetapi yang lebih sering mengakibatkan kerusakan dan robekan pada retina adalah menyusutnya korpus 5itreum bahan jernih seperti agar4agar yang mengisi bagian tengah bola mata. Korpus 5itreum melekat erat pada beberapa lokasi. Bila korpus 5itreum menyusut ia dapat menarik sebagian retina ditempatnya melekat sehingga menimbulkan robekan atau lubang pada retina. Beberapa jenis penyusutan korpus 5itreum merupa mer upakan kan hal ya yang ng nor normal mal ter terjadi jadi pad padaa lan lanjut jut usia dan bia biasany sanyaa tid tidak ak men menimb imbulk ulkan an kerusakan pada retina. Korpus 5itreum dapat pula menyusut pada bola mata yang tumbuh menjadi besar sekali !kadang4kadang ini merupakan akibat dari rabun jauh" oleh peradangan atau karena trauma. *ada sebagian besar kasus retina baru lepas setelah terjadi perubahan besar struktur struktur korpus 5itreum. Bila sudah ada robekan4robekan retina cairan dari korpus 5itreum dapat
masuk ke lubang di retina dan dapat mengalir di antara lapisan sensoris retina dan epitel pigmen retina. Cairan ini akan mengisi celah potensial antara dua lapisan tersebut di atas sehing seh ingga ga men mengak gakibat ibatkan kan ret retina ina lepa lepas. s. Bag Bagian ian reti retina na yan yang g terl terlepa epass tid tidak ak aka akan n ber ber(un (ungsi gsi dengan baik dan di daerah itu timbul penglihatan kabur atau daerah buta. ablasio io re retina tina trak traksi si ! %r Bent Be ntuk uk ab ablas lasio io ret retin inaa ya yang ng lai lain n ya yait itu u ablas %racti action on Ret Retina inall
+etachment " dan ablasio retina eksudatif !)@udati5e !)@udati5e Retinal +etachment" umumnya terjadi sekunder dari penyakit lain. Ablasio retina traksi disebabkan adanya jaringan parut ! (ibrosis " yang melekat pada retina. Kontraksi jaringan parut tersebut dapat menarik retina sehingga terjadi ablasio retina. Ablasio retina eksudati( dapat terjadi karena adanya kerusakan epitel pigmen retina !pada keadaan normal ber(ungsi sebagai outer barrier" karena peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah oleh berbagai sebab atau penimbunan cairan yang terjadi pada proses peradangan. *enyaki *eny akitt abla ablasio sio reti retina na dap dapat at pul pulaa dis diseba ebabka bkan n ole oleh h pen penyak yakit it lain sep sepert ertii tum tumor or peradangan hebat akibat trauma atau sebagai komplikasi dari diabetes. Ablasio retina dapat terjadi secara spontan atau sekunder setelah trauma akibat adanya robekan pada retina cairan masuk kebelakang kebelakang dan mendorong retina !rhematogen" !rhematogen" atau terjadi penim penimbunan bunan eksudat dibawah retina sehingga retina terangkat !non rhegmatogen" atau tarikan jaringan parut pada badan kaca !traksi". *enimbunan eksudat terjadi akibat penyakit koroid misalnya skleritis koroiditis tumor retrobulbar u5eitis dan toksemia gra5idarum. #aringan parut pada badan kaca dapat disebabkan +& proli(erati( trauma in(eksi atau pasca bedah.
$.< *A%-6070-L-/0 Longgarnya perlekatan antara epitel pigmen dan retina menyebabkan keduanya bisa terlepas satu terhadap yang lain sehingga cairan bisa terkumpul diantaranya. Cairan tersebut biasanya berasal dari bagian badan kaca yang cair yang dengan bebas melewati lubang di di retina menuju kedalam rongga yang terbentuk karena terlepasnya epitel pigmen dari retina tersebut !+aniel aughan dan %aylor Asbury 122; : $>;". *enyebab ablasio retina pada orang muda yang matanya tampak sehat dan re(raksi lensanya normal adalah karena adanya kelemahan perlekatan bagi retina untuk melekat dengan lapisan dibawahnya. dibawahnya. Kelemahan yang biasanya tidak terdiagnosis letaknya di pinggiran bawah retina. Kadang4kadang di tempat tempat yang sama terdapat kista retina kecil. #ika pinggiran retina terlepas dari perlekatannya maka akan terbentuk suatu lubang seperti yang disebutkan diatas !Robert ?oungson ?oungson 12; : 1$>".
