LAPORAN HARIAN PADA NY. R DENGAN DIAGNOSA ABLASIO RETINA
AKADEMI KEPERAWATAN NOTOKUSUMO YOGYAKARTA
LAPORAN PENDAHULUAN ASKEP ABLASIO RETINA Konsep Dasar A. PENGERTIAN
Ablasio retina terjadi bila ada pemisahan retina neurosensori dari lapisan epitel berpigmen retina dibawahnya karena retina neurosensori, bagian retina yang mengandung batang dan kerucut, terkelupas dari epitel berpigmen pemberi nutrisi, maka sel fotosensitif ini tak mampu melakukan aktivitas fungsi visualnya dan berakibat hilangnya penglihatan (C. Smelzer, Suzanne, !!".
B. PENYEBAB
a. #alformasi kongenital b. $elainan metabolisme c. %enyakit vaskuler d. &nflamasi intraokuler e. 'eoplasma f.
rauma
g. %erubahan degeneratif dalam vitreus atau retina (C. Smelzer, Suzanne, !!".
C. MANIFESTASI KLINIS
). *iwayat melihat benda mengapung atau pendaran cahaya atau
keduanya
. +loater dipersepsikan sebagai titiktitik hitam kecil-rumah labalaba . %asien akan melihat bayangan berkembang atau tirai bergerak dilapang pandang ketika retina benarbenar terlepas dari epitel berpigmen /. %enurunan tajam pandangan sentral aau hilangnya pandangan sentral menunjjukkan bahwa adanya keterlibatan makula
D. PENATALAKSANAAN
). irah baring dan aktivitas dibatasi . 0ila kedua mata dibalut, perlu bantuan oranglain untuk mencegah cidera . 1ika terdapat gelombang udara di dalam mata, posisi yang dianjurkan harus dipertahannkan sehingga gas mampu memberikan tamponade yang efektif pada robekan retina /. %asien tidak boleh terbaring terlentang 2. 3ilatasi pupil harus dipertahankan untuk mempermudah pemeriksaan paska operasi 4. Cara %engobatannya5 a. Prosedr !aser
6ntuk
menangani
ablasio
retina
eksudatif-serosa
sehubungan dengan proses yang berhubungan dengan tumor atau inflamasi yang menimbulkan cairansubretina yang tanpa robekan retina. ujuannya untuk membentuk jaringan parut pada retina sehingga melekatkannya ke epitel berpigmen. ". Pe#"eda$an
*etinopati diabetika -trauma dengan perdarahan vitreus memerlukan pembedahan vitreus untuk mengurangi gaya tarik pada retina yang ditimbulkan. %elipatan (buckling" sklera merupakan prosedur bedah primer untuk melekatkan kembali retina. %. Kr&o'erap& 'rans(!era!
3ilakukan pada sekitar tiap robekan retina menghasilkan adhesi korioretina yang melipat robekan sehingga cairan vitreus tak mampu lagi memasuki rongga subretina. Sebuah- beberapa silikon (pengunci" dijahitkan dan dilipatkan ke dalam skler, secara fisik akan mengindensi-melipat sklera, koroid, danlapisan fotosensitif ke
epitel berpigmen, menahan robekan ketika retina dapat melekat kembali
ke jaringan pendukung
dibawahnya, maka fungsi
fisiologisnya ormalnya dapat dikembalikan. (C. Smelzer, Suzanne, !!".
E. KOMPLIKASI
). $omplikasi awal setelah pembedahan a. %eningkatan &7 b. 8laukoma c. &nfeksi d. Ablasio koroid e. $egagalan pelekatan retina f. Ablasio retina berulang . $omplikasi lanjut a. &nfeksi b. 9epasnya bahan buckling melalui konjungtiva atau erosi melalui bola mata c. :itreo retinpati proliveratif (jaringan parut yang mengenai retina" d. 3iplopia e. $esalahan refraksi f.
astigmatisme
%A;
perub degeneratif dlm viterus
$onsentrasi as. ;idlorunat ber(" %eningkatan cairan eksudattif-sserosa :itreus mjd makin cair
:itreus kolaps dan bengkak ke depan arikan retina *obekan retina
*esiko &nfeksi
Selsel retina dan darah terlepas
*etina terlepas dari epitel berpigmen
%enurunan tajam pandang sentral 3itandai dengan5 a. floater dipersepsikan sbg titiktitik hitamkecil-rumah laba laba b. 0ayangan berkembang-tirai bergerak dilapang pandang
8angguan persepsi 5 penglihatan
). 3&A8'7SA $>%>*A
). . . .
'yeri akut berhubungan dengan agen cidera fisik *isiko infeksi berhubungan dengan adanya luka operasi retina detachment. Adanya kecemasan berhubungan dengan ancaman kehilangan penglihatan. &'>*:>'S& $>%>*A
'o. ).
3?
'7C
'&C
keperawatan 'yeri akut
#anajemen nyeri5 ). $aji kultur
berhubungan
Setelah dilakukan tindakan
dengan
keperawatan selama ...... ?/ jam
agen
cidera fisik
yang
mempengaruhi respon
nyeri . >valuasi pengalaman
pasien dapat mengontrol nyeri dengan indikator5
nyeri lampau ). #engenali faktor penyebab . 0erikan analgetik . #engenali onset lamanya sakit .
untuk
mengurangi
nyeri
#enggunakan analgetik Analgetik administration sesuai kebutuhan
/. #engenali
gejalagejala
nyeri 2. #elaporkan terkontrol
nyeri
sudah
). Cek riwayat alergi . tentukan analgetik pilihan,
rute
pemberian dan dosis optimal . monitor
vital
sign
sebelum dan sesudah pemberian
analgetik
pertama kali /. berikan analgetik tepat waktu terutama saat nyeri hebat 2. evaluasi efektifitas analgetik, tanda dan gejala (efek samping"
.
*isiko infeksi Setelah
dilakukan
tindakan $ontrol infeksi ). %ertahankan teknik berhubungan keperawatan selama .....?/ isolasi dengan adanya jam status kekebalan pasien . &nstruksikan luka operasi meningkat dengan indilaktor5 pengunjung untuk retina ). tidak didapatkan infeksi mencuci tangan saat detachment. berulang berkunjung dan . integritas mukosa setelah berkunjung . tidak didapatkan fatigue . ingkatkan intake kronis
.
nutrisi dan cairan
Adanya
Setelah
dilakukan
tindakan PENGURANGAN
kecemasan
keperawatan selama .......?/ CEMAS
berhubungan
jam pasien dapat mengontrol ). gunakan
dengan
cemas dengan indikator55
ancaman
). menurunkan
pendekatan
yang menenangkan
stimulus . temani pasien untuk
kehilangan penglihatan.
lingkungan ketika cemas . merencanakan
strategi
koping untuk situasi penuh stres
keamanan
teknik
relaksasi untuk mengurangi cemas
dan
mengurangi takut . berikan
. menggunakan
/. tidak
memberikan
mengenai
informasi diagnosis,
tindakan, prognosis /. bantu
ada
manifestasi
perilaku kecemasan
mengenai situasi yang menimbulkan kecemasan
DAFTAR PUSTAKA
pasien
C. Smeltzer, Suzanne (!!". 0uku Ajar $eperawatan #edikal 0edah (0runner @ Suddart" . >disi . :olume . >8C. 1akarta https5--www.scribd.com-doc-/2B2/-Ablasio*etina