Aseptic Dispensing Technique Ahmad Subhan, S.Si.,M.Si.,Apt Head of Pharmacy Department/Clinical Pharmacist Fatmawati General Hospital Jakarta Indonesia 2014
Indication without drug therapy
Subtherapeutic dosage
Drug without indication
Improper drug selection
Overdosage
MedicationRelated
Adverse drug reaction
Failure to receive drug
Problems Drug interaction
Manley HM, et al. Am J Kidney Disease 2005; 46:669-680
Inappropriate laboratory monitoring
the FACT… Institute of Medicine melaporkan: “Pasien meninggal akibat medic medic al err ors or s breas t c ancer nc er , atau setiap tahunnya tahunnya > kasus breas AIDS” di USA. 44,000 - 98,000 meninggal meninggal setiap setiap tahunnya tahunnya di US.
Medication errors: errors: menghabiskan dana $ 17-29 juta setiap tahunnya di USA.
(Bond CA, et al,. 2001. Medication errors in United States Hospitals .
the FACT… 1. Pember Pemberian ian secara secara parentral parentral mencapai mencapai >40% >40% dari seluruh pemberian obat selama menjalani perawatan. 2. Pe Pember mberian ian secara secara langsung langsung melalui parentral parentral baik melalui vena central maupun kapiler dapat menyebabkan menyebabkan jalan jal an masuk infeksi kedalam tubuh. 3. Memberikan Memberikan pasien produk produk yang terkontaminas terkontaminasii dapat menyebabkan efek yang merugikan secara serius hingga menimbulkan kematian.
Meningkatnya kejadian kejadian infeksi nosokomial Meningkatnya jumlah kasus kanker di Rumah Sakit. Sifat karakteristik obat-obatan injeksi terutama anti kanker Sitostatika bersifat toksik (Karsinogenik,teratogenik,mutagenik) Interaksi kimiawi antar obat-obatan Individualize regimen therapy
The reason…
Sampel darah dari Pharmacist yang menangani obat antikanker , khususnya Pharmacist yang bekerja di unit pengelolaan obat cytotoxic, menunjukkan lebih banyak mengelami kelainan mutagenik jika dibandingkan dengan sampel darah kontrol yang terbebas dari exposure.
Cooke, J (1987) environmental monitoring monitoring of personnel who handle cytotoxic drug, Pharm J.239,R2
Case report ADRs Cytotoxic Drug
Badan
Akreditasi Internasional bagian dari Joint Commision on Accreditation of Health Care Organization (JCAHO-USA)
Obat yang memerlukan memerlukan kewaspadaan kewaspadaan tinggi , terdaftar dalam kategori obat berisiko tinggi, dapat menyebabkan pada pasien jika terjadi kesalahan kesalahan dalam penggunaannya. penggunaannya. TIPS : 1. Pemberian elektrolit pekat harus dengan pengenceran dan penggunaan label khusus 2. Setiap pemberian obat menerapkan PRINSIP 7 BENAR 3. Pastikan pengenceran dan dan pencampuran obat dilakukan oleh orang yang berkompeten 4. Pisahkan atau beri jarak penyimpanan obat dengan kategori LASA 5. Tidak Tidak menyimpan obat kategori kewaspadaan tinggi di meja dekat pasien tanpa pengawasan 6. Biasakan mengeja nama obat dengan kategori ook like ound like = ama bat pa irip), saat memberi/menerima instruksi
11
Penyiapan obat obat bermutu Penyiapan obat secara aman Penghitungan dosis dosis obat individual indi vidual kemoterapi (m2 LPB) Preparasi obat kemoterapi Pemberian obat tepat waktu Pemantauan efek samping Pemantauan pemberian obat
Fokus Kegiatan
“ASEPTIS” “ASEPTIS” :
bebas mikroorganisme
TEHNIK “ASEPTIS” :
Metode atau cara yang dilakukan pada tahap sebelum dan selama proses pencampuran pencampuran obat sehingga dapat menghilangkan risiko paparan terhadap petugas dan pasien serta meniadakan kontaminan dalam sediaan steril yang dibuat, dengan menggunakan prosedur yang terkontrol.
Aseptic technique
Pencegahan kontaminasi fase:
Preparasi produk parenteral
Selama proses berlangsung
Finalisasi proses (pengemasan dan pengiriman)
1.