*ada ablasio retina bagian luar retina yang sebelumnya mendapat nutrisi dari pembuluh darah koriokapiler tidak lagi mendapat nutrisi nutrisi yang baik dari koroid. Akibatnya Akibatnya akan terjadi degenerasi dan atropi sel reseptor retina. *ada saat degenerasi retina terjadi kompensasi sel epitel pigmen yang melakukan serbukan sel ke daerah degenerasi. Akibat reaksi kompensasi akan terlihat sel epitel pigmen di depan retina. 7elain itu juga akan terjadi penghancuran sel kerucut dan sel batang retina. Bila degenerasi berlangsung lama maka sel pigmen akan bermigrasi ke dalam cairan sub retina dan ke dalam sel reseptor kerucut dan batang. Bila pada retina terdapat ruptur besar maka badan kaca akan masuk ke dalam cairan sub retina. Apabila terjadi kontak langsung antara badan kaca dan koroid maka akan terjadi degenerasi koroid. Apabila terjadi degenerasi sel reseptor maka keadaan ini akan berlanjut ke dalam jaringan yang lebih dalam yang kemudian jaringan ini diganti dengan jaringan glia. Apabila proses diatas belum terjadi dan ablasio retina ditemukan dini dan kemudian kedudukan retina dikembalikan ke tempat asalnya maka akan terjadi pengembalian penglihatan yang sempurna !+r 7idarta 0llyas 12< : 1>".
$.; &A06)7%A70 KL007 +ikenal ada tiga bentuk umum ablasi retina yaitu : 1. Ablasi retina regmatogenosa Ablatio Rhegmatogen terjadi setelah terbentuknya tulang atau robekan dalam retina yang menembus sampai badan mata masuk ke ruang sub retina apabila cairan terkumpul sudah cukup banyak dapat menyebabkan retina terlepas. *ada ablasi retina regmatogenosa akan memberikan gejala terdapat gangguan penglihatan yang kadang4kadang terlihat seperti tabir yang menutup. %erdapat %erdapat riwayat adanya pijaran api !(otopsia" pada lapanganpenglihatan.Ablasi yang berlokalisasi di daerah supratemporal sangat berbahaya Karena dapat mengagkat macula. *englihatan akan turun secara akut pada ablasi retina bila dilepasnya mengenai macula lutea. *ada pemeriksaan (unduskopi akan terlihat retina yang terangkat berwarana pucat dengan pembuluh darah di atasnya dan terlihat adanya robekan retina berwarna merah. Bila bola mata bergerak akan terlihat retina yang lepas !ablasi" bergoyang. Kadang4kadang terdapat pigmen di dalam badan kaca. *ada pupil terlihat adanya de(ek a(eren pupil akibat penglihatan menurun. %ekanan %ekanan bola mata rendah dan dapat meningkat bila telah terjadi neo5askularisasi glaucoma pada ablasi yang telah lama. $. Abrasi retina traksi atau tarikan *ada ablasi ini lepasnya jaringan retina terjadi akibat tarikan jaringan parut pada badan kaca yang akan mengakibatkan ablasi retina dan penglihatan turun tanpa rasa sakit. '. Ablasi retina eksudasi Ablatio eksudati( terjadi karena penumpukan cairan dalam ruang retina akibat proses peradangan gabungan dari penyakit sistemik atau oleh tumor intraocular jika cairan tetap berkumpul lapisan sensoris akan terlepas dari lapisan epitel pigmen.
Ablasi retina eksudai ablasi yang terjadi akibat tertimbunnya eksudasi dibawah retina dan mengangkat retina. *ada ablasi tipe ini penglihatan dapat berkurang dari ringan sampai berat. Ablasi ini dapat hilang atau menetap bertahun4tahun setelah penyebabnya berkurang atau hilang.