Injection admixture:
Intravena (IV) Intramuskular (IM) Intratekal (IT) Sub kutan (SC)
2. Reconstitution cytotoxic drug 3. Compounding total parenteral nutrition (TPN)
Penerapan tekhnis aseptik di Rumah Sakit
RUANG STERIL
Clean Room Adalah: sebuah ruangan dimana jumlah partikel udara terkontrol, serta konstruksi bangunan dan penggunaan nya diatur dengan jelas guna membatasi masuknya partikel ke dalam ruangan serta pengendalian ruanggan menggunakan parameter yang berlaku, seperti: suhu, kelembaban, dan tekanan (British standard)
PASS BOX PASS
BOX ~ merupakan merupakan jendala internal untuk keluar masuknya material antara ruang steril dan ruang antara. PASS BOX ~ diatur sedemikian rupa untuk dapat mencegah masuknya udara kontaminan ke dalam ruang steril
BAROMETER BAROMETER Tekanan Udara (pascal) ~ Cleanroom Magnehelic
~ adalah barometer untuk mengukur perbedaan tekanan udara antara di ruang steril dengan tekanan udara di lingkungan. Perbedaan tekanan udara diatur sedemikian rupa hingga terkendali pada >15 pascal
SUPLAI UDARA Udara
yang masuk dalam Cleanroom harus melalui High efficiency Particular Parti cular Air (HEPA (HEPA)) filter fil ter.. Jumlah partikel par tikel udara yang diperbolehkan masuk dalam cleanroom tergantung dari kelas ruangan steril Sirkulasi udara diatur minimal 20 kali /jam
Filtrations assembly
08 June 2009
SRTM University, Nanded
25
High Efficiency Particular Air (HEPA) Filter
TEKANAN UDARA ~ CLEANROOM
ARAH ALIRAN UDARA
Udara Masuk
Udara Keluar
ARAH ALIRAN UDARA
Pengukur Suhu & Alat Bantu Suara
Thermometer digunakan digunakan untuk memonitor suhu ruangan – ruangan – biasanya biasanya terkendali dibawah 5 o C Intercom – Intercom – digunakan digunakan sebagai alat bantu bicara antara yang di dalam ruang steril dengan yang diluar luar steril
A. Laminar Air Flow Cabinet type 1
Aliran Udara Horizontal Udara mengalir kearah operator Digunakan untuk pengerjaan non
chemotherapy
Laminar Air Flow Cabinet Horizontal LaminarHorizontal Air Flow HoodLaminar
Air Flow Hood Hepa Filter
Filtered Air
Room Air
Prefilter
B. Laminar Air Flow Cabinet type 2 Biological Safety Cabinet or Chemotherapy Cabinet Aliran Udara Vertical er tical ~ Udara mengalir dari atas - bawah bawah untuk menjaga sterilitas produk dan melindungi operator Digunakan untuk produk chemotherap c hemotherapyy
Biological Biologic al Safety Cabinet or Chemotherap Chemotherapyy Cabinet
ALAT ALA T PELINDUNG DIRI (APD)
A. Pakaian 1. Terbuat erbuat dari dari baha bahan n yang yang ses sesuai uai , ini ini tergantung dari ruangan steril yang memerlukannya. 2. Merupa Merupakan kan satu satu kesa kesatua tuan n antar antara a celana,baju hingga penutup kepala. Hal ini penting untuk menjaga sterilitas sterilitas ruangan clean room 3. Minima Minimall perlen perlengk gkapa apan n yang dibutu dibutuhka hkan: n: Baju komplit dengan dengan celana panjang panja ng Penutup kepala Penutup muka (masker) Sarung tangan Sandal / penutup kaki sandal penutup kaki kemungkinan lebih nyaman dibandingkan dengan sepatu. •
•
•
•
•
B. Mancu Mancuci ci Tangan Tangan 1. Cuci Cuci ta tang ngan an den deng gan men mengg ggun unak akan an sabun atau larutan detergent, bila terdapat masa kotoran kotoran ditangan 2. Cuci Cuci ta tang ngan an deng dengan an hand handru rup p berbahan dasar alkohol untuk tindakan antiseptic 3. Laku Lakuk kan sesu sesuai ai deng dengan an pros prosedu edurr cuc cucii tangan dengan air atau dengan handrup 4. Sesu Sesuda dah h ker kerin ing g tan tang gan tida tidak k menyentuh benda-benda lain yang dapat mengotori lagi.
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
RUMAH SAKIT UMUM PUSAT FATMAWATI Jl. RS Fatmawati Cilandak Jakarta 12430 Phone: (021) 7660552 Fax: (021) 7690123
C. Sarung Tangan 1. Saru Sarung ng tan tanga gan n ste steri rill harus harus digunakan pada saat pengerjaan sediaan steril 2. Jang Jangan an men menyentuh entuh bagi bagian an steril dari sarung tangan. 3. Pegang egang ujung ujung kar karet et saru sarung ng tangan untuk digunakan
TEKHNIS ASEPTIK
A. Preparasi/persiapan Preparasi/persiapan 1.Periksa kelengkapan obat, prinsip 5 (lima) benar yaitu: benar pasien,obat,dosis,rute,waktu dan frekwensi pemberian. 2.Periksa kondisi obat yang diterima (nama obat, jumlah, nomer batch, tanggal kadaluarsa). 3.Menghitung 3.Menghitung kesesuaian dosis lazim.
Lanjutan….
4. Kese Kesesu suai aian an pel pelar arut ut oba obatt yan yang g diperlukan. 5. Memb Membuat uat labe labell obat obat yang yang terd terdir irii dari : Nama Pasien, Nomor MR, Nama Obat, Dosis, Pelarut, Rute Pemberian, Tanggal Pembuatan dan Tanggal Kadaluarsa setelah pelarutan obat. 6. Membu embuat at labe labell kem kemas asan an pengiriman obat yang terdiri dari : Nama Pasien, Nomor Pasien, Ruang Perawatan, Jumlah Paket Pengiriman, Tanggal Pengiriman.
B. Aseptic Technique
Tekhnis aseptik adalah sebuah se buah tekhnik untuk memanipulasi untuk reformulasi (mencampur/melarutkan) (mencampur/melar utkan) dengan tekhnik steril , serta mencegah adanya kontaminasi kontaminasi pada sediaan parentral tersebut.
Tekhnik Aseptic untuk proses manipulasi termasuk:
Syringes (spuit)
Needles (jarum)
Vials Ampules
Removal Removal of packaging (pemindahan (p emindahan isi)
Assembling of sterile products (reformulasi sediaan) Hand placement (tekhnik sentuhan tangan) tangan)
Aseptic Technique - Ampules
Vials
Ampules
Aseptic Technique - Ampules
Aseptic Technique - Ampules 1. Membuka Ampul larutan obat: a.
Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul dengan mengetuk-ngetuk bagian atas ampul atau dengan melakukan gerakan J-motion.
b.
Seka bagian leher ampul dengan alkohol 70%, biarkan mengering.
c.
Lilitkan kassa sekitar ampul
d.
Pegang ampul dengan posisi 45 0, patahkan bagian atas ampul dengan arah menjauhi tubuh kita. Pegang ampul dengan posisi ini sekitar 5 detik.
Aseptic Technique - Ampules 1
3
2
4
Aseptic Technique - Ampules 2.
Pegang ampul dengan posisi 45 0
3.
masukkan spuit ke dalam ampul
4.
tarik larutan dari ampul ke dalam syringe, sesuaikan jumlah volume yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali larutan obat yang berlebih kedalam ampul.
5.
Tutup needle.
6.
Buang semua material bekas proses pelarutan ke dalam kantong buangan buangan tertutup ter tutup..
Aseptic Technique - Ampules 1
3
2
4
Aseptic Technique - Vial 1. Membuka vial obat: a.
Buka tutup vial
b.
Seka bagian karet vial dengan dengan alkohol 70%, biarkan mengering
c.
Berdirikan vial
d.
Masukkan bekas penutup vial kedalam kantong buangan tertutup
Aseptic Technique - Vial 2.
Pegang vial dengan posisi 45 0,
3.
masukkan needle spuit yang telah berisi cairan pelarut yang sesuai kedalam vial.
Aseptic Technique - Vial
Penusukan
Tempatkan pada tengah karet untuk melubangi vial
Untuk menjaga masuknya jarum pada karet.
Masukkan pada ujung siku jarum (bagian tajam), lalu beri tekanan untuk memasukkan jarum pada vial.
Aseptic Technique - Vial 4.
Injeksikan secara perlahan-lahan diikuti dengan memutar vial obat secara perlahan supaya cairan pelarut merata didalam vial.
5.
Buatkan jalur udara tambahan apabila diperlukan; dengan menyuntikkan line needle pada tutup karet vial.
6.
Biarkan beberapa saat, hingga serbuk obat dalam vial larut sempurna.
Aseptic Technique - Vial 7. 8. 9.
10. 11.
12. 13.
Untuk mengambil cairan obat yang telah larut dalam dala m vial; Pegang vial dengan posisi 450, suntikkan needle spuit pada tutup karet vial, Posikan vial 900tarik larutan dari vial ke dalam syringe. sesuaikan jumlah volume yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali kembali larutan lar utan obat yang berlebih kedalam vial. Tutup needle syringe. Buang semua material bekas proses pelarutan ke dalam kantong buangan tertutup.
LABEL OBAT
Label obat 1. Label harus jelas : Nama pasien Nomer Barcode/RM Tanggal Lahir/Usia Nama Obat No. No. Bach obat Pelarut obat Konsentrasi Konsentrasi obat Dosis sediaan obat Tgl ED setelan pelarutan 2. Kirim obat ke ruang r uang perawatan perawatan dengan troley tertutup.
VERIFIKASI 7 BENAR BENAR Ben ar obat Benar Benar waktu dan frekwensi pemberian Benar dosis Benar rute pemberi pemberian an Benar Identitas pasien yaitu:
1. 2. 3. 4. 5.
6.
7.
Kebenaran nama pasien Kebenaran nomor rekam medik pasien Kebenaran umur/ tanggal lahir pasien Kebenaran alamat rumah pasien Atau Nama Nama dokter dokter DPJP DPJP
Benar informasi Benar dokumentasi
Summary
Tekhnik Aseptik merupakan mer upakan kegiatan untuk memanipulasi sediaan steril untuk menjadikan produk “baru” dengan dengan tetap mencegah masuknya kontaminan Memberikan produk intravena (iv) yang telah terkontaminasi pada pasien, dapat menyebabkan efek merugikan mer ugikan yang serius hingga menyebabkan KEMATIAN Segera musnahkan/buang, Jika Jika menemukan produk intravena yang telah terkontaminasi, beritahukan pada Apoteker jika obat tersebut telah dimusnahkan