%abir yang menutupi penglihatan dan seperti melihat pijaran api penglihatan menurun secara bertahap sesuai dengan daerah yang terkena bila makula yang terkena maka daerah sentral yang terganggu. Ruangan potensial antara neuroretina dan epitel pigmennya sesuai dengan rongga 5esikel optic embrionik. Kedua jaringan ini melekat longgar pada mata yang matur dapat berpisah. 1.
#ika #ika terjadi terjadi robeka robekan n pada pada retina retina sehing sehingga ga 5itreou 5itreouss yang yang mengal mengalami ami likui(i likui(ikas kasii dapat dapat mema memasu suki ki ruan ruanga gan n
subr subret etin inaa
dan dan
meny menyeb ebab abka kan n
abla ablasi sio o
prog progre resi si((
!abl !ablas asio io reti retina na
regmatogenosa" $. #ika retina tertarik oleh serabut jaringan kontraktil pada permukaan retina !misal seperti pada retinopati proli(erati( pada diabetes mellitus !ablasio retina traksional"". '.
,alaup alaupun un jarang jarang terjad terjadi i bila bila cairan cairan beraku berakumul mulasi asi dalam dalam ruang ruang subret subretina ina akibat akibat proses proses eksudasi yang dapat terjadi selama toksemia pada kehamilan !ablasio retina eksudati(".
$.3 *)A%ALAK7AAA A. *ada pembedahan terdapat dua teknik bedah utama untuk memperbaiki ablasi retina : 1. *endekatan kon5ensional !eksternal". *ada pendekatan eksternal robekan ditutup dengan mene meneka kan n scle sclera ra meng menggu guna naka kan n pita pita plom plomb b sili silico con n
yang ang
dile dileta takk kkan an ekst ekster erna nal. l. 0ni 0ni
menghilangkan traksi 5itreous pada lubang retina dan mendekatkan epitel pigmen retina pada retina. &ungkin sebelumnya diperlukan drainase akumulasi cairan subretina yang sangat banyak dengan membuang lubang kecil pada sclera dan koroid menggunakan jarum !sklerostomi". $. *embedahan *embedahan itreoretin itreoretinaa !internal". !internal". *ada pendekatan pendekatan internal internal 5itreous 5itreous diangkat diangkat dengan dengan pemotong bedah mikro khusus yang dimasukkan ke dalam rongga 5itreus melalui pars plana tindakan ini menghilangkan traksi 5itreous pada robekan retina. %ujua %ujuan n operas operasii adalah adalah untuk untuk mengel mengeluark uarkan an cairan cairan sub retina retina menutu menutup p lubang lubang atau atau robekan dan untuk melekatkan kembali retina. Hal ini dikarenakan jarang terjadi pertautan kembali secara spontan. Apabila diagnosis ablasio retina telah ditegakkan maka pasien harus &R7 dan dipersiapkan untuk menjalani operasi. -persi ablasio retina tersebut antara lain : 1. )lektrodiatermi
+engan +engan menggu menggunak nakan an jarum jarum elektro elektroda da melalau melalauii sclera sclera untuk untuk memasuk memasukkan kan cairan cairan subretina dan mengeluarkan suatu bentuk eksudat dari pigmen epithelium yang menempel pada retina. $. 7clera Buckling 7uatu 7uatu bentuk bentuk tehnik tehnik dengan dengan jalan jalan sclera sclera dipend dipendekk ekkan an lengku lengkunga ngan n terjad terjadii dimana dimana keku kekuat atan an pigm pigmen en epith epitheli elium um lebi lebih h menu menutu tup p retin retina a meng mengata atasi si pele pelepa pasan san reti retina na dan dan menempatkan posisi semula maka sebuah silikon kecil diletakkan pada sclera dan diperkuat dengan dengan membalut membalut melingkar melingkar.. *eralatan tersebut tersebut dapat mempertahankan mempertahankan agar retina tetap berhubungan dengan koroid koroid dan sclera eksudat dari pigmen epithelium lebih menutup sclera. '. *hotocoagulasi 7uatu 7uatu sorota sorotan n cahaya cahaya dengan dengan laser laser menyeba menyebabka bkan n dilata dilatasi si pupil. pupil. +ilaku +ilakukan kan dengan dengan mengarahkan sinar laser pada epithelium yang mengalami pigmentasi. )pithelium menyerap sinar tersebut dan merubahnya dalam bentuk panas. &etode ini digunakan untuk menutup lubang dan sobekan pada bagian posterior bola mata.
<. Cyro 7urgery 7uatu pemeriksaan super cooled yang dilakukan pada sclera menyebabkan kerusakan minimal seperti suatu jaringan parut pigmen epithelium melekat pada retina. ;. Cerclage -perasi yang dikerjakan untuk mengurangi tarikan badan kaca. *ada keadaan cairan retina yang cukup banyak dapat dilaksanakan phungsi lewat sclera. •
saha *re4operati( : 7edikitnya ; 9 hari sebelum operasi penderita sudah harus masuk rumah sakit harus tirah baring sempurna !Bedrest total". Kepala dan mata tidak boleh digerakan mata harus di tutup segera segala keperluan pen4derita dibantu. Kedua mata ditetesi midriatik sikloplegik seperti: Atropin tetes 1 D jangan menggunakan obat4obat mata dalam bentuk salep mata karena akan menghalangi jalannya operasi !kornea akan keruh akibat salep". *ersiapan lainnya sama dengan persiapan operasi katarak operasi ablasio retina mengguna kan anestesi umum tetapi bila menggunakan anestesi lokal maka 1 jam sebelum operasi diberikan luminal !1>> mg" atau largactil !1>> mg" 0& kemudian E jam sesudahnya diberi pethidine !;> mg" dan phenergan phenergan !$; mg" 0&.
•
saha *ost4operati( : 6aktor4(aktor yang harus diperhatikan dalam perawatan adalah posisi kepala per4 gerakan gerakan mata obat4obat obat4obat lamanya lamanya mobilisasi mobilisasi dan pemeriksaan pemeriksaan lanjutan !(ollow up". *osisi kepala dan badan arah miringnya kepala tergantung posisiFkeadaan sewaktu operasi yaitu kearah kearah mana mana punksi punksi cairan cairan subreti subretina na dilaku dilakukan kan.. *ada *ada robeka robekan n yang yang sangat sangat besar besar posisi posisi kepala dan badan dipertahankan sedikitnya 1$ hari. *ergerakan mata bila operasi dilakukan dengan kombinasi cryo atau diathermi koagulasi dengan suatu implant atau scleral buckling maka kedua mata ditutup selama < 9$ jam sedang badan boleh bergerak untuk mencegah pergerakan matanya. Bila hanya han ya menggunakan cryo atau at au diathermi diather mi saja s aja mata ditutup selama sela ma < jam samapai cairan subretina diabsobsi. Bila robekan belum semua tertutup maka kedua mata harus ditutup selama 1$ 1< hari retina menempel kembali dengan kuat pada akhir minggu ketiga setelah operasi karena itu selama periode ' minggu itu diberikan instruksi
4 4 4 •
sebagai berikut: #angan membaca. &elihat tele5isi hanya boleh dari jarak ' meter. &ata diusahakan untuk melihat lurus kedepan bila berkendaran hendaknya mata ditutup. -batobat:
7elama $< jam post4operasi diberikan obat anti nyeri !analgesik" ' G ;>> mg bila mual muntah berikan obat anti muntah. 7esudah $< jam tidak perlu diberikan obat4obat kecuali bila merasa sakit. *enggantian balut dilakukan setelah $< jam saat itu mata ditetesi dengan Atropin tetes steril 1 D. Bila kelopak mata bengkak diberikan Kortikosteroid lokal disertai babat tindih !druk 5erban" dan kompres kompres dingin. B. *ada non pembedahan dilakukan pada jenis ablasio retina eksudasi dimana terapinya sesuai kausa penyebab ablasio retina. $.9 +A&*AK &A7ALAH /angguan penglihatan merupakan masalah utama yang muncul pada pasien dengan ablasio retina. Adanya gangguan ini secara langsung la ngsung dapat menimbulkan berbagai masalah pada pola hidup pasien sebagai makhluk ciptaan %uhan yang holistik. Berbagai masalah yang muncul antara lain : a. Bagi 0ndi5idu 1. *ola akti(itas dan pergerakan tubuh *asien ablasio retina post operasi harus banyak beristirahat dan mengurangi akti(itas yang dapat memperburuk kondisi kesehatannya. $. *ola kogniti( dan sensori Adanya gangguan sensori persepsi 5isual dapat menimbulkan keluhan kesukaran untuk membaca melihat dan lain sebagainya pada diri pasien.
'. *ola penanggulangan stress )mosi dan kondisi psikis pasien ablasio retina akan menjadi labil. *ada pasien akan muncul rasa cemas dan kekhawatiran akan kehilangan penglihatannya. <. *ola persepsi diri Kecemasan dapat timbul pada pasien ablasio retina juga dapat muncul rasa khawatir dan takut akibat penurunan tajam penglihatannya. ;. *ola persepsi dan tata laksana hidup sehat +engan keadaannya maka pada pasien ablasio retina dapat timbul perubahan tentang penatalaksanaan kesehatannya sehingga dapat menimbulkan masalah dalam merawat diri sendiri. 3. *ola hubungan inter personal +engan kondisi kesehatannya maka dapat timbul isolasi sosial pada diri pasien. 9. *ola tidur dan istirahat +engan kondisi psikis yang labil maka pasien dapat mengalami gangguan pola tidur dan istirahat. b. Bagi keluarga +eng +engan an sakitn sakitnya ya salah salah satu satu angg anggot otaa kelu keluar arga ga maka maka akan akan memp mempen enga garu ruhi hi kond kondisi isi psikologis seluruh anggota keluarga. Biaya pengobatan yang mahal perilaku pasien yang sulit untuk bekerjasama kurangnya pengetahuan anggota keluarga yang lain dalam merawat pasien juga merupakan masalah tersendiri bagi keluarga. $. K-&*L0KA70 Komplikasi pembedahan pada ablasi retina akan menimbulkan perubahan (ibrotik pada 5itreous !5itreoretinopati !5itr eoretinopati proli(erati( *R" *R dapat menyebabkan traksi pada retina dan ablasi retina lebih lanjut.
$.2 *R-/-707 %erapi yang cepat prognosis lebih baik. *erbaikan anatomis kadang tidak sejalan dengan perbaikan (ungsi. #ika macula melekat dan pembedahan berhasil melekatkan kembali retina peri(er maka hasil penglihatan sangat baik. #ika macula lepas lebih dari $< jam sebelum sebelum pembed pembedaha ahan n maka maka tajam tajam pengli penglihata hatan n sebelu sebelumny mnyaa mungki mungkin n tidak tidak dapat dapat pulih pulih sepenuhnya.
7uatu sistem dalam merencanakan pelayanan asuhan keperawatan yang mempunyai empat tahapan yang terdiri dari pengkajian perencanaan implementasi dan e5aluasi !Lismidar122>". A. *engkajian &erupakan tahap awal dari landasan proses keperawatan. %ahap pengkajian terdiri dari tiga kegiatan yaitu pengumpulan data pengelompokan data dan perumusan diagnosis keperawatan !Lismidar 122>". a. *engumpulan data 1. 0dentitas pasien &eliputi nama umur untuk mengetahui angka kejadian pada usia keberapa jenis kelamin untuk membandingkan angka kejadian antara laki4laki dan perempuan pekerjaan untuk mengetahui apakah penderita sering menggunakan tenaga secara berlebihan atau tidak. $. Riwayat penyakit sekarang *ada pengkajian ini yang perlu dikaji adanya keluhan pada penglihatan seperti penglihatan kabur melihat kilatankilatan kecil adanya tirai hitam yang menutupi area penglihatan adanya penurunan tajam penglihatan. '. Riwayat penyakit dahulu Adakah riwayat penyakit dahulu yang diderita pasien yang berhubungan dengan timbulnya ablasio retina yaitu adanya miopi tinggi retinopati trauma pada mata. <. Riwayat penyakit keluarga Adakah anggota keluarga lain yang mengalami penyakit seperti yang dialami pasien dan miopi tinggi. ;. Riwayat psikososial dan spiritual Bagaimana hubungan pasien dengan anggota keluarga yang lain dan lingkungan sekitar sebelum maupun sesudah sakit. Apakah pasien mengalami kecemasan rasa takut kegelisahan karena penyakit yang dideritanya diderita nya dan bagaimana pasien menggunakan koping mekanisme untuk menyelesaikan masalah yang dihadapinya. 3. *ola4pola (ungsi kesehatan &asalah yang sering muncul pada pasien dengan post ablasio retina apabila tidak terdapat komplikasi adalah sebagai berikut : a. *ola persepsi dan tata laksana hidup Bagaimana persepsi pasien tentang hidup sehat dan apakah dalam melaksanakan talaksana hidup sehat penderita membutuhkan bantuan orang lain atau tidak. b. *ola tidur dan istirahat +ikaji berapa lama tidur kebiasaan disaat tidur dan gangguan selama tidur sebelum pelaksanaan operasi dan setelah palaksanaan operasi. #uga dikaji bagaimana pola tidur dan istirahat selama masuk rumah sakit.
c.
*ola akti(itas dan latihan Apa saja kegiatan sehari4hari pasien sebelum masuk rumah sakit. #uga ditanyakan
akti(itas pasien selama di rumah sakit sebelum dan setelah pelaksanaan operasi. d. *ola hubungan dan peran Bagaimana hubungan pasien dengan lingkungan sekitarnya. Apakah peranan pasien dalam keluarga dan masyarakat. #uga ditanyakan bagaimana hubungan pasien dengan pasien lain dirumah sakitsebelum dan setelah pelaksanaan operasi. e. *ola persepsi dan konsep diri Bagaimana body image harga diri ideal diri dan identitas diri pasien. Apakah ada perasaan negati( terhadap dirinya. #uga bagaimana pasien menyikapi kondisinya kondisinya setelah palaksanaan operasi. (. *ola sensori dan kogniti( Bagaimana daya penginderaan pasien. Bagaimana cara berpikir dan jalan pikiran pasien. g. *ola penanggulangan stress Bagaimana pasien memecahkan masalah yang dihadapi dan stressor yang paling sering muncul pada pasien. 9. *emeriksaan a. 7tatus kesehatan umum Bagaimana keadaan penyakit dan tanda4tanda 5italnya. b. *emeriksaan mata *emeriksaan pada mata dibagi berdasarkan segmen4segmen yaitu : *emeriksaan segmen anterior : 4 Adanya pembengkakan pada palpebrae atau tidak biasanya pada klien post operasi ablasio 4 4
retina palpebraenya akan bengkak. Keadaan lensa bila tidak ada konplikasi lain maka keadaan lensanya adalah jernih. Bagaimana keadaan pupilnya pupil pada klien ablasio retina yang telah masuk rumah sakit
4 4
akan melebar sebagai akibat dari pemberian atropin. Kamera -kuli Anteriornya biasanya dalam. Bagaimana keadaan konjungti5anya biasanya pasien post operasi akan mengalami hiperemi pada konjungti5anya. *emeriksaan segmen posterior
4 4
Corpus 5itreum ada kelainan atau tidak. Ada atau tidak pupil syara( optiknya. *emeriksaan diagnostik
4
isus isus untuk mengetahui tajam penglihatan adakah penurunan atau tidak dan untuk mengetahui sisa penglihatan yang masih ada. *engujian ini dengan menggunakan kartu snelen yang dibuat sedemikian rupa sehingga huru( tertentu yang dibaca dengan pusat optik mata membentuk sudut ;> > untuk jarak tertentu. *ada ablasio retina didapatkan penurunan
4
tajam penglihatan. 6undus kopi untuk mengetahui bola mata seperti warna retina keadaan retina re(lek dan gambaran koroid.
B. Analisis data 7etelah pengumpulan data dilakukan kemudian data tersebut dikelompokkan dan dianalisis. +ata tersebut te rsebut dikelompokkan menjadi dua jenis. ?ang ?ang pertama adalah data subyekti( yaitu data yang diungkapkan oleh pasien dan data obyekti( yaitu data yang didasarkan pada pengamatan penulis. +ata tersebut dikelompokkan berdasarkan peranannya dalam menunjang suatu masalah dimana masalah tersebut ber(okus kepada pasien dan respon yang tampak pada pasien. C. +iagnosis keperawatan +ari hasil analisis data diatas dapat dirumuskan menjadi diagnosis keperawatan sebagai berikut : /angguan rasa nyaman !nyeri" sehubungan dengan luka post operasi ablasio retina. *otensial terjadi in(eksi sehubungan adanya luka operasi ablasio retina. /angguan akti(itas pemenuhan kebutuhan diri sehubungan dengan bed res t total. Adanya kecemasan sehubungan dengan ancaman kehilangan penglihatan. /angguan konsep diri !harga diri rendah" sehubungan s ehubungan dengan kerusakan penglihatan. *otensial terjadi kecelakaan sehubungan dengan penurunan tajam penglihatan.
1. $. '. <. ;. 3.
+. *erencanaan %ahap %ahap perencanaan meliputi prioritas diagnosis keperawatan tujuan dilakukan asuhan keperawatan dan kriteria hasil yang diharapkan dari pasien serta merumuskan rencana tindakan keperawatan yang akan terjadi. +, Dia%nosis !e&era-atan Perta#a Gangguan rasa nyaman (nyeri . se'ubun%an den%an luka &ost o&erasi ablasio retina, %ujuan • Rasa nyeri pasien hilang atau berkurang sehingga dapat meningkatkan rasa kenyamanan pasien. Kriteria Hasil • 4 7ecara 5erbal pasien mengatakan rasa nyaman terpenuhi. 4 7ecara 5erbal pasien mengatakan rasa nyeri hilang atau berkurang. Rencana %indakan %indakan • 4 Kolaborasi dengan indi5idu untuk menjelaskan metode apa yang digunakan untuk 4 4 •
4 4 4
menurunkan intensitas nyeri !relaksasidistraksi" Kolaborasi dengan tim dokter untuk memberikan analgesik pada penurunan rasa nyeri yang optimal. *antau tekanan darah setiap < jam. Rasional ntuk mengetahui keinginan pasien akan jenis tehnik penurun nyeri yang diinginkan pasien. %im dokter dapat menentukan menentukan jenis analgesik yang diper lukan pasien. Rasa nyeri dapat menaikkan tekanan darah pasien.
/, Dia%nosis !e&era-atan !edua Potensial terjadi infeksi infeksi se'ubun%an se'ubun%an den%an adan*a luka o&erasi
•
•
4 4 •
4 4 4
%ujuan %idak terjadi in(eksi pada luka post operasi ablasio retina. Kriteria Hasil *asien mampu melaporkan adanya tanda4tanda in(eksi seperti rasa nyeri bengkak panas. %idak didapatkan adanya tanda4tanda in(eksi. Rencana %indakan %indakan *antau adanya tanda4tanda in(eksi seperti kemerahan bengkak nyeri panas. Kaji status nutrisi pasien. 0nstruksikan pada pasien pada pasien dan keluarga pasien untuk melakukan tindakan aseptik
4 4
yang sesuai. /unakan tehnik aseptik selama mengganti balutan. Kolaborasi dengan tim dokter dalam pemberian antibiotik. Rawat luka setiap hari. Kaji lingkungan pasien yang dapat menimbulkan in(eksi. Rasional 0n(eksi yang lebih dini diketahui akan lebih mudah penanganannya. *emberian asupan kalori dan protein yang sesuai dengan kebutuhan dapat menunjang proses
4 4 4 4 4
penyembuhan pasien ntuk mencegah kontaminasi. %ehnik %ehnik aseptik dapat mencegah terjadinya in(eksi nosokomial. %im dokter dapat menentukan jenis antibiotik yang ses uai dengan kondisi pasien. Rawat luka setiap hari dapat mencegah masuknya kuman. Kondisi lingkungan pasien yang jelek dapat menimbulkan in(eksi nosokomial.
4 4 4 •
0, Dia%nosis !e&era-atan !eti%a Gangguan aktifitas pemenuhan kebutuhan diri se'ubun%an se'ubun%an den%an bed rest total, %ujuan • *asien dapat memenuhi kebutuhan dirinya sesuai dengan kondisinya. Kriteria Hasil • 7ecara 5erbal pasien mengatakan dapat memenuhi kebutuhan diri yang sesuai dengan •
4 4 •
4 4 1, •
•
4 4 4 •
kondisinya. Rencana %indakan %indakan Latih pasien untuk dapat melakukan latihan yang sesuai dengan kondisinya. -rientasikan lingkungan sekitar kepada pasien. Rasional +engan latihan yang baik pasien akan a kan mampu memaksimalkan kemampuannya untuk memenuhi kebutuhannya yang sesuai dengan kondisinya. *engenalan pada lingkungan akan membantu pasien dalam memenuhi kebutuhan dirinya. Dia%nosis !e&era-atan !ee#&at Adanya kecemasan kecemasan se'ubun%an se'ubun%an den%an an(a#an ke'ilan%an &en%li'atan, %ujuan Cemas berkurang atau hilang. Kriteria Hasil *asien mampu menggunakan koping yang e(ekti(. *asien tidak tampak murung. *asien dapat tidur dengan tenang. Rencana %indakan %indakan
4 4 •
4
&onitor tingkat kecemasan pasien melalui obser5asi respon (isiologis. Beri in(ormasi yang jelas sesuai dengan tingkat pengetahuan pasien tentang penyakit yang dideritanya. Rasional +engan monitor tingkat kecemasan dapat diketahui berapa besar stressor yang dihadapi
pasien. 4 *emberian in(ormasi dapat mengurangi kecemasan pasien. 2, Dia%nosis !e&era-atan !eli#a Gangguan citra diri se'ubun%an den%an kerusakan &en%li'atan, %ujuan • *asien dapat mencapai kembali citra diri yang optimal. Kriteria Hasil • 4 *asien mampu mengekspresikan tentang perubahan dan perkembangan kearah penerimaan. 4 *asien mampu menunjukkan rerspon yang adapti( terhadap perubahan citra diri. Rencana %indakan %indakan • 4 7ediakan waktu bagi pasien untuk mengungkapkan perasaannya. 4 %ingkatkan %ingkatkan hubungan dan dorongan dari orang terdekat. 4 Bantu pasien dalam diskusi dan penerimaan perubahan ketajaman penglihatan. 4 +orong kemandirian yang ditoleransi. Rasional • 4 Hal ini dapat menumbuhkan perasaan pada pasien bahwa masih ada orang yang menaruh
perhatian pada pasien. 4 -rang terdekat mampu mengangkat kepercaayaan diri pasien. 4 +ari diskusi yang dilakukan diharapkan pasien dapat mengungkapkan perasaannya dan 4
dapat mencari jalan keluar dari masalah yang dihadapi. ntuk menumbuhkan kepercayaan diri pasien.
3, Dia%nosis !e&era-atan !eena# Potensial terjadi kecelakaan kecelakaan se'ubun%an se'ubun%an den%an &enurunan ta$a# &en%li'atan, %ujuan • %idak terjadi kecelakaan atau cedera pada pasien. Kriteria Hasil • 4 %idak terjadi perlukaan pada pasien. 4 *asien dapat mengetahui (aktor yang dapat menyebabkan perlukaan. Rencana %indakan %indakan • 4 *eriksa adanya perlukaan. 4 -rientasikan pada pasien lingkungan sekitarnya. 4 Hindari ketegangan pada pasien. Rasional • 4 +engan mengkaji perlukaan dapat mencegah terjadinya perlukaan yang lebih parah. 4 +iharapakan pasien dapat dapat mengenal lingkungannya sehingga akan mengurangi resiko
4
terjadinya kecelakaan. Ketegangan dapat menyebabkan kecelakaan.
). )5aluasi
)5aluasi merupakan tahap akhir dari suatu proses keperawatan yang merupakan tindakan yang kontinu dan melibatkan seluruh tenaga kesehatan yang terlibat dalam penanganan pasien termasuk pasien itu sendiri. *ada tahap ini akan kita ketahui sejauh mana keberhasilan asuhan keperawatan yang kita laksanakan.
a. b. c. d. e. (.
7edangkan hasil yang kita harapkan adalah : Rasa nyeri pasien berkurang atau hilang sehingga meningkatkan rasa nyaman %idak terjadi in(eksi. *asien dapat memenuhi kebutuhan dirinya sesuai se suai dengan kondisinya. Rasa cemas pasien hilang atau berkurang. *asien dapat mencapai harga diri yang optimal. %idak terjadi pencederaan diri